Anda di halaman 1dari 8

@

Mirg S;,lrirur Hotil Pcllrlitian &n Pogenfugon Eioteg IL Afinog 67


Sb
I 991
PENGARUH OZONISASI TERHADAP PROSES AI\TAEROB LIMBAH
CAIR INDUSTRI PTJLP
Tjandn Setiadi, L@nard Tambunan dan BS.}i[. I-sari
Iaboratorium Mibobiologi dan Telorclogi Bioptaseg
Junsan Tebtik Kimia nB, Jl. Ganesha I
4
funfung 10 I 3 2
ABSTRAK
Ddam penelitian ini, pengaruh perlakuan awal ozonisasi terhadap proses anaerob
limbah cair industri pulp dipelajari. Percobaan dilakukan dalan&la tahap,
1raitu
tahap perlakuan
awal ozonisasi dan tahap proses anaerob. Tahap ozonisasi limbah dilekcarrek'n pada reaktor
Datclr berukuran I liter dengan naktu kontak antan 5 hingga 15 menit, dan laju alir ozonisasi
dari2,s hingga 4 liter/menil Tahap proses anaerob dilakukan dalam reaktor 6alcl berukuran 4
liter dengan slhu dijaga kon$an pada 35"C.
Ilasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan aqal ozonisasi terhadap limbah pulp
rnampu meningkatkan kinerja prqses anaerob. Penyisihan kandungan @D meningkat menjadi
55,?y. dengan ozonisasi dibandingkan dengan hanya 2l,5Yt ta4pa ozonisasi. Disamping itu,
dengaf perlakrun awal ozonisasi proses anaerob mampu menguraikan lignin sbanyak 327.,
sodangkan tanpa perlakuan awal hanya dicapai penguaian sebesar 6,37r
ABSTRACT
An investigation was carrid txrt on the effect of ozone pretreafnent on anaerobic
fernrentation of pulp indu$ry wastewater. Tbe erperiments werc cooducted in two stageg i-e.
ozooe pretreatrnent and anaerobic fermentation Sages. Ozomtion oeerinents were done in a
one-liter barch reactor with tlp reaction tfune \raried berurcen 5 and 15 minutes and ozone flow
rate of 2.5 to 4 liter/min. Anaerobic ferrrentation sudies were oonducred in batch reactors of 4
liters with the temperatue was
meinteined
at 35O"C.
.
The study shows tlnt ozone prtreatments d
n
lp mstewater enhanmd anaerobic
fermentation performances. The COD rernoval 6 55.7/.uas achieved with ozonation compared
to ttnt of 2l.5Yc without ozonation Morover,
lignin
rcmovals 6 32y. cas observd with
ozonation compared to that of 6.3% without ozonation-
Key words : Pulp industry, wastewater, anaerobic ferrrentation, ozonation
PENDAHIILUAN
Produksi pulp di Indonesia berta"fu.g dengan p"* p"d" tahun+ahun terakhir ini.
Pada tehun 1987, produksi pulp baru 2nl-70iJ on, sedangkan pada tahun 1992 tel^h
rcncapai 932.000 ton (Indocbemica[ f993). Pe*enbangatr indusfii plp
fang
cepat ini pertu
aiidangi dengan,usarra
ryss"ta"sq" ffin,litgT1ry
lqg_ Sfgryf"tya
IIal ini
1,At
91
B LIMBAE
proscs
anaerob
tah:rF perlakuan
an pada reaktor
iu
dir ozonisasi
/ci berukuran 4
lap limbah pulp
ningkat rrenjadi
Disamping itu,
sebanyak 327.,
t on anaerobic
t*o Sages, i.e.
were done in a
ud ozore flow
;h reactors of 4
rced anaerobic
[ion compared
observed with
r terakhir ini.
u.a 1992 telah
4at
ini perlu
nnyr. IIal ini
Prcriditg 9nitnr Hosil PqcttOan du Pagembarqaa Biotehtologi II, Cibinong 67 &plember 1991
dis6abkan air limbah induslri pulp mengandung senyawa-senyawa organilq bahantahan kimia
sera[ warna dan lainlah
)ang
mampu menuunkan kualitas lingkungan.
Ivteroda{etoda png dapat diterapkan untuk mengolah air limbah pulp adalah metoda
trsilc4 kinia dan biologis- Pengolahan secara kimia dan fisika dapat menurunlcan BOD sampai
6ff/e sdanfunpengolahan sera biologis dapal menurunkan BOD hingga 90o2. Kendaleyang
dihadapi oleh proses biologis adatah dibutuhkan lahan yang relatif lebih luas dibandingkan
dengan prcses kimia alaufsika
Pengolatran secara biotogis yang ocok untuk menangani limbah pulp adalah proses
tritilogis anaerob. IIal ini disdabl<an oleh tingginya kandungen organik dalam limbah, yaihr
hingga l5.0OO mg @D/L. Prffi biologis anaerob memiliki beberapa keuntungan dibandingkan
&ngan prcses rrob, diantaranla : kebutuhan energi untr.rk pengolahan relatif rendalL karena
tidak dipertukan aerasi untuk menl'ediakan oksigen bagi sisteq disamping itq proses anaerob
mengbasilkan gas netan yang dapat dimanfaatlon sbagai surnber energi. Walaupun demikiarq
prcses anaerob mendliki lcelemahan utama pitu laju pernunbuhan mikroorg,anismenya rendall
sehingga laju penguraian zat oryani*. berlangsrng lambat" Terlebih-lebih apabila zat organik
dalam limbah cair terdiri atas sen]'awa kompleks seperti yang umumnya ditemui dalam limbah
pdp.
Untgk mengatasi tnl tersebut'Emerita dan Ellytasari (1992) melalcukan penambahan
karton aktif ke dalam sistem anaer&. IIasil mereka memperlihatkan adanya peningkatan
kemampuan pr6 anaerob dalam mengolah air timbah'pulp sebesar l07q yaitu dari
pengurangan @D sbesar 20olc untuk tanpa karbon aktif menjadi sekitar 307o. Peningkatan ini
terlampau kecil untuk dapat dirnanfaatkan dalam:slcala komersial.
*: " ' )-"
Kishirnoto ad Akagi (1992) memberikan perlakuan awal treruPa ozonisasi terhadap
limbah lumpur png akan diotah secara anaerob. Percobaan mereka menlnjukkan hasil yang
menggembiraka4 pitu produksi ges metan meningkat drn kali lipat"pada kondisi proses
anaerob yang sarne Meningkatnla proses anaerob disebabkan ozon mampu menguraikan
sen)awa-senj/awa kompleks menjadi senyawa sederhana
lang
'mudah
diuraikan oleh
mftroorganisme (Erans, l97l; Narvis and Scheider-Rotel, 1990).
Dalam penelitian ini, perlakuan awal ozonisasi diterapkan terhadap limbah cair industri
pulp. Secara khuss ditinjau pengirnrh raktu kontak dan laju alir ozonisasi terhadap kinerja
proses anaerob.
: , .
-
Ilal-hal png diarnati seh,gl4;;4@ga{alah;g9A&a{uq*onsentrasirsubstrat
dan kdndungan
mlaoorganisme terhadap waldu Konsentrasi snrbalrat dinyatakan dengan CODda+ kandungan-
mikroorgaqiggge*.$g:4[4!9n
$ngag$1s"S,
-;r)lqaaprsg rrtu,;konsentrasi*lignihpun
diaiulisis
untulrkondisiifiatdana\btr*aggsfifrg$.
.d,"*lbtk
?rei,$:i rlg;*i:i4t:i::Bi t*:rb bd*dFdf;hlc'{
427,+-
l.'
:' :
.
. l i -
Prosiding &aircr Hair
pcnritian
&a
pergcnbargan
&e*gi il, cibirore 67 *flc^b Ig91
Gmbar r. skma rangtaian peraratan
unok purakrnn
rnal oonisasi
Ketenngan gambar
l. Rotarcter
2-ozmat'.
3. Abeoterberid
ranilanKI
a. Rdtoreonasi
I
I
:
, a
\
protiditg $','Jrcr Hadl Panlitiaa en Paga''lAot Eietegt II. c//Urctg 67 Sc4a!,'- t 9"t
Pada proees ozonisasi, s2gq
dihrsilbn
dari gas dcigeo
5l3ng
dilcwsltan pade
ozon model OZ 2 SS l0 (Ozotoch,Irc.).
Rafturbatchbcruhrran f ftcrtsbuatdari
getas digunaln s6agai tempat reaksi utara
limbah
cair denga! oan Cgs cm disdgrtan
dari bagian bawah rcaldor relalui digdhror png terhc en rontendZlars- naagloian
peratstan
fang
digunakan untuk ozmisasi aipeain*n pade Cnlnbar L Ptoscs erreetob
dilalcsanakan dalam taktor barch
Fng
urerriliti tolun bda 4 litcr. RanglsairB pentatan
tersdut disajikan pada Cranbar 2.
HASILDAN PEMBAHASAIY
Ilasil percobaan
}ang-
disa;&an di datam bagian ini meliputi peqgaruh ozonisasi timbah
sebelum proses anrcrob dan elama prs6 anaers dan disajilan dalam bentut gambar dan
tabel.
Pengeruh Ozonic.si Terhrdep
r;nbeh
hrlp
Limbah pulp segar sdelum difermentasi Eecara snaer$, trldih dahulu mengalani
ozonisasi. Dalam proses ozonisasi dirariasikan walor kontak dan laju alir ozonisasl
Pengeruh wdrtr soniseri
Pengaruh nalfu ozonisasi teftadap konsentrasi @D dan MISS
lirnbsh pulp pada
!H
10, laju alir 3 lJrcnit dan srhu 250'C dinnjutCon pada Cnrnbar 3, dengan vadasi ualorSang
digwakan 5, 7, l0 dan f5 menit l(onsentras @D awal limbah png diolah s&esar lS4X
D.gn.
f[d!ittiidLOhf5l
I
I
G
a
.o
o
o
U
c
a
&
-l
. , . : .
: l r
. G
. . , 1
. , , - 1 , , , - . A
1
1.;.1.:l
'
{zg
3Sr
osasi
. , : : ' : '
I .
' r . i : \ n '
.,,; l!.!]j.t3';.)t'Jq
. _ . , . " . .
\ _ i : , r ,
;:i.!:l;{.1..,iiil!
-
. - r l l
,f.*
l;."r:;-,:Jiq:
s ^ Y _ _ J r ,
'd.;1,]Q;1' iJilal;
#H;ffi
,::#;,:;##.:ffi S',r;i;,:ji*,i.;":?#*iffi":
Waktu ozonisasi
(menit)
Konsentrasi limin
(e/l)
Blank
5
7
l 0
l 5
t,408
8,060
t,048
7,640
8, 210
{
?J
T
.i Ptotidiag 9minar Hasil Porlitian dan Pcngenbangan Biaclaologi II, Cibinong 67 kptembcr ! 91
penuru&tn
COD dan MLSS bertambah. Untuk rvaktu ozonisasi 5
-
15 menit, penurunan COD
bertisar 3,9
-24,80/.
den penurunan MLSS berkisar 33-58o/a
Peningkatan uaktu ozonisasi berarti waktu kontak ozon dengan senyaurasenyau/a
org;anik yang terdapat dalam limbah semakin lama pula l{al ini menyebablon ozon mempunyai
pelung
relatif besar untuk mengurailcn sebagian senyawa-senyawa organik menjadi senyarryir
lain dan mengoksidasi senyiawa{enyawa organik tersebuL
Tabel I menunjukkan persen pengurangan lignin sebel*a
d^n
sesudah limbah
mengalami ozonisasi untuk nraktu ozonisasi 5, 7, l0 dan 15 menit. Konsentrasi lignin awal
adalah t,408 gn sedanglcn setelah ozonisasi berkisar 7,640{,210 g/1. Konsentrasi lignin pada
limbah yang mengalami ozonisasi leiih rendah daripada konsentrasi lignin pada limbah yang
tidak mengalami ozonisasi. Selama $ktu kontak ozon dengan limbalr, sebagian lignin yang ada
pada limbah telah terurai menjadi molekul-molekul lain yang lebih sederhana sehingga
jumlah
lignin yang ada berkurang.
Tabl l. Konsentrasi lignin pada limbah setelah ozoni sasi selama selang wahu tertentu.
Penurunan konsentrasi lignin ini tidak besar, yaitu sekitar pada targa 2,4o/e9,lYo. Hal
ini menunjukkan bahrrya lignin sukar didegradasi melalui proses ozonisasi. Lignin merupakan
senyawa makromolekul yang kompleks dan sukar diisolasi dalam kondisi yang tidak berubalu
sehingga masih sedikit yang diketahui tentang sifat kimia dan fisikanya.
Dalam pustaka telah disebutkan bahwa ozon rnampu menyerang senyawa-senyawa
organik. Penururun konsentrasi lignin sesudah ozonisasi diduga oleh karena kemampuan ozon
memuhskan bagian$agian molekul ligtU sekalipun rantai utama molekul lignin sendiri tidak
terptuskan. Pengaruh ozonisasi ini mungkin mengubah bentuk molekul lain.
Rantai utama molekul lignin merupalcan sebuah nukleik aromatik. Bagan lignin lain
yang diketahui adalah katekol, vanilliq siringaldehid dan lainlain. Gugus ikatan utama
.lelam
molekul lignin adalah ikatan propil aril eter pada p
karbon atas rantai alifatik. Lignin
mengandung sejumiah gugus reaktif. Setiap unit dasar terdiri dari lima fenilpropan dan empat
gugus hi&oksil (tiga difatik dan satu fenolik), empat gugus metoksil dan satu gugus kaftonil.
Kereaktifan lignin terutama dipengaruhi oleh gugus hidroksol. Bila lignin dioksidasi (dengan
lunak), lignin akan putus menja$ asamrarornatik,seperti
lenzoik
dan,protokatekerik. Pada
kondisi oksidasi yang lebih kuat, lignin
lerolsidas!
nenjadi asam formist, asetat, oksalat dan
srlainar Bagian{agian lignin yang mq+glgn diputuskan.oleh ozori adalah katekol" aldehi4
serta gugus hidiolsil (tiga alifatik'dan sa1u feldlik); sdangkan rantai urarna lignin yang terdiri
dari unit dasar n-propil be'nzeq tidak terputuskan,oleh ozon IIal inilah yang menyebabkan
penuruun konsentrasi lignin tidak besar.-:Ligniiii,r"g telah mengalami ozonisasi ini diduga
memp-:lnl
kgqLS"g-F"W
r*l,"l+rgr, iff
i',,.,',,,r,,,,,r
-r
i :-, ::;.irr ;,-l
430
enurunan COD
snyawasenyawa
nn mempunyai
enjadi senyawa
:sudeh limbah
asi lignin awal
asi lignin pada
h limbah yang
ignin yang ada
:hingga
jumlah
rtentu.
,4o/c9,1%o. Hal
fn merupakan
tidak berubalu
ryaw:r-senyawa
nampuan ozon
n sendiri tidak
ian lignin lain
t Utama
rlalam
lifatik. Lignin
nn
d^n
empat
ugu karbonil.
;i&si (dengen
:ckerik. Pada
.t, oksalat
den
tekol, aldehid,
in yang terdiri
menyebabkan
asi ini diduga
:
. i ..i l l .:-:
4 -
.*.iil nqgfl*s
Protiding &minar Hail Penclitian dan Pengcnbangan Biotelaploti II, Cibircng 67 *ptembcr 1991
Vmenit dengan ua}Cu ozonisasi l0 menit, pH l0 dan srhu 25"C. Pengaruh laju alir ozon
terhadap konsentrasi COD danMLSS limbah dapat dilihat pada Tabel 2 dengan COD dan MLSS
awal adalah 18796 mgll dan 420 mgll-
Tabel 2 menunjukkan adanya kenaikan persentase penyisihan COD dan MLSS dengan
bertambahnp laju alir ozon. Peningkatan laju alir ozon mengakibatkan
jurnlah
ozon yang
dialirkan ke dalam limbah bertambah dan ozon semakin tersebar karena tekanan gas bertambah.
IIal ini mengakibatkan senyawa-senyawa organik pada limbah yang dapat diuraikan dan
teroksi&si sempuma menjadi senyawa lain bertambah banyak. Jadi semakin besar laju alir
ozon, akan meriambah laju penyisihari CllD dan MLSS.
Tabel 2. Persentase penyisihan COD dan MLSS limbah pulp.
+)
Kadar ozon : mg ozonlliter gas
Tabel 3. menunjukkan kandungan lignin pada timbah yang mengalami ozonisasi dan
mengalami penurumn dibandingkan dengan limbah yang tidak mengalami ozonisasi.
Peningkatan laju alir mengakibatkan kadar ozon bertambah pada limbalu sehingga
jumlah lignin
berkurang. Pengurangan kadar lignin tersgbut hanya berkisar antara l,4A
'
\54o/n
l{al ini
disebabkan karena ozon hanya rnampu memotong bagian$agian lignin dan tidak dapat
memotong rantai lignin yang utama. Mekanisme kemampuan ozon untuk memecah-mecah
bagian dari lignin akibat peningkaun laju alir gas.
Tabel 3. Konsentrasi lignin pa& limbah setelah ozonisasi menurut variasi laju alir
[:ju alir ozon
(Vmenit)
Kadar ozon')
me/l O.
% pcnyisihan COD 7o penyisihan MLSS
2,5
3,0
3,5
4-0
302
259,5
312
342.2
I 1, 3
13,02
13,4
15.6
33,3
42,t
42,8
6r , 9
Laiu alir ozon
(l/menit) Kadar ozon {me/l Or) Konsentrasi lienin
(s,n)
Blank
2,5
3,0
3,5
.
4.0
302
259,5
312
346.4
E,408
8,290
7,690
8,258
9. 175 ,
Prostding Seminor Hasil Pe*htian dan Peagembangan Bioteloatogi II, Cibircag 67 &ptcmbcr 1991
sehingga bentuknya tidak l^gi sama dengan bentuk analnya- Ilal'ini menyebabkan
mikroorganisme anaerob lebih mudah mengurai lignin tersebut
Tabel 4. Pe6andingan persentase penyrsihan
kandung;an COD untuk limbah yang
diozonisasi
dan fanpa ozonisesi
Persentase peirguraian
lignin selarna proses
anaerob untuk kedua variasi dibandingkan
deng;an
Proses
anaerob tanpa ozonisasi terlebih dahutq diperlihatkan pada Tabel s.
persei'tase
penurunan tignin untuk limbah yang
tidak mengalami ozonisasi lnnya sebesar 6,3olq sedangkan
untuk limbah yang telah megalami ozonisasi penurunan
lignin berkisar l3,l
-
3l,f/o.
g"i
i"i
berarti selama proses anaerob, mikroorganisnre mampu mengurail<an lignin menjadi senyawa
lairr yang lebih sederhana dan
memperkuat dug;aan bahua molekut lignin meng3l-ri p".U"io"
bentuk sesudah pross
ozomsasi
Tabel 5. Persentase penguaian lignin pada reaktor anaerob untuk variasi wakhr dan laju alir
{ii
Waktu ozonisasi
(Menit)
@Daural
(mer'l)
@Dakhir
(mefl)
rarra
psngolahan
(hari)
%penyisihan
coD
Blank
5
7
l0
l 5
14960
15909
13636
17803
t4772
11742
10000
9230
t0769
6538
30
30
30
30
30
2l,s
37,1
32,3
39,5
55.7
Iaju alir ozonisasi
(Umenit)
Blank
2,5
3,0
3,5
4-0
14960
t3492
17803
13095
13905
1r742
iwt
70769
9302
7751
30
30
30
30
30
j
21,5
25,3
39,5
29,O
40.8
Waktu azonisasi
(menit)
'
Konsentrasi lignin
awal
(en)
Konsentrasi lignin
akhir
(e/l)
%penguraian lignin
Bl ank""
J . '
7
l0
" l 5
: ,
E,4OE
t,o4g
.. rr ;1
?,690
i l ' ri
r ' : - ' r . " : , . 9, 210. 1i . j
7,t79
. 6,410
5,693
, :;
.
t:r6.690 i !: ti
* . . ' i r : 5. 667: . ; i - <
6,3
" : : ' _20, 5' . - . , .
29,3
ril.rl ;;: i,-' 1311
i!, i;.;r1
" . ! ' ; : ; , . 3O. i " . t
' i+;-;r : -Li
j i ;1
,j i ;r1:.i
n "i -i : <' ! ; ; dL: i r. i ' s
: 4! -
' :&+-1.-,
?i: r*!il,;r ii;:r
r . t ' - i r i . g. ; g' a
, 9, 409
. .
'
, '
" ,**o';::;3 iu, ".rt..
*' ' :tt*.t.zgti :;fi t! :i s.
3'sssc3'tij J {i6)i$c
"" ' :
7,878' ' '
' ' .
'
*,.'n,'{1ffi**j".n,.
'
n' ; , i l
5: 693" j i
: , , , ,
:(nait:i rzS-.Sk3rU
,
.t:'--
::,r
'*26#;";ji
"ftrrinn:I
.q lEliitt;
30 9
dft,gur
ioso lr,rjti-tfrr rirsDsi
4
li menyebabkan
png
diozonisasi
%penyisihan
coD
21,5
25,3
39,5
29,0
40.8
d dibandingkan
:l 5. Persentase
37q sedanglqn
3l,f/o.IIal
ini
enjadi senyawa
.ami perubahan
u dan laju alir
guaian
lignin
Protiding &minor Hasil Pctthtian dan Pengembangan BioteJatologi II, Cibinong 67 *ptenba I
ga
Kecenderungan persentase penyisihan
COD dan persentase penguraian lignin untuk
waktu ozonisasi
rhn
lsju alir ozonisasi terlihat sama pada selang waktu 5-15 menit dan selang
laju alir 2,5
'4
Umenit ozonisasi limbah pada laju alir 4 Umenit
d^n
uiaktu ozonisasi 15 menit
selalu terjadi penyisihan
COD dan penguraian
lignh
1ang
lebih tinggi aiUarUinglsn dengan
q/aktu
dan laju alir lainnya- Pada waktu ozonisasi 15 menit dan laju alir 4 Vmenit, waktu kontak
ozon untuk mengurai lignin dan senjffawa organik reluif lame dan lsdar ozon
)ang
dilQaskan
relatif banplq sehingga semakin banyak senyawa organik dan molekul tignin yang tenr"ai. llat
ini menyebabkan pada proses anaerob semakin banyah senlaw:l-cenlawa organik
drn
molekul
lignin yang terurai yang dapat dicerna oleh mikrmrganismc anaerob.
KESIMPTJII\N
Kesimpulan yang dapat dirarik dari penelitian yang tetah dilalskan adalah :
l. Air limbah industri pulp mengandung banlak png srkar untuk dibiodegradasi
2. Pada rentang naktu ozonisasi 5
-
15 nrenig persentase penunrnan @D dan MLSS
bertambah untuk waktu ozonisasi yang lebih lama
3. Pada rentang laju alir ozonisasi 2,5
-
4 L/menit, persentase penuruun @D dan MLSS
bertambah dengan makin besarnla lqiu alir ozon
4. Ozonisasi limbah pulp tidak nurmpu memecah rantai utama molekul ligmq tetapi mampu
memutuskan bagian$agian dari molekul lignin tersebut
5. Kinerja proses anaerob dengan perlakrun awal ozonisasi lebih baik dibandingkan dengan
proses anaerob tanpa ozonisasi.
6. Perlakuan anal ozonisasi mengakibatkan molekul-molekul organik rantai panjang dan
molekul tignin lebih mudah terurai selama proses anaerob.
DAFTAR PUSTAKA
Emerita, I.M dan T. Ellytasari- 1992. Pengaruh Penambahan Karbon Aktif rerhadap Sistem
Pengolahan Limbah industri PuIp secara Anaerob, Iunrsan Teknik Kimi4 Fakultas
Teknologi Indusri, Institut Teknologi Bandung.
Enans, F.L. 197f. Ozone in Water *;qW_q1nt.T,Trea$ent, Ann Arbor Scienoe Pub. Irrc.
$.ii3
6, 31.
". -
.
25,6dc'
i "c:
l 3, l
21,5
37,1
32,3
39,5
6,3
20,5
29,3
l 3; l
3o,g
T*il'{'
3l-9.Iriii:'ili:t

Anda mungkin juga menyukai