Anda di halaman 1dari 24

THE NATURAL

HISTORY OF DISEASES

( RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT )
TIM IKM KEBIDANAN FKUB
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
(NATURAL HISTORY OF DISEASE)
Deskripsi tentang perjalanan waktu dan
perkembangan penyakit pada individu
Dimulai sejak terjadinya paparan dengan
agen kausal hingga terjadinya akibat
penyakit, seperti Kesembuhan atau
Kematian
Tanpa terinterupsi oleh suatu intervensi
preventif maupun terapeutik (CDC, 2010c)
KENAPA RIWAYAT ALAMIAH
PENYAKIT PERLU DIPELAJARI ?
Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit
sama pentingnya dgn kausa penyakit untuk
upaya pencegahan dan pengendalian penyakit.
Dgn mengetahui perilaku dan karakteristik
masing-masing penyakit maka bisa dikembang
kan intervensi yang tepat untuk mengidentifi
kasi maupun mengatasi problem penyakit tsb
(Gordis, 2000; Wikipedia, 2010).
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Sebagai suatu perkembangan dari sehat ke sakit
tanpa campur tangan medis
Masing-masing penyakit mempunyai riwayat
alamiah sendiri
Sebagai Lingkup Riset Epidemiologi :
1. Riset Etiologi, untuk menemukan penyebab
2. Riset Prognostik, untuk mempelajari faktor risiko
atau determinan dan estimasi
3. Riset Intervensi, untuk mengetahui efikasi &
efektifitas

MANFAAT MEMPEJARI NH OF D
1. Untuk Diagnostik, dipakai sebagai
pedoman penentuan jenis penyakit
2. Untuk Pencegahan, dipakai dlm
pemutusan rantai penularan bila penyakit
menular
3. Untuk Pengobatan atau Intervensi, dipakai
untuk melakukan terapi pada tahap awal
atau pengendalian faktor resiko


TAHAPAN PERJALANAN
PENYAKIT
1. Tahap Prepatogenesis
2. Tahap Patogenesis
3. Tahap Infeksi
4. Tahap Akhir Penyakit
- Sembuh
- Cacat
- Khronis
- Karrier
- Meninggal

6/25/2014 NHoD_chs
THE NATURAL HISTORY OF
DISEASE
Stimulus
Reaksi
Anatomis
Fisiologis
Keluhan
Gejala
Tubuh
Manusia
Sakit
Illness_Dis
Ketidak
mampuan
Menahun
Sembuh
Cacat
Death
The course of disease in man Konsep medis tentang sakit
FENOMENA PENYAKIT
Clinicle Hrz
Point of no return
Masa Incubasi
(Infks)
Ms Latent (Khronis)
Agen
Host Env.
1. TAHAP PREPATOGENESIS
Pada tahap ini individu berada dalam
keadaan normal atau masih sehat
Telah terjadi interaksi host dan agent
Tanda dan gejala sakit belum nampak
Keadaan berubah bila daya tahan tubuh
menurun dan lingkungan tidak kondusif

2. TAHAP PATOGENESIS
Tahap INKUBASI (Peny Infeksi) = MASA LATEN
(Penyakit Khronis)
Tahap ini juga disebut FASE RENTAN (SUSCEPTIBLE)
Agent sudah didalam tubuh tetapi gejala belum
tampak,
Sudah meletakkan dasar-dasar untuk
berkembangnya penyakit
Timbul gangguan pada bentuk (struktur) dan
fungsi tubuh
Window Period and Sojourn Time

3. TAHAP INFEKSI
a) Tahap Penyakit Dini
Disebut juga FASE PRESIMTOMATIK
Sudah menunjukkan gejala tapi tidak
terdeteksi
Belum terjadi manifestasi klinis penyakit
Masih bersifat ringan
Sudah mengalami perubahan patologik
(Mikro)
Belum mencari pelayanan kesehatan


3. TAHAP INFEKSI
b) Tahap Penyakit Lanjut
Tahap ini disebut sebagai FASE KLINIK
Keadaan semakin hebat karena perubahan
patologik pada organ sudah cukup banyak
Tanda dan gejala penyakit sudah dapat
dideteksi
Manifestasi klinik telah terjadi
Umumnya penderita tidak bisa bekerja dan
mencari pelayanan kesehatan
Beberapa riwayat alamiah penyakit belum
diketahui terutama pada fase klinik


4. TAHAP PASCA PATOGENESIS
(TAHAP AKHIR PENYAKIT)
Tahap ini disebut juga sebagai FASE TERMINAL /
CONVALESCENT STAGE
Telah memperlihatkan akibat atau akhir dari
penyakit
Perjalanan penyakit berakhir dengan :
Sembuh sempurna (spontan)
Sembuh cacat
Sembuh carrier
Khronis
Meninggal dunia


PENCEGAHAN PENYAKIT
Pengetahuan tentang perjalanan penyakit dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya berguna
untuk menemukan strategi pencegahan penyakit
yang efektif.
Pencegahan penyakit adalah tindakan yang
ditujukan untuk Mencegah, Menunda, Mengurangi,
Membasmi, Mengeliminasi Penyakit dan
Kecacatan, dg menerapkan sebuah atau sejumlah
intervensi yang telah dibuktikan efektifitasnya
TIGA TAHAP PENCEGAHAN
PREVENTI ON
pencega
han
Jenis Intervensi Tujuan Intervensi
Pencegahan
Primer

Modifikasi determinan/faktor
risiko/kausa penyakit, promosi
kesehatan dan perlindungan
spesifik
Mencegah atau menunda
kejadian baru penyakit

Pencegahan
Sekunder
Deteksi dini penyakit dengan
skrining dan pengobatan
segera
Memperbaiki prognosis
kasus (memperpendek
durasi penyakit, memper
panjang hidup)
Pencegahan
Tersier
Pengobatan, rehabilitasi,
pembatasan kecacatan
Mengurangi dan mencegah
disfungsi, mencegah
serangan ulang,
meringankan akibat
penyakit & memperpan
jang hidup
Sumber: Kleinbaum et al.,
1982
PENCEGAHAN PRIMER
Upaya memodifikasi faktor resiko atau mencegah
berkembangnya faktor resiko, sebelum
dimulainya perubahan patologis
Dilakukan pada tahap Susceptibel & Induksi
/stimulus penyakit
Tujuannya mencegah terjadinya kasus baru
penyakit (AHA Task Force, 1998)


PENCEGAHAN PRIMER
1. PENCEGAHAN PRIMORDIAL adalah strategi
pencegahan penyakit dg menciptakan lingkungan
yang dapat mengeliminasi faktor resiko sehingga tidak
diperlukan intervensi preventif lainnya (Wallace,
2007).
Contoh:
a) Program eliminasi global cacar (variola),
sehingga tidak diperlukan imunisasi cacar;
b) Penciptaan lingkungan bersih sehingga
tidak diperlukan pengabutan nyamuk Aedes
agypti;
c) Program eliminasi garam dari semua
makanan yang jika tercapai sangat efektif
unt mencegah hipertensi

2. REDUKSI KERUGIAN (HARM REDUCTION) adalah
program yang bertujuan unt mereduksi kerugian
kesehatan pada populasi, meskipun mungkin
tidak mengubah perilaku
Sebagai contoh, pada tahun 1990an
sejumlah kota di AS melakukan eksperimen
berupa program penukaran jarum (needle
exchange program)
Dalam program itu jarum bekas pengguna
obat intravena ditukar dengan jarum bersih
yang diberikan gratis oleh pemerintah kota.
Tujuan program adalah memperlambat
penyebaran HIV, meskipun tidak
menurunkan dan bahkan bisa mendorong
peningkatan penyalahgunaan obat.

General Health Promotion
(Peningkatan Kes Secara Umum)
Spesifik Protection
(Perlindungan Spesifik)
Penyuluhan
Peningkatan Gizi
Higene/Sanitasi
Perumahan yang layak
Wisata, lingkungan kerja yang
kondusif
Konseling

Imunisasi
Pemakaian Helm
Penanganan makanan dan
minuman
Pengendalian vektor
Peningkatan sanitasi lingkungan
2. PENCEGAHAN SEKUNDER
Upaya Pencegahan pada fase penyakit asimtomatik,
tepatnya pada tahap pre klinis thd timbulnya gejala-
gejala penyakit secara klinis
Melalui Deteksi Dini (Early Detection) atau Skrining yaitu
identifikasi yang menduga adanya penyakit atau kecacatan
yang belum diketahui dengan menerapkan suatu tes,
pemeriksaan atau prosedur lainnya yang dapat dilakukan
dengan cepat
Untuk memilah orang-2 yg tampaknya mengalami penyakit
dari orang-2 yang tampaknya tdk mengalami penyakit
Tes ini tidak dimaksudkan untuk Diagnostik
Bila positif, harus dirujuk ke Dokter untuk penetapan Dx-nya
Pemberian obat secara adequat (Promp treatment)
Early Diagnosis and Prompt Treatment
(Diagnosa dini dan Pengobatan Segera)
Pemeriksaan laboratoris
Skrining (penapisan)
Pencarian kasus (case finding)
Pemeriksaan berkala
Konsultasi Khusus

3. PENCEGAHAN TERSIER
Upaya pencegahan progresifitas penyakit kearah
berbagai akibat yang lebih buruk
Tujuan untuk memperbaiki kualitas hidup klien
Biasanya dilakukan oleh para dokter dan sejumlah
profesi kesehatan lainnya mis. Fisoterapi
Target yang ingin dicapai adalah lebih kpd
mengurangi atau mencegah terjadinya kerusakan
organ dan jaringan, mengurangi disfungsi dan
keparahan akibat penyakit, mengurangi komplikasi
penyakit, mencegah serangan ulang penyakit dan
memperpanjang hidup
Rehabilitasi Fisik, Mental, Sosial & Spiritual
a) REHABILITATION (Fisik, Mental, Medis)
Latihan fisioterapi
Pendidikan pada masyarakat tentang
rehabilatasi
Pemilihan pekerjaan yang sesuai

b) DISABILITY LIMITATION (Pembatasan Kecacatan)
Sekolah Luar Biasa untuk Tuna Rungu/Tuna
Wicara
Penyediaan perawat pribadi
Pengobatan secara komplek

THANK YOU
BYE AND SEE YOU

Anda mungkin juga menyukai