Scribd Logo
Unggah

Selamat datang di Scribd!

  • Syair Hamzah Fansuri - 12

    Diunggah oleh

    imrancitranet
    98 tayangan1 halaman
    Syair ini membahas tentang menghapuskan diri dari akal dan indra untuk melihat keindahan diri sendiri. Sang penyair menyamakan dirinya dengan Nabi Ismail yang rela menjadi korban demi Tuhan. Ia juga bukan lagi orang Persia ataupun Arab, melainkan hanya perantara antara manusia dengan Yang Maha Abadi.

    Deskripsi Asli:

    Syair Hamzah Fansuri

    Hak Cipta

    © © All Rights Reserved

    Format Tersedia

    PDF, TXT atau baca online dari Scribd

    Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

    Apakah konten ini tidak pantas?

    Laporkan Dokumen Ini
    Syair ini membahas tentang menghapuskan diri dari akal dan indra untuk melihat keindahan diri sendiri. Sang penyair menyamakan dirinya dengan Nabi Ismail yang rela menjadi korban demi Tuhan. Ia juga bukan lagi orang Persia ataupun Arab, melainkan hanya perantara antara manusia dengan Yang Maha Abadi.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    98 tayangan1 halaman

    Syair Hamzah Fansuri - 12

    Diunggah oleh

    imrancitranet
    Syair ini membahas tentang menghapuskan diri dari akal dan indra untuk melihat keindahan diri sendiri. Sang penyair menyamakan dirinya dengan Nabi Ismail yang rela menjadi korban demi Tuhan. Ia juga bukan lagi orang Persia ataupun Arab, melainkan hanya perantara antara manusia dengan Yang Maha Abadi.

    Hak Cipta:

    © All Rights Reserved
    Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
    Tandai sebagai konten tidak pantas
    dari 1

    Syair

    Hamzah Fansuri

    #12

    Sidang Faqir empunya kata
    Tuhanmu Zahir terlalu nyata
    Jika sungguh engkau bermata
    lihatlah dirimu rata-rata

    Hapuskan akal dan rasamu,
    lenyapkan badan dan nyawamu.
    Pejamkan hendak kedua matamu,
    di sana kaulihat permai rupamu

    Hamzah miskin orang terbebaskan,
    seperti Nabi Ismail menjadi qurban.
    Fansuri bukannya Persia lagi Arabi,
    selalu menjadi perantara dengan yang Baqi

    ~ Hamzah Fansuri

    Anda mungkin juga menyukai