Anda di halaman 1dari 1

MODIFIKASI STRUKTUR BANGUNAN

ATAS JEMBATAN MERAH PUTIH


TELUK AMBON PROVINSI MALUKU
DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM
STRUKTUR JEMBATAN GANTUNG
ABSTRAK

Jembatan Merah Putih Teluk Ambon Provinsi Maluku yang saat ini
sedang dibangun direncanakan menggunakan struktur beton pratekan pada
Approach Bridge dan Cable Stayed pada Main Bridge, beberapa pilar
Jembatan dan 2 Pyloon utama yang terletak di tengah laut akan
mempersulit pada saat pelaksanaan pembangunan, oleh sebab itu jembatan
ini direncanakan ulang dengan menggunakan jembatan gantung di mana
jarak antar Pyloon diperbesar dan beberapa pilar dihilangkan.
Peraturan pembebanan yang dipakai untuk merencanakan jembatan
ini mengacu pada RSNI T-02-2005, beban gempa respon spektrum mengacu
pada Pd T-04-2004-B, perencanaan struktur baja jembatan mengacu pada
RSNI T-03-2005 , dan perencanaan struktur beton jembatan mengacu pada
RSNI T-12-2004, yang semuanya merupakan penyempurnaan dari Bridge
Management System (BMS) 1992.
Hasil perancangan Struktur jembatan gantung Merah-putih teluk
Ambon provinsi Maluku terdiri dari Pyloon setinggi 90 meter, Mutu profil
baja BJ-55, batang penggantung diameter 100 mm, kabel utama sebanyak
37 strand diameter 60 mm yang mempunyai luas total strand 81622 mm
2
.


MUHAMMAD LEBBEH SAHIB
3110 106 005

Dosen Pembimbing :
Ir. Heppy Kristijanto, MS
Bambang Piscesa, ST. MT

METODOLOGI
PENDAHULUAN

Pulau Ambon terbagi menjadi 2 bagian yaitu Jazirah Leihitu dan
Jazirah Leitimur, yang diantara kedua Jazirah tersebut dipisahkan
oleh Teluk Ambon. Pusat kota terletak di Jazirah Leitimur
sedangkan letak bandara Internasional Pattimura terdapat pada
Jazirah Leihitu.
Meningkatnya arus lalulintas di antara Jazirah Leihitu dan
Jazirah Leitimur menyebabkan dibutuhkannya sarana penghubung
antara kedua Jazirah tersebut, hal ini dikarenakan alat perlintasan
yang ada yaitu kapal ferry tidak dapat menampung semua
kendaraan yang akan melewati Teluk Ambon, dan jalur perlintasan
yang ada juga mempunyai jarak yang jauh, jadi kendaraan-
kendaraan dari Jazirah Leihitu yang akan menuju Jazirah Leitimur
maupun sebaliknya akan menempuh waktu yang lama untuk
sampai ke tempat tujuannya.
Dengan tujuan mempercepat waktu dan memperpendek jarak
tempuh maka sekarang sedang dibangun sarana penghubung
antara kedua Jazirah tersebut yaitu Jembatan Merah Putih.
Konstruksi Jembatan merah putih ini memiliki panjang total
bentang 1.060 m dan lebar jalan total dengan median 16,5 m yang
terbagi menjadi 3 bagian bentang , bagian bentang tengah total
yang menggunakan struktur cable stayed adalah 300 m dengan
jarak antar menara di tengah 150 m dan tepi 75 m ke pilar,
sementara bagian struktur pendekat di wilayah Galala
menggunakan struktur beton pratekan dengan bentang 440 m, dan
bagian struktur pendekat di wilayah Poka juga menggunakan
struktur beton pratekan dengan bentang 320 m.
Dilihat dari hasil desain konstruksi jembatan Merah putih yang
sekarang beberapa pilar Jembatan dan 2 pyloon utama yang
terletak di tengah laut akan menyulitkan pada saat pelaksanaan,
oleh sebab itu jembatan ini perlu direncanakan ulang agar dapat
mempermudah pada saat pelaksanaan pembangunannya.
Pada Tugas Akhir ini Jembatan Merah Putih tersebut
direncanakan ulang menggunakan struktur jembatan Gantung.
Penggunaan struktur ini dikarenakan kelebihan struktur jembatan
gantung yang bisa hanya menggunakan 2 pyloon untuk bentang
antara kedua pyloon atau main span sampai dengan 1,9 km yang
terdapat pada Akashi-Kaikyo Bridge - Jepang. Dengan demikian
diharapkan jembatan baru ini mampu memperlancar arus
transportasi dan juga mempermudah pada saat pelaksanaan
pembangunannya.

PERMASALAHAN

Bagaimana merancang struktur bangunan atas Jembatan
Merah Putih dengan sistem struktur jembatan Gantung dengan
hanya memakai 2 pyloon sebagai pengganti beberapa pilar dan
2 pyloon utama?
TUJUAN

Untuk memperoleh hasil desain perencanaan struktur
Jembatan Merah Putih dengan sistem struktur jembatan
Gantung dengan hanya memakai 2 pyloon sebagai pengganti
beberapa pilar dan 2 pyloon utama


Berikut salah satu Natural Modes dari Jembatan Gantung
( Suspension Bridge )

Mode 5 T = 6,33 det ( Symmetrical bending orde pertama )

METODOLOGI

Anda mungkin juga menyukai