Anda di halaman 1dari 16

5 Contoh Amanat Pembina Upacara Bendera Hari Senin untuk SD, SMP, dan SMA/SMK

Posted by Om Jhon

» UPACARA BENDERA DI SEKOLAH ATAU MADRASAH

» Sunday, July 17, 2016

Blogomjhon - Pada setiap pelaksanaan kegiatan upacara bendera yang dilaksanakan di setiap sekolah /
madrasah yang rutin diadakan pada hari Senin pagi sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar)
berlangsung dipastikan ada amanat / pidato yang disampaikan oleh Pembina Upacara oleh kepala
sekolah / madrasah ataupun guru yang ditunjuk.

Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini admin akan share contoh amanat pembina upacara bendera
hari Senin selengkapnya sebagai berikut:

1. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-1 Tema “Pengendalian Diri”

Assalaamu ‘alaikum Wr, Wb Yang saya hormati Bapak Kepala ...................., Bp. Drs. Humisar Sihite, MM
Yang saya hormati Bp. Wakil dan Staf, Bp Ibu Guru dan Karyawan, serta anak-anak sekalian yang Bapak
harapkan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alloh SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih dapat melaksanakan
Upacara Bendera.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Seperti
biasanya setiap pelaksanaan Upacara perlu kita evaluasi, agar kita mengetahui kekurangan-
kekurangannya sehingga pelaksanaan upacara yang akan datang menjadi lebih baik.

Dari segi Petugas Upacara pada pagi hari ini cukup baik , meskipun tadi kita saksikan bersama, petugas
pengibar bendera kurang sempurna dalam pelaksanaannya. Itulah pentingnya sebelum pelaksanaan
upacara, petugas harus berlatih, berlatih dan berlatih, agar pelaksanaan upacara menjadi lebih baik.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan materi dengan judul : Pengendalian diri.

Pelaksanaan Upacara Bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai seremonial
belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara kita gunakan
sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa
mengendalikan diri untuk bersikap sempurna. Dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu berada dalam
ruang dan waktu, berada dalam lingkungan.

Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan, berarti ada lingkungan sekolah. Coba, mulai dari masuk pintu
gerbang sekolah, hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri, misalnya bagaimana
menghormati Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapih tanpa ditegur oleh Bapak /
Ibu Guru.
Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya anak-
anak jangan pada berkeliaran ke luar kelas, keculi kalau memang pada jam berikutnya harus pindah
ruangan misalnya ke LAB atau pelajaran Olah Raga. Kemudian kalau jam pelajaran terakhir telah usai,
jika sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya anak-anak segera pulang ke rumah masing-
masing, karena orang tuamu telah menunggu-nunggumu di rumah. Jangan sampai diusir-usir diteriaki
melalui pengeras suara. Jangan nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tiada gunanya, yang hanya
akan memancing suasana untuk berbuat yang negatif.

Jangan sampai mau kalau ada pihak yang mencoba untuk mengajak tawuran Selanjutnya, dalam
lingkungan keluarga, tentu saja ada peraturan dalam keluarga, ada orang tua, kakak atau adik,
bagaimana bentuk pengendalian diri ? Yang punya kakak harus menghormati kakaknya, yang punya adik
harus menyayangi adiknya. Kalau ada PR misalnya, , harus segera dikerjakan jangan membiasakan diri
untuk menunda-nunda pekarjaan.

Bagaimana kita harus menghormati kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada.
Melalui mimbar ini saya ingatkan bahwa kepada kedua orang tua, bentuk pengendalian diri kita adalah
bahwa kita harus menghormati, menyayangi kedua orang tua kita, jangan sampai orang tua kita sakit
hati pada kita gara-gara sikap dan perilaku kita, jangan suka membentak.

Pada dasarnya setiap nasihat orang tua wajib kita dengarkan, kita ikuti. Tapi ada satu nasihat/ ajakan
orang tua kita yang tidak boleh kita ikuti, kita turuti, yaitu jika orang tua kita mengajak kita kepada
kesyirikan.

Untuk hal yang satu ini, kita boleh menolaknya, tapi juga harus dengan bahasa yang santun, jangan
sampai menyakiti hati orang tua, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik kepada keduanya. Jika
kita semua bisa mengendalikan diri dengan baik di mana kita berada, alangkah indahnya hidup ini,
bagaikan planet-planet yang beredar pada lintasannya , tidak ada benturan-benturan, selaras, serasi dan
seimbang. Dalam hidup ini memang banyak kendala-kendala, tapi hendaknya bisa menjadi kendali untuk
memacu kita dalam meraih sukses.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.

Wabillahittaufiq Wal hidaayah , Wassalaamu’alaikum Wr, Wb.

2. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-2 Tema “Menjaga Kebersihan”

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Yang Terhormat Bapak Drs. H. Pattawe.AB selaku kepala ..........................

Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru serta Staf TU

Para Siswa sekalian yang berbahagia dan kami banggakan,


Sebagai awal kata, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
perkenan karunia dan ridlo-Nya, pada hari ini, Senin, 11 Agustus 2014 kita dapat menjalankan upacara
bendera tanpa halangan suatu apa. Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, para pengikutnya yang saleh dan salehah hingga akhir zaman.

Anak anakku siswa siswi ................. yang kami banggakan,

Kami berdiri di sini selaku Pembina upacara, ada dua hal amanat upacara yang akan kami sampaikan
pada kesempatan upacara kali ini :

1. Menyikapi pelaksanaan upacara hari ini,petugas upacara sudah baik dan mudah-mudahan ini
menjadi contoh petugas upacara pada senin yang akan datang shingga petugas upacara senin depan
akan lebih baik.

Demikian halnya peserta upacara, kami menilai juga sudah cukup baik, meskipun jika kami mengamati
sekilas masih tetap saja ada peserta yang masih kurang khidmat dalam mengikuti upacara, misalnya
dalam hal sikap sempurna dan ketika penghormatan bendera. Mudah-mudahan dengan khidmadnya
pelaksanaan upacara, akan menambah semangat patriotisme dan nasionalisme kita kepada Negara yang
kita cintai Indonesia.

2. Menyikapi penyakit KUBER dan KUDIS (alias kurang kebersihan dan kurang kedisiplinan) di sekolah
yang kita cintai, akhir-akhir ini kepedulian para siswa terhadap kebersihan dan semangat kedisiplinan
cenderung ada penurunan. Kerbersihan dan kedisiplinan adalah tanggung jawab kita semua. Kenapa
kebersihan perlu kita evaluasi?

Ini terbukti masih saja ada para siswa yang masih hobby membuang sampah di sembarang tempat; baik
di halaman kelas, ruang kelas maupun di dalam laci meja kelas. Terkait dengan kedisiplinan; masih kami
jumpai siswa yang terlambat masuk sekolah, rambut yang KURAP alias (kurang rapi). Untuk itu pada
kesempatan ini kami mengajak kepada peserta upacara mari kita jaga kebersihan sekolah yang kita
cintai dan tingkatkan kedisiplinan kita sebagai ciri khas warga sekolah yang kita cintai.

Anak anakku siswa siswi ....................... yang kami banggakan, demikian amanat upacara yang dapat
kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata,

Wassalamu’alaikum wr.wb.

3. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-3 Tema “Tujuan Upacara Bendera”

Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa
ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf


Yang saya hormati Dewan Guru

Dan yang saya sayangi siswa-siswi Semuanya.

Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan
upacara bendera.

Upacara bendera sangat penting karena dengan melaksanakan upacara bendera berarti kita
menghormati bendera negara RI. Siapa lagi yang menghormati bendera RI kalau bukan warga negara
Indonesia. Seperti yang kita ketahui bahwa bendera adalah salah satu simbol negara. Ada beberapa
simbol negara misalnya, garuda, ideologi, Pancasila, UUD’45, bendera merah putih, presiden dan lain
sebagainya.

Upacara bendera adalah penghormatan simbol negara yang berarti juga menghormati negara RI.
Bendera RI berwarna merah putih. Di dunia ini tidak ada yang benderanya sama. Tapi kalau hanya mirip
mungkin ada. Misalnya bendera merah putih dengan bendera Monaco.

Manusia juga tidak ada yang sama, kalau mirip mungkin ada misalnya dua anak kembar memiliki
perbedaan sidik jari, atau yang satu ada tahi lalatnya yang satu lagi tidak.

Ada yang mengatakan bahwa bendera RI adalah berasal dari bendera Belanda yaitu merah putih biru
yang di sobek birunya menjadi merah putih. Ada yang mengatakan bendera merah putih berasal dari
kerajaan Majapahit di Jawa Timur pada abad ke 13.

Terlepas dari benar atau salah tentang asal-usulnya, bahwa bendera RI tidak sama dengan bendera
lainnya. Bendera merah putih berskala 3:4 (tiga banding empat) sedangkan Monaco 4:5 (empat banding
lima), sehingga bendera RI kelihatan lebih panjang dibandingkan dengan bendera Monaco.

Demikian amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau
kesalahan. Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

4. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-4 Tema “Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir
atau kegiatan ibadah kepada Allah”

Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa
ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf

Yang saya hormati Dewan Guru Dan yang saya sayangi Siswa-Siswi Semuanya.
Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan
upacara bendera. Sebagai kegiatan rutin pada setiap hari Senin pagi, mengawali kegiatan belajar
mengajar pada awal pekan ini.

Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir atau kegiatan ibadah kepada Allah sebagai mana
firman Allah swt. dalam surat al-Nahl: 43:

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.

Dzikir di sini berarti ilmu pengetahuan. Arti dzikir yang lain adalah:

Menyebut Asma Allah.

“Maka sebutlah nama Allah (al-Hajj:32)”

Arti dzikir selanjutnya adalah mengingat Allah:

Ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa (al- Kahfi :24)

Arti dzikir berikutmya adalah membaca al-Quran

“Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang memeliharanya.”
(al-Hijr: 9)

Selanjutnya adalah Dzikir dalam arti Shalat sebagai mana firman Allah dalam Surat Thaha: 14

Dan dirikanlah shalat dalam rangka dzikir pada Ku

Siswa-siswi yang berbahagia, berdasarkan dalil-dalil tadi maka marilah kita niat dalam hati bahwa
menuntut ilmu adalah dalam rangka dzikir atau ibadah kepada Allah swt. Demikian amanat pembina
upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kesalahan.

Hadanallah wa iyyaakum ila shiraatim mustakim.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

5. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-4 Tema “Taat Kepada Pemimpin”

Bismillahi wabihamdihi

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, Wassalatu Wassalamu 'Alal Anbiya'i Wal Mursalin, Sayyidina
Muhammadin Wa' Ala Alihi Wasahbihi Ajma'in... Amma Ba'du..

Bapak-bapak dan Ibu-ibu guru yang saya hormati


Demikian pula bapak-bapak dan ibu pegawai tata usaha yang saya hormati pula

Siswa-siswi yang saya cintai dan banggakan..

Puji syukur mari kita panjatkan kehadlirat Allah Subhanahu Wata'ala, karena berkat Rahmat dan
karunianya maka kita semua dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Sallallahu
Alaihi Wasallam beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaatnya kelak
di hari kemudian.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga serta apresiasi yang sangat besar saya sampaikan kepada bapak-
bapak dan ibu-ibu guru yang selama ini telah melaksanakan tugasnya dengan ikhlas penuh tanggung
jawab mengajar, mendidik dan membimbing anak-anak kita selama ini sehingga dalam pengamatan saya
selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah kita berlangsung cukup baik, kondusif dan terkendali.
Meskipun terkadang masih terjadi hal-hal yang mengganggu kelancarannya, akan tetapi saya nilai itu
masih dalam batas toleransi kewajaran. Semoga kedepannya lagi kita bisa lebih meningkatkan kinerja
kita sehingga berbagai kekurangan tersebut bisa kita atasi.

Demikian pula kepada bapak-bapak dan ibu dari tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga
administrasi dan petugas layanan khusus, meskipun dalam segala keterbatasan sarana dan fasilitas yang
kita miliki telah menunjukkan kerja kerasnya dalam melayani segala kebutuhan demi lancarnya proses
belajar mengajar di sekolah kita ini.

Terima kasih... semoga apa yang telah bapak ibu lakukan, kita lakukan bersama dengan ikhlas dapat
bernilai ibadah dan mendapat ganjaran pahala berlipat ganda dari Allah subhanahu Wata'ala..

Amin Ya Rabbal 'Alamin

Terima kasih pula bagi petugas upacara yaitu kelas IX-A yang telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari
sebelumnya dengan bimbingan walikelas dan pembina sehingga upacara pada hari ini berjalan dengan
cukup baik, tertib, lancar dan khidmat. Meskipun masih diperlukan perbaikan-perbaikan dan
penyempurnaan di beberapa hal diantaranya :

Petugas penggerek bendera, dalam gerakannya belum tegap secara sempurna sehingga tidak nampak
semangatnya. Hampir tidak ada beda antara langkah tegap dengan langkah biasa

Regu nyanyi.. masih belum kedengaran kompak suaranya. Kemungkinan masih ada dari anggita regu
nyanyi yang ragu-ragu mengeluarkan suaranya

Demikian juga peserta upacara yang lain, masih terlihat beberapa yang berbicara dengan temannya dan
agak gaduh ketika petugas melakukan kesalahan yang akibatnya mengurangi khidmatnya upacara kita
pada pagi hari ini

Anak-anakku para siswa yang saya cintai dan banggakan..


Upacara bendera yang kita lakukan setiap hari senin, hendaknya jangan kita jadikan sebatas bentuk
acara seremonial belaka. Akan tetapi hendaknya kita jadikan sebagai sebuah wahana pembelajaran dan
latihan bagaimana kita dapat menjalankan hidup keseharian yang lebih baik dengan tertib dan taat
aturan. Sebab banyak hal yang dapat kita pelajari dari upacara bendera.

Disamping untuk menanamkan rasa nasinalisme dan patriotisme, maka upacara bendera juga
mengajarkan dan melatih kita untuk "TAAT KEPADA PEMIMPIN". Ketika pemimpin upacara memberikan
aba-aba atau perintah, maka aturannya adalah semua peserta upacara harus mengikuti aba-aba atau
perintah yang diberikan. Jika peimimpin upacara memberi aba-aba "SIAP GRAK" maka seluruh peserta
upacara harus berada dalam posisi siap. Ketika pemimpin upacara memberikan aba-aba "HORMAT
GRAK" maka seluruh peserta upacara harus mengambil sikap hormat dan seterusnya.

Jika pemimpin upacara memberikan aba-aba "SIAP GRAK" kemudian ada peserta yang tidak segera
mengambil sikap siap bahkan main-main dengan kawan di dekatnya maka itu artinya dia tidak taat
kepada pemimpinnya.

Siapapun pemimpin itu wajib ditaati, hatta dia itu berasal dari tingkatan yang lebih rendah dari kita.
Jangan sampai misalnya, mentang-mentang pemimpin upacara berasal dari kelas 7 kemudian siswa
kelas 8 atau 9 tidak mau taat, apalagi sampai mentertawakannya.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim pernah
bersabda yang artinya "Barang siapa yang taat kepada pemimpinnya berarti dia taat kepadaku, dan
barang siapa yang menentang pemimpinnya berarti dia menentangku."

Tentunya kita tidak mau menjadi ummat yang berani menentang Rasulullah SAW. Oleh karena itu
marilah sikap taat kepada pemimpin yang dilatih pada kegiatan upacara bendera ini kita teapkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Demikian amanat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga ada manfaatnya bagi kita
semua. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangannya.

Wabillahittaufiq Wal Hidayah

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Berikut Contoh Naskah Pidato upacara hari senen,Selamat membaca :

Assalamu'alaikum wr.wb.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang maka esa atas curahan
nikmat-Nya yang tiada terhingga diberikan kepada kita, sehingga pada kesempatan
yang baik ini kita dapat berkumpul, dalam keadaan sehat wal afiat.

Bapak-bapak dan ibu guru yang kami hormati, serta Anak-anak ku Seluruh Siswa
SMAN Negeri 2 Lamongan yang bapak banggakan.

Semoga kita semua tetap dalam kondisi penuh semangat untuk menjadi orang-orang
yang berhasil di masa depan.

Hari yang cerah ini mudah-mudahan bisa jadi pertanda dimulainya kehidupan kita
semua yang semakin cerah pula. Amiin.

Anak-anakku seluruh murid SMAN Negeri 2 Lamongan yang bapak cintai.


Kalian merupakan calon-calon orang yang bisa berhasil dimasa depan. Inilah harapn
kami semua sebagai orang tua kalian disekolah. Kalian menjadi orang sukses
merupakan kebanggaan buat kami.

Langkah awal untuk membuat sukses diri kalian adalah kalian harus punya mimpi.
Mimpilah besar dan jagalah sehingga tetap tegak walau badai menerjang walau angin
topan menghantam. Biarkan mimpi kalian tetap berkibar diangkasa dengan gagah
seperti bendera merah putih ini.

Jika kalian belum punya mimpi maka sekaranglah saatnya. Sudah jadi apa kalian 5
tahun Dari sekarang. Mau punya apa kalian pada usia 30 tahun. Tentukan mimpi kalian
Dari sekarang. Rumuskan mimpi kalian degan benar dan tepat. Biarkan mimpi kalian
memperbudak kalian hingga mimpi itu terwujud.

Sadarilah anak-anak ku, bapak menegaskan kembali kepada kalian bahwa mimpi
pertanda seseorang itu hidup dan punya harapan. Hidupnya akan bersemangat dan
jauh dari segala penyakit dan tekanan.

Bukalah oleh kalian kisah-kisah orang besar. Maka disana kalian akan menemukan
bahwa kesuksesan mereka, keberhasilan mereka sehingga namanya tertoreh dalam tinta
sejarah sepanjang masa adalah diawali Dari sebuah mimpi. Lihatlah Nabi Muhammad
SAW, Marcopolo, Leonardo Davinci, Ishak Newton, dan ratusan orang besar lainnya.
Mereka memulainya dari sebuah mimpi.

Karenanya saat inilah kalian semua membangun mimpi kalian. Apa yang kalian
inginkan dalam hidup maka sekaranglah saatnya untuk bermimpi. Umur kalian ada
dalam masa keemasan. Jangan kalian sia-siakan.
Bapak cukupkan sampai disini dulu uraian ini. Semoga ada manfaatnya. Mohon maaf
jika ada kesalahan atau kata-kata yang kurang berkenan.

Bapak ucapkan terima kasih.


Assalamu'alaikum wr.wb.

Tanggung Jawab Sebagai Prilaku Terpuji

Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulilahi rabbil ‘alamin. Ashalatu wassalamu ‘ala asyrafil ambiya i, wal mursalin,

wa ‘ala ‘alihi wa ashabihi ajma’in.

‘amma ba’du;

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah beserta Staf

Yang saya hormati Bapak/ Ibu Guru

Yang Saya sayangi siswa/siswi

Pada kesempatan yang berbahagia ini saya akan menyampaikan pidato yang berjudul:

“TANGGUNG JAWAB SEBAGAI PRILAKU YANG TERPUJI”

Hadirin yang berbahagia…

Rasulullah sallallahu ‘alahi wasallam bersabda:


ُ‫كُلُّكمُُ َراعُُ َُوُكُلُّكمُُ َمسؤولُُعَنُُ َر ِعيَّتِ ِه‬

Setiap manusia adalah pemimpin dan setiap manusia memiliki tanggung jawab. (Hadits
Riwayat Bukhari dan Muslim)

Seorang siswa, seorang guru, ibu, bapak, dan semua manusia memiliki tanggung jawabnya
masing-masing.

Hadirin yang berbahagia…

Menurut Kamus Bahasa Indonesia, tanggung jawab berarti menanggung segala akibat
perbuatannya dan menjawab segala pertanyaan akibat perbuatannya.

Tanggung jawab terbagi dua yaitu: horizontal dan vertikal

Tanggung jawab horizontal yaitu tanggung jawab terhadap manusia

Tanggung jawab vertikal yaitu tanggung jawab terhadap Allah

Misalnya seorang siswa mendapat PR dari guru, lalu PR tersebut dikerjakan dengan baik maka
siswa tersebut mendapat pujian dan nilai dari guru serta pahala dari Allah. Ini adalah contoh
siswa yang bertanggung jawab.

Hadirin yang berbahagia…

Seorang siswa yang tidak mengerjakan PR maka akan mendapat marah dari guru dan dosa dari
Allah serta harus bertanggung jawab dengan mengerjakan PR tersebut keesokan harinya agar
mendapat nilai dari guru.

Seorang siswa berhutang tapi tidak mau membayarnya adalah contoh siswa yang tidak
bertanggung jawab. Siswa seperti ini akan mendapat hukuman dari manusia dan dosa dari
Allah.

Hadirin yang berbahagia…

Bertanggung jawab adalah perilaku yang terpuji dan baik. Sebaliknya tidak bertanggung jawab
adalah perilaku yang tidak baik.

Pada hakikatnya semua manusia mencintai kebaikan, oleh karena itu tidak ada manusia yang
ingin disakiti tapi semua manusia ingin mendapat kebaikan.

Hadirin yang berbahagia…

Cukup sekian pidato yang singkat ini, mohon maaf bila terdapat kesalahan atau kekurangan
Wabillahi taufiq wal hidayah

Wassalamu ‘alaikum warahmatullah wabarakaatuh.

Assalamulaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah.
Yang terhormat Para PKS dan staf.
Yang terhormat Ibu dan Bapak Guru serta Staf Tata Usaha dan Perpustakaan.
Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan.

Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmatnya kita bisa
berkumpul ditempat dan waktu yang baik ini.

Shalawat dan salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, para pengikutnya yang
shaleh dan shalehah hingga akhir zaman.

Tidak lupa kita panjatkan doa kepada kedua orangtua kita, ampunilah segala dosa mereka dan
sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi kita semasa kecil dan kepada para guru
yang telah memberikan ilmu yang banyak sehingga kita bisa berusaha untuk menjadi orang-
orang yang beriman, berilmu, berakhlak mulia dan bertakwa . Mudah-mudahan kasih sayang dan
ilmu yang mereka berikan menjadi ilmu yang bermanfaat. Tanpa mereka kita bukan apa-
apa…Amin.

Anak-anakku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,


Kalau di antara kalian yang bertanya, apakah upacara bendera itu? Mungkin kalian sudah tahu
jawabannya, yaitu segala tindakan atau gerakan yang dirangkaikan serta ditata dengan tertib dan
disiplin dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan memimpin serta membiasakan kesedian
dipimpin dan membina kekompakan serta kerja sama dan yang paling penting adalah untuk
mengenang jasa para pendiri negara.

Kalau ada yang bertanya lagi, apakah makna upacara bendera sampai kalian harus berpanas-
panas? Mungkin juga kalian sudah tahu jawabannya, yaitu tetap memelihara nilai-nilai
nasionalisme dan patriotisme.

Tetapi pertanyaan yang paling besar adalah,


Apakah kalian sudah menjadi orang yang tertib?Apakah kalian sudah bisa menjaga amanah
untuk menjadi seorang pemimpin? Apakah kalian sudah bersedia dipimpin untuk menjaga
kekompakan dan kerja sama?Apakah kalian selalu mengingat bahwa apa yang sudah kalian
dapatkan sampai hari ini adalah hasil jerih payah dan jasa para pahlawan dan tetap menjaga nilai-
nilai nasionalisme dan patriotisme?
Bapak harapkan mulai dari sekarang, kalian belajar lebih tertib, mentaati segala peraturan yang
berlaku dalam keluarga, sekolah, lingkungan dan agama.

Kemudian kalian belajar lebih disiplin, sholat pada waktunya, mengerjakan tugas sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan, membuang sampah pada tempatnya.

Kemudian kalian siap belajar menjadi pemimpin, minimal pemimpin untuk dirinya sendiri untuk
menjadi anak yang lebih baik dan siap dipimpin dengan menjaga kekompakan dan kerja sama.
Kemudian kalian siap belajar menjaga nilai-nilai nasionalisme dan patriotisme, menggunakan
produk dalam negeri, melestarikan kebudayaan lokal, dan menjaga peninggalan nenek moyang
kita.

Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya dan mengisi
kemerdekaan dengan hal-hal baik seperti yang sudah sampaikan tadi.

Anak-anaku sekalian yang Bapak sayangi dan banggakan,


Marilah kita bersama menjalankan amanah tersebut. Terima kasih atas perhatiannya.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Judul : Membangun Rasa Optimis


Pelaku Pidato : Guru

Contoh naskah pidato membangun rasa optimis


Assalamu'alaikum wr.wb.

Yang kami hormati bapak kepala sekolah.


Yang Kami hormati bapak dan ibu guru
Juga Anak-anak ku sekalian yang Bapak cintai.

Segala puji bagi Allah yang menguasai seluruh alam. Sahmat dan salam semoga tetap
dilimpahkan kepada seorang Nabi yang tidak akan ada Nabi sesudahnya, Nabi Muhammad Saw.
, kepada keluarga dan sahabatnya seluruhnya.

Anak-anakku sekalian seluruh siswa SMAN 21 Jakarta yang bapak cintai....

Di dalam diri kita kadang muncul rasa pesimis kemuidan tumbuh rasa optimis. Kadang silih
berganti.
"SUDAHLAH! Jangan ngoyo, kita nggak akan berhasil!" Kata-kata seperti ini mungkin pernah
kita dengar pada saat orang atau kelompok orang menyusun rencana dan target kerja.

Ada dua kemungkinan mengapa kata-kata ini keluar dari mulut seseorang. Pertama, rencana
yang dibuat memang tak realistis. Kedua, ada orang yang selalu memandang berat setiap
masalah. Alasan kedua inilah yang biasa disebut sebagai sikap pesimis.

Sikap pesimis merupakan halangan utama bagi seseorang untuk menerima tantangan. Orang
yang telah terjangkiti virus pesimis selalu merasa hidupnya penuh dengan kesulitan. Ia selalu
berada dalam ketidakberdayaan menghadapi masa depan.

Anak-anakku sekalian yang bapak banggakan.


Pesimis ternyata tidak ada manfaatnya buat kita karena itu kita perlu menjadikan diri kita selalu
optimis. Ada bebarapa hal yang mungkin dilakukan untuk membangun kembali optimisme kita:

1. Temukan hal-hal positif dari pengalaman masa lalu, sepahit apapun pengalaman itu. Dalam
kegagalan, sekalipun masih ada keberhasilan-keberhasilan kecil yang terselip, cobalah temukan
keberhasilan itu dan syukuri keberadaannya.

Upaya ini paling tidak akan mengobati sebagian dari perasaan hancur yang kita derita. “Tapi
bagaimanapun saya telah gagal” Buang jauh-jauh pikiran tersebut, karena pikiran tersebut tak
akan membantu kita dalam meraih nikmat Allah berikutnya.

Allah hanya akan menambahkan nikmatNya pada orang yang mau mensyukuri pemberianNya
meskipun nikmat itu sedikit.

2. Tata kembali target yang ingin kita capai. Jangan terbiasa membuat target yang berlebihan.
Kita memang harus optimis, tapi kita perlu juga mengukur kemampuan diri sendiri. Kita juga
perlu menelaah lebih jeli cara apa yang mungkin kita lakukan untuk mencapai target tertentu.

3. Pecah target besar menjadi target-target kecil yang dapat segera dilihat keberhasilannya.
Seringkali ada manfaatnya untuk melihat keberhasilan-keberhasilan jangka pendek dari sebuah
target jangka panjang.

Hal ini akan semakin menumbuhkan semangat dan optimisme dalam diri kita. Tentu kita harus
terus mensyukuri apa yang kita peroleh dari capaian target-target kecil tersebut. Jangan pernah
terbetik dalam hati, “Ah baru segini, target kita masih jauh.” Sikap ini sama sekali tak
membangun rasa optimis.
4. Bertawakal kepada Allah. Menyadari adanya satu kekuatan yang dapat menolong kita di saat
kita menghadapi rintangan merupakan modal dasar yang cukup ampuh dalam membangun
optimisme. Bertawakal tentu harus dilakukan bersamaan dengan upaya kita memperbaiki target
dan strategi pencapaiannya.

5. Langkah terakhir kita perlu merubah pandangan kita terhadap diri sendiri dan kegagalan. Kita
perlu lebih sayang dan menghargai diri sendiri. Jangan kita terus menerus mengejek diri sendiri.
“Aku ini orang bodoh, tak bisa apa apa.” Ini bukanlah sikap merendah, tapi merupakan sikap
ingkar terhadap kelebihan yang telah Allah karunikan kepada kita.

Semikian apa yang bisa bapak sampaikan pada upacara kali ini, semoga ada manfaatnya. Mohon
maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan.

Wassalamu 'Alaikum wr. wb.

Contoh naskah pidato paling baru bertema pendidikan


Assallamu alikum Wr. wb.

Sebelumnya saya ucapkan terimakasih, karena telah diberikan kesempatan untuk menyampaikan
pidato tentang pendidikan ini dalam rangka menyambut hari pendidikan Nasional.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Alloh SWT, yang telah
memberikan rahmat dan karunianya sehingga kita semua bisa berkumpul dalam acara yang
sangat bersejarah ini.

Saudaraku sekalian. Pendidikan merupakan modal dasar bagi diri kita semua, alangkah baiknya
bila kita selaku manusia yang sadar akan pentingnya pendidikan, memulainya dari diri kita
sendiri.

Pendidikan tidaklah hanya terpaku pada perkembangan jaman dan teknologi belaka, tapi
pendidikan moral pun harus kita perhatikan.

Saudaraku, masih ingatkah kita pada seorang tokoh pendidikan di negara kita? Ki Hajar
Dewantara (1889-1959) seorang tokoh pendidikan Indonesia yang memprakarsai berdirinya
lembaga pendidikan Taman siswa. Dia lebih terkenal dengan filsafat” tut wuri handayani, hing
madya mangun karsa, hing ngarso sung tulada. Dewantara mengklasifikasikan tujuan pendidikan
dengan istilah “ tri-nga”(tiga “nga-nga adalah huruf terakhir dalam abjad jawa ajisak). “Nga”
pertama adalah ngerti” (memahami /aspek intelektual). “Nga kedua” adalah “ngrasa” adalah
(merasakan aspek afeksi), dan “nga” ketiga adalah “nglakonin” (mengajarkan atau aspek
psikomotorik). Merumuskan tujuan pendidikan yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Menurut Dewantara, adalah hak tiap orang untuk mengatur diri sendiri, oleh karena
itu pengajaran harus mendidik anak menjadi manusia yang merdeka batin, pikiran, dan tenaga.
Pengajaran jangan terlampau mengutamakan kecerdasan pikiran karena hal itu dapat
memisahkan orang terpelajar dengan rakyat.Akhir sampai disini, semoga bangsa Indonesia lebih
meningkatkan dan mencerdaskan serta menciptakan anak-anak didik yang produktif, kreatif, dan
inovatif yang berguna bagi bangsa dan Negara, Menciptakan sumberdaya manusia yang
berkualitas dan mandiri yang dapat memenuhi kebutuhan global.

Oleh karena itu, marilah kita selaraskan apa yang telah di cita-citakan oleh beliau dengan
mendukung program-program pendidikan yang diarahkan oleh pemerintah.
Lantas bagai mana dengan visi dan misi pendidikan di Indonesia? Mau dibawa ke mana
pendidikan di Negara kita? Apakah pendidikan sudah menjadi barang dagangan yang nantinya
menghasilkan output berupa selembar sertifikat dan ijazah bukannya keahlian dan daya analitis?
Dan apakah pendidikan hanya menjadi milik dan hak orang kaya saja?

Sudah rahasia umum jika pendidikan sekarang sangat mahal. seperti kata buku, orang miskin
dilarang sekolah! Memprihatinkan, tapi itulah kenyataannya.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

Itulah Beberapa Contoh Naskah Pidato upacara hari senen ,yang bisa Goresan Hati share semoga bermanfaat .

Lainnya dari

Ditulis Oleh : Nur Yanto Hari: 8:43 AM Kategori:

Anda mungkin juga menyukai