Anda di halaman 1dari 25

Contoh amanat pembina upacara hari senin (Taat kepada

pemimpin)

Bismillahi wabihamdihi
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, Wassalatu Wassalamu 'Alal Anbiya'i Wal Mursalin, Sayyidina
Muhammadin Wa' Ala Alihi Wasahbihi Ajma'in... Amma Ba'du..

Bapak-bapak dan Ibu-ibu guru yang saya hormati


Demikian pula bapak-bapak dan ibu pegawai tata usaha yang saya hormati pula
Siswa-siswi yang saya cintai dan banggakan..

Puji syukur mari kita panjatkan kehadlirat Allah Subhanahu Wata'ala, karena berkat Rahmat
dan karunianya maka kita semua dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan
sehat wal afiat.

Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
Sallallahu Alaihi Wasallam beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya. Semoga kita
mendapat syafaatnya kelak di hari kemudian.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga serta apresiasi yang sangat besar saya sampaikan
kepada bapak-bapak dan ibu-ibu guru yang selama ini telah melaksanakan tugasnya dengan
ikhlas penuh tanggung jawab mengajar, mendidik dan membimbing anak-anak kita selama
ini sehingga dalam pengamatan saya selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah kita
berlangsung cukup baik, kondusif dan terkendali. Meskipun terkadang masih terjadi hal-hal
yang mengganggu kelancarannya, akan tetapi saya nilai itu masih dalam batas toleransi
kewajaran. Semoga kedepannya lagi kita bisa lebih meningkatkan kinerja kita sehingga
berbagai kekurangan tersebut bisa kita atasi.

Demikian pula kepada bapak-bapak dan ibu dari tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga
administrasi dan petugas layanan khusus, meskipun dalam segala keterbatasan sarana dan
fasilitas yang kita miliki telah menunjukkan kerja kerasnya dalam melayani segala kebutuhan
demi lancarnya proses belajar mengajar di sekolah kita ini.
Terima kasih... semoga apa yang telah bapak ibu lakukan, kita lakukan bersama dengan
ikhlas dapat bernilai ibadah dan mendapat ganjaran pahala berlipat ganda dari Allah
subhanahu Wata'ala..
Amin Ya Rabbal 'Alamin
Terima kasih pula bagi petugas upacara yaitu kelas IX-A yang telah mempersiapkan diri jauh-
jauh hari sebelumnya dengan bimbingan walikelas dan pembina sehingga upacara pada hari
ini berjalan dengan cukup baik, tertib, lancar dan khidmat. Meskipun masih diperlukan
perbaikan-perbaikan dan penyempurnaan di beberapa hal diantaranya :

1. Petugas penggerek bendera, dalam gerakannya belum tegap secara sempurna


sehingga tidak nampak semangatnya. Hampir tidak ada beda antara langkah tegap
dengan langkah biasa
2. Regu nyanyi.. masih belum kedengaran kompak suaranya. Kemungkinan masih ada
dari anggita regu nyanyi yang ragu-ragu mengeluarkan suaranya
3. Demikian juga peserta upacara yang lain, masih terlihat beberapa yang berbicara
dengan temannya dan agak gaduh ketika petugas melakukan kesalahan yang
akibatnya mengurangi khidmatnya upacara kita pada pagi hari ini

Anak-anakku para siswa yang saya cintai dan banggakan..

Upacara bendera yang kita lakukan setiap hari senin, hendaknya jangan kita jadikan sebatas
bentuk acara seremonial belaka. Akan tetapi hendaknya kita jadikan sebagai sebuah wahana
pembelajaran dan latihan bagaimana kita dapat menjalankan hidup keseharian yang lebih
baik dengan tertib dan taat aturan. Sebab banyak hal yang dapat kita pelajari dari upacara
bendera.

Disamping untuk menanamkan rasa nasinalisme dan patriotisme, maka upacara bendera
juga mengajarkan dan melatih kita untuk "TAAT KEPADA PEMIMPIN". Ketika pemimpin
upacara memberikan aba-aba atau perintah, maka aturannya adalah semua peserta upacara
harus mengikuti aba-aba atau perintah yang diberikan. Jika peimimpin upacara memberi aba-
aba "SIAP GRAK" maka seluruh peserta upacara harus berada dalam posisi siap. Ketika
pemimpin upacara memberikan aba-aba "HORMAT GRAK" maka seluruh peserta upacara
harus mengambil sikap hormat dan seterusnya.

Jika pemimpin upacara memberikan aba-aba "SIAP GRAK" kemudian ada peserta yang tidak
segera mengambil sikap siap bahkan main-main dengan kawan di dekatnya maka itu artinya
dia tidak taat kepada pemimpinnya.

Siapapun pemimpin itu wajib ditaati, hatta dia itu berasal dari tingkatan yang lebih rendah
dari kita. Jangan sampai misalnya, mentang-mentang pemimpin upacara berasal dari kelas
7 kemudian siswa kelas 8 atau 9 tidak mau taat, apalagi sampai mentertawakannya.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim
pernah bersabda yang artinya "Barang siapa yang taat kepada pemimpinnya berarti dia taat
kepadaku, dan barang siapa yang menentang pemimpinnya berarti dia menentangku."
Tentunya kita tidak mau menjadi ummat yang berani menentang Rasulullah SAW. Oleh
karena itu marilah sikap taat kepada pemimpin yang dilatih pada kegiatan upacara bendera
ini kita teapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Demikian amanat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga ada
manfaatnya bagi kita semua. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas
segala kekurangannya.

Wabillahittaufiq Wal Hidayah


Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Bendera
ADMIN

SUNDAY, JULY 17, 2016


Bagikan :
Tweet
Pada setiap pelaksanaan kegiatan upacara bendera yang dilaksanakan di setiap sekolah / madrasah yang
rutin diadakan pada hari Senin pagi sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) berlangsung dipastikan ada
amanat / pidato yang disampaikan oleh Pembina Upacara oleh kepala sekolah / madrasah ataupun guru
yang ditunjuk.

Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini admin akan share contoh amanat pembina upacara bendera
hari Senin selengkapnya sebagai berikut:

1. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-1 Tema “Pengendalian Diri”

Assalaamu ‘alaikum Wr, Wb Yang saya hormati Bapak Kepala ...................., Bp. Drs. Humisar Sihite, MM
Yang saya hormati Bp. Wakil dan Staf, Bp Ibu Guru dan Karyawan, serta anak-anak sekalian yang Bapak
harapkan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alloh SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih dapat melaksanakan
Upacara Bendera.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Seperti
biasanya setiap pelaksanaan Upacara perlu kita evaluasi, agar kita mengetahui kekurangan-
kekurangannya sehingga pelaksanaan upacara yang akan datang menjadi lebih baik.

Dari segi Petugas Upacara pada pagi hari ini cukup baik , meskipun tadi kita saksikan bersama, petugas
pengibar bendera kurang sempurna dalam pelaksanaannya. Itulah pentingnya sebelum pelaksanaan
upacara, petugas harus berlatih, berlatih dan berlatih, agar pelaksanaan upacara menjadi lebih baik.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan materi dengan judul : Pengendalian diri.

Pelaksanaan Upacara Bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai seremonial
belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara kita gunakan
sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa mengendalikan
diri untuk bersikap sempurna. Dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu berada dalam ruang dan waktu,
berada dalam lingkungan.

Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan, berarti ada lingkungan sekolah. Coba, mulai dari masuk pintu
gerbang sekolah, hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri, misalnya bagaimana
menghormati Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapih tanpa ditegur oleh Bapak / Ibu
Guru.

Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya anak-
anak jangan pada berkeliaran ke luar kelas, keculi kalau memang pada jam berikutnya harus pindah
ruangan misalnya ke LAB atau pelajaran Olah Raga. Kemudian kalau jam pelajaran terakhir telah usai, jika
sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya anak-anak segera pulang ke rumah masing-
masing, karena orang tuamu telah menunggu-nunggumu di rumah. Jangan sampai diusir-usir diteriaki
melalui pengeras suara. Jangan nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tiada gunanya, yang hanya
akan memancing suasana untuk berbuat yang negatif.

Jangan sampai mau kalau ada pihak yang mencoba untuk mengajak tawuran Selanjutnya, dalam
lingkungan keluarga, tentu saja ada peraturan dalam keluarga, ada orang tua, kakak atau adik, bagaimana
bentuk pengendalian diri ? Yang punya kakak harus menghormati kakaknya, yang punya adik harus
menyayangi adiknya. Kalau ada PR misalnya, , harus segera dikerjakan jangan membiasakan diri untuk
menunda-nunda pekarjaan.

Bagaimana kita harus menghormati kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada.
Melalui mimbar ini saya ingatkan bahwa kepada kedua orang tua, bentuk pengendalian diri kita adalah
bahwa kita harus menghormati, menyayangi kedua orang tua kita, jangan sampai orang tua kita sakit hati
pada kita gara-gara sikap dan perilaku kita, jangan suka membentak.

Pada dasarnya setiap nasihat orang tua wajib kita dengarkan, kita ikuti. Tapi ada satu nasihat/ ajakan orang
tua kita yang tidak boleh kita ikuti, kita turuti, yaitu jika orang tua kita mengajak kita kepada kesyirikan.

Untuk hal yang satu ini, kita boleh menolaknya, tapi juga harus dengan bahasa yang santun, jangan sampai
menyakiti hati orang tua, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik kepada keduanya. Jika kita semua
bisa mengendalikan diri dengan baik di mana kita berada, alangkah indahnya hidup ini, bagaikan planet-
planet yang beredar pada lintasannya , tidak ada benturan-benturan, selaras, serasi dan seimbang. Dalam
hidup ini memang banyak kendala-kendala, tapi hendaknya bisa menjadi kendali untuk memacu kita dalam
meraih sukses.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.

Wabillahittaufiq Wal hidaayah , Wassalaamu’alaikum Wr, Wb.


2. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-2 Tema “Menjaga Kebersihan”

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Yang Terhormat Bapak Drs. H. Pattawe.AB selaku kepala ..........................

Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru serta Staf TU

Para Siswa sekalian yang berbahagia dan kami banggakan,

Sebagai awal kata, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
perkenan karunia dan ridlo-Nya, pada hari ini, Senin, 11 Agustus 2014 kita dapat menjalankan upacara
bendera tanpa halangan suatu apa. Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, para pengikutnya yang saleh dan salehah hingga akhir zaman.

Anak anakku siswa siswi ................. yang kami banggakan,

Kami berdiri di sini selaku Pembina upacara, ada dua hal amanat upacara yang akan kami sampaikan pada
kesempatan upacara kali ini :

1. Menyikapi pelaksanaan upacara hari ini,petugas upacara sudah baik dan mudah-mudahan ini menjadi
contoh petugas upacara pada senin yang akan datang shingga petugas upacara senin depan akan lebih
baik.

Demikian halnya peserta upacara, kami menilai juga sudah cukup baik, meskipun jika kami mengamati
sekilas masih tetap saja ada peserta yang masih kurang khidmat dalam mengikuti upacara, misalnya dalam
hal sikap sempurna dan ketika penghormatan bendera. Mudah-mudahan dengan khidmadnya
pelaksanaan upacara, akan menambah semangat patriotisme dan nasionalisme kita kepada Negara yang
kita cintai Indonesia.

2. Menyikapi penyakit KUBER dan KUDIS (alias kurang kebersihan dan kurang kedisiplinan) di sekolah yang
kita cintai, akhir-akhir ini kepedulian para siswa terhadap kebersihan dan semangat kedisiplinan cenderung
ada penurunan. Kerbersihan dan kedisiplinan adalah tanggung jawab kita semua. Kenapa kebersihan perlu
kita evaluasi?

Ini terbukti masih saja ada para siswa yang masih hobby membuang sampah di sembarang tempat; baik
di halaman kelas, ruang kelas maupun di dalam laci meja kelas. Terkait dengan kedisiplinan; masih kami
jumpai siswa yang terlambat masuk sekolah, rambut yang KURAP alias (kurang rapi). Untuk itu pada
kesempatan ini kami mengajak kepada peserta upacara mari kita jaga kebersihan sekolah yang kita cintai
dan tingkatkan kedisiplinan kita sebagai ciri khas warga sekolah yang kita cintai.

Anak anakku siswa siswi ....................... yang kami banggakan, demikian amanat upacara yang dapat kami
sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata,

Wassalamu’alaikum wr.wb.

3. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-3 Tema “Tujuan Upacara Bendera”

Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa
ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf

Yang saya hormati Dewan Guru

Dan yang saya sayangi siswa-siswi Semuanya.

Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan
upacara bendera.

Upacara bendera sangat penting karena dengan melaksanakan upacara bendera berarti kita menghormati
bendera negara RI. Siapa lagi yang menghormati bendera RI kalau bukan warga negara Indonesia. Seperti
yang kita ketahui bahwa bendera adalah salah satu simbol negara. Ada beberapa simbol negara misalnya,
garuda, ideologi, Pancasila, UUD’45, bendera merah putih, presiden dan lain sebagainya.

Upacara bendera adalah penghormatan simbol negara yang berarti juga menghormati negara RI. Bendera
RI berwarna merah putih. Di dunia ini tidak ada yang benderanya sama. Tapi kalau hanya mirip mungkin
ada. Misalnya bendera merah putih dengan bendera Monaco.

Manusia juga tidak ada yang sama, kalau mirip mungkin ada misalnya dua anak kembar memiliki
perbedaan sidik jari, atau yang satu ada tahi lalatnya yang satu lagi tidak.
Ada yang mengatakan bahwa bendera RI adalah berasal dari bendera Belanda yaitu merah putih biru yang
di sobek birunya menjadi merah putih. Ada yang mengatakan bendera merah putih berasal dari kerajaan
Majapahit di Jawa Timur pada abad ke 13.

Terlepas dari benar atau salah tentang asal-usulnya, bahwa bendera RI tidak sama dengan bendera
lainnya. Bendera merah putih berskala 3:4 (tiga banding empat) sedangkan Monaco 4:5 (empat banding
lima), sehingga bendera RI kelihatan lebih panjang dibandingkan dengan bendera Monaco.

Manfaat lain dari upacara bendera adalah untuk kesehatan, melatih disiplin.

Dengan berdiri di lapangan yang disinari oleh sinar matahari pagi maka akan menyehatkan tulang, kulit,
dan badan, karena sinar matahari pagi mengandung pro-vitamin D.

Upcara bendera melatih disiplin karena bila sudah ada aba-aba dari pemimpin upacara, maka seluruh
peserta upacara mengikutinya.. bila aba-aba istirahat di tempat maka semuanya istirahat di tempat. Bila
aba-aba siap maka semuanya dalam posisi siap.

Disiplin adalah salah satu karakter atau akhlak yang mulia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa karakter
adalah salah satu unsur pokok dalam kurikulum pendidikan Indonesia.

Buat apa siswa pintar tapi akhlaknya tidak baik. Tapi yang lebih baik adalah siswa yang pintar dan
akhlaknya juga baik.

Demikian amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau
kesalahan. Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

4. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-4 Tema “Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir
atau kegiatan ibadah kepada Allah”

Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa
ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf


Yang saya hormati Dewan Guru Dan yang saya sayangi Siswa-Siswi Semuanya.

Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan
upacara bendera. Sebagai kegiatan rutin pada setiap hari Senin pagi, mengawali kegiatan belajar mengajar
pada awal pekan ini.

Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir atau kegiatan ibadah kepada Allah sebagai mana firman
Allah swt. dalam surat al-Nahl: 43:

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.

Dzikir di sini berarti ilmu pengetahuan. Arti dzikir yang lain adalah:

Menyebut Asma Allah.

“Maka sebutlah nama Allah (al-Hajj:32)”

Arti dzikir selanjutnya adalah mengingat Allah:

Ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa (al- Kahfi :24)

Arti dzikir berikutmya adalah membaca al-Quran

“Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang memeliharanya.”
(al-Hijr: 9)

Selanjutnya adalah Dzikir dalam arti Shalat sebagai mana firman Allah dalam Surat Thaha: 14

Dan dirikanlah shalat dalam rangka dzikir pada Ku

Siswa-siswi yang berbahagia, berdasarkan dalil-dalil tadi maka marilah kita niat dalam hati bahwa menuntut
ilmu adalah dalam rangka dzikir atau ibadah kepada Allah swt. Demikian amanat pembina upacara pada
hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kesalahan.
Hadanallah wa iyyaakum ila shiraatim mustakim.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

5. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-4 Tema “Taat Kepada Pemimpin”

Bismillahi wabihamdihi

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, Wassalatu Wassalamu 'Alal Anbiya'i Wal Mursalin, Sayyidina Muhammadin
Wa' Ala Alihi Wasahbihi Ajma'in... Amma Ba'du..

Bapak-bapak dan Ibu-ibu guru yang saya hormati

Demikian pula bapak-bapak dan ibu pegawai tata usaha yang saya hormati pula

Siswa-siswi yang saya cintai dan banggakan..

Puji syukur mari kita panjatkan kehadlirat Allah Subhanahu Wata'ala, karena berkat Rahmat dan
karunianya maka kita semua dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Sallallahu
Alaihi Wasallam beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaatnya kelak
di hari kemudian.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga serta apresiasi yang sangat besar saya sampaikan kepada bapak-
bapak dan ibu-ibu guru yang selama ini telah melaksanakan tugasnya dengan ikhlas penuh tanggung
jawab mengajar, mendidik dan membimbing anak-anak kita selama ini sehingga dalam pengamatan saya
selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah kita berlangsung cukup baik, kondusif dan terkendali.
Meskipun terkadang masih terjadi hal-hal yang mengganggu kelancarannya, akan tetapi saya nilai itu
masih dalam batas toleransi kewajaran. Semoga kedepannya lagi kita bisa lebih meningkatkan kinerja kita
sehingga berbagai kekurangan tersebut bisa kita atasi.

Demikian pula kepada bapak-bapak dan ibu dari tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga administrasi
dan petugas layanan khusus, meskipun dalam segala keterbatasan sarana dan fasilitas yang kita miliki
telah menunjukkan kerja kerasnya dalam melayani segala kebutuhan demi lancarnya proses belajar
mengajar di sekolah kita ini.
Terima kasih... semoga apa yang telah bapak ibu lakukan, kita lakukan bersama dengan ikhlas dapat
bernilai ibadah dan mendapat ganjaran pahala berlipat ganda dari Allah subhanahu Wata'ala..

Amin Ya Rabbal 'Alamin

Terima kasih pula bagi petugas upacara yaitu kelas IX-A yang telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari
sebelumnya dengan bimbingan walikelas dan pembina sehingga upacara pada hari ini berjalan dengan
cukup baik, tertib, lancar dan khidmat. Meskipun masih diperlukan perbaikan-perbaikan dan
penyempurnaan di beberapa hal diantaranya :

Petugas penggerek bendera, dalam gerakannya belum tegap secara sempurna sehingga tidak nampak
semangatnya. Hampir tidak ada beda antara langkah tegap dengan langkah biasa

Regu nyanyi.. masih belum kedengaran kompak suaranya. Kemungkinan masih ada dari anggita regu
nyanyi yang ragu-ragu mengeluarkan suaranya

Demikian juga peserta upacara yang lain, masih terlihat beberapa yang berbicara dengan temannya dan
agak gaduh ketika petugas melakukan kesalahan yang akibatnya mengurangi khidmatnya upacara kita
pada pagi hari ini

Anak-anakku para siswa yang saya cintai dan banggakan..

Upacara bendera yang kita lakukan setiap hari senin, hendaknya jangan kita jadikan sebatas bentuk acara
seremonial belaka. Akan tetapi hendaknya kita jadikan sebagai sebuah wahana pembelajaran dan latihan
bagaimana kita dapat menjalankan hidup keseharian yang lebih baik dengan tertib dan taat aturan. Sebab
banyak hal yang dapat kita pelajari dari upacara bendera.

Disamping untuk menanamkan rasa nasinalisme dan patriotisme, maka upacara bendera juga
mengajarkan dan melatih kita untuk "TAAT KEPADA PEMIMPIN". Ketika pemimpin upacara memberikan
aba-aba atau perintah, maka aturannya adalah semua peserta upacara harus mengikuti aba-aba atau
perintah yang diberikan. Jika peimimpin upacara memberi aba-aba "SIAP GRAK" maka seluruh peserta
upacara harus berada dalam posisi siap. Ketika pemimpin upacara memberikan aba-aba "HORMAT
GRAK" maka seluruh peserta upacara harus mengambil sikap hormat dan seterusnya.

Jika pemimpin upacara memberikan aba-aba "SIAP GRAK" kemudian ada peserta yang tidak segera
mengambil sikap siap bahkan main-main dengan kawan di dekatnya maka itu artinya dia tidak taat kepada
pemimpinnya.
Siapapun pemimpin itu wajib ditaati, hatta dia itu berasal dari tingkatan yang lebih rendah dari kita. Jangan
sampai misalnya, mentang-mentang pemimpin upacara berasal dari kelas 7 kemudian siswa kelas 8 atau
9 tidak mau taat, apalagi sampai mentertawakannya.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim pernah bersabda
yang artinya "Barang siapa yang taat kepada pemimpinnya berarti dia taat kepadaku, dan barang siapa
yang menentang pemimpinnya berarti dia menentangku."

Tentunya kita tidak mau menjadi ummat yang berani menentang Rasulullah SAW. Oleh karena itu marilah
sikap taat kepada pemimpin yang dilatih pada kegiatan upacara bendera ini kita teapkan dalam kehidupan
sehari-hari.

Demikian amanat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga ada manfaatnya bagi kita
semua. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangannya.

Wabillahittaufiq Wal Hidayah

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Referensi sumber : http://ceramahpidato.com, http://al-maududy.com


Contoh Amanat Pembina Upacara Hari Senin di Sekolah Sahabat Cerpi pada kesempatan kali ini
Ceramah Pidato akan berbagi artikel mengenai Contoh Pidato Amanat Pembina Upacara pada Hari senin
baik ditingkat SD, SMP maupun ditingkat SMA. Simaklah:
Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-1

Assalaamu ‘alaikum Wr, Wb Yang saya hormati Bapak Kepala SMANegeri 22 Jakarta, Bp. Drs. Humisar
Sihite, MM Yang saya hormati Bp. Wakil dan Staf, Bp Ibu Guru dan Karyawan, serta anak-anak sekalian
yang Bapak harapkan. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alloh SWT yang
telah memberikan kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih dapat
melaksanakan Upacara Bendera. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW Seperti biasanya setiap pelaksanaan Upacara perlu kita evaluasi, agar kita mengetahui
kekurangan –kekurangannya sehingga pelaksanaan upacara yang akan datang menjadi lebih baik.

Dari segi Petugas Upacara pada pagi hari ini cukup baik , meskipun tadi kita saksikan bersama, petugas
pengibar bendera kurang sempurna dalam pelaksanaannya. Itulah pentingnya sebelum pelaksanaan
upacara, petugas harus berlatih, berlatih dan berlatih, agar pelaksanaan upacara menjadi lebih baik. Pada
kesempatan ini saya akan menyampaikan materi dengan judul : Pengendalian diri.

Pelaksanaan Upacara Bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai seremonial
belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara kita gunakan
sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa mengendalikan
diri untuk bersikap sempurna. Dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu berada dalam ruang dan waktu,
berada dalam lingkungan. Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan, berarti ada lingkungan sekolah.
Coba, mulai dari masuk pintu gerbang sekolah, hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri,
misalnya bagaimana menghormati Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapih tanpa
ditegur oleh Bapak / Ibu Guru.

Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya anak-
anak jangan pada berkeliaran ke luar kelas, keculi kalau memang pada jam berikutnya harus pindah
ruangan misalnya ke LAB atau pelajaran Olah Raga. Kemudian kalau jam pelajaran terakhir telah usai, jika
sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya anak-anak segera pulang ke rumah masing-
masing, karena orang tuamu telah menunggu-nunggumu di rumah. Jangan sampai diusir-usir diteriaki
melalui pengeras suara. Jangan nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tiada gunanya, yang hanya
akan memancing suasana untuk berbuat yang negative.

Jangan sampai mau kalau ada pihak yang mencoba untuk mengajak tawuran Selanjutnya, dalam
lingkungan keluarga, tentu saja ada peraturan dalam keluarga, ada orang tua, kakak atau adik, bagaimana
bentuk pengendalian diri ? Yang punya kakak harus menghormati kakaknya, yang punya adik harus
menyayangi adiknya. Kalau ada PR misalnya, , harus segera dikerjakan jangan membiasakan diri untuk
menunda-nunda pekarjaan. Bagaimana kita harus menghormati kedua orang tua, baik yang masih hidup
maupun yang sudah tiada. Melalui mimbar ini saya ingatkan bahwa kepada kedua orang tua, bentuk
pengendalian diri kita adalah bahwa kita harus menghormati, menyayangi kedua orang tua kita, jangan
sampai orang tua kita sakit hati pada kita gara-gara sikap dan perilaku kita, jangan suka membentak. Pada
dasarnya setiap nasihat orang tua wajib kita dengarkan, kita ikuti. Tapi ada satu nasihat/ ajakan orang tua
kita yang tidak boleh kita ikuti, kita turuti, yaitu jika orang tua kita mengajak kita kepada kesyirikan.
Untuk hal yang satu ini, kita boleh menolaknya, tapi juga harus dengan bahasa yang santun, jangan sampai
menyakiti hati orang tua, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik kepada keduanya. Jika kita semua
bisa mengendalikan diri dengan baik di mana kita berada, alangkah indahnya hidup ini, bagaikan planet-
planet yang beredar pada lintasannya , tidak ada benturan-benturan, selaras, serasi dan seimbang. Dalam
hidup ini memang banyak kendala-kendala, tapi hendaknya bisa menjadi kendali untuk memacu kita dalam
meraih sukses.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.

Wabillahittaufiq Wal hidaayah , Wassalaamu’alaikum Wr, Wb.

Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-2

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Yang Terhormat Bapak Drs. H. Pattawe.AB selaku kepala SMA Negeri 13 Tompobulu Maros

Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru serta Staf TU

Para Siswa sekalian yang

berbahagia dan kami banggakan

Sebagai awal kata, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
perkenan karunia dan ridlo-Nya, pada hari ini, Senin, 11 Agustus 2014 kita dapat menjalankan upacara
bendera tanpa halangan suatu apa. Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, para pengikutnya yang saleh dan salehah hingga akhir zaman.

Anak anakku siswa siswi SMA Negeri 13 Tompobulu Maros yang kami banggakan

Kami berdiri di sini selaku Pembina upacara, ada dua hal amanat upacara yang akan kami sampaikan pada
kesempatan upacara kali ini :
1. Menyikapi pelaksanaan upacara hari ini,petugas upacara sudah baik dan mudah-mudahan ini
menjadi contoh petugas upacara pada senin yang akan datang shingga petugas upacara senin
depan akan lebih baik. Demikian halnya peserta upacara, kami menilai juga sudah cukup baik,
meskipun jika kami mengamati sekilas masih tetap saja ada peserta yang masih kurang khidmat
dalam mengikuti upacara, misalnya dalam hal sikap sempurna dan ketika penghormatan bendera.
Mudah-mudahan dengan khidmadnya pelaksanaan upacara, akan menambah semangat
patriotisme dan nasionalisme kita kepada Negara yang kita cintai Indonesia.
2. Menyikapi penyakit KUBER dan KUDIS (alias kurang kebersihan dan kurang kedisiplinan) di
sekolah yang kita cintai, akhir-akhir ini kepedulian para siswa terhadap kebersihan dan semangat
kedisiplinan cenderung ada penurunan. Kerbersihan dan kedisiplinan adalah tanggung jawab kita
semua. Kenapa kebersihan perlu kita evaluasi? Ini terbukti masih saja ada para siswa yang masih
hobby membuang sampah di sembarang tempat; baik di halaman kelas, ruang kelas maupun di
dalam laci meja kelas. Terkait dengan kedisiplinan; masih kami jumpai siswa yang terlambat masuk
sekolah, rambut yang KURAP alias (kurang rapi). Untuk itu pada kesempatan ini kami mengajak
kepada peserta upacara mari kita jaga kebersihan sekolah yang kita cintai dan tingkatkan
kedisiplinan kita sebagai ciri khas warga sekolah yang kita cintai.

Anak anakku siswa siswi SMA Negeri 13 Tompobulu Maros yang kami banggakan, demikian amanat
upacara yang dapat kami sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata,

Wassalamu’alaikum wr.wb.

Demikianlah artikel mengenai Contoh Amanat Pembina Upacara pada hari senin di sekolah, semoga artikel
ini tentunya dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi kita semua.[cp]
5 Contoh Amanat Pembina Upacara Bendera Hari
Senin untuk SD, SMP, dan SMA/SMK
Posted by Fresh Channel

» UPACARA BENDERA DI SEKOLAH ATAU MADRASAH

» Sunday, July 17, 2016

Blogomjhon - Pada setiap pelaksanaan kegiatan upacara bendera yang dilaksanakan di setiap sekolah /
madrasah yang rutin diadakan pada hari Senin pagi sebelum KBM (kegiatan belajar mengajar) berlangsung
dipastikan ada amanat / pidato yang disampaikan oleh Pembina Upacara oleh kepala sekolah / madrasah
ataupun guru yang ditunjuk.

Oleh karena itu, dalam kesempatan kali ini admin akan share contoh amanat pembina upacara bendera
hari Senin selengkapnya sebagai berikut:

1. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-1 Tema “Pengendalian Diri”

Assalaamu ‘alaikum Wr, Wb Yang saya hormati Bapak Kepala ...................., Bp. Drs. Humisar Sihite, MM
Yang saya hormati Bp. Wakil dan Staf, Bp Ibu Guru dan Karyawan, serta anak-anak sekalian yang Bapak
harapkan.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur ke Hadirat Alloh SWT yang telah memberikan
kesempatan kepada kita semua, sehingga pada pagi hari yang cerah ini kita masih dapat melaksanakan
Upacara Bendera.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW Seperti
biasanya setiap pelaksanaan Upacara perlu kita evaluasi, agar kita mengetahui kekurangan-
kekurangannya sehingga pelaksanaan upacara yang akan datang menjadi lebih baik.

Dari segi Petugas Upacara pada pagi hari ini cukup baik , meskipun tadi kita saksikan bersama, petugas
pengibar bendera kurang sempurna dalam pelaksanaannya. Itulah pentingnya sebelum pelaksanaan
upacara, petugas harus berlatih, berlatih dan berlatih, agar pelaksanaan upacara menjadi lebih baik.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan materi dengan judul : Pengendalian diri.
Pelaksanaan Upacara Bendera pada setiap hari Senin hendaknya jangan hanya sebagai seremonial
belaka, sebagai rutinitas yang kurang bermakna. Tapi marilah setiap kegiatan upacara kita gunakan
sebagai ajang untuk pengendalian diri kita. Agar selama pelaksanaan upacara ini kita bisa mengendalikan
diri untuk bersikap sempurna. Dalam bahasa ilmiahnya, kita ini selalu berada dalam ruang dan waktu,
berada dalam lingkungan.

Kita ini bagian dari masyarakat pendidikan, berarti ada lingkungan sekolah. Coba, mulai dari masuk pintu
gerbang sekolah, hendaklah kalian sudah mulai bisa mengendalikan diri, misalnya bagaimana
menghormati Bapak, Ibu Guru dan karyawan, bagaimana bisa tampak rapih tanpa ditegur oleh Bapak / Ibu
Guru.

Contoh pengendalian diri yang lain misalnya setiap bel berbunyi untuk ganti pelajaran, hendaknya anak-
anak jangan pada berkeliaran ke luar kelas, keculi kalau memang pada jam berikutnya harus pindah
ruangan misalnya ke LAB atau pelajaran Olah Raga. Kemudian kalau jam pelajaran terakhir telah usai, jika
sudah tidak ada kepentingan lagi di sekolah, hendaknya anak-anak segera pulang ke rumah masing-
masing, karena orang tuamu telah menunggu-nunggumu di rumah. Jangan sampai diusir-usir diteriaki
melalui pengeras suara. Jangan nongkrong-nongkrong, bergerombol yang tiada gunanya, yang hanya
akan memancing suasana untuk berbuat yang negatif.

Jangan sampai mau kalau ada pihak yang mencoba untuk mengajak tawuran Selanjutnya, dalam
lingkungan keluarga, tentu saja ada peraturan dalam keluarga, ada orang tua, kakak atau adik, bagaimana
bentuk pengendalian diri ? Yang punya kakak harus menghormati kakaknya, yang punya adik harus
menyayangi adiknya. Kalau ada PR misalnya, , harus segera dikerjakan jangan membiasakan diri untuk
menunda-nunda pekarjaan.

Bagaimana kita harus menghormati kedua orang tua, baik yang masih hidup maupun yang sudah tiada.
Melalui mimbar ini saya ingatkan bahwa kepada kedua orang tua, bentuk pengendalian diri kita adalah
bahwa kita harus menghormati, menyayangi kedua orang tua kita, jangan sampai orang tua kita sakit hati
pada kita gara-gara sikap dan perilaku kita, jangan suka membentak.

Pada dasarnya setiap nasihat orang tua wajib kita dengarkan, kita ikuti. Tapi ada satu nasihat/ ajakan orang
tua kita yang tidak boleh kita ikuti, kita turuti, yaitu jika orang tua kita mengajak kita kepada kesyirikan.

Untuk hal yang satu ini, kita boleh menolaknya, tapi juga harus dengan bahasa yang santun, jangan sampai
menyakiti hati orang tua, kita tetap harus menjalin hubungan yang baik kepada keduanya. Jika kita semua
bisa mengendalikan diri dengan baik di mana kita berada, alangkah indahnya hidup ini, bagaikan planet-
planet yang beredar pada lintasannya , tidak ada benturan-benturan, selaras, serasi dan seimbang. Dalam
hidup ini memang banyak kendala-kendala, tapi hendaknya bisa menjadi kendali untuk memacu kita dalam
meraih sukses.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan, semoga ada manfaatnya.

Wabillahittaufiq Wal hidaayah , Wassalaamu’alaikum Wr, Wb.

2. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-2 Tema “Menjaga Kebersihan”

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Yang Terhormat Bapak Drs. H. Pattawe.AB selaku kepala ..........................

Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru serta Staf TU

Para Siswa sekalian yang berbahagia dan kami banggakan,

Sebagai awal kata, marilah kita senantiasa bersyukur kehadirat Allah Swt Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
perkenan karunia dan ridlo-Nya, pada hari ini, Senin, 11 Agustus 2014 kita dapat menjalankan upacara
bendera tanpa halangan suatu apa. Sholawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, para pengikutnya yang saleh dan salehah hingga akhir zaman.

Anak anakku siswa siswi ................. yang kami banggakan,

Kami berdiri di sini selaku Pembina upacara, ada dua hal amanat upacara yang akan kami sampaikan pada
kesempatan upacara kali ini :

1. Menyikapi pelaksanaan upacara hari ini,petugas upacara sudah baik dan mudah-mudahan ini menjadi
contoh petugas upacara pada senin yang akan datang shingga petugas upacara senin depan akan lebih
baik.

Demikian halnya peserta upacara, kami menilai juga sudah cukup baik, meskipun jika kami mengamati
sekilas masih tetap saja ada peserta yang masih kurang khidmat dalam mengikuti upacara, misalnya dalam
hal sikap sempurna dan ketika penghormatan bendera. Mudah-mudahan dengan khidmadnya
pelaksanaan upacara, akan menambah semangat patriotisme dan nasionalisme kita kepada Negara yang
kita cintai Indonesia.

2. Menyikapi penyakit KUBER dan KUDIS (alias kurang kebersihan dan kurang kedisiplinan) di sekolah yang
kita cintai, akhir-akhir ini kepedulian para siswa terhadap kebersihan dan semangat kedisiplinan cenderung
ada penurunan. Kerbersihan dan kedisiplinan adalah tanggung jawab kita semua. Kenapa kebersihan perlu
kita evaluasi?

Ini terbukti masih saja ada para siswa yang masih hobby membuang sampah di sembarang tempat; baik
di halaman kelas, ruang kelas maupun di dalam laci meja kelas. Terkait dengan kedisiplinan; masih kami
jumpai siswa yang terlambat masuk sekolah, rambut yang KURAP alias (kurang rapi). Untuk itu pada
kesempatan ini kami mengajak kepada peserta upacara mari kita jaga kebersihan sekolah yang kita cintai
dan tingkatkan kedisiplinan kita sebagai ciri khas warga sekolah yang kita cintai.

Anak anakku siswa siswi ....................... yang kami banggakan, demikian amanat upacara yang dapat kami
sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua. Akhir kata,

Wassalamu’alaikum wr.wb.

3. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-3 Tema “Tujuan Upacara Bendera”

Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa
ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf

Yang saya hormati Dewan Guru

Dan yang saya sayangi siswa-siswi Semuanya.


Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan
upacara bendera.

Upacara bendera sangat penting karena dengan melaksanakan upacara bendera berarti kita menghormati
bendera negara RI. Siapa lagi yang menghormati bendera RI kalau bukan warga negara Indonesia. Seperti
yang kita ketahui bahwa bendera adalah salah satu simbol negara. Ada beberapa simbol negara misalnya,
garuda, ideologi, Pancasila, UUD’45, bendera merah putih, presiden dan lain sebagainya.

Upacara bendera adalah penghormatan simbol negara yang berarti juga menghormati negara RI. Bendera
RI berwarna merah putih. Di dunia ini tidak ada yang benderanya sama. Tapi kalau hanya mirip mungkin
ada. Misalnya bendera merah putih dengan bendera Monaco.

Manusia juga tidak ada yang sama, kalau mirip mungkin ada misalnya dua anak kembar memiliki
perbedaan sidik jari, atau yang satu ada tahi lalatnya yang satu lagi tidak.

Ada yang mengatakan bahwa bendera RI adalah berasal dari bendera Belanda yaitu merah putih biru yang
di sobek birunya menjadi merah putih. Ada yang mengatakan bendera merah putih berasal dari kerajaan
Majapahit di Jawa Timur pada abad ke 13.

Terlepas dari benar atau salah tentang asal-usulnya, bahwa bendera RI tidak sama dengan bendera
lainnya. Bendera merah putih berskala 3:4 (tiga banding empat) sedangkan Monaco 4:5 (empat banding
lima), sehingga bendera RI kelihatan lebih panjang dibandingkan dengan bendera Monaco.

Manfaat lain dari upacara bendera adalah untuk kesehatan, melatih disiplin.

Dengan berdiri di lapangan yang disinari oleh sinar matahari pagi maka akan menyehatkan tulang, kulit,
dan badan, karena sinar matahari pagi mengandung pro-vitamin D.

Upcara bendera melatih disiplin karena bila sudah ada aba-aba dari pemimpin upacara, maka seluruh
peserta upacara mengikutinya.. bila aba-aba istirahat di tempat maka semuanya istirahat di tempat. Bila
aba-aba siap maka semuanya dalam posisi siap.

Disiplin adalah salah satu karakter atau akhlak yang mulia. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa karakter
adalah salah satu unsur pokok dalam kurikulum pendidikan Indonesia.
Buat apa siswa pintar tapi akhlaknya tidak baik. Tapi yang lebih baik adalah siswa yang pintar dan
akhlaknya juga baik.

Demikian amanat pembina upacara pada hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau
kesalahan. Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

4. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-4 Tema “Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir
atau kegiatan ibadah kepada Allah”

Assalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

Alhamdulillahirabbil ‘alamin, Asshalaatu Wassalaamu ‘ala asyrafil ambiya wal mursalin wa’ala alihi wa
ashabihi ajmai’in. ‘amma ba’du.

Yang saya hormati Bapak Kepala Sekolah Beserta Staf

Yang saya hormati Dewan Guru Dan yang saya sayangi Siswa-Siswi Semuanya.

Pada pagi hari ini kita bersama-sama berkumpul di halaman sekolah adalah dalam rangka melaksanakan
upacara bendera. Sebagai kegiatan rutin pada setiap hari Senin pagi, mengawali kegiatan belajar mengajar
pada awal pekan ini.

Kegiatan belajar mengajar adalah termasuk dzikir atau kegiatan ibadah kepada Allah sebagai mana firman
Allah swt. dalam surat al-Nahl: 43:

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.

Dzikir di sini berarti ilmu pengetahuan. Arti dzikir yang lain adalah:

Menyebut Asma Allah.

“Maka sebutlah nama Allah (al-Hajj:32)”


Arti dzikir selanjutnya adalah mengingat Allah:

Ingatlah kepada Tuhanmu jika kamu lupa (al- Kahfi :24)

Arti dzikir berikutmya adalah membaca al-Quran

“Sesungguhnya Kami lah yang menurunkan al-Quran dan sesungguhnya Kamilah yang memeliharanya.”
(al-Hijr: 9)

Selanjutnya adalah Dzikir dalam arti Shalat sebagai mana firman Allah dalam Surat Thaha: 14

Dan dirikanlah shalat dalam rangka dzikir pada Ku

Siswa-siswi yang berbahagia, berdasarkan dalil-dalil tadi maka marilah kita niat dalam hati bahwa menuntut
ilmu adalah dalam rangka dzikir atau ibadah kepada Allah swt. Demikian amanat pembina upacara pada
hari Senin ini, mohon maaf bila terdapat kekurangan atau kesalahan.

Hadanallah wa iyyaakum ila shiraatim mustakim.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah wa barakatuh.

5. Contoh Amanat Pembina Upacara Ke-4 Tema “Taat Kepada Pemimpin”

Bismillahi wabihamdihi

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin, Wassalatu Wassalamu 'Alal Anbiya'i Wal Mursalin, Sayyidina Muhammadin
Wa' Ala Alihi Wasahbihi Ajma'in... Amma Ba'du..
Bapak-bapak dan Ibu-ibu guru yang saya hormati

Demikian pula bapak-bapak dan ibu pegawai tata usaha yang saya hormati pula

Siswa-siswi yang saya cintai dan banggakan..

Puji syukur mari kita panjatkan kehadlirat Allah Subhanahu Wata'ala, karena berkat Rahmat dan
karunianya maka kita semua dapat berkumpul di pagi yang cerah ini dalam keadaan sehat wal afiat.

Salawat dan salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Sallallahu
Alaihi Wasallam beserta seluruh keluarga dan para sahabatnya. Semoga kita mendapat syafaatnya kelak
di hari kemudian.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga serta apresiasi yang sangat besar saya sampaikan kepada bapak-
bapak dan ibu-ibu guru yang selama ini telah melaksanakan tugasnya dengan ikhlas penuh tanggung
jawab mengajar, mendidik dan membimbing anak-anak kita selama ini sehingga dalam pengamatan saya
selama ini kegiatan belajar mengajar di sekolah kita berlangsung cukup baik, kondusif dan terkendali.
Meskipun terkadang masih terjadi hal-hal yang mengganggu kelancarannya, akan tetapi saya nilai itu
masih dalam batas toleransi kewajaran. Semoga kedepannya lagi kita bisa lebih meningkatkan kinerja kita
sehingga berbagai kekurangan tersebut bisa kita atasi.

Demikian pula kepada bapak-bapak dan ibu dari tenaga kependidikan yang terdiri dari tenaga administrasi
dan petugas layanan khusus, meskipun dalam segala keterbatasan sarana dan fasilitas yang kita miliki
telah menunjukkan kerja kerasnya dalam melayani segala kebutuhan demi lancarnya proses belajar
mengajar di sekolah kita ini.

Terima kasih... semoga apa yang telah bapak ibu lakukan, kita lakukan bersama dengan ikhlas dapat
bernilai ibadah dan mendapat ganjaran pahala berlipat ganda dari Allah subhanahu Wata'ala..

Amin Ya Rabbal 'Alamin

Terima kasih pula bagi petugas upacara yaitu kelas IX-A yang telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari
sebelumnya dengan bimbingan walikelas dan pembina sehingga upacara pada hari ini berjalan dengan
cukup baik, tertib, lancar dan khidmat. Meskipun masih diperlukan perbaikan-perbaikan dan
penyempurnaan di beberapa hal diantaranya :

Petugas penggerek bendera, dalam gerakannya belum tegap secara sempurna sehingga tidak nampak
semangatnya. Hampir tidak ada beda antara langkah tegap dengan langkah biasa
Regu nyanyi.. masih belum kedengaran kompak suaranya. Kemungkinan masih ada dari anggita regu
nyanyi yang ragu-ragu mengeluarkan suaranya

Demikian juga peserta upacara yang lain, masih terlihat beberapa yang berbicara dengan temannya dan
agak gaduh ketika petugas melakukan kesalahan yang akibatnya mengurangi khidmatnya upacara kita
pada pagi hari ini

Anak-anakku para siswa yang saya cintai dan banggakan..

Upacara bendera yang kita lakukan setiap hari senin, hendaknya jangan kita jadikan sebatas bentuk acara
seremonial belaka. Akan tetapi hendaknya kita jadikan sebagai sebuah wahana pembelajaran dan latihan
bagaimana kita dapat menjalankan hidup keseharian yang lebih baik dengan tertib dan taat aturan. Sebab
banyak hal yang dapat kita pelajari dari upacara bendera.

Disamping untuk menanamkan rasa nasinalisme dan patriotisme, maka upacara bendera juga
mengajarkan dan melatih kita untuk "TAAT KEPADA PEMIMPIN". Ketika pemimpin upacara memberikan
aba-aba atau perintah, maka aturannya adalah semua peserta upacara harus mengikuti aba-aba atau
perintah yang diberikan. Jika peimimpin upacara memberi aba-aba "SIAP GRAK" maka seluruh peserta
upacara harus berada dalam posisi siap. Ketika pemimpin upacara memberikan aba-aba "HORMAT
GRAK" maka seluruh peserta upacara harus mengambil sikap hormat dan seterusnya.

Jika pemimpin upacara memberikan aba-aba "SIAP GRAK" kemudian ada peserta yang tidak segera
mengambil sikap siap bahkan main-main dengan kawan di dekatnya maka itu artinya dia tidak taat kepada
pemimpinnya.

Siapapun pemimpin itu wajib ditaati, hatta dia itu berasal dari tingkatan yang lebih rendah dari kita. Jangan
sampai misalnya, mentang-mentang pemimpin upacara berasal dari kelas 7 kemudian siswa kelas 8 atau
9 tidak mau taat, apalagi sampai mentertawakannya.

Rasulullah SAW dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim pernah bersabda
yang artinya "Barang siapa yang taat kepada pemimpinnya berarti dia taat kepadaku, dan barang siapa
yang menentang pemimpinnya berarti dia menentangku."

Tentunya kita tidak mau menjadi ummat yang berani menentang Rasulullah SAW. Oleh karena itu marilah
sikap taat kepada pemimpin yang dilatih pada kegiatan upacara bendera ini kita teapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
Demikian amanat yang bisa saya sampaikan pada kesempatan kali ini, semoga ada manfaatnya bagi kita
semua. Terima kasih atas segala perhatiannya dan mohon maaf atas segala kekurangannya.

Wabillahittaufiq Wal Hidayah

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh...

Anda mungkin juga menyukai