Anda di halaman 1dari 209

MODUL

PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM MEMBANGUN


KARAKTER BANGSA
Disusun untuk Materi Pembelajaran Mata Kulia Pen!i!ikan A"ama Hin!u
!i Lin"kun"an Uni#ersitas U!a$ana
OLEH %
TIM DOSEN PENDIDIKAN AGAMA HINDU
UPT& PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
UNI'ERSITAS UDA(ANA
BALI
)*+,
1
MODUL
PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM MEMBANGUN
KARAKTER BANGSA
Disusun untuk Materi Pembelajaran Mata Kulia Pen!i!ikan A"ama Hin!u
!i Lin"kun"an Uni#ersitas U!a$ana
DISUSUN OLEH %
+& Dr& Drs& I -a$an Sur.a/ SH&/ M&Si
)& I -a$an Latra/ S&A"& M&Si
,& Dra& I Gusti A$u Putu Sur$ani/ M&Si
0& Drs& I Ma!e Kar!a/ M&Si
1& I Ketut Ge!e Harsana/ S&A"& M&Si
UPT& PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA
UNI'ERSITAS UDA(ANA
BALI
)*+,
KATA PENGANTAR
2
Atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang
Maha Esa, dalam kurun waktu yang relatif singkat penyusunan modul Pendidikan Agama
Hindu untuk tingkat perguruan tinggi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya
!alam penyusunan materi modul ini, penulis "erpedoman pada #eputusan Menteri
Pendidikan $asional nomor% &'()(*++* dan #eputusan !ikti nomor% &, ( !ikti( kep ( *++-
!engan adanya pedoman ini diharapkan agar materi kelompok mata kuliah pengem"angan
kepri"adian mampu mengantarkan mahasiswa memantafkan kepri"adiannya se.ara konsisten
se"agai manusia Indonesia seutuhnya sekaligus /uga mampu mewu/udkan nilai0nilai dasar
keagama, ke"udayaan, dan rasa ke"angsaan Semoga dengan adanya modul Pendidikan
Agama Hindu di perguruan tinggi ini dapat mem"antu dan memudahkan rekan1rekan
menga/ar kelompok mata kuliah pengem"angan kepri"adian ini dalam kegiatan proses
"ela/ar menga/ar
Modul ini utamanya untuk memenuhi ke"utuhan mahasiswa )ni2ersitas )dayana
3)$)!4 5ali yang memprogramkan mata kuliah Pendidikan Agama Hindu Pada
kesempatan ini tidak lupa penyusun u.apkan terima kasih kepada para tenaga penga/ar di
lingkungan )PT Pendidikan Pem"angunan #arakter 5angsa )$)!, khususnya tenaga
penga/ar mata kuliah Pendidikan Agama Hindu, Pem"antu 6ektor I, 5adan Pen/amin Mutu
)$)!, dan utamanya kepada Prof !r I Wayan Windia selaku 7uru 5esar pada 8ak
Pertanian )$)!, #etua 5adan Pen/amin Mutu )$)! 3#a 5PM)4, yang telah turut
mem"erikan tulisannya yang sangat "ermanfaat pada modul ini
#ami mohon maaf apa"ila ada kekurangan dalam penyusunan modul ini dan
"erharap adanya masukan0masukan dari para pem"a.a demi kesempurnaan pada modul
selan/utnya Akhirnya kami "erharap modul ini dapat mem"erikan manfaat "agi kita semua
utamanya se"agai tuntutan dalam menga/ar mata kuliah Pendidikan Agama Hindu di
)ni2ersitas )dayana
Tim Penyusun
9*+:, uptppk"unud;gmail.om
DA2TAR ISI
3
Kata Pen"antar333333333333333333333333&
Da4tar Isi33333333333333333333333333&&&&
i
ii
BAB I
BAB II
BAB III
BAB I'
BAB '
Tuan (an" Maa Esa 5Brama 'i!$a633333333&&&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<
Manusia Dalam Susatra Hin!u333333333333&&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Hukum Dalam Ran"ka Mene"akkan Kea!ilan333333
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Etika 5M7ralitas6333333333333333333&&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Aklak Mulia Dalam Kei!u.an33333333333&&&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Musu8Musu (an" A!a Dakam Diri Manusia33333&&&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
+
+
+
+
1+
1)
1,
1,
1,
1,
9:
99
9;
9;
9;
9;
;;
;<
<*
<*
<*
<*
+)+
+)+
+))
+))
4
BAB 'I
BAB 'II
BAB 'III
BAB I=
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Misi Untuk Menuju Manusia I!eal33333333333
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Ilmu Pen"etauan Tekn7l7"i !an Seni Dalam Perse.ekti4
Hin!u33333333333333333333333&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Kerukunan Hi!u. Umat Bera"ama3333333333&&&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Mas$arakat33333333333333333333&&&&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
Bu!a$a Seba"ai Eks.resi Pen"alaman A"ama Hin!u333&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
P7litik Dalam Pers.ekti. Hin!u333333333333&
A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<<
+))
+))
+0+
+0)
+0,
+0,
+0,
+0,
+1+
+1+
+1)
+1)
+1)
+1)
+:)
+:)
+:,
+:,
+:,
+:,
+:,
+90
+90
+91
+91
+91
+91
+;*
+;+
5
BAB =
BAB =I
BAB =II
5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
= Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<
! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<<
E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<<
+;)
+;)
+;)
+;)
+;:
+;:
+;9
+;9
+;9
+;9
+<+
+<)
+<,
+<,
+<,
+<,
)*)
)*)
6
BAB I
TUHAN (ANG MAHA ESA 5BRAHMA 'ID(A6
+& K7m.etensi Dasar
Mampu men/elaskan tentang Tuhan Yang Maha Esa 35rahma >idya4
dari segi usaha dan sarana untuk memu/anya dalam kehidupan sehari0hari
)& In!ikat7r
: Men/elaskan ?raddh@ !an 5hakti
* Men/elaskan 5rahma 2idya 3teologi ketuhanan4
, Men/elaskan dan mengimplementasikan usaha dan sarana untuk
memu/a Tuhan
,& Materi
Audul BTuhan Yang Maha Esa 35rahma >idyaC merupakan "agian awal
modul dari mata kuliah Pendidikan Agama Hindu, yang mem"erikan
gam"aran kepada anda tentang perlunya mata kuliah Pendidikan Agama
Hindu di"erikan di Perguruan tinggi, serta untuk menam"ah wawasan anda
se"agai mahluk tuhan, yang tentunya harus memahami dasar0dasar Agana
Hindu dengan "enar
Sesudah kita "isa meyakini akan ke"eradaan Tuhan itu dapat diwu/udnyatakan
lewat pengamalan dari a/aran sradha, yaitu 5hakti yang "ersifat uni2ersal !alam
konsep "rahma widya yang men/elaskan tentang ilmu ketuhanan dalam agama hindu
yang "ersifat personal god dan impersonal god Seperti yang selalu diusahakan oleh
umat hindu dalam memu/a tuhan dalam menetapkan diri dengan Tuhan melalui
sistem .atur marga yoga dengan "antuan "er"agai ma.am sarana ( media untuk
mendekatkan diri dengan Tuhan, termasuk dalam pengamalannya
1
Sehu"ungan dengan hal terse"ut maka pada awal perkuliahan mata kuliah
Pendidikan Agama Hindu perlu diketahui konsep dasar Tuhan Yang Maha Esa
35rahma >idya4 di perguruan tinggi )ntuk dapat memiliki kemampuan seperti yang
diuraikan diatas, maka dalam modul ini akan disa/ikan materi se"agai "erikut%

+& >ra!!? Dan Bakti
Se"elum se.ara khusus mem"ahas pendalaman raddh maka terle"ih
dahulu akan dika/i pengertian istilah raddh ini se.ara semati. dan aplikatif
Ada * /enis kata yang sangat dekat dengan "unyinya namun maknanya lain
adalah kata rddha, yang "erarti upa.ara terakhir "agi seseorang yakni
setelah upa.ara pem"akaran /enasah yang dise"ut Antyesti atau
Mrtyusamsk@ra dan penyu.ian roh yang dise"ut Pitrapinda atau
SapindDkarana 3#lostermaier,:EE+%:F+4 )pa.ara Srddha ini "erdasarkan
uraian #ita" $agarakrtagama dilaksanakan pula pada Gaman keemasan
Ma/apahit, saat itu 6a/a Hayam Wuruk melakukan upa.ara Swiddha untuk
nenenknya yang "ernama !yah 7@yatri )pa.ara Sr@ddha dilaksanakan pula
di 5ali yang kini dise"ut% BNuntun atau Ngalinggihang DewahyangC atau
upa.ara Btmsiddha-dewatC
#ata raddh yang merupakan topik dari tulisan ini mengandung
makna yang sangat luas yakni keyakinan atau keimanan )ntuk itu dalam
rangka memperluas wawasan kita tentang istilah ini, maka kami kutipkan
"e"erapa pengertian tentang kata raddh ini seperti diungkapkan Yaska
dalam "ukunya $ighantu 3III:+4, se"agai "erikut% B#ata raddh dari akar
kata rat yang "erarti ke"enaran 3satyanmani4, sedang S@yana mem"erikan
interprestasi dalam pengertian "erikut%
a4 drtiaya atau bahumna, penghargaan yang tinggi 3dalam 6g2eda
I:+HI>,4
"4 Vivasa, keyakinan atau keper.ayaan 36g2eda II:*'4
2
.4 purusagatobhilsa-vieaah, satu "entuk yang istimewa dari keinginan
manusia 36g2eda J:':4
d4 raddhdhnh se"agai karm@nustannatatpar@h, ia yang memiliki
keyakinan di dalam dan semangat untuk mempersem"ahkan upa.ara
pemu/aan 3Athar2a2eda >Il**,4
Menurut leKi.ographer Amarasimha dalam "ukunya Amarakosa
3III:+*4, menyatakan "ahwa raddh mengandung makna% keyakinan atau
keinginan 3Seshagiri 6ao,lEH&%-4, selan/utnya dalam A Sanskrit !i.tionary,
karya Sir Monier Monierm Williams 3lEE+%:+E'4 kata raddh diter/emahkan%
#eimanan, keper.ayaan, keyakinan penuh keper.ayaan, penuh keimanan,
per.aya kepada, loyal dan dalam 6g2eda 3J:':4 digam"arkan se"agai !ewa,
di dalam TaittrDya 5r@hmana dilukiskan se"agai putri dari Pr@/apati, di dalam
?atapatha 5r@hmana se"agai putri SLrya, di dalam M@ha"h@rata digam"arkan
se"agai putri !aksa dan istri dari !harma !i dalam M@rkandeya Pur@na
dilukiskan se"agai i"u dari #@ma, dan di dalam 5ha2isya Pur@na
digam"arkan se"agai putri #ardama dan istri dari Angirasa sedang dalam The
Prati.al Sanskrit0Englis !i.tionary, karya >S Apte 3lEHF%E,+4 di"erikan arti
se"agai "erikut %
a raddh%
3l4 #eper.ayaan, #etaatan, a/aran, keyakinan
3*4 #eper.ayaan kepada Sa"da Tuhan Yang Maha Esa, #eimanan Agama
3,4 #etenangan /iwa, kesa"aran dalam pikiran
3&4 Akra", intim, kekeluargaan
3'4 Hormat, menaruh penghargaan
3-4 #uat penuh semangat
3H4 #andungan i"u yang "erumur lama
" raddhlu
3
3l4 #eper.ayaan, penuh keimanan
3*4 #erinduan, keinginan terhadap sesuatu
!i dalam 5haga2adgita 3J>IM*0,4 kita temukan tiga /enis raddh,
yaitu% raddh yang "ersifat Sattva, a!as dan "amas sesuai dengan sifat
manusia #eyakinan tiap0tiap indi2idu tergantung pada sifat 3watak4nya
Manusia itu ter"entuk oleh keyakinannya dan keyakinannya itulah
sesungguhnya dia
!emikian antara lain makna kata raddh yang kiranya amat sulit
men.ari padanannya yang tepat dalam kosa kata "ahasa Indonesia #ini
tim"ul pertanyaan, a/aran yang mana sa/a dalam Hindu dapat dikategorikan
ke dalam raddh Tentang hal ini 5apak !rs I5 Nka Punyatmad/a 3:EH-4
telah merumuskannya dalam "uku yang di"eri /udul #an$ha raddh yang
merupakan ' /enis keyakinan atau keimanan Hindu, yaitu%
:4 %idhi "attwa atau %idhi raddh, keimanan terhadap Tuhan Yang
Mahaesa dengan "er"agai manifestasi0$ya
*4 tm "attwa atau tm raddh, keimanan terhadap Otm@ yang
menghidupkan semua mahluk
,4 &armaphala "attwa atau &armaphala raddh, keimanan terhadap
ke"enaran hukum se"a" aki"at atau "uah dari per"uatan
&4 Samsra atau #unar!anma "attwa(raddh, keimanan terhadap kelahiran
kem"ali
'4 'oksa "attwa atau 'oksa raddh, keimanan terhadap ke"e"asan yang
tertinggi "ersatunya tm dengan (rahman, Tuhan Yang Maha Esa
Tentang pengamalan a/aran agama melalui pendalaman raddh se.ara
tegas di/elaskan dalam 5rahmasLtra maupun 5haga2adgDta !i dalam kita"
5rahmasutra 3I:,4 dinyatakan% BtrayonitvtC, yang artinya% Sastra su.i
se"agai sum"er pengetahuan yang "enar 5erkenaan dengan sLtra ini, Swami
Si2ananda menyatakan "ahwa sastra yang dimaksud adalah kita" su.i >eda
4
atau ?ruti ?ruti adalah sa"da Tuhan Yang Maha Esa yang di dalamnya kita
menemukan "er"agai a/aran su.i se"agai sum"er a/aran agama Hindu Me"ih
/auh kita" 5rahmasLtra 3I:&4 menyatakan% B"attu SamanvaytC yang artinya%
Tetapi !ia 3(rahman hanya diketahui melalui sastra su.i4 dan itulah tu/uan
3dari kita"0kita" >edanta4 Yang dimaksud dengan kita"0kita" >edanta adalah
kita"0kita" )panisad yang di dalamnya dikandung a/aran raddh 3Pan.a
raddh4 yang dia/arkan se.ara mendalam yang merupakan sum"er a/aran
filsafat Hindu
#ita" 5haga2adgita 3III,:, I>,E,&+4 yang merupakan sa"da Sri #rsna
kepada Ar/una, menekankan tentang raddh, se"agai "erikut%
)'ereka yang selalu mengikuti a!aran-&u
dengan penuh keyakinan *raddh+ serta
bebas dari keinginan duniawi, !uga akan
bebas dari keterikatan )
),a yang memiliki keimanan yang mantap
*raddh+ memperoleh ilmu pengetahuan,
menguasai pan$a indrianya, setelah memiliki
ilmu pengetahuan dengan segera men$apai
kedamaian yang abadi-
)"etapi mereka yang dungu, yang tidak
memiliki ilmu pengelahuan, tidak memiliki
keimanan dan diliputi keragu-raguan, orang
yang demikian ini tidak memperoleh
kebahagiaan di dunia ini dan dunia lainnya
!i dalam Adhyaya I>, sloka E Sri #resna menyatakan%
),a yang rnengerti tentang kebenaran kelahiran
su$i-&u dan memahami tentang hakekat per-
buatan, ketika ia meninggalkan badannya, ia
akan datang kepada-&u-
Me"ih /auh raddh sa/a tanpa ke"aktian dan menyerahkan diri
sepenuhnya tidak akan pernah men.apai kesempurnaan, se"aliknya seorang
5
Yogi akan men.apai kesempurnaan "ila ke"aktian 3dan per"uatan4nya
dilandasi raddh atau keyakinan yang mantap terhadap0$ya Perhatikan
ter/emahan sloka 5haga2adgita 3>I,H dan &H4 "erikut ,
)Seseorang yang tidak mampu mengontrol dirinya
sendiri, walaupun ia memiliki raddh, apabila
pikiranya mengembara kemana-mana, !auh dari
.oga, apakah yang akhirnya akan diperoleh wahai
&rsna, tentunya gagal men$apai kesempurnaan
di dalam .oga-
)Di antara .ogi, yang memu!a /ku dengan penuh
keimanan yang mantap, yang hatinya menyatu kepada
/ku, inilah menurut pendapat-&u yogi yang paling
Sempurna-
Sesungguhnya raddh sa/a tanpa ke"haktian tidaklah .ukup, hal ini
ditegaskan kem"ali dalam ter/emahan 5haga2adgita 3>II**4%
)(erpegang teguh pada keyakinannya itu, mereka
berbhakti melalui keyakinannya itu, dari padanya
memperoleh apa yang diharapkan mereka, yang
sebenarnya akan terkabulkan oleh-&u-
Ter/emahan sloka yang terakhir ini menun/ukkan "etapa toleransi atau
penghargaan terhadap keimanan atau keyakinan seseorang sangat dihargai,
se"a" pada hakekatnya ke"haktiannya itu akan terka"ulkan oleh Tuhan Yang
Maha Esa )ntuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, agama
Hindu mem"erikan ke"e"asan kepada umat0$ya untuk menempuh "er"agai
/alan yang dirasakan .o.ok oleh pri"adi yang "ersangkutan Aalan atau Marga
terse"ut pada umumnya adalah% 5hakti Marga 3/alan ke"haktian4, #arma
Marga 3/alan per"uatan4, Anana Marga 3/alan pengetahuan4 dan Yoga Marga
3/alan spiritual(meditasi4 !i antara empat /alan yang umum terse"ut /alan
5hakti atau 5hakti Marga, sering /uga dise"ut 5hakti Yoga adalah /alan yang
paling mudah dilaksanakan oleh )mat Hindu umumnya
6
Hidup manusia tidak selamanya manis, enak dan menyenangkan, tetapi
terkadang /uga mengalami pasang surut laksana gelom"ang di tepi laut
!alam pasang surut kehidupan seseorang yang tidak memiliki pegangan akan
terhempas dan mungkin ter/erem"a" ke dasar lautan Hidup dan kehidupan
mestinya dinikmati "agaikan seorang peselan.ar yang mahir, selalu tersenyum
riang meniti gelom"ang, walaupun sekali waktu ia harus tergulung om"ak
yang "esar karena tiupan angin yang ken.ang
A/aran su.i diturunkan oleh Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Mahaesa
kemudian dirumuskan men/adi a/aran agama merupakan pegangan hidup dan
kehidupan umat manusia Seseorang yang memiliki pegangan yang /elas tidak
akan khawatir dalam meniti kehidupan A/aran agama mem"im"ing manusia
"agaimana seharusnya hidup, "agaimana meniti hidup, apa tu/uan hidup kita,
"agaimana merealisasikannya dan "er"agai "im"ingan yang mengarahkan
umat manusia menu/u kesempurnaan hidup
!alam kehidupan ini, "anyak hal yang dapat men/erumuskan diri
manusia menu/u /urang kehan.uran !i antara "anyak hal yang
men/erumuskan diri manusia, kita" 5hagawadgita menyatakan adanya , sifat
atau dorongan, yaitu nafsu 3&ma4, emosi 3&rodha4, dan am"isi 30obha4 yang
digam"arkan se"agai tiga pintu ger"ang menu/u neraka%
"rividham narakasyedam
dvram naanam tmanah,
kmah krodhas tath lobhas
tamas etat trayam tya!el1
(hagavadgita 2Vl13l
3Inilah tiga pintu ger"ang menu/u neraka,
/alan menu/u /urang kehan.uran diri, yaitu%
nafsu 3&ma4, amarah 3&rodha4 dan am"isi(
serakah 30obha4, setiap orang harus meninggalkan sifat ini4
#etiga sifat0sifat atau ke.enderung itu sering men/erumuskan umat
manusia pada kehan.uran diri dan lingkungannya )ntuk dapat mengatasi hal
7
itu seseorang harus kem"ali "erpegang kepada a/aran agama yang diturunkan
oleh Tuhan Yang Mahaesa(Sang Hyang Widhi seperti ter.antum dalam kita"
su.i >eda dan susastra Hindu lainnya !alam hal ini pendidikan spiritual,
moral dan etika, hendaknya semakin ditingkatkan dan direalisasikan dalam
kehidupan nyata sehari0hari "aik se"agai indi2idu maupun se"agai anggota
masyarakat, "aik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sosial maupun
dalam hu"ungannya dengan kehidupan "er"angsa, "ernegara dan
"ermasyarakat
Pendidikan spiritual, moral dan etika merupakan hal yang sangat
mendasar dalam kehidupan pri"adi, keluarga, masyarakat, "angsa dan negara
Adapun yang men/adi sum"er pendidikan ini tidak lain adalah a/aran agama
Pengamalan a/aran agama "agi seseorang maupun kelompok masyarakat akan
ter.ermin dalam "erperilaku di dalam keluarga dan masyarakat Semakin arif
dan "i/aksana perilaku seseorang, maka orang terse"ut dikatakan telah
mengamalkan a/aran agama dengan "aik, se"a" tidak ada artinya mengerti
atau memahami a/aran agama "ila tidak diamalkan dalam kehidupan sehari0
hari )ntuk dapat mengamalkan a/aran agama dengan "aik, seseorang
hendaknya melaksanakan "er"agai petun/uk atau petuah yang dia/arkan oleh
a/aran agama
A/aran agama Hindu "ersum"er pada kita" su.i >eda yang merupakan
wahyu Tuhan Yang Mahaesa 5ila seseorang se.ara mantap mengikuti semua
a/aran agama yang "ersum"er pada sa"da su.i Tuhan Yang Mahaesa itu, maka
ia akan memperoleh ketenteraman dan ke"ahagian hidup yang se/ati A/aran
agama merupakan pem"im"ing kehidupan spiritual, moral dan etika "agi
umat manusia Se"agai telah dimaklumi "ahwa kehidupan di dunia ini tidak
selamanya sta"il, tenang, tenteram dan "ahagia 5anyak duri dan rintangan
yang mesti dihadapi, demikian pula gelom"ang kehidupan dengan pasang
surutnya seakan0akan le"ih dasyat dari gelom"ang di samudra luas 5ila
8
keadaan .ua.a tenang, maka samudra kehidupanpun men/adi tenang,
se"aliknya "ila .ua.a "uruk, angin ri"ut, maka samudra kehidupanpun
"ergelom"ang tinggi yang kadang0kadang om"aknya menghan.urkan "i"ir
pantai 5agaimanakah seseorang menyelamatkan diri dari gelom"ang
kehidupan ini, maka /awa"annya tidak ada yang lain, ke.uali mendekatkan
diri kepada Tuhan Yang Mahaesa
!alam a/aran agama Hindu kita mengenal empat /alan untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa, yakni melalui% (hakti 'arga
3/alan ke"haktian4, &arma 'rga 3/alan per"uatan4, 4nna 'arga 3/alan
pengetahuan kerohanian4 dan .oga 'rga 3Aalan Yoga(menghu"ungkan diri
kepada0$ya4 dari "er"agai /alan itu, nampaknya (hakti 'rga merupakan
/alan yang paling mudah dilaksanakan oleh umat manusia !ari "er"agai
"entuk pelaksanaan (hakti 'rga, maka melaksanakan "ri Sandhy,
sem"ahyang, dan "erdoa merupakan /alan yang sederhana dan mudah
dilaksanakan oleh setiap orang, di samping tentunya mem"uat "er"agai
upa.ara persem"ahan, pem"angunan tempat pemu/aan, ar.a dan "er"agai
sim"ol keagamaan yang pada intinya adalah untuk meningkatkan raddh dan
5hakti kepada Tuhan Yang Mahaesa
Sa"da Tuhan Yang Mahaesa dalam kita" su.i >eda se.ara tegas
menyatakan "ahwa siapa sa/a yang senantiasa su/ud dan "hakti kepada0$ya,
akan di"erikan apa sa/a yang diperlukan, akan dilindungi0$ya apa sa/a yang
dimiliki oleh seseorang 5ila kita senantiasa mampu mendekatkan diri, maka
ketentraman /iwa, kese/ahteraan dan ke"ahagiaan akan dapat diwu/udkan
Apakah terdapat per"edaan antara sem"ahyang dan "erdoaP Se.ara
singkat dapat di/elaskan "ahwa terdapat per"edaan yang nyata antara kedua
hal terse"ut Sem"ahyang le"ih "ersifat formal, dilakukan di tempat tertentu
3tempat yang diyakini su.i seperti "er"agai tempat pemu/aan4, namun "erdoa
dapat dilakukan kapan sa/a, dimana sa/a dengan "ahasa Sansekerta atau
9
"ahasa hati Mengapa kita mesti "erdoa, "ukankah dengan sem"ahyang sa/a
.ukupP Aawa"annya yang pertama adalah kita "erkewa/i"an untuk setiap saat
ingat dan memusatkan perhatian kita kepada Tuhan Yang Maha Esa #ita"
Su.i 5haga2adgita se.ara tegas menyatakan%
Manman@ "ha2a mad"hakto
mady@/D m@m namaskuru,
m@m e2aisyasi satyam te
prati/@ne prDyo si me
5haga2adgita J>III-'
35erpikirlah tentang Aku senantiasa, /adilah penyem"ah0#u,
"ersem"ahyang dan "erdoa kepada0#u, dengan demikian,
pasti engkau datang kepada0#u Aku "er/an/i demikian
kepadamu, karena engkau Aku sangat kasihi4
5erdasakan kutipan we/angan su.i di atas, dapatlah kita pahami "ahwa
sem"ahyang dan "erdoa mesti senantiasa kita lakukan karena Tuhan Yang
Mahaesa menegaskan "ahwa dengan senantiasa "erpikir tentang0$ya,
mengingat0$ya, "ersem"ahyang dan "erdoa kepada0$ya, Tuhan Yang
Mahaesa akan mem"ukakan pintu hati0$ya dan kita datang kepada0$ya
Alasan le"ih /auh mengapa kita perlu "erdoa adalah dalam rangka proses
mem"iasakan diri 3abhysa4 guna mendekatkan diri kepada Tuhan Yang
Mahaesa Mendekatkan diri kepada0$ya dengan mem"iasakan diri, akan
mudah dilakukan "ila kita telah memiliki keikhlasan 3tyga4 dan tidak terikat
terhadap o"yek keduaniawian 3vairagya4, mensyukuri karunia0$ya 3santosa4
dan keseim"angan lahir dan "atin dalam suka dan duka 3 sthitapra!na4
!engan mem"iasakan diri "erpikir tentang0$ya, "erdoa kepada0$ya di setiap
saat, maka melalui doa kita ini, maka kita akan "e"as dari segala penderitaan
dan pikiran0pikiran negatif yang men/erumuskan diri kita dan orang lain !i
mana nama0$ya dise"utkan, di sana Tuhan Yang Mahaesa hadir dan
menganugerahkan kasih dan ke"ahagiaan !emikian pula meman/atkan doa,
10
mohon keselamatan, kerahayuan dan pengampunan dapat dilaksanakan kapan
sa/a, di mana sa/a dan dalam situasi apa pun /uga
Seperti telah dimaklumi, "ahwa hidup manusia tidak salamanya manis,
enak dan menyenangkan, tetapi terkadang /uga mengalami pasang surut
laksana gelom"ang di tepi laut !alam pasang surut kehidupan, seseorang
yang tidak memiliki pegangan hidup, pegangan spiritual, moral dan etika,
i"arat se"uah perahu tanpa nahoda, akan selalu terom"ang0am"ing, terempas,
dan mungkin ter/erem"a" ke dasar lautan Hidup dan kehidupan mestinya
dinikmati "agaikan seorang perselan.ar yang mahir, selalu tersenyum riang
meniti gelom"ang, walaupun sekali waktu ia harus tergulung om"ak yang
"esar karena tiupan angin yang ken.ang
Menurut kita" su.i 5haga2adgita 3JHMF4, Setiap orang di"elenggu
oleh enam hal, yakni% !anma-mrtyu 3kelahiran0kematian4, !am-vydhi 3usia
tua0penyakit4, duhkha-dosa 3duka0dosa4 5elenggu terse"ut mesti dialami
oleh Setiap orang, dalam kondisi yang "er"eda0"eda, seperti umurnya pendek,
"aru "e"erapa saat lahir kemudian meninggal atau ada yang memiliki umur
pan/ang, dengan "er"agai pengalaman suka dan duka dalam meniti kehidupan
Setiap orang tidak dapat melepaskan diri dari ketuaan, penyakit, penderitaan
dan dosa 5ila kita ka/i le"ih /auh, frekwensi antara suka dan duka,
nampaknya kesukaan atau kegem"iraan hidup, pada umumnya le"ih "anyak
dinikmati oleh umat manusia Penderitaan tidak dapat dihindari Penderitaan
atau kedukaan mesti dihadapi 5agi seseorang yang telah memiliki
ke"i/aksanaan, keluhuran "udi atau intelek, maka penderitaan dipandang
se"agai awan0awan di langit yang pada saatnya akan lenyap dalam "er"agai
"entuk, ada yang langsung men/adi hu/an, ada /uga yang men/auh, tidak
menutupi langit di atas kepala kita 5adai pasti "erlalu, demikian keyakinan
yang perlu ditum"uhkan )ntuk mengatasi "adai tidak ada /alan lain ke.uali
11
men.ari perlindungan dan perlindungan yang se/ati, tidak ada lain ke.uali
datang dari pada0$ya
A/aran su.i diturunkan oleh Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa
kemudian dirumuskan men/adi a/aran agama merupakan pegangan hidup dan
kehidupan umat manusia Seorang yang memiliki pegangan yang /elas tidak
akan khawatir dalam meniti kehidupan A/aran agama mem"im"ing manusia
"agaimana seharusnya hidup, apa tu/uan hidup kita, "agaimana
merealisasikannya dan "er"agai "im"ingan yang mengarahkan umat manusia
menu/u kesempurnaan hidup
Mem"i.arakan umat manusia, maka dalam a/aran Hindu dinyatakan
"ahwa pada diri Setiap makhluk terdapat /iwa yang tidak lain merupakan
perwu/udan atau ekspresi dari Otman, per.ikan dan "agian dari sinar su.i0
$ya Sesuai dengan sifat Atman, maka sesungguh0nya hati nurani umat
manusia selalu su.i, seperti halnya sifat0sifat Paramatman, Tuhan Yang
Mahaesa, /iwa dari seluruh alam semesta 5ila pada diri setiap umat manusia
terdapat Otman yang luhur sifatnya, maka seseorang hendaknya mampu
mengepresikan sifat0sifat luhur dari diri umat manusia Manusia sesuai
dengan arti katanya "erasal dari Manu, kemudian "eru"ah men/adi manusya
3yang "erarti memiliki akal0pikiran(mind4, dengan demikian sesungguhnya
Atman meman.arkan "udi pekerti yang luhur, memiliki sifat yang arif dan
"i/aksana yang dalam "ahasa Sanskerta, status manusya ditingkatkan men/adi
Madha2a0Madha2a 3dari kata madhu, "erarti yang memiliki kemanisan hidup
dan sifat lemah lem"ut, kasih kepada0$ya dan segala .iptaan0$ya
Se"agai telah dipahami, "ahwa 5hakti Marga adalah /alan untuk
mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa Aalan ini dise"ut /alan yang
paling mudah, sederhana dan tidak memerlukan "iaya yang "anyak, dan
hampir seluruh umat Hindu menempuh /alan 5hakti ini !ari a/aran 5hakti
inilah mun.ul seni pengar.aan 3mem"uat ar.a, se"agai sarana memu/a
12
keagungan0$ya, mem"uat "angunan su.i yang indah dan se"againya4
Selan/utnya hidup tanpa seni, maka hidup seakan0akan kering tidak
"ermakna, oleh karena terdapat unsur seni dalam a/aran agama Hindu, maka
unsur keindahan, slalu diton/olkan
Pokok0pokok a/aran tentang 5hakti Marga dapat kita /umpai dalam
kita" su.i >eda, menun/ukkan "ahwa se/ak >eda diturunkan dan diterima oleh
para rsi 3rsi agung atau maharsi4 mengem"angkan unsur 5hakti dalam
dirinya 5erikut ini kutipkan mantram0mantram >eda yang menga/arkan
a/aran 5hakti M@rga, se"agai "erikut%
5m (h6r (huvah Svah
"at Savitur varenyam
bhargo devasya dhimahi
dhiyo yo nah pra$odayt1
Ya/ur2eda JJJ>I,
3Ya Tuhan Yang Maha #uasa, sum"er sgala yang ada,
luhur dan maha mulia, pen.ipta alam semesta #ami memu/a
kemaha mulian0Mu, anugrahkanlah ke.erdasan dan "udi pekerti
yang luhur kepada kami4
Mengapa mantram yang sangat terkenal yang dise"ut >edam@t@ 3i"u
dari semua mantram >eda4 ini memohon ke.erdasan intelek dan keluhuran
"udi, alasan yang dapat dia/ukan tidak lain dengan "er"ekal ke.erdasan
intelek dan keluhuran "udi itu, seseorang memiliki Viveka!nna, yaitu
kemampuan untuk mem"edakan yang "aik dan yang "uruk, yang "enar dan
salah Selan/utnya setelah mengetahui, dan memahami hal terse"ut, sinar "udi
nurani umat manusia, mendorong agar setiap orang melakukan ke"aikan dan
ke"a/ikan Perhatikanlah mantram selan/utnya%
5hadram karne"hih srnnuy@ma de2@
"hadram pasyem@kQa"hir ya/atr@h
sthirair angais tustu2@msas tanu"hir
2yasema de2ahitam yad @yuh
6g >eda IFEF Yayur2eda JJ>*:
3Ya Tuhan Yang Maha Esa, anugerahkanlah kepada kami
13
untuk mendengar hal0hal yang "aik, dan, Ya Tuhan Yang
Maha Su.i, kami dapat melihat hal0hal yang "aik, dan
semogalah kami dapat mempersem"ahkan "hakti kami
dengan kekuatan tangan dan keteguhan "adan kami, dapat
menikmati ke"ahagiaan se/ati sesuai dengan hukum
kemakuasaan0Mu4,
Mantram0mantram >eda "erikut mem"eri petun/uk kepada kita "ahwa
segala sesuatu di alam semesta ini adalah .iptaan0$ya dan seorang /angan
terikat kepada keduniawian, demikian /uga serakah ingin memiliki milik atau
hak orang lain Mengapa hal ini sangat ditekankan, karena pada hakikatnya
dalam diri setiap mahluk terdapat Atman yang senantiasa meman.arkan
keluhuran "udi #eluhuran "udi ini hendaknya tetap dipelihara, dengan
menghindarkan keterikatan diri dan keserakahan
#urusa evadam sarvam
yad bh6tam ya$$a bhvyam,
utmrtatvasyesa no yad
annenti rohati
6g2eda JE+*
3Tuhan Yang Maha Esa adalah asal dari segala yang ada dan yang akan
ada Ia adalah ra/a dan penguasa alam yang kekal a"adi dan dunia fana
ini tempat tum"uhnya makanan 3tanaman4
7s vsyam idam sarvam
yat &im $a !agalym !agat
tena tyaktena bhun!8th
m grdhah kasya svid dhanam1
Ya/ur2eda JM:
3Hendaknya dipahami "ahwa segalanya diresapi oleh Tuhan Yang
Maha Esa, segala yang "ergerak dan yang tidak "ergerak di alam
semesta Hendaknya orang tidak terkait dengan "er"agai kenikmatan
dan tidak rakus serta mengingini milik orang lain4
!ari "e"erapa mantram >eda yang menga/arkan "hakti ini, Maharsi
$@arada dalam kita"nya $@rada 5hakti SLtra 3:*4 merumuskan "ahwa bhakti
14
itu sesungguhnya #aram #rem atau #aram #remrupa, .inta kasih yang
se/ati, yang tertinggi #asih yang se/ati digam"arkan se"agai kasih dari
seseorang "apak, sanak saudara, saha"at, dan di dalam 7urupL/@, Tuhan Yang
Maha Esa tidak sa/a digam"arkan se"agai seorang i"u dan "apak, tetapi /uga
se"agai keluarga dan saha"at, pem"eri pengetahuan dan kekayaan
Perhatikanlah mantram0mantram "erikut%
/gnim manye pitaram agnim pim
agnim bhrtaram sadami skhyam,
anger anikam brhatah saparyam
divi sukram ya!atam s6ryasya
6g2eda JH,
3Tuhan Yang Mahaesa yang kami yakini se"agai "apak kami, sanak
kera"at dan saudara kami, kami pu/a Engkau se"agai yang memiliki
wa/ah yang agung, sinar su.i SLrya di langit4
"wam eva mta $a pit tvam eva
"wain eva bandhu $a sakh tvam eva,
"wain eva vidy dravinam tvam eva
"wain eva sarvarn mama deva-deva1
7uru Stotra :&
3Tuhan Yang Maha Esa sesungguhnya adalah i"u kami, "apak kami,
saha"at kami dan keluarga kami Tuhan Yang Maha Esa sesungguhnya
pem"eri pengetahuan, dan Engkau Penganugrah kekayaan Engkau
adalah segalanya, Ya Engkau adalah !ewata tertinggi dari seluruh
!ewata4
5erdasarkan pen/elasan terse"ut, maka pengertian bhakti seperti
nampaknya dekat dengan ya/na, yakni pengor"anan yang tulus dengan
landasan kesu.ian hati dan "erseminya kasih sayang Selan/utnya dalam kita"
?a"dakalpadruma III&-,", kata bhakti dinyatakan se"agai vibhga
pem"agian atau pemisahan, memisahkan penyem"ah dan yang disem"ah4,
sev 3pemu/aan atau pelayanan4 Selan/utnya para ahli Sanskerta, menyatakan
"ahwa kata bhakti "erasal dari akar kata bha! yang "erarti memu/a, .inta
kasih yang se/ati kepada0$ya dengan penuh perasaan dan ketulusan !i dalam
15
5rahma SLtra atau >ed@nta SLtra, pengertian tentang "hakti diungkapkan
dalam kalimat Siltra "erikut% athtobhakti!i!nsa, sekarang diuraikan makna
bhakti, sparnu-rakt8vare, .inta kasih yang se/ati kepada Tuhan Yang
Mahaesa dari seseorang dengan sepenuh hati Aadi pengertian tentang "hakti
ini se/alan dengan makna kata param prem, kasih yang tinggi dan se/ati
!i dalam 5haga2adgita 3>II:-0:H4 kita /umpai pen/elasan tentang
empat ma.am orang yang "erusaha mendekatkan diri, "er"hakti kepada Tuhan
Yang Maha Esa, mereka itu adalah% orang yang sengsara, yang menge!ar
kekayaan, yang menge!ar ilmu pengetahuan dan orang yang berbudi luhur
!i antara keempat ma.am orang terse"ut, maka orang yang "er"udi luhur
dinyatakan yang paling mulia Mengapa demikian orang yang "er"udi pekerti
luhur sepenuhnya menyerahkan diri kepada0$ya Penyerahan diri se.ara total
kepada0$ya dise"ut prapatti, demikianlah bhakti-prapatti mengandung
makna "hakti yang murni, se"a" mereka telah merasakan dalam
ke"haktiannya itu, ia "erada dalam lindungan0$ya 5ila kita "hakti dan
menyerahkan diri sepenuh hati, maka Tuhan Yang Maha Esa hadir dihadapan
kita
!ari uraian terse"ut di atas, kita men/umpai dua /enis atau "entuk
"hakti, yaitu para bakti dan apara bhakti Para "hakti mempunyai makna
yang sama dengan prapatti, yakni penyerahan diri se.ara total kepada0$ya
sedang apara bhakti adalah "hakti dengan "er"agai permohonan dan
permohonan yang dipandang wa/ar adalah mohon keselamatan atau mohon
"erkem"ang0mekarnya "udi nurani, sedang permohonan untuk kekayaan atau
kekuasaan, sering dise"ut "hakti yang "ersifat a!as dan "amas Perlu pula
ditegaskan "ahwa prapatti itu "ukan fatalistik, artinya% dengan penyerahan
diri kepada0$ya, kemudian yang "ersangkutan tidak "eker/a se"agai mana
mestinya, tidak melakukan tugas dan kewa/i"an dengan "aik Tuhan Yang
Maha Esa di dalam kita" Su.i >eda, tegas menyatakan "ahwa !ia hanya
16
menyayangi umat manusia yang suka "eker/a keras, tidak malas, suka tidur
dan "anyak omong kosong
Me"ih /auh, "ila kita mengka/i "er"agai "entuk, sifat "hakti atau
metodologi pendidikan untuk senantiasa "hakti kepada Tuhan Yang Maha
#uasa, kita" 5haga2ata Purana 3>II'**,4 mem"edakan E /enis "hakti
3Navavidhabhakti4, yaitu%
3:4 ravanam 3mempela/ari keagungan Tuhan Yang Maha Esa melalui
mem"a.a atau mendengarkan pem"a.aan kita"0kita" su.i4,
3*4 &nrtanam 3mengu.apkan(menyanyikan nama0nama Tuhan Yang Maha
Esa4,
3,4 Smaranam 3mengingat nama0$ya atau "ermeditasi tentang0$ya4,
3&4 #dasevanam 3mem"erikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
termasuk melayani, menolong "er"agai mahluk .iptaan0$ya4,
3'4 /r$anam 3memu/a keagungan0$ya4,
3-4 Vandanam 3su/ud dan ke"haktian4,
3H4 D@sya 3melayani0$ya dalam pengertian mau melayani mereka yang
memerlukan pertolongan dengan penuh keikhlasan4,
3F4 Skhya 3memandang Tuhan Yang Maha Esa se"agai saha"at se/ati, yang
mem"erikan pertolongan ketika dalam "ahaya4 dan,
3E4 tmanivedanam 3penyerahan diri se.ara total kepada0$ya4
!alam "hakti yoga, para penyem"ah mem"angun hu"ungan yang dekat
dan mesra dengan Tuhan Yang Mahaesa Mereka se.ara perlahan0lahan
mengusahakan salah satu dari enam bhava 3ekspresi4, sesuai dengan
temperamen, selera dan keinampuannya #eenam bhava terse"ut adalah%
Santa (hawa, Daya (hawa, khya (hawa, Vatgalya (hawa, &anta (hawa,
dan 'adhurya (hawa 5ha2a "er"eda dalam tipe dan intensitas perasaan
(hava-bhava yang "er"eda disusun sesuai dengan intensitas mereka
Mahara/a !hruwa dan Prahlada memiliki perasaan seorang anak terhadap
17
orang tuanya, ini .ontoh nta (hava, Dalam Daya (hawa, para penyem"ah
"ertindak se"agai seorang pelayan terhadap Tuhan Yang Mahaesa ma/ikannya
Hanuman merupakan pelayan Tuhan Yang Mahaesa, yang ideal Pada khya
(hawa, terdapat rasa persaha"atan, seperti Ar/una dengan ?rD #rsna Pada
Vatsalya (hawa, para penyem"ah memandang Tuhan Yang Mahaesa se"agai
anaknya sendir, seperti yang ditun/ukan Yasoda terhadap #rana, demikian
pula #auRalya terhadap ?ri 6@ma &anta (hawa, adalah .inta kasih seperti
.inta kasih seorang istri terhadap suami, seperti ditun/ukkan oleh !ewi Sit@
dan 6ukminD Pun.aknya di.apai pada 'adhurya
(hawa, di situ yang men.intai dengan yang di.intai inen/adi satu melalui
.inta kasih yang mendalam, seperti yang ditun/ukkan oleh 6adh@ terhadap ?rD
#rsna 5ha2a yang terakhir merupakan pun.ak tertinggi dari 5haktiI di situ ia
terga"ung atau terserap dalam kuasa dan kasih Tuhan Yang Mahaesa Para
penyem"ah memuliakan Tuhan Yang Mahaesa se.ara konstan mengingat0$ya
Ia menyanyikan nama0nama0$ya 3kirtana4I mem"i.arakan kemulian0$yaI
mengulang0ulang nama0$ya mengun.arkan mantra0$yaI "erdoa dan "ersu/udI
mendengarkan lila0$ya Serta pasrah se.ara total, sukarela, tanpa syarat,
memperoleh karunia0$ya, memperoleh penyatuan dengan0$ya dan akhirnya
terserap ke dalam0$ya Pada 'adhurya (hava ada hu"ungan yang paling
dekat antara penyem"ah dengan Tuhan Yang MahaesaI tanpa dilandasi nafsu
maupun hal0hal yang "ersifat /asmaniah Nrang0orang yang penuh nafsu tak
dapat memahami kedua (hava ini, karena pikiran mereka dipenuhi dengan
nafsu dan selera seksual rendah 3Si2ananda, :EE,%::+4
5er"agai "entuk atau .ontoh perwu/udan "hakti terse"ut di atas dapat
kita lihat dari "er"agai .erita "aik dalam kita"0kita" Itihasa seperti 6@m@yana
dan Mah@"h@rata maupun kita"0kita" Purana
)& Brama#i!$? 5Te7l7"i6
18
5ila kita mengka/i kita" su.i >eda maupun praktek keagamaan di India
dan Indonesia 35ali4 maka Tuhan Yang Maha Esa dise"ut dengan "er"agai
nama 5er"agai Wu/ud digam"arkan untuk Yang Maha Esa itu, walaupun
sesungguhnya Tuhan Yang Maha Esa tidak "erwu/ud, dan di dalam "ahasa
Sansekterta dise"ut /$ityar6pa yang artinya% tidak berwu!ud dalam pikiran
manusia 3Monier, EE,%E4, dan dalam "ahasa Aawa #uno dinyatakan%
Btan kagrahita dening manah mwang indriyaC 3tidak ter/angkau oleh akal dan
indriya manusia4
5ila Tuhan Yang Maha Esa tidak "erwu/ud 3impersonal 9od4, tim"ul
pertanyaan mengapa dalam sistem pemu/aan kita mem"uat "angunan su.i,
ar.a, pratima, pralingga, mempersem"ahkan "husana, sesa/en dan lain0lain
5ukankah semua "entuk perwu/udan maupun persem"ahan itu ditu/ukan
kepada Tuhan Yang Maha Esa yang "erwu/ud dalam alam pikiran manusiaP
Se"elum kita le"ih /auh mem"ahas tentang Tuhan Yang Maha Esa, marilah
kita tin/au difinisi atau pengertian tentang Tuhan Yang Maha Esa yang
dikemukakan oleh Mah@rsi >y@sa yang dikenal /uga dengan nama 5adar@yana
dalam "ukunya% 5rahm@sLtra, >edantas@ra, se"agai "erikut% Aanm@dyasya
yatah 3I:*4, yang oleh S2ami Si2ananda 3:EHH4 diter/emahkan
se"agai "erikut% (rahman adalah asal muasal dari alam semesta dan segala
isinya 34anmdiSasal, awal, pen/elmaan dan se"againya, asyaSdunia(alam
semesta ini, yatahSdari padanya4 Aadi menurut sutra 3kalimat singkat dan
padat4 ini, Tuhan Yang Maha Esa yang dise"ut 5rahman ini adalah merupakan
asal mula segalanya Pen/elasan ini sesuai dengan "unyi mantram
Purusa SLkta 6g2eda, "erikut%
Purusa E2edank sar2arh
yad"Ltam Ya..a 5ha2yam,
ut@mrta2ases@ no
yadannenati rohati
6g2eda JE+*
19
3Tuhan se"agai wu/ud kesadaran agung merupakan
asal dari segala yang telah dan yang akan ada Ia
adalah ra/a di alam yang a"adi dan /uga di "umi ini
yang hidup dan "erkem"ang dengan makanan4
!emikian pula, Tuhan Yang Maha Esa se"agai sum"er segalanya dan
sum"er ke"ahagiaan hidup, dinyatakan pula di dalam mantram >eda "erikut%
.o bh6tam $a bhavyam $a
sarvam yas $adhitisthati
svar yasya$a kevalam tasmai
!yesthya (rahmne namah1
Athar2a2eda JFl
3Tuhan Yang Maha Esa hadir dimana0mana, asal dari
segalanya yang telah ada dan yang akan ada Ia penuh
dengan rakhmat dan ke"ahagiaan #ami memu/a Engkau
Tuhan Yang Maha Tinggi4
Selan/utnya dalam $arayana )panisad *, yang kemudian di/adikan
mantram "ait ke0* dari mantram Tri Sandhy@, /uga men/elaskan tentang
Tuhan Yang Maha Esa se"agai asal segalanya, Maha Su.i tidak ternoda,
se"agai "erikut %
Naryana evedam sarvam
yadbh6tani ya$$a bhavyam,
niskalanko niran!ano nirvikalpo
nirkhytah suddho devo eko
Naryano na dvityo :sti ka$it
$arayana )panisad *
3Ya Tuhan Yang Maha Esa, dari Engkaulah semua ini
"erasal dan kem"ali yang telah ada dan yang akan ada
di alam raya ini Hyang Widhi Maha 7ai", mengatasi
segala kegelapan, tak termusnahkan, Maha =emerlang,
Maha Su.i 3tidak ternoda4, tidak teru.apkan, tiada duanya4
!efinisi atau pengertian tentang Tuhan Yang Maha Esa terse"ut di atas
tentu sangat ter"atas, oleh karena itu kita"0kita" )panisad menyatakan
definisi atau pengertian apapun yang ditu/ukan untuk mem"erikan "atasan
20
kepada Tuhan Yang Tidak Ter"atas itu tidaklah men/angkau ke"esaran0$ya,
oleh karena itu kita"0kita" )panisad menyatakan tidak ada definisi yang tepat
untuk0$ya, Neti-Neti *Na;iti, na;iti+, bukan ini, bukan ini , 5ila tidak ada
definisi yang tepat untuk0$ya, "agaimanakah kita dapat memu/a0$yaP )ntuk
memahami Tuhan Yang Maha Esa, maka tidak ada /alan lain ke.uali
mendalami a/aran agama, memohon pen/elasan para guru yang ahli di
"idangnya yang mampu merealisasikan a/aran #etuhanan dalam kehidupan
pri"adinya Tentang kita" su.i atau sastra agama se"agai sum"er atau a/aran
untuk memahami Tuhan Yang Maha Esa, kita" (rahm S6tra, se.ara tegas
menyatakan% Sastrayonit2at 3I:*4, yang artinya% kitab su$i<sastra agama
adalah sumber untuk memahami-Nya
#em"ali pada permasalahan yang dikemukakan pada awal tulisan ini,
apakah Sang Hyang Widhi sama dengan Si2a atau 5rahmaP )ntuk men/awa"
pertanyaan ini, maka marilah kita ka/i "erdasarkan tin/auan etimologis
maupun leksikal se"agai "erikut% #ata Widhi 3Sansekerta >idhi4 "erasal dari
urat kata Vidh yang artinya yang mengatur, hukum, a!aran, perintah,
petun!uk, perbuatan, persembahan, peker!aan, men!adikan atau yang
mentakdirkan, Vidhi /uga "erarti hukum atau pengendalian dan lain0lain 3I"id%
E-F4 !i 5ali kita temukan se"uah lontar "ernama >idhi PapiT.atan yang
"erisi keputusan0keputusan hukum(pengadilan sema.am yurisprudensi
!engan demikian Sang Hyang Widhi adalah Tuhan se"agai Pen.ipta alam
semesta Tuhan se"agai Widhi dise"ut "ersthana di Muhuring Ok@Ra, yakni di
atas angkasa, nun /auh di sana !alam pengertian ini, tentunya Tuhan Yang
Maha Esa digam"arkan tidak "erwu/ud 3,mpersonal 9od4 #apan Sang Hyang
Widhi dimohon turun dan hadir untuk menerima persem"ahan, maka saat itu
/uga 5eliau telah terwu/ud dalam alam pikiran Wu/ud0wu/ud utama0$ya itu
dise"ut "ri '6rti *(rahm, Visnu dan iva+
21
#ata iva "erarti% yang memberikan keberuntungan *kerahayuan+,
yang baik hati, ramah suka memaa=kan menyenangkan, memberi banyak
harapan, yang tenang, membahagiakan dan se!enisnya 3i"id%:+H&4 Sang
Hyang ?i2a di dalam menggerakkan hukum #emaha #uasaan0$ya didukung
oleh Raktinya !urg@ atau Par2atD Hyang ?i2a adalah Tuhan Yang Maha Esa,
se"agai pele"ur kem"ali 3aspek pralaya atau pralina dari alam semesta dan
segala isinya4 ?i2a yang sangat ditakuti dise"ut 6udra 3yang suaranya
menggelegar dan menakutkan4 ?i2a yang "elum kena pengaruh 'aya
3"er"agai sifat seperti 9una akti dan Svabhava4 dise"ut #arama iva, dalam
keadaan ini, dise"ut /uga /$intyar6pa atau Niskala dan "idak (erwu!ud
3,mpersonal 9od4
#ata 5rahman 3adalah "entuk neutrum dari 5rahm@4 yang "erarti%
yang tumbuh, berkembang, berevolusi, yang bertambah besar, yang meluap
dari diri-Nya dan se/enisnya 3I"id%H,H4 =iptaan0$ya mun.ul dari diri0$ya
seperti halnya >eda yang mun.ul dari nafas0$ya #emaha #uasaan Hyang
5rahm@ se"agai pen.ipta /agat raya didukung oleh Rakti0$ya yang dise"ut
Saraswati, dewi pengetahuan dan ke"i/aksanaan yang mem"erikan inspirasi
untuk ke"a/ikan umat manusia 5ila dise"ut se"agai 5rahma, maka ia adalah
manifestasi utama Tuhan Yang Maha Esa se"agai pen.ipta, dengan demikian
5rahma saat ini adalah Tuhan Yang Maha Esa se"agai pen.ipta, dengan
demikian 5rahma saat ini adalah Tuhan Yang 5erpri"adi 3#ersonal 9od4
5rahma digam"arkan "erwa/ah empat 3>aturmukha4 dan lain0lain !engan
demikian Hyang Widhi adalah 5rahman, Tuhan Yang Tidak 5erwu/ud dalam
alam pikiran manusia 3,mpersonal 9od4 sedang dise"ut 5rahm@, ketika ia
telah mengam"il wu/ud dalam men.iptakan alam semesta "eserta segala
isinya
Manifestasi utama0$ya lainnya adalah >isnu >isnu manifestasi Tuhan
Yang Maha Esa memelihara /agat raya dan segala isinya Ia yang
22
menghidupkan segalanya #ata >isnu "erarti% peker!a, yang meresapi
segalanya, dan se/enisnya 3I"id%EEE4 #emahakuasaan Sang Hyang >isnu
dalam memelihara alam semesta "eserta segala isinya didukung oleh saktinya
yang "ernama ?ri dan MaksmD
5erdasarkan uraian terse"ut di atas, /elaslah "agi kita "ahwa Hyang
Widhi WaRa adalah Tuhan Yang Maha Esa, ia dise"ut /uga 5rahman dan
"er"agai nama lainnya 5ila Tuhan Yang Maha Esa dipu/a dengan aneka
persem"ahan, maka ia dipu/a se"agai Tuhan yang personal, yang "erperi"adi
)ntuk memahami le"ih /auh hakekat ketuhanan dalam agama Hindu,
terle"ih dahulu akan diuraikan tentang ketuhanan dalam kita" su.i >eda !i
dalam kita" su.i >eda, Tuhan Yang Maha Esa dan para de2a dise"ut deva atau
devat #ata ini "erarti% .ahaya, "erkilauan, sinar gemerlapan yang semuanya
itu ditu/ukan kepada manifestasi0$ya, /uga ditu/ukan kepada matahari atau
langit, termasuk api, petir atau fa/ar 38 MaK Muller, lE-E%lH4 !e2a /uga
"erarti mahluk sorga atau yang sangat mulia 3Apte, /uga Monier, :EE+%&E*'4
Tentang de2a0de2a ini, S 6adhakrisnan dalam "ukunya Indian
Philosophy >olume I menyatakan% Hal ini sangat penting untuk didiskusikan
#ata BdevaC sangat dimuliakan sesuai dengan alamnya dan digunakan untuk
menun/ukkan "er"agai hal yang "er"eda0"eda Me"ih lan/ut ia mengutip kita"
$irukta, se"agai "erikut%
Devo dnd v dipand v dyotand
v dyusthno bhavati it8va
$irukta >II:'
!apat pula ditam"ahkan pen/elasan tentang !e2a terse"ut diatas, yakni
adanya empat de2a seperti dise"utkan dalam kita" TaittirDya )panisad
"erikut%
'atrdevo bhava pitrdevobhava
$ryadevo bhava atithidevo bhava1
TaittrDya )pIII
23
3Seseorang i"u adalah !e2a, seorang "apak adalah !e2a,
seorang guru adalah /uga !e2a dan para tamupun adalah
!e2a4
Menurut ter/emahannya mantram Taittriya )paniead terse"ut, maka
keempat !e2a itu adalah para !e2a yang mempunyai "adan kasar 3!ayananda
Saras2ati, lEFl%E,4 Selan/utnya apakah ada "eda pengertian atau makna
antara deva dengan devatP Sesungguhnya "ila kita ka/i "erdasarkan
gramatika "ahasa Sanskerta, kedua kata itu mempunyai pengertian yang sama
#ata de2ata di"entuk dengan penam"ahan kata tam"ahan tal pada kata dasar
deva 3de2aUtalUr OPSde2aUtaUa4 se"agai penekanan menurut Astadhy@yi
karya P@nini, tanpa mengu"ah arti atau makna dari kedua kata itu se"agai
dinyatakan dalam ungkapan "erikut%
devaUtalSdevat 3Astadhy@yi >&*H4
Menurut S2ami !ayananda Saras2ati, matahari dan yang lainnya tidak
dapat menyinari Tuhan Yang Maha Esa Matahari dan "enda0"enda yang
"ersinar lainnya memperoleh sinar dari Tuhan Yang Maha Esa, yakni ia yang
"ersinar dengan sendirinya Sinar0sinar pada "enda0"enda langit itu sangat
tergantung kepada0$ya !engan demikian Tuhan Yang Maha Esa
Sesungguhnya adalah de2at@ yang tertinggi yang sepatutnya menerima "hakti
dan pemu/aan kita 3!ayananda Sara2ati,:EFl%F&4 Pernyataan S2ami
!ayananda Saraswati itu didukung oleh pernyataan dari mantram #atha
)panis@d "erikut%
Na tatra s6yo bhti, na $andra tarakam,
nem vidyto bhnti, kuto:yam agnih,
tam eva bhtam anubhti sarvarh tasty
bhs sarvam idam vibhti
#atha )p ::*:'
3Matahari tidak "ersinar disana, demikian pula "ulan dan
"intang0"intang, /adi dimanakah datangnya api iniP
24
Semuanya "ersinar sesudah sinar0$ya itu Seluruh dunia
disinari oleh sinar0$ya itu4
Me"ih /auh kita temukan se"uah pen/elasan di dalam kita" $irukta
tentang deva dalam syair "erikut%
'ah bhgyd devaty ekam evtm bahudha
stuyate, ekasytmno :tye devh pratyangni,
karma!anman$i, tmivaisam rathebhavatytm sv
tmayudhamatmesawa atma sarva dewasya-dewasya
$irukta >I:&
3Nleh karena demikian tinggi makna dan .iri khas dari de2at@ 3dalam
hal ini Tuhan Yang Mahaesa4 Yang merupakan /iwa alam semesta yang
dipu/a dengan "er"agai pu/ian Mainnya, para deva 3dise"utkan dalam
kita" su.i >eda4, hanyalah "agian dan atau manifestasi0$ya 3dari /iwa
yang agung itu4 Para de2a tampil dengan aneka wu/udnya oleh karena
"er"agai akti2itas0$ya 3yang "erlipat ganda #ereta 3ratha4 adalah
de2a 3/iwa dari alam semesta4, kuda0kuda kereta adalah de2a, adalah
.ahaya0$ya Panah0panah0$ya adalah deva, .ahaya0$ya adalah /iwa0
/iwa yang sama Aiwa itu adalah de2a4
Menurut S2ami !ayananda Saras2ati, kata deva mengandung :+ arti
dari urat kata div, yaitu% *?+ bermain, *3+ penaklukan, *@+ aktivitas pada
umumnya, *A+ kemuliaan<keagungan, *B+ penghormatan, *C+ menyenangkan,
*D+ kerinduan, *E+ tidur, *F+ keindahan *knti+, dan *?G+ kema!uan
Selan/utnya Swami !ayananda Saraswati mengatakan% arti atau makna kata
deva melingkup dua hal yang sama Per"edaan antara deva 3Tuhan yang Maha
Esa4 dengan deva 3para !e2a4 adalah% seluruh de2a atau de2at@ menerima
sinar dari Tuhan Yang Maha Esa 3merupakan sinar0$ya4 sedang Tuhan Yang
Maha Esa meman.arkan sendiri sinar0$ya itu 3I"id%F,4 Petikan dari mantram
Ya/ur2eda "erikut mendukung pandangan "ahwa Tuhan Yang Maha Esa
meman.arkan sendiri sinar0$ya%
yo:asav ditye purusah
yo:asav aham1 5m &ham (rahm
Yayur2eda JM:H
25
3Spirit yang terdapat dimatahari, itu adalah Aku
Nm 3nama0#u4 memenuhi seluruh alam semesta4
S2ami !ayananda saras2ati mem"uka pengertian yang le"ih luas
tentang deva atau devat yang "eraneka ragam 3pluralistis4, yang se.ara salah
telah diinterprestasikan oleh sar/ana0sar/ana Eropa, yang sesungguhnya
meman.ar dari Tuhan Yang Maha Esa 5eraneka deva atau devat itu adalah
untuk memudahkan mem"ayangkan0$ya seperti yang se.ara gam"ling
di/elaskan dalam mantram0mantram >eda
!alam teologi Hindu kita /umpai demikian "anyak /umlah atau nama
!e2a0de2a itu 5erapakah sesungguhnya /umlah dewa0dewa ituP #ita" su.i
6g2eda seperti pula halnya Athar2a2eda menye"utkan /umlah !e2a0de2a itu
se"anyak ,, !e2a 3Ma.donell, EE:%:E4 5erikut adalah kutipan mantram dari
6g2eda tentang mantram dimaksud%
nsty tribhirekdasai ha devebhir ytham
madhupeyam avin, pryustristam n8 ripm
si mrksatam sedhatam dveso bhavatam sa$bhuv1
6g2eda I,&::
3Semogalah Engkau tiga kali se"elas 3,,4 tidak pernah /atuh dari
kesu.ian, sum"er ke"enaran, yang memimpin kami menu/u /alan untuk
memperoleh ke"a/ikan Semoga Tuhan Yang Maha Esa merakhmati
persem"ahan kami, memperpan/ang hidup kami, menghapuskan
kekurangan kami, melenyapkan sifat0sifat /ahat kami dan semoga
semuanya itu tidak mem"elenggu kami4
rustivno hi duse deva agne vi$etatasah
t rohidava girvanas trayastrimatam i vaha1
6g2eda I'**
3Ya Tuhan Yang Maha Esa, Engkau adalah guru agung penuh
ke"i/aksanaan, mengurangkan karunia kepada mereka yang
mempersem"ahkan karya0karyanya Ya Tuhan Yang Penuh =ahaya
7emerlapan, Semogalah Para pen.ahari pengetahuan rohani dapat
mengetahui 6ahasia dari ,, de2a 3yang merupakan tenaga kosmos4
26
ye devso divyekdaa stha prlhivyam adhy
ekdaaa stha, apsuksito mahinaikdaa stha
te devso ya!namimanh !usadhvam1
6g2eda %I:,E::
3Wahai para !ewa 3,, !e2a4, se"elas di sorga, se"elas di "umi dan
se"elas di langit, semoga engkau "ersuka .ita dengan persem"ahan
su.i ini4
aibhiragne saratham yhy arvn nniratham
v vibhvo hyavah patn8vataslrimatanh tr8m
$a devnanugvvadham vaha mdayasva1
6g2eda %III-E
3Semogalah engkau mendekati kami dengan kereta atau melalui kuda0
kuda 3=ahaya40Mu yang penuh tenaga Semogalah ,, de2at@ "ersama
dengan sakti0$ya 3yakni rakhmat dan sifat0$ya4 sesuai dengan
keinginannya yang luhur dan menyenangkan4
!i dalam kita" su.i Ya/ur2eda, kita /umpai se"uah mantram yang /uga
men/elaskan hal ini%
"rayastrimatstuvata bh6tnyamyan
pra!patih paramestyadhipatirsit1
Ya/ur2eda JI>,l
3Pemu/aan oleh ,, !e2a dan kedamaian ditegakkan Tuhan Yang Maha
Esa, Yang adalah mahara/a dari semua mahluk, ia adalah penguasa dan
pengendalinya4
Selan/utnya, di dalam kita" su.i Athar2a2eda kita /umpai pen/elasan
tentang !e2a, se"agai "erikut%
yasya trayastrimattuvata bh6tnyamyan
pra!patih paramestyadhipatirsit1
Athar2a2eda JH:,
3Siapakah yang demikian "anyak itu, .eritakan kepadaku, tidak lain
adalah Tuhan Yang Maha Esa yang meresapi segalanya, yang pada diri0
$ya dikandung seluruh ,, !e2a0!e2a 3se"agai kekuatan alam4
27
.asya trayastrimad dev niddhim raksanti sarvad,
nidhim tamadya ko veda yam dev abhiraksatha
Athar2a2eda JH*,
3Siapakah yang paling kaya, ,, de2a, yang senantiasa memperhatikan
dan melindungi, siapakah yang mengetahui lokasi dari artha yang
sangat "erharga 3yang penuh rahasia4 yang di/aga oleh ,, de2ata4
.asya trayas trimad devsange gatra bibhe!ire,
tn vai trayastrimad devneka (rhma vido viduh1
Athar2a2eda JH*H
3Tiga puluh tiga de2a menyelesaikan tugasnya masing0masing di dalam
.iptaan Tuhan Yang Maha Esa Hanya "e"erapa orang yang terpela/ar
di dalam >eda memahami ,, !e2at@4
5ila kita mem"a.a mantram0mantram lainnya dari kata" su.i 6g2eda,
ternyata /umlah !e2a0de2a di dalam >eda tidaklah hanya ,,, melainkan
se"anyak ,,,E yang merupakan kelipatan :+:,(:: 3seratus satu tiga
perse"elas4, se"agai di/elaskan dalam mantram "erikut%
trini Rat@ trD sahasr@nyagnim trimRan..a
de2@ na2a .@saparyan, auksan ghrt@irastrnan
"arhirasm@ @diddhot@ram nyas@dyanta
6g2eda IIIEE
3Adalah tiga ri"u tiga puluh sem"ilan de2ata memu/a Agni yang telah
menye"arkan rumput su.i dengan minyak yang di.ipratkan dan
mengangkat mereka se"agai Pandita dan pelaksana Ya/Ta4
Selan/utnya di dalam kita" su.i >eda kita tidak menemukan /elas
tentang nama ,, atau ,,,E de2at@ se"agai terse"ut dalam mantram0mantram
>eda di atas Pen/elasan tentang nama ,, !e2a terse"ut dapat di/umpai dalam
kita" ?atapatha 5r@hmana, se"agai "erikut%
sa hov$a mahimn evaismete tryastrimatteva
dev iti, katame te trayastrimsditystau vsavah,
ekadamrudr, dvdadityasta ekatrimad indrs$a
28
iva pra!patis$a, trayastrimaviti1
?atapatha 5r@hmana JI>'
3Sesungguhnya ia mengatakan% Adalah kekuatan agung
yang dahsyat se"anyak ,, de2ata Siapakah de2ata ituP
Mereka adalah F >asu 3Asta2asu4, :: 6udra 3EkadaRa0
rudra4, :* Aditya 3!2@daR@ditya4 Aumlah seluruhnya ,:,
3kemudian ditam"ah4 Indra dan Pra/apati, seluruhnya
men/adi ,, de2at@4
!i antara de2a0de2a itu, 6g2eda menggam"arkan !e2a SLrya se"agai
!e2a tertinggi, de2a dari seluruh de2a Silrya adalah sum"er dan pendukung
kehidupan, yang mem"erikan sinar yang terang dan kegem"iraan,
melenyapkan kegelapan malam dari ke"odohan, menurunkan pengetahuan
kepada setiap mahluk dan mem"erikan .ahaya kepada planet0planet di alam
raya 3Mokesh =handra, :EHH%,'4 Pendapat ini didukung oleh "ukti mantram
"erikut%
)d2ayam tamasaspari /yutis paRyanta uttaram,
de2am de2atr@ sLryamaganma /yotiruttamam
6g2eda I'+:+
3Mihatlah men/ulang tinggi di angkasa, .ahaya yang terang
"enderang mengatasi kegelapan telah datang, Ia adalah
Surya, !e2a dari seluruh de2ata, .ahayanya yang terang
Itu "etapa indahnya4
Surya "ukanlah "ola matahari, melainkan de2at@ tertinggi, de2a dari
seluruh de2a Sesungguhnya semua de2a0de2a yang terse"ut dalam >eda
adalah nama atau "entuk lain dari Surya, de2at@ tertinggi !i dalam >eda,
de2a pada dasarnya adalah SLrya yang meman.arkan .ahaya0$ya sendiri, dan
de2D adalah aspek feminim 3wanita4 dari de2ata !e2D pada dasarnya
mengandung makna fa/ar di pagi hari Surya di dalam >eda adalah satu
kesatuan integral daripada de2at@, realitas kesatuan mutlak dan .iptaan0$ya,
29
yang sesungguhnya satu dalam segalanya dan segalanya dalam Yang Satu
3!a2id08rawely, :EF*%*HE4 Pandangan !a2id 8rawely ini di dalam filsafat
ketuhanan dise"ut 'onisme
!apat pula ditam"ahkan "ahwa merealisasikan Spirit atau kekuatan di
dalam matahari, atau SLrya se"agai tm di dalam diri merupakan fokus dari
a/aran )panisad, teristimewa pandangan tentang kesatuan dengan 5rahman,
seperti di/elaskan dalam ya/ur >eda JM:H, yang menyatakan kekuatan yang
men/adikan matahari "ersinar, itu adalah Aku #alimat ini merupakan salah
satu 'ahvkya 3sasanti utama4 dalam kita"0kita" )panisad dan men/adi
landasan utama dari a/aran >ed@nta% "at tvam asi 3Ia adalah engkau4, /ham
(rahmsmi 3Aku adalah 5rahman4 /yam tm (rahm 3Atman ini adalah
5rahman4 #ra!nnam (rahm 3#esadaran adalah 5rahman4,
Sarvamkhalvidam (ram 3segalanya adalah 5rahman4 Mah@2@kya0
Mah@2@kya ini adalah se/alan dengan makna 9yatri atau Savitri mantram
dalam 6g2eda, mantram yang ditu/ukan untuk memu/a SLrya, kekuatan yang
men/adikan matahari "ersinar Sa2itar 3Mo.=it4
!i atas telah dise"utkan "ahwa SLrya adalah de2at@ tertinggi di dalam
>eda !i samping SLrya dengan "er"agai nama merupakan "er"agai aspek0
$ya, de2a0de2a lainnya yang dominan dipu/a di dalam >eda adalah Agni
3de2a api4 Indra 3de2a hu/an, de2a perang dan ra/a kahyangan4 dan >@yu
3de2a angin4, /uga de2i0de2i yang kerap kali dipu/a atau dise"utkan dalam
mantram0mantram >eda adalah SaraswatD, Sa2itrD, AditD, SLryaputri dan lain0
lain !e2a0de2a dan de2i0de2i itu pada umumnya digam"arkan se.ara
antrophomorphi$ 3"erwu/ud seperti manusia4 dengan aneka keunggulan dan
kele"ihannya 3manusia super4 lengkap dengan kendaraan 3kereta4 dan
"inatang0"inatang yang menarik keretanya Arsitek kahyangan dan sekaligus
!e2a seniman 3the 7od of Artist4 adalah >iR2@karma yang /uga populer di
dalam kita"0kita" itih@sa dan Pur@na
30
5ila kita perhatikan perkem"angan pemu/aan hingga saat ini, de2a0
de2a yang termuat dalam kita" su.i >eda, khususnya Indra, >@yu, AditD dan
lain0lain tidak nampak di pu/a lagi, Mengapa hal terse"ut dapat ter/adiP Hal
ini tidak lain, karena kedudukan de2a0de2a terse"ut di atas, pada /aman kita"0
kita" Pur@na disusun tidak lagi dipu/a, karena fungsi dan peranannya
digantikan oleh Tiga !e2ata )tama, manifestasi0$ya yang kita kenal dengan
Tri MLrti !e2a Agni diidentikkan dan digantikan oleh 5rahm@, Indra dan
>@yu diidentikkan dan digantikan oleh >isnu, walaupun pada kita" su.i >eda,
>isnu adalah nama lain dari SiKrya dan Siirya sendiri diidentikkan dan
digantikan fungsi dan peranannya oleh Si2a #etiga !e2a0!e2a ini dengan
Bparivra devatC0$ya 3keluarga de2a0de2a, sakti atau istrinya, putra0
putrinya termasuk pula pengiringnya4 mendapat pemu/aan yang khusuk
Adapun de2a0de2a terse"ut adalah 5rahm@ dengan saktinya Saraswati,
>isnu dengan saktinya ?ri dan MasmD, A2at@ra0A2at@ra0$ya seperti 6ama dan
#rsna, pengiringnya seperti Hanuman, ?i2a dengan Raktinya !urg@ dan
Par2atD, putra0putranya seperti #umara atau Sa"ramanyam, Skanda atau
Muruga, 7aneRa dan #@la 5er"agai aspek !urg@ seperti #@lD, =@ndi dan lain0
lain dapat di/umpai pada kita"0kita" Tantra
!emikian antara lain de2a0de2a dan de2i0de2i di dalam Hindu yang
digam"arkan selalu "erwa/ah muda 3nir!ara, para de2a tidak mengalami umur
tua, karena mereka meminum Amrta(air kehidupan yang selalu mem"uat awet
muda(tidak ada de2a "erwa/ah tua, walaupun "er/enggot dan menyeramkan,
wa/ahnya selalu tampan4
#ini tim"ul pertanyaan, "ila de2a0de2a atau de2i0de2i dalam Hindu
demikian rupa, "agaimana halnya dengan 5hatt@ra dan 5hatt@rD dan A2at@ra0
A2at@ra0$yaP Istilah 5hatt@ra dan 5hatt@ri populer di 5ali 3Indonesia4, di
India, se"utan 5hatt@ra hampir tidak terdengar di dalam masyarakat Istilah
31
atau nama ini se"enarnya ditu/ukan kepada para !e2a terse"ut di atas, di
samping /uga ditu/ukan kepada /vatra dan atau para leluhur, #ata (hattra
dalam "ahasa Sansekerta, "erasal dari kata bhatt 3bhattr4 yang artinya% yang
melindungi, tuan, atau ra!a #ata (hattra "erarti mereka yang sangat
dihormati karena fungsinya se"agai pemimpin dan pelindung umat manusia
3Monier Williams, :EE,%H&'4 Aadi istilah atau nama de2a0de2i dan "hatt@ra0
"hatt@ri se"enarnya identik karena fungsi dari de2a0de2a adalah untuk
melindungi umat0$ya
Menurut 6g2eda >III'H*, /uga 5rhad@ranyaka )panisad IIIE:,
di/elaskan "ahwa seluruh de2a0de2a itu /umlahnya ,,, menguasai Tri
5huwana 3(hur, (huvah, Svah 0oka, yakni "umi, langit dan sorga4 Seluruh
de2a0de2a itu terdiri dari F >aRu 3Asta2aRu4, :: 6udra 3EkadaRarudra4, :*
Oditya 3!2adaR@ditya4, Serta Indra dan Pra/@pati
!e2a0de2a Asta2asu adalah %
: Anala atau Agni 3de2a api4
* !ha2@ atau Prthi2D 3de2i "umi4
, Anila atau >@yu 3de2a angin4
& Pra"hasa atau !yaus 3de2a langit4
' Pratyusa atau SLrya 3de2a matahari4
- Aha atau Sa2itr 3de2a antariksa4
H =andra atau Som@ 3de2i "ulan4
F !ru2a atau !ruha 3de2a konstelasi planet4
32
!e2a0de2a EkadaRarudra adalah %
: A/a Ekapat
* Ahir"udhnya
, >irup@ksa
& SureR2ara
' Aayanta
- 5ahurLpa
H Apari/ita
F Sti2itra
E Tryam"aka
:+ >ai2as2ata Hara
>isnu Pur@na, :', AmRa Pur@na, :
EkadaRarudra dalam tu"uh manusia dihu"ungkan dengan Prana dan
Atma dan dalam a/aran Tantra :: 6udra dihu"ungkan 3disim0"oliskan4 dengan
:: aksara, yaitu% !A, !HA, $A, TA, THA, !A, !HA, $A, PA, PHA dan 5A
6udra sering diidentikkan dengan aspek #rodha dari ?i2a se"agai penguasa
:: pen/uru 3ki"lat4 di alam raya
Selan/utnya yang dise"ut de2a0de2a !2adaR@ditya adalah% terdiri enam
pasang de2a, yaitu% Mitra0>aruna, Aryam@n0!@ksa, 5h@ga0Amsa, T2astr0
Sa2itr, PLsan0?ukra dan >i2as2at0>isnu 36g2eda ::*H:4 Menurut arti
katanya, kata Oditya "erarti hukum tertinggi !alam hal ini Tuhan Yang Maha
Esa dilam"angkan pula se"agai hukum tertinggi Tuhan adalah penguasa atas
hukum tertinggi dan se"agai pengatur alam semesta #eenam pasang de2a0
de2a dimaksud merupakan wu/ud de2a yang transendent dan immanent,
se"agai "erikut%
33
De#a8De#a D#a!a@a!it$a
Transendent
: Mitra 3saha"at4
* Aryam@n 3mengalahkan musuh4
, 5h@ga 3pemurah4
& T2astr 3pem"entuk4
' PLsan 3energi4
- >i2as2at 3gemerlapan4
Immanent
: >aruna3:angit4
* !@ksa3akhli4
, AmRa 3yang "e"as4
& Sa2itr 3pele"ur4
' ?ukra 3kekuatan4
- >iVnu 3yang meresapi4
6g2eda% J-,*, IH*E, >II:+,, Athar2a2eda JIII:,F
!i dalam 6g2eda J,-:& dise"utkan adanya de2a0de2a yang datang
dari pen/uru yang kemudian dalam perkem"angan "erikutnya 3pada Gaman
Pur@na4 dikenal dengan !e2at@ Astadikp@laka 3penguasa atau pelindung F
pen/uru4 dan di 5ali 3Indonesia4 dise"utkan !e2at@ $a2a Sanga 3Si2a se"agai
penguasa Tengah4, yaitu%
De#at? Asta!i.?laka ter!iri !ari%
: )tara % #u2era
* Timur % Indra
, 5arat % >aruna
& Selatan % Yama
' Timur Maut % WRana
- Tenggara % Agni
H 5arat !aya % SLrya
F 5arat Maut % >@yu
De#at? Na#a San"a%
: )tara % >isnu
34
* Timur % WR2ara
, 5arat % Mah@de2a
& Selatan % 5rahma
' Timur Maut % Sam"hu
- Tenggara % MaheR2ara
H 5arat !aya % 6udra
F 5arat Maut % Samkara
Pengenalan kedudukan de2at@ $a2a Sanga "eserta BMaksanaC 3Atri"ut0
$ya4 "erhu"ungan dengan upa.ara Ya/na sesuai dengan a/aran "antryana
dan aiva Siddhnta yang sangat "esar pengaruhnya di Indonesia 3khususnya
5ali4 dewasa ini seperti upa.ara EkadaRarudra, Pan.a 5alikrama dan Tawur
#asanga
Me"ih /auh "ila dalam usaha memantapkan pemahaman kita tentang
Tuhan Yang Maha Esa, kiranya perlu diketengahkan pandangan filsafat
tentang ketuhanan Pandangan agama terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau
a/aran ketuhanan menurut a/aran agama dise"ut teologi, dan sifatnya adalah
se"agai keimanan dan diimani atau diyakini oleh pemeluknya 8ilsafat
ketuhanan "erdasarkan pendekatan pikir 3rasional4 sesuai dengan filsafat !i
dalam filsafat ketuhanan, pandangan tentang Tuhan Yang Maha Esa dapat
di/umpai "eraneka ma.am, se"agai "erikut%
:4 /nimisme% keyakinan akan adanya roh "ahwa segala sesuatu di alam
semesta ini didiami dan dikuasai oleh roh yang "er"eda0"eda pula
*4 Dinamisme% keyakinan terhadap adanya kekuatan0kekuatan alam
#ekuatan alam ini dapat "erupa mahluk 3personal4 ataupun tanpa wu/ud
Tuhan yang dise"ut se"agai Super Natural #ower 3kekuatan alam yang
tertinggi4
,4 "otemisme% keyakinan akan adanya "inatang keramat, yang sangat
dihormati 5inatang terse"ut diyakini memiliki ke0Saktian )mumnya
35
adalah "inatang mitos, /uga "inatang tertentu di alam ini yang dianggap
keramat
&4 #olytheisme% keyakinan terhadap adanya "anyak Tuhan Wu/ud Tuhan
"er"eda0"eda sesuai dengan keyakinan manusia
'4 Natural #ollytheisme% keyakinan terhadap adanya "anyak Tuhan se"agai
penguasa "er"agai aspek alam, misalnya% Tuhan matahari, angin, "ulan
dan se"againya
-4 Henotheisme atau &athenoismeI keyakinan atau teori keper.ayaan ini
diungkapkan oleh 8MaK Muller ketika ia mempela/ari kita" su.i >eda
Se"elumnya ia menga/ukan teori $atural Polytheisme seperti terse"ut di
atas Yang dimaksud dengan Henotheisme atau #athenoisme adalah
keyakinan terhadap adanya !e2a yang tertinggi yang pada suatu masa
akan digantikan oleh !e2a yang lain se"agai de2a tertinggi Hal ini
di/umpai dalam 6g2eda pada suatu masa de2a Agni menempati kedudukan
tertinggi, tetapi pada masa "erikutnya, de2a itu digantikan oleh !e2a
Indra, >ayu atau SLrya !alam perkem"angan selan/utnya, terutama pada
kita"0kita" Purana de2a0de2a terse"ut di atas diam"ilah fungsinya dan
digantikan oleh de2a0de2a Tri MLrti !e2a Agni digantikan oleh 5rahma,
Indra0>@yu digantikan oleh >isnu dan SLrya digantikan oleh ?i2a
!emikian pula misalnya !e2i Saras2atD adalah de2i ke"i/aksanaan dan
de2i sungai dalam >eda kemudian men/adi Rakti de2a 5rahma dalam
kita"0kita" Itihasa dan Purana Auga de2a >isnu yang sangat sedikit
dise"ut dalam kita" >eda, tetapi mempunyai peranan yang sangat "esar
dalam kita"0kita" Purana 3?rDm@d 5haga2atam atau 5haga2ata Pur@na,
>isnu Purana4, dan lain0lain
H4 #antheisme% keyakinan "ahwa dimana0mana ser"a Tuhan atau setiap aspek
alam digam"arkan dikuasai oleh Tuhan Menurut se/arawan Arnold
Toyn"ee dan !aisaku Ikeda, sikap "angsa India dan Asia Timur adalah%
Pantheisme yang "er"eda dengan Monotheisme Yahudi !alam pandangan
36
Pantheisme, ihwal, ketuhanan termaktu" 3immanent4 di alam semesta
!alam pandangan Monotheisme, ihwal #etuhanan direngut dari alam
semesta dan di"uat "erada di luar pengertian dan pengalaman manusia
3trans$endent4
F4 'onotheisme% keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa 3Tuhan
Yang Satu4 #eyakinan ini di"edakan atas %
a4 'onotheisme "rans$endent% #eyakinan yang memandang Tuhan Yang
Maha Esa "erada /auh diluar =iptaan0$ya Tuhan Yang Maha Esa
Maha Muhur, tidak ter/angkau oleh akal pikiran manusia
"4 'onotheisme ,mmanent% #eyakinan yang memandang "ahwa Tuhan
Yang Maha Esa se"agai pen.ipta alam semesta dan segala isinya,
tetapi Tuhan Yang Maha Esa itu "erada diluar dan sekaligus di dalam
=iptaan0$ya Hal ini dapat dii"aratkan dengan se"uah gelas yang
penuh "erisi air, kemudian se"agian air tumpah, ternyata keadaan air
di dalam gelas tidak "eru"ah
E4 'onisme% keyakinan terhadap adanya #eesaan Tuhan Yang Maha Esa
merupakan hakekat alam semesta Esa dalam segala Segalanya "erada di
dalam Yang Esa Se"uah kalimat 5rhad@ranyaka )paniaad menyatakan%
BSar2am #hal2idam 5rahmanC 3Segalanya adalah Tuhan Yang Maha Esa4
!emikian "er"ahagia pandangan tentang Tuhan 3ketuhanan4 yang
dika/i melalui pendekatan filsafat 38ilsafat #etuhanan4 yang tentunya
keyakinan terse"ut masih diperlukan oleh masyarakat, "aik mereka yang
dise"ut primiti2e maupun yang modern Se"agai telah diuraikan diatas,
teologi >eda adalah 'onotheisme "rans$endent, 'onotheisme ,mmanent dan
'onisme Tuhan menurut 'onotheisme "rans$ent digam"arkan dalam wu/ud
#ersonal 9og 3Tuhan Yang Maha Esa Yang 5erpri"adi4, sedang menurut
'onotheisme ,mmanent Tuhan Yang Maha Esa selalu digam"arkan
,mpersonal 9od 3tidak "erpri"adi4 Tidak ada Wu/ud atau "andingan apapun
untuk menggam"arkan ke"esaran dan keagungan0$ya Tentang Tuhan yang
37
tidak tergam"arkan dalam pikiran dan tiada kata0kata yang tepat untuk
mem"erikan "atasannya kepada0$ya dinyatakan dalam 5rahm@sLtra% B"ad
avyaktam, aha hiC, sesungguhnya "uhan .ang 'aha Jsa itu tidak terkatakan,
demikian kitab su$i telah mengatakannya Tentang pemu/aan kepada Tuhan
Yang Maha Esa Yang 5erpri"adian dan Tidak 5erpri"adian, di/elaskan dalam
Adhy@ya JII 5haga2adgDt@ 3(hakti .oga4 yang menyatakan% menyembah
"uhan .ang 'aha Jsa yang abstrak *,mpersonal 9od+ tanpa mempergunakan
sarana !auh lebih sulit dibandingkan dengan menyembah "uhan .ang
#ersonal 9oa: melalui (hakti dan &arma 'arga
Tuhan Yang Maha Esa di dalam >eda digam"arkan se"agai Personal
7od 3Tuhan 5erpri"adi4 Penggam"aran ini dapat di"edakan dalam tiga
kategori, yaitu%
: Penggam"aran /nthrophomorphi$ 3se"agai manusia dengan kele"ihan
seperti "ermata seri"u, "erkaki empat, "ertangan empat dan se"againya4
* Penggam"aran Semianthrophomorphi$ 3se"agai setengah manusia atau
setengah "inatang4 hal ini le"ih menon/ol dalam Pur@na seperti !e2a
7aneRa manusia "erkepala ga/ah, Hyagriwa, manusia yang "erkepala kuda
dan se"againya
, Penggam"aran Knanthrophormophi$ 3tidak se"agai manusia, melainkan
se"agai "inatang sa/a misalnya 7arutman atau 7aruda, se"agai tum"uh0
tum"uhan, misalnya Soma dan lain0lainnya4
Terhadap "eraneka penggam"aran dewa0dewa se"agai manifestasinya
atau wu/ud pri"adi Tuhan Yang Maha Esa, S2ami Si2ananda dalam "ukunya
All A"out Hinduism 3:EE,: :,F4 menyatakan% Hinduisme sangatlah
uni2ersal, "e"as, toleran dan luwes Inilah gam"aran indah tentang
Hinduisme Seorang asing merasa terpesona keheranan apa"ila ia mendengar
tentang sekta0sekta dan keyakinan yang "er"eda0"eda dalam HinduismeI
tetapi per"edaan0per"edaan itu sesungguhnya merupakan "er"agai tipe
pemikiran dan temperamen, sehingga men/adi "erma.am0ma.am keyakinan
38
pula Hal ini adalah wa/ar Hal ini merupakan a/aran yang utama dari
HinduismeI karena dalam Hinduisme tersedia tempat "agi semua tipe roh dari
yang tertinggi sampai yang terendah, demi untuk pertum"uhan mereka
Pernyataan ini /elas meragukan kemampuan )mat0$ya untuk
mem"ayangkan Tuhan Yang Maha Esa 5agi mereka yang tinggi pengetahuan
rohaninya Tuhan Yang Maha Esa digam"arkan dalam pikiranya se"agai
Impersonal 7od 3tanpa Wu/ud "aik dalam pikiran maupun dalam kata0kata4
sedang "agi yang pemahamannya sederhana, Tuhan Yang Maha Esa
digam"arkan se"agai Personal 7od, "erpri"adi dan di"ayangkan se"agai
wu/ud0wu/ud yang agung, maha kasih, maha "esar dan se"againya Pada
umumnya umat "eragama menyem"ah Tuhan Yang Maha Esa yang Personal
ini Penggam"aran dalam alam pikiran manusia umumnya se"agai yang ser"a
mulia, su.i, luhur agung dan tinggi, /auh di alam sana
!emikian pula "ila kita meneliti kita" su.i >eda, maka Tuhan Yang
Maha Esa umumnya digam"arkan se"agai Tuhan yang "erpri"adi itu,
Walaupun penggam"arannya itu tidak se/elas penggam"aran kita"0kita"
Itih@sa dan Pur@na !i dalam kita" su.i >eda dinyatakan "ahwa Tuhan Yang
Maha Esa dise"ut dengan "er"agai nama oleh para mah@rsi 3>ipra4 se"agai
dinyatakan dalam mantram "erikut%
,ndrm mitram varuparh agnim ahur
atho divyah sa suparno garutmn,
ekam sadvipr bahudh vadanti
agnim yamam matrisvnam ahuh
6g2eda I-&&-
3Mereka menye"utnya dengan Indra, Mitra, >aruna
dan Agni, ia yang "ersayap keemasan 7aruda, ia adalah
Esa, para mah@rsi 3>ipra(orang "i/aksana4 mem"eri
"anyak nama, mereka menye"utnya Indra, Yama, Mataris2@n4
39
!isini Tuhan Yang Maha Agung digam"arkan se"agai ke"enaran Yang
Maha Esa 3Jkamsad4, satu ke"enaran Suparna artinya yang "ersayap indah,
Sim"ol mistik dalam >eda untuk Tuhan Yang Maha #uasa
3A=5ose%:EFF%:,+4 #eesaan Tuhan Yang Maha Tunggal di/elaskan se.ara
gam"lang dalam mantram "erikut%
"ad eva agnis tad dityas
tad vyus tad u $andramh,
tad eva ukram tad (rahm
ta Lipah sa pra!patih
Ya/ur2eda JJJII:
3Sesungguhnya Ia adalah Agni, Ia adalah Oditya,
Ia adalah >@yu, Ia adalah =andram@, Ia adalah ?ukra,
Ia adalah 5rahm@, Ia adalah Opah, Ia yang Esa itu
adalah Pra/@pati4
/gne bh6r8ni tava !tavede
deva Svadhavo:mrtasya nma,
ys$a my myinamvivaminva
tve p6rvih sanndhuh prstabandho1
6g2eda III*+,
35anyak nama yang ditu/ukan kepada0Mu, Nh AgniX
Tuhan Yang Maha #ekal A"adi, Tuhan Yang Maha
su.i, A@ta2eda dan "anyak keindahan dari yang indah,
yang mem"erikan inspirasi kepada segalanya, yang ter"entang
didalam0$ya, Tuhan Yang Maha Esa dari pengiring yang se/ati4
!i dalam kita" su.i 5haga2adgita /uga dinyatakan tentang #eagungan
Yang Maha Esa, se"agai "erikut %
Vyur yamo :gnir varunah aankah
#ra!pati tvam pra p8tamahs $a1
5haga2adgDt@ JI,E
3Engkau adlah >@yu dan Yama, Agni, >aruna dan !ewi, ?aRanka
atau rem"ulan4, Engkau adalah Pra/@pati, pen.ipta alam semesta
dan leluhur umat manusia4
40
Tuhan Yang Maha Esa adalah ke"enaran yang maha luhur, "erikut
dinyatakan keluhuran Yang Maha Esa 3dalam Wu/ud0$ya yang neutrum4,
menun/ukkan "ahwa se"elum ada sesuatu .iptaan, tidak ada nilai0nilai
material
$as@d@sinn sadasDttad@nim
n@sid r@/o no 2yom@ paro yat,
kim a2arD2ah kuha kasya sarma
nam"hah kimasDd gahanam ga"hDram 3:4
$a mrtyur@sDd amrtam na tarhi
na r@trya ahna @sit praketah,
anDd a2@tana s2adhay@ tadekam
tasm@ddh@nyanna parah kim.a 3*4
6g2eda J:*E:0*
3Pada saat itu tidak ada kenyataan, ketidak nyataan,
tidak ada udara, tidak ada langit Apakah yang menutupi
dan dimanakah ituP !an adakah perlindungan disana,
adakah di sana air yang sangat dalam dan tidak ter"atasP4 3:4
3#ematian "elum mun.ul di sana, demikian pula kea"adian,
tidak ada tanda0tanda siang atau malam, Yang Maha Esa
hidup tanpa nafas, yang men/adikan dirinya sendiri, se"a0
gian dari pada0$ya tidaklah diketahui apa se"enamya4 3*4
Mantram >eda ini mengandung a/aran filsafat ke"utuhan yang sangat
tinggi Hal ini pula menun/ukkan "ahwa alam pikiran umat manusia sangat
ter"atas, tidak dapat men/angkau yang maha "esar dan maha tinggi itu
5erikut dinyatakan "ahwa semua de2a0de2a itu sesungguhnya adalah satu,
Satu !e2ata Pada mantram0mantram kita /umpai pernyataan non sim"olis
tentang satunya de2a0de2a dalam de2a yang satu, Aspek Tuhan Yang Maha
Esa, yang sama%
"vamagna indro vrsabhah satmasi
tvam visnur urugyo namasyah
tvam brahm rayivid brahmvaspate
tvam vidhartah sa$ase purandhy 3,4
41
"vam agne aditir deva dsuse
tvam mitro bhavasi dasma idyah,
tvamaryam satpatiryasya sambh!am
tvamamso vidhate deva bh!ayuh 3&4
"vam agne aditir deva dsuae
tvam hotra bhrat8 vardhase gir,
tvamil atahimsi daksase
tvana vrtr vasuvate saraMvat8 *??+1
36g2eda II:,,&,::
3Engkau adalah Agni, Indra, Pahlawan dari semua Pahlawan
Engkau adalah >isnu, yang langkahnya Agung yang ham"a
pu/a Engkau adalah 5r@hm@naspati, 5rahm@ yang memiliki
selumh kekayaan, Engkau menyangga segala yang ham"a .intai dan
memohon ke"i/aksanaan4 3,4
3Engkau adalah Agni, Engkau adalah Mahara/a >aruna, Pengu0
asa hukum yang sangat adil Engkau adalah Mitra, Peker/a yang
mengagumkan yang ham"a pu/a Engkau adalah Aryama !e2at@
para pahlawan yang menam"ahkan kekayaan kepada semua orang
Engkau Tuhan Yang Maha Esa dalam wu/ud0Mu se"agai Amsa yang
"e"as dalam persidangan agung4 3&4
3Ya Tuhan Yang Maha Esa, Engkau adalah Agni, Aditi, de2at@
yang menerima persem"ahan kami Engkau adalah Hotra0
5h@rati, Pandita Agung dan dewi #e"udayaan, engkau adalah
yang diagungkan oleh ri"uan umat manusia di musim sal/u
Engkau adalah penganugrah kekayaan, pem"unuh raksasa
>itra, dan SaraswatD, dewi ilmu pengetahuan dan ke"i/akan4 3::4
!alam mantra0mantra di atas, de2a Agni diidentikkan dengan semua
de2ata yang lain, "aik de2a maupun de2i Ini menun/ukkan "ahwa semua
de2a0de2a 3de2ata4 adalah nama yang ditu/ukan kepada Tuhan Yang Maha
Su.i, Yang Maha Tunggal
Selan/utnya dapat kita /umpai mantra yang men/elaskan semua de2at@
itu adalah satu dan pen/elasan ini tidak kontradiksi karena satu adalah segala0
42
$ya dan segala0$ya adalah Yang Maha Esa 5erikut dipetikkan mantram yang
men/elaskan hal itu %
.a eko asti damsana mahan
Kgro abhi vrataih
6g2eda >III:*H
3Ia Yang Maha Esa, yang mengagumkan, agung dan kuat
serta mengendalikan hukum su.i0$ya4
,ndra it somap eka indrah sutap
vivyuh antar devn martyam$a1
6g2eda >III*&
3Indra yang menikmati minuman persem"ahan, yang
menikmati minuman Soma, yang menghidupkan
segalanya "aik yang di sorga maupun di maya pada ini4
/yam eka ity $asthevi vipatih
tasyan raty anuya $armasi1
6g2eda >III*&-
3!i sini Tuhan Yang Maha Esa, 6a/anya umat manusia,
yang terlihat mem"entang terus, /auh nan luas, untuk
kese/ahteraan hidupmu, ikutilah hukum0hukum0$ya4
5erikut semua de2at@ ada dan identik dengan Indra
'ahttadevah &avayan $runma
yaddhadevabhavtha vive indre,
sakharbhubhih puruh6ta priyebhir
imm dhiyam staye takst nah1
6g2eda III'&:H
3Itulah !ia, Nh Para Mah@rsiX Engkau maha agung, semua
de2at@ menyatu di dalam Indra Nh Saha"at, kerap kali
pu/alah !ia Engkau maha su.i "ersama dengan 6"hu yang
mengaransemennya, lagu pu/ian ini adalah untuk
kese/ahteraan kami4
43
!ise"utkan pula dalam mantram yang hampir sama "ahwa Tuhan Yang
Maha Esa adalah segalanya, meresapi segalanya%
J!ad druvapatyate vivam ekam
$aratpatatrivisunam vi!atam1
6g2eda III'&F
3Esa dalam segalanya adalah mahara/a dari yang
"ergerak dan yang tidak "ergerak, yang "er/alan
atau yang ter"ang dalam multi Wu/ud .iptaan0$ya4
Esa dalam segala0$ya, Vivam Jkam, menun/ukkan tanpa /enis
kelamin, netral, Maha su.i yang meliputi segala esensi !engan demikian
semua de2a ada dalam Yang Maha Esa, Yang Maha Esa dalam "er"agai aspek
atau penampakan0$ya yang Maha Esa, Yang Maha Esa dalam "er"agai aspek
atau penampakan0$ya yang su.i Vivadevah 3de2a0de2a yang "eraneka4
adalah Jkodevah 3Tuhan Yang Maha Esa4 yang makna sama, Esa
Sesungguhnya Ia Yang Maha Esa adalah esensi segalanya 3 ekam4 Pernyataan
yang sama /uga di/elaskan dalam petikan mantram "erikut%
'ahd devnm asuratvam ekam
6g2eda III'':
3Maha Esa dan Maha Agung adalah yang tunggal gemerlapan4
5erdasarkan kutipan mantram0mantram >eda di atas, /elaslah "agi kita
"ahwa #etuhanan dalam >eda adalah Maha Esa #ini tim"ul pernyataan,
mengapa de2a0de2a dalam de2a tidak nampak perannya "aik dalam upa.ara
pemu/aan di India maupun di 5ali 5erdasarkan pengamatan, hanya
Sampradaya 3perguruan Agama4 Arya Sama/ sa/a yang memu/a de2a0de2a
dalam >eda melalui upa.ara >eda yang penting yakni /gni Hotra !e2a0de2a
>eda menurut pandangan Arya Sama/ "erdasarkan kutipan mantram0mantram
>eda di atas, tidak lain adalah nama0nama atau aspek0aspek Tuhan Yang
Maha Esa, pada intinya #etuhanan dalam >eda adalah Monotheism
44
Seperti telah diuraikan di atas, de2a0de2a yang sangat dominan dipu/a
dalam >eda adalah Agni, >ayu dan Surya kemudian dalam perkem"angannya,
seperti dapat kita /umpai dalam kita"0kita" Purana, de2a0de2a terse"ut
digantikan, diam"il alih kedudukannya atau diidentikan dengan de2a0de2a Tri
Marti, yakni Agni diidentikan dengan 5rahm@, Indra dan >@yu diidentikan
dengan >isnu dan Surya ketiga de2a0de2a Tri MLrti ini merupakan Kdbhava0
$ya atau manifestasi utama0$ya !e2a0de2a Tri MLrti ini yang menggantikan
peranan de2a0de2a dalam >eda, sehingga de2a0de2a >eda itu tidak "anyak
lagi dipu/a dalam perkem"angan "erikutnya !e2a0de2a Tri MLrti
digam"arkan se"agai Personal 7od 3Tuhan Yang 5erpri"adi4
5rahm@, ?akti0$ya Saras2atD, >isnu, ?aktinya ?ri dan MaksmD dan ?i2a
dengan )m@ dan Par2atD Masing0masing de2a0de2a Tri MLrti ini turun untuk
menyelamatkan umat manusia se"agai Awatara, di antaranya 5rahm@ se"agai
5alade2a >isnu se"agai ?ri #rsna 3dan A2atara0a2atara lainya4, ?i2a se"agai
Agastya dan lain0lain ?i2a dipu/a dengan putra0putra0$ya seperti 7aneRa,
#@la, #umara, Skanda atau Su"ramanyam dan lain0lain
!i dalam kita"0kita" Pur@na dalam rangka memantapkan "hakti umat
manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa, manifestasi utama0$ya, masing0
masing 5rahm@ dise"ut dengan ri"uan nama0$ya 35rahma Sahasran@ma4,
>isnu dengan ri"uan nama0$ya 3>isnu Sahasran@ma4, ?i2a dengan ri"uan
nama0$ya 3?i2a Sahasran@ma4 !urg@ atau Malit@ dengan ri"uan nama0$ya
3Malit@ Sahaaran@ma4 dan lain0lain $ama0nama atau a"hiseka0$ya,
sesungguhnya merupakan sifat, sikap, karunia atau kasih0$ya yang
diharapkan dan didam"akan oleh setiap umat manusia Pem"erian atau
persem"ahan nama sesuai dengan sifat0sifat0$ya yang maha luhur,
memantapkan keimanan 3?raddh@4 umat kepada0$ya
,& Usaa !an Sarana untuk Memuja8N$a
45
!i atas telah di/elaskan "ahwa umat manusia, se"agai .iptaan0$ya
hendaknya senantiasa mendekatkan diri kepada0$ya Aalan untuk
mendekatkan diri itu dise"ut mrga atau yoga, yang /umlahya empat sehingga
dise"ut =atur Marga, =atur Yoga atau =atur Yoga Marga Selan/utnya sarana
untuk memu/a0$ya "entuknya "erma.am0ma.am, di antaranya untuk
mem"ayangkan0$ya di"uat pratika, $ihnam laksanam, lihgam, sam!n,
pratit6pa 3Apte, lEFH%&-+4, di samping itu se.ara umum dikenal pula istilah%
ar$a, pratima, prativimba, Nysa, m6rti dan lain0lain, yang mengandung
makna "entuk0"entuk perwu/udan0$ya !i samping itu /uga dikenal adanya
Tirtha dan #setra, yakni mata air, tepi sungai atau tepi laut dan daratan yang
memiliki potensi se"agai tempat kemun.ulan kekuatan su.i #ekuatan su.i ini
mendukung kawasan itu men/adi su.i, yang men/adikan tempat itu men/adi
menarik, sangat menyolok atau menumental yang mem"erikan semangat yang
tinggi kepada yang memiliki perhatian kepada orang0orang yang langsung
datang dan konsentrasi 3meditasi4 di kawasan terse"ut Pada tempat0tempat
itu Ypara dewa terlihat "er.engkramaY 3#ramri.h, lEE:%,4 !i 5ali kawasan
tertentu seperti 5esakih, Tanah Mot, )luwatu, Sakenan, pantai #lotok, Tirtha
Empul, Tampak Siring dan lain0lain adalah merupakan kawasan su.i, yang
se/ak /aman pur"a telah terpelihara kesu.iannya
Sarana memu/a Tuhan Yang Maha Esa, para de2at@ dan roh0roh su.i
para rsi dan leluhur adalah pura, mandira, kuil, kahyangan dan lain0lain Pura
seperti halnya meru atau .andi 3dalam pengertian peninggalan pur"akala kini
di Aawa4 merupakan sym"ol dari kosmos atau alam sorga 3kahyangan4, seperti
pula diungkapkan oleh !r Soekmono pada akhir kesimpulan disertasinya
yang menyatakan "ahwa .andi "ukanlah se"agai makam, maka ter"ukalah
suatu perspektif "aru yang menempatkan .andi dalam kedudukan yang
semestinya 3se"agai tempat pemu/aan, pura4 Se.ara sinkronis .andi tidak lagi
terpen.il dari hasil0hasil seni "angunan lainnya yang se/enis dan se/aman, dan
46
se.ara diakronis .andi tidak lagi "erdiri di luar garis rangkaian se/arah
ke"udayaan Indonesia 3:EH&%*&*4 #esimpulan Soekmono ini tentunya telah
menghapus pandangan yang keliru selama ini yang memandang "ahwa .andi
di Aawa ataupun Pura di 5ali se"agai tempat pemakaman para ra/a, melainkan
se"agian pura di 5ali adalah tempat su.i untuk memu/a leluhur yang sangat
"er/asa yang kini dise"ut padharman )ntuk mendukung "ahwa Pura atau
tempat pemu/aan adalah replika kahyangan dapat dilihat dari "entuk
3struktur4, relief, gam"ar dan ornament dari se"uah pura atau .andi Pada
"angunan su.i seperti .andi di Aawa kita menyaksikan semua gam"ar, relief
atau hiasannya menggam"arkan mahluk0mahluk sorga seperti ar.a0ar.a
dewat@, 2ahana dewat@, pohon0pohon sorga 3pari/ata, dan lain0lain4, /uga
mahluk0mahluk su.i >idy@dhara0>idy@dhari, dan #inara0#inarD, yakni
seniman sorga, dan lain0lain
Sorga atau kahyangan digam"arkan "erada di pun.ak gunung
Mahameru, oleh karena itu gam"aran .andi atau pura merupakan replika dari
gunung Mahameru terse"utI penelitian Soekmono maupun tulisan !rs
Sudiman tentang .andi Moro/onggrang 3lE-E%*-4 memperkuat keyakinan ini
5er"agai sum"er a/aran Hindu se/ak kita" su.i >eda sampai susastra Hindu
mengungkapkan tentang kahyangan, pura atau mandira, untuk itu kami
kutipkan pen/elasan tentang hal terse"ut, di antaranya se"agai "erikut%
Pr@s@dam ya..hi2a Rakty@tmakam
ta..haktyantaih sy@d2isudh@dyaistu tat2aih
Rai2i mLrtih khalu de2@lay@khyetyasm@d
dhyey@ prathaman .@"hipL/y@
WRanaRi2agurude2apaddhati, III:*:-
3Pura di"angun untuk memohon kehadiran Sang Hyang ?i2a
dan ?akti dan #ekuatan(Prinsip !asar dan segala Manifestasi
atau Wu/ud0$ya, dari element hakekat yang pokok, Prthi2D
sampai kepada Sakti0$ya Wu/ud konkrit 3materi4 Sang
Hyang ?i2a merupakan sthana Sang Hyang >idhi Hendaknya
seseorang melakukan perenungan dan memu/a0$ya4
47
!i samping hal terse"ut, dengan memperhatikan pula praktek upa.ara
yang masih tetap hidup dan terpelihara di 5ali maupun di India, yakni pada
saat men/elang upa.ara piodalan 3di India dise"ut abhiseka4, para de2at@
dimohon turun ke "umi, di 5ali dise"ut Bnuntun atau nedunang ,da
(hattraC, di India dise"ut /vahana, sampai upa.ara persem"ahyangan dan
mengem"alikan0$ya kem"ali ke kahyangan sthana0$ya yang a"adi
menun/ukkan "ahwa pura adalah replika dari kahyangan atau sorga
!emikian pula "ila kita melihat struktur halaman pura menun/ukkan
"ahwa pura adalah /uga melam"angkan alam kosmos, /a"a pisan adalah alam
"humi 3bh6rloka4, /a"a tengah adalah bhuvahloka dan /eroan adalah svahloka
atau sorga #husus pura 5esakih se.ara keseluruhan melam"angkan
saptaloka 3luhuring ambal-ambal4 dan saptapatala 3soring ambal-ambal4
Tidak sem"arangan tempat dapat di/adikan tepat untuk mem"angun
pura, dalam tradisi 5ali 3termuat dalam "e"erapa lontar4 menyatakan tanah
yang layak dipakai adalah tanah yang "er"au harum, yang BgingsihC dan tidak
"er"au "usuk, sedangkan tempat0tempat yang ideal untuk mem"angun pura,
adalah seperti dise"utkan pada kutipan dari 5ha2isya Pur@na dan 5rhat
Samhit@, yang se.ara sederhana dise"ut se"agai Bhyang-hyangning sgara-
giriC, atau Bsgara-giri adumukhaC, tempatnya tentu sangat indah di samping
2i"rasi kesu.ian meman.ar pada lokasi yang ideal terse"ut
Pura atau dise"ut /uga #ahyangan adalah replika atau "entuk tiruan
dari #ahyangan tempat(sthana se/ati Tuhan Yang Maha Esa dengan "er"agai
manifestasinya di Sorga Moka Penggam"aran Sorga atau #ahyangan yang
sangat indah dapat di/umpai dalam "er"agai kita" Itih@sa dan Pur@na !i
dalam Itih@sa seperti 6@m@yana dan Mah@"h@rata, /uga dalam "er"agai kita"
Pur@na digam"arkan "ahwa #ahyangan itu sangat indah !ewa >iR2@karma
adalah arsitek Agung #ahyangan, "eliau dise"ut se"agai dewa para seniman
48
3the 9od o= /rtist4 Sorga yang demikian indah diturunkan ke "umi "erupa
7unung Su.i seperti Himalaya, sthana 7auri 3!ewi )ma4 dan Samkara
3Sankara atau dewa ?i2a4, pun.ak 7unung #ailasapun diyakini se"agai sthana
dari dewa ?i2a Nleh karena gunung diyakini se"agai sthana su.i, maka pura
pun harus di"uat sedemikian indah dengan konsepsi Segara 7iri "ila pura
di"angun dilereng 7unung, di harapkan kelihatan laut, se"aliknya "ila pura
di"angun ditepi pantai, diharapkan pula supaya pun.ak gunung kelihatan
Tempat pemu/aan Tuhan Yang Maha Esa tidak sa/a di lereng gunung
atau di tepi pantai, di tengah0tengah desa atau sawah, hutan atau tempat0
tempat yang lain yang dipandang telah memenuhi syarat0syarat untuk itu
seperti misalnya tanahnya "er"au harum dan se"againya, dapat di"angun
se"uah pura
Mengingat "ahwa pura adalah replika #ahyangan, maka pura itu harus
su.i dan indah, memfungsikan pura dilakukan dengan upa.ara #emelaspas,
BmepedaginganC atau upa.ara yang paling sederhana "erupa B$gam"eC di
samping melarang mereka yang tidak patut memasuki pura, seperti wanita
dalam keadaan haid, karena kematian, melahirkan, keguguran kandungan,
mem"awa /enaGah ke pura, ada pertumpahan darah di pura dan se"againya,
semuanya itu dalam a/aran agama Hindu dise"ut =untaka Nrang yang sedang
=untaka dilarang memasuki pura 5ila ter/adi pelanggaran, maka pura
terse"ut harus disu.ikan kem"ali
)ntuk mem"uat pura itu indah, maka "angunan pura harus memenuhi
aturan untuk itu yang tertuang dalam Asta kosala0kosali dan Asta"humi
3Arsitektur Tradisional 5ali4 !emikianlah "er"agai ukiran, ornamentasi "aik
/enis fauna ataupun flora atau kom"inasi keduanya senantiasa menghiasi
se"uah pura Se/ak seseorang mulai masuk dari =andi 5entar, menu/u #ori
Agung sampai Aeroan, sesungguhnya seperti menu/u Sorga, atau seseorang
menu/u Pun.ak 7unung =andi "entar adalah pangkal gunung, #ori Agung
49
adalah lereng gunung dengan 5homa se"agai hutan yang le"at yang harus
dilewati dengan "er"agai "inatang "uasnya Aeroan pura adalah pun.ak
gunung yang maha su.i Sang Hyang Widhi "ersthana di Padmasana, para
dewa "ersthana di meru0meru sesuai dengan tingkatan manifestasinya, "ahkan
para !e2ata yang tidak di"uatkan tempat 3tidak memiliki Meru atau 7edong4
pada waktu upa.ara "esar "erlangsung, 5eliau di sthanakan pada "angunan
sementara yang dise"ut !angsil Nleh karena Sang Hyang Widhi, para !e2at@
manifestasi0$ya serta leluhur adalah Mahasu.i, maka seseorang yang akan
sem"ahyang terle"ih dahulu harus mensu.ikan diri lahir dan "atin
Pada saat upa.ara Sang Hyang Widhi, para !e2at@ dan 6oh Su.i
Meluhur, dimohon untuk hadir, se"agai tamu Agung yang patut menerima
persem"ahan umat "alk "erupa sesa/en 3makanan dan rninuman yang leGat4
"husana, tari0tari wali, lagu kidung wargasari, ta"uh gamelan 3gong4
lelam"atan, suara kentongan "ertalu dan "au dupa(kemenyan yang di"akar
akan mem"antu mewu/udkan kes.uian itu )mat sangat "er"ahagia
mempersem"ahkan yang ter"aik miliknya dan selan/utnya umat mohon
waranugraha "erupa air su.i kehidupan 3Tirtha Amrta4 dan "i/a se"agai
sim"olis "enih0"enih ke"a/ikan
Sarana pemu/aan lainnya adalah "erupa "angunan seperti% !angsil
3meru sementara memakai atap /anur atau daun aren yang dihiasi indah4,
Sanggar Tawang 3altar dari "am"u se"agai sthana Sang Hyang Surya, Saksi
Agung Alam Semesta4, Aempana 3sarana mengusung ar.a(pratima atau
daksina palinggih4, um"ul0um"ul dan Pengawin dan lain0lain Sarana lainnya
adalah "erupa upa.ara atau sesa/en persem"ahan dari yang sangat sederhana
sampai yang "esar tergantung kemampuan dan keikhlasan umat untuk
mempersem"ahkan
)ntuk menyampaikan persem"ahan terse"ut diatas, dipergunakan
"er"agai sarana seperti ar.a, pura, kelengkapan upa.ara persem"ahan dan
50
lain0lain )ntuk menyampaikan hal terse"ut umat Hindu melakukan
pemu/aan Pu/a adalah istilah umum "agi pemu/aan ritual, disitu terdapat
se/umlah persamaan seperti ar$ana, vandana, bha!ana dan se"againya
Walaupun "e"erapa di antaranya menekankan pada aspek0aspek tertentu,
o"yek pemu/aan adalah 7stadevat atau de2ata dalam Wu/ud tertentu dari
manifestasi0$ya, di antaranya yang populer adalah ?i2a, >isnu, 5rahm@,
Saras2atD dan lain0lain #adang0kadang para penyem"ah memilih kuladeva
atau kuladevi0$ya yaitu para keluarga dewa atau dewi se"agai sasaran
pemu/aannya #adang0kadang 7stadevat dipilihkan oleh guru atau penga/ar
spritualnya #adang0kadang, mereka sendiri memilih 7stadevat yang paling
"erkenan pada mereka
0& Ran"kuman
Tuhan yang maha esa dengan su" sradha dan "hakti, "rahma widya dan usaha
sarana dalam memu/anya !alam konsep ini di/elaskan tentang .ara menum"uhkan
keyakinan atau keper.ayaan "ahwa tuhan itu "etul0"etul ada di dunia ini, dipaparkan
melalui sloka0sloka yang ada dalam kita"0kita" su.i agama hindu /uga di"antu oleh
kita"0kita" umum yang sudah diakui ke"eradaannya oleh masyarakat luas Sesudah
kita "isa meyakini akan ke"eradaan Tuhan itu dapat diwu/udnyatakan lewat
pengamalan dari a/aran sradha, yaitu 5hakti yang "ersifat uni2ersal
!alam konsep "rahma widya yang men/elaskan tentang ilmu ketuhanan dalam
agama hindu yang "ersifat personal god dan impersonal god #edua sifat tuhan
3ISWW4 ini sudah diuraikan dalam kita"0kita" su.i agama hindu dan "erdasarkan
realitas yang ada dalam kehidupan sehari0hari, seperti yang selalu diusahakan oleh
umat hindu dalam memu/a tuhan dalam menetapkan diri dengan Tuhan melalui
sistem .atur marga yoga dengan "antuan "er"agai ma.am sarana ( media untuk
mendekatkan diri dengan Tuhan, termasuk dalam pengamalannya
1& Da4tar Pustaka
51
5owes, Pratima, )"he Hindu eligious "raditionI / #hilosophi$al /pproa$h-, Allied
Pu", :EH-
!rs I #etut Su"angiasta, MSi,!Phil "eologi, Nilsa=at, Jtika, dan itual dalam
Susastra Hindu1Sura"aya%Paramita *++-
!rs I #etut Wiana, M Ag Sembahyang 'enurut Hindu1 Sura"aya% Paramita *++-
Nalsa=at-Jtika-#u!a (uddha Dharma dan Hindu Dharma1 Sura"aya *++-
#etut, I Su"agiasta "eologi, Nilsa=at, Jtika, dan itual Dalam /gama Hindu
Sura"ayaI Paramita *++-
#etut, I Wiana Sembahyang 'enurut Hindu1 Sura"ayaI Paramita *++-
$yoman, I Suarka &etuhanan (ali1 Sura"aya% Paramita *++'
I #etut Su"angiasta "eologi, Nilsa=at, Jtika, dan itual dalam susastra
Hindu1Sura"aya *++&
I #etut Su"angiasta "eologi, Nilsa=at, Jtika, dan itual dalam susastra Hindu
Sura"aya *++,
Pt #isanlal Sharma Alih % I Wayan Punia, 'engapaO "radisi Dan Kpa$ara Hindu1
Sura"aya% Paramita *++H
BAB II
MANUSIA DALAM SUSASTRA HINDU
A& K7m.etensi Dasar
Mampu memahami dan men/elaskan manusia dakam susastra hindu
yang terkandung dalam konsep dan hakekat manusia hindu termasuk
didalamnya marta"at serta tanggung/awa" yang "erkaitan dengan orang0orang
su.i
B& In!ikat7r
: Men/elaskan konsep manusia hindu
52
* Men/elaskan hakikat manusia hindu
, Men/elaskan marta"at manusia hindu
& Menguraikan tanggung/awa" manusia se"agai .iptaannya
' Men/elaskan dan menye"utkan orang su.i dan awatara
A& Materi
#a/ian tentang Hakikat Manusia Hindu dari "e"erapa kita" Susastra Hindu
untuk mengetahui sama pentingnya "adan /asmani dan rohani sehingga terwu/ud
kedamaian rohani dan kese/ahteraan hidup /asmani se"agai tu/uan dari agama Hindu
Pada dasarnya hakikat manusia ter/adi dari *' tattwas(prinsip seperti dise"utkan
dalam Samkhya !arsana Sehingga aspek0aspek langsung ataupun tidak langsung
yang mengindikasikan tentang konsepsi harkat0marta"at se"agai manusia Hindu yang
Mendorong ter"entuknya rasa tanggung/awa" se.ara 2ertikal 3dalam hu"ungannya
dengan Tuhan4 dan horiGontal 3dengan hidup sesama insan manusia serta makhluk
hidup lainnya4 sesuai dengan amanah Maharsi se"agai penerima wahyu su.i >eda
atau orang0orang su.i yang sangat "esar /asanya terhadap penye"aran dan pem"inaan
agama Hindu
+& K7nse. Manusia Hin!u
Pem"i.araan tentang manusia dalam konteks agama dan ke"udayaan
senantiasa menarik di kalangan para ahli, "aik dalam konteks dirinya se"agai
su"/ek pengamat(peneliti 3knower4 maupun se"agai o"/ek yang
diamati(diteliti 3known4 !i samping itu, manusia /uga merupakan mahluk
yang se.ara dinamis dan penuh kesadaran mem"entuk dan sekaligus di"entuk
oleh suatu system nilai hidup dan kehidupan .iptaannya sendiri, sehingga
manusia merupakan su"/ek sekaligus o"/ek ke"udayaan itu sendiri #esadaran
dan kele"ihan akal "udi yang dimiliki manusia inilah mem"edakan sekaligus
menempatkan manusia se"agai mahluk yang paling tinggi di antara mahluk
hidup lainnya #arena itu oleh para ahli manusia dise"ut dengan "er"agai
53
nama seperti homo sapiens 3mahluk "erakal pikiran4, homo so$ius 3mahluk
sosial4, homo ludens 3mahluk "ermain4, sedangkan ahli "ahasa 3linguis4
menye"ut manusia se"agai animal symboli$um 3mahluk pen.ipta sekaligus
pengguna tanda "ahasa4, "ahkan tak "erle"ihan /ika dari sudut pandang religi
manusia dikatakan se"agai homo religious 3mahluk yang "erkeyakinan0
#etuhanan4
!alam pandangan Hindu 3terutama "erdasarkan >eda4, istilah manusia
3manusya4, se.ara etimologis "erasal dari "ahasa Sansekerta, yakni kata
manu 3"erarti ZpikiranY4 U sya "entuk genetif yang menyatakan arti% ZmilikY
atau sifat yang dimiliki kata "enda yang dilekatinya4 !engan demikian
se.ara harfiah kata manusya/manusia "erarti% 3ia4 yang memiliki pikiran atau
Z3ia4 yang senantiasa "erpikir dan menggunakan akal pikirannyaY
Pengertian ini dapat dikaitkan dengan pandangan filsafat "ahasa
Mudwig Wittgendtein yang menyatakan, "ahwa kata("ahasa adalah logika,
sehingga se.ara konsepsional dapat kita pahamkan "ahwa dalam kata manu
atau manusia terse"ut pada dasarnya telah terumuskan tentang makna hakiki
dari /enis mahluk hidup yang "ernama manusia% "erpikir dengan akal
pikirannya 3manah4 5erpikir merupakan perwu/udan dari tindakan sadar
mengada 3eksistensi4 dari manusia se"agai su"/ek pengada yang
"erkesadaran, karena itu kepastian pertama dari eksistensi manusia menurut
6ene !es.artes adalah BCogito, ergo sumC 3Saya "erpikir, maka saya ada4I
dan selan/utnya dinyatakan dengan% BCogito, ergo sum cogitansC yang
maksudnya, Saya "erpikir, maka saya adalah pengada yang "erpikir, yaitu
eksistensi dari "udi, se"uah su"stanmsi sadar 37allagher, :EE&%,,0,&4
!alam kita" >eda dise"utkan 3dan selan/utnya di/elaskan dalam kita"
)padesa4, "ahwa manusia pertama dalam konsepsi Hindu adalah manu atau
Swayambu-Manu 3Mahluk "erpikir yang men/adikan dirinya sendiri4 !ari
konsepsi 3lingual dan filosofis4 ini maka dalam system kodifikasi >eda kita
54
mengenal Manu se"agai maharsi pertama yang menuliskan 3sa"da su.i(wahyu
yang diterima4 tentang hukum Hindu 3dharma4 "erdasar ingatan pikirannya
sehingga kita" hukum terse"ut dikenal dengan nama Manusmrti atau
Manawadharmasastra 3kita" hukum Hindu dari Manu4
5erkenaan dengan itu, maka Hindu "eranggapan "ahwa semua umat
yang "ernama manusia adalah keturunan dari Manu 3mahluk "erpikir4
Pemahaman dan pen/elasan tentang se/arah para manu se.ara mitologis
diuraikan dalam kita"0kita" Purana, yag se.ara su"stansial mem"i.arakan '
topik "esar, yaitu 3:4 Sarga, pen.iptaan semesta, 3*4 #ratisarga, pen.iptaan
segala isi semesta, 3,4 'anvantara, riwayat pen.iptaan dan keturunan Manu
3&4 Vamsa, riwayat dinasti =andra dan Surya, dan 3'4 Vamsanu$arita, riwayat
hidup ra/a0ra/a dari dinasti =andra dan Surya 3Te/omayananda, :EE&%l'F4
!ari konsep0konsep ini dapat dipahami "ahwa se.ara dasariah manusia
makhluk rasional karena "erpikir dengan akal 3"udi4 pikiranya Akal "udi0
pikiran yang dimilikinya itu merupakan dasar yang penting dalam
pengem"angan wiweka yakni kemampuan akal-pikiran rasional untuk
mempertim"angkan sesuatu se.ara arif #arena itu se.ara konseptual manusia
Hindu adalah manusia yang mampu mengem"angkan dan mengedepankan
daya pikir dan pikiran rasional 3manah4 untuk men/adikan dirinya sendiri
se"agai manusia 3Swayambu-manu4 dalam tatanan hidup dan kehidupan ini
)& Hakikat Manusia Hin!u
!alam melihat manusia Hindu se"agaimana halnya manusia pada
umumnya maka hal pertama yang men/adi perhatian kita adalah "adan 3tu"uh4
dan /iwanya #esatuan yang utuh dan kompleks dari "adan0/iwa dalam
mahluk yang "ernama manusia ini men/adikan ia se"agai pri"adi yang se.ara
psiko0fisik terus "erkem"ang se.ara dinamis, "aik di dalam dirinya
3su"stansi4 maupun di dalam alam lingkungannya4 dilihat dari sudut pandang
55
filsafat manusia maka tu"uh se"agai res ePtens yakni aktualisasi keluasan
su"stansi semesta, sedangkan /iwa adalah res $ogitans 3perwu/udan su"stansi
"erpikir4
6ealitas manusia se"agai pri"adi yang memiliki "adan /asmani dan
/iwa telah mem"uka "e"erapa pemikiran dalam pandangan filsafat manusia,
misalnya pandangan materialisme 3seperti dianut kaum =ar2aka di India4
menganggap "ahwa "adan /asmani le"ih "ernilai 3penting4 daripada /iwa
Se"aliknya, pandangan spiritualisme "eranggapan "ahwa /iwa /auh le"ih
"ernilai 3penting4 di"andingkan "adan /asmani Akan tetapi dalam pandangan
>eda 3Hindu4, "aik "adan /asmani maupun /iwa memiliki hakikat yang sama
pentingnya% /iwa0atma dapat men/adi dasar dalam pemahaman "adan /asmani
3wadag4 atau dapat /uga se"aliknya 5idang yang mengka/i hakikat "adan
/asmani manusia Hindu se"agai res ePtensa dari su"stansi semesta
3makrokosmos4 adalah Mayatatwa 3filsafat ke"endaan, pradhana, maya4,
sedang "idang yang mengka/i hakikat /iwa0atma se"agai res $ogitans dari
su"stansi "erpikir adalah PurusatatBa atau A!i.urusatatBa 54ilsa4at n7n8
keben!aan/ .urusa6 Pem"i.araan "aik dari segi Mayatatwa dan Purusatatwa
terhadap hakikat "adan /asmani dan /iwa0atma manusia yang pada dasarnya
merupakan se"uah .ara pemahaman yang esensial kosmologi Hindu 3>eda4
Se.ara kormologis, manusia 3yang "erupa kesatuan /iwa0"adan /asmaninya4
yang sering dise"ut mikrokosmos 3bhuwana alit, !agat $ilik4 adalah
perwu!udan dari *res ePtensa dan res $ogitans+ su"stansi semesta atau
makrokosmos 3"huwana agung /agad gede4 !engan demikian, eksistensi dan
hidup manusia di dunia ini adalah satu0kesatuan kosmos(kosmis, maksudnya
"ahwa pernahaman tentang hakikat manusia 3nilai manusia dan
kemanusiaannya4 tidak sa/a terkait dengan diri pri"adi manusia di dalam umat
manusia umumnya, akan tetapi "erkaitan pula dengan mahluk0mahluk hidup
lainnya, "ahkan tidak terpisahkan dengan realitas seisi semesta raya ini
56
A/aran Samkhya !arsana se"agai Salah satu .a"ang filsafat >eda yang
"ersifat dualistik0analisis rupanya dapat mem"antu men/elaskan hakikat
"adan0/iwa atau purusa0prakerti 3pradhana4 atau .etana0a.etana yang
selan/utnya men/adi pokok ka/ian "agi "idang Mayatatwa dan purusatatwa
Menurut Samkhya "ahwa hakikat manusia dan alam semesta terdiri dari dua
unsur, yaitu% Purusa, asas #e/iwaan 36ohani4 dan Prakrti, asas "adani
3material("adani4 Selan/utnya kedua unsur ini, terutama setelah Purusa
"ertemu dengan Prakrti, "erkem"anglah Prakrti itu se"agai unsur penyusun
tu"uh manusia maupun alam semesta, yang keseluruhannya terdiri dari *'
prinsip 3Tattwas4 se"agai "erikut%
Keteran"an %
: Purusa % )nsur rohani, spiritual, /iwa0atma
* Prakrti % )nsur "adani, materi, material, /asmaniah
57
, 5uddhi % #esadaran, ke.erdasan, inte:ek
& Ahamkara % Ego, rasa aku 3keakuan4
' Manah % Pikiran, rasio
3-0:+4 Pan.a 5uddhindriya 3lima indria untuk mengenal(mengetahui4
- =akswindriya 0 indriya pada mata
H ?rotendriya 0 indriya pada telinga
F 7hrai/endriya 0 indriya pada hidung
E Aih2endriya 0 indriya pada lidah
:+ T2akindriya 0 indriya pada kulit
3::0:'4 Pan.a #armendriya 3Mima indria pelaku(penggerak4
:: Panindriya 0 indriya pada tangan
:* P@dendriya 0 indriya pada kaki
:, 7ar"hendriya 0 indriya pada perut
:& )pastendriya 0 indriya pada kelamin pria
5hagendriya 0 indriya pada kelamin wanita
:' Pay2indriya 0 indriya pada pelepasan 3anus4
3:-0*+4 PaT.a Tanm@tra 3Mima ma.am sari, "enih, tak terukur4
:- ?a"da tanm@tra 3"enih(sari suara4
:H Spars@ tanm@tra 3"enih(sari ra"aan4
:F 6ilpa tanm@tra 3"enih(sari warna4
:E 6asa tanm@tra 3"enih(sari rasa4
*+ 7andha tanm@tra 3"enih(sari "au(pen.iuman4
3*:0*'4 Pan.a Mah@"hLtha 3lima unsur kasar4
*: Ok@Ra 3ether atau wang4
58
** >@yu 3udara, hawa, atmosir4
*, Te/a 3api4
*& Opah 3air4
*' PrtiwD 3tanah4
Ada pula yang menye"utkan "ahwa >akindriya yaitu indria pada mulut
termasuk kelompok Pan.a #armendriya Indriya ini pengganti dari
7ar"hendriya Manas, di samping "erkedudukan se"agai anggota dari Tri
Antahkarana, /uga ia "erkedudukan se"agai 6@/endriya yaitu ra/a dari indriya,
karena semua indriya itu "erpusat pada pikiran manusia Indriya0indriya itu
semuanya tak dapat diamati, akan tetapi "erada pada alat0alatnya yang
tampak Sth6la arira, aga arira yang ter/adi dari Pan.a Tanmatra atau
Pan.a Maha"huta itu uraiannya adalah se"agai "erikut%
1. Tulang "elulang, otot, daging dan segala yang padat sifatnya ter/adi
dari gandha atau prtiwi
2. !arah, lemak, kelen/ar, empedu, air "adan dan segala yang .air
sifatnya ter/adi dari rasa atau apah
. Panas "adan, sinar mata dan segala yang panas dan "er.ahaya sifatnya
ter/adi dari rupa atau te!a
!. $apas dan udara dalam "adan sifatnya ter/adi dari sparsa atau "ayu
#. 6ongga dada, rongga mulut dan segala rongga lainnya ter/adi dari
sabdha dan akasa
!alam hu"ungannya dengan Sth$%a &arira("adan kasar manusia
dise"utkan adanya unsur0unsur se"agai "erikut%
Sad 'o(a yaitu - lapis pem"ungkus yang terdiri dari%
: AstiCta#ulan 0 tulang
* O!#a! 0 otot
, Sumsum 0 susum
& Mamsa 0 daging
' Ru!ira 0 darah
- Aarma 0 kulit
59
)a(a *ayu atau )a(a +rana, yaitu :+ ma.am udara dalam "adan manusia,
yang terdiri dari%
: Pr?na 0 udara pada paru0paru
* Sam?na 0 udara pada pen.ernaan
, A.?na 0 udara pada pantat
& U!?na 0 udara pada kerongkongan
' '$?na 0 udara yang menye"ar ke seluruh tu"uh
- N?"a 0 udara pada perut yang keluar pada saat perut
mengempis
H KDrmara 0 udara yang keluar dari "adan oleh tangan dan
/ari
F Krkara 0 udara pada saat "ersin
E De#a!atta 0 udara saat menguap
:+ Dananja$a 0 udara yang mem"eri makan pada "adan
Sedangkan yang mempunyai hu"ungan dengan S$kama &ar,ra( 5adan
halus manusia adalah +a-ca 'o(a yaitu lima lapis pem"ungkus dari "adan
halus manusia, yang terdiri dari%
: Annama$a k7Ea 0 "adan dari sari makanan
* Pr?nama$a k7Ea 0 "adan dari sari nafas
, Man7ma$a k7Ea 0 "adan dari sari pikiran
& 'ijn?nama$a k7Ea 0 "adan dari sari pengetahuan
' Fnan!ama$a k7Ea 0 "adan dari ke"ahagian
5adan /asmani atau tu"uh mempunyai makna penting "agi /iwa0atma
yang men/adi akar hidup dan dilahirkan dalam "adan /asmani 3"adan wadag,
sthula sarira4 se"agai manusia dalam pandangan Hindu merupakan suatu
keutamaan dan kemuliaan Hal ini "ukan sa/a dinyatakan dalam kita" >eda
atau para Maharsi, tetapi /uga oleh ahli mana/emen sum"er daya manusia
seperti A"raham Maslow 3:E+F0:EH+4 yang mengatakan, "ahwa manusia pada
dasarnya adalah "aik dan layak, "ahkan mampu "er"uat luhur dan mulia
Maharsi Wararu.i dalam kita" Sarasamuccaya sloka * men/elaskan hakikat
"adan /asmani yang terlahirkan se"agai manusia se"agai "erikut
i sakwhing sarwa bh6ta, iking !anma wwang !uga
wenang gumawayaken ikang QubhQubhakarma
60
kunRng panRtasakRna ring Qubhakarma !uga
ikangaQubha-karma, phalaning, dadi wwang1
3!iantara semua mahluk hidup hanya yang dilahirkan
men/adi manusia sa/alah yang dapat melaksanakan
per"uatan "aik ataupun "urukI le"urlah kedalam
per"uatan "aik, segala per"uatan yang "uruk ituI
demikianlah gunanya 3pahalanya4 men/adi manusia4
Tu"uh manusia pada hakekatnya adalah yoni dengan /iwa0atma se"agai
Mingga, sehingga sering dise"ut dengan istilah Mingga0Sarira, padma0hredaya
Padmanala atau meru0sarira !alam sa"da su.i .thar"a /eda J*,:0,&
dinyatakan se"agai "erikut%
Tu"uh manusia adalah lam"ang keadaan uni2ersal !alam
tu"uh manusia terdapat kota sthana dewata, dengan F roda
dan E pintu 5adan merupakan Pura "agi /iwa yang a"adi,
yang diterangi sinar yang luhur Aiwa ter"ungkus oleh
"adannya sendiri, 6a/a seluruh alam semesta Ia penuh
rahasia dan hanya diketahui oleh mereka yang memperoleh
penerangan
5erkenaan dengan kutipan sa"da su.i di atas, le"ih /auh dalam kita"
0g. /eda mandala :, sukta E::, /uga dise"ut se"agai "erikut%
Semoga Tuhan Yang Maha Esa datang dan "ersemayam
dalam hati yang merupakan Sthana0$ya Semoga kami "e"as
menikmati pahala dari karma kami seperti sapi yang
merumput dipadang hi/au Semoga kita dapat memelihara
ke"un kehidupan demi keagungan Tuhan Yang Maha Esa,
semoga pula kita tetap men/adi a"di0$ya yang "enar
!alam kita"0kita" Kpanisad dan #urana serta &anda Tafsir dan
pemahaman tentang hakikat "adan /asmani dan /iwa manusia di"eri
pen/elasan yang le"ih kritis dan mendalam !alam kita" Maitreyi )panisad
3*4 dinyatakan% Bdeho de"a%ayah proktah, sa 1i"a ke"a%a si"ah,C yang artinya
"adan itu adalah sthana0$ya para !ewa 3de2alaya4 !an /iwa itu sendiri
adalah Siwa yang meresapi segalanya Sementara dalam kita" 5rahma Purana
**F, &' 3Punyatmad/a, :EE,%&4 dise"utkan% Bdharm2irthak2mamoksanam
61
sar,ram s2dhanam,C artinya tu"uh adalah alat atau /alan dalam pelaksanaan
dharma 3kewa/i"an, ke"a/ikan4 untuk mendapatkan artha 3harta "enda dan
kekayaan4, kama 3kesenangan dan ke"ahagiaan duniawi4 dan moksa
3ke"e"asan a"adi4 !alam 5rahmanda Purana /uga dise"utkan ungkapan yang
hampir serupa, yakni% Bsariram adyam kha%u dharma sadhanam,C yang
artinya sesungguhnya "adan /asmani ini merupakan /alan utama untuk
men.apai dharma 3ke"enaran tertinggi4 dalam kehidupan
Melihat demikian pentingnya makna "adan /asmani manusia Hindu,
maka dalam >eda dan seluruh pengetahuan yang men/adi .a"ang0.a"angnya
senantiasa mempertegas dalam uraiannya, "ahwa perawatan "adan /asmani
ini, "aik "erkenaan dengan ke"ersihan ini, kesehatan dan kesu.iannya serta
segala hal yang terkait sepatutnya ter/aga dengan teratur, harmonis dan tetap
kondusif Perawatan "adan /asmani teratur menurut prinsip0prinsip dharma,
sista$ra atau tradisi su$i dianggap se"agai suatu i"adah religius, /iwa0atma
yang merupakan per.ikan dari Parama atma 35rahma4 dapat "ersemayam
dengan tentram di dalamnya Hal ini dengan tegas diatur dalam kita" hukum
Hindu yakni 'anavadharmasastra atau 'anusmrti >:+E 3Pud/a, :EE-%,::4,
se"agai "erikut%
)/dbhirgatrani suddhanyanti manah satyena suddhyati,
vidhyatapobhayam bhutatma budhir !nanena suddhayanti-
3Tu"uh di"ersihkan dengan air, pikiran di"ersihkan(disu.ikan
ke"enaran, /iwa0atma disu.ikan dengan pela/aran su.i dan tapa0
"rata, dan ke.erdasan disu.ikan dengan pengetahuan
kerohanian yang "enar4
!i samping itu, untuk tetap mengkondisikan kualitas "adan /asmaniah
yang sehat0"ersih0su.i, maka manusia selaku pri"adi /uga patut memilih
dengan .ermat segala makanan yang dimakan #arena "ahan dan sifat
makanan dimakan dalam pandangan Kpanisad se.ara apriori akan
menentukan sifat, perilaku serta kesu.ian diri manusia "ersangkutan !alam
62
kita" Taittriya )panisad H*:, H: dise"utkan "ahwa /iwa0atma di dalam
"adan /asmani pada dasarnya di"ungkus ' lapisan yang dise"ut Pan.a
Mayakosa, yang terdiri atas% 3:4 Annamayakosa 3Pem"ungkus "erupa "adan
/asmani yang ter"entuk dari makanan yang dimakan4, 3*4 Pranamayakosa
3lapisan pem"ungkusan "erupa energi prana4, 3,4 Manomayakosa 3lapisan
pem"ungkusan "erupa pikiran4, 3&4 >i/nanamayakosa 3lapisan pem"ungkus
"erupa ke.erdasan4, dan 3'4 Anandamayakosa 3lapis pem"ungkus "erupa
ke"ahagiaan4 #arena itu "entuk dan /enis makanan apa yang dimakan
3annaSmakanan4 se.ara langsung akan mem"eri pengaruh kepada /iwa0atma
yang ter"ungkus di dalamnya Atma tidak akan dapat tinggal dengan tentram
di dalamnya, "ahkan dapat meninggalkannya /ika "adan /asmani yang
ditumpanginya itu telah rusak dan ka.au
$amun harus disadari pula "ahwa "adan /asmani "ukanlah tempat
tinggal yang a"adi, tetapi sampai "atas waktu yang ditentukan pasti
ditinggalkannya Nleh karena "adan /asmani merupakan tumpangan sementara
"agi /iwa0atma maka, orientasi pemahaman terhadap hakikat manusia Hindu
pun akhirnya terarah kepada /iwa0atma, dan selan/utnya pikiran manusia
adalah dipusatkan pada /iwa0atma se"agai upaya untuk mengendalikan "adan
/asmani Hal ini dise"utkan se.ara /elas di dalam kita" Ba"a#a! Gita III&+0
&, 3Pud/a, :EF&%E,0E'4 disa"dakan se"agai "erikut%
,ndriyni mano budhir
asydhisthnam u$yate,
etair vimohayaty esa
!nnam vritya dehinam1 3IH&+4
"asmt tvam indriyny dau
niyamya bharatamabha,
ppmnam pra!ahi hy enarh
!nna-vi!nna-nanam1 3III&l4
indriyni parny hur
idriyebhayah param manah,
63
mananas tu par budhir
yo buddeh paratas tu sah1 3III&*4
evam buddeh param buddhv
samstabhy .mnam tman,
!ahi atrum mah-bho
kma-r6pam dursadam1 3III&,4
3Pan.a indria hati dan pikiran adalah kendaraan "aginyaI
dengan tertutupnya ilmu pengetahuan rohani olehnya
3indriya4 menye"a"kan "ingungnya /iwa(atma dalam "adan
/asmani4
3#arena itu, pertama0tama kendalikanlah pan.a indriamu
dan "asmilah nafsu yang penuh dosa, perusak segala ilmu
pengetahuan rohani dan ke"a/ikan, wahai Ar/una yang
"aik4
3Nrang mengatakan paT.a indria itu le"ih "esar dari pada
"adan, le"ih "esar dari padanya adalah nurani, le"ih "esar
dari nurani adalah intelek, tetapi le"ih "esar dari intelek
adalah !ia 3@tman44
3Aadi dengan mengetahui !ia se"agai le"ih agung dari
ke.erdasan, dengan mengendalikan sang diri dengan sang
!iri, "asmilah musuhmu dalam wu/ud hawa nafsu yang
sulit ditundukkan, wahai Mah@"@hu4
!ari ke0& seloka 5haga2ad 7ita di atas kita dapat menarik suatu
pemahaman "erkenaan dengan hakikat /iwa0atma dan "adan /asmani se"agai
tempat melekatnya indria0indria dan pikiran Pada hakekatnya "adan /asmani
adalah yang paling rendah, kemudian indria0indria yang merupakan
kendaraan pikiran, selan/utnya pikiran yang merupakan ra/anya indria dan
yang paling penting adalah /iwa0atma 5adan /asmani sama sa/a artinya
dengan "enda mati umumnya /ika /iwa0atma telah meninggalkannya #arena
itu, maka pikiran selaku ra/anya indria haruslah mampu mengendalikan
indria0indria pada "adan yang dilekatinya, dan pengendalian pikiran diatas
64
indria0indria dan "adan /asmani harus dipusatkan kepada /iwa0/iwa dan Atma
3Tertinggi4 5adan /asmani dan indria0indria manusia yang terkendalikan oleh
pikiran yang terpusat kepada /iwa0/iwa dan Atma akan men/adikan hidup dan
kehidupan manusia itu "ernilai, yakni% ter.apainya duniawi 3/agadhita4 dan
ke"e"asan a"adi 3moksa4
,& Martabat Manusia Hin!u
!ari [aman yang silam hingga saat ini segenap ahli dalam "er"agai
"idang ilmu terle"ih dalam "idang Agama dan ke"udayaan "ahkan seluruh
umat manusia di muka "umi telah sepaham dan sependapat, "ahwa sesosok
mahluk hidup yang "ernama manusia adalah mahluk yang memiliki harkat
marta"at paling tinggi di antara segala /enis mahluk hidup di /agad raya ini
)ngkapan pernyataan umum ini 3$ommon sense4 dengan gam"lang dapat
dilihat dalam "er"agai pustaka ilmiah, susastra, mitologi, ataupun "er"agai
kita" Su.i #eagamaan dan #eper.ayaan yang ada, termasuk di dalam sa"da
Su.i >eda
Pemahaman akan tingginya marta"at manusia itu "agi manusia modern
kini yang pada dasarnya sudah melek "a.a tulis 3litra.y4 telah men/adi suatu
arus kesadaran 3mentalitas4 yang ter.ermin dalam "er"agai aspek
akti2itasnyaI dan indikasinya dengan .epat dapat diketahui Misalnya% 3a4
tingkat pendidikan dan wawasan pengetahuan yang dimiliki, 3"4 profesi atau
"idang peker/aan dan tingkat sosial0ekonomi, 3.4 peran dan kedudukan dalam
hidup sosial0kemasyarakatan0kemanusiaan, 3d4 keimanan dan keta\waan,
serta hidup ke"eragaman
Akan tetapi tidak demikian halnya dengan upaya pemahaman tentang
harkat0marta"at manusia Hindu di masa lalu, yang mungkin diungkapkan
hanya dari sum"er0sum"er tertulis yang ter"atas Sementara "agi manusia
Hindu di masa kini yang umumnya telah mengenal system pendidikan modern
65
pemahaman akan marta"at kemanusiaannya merupakan se"uah perpaduan
antara konsepsi harkat0marta"at manusia yang diadopsi dari dunia 5arat
5erdasarkan pandangan >eda se.ara awam dapat dikemukakan di sini,
"ahwa aspek0aspek yang langsung ataupun tidak langsung dianggap
mengindikasikan dan merepresentasikan tentang rumusan 3konsepsi4 harkat0
marta"at manusia Hindu% 3a4 /ati 3kelahiran4, 3"4 dharma 3kewa/i"an hidup4,
ke"enaran, serta kedudukan dan peran sosial0kemasyrakatan0keagamaan4, 3.4
Warna #asta 3profesi("idang peker/aan4, 3d4 #arma 3se.ara luas melingkupi%
Mana.ika, Wa.ika, #ayika4, 3e4 guna 3yang dapat "erupa% guna Satwa, 6a/as,
Tamas4, 3f4 tingkat ke"rahma.aryan dan Wawasan pengetahuan
3>eda/na, Wedaparaga Sastra/na, 7unawan4, 3g4 tingkat keimanan dan
kerohaniawanan 3Sradham, Satyam4
Aati 3kelahiran4 seperti telah disinggung dalam uraian di atas di satu
sisi dapat men/adi indikasi pertama yang menentukan harkat0marta"at yang
tinggi seorang manusia Hindu Misalnya, orang yang merupakan kelahiran
dari Sorga salah satunya dapat dilihat "ahwa di dunia ia akan menikmati
hidup "aik, keluarga terhormat, dan kekayaan yang "erlimpah Akan tetapi
dari sisi lain, /ati "isa nirmakna sama sekali "agi marta"at seseorang, seperti
dikatakan Mahrsi #autilya 3Titi", lEE-%l'4
Apa gunanya lahir dikalangan keluarga terhormat tetapi
tidak memiliki pengetahuan su.i Walaupun seseorang lahir
dari keluarga rendah, tetapi ia terpela/ar, memiliki
pengetahuan su.i, dan "i/aksana, patutlah ia dihormati
seperti dewa
!ari kutipan di atas kita dapat melihat "ahwa memiliki pengetahuan
su.i, terpela/ar dan "i/aksana /auh le"ih "ernilai daripada sekedar kelahiran
pada keluarga terhomat untuk menentukan marta"at kemanusiaan seorang
manusia Hindu "agi mereka yang "erkelahiran dari warna kasta rendah
sekalipun !alam kaitan itu, /ati se.ara langsung akan "erkenaan dharma
66
sekaligus warna seseorang Aika melalui kelahirannya itu seseorang dapat
melaksanakan dharma0nya se"aik0"aiknya men/adi sangat "ermakna Hal ini
dalam 5haga2ad 7ita III,&, I> :, dan J>III &l dengan /elas dinyatakan
se"agai "erikut%
Me"ih "aik menger/akan kewa/i"anmu sendiri walaupun
tiada sempurna daripada menger/akan dharmanya orang lain
meskipun dilakukan dengan "aikI le"ih "aik mati dalam
tugas sendiri daripada dalam tugas orang lain yang sangat
"er"ahaya 3III,&4
=atur warna #u.iptakan menurut pem"agian dari guna dan
karma Meskipun Aku se"agai pen.iptanya, ketahuilah Aku
mengatasi gerak peru"ahan 3I>l,4
N, Ar/una, tugas0tugas adalah ter"agi menurut sifat, watak
kelahirannya se"agaimana halnya 5rahmana #satria,
Waisya, dan Sudra 3J>III&:4
!ari gam"aran di atas, maka ditarik suatu rumusan umum "ahwa
pemahaman harkat0marta"at manusia Hindu pada dasarnya 3se.ara konseptual
dan teologis4 telah dilandasi kesadaran human0e\uality 3kesedera/atan(
kesetaran kemanusiaan uni2ersal4 yakni man kind is one 3kemanusiaan adalah
satu adanya4 Pem"agian manusia ke dalam warna(kasta merupakan suatu .ara
pemahaman tatanan hidup 3kosmos4 yang "ersifat relati2e dan sementara,
sehingga hal mendasar untuk menentukan harkat0marta"at manusia Hindu itu
adalah /iwa0atma, pikiran, kualitas perilakunya !alam $iralam"a )panisad
dikatakan % BNa !atir atmano !atir vyavahara kalpitaC yang artinya, atma
tidak terikat oleh kelahiran atau kasta yang di"uat oleh tradisi !engan
demikian segala "entuk sifat amarah, malas, pen/udi, atau ma"uk adalah
perilaku yang mem"uat marta"at manusia Hindu itu /atuh dan dipandang
rendah
0& Tan""un"jaBab Manusia Seba"ai Ai.taan8N$a
67
Setiap indi2idu manusia Hindu seperti halnya umat manusia umumnya
tentu memikul tanggung /awa" kemanusiaan yang hampir sama Se.ara awam
"entuk tanggung /awa" manusia Hindu dapat dilihat se.ara 2ertikal 3dalam
hu"ungannya dengan 5rahman Sang Pen.ipta Semesta4 dan horiGontal 3dalam
hu"ungannya dengan hidup sesama insan manusia dan makhluk hidup
lainnya, seperti terumuskan se.ara filosofis dalam Tat Twam Asi Pelaksanaan
kedua "entuk tanggung /awa" manusia Hindu ini menurut pandangan >eda
se.ara teologis pada dasarnya merupakan suatu i"adah religius, yang dalam
kehidupan manusia Hindu di 5ali ter/a"arkan kedalam konsep Tri Hita
#arana Akan tetapi perlu diketahui, "ahwa konsep Tri Hita
#arana yang terdiri atas Parhyangan, Pawongan dan Palemahan ini
sesungguhnya dilandasi oleh konsep Satyam0Si2am0Sundaram yang
termaktu" di dalam >eda
Tanggung/awa" utama dalam kaitannya dengan (rahman Sang
Pen.ipta semesta adalah menyangkut #arhyangan, yang meliputi akti2itas
pendirian dan pemeliharaan tempat su.i, dan melakukan upa.ara yadnya
kepada para !ewa atau Hyang Maha #uasa #ewa/i"an dan tanggung/awa"
ini pada dasarnya terkait dengan Satyam 3ke"enaran4 sekaligus di dalamnya
terkandung pemahaman Sradham 3keyakinan4 dan Siwam 3kesu.ian4 Aika
pemahaman ini dihu"ungkan dengan mitologi dalam 3ontar +urwa *humi
'amu%an tentang pen.iptaan semesta, sarwa bhuta, dewa0dewa, dan manusia,
maka dapat dimengerti tanggung/awa" dan kewa/i"an melakukan yadnya
dalam kaitannya dengan #arhyangan di samping untuk memu/a dewa0dewa
3dan Hyang Widhi4, ternyata /uga untuk penyu.ian semesta dan penyu.ian
kemanusiaan diri pri"adi manusia Hindu itu sendiri !alam (hagavadgita
dise"utkan, "ahwa pelaksanaan yadnya akan mendatangkan hu/an dan
kemakmuran "agi umat manusia
68
!alam hal ini maka se.ara 2ertikal manusia Hindu "ertanggung /awa"
untuk mempertinggi dera/at dan kesu.ian kemanusiaannya hingga men.apai
tingkatan tertinggi% untuk men/adi manusia0dewa 3seperti Wrehaspati4 0
"ahkan /ika perlu monistis 3moksa4 dengan (rahman Hal ini merupakan
tanggung/awa" indi2idual yang "ersifat intrapersonal dari setiap manusia
Hindu, yakni mampu mem"e"askan dirinya sendiri untuk men.apai +arama
Manu 35rahman se"agai pikiran a"solut(.emerlang4
Se.ara horiGontal tanggung/awa" manusia Hindu telah ter/a"ar dalam
"entuk #awongan dan #alemahan 6umusan ini se/alan dengan pandangan
filsafat ke"udayaan yang dikemukakan oleh 5akker 3:EF&**4 yang
mengatakan% B'an humaniMes himsey in humaniMing the word around himC
3man akan memanusiakan dirinya sendiri 000 dalam arti akan meningkat
kemanusiaannya 000 memanusiakan 3mem"erada"kan4 dunia di sekelilingnya
!alam pandangan >eda, manusia tidak sa/a memiliki tanggung /awa" untuk
memanusiakan 3mem"erada"kan4 manusia, tetapi yang le"ih penting adalah
Zmengentaskan: 3melakukan Somya4 sarwa bhuta yang ada di sekelilingnya
ke kehidupan yang le"ih tinggi, seperti dilakukan dalam )pa.ara Tawur
Agung "erkenaan dengan Hari 6aya $yepi !engan demikian ter/adilah
Sundaram 3keindahan4 yang pada hakikatnya merupakan kedamaian dan
harmoni di /agad raya ini !ari pemahaman ini maka /elas "ahwa
tanggung/awa" ter"esar manusia adalah 3a4 mengkondisikan kemakmuran
umat manusia melalui yadnya yang dilakukan, 3"4 men/aga Satyam dan
Dharma se"agai $osmi$ order untuk tetap "er/alan pada relnya, 3.4
mengentaskan kemiskinan "endani dan spiritual, serta mengangkat
3mengentaskan4 dera/at makhluk yang le"ih rendah agar men/adi le"ih tinggi
3seperti dise"utkan dalam 0ontar #urva (humi &amulan4 pada kelahirannya
mendatang, dan 3d4 men/aga kedamaian dan keharmonisan /agat raya ini
se.ara "erkelan/utan 3ad infinitum4
69
1& Oran" SuGi !an ABatara
Nrang su.i adalah mereka yang memiliki ke"ersihan lahir dan kesu.ian
"hatin, memiliki kewi"awaan rohani serta memiliki kepekaan untuk menerima
getaran0getaran gai" !alam penampilannya menun/ukkan ketenangan dan
penuh welas asih Pada dasarnya orang0orang su.i itu dikenal karena /asa0
/asanya, penga"diannya, kepemimpinannya, keluhuran "udinya serta
per"uatannya yang su.i !alam masyarakat Hindu kedudukan orang0orang
su.i dipandang sangat terhormat, karena melalui orang0orang su.i a/aran
agama dapat diterima oleh masyarakat, di samping itu tuntunan dan
"im"ingan kerohanian "anyak dia/arkan oleh orang0orang su.i 5anyak
.ontoh yang dapat di"uktikan seperti /asa 6si Agastya adalah penye"ar agama
Hindu ke Indonesia Sapta 6si penerima wahyu, Mpu #uturan arsitektur !esa
Pakraman, !anghyang $irarta se"agai konseptor Padmasana dan masih
"anyak lagi orang0orang su.i yang "er/asa terhadap pem"inaan agama Hindu
5erkat /asa0/asa "eliau terse"ut 3orang0orang su.i4 maka di"angunlah pura
yang "erstatus !ang #hahyangan se"agai penghormatan kepada orang0orang
su.i
Sa.ta Rsi Penerima -a$u 'e!a
Maharsi adalah orang0orang su.i yang dapat "erhu"ungan dengan
Tuhan Yang Maha Esa !i dalam Agama Hindu, Maharsi penerima wahyu
tidaklah hanya seorang, melainkan "e"erapa orang, yang telah populer dengan
se"utan Sapta 6si yaitu tu/uh orang rsi yaitu%
: Maharsi 7rtsamada
* Maharsi >is2amitra
, Maharsi Atri
70
& Maharsi 5haradwa/a
' Maharsi >asistha
- Maharsi #an2a
H Maharsi >amadewa
Menurut tradisi Hindu, Maharsi ter"esar yang sangat "esar /asanya
dalam menghimpun dan mengkodifikasikan =atur >eda adalah Maharsi >yasa
5eliau di"antu oleh empat orang siswanya yaitu%
: Maharsi Pulaha se"agai penyusun 6g2eda
* Maharsi Aaimini se"agai penyusun Sama2eda
, Maharsi >aisampayana se"agai penyusun Ya/ur2eda
& Maharsi Sumantu se"agai penyusun Athar2a2eda
Gelar 7ran" suGi a!ala%
#edanda 0 dari 5rahmana Wangsa
Danghyang 0 5rahmana wangsa men/adi guru "esar di "idang keagamaan
si atau (hagawan 0 dari Wangsa #satria
Jmpu 0 dari Wangsa Pasek, Pande
Sengghu 0 ahli dalam memimppin upa.ara 5huta Yadnya
Dukuh 0orang su.i yang dipandang dan dihormati dalam masyarakat
Pen"ertian ABatara
Awatara adalah perwu/udan Sang Hyang Widhi ke dunia dengan
mengam"il suatu "entuk yang dengan per"uatan atau a/aran0a/aran su.inya,
mem"eri tuntunan untuk mem"e"askan manusia dari kesengsaraan yang
diaki"atkan oleh kegelapan awidya !alam 5hagawadgita 3H H4 dise"ut
B#apan sa/a !harma 3ke"enaran4 mulai runtuh dan Adharma 3ke/ahatan mulai
mera/alela, Aku men/elma kem"ali ke dunia untuk menegakkan !hanna
3ke"enaran4C 3)padesa, :EHF,&4
71
Awatara adalah perwu/udan dari Hyang Widhi 3Tuhan4 yang turun ke
dunia dalam mengam"il "entuk0"entuk tertentu guna menyelamatkan dunia
dengan segala isi dari kehan.uran yang dise"a"kan oleh adharma dapat
dikatakan "ahwa Awatara adalah turunnya sifat0sifat su.i demi untuk
menegakkan kedamaian dan ke"ahagian umat manusia dalam kaitannya
dengan awatara ada dinyatakan dalam kita" su.i 5hagawadgita se"agai
"erikut
Nh 5harata, "ilamana di dunia ini dharma 3ke"a/ikan4 hilang dan
Adharma 3ke/ahatan4 makin menguasai dunia, maka pada waktu itu
Aku men/elmakan diri0#u 35agawadgita, I> H4
!alam sloka terse"ut "ahwa Tuhan turun ke dunia memiliki tu/uan untuk
menegakkan ke"enaran sehingga manusia dapat terangkat dalam kehidupan
yang le"ih mulia
Dasa ABatara
: Matsya Awatara% !engan wu/ud seekor ikan "esar, !ewa Wisnu
turun ke dunia untuk menolong Manu, manusia pertama yang ada di
dunia, yang tenggelam ketika "an/ir "esar melanda dunia
* #urma Awatara% )ntuk mendapat air su.i "erupa tirtha amertha,
yaitu air kehidupan, !ewa Wisnu men/elma se"agai kura0kura
!engan wu/ud seperti ini "eliau di/adikan dasar gunung Mandara
yang dipergunakan untuk mengaduk air laut sehingga keluar air
su.i terse"ut Tanpa air kehidupan manusia akan mati dan musnah
, Waraha Awatara% #etika dunia ditenggelamkan oleh raksasa
Hiraniakasipu, !ewa Wisnu men/elma men/adi "a"i hutan yang
sangat "esar dan mem"unuh raksasa terse"ut
& $arasimha Awatara% !engan men/elma se"agai manusia "erkepala
singa !ewa Wisnu mampu mem"unuh raksasa yang mengganggu
manusia
72
' Wamana Awatara% =u.u Hiraniakasipu yang "ernama 5ali, ingin
mem"alas dendam dan mengo"rak0a"rik dunia dengan segala
isinya !ewa Wisnu men/elma lagi se"agai orang .e"ol atau kerdil
Pada waktu melawan 5ali, "eliau mem"esarkan dirinya
3triwikrama4 sehingga memenuhi alam semesta ini dan
mengalahkan 5ali
- Parasurama Awatara% Se"agai awatara Parasurama dengan
"ersen/atakan kapak yang sangat "esar, "eliau melenyapkan orang0
orang yang "er"uat adharma, tidak sesuai dengan a/aran Tuhan
H 6amadewa Awatara% !ewa Wisnu men/elma se"agai seorang ra/a,
"ergelar 6ama, turun ke mar.apada ini untuk mem"inasakan
6ahwana, seorang ra/a dari Alengka yang selalu melakukan
per"uatan adharma #isah ini ditulis dalam se"uah kita" "erupa
epos 6amayana
F #risna Awatara% )ntuk melenyapkan kedengkian dan keserakahan
#aurawa, maka tueunlah !ewa Wisnu men/adi ra/a #resna Se.ara
tidak langsung, dengan "er"agai nasihat kepada Ar/una,
tertumpaslah #aurawa dalam perang 5haratayuda $asihat0nasihat
"eliau di"ukukan dalam kita" 5hagawadgita Sedang kisah
seluruhnya mengenai awal permusuhan antara Pandwa dengan
#aurawa sampai pe.ahnya perang 5haratayuda, yang "erakhir
dengan kemenangan Pandawa dapat di"a.a dalam kita" epos
Maha"harata
E 5udha Awatara% 5udha adalah awtara !ewa Wisnu terakhir yang
turun ke dunia 5eliau "ertugas untuk meluruskan a/aran dharma
yang telah "anyak penyimpangannya
:+ #alki Awatara% Awatara yang kesepuluh ini "elum turun ke "umi
kita ini Tetapi diperkirakan dan diper.ayai sepenuhnya, pada suatu
saat /ika ter/adi an.aman terhadap dharma dan tak mampu diatasi
73
oleh umat manusia, maka "eliau pasti akan men/elma se"agai
awatara dan dan menumpas an.aman terse"ut
!alam pustaka su.i 5hagawad 7ita% I>H Sri #rishna se"agai A2atara
Wisnu yang turun ke dunia menyatakan se"agai "erikut%
Manakala ke"a/ikan 3!harma4 akan mengalami kemusnahan
dan ke"atilan 3Adharma4 mera/alela para Sadhu 3orang0orang
su.i4 serta untuk memusnahkan orang0orang /ahat dan demi
untuk menegakkan dharma 3ke"a/ikan4, Aku men/elma dari
masa ke masa
Maksud turunnya Awatara, kekuatan Illahi ke 5umi, untuk
mengingatkan kem"ali akan status manusia yang se/ati, melalui a/aran0a/aran0
$ya, !ia "erusaha untuk menegakkan kem"ali aturan0aturan dharma yang
semakin merosot serta untuk melindungi para "haktinya yang tulus dari
kemunduran spiritual !alam hal ini Tuhan senantiasa "erada di pihak
ke"enaran, karena !ia adalah ke"enaran itu sendiri #asih sayang dan welas
asih pada akhirnya akan le"ih "erkuasa daripada ke"en.ian dan keke/aman
!harma akan menaklukan adharmaI ke"enaran akan mengalahkan kepalsuan
#ekuatan di"alik penyakit, kematian dan dosa0dosa akan diatasi oleh realitas
yang merupakan ke"eradaan, ke.erdasan dan ke"ahagiaan murni atau Sat, =it,
Ananda
#akawin 6amayana II, :*- s(d :*E
Nh, !ewa Wisnu sadarlah Engkau /angan lupa Engkau adalah
perwu/udan !ewa Wisnu, manifestasi !ewa Purusotama
!harma dan kesetiaan itu a"adi yang ada pada tu"uhMu tidak
"oleh hilang #endati mungkin ada pikiran yang "ingung
demikian pula sifat angkara murka semua sudah dikuasai
35ait :*-4
Segala "entuk pen/elmaan0Mu, dimasa silam sama sekali tidak
"oleh menye"a"kan fikiranMu "ingung !ahulu kala ketika
pen/elmaan yang Pertama konon Engkau men/adi Ikan 5esar,
5erwu/ud #ura0#ura, 5a"i Hutan, $arasingha, Engkau adalah
74
!ewa Wisnu, Nrang =e"ol, 6ama Parasu menitis se"agai
6ama !ewa /uga Engkau 35ait :*H4
!emikianlah awataraMu, semua itu "ertu/uan untuk
men.iptakan kese/ahteraan dunia Tiada lain orang hidup
kemudian akan Sri 5aginda temui #eenakan, kegaungan
awataraMu tidak pernah kami lupakan, selalu ingat, tidak
pernah terhalang karena engkau adalah /un/unganku, 35ait
:*F4
Engkau memenuhi dunia yang merupakan /iwa "agi semua
mahluk Merupakan awal, pertengahan, akhir dan maut /uga
Engkau yang menye"a"kan lahir, hidup dan mati tiga dunia
itu Auga Engkau "erwu/ud mengasihi, Engkau adalah
Maheswara dari !ewa yang utama, 35ait :*E4
D& Ran"kuman
Hukum Pemaparan tentang hukum ini menga/ak dan mengayadarkan kita "ahwa
sesungguhnya aturan hukum apa pun yang ada di dunia ini adalah "erasal dari hukum
Tuhan, yaitu hukum ta yang mengatur seluruh alam dan komponennya Nleh karena
itu, agama dan hukum "erkaitan erat, agama se"agai basi$ atau dasar hukum terse"ut
Setiap gerak hukum diwarnai oleh a/aran agama, materi hukum yang ada di dunia ini
diam"il dari a/aran agama se"agai induk "erlaku dari hukum itu sendiri sehingga
tu/uan agama selaras dengan tu/uan hukum, yaitu menuntun dan mengarahkan
manusia untuk men.apai keseim"angan hidup 3Moksartham /agadhita ya .a iti
dharma4
E& Da4tar Pustaka
Anandakusuma, Sri 6eshi *++& Silsilah 5rang Su$i dan 5rang (esardi bali,
!enpasar% => #ayumas
#ad/eng, I $yoman, :EH+(:EH: Sarasamu$$aya, Proyek Pener"itan #ita" Su.i
Hindu dan 5uddha !irektorat !/endral 5im"ingan Masyarakat Hindu dan
5uddha !epartemen Agama 6I
75
Pud/a, 7 dan T/okorda 6ai Sudharta, 'anawa Dharma$astra, 3Tanpa pener"ti
dan tempat4
Punyatmad/a, I5 Nka, :EE: =ilakrama, )pada Sastra, !enpasar
Sadulloh dan )yoh :EF, Nilsa=at dan ,0'u 5andung% I#IP 5andung
T/okorda 6ai Sudartha, :EE* Asta 5rata !alam Pem"angunan, Pener"it% PT
)pada Sastra
Wikarman, I $yoman Singgih :EEF 0eluhur 5rang (ali dari Dunia (abad dan
Se!arah Sura"aya% Paramita
76
BAB III
HUKUM DALAM RANGKA MENEGAKKAN KEADILAN
A& K7m.etensi Dasar
Mendiskripsikan tentang Hukum Tuhan 36ta4
Mengimplimentasikan tentang hukum !harma
Menguraikan sum"er0sum"er hukum Hindu
5 In!ikat7r
Mampu melakukan ka/ian tentang Hukum Tuhan 36ta4 yaitu hukum yang
"ersifat a"solut dan "erlaku "agi semua .iptaan0$ya
!apat menerapkan hukum !harma yaitu melaksanakan tugas dan kewa/i"an
sesuai dengan propesi dan "akat kelahiran 3Swadharma4, mematuhi hukum
yang "erlaku dengan menga"aikan pangkat atau /a"atan tertentu dalam
masyarakat 3Paradharma4
!apat mengenal sum"er0sum"er hukum Hindu menurut kronologinya
3Sruti(>eda, Smerti(!harmasastra, Sila(tingkahlaku orang su.i,
A.ara(Sada.ara, Atmatusti( Atmanastusti
= Materi
Manusia Hindu harus menyadari adanya hukum Tuhan 36ta (!harma4 se"a"
hukum alam ini merupakan a/aran disiplin hidup untuk dapat men.iptakan
kemakmuran, kese/ahteraan, ataupun keindahan dan keharmonisan !alam agama
Hindu sangat menekankan hukum yang adil yang sudah /elas di/a"arkan dalam kita" 0
kita" su.i >eda se"agai dasardari hukum Hindu yang menuntun dan mem"eri arahan
moral yang "enar kepada pemeluknya untuk men.apai tu/uan hidup kedamaian
ataupun kesimbangan.
+& Menumbukan Kesa!aran Untuk Taat Hukum Tuan 5RtaCDarma6
77
So :bhidhyaya Sarirat
Swatsistksur wiwidhah pra!ah
3!SIF4
Ia yang men.iptakan "er"agai .iptaan men/adikan diri sendiri,
di .iptakannya mahluk0mahluk hidup yang "eraneka ragam,
mulai dengan memikirkannnya, di.iptakannya, air, daun,
meletakkan "enih itu kedalamnya
Menurut a/aran Hindu yang men.iptakan alam semesta "eserta dengan
isinya, yaitu semua mahluk hidup, air, udara dan yang lainnya adalah Tuhan
)ntuk mengatur dan men/aga hu"ungan antara partikel0partikel yang di
.iptakan$ya itu, Tuhan men.iptakan Hukum yang murni dan a"adi "ersifat
a"solut "erlaku "agi semua .iptaan$ya, Hukum terse"ut dise"ut dengan
Hukum 6ta, kata 6ta "erasal dari 5ahasa Sansekerta yang artinya % BAdilC
sedangkan lawan 6ta, yaitu Anrta "erarti% BTidak AdilC
Tuhan se"agai Pen.ipta dan pengendali Hukum 6ta sehingga "eliau
dise"ut dengan 6tawan Hukum 6ta mengatur seluruh alam dan
komponennya, satupun komponen semua .iptaan Tuhan seperti yang
diuraikan oleh mantram 6eg >eda se"agai "erikut ini%
Ia yang "ersinar, menye"a"kan yang tidak "ersinar men/adi
"ersinar dengan hukum 36ta4 ia menyalakan fa/ar, ia
men/alankan kuda yang terkendalikan oleh Hukum A"adi
36ta4 mem"uat manusia senang dengan kereta menu/u terang
36>I,E&4
Adapun .ontoh 6ta terse"ut adalah%
Matahari ter"it di Timur, tenggelam di 5arat
Air mengalir dari yang le"ih tinggi ke tempat yang le"ih rendah
Adanya perputaran siang dan malam
Adanya rangkaian lahir, hidup dan mati
Setiap mahluk mempunyai rasa lapar dan haus
#e"utahan tidur(istirahat setiap makhluk
78
6ta yang menyatu0padukan alam dengan hukum alam merupakan
disiplin hidup dan /uga merupakan disiplin untuk men.iptakan keindahan dan
keharmonisan dalam hidup ini, 6ta /uga mewu/udkan kemakmuran dan
kese/ahteraan di dunia ini, karena mem"erikan kesempatan kepada setiap
mahluk untuk tum"uh dan "erkem"ang seperti uraian mantram di "awah ini%
Melalui hukum A"adi engkau telah menye"arkan tum"uh0
tum"uhan yang "erkem"ang dan "er"uah, dan mengalirkan air
engkau mengeluarkan halilintar dilangit, Engkau sangat luas
meliputi alam yang amat luas, patut dipu/a 36II:,H4
Apa"ila 6ta ini dilanggar(tidak di/alankan sesuai dengan aturannya
maka akan tim"ul ketidak harmonisan di dalam kehidupan ini Seperti
pene"angan hutan yang mengaki"atkan gunung gundul menutup "antaran
sungai(tidak mem"iarkan air itu mengalir dengan semestinya itu akan
mengaki"atkan "en.ana alam yang merugikan kehidupan manusia, dalam
lingkup yang le"ih ke.il pelanggaran terhadap 6ta, yaitu % Pada saat malam
ti"a yang seharusnya kita instirahat(tidur kalau itu tidak dilakukan dalam
waktu .ukup pan/ang, maka tu"uh kita akan lesu dan mudah terserang
penyakit, pada saat lapar kita tidak makan dalam waktu .ukup lama /uga akan
menye"a"kan sakit "adan kita !emikianlah 6ta itu mengatur alam "eserta
isinya Selain 6ta, Tuhan /uga men.iptakan Hukum yang khusus "erlaku
untuk manusia yang dise"ut dengan !harma !harma "erasal dari "ahasa
Sansekerta dari urat kata B!hrC yang artinya % memangku, men/aga,
memelihara Aadi kata !harma dalam arti yang le"ih luas "erarti% A/aran
#ewa/i"an atau peraturan0peraturan Su.i yang mengatur hidup manusia
Seperti yang diuraikan dalam Sloka Santi Parwa, se"agai "erikut%
Mokasamgrahasamyuktam
widartrwihitam pura
Suksma dharmathaniyatam
Satam .aritam utta umam
79
#esentosaan umat manusia dan kese/ahteraan masyarakat
datang dari !harma Maksana dan 5udi yang luhur untuk
kese/ahteraan manusia itulah !hrama yang utama
3Santi Parwa *'E*-4
Sesuai dengan an/uran Agama yaitu% Moksartham Aagadhita ya .a iti
dharma yang artinya% )ntuk men.apai ke"ahagiaan dunia dan akhirat(lahir
dan "atin maka dharmalah se"agai penuntunnnya Sehingga dalam aplikasinya
di"edakan men/adi * "agian, yaitu%
: Swa !harma dan
* Para !harma
Swa !harma "erarti sadar akan tugas dan kewa/i"an masing0masing
dan apa"ila kewa/i"an itu di/alankan dengan se"aik0"aiknya "arulah
Moksartham dan Aagahita akan terwu/ud !alam men/alankan Swa !harma,
ini di"edakan men/adi & 3empat4 kelompok tugas yang dise"ut =atur Warna,
yaitu 5rahmana, #satria, Waisya, dan Sudra Yang dise"ut 5rahmana adalah
para pemikir atau peker/a otak yang "erorientasi kepada peningkatan pri"adi
seseorang atau kelompok Serta peningkatan "udaya "angsa Mereka ini
adalah para pendeta, para guru atau dosen, dan para ilmuwan lainnya
Mengapa guru atau dosen dikategorikan se"agai 5rahmana, karena fungsinya
sama dengan pendeta yaitu mendidik masyarakat agar "erprilaku "aik
Sementara itu yang dise"ut #satria adalah para pengendali pemerintahan dan
para pra/urit yang "ertugas mengamankan dan mem"ela negara Sedangkan
yang dise"ut Waisya adalah mereka yang "erke.impung dalam pem"angunan
ekonomi seperti para petani, pedagang, industriawan, dan pengusaha lainnya
!an yang dise"ut Sudra adalah mereka yang "eker/a mempergunakan tenaga
dan ototnya yang sekarang sering dise"ut tenaga kasar Mereka ini "ertugas
mem"antu ketiga warna pertama dalam menyelesaikan peker/aannya
Apa"ila masing0masing golongan ini menunaikan tugas dan
kewa/i"annya dengan "aik akan terwu/ud ketentraman, keharmonisan di
80
masyarakat Para !harma adalah peraturan yang "erlaku pada setiap orang,
apapun profesinya ataupun warnanya apapun /enis kelaminnya, dalam setiap
tingkat umur, dimanapun "erada, diikat oleh aturan terse"ut Apa"ila
melanggar aturan ini akan ter/adi "enturan0"enturan yang menye"a"kan
kesengsaraan dalam hidup ini
!i samping hal terse"ut di atas masih ada sum"er dalam Weda yang
mem"erikan tuntunan kepada umatnya untuk sadar dan taat pada hukum
se"agai "erikut%
?ruti smrtyudhita dharma
manutisthanti manawah
iha kirtimawapnoti
Ranuttamam sukham
!SIIE
Nrang yang mengikuti hukum yang dia/arkan oleh pustaka0
pustaka su.i dan mengikuti adat0istiadat yang keramat
mendapat kemasyhuran di dunia ini dan setelah meninggal
menerima ke"ahagiaan tak ter"atas
!ari uraian di atas /elaslah "ahwa Agama Hindu menuntun umatnya
untuk selalu sadar dan taat pada Hukum Tuhan
)& Peran A"ama Dalam Merumuskan Dan Mene"akkan Hukum (an"
A!il
Perumusan hukum menurut Hindu diatur se.ara konsepsional, di mana
sistem dan aGas yang dipergunakan dalam Hukum Hindu "ersum"er pada
#ita" Su.i >eda Maharsi Manu, peletak dasar hukum Hindu men/elaskan
"ahwa >eda adalah sum"er dari segala dharma%
Vedo:khilo dharma m6lam smrti 8le $a tad vidm,
$ra $aiva sdh6nm tmanastustir eva $a
M@na2adharmaR@stra II-
81
3>eda adalah sum"er dari segala dharma, yakni agama,
kemudian "arulah smrti, di samping sDila 3ke"iasaan atau
tingkah laku yang "aik dari orang yang menghayati dan
mengamalkan a/aran >eda4 dan kemudian @.@ra tradisi0tradisi
yang "aik dari orang0orang Ru.i atau masyarakat yang diyakini
"aik serta akhirnya @tmanastusti, yakni rasa puas diri yang
dipertanggung /awa"kan kepada Tuhan Yang Maha Esa4
5erdasarkan kutipan di atas, kita mengenal sum"er0sum"er hukum
Hindu menurut kronologinya seperti "erikut%
: >eda 3?ruti4
* Smerti 3dharmas@stra4
, ?ila 3tingkah laku orang Ru.i4
& O.@ra 3sad@.@ra4
' Otmatusti 3@tmanastusti4
: >ruti artinya sama dengan Wahyu, atau wahyu yang dihimpun dalam
Mantra Samhita #alau kita "andingkan dalam "entuk perundang0
undangan $egara, ?ruti dianggap se"agai ))!, karena ?ruti merupakan
sum"er dari ketentuan0ketentuan "erikutnya
* Smrti adalah himpunan0himpunan yang "erisi tentang penafsiran dari
?ruti !i dalam Smerti di/a"arkan atau diaplikasikan ?ruti terse"ut
, >ila mempunyai arti tingkah laku dari orang Su.i Yang dimaksud dengan
Nrang Su.i adalah orang yang memiliki kekuatan mata "atin dapat
meman.arkan kekuatan rohani serta mempunyai kepekaan untuk menerima
getaran0getaran gai", dalam penampilannya menun/ukkan keluwesan dan
rasa welas asih yang disertai kemurnian dan ke"ersihan lahir "atin tidak
terpengaruh oleh materi duniawi dan dipakai panutan di masyarakat
3.ontoh% para Maharsi, $a"i dalam agama Islam4
& FGara ialah adat istiadat yang keramat yang "erlaku disuatu tempat
' Ftmatusti 6asa puas diri 6asa puas adalah ukuran yang selalu
diusahakan oleh setiap manusia untuk men.apai kepuasan terse"ut harus
didasarkan pada ke"enaran atau a/aran agama
82
Penegakan hukum yang adil dalam a/aran Hindu mempunyai konsep
yang /elas di/a"arkan atau diaplikasikan dalam konsep ?raddh@ atau
#eimanan Hindu di"agian yang ketiga, yaitu% #arma Phala #arma Phala
merupakan hukum yang uni2ersal mem"erikan dalil atau rumusan yang pasti
#arma Phala "erasal dari * 3dua4 kata, yaitu% B#armaC S #r S mem"uat yang
"erarti per"uatan, sedangkan Phala S hasil, /adi arti dari #arma Phala adalah%
Setiap per"uatan akan mendatangkan hasil, /uga "isa dise"ut dengan hukum
se"a" aki"at, yaitu% segala se"a" "erupa per"uatan akan mem"awa hasil dari
per"uatannya )ntuk le"ih pasti kita perhatikan Sloka di"awah ini%
&arma #hala ngaran ika paraning gawe ala ayu 3slokantara4
Artinya% #arma Phala adalah aki"at per"uatan "aik dan "uruk
#arma mem"erikan pahala yang pasti, apa yang kita nikmati dalam
kehidupan ini tidak semata0mata merupakan takdir dari Tuhan #ehidupan ini
sendirilah yang menentukan #alau kita "er"uat yang "aik maka kita akan
memperoleh pahala yang "aik pula demikian pula se"aliknya kalau kita
"er"uat yang tidak "aik maka penderitaanlah yang kita nikmati
$amun perlu diingat "ahwa penikmatan dari hasil itu sendiri dapat
dirasakan dalam , 3tiga4 kemungkinan, yaitu%
: San.ita #arma Phala, ialah pahala dari per"uatan kita dalam kehidupan
terdahulu yang "elum ha"is dinikmati dan masih merupakan "enih
yang menentukan kehidupan kita yang sekarang Aadi adanya orang
menderita dalam hidup ini walaupun ia selalu "er"uat "aik adalah
dise"a"kan oleh san.ita karma 3karmanya yang lalu4 yang "uruk yang
mau tidak mau ia harus merasakan "uahnya sekarang karena
dikelahirannya yang terdahulu "elum ha"is diterimanya Se"aliknya
orang yang "er"uat .urang dan nampaknya sekarang "er"ahagia adalah
83
karena san.ita karmanya yang dahulu "aik tetapi nantinya pasti akan
menerima hasil per"uatannya sekarang yang tidak "aik itu
* Prara"da #arma Phala, ialah pahala dari per"uatan kita pada kehidupan
sekarang, hasilnya diterima pada kehidupan sekarang /uga
=ontoh %
#alau kita makan .a"e, maka mulut kita akan terasa pedas
#alau kita mengam"il api, tangan kita akan ter"akar
#alau kita makan nasi, ha"is makan kita kenyang
, #riyamana #arma Phala, ialah hasil per"uatan yang tidak sempat
dinikmati pada saat "er"uat, sehingga harus diterima pada kehidupan
yang akan datang
=ontoh %
Aika seseorang "er"uat "aik, suka menolong, /u/ur, maka setelah
mati akan mendapat sorga dan se"aliknya
!emikianlah #arma Phala diyakini se"agai !alil Hukum yang asli,
sehingga pada setiap tindakan dan perilaku penganut agama Hindu selalu
"erpedoman pada hukum #arma Phala Tegasnya .epat atau lam"at, dalam
kehidupan sekarang atau nanti segala pahala dari per"uatan itu pasti diterima,
karena sudah merupakan hukum
Aadi hukum karmaphala itu tidak menye"a"kan putus asa dan menyerah
pada nasi" 3fatalistis4 tetapi positip dan dinamis Ini harus disadari #ita
harus sadar "ahwa penderitaan kita disaat ini adalah aki"at dari per"uatan
yang lampau !an kita sadar pula "ahwa suatu saat penderitaan itu akan
"erakhir dan diganti dengan ke"ahagiaan, asal kita "er"uat "aik selalu
walaupun dalam kita menderita, Per"uatan yang "aik disaat ini akan
mengaki"atkan ke"ahagiaan nanti
!engan kesadaran ini, kita tidak perlu sedih atau menyesali orang lain
karena mengalami penderitaan dan tidak perlu som"ong, karena mengalami
ke"ahagiaan Itu semua adalah hasil per"uatan kita sendiri Tetapi walau
84
hukum karmaphala itu seolah0olah "erdiri sendiri di dalam lingkaran se"a"
aki"at, tetapi itu tidak terlepas dari kekuasaan Sang Hyang Widhi 5enar
"ahwa per"uatan seseorang itu yang menentukan pahalanya, tetapi mengenai
ma.amnya "uah dan waktu pemetikannya itu tergantung kepada keadilan
Sang Hyang Widhi Sang Hyang Widhi yang menentukan pahala dari
karmanya 5eliau mem"eri gan/aran sesuai dengan hukum karmanya
Aadi kelahiran kita kedunia walaupun dalam menderita adalah
sesungguhnya sangat "eruntung karena kita mendapat kesempatan untuk
"er"uat "aik, meningkatkan /iwa kita untuk menentukan hidup kita yang akan
datang
,& 2un"si Pr74etik A"ama Hin!u Dalam Hukum
Agama Hindu mem"erikan tuntunan dan arahan moral yang "enar
kepada pemeluknya untuk menu/u tu/uan hidup se"agaimana /uga tu/uan
Agama Tuhan men.iptakan manusia disertai dengan * 3dua4 unsur, yaitu%
B)nsur PositifC dan B)nsur $egatiiC 35aik dan 5uruk4 )ntuk men/alani Swa
!harma dan Para !harma dalam hidup ini, supaya tidak ter/adi "enturan
antara dua hal terse"ut maka oleh manusia di"uatlah aturan yang dise"ut
Hukum
$amun perlu dipahami "ahwa Agama se"agai "asi. atau dasar pada
hukum terse"ut, setiap gerak hukum yang selalu diwarnai oleh a/aran Agama
Materi hukum yang diam"il dari nilai0nilai Agama yang ada, dengan kata lain
Agama se"agai induk "erlaku dari Hukum itu sendiri sehingga tu/uan Agama
selaras dengan tu/uan hukum, yaitu% menuntun dan mengarahkan manusia
untuk men.apai keharmonisan dalam hidup
!alam Pustaka Su.i Weda dan Pustaka Su.i Agama Hindu lainnya,
terdapat ungkapan0ungkapan yang merupakan fungsi profetik dalam hukum,
85
dari sudut pandang Agama Hindu, diantaranya ialah% Weda Smerti 3Manu
Smerti4% >II*+,:>II:&%:'4
5ila 6a/a tidak menghukum dengan tidak /emu0/emunya
kepada orang0orang yang patut dihukum, maka yang kuat akan
melalap yang lemah, seperti ikan dalam tempayan
Hukum dapat di2onis tepat 3"i/aksana4 hanya oleh orang0orang
yang su.i, setia kepada /an/i yang "ertindak selalu menurut
!harma 3Mem"aga !harma4 oleh orang yang mempunyai
pem"antu ahli dan "i/aksana
!imana keadilan dirusak oleh ketidak adilan atau ke"enaran
atau kelo"aan, sedangkan hakim melihatnya, mereka akan
dihan.urkan pula
#eadilan yang dilanggar, menghan.urkanI keadilan yang
dipelihara akan men/aminnya, oleh karena itu keadilan /angan
dilanggar, pelanggaran keadilan akan menghan.urkan kita
sendiri
!emikianlah ungkapan dalam Weda Smerti 3Manu Smerti atau Mana2a
!harma Sastra4 Selan/utnya dapat kami kemukakan ungkapan dalam
Wira.arita 6amayna, yang merupakan amanat Sri 6ama, se"agai salah
seorang Awatara Wisnu 3Pen/elmaan Tuhan Turun ke !unia4I 6amayana
3III-'I --I H', JJI>'&4
#etenangan, kasih sayang hendaklah selalu dilaksanakan
Aangalah lemah kepada apa yang ditakutkanX #esalahan rakyat
"ila dia"aikan, ia tidak akan mengenal setia lagi, ia akan
"er"uat sewenang0wenang
Seperti halnya si kam"ing, takut, hormat ia pada kayu yang
tegak, "ila .ondong, sam"il main0main ia meniti naik Senang
tiada khawatir ia "erlari
5ila /elas /ahat hendaknya dihukum, "ila perilakunya salah,
lenyaplah ia yang "esar dosanya Per"in.angkan dan
pertim"angkan dengan sungguh0sungguh !emikianlah "ila
orang "er/asa "erilah Anugerah, "erilah kesenangan Itulah
yang patut di"eri Anugerah, dan yang patut dihukum
86
5rata Hyang Yama, menghukum orang yang melakukan
ke/ahatan Hyang Yamalah yang menyiksa roh pen/ahat
sesudah mati Adinda /uga patut menghukum orang yang
melakukan kesalahan )payakan untuk menumpas setiap orang
yang "ermaksud menghan.urkan $egara Mengka
D& Ran"kumam
Pemaparan tentang hukum ini menga/ak dan mengayadarkan kita "ahwa
sesungguhnya aturan hukum apa pun yang ada di dunia ini adalah "erasal dari hukum
Tuhan, yaitu hukum ta yang mengatur seluruh alam dan komponennya Nleh karena
itu, agama dan hukum "erkaitan erat, agama se"agai basi$ atau dasar hukum terse"ut
Setiap gerak hukum diwarnai oleh a/aran agama, materi hukum yang ada di dunia ini
diam"il dari a/aran agama se"agai induk "erlaku dari hukum itu sendiri sehingga
tu/uan agama selaras dengan tu/uan hukum, yaitu menuntun dan mengarahkan
manusia untuk men.apai keseim"angan hidup 3Moksartham /agadhita ya .a iti
dharma4
Agama Hindu mem"erikan tuntunan dan arahan moral yang "enar
kepada pemeluknya untuk menu/u tu/uan hidup se"agaimana /uga tu/uan
Agama Tuhan men.iptakan manusia disertai dengan * 3dua4 unsur, yaitu%
B)nsur PositifC dan B)nsur $egatiiC 35aik dan 5uruk4 )ntuk men/alani Swa
!harma dan Para !harma dalam hidup ini, supaya tidak ter/adi "enturan
antara dua hal terse"ut maka oleh manusia di"uatlah aturan yang dise"ut
Hukum !alam agama Hindu sangat menekankan hukum yang adil yang sudah /elas
di/a"arkan dalam kita" 0 kita" su.i >eda se"agai dasar dari hukum Hindu yang
menuntun dan mem"eri arahan moral yang "enar kepada pemeluknya Agama
E& Da4tar Pustaka
87
Maswinara 3I Wyn4, Tahun :EEH, 5hagawad 7ita, Pener"it Paramita, Sura"aya
Nka 3I 7usti Agung4, Tahun :EE*, Slokantara, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta
Pud/a 37 MA4, 6ai Sudharta, 3T/okorda4, Tahun :EE-, Manawa !harma Sastra,
Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta
Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EE', Sama >eda Samhita, Pener"it Hanuman Sakti
Aakarta
88
BAB I'
ETIKA 5MORALITAS6
A& K7m.etensi Dasar
Agama se"agai sum"er moral yang di/adikan dasar etika dan
moralitas"agi umat hindu yang "erpedoman dari kita" su.i weda Sehingga%
Mahasiswa mampu memahami agama se"agai sum"er moral
Mahasiswa mampu memahami dan meme"edakan setiap a/aran etika
dan moralitas menurut weda, Manusmrti, Maha"rata, 5hagawangita,
wrhaspatitattwa, sarasamu..aya, kita" slokantara
B& In!ikat7r
Men/elaskan agama se"agai sum"er moral
Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut Weda
Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut Manusmrti
Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut Maha"rata
Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut 5hagawadgita
Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut wrhaspatitattwa
Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut Sarasamu..aya
Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut kita" Slokantara
A& Materi
Etika 3moralitas4 yang "ersum"er dari a/aran agama merupakan suatu a/aran
yang sangat penting sekali dalam kehidupan manusia, se"a" konsep ini menga/arkan
manusia untuk selalu mengkedepankan ke"enaran dan ke"a/ikan Implementasinya
manusia mampu mengendalikan diri dalam setiap gerak langkah kehidupan agar
terwu/ud kedamaian tanpa kekerasan
89
+& A"ama Seba"ai Sumber M7ral&
Menurut agama Hindu Etika dan Moralitas sama dengan Susila Susila
"erasal dari kata Sanskerta BSilaC yang "erarti tingkahlaku, mendapat awalan
BSuC yang "erarti "aik #ata Susila "erarti sikap(tingkahlaku yang "aik dan
"enar Tata Susila "erarti peraturan tingkahlaku yang "aik dan mulia yang
harus men/adi pedoman hidup manusia 3Mantra, :EFE%'4
A/aran Etika atau Tata Susila yakni tingkahlaku yang "aik dan "enar
untuk ke"ahagiaan hidup serta keharmonisan hu"ungan antara manusia
dengan Tuhan Yang Mahaesa, antara sesama manusia, dengan alam semesta
dan .iptaan0$ya 3Titi", :EE-%,F4
Peraturan tingkahlaku yang "aik dise"ut orang Tata susila $ama
lainnya adalah Etika, "ila etikad "eretika masih dalam angan0angan dise"ut
orang "udi "aik dan "ila diwu/udkan dalam tindakan dise"ut orang "udi
pekerti yang "aik
Etika adalah pengetahuan tentang kesusilaan #esusilaan "er"entuk
kaidah0kaidah yang "erisi larangan0larangan atau suruhan0suruhan untuk
"er"uat sesuatu !engan demikian dalam etika kita akan dapati a/aran tentang
per"uatan yang "aik dan per"uatan yang "uruk Per"uatan yang "aik itulah
supaya dilaksanakan dan per"uatan yang "uruk itu dihindari
Agama se"agai sum"er moral yang di/adikan landasan dasar etika dan
moralitas "agi umat Hindu, sedangkan pedoman yang dipergunakan adalah
#ita" Su.i Weda dan #ita"0kita" Su.i Agama Hindu lainnya 5erikut ini
"e"erapa a/aran etika dan moralitas dalam #ita" ?u.i Hindu
)& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut -e!a
Segala yang ada ini tunduk pada 6ta !emikian pula halnya dengan
manusia !engan mengikuti rta orang akan hidup harmonis dengan alam dan
90
sesama manusia Per"uatan yang "erlawanan dengan rta dise"ut anrta, yang
artinya ketidak"enaran Hidup agar mengikuti hukum alam, manusia yang
hidup dengan mengikuti hukum alam akan selalu "er"ahagia Se"aliknya
orang yang melawan hukum alam dengan menggunduli hutan "elantara, akan
menim"ulkan kesulitan "agi umat manusia, seperti datangnya "an/ir,
tim"ulnya longsor dan lain0lain
$a de2@mimati 2ratam
Rat@tm@ .ana /r2ali
tath@ yu/@ 2i 2@2fte
6g2eda J,,E
Ter/emahan%
Manusia tidak dapat melawan hukum alam dan kehendak
Tuhan, manusia yang melawan hukum alam hidupnya
menghadapi kesulitan
Suka menolong, >eda menga/arkan orang harus "akti kepada Tuhan,
dengan "akti orang akan memperoleh sifat0sifat "aik Tuhan Nrang terse"ut
akan men/adi "aik hati, suka "er"uat "aik dan suka menolong orang lain yang
"erada dalam kesulitan Nrang "aik dan suka menolong pasti akan
memperoleh perlindungan Tuhan dan hidupnya akan selalu "ahagia
>anR@y@ dugdham pDt2@
s@dhy@ 2asa2aR.a ye
te 2ai "radhnasya 2istapi
payo asy@ up@sate
Athar2a2eda J:+,:
Ter/emahan%
Nrang yang suka menolong dan "ersifat "aik
selalu akan memperoleh kekuatan
dengan pertolongan Tuhan
mereka akan selalu hidup "ahagia
Semua manusia "ersaudara, sesungguhnya dunia ini adalah satu
keluarga "esar Tiada yang "esar, tiada yang ke.il, semua manusia adalah
91
saudara yang harus "ergerak demi men.apai kema/uan dan menghan.urkan
ke/ahatan "ersama !engan demikian semua manusia akan "ahagia dan
se/ahtera, hidup tenang dan damai Ter.apailah kese/ahteraan se.ara
menyeluruh di dunia
/!yesthso akani sthsa ete
sambhrtaro vyrdhuh subhagya
yuv pit svap rudra esm
sudugh prnih sudin marudbhyah
6g2eda >-+'
Ter/emahan%
Tiada yang "esar dan tiada yang ke.il
semua adalah saudara, ma/ulah demi kema/uan
karma utama pemuda menghan.urkan ke/ahatan
semua manusia akan hidup se/ahtera dan "ahagia
Nrang harus hidup damai, hidup dalam suasana persaha"atan Semua
orang hendaknya mampu melihat orang lain se"agai saha"at, maka mereka
tidak akan saling mem"en.i !engan demikian semua kemarahan,
permusuhan, kedengkian dan ke"en.ian akan hilang #utipan "erikut
men.erminkan hal ini%
drte drmha m@ mitrasya m@ .aksus@
sar2@ni "hLt@ni samDksant@m,
mitrasy@ham .aksus@ sar2@ni "hLt@ni
samikse mitrasya .aksus@ samiksamahe
3Ya/ur2eda, ,-:F4
Ter/emahan%
Tuhan, kuatkanlah kami
Semoga semua orang memandang kami se"agai seorang saha"at,
Semoga saya memandang mereka se"agai seorang saha"at,
Semoga kami pandang memandang se"agai seorang saha"at
!engan hidup "ersaha"at "erarti orang harus kasih sayang kepada
orang lain, hormat kepada orang tua, men/auhi ke"en.ian, mendam"akan
kesatuan dan persatuan Hal ini ter.ermin dari kutipan "erikut%
sahahrdayam s@mmanasyam a2id2esam krnomi 2ah, anyo anyam
92
a"hi haryata 2atsarh/@tam i2@ghnya
anu2ratah pituh putro m@tr@ "ha2atu sammanah, /@y@ patye
madhu matim 2@.am 2adatu Ranti2am,
m@ "hr@t@ "hr@taram d2iksan m@ s2as@ram uta s2as@ samyan.ah
sa2rat@ "hul2@ 2@.am 2@data "hadray@
3Athar2a >eda, ,,+:0,4
Ter/emahan%
Aku /adikan engkau sehati, satu pikiran, "e"as dari ke"en.ian
#asihlah satu sama lain seperti sapi mengasihi anaknya yang ia
lahirkan
5iarlah anak setia kepada ayah dan satu hati dengan i"u
"iarlah istri "er.akap dengan manis dan dengan kata0kata yang "agus
pada suami
Aangan sdr laki "en.i pada sdr laki, sdr perempuan dengan sdr
perempuan
rukunlah, "ersatulah dalam tu/uan, "erkatalah dengan kata0kata
persaha"atan
,& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut Manusmrti
Manusmrti adalah salah satu kita" !harmaRastra yang ter"aik !i
dalam kita" ini "anyak terdapat a/aran etika #ita" ini menga/arkan agar
hidup ini didasarkan atas !harma Ini "erarti kita harus "erpikir, "erkata dan
"er"uat yang "aik dan "enar sehingga kita mendapatkan kerahayuan Hanya
dengan melaksanakan !harma orang mendapatkan ke"ahagian di dunia dan di
akhirat Manusmrti menye"utkan%
adh@rmiko naro yo hi
yasya .@pyanrtana dhanam,
hims@rataR .a yo nityam
neh.isau sukhamedhate
93
3Manusmrti, I>:H+4
Ter/emahan%
Seseorang yang tidak men/alankan dharma atau orang yang
mendapat kekayaan dengan /alan .urang dan orang yang suka
menyakiti makhluk lain, tidak akan pernah "er"ahagia di
dunia ini
n@mutra hi sah@y@rtham pit@
m@t@i .a tisthatah,
na putrad@ram na /n@tir
dharmas tisthati ke2alah
3Manusmrti, I>*,E4
Ter/emahan%
Tidak "apak, tidak i"u, tidak anak, tidak istri atau teman akan
mengantarkan orang ke dunia sana Yang tetap ada padanya
hanyalah !harma
Salah satu dharma kita yang amat mulia ialah hormat kepada i"u dan
5apak !emikian pula kepada i"u dan "apak guru di sekolah I"u dan
"apaklah yang menye"a"kan kita ada yang merawat dan mem"iayai hidup
kita se/ak ke.il 5etapa "esarnya pengor"anannya kepada anak tak dapat
dihitung dan di"ayar Tiada kasih yang dapat menyamai kasih i"u Malu
apakah yang kita pakai mem"alas /asa i"uP Hanya "akti kita mempersenang
mereka, dan i"u akan mem"erkati kita !emikian pula hormat kita kepada i"u
dan "apak guru di sekolah
yat mtpitarau kleaam sahete sambhave nrnm
na tasya niskrtih aky kartum varsaatair api
3Manusmrti, II**H4
Ter/emahan%
Penderitaan i"u dan "apak sewaktu lahirnya anak tidak dapat
di"ayar, walaupun dalam seratus tahun
tayornilyam priyam kuryt
$ryasya $a sarvad
tesveva trisu tustesu
94
tapah sarvam sampyate1
3Manusmrti, IM**F4
Ter/emahan%
Hendaknya ia mempersenang kedua mereka itu 3i"u dan
"apak4 dan guru penga/ian 3guru yang mem"erikan
pengetahuan4 Andaikata kita dapat mempersenang ketiga
mereka itu maka semua tapa akan "erhasil
0& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut Maabarata&
Mah@"harata adalah salah satu kita" Itih@sa Itih@sa yang lain adalah
6amayana Mah@"h@rata menga/arkan supaya orang menaruh kasih sayang,
rasa "ersaha"at, simpati dan "eritikad "aik terhadap semua makhluk Ini
semuanya akan mengantarkan orang kepada kedamaian, dan dengan
kedamaian orang akan dapat mewu/udkan kese/ahteraan hidup, ke"ahagiaan
hidup sehat lahir "atin #utipan "erikut menun/ukkan hal ini%
Yadanyesam hitam nasya @tmanah karma purusam,
srapatrapeta 2a yena na tat kury@t katarh.ana
3Mah@"h@rata4
Ter/emahan%
Per"uatan yang tidak mengantarkan orang kepada kerahayuan,
atau mem"awa malu kepada kita, /anganlah itu dilakukan
kepada siapapun
sar2e "ha2antu sukhinah
sar2e santu niramayah
sar2e "hadr@ni paRyantu
m@ kaR.id duhkha "ag "ha2et
3Maha"harata4
Ter/emahan%
Semoga semua "ahagia,
semoga semua sehat dan /u/ur,
semoga semua men/umpai ke"ahagiaan,
semoga tidak ada yang sengsara
95
1& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut Ba"a#?!"Hta&
5haga2adgita ter"agi atas :F 5a" Hampir seluruh isi 5haga2adgita
merupakan per.akapan antara #rsna dan Ar/una, per.akapan antara guru
dengan murid, antara awatara dengan seorang penganutnya
!alam 5haga2adgita ke.endrungan0ke.endrungan sifat manusia
di"edakan men/adi dua "agian, 3:4 !ai2i Sampat, yaitu ke.endrungan
kedewataan #e.endrungan kedewataan adalah ke.enderungan0ke.enderungan
yang mulia yang menye"a"kan manusia "er"udi luhur yang mengantarkan
orang untuk mendapatkan kerahayuan 3*4 Asuri Sampat, yaitu ke.enderungan
keraksasaan #e.enderungan ini adalah ke.enderungan yang rendah yang
menye"a"kan manusia "er"udi rendah yang menye"a"kan manusia dapat
/atuh ke /urang neraka
#edua ke.enderungan itu ada pada diri semua orang hanya dalam
ukuran yang "er"eda0"eda Ini "erarti "ahwa dalam diri orang terdapat sifat
"aik dan sifat "uruk atau su"hakarma dan asu"hakarma
Agar orang tidak dikuasai oleh ke.enderungan0ke.enderungan yang
rendah ia harus mengendalikan diri dari gun.angan0gun.angan hati yang tidak
"aik Sifat kedewataan adalah sifat0sifat etis karena semuanya itu mem"awa
orang pada keserasian, kedamaian, tulus, ahimsa, /u/ur, hormat kepada guru,
kesu.ian "adan dan pikiran, serta ketetapan hati dan penguasaan diri adalah
sifat0sifat etis yang "aik dan "enar
Ini "erarti orang harus menghindar dari sifat0sifat keraksasaan )saha
untuk dapat lepas dari sifat0sifat tidak "aik ialah dengan /alan menguasai diri
sendiri !alam hu"ungan ini 5haga2adgita "erulang0ulang menye"utkan agar
orang dapat menguasai indriyanya, karena indriya yang menghu"ungkan
manusia dengan dunia ini, dunia o"/ek kesenangan !engan menguasai
96
indriya maka keinginan yang tim"ul dari dirinya itu dapat diarahkan kepada
tu/uan0tu/uan yang "aik yang mem"awa keselamatan kepada dirinya sendiri
Adapun metode untuk menguasai indriya, 5haga2adgita mengikuti praktek
a/aran yoga Indriya harus ditarik dari o"/ek0o"/ek keinginan seperti kura0
kura menarik semua anggota "adannya ke dalam dirinya
yad@ samharate .@yam
kurmo ng@nD2a sar2aRah,
indriy@nindriy@rthe"hyas
tasya pra/n@ praghit@
35haga2@dgita H'F4
Ter/emahan%
Ia yang dapat menarik indriyanya dari o"/ek keinginan dengan
sempurna, sepeni kura0kura yang menarik anggota "adannya
ke dalam dirinya, itulah orang "i/aksana
!ari uraian di atas tampaklah "ahwa "enda0"enda dunia inilah yang
menggun.ang0gun.angkan hati manusia yang men/auhkannya dari
ketenangan, kedamaian hati, dan ke"ahagiaan #arena itu orang diharuskan
dapat mengendalikan indriyanya ke dalam ikatannya dengan "enda0"enda
duniawi ini, sehingga ke"i/aksanaan tetap men/adi pelita penerang /iwa
Seperti terungkap pada sloka0sloka di "awah ini%
dhyayto vigvayn pumsah
sangas tes6pa!yate
sangt sn!yale kmah
kmt krodho bhi!yate1
35haga2@dgDta II-*4
Ter/emahan%
5ila seseorang selalu memikirkan "enda0"enda duniawi, ia
akan terikat kepadanya !ari ikatan mun.ul keinginan, dari
keinginan mun.ul kemarahan
krodhd bhavati sammohah
sammoht smrti-vibhramah,
smrti-bhramd buddhi-no
97
buddhi-nst pranayati1
35haga2adgita II-,4
Ter/emahan%
!ari kemarahan mun.ulah ke"ingungan,
dari ke"ingungan hilang ingatan,
hilang ingatan menghan.urkan pikiran,
kehan.uran pikiran mem"awa kemusnahan
rga-dvesa-viyuklais tu
visayn indriyai $aram,
tma-vayair vidheytm
prasdam adhiga$$hati
35haga2adgita II-&4
Ter/emahan%
Akan tetapi ia yang dapat mengendalikan pikirannya di tengah
"enda0"enda duniawi, dengan dapat menguasai indriyanya,
"e"as dari ikatan dan perasaan enggan ia men.apai ketenangan
!engan indriya yang terkendali, dengan hati yang tenang orang harus
melakukan kewa/i"annya di dunia ini dengan /alan "eker/a, seperti diungkap
dalam sloka di "awah ini
saha/am karmakaunteya
sa0donam api na tya/et,
sar2@ram"h@ hi dosena
dhLmen@gnir i2@yrt@h
35haga2@dgDta J>III&F4
Ter/emahan%
Nrang hendaknya /angan melepaskan peker/aan yang sesuai
dengan diri, N Ar/una, meskipun ada kurangnya, karena semua
usaha diselimuti oleh kekurangan seperti api oleh asap
&armanaiva hi samsiddhim
thita !anakdayah,
loka-sagngraham evpi
sampayam kartum arhasi1
35haga2adgita III*+4
Ter/emahan%
98
Hanya dengan "eker/a, Pra"u Aanaka dan lain0lainnya
mendapat kesempurnaan, /adi kami harus /uga melakukan
peker/aan dengan pandangan untuk pemeliharaan dunia
!emikianlah a/aran etika dan moralitas serta pengendalian diri
dia/arkan oleh kita" 5haga2adgita yang hendaknya men/adi pedoman
"ertingkahlaku dalam mengarungi hidup di dunia ini
:& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut -ras.atitattBa&
Wrhaspati tattwa terdiri dari H& sloka yang masing0masing di/elaskan
maksudnya dalam "ahasa Aawa #una Isinya merupakan per.akapan antara
5hatara Parameswara dengan yang Mulia Wrhaspati
Pengendalian diri, Etika dan Moralitas Agar orang tidak /atuh ke
/urang neraka maka orang harus mengendalikan dirinya dan melaksanakan
a/aran etika sehingga ke.endrungan0ke.endrungan hati yang "uruk dapat
di"endung dan ke.endrungan hati yang "aik dapat dipupuk !alam hu"ungan
ini Wrhaspatitattwa mengam"il ast@nggayoga a/aran 6si PataT/ali se"agai
/alan untuk menguasai diri !engan demikian a/aran yama niyama dalam
a/aran ini /uga men/adi alas a/aran yoga ialah se"agai a/aran yang "ersifat
etis Susunan satangga yoga dalam kita" Wrhaspatitattwa ini "er"eda dengan
Susunan sadangga yoga 6si PataT/ali, dengan memisahkan yama niyama dari
kedelapan anggota yoga, sehingga yang tinggal enam anggota yoga itu
dise"ut sadangga yoga Susunan sadangga yoga itupun "er"eda dengan
susunan dalam yoga sLtra, yaitu dengan mendahulukan dhyana dari
pranayama dan mengganti asana dengan tarka yoga Tetapi pen/elasan
masing0masing anggota yoga itu sesuai pula dengan pen/elasan yoga sLtra
PataT/ali
!alam kita" Wrhaspatitattwa ini a/aran yoga dimulai dengan /alan
sadangga yoga dan kemudian a/aran yama niyama Seperti kutipan di "awah
ini
99
Praty@h@raRtath@ dhy@nam
pr@nay@maR.a dh@ranam,
Tarkas.ai2a s@madhis.a
sadangga yoga u.yate
$ahan tang sadanggayoga ngaranya, ika ta sadhana ning sang
mahyun umangguhakena sang hyang WiResa denika, pahawas
tang hidepta, haywa ta iw]ng0iw]ngdentang]ngo sang hyang
a/i hana praty@h@ra yoga ngaranya, hana dhyanayoga
ngaranya, hana pr@n@yama yoga ngaranya, hana dh@rana yoga
ngaranya, hana harus tarkayoga ngaranya, hana sam@dhi yoga
ngaranya, nahan tang sadangga yoga ngaranya
3Wrhaspatitattwa, ',4
Ter/emahan%
!emikianlah sadangga yoga namanya, itulah sarananya orang
yang ingin menemukan sang hyang Wisesa, "iarlah terang
hitam, /anganlah kalut olehmu mendengar a/aran ini Ada
pratyahara yoga namanya ada dhy@na yoga namanya, ada tarka
yoga namanya, ada sam@dhi yoga namanya !emikian
Sadangga yoga namanya
#ita" Wrhaspatitattwa /uga menga/arkan, indriya dan pikiranlah yang
dikendalikan untuk memperoleh kedamaian hati !alam a/aran ini pikiran itu
dise"ut .itta, namun kadang0kadang dise"ut /nana atau hati N"/ek pemusatan
pikiran ialah sang hyang WiResa, yang di sana sini /uga dipanggil 5hat@ra
?iwa atau sang hyang Param@tma Pen/elasan masing0masing "agian yoga ini
seperti di "awah ini
Indriy@nindriy@rthe"hyan
2isaye"hyah prayatnatah,
/nantena manasahrlya
praty@h@ro nigadyate
Ikang indriya ka"eh winat]k wisayanya, ikang .itta "udhi
mana tan wineh maparan0parana kin]mitak]n ing .itta
malilang, yeka praty@hara ngaranya
3Wrhaspatitattwa, '&4
Ter/emahan
100
Indriya itu semua ditarik sasaran keinginannya, .itta "uddhi
manah tidak di"iarkan mengem"ara ke mana0mana, namun
dipegang "aik0"aik pada .itta yang hening "ersih, itulah
praty@h@ra namanya
$ird2and2an nir2ik@r@n.a
nis@ntama.alam tath@,
yadrLpam dhy@yate nityam,
tad dhy@namiti kathyate
Ikang /n@na tan pangrwarrwa, tatan wik@ra, enak h]n]ng0
h]n]ng nira, umid]ng sado tan k@warapan, yeka dhy@na yoga
ngaranya
3Wrhaspatitattwa, ''4
Ter/emahan
Pikiran yang memusat, tidak "eru"ah0u"ah, tenang dan
tentram, tetap tidak goyah, tidak terselimuti apa0apa, itulah
dhyana yoga namanya
Pidhy@ya sar2ad2@rr@ni 2@yurantranigrhyate,
mLrdh@nam 2@yuno"hidya pr@n@yama nigadyate
Ikang sar2adw@ra ka"eh yateka tutupana mata, irung, tutuk,
talinga, ikang wayu huwus inis]pngLnin rumuhun, yateka
win]twak]n mahawana ng wunwunan, kunang yapwan tan
a"hhyasa ikang w@yu mahawaneng hirung, ndan sakasadidik
dening manetwak^ wayu, yateka pr@nayama yoga ngaranya
3Wrhaspatitattwa, '-4
Ter/emahan
Semua pintu ditutup, mata, hidung, mulut, telinga )dara yang
telah dihirup terle"ih dahulu, dihem"uskan keluar melalui
u"un0u"un 5ila tidak terlatih udara melalui itu, dapatlah
dikeluarkan melalui hidung Hendaknya sedikit demi sedikit
Yang demikian itulah dise"ut pr@nay@ma yoga
5ngkram hrdaye sthpya,
tattwal8ne swtmalym,
5ngkrah samdhto yasmd,
dhranam vai nigadyate1
101
Hana ongkrsabda umungwing hati, yateka dhranm,
yapwan hilang ika nora karengo ri kla ning yoga yeka
iwtma ngaranya, s6nywak bhatara Siwa yan mangkana,
yeka dhrana yoga ngaranya
Wrhaspatitattwa, 'H4
Ter/emahan
Ada Nngk@ra Ra"da namanya, tempatnya dalam hati, itulah
supaya ditahan kuat0kuat 5ila ia lenyap tak terdengar lagi
waktu melaksanakan yoga, itulah Siwa @tma namanya Pada
saat yang demikian 5hat@ra Siwa "er"adan sunya Yang
demikian itulah dh@rana yoga namanya
ka iva tadr6pam,
ksah santatam druvam,
Nihsabdam tarkayetnityam
sa tarka iti kahyate1
&adi ksa rakwa sang hyang paramrtha, ndan ta
palenanira lawan ksa, tan hana abda ri nira, ya ta
kalingan ing paramartha, papada nira lawan awang-awang
malilang !uga, yeka tarkayoga ngaranya1
3Wrhaspatitattwa, 'F4
Ter/emahan
Seperti angkasalah sang hyang param^rtha, 5adannya dengan
angkasa ialah padanya tidak ada suara !emikianlah hakikat
sang hyang param@rtha sama dengan awang0awang yang
"ersih #eadaan yang demikian tarkayoga namanya
Nirupeksam nirkalpam
nihsprhe sntamavyayam,
/linggam $intayet nityam,
samdhistena kathyale1
Ikang /nn@ tan popakaa, tanpangalpana, tan hana kahar]p nira,
tan hana sinadhyanira, alilang tan k@waranan /uga, tatan
pakahilangan, tatan pawastu ikang .etana, apan m@ri humid]p
sira ikang sarira, luput sangkeng .atur kalpana =aturkalpan@
ngaranya, wruh lawan kinawruhan pangawruh lawan
mangawruhi, nahan yang .atur kalpana ngaranya, ika ta ka"eh
tan hana ri sang yogDRwara, yateka sam@dhi yoga ngaranya
3Wphaspatitattwa, 'E4
102
Ter/emahan
Pikiran yang sadar dari apa yang dipandang, "e"as dari apa
yang "er"entuk, tiada yang diharap0harapkannya, tidak ada
yang hendak di.apainya, su.i "ersih tak terlutup apapun /uga,
tidak ada wu/udnya kesadaran itu, se"a" tidak lagi ia
memikirkan "adannya, "e"as dari .atur kalpana =atur kalpana
namanya ialah tahu dan yang diketahui, pengetahuan dan
mengetahui, itulah .atur kalpana namanya, itu semuanya tidak
ada pada sang yogiswara Yang demikian itulah samadhi yoga
namanya
Suasana yang di uraikan di atas ini suasana seseorang yang sedang
melaksanakan praktek yoga Sudah tentu tidak semua orang dapat
melaksanakan a/aran yoga seperti itu karena kemampuan orang "er"eda0
"eda Suasana pikiran yang digam"arkan di atas adalah suasana pikiran yang
luar "iasa tenangnya lepas dari sentuhan rangsang dunia ini, karena
kemampuan pengendalian pikiran yang luar "iasa pula Sang YogDRwara
/ulukannya orang yang demikian
Setelah uraian0uraian terse"ut di atas "arulah di dalam kita"
Wrhaspatitattwa diuraikan a/aran yama niyama yang merupakan a/aran etika
di dalam yoga Seperti sudah dise"utkan di depan Susunan yama niyama ini
di sana sini ada per"edaan0per"edaannya dengan yama niyama dalam yoga
siltra PataT/ali Susunan yama dalam kita" Wrhaspatitattwa adalah semikian
Ahims@ "rahma.ayan.a,
satyam a2ya2ah@rikam,
Astainyamiti pan.aite
yam@ rudrena "h@sit@h
Ahims@ ngaranya tan pamati0mari, "rahma.arya ngaranya tan ahyun
ara"ya, satya ngaranya tatan mithyawa.ana, awyawah@rika ngaranya
tan awiw@da, tan adol aw_lya, tan paguna dosa, astainya ngaranya tan
amaling0maling, tan angalap drewya ning len yan tan u"haya
3Wrhaspatitattwa, -+4
Ter/emahan%
103
Ahims@ namanya tidak me"unuh0"unuh, "rahma.ari namanya tidak
mau kawin, satya namanya tidak "erkata "ohong, awyawaharika
namanya tidak "er/ual "eli, tidak "er"uat dosa karena kepintaran,
astainya namanya tidak men.uri, tidak mengam"il milik orang lain "ila
tidak dapat persetu/uan kedua pihak
!emikianlah susunan yama dalam kita" Wrhaspatitattwa yang sifatnya
etis sekali !emikian pula susunan niyama dalam kita" ini sifatnya /uga
seperti yama yaitu sangat etis se"agai pedoman hidup yang "aik Susunannya
seperti di "awah ini
/krodha guruur6s
sau$am haralghavam,
apramda$a pan$aite
niyamh parik8lith1
/krodha ngaranya tan bwat sRrRngRn, gurususr6s ngaranya
bhakty aguru, sau$a ngaranya nitya ma!apamaradina arira,
hralghawa ngaranya tan abwat ing pinangan, apramda
ngaranya tan palRh-palRha1
3Wrhaspatitattwa, -:4
Ter/emahan%
Akrodha namanya tidak marah sa/a, gurususrLs@ namanya
"akti "erguru, sau.a namanya selalu melakukan /apa,
mem"ersihkan "adan, @h@ral@ghawa ialah tidak "anyak0"anyak
makan, apram@da namanya tidak lalai
A/aran0a/aran yama niyama seperti terse"ut di atas /uga kita dapati
terse"ar dalam lontar0lontar di 5ali antara lain ialah lontar >ratiRasana,
Pan.aRiksa
9& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut S@rasamuGGa$a&
Sarasamu..aya menye"utkan "ahwa hanya manusialah yang mengenal
per"uatan yang salah dan "enar, "aik dan "uruk, dan dapat men/adikan yang
tidak "aik itu men/adi "aik Itulah salah satu kemampuan manusia yang
di"erikan oleh Tuhan #arena manusia ini adalah mahluk yang mulia, mahluk
104
"erpikir, maka ia mampu melepaskan dirinya dari asu"h@ karma dan masuk
dalam su"h@karma Pada "anyak komentar dari sloka0sloka kita"
S@rasamu..aya ini orang0orang yang "er"udi luhur dise"ut sadhu/ana, sang
sa//ana, sedangkan orang yang "erta"iat "uruk dise"ut dursila, dur/ana,
dursila wwang ppabhudhi Nrang S@dhu /ana adalah orang yang sa"ar, tidak
kasar, tidak memikirkan akan .a.at .ela orang Hanya ke"a/ikan sa/alah yang
diker/akannya, terutama kasih sayang terhadap sesama hidup Hal ini semua
adalah aki"at "anyak memiliki ilmu sehingga "eliau merunduk "agaikan padi
yang sarat dengan "uah yang "ernas Semua sifat0sifat ke"a/ikan itu dapat
kita "anyak pada ayat0ayat seperti di "awah ini
#uneng laksana sang Sadhu, tan agirang yan inalem,
tan alara yan ininda, tan kataman kroda,
pisaningun u/arakena ng parusawa.ana,
langgeng dhDr@hning manah nira
3Sarasamu..aya, ,+-4
Ter/emahan%
Adapun .iri0.iri sang s@dhu adalah tidak gem"ira /ika dipu/i,
tidak sedih /ika di.ela, pun tidak kerasukan marah, tidak
mungkin "eliau mengu.apkan kata0kata kasar, se"aliknya
selalu tetap teguh dan su.i "ersih pikiran "eliau
0awan ta waneh, tarangRn-angRn dosa ning len, pisaningun
u!arakRnang parpawda, gunanya, inwang ulahnya, rahayu
!uga kengRt nira, tatan hana gantanira manasara sakeng
sist$ara apagRh !uga sira ri marydnira, mangkana lak-
sana sang sdhu, sira purusotama ngaranira waneh1
3Sarasamu..aya, ,+H4
Ter/emahan%
!an lagi sang s@dhu tidak memikirkan dosa atau .a.at orang
lain, pun tidak akan mengeluarkan kata0kata apapun tentang
.elaan atau teguran dari pihak lain, hanya ke"a/ikan dan
per"uatan "aik pihak lain sa/a dipikirkan "eliau, dan sama
sekali tidak ada kemungkinan "eliau akan menyimpang dari
perilaku orang arif, melainkan tetap teguh "erpegang pada
susila dan sopan santun !emikianlah laksana sang sadhu
105
5eliau dise"ut pula manusia utama4
#aramrthanya, upaama ta pwa sang sdhu ngaranira,
tumungkul dening kweh ning gunanira, mwang wruhnira,
kadyangganing pari, tumungkul dening bwatning wwahnya,
mwang pang ning kayu, tumungkul de ning tSb ning phalanya1
3Sarasamu..aya, ,+F4
Ter/emahan%
#esimpulannya, sa"ar dan tenang pem"awaan sang s@dhu,
merunduk karena "anyak ke"a/ikan dan ilmunya, se"agai
halnya padi runduk karena "erat "uahnya, dan dahan pohon
kayu itu runduk, dise"a"kan karena le"at "uahnya
"tan pakanimitta hyunira ring pratyupakra sang sa!!ana ar
gawayakRn ikang kaparrthan, kunang wiwekanira, prawrtti
sang sdhu ta pwa iki, maryad sang mahapurusa, mangkana
!uga wiwekanira, tan prakoyeka ring phala1
3Sarasamu..aya, ,:,4
Ter/emahan%
5ukan karena keinginan akan pem"alasannya, sang utama "udi
mengusahakan kese/ahteraan orang lain, melainkan karena hal
itu telah merupakan keyakinannya Pem"awaan sang s@dhu
memang demikian Itulah .iri orang yang "er/iwa "esar
!emikianlah keyakinan "eliau, tidak memandang akan
"uah hasil ker/anya
!emikianlah sifat0sifat mulia yang dimiliki sang s@dhu/ana
Selan/utnya kita sa/ikan uraian sifat0sifat orang papa "udhi yang sudah tentu
"erlawanan dengan sifat0sifat sang Sadhu "udhi Sifat0sifat itu adalah sifat
ingin "er"uat /ahat, tidak kasihan terhadap dirinya sendiri, "ohong, mem"uat
orang lain menderita, som"ong, munafik, menipu dan se"againya !i "awah
ini kami kutipkan "e"erapa ayat yang menguraikan sifat0sifat sang dur/ana
0awan purihnikang dur!ana, yadyan sawi!i ning sasawi dosa
sang sdhu, katon !uga denya, kunang yan dosanyawaknya,
ydayan sawwah ning wilwa towi katona ta de nya, tan tinon
=uga ya
3Sarasamu..aya, ,&*4
106
Ter/emahan%
!an ta"iat orang yang /ahat meskipun se"esar "i/i sawi dosa
sang s@dhu terlihat olehnya Akan tetapi mengenai noda
dirinya sendiri, kendati se"esar "uah ma/a yang seharusnya
terlihat olehnya, tidak tampak olehnya4
0awan swabhwa ning dur!ana, ika sang sdhu, atyanta !uga
sukhanirn panambaha atwang dara ri sang w=ddha pandita,
tatan mangkana ng dur!ana, wiparita kramanya, atyanta
paritus=anyn tRlah manirakrwamana angapahsa ri sang
mahpurusa
3Sarasamu..aya, ,&*4
Ter/emahan%
!emikianlah perangai sang dur/ana, sedangkan sang sadhu
keliwat senang hatinya untuk mem"eri hormat dengan segala
kerendahan hati serta dengan khidmat kepada sang pandita
yang arif "i/aksana Tidaklah demikian si dur/ana, ter"alik
perilakunya Ia terlalu sangat puas hatinya setelah menista,
"erlaku kurang a/ar dan menge/ek orang yang "er/iwa "esar
/pan sang sdhu ngaranira, yadyapin konRn sira ring ulah
salah, tan pangihidRp !uga sira, tan rRngS- rRngSn, kunang
ikang wwang dusta, yadyapin uhutana towi ring ulah salah,
inulahakRnnya !uga
3Sarasamu..aya, ,&F4
Ter/emahan%
Nrang yang dise"ut s@dhu "udi, "iarpun diperintah untuk
"er"uat dosa, sekali0kali "eliau tidak akan menurut, dan tidak
akan mentaati perintah itu Akan tetapi orang yang "erhati
/ahat, meskipun ia dilarang agar tidak melakukan per"uatan
/ahat, namun dilakukan /uga olehnya4
6upanya uraian0uraian dalam kita" ini "ermaksud untuk mem"erikan
.ontoh0.ontoh akan sifat "aik dan "uruk kepada semua orang dan mendorong
107
agar orang memilih sifat "aik Seseorang "aru akan dapat memilih apa"ila
disuguhi dua pilihan atau le"ih !emikian a/aran etika dan moralitas kita
selalu menemukan satu pilihan di antara dua sifat "aik dan "uruk Etika dan
moralitas selalu menun/uk /alan untuk memilih sifat yang "aik
S@rasamu..aya /uga menga/arkan "ahwa pikiranlah yang men/adi
sum"er dari segala apa yang dilakukan orang Pikiranlah yang memungkinkan
orang dapat melihat, mendengar, dan se"againya pun pula pikiranlah yang
men/adi sum"er hawa nafsu, sum"er per"uatan "aik dan "uruk #arena itu
"ila seseorang ingin mendapatkan keselamatan maka pikiran itu harus
dikendalikan Hal ini dinyatakan dalam S@rasamu..aya se"agai "erikut
/pan ikang manah ngaranya, ya ika witning indriya,
maprawrtti ta ya ring ubhubh karma, matangnyan ikang
manah!uga prihen kahrRtannya sekarRng1
3Sarasamu..aya, F+4
Ter/emahan%
Se"a" yang dise"ut pikiran itu merupakan sum"ernya nafsu,
ialah yang menggerakkan per"uatan yang "aik maupun yang
"uruk Nleh karena itu, pikiranlah yang segera patut
diusahakan pengendaliannya
#emudian dia/arkanlah "ahwa indriya itu adalah sorga dan neraka,
sum"er "ahagia dan .elaka 5ila ia dapat dikendalikan seseorang akan
mendapatkan sorga "ila tak terkendali orang akan mendapatkan neraka
!emikian seperti dise"utkan dalam ayat kita" S@rasamu..aya "erikut ini
$yang pa/ara waneh, indriya ikang sinangguh swarga0naraka,
kramanya, yan kawasa kahrRtanya, yaika s@ks@t swarga
ngaranya, yapwan tan kawasa kahr_tanya saksat naraka ika
3Sarasamu..aya, H:4
Ter/emahan%
Inilah lagi diuraikan, nafsu yang dianggap penye"a" sorga
ataupun neraka #eterangannya, /ika nafsu itu dapat dikuasai
pengendaliannya itulah merupakan sorga namanya apa"ila
108
tidak dapat dikuasai pengekangannya, itulah merupakan
neraka
!i dalam ayat E+ dari kita" ini kita dia/arkan supaya pikiran dan
indriya itu dihindari dari melakukan sesuatu yang terlarang, melakukan
sesuatu yang ter.ela, melakukan sesuatu yang pada akhirnya tidak
menyenangkan #ita" ini menga/arkan kesa"aran, tahan u/i, adalah emas
permatanya orang yang mampu memerangi indriya
Sangksepanya, ksam@ ikang param@rthaning pinakadr"ya,
pinaka mas manik nika sang w_nang lumage sakti ning
indriya, nora lum_wihana hal_pnya, anghing ya w_kasan ing
pathya, pathya ngaran ing path@d@na petah, tan panasar sangke
m@rga yukti, manggeh sadhana asing parana, tan apilih ring
k@la
3Sarasamu..aya, E,4
Ter/emahan%
#esimpulannya, kesa"aran hati itulah merupakan kekayaan
yang sangat utama Itu adalah se"agai emas dan permata orang
yang mampu dalam menerangi kekuatan hawa nafsu, yang
tidak ada mele"ihi kemuliaannya Akan tetapi ia /uga
pun.aknya pathya Pathya dise"ut patadanapeta, yang tidak
sasar, sesat dari /alan yang "enar melainkan tetap selalu
merupakan pedoman untuk men.apai setiap apa yang akan
ditempuh sepan/ang waktu4
Selain daripada &sama yaitu kesa"aran hati, maka kita" ini /uga
menga/arkan Dama yaitu ketenangan hati yang menye"a"kan orang sadar
akan diri sehingga tidak mudah tersesat oleh pengaruh gon.angan0gon.angan
emosi seperti krodha, irsya, dan se"againya
Isi pokok kita" Sarasamu..aya ini adalah a/aran Etika dan Moralitas
5er"agai suruhan, larangan mengenai tingkah laku disa/ikan oleh kita" ini
Tentu sa/a semua a/aran ini "erlandaskan a/aran agama Hindu, a/aran untuk
men.apai kelepasan dari "elenggu penderitaan
Pem"enahan diri sendiri mendapatkan tempat utama, di samping
pem"enahan diri dalam hu"ungan dengan orang lain Hal terakhir ini kita
109
dapati dalam a/aran anrRangsya, sangsarga dan $atur warna Tetapi /uga
hu"ungan antara hidup diakhiratpun mendapat perhatian yang "esar
5arang siapa yang hidup "aik di dunia akan mendapat ke"ahagiaan di
akhirat $amun pem"enahan hidup di dunia inilah yang terpenting, karena di
dunia inilah tempat kita "er"uat yang hasilnya akan kita nikmati di akhirat
dan pada kelahiran yang akan datang
#elahiran ini adalah tangga untuk naik ke sorga #arena itu kelahiran
ini harus dia"dikan untuk meningkatkan diri dalam ke"a/ikan supaya tidak
/atuh ke neraka =aranya ialah dengan melakukan dharma
#asih sayang selalu didam"akan orang #asih i"ulah yang paling
mulia Nrang harus hormat kepada orang tua, tetapi /uga kepada semua
makhluk !alam kita" ini kita dapatkan a/aran mengenai% =atur purusa artha,
trikaya, tentang pergaulan, hormat kepada orang lain dan orang tua, a/aran
tentang daRa yama dan daRa niyama
;& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut Kitab >l7k?ntara&
$askah ilokantara memiliki nilai0nilai etika 3tata susila4 atau
moralitas dalam kaitannya dengan pendidikan agama Hindu $askah
lokantara adalah salah satu naskah Hindu di 5ali yang /uga sarat dengan
a/aran0a/aran kesusilaan atau moralitas, yang dapat di/adikan tuntunan atau
pedoman dalam menu/u ke"erhasilan penyelenggaraan pendidikan agama
Hindu $ilai etika yang dimaksudkan seperti "erikut ini
;&+ )harma 5keBajiban suGi !an *rahmacari 5masa menuntut ilmu
.en"etauan6
Sukla brahma$ari ialah orang yang tidak kawin seumur hidupnya dari
ke.il sampai tua, "ukan karena mempunyai .a.at "adan atau Wandu 3lemah
syawat4, malah ia tidak pernah "er"i.ara tentang perkawinan sampai di hari
110
tuanya Sawala brahma$ara ialah orang kawin hanya sekali sa/a dan tidak
lagi, walaupun sudah ditinggalkan mati oleh istrinya &rsna brahma$ari ialah
orang yang kawin paling "anyak empat kali dan tidak kawin lagi
;&) Sat$a !an dharma 5kebenaran6
Mengenai satya 3ke"enaran4 ada dinyatakan Bmem"uat se"uah telaga
untuk umum itu le"ih "aik dari pada menggali seratus sumur Melakukan
ya!na 3kor"an su.i4 itu le"ih tinggi mutunya daripada mem"uat seratus telaga
Mempunyai seorang putra itu le"ih "erguna daripada melakukan seratus
ya!na !an men/adi manusia setia itu /auh le"ih tinggi mutu dan gunanya dari
mempunyai seratus putraC 3Nka, :EE,%:+4 Tidak ada dharma 3kewa/i"an
su.i4 yang le"ih tinggi dari ke"enaran 3satya4 tidak ada dosa yang le"ih
rendah dari dusta !harma harus dilaksanakan di ketiga dunia ini, dan
ke"enaran harus tidak dilanggar !ikatakan "ahwa tidak ada kewa/i"an su.i
yang mele"ihi ke"enaran, oleh karena itu /angan lupa "ahwa manusia harus
melakukan ke"enaran 3i"id4 B#emudaan dan ke.antikan rupa itu tidak
langgeng, tim"unan kekayaan tidak langgeng Hu"ungan dengan yang
di.intaipun tidak langgeng Nleh karena itu kita harus selalu menge/ar dharma
3ke"enaran4 karena itulah yang langgeng 3i"id4
;&, Karma Darma 5berbuat baik !an 4iraya berbuat ti!ak baik6
Menyimak makna sloka ' 3Nka, :EE,%:'4 dinyatakan "erikut ini,
B)ntuk seekor rusa yang "er"ahagia dengan rumput dan "uluh muda,
perhiasan itu tidak "erarti 5agi kera yang "er"ahagia dengan "uah0"uahan
dan pohon0pohon kayu, mutiara itu tidak ada artinya )ntuk "a"i yang
gem"ira dengan makanan yang sudah "usuk, "au "unga harum itu tidak
"erarti apa0apa Tetapi "agi manusia, dharmalah 3per"uatan "aiklah4 yang
harus diutamakan dan dilakukan walaupun kadang0kadang tidak
111
menggem"irakan Se"aliknya dinamai karma adharma atau niraya 3"er"uat
yang tidak "aik4
;&0 *udhiman atau krti atau pandita 57ran" $an" Ger!as6 !an
+aradara-war1i 5ti!ak merin!ukan istri 7ran" lain6
Perilaku orang "udhiman tersurat dalam sloka - 3Nka,:EE,%:H4
dinyatakan BIa yang setia kepada kewa/i"annya, yang telah mengatasi
kesom"ongan dan kemarahan, yang "i/aksana tetapi rendah hati, orang yang
tidak pernah menyakiti hati orang lain, puas dan setia pada istrinya, hormat
pada wanita lainnya, "aginya tidk ada sesuatunyapun yang perlu ditakutinya
di dunia ini
Nrang "udiman yang telah mendalam pengetahuannya tentang dharma
akan tidak menghiraukan segala usaha0usaha /ahat dan tipu muslihat musuh0
musuhnya untuk men/auhkan dirinya Aika ia tidak demikian "er"udi, ia pasti
akan mem"alas dendam 3i"id,:E4 #etentuan orang "udiman, antara lain% :4
krti artinya orang "i/aksana dan "udimanI *4 pratikara artinya ke/ahatan atau
kesakitan itu akan "er"alik kem"ali dari mana asalnya
;&1 Uttama Ianma 57ran" sale6
5agaimanakah yang dinamai orang Saleh ituP Nrang saleh walaupun ia
amat miskin, ia tidak akan mau melakukan peker/aan haram Seekor harimau,
walaupun kakinya dipotong remuk, ia tidak mau makan rumput 3i"id,*:4
;&: SBar"as$uta 5kelairan s7r"a6
5agaimanakah .iri0.iri kelahiran sorga atau swargasyuta ituP B5erani,
sehat, menikmati ketenangan yang halal, "er"akti pada Tuhan, menerima
harta "enda, kehormatan dan .inta dari orang0orang "esar dan orang0orang
su.i, inilah tanda orang "er"ahagia kelahiran sorgaC 3i"id,*,4
112
;&9 Enam Giri 7ran" baik8baik
Enam .iri orang "aik0"aik, yang merupakan tanda kelahiran dari sorga
3swargasyuta4, seperti% suratwa 3men/elma dengan segala sifat ksatriya4,
arogya 3ia tidak pernah sakit selama hidupnya4, rati 3ia disayangi oleh
rakyat4, dewasu bhaktih 3ia selalu "hakti kepada Tuhan4, kanakalabha
3mendapat emas perak kekayaan dengan halal4, dan i 3ia sangat dikasihi oleh
ra/a(pemimpin4 Sesuai sloka E dalam lokantara "ahwa mereka yang
"er"ahagia merupakan .iri0.iri dari kelahiran sorga, di antaranya% "erani,
sehat, menikmati ketenangan yang halal, "er"hakti kepada Tuhan, menerima
harta "enda, kehormatan dan .inta dari orang0orang "esar dan orang0orang
su.i, inilah tanda orang "er"ahagia dari kelahiran sorga 3Nka,:EE,%*,4
;&; Em.at "7l7n"an manusia $an" menikmati kebaa"iaan
Empat golongan manusia yang menikmati ke"ahagiaan di dunia yakni%
upaya!na 3.erdik4, sura 3pem"erani4, krtawidya 3"i/aksana dalam segala
ilmu4, priyamwada 3peramah4
;&< Em.at 7ran" $an" !a.at !i.erGa$a
Empat orang yang dapat diper.aya yaitu "rahmana 3orang yang
pandai4, orang yang mendapat anugerah dewa(Tuhan, ra/a 3orang yang
memiliki kekuasaan($akrawarti4, dan yogin 3orang yang menerapkan a/aran
yoga4
;&+* Kebaikan sejati
#e"aikan se/ati diumpamakan seperti% :4 se"agai emas murni walau
dipanasi dan ditempa "erkali0kali masih tetap .emerlang, *4 se"agai kayu
.endana walau digosok0gosokan "erkali0kali masih tetap mengeluarkan "au
harum, ,4se"agai te"u walau dipotong "erkali0kali tetap memiliki rasa manis
113
;&++ )usta 5b77n"6 !an dosa 5sala6
!usta 3"ohong4 dan dosa 3salah4 ketentuannya adalah :4 "ohong
terhadap mahluk rendah salahnya sepuluh lipat, *4 "ohong terhadap sesama
manusia salahnya seratus lipat, ,4 "ohong terhadap ra/a salahnya seri"u lipat,
&4 "ohong terhadap pertapa dan dewa0dewa dosa tidak ter"atas
;&+) Manusa )osa atau +ataka 5manusia sala6
'anusa Dosa atau #ataka 3manusia salah4 ketentuannya antara lain% :4
brunaha 3mem"unuh "ayi yang masih dalam kandungan4, *4 purusaghna
3melakukan pem"unuhan terhadap manusia lain, "aik dhanawan atau orang
kaya maupun orang yang "erilmu atau bahusastra atau sastrawan4, ,4
kanya$ora 3orang yang men.uri atau melarikan dengan paksa seorang gadis
3gadis perawan4, &4 agraya!aka 3seorang yang kawin mendahului kakak laki
atau perempuan4, '4 a!nata samwatsarika 3orang yang menanam atau
mengolah tanah di musim yang salah Semua orang /enis terse"ut di atas
nantinya masuk neraka
;&+, 5pa dosaC5pa pataka 5sala keGil6
Kpa dosa<Kpa pataka 3salah ke.il4, ketentuannya antara lain% l4
gowadha 3mem"unuh sapi4, *4 yuwati wada 3mem"unuh perempuan muda4, ,4
bala wada 3mem"unuh orang yang tua renta4, &4 agara daha 3mem"akar
rumah sampai penghuninya4Walau dikategorikan se"agai salah ke.il, tetapi
tetapi tetap masuk naraka
;&+0 Maha )osaCMaha +ataka 5sala besar6
'aha Dosa< 'aha #ataka 3salah "esar4 dengan ketentuan "erikut ini%
l4 brahma wadha 3mem"unuh orang "rahmana4, *4 sura pana 3menyuruh
orang saleh siswa meminum minuman keras4, ,4 suwarnastya 3men.uri emas4,
114
&4 kanya wighna 3memperkosa gadis se"elum rema/a sampai ia sakit atau
mati4, dan '4 guruwadha 3mem"unuh guru4 Semua /enis kesalahan "esar
terse"ut hasilnya masuk naraka /uga
;&+1 .ti )osaC.ti +ataka 5sala terbesar6
/ti Dosa</ti #araka 3salah ter"esar4 ketentuannya adalah :4 swaputri
bha!ana 3memperkosa kehormatan putri sendiri4, *4 hatra bha!ana
3memperkosa kehormatan i"u sendiri4, ,4 lingga grahana 3orang yang
merusak atau menghan.urkan lingga atau lam"ang "hatara Siwa4 Semua /enis
kesalahan ter"esar terse"ut akan masuk naraka dan akan terlahirkan se"agai
mahluk terendah di dasar naraka maha aurawa
;&+: Airi8Giri 7ran" kelairan naraka
=iri0.iri orang kelahiran naraka se"agai "erikut% :4 anapatyaS orang
yang tidak "isa mempunyai keturunan, *4 akamarasaSorang yang tidak
mendapatkan kenikmatan dalam persetu"uhan(wandu, ,4 kliwaS orang yang
kelaminnya dihilangkan, &4 walawadiSorang perempuan yang "ukan
perempuan atau "an.i, '4 kiluSorang yang gemuk "under, -4 mangsiSorang
yang anggota rahasianya "engkak atau ditum"uhi daging, H4 pittiSorang yang
"erpenyakit ashma atau orang yang "usung perutnya, F4 ku!ihwaSorang yang
"isu, E4 angguSorang yang "erpenyakit tulang, :+4 mutriSorang yang
mem"uang air ke.il terus0terusan, ::4 bhinosthaSorang sum"ing, :*4
wadhiraStu:i, :,4 nimattaSorang "erpenyakit ayan, :&4 unmattaSorang
"erpenyakit gila, :'4 kusthaSorang yang memiliki penyakit lepra, :-4
rogakuksiSorang yang memiliki penyakit perut segala ma.am, :H4
wigantikaSorang kemasukan setan, :F4 khan!aSorang yang pin.ang atau
lumpuh, :E4 kub!aSorang "ungkuk, *+4 andhaS"uta, *:4 ekadrkaSorang
"ermata se"elah(pe.eng, **4 hrswaS orang kerdil atau sengkok atau anggota
115
"adannya "engkok, *,4 $lesmaSorang yang "i.aranya tidak terang, *&4
knetraSorang yang "erpenyakit mata
Sesuai pustaka &un!arakarna oleh #ern 3dalam Nka,:EE,%&*4
dinyatakan "erikut ini, Bkemudian mereka di"erikan kesernpatan untuk lahir
se"agai manusia tetapi manusia yang penuh .a.ad Misalnya men/adi orang
"ungkuk, "uta, tuli, lepra, "engkok, "isu, kerdil, gila, "usung air, "iri0"iri
"asah, pe.eng 3"uta se"elah4, /uling, dungu, mata merah, tanda kekurangan
daging, kuping "eah, sum"ing, kaki se"elah, segala orang .a.ad dari lahir
yang ada di muka "umi ini Itulah .iri0.iri mereka yang datang dari naraka,
yang seumur hidupnya akan menderita Mereka mati, lahir kem"ali dengan
"adan yang .a.ad Aika dilihat dari luar umpamanyaGtukang potong,
penangkap ikan, tukang "esi, penyapu /alan, penunggu "angkai, pengemis,
orang mandul, orang lemah syawat, fakir miskin, "erpenyakit ayan, gila,
"e"al, kependekan lidah, tidak mempunyai rasa .ium, orang sakit tahunan
yang tak tertolong lagiC
;&+9 Tin"kat kelairan 7ran" ber!7sa
Tingkat kelahiran orang "erdosa 3Nka, :EE,*&,0&&4 se"agai "erikut%
Bkelahiran se"agai manusia ini adalah neraka "agi para dewa0dewa $eraka
"agi manusia "iasa adalah kelahiran men/adi "inatang ternak, neraka "agi
"inatang ternak ialah kelahiran men/adi "inatang hutan $eraka "agi "inatang
"uas di hutan itu ialah kelahiran se"agai "urung #elahiran "agi "angsa
"urung ialah kelahiran se"agai "inatang "usuk $eraka "agi "inatang "usuk
ini ialah kelahiran men/adi "inatang menyengat $eraka "agi "inatang
penyengat ini ialah kelahiran men/adi "inatang "er"isa, karena "inatang
"er"isa ini sangat "er"ahaya dan ke/am #elahiran yang di"arengi oleh hati
dan nasi" yang /elek itu merupakan kelahiran terkutuk )mpamanya, "angsa
ikan itu dihanyutkan oleh derasnya air tertentu ia akan didorong turun Sudah
116
men/adi keharusan "aginya untuk hidup di dalam air, dan sangat sulit
"aginya, atau ia akan le"ih merana /ika ia ditaruh di tempat dewa0dewa
sekalipun Sedangkan untuk kem"ali ke dunia manusiapun sangat sulit
"aginya
;&+; Canda%a 5manusia ren!a6
>andala 3manusia rendah4 Sesuai sloka ** ketentuannya ialah :4
$unakratSpen/ual kapur, *4 surasutSpen/ual minuman keras, ,4 niliSorang
yang men.elup, &4 kumbhakarakaSpen/ual priuk, '4 pranaghanaS/agal, -4
dhatudagdhaStukang emas, H4 ne!akaStukang .uri, F4 tantu-warnaSorang
yang "iasa mem"uat keran/ang "am"u !alam sloka *, dinyatakan Borang
mem"uat minuman keras, penatu, /agal, pem"uat periuk "elanga, tukang
emas, kelimanya dikenal se"agai .andala Nrang0orang yang dinamai .andala
di dunia ini ada Aima ma.am yaitu% :4 surasut 3pem"uat minuman keras atau
arak4, *4 krmidaha 3pen.u.i pakaian alias penatu4, ,4 pranaghana 3/agal4, &4
kumbhakaraka 3orang yang mem"uat priuk "elanga4, dan '4 dhatudagdha
3tukang emas4 #emudian sesuai sloka *& 3Nka,:EE,%'+4 "ahwa orang
.andala, di antara "inatang "erkaki empat keledailah yang .andala, di antara
manusia, orang pemarahlah yang .andala, dan akhirnya orang /ahat itu ialah
orang paling .andala
;&+< Sa! tata$i 5enam .enjaat6
Sad tatayi 3enam pen/ahat4 sesuai sloka *' ketentuannya yaitu% :4
agnidaSorang yang mem"akar desa atau kota tidak pada waktu perang, *4
sastragnaSorang yang mem"unuh, ,4 daratikramaSorang suka melakukan
pemerkosaan sampai menusuk dengan keris, &4 ra!apisunaSorang yang suka
mengadudom"akan orang lain untuk "erkelahi, '4 wisadaSorang yang suka
mera.un orang lain, dan -4 atharwaSorang yang suka melakukan ilmu sihir,
117
memasang guna0guna, melakukan pasangan0pasangan 3umpamanya
memendam sesuatu tulang manusia misalnya dan /ika dilangkahi atau diin/ak
menye"a"kan sakit atau gila4 3Nka,:EE,%-*0-,I4
;&)* Durta 5.enjaat kaBakan6
Durtha 3pen/ahat kawakan Sesuai sloka *- 3Nka,:EE,%''4 dinyatakan
Bmukanya tenang dan menarik se"agai daun "unga sero/a, katanya manis
lem"ut menye/ukkan se"agai gesekan .endana, tetapi hatinya /ahat seta/am
gunting inilah tanda0tanda dari pen/ahat ulungC
;&)+ 'rtaghnakam 5ilan" in"atan atau "ila6
&rtaghnakam 3hilang ingatan atau gila4 BSekarang pelayan telah
meninggalkan tuannya /ika tuannya itu sangat ke/am dan kikir kadekut,
apalagi ia tidak mempunyai tu/uan hidup sama sekali, atau /ika ia itu tidak
"isa mem"alas "udiC 3i"id,'-4 Auga ditinggalkan /ika ra/a atau pemimpin
yang awisesa 3men.apur"aurkan segalanya4
;&)) Asta brata 5!ela.an si4at ke.emim.inan6
Asta "rata 3delapan sifat kepemimpinan4 !alam sloka '* sampai
dengan -: dinyatakan "erikut ini, :4 indrabrata 3mewu/udkan atau
menghu/ankan kemakmuran4, *4 yamabrata 3menghukum segala laksana
/ahat4, ,4 suryabrata 3laksana matahari dengan air yang menguapkan
perlahan0lahan dan tidak lekas0lekas diha"iskan4, &4 $andrabrata
3mem"erikan kenikmatan kepada rakyat dengan lemah lem"ut, senyum manis
se"agai air kehidupan, orang tua dan pendeta dihormati4, '4 bayubrata
3"ertindak dengan hati0hati, mengetahui setiap pikiran rakyatnya4, -4
danabrata atau kuwerabrata 3makan, minum, "erpakaian dan "erhias yang
118
harmonis4, H4 barunabrata 3menangkap tipu segala yang /ahat4, dan F4
agnibrata 3mem"akar(menghan.urkan segala musuh dengan sikap perwira
atau "erani yang "erko"ar0ko"ar4
;&), Swanayoni
Swanayoni 3men/adi an/ing, /ika an/ing itu mati kemudian men/elma
men/adi orang .andala, karena orang itu tidak mem"alas "udi4 Sesuai sloka
*F dinyatakan Borang yang tidak mau mengakui guru Nrang yang telah
mem"erikan pela/aran padanya walaupun sedikit sa/a, ia nanti akan lahir
mula0mula se"agai an/ing dan kemudian se"agai orang .andala 3i"id,-:4 Tiga
kategori orang .andala% :4 orang yang melakukan kedelapan ma.am pen.urian
3asta dusta4 atau orang delapan dosaI *4 orang0orang yang melakukan delapan
ma.am pen.urian 3asia $ora4 atau delapan kesalahanI ,4 orang0orang yang
melakukan keenam ma.am ke/ahatan 3sad tatayi4
Selan/utnya mengenai asta dosa<asta dusta dan asta $orah rin.iannya
"erikut ini Yang tergolong asta dosa<asta dusta dan asia $orah rin.iannya
"erikut ini Yang tergolong asta dosa atau asta dusta yaitu :4
himsakaSmem"unuh atau menyuruh orang mem"unuh, *4 $odakaSmemaksa
dengan kekerasan, ,4 bhoktahSmemuaskan hawa nafsu dengan sepuas0
puasnya, &4 bho!ekahSmem"eri makan pada , '4 sakarakahSmengikuti dan
menolong mem"unuh, -4 pritikaraS"erhu"ungan erat dengan pem"unuh, H4
sthanadhaSmem"eri perlindungan pada pem"unuh, F4 tretahSmem"erikan
persem"unyian(perlindungan pada pem"unuh Yang tergolong asta $orah
yakni :4 orang yang melakukan pen.urian, *4 orang yang menyuruh orang
lain mem"unuh, ,4 orang yang mem"eri tempat persem"unyian pada pen.uri,
&4 orang yang mem"eri makan pada pen.uri, '4 orang yang "erhu"ungan rapat
dengan pen.uri, -4 orang yang mem"eri tahu seorang pen.uri dalam "ahaya,
H4 orang yang menolong melakukan pen.urian, dan F4 orang yang melindungi
119
dan menyem"unyikan pen.uri !emikian "e"erapa uraian mengenai etika
yang "erkaitan dengan pendidikan agama Hindu
D& Ran"kuman
Moral(etika adalah Segala hal yang menga/arkan tentang ke"aikan, "aik itu
dise"ut dharma, etika, tata susila, kesopanan, norma dan yang lainnya semua
"ersum"er dari a/aran agama, "uktinya dapat kita lihat dari kita"0kita" su.i seperti
sloka0sloka yang ter.antum "ersum"er dari wahyu0wahyu tuhan yang menuntun
manusia untuk selalu "isa "erakhlak mulia dalam kehidupan
Agama se"agai sum"er dasar landasan etika dan moralitas "agi seluruh umat
hindu yang selalu "erpedoman pada kita"0kita" su.i Agama Hindu yang menga/arkan
agar hidup ini didasarkan atas dharma, hanya manusialah yang mengenal per"uatan
yang salah dan "enar, "aik dan "uruk, dan dapat di/adikan yang tidak "aik itu men/adi
"aik, itulah salah satu kemampuan manusia yang di"erikan oleh tuhan #arena
manusia ini mahluk mulia, mahluk "erpikir maka ia mampu melepaskan dirinya dari
asu"ha karma dan masuk dalam su"hakarma
E& Da4tar Pustaka
Harsa, Swar"odhi Kpamana-praman (uddha Dharma T Hindu Dharma /nalgogi
Nalsa=at-Jtika-#u!a (uddha Dharma Dan Hindu Dharma1 Medan% Yayasan
Perguruan B5udayaC ` I5= :EF+
Mantra 3Prof !6 Ida 5agus4 Tahun :EE,(:EE& Tata Susila Hindu !harma
!iter"itkan oleh Parisada Hindu !harma Pusat
Pdt ! ! Harsa Swar"odhi MA Kpamana-praman (uddha Dharma T Hindu
Dharma /nalogi Nalsa=at U Jtika-#u!a (uddha Dharma dan Hindu Dharma1
Medan % Yayasan Perguruan B5udayaC ` I5= :EF+ Hal ':
Siwananda, Sri Swami, ,ntisari /!aran Hindu, Paramita Sura"aya, :EE,
BAB '
120
AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN
A& K7m.etensi Dasar
Memahami akhlak mulia dalam kehidupan sehari0hari "aik etika
maupun moralitas se"agai wu/ud tingkah laku yang "aik
B& In!ikat7r
Men/elaskan etika dan moralitas se"agai aturan tingkah laku yang "aik
Men/elaskan Trikaya Parisudha
Men/elaskan Pan.a Yama 5rata
Men/elaskan Pan.a $iyama 5rata
Men/elaskan !asa $iyama 5rata
Men/elaskan !asa !harma
Men/elaskan =atur Paramita
A& Materi
A/aran tentang akhlak mulia dalam kehidupan "ukan sa/a penting
untuk dipahami, tetapi yang le"ih penting lagi adalah untuk diamalkan, untuk
dilaksanakan dalam pergaulan hidup sehari0hari, untuk diamalkan Sesuai
dengan petun/uk0petun/uk agama, sehingga dapat ter"entuk manusia "er"udi
luhur dan mulia
+& Etika !an M7ralitas Seba"ai Aturan Tin"kalaku (an" Baik
Etika dan Moralitas Agama Hindu pada dasarnya menga/arkan aturan
tingkah laku yang "aik dan mulia A/aran tingkah laku yang "aik dan mulia
ini terdiri atas% 3a4 Tri #aya Parisuda 3tiga perilaku yang "aik4I 3"4 Pan.a
Yama 5rata 3lima .ara pengendalian diri4I 3.4 !asa Yama 5rata 3sepuluh .ara
121
pengendalian diri4I 3d4 Pan.a $iyama 5rata 3lima .ara pengendalian
lan/utan4I 3e4 !@s@ $iyama 5rata 3sepuluh .ara pengendalian diri lan/utan4I
3f4 !asa !harma 3sepuluh per"uatan "aik "erdasarkan agama4I 3g4 =atur
Paramita 3empat per"uatan yang luhur4
)& Tri Ka$a Parisu!a&
Tri #aya Parisuda "erasal dari kata BtriC artinya tiga, BkayaC artinya
tingkah laku dan BparisudaC artinya mulia atau "ersih Tri #aya Parisuda
dengan demikian "erarti tiga tingkah laku yang mulia 3"aik4
Adapun tiga tingkah laku yang "aik termaksud adalah% mana.ika
3"erpikir yang "aik dan su.i4I wa.ika 3"erkata yang "aik dan "enar4I kayika
3"er"uat yang "aik dan /u/ur4
Seseorang dapat dikatakan "erpikir "aik dan su.i 3mana.ika4 apa"ila%
3:4 tidak menginginkan sesuatu yang tidak halalI 3*4 tidak "erpikir "uruk
terhadap sesama manusia atau mahluk lainnyaI 3,4 yakin dan per.aya
terhadap hukum karmapala
Seseorang dapat dinyatakan se"agai "erkata "aik dan "enar 3wa.ika4,
apa"ila ia% 3:4 tidak men.a.i maki orang lainI 3*4 tidak "erkata0kata yang
kasar kepada orang lainI 3,4 tidak memfitnah atau mengadu dom"aI 3&4 tidak
ingkar /an/i
Seseorang dapat dikatakan "er"uat "aik dan /u/ur 3kayika4 manakala ia
% 3:4 tidak menyiksa, menyakiti atau mem"unuhI 3*4 tidak "er"uat .urang,
men.uri atau merampokI 3,4 tidak "erGina
,& PanGa (ama Brata
Yang dimaksud Pan.a Yama 5rata yaitu Bpan.aC "erarti lima, BYamaC
"erarti pengendalian dan B5rataC "erarti keinginan Pan.a Yama 5rata dengan
122
demikian "erarti lima keinginan untuk mengendalikan diri dari godaan0
godaan nafsu yang tidak "aik Mima ma.am pengendalian diri yang perlu
diperhatikan oleh umat Hindu adalah 3:4 tidak menyakiti atau mem"unuh
3Ahimsa4I 3*4 "erpikir su.i, "ersih dan /ernih 35rahma.ari4I 3,4 ke"enara,
kesetiaan dan ke/u/uran 3Satya4I 3&4 tidak terikat keduniawian 3Awyawahara4I
3'4 tidak men.uri 3Asteya atau Asteneya
Aimsa 5Ti!ak Men$akiti atau Membunu6
Per"uatan yang tidak menyakiti atau mem"unuh dinamakan ahimsa
Ahimsa "erasal dari kata BaC yang "erarti tidak dan BhimsaC yang "erarti
mem"unuh atau menyakiti Aadi ahimsa "erarti tidak mem"unuh atau tidak
menyakiti orang 3mahluk4 lain Menyakiti apalagi mem"unuh adalah suatu
per"uatan dosa yang "esar dan dilarang oleh Agama Hindu Semua manusia
di.iptakan oleh Tuhan, /adi "erasal dari Sum"er yang sama, dengan Atma
yang merupakan sinar su.i /uga dari Tuhan Yang Maha Esa, semestinya hidup
rukun, penuh kasih sayang dan tidak saling menyakiti atau mem"unuh
Mem"unuh yang di"enarkan adalah mem"unuh "inatang untuk
keperluan pengor"anan kepada Tuhan Yang Maha Esa 3yadnya4 dan untuk
dimakan Ada empat ma.am pem"unuhan 3"inatang4 yang di"enarkan oleh
agama Hindu, yaitu ter"atas pada keperluan 3a4 untuk persem"ahan kepada
Tuhan atau para !ewa 3!ewa YadnyaI 3"4 untuk persem"ahan kepada roh
leluhur 3Pitra Yadnya4I 3.4 untuk dipersem"ah atau di"erikan kepada tamu
atau undanganI 3d4 untuk menghindarkan adanya gangguan terhadap manusia
karena dapat menim"ulkan penderitaan atau penyakit misalnya mem"unuh
nyamuk
!engan .ara tidak menyakiti atau mem"unuh, maka seseorang akan
dapat le"ih mudah men.apai ketenangan dan ketentraman lahir maupun "atin
123
BramaGari 5Ber.ikir SuGi/ Bersi !an Ierni6&
5erpikir su.i, "ersih dan /ernih dise"ut "rahma.ari 5rahma.ari atau
5rahma.arya "erasal dari kata B"rahmaC "erarti ilmu pengetahuan dan B.ariC
atau B.aryaC yang "erarti "ergerak Aadi 5rahma.ari maksudnya "ergerak atau
"ertingkah laku dalam menuntut ilmu pengetahuan Tegasnya "agaimana
perilaku seseorang dalam mempela/ari ilmu pengetahuan tentang a/aran0
a/aran yang termuat dalam #ita" Su.i Weda, yaitu selalu "erpikir "ersih dan
/ernih dan hanya memikirkan pela/aran atau ilmu pengetahuan sa/a serta tidak
memikirkan masalah0masalah keduniawian #arena itu, maka agar pikiran
terpusat hanya kepada pela/aran, seorang 5rahma.ari tidak di"enarkan untuk
kawin, "erdagang ataupun "erpolitik
5rhama.ari dapat di"edakan dalam tiga "agian 3l4 Sukla 5rahma.ari
adalah orang yang tidak kawin seumur hidupnyaI 3*4 Swala 5rahma.ari
adalah orang yangkawin sekali sa/a selama hidupnya, meskipun isterinya
telah tiadaI 3,4 #resna 5rahma.ari adalah orang yang kawin le"ih dari satu
kali sampai maksimal empat kali
!engan tidak memikirkan masalah0masalah keduniawian, maka
seseorang akan le"ih mudah mengendalikan diri, le"ih mudah men.apai
ketenangan dan ketentraman hidup
Sat$a 5Kebenaran/ Kesetiaan !an Kejujuran6&
Men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan dan ke/u/uran dise"ut Satya
Ada lima /enis satya yang dise"ut Pan.a Satya yang patut diperhatikan oleh
umat Hindu, yakni% 3:4 Satya Wa.ana yaitu setia dan /u/ur dalam "erkata0kata
dan tidak som"ong, tidak mengu.apkan kata0kata yang tidak sopan, tidak
"erkata0kata yang menyakitkan telinga atau "erkata pedas dan tidak memakiI
3*4 Satya Hredaya yaitu setia terhadap kata hati dan selalu konsisten atau
"erpendirian teguhI 3,4 Satya Maksana yaitu /u/ur dan "ertanggung /awa"
124
terhadap apa yang diu.apkanI 3&4 Satya Mitra yaitu selalu setia kepada teman
dan tidak pernah "erkhianatI 3'4 Satya Semaya yaitu selalu menepati/an/i,
tidak pernah ingkar kepada /an/i
!engan men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan dan ke/u/uran,
seseorang akan le"ih .epat "isa mengendalikan diri pri"adinya, sehingga
dapat le"ih mudah men.apai ketenangan dan ketentraman
AB$aBaara 5Ti!ak Terikat Ke!uniaBian6
Melapaskan diri dari keterikatan keduniawian dinamakan awywahara
Awyawahara "erasal dari kata BaC yang "erarti tidak dan BwyawaharaC yang
"erarti terikat dengan kehidupan duniawi Awyawahara dengan demikian
"erarti tidak terikat dengan kehidupan duniawi !engan tidak mengikatkan
diri terhadap masalah0masalah keduniawian, maka seseorang akan dapat
menentukan ketenangan dan ketentraman lahir maupun "atin
Aste$aCAstene$a 5Ti!ak MenGuri6
Tidak "erperilaku seperti maling dise"ut asteya Asteya "erasal dari
kata BaC yang "erarti tidak, dan BsteyaC yang "erarti men.uri atau
memperkosa milik orang lain Aadi Asteya "erarti tidak men.uri atau tidak
ingin memiliki "arang orang lain !engan .ara pengendalian diri seperti ini
3tidak menuri atau ingin memiliki "arang orang lain4, maka seseorang akan
dapat men.apai ketenangan lahir maupun "atin
0& Dasa (ama Brata&
!i atas telah diuraikan tentang Pan.a Yama 5rata atau lima .ara
pengendalian diri agar dapat "erperilaku yang "aik dalam masyarakat 5erikut
ini akan diuraikan sepuluh .ara pengendalian diri yang dinamakan !asa Yama
5rata dan perlu mendapat perhatian umat Hindu yaitu% 3:4 Anrsamsa 3tidak
125
ke/am4I 3*4 #sama 3pemaaf4I 3,4 Satya 3ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran4I
3&4 Ahimsa 3tidak menyakiti atau mem"unuh4I 3'4 !ama 3mengendalikan
hawa nafsu4I 3-4 Ar/awa 3tetap pendirian4I 3H4 Priti 3Welas asih4I 3F4 Prasada
3"erpikir /ernih dan su.iI 3E4 Madhurya 3ramah tamah4I 3:+4 Mardarwa 3lemah
lem"ut4
!ari kesepuluh .ara pengendalian diri ini, dua di antaranya telah
di/elaskan dalam Pan.a Yama 5rata, yakni Ahimsa dan Satya 5erikut ini
adalah uraian le"ih lan/ut mengenai kesepuluh .ara pengendalian diri
terse"ut
Anrsamsa 5Ti!ak Kejam6&
Per"uatan yang tidak ke/am dise"ut anrsamsa Anrsamsa "erasal dari
kata BaC yang "erarti tidak dan BnrsamsaC "erarti orang yang ke/am Aadi
anrsamsa "erarti orang yang tidak ke/am Men/adi manusia itu haruslah lemah
lem"ut, tidak lekas marah, tidak mudah tersinggung !alam hal ini seseorang
hendaknya dapat mengendalikan pikirannya, dapat mengendalikan kata0
katanya, dapat mengendalikan per"uatannya Hanya dengan perilaku
demikian orang akan diterima "ergaul di masyarakat
Ksama 5Pemaa46&
Mudah memaafkan kesalahan orang lain 3ksama4 merupakan per"uatan
yang sangat terpu/i 5er"uat keliru adalah sifat manusia, maksudnya setiap
orang pernah mem"uat kesalahan Tidak ada seorangpun yang terlepas dari
kekeliruan Nleh karena itu manusia harus hidup dengan penuh toleransi dan
selalu saling memafkan Hanya dengan sikap saling memaafkan manusia akan
dapat hidup rukun, aman dan damai
126
Sat$a 5Kebenaran/ Kesetiaan/ !an Kejujuran6&
!alam uraian tentang Pan.a Yama 5rata di atas, masalah ini telah
diuraikan /uga !i sini akan disinggung lagi BSatyaC "erarti men/un/ung
tinggi ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran !alam pergaulan hidup, manusia
hendaknya selalu "erperilaku /u/ur, selalu setia dan selalu mem"ela
ke"enaran 5ersikap yang "ertentangan dangan itu, dapat menim"ulkan
permasalahan, dapat mengganggu keterti"an "ermasyarakat !engan
men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran, manusia akan dapat
hidup rukun, tenang dan damai
Aimsa 5Ti!ak Men$akiti atau Membunu6&
Ahimsa /uga telah diuraikan di atas !i sini akan diulangi lagi
BAhimsaC "erarti tidak menyakiti atau tidak mem"unuh Tidak menyakiti
pengertiannya sangat luas, menyangkut tidak menyakiti hati orang lain, tidak
menyiksa sesamanya se.ara pisik maupun mental dan tidak mem"unuh
Manusia hendaknya hidup saling mengasihi, saling menyangi, sehingga
ter.apai kerukunan, ketententeraman dan kedamaian dalam kehidupan sehari0
hari
Dama 5Men"en!alikan HaBa Na4su6&
Mengendalikan atau menundukan hawa nafsu 3dama4 adalah sanga
perlu Nrang yang dapat menundukkan nafsu adalah orang yang dapat
menguasai dan mengendalikan dirinya dengan "aik Hidup "ermasyarakat,
seyogyanya tidak menyerap pengaruh "uruk dari orang lain Manusia
hendaknya dapat memilah0milah dan memilih0milih yang "aik0"aik sa/a serta
dapat mengendalikan pikiran, kata0kata maupun per"uatannya
127
ArjaBa 5Teta. Pen!irian6&
Manusia hendaknya teguh pendirian 3ar/awa4 dalam mempertahankan
ke"enaran Nrang yang teguh pendirian tidak mudah diom"ang0am"ingkan
oleh situasi Nrang ini selalu konsisten dengan pendapatnya tentang
ke"enaran
Priti 5-elas Asi6&
#asih sayang 3priti4 terhadap sesama mahluk adalah penting sekali
Manusia hendaknya menaruh rasa "elas kasihan terhadap teman0temannya,
terutama yang sedang menghadapi kesulitan Aanganlah "ersikap som"ong dan
tidak perduli dengan kondisi lingkungan Mem"eri perhatian dan "antuan
kepada masyarakat yang menghadapi "er"agai kesulitan adalah sesuai dengan
a/aran agama 5erilah "antuan kepada siapa sa/a yang memerlukannya
Prasa!a 5Ber.ikir Ierni !an SuGi6&
5erpikir /ernih dan su.i 3prasada4 dalam pergaulan hidup adalah sangat
perlu Seseorang hendaknya tidak "erprasangka "uruk terhadap orang lain,
Se"a" prasangka "uruk dapat mengganggu ketenangan hidup diri sendiri
maupun orang lain, dapat menim"ulkan per"edaan pendapat "ahkan
pertentangan yang tidak perlu Hidup saling men.urigai dapat mengganggu
ketenangan lahir maupun "atin
Ma!ur$a 5Rama Tama6&
5erperilaku ramah tamah dise"ut madhurya Madhurya "erasal dari
kata BmaduC yang "erarti manis Madhurya "erarti hidup yang manis,
maksudnya selalu murah senyum, ramah tamah dengan siapa sa/a Manusia
hendak tidak "ersikap kasar terhadap sesamanya Manusia hendaknya selalu
"er"uat "aik terhadap siapa sa/a
128
Mar!aBa 5Lema Lembut6&
5ersikap lemah lem"ut adalah "aik sekali Nrang yang lemah lem"ut
akan disukai oleh kawan0kawannya Se"aliknya orang yang "erperilaku kasar
akan di/auhi Nleh karena itu manusia hendaknya selalu "ersikap "aik,
"ersikap ramah tamah terhdap sesamanya Hanya dengan perilaku demikian
akan dapat ter.ipta masyarakat yang sentosa, masyarakat yang rukun dan
tenang lahir maupun "atin
1& PanGa Ni$ama Brata&
5erikut adalah pen/elasan le"ih /auh mengenai masalah pengendalian
diri tahap lan/utan 3yang le"ih tinggi4 yang dinamakan Pan.a $iyama 5rata
Pan.a $iyama 5rata adalah lima .ara pengendalian diri lan/utan 3tahap
kedua4 untuk dapat ter.apainya ketenangan dan ketentraman "atin #elima
.ara dimaksud adalah 3:4 Akrodha 3tidak marah4I 3*4 7uru Susrusa 3hormat
kepada guru4I 3,4 Sau.a 3"ersih atau su.i4I 3&4 Aharalaghawa 3makan
makanan sederhana4I 3'4 Apramada 3tidak menga"aikan kewa/i"an4
)ntuk dapat hidup tenang dan tentram, manusia semestinya dapat
melaksanakan pengendalian diri tahap kedua ini dengan se"aik0"aiknya,
sehingga terpenuhi keinginan untuk hidup tenang lahir maupun "atin
Akr7!a 5Ti!ak Mara6&
Manusia hendaknya dapat mengendalikan diri dan tidak marah
3akrodha4 Akrodha "erasal dari kata BaC yang "erarti tidak dan BkrodhaC
yang "erarti marah Aadi akrodha "erarti tidak marah Maksudnya adalah
"ahwa manusia harus dapat mengekang atau mengendalikan sifat marahnya,
se"a" sifat marah men/adikan menderita lahir "atin dan "ingung #arena
"ingung, pikiran men/adi ka.au dan ke"i/aksanaan men/adi sirna Pahamilah
"ahwa sifat marah adalah musuh utama manusia yang harus dikalahkan
129
!engan mengalahkan sifat marah, maka manusia akan le"ih mudah men.apai
ketenteraman dan ketenangan lahir maupun "atin
Guru Susrusa 5H7rmat Ke.a!a Guru6&
Setiap orang ataupun setiap murid harus menghargai dan menghormati
gurunya 3guru susrusa4 Pengertian guru di sini adalah dalam pengertiannya
yang luas, yakni% 3:4 7uru 6upaka, yaitu orang tua 3i"u dan "apak4 yang
merupakan orang tua yang pertama kali mem"erikan pendidikan kepada anak0
anaknya Manusia men/adi tum"uh dan "erkem"ang adalah "erkat pendidikan
dan asuhan orang tuanya #arena itu anak0anak harus menghargai dan
menghormati orang tuanyaI 3*4 7uru Penga/ian, yaitu guru yang mem"erikan
pendidikan dan penga/aran di sekolah 7uru disekolah mem"erikan ilmu
pengetahauan kepada murid0muridnya sehingga murid men/adi pandai dan
terhindar dari ke"odohan Hilangnya ke"odohan "erarti lenyapnya
penderitaan #arena itu murid0murid harus menghargai dan menghormati
gurunyaI 3,4 7uru Wisesa, yaitu pemerintah yang mengayomi rakyatnya, yang
"erusaha mense/ahterakan rakyatnya, dan yang mem"erikan perlindungan
kepada rakyatnya #arena itu pemerintah harus selalu dihormati dan dihargai
misalnya dengan mentaati peraturan0peraturan dan ketentuan0ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah
SauGa 5Bersi atau SuGi6
Manusia seyogyanya "erhati "ersih atau su.i 3su.a4 "aik lahir maupun
"atin, "aik /asmani maupun rohani )ntuk dapat men/adi "ersih dan su.i,
maka ada "er"agai .ara yang dapat ditempuh Tu"uh di"ersihkan dengan .ara
mandi, pikiran di"ersihkan dengan .ara men/un/ung tinggi ke"enaran,
kesetiaan, dan ke/u/uran, /iwa di"ersihkan dengan ilmu pengetahuan dan tapa,
"rata, yoga, semadi, akal di"ersihkan dengan ke"i/aksanaan !engan mandi,
130
"erpakaian yang "ersih, "ersem"ahyang atau "erdoa dan melakukan
pengor"anan su.i atau yadnya, maka akan ter.apailah ke"ersihan /asmani dan
rohani, ke"ersihan lahir dan "atin
Aarala"aBa 5Makan Makanan Se!erana6
Makanan sehari0hari se"aiknyalah makanan yang ringan atau makanan
yang sederhana sa/a 3aharalaghawa4 Aharalaghawa "erasal dari kata BaharaC
yang "erarti makan dan BlaghawaC yang "erarti ringan !engan demikian
Aharalaghawa "erarti makan makanan yang ringan0ringan atau yang
sederhana tau makan seperlunya dan tidak "erle"ihan Makan sesukanya
se.ara rakus dapat mengaki"atkan "untunya pikiran dan tim"ulnya ketidak
tenangan Manusia se"aiknya mem"atasi makanan yang "erarat0"erat seperti
makan terlalu "anyak daging Seseorang se"aiknya dapat mengendalikan
indriyanya untuk makan dan harus selalu merasa puas dengan makanan yang
enak maupun yang tidak enak !engan mem"atasi makanan, maka akan
ter.apai ketenangan dan ketentraman "atin
A.rama!a 5Ti!ak Men"abaikan KeBajiban6&
Manusia hendaknya tidak menga"aikan kewa/i"annya 3apramadha4
Apramada "erarti tidak menga"aikan kewa/i"an, maksudnya selalu ingat
dengan tugas kewa/i"an !engan selalu ingat dan melaksanakan kewa/i"an
yang men/adi tanggung/awa"nya, maka seseorang akan ter"e"as dari "e"an
pikiran yang seolah0olah masih mempunyai hutang, sehingga hidupnya akan
men/adi tenang dan tentram "aik lahir maupun "atin
:& Dasa Ni$ama Brata
5erikut ini adalah tentang sepuluh .ara pengendalian diri lan/utan
3yang le"ih tinggi4, yang dise"ut !asa $iyama 5rata, yang terdiri dari 3l4
131
!ana 3pem"erian sedekah4I 3*4 I/ya 3pu/a dan pu/i kepada Tuhan4I 3,4 Tapa
3menghindarkan keduniawian4I 3&4 !hyana 3pemusatan pikiran4I 3'4
Swadhyaya 3"ela/ar sendiri4I 3-4 )pasthanigraha 3pengendalian hawa nafsu4I
3H4 5rata 3pelaksanaan pantangan4I 3F4 )pawasa 3puasa4I 3E4 Mona 3tidak
"er"i.ara4I 3:+4 Snana 3pem"ersihan diri4
Dana 5Pemberian Se!eka6
!ana artinya harta "enda !alam hal ini dimaksudkan se"agai
pem"erian sedekah 3dana4 kepada anggota masyarakat yang miskin,
masyarakat yang kekurangan dan memerlukan "antuan Pem"erian sedekah
itu harus di"erikan dengan tulus iklas dan tanpa pamerih atau tanpa harapan
adanya "alas /asa
Ij$a 5Puja !an Puji Ke.a!a Tuan6
Manusia hendaknya selalu ingat dan menyampaikan pu/i dan syukur
kepada Tuhan Yang Maha #uasa 3i/ya4 Pu/a dan pu/i kepada Tuhan harus
di"erikan dengan hati yang tulus, dengan sem"ah su/ud yang su.i dan
khidmat Tuhan adalah pen.ipta dan pem"eri hidup 3Atman4 keada manusia
dan karena itu manusia "erhutang "udi kepada0$ya Adalah patut sekali
apa"ila manusia selalu ingat dan menyem"ah Tuhannya dengan penuh rasa
penga"dian
Ta.a 5Men"in!arkan Ke!uniaBian6
Manusia hendaknya dapat melakukan pengendalian diri dengan
men/auhkan semua kesenangan duniawi 3tapa4, !engan tapa manusia
mengurangi semua ke"iasaan sehari0hari seperti ke"iasaan makan, ke"iasan
tidur, ke"iasaan "er"i.ara dan lain0lain Menguangi ke"iasaan "erarti
132
mengendalikan keinginan atau ke"iasaan !engan .ara ini akan diperoleh
ketenangan dan ketentraman lahir maupun "atin
D$ana 5Pemusatan Pikiran6
Adalah "aik sekali apa"ila seseorang sewaktu0waktu dapat
memusatkan pikirannya 3dhyana4 !alam hal ini manusia mengendalikan
pikirannya agar tidak melanglang "uana kesana kemari, tetapi terpusat atau
terkonsentrasi hanya kepada Tuhan Yang Maha Agung !engan terpusatnya
pikiran, maka manusia akan dapat menyadari ke"esaran Tuhan, akan dapat
mengendalikan pikirannya sehingga ter.apai kententraman lahir dan "atin
SBa!$a$a 5Belajar Sen!iri6&
5ela/ar sendiri 3swadhyaya4 dapat menam"ah pengetahuan seseorang
BSwaC artinya sendiri dan BadhyayaC artinya guru atau "erguru Swadhyaya
dengan demikian "erarti "ela/ar sendiri, "erusaha sendiri untuk untuk
men.apai kema/uan !i samping itu "erarti pula ra/in atau tidak malas
menuntut ilmu Manusia hendaknya selalu ra/in, "erusaha sendiri mempela/ari
ilmu pengetahuan, sehingga dapat men/adi orang yang pandai dan "erguna
"agi "angsa, negara dan agama
U.astani"raa 5Pen"en!alian HaBa Na4su6&
Manusia se"aiknya mampu menguasai hawa nafsu, khususnya nafsu
"irahi 3nafsu seKual4 #e"iasaan menuruti nafsu "irahi dapat mem"awa aki"at
yang kurang "aik, apalagi kalau nafsu "irahi dium"ar di luar rumah akan
dapat mengaki"atkan men/alarnya penyakit kotor Nleh karena itu agama
menga/arkan agar umat manusia "erusaha mengendaikan nafsunya !engan
mengendalikan hawa nafsu, maka kesehatanpun akan terpelihara dengan le"ih
"aik
133
Brata 5Pelaksanaan Pantan"an6
Manusia patut melaksanaan pengendaliaan diri dengan melakukan
"er"agai pantangan 3"rata4 Pantangan di sini dapat "erupa pantangan tidur,
pantangan makan, pantangan "er"i.ara, dan lain0lain #e"iasaan melakukan
"rata atau pantangan se.ara "erkala akan dapat meningkatkan mutu
pengendalian diri, akan dapat menam"ah ketenangan hidup
U.aBasa 5Puasa6
5erpuasa atau tidak makan dan minum se.ara periodik atau pada
waktu0waktu tertentu sangat "ermanfaat "agi pemeliharaan kesehatan
!engan "erpuasa orang akan le"ih mudah mengendalikan diri, mengekang
keinginan atau menahan hawa nafsu agar diperoleh pikiran yang "ersih,
/ernih, dan su.i !engan "erpuasa akan diperoleh ketenangan dan
ketentraman lahir maupun "atin
M7na 5Ti!ak BerbiGara6
=ara pengendaian "erkutnya adalah dengan .ara diam atau tidak
"er"i.ara !engan tidak "er"i.ara orang akan "erusaha mengendalikan diri,
menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata0kata sepatahpun !engan .ara
ini orang akan le"ih mudah "erkonsenterasi, memuaskan pikiran menu/u
Tuhan Yang Maha #uasa dan akan ter.apailah ketentraman dan ketenangan
/iwa
Snana 5Pembersian Diri6&
5adan perlu di"ersihkan agar tidak kotor !engan "adan yang "ersih
disertai dengan pakaian yang "ersih, maka pikiranpun akan men/adi /ernih
134
dan su.i !engan pikiran yang "ersih dan su.i maka /alan menu/u Tuhan Yang
Maha Esa akan men/adi ter"uka le"ih le"ar
9& Dasa Darma
!asa !harma adalah sepuluh ma.am per"uatan "aik yang patut
dilaksanakan oleh umat Hindu Segenap umat Hindu disarankan untuk
melaksanakan a/aran !harma ini, karana dapat mendorong ter.iptanya
masyarakat yang aman, tentram dan damai #esepuluh a/aran terse"ut adalah
3l4 !hriti 3"eker/a sungguh0sungguh4I 3*4 #sama 3mudah mem"eri maaf4I 3,4
!ama 3!apat mengendalikan nafsu4I 3,4 Asteya 3tidak men.uri4I 3&4 Sau.a
3"ersih atau su.i4I 3'4 Indry anigraha 3dapat mengendalikan keinginan4I 3-4
!hira 3"erani mem"ela yang "enar4I 3H4 Widya 3sanggup "ela/ar dan
menga/ar4I 3E4 Satya 3ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran4I 3:+4 Akrodha
3tidak marah4
!ari kesepuluh a/aran !harma ini enam di antaranya telah diuraikan di
atas, yaitu #sama, !ama dan Satya 3termasuk dalam !asa Yama 5rata4, Sau.a
dan Akrodha 3termasuk dalam Pan.a $iyama 5rata4 serta Asteya 3termasuk
dalam uraian Pan.a Yama 5rata4
Driti 5Bekerja Sun""u8sun""u6
Setiap orang se"aiknya melakukan peker/aannya dengan sungguh0
sungguh 3dhriti4 Maksudnya adalah "ahwa seseorang yang ditugaskan
melakukan sesuatu peker/aan hendaknya menyelesaikan peker/aan terse"ut
dengan penuh rasa tanggung /awa", menger/akan peker/aan itu dengan
se"aik0"aiknya Aanganlah menga"aikan tugas peker/aan itu !an manakala
peker/aan itu telah dilaksanakan dengan sungguh0sungguh, "agaimanapun
hasilnya haruslah diterima sengan hati yang tulus
135
Ksama 5Mu!a Memberi Maa46&
Mudah mem"eri maaf 3ksama4 adalah tindakan yang sangat terpu/i,
karena setiap orang haruslah menyadari "ahwa "er"uat khilaf adalah sifat
manusia Artinya seseorang pasti pernah "er"uat salah dan oleh karena itu
pada suatu saat ia pasti ingin dimaafkan pula oleh orang lain Nleh karena itu
"ersiaplah selalu untuk mem"eri maaf Seseorang hendaknya rela untuk
mem"erikan maaf kepada orang lain yang mengakaui kekeliruaannya dengan
tulus ikhlas
Dama 5Da.at Men"en!alikan Na4su6
Manusia hendaknya mampu menundukkan dan mengendalikan nafsu
atau keinginannya #emampuan ini adalah "entuk pengendalian diri yang
sangat "aik dan perlu diikuti oleh setiap orang Aanganlah nafsu dan
keinginan itu selalu dituruti, karana akan dapat menyulitkan diri sendiri
maupun orang lain 5arang siapa ingin hidup dengan "aik, tenang dan tentram
se"aikanya dapat mengendalikan dan menundukkan keinginan0keinginannya
Aste$a 5Ti!ak MenGuri6&
5arang siapa ingin hidup "er"ahagia hendaknya tidak men.uri atau
menginginkan milik orang lain Nrang selalu menginginkan "arang orang lain
adalah orang yang tidak "isa mengendalikan diri, adalah orang yang dikuasai
oleh nafsu Nrang seperti ini akan hidup menderita, karena tidak pernah
merasa puas dengan apa yang telah dimiliki dan selalu ingin mengam"il milik
orang lain Seseorang hendaknya mampu mengendalikan keinginannya untuk
tidak memiliki "arang orang lain, apalagi dengan .ara yang tidak di"enarkan
oleh agama
136
SauGa 5Bersi atau SuGi6&
Seseorang hendaknya "erhati "ersih atau su.i 5ersih dan su.i "aik
lahir maupun "atin 5ersih dan su.i "ukan sa/a "adannya tetapi /uga
pikirannya !engan pikiran yang "ersih maka /alan menu/u ketentraman dan
kedamaian serta ketenangan hidup akan le"ih mudah dapat di.apai
In!ri$ani"raa 5Da.at Men"en!alikan Kein"inan6&
Manusia se"aiknya mapu men/aga keinginan atau nafsunya dengan
se"aik0"aiknya !engan mampu semua indriya atau keinginan, maka
seseorang akan le"ih mudah men.apai ketenangan lahir maupun "atin 5atin
yang tenang dan tentram akan le"ih mudah mengantarkan seseorang untuk
men.apai /alan ke"enaran
Dira 5Berani Membela (an" Benar6&
Manusia harus "erani mem"ela yang "enar Manusia hendaknya selalu
men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan dan ke/u/uran 5agaimanapun resiko
yang harus dihadapi, seseorang hendaknya selalu mem"ela ke"enara itu
-i!$a 5San""u. Belajar !an Men"ajar6
Manusia wa/i" menuntut ilmu pengetahuan agar men/adi orang yang
pandai dan tidak "odoh atau diper"odoh oleh orang lain !i samping "ela/ar
manusia /uga wa/i" menga/ar ilmu pengetahuan yang diketahuinya kepada
orang lain tanpa pamerih Hanya dengan kesediaan untuk "ela/ar dan
menga/ar itulah akan le"ih .epat ter.apainya masyarakat yang "erpendidikan
dan "er"udaya, masyarakat yang ma/u dan tidak tertinggal dari masyarakat
lainnya
137
Sat$a 5Kebenaran/ Kesetiaan/ !an Kejujuran6&
Manusia hendaknya mampu men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan,
dan ke/u/uran Manusia hendaknya setia dan /u/ur dalam "erkata0kata, selalu
setia terhadap kata hati atau teguh pendirian Manusia /uga harus /u/ur dan
"ertanggung /awa" terhadap apa yang dikatakan, setia dan tidak "erkhianat
kepada teman0temannya !i samping itu /uga harus menepati /an/i dan tidak
ingkar /an/i
Akr7!a 5Ti!ak Mara6&
5erusahalah agar tidak marah dan tidak lekas marah Manusia
hendaknya mampu mengendalikan pikirannya untuk tidak mudah marah
#emarahan "ukan sa/a menyakitkan hati orang lain, tetapi dapat /uga
men.elakakan dirinya sendiri #arena itu agama menga/arkan agar manusia
dapat menahan diri, dapat mengendalikan diri agar tidak mudah marah
#emarahan dapat menim"ulkan keke.ewaan terhadap orang lain dan
pada gilirannya dapat pula menim"ulkan kemarahan orang lain
;& Aatur Paramita&
=atur Paramita "erasal dari kata B=aturC yang "erarti empat dan
BParamitaC yang "erarti per"uata luhur =atur Paramita dengan demikian
"erarti empat per"uatan luhur, yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu
#eempat per"uatan luhur itu adalah 3l4Maitri 3"ersaha"at4I 3*4 #aruna 3.inta
kasih4I 3,4 Mudhita 3"ersimpati4I 3&4 )peksa 3toleransi4
Maitri 5Bersaabat6&
BMitraC adalah asal kata Maitri, yang "erarti teman atau saha"at
Maitri artinya "ersaha"at Maksudnya adalah "ahwa manusia harus
mempunyai sifat0siafat yang saha"at terhadap sesamanya Manusia adalah
138
.iptaan Tuhan, mempunyai Atman yang merupakan sinar su.i ke"esaran
Tuhan Aadi manusia "erasal dari Sum"er yang satu, yaitu Tuhan Yang
Mahaesa dan karena itu sesungguhnyalah manusia itu semuanya "ersaudara,
"ersaha"at Nleh karenanya mereka harus hidup rukun, hidup saling
mem"antu, hidup saling mengasihi dan tidak "ermusuhan Manusia harus
menghindarkan ke"en.ian, menghindarkan rasa "alas dendam !engan
"erpegang kepada per"uatan yang lhur itu maka manusia akan hidup tenang,
hidup tententram lahir maupun "atin
Karuna 5Ainta Kasi6&
#aruna adalah per"uatan luhur atau .inta kasih atau "elas kasihan
terhadap orang yang menderita Se"agai manusia yang "erasal dari satu
sum"er, yakni Tuhan Yang Mahaesa, manusia harus hidup saling menolong,
"ahkan harus "ersedia "erkor"an demi untuk menolong orang yang sedang
kesusahan, "ersedia "erkor"an demi ke"ahagiaan orang lain Manusia
dipandang se"agai "er"udi luhur apa"ila ia mau merasakan kesusahan atau
penderitaan orang lain se"agai kesusahan atau penderitaannya sendiri
!engan "erpikiran demikian mereka akan .epat tanggap menolong sesamanya
yang menderita
Mu!ita 5Bersim.ati6&
Mudhita artinya simpati atau turut merasakan "aik kesusahan maupun
ke"ahagiaan orang lain !engan sifat luhur seperti ini, manusia akan
terhindar dari rasa irihati, rasa dengki dan rasa ke"en.ian #esusahan
seseorang akan dirasakan se"agai kesusahannya sendiri, ke"erhasilan
seseorang /uga akan dirasakan se"agai ke"erhasilannya sendiri Mudhita
adalah sikap solider dan simpati terhadap sesamanya )ntuk mendapatkan
simpati orang lain, maka seseorang haruslah menanamkan rasa simpati pula
139
terhadap orang lain !engan sikap luhur yang dinamakan Mudhita ini, maka
seseorang akan dapat hidup tenang lahir maupun "atin
U.eksa 5T7leransi6&
Per"uatan luhur "erikutnya adalah )peksa, yang "erarti toleran dan
senantiasa memperhatikan keadaan orang lain Sedangkan /iwanya dipenuhi
oleh rasa setia kawan dan simpati terhadap sesamanya, "ahkan tidak menaruh
rasa dendam terhadap orang yang "ermaksud /ahat terhadapnya Manusia
yang "ersikap )peksa /uga selalu waspada terhadap situasi yang dihadapi,
manusia "i/aksana dan selalu men/aga keseim"angan lahir "atin serta tidak
mau men.ampuri urusan orang lain
D& Ran"kuman
Pada dasarnya akhlak mulia dalam kehidupan menga/arkan aturan
tingkah laku yang "aik dan mulia agar dapat ter/alin hu"ungan yang "aik
antara sesama "aik itu hu"ungan dengan tuhan, lingkungan, dan manusia
sendiri dalam hal ini sangat diperlukannya a/aran0a/aran agama hindu yang
"ersifat menga/arkan aturan tingkah lakuyang "aik untuk menghindari adanya
hukum rim"a, dimana yang kuat menindas atau memperalat yang lemah agar
ter"inanya umat hindu yang "er"udi luhur
A/aran0a/aran pengendalian diri diatas menga/arkan arti persaudaraan
dan persaha"atan oleh karena itu umat hindu dia/arkan untuk selalu hidup
rukun, hidup saling mem"antu, hidup saling mengasihi dan tidak "ermusuhan
Manusia harus menghindari ke"en.ian, menghindari rasa "alas dendam
dengan "erpegang kepada kehidupan yang luhur maka ter.iptalah kehidupan
yang tentram lahir maupun "atin
140
E Da4tar Pustaka
=udamani, :EE, #arma Phala dan 6einkarnasi Hanuman
!armayasa, /himsa Dharma T Vegetarian, Paramita Sura"ya, :EEH
Masri, A"dul Watif, Jtika, Ailid I, 6ake Press, Yogyakarta
Pud/a, 7, MA, SH, (hagawadgita #an$ama %eda, Maya Sari Aakarta, :EF:
Wikarman, I $yoman Singgih :EEF 0eluhur 5rang (ali dari Dunia (abad dan
Se!arah Sura"aya% Paramita
Punyatmad/a, I5 Nka, :EE: Pan.a =radh, )pada Sastra, !enpasar
Sura, I 7ede, :EF' Pengendalian !iri dan Etika Hanuman Sakti Aakarta
Y 5 Mangunwi/aya, 'enumbuhkan Sikap eligiusitas /nak-anak, 37ramedia,
Aakarta, :EF-4
141
BAB 'I
MUSUH8MUSUH DALAM DIRI MANUSIA
A& K7m.etensi Dasar
Adapun musuh0musuh atau kelemahan0kelemahan yang terdapat dalam
diri manusia termaksud adalah 3l4Tri MalaI 3*4 Tri Mala PaksaI 3,4 Sad 6ipuI
3&4 Sad AtatayiI 3'4 Sapta TimiraI 3-4 !@s@ Mala
B& In!ikat7r
Men/elaskan dan memahami a/aran Tri Mala
Men/elaskan dan memahami a/aran Tri Mala Paksa
Men/elaskan dan memahami a/aran Sad 6ipu
Men/elaskan dan memahami a/aran Sad Atatayi
Men/elaskan dan memahami a/aran Sapta Timira
Men/elaskan dan memahami a/aran !@s@ Mala
A& Materi
!i samping aturan tingkah laku yang "aik dan mulia termaksud di atas,
susila agama Hindu /uga menga/arkan tentang musuh0musuh yang ada dalam
diri manusia Manusia "anyak mempunyai kelemahan, "aik yang nyata0nyata
terlihat maupun yang tersem"unyi, !engan mempela/ari a/aran tentang etika
atau tingkah laku yang "aik .lan mulia sa/a tidaklah .ukup Manusia /uga
harus memahami "er"agai kelemahan yang ada di dalam dirinya #elemahan0
kelemahan itu adalah musuh yang harus ditundukkan oleh manusia !engan
memahami kelemahan dan kekurangannya manusia akan le"ih "erminat untuk
mengendalikan dirinya
142
+& Tri Mala 5Ti"a Ienis Pembuatan (an" Ti!ak Baik6&
#elemahan manusia yang pertama adalah apa yang dise"ut Tri Mala
Tri Mala "erasal dari kata BTriC yang "erarti tiga dan BMalaC yang "erarti
kotor, "uruk, dan /elek Tri Mala dengan demikian "erarti tiga ke"urukan
yang melekat dalam diri seseorang #etiga ke"urukan yang dipandang se"agai
musuh manusia dan karena itu harus dihindarkan adalah 3:4Mithia Hrdaya
3selalu "er"uruk sangka, selalu mempunyai pikiran yang /elek terhadap
seseorang4I 3*4 Mithia Wa.ana 3selalu "erkata yang tidak "aik, som"ong dan
tidak pernah menempati /an/iI 3,4 Mithia Maksana 3selalu "er"uat yang tidak
"aik, tidak mempunyai sopan santun, tidak etis4
)& Tri Mala Paksa 5Ti"a Perbuatan (an" Hina6
#elemahan manusia "erikutnya adalah yang dise"ut Tri Mala Paksa
Tri Mala Paksa adalah per"uatan yang kotor dan hina yang /uga harus
dihindarkan dan dihilangkan oleh seseorang Tiga kelemahan yang merupakan
musuh manusia dan karena itu harus ditiadakan, adalah 3:4 #asmala 3selalu
"er"uat yang kotor dan hina4I 3*4 Mada 3selalu "erkata "uruk, dusta dan
kotorI 3,4 Moha 3selalu angkuh dan .urang4
,& Sa! Ri.u 5Enam Ienis Si4at (an" Buruk6
Sad 6ipu "erasal dari kata BSadC yang "erarti enam dan B6ipuC yang
"erarti musuh Aadi Sad 6ipu "erarti enam musuh yang ada di dalam diri
manusia Adapun keenam musuh yang harus dikendalikan adalah%
#ama 3hawa nafsu4 Manusia harus dapat mengendalikan hawa nafsunya
agar tidak menghan.urkan dirinya sendiri Hawa nafsu yang tidak
terkendalikan "ukan sa/a akan merusak dirinya sendiri, tetapi dapat pula
menyusahkan orang lain #arena itu agama Hindu menga/arkan agar
143
umatnya selalu mengendalikan pan.a indranya, mengendalikan dan
mengekang hawa nafsunya
Mo"ha 3rakus4 Nrang yang rakus selalu ingin memiliki le"ih dari apa yang
sepantasnya dimiliki #einginan untuk memiliki yang "erle"ihan itu akan
dipenuhinya dengan /alan apapun, meski "ertentangan dengan a/aran
agama )mat Hindu hendaknya men/auhkan diri dari per"uatan yang
rakus, karena per"uatan itu "ukan sa/a menyusahkan orang lain, tetapi
pada gilirannya dapat menyusahkan dirinya sendiri
#roda 3marah4 Seseorang harus dapat mengendalikan diri dan tidak lekas
marah Per"uatan marah dapat menyusahkan atau menim"ulkan
keke.ewaan "agi orang lain #arena itu manusia perlu mengendalikan diri
dan menghindari per"uatan marah itu
Moha 3"ingung4 Pikiran yang "ingung tidak dapat mem"edakan mana
yang "enar dan mana yang salah, mana yang "aik dan mana yang "uruk
#e.enderungan orang yang "ingung adalah selalu "er"uat yang negatif
dan menyusahkan orang lain sampai kepada mem"unuh orang lain atau
mem"unuh dirinya sendiri Agar tidak ter/adi ke"ingunangan, manusia
hendaknya selalu mengendalikan dirinya, selalu mentaati akaran0a/aran
agamanya, sehingga dapat hidup tenang dan tentram
Mada 3ma"uk4 Nrang yang ma"uk akan lupa dengan dirinya sendiri
maupun kawan0kawannya !alam keadaan demikian orang itu akan
.enderung akan "er"uat yang merugikan orang Iain dan dirinya sendiri
)mat Hindu hendaknya selalu men/auhkan diri dari per"uatan ma"uk
Matsarya 3irihati4 Seseorang "elum tentu tenang melihat orang lain hidup
"ahagia 5elum tentu senang melihat orang lain "erke.ukupan Nrang itu
mungkin merasa disaingi atau merasa dikalahkan gengsinya, sehingga
tim"ul rasa irihahatinya Aki"atnya tim"ullah ren.ana /ahat untuk
mengalahkan saingannya dengan "er"agai .ara Per"uatan ini tidak sesuai
144
dengan a/aran agama )mat Hindu hendaknya men/auhkan diri dari
per"uatan sema.am itu
0& Sa! Atata$i 5enam Ienis Perbuatan (an" Kejam6&
Sad Atatayi "erasal dari kata BSadC yang "erarti enam dan BAtatayiC
yang "erarti per"uatan yang ke/am atau mem"unuh Sad Atatayi dengan
dengan demikian "erarti enam per"uatan yang ke/am dan ini adalah
kelemahan atau musuh manusia #elemahan terse"ut hendaknya selalu
dihindarkan Adapun enam per"uatan ke/am yang dianggap se"agai musuh
manusia dan harus di/auhi adalah%
Agnida 3ke/am karena suka mem"akar milik orang lain4 Tidak Semua
orang senang melihat orang lain senang Tidak Semua orang suka melihat
orang lain memiliki sesuatu "arang yang "agus Nrang itu .enderung
irihati atau dengki melihat orang lain memiliki "arang itu #arena itu
tim"ul pikiran "uruk untuk mem"akar "arang milik orang itu Nrang
seperti ini digolongkan se"agai orang yang sangat ke/am, karena dapat
merusak milik orang lain, dapat mengaki"atkan pemiliknya men/adi susah
Seyogyanya manusia dapat mengontrol peri"adinya agar tidak "er"uat
yang "ertentangan dengan a/aran agama dan menghindarkan per"uatan
yang dapat menyusahkan orang lain
Wisada 3ke/am karena suka mera.un4 Per"uatan mera.un adalah
per"uatan yang disenga/a, dengan tu/uan untuk mem"unuh orang yang
dira.un #arena itu per"uatan ini digolongkan se"agai per"uatan yang
sangat ke/am karena dapat menye"a"kan /iwa manusia melayang
Per"uatan ini "ertentangan dengan a/aran agama dan karena itu dilarang
oleh agama Hindu
Atharwa 3ke/am karena suka "ermain "la.k magi. atau ilmu hitam4
Tu/uannya adalah untuk mem"uat seseorang men/adi sakit atau susah
sampai meninggal dunia Per"uatan ini dianggap se"agai per"uatan yang
145
ke/am dan karena itu dilrang oleh agama #arena itu umat Hindu
hendaknya men/auhkan diri dari per"uatan ilmu hitam itu
Sastraghna 3ke/am karena suka ngamuk4 Per"uatan ini tim"ul karena
pikiran yang "untu dan ka.au atau sedang "ingung serta putus asa,
sehingga tidak "isa menemukan peme.ahan atas sesuatu masalah yang
dihadapi Per"uatan ini dapat menim"ulkan keka.auan dan kepanikan
karena "isa /adi orang sedang ngamuk mem"unuh orang lain #arena itu
per"uatan ini digolongkan se"agai per"uatan yang sangat ke/am dan
dilarang oleh agama )mat Hindu hendaknya selalu "erusaha
mengendalikan diri, dengan selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha
Pengasih
!ratikrama 3ke/am karena suka memperkosa orang lain4 Per"uatan ini
sama dengan per"uatan "inatang, karena dilakukan dengan tiada perasaan
malu dan hanya "erdasarkan nafsu Per"uatan ini sangat menyusahkan
orang lain dan dikategorikan se"agai per"uatan ke/am dan karena itu
dilarang oleh agama )mat Hindu hendaknya selalu men/auhkan diri dari
per"uatan ini
6a/a Pisuna 3ke/am karena suka memfitnah4 8itnah le"ih ke/am dari
pem"unuhan 8itnah dapat men.elakakan dan dapat menim"ulkan rasa
"en.i kepada orang yang difitnah 8itnah dapat menyusahkan orang lain
#arena itu per"uatan serupa ini dilarang oleh agama )mat Hindu
hendaknya men/auhkan diri dari per"uatan fitnah
1& Sa.ta Timira 5Tuju Ienis Kemabukan6&
Musuh manusia selan/utnya adalah apa yang dinamakan Sapta Timira
BSaptaC artinya tu/uh dan BTimiraC artinya lupa daratan 3lupa diri atau
ma"uk4 Sapta Timira dengan demikian "erarti tu/uh ma.am keadaan yang
menye"a"kan orang lupa daratan, lupa diri atau ma"uk #etu/uh ma.am
musuh yang harus dimusnahkan dari dalam diri manusia itu adalah%
146
Surupa 3kema"ukan karena wa/ah atu rupa yang tampan, ganteng atau
.antik4 #egantengan atau ke.antikan seseorang kadang kala
menye"a"kan yang "ersangkutan men/adi angkuh, som"ong dan tinggi
hati Semestinya kegantengan atau ke.antikan wa/ah di"arengi dengan
perilaku yang "aik, "udi yang luhur Nrang yang ganteng atau .antik,
hendaknya dapat mengendalikan diri dengan mem"uang /auh0/auh sikap
dan perilaku yang tidak "aik
!hana 3kema"ukan karena mempunyai harta "enda atau kekayaan4
5anyaknya harta "enda yang dimiliki seringkali menye"a"kan seseorang
men/adi lupa diri, menepuk dada, angkuh dan som"ong dan tidak ingat
dengan teman0temannya Padahal kepemilikan harta "enda seyogyanya
di"arengi dengan dharma, perlaku yang "ai sesuai dengan a/aran agama
#arena itu orang yang memiliki "anyak harta "enda seyogyanya
dapatmen/aga diri, tidak menepuk dada atau tidak som"ong dengan harta
"endanya
7una 3kema"ukan karena mempunyai kepintaran atau kepandaian4 Nrang
yang pintar kadang kala lupa diri, menganggap orang lain tidak tahu apa0
apa Nrang seperti ini .enderung angkuh dan kurang disukai oleh teman0
temannya Nleh karena itu kepandaian semestinya di"arengi dengan
per"uatan yang "aik, disertai dengan "udi pekerti yang luhur #epintaran
semestinya diamalkan, dipergunakan untuk maksud0maksud yang "aik,
sehingga dapat mem"antu masyarakat yang kurang mempunyai
pengetahuan
#ulina 3kema"ukan karena keturunan4 8aktor keturunan /uga sering
mengaki"atkan lupa diri Seorang keturunan "angsawan, keturunan ra/a,
kadang kala /uga menganggap remeh orang lain yang tidak seketurunan
Hal ini dapat menim"ulkan kesulitan "agi orang terse"ut #eturunan
orang0orang terkenal, "erpangkat atau "angsawan, se"aiknya mempunyai
147
perilaku yang "aik, "er"udi luhur se/alan dengan a/aran agama Mereka
seharusnya dapat men/adi panutan, dapat mem"erikan .ontoh yang "aik
terhadap masyarakat sekitarnya
Yowana 3kema"ukan karena masa rema/a(muda4 Anak muda rema/a
karena kurang pendidikan dan pengalaman, sering kali le"ih menyukai
ke"e"asan dan huru0hara, sering kali sok /agoan dan suka "erkelahi
Se"aiknya semasa masih rema/a, anak0anak itu di"eri pendidikan agama
yang mamadai, di"erikan pela/aran mengenai etika, "agaimana harus
"erperilaku di dalam masyarakat, "agaimana harus mem"awa diri dan
lain0lain, supaya mereka dapat men/adi manusia yang "erguna "agi nusa
dan "angsa Masa rema/a adalah masa yang "aik untuk mengem"ang diri
men/adi manusia yang "erguna "agi masyarakat, nusa dan "angsa serta
agama
Sura 3kema"ukan karena minuman keras4 Minuman keras merupakan
musuh yang sangat "uruk Ia dapat mem"uat orang ma"uk, lupa diri dan
"er"uat yang tidak sesuai dengan a/aran agama #arena itu manusia
"eragama se"aiknya men/auhi minuman keras
#asuran 3kema"ukan karena merasa mempunyai ke"eranian4 #e"eranian
kadang kala mem"uat orang lupa diri #e"eranian tanpa disertai dengan
pikiran yang sehat dan "aik dapat mengaki"atkan kerugian atau kesulitan
"agi orang lain maupun yang "ersangkutan sendiri #e"eranian hendaknya
selalu dilandasi oleh ke"enaran dan dharma, oleh per"uatan yang luhur
sesuai dengan a/aran agama
:& D?s? Mala 5Se.ulu Ienis Perilaku (an" Ielek6&
Musuh manusia "erikutnya adalah apa yang dinamakan !asa Mala
!asa Mala adalah sepuluh kelemahan yang melekat dalam diri manusia dan
ini "ertentangan dengan a/aran agama yang kalau di"iarkan dapat men/adikan
148
orang yang "ersangkutan menderita, "ahkan dapat pula mem"awa kesedihan
"agi orang lain #arena itu kesepuluh sikap atau perilaku "uruk manusia itu
haruslah dikikis ha"is Adapun sepuluh kelemahan manusia yang harus
dihindarkan itu adalah%
Tandri% Perilaku tanpa gairah, senantiasa lemah, lemas, letih dan lesu,
suatu sikap yang senga/a .li"uat untuk dapat menghindarkan diri dari
kegiatan kemasyarakatan
#leda% Perilaku manusia yang .epat putus asa, selalu pesimis dan tidak
mengenal apa yang dise"ut per/uangan hidup
Me/a% Sikap seseorang yang selalu serakah atau tamak dan lagi angkuh
atau som"ong
#uhaka% Perilaku yang suka memu/i diri sendiri dan senang mengu.apkan
kata0kata yang kasar
Metraya% Sikap seseorang yang suka "ersilat lidah dan dengan tipu daya
"erusaha mempengaruhi pihak lain untuk "er"uat yang tidak "aik
Megata% Perilaku seseorang yang selalu munafik, tidak konsisten dan lain
di mulut lain di hati
6egastri% Sikap seseorang play "oy dan mata keran/ang
#utila% Perilaku yang suka menipu orang lain untuk keuntungan dirinya
sendiri
5haksa"huwana% Tingkah laku yang senang melihat orang lain menderita
dan karena itu orang seperti ini senang menyakiti atau menyiksa orang
lain
#im"uru% Sikap seseorang yang selalu irihati atau dengki terhadap pihak
lain dan ingin memiliki "arang orang lain dengan menghalalkan segala
.ara
#esepuluh kelemahan atau ke"urukan manusia terse"ut di atas
hendaknya dimusnahkan karena "ertentangan dengan a/aran agama, sehingga
masyarakat "isa hidup rukun, aman, tentram dan damai
149
D& Ran"kuman
susila agama Hindu /uga menga/arkan tentang musuh0musuh yang ada
dalam diri manusia Meskipun manusia merupakan mahluk paling sempurna
yang di .iptakan Tuhan Yang Maha Esa ternyata manusia "anyak mempunyai
kelemahan dan kekurangan, "aik yang nyata0nyata terlihat maupun yang
tersem"unyi, !engan mempela/ari a/aran tentang etika atau tingkah laku yang
"aik dan mulia sa/a tidaklah .ukup Manusia /uga harus memahami dan dapat
mengendalikan "er"agai kelemahan yang ada di dalam dirinya #elemahan0
kelemahan itu adalah musuh yang harus ditundukkan oleh manusia !engan
memahami kelemahan dan kekurangannya manusia akan le"ih "erminat untuk
mengendalikan dirinya
E& Da4tar Pustaka
Pendit, $yoman S, :EF+ Maha"harata, se"uah perang dahsyat di medan #urukshetra,
5hratara #arya Aksara, Aakarta
>i2ekananda, Swami, )4nana .oga-, #essinger Pu"lishing, *++' IS5$ :0&*'&0
F*FF0+
Titi", I Made *++, Teologi ` Sim"ol0sim"ol dalam Agama Hindu Pener"it
Paramita % Sura"aya
Wiratmad/a, I 7usti #etut, :EH, !iktat Agama Hindu, !epartemen Pertahanan dam
#eamanan Akademi Angkatan 5ersen/ata 6I
150
BAB 'II
MISI UNTUK MENUIU MANUSIA IDEAL
A& K7m.etensi Dasar
Mampu memahami misi untuk menu/u manusia ideal dengan
melakukan implementasi ke"enaran, ke"a/ikan, kasih sayang, kedamain dan
tanpa adanya kekerasan sehingga terwu/ud Mana2a Madha2a
B& In!ikat7r
Men/elaskan misi untuk memper"aiki diri menu/u manusia ideal
Mengimplementasikan ke"enaran, ke"a/ikan, kasih saying, dan
kedamaian
A& Materi
Salah satu tugas su.i "agi umat Hindu ialah untuk menata dirinya
sendiri dan masyarakat, serta umat manusia untuk mengenal /ati dirinya untuk
"erusaha men/adi manusia yang "erperi kemanusiaan 3"erakhlak mulia4 yang
se.ara ideal dise"ut manusia B!harmikaC 3Mana2a Madha2a4
+ Misi Untuk Mem.erbaiki Diri Menuju Manusia I!eal 5Mana#a
Ma!a#a6
A/aran Etika 3Moralitas4, atau Tata Susila yakni, tingkah laku yang
"aik dan "enar untuk ke"ahagiaan hidup serta keharmonisan antara manusia
dengan Tuhan Yang Maha Esa, antara sesama manusia, dengan alam semesta
dan .iptaan0$ya A/aran etika di dalam Weda men.akup "idang yang sangat
luas meliputi antara lain% ke"enaran, kasih sayang, tanpa kekerasan,
ke"a/ikan, ketekunan, kemurahan hati, keluhuran "udhi pekerti, mem"en.i
151
sifat "uruk, pantang "er/udi, men/alankan ke"a/ikan, per.aya diri, mem"ina
hu"ungan yang serasi, mementingkan persatuan, kewaspadaan, kesu.ian hati,
kemasyhuran, kema/uan, pergaulan dengan orang0orang mulia,
mengem"angkan sifat0sifat ramah dan manis, se/ahtera, damai, "ahagia,
kegem"iraan, moralitas, persaha"atan, wiweka 3kemampuan mem"edakan
sifat "aik dan "uruk4, mengendalikan diri dan "anyak lagi yang lainnya
!alam #ita" Su.i Sarasamus.aya% Sloka *, ,, & dise"utkan se"agai "erikut%
i skwehning sarwa bh6ta, iking !anma wwang !uga wenang
gumayakenikang ubhubhakarma, kuneng panentas akena
ring ubhakarma !uga ikang aubhakarma phalaning dadi
wwang
3Sarasamus.aya, *4
3!ari semua mahluk yang hidup, hanya yang dilahirkan
men/adi manusia sa/alah yang dapat melaksanakan per"uatan
"aik ataupun "urukI le"urlah ke dalam per"uatan "aik, segala
per"uatan yang "uruk ituI demikianlah gunanya men/adi
manusia4
'atangnyan haywa !uga wwang manastapa an tan paribhawa
si dadi wwang ta pwa kagongakena ri ambek apayapan
paramadurlabha iking si !anmamanusa ngaranya, yadyapi
$andalayoni tuwi
3Sarasamus.aya, ,4
3Nleh karena itu /anganlah sekali0kali "ersedih hati, meskipun
hidupmu tidak makmur, dilahirkan men/adi manusia itu
hendaklah men/adikan kamu "er"esar hati, se"a" amat sukar
untuk dapat dilahirkan men/adi manusia, meskipun kelahiran
hina sekalipun4
/pan ikang dadi wwang, uttama !uga ya, nimittaning
mangkana, wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara,
maka sdhanang ubhakarma, hinganing kottamaning dadi
wwang ika1
3Sarasamus.aya, &4
152
3Men/elma men/adi manusia itu adalah sungguh0sungguh
utamaI se"a"nya demikian karena ia dapat menolong dirinya
dari keadaan sengsara dengan /alan "er"uat "aikI demikianlah
keuntungannya dapat men/elma men/adi manusia4
Menyimak a/aran ini, kita diarahkan serta dituntut untuk "er"uat
ke"enaran, ke"aikan, agar dapat mele"ur kegelapan, atau karma yang /ahat
3"uruk4, untuk menu/u manusia Mana2a0Madha2a 3!harmika4 A/aran Etika
3Moralitas4, Tata Susila, serta pengendalian diri untuk men/adikan diri serta
manusia, men/adi manusia yang "erperi kemanusiaan, "er"udhi dan
"erkepri"adian mulia, manusia mana2a0madha2a 3!harmika4, "erdasarkan
a/aran Agama Hindu, yang dimuat dalam >eda, Itihasa, Purana, 5hagawad
7ita, Sarasamus.aya, Slokantara, dan yang lain0lainnya
!alam 5haga2ad 7ita Sri #rishna menga/arkan ada dua ma.am
ke.enderungan 3sifat, perilaku4 manusia seperti terse"ut pada pustaka su.i
5hagawad 7ita% J>I:, *, dan ,
Sri (hagawan bersabdaI keberanian, kemurnian pikiran,
bi!aksana dalam membagi pengetahuan dan konsentrasi, amal
sedekah, pengendalian diri, berkurban, mempela!ari kitab
su$i, melakukan tapa dan berbuat ke!u!uran 3:4
"anpa kekerasan, kebenaran, bebas dari kemarahan, tanpa
pamerih, tenang, tidak memhtnah, kasih sayang terhadap
sesama mahluk, bebas dari kelobaan, lemah lembut, sopan
dan berketetapan hati 3*4
>ekatan, suka memaa=kan, teguh iman, budi ,uhur, tidak iri
hati, tanpa keangkuhan, semua ini adalah harta, dari dia yang
dilahirkan dengan si=at-si=at dewata, wahai /r!una 3,4
Pada lam"ang keagamaan India per"edaan antara para dewa yang
"ersinar .emerlang dan para asura 3raksasa4 se"agai putra kegelapan, sudah
ada se/ak /aman pur"akala !alam 6g2eda kita mendapatkan pernyataan
tentang per/uangan antara para dewa dan musuh kegelapannya, 6amayana
153
/uga menyatakan pertentangan yang sama antara keteladanan "udaya tinggi
dan mereka yang keakuannya tak terkendalikan Maha"rata /uga mem"eritahu
kita tentang per/uangan antara para Pandawa se"agai penga"di !harma,
Hukum dan #eadilan Serta para #urawa yang le"ih men.intai kekuasaan
Semuanya ini merupakan kemungkinan perkem"angan manusia yang le"ih
kurangnya seperti kita sendiri
Para dewa dan para asura keduanya "erasal dari Pra/apati Selan/utnya
dalam pustaka su.i 5hagawad 7ita J>I &, -, menyatakan%
Sifat teke"ur, som"ong, terlalu "angga, pemarah dan /uga
kasar dan "odoh, ini oh Partha 3Ar/una4 adalah tergolong pada
orang yang dilahirkan dengan sifat Setan(keraksasaan 3&4
Ada dua ma.am mahluk di.iptakan di dunia ini, yaitu yang
"ersifat Ilahi, dan "ersifat raksasa Yang "ersifat Ilahi telah
dia uraikan se.ara pan/ang le"ar Sekarang dengarkan wahai
Partha 3Ar/una4, tentang mahluk yang "ersifat raksasa 3-4
Selan/utnya dalam 5ahaga2ad 7ita J>I :+, ::, :*, :&, :H, *:,
men/elaskan mengenai sifat0sifat keraksaan 3Asuri Sampat4, se"agai lawan
sifat0sifat kedewaan 3!aiwi Sampat4 adalah se"agai "erikut%
!engan menyerahkan diri pada nafsu yang tak terpuaskan,
penuh dengan pura0pura, terlalu "angga dan som"ong,
memegang pandangan yang salah karena kekhayalan, mereka
"er"uat dengan keputusan yang tidak su.i 3:+4
!igoda oleh "erma.am0ma.am keinginan duniawi yang akan
"erakhir hanya dengan kematian, menganggap pemuasan nafsu
itu se"agai tu/uannya tertinggi dan yakin "ahwa ini adalah
semuanya 3::4
!engan diikat oleh ratusan "elenggu keinginan, menyerahkan
diri pada nafsu dan kemarahan, mereka "er/uang untuk
menim"un kekayaan, dengan /alan .urang untuk memuaskan
keinginannya 3:*4
154
Musuh ini Aku yang mem"unuhnya, dan yang lainnya /uga
Aku akan sem"elih, akulah penguasa, akulah penikmat, akulah
yang "erhasil, yang perkasa dan yang "er"ahagia 3:&4
Som"ong, keras kepala, penuh dengan ke"anggaan dan
keangkuhan akan kekayaan, mereka melakukan yadnya yang
hanya namanya sa/a, dengan kemegahan yang "erle"ih0le"ihan
tanpa peraturan 3:H4
Pintu ger"ang neraka yang menuntun /iwatma ke kehan.uran
ada tiga yaitu nafsu, marah, dan lo"a Nleh karena itu orang
harus menghindari ketiganya ini 3*:4
!emikianlah garis0garis "esar tuntunan yang kita dapat dari pustaka
su.i 5hagawad 7ita, amanat Sri #rishna, untuk men/adi manusia mana2a
madha2a 3!harmika4
5anyak lagi kita"0kita" a/aran Hindu yang menga/arkan etika
3moralitas4 serta pengendalian diri "agi manusia, diantaranya Sarasamu..aya
'H #arya 5hagawan Wararu.i menyatkan se"agai "erikut%
Nyang brata sang brahmana, rwa welas kwehnya, prayekanya
dharma, satya, tapa, dama, wimatsaritwa, hrih, titiksa,
anasuya, ya!na, dna, dh=ti, ksama, nahan pra tyekanyan
rwawelas, dharma, satya pagwanya, tapa ngaranya ar8ra
sang osana, kapanasaning arira, piharan, kurungana
wisaya, dama ngaranya upaamadening tuturnya,
wimatsaritwa ngarani haywa irsya, hrih ngaraning irang,
wruha ring irang wih, titiks ngaraning hywa gong krodha,
anasuy haywa dosa grahi, ya!na magelem amu!a, dna,
maweha dnapunya, dh8ti ngaraning maneb, hning, ksama
ngaraning kelan, nahan brata sang brhmana1
3Inilah "rata Seorang 5rahmana, dua "elas "anyaknya,
perin.iannya dharma, satya, tapa, dama, wimatsaritwa, hrih,
titiksa, anasuya, ya/na, dana, dhrti, ksama, demikian perin.ian
kedua "elas itu !harma% dari satyalah sum"ernyaI tapa
artinya pesu.ian /iwa raga, yaitu dapat mengendalikan /asmani
serta mengurangi nafsuI dama artinya tenang dan sa"ar, tahu
155
menasehati diri sendiriI wimatsaritwa artinya, tidak dengki
dan irihatiI hrih "erarti malu, mempunyai rasa maluI titiksa
artinya, /angan terlalu gusar 3marah4I anasLy@ "erarti tidak
"er"uat dosaI ya/Ta "erarti "erkemauan melakukan ya/na
3kur"an su.i4I dana adalah mem"eri dana punya
3sedekah(Gakat4I dhrti artinya penenangan dan pensu.ian
pikiranI ksama "erarti tahan sa"ar dan suka mengampuniI
demikianlah "rata Seorang 5rahmana4
Sara Samus.aya Sloka -,, memuat mengenai =atur Prwawrtti =atur
Prawrrti terdiri dari ar/awa 3/u/ur dan terus terang4 anRansya 3tidak
mementingkan diri sendiri4I dama 3dapat menasehati dirinya sendiri4I dan
indriyanigraha 3mengekang hawa nafsu4
Sarasamus.aya, Sloka *'E
Inilah "rata yang dise"ut yama, peri.iannya demikian
anraangsya, ksama, satya, ahingsa, dama, ar/awa, pritti,
prasada, madhurya, mardhawa, sepuluh "anyaknya
anraangsya, yaitu harim"awa, tidak mementingkan diri sendiri
sa/aI ksama, tahan akan panas dan dinginI satya, yaitu tidak
"erkata "ohong 3"erdusta4I ahingsa, "er"uat selamat atau
"ahagianya sekalian makhlukI dama, sa"ar serta dapat
menasehati dirinya sendiriI ar/awa, tulus hati, "erterus terangI
pritti yaitu sangat welas asihI prasada ke/ernihan hatiI
madhurya, manisnya pandangan 3muka manis4 dan manisnya
perkataan 3perkataan yang lemah lem"ut4I mardhawa,
kelem"utan hati
Sarasamus.aya *-+
Inilah "rata sepuluh "anyaknya, yang dise"ut niyama,
perin.iannya% dana, i/ya, tapa, dhayana, swadhayaya, upastha0
nigraha, "rata, upawasa, mona, snana itulah yang merupakan
niyamaI dana pem"erian, pem"erian makanan dan minuman
dan lain0lainI i/ya pu/aan kepada dewa, kepada leluhur dan
lain0lain se/enis ituI tapa pengekangan nafsu /asmanisah,
"adan yang seluruhnya kurus0kering, layu, "er"aring diatas
tanah, diatas air dan diatas alas0alas se/enis ituI dhayana
tepekur, merenungkan SiwaI swadhayaya mempela/ari WedaI
156
upasthanigraha pengekangan upastha, singkatan pengendalian
nafsu seKI upawasa puasaI "rata pengekangan nafsu terhadap
rnakananI mona itu ma.amnya, "erarti menahan, tidak
mengu.apkan kata0kata yaitu tidak "erkata0kata sama sekali,
tidak "ersuaraI snana trisandhya sewana, melakukan
trisandhya, mandi mem"ersihkan diri pada waktu pagi, tengah
hari dan petang hari
) & Im.lementasi Kebenaran/ KeBajiban/ Kasi Sa$an"/ Ke!amaian
!an Tan.a Kekerasan&
Setelah mempela/ari a/aran etika 3moralitas4 yang dimuat dalam kita"
su.i Weda, Itihasa, Purana dan se"againya, kita se"agai umat Hindu
mempunyai kewa/i"an peran serta dalam implementasi 3penerapan4
men/alankan, melaksanakan a/aran terse"ut 5erikut ini diungkapkan, petikan
inti sari a/aran yang penting kita /adikan perilaku kita sehari0hari di
masyarakat diantara sesama manusia
KebenaranCKejujuran 5Sat$am/ Darma6
Sa"da su.i weda menyatakan "ahwa ke"enaran(ke/u/uran 3satyam4,
merupakan prinsip dasar hidup dan kehidupan 5ila seseorang senantiasa
mengikuti ke"enaran maka hindupnya akan selamat, se/ahtera, terhindar dari
"en.ana, memperoleh ke"i/aksanaan dan kemuliaan #e"enaran(ke/u/uran
dapat dilaksanakan dengan mudah, "ila seseorang memiliki keyakinan
3Sraddha4 !engan keyakinan seseorang akan mantap "ertindak di /alan yang
"enar, menu/u ke"enaran
Athar2a >eda JI>::
#e"enaran, ke/u/uran menyangga "umi, Matahari menyangga
langit Hukum0hukum alam menyangga matahari Tuhan Yang
Maha Esa, meresapi seluruh lapisan udara yang meliputi "umi
3atmosfir4
Sarasamus.aya Skoka :*F
157
Tak "er/auhan "isa 3"era.un4 itu dengan amrta% disinilah di
"adan sendirilah tempatnya % keterangannnya, /ika orang itu
"odoh, dan senang hatinya kepada adhrama, "isa atau ra.un
didapat olehnyaI se"aiknya kokoh "erpegangan kepada
ke"enaran, tidak goyah hatinya "ersandar kepada !harma,
maka amrtalah diperolehnya
Sarasamus.aya Sloka % &:, &*
Maka yang harus anda perhatikan, /ika ada hal yang
ditim"ulkan oleh per"uatan, perkataan dan pikiran yang tidak
menyenangkan dirimu sendiri, malahan menim"ulkan duka
yang menye"a"kan sakit hati, /angan tidak mengukur "a/u
di"adanmu sendiri, perilaku anda yang demikian itulah
dhrama namanya% penyelewengan a/aran dharma, /angan
hendaknya dilakukan
5ahwa segala perilaku orang yang "i/aksana, orang yang /u/ur,
orang satya wa.ana, pun orang yang dapat mengalahkan hawa
nafsunya dan tulus ikhlas lahir "athin, pasti "erlandaskan
dharma segala laksana "eliau, laksana "eliau itulah patut
dituruti, /ika telah dapat menurutinya, itulah yang dinamai
laksana dharma
Kebajikan
!alam a/aran Hindu, kata% !harma mempunyai arti yang luas, antara
lain% ke"enaran, ke"a/ikan, penga"dian, tugas su.i, "udi luhur, dan lain
se"againya
!alam 6g2eda >II,*F
Tuhan Yang Maha Esa yang pemurah mem"erkahi orang yang
penuh ke"a/ikan
Sarasamus.aya Sloka :*, :,
Pada hakekatnya /ika artha dan kama dituntut, maka
seharusnya dharma hendaknya dilakukan le"ih dahulu, tak
tersangsikan lagi, pasti akan diperoleh artha dan kama itu
nanti, tidak akan ada artinya, /ika artha dan kama itu diperoleh
menyimpang dari dharma
158
5agi sang pandita 3orang arif "i/aksana4 tak lain hanya orang
yang "a/ik yang melaksanakan dharma, dipu/i dan disan/ung
olehnya, karena ia telah "erhasil men.apai ke"ahagiaan,
"eliau tidak men/u/ung orang yang kaya dan orang yang selalu
"irahi .inta waita, se"a" orang itu tidak sungguh "er"ahagia,
karena adanya pikiran angkara dan masih dapat digoda oleh
kekayaan dan hawa nafsu itu
Kasi Sa$an" 5Ainta Kasi6
#ita" Su.i Sarasamus.aya Sloka :,', :,-, :&-
Nleh karenanya usahakanlah kese/ahteraan mahluk itu, karena
kehidupan mereka itu menye"a"kan tetap ter/amin tegaknya
.atur warga, yaitu dharma, artha, kama dan moksaI /ika mau
men.a"ut nyawanya mahluk, "etapa itu tidak musnah olehnyaI
demikianlah orang yang men/aga kese/ahteraan mahluk itu, ia
itulah yang dise"ut menegakkan .atur warga, dinamakan
A"hutahita, /ika sesuatunya itu tidak ter/aga atau terlindugi
olehnya
=atatan A"hutahita% A"huta U hita, "erarti tidak ada(mempunyai
ke"aikan, ke"a/ikan, tidak menghiraukan kese/ahetaraan mahluk,
ke"alikannya "hutahita0kese/ahteraan mahluk
5ila orang itu sayang akan hidupnya, apa se"a"nya ia itu ingin
memusnahkan hidup mahluk lain, hal itu sekali0kali tidak
memakai ukuran diri sendiri, segala sesuatu yang akan dapat
menyenangkan kepada dirinya, mestinya itulah di .ita0
.itakannya terhadap mahluk lain
Se"a" tidak ada yang le"ih utama daripada hidup maknanya
hanya hidup yang "erharga di ketiga dunia ini dan karena itu
hendaknya seseorang menun/ukkan .inta kasihnya
3se"agaimana4 men.intai hidup sendiri, demikian hendaknya
.inta kasih seseorang itu terhadap orang lain
159
Ke!amaian Dan Tan.a Kekerasan
#edamaian /uga mengandung pengertianI tenang, tentram Aangan
menyakiti hati siapapun, /angan mengganggu, /angan merugikan orang lain,
apalagi mereka yang pernah "er/asa Setiap umat manusia dian/urkan untuk
tidak mem"unuh "inatang, terutama yang "ermanfaat "agi kehidupan 3"er/asa
"agi manusia4 Pada doa pu/a Trisandhya, mantram ke0*, mengatakan
BSarvaprani HitangkarahC 3Semoga semua mahluk se/ahtera4, menun/ukkan
doa kita yang uni2ersal, tidak hanya untuk manusia, tetapi semua mahluk
.iptaan0$ya
Hal ini "anyak diungkapkan oleh pustaka su.i% Weda, Itihasa, Purana
dan lain0lainnya
Athar2a >eda % JIJ E:
Semoga langit penuh damai Semoga "umi "e"as dari
gangguan0gangguan Semoga suasana lapisan udara yang
meliputi "umi 3atmosfir4 yang luas men/adi tenang Semoga
perairan yang mengalir menye/ukkan dan Semoga semua
tanaman dan tum"uh0tum"uhan men/adi "ermanfaat untuk
kami
Ya/ur >eda JJJI>:H
Semoga ada kedamaian di langit, di udara yang meliputi "umi
3atmosfir4 di atas "umi, semoga air, tum"uh0tum"uhan dan
tanam0tanaman men/adi sum"er kedamaian untuk semuanya
Semoga semua para dewa dan Tuhan Yang Maha Esa
menganugerahkan kedamaian kepada kami Semoga terdapat
kedamaian 3ketentraman4 dimana0mana Semoga kadamaian
itu datang kepada kami
Athar2a >eda JIJE*
Semoga masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang
penuh kedamaian dan amat ramah kepada kami
Setelah mem"a.a ungkapan0ungkapan dalam pustaka su.i Weda maka
se"agai umat Hindu kita wa/i" "erusaha lahir "athin untuk menerapkan,
160
melaksanakan sifat luhur seperti% ke"enaran, ke"a/ikan, kedamaian, tanpa
kekerasan, seperti yang di/elaskan dalam !aiwi Sampat 3sifat0sifat #e
!ewaan4
D& Rumusan
kita se"agai umat Hindu mempunyai kewa/i"an peran serta dalam
implementasi 3penerapan4 men/alankan, melaksanakan sa"da su.i weda yang
menyatakan "ahwa ke"enaran(ke/u/uran 3satyam4, merupakan prinsip dasar
hidup dan kehidupan 5ila seseorang senantiasa mengikuti ke"enaran maka
hindupnya akan selamat, se/ahtera, terhindar dari "en.ana, memperoleh
ke"i/aksanaan dan kemuliaan #e"enaran(ke/u/uran dapat dilaksanakan
dengan mudah, "ila seseorang memiliki keyakinan !engan keyakinan
seseorang akan mantap "ertindak di /alan yang "enar, menu/u ke"enaran
Sehingga men/adi manusia yang "erperi kemanusiaan 3"erakhlak mulia4 yang
se.ara ideal dise"ut manusia Mana2a Madha2a
E& Da4tar Pustaka
Agung, Anak 7de Nkta $etra "untunan Dasar /gama Hindu1 !enpasar% Widya
!harma *++E
#ad/eng, I $yoman, :EH+(:EH: Sarasamu$$aya, Proyek Pener"itan #ita" Su.i
Hindu dan 5uddha !irektorat !/endral 5im"ingan Masyarakat Hindu dan 5uddha
!epartemen Agama 6I
Pud/a, 7de :EF: Sarasamu$$aya Aakarta% Proyek Pengadaan #ita" Su.i Hindu
!ept Agama 6I
Sura, I 7ede, :EF' Pengendalian !iri dan Etika Hanuman Sakti Aakarta
161
BAB 'III
ILMU PENGETAHUAN/ TEKNOLOGl/ DAN SENI DALAM
PERSPEKTI2 HINDU
A& K7m.etensi Dasar
Memahami ilmu pengetahuan yang "erkaitan dengan teknologi dan seni
dalam perspektif hindu yang "erkaitan erat dengan Tri Hita #arana dalam kehidupan
sehari0hari
B& In!ikat7r
Men/elaskan dan menguraikan tentang a/aran Sradha, Anana, dan #arma
se"agai kesatuan dalam yadnya
Mengamalkan kewa/i"an menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu
Men/elaskan a/aran Tri Hita #arana dan tanggung /awa" terhadap alam dan
lingkungan
A& Materi
Ilmu pengetahuan dalam a/aran Hindu dise"ut% Aafrana, sedangkan teknologi
dan Seni termasuk pada 7andar2a Weda, yaitu .a"ang Ilrnu Seni 3#esenian4
Menurut #amus 5esar 5ahasa Indonesia, halaman % E:- I F:- Teknologi%
Bkemampuan teknik yang "erdasarkan pengetahuan ilmu eksakta yang "erdasarkan
proses teknikC
BSeni% :4 halus, ke.il dan halus, *4 #eaktifan mem"uat karya0karya "ermutu dilihat
dari segi kehalusannya ds", seperti tari, lukis, ukirC
!alam pustaka su.i Weda, mengenai teknologi serta seni, yang merupakan
salah satu daripada produk "udaya, terpan.ar dari "udhi dan mendapat kekuatan
hidup dari /iwa0atma, yang ada dalam diri tiap manusia
162
Mengenai teknologi dan seni, dapat kita lihat pada ungkapan dalam Weda
se"agai "erikut%
BSemoga gas air mata diledakkan dan semoga "ahan peledak diledakkan mem"uat
"unyi yang dahsyatC 3Athar2a >eda JI :+H4
BHendaknyalah ran/au0ran/au yang mengeluarkan "au yang "usuk dan mem"uat
"unyi dahsyat, mem"uat angkatan "ersen/ata musuh merasa takut dan disiksa dengan
"au "usukC 3Athar2a >eda >IIIF*4 Menari, menyanyi dan tertawa "ersuka ria
diamanatkan dalam kita" su.i Weda Menari "ersama keluarga tidak lain, adalah
dalam rangka menempuh dan memperkuat tali pebrsaudaraan Tarian rnen/adi indah
"ila diikuti gamelan 3alat0alat "unyi0"unyian4
B!ewi 8a/ar seperti seorang gadis yang menari memamerkan ke.antikannyaC
36g2eda I:*&H4
Bkelompok orang yang "ersem"ahyang, mempersem"ahkan kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan alat0alat musik 3gamelan4 yang menyertainya dimainkan oleh pengatur
tinggi nada ke.api dan serulingC 36g2eda >III-EE4
#emudian dalam perkem"angan a/aran Hindu ke "agian dunia lainnya, dan
khususnya di Indonesia dan 5ali, maka seni 3kesenian4 "erkem"ang memun.ak
dengan aneka ragam seperti% Seni Tari, 7am"ar, Mukis, Pahat 3Patung4, )kir
3wayang4 rupa, "angunan, suara, sastra, dan se"againya
Hal ini dapat kita saksikan se"agai% =andi, Pura 3#ahyangan4, Ar.a 3patung4
perwu/udan, lukisan yang merupakan sym"ol Agama, tari0tarian sakral seperti
3re/ang, sanghyang4
Menurut perspektif Hindu, "ahwa ilmu pengetahuan, Teknologi, Seni merupakan
kesatuan yang saling /alin men/alin untuk mewu/udkan sesuatu yang indah 3seni4,
yang se.ara 2ertikal dia"dikan kepada Tuhan, dan se.ara horiGontal dia"dikan kepada
sesama hidup 3manusia4 untuk men.apai kese/ahteraan, ke"ahagian serta
kesempurnaan
163
+& Sra!!a Inana Dan Karma Seba"ai Kesatuan Dalam (a!n$a&
Adapun arti kata0kata terse"ut, se"agai "erikut %
Sraddha S keyakinan keper.ayaan Pan.a Sraddha S lima keyakinan , dalam a/aran
Hindu, yaitu adanya% 5rahman 3Tuhan Yang Maha Esa4, Atma, #arma, Samsara
3Punar"hawa4 dan Moksa Anana% llmu Pengetahuan, #arma, Per"uatan, laksana
Yadnya% kor"an, persem"ahan
#ita umat Hindu wa/i" memiliki keyakinan 3keper.ayaan4 yang teguh
terutama kepada Tuhan dan diri sendiri, agar tidak .epat goyah, tidak menentu arah
#ita harus ra/in mempela/ari, menuntut ilmu pengetariuan, tak ter"atas umur maupun
waktu, seperti dinyatakan pada pustaka su.i, dan setelah "erhasil memiliki "er"agai
ma.am ilmu pengetahuan, maka kita diwa/i"kan "eker/a dengan giat mengamalkan
ilmu pengetahuan itu untuk melenyapkan awidya 3ke"odohan4 lahir "athin
!alam mengamalkan ilmu pengetahuan ini hendaknya kita persem"ahkan
se"agai suatu yadnya kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa 3Tuhan Yang Maha Esa4
!ewi Saraswati adalah !ewinya ilmu pengetahuan
Pustaka Su.i Weda, Itihasa, Purana dll mem"erikan petuah mengenai hal ini
diantaranya ialah %
0 Mengenai Anana 3Ilmu pengetahuan4
5haga2ad 7ita % I> ,&0,'0,E, J>IIIH+
BTu/uan ilmu pengetahuan adalah ke"i/aksanaan hidup yang mem"erikan ke"e"asan
dari kegiatan ker/a dan kelepasan dari "elenggu ker/aC
B5ela/arlah, "ahwa dengan su/ud "ersem"ah, dengan "ertanya dan dengan pelayananI
orang0orang "i/ksana yang telah melihat ke"enaran, menga/armu dalam ilmu
pengetahuanC 3I>,&4
Bwalaupun seandainya engkau paling "erdosa diantara orang yang "erdosa, engkau
akan dapat menye"erangi segala ke/ahatan dengan perahu ke"i/aksanaan ini sa/aC
3I>,-4
164
BIa yang memiliki keyakinan, yang terserap di dalam ke"i/aksanaan dan setelah dan
yang telah menundukkan indra0indranya, akan memperoleh ke"i/aksanaan dan setelah
memperoleh ke"i/aksanaan dengan .epat ia akan mendapatkan kedamaian tertinggiC
3I>,E4
B!an ia yang mempela/ari per.akapan su.i kita ini, Aku akan dipu/anya dengan
pengor"anan pengetahuan, demikianlah pendapat#uC 35haga2ad 7ita J>IIIH+4
!alam kita" % =anakya $itisastra, menye"utkan %
BIlmu pengetahuan i"aratnya "agaikan kamandhenu, yaitu yang setiap saat dapat
memenuhi segala keinginan Pada saat orang "erada di $egara lain, ilmu pengetahuan
"agaikan seorang i"u yang selalu memelihara kitaI Nrang "i/aksana mengatakan
"ahwa ilmu pengetahuan adalah kekayaan yang rahasia, harta yang tak kelihatanC
3I>'4
B>idyan, yaitu % seorang terpela/ar dan "i/aksana, dihormati didunia >id2an selalu
diagung0agungkan dimana0mana !engan ilmu pengetahuan segala hasil "isa
didapatkan Nleh karena itu ilmu pengetahuan dipu/a dimana0manaC 3>III*+4
BNrang yang kurang dalam harta "enda "ukanlah orang miskin Se"aliknya orang
yang kaya adalah dia yang memiliki ilmu pengetahuan !ia yang kurang dalam ilmu
pengetahuan, sesungguhnya dalam segala keadaan ia dise"ut orang miskinC 3J:4
BMakan, tidur, ke.emasan dan hu"ungan kelamin, semua itu adalah persamaanC
"inatang denganbmanusia #ele"ihan sifat manusia adalah pengetahuauan Nrang
yang tidak memiliki ilmu pengetahuan sama dengan "inatangC 3JI :H4
!alam kita" su.i Sara Samu..aya %
BMaka tindakan orang yang tinggi pengetahuannya, tidak sayang merelakan
kekayaannya, nyawanya sekalipun /ika untuk kese/ahteraan umum% tahulah "eliau
akah maut pasti datang dan tidak adanya sesuatu yang kekalI oleh mereka itu adalah
le"ih "aik "erkor"an 3rela mati4 demi untuk kese/ahteraan umum 3Sloka :H'4
165
B$amun demikian /anganlah orang tidak .inta kepada ilmu pengetahuan, tuntutlah
ke/arlah sa/a akan ilmu itu, /angan hendaknya dipengaruhi oleh per"uatan dosa, se"a"
orang yang "er"udi 3"erpekerti /ahat4, karena tiada ada sifat satwam padanya,
merupakan musuh dirinya sendiri 3Sloka, ,+&4
Pustaka su.i Hindu yang mem"erikan pen/elasan mengenai karma ataupun yang
menyangkut tentang karma antra lain ialah se"agai "erikut%
Mengenai #arma %
BTugasmu kini hanyalah "er"uat dan /angan sekali0kali mengharap akan hasilnyaI
/angan sekali0kali hasil yang men/adi motifmu ataupun sama sekali terikat dengan
tanpa kegiatanC 35haga2ad 7ita II&H4
Sloka yang terkenal ini mengandung prinsip dasar dari ketidak terikatan
5ila kita melakukan peker/aan kita, apakah itu mem"a/ak sawah ataukah menge.et,
menyanyi ataupun "erpikir, kita akan di"elokkan dari ketidak terikatan, "ila kita
"erfikir, kita akan di"elokkan dari ketidak terikatan("ila kita "erfikir tentang
kemasyhuran ataupun penghasilan yang akan diperoleh
BTak seorangpun dapat tetap tanpa melakukan kegiatan ker/a walaupun sesaat sa/a,
karena setiap orang di"uat tak "erdaya oleh ke.enderungan0ke.enderungan alam
untuk melakukan kegiatan ker/aC 35haga2ad 7ita III'4
Selama manusia men/alani kehidupan dunia ini, mereka tak dapat melepaskan
dirinya dari kegiatan ker/aI karena tanpa ker/a kehidupan tak dapat "erlangsung
B#e.uali ker/a yang dilakukan se"agai dan untuk tu/uan pengor"anan, dunia ini
di"elenggu oleh kegiatan ker/a Nleh karena itu wahai putra #unti 3Ar/una4,
lakukanlah kekuatanmu se"agai pengor"anan itu dan /angan terikat dengan hasilnyaC
35haga2ad 7ita IIIE4
BIa yang "eker/a setelah melepaskan keterikatan serta mempersem"ah0kan kegiatan
ker/anya kepada Tuhan, tak akan tersentuh oleh dosa, "agaikan daun teratai, yang tak
ter"asahi oleh airC 35haga2ad 7ita > :+4
166
!engan /elas disini 7ita meminta kita "ukan untuk menolak kegiatan ker/a,
tetapi melakukannya, dengan mempersem"ahkannya kepada Tuhan se"agai yang
a"adi
Mengenai yadnya
!ahulu kala Pra/apati men.iptakan manusia "ersama0sama dengan pengor"anan dan
"ersa"da% B!engan ini semoga engkau akan "erkem"ang "iak dan "iarlah ini men/adi
sapi perahanC 35haga2ad 7ita III :+4
BNrang0orang yang "aik yang makan sisa persem"ahan kur"an akan terlepas dari
segala dosa, tetapi orang0orang yang /ahat yang mempersiapkan makanan hanya "agi
dirinya sendiri sesungguhnya mereka itu makan dosaC 35haga2ad 7ita III:,4
B!i dunia ini mereka yang tidak ikut mem"antu memutar roda kehidupan ini, pada
dasarnya "ersifat /ahat, memperturutkan nafsu semata dan mengalami penderitaan
wahai ParthaC 35haga2ad 7ita III:-4
!alam sloka ini konsep wedik 3Weda4 tentang pengor"anan se"agai saling tukar
antara para dewa dan manusia diungkapkan dalam konteks saling ketergantungan
makhluk0makhluk yang le"ih luas dalam kasus ini
#egiatan0kegiatan yang dilakukan dalam semangat pengor"anan sema.am ini sangat
"erkenan pada Tuhan 3BSang Perwira melaksanakan pengor"anan di medan perang
"erkehendak untuk melenyapkan angkara murkaC4
!engan merenungkan ungkapan >eda terse"ut, maka /elaslah manusia wa/i"
memiliki Sraddha 3keyakinan, keimanan4 yang kuat "aik kepada Tuhan, maupun
kepada diri sendiri Se"agai seorang "crahma.ari, atau penuntut ilrnu pengetahuan
hendaknya ra/in serta "erusaha keras untuk memiliki ilmu pengetahuan, terutama
mengenai ketuhanan
Setelah ilmu pengetahuan didapat, selan/utnya "eker/a dan amalkanlah ilmu itu
se"agai Yadnya rnaupun "hakti kehadapan Tuhan Yang Maha Esa 3Sang Hyang Widhi
Wasa4
167
)& KeBajiban Menuntut Ilmu !an Men"amalkan Ilmu&
!alam a/aran Hindu, =atur Asrama 3empat tahap kehidupan4 terdiri dari%
5rahma.ari 35rhma.arya4, 7rehastha, Wanaprastha dan 5hiksuka
5rahma.ari adalah masa "ela/ar, masa menuntut ilmu pengetahuan tentang ke
Tuhanan 3spiritual4 #ata 5rahma.ari seeing di/a"arkan melalui pernyataan "erikut%
B5rahma.ari iti 5rahma.ariC, mereka yang "erke.impung di"idang pengetahuan
3men.ari ilmu pengetahuan4 dise"ut 5rahma.ari
5rahma.ari yang mampu mengendalikan dirinya 3dari dorongan nafsu seks4,
dinyatakan memiliki kekuatan su.i 3.ahaya4 kedewataan
!alam Atharwa Weda ':H
BSeorang ra/a dengan sarana men/alankan "rahma.ari, "ila melindungi "angsanya
Seorang pendidik 3guru, pem"im"ing4, yang sedang men/alankan "rahma.ari sendiri
"erkeinginan men/aga para siswa yang salehC
Anana Marga Yoga, merupakan /alan ilmu pengetahuan untuk menu/u atau
men.apai Tuhan Anana 3ilmu pengetahuan4 ini "ersum"er pada Weda, Itihasa,
Purana, Tattwa, !ll
!alam 5hagawad 7ita I>*E%
B5e"erapa orang lainnya mempersem"ahkan harta "endanya se"agai kor"an, atau
kegiatan tapa maupun latihan spiritual 3yoga4nya, sementara yang lainnya
mempersem"ahkan pikiran dan "e"erapa orang yang "ernaGar 3"ersumpah "erat4
mempersem"ahkan studi dan ilmu pengetahuannya
Mungkinkah kita mempersem"ahkan ilmu pengetahuan, kalau diri kita sendiri
"elum memiliki ilmu pengetahuanP
Sloka ini menggugah lahir "atin kita se"agai umat Hindu untuk "anyak mebmpela/ari
"er"agai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahun spiritual untuk men.apai
168
Tuhan Aika "erhasil mendapatkan "er"agai ilmu pengetahuan maka wa/i"lah kita
mengamalkan pengetahuan itu, menga/arkan dan mendidik saudara0saudara yang
masih "erada dalam kegelapan
5hagawad 7ita I>,,
BIlmu pengetahuan se"agai ya/na, le"ih unggul dari pada ya/na material0apapun,
wahai Pramtapa 3Ar/una4, karena segala kegiatan ker/a tanpa ke.uali memun.ak
dalam ke"i/aksanaan, wahai Partha 3Ar/una4C
Tu/uan ilmu pengetahuan adalah ke"i/aksanaan hidup yang mem"erikan
ke"e"asan dari kegiatan ker/a dan kelepasan dari "er"agai "elenggu ker/a
,& Triita Karana Dan Tan""un" IaBab Tera!a. Alam Dan Lin"kun"an
Trihita #arana adalah salah satu a/aran Agama Hindu, yang se.ara harafiah
"erarti, Tri S Tiga, Hita S #ese/ahteraan, #e"ahagiaan, #arana S Penye"a"
#eseluruhannya "erarti % Tiga penye"a" kese/ahteraan 3#e"ahagiaan4 #etiga
penye"a" itu ialah% Tunan, Manusia, Alam Semesta 3Mingkungan Hidup4
A/aran ini "ersum"er pada Weda, Itihasa dan Parana, yang mem"erikan
pen/elasan mengenai isinya
: Tuhan 3Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi Wasa4 Tuhan telah
men.iptakan alam semesta ini, dimana kita manusia wa/i" menyatakan rasa
terima kasih lahir "atin atas anugerahnya, memu/a keagungannya, karena
Tuhan se"agai sum"er ke"ahagiaan
B!ahulu kala, Pra/apati men.iptakan manusia "ersama0sama dengan
pengor"anan dan "erkata% B!engan ini semoga engkau akan "erkem"ang "iak
dan "iarlah ini men/adi sapi perahanmuC 35hagawan 7ita III:+4
169
BNrang0orang yang "aik yang makan sisa persem"ahan kor"an 3ya/na4, akan
terlepas dari segala dosa, tetapi orang yang /ahat yang mempersiapkan makanan
hanya "agi dirinya sendiri, sesungguhnya mereka itu makan dosaC 35hagawad
7ita III:,4
!alam hal ini kita se"agai manusia dapat mengerti "ahwa Tuhan
men.iptakan alam semesta "erserta isinya dengan /alan kor"an 3Yadya4, dan
hendaknya kita mengikuti pula dengan /alan yadnya 3#or"an4 untuk "ersatu
kepada Sang Maha Pen.ipta, yang merupakan ke"ahagiaan yang kekal a"adi
* Se"agai manusia .iptaaan Tuhan hendaklah kita dapat mengerti mengenai
kemanusiaan kita Perilaku antara sesama manusia, yang tidak ter"atas pada
golongan sendiri, namun hendaknya "ersifat uni2ersal, men.iptakan kasih
sayang, kedamaian, untuk "ersama0sama melenyapkan ke"odohan,
kemiskinan serta penderitaan
BNm Sar2e "ha2antu sukhinah,
Sar2e santu niramayah,
Sar2e "hdrani pasyantu,
Ma kas.id duhkha "hag "ha2etC
3Ia Hyang Widhi, semoga semuanya memperoleh ke"ahagiaan, semoga semuanya
memperoleh kedamaian, semoga semuanya memperoleh ke"a/ikan dan saling
pengertian, dan semoga semuanya ter"e"as dari penderitaan4
, Alam Semesta 3Mingkungan Hidup4
Menurut a/aran Hindu, alam semesta 35huwana Agung, Ma.ro.omos4
maupun 5huwana alit 3Manusia4, mi.ro.osmos terdiri dari pada Pan.a Maha
5huta 3Mima unsur utama4, yaitu % Aka.a 3Ether4, Wayu 3)dara4, Te/a 3Api4,
Apah 3Air4 dan Prathiwi 3)nsur tanah4
170
!isamping lima unsur itu, kita ketahui "ahwa di alam ini hidup "er0"agai
.iptaan Tuhan% Manusia, mahluk halus, "inatang, tum"uh0tum"uhan
Pan.a Maha 5huta rnaupun unsur kehidupan yang ada di alam ini ikut
mempengaruhi /alannya hidup manusia, keseim"angan, keselarasan serta
keharmonisan kehidupan kita #alau udara tidak seim"ang dapat
mendatangkan angin topan, kalau air tidak seim"ang, menye"a"kan "an/ir,
kalau api tidak seim"ang dapat mendatangkan "ahaya ke"akaran, disamping
polusi 3pen.emaran4 udara, air, tanah dan se"againya
5agaimanakah tanggung /awa" umat Hindu terhadap lingkungan hidupP )mat
Hindu se/ak perkem"angan Agama Hindu di Indonesia telah mengadakan pelestarian
lingkungan 3alam semesta4, yang wu/udnya dapat kita lihat pada upa.ara 3ritual4 yang
mengandung nilai religius0spiritual )pa.ara 3ritual4 terse"ut antara lain %
: Setiap tahun, sehan se"elum $yepi, )mat Hindu mengadakan Tahur #esanga
yang "ertu/uan untuk pem"ersihan serta keseim"angan alam, keharmonisan
)pa.ara ini mengingatkan kita agar .idak merusak alam lingkungan dengan
sewenang0wenang, se"a" kalau alam marah, "ahaya "an/ir,dan peletusan
gunung "erapi, tanah longsor dapat mendatangkan "ahaya "esar dalam
kehidupan manusia )pa.ara sepuluh tahun sekali, ialah Pan.awalikrama, dan
)pa.ara Seratus tahun sekali Ekada.a 6udra, di Pura 5esakih 35ali4
* Setiap *:+ hari sekali diadakan )pa.ara Tumpek Wariga, Memu/a #ehadapan
Tuhan yang telah mengadakan tum"uh0tum"uhan 3flora4, dan se"agai rasa
terima kasih dan kasih sayang kepada tum"uh0tum"uhan mem"erikan "u"uh
3"u"ur4 kepada pohon kelapa, yang dipandang se"agai perwakilan tum"uh0
tum"uhan
, Pada Tumpek Wuye, *:+ hari sekali, memu/a Sang Hyang Widhi Wasa 3Tuhan
Yang Maha Esa4 yang mengadakan hewan 35inatang4, )mat Hindu
menyatakan rasa sayangnya kepada hewan dengan mem"erikan makanan
se.ara ritual
171
Wu/udnya kelihatan pada upa.ara 3ritual4, namun di"alik itu mengandung
pengertian religius dan spiritual, dan agar kita menyayangi =iptaan Tuhan, tidak
sem"arang perlakuan terhadap Pan.a Maha 5huta dan lingkungan BSarwa prani
hitangkarahC, agar semua mahluk se/ahtera 3"ahagia4C
!emikianlah isi salah satu "ait Trisandhya, yang diu.apkan umat Hindu dalam
persem"ahyangan sehari0hari
A/aran Trihita #arana se/ak dahulu kala telah dilaksanakan oleh umat Hindu di
Indonesia dan 5ali khususnya
: Hu"ungan antara manusia dengan Tuhannya diwu/udkan dengan !ewa
Yadnya
* Hu"ungan manusia dengan alam lingkungannya diwu/udkan dengan
5huta YadnyaI
, Hu"ungan manusia dengan sesamanya diwu/udkan dengan Pitra Yadnya,
6esi Yadnya dan Manusa Yadnya
Penerapan a/aran Trihita #arana dalam kehidupan )mat Hindu di 5ali adalah se"agai
"erikut%
Parhyangan % Tempat memu/a Tuhan dan Pra"hawanya
Palemahan % Wilayah daerah, alam lingkungan hidup
Pawongan % Wong, "erarti manusiaI Pawongan tempat tinggal manusia
#alau a/aran Trihita #arana ini "enar0"enar dilaksanakan dengan "aik maka
persatuan, kesatuan dan kese/ahteraan dan ke"ahagiaan "ersama akan dapat di.apai
se.ara harmonis Telah kita sadari "ersama "ahwa alam semesta ini tidak hanya
terdiri dari fisik material, namun /uga unsur magis religius dan mental spiritual, yang
kita tidak "oleh kita lalaikan
172
D& Ran"kuman
Ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni ada dalam konsep
agama hindu seperti dalam kitab thar!a "eda dan #eg "eda
ataupun dalam kitab $kitab su%i hindu &ang lain, a'aran hindu
sangat menekankan pengamalan ilmu pengetahuan dengan penuh
kebi'aksanaan tanpa dibelenggu oleh ikatan ker'a itu sendiri &ang
dipandang sebagai suatu &adn&a maupun bhakti kepada (uhan Ida
)ang *&ang +idhi +asa Masing0masing konsep ini harus dipahami "aik0"aik
se"elum, mengkaitkan antara satu dengan yang lain, selan/utnya dapat di"uktikan
dengan .ontoh0.ontoh "erdasarkan realitas yang ada dan di/adikan satu kesatuan
dalam pengamalannya pada kehidupan ini
E& Da4tar Pustaka
Maswinara 3I Wyn4, Tahun :EEH, 5hagawad 7ita, Pener"it Paramita, Sura"aya
Salam, H 5urhanuddin :EEH 0ogika material% Nilsa=at ,lmu #engetahuan
5andung% 6ineka =ipta
Soe"adio, Haryati, :EH: 4nanasiddhanta, The hague Martinus $i/hoff
Suriasumantri, Au/un S :EF& Nilsa=at ,lmu Aakarta% Sinar Harapan
173
BAB I=
KERUKUNAN HIDUP UMAT BERAGAMA
A& K7m.etensi Dasar
#emampuan mahasiswa dalam memahami kerukunan hidup umat "eragama
dan pengamalannya dalam kehidupan sehari0hari
B& In!ikat7r
Men/elaskan Agama merupakan rahmat "agi semua
Men/elaskan hakikat ke"ersamaan dalam pluralitas "eragama
A& Materi
Semua umat "ergama meyakini a/aran agama yang dipeluknya itu "erasal dari
Tuhan Yang Maha Esa !emikian, pula umat Hindu meyakini #ita" Su.i >eda
se"agai himpunan Wahyu Tuhan Yang Maha Esa 3!i2ine Nrigin4 disamping kita"0
kita" lain yang merupakan tafsir atau mem"eri pen/elasan terhadap #ita" Su.i >eda
+& A"ama Meru.akan Rakmat Ba"i Semua
!i dalam #ita" Su.i >eda kita menemukan "anyak Sa"da Tuhan Yang Maha
Esa yang mengamanatkan untuk menum"uh kem"angkan kerukunan umat "eragama,
toleransi, solidaritas dan penghargaan terhadap sesama manusia dengan tidak
mem"edakan tentang keimanan yang dianutnya 5e"erapa diantaranya kami
ketengahkan di sini% BAku satukan pikiran dan langkahmu untuk mewu/udkan
kerukunan di antara kamu Aku "im"ing mereka yang "er"uat salah menu/u /alan
yang "enarC 3Athar2a2eda IIIF'4
BWahai umat manusiaX 5ersatulah dan rukunlah kamu seperti menyatunya para
!ewata Aku telah anugrahkan hal yang sama kepadamu, oleh karena itu .iptakanlah
persatuan di antara kamuC 3Athar2a2eda III,+4
BWahai umat manusiaX hiduplah dalam harmoni dan kerukunan Hendaklah "ersatu
dan "eker/a sama 5er"i.aralah dengan satu "ahasa dan am"illah keputusan dengan
satu pikiran, seperti orang0orang su.i di masa lalu yang telah melaksanakan
kewa/i"anmuC 36g2eda J:E:*4
BWahai umat manusiaX Pikirkanlah "ersama 5ermusyawarahlah "ersama Satukanlah
hati dan pikiranmu satu dengan yang lain Aku anugrahkan pikiran dan ide yang sama
dan fasilitas yang sama pula untuk kerukunan hidupmuC36g2eda J:E:,4
174
BWahai umat manusiaX Milikilah perhatian yang sama Tum"uhkanlah saling
pengertian diantara kamu !engan demikian Engkau dapat mewu/udkan kerukunan
dan kesatuanC 36g2eda J:E:*4
!i samping sa"da Tuhan Yang Maha Esa seperti kami se"utkan di atas,
"anyak pula a/aran lainnya yang "ersum"er pada kita"0kita" susastra Hindu yang
mengan/urkan untuk senantiasa hidup rukun antar sesarna manusia dan "ahkan antara
sesama .iptaan$ya !alam doa pu/a umat Hindu sehari0hari dipan/atkan pula
mantram yang uni2ersal untuk ke"ahagiaan semua mahluk, Bsar2a prani hitankarahC,
semoga mahluk 3yang "ernafas4 senantiasa se/ahtera, demikian pula dengan mantra
"erikut BSar2e "ha2antu, sukhina sar2e santu niramayah, sar2e "hadrani pasyantu
makas.id, duhkha "hag "hawetC, tegas menyatakan semoga semuanya rnemperoleh
ke"ahagiaan, semua memperoleh kedamaian, semoga tum"uh saling pengertian dan
semoga semuanya "e"as dari penderitaan Pandangan ini dilandasi dengan a/aran
kita" su.i
>eda yang menyatakan "ahwa BSemua mahluk sesungguhnya "ersaudaraC
32asudhai2a kutum"hakam4 #esadaran untuk persaudaraan dan persatuan semesta ini
menuntut kepada semua umat manusia untuk senantiasa mengem"angkan kerukunan
hidup yang dinamis
!engan pandangan yang Ad2aitik 3#esatuan4 ini, agama Hindu memandang
setiap manusia dan mahluk hidup lainnya adalah seperti dirinya sendiri, ia adalah
saudara, i"u, "apak, adik, kakak, kakek dn nenek sendiri Tibdak ada yang lain Me"ih
lan/ut tentang hu"ungan antar agama, kita" su.i >eda 3Athar2a2eda JII:&'4 seperti
telah dikutipkan ter/emahannya pada manggala tulisan ini mengamanatkan untuk
mem"erikan penghargaan, toleransi yang se/ati kepada penganut agama yang
"er"eda0"eda Penghargaan dan toleransi yang se/ati diamanatkan "erulang kali di
dalam kita" su.i >eda, demikian pula dalam 5haga2ad 7ita 3I>II4 kita /umpai
penekanan yang sama BAalan apapun orang menu/u Aku, pada /alan yang sama Aku
memenuhi keinginannya, karena pada dsemua /alan yang ditempuh mereka adalah
/alan0#uC
Hinduisme dapat dise"ut se"agai .ontoh pertama di dunia Agama misionaris
Hanya sa/a sifat misionaris0nya "er"eda dengan yang diasosiasikan dengan
keper.ayaan0keper.ayaan yang menarik orang0orang untuk masuk dan men/adi
pemeluk Hinduisme tidak menganggap se"agai panggilan untuk mem"awa manusia
kepada suatu keper.ayaan Se"a" yang diperhitungkan adalah per"uatan dan "ukan
keper.ayaan 36adhakrishnan, *++*,-4 !emikian pula halnya dengan fahatisme "uta
yahg hanya didasarkan kepada solidaritas dari suatu komunitas atas sesuatu yang
sangat diyakini tanpa pem"uktian yang memadai, "aik melalui "idang fisika maupun
metafisika, apalagi ditun/ang oleh dogma0dogma kaku yang senga/a di.iptakan untuk
kepentingan golongan tertentu sehingga akhirnya mem"atasi setiap gerak dan
penalaran yang .enderung mudah sekali memi.u ter/adinya gesekan dan "enturan
kepentingan ke.il di satu pihak lainnya !alam ke/amakan, kepentingan dalam satu
175
dunia yang sedang dilanda ke"ingungan, mudah sekali etika pri"adi yang tidak
memiliki .ukup pertahanan diri untuk terseret dalam arus pro2okasi yang /ustru tidak
akan pernah mem"erikan keuntungan "agi siapapun, hanya kehan.uran yang akan
menimpanya
!alam usaha meningkatkan kerukunan antar umat "eragama ini, kami
kutipkan pernyataan S2ami >i2ekananda pada penutupan sidang Parlemen Agama0
Agama sedunia, seratus dua tahun yang lalu tepatnya *H Septem"er :FE, di =hi.ago,
karena pernyataan yang disampaikan oleh pemikir Hindu terkenal lahir a"ad yang
lalu itu senantiasa rele2an dengan situasi saat ini Pidato yang menggemparkan dunia
dan memperoleh penghargaan yang tertinggi seperti ditulis oleh surat ka"ar Amerika
se"agai "erikut% BAn Nrator "y di2ine right and undou"ted greatest in the Parliament
of 6eligionC 35enyamin Walker, :EF,%'F+4 #utipan yang amat "erharga itu diulas
pula oleh Aai Singh Yada2 3:EE,4 dan diungkapkan kem"ali oleh Prof !r I 7usti
$gurah 5agus 3:EE,4, se"agai "erikut % Telah "anyak di"i.arakan tentang dasar0dasar
umum kerukunan agama #ini saya tidak sekedar mempertaruhkan teori saya
$amun, /ika ada orang yang "erharap "ahwa kerukunan ini akan ter.apai melalui
kemenangan dari suatu a/aran agama lainnya, maka kepadanya saya akan katakan
CSaudara harapan anda ini hanyalah impian yang mustahilC 3S2ami Mumukshananda,
:EE*%*&4
Pada waktu sampai pada akhir pidatonya, S2ami >i2ekananda melihat "ahwa
sukses "esar dari Parlemen Agama0Agama ini mem"uktikan kepada dunia% kesu.ian
hati, kemurnian dan ke"aikan hati, "ukan milik eksklusif perorangan lagi BSetiap
system telah melahirkan orang0orang yang memiliki karakter muliaC tandasnya
!alam hu"ungan dengan "ukti ini, >i2ekananda kem"ali menegaskan% BAika
seseorang se.ara eksklusif memimpikah kelangsungan agama dan kehan.uran
lainnya, dari lu"uk hati yang paling dalam saya menaruh kasihan kepadanya dan akan
menun/ukkan kepadanya melalui se"uah spanduk setiap agama akan segera ditulis,
walaupun sedikit ditentang BSaling menolong dan tidak "ermusuhanC, B5er"aur dan
tidak menghan.urkanC, BHarmoni, damai serta tidak "erselisihC 3Mo. =it4 Pernyataan
S2ami >i2ekananda dapat Bdi/adikan a.uan dalam meningkatkan kerukunan hidup
antar umat "eragama dewasa ini untuk "ersama0sama mem"angun masa depan
"ersama
)& Hakikat Kebersamaan Dalam Pluralitas Bera"ama&
Perang antar umat "eragama adalah hasil dari fanatisme yang mem"enarkan
pem"unuhan dari orang0orang yang "er"eda keper.ayaannya hampir0hampir tidak
dikenal di dalam "udaya Hindu Memang di sana0sini ter/adi letupan fanatisme
Hinduisme tidak pernah menga/urkan hukuman terhadap mereka yang tidak memiliki
keper.ayaan yang sama !apatlah dikatakan "ahwa se/arahnya "ersih dari hal0hal
176
yang demikian !ia sanggup mempersatukan "ersama di dalam kedamaian "er"agai
kelompok manusia Toleransi agarna adalah salah satu tema dari Maklumat Asoka %
B6a/a yang di.intai oleh !ewata, menghargai setiap "entuk dari keimanan agama,
tetapi menganggap tiada satupun pem"erian atau kehormatan yang mele"ihi dari
penam"ahan sari agamaI karena inilah akarnya untuk menghormati keimanan
seseorang tidak pernah menghina keimanan orang lain Siapapun "ertindak "erlainan,
"erarti melukai Agamanya sendiri, sedang dia sendiri "er"uat kesalahan terhadap
orang lain Semua susastra dari semua "entuk agama akan "erada di"awah
perlindungan sayaC 3The Twelfth 6o.k Edi.t4 Penguasa Hindu dan 5udha di India
"ertindak dengan menggunakan aGas ini dan se"agai aki"atnya mereka yang dihukum
karena alasan0alasan agama dan pelarian dari "er"agai agama menemui tempat
perlindungan di India, Yahudi, #ristiani dan Parsi di"eri ke"e"asan mutlak untuk
mengem"angkan keper.ayaan mereka Yuan =hwang melaporkan "ahwa di dalam
festi2al "esar prayaga 3mahakum"harnela4, ra/a Harsa pada hari pertama meresmikan
ar.a 5udha dan ar.a !ewa Surya, yang merupakan istade2ata ayahanda 6a/a,
diresmikannya pada hari ke dua serta ar.a Si2a pada hari yang ketiga Prasasti
#ottayam si Sthanura2i 3a"ad IJ M4 dan prasasti =o.hin dari >i/ayaragade2a
men/elaskan "ukti0"ukti "ahwa ra/a0ra/a Hindu "ukan sa/a mentolerir #ristiani tetapi
/uga mem"eri konsesi khusus kepada seorang guru "esar dari keper.ayaan terse"ut
Seorang Pangeran Hindu dari Mysore menyampaikan sum"angan untuk
pem"angunan kem"ali 7ere/a #ristiani di negaranya 36adhakrishnan, *++*%':4
!emikian pula di Indonesia pada masa ke/ayaannya Ma/apahit kita temukan
"etapa kerukunan hidup "eragama telah dapat diwu/udkan, sasanti 5hinneka Tunggal
Ika yang kini men/adi lam"ang $egara tersurat dalam pita yang di"awa oleh "urung
7aruda Pan.asila merupakan produk dari #era/aan $asional ini Pada Gaman
ma/apahit agama Hindu dan 5uddha "erkem"ang dengan "er"agai sekta dari kedua
agama terse"ut yang mendapat tempat dihati sang 6a/a !i 5ali, hu"ungan antar umat
"eragama telah "er/alan harmonis se/ak masa kera/aan Hindu dimasa lalu Pada masa
kera/aan Hindu di 5ali, kita /umpai komunitas Islam hampir terse"ar di F kera/aan
5ali saat itu Mereka umumnya di"eri tugas se"agai sah 5andar, se"agai pemelihara
ga/ah atau kuda0kuda kera/aan dan profesi lainnya
Hu"ungan yang harmonis antar umat "eragama kita warisi hingga kini "erupa
kearifan0kearifan yang perlu dilestarikan terus #earifan masa lalu, ketika kera/aan
Hindu di 5ali "ersentuhan dan mengenal agama lain, pada masyarakat 5ali mun.ul
rasa persaudaraan yang tulus Mereka hingga kini dengan tulus menye"ut umat
"eragama Islam se"agai B$yaman Tiang SelamC 3Saudara saya "eragama Islam4,
demikian pula B$yama #ristenC 3Saudara #risten4 kepada mereka yang "eragama
#ristiani dan khusus untuk etnis =hina dise"ut se"agai B$yama #elihanC, saudara
yang le"ih tua Implikasi selan/utnya adalah hari0hari raya mereka, semuanya dise"ut
177
dengan 7alungan, seperti 7alungan =hina untuk menye"ut hari Imlek, 7alungan
#risten untuk menye"utkan hari raya $atal dan 7alungan Selam untuk menye"utkan
Idul 8itri #earifan tidak hanya dalam perilaku dan pergaulan sehari0hari, tetapi /uga
dalam hal pelaksanaan upa.ara agama !i #a"upaten #arangasem, saudara0saudara
umat Islam "isa mengun/ungi dan mem"antu suksesnya se"uah upa.ara agama yang
dilaksanakan oleh umat Hindu, namun dalam penyiapan hidangan, umat Hindu sangat
menyadari apa yang harus dilakukan dan yang mana tidak "oleh atau merupakan
pantangan Nleh karenanya masyarakat mengenal /enis hidangan yang dise"ut
BSelamanC 3Makanan khas Islam4 misalnya tidak menggunakan daging "a"i, tetapi
khusus kam"ing dan "ahkan ketika mulai kam"ing disem"elih, memasak dan
menya/ikannyapun diserahkan sepenuhnya kepada saudara0saudara yang "eragama
Islam untuk melayani mereka yang "eragama Islam atau umat Hindu yang "erpantang
memakan daging "a"i
!ikalangan umat Hindu sendiri terdapat "er"agai pariasi dalam penya/ian
makanan dalam rangkaian upa.ara agarna misalnya "erpantang makan makanan dari
daging 3>egetarian4 dise"ut BTan mangan sarwa mam"ekanC, kepadanya disiapkan
makanan "erupa ka.ang goreng, "awang goreng dan saur kelapa atau sam"al,
kadang0kadang /uga telor re"us Yang lain yang tidak "oleh memakan makanan dari
daging "a"i, umumnya dise"ut BSu.iC, seperti untuk para pandita Hindu, /uga ada
Bpemi/anbb, yang "oleh menikmati makanan dari daging 5a"i, tetapi harus dipisahkan
tersendiri, yakni mereka tidak "oleh dia/ak makan "ersama dalam tradisi
Bmagi"unganC 3makan "ersama duduk "ersila melingkar antara & sampai F orang
dalam sikap yang terti" sesuai aturan4, di ka"upaten #arangasem, #lungkung, 5angli
#ini hal0hal terse"ut masih lestari menun/ukkan telah ditanamkannya sikap toleransi
yang se/ati, yakni menghargai adanya per"edaan0per"edaan diantara anggota
masyarakat
7alungan dan #uningan, seperti halnya hari 6aya Idul 8itri dan $atal
disam"ut dengan meriah, sikap umat Hindu dengan kegem"iraan menyam"ut hari
kemenangan terse"ut )pa.ara 7alungan dan #uningan merupakan kelan/utan tradisi
perayaan !urga Pu/a dan >i/ayai !asami di India yang telah di peri"umikan oleh
misionaris Hindu di masa silam 5er"eda halnya dengan Hari 6aya $yepi tepatnya
hari raya memperingati pergantian Tahun 5aru Saka yang datang setiap tahun sekali
sekitar Maret atau April Hari 6aya $yepi diperingati /ustru dengan pelaksanaan
Tapa, 5rata atau Meditasi dan "er"agai pantangan, seperti )pawasa 3Tidak
menikmati makanan dan minuman4, Mona 5rata 3tidak "er"i.ara4 dan =atur 5rata
$yepi 3& /enis pantangan4, yakni tidak memasak dan menggunakan api untuk
memasak atau menerangi, tidak "eker/a, tidak "epergian 3meninggalkan rumah4 dan
tidak "oleh menikmati hi"uran atau kesenangan duniawi
178
Saat Hari 6aya $yepi pulau 5ali seperti pulau mati, karena tidak ada akti2itas
di dalam rumah dan di /alan0/alan raya Semuanya pada menyepikan diri, duduk
hening, "ermeditasi atau mem"a.a "uku0"uku agama "er"eda dengan sehari
se"elumnya, saat itu dise"ut hari B5huta Ya/na Batau BPangrupukanC, Ngoh0ogoh
se"agai Perwu/udan 5huta #ala 3E2il Spirit4 diusung untuk di"erikan sa/ian, supaya
/angan mengganggu ketentraman masyarakat Pada Hari 6aya $yepi merupakan hari
keheningan, hari meditasi massal umat Hindu di 5ali
5ila hal terse"ut datangnya "ersamaan dengan Hari Idul 8itri atau Idul
eur"an, "agaimana umat "eragama menyikapiP Ternyata mun.ul kearifan dari
pemuka umat "eragama Pemerintah !aerah 5ali "ersama #epala #antor Wilayah
!epartemen Agama Propinsi 5ali men/adi mediator, dan kegiatan seperti Tak"iran,
Taraweh dikalangan umat Islam dan se"againya di"atasi hanya dilakukan diseputar
Mas/id dan loudspeaker diarahkan ke dalam Mas/id dan 2olumenya diperke.il )mat
Islam akan Salat hanya pada Mas/id terdekat sa/a #esepakatan ini telah diwarisi dan
merupakan tradisi yang sangat perlu untuk tetap dilestarikan, mengingat plurarisme
agama dan kekhasan daerah di Indonesia merupakan realitas yang mesti dihargai
seperti kita menghormati dan men/ung/ung tinggi agama yang kita anut Semoga
kearifan0kearifan "udaya ini tum"uh dan "erkem"ang terus di "umi nusantara guna
men.egah disintegrasi
#erukunan hidup "eragama dalam $egara Indonesia yang "erdasarkan
Pan.asila, serta men/un/ung tinggi Sila : 3Pertama4, yaitu % #etuhanan Yang Maha
Esa merupakan tugas dan kewa/i"an kita "ersama Se"agai umat "eragama hal ini
se.ara /elas telah ditetapkan oleh Pemerintah dengari Tri #erukunan hidup "eragama,
yang men/adi tugas pada !epartemen Agama selaku mem"ina dan pengawasannya
Tri #erukunan hidup umat "eragama, meliputi %
: #erukunan intern umat "eragama
* #erukunan antar umat "eragama
, #erukunan antara umat "eragama dengan Pemerintah
#erukunan itu akan dapat di.apai kalau ada kerukunan dalam fikiran, kata0kata dan
per"uatan 3pelaksanaan4, disertai kesadaran yang tinggi dan ketulusan hati nurani
D& Ran"kuman
#erukunan hidup "eragama sangat mutlak hams dilaksanakan kepada setiap
masing 0 masing umat "eragama !alam kita" 0 kita" su.i sudah dian/urkan hal itu,
khususnya kita" 0 kita" su.i sepeti hindu "anyak memuat tentang kerukunan mat
"eragama yang "er"eda keyakinan dengan mengamalkan a/aran Tat Twain Asi yaitu
179
saling hormat 0 menghormati, harga 0menghargai walaupun "er"eda suku, ras, agama,
dan antar golongan
#erukunan hidup umat "eragama merupakan suatu hal yang .ukup riskan,
dalam pelaksanaannya mengingat negara Indonesia pada umumnya dan khususnya
5ali yang terdiri dari "er"agai ma.am suku, ras, agama dan antar golongan Sifat
toleransi harus mau dilakukan oleh masing0masing agama seperti yang sudah
dia/arkan semua agama dalam kita"0kita" su.inya Senantiasa harus hidup rukun,
"ersatu, "ermusyawarah, "eker/a sama agar kedamaian selalu terwu/ud ditengah0
tengah kema/emukan "eragama
E& Da4tar Pustaka
Ali, Mukhti H A, /gama-agama di Dunia1 Yogyakarta% IAI$ Sunan #ali/aga Press
:EFF
Arifin, HM (ela!ar 'emahami /!aran /gama-/gama (esar1 Aakarta% => Sera Aaya
:EF+
5haskarananda, Swami, )"he Jssentials o= Hinduism-, >i2eka Press, :EE& IS5$ :0
FF&F'*0+*0'
5hatia > P, )Se$ularisation o= a 'artyrdom-, Nrganiser, :EEF
=udami :EFE Pengantar Agama Hindu )ntuk Perguruan Tinggi Yayasan
!rs M 5ahri 7haGali, MA Studi /gama-/gama Dunia *(agian /gama non
Semistik+1 Aakarta% => Pedoman Ilmu Aaya :EE& Hal ,H
Hak Asasi Manusia, )ndang0)ndang $o & Tahun *++F Tentang penghapusan
!iskriminasi 6as dan Etnis
Sharta 6ani, :E'H Slokantara, Internasional Akademy of Indian =ulture, $ew !elhi
Wiana, #t *++- 'emahami #erbedaan >atur %arna, &asta dan %angsa, Sura"aya%
: f:g Harun Hadiwi/ono, /gama Hindu dan (uddha, Aakarta% 7unung Mulia :EFE
180
BAB =
MAS(ARAKAT
A& K7m.etensi Dasar
Mampu memahami dan menghayati peran serta umat hindu dalam masyarakat
dari segi tanggung /awa"anya sesuai dengan Hak Asasi Manusia dan nilai0nilai
demokrasi
B& In!ikat7r
: Men/elaskan Peran )mat Hindu !alam Mewu/udkan Masyarakat Indonesia Yang
Se/ahtera
* Men/elaskan tanggung /awa" )mat Hindu dalam mewu/udkan Hak Asasi
Manusia 3HAM4 dan !emokrasi
A& Materi
Pengertian tentang masyarakat se"agai se"uah komunitas dalam pandangan
Hindu adalah "erangkat dari konsepsi kula 3keluarga4, gotra atau mahagotra
3bhimpunan keluarga "esar atau yang le"ih "esar4 yang "erkem"ang melingkupi suatu
wilayah desa hingga ter"entuknya suatu tatanan hidup "ersama, "aik yang dise"ut
kula dresta, desa dresta atau loka dresta, dan sastra dresta Setiap #ula atau 7otra
pada dasarnya merupakan unit terke.il dari system tatanan dharma0karma dalam
se"uah kesatuan kosmos yang "ertu/uan mewu/udkan kreta 3pakertan4, yakni
kese/ahteraan warganya !ari konsep kerta 3kreta4 ini dikem"angkan men/adi
keraman atau desa0pakraman seperti dikenal pada masyarakat Hindu di 5ali
+& Peran Umat Hin!u Dalam MeBuju!kan Mas$arakat In!7nesia (an"
Sejatera
#onsepsi kerta 3kreta4 yang dipahamkan dalam konteks keraman ini se.ara
ideal 3dan utopis4 meru/uk kepada ketentraman dan ke"erlimpahan se"agaimana
halnya di kahyangan atau sorgaI ketentraman dan ke"erlimpahan itu adalah
sepatutnya dihadirkan di "umi "agi segenap umat manusia Hal ini dise"utkan dalam
Athar2a >eda, se"agai "erikut%
BAanam "i"hrati "ahudha 2i2a.asam,
nanadharmanam priti2i yathaukasam
Shasram dh0ara dra2inasya me duham,
!hru2e2a dhenur anapasphurantiC
3Athar2a >eda JII:&'4
181
B5umi yang memikul "e"an, "agaikan se"uah keluarga, semua orang "er"i.ara
dengan "ahasa "er"eda0"eda dan yang memeluk keper.ayaan 3agama4 yang "er"eda
pula, semoga ia melimpahkan kekayaan kepada kita, tum"uhkan penghargaan di
antara anda seperti seekor sapi "etina 3kepada anak0anaknya4C
BSamani prapa saha 2o0anna"hagah,
samane yoktre saha 2o0yuna/mi
Samyan.o0agnim saparyata
Ara na"him i2a0a"itahC
3Athar2a >eda III,+-4
BEngkau mengam"il makanan dan airmu di tempat yang sama Aku menyatukan anda
semua dengan suatu ikatan saling pengertian
Sem"ahlah Tuhan Yang Maha Esa dengan ke"ulatan hati 3musyawarah4 dan tu/ulah
kehidupan yang "ersatu seperti se"uah as roda yang dikelilingi oleh /ari0/arinyaC
BAyaya2antas =ittino ma 2i yausta,
sam radhayantah sadhuras .aran0tah
Anyo anyasmai algu 2adanta eta
Sadhri.inan 2ah sammanasaskraomiC
3Athar2a >eda III,+'4
BWahai umat manusia, dengan "er/alan kearah depan anda seharusnya tidak0saling
"ertentangan, karena anda adalah para pengikut tu/uan yang sama, yang hormat
kepada para orang tua, yang memiliki pemikiran0pemikiran yang mulia dan ikut serta
di dalam pikiran yanig sama Ma/ulah le"ih lan/ut "er.akap0.akap dengan kata0kata
yang manis Aku mempersatukan anda dan mem"erkahimu dengan pemikiran0
pemikiran yang muliaC
BA/yesthaso akanisthaoa ete, sam
"hrataro 2a2 rdhuh sau"hagayaC
36g >eda > -+'4
BPara !ewa Marut "ertingkah laku seperti sesama saudara dan mereka mem"en.i
orang yang mem"edakan tinggi dan rendah, ma/ulah dikau menu/u kemakmuranC
182
BSagdhis .a me saptitas .a meC
3Yayur >eda J>III E4
BHendaknya terdapat tempat makan umum, untuk makan dan minumC
BIndram 2ardhanto apturah
krna2anto 2is2am aryanam
Apaghnatnto Ara2nahC
36g >eda IJ -,'4
BSemoga semua dari anda men/adi giat dan "i/ak 5uatlah seluruh masyarakat
men/adi mulia dan han.urkanlah orang0orang yang kikirC
!ari kutipan di atas dapat dipahami "ahwa setiap manusia Hindu yang
merupakan "agian dari anggota keluarga, gotra, mahagotra, dan desa pakraman se.ara
teologis telah di"ekah se"uah kesadaran sosial0ekonomi kultural untuk "erperan
mengkondisikan dan mem"angun se"uah masyarakat yang kerta0rahar/a 3=i2il
So.iety4 atau masyarakat madani(se/ahtera )paya ini tidak sekedar tergantung
kepada pimpinan $egara, akan tetapi "ertumpu kepada setiap indi2idu Hal ini selaras
dengan konsep filosofis Hindu yang memandang "ahwa setiap manusia Hindu adalah
seorang pemimpinI pertama0tama adalah memimpin mengendalikan indria0indrianya
ke hal yang positif, sehingga ia /uga akan dapat memimpin keluarga dan masyarakat
demi ter.iptanya kese/ahteraan "ersama 'ewu!udkan kese!ahteraan pada prinsipnya
se"uah dharma-agama sekaligus dharma Negara dan dharma-kemasyarakatan1
)& Tan""un" IaBab Umat Hin!u Dalam MeBuju!kan HAM Dan Dem7krasi
Tanggung /awa" dalam mewu/udkan HAM dan !emokrasi "agi se"uah
kehidupan masyarakat dalam pandangan >eda, pada dasarnya tidak dapat dipisahkan
dharma-karma1
!alam pemafiaman tentang dharma-karma "aik dalam konteks dharma0agama,
dharma0negara dan dharma kemasyarakatan, maka makna HAM akan dipahami
se"agai salah satu kesatuan dengan #AM 3#ewa/i"an Asasi Manusia4 Selan/utnya,
dengan memahami makna HAM dan #AM se"agai salah satu kesatuan /uga "erarti
memahami konsepsi HA6 3Hak Asasi 6uh4 dan #A6 3#ewa/i"an Asasi 6uh4 yang
terlahirkan se"agai manusia Seperti telah disinggung dalam pem"i.araan diatas,
pandangan fislsafat manusia Hindu le"ih "erat tendensinya kepada paham
spiritualisme, "ahwa /iwa0atma le"ih tinggi dari "adan materi
183
!alam kaitan ini, Mahatma 7andhi mengatakan% BSum"er dari seluruh hak
yang se/ati ialah kewa/i"an Asal sa/a kita semua melaksanakan kewa/i"an sendiri
3Swadharma4, tidak terlalu susah menge/ar hakC Pandangan Mahatma 7andhi ini
pada dasarnya "ersum"er dari 5haga2ad 7ita, se"agai "erikut %
BTasmad asaktah satatam,
karyam karma sama.ara,
asakto hy a.aran karma,
parain apnoti purusahC
BNleh karena itu Maksanakanlah segala ker/a se"agai kewa/i"anmu tanpa terikat pada
hasil 3se"agai hak4, se"a" ker/a yang "e"as dari keterikatan "ila melakukannya, maka
orang itu akan rnen.apai 3tu/uan4 yang tertinggiC
!alam "ahasa yang lain, S2ami >iyakananda mengatakan% BTiap0tiap
kewa/i"an adalah su.i, dan menga"dikan diri kepada sesuatu kewa/i"an adalah suatu
"entuk pemu/aan terhadap Tuhan yang lertinggiC !engan demikian sudah sangat
/elas "agi masyarakat Hindu, "ahwa mewu/udkan HAM tidak dapat dilakukan tanpa
#AM !engan kata lain, "ahwa pemahaman dan pelaksanaan #AM se.ara otomatis
telah mengandung HAM sekalipun tidak tampak dalam "entuk "enda materi yang
nyata
Selan/utnya Pustaka Su.i 5haga2ad 7ita II &+0&:0&', men/elaskan se"agai "erikut %
B!i /alan ini, tak ada usaha yang sia0sia, dan tak ada rintangan yang tak teratasi
"ahkan walaupun sedikit dari dharma ini sudah .ukup untuk mem"e"askan dari
ketakutan yang mengerikanC
Tak ada langkah yang sia0sia karena dan setiap usaha yang dilakukan dengan
penuh per/uangan akan meninggalkan nilai yang akan diperhitungkan se"agai /asa
B!alam hal ini, wahai #urunandana 3Ar/una4, yang pikirannya sudah "ulat,
pemahamannya menyatuI sedangkan yang pikirannya masih ragu0ragu,
pemahamannya "er.a"ang dan tak ada ha"is0ha"isnyaC
!isini dengan /elas diharapkan untuk dapat mengkosentrasikan pikiran dalam
men.apai ke"erhasilan, karena kegiatan apapun yang diker/akan tahpa konsentrasi,
tak akan mem"erikan ke"erhasilan Pada dasarnya, pikiran manusia senantiasa
mengem"ara kemana0mana terutama mengikatkan dirinya pada o"yek0o"yek
kenikmatan material, sehingga untuk dapat melakukan konsentrasi sema.am ini
diperlukan usaha keras yang disertai semangat yang tak kun/ung padam
184
B#egiatan dari Triguna 3tiga sifat alam4 adalah masalah pokok dari kita" Weda, tetapi
engkau hendaknya mem"e"askan dirimu dari padanya, wahai Ar/unaI "e"askan pula
dirimu dari dualitas 3pasangan yang sating "ertentangan4 dan mantapkan pikiranmu
pada kemurnian, /angan memperdulikan tentang masalah duniawi dan "erkonsentrasi
pada sang !iriC
Pelaksanaan upa.ara ritualitas diperlukan untuk memelihara kehidupan
duniawi se"agai hasil dari triguna untuk mendapatkan hasil kesempurnaan yang le"ih
tinggi, kita harus mengarahkan perhatian kita pada realitas yang tertinggi
D& Ran"kuman
Peran umat Hindu dalam mewu/ud masyarakat yang damai dan se/ahtera
dalam menerapkan konsep 0 konsep yang terdapat dalam >eda, sesuai /uga dengan
konsep filosofi Hindu "ahwa setiap manusia Hindu adalah seorang pemimpin yang
"erarti memimpin, mengendalikan, indria 0 indriannya ke hal 0 hal yang positif
dengan tidak lupa melaksanakan hak dan kewa/i"annya sehingga $egara demokrasi,
se/ahtera dan damai dapat diwu/udkan
Masyarakat se/ahtera dan damai dapat terwu/ud apa"ila masing0masing umat
"ergama mampu melaksanakan swadharmanya 3kewa/i"annya4 dengan "aik Sesuai
dengan warna yang dimiliki #ese/ahteraan /uga akan di.apai "ila ditun/ang oleh
kesadaran untuk mau melestarikan sum"er0sum"er alam yang sudah di.iptakan oleh
tuhan 3ISWW4 untuk kehidupan manusia Hal lain yang /uga mendukung,
mewu/udkan HAM 3Hak Asasi Manusia4 dan #AM 3#ewa/i"an Asasi Manusia4
se"agai dasar untuk men.apai ke"ahagian /asmani dan rohani
A& Da4tar Pustaka
T/okorda 6ai Sudartha, :EE* Asta 5rata !alam Pem"angunan, Pener"it% PT )pada
Sastra
Wiana, #t ` 6aka Santeri :EE, &asta dalam Hindu, &esalahpahaman (erabad-
abad !enpasar% !harma $aradha
Wiana, #t *++- 'emahami #erbedaan >atur %arna, &asta dan %angsa, Sura"aya%
Paramita
185
BAB =I
BUDA(A SEBAGAI EKSPRESI PENGAMALAN AGAMA HINDU
A& K7m.etensi Dasar
Mampu memahami dan mendeskripsikan agama se"agai inti dari suatu
"udaya serta rasa tanggung /awa" yang diwu/udkan dengan .ara "erpikir kritis dan
"eker/a keras
B& In!ikat7r
: Men/elaskan Agama se"agai inti "udaya dan "er"agai aspeknya
* Menganalisis tanggung /awa" )mat Hindu dalam mewu/udkan .ara "erpikir #ritis
3akademik4, "eker/a keras dan "ersifat fair
A& Materi
A/aran Agama Hindu "ersum"er pada Weda 3Wahyu Tuhan4 Manusia
di"erikan kekuatan hidup oleh /iwa0atma yang ada pada diri inanusia serta
meman.arkan kekuatan pada "udhi, hingga mampu mengadakan "er"agai ma.am
sarana 3alat4 keperluan hidup manusia Pustaka su.i Weda /uga mem"ahas soal
"udaya dan seni 3kesenian4 #ata "udaya adalah merupakan kata "entuk plural dari
"uddhi, yaitu "uddhaya, yang "erarti keluhuran dan ke.erdasan pikiran, sedangkan
seni, adalah salah satu produk dari "udaya Terdapat "erma.am0ma.am .a"ang seni%
musik 3gamelan4, suara, tari, ukir, rupa ds"
+& Keterkaitan A"ama Seba"ai Inti Bu!a$a Dan Berba"ai As.ekn$a
Melalui "udaya, dihadirkan ke"a/ikan men/auhkan ke/ahatan !alam "udaya
dikem"angkan iimu pengetahuan serta metodologi yang tepat untuk hal terse"ut
!alam% Pengantar Antropologi, #oent/araningrat, halaman H*, dise"utkan
se"agai "erikut%
BMenurut antropologi, ke"udayaan adalah seluruh system gagasan dari rasa, tindakan
serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan "ermasyarakat, yang di/adikan
miliknya dengan "ela/arC
#emudian di/elaskan pula adanya empat wu/ud ke"udayaan 3pada halaman
H&0H'4, yaitu% B$amun demikian penulis menyarankan agar ke"udayaan di"eda0
"edakan sesuai dengan empat wu/udnya, yang se.ara sim"olis digam"arkan se"agai
empat lingkaran konsentrasi 3lihat "agan :+4
Mingkaran yang paling luar, dan karena itu letaknya pada "agian paling luar,
melam"angkan ke"udayaan se"agai% 3:4 Artifa.ts, atau "enda0"enda fisikI 3*4
lingkaran "erikutnya 3dan tentunya le"ih ke.il4 melam"angkan ke"udayaan se"agai
186
system tingkah laku dan tindakan yang "erpolaI 3,4 lingkaran yang "erikutnya lagi
3dan le"ih ke.il4 dari pada kedua lingkaran yang "erada di se"elah luarnya,
melam"angkan ke"udayaan se"agai system "erada di se"elah luarnya, melam"angkan
ke"udayaan se"agai system gagasanI 3&4 lingkaran hitam yang letaknya paling dalam
dan "entuknya /uga paling ke.il, dan merupakan pusat atau inti dari seluruh 5agan
:+, melam"angkan ke"udayaan se"agai system gagasan yang ideologisC
!itin/au dari segi Agama Hindu yang "ersum"er pada Weda 3Wahyu Tuhan4,
"udaya dengan "er"agai aspeknya diresapi, di/iwai oleh ungkapan0ungkapan Weda,
yang menuntun umat manusia menu/u ke"enaran, ke"a/ikan, ke"i/aksanaan,
kese/ahteraan, ke"ahagiaan lahir "athin
Seni "udaya Hindu di Indonesia dan 5ali khususnya merupakan ekspresi dari
pengamalan Agama Hindu, telah merupakan satu kesatuan yang saling "erkaitan
B#eluarga yang kaya akan pengetahuan Weda, walaupun hartanya sedikit, mereka
tergolong diantara orang0orang "esar dan terkenalC 3M! II*-4
BMempela/ari Weda setiap harinya, melakukan Pan.a Maha Yadnya dalam menderita,
semuanya itu .epat atau lam"at akan melenyapkan semua dosa0dosanya walaupun
dosa "esar sekalipunC 3M! JI*&-4
Aelaslah "ahwa pengetahuan Weda sangat penting artinya "aik untuk diri
sendiri maupun aki"atnya untuk kese/ahteraan umat manusia
Maitri )panisad I>0,, menegaskan "ahwa adalah merupakan /aminan "agi seseorang
akan men.apai kesempurnaan melalui "ela/ar Weda serta melakukan kewa/i"an0
kewa/i"an dengan teratur Melakukan tugas kewa/i"an yang men/adi tugasnya adalah
tingkah laku yang men/adi aGas kehidupan "eragama dan itu adalah ketentuan
#ewa/i"an0kewa/i"an seperti yang diwa/i"kan dan dian/urkan didalam Weda dan
tidak melanggar kewa/i"an yang telah ditetapkan akan meningkatkan tingkat
kehidupan manusia karena sesungguhnya itulah yang dinyatakan se"agai kesu.ian
yang layak Inilah pokok0pokok yang dia/arkan didalam Maitri )panisad I>,
=handogya )panisad JJIII: menegaskan hal0hal se"agai "erikut% BAda tiga
kewa/i"an yang hams dilakukan yaitu, "erkor"an, mempela/ari Weda dan 5erdana
3"ersedekah4C
Itu adalah tugas utama Hidup "ertapa merupakan kewa/i"an kedua sedangkan
hidup "erumah tangga dengan menga/arkan Weda merupakan tugas yang ketiga
Semua itu akan mem"awa ke"a/ikan pada dunia Ia yang tetap "erdoa akan men.apai
kesempurnaan
!alam Mahanarayana )panisad 3H-:4
BSemoga I"u Weda pem"eri anugerah, yang telah kupu/a, yang mendorong makhluk0
makhluk .iptaan seperti angin dan yang memiliki dua tempat kelahiran, "erangkat ke
kemuliaan yang menghasilkan dunia 5rahman setelah menganugerahiku di "umi ini,
dengan umur pan/ang, kekayaan dan kemampuan mempela/ari WedaC
187
BYa Tuhan Yang Maha Esa, para penyanyi memuliakan Engkau dengan mantram
gayatri dan para perapal 6g2eda memu/a Engkau dengan mantram 6g2eda 3Sama
>eda ,&*4
BYa teman0teman, duduk dan nyanyikanlah lagu0lagu dalam paduan suara "agi dewaC
36g2eda IJ :+&:4,
BNrang0orang yang "erpengetahuan tinggi ini menari "ersama0sama saudara
perempuan mereka, "ergemerin.ing "umi dengan derap, kaki merekaC 36g2eda
JE&&4
BPeniup seruling, peniup terompet kulit kerang dipergunakan untuk upa.ara dan
mengundang "anyak orangC 3Yayur2eda JJJ :E4
5udaya 3ke"udayaan4 terdiri dari pada "er"agai aspek
Salah satu aspek ke"udayaan ialah kesenian
!alam kita"% ke"udayaan, Mentalitet dan Pem"angunan oleh
#oent/oraningrat, halaman :* menye"utkan %
)nsur0unsur )ni2ersal itu yang sekalian merupakan isi dari semua ke"udayaan yang
ada di dunia ini adalah %
:4 Sistem religi dan upa.ara keagamaan
*4 Sistem dan organisasi kemasyarakatan
,4 Sistem pengetahuan
&4 5ahasa
'4 #esenian
-4 Sistem mata pen.aharian hidup
H4 Sistem teknoiogi dan peralatan
!alam perkem"angan seni "udaya Hindu di Indonesia dan 5ali khususnya,
kesenian telah "erkem"ang dengan pesat sarnpai kepun.aknya #esenian 3seni4 itu
terdiri dari pada %
Seni tari, Suara, Sastra, 6upa, Musik 37amelan4, ds"
Hasil karya seni "erikut dapat kita saksikan(ketahui %
Seni Tari % Tari sakral seperti % 6e/ang, Sanghyang, 5arong
Seni Suara % #idung #akawin, !harma 7ha, pem"a.aan phalawakhya, sloka
Seni sastra % =ara menyusun lagu, kakawin, .ontoh kakawin diantaranya ialah
Ar/unawiwaha 3oleh Empu #anwa4, 5harata Yuddha 3oleh Empu
Sedah dan Panuluh4, Sutasoma, 3oleh Empu Tantular4, 6amayana
3Empu Yogiswara, menurut tradisi 5ali4
Seni 6upa % 5angunan, 7am"ar, Mukis, Pahat, menghasilkan =andi, Pura
3#ahyangan4, Area, Patung, Wayang
Seni Musik % 7amelan, 7ong Angklung, gam"ang , gender
188
)& Tan""un" IaBab Umat Hin!u Dalam MeBuju!kan Aara Ber.ikir Kritis
5Aka!emik6 Bekerja Keras Dan Bersika. 2air
!alam a/aran Hindu, mulai dari Weda, Itihasa, Purana, maupun Tatwa dll "anyak
mengungkapkan .ara kritis 3Akademik4I ungkapan0ungkapan terse"ut antara lain
ialah%
!alam pustaka su.i Sarasamu..aya % Sloka HE, F+ men/elaskan % BMaka
kesimpulannya, pikirannya yang merupakan unsur yang rnenentukan I /ika penentuan
hati telah ter/adi, maka mulailah orang "erkata atau melakukan per"uatan% oleh
karena itu pikiranlah yang men/adi pokok sum"ernyaC
BSe"a" yang dise"ut pikiran itu adalah sum"ernya nafsu, ialah yang menggerakkan
per"uatan yang "aik ataupun "urukI oleh karena itu pikiranlah yang segera patut
diusahakan pengekangannya ( pengendaliannya
!alam hu"ungannya dengan dasa indriya atau sepuluh /enis indriya,
pikiranlah yang men/adi ra/anya dasa indriya, yang dise"ut, ra/a indnya, yaitu manah
3pikiran4 Maka itu se"elum "erkata dan "er"uat sesuatu hendaklah ditim"ang dengan
"aik dalam pikiran, mengenai "enar0salahnya, maupun "aik0"uruknya )ntuk dapat
"erpikir dengan "aik, wa/i" mengendalikan dasa indriya, mengarahkan ke/alan yang
"enar, yang diamanatkan oleh pustaka su.i Weda
!alam a/aran Hindu kita di"erikan a/aran mengenai wiweka, yang mengandung
pengertian mampunyai ke"i/aksanaan serta kemampuan untuk mem"edakan antara
yang "enar dengan yang salah, dan antara yang "aik dan "uruk, dapat menganalisa
dengan waspada, dan "erhasil memilih yang "enar maupun yang "aik
Pada kita" Wrehaspati Tattwa, mengenai Tripramana, yang merupakan tiga .ara,
ataupun .ara mendapatkan ilmu pengetahuan, salah satu dari padanya dise"ut%
Anumana Pramana, yang mengandung pengertian "erpikir se.ara logis akademis,
menggunakan pertim"angan akal =ara "erpikir serupa ini diungkapkan dalam
kalimat% BYatra Yatra !huma Tatra Tatra WahnihC 3!imana dimana ada asap, disana
ada api4
#er/a keras dan tidak malas merupakan kewa/i"an dan ke"a/ikan yang patut
dilakukan Tuhan Yang Maha Esa hanya menyayangi mereka yang suka "eker/a keras
dan memiliki ketekunan, "ukan mereka yang malas, gampangan dan menyepelekan
segala sesuatu Nrang yang suka "eker/a keras dan memiliki ketekunan akan
men.apai ke"erhasilan Hal ini sangat rele2an dengan perkem"angan dunia modern
Siapa sa/a yang tekun "eker/a, tekun "ela/ar, "erdisiplin dan memiliki kualitas
sraddha yang mantap akan sukses dalam "er"agai aspek kehidupan !emikian pula
orang yang tidak mengenai lelah, tidak .epat putus asa akan memperoleh kekayaan
lahir "athin Tuhan Yang maha Esa selalu menolong orang yang suka "eker/a keras
)ngkapan0ungkapan pustaka su.i Weda, Itihasa, a/aran0a/aran Hindu lainnya
mengenai, ker/a keras dan "ersikap fair 3satya, /u/ur4 % BNrang seharusnya suka hidup,
di dunia ini dengan melakukan ker/a keras selama seratus tahun Tidak ada .ara lain
189
"agi keselamatan seseorang Suatu tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri
dan tidak memihak men/auhkan pelaku dari keterikatanC 3Yayur2eda JM*4
BPara dewa menyukai orang0orang yang "eker/a keras Para !ewa tidak menyukai
orang0orang yang gampang0gampangan dan "ermalas0malas Nrang0orang yang
selalu waspada men.apai ke"ahagiaan yang agungC 3Athar2a2eda JJ:F,4
BWahai orang0orang yang "erpikir mulia, /anganlah tersesat Tekunlah dan dengan
tekad yang keras untuk men.apai tu/uan yang tinggi 5eker/alah dengan tekun untuk
memperoleh kekayaan Nrang yang "ersemangat 3tekun sekali4 "erhasii, hidup
"er"ahagia dan menikmati kemakmuran Para dewa tidak pernah menolong orang
yang "ermalas0malasC 36g2eda ,EE4
BAtandraso a2rka asramisthah 36g2eda I>&:*4
BYa, Sang Hyang Agni 3Tuhan Yang Maha Esa4 hanya orang0orang yang giat, tulus
hati dan tidak kenal lelah, "erhasil dalam kehidupanC
Aelaslah disini "ahwa pustaka su.i Weda mem"eri amanat kepada pengikutnya, untuk
senantiasa "eker/a keras, tidak suka "ermalas0malas, dalam hidup serta kehidupan
kita ini, sesuai dengan a/aran Weda Selan/utnya mengenai sifat satya 3/u/ur, "enar,
fair4, dapat kita lihat pada ungkapan maupun a/aran dalam Agama Hindu%
Melaksanakan pan.a Satya 3setia, /u/ur, "enar4% terdiri dari pada %:4 Satya $redaya
3/u/ur dalam hati atau pikiranI *4 Satya Wa.ana 3setia, /u/ur4 dalam kata0kataI ,4
Satya laksana 3Setia, Au/ur4 dalam per"uatanI &4Satya Samaya 3Setia, Au/ur4 pada
/an/i atau waktu, dan '4 Satya Mitra 3Setia, Au/ur4 pada saha"at
Hendaknya kita "erusaha melaksanakan Pan.a Satya terse"ut, dalam
kehidupan sehari0hari dimasyarakatkan
BSatyam e2a /ayate nanrtamC
3Hanya ke"enaran(ke/u/uran yang menang 3unggul4 "ukan ke.urangan4
D& Ran"kuman
Agama merupakan sum"er dari ke"udayaan terle"ih0le"ih ke"udayaan "ali
"ersum"er dari agama hindu 3weda4, sehingga sering dise"utkan agama hindu
adalah /iwa dari ke"udayaan "ali, ke"udayaan terus "erkem"ang dan "ersifat
uni2ersal seiring dengan perkem"angan ke.erdasan manusia seperti % upa.ara
keagamaan, organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, "ahasa dan
kesenian, dan seterusnya !alam perkem"angan ke"udayaan khususnya seni
mengalami perkem"angan pesat seperti seni tari, seni suara, sastra, rupa, musik
Ada /uga wu/ud "udaya "erpikir kritis 3akademik4 "eker/a keras dan "ersikap fair
Semua itu wu/ud dari pengamalan a/aran agama khususnya agama hindu
190
E& Da4tar Pustaka
Himpunan #eputusan Seminar #esatuan Tafsir Terhadap Aspek0Aspek Agama
Hindu, Tahun :EE-, !iter"itkan !an !iedarkan oleh% Suka !uka Hindu
!harma, !#I Aaya
#oent/raningrat, Tahun :EH&, #e"udayaan, Mentalitet dan Pem"angunan, Pener"it
PT 7ramedia, Aakarta
Titi", I Made *++, Teologi ` Sim"ol0sim"ol dalam Agama Hindu Pener"it
Paramita % Sura"aya
191
BAB =II
POLITIK DALAM PERSPEKTIP HINDU
A& K7m.etensi Dasar
Memahami a/aran politik yang "ersum"er dari a/aran Agama Hindu serta
mendeskripsikan kontri"usi agama hindu dalam kehidupan politik
B& In!ikat7r
: Men/elaskan pengertian dan sum"er A/aran Agama Hindu tentang politik
3$itisastra4
* Men/elaskan kontri"usi Agama Hindu dalam kehidupan politik "er"angsa dan
"ernegara
A& Materi
#ata Politik yang sering dikenal dalam "ahasa Indonesia dapat disamakan
dengan kata $itisastra dalam sastra0sastra Hindu #ata atau istilah $itisastra ini
"erasal dari kata0kata $iti dan kata Sastra dalam 5ahasa Sansekerta !alam kamus
ke.il Sansekerta Indonesia yang diter"itkan oleh Pemerintah !aerah Tmgkat Satu
5ali, kata $iti "erarti% #emudi, P/mpinan, Politik dan Sosial Etik, Pertim"angan dan
#e"i/akan #ata BSastra, "erarti perintah, a/aran, nasehat, aturan tulisan ilmiah
Menurut Mardiwarsito dalam kamus "ahasa Aawa kunonya, kata $iti "erarti%
#e"i/akan Politik atau Ilmu Tata $egara, Sastra, "erarti% Ilmu Pengetahuan atau kita"
pela/aran !alam kamus Sansekerta Inggris karya Arthur Ma. !onnel kata $iti
"erarti Wordly Wisdom 3#e"i/akan !uniawi4 Etika Sosial Politik dan Tuntunan
Politik Se"agai istilah kata $itisastra diartikannya se"agai Etika Politik
+& Pen"ertian Dan Sumber Ajaran Hin!u Tentan" P7litik 5Nitisastra6
$itisastra adalah pengetahuan tentang politik negara Se"agai suatu istilah
$itisastra dapat "ermakna se"agai ke"i/akan yang "erhu"ungan dengan Etika Sosial
Politik untuk menyelenggarakan pemerintahan suatu $egara Pada umumnya setiap
$egara selalu "erupaya mem"uat agar masyarakatnya se/ahtera, sehingga
pemahaman tentang $itisastra akan le"ih meluas lagi, yaitu% ilmu pengetahuan
tentang politik untuk menyelenggarakan pemerintahan suatu $egara dalam rangka
men.apai .ita0.ita $egara mem"angun masyarakat se/ahtera A/aran $itisastra dalam
sastra0sastra Hindu tidak pernah lepas dari pem"ahasan tentang pentingnya upaya
untuk mewu/udkan masyarakat se/ahtera Aadi politik dalam perspektip Hindu adalah
192
pengetahuan untuk menyelenggarakan0pemerintahan suatu $egara guna men.apai
tu/uan men.iptakan masyarakat se/ahtera
Selain istilah $itisastra dalam, sastra0sastra Hindu dikenal pula istilah
!andhaniti, 6a/a !harma, 6a/a $iti dan istilah yang paling tua adalah Artha2eda atau
Arthasastra !andha $iti kadang0kadang dikaitkan dengan aspek hukum se"agai
"agian dari politik 6a/a !harma dikaitkan dengan kewa/i"an0kewa/i"an
pemerintahan atau kepala $egara 6a/a dapat disamakan dengan kepala $egara atau
kepala pemerintahan 6a/a $iti se"agai politik pemerintah se.ara luas sedangkan
Arthasastra sering diartikan ilmu pengetahuan pemerintahan
Sesungguhnya "anyak penulis tentang $itisastra, diantaranya % 5haga2an
Manu Yadnya >alkya, )sana, 5rhaspati, >isalaksa, 5haga2an Sukra, 5harad2a/a,
Parasara dan #autilya atau 5haga2an =anakya Yang terkenal diantaranya 5haga2an
Manu yang menulls Mana2a !harmasastra yang a/arannya kemudian hari
dipopulerkan oleh 5haga2an 5hrigu !alam kita" Mana2a !harmasastra dipakai
istilah 6a/a !harma dan ada penekanan "ahwa $egara wa/i" melindungi segenap
.iptaan Tuhan yang ada diwilayahnya 5haga2an =anakya yang dikenal pula dengan
nama #autilya menulis =anakya $itisastra yang sangat popular Selain memuat
a/aran tentang $itisastra "anyak pula memuat tentang tata susila dan masalah sosial
lainnya seperti pendidikan anak0anak dan lain se"againya #arya $haga2an =anakya
ini dianggap pula menyatukan pandangan para 6si penulis0penulis se"elumnya
Sumber Ajaran Hin!u Tentan" Nitisastra
)ntuk memahami sum"er a/aran Hindu yang menguraikan $itisastra perlu
terle"ih dahulu dipahami kedudukan >eda se"agai #ita" Su.i sum"er a/aran Agama
Hindu 5agi umat Hindu atau kelompok masyarakat Hindu kita" su.i yang men/adi
sum"er a/aran dan sum"er hukum adalah >eda
#etentuan mengenai >eda se"agai kita" su.i se.ara tegas dinyatakan dalam kita"
smerti Mana2a !harmasastra se"agai "erikut %
+& Mana#a!armasastra II&:
>E!A #HIMN !HA6MA M)MAM
SME6TI SIME =A TA! >I!AM
A=A6AS=A I>A SA!H)$AM
ATMA$AS T)TI6E>A=A
193
Artinya % Seluruh >eda merupakan sum"er utama daripada !harma 3Agama Hindu
kemudian "arulah Smrti disamping sila kemudian a.ara serta akhirnya
Atma Tusti 3rasa puas diri sendiri4
Sila adalah ke"iasaan0ke"iasaan yang "aik dari orang0orang su.i penghayat
>eda dan a.ara adalah tradisi0tradisi dari orang0orang su.i
Se"agai diketahui !harma adalah nama awal dari Agama Hindu /uga dse"ut
Sanatana !harma sedangkan nama Hindu yang dikenal sekarang ini adalah nama
yang dikenal "elakangan $ama Hindu dimaksudkan untuk menye"ut Agama dan
keper.ayaan termasuk ke"udayaan yang "ersum"er kita" su.i >eda
)& Mana#a!armasastra II&+*
S6)TIST) >E!N >IA$EYN
!HA6MASAST6AT6AMT) >I SM6TIH
TESA6>AMTHES>AMIMAMSYE
TA5HYAM !HA6MNHI $I65A5HA)
Artinya % Sesungguhnya Sruti 3Wahyu4 adalah% >eda, demikian pula Smerti itu
adalah !harma sastra, keduanya harus tidak "oleh diragukan dalam hal
apapun /uga karena keduanya adalah kita" su.i yang men/adi sum"er
Agama Hindu 3!harma4
Se"agai kita" su.i agama Hindu B>edaC adalah sum"er a/arannya karena dari
>edalah mengalir semua a/aran yang merupakan ke"enaran Agama Hindu A/aran
>eda dikutip kem"ali diinterpretasikan dan diter/emahkan dalam "er"agai tulisan
mem"erX 2italitas terhadap kita"0kita" susastra Hindu pada masa "erikutnya !alarfi
kita" >edalah mengalir a/aran dan dikem"angkan dalam kita"0kita" Smerti, Itihasa,
Purana, Tantra, !arsana, )panisad maupun Montar0Montar Tattwa yang ada sekarang
ini !alam kita"0kita" inilah a/aran0a/aran $iti Sastra dapat di/umpai
Sumber Ajaran Nitisastra
+& Kitab8Kitab 'e!a 5Sruti6
5ila di.ermati pemikiran tentang $itisastra sudah terdapat dalam kita"0kita"
Sruti Se"agai diketahui masing0masing kita" Sruti mempunyai )pa2eda tersendiri
#ita" )pa2eda dari 6g2eda adalah kita" Ayur2eda, #ita" )pa2eda dari Ya/ur2eda
adalah kita" !hanur2eda, #ita" )pa2eda dari Sama2eda adalah #ita"
7andhar2a2eda dan kita" )pa2eda dari Athar2a2eda adalah kita" Artha2eda #ita"
Artha2eda dikenal se"agai kita" yang memuat pengetahuan tentang pemerintahan,
ekonomi, pertanian ilmu sosial dan lain se"againya Aadi Artha2eda merupakan kita"
Sruti yang memuat a/aran $itisastra
194
)& Kitab8Kitab Smerti&
#ita" $itisastra terse"ar dalam kita"0kita" Smerti, #ita" Mana2a
!harmasastra memuai a/aran0a/aran 5haga2an Manu yang dihimpun dan disusun
oleh 5haga2an 5hrigu "anyak sekali memuat a/aran0a/aran $itisastra !alam
Adhyaya >II memuat "er"agai peraturan tentang kenegaraan sedangkan pada
Adhyaya >III memuat "er"agai aspek hukum yang /uga "erkaitan dengan upaya
penyelenggaraan pemerintahan $egara !alam kita" ini kita menemukah penggunaan
istilah 6a/a !harma
6AAA!HA6MAM P6A>A#SYAMI
YATHA >6TTN 5HA>E$ $6PAH
SAM5HA>AS=A YATHA TASYA
SI!!HIS=A PA6AMAYATHA
3Mana2a !harmasastra >II:4
artinya % Akan saya nyatakan dan perlihatkan tentang kewa/i"an 6a/a 36a/a
!harma4 "agaimana 6a/a seharusnya "er"uat untuk dirinya sendiri,
"agaimaria ia di/adikan dan "agaimana ia dapat men.apai
kesempurnaanya yang tertinggi
B6a/aC dalam pengertian ini dapat dipersamakan dengan kepala $egara, kata
Bdi/adikanC mengandung pengertian "agaimana kepala $egara dipilih, diiantik dan
mengapa diperlukan adanya 6a/a atau kepala $egara "agi masyarakat
,& Kitab8Kitab Itiasa
#ita" 6amayana dan #ita" Maha"harata merupakan dua kita" yang memuat
dua epos "esar yang /uga dise"ut >ira.arita #edua kita" ini men.eritakan tentang
kepahlawanan yang keseluruhannya memuat tentang etika dan .ara0.ara mengelola
pemerintahan $egara Itihasa 6amayana dan Maha"harata sangat "erkaitan dengan
se/arah perkem"angan Agama Hindu dimasa lalu !apat dikatakan keseluruhan kita"
6amayana dan Maha"harata memuat a/aran tentang $itisastra !alam 6amayana
#akawin, misalnya yang sangat popular di Indonesia terdapat uraian tentang asas0
asas kepemimpinan yang dise"ut Asta 5rata )raian tentang a/aran Asta 5rata ini
se"elumnya sudah termuat dalam kita" Mana2a !harmasastra tetapi "elum dise"ut
Asta 5rata Seperti diketahui kakawin 6amayana digu"ah pada /aman kera/aan Hindu
di Indonesia se.ara tradisional dianggap digu"ah oleh Empu Yogiswara
0& Kitab8Kitab Purana
#ita" Purana dikenal pula se"agai kita" yang memuat .eritera0.eritera kuno
yang men.eriterakan ke/adian0ke/adian di masa lalu #ita" Purana memuat .eritera
195
dewa0dewa, ra/a0ra/a dan rsi0rsi pada /aman kuno #ita"0kita" Purana ini "anyak
/umlahnya dan "ila di.ermati didalamnya "anyak memuat a/aran tentang $itisastra
1& Kitab8Kitab/ L7ntar8L7ntar Mau.un Naska8Naska Lainn$a (an"
Bersumber Dari Naska Sansekerta Mau.un IaBa Kun7&
Slokantara maupun Sarasamu..aya /uga memuat tentang a/aran $itisastra
yang kadang0kadang dikemas dalam "entuk .eritera yang mengadung kiasan tentang
pemerintahan maupun masalah sosial !alam Tantri #amandaka "anyak sekali
.eritera0.eritera yang memuat a/aran $itisastra !i daerah 5ali yang se"agian "esar
pehduduknya penganut Hindu, merupakan daerah yang su"ur menum"unkan karya
sastra Agama Hindu Ada "e"erapa lontar yang memakai /udul $iti Seperti% $iti
Pra/a, $itisastra atau $iti Sara, 6a/aniti, $iti 6a/a Sesana, !harma Sesana Isi
naskah0naskah ini tidak "egitu /auh "er"eda dengan naskah0naskah niti yang lainnya
=ontoh %
SI$7HA 6A#SA#A$I$7 HAMAS
HAMAS I#A$7 6A7SE$7 HA6E $ITYASA
SI$7HA MWA$7 WA$A TA$ PA!I6T
PA!A WI6N!A$7!AH TI#A$7 #ESA6I,
6)7 56ASTA$7 WA$A !E$I#A$7 AA$A
TI$N$ W6E#SA$YA SI6$A PA!A$7,
SI$7HA$7AT 6I A)6A$7 $I#A$7 TE7AM AY)$ A!A$7
SAMP)$ !I$N$ !)6 MA5A
Artinya % Singa adalah pen/aga hutan, hutan selalu melindungi singa, /ika singa
dengan hutan "erselisih, mereka marah lalu singa meninggalkan hutan
Hutan dirusak dan pohon0pohon dite"angi orang sampai men/adi terang,
Singa lari "ersem"unyi dalam lem"ah atau di tebngah0tengah ladang,
diser"u dan di"inasakan orang
Aadi karena tidak "ersatu antara hutan dan singa, hutan men/adi rusak0karena
dite"angi orang dan singapun mati di"unuh orang karena tidak mempunyai tempat
tinggal, kedua0duanya han.ur
!emikialah gam"aran singa se"agai kepala $egara 3pemerintah4 tidak saling
mementingkan 3saling dukung4 akhirnya kepala $egara 3pemerintah4 /atuh dan
$egara 3masyarakat4 ka.au
196
)& K7ntribusi A"ama Hin!u Dalam Kei!u.an P7litik Berban"sa Dan
Berne"ara
+& Dari Ne"ara kesatuan ter.uruk ke alam .enjajaan
#etika 7a/ah Mada diiantik men/adi Maha Patih #era/aan Ma/apahit di
pendopo Agung kera/aan disaksikan oleh ra/a dan segenap pe/a"at kera/aan, ia
rnengu.apkan sumpah yang terkenal dengan Sumpah Palapa Inti dari Sumpah Palapa
itu adalah tekad untuk menyatukan seluruh wilayah nusantara dalam satu kesatuan
$egara yang merdeka dan "erdaulat Walaupun "anyak pe/a"at $egara yang
menyangsikan u.apan 7a/ah Mada itu, namun Maha Patih 7a/ah Mada itu, namun
Maha Patih itu kukuh pada pendiriannya, tidak pernah "ergeser dari tekad dan upaya
menyatukan $usantara Se.ara mantap dan pasti satu persatu wilayah0wilayah
nusantara yang tadinya merupakan kera/aan0kera/aan ke.il yang terpisah0pisah
dipersatukan dalam satu $egara yang "esar, yaitu $egara Ma/apahit Seluruh
$usantara "ersatu, pan/i0pan/i ma/apahit B7ula #elapa, Merah PutihC "erki"ar di
seluruh wilayah $usantara Ma/apahit men.apai masa ke/ayaannya =ita0.ita $egara
#esatuan yang di.etuskan oleh pusat pemerintahan yang sudah terwu/ud Se/arah
telah mem"uktikan "ahwa Ma/apahit telah meletakkan dasar0dasar $egara #esatuan
Waktu "eredar terus, se/arahpun mem"uktikan pula Saka kala Sirna Hilang,
#ertaning 5humi, Tahun Saka :&++ 3:&HF Masehi4 Ma/apahit se"agai $egara
#esatuan runtuh, sampai kesatuan nusantara putus "ukan karena serangan dari luar
melainkan karena pelapukan, wilayah nusantarapun .erai "erai kem"ali, masing0
masing "er/alan sendiri0sendiri lagi 7aung persatuan lenyap tidak ada gemanya lagi,
nusantara mulai diliputi ka"ut gelap
Pada per.aturan politik dunia saat0saat itu, kaum kapitalis kolonial sudah
mulai mengin.ar wilayah nusantara dengan kedatangan orang0orang Portugis dan
kemudian 5elanda yang semula didorong oleh kepentingan ekonomi% 5elanda
"erhasil mendapat fasilitas di 5ata2ia, maka "erdirilah >erenigde =ost Indis.he
=ompagnie 3>N=4 sekitar tahun :-+*, yang semula hanya merupakan kongsi dagang
)ntuk memuluskan tu/uan ekonominya, >N= #emudian mengem"angkah politik
imperialisme dan pen/a/ahan Se/ak saat itu "erangsur0angsur nusantara mulai
dikuasai, sehingga akhirnya seluruh nusantara "erada dalam kekuasaan pen/a/ahan
5elanda $usantara diperkenalkan dengan nama Hindia 5elanda Aki"atnya
hilangnya rasa persatuan dan kesatuan setelah Ma/apahit runtuh sekitar tiga setengah
a"ad nusantara tenggelam dalam pen/a/ahan 5elanda
)& Lair Ban"sa !an Ne"ara Kesatuan Re.ublik In!7nesia
Alam pen/a/ahan menye"a"kan seluruh penduduk nusantara "erada dalam
penindasan, tanpa harga diri apalagi kekuasaan Semua kekayaan alam termasuk
197
potensi manusianya dikuras oleh pen/a/ah, sehingga aki"atnya nusantara merupakan
wilayah miskin dan ter"elakang Se/arah mem"erikan pengalaman "ahwa aki"at
terkoyaknya persatuanlah yang men/erumuskan nusantara ke dalam pen/a/ahan
Perkem"angan politik dunia Internasional pada saat itu ikut mem"eri
pengaruh "angkitnya rasa kesadaran nasinal, kesadaran "er"angsa Se/ak tim"ulnya
#e"angkitan $asional telah dirasakan pentingnya mewu/udkan persatuan dalam
memper/uangkan kemerdekaan 5angsa =ita0.ita persatuan Indonesia yang dipelopori
organisasi sosial politik seperti 5udi )tomo dan lain0lainya, gaungnya /uga "ergema
dikalangan golongan pemuda seluruh nusantara yang kemudian perwakilan para
pemuda itu pada tanggal *F Nkto"er :E*F, melahirkan Sumpah Pemuda yang
men.etuskan % Satu $usa, Satu 5angsa dan Satu 5ahasa yaitu Indonesia =ita0.ita
persatuan Indonesia yang telah diikrarkan se"agai suatu sumpah oleh Putra Putri
Indonesia mempunyai nilai keyakinan dan tekad yang sangat kuat dan mendalam
karena mengandung pengertian per/uangan yang harus di wu/udkan se.ara nyata
tanpa memperdulikan kor"an yang akan tim"ul Sumpah Pemuda men/adi semen
3perekat4 kesadaran persatuan 5angsa, sehingga untuk kepentingan Persatuan
Indonesia dalam memper/uangkan .ita0.ita itu, setiap orang harus rela "erkor"an
dengan mengesampingkan kepentingan pri"adi atau golongan sewaktu0waktu
Persatuan 5angsa itu diperlukan Pada hakekatnya persatuan Indonesia itu lahir dari
rasa kesadaran "ahwa untuk men.apai tu/uan kemerdekaan persatuan merupakan
suatu keharusan yang tidak dapat ditawar0tawar lagi, demikian pula untuk
mempertahankan kemerdekaan, mem"angun dan mengisi kepentingan 5angsa dan
$egara
Akhirnya "erkat persatuan dan kesatuan "angsa, per/uangan 5angsa Indonesia
men.apai pun.aknya dengan di Proklamasikannya #emerdekaan 6epu"lik Indonesia
pada tanggal :H Agustus :E&' oleh Soekarno0Hatta selaku wakil 5angsa Indonesia
Pada hari itulah lahirnya 5angsa Indonesia dan $egara #esatuan 6epu"lik Indonesia
$egara "erdasarkan Pan.asila dengan #onstitusi ))! :E&', serta lam"ang $egara
7aruda Pan.a Sila dengan Sasanti 5hinneka Tunggal Ika 5angsa Indonesia terdiri
dari "er"agai suku, "ahasa daerah, dan adat istiadat, ke"udayaan dan Agama, semua
mendukung mem"eri kontri"usi masing0masing
,& K7ntribusi A"ama Hin!u Dalam Kei!u.an P7litik Berban"sa !an
Berne"ara
Mahirnya "angsa dan $egara kesatuan Indonesia dengan dasar Pan.asila dan
lam"ang $egara 7aruda Pan.asila dengan Sasanti 5hinneka Tunggal Ika adalah
sangat tepatdi dukung pemilihan yang amat .ermat dari para pendiri $egara yang
mengamati kondisi nyata "angsa Indonesia yang memang amat ma/emuk
198
Sasanti 5hinneka Tunggal Ika diangkat dari karya 6akawi Empu Tantular
dalam #akawin Sutasoma, yang memaparkan kondisi komunikasi antara Agama
Hindu dengan Agama 5udha pada masa itu 5aris lengkapnya "er"unyi 5hinneka
Tunggal Ika Tan Hana !harma Mangrwa #alimat ini adalah kalimat dalam "ahasa
Aawa #uno #ata 5hinneka terdiri dari kata 5hina yang artinya "er"eda0"eda, dan
kata Ika yang artinya satu, Ika artinya itu Tan Hana artinya tidak ada !harma artinya
kewa/i"an Mangrwa artinya Mendua, se.ara harafiah maka kalimat itu "erarti
"er"eda0"eda itu, satu, itu, tidak ada ke"a/ikan(ke"enaran(kewa/i"an mendua
#alimat ini mengandung a/aran $itisastra yang tinggi dan sesuai dengan "angsa dan
kesatuan Indonesia !alam konteks politik "er"angsa dan "ernegara sesuai dengan
.ita0.ita pendiri "angsa dan $egara ini kalimat sasanti ini mempunyai makna "ahwa
Indonesia "er"eda0"eda tetapi tetap satu, se"agai warga $egara Indonesia tidak ada
ke"a/ikan yang mendua ke.uali .inta pada "angsa dan $egara #esatuan 6epu"lik
Indonesia Sasanti 5hinneka Tunggal Ika merupakan "asis politik yang patut
dipedomani dalam menentukan ke"i/akan apapun dalam penyelenggaraan $egara ini
!alam pustaka Artha2a >eda terdapat mantram yang men/iwai rumusan yang
dikem"angkan oleh empu Tantular tadi se"agai "erikut%
AA$AM 5I5H6ATI 5AH)!A >I>A=ASAM
MA$A !HA6MA$AM P6THI>I YATHA)#ASAM
SAHAS6AM !HA6A !6A>I$ASYA ME !)HAM
!H6)>E>A dHE$)6 A$A PAS PH)6A$TI
3Athar2a2eda JII:&'4
Artinya %
Semoga "umi yang mem"eri tempat tinggal kepada penduduk yang "er"i.ara
"er"eda0"eda "ahasa "er"eda0"eda tata .ara agama menurut tempat tinggalnya
memperkaya ham"a dengan ri"uan pahala laksana lem"u yang menyusui anaknya tak
pernah kekurangan
!alam konteks $egara Indonesia mantra >eda ini menegaskan "ahwa 5angsa
Indonesia terdiri dari "er/enis0/enis suku menempati wilayah Indonesia yang satu
diharapkan mendapat /aminan dan kesempatan yang sama serta layak dalam
menikmati sum"er alam Indonesia, hidup "ersatu dan damai sehingga ke"ahagiaan
dapat ter.apai
Persatuan dalam ke"hinnekaan itu pada dasarnya "ersifat dinamis, tidak
menge.ilkan arti setiap unsur "udaya "angsa dan per"edaan agama yang ada diantara
warga negara Indonesia Semua kegiatan yang "ertu/uan mema/ukan dan
men.erdaskan anggota masyarakat dalam "idang apapun /uga hendaklah didasarkan
199
atas kesadaran "ahwa usaha0usaha itu tidak mengganggu atau melemahkan persatuan
dan kesatuan 5angsa Indonesia
>eda /elas0/elas mengan/urkan persatuan karena dengan persatuan itu
sesungguhnya ke"ahagiaan "ersama dapat di.apai Persatuan yang dimaksud
"ukanlah hanya antara sesama Agama melainkan persatuan dengan semua golongan
yang "er"eda0"eda seperti yang dimaksud Sasanti 5hinneka Tunggal Ika )ntuk
menggalang dan mem"ina persatuan ini dalam >eda /uga terdapat "e"erapa petun/uk
diantaranya dalam 6g2eda J:E: mantra * 0 & se"agai "erikut%
SAM 7A==HA!H>AM SAM >A!A!H)AM SAM WN
MA$AMSI AA$ATAM !E>A 5HA7AM YATHA P)6>E
SAM A$A$A )PA SATE
Artinya %
5erkurnpul "er"i.ara satu dengan yang lain "ersatulah dalam pikiranmu seperti pada
dewa pada /aman dahulu "ersatu
SAMA$N MA$T6AH SAMITIH SAMA$I
SAMA$AM MA$AH SAHA =ITTAM ASAM
SAMA$AM MA$T6AM A5HI MA$T6AYE >AH
SAMA$E$A WN HAWISA A)5HN5HI
Artinya%
Hendaknya tu/uan mu sama, "ersama dalam musyawah, "awalah pikiran itu dan
persatukanlah pikiran itu untuk maksud yang sama Aku a/arkan kepadamu untuk
"ersem"ah dengan .aramu yang "iasa
SAMA$I >A A#)TIH SAMA$A #6!AYA$I >A
SAMA$AM AST) >N MA$N YATHA >A S)SAHASATI
Artinya%
Samakanlah tu/uanmu, samakan pula niatmu hendaknya sehingga pikiranmu satu
Engkau dapat hidup "ersama dengan "ahagia
Politik "er"angsa dan "ernegara "agi "angsa Indonesia pada dasarnya adalah
penanaman kesadaran "ahwa "erdasarkan se/arahnya kita adalah satu 5angsa
Indonesia yang menempati satu $egara, yaitu% $egara #esatuan 6epu"lik Indonesia
#esadaran inilah yang perlu dipupuk dan dikem"angkan dari khasanah "udaya
"angsa termasuk dari nilai0nilai a/aran Agama
200
D& Ran"kuman
Menurut hindu, politik harus di/alankan sesuai dengan petun/uk sastra, seperti
yang dimuat dalam niti sastra, manawa dharma sastra, ra/a dharma, ra/a niti, itihasa
maupun lontar0lontar yang telah ada Apa"ila politik dilaksanakan sesuai dengan
sastra akan lahir politik yang "erkarakter, "eretika, "i/aksana dalam penyelenggaraan
suatu pemerintahan dengan tu/uan men.apai masyarakat yang se/ahtera, damai adil
dan makmur
E& Da4tar Pustaka
!armayasa, Tahun :EE*, =anakya $itisastra, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta
Wiratmad/a, I 7usti #etut, :EH, !iktat Agama Hindu, !epartemen Pertahanan dam
#eamanan Akademi Angkatan 5ersen/ata 6I.
Pud/a 37 MA0SH4, Maswinara 3I Wayan4, Tahun :EEF, Ya/ur >eda, Paramita
Sura"aya
201
DA2TAR PUSTAKA
Ardana, 3Prof !rs I 7usti 7de4, Tahun :EEH, Pura #ahyangan Tiga, Milik Pemda
Tingkat I 5ali
!armayasa, Tahun :EE*, =anakya $itisastra, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta
!inas Pendidikan !asar Propinsi !aerah Tingkat I 5ali, Tahun :EE, #ekawin
Sutasoma
!ar/i !armodihar/o 3Prof, S64, Tahun :EE: Santia/i Pan.asila, Pener"it )saha
$asional, Sura"aya, Indonesia
Himpunan #eputusan Seminar #esatuan Tafsir Terhadap Aspek0Aspek Agama
Hindu, Tahun :EE-, !iter"itkan !an !iedarkan oleh% Suka !uka Hindu
!harma, !#I Aaya
#a/eng 3I $yoman dkk4, Tahun :EH+(:EH:I Sarasamu..aya, Proyek Pener"it #ita"
Su.i Hindu !an 5udha !epartemen Agama 6M
#oent/raningrat, Tahun :EE-, Pengantar Anthropologi, Pener"it 6eneka =itra
#oent/raningrat, Tahun :EH&, #e"udayaan, Mentalitet dan Pem"angunan, Pener"it
PT 7ramedia, Aakarta
Mantra 3Prof !6 Ida 5agus4 Tahun :EE,(:EE& Tata Susila Hindu !harma
!iter"itkan oleh Parisada Hindu !harma Pusat
Mas 3$y I7A Putra4 Tahun :EE, Pan.a Yadnya, Pener"it Yayasan !harma Sarathi,
Aakarta
Maswinara 3I Wyn4,Tahun :EEH, Mahanarayana )panisad, Paramita, Sura"aya
Maswinara 3I Wyn4, Tahun :EEH, 5hagawad 7ita, Pener"it Paramita, Sura"aya
Maswinara 3I Wyn4, Tahun XEEE, Parasara !harmasastra, Pener"it Paramita,
Sura"aya
Maswinara 3I Wyn4, Tahun :EEF, Sistem 8ilsafat Hindu, Pener"it Paramita Sura"aya
Mahade2an 3TMP4, Tahun :EE-, Nutlines of Hinduism, =hetana, 5om"ay
202
Muhammad Yamin, Tahun :EH*, 7ad/ah Mada, P$ 5alai Pustaka, !/akarta
Nka 3I 7usti Agung4, Tahun :EE*, Slokantara, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta
Nka San/aya 3 7de4, Tahun *++:, >isnu Purana, Pener"it Paramita, Sura"aya
Pud/a 37 MA4, 6ai Sudharta, 3T/okorda4, Tahun :EE-, Manawa !harma Sastra,
Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta
Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EE', Sama >eda Samhita, Pener"it Hanuman Sakti
Aakarta
Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EHF, Theologi Hindu !harma 35rahma Widya4, Pener"it
Maya Sari, Aakarta
Pud/a 37 MA0SH4, Maswinara 3I Wayan4, Tahun :EEF, Ya/ur >eda, Paramita
Sura"aya
Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EF,, Pengantar Agama Hindu III0>eda, Pener"it Maya
Sari, Aakarta
Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EF,, =andogya )panisad, Proyek Pengadaan #ita" Su.i
Hindu, !epartemen Agama 6I
Pud/a 37de0MA4, Tahun :E-,, Sosiologi Hindu !harma, Pener"it Yayasan
Pem"angunan Pura Pita Maha, !/akarta
203

Anda mungkin juga menyukai