Anda di halaman 1dari 5

Contoh Syair Nasihat Karya Hamzah Fanzuri

Hamzah Fanzuri adalah seorang tokoh pujangga yang juga ahli ibadah. Beberapa karyanya merupakan
syair nasihat yang dituangkan dalam karyanya yaitu Syair Perahu. Berikut ini bunyi syair nasihat karya
Hamzah Fanzuri.

(1) Inilah gerangan suatu madah

mengarangkan syair terlalu indah

membetuli jalan tempat berpindah

di sanalah i’tikat diperbetuli sudah

(2) Wahai muda kenali dirimu,

ialah perahu tamsil tubuhmu,

tiadalah berapa lama hidupmu,

ke akhirat jua kekal diammu.

(3) Hai muda arif-budiman

hasilkan kemudi dengan pedoman

alat perahumu jua kerjakan

itulah jalan membetuli insan

(4) Perteguh jua alat perahumu

hasilkan bekal air dan kayu

dayung pengayuh taruh di situ

supaya laju perahumu itu

(5) Sudahlah hasil kayu dan ayar

angkatlah pula sauh dan layar

pada beras bekal jantanlah taksir

niscaya sempurna jalan yang kabir

(6) Perteguh jua alat perahumu

muaranya sempit tempatmu lalu


banyaklah di sana ikan dan hiu

menanti perahumu lalu dari situ.

(7) Muaranya dalam, ikanpun banyak

di sanalah perahu karam dan rusak

karangnya tajam seperti tombak

ke atas pasir kamu tersesak

(8) Ketahui olehmu hai anak dagang

riaknya rencam ombaknya karang

ikanpun banyak datang menyarang

hendak membawa ke tengah sawang.

(9) Muaranya itu terlalu sempit,

di manakan lalu sampan dan rakit

jikalau ada pedoman dikapit,

sempurnalah jalan terlalu ba’id.

Ads

Makna Syair

Dari contoh syair nasihat di atas tersebut, isi syair dapat dimaknai sebagai berikut : pada bait (1),
Hamzah menjelaskan bahwa syair yang dia buat berisikan nasihat bagaimana cara menjalani hidup di
dunia. Bait (2) Hamzah mengajak pemuda pemudi untuk mengenali diri. Dia mengibaratkan manusia
sebagai perahu dalam perjalanandan mengingatkan bahwa tujuan akhirnya adalah akhirat. Pada bait (3)
dia memberikan nasihat bahwa dalam menjalani hidup perlu berpegang teguh pada ajaran agama.
Manusia harus senantiasa memperbaiki diri selayaknya perahu yang perlu perbaikan agar bisa terus
berjalan. Bait (4) masih berisi nasihat untuk memperkuat iman dan ketakwaan. Bait (5) mengisyaratkan
bahwa ilmu dan ajaran yang dipelajari juga harus dilakukan agar bisa menuju tujuan yang kekal.
Selanjutnya dalam bait (6), Hamzah mengatakan bahwa dalam tiap ibadah yang dilakukan pasti ada
godaan dan kita harus siap menghadapinya. Bait (7) Hamzah menerangkan banyak manusia yang
tersesat dan terjerat oleh godaan. Bait (8) juga mengatakan bahwa dalam kehidupan banyak cobaan
yang akan meruntuhkan tekad dalam beribadah. Oleh karena itu dalam bait (9) Hamzah memberikan
petunjuk cara menghadapinya, yaitu dengan tetap berpegang teguh pada ajaran agama.

Contoh Syair Nasihat Karya Raja Ali Haji


Selain Hamzah Fanzuri, tokoh lain yang terkenal adalah Raja Ali Haji. Beliau terkenal akan karyanya,
“Nasihat Kepada Anak”. Sama dengan judulnya, syair ini berisikan nasihat seorang ayah kepada anaknya.
Bunyi syair nasihat nya adalah:

(1) Dengarkan tuan ayahanda berperi,


Kepada anakanda muda bestari,
Jika benar kepada diri,
Masihat kebajikan ayahanda beri.

(2) Ayuhai anakanda muda remaja,


Jika anakanda mengerjakan raja,
Hati yang betul hendaklah disahaja,
Serta rajin pada bekerja.

(3) Mengerjakan gubernemen janganlah malas,


Zahir dan batin janganlah culas,
Jernihkan hati hendaklah ikhlas,
Seperti air di dalam gelas.

(4) Jika anakanda menjadi besar,


Tutur dan kata janganlah kasar,
Janganlah seperti orang sasar,
Banyaklah orang menaruh gusar.

(5) Tutur yang manis anakanda tuturkan,


Perangai yang lembut anakanda lakukan,
Hati yang sabar anakanda tetapkan,
Kemaluan orang anakanda fikirkan.

(6) Kesukaan orang anakanda cari,


Supaya hatinya jangan lari,
Masyurlah anakanda dalam negeri,
Sebab kelakuan bijak bestari.

Sponsors link

(7) Nasehat ayahanda anakanda fikirkan,


Keliru syaitan anakanda jagakan,
Orang berakal anakanda hampirkan,
Orang jahat anakanda jauhkan.

(8) Setelah orang besar fikir yang karu,


Tidak mengikut pengajaran guru,
Tutur dan kata haru-biru,
Kelakuan seperti anjing pemburu.
(9) Tingkah dan laku tidak kelulu,
Perkataan kasar keluar selalu,
Tidak memikirkan orang empunya malu,
Bencilah orang hilir dan hulu.

(10) Itulah orang akalnya kurang,


Menyangka diri pandai seorang,
Takbur tidak membilan orang,
Dengan manusia selalu berperang.

(11) Anakanda jauhkan kelakukan ini,


Sebab kebencian Tuhan Rahmani,
Jiwa dibawa ke sana sini,
Tiada laku suatu dewani.

(12) Setengah yang kurang akal dan bahasa,


Sangatlah gopoh hendak berjasa,
Syarak dan adat kurang periksa,
Seperti harimau mengejar rusa.

(13) Ke sana ke mari langgar dan rampuh,


Apa yang terkena habislah roboh,
Apa yang berjumpa lantas dipelupuh,
Inilah perbuatan sangat ceroboh.

(14) Patut juga mencari jasa,


Kepada raja yang itu masa,
Tetapi dengan budi dan bahasa,
Supaya negeri ramai temasya.

(15) Apabila perintah lemah dan lembut,


Semua orang suka mengikut,
Serta dengan malu dan takut,
Apa-apa kehendak tidak tersangkut.

(16) Jika mamerintah dengan cemeti,


Ditambah dengan perkataan mesti,
Orang menerimanya sakit hati,
Barangkali datang fikir hendak mati.

(17) Inilah nasehat ayahanda tuan,


Kepada anakanda muda bangsawan,
Nafsu yang jahat anakanda lawan,
Supaya kita jangan tertawan.
(18) Habislah nasehat habislah kalam,
Ayahanda memberi tabik dan salam,
Kepada Orang Masihi dan Islam,
Mana-mana yang ada bekerja di dalam.

Baca artikel bahasa lainnya

Demikian contoh syair nasihat 4 bait dan maknanya karya Hamzah Fanzuri dan Raja Ali Haji. Semoga
penjelasan dan contoh diatas dapat mempermudah pemahaman tentang syair nasihat, dan bermanfaat.

Sponsors Link

Anda mungkin juga menyukai