KARAKTER BANGSA Disusun untuk Materi Pembelajaran Mata Kulia Pen!i!ikan A"ama Hin!u !i Lin"kun"an Uni#ersitas U!a$ana OLEH % TIM DOSEN PENDIDIKAN AGAMA HINDU UPT& PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA UNI'ERSITAS UDA(ANA BALI )*+, 1 MODUL PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM MEMBANGUN KARAKTER BANGSA Disusun untuk Materi Pembelajaran Mata Kulia Pen!i!ikan A"ama Hin!u !i Lin"kun"an Uni#ersitas U!a$ana DISUSUN OLEH % +& Dr& Drs& I -a$an Sur.a/ SH&/ M&Si )& I -a$an Latra/ S&A"& M&Si ,& Dra& I Gusti A$u Putu Sur$ani/ M&Si 0& Drs& I Ma!e Kar!a/ M&Si 1& I Ketut Ge!e Harsana/ S&A"& M&Si UPT& PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA UNI'ERSITAS UDA(ANA BALI )*+, KATA PENGANTAR 2 Atas asung kerta wara nugraha Ida Sang Hyang Widhi Wasa Tuhan Yang Maha Esa, dalam kurun waktu yang relatif singkat penyusunan modul Pendidikan Agama Hindu untuk tingkat perguruan tinggi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya !alam penyusunan materi modul ini, penulis "erpedoman pada #eputusan Menteri Pendidikan $asional nomor% &'()(*++* dan #eputusan !ikti nomor% &, ( !ikti( kep ( *++- !engan adanya pedoman ini diharapkan agar materi kelompok mata kuliah pengem"angan kepri"adian mampu mengantarkan mahasiswa memantafkan kepri"adiannya se.ara konsisten se"agai manusia Indonesia seutuhnya sekaligus /uga mampu mewu/udkan nilai0nilai dasar keagama, ke"udayaan, dan rasa ke"angsaan Semoga dengan adanya modul Pendidikan Agama Hindu di perguruan tinggi ini dapat mem"antu dan memudahkan rekan1rekan menga/ar kelompok mata kuliah pengem"angan kepri"adian ini dalam kegiatan proses "ela/ar menga/ar Modul ini utamanya untuk memenuhi ke"utuhan mahasiswa )ni2ersitas )dayana 3)$)!4 5ali yang memprogramkan mata kuliah Pendidikan Agama Hindu Pada kesempatan ini tidak lupa penyusun u.apkan terima kasih kepada para tenaga penga/ar di lingkungan )PT Pendidikan Pem"angunan #arakter 5angsa )$)!, khususnya tenaga penga/ar mata kuliah Pendidikan Agama Hindu, Pem"antu 6ektor I, 5adan Pen/amin Mutu )$)!, dan utamanya kepada Prof !r I Wayan Windia selaku 7uru 5esar pada 8ak Pertanian )$)!, #etua 5adan Pen/amin Mutu )$)! 3#a 5PM)4, yang telah turut mem"erikan tulisannya yang sangat "ermanfaat pada modul ini #ami mohon maaf apa"ila ada kekurangan dalam penyusunan modul ini dan "erharap adanya masukan0masukan dari para pem"a.a demi kesempurnaan pada modul selan/utnya Akhirnya kami "erharap modul ini dapat mem"erikan manfaat "agi kita semua utamanya se"agai tuntutan dalam menga/ar mata kuliah Pendidikan Agama Hindu di )ni2ersitas )dayana Tim Penyusun 9*+:, uptppk"unud;gmail.om DA2TAR ISI 3 Kata Pen"antar333333333333333333333333& Da4tar Isi33333333333333333333333333&&&& i ii BAB I BAB II BAB III BAB I' BAB ' Tuan (an" Maa Esa 5Brama 'i!$a633333333&&& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<< Manusia Dalam Susatra Hin!u333333333333&& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Hukum Dalam Ran"ka Mene"akkan Kea!ilan333333 A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Etika 5M7ralitas6333333333333333333&& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Aklak Mulia Dalam Kei!u.an33333333333&&& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Musu8Musu (an" A!a Dakam Diri Manusia33333&&& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< + + + + 1+ 1) 1, 1, 1, 1, 9: 99 9; 9; 9; 9; ;; ;< <* <* <* <* +)+ +)+ +)) +)) 4 BAB 'I BAB 'II BAB 'III BAB I= = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Misi Untuk Menuju Manusia I!eal33333333333 A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Ilmu Pen"etauan Tekn7l7"i !an Seni Dalam Perse.ekti4 Hin!u33333333333333333333333& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Kerukunan Hi!u. Umat Bera"ama3333333333&&& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Mas$arakat33333333333333333333&&&& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< Bu!a$a Seba"ai Eks.resi Pen"alaman A"ama Hin!u333& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< P7litik Dalam Pers.ekti. Hin!u333333333333& A #ompetensi !asar<<<<<<<<<<<<<<<< +)) +)) +0+ +0) +0, +0, +0, +0, +1+ +1+ +1) +1) +1) +1) +:) +:) +:, +:, +:, +:, +:, +90 +90 +91 +91 +91 +91 +;* +;+ 5 BAB = BAB =I BAB =II 5 Indikator<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< = Materi<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<< ! 6angkuman<<<<<<<<<<<<<<<<<< E !aftar Pustaka<<<<<<<<<<<<<<<<<< +;) +;) +;) +;) +;: +;: +;9 +;9 +;9 +;9 +<+ +<) +<, +<, +<, +<, )*) )*) 6 BAB I TUHAN (ANG MAHA ESA 5BRAHMA 'ID(A6 +& K7m.etensi Dasar Mampu men/elaskan tentang Tuhan Yang Maha Esa 35rahma >idya4 dari segi usaha dan sarana untuk memu/anya dalam kehidupan sehari0hari )& In!ikat7r : Men/elaskan ?raddh@ !an 5hakti * Men/elaskan 5rahma 2idya 3teologi ketuhanan4 , Men/elaskan dan mengimplementasikan usaha dan sarana untuk memu/a Tuhan ,& Materi Audul BTuhan Yang Maha Esa 35rahma >idyaC merupakan "agian awal modul dari mata kuliah Pendidikan Agama Hindu, yang mem"erikan gam"aran kepada anda tentang perlunya mata kuliah Pendidikan Agama Hindu di"erikan di Perguruan tinggi, serta untuk menam"ah wawasan anda se"agai mahluk tuhan, yang tentunya harus memahami dasar0dasar Agana Hindu dengan "enar Sesudah kita "isa meyakini akan ke"eradaan Tuhan itu dapat diwu/udnyatakan lewat pengamalan dari a/aran sradha, yaitu 5hakti yang "ersifat uni2ersal !alam konsep "rahma widya yang men/elaskan tentang ilmu ketuhanan dalam agama hindu yang "ersifat personal god dan impersonal god Seperti yang selalu diusahakan oleh umat hindu dalam memu/a tuhan dalam menetapkan diri dengan Tuhan melalui sistem .atur marga yoga dengan "antuan "er"agai ma.am sarana ( media untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, termasuk dalam pengamalannya 1 Sehu"ungan dengan hal terse"ut maka pada awal perkuliahan mata kuliah Pendidikan Agama Hindu perlu diketahui konsep dasar Tuhan Yang Maha Esa 35rahma >idya4 di perguruan tinggi )ntuk dapat memiliki kemampuan seperti yang diuraikan diatas, maka dalam modul ini akan disa/ikan materi se"agai "erikut%
+& >ra!!? Dan Bakti Se"elum se.ara khusus mem"ahas pendalaman raddh maka terle"ih dahulu akan dika/i pengertian istilah raddh ini se.ara semati. dan aplikatif Ada * /enis kata yang sangat dekat dengan "unyinya namun maknanya lain adalah kata rddha, yang "erarti upa.ara terakhir "agi seseorang yakni setelah upa.ara pem"akaran /enasah yang dise"ut Antyesti atau Mrtyusamsk@ra dan penyu.ian roh yang dise"ut Pitrapinda atau SapindDkarana 3#lostermaier,:EE+%:F+4 )pa.ara Srddha ini "erdasarkan uraian #ita" $agarakrtagama dilaksanakan pula pada Gaman keemasan Ma/apahit, saat itu 6a/a Hayam Wuruk melakukan upa.ara Swiddha untuk nenenknya yang "ernama !yah 7@yatri )pa.ara Sr@ddha dilaksanakan pula di 5ali yang kini dise"ut% BNuntun atau Ngalinggihang DewahyangC atau upa.ara Btmsiddha-dewatC #ata raddh yang merupakan topik dari tulisan ini mengandung makna yang sangat luas yakni keyakinan atau keimanan )ntuk itu dalam rangka memperluas wawasan kita tentang istilah ini, maka kami kutipkan "e"erapa pengertian tentang kata raddh ini seperti diungkapkan Yaska dalam "ukunya $ighantu 3III:+4, se"agai "erikut% B#ata raddh dari akar kata rat yang "erarti ke"enaran 3satyanmani4, sedang S@yana mem"erikan interprestasi dalam pengertian "erikut% a4 drtiaya atau bahumna, penghargaan yang tinggi 3dalam 6g2eda I:+HI>,4 "4 Vivasa, keyakinan atau keper.ayaan 36g2eda II:*'4 2 .4 purusagatobhilsa-vieaah, satu "entuk yang istimewa dari keinginan manusia 36g2eda J:':4 d4 raddhdhnh se"agai karm@nustannatatpar@h, ia yang memiliki keyakinan di dalam dan semangat untuk mempersem"ahkan upa.ara pemu/aan 3Athar2a2eda >Il**,4 Menurut leKi.ographer Amarasimha dalam "ukunya Amarakosa 3III:+*4, menyatakan "ahwa raddh mengandung makna% keyakinan atau keinginan 3Seshagiri 6ao,lEH&%-4, selan/utnya dalam A Sanskrit !i.tionary, karya Sir Monier Monierm Williams 3lEE+%:+E'4 kata raddh diter/emahkan% #eimanan, keper.ayaan, keyakinan penuh keper.ayaan, penuh keimanan, per.aya kepada, loyal dan dalam 6g2eda 3J:':4 digam"arkan se"agai !ewa, di dalam TaittrDya 5r@hmana dilukiskan se"agai putri dari Pr@/apati, di dalam ?atapatha 5r@hmana se"agai putri SLrya, di dalam M@ha"h@rata digam"arkan se"agai putri !aksa dan istri dari !harma !i dalam M@rkandeya Pur@na dilukiskan se"agai i"u dari #@ma, dan di dalam 5ha2isya Pur@na digam"arkan se"agai putri #ardama dan istri dari Angirasa sedang dalam The Prati.al Sanskrit0Englis !i.tionary, karya >S Apte 3lEHF%E,+4 di"erikan arti se"agai "erikut % a raddh% 3l4 #eper.ayaan, #etaatan, a/aran, keyakinan 3*4 #eper.ayaan kepada Sa"da Tuhan Yang Maha Esa, #eimanan Agama 3,4 #etenangan /iwa, kesa"aran dalam pikiran 3&4 Akra", intim, kekeluargaan 3'4 Hormat, menaruh penghargaan 3-4 #uat penuh semangat 3H4 #andungan i"u yang "erumur lama " raddhlu 3 3l4 #eper.ayaan, penuh keimanan 3*4 #erinduan, keinginan terhadap sesuatu !i dalam 5haga2adgita 3J>IM*0,4 kita temukan tiga /enis raddh, yaitu% raddh yang "ersifat Sattva, a!as dan "amas sesuai dengan sifat manusia #eyakinan tiap0tiap indi2idu tergantung pada sifat 3watak4nya Manusia itu ter"entuk oleh keyakinannya dan keyakinannya itulah sesungguhnya dia !emikian antara lain makna kata raddh yang kiranya amat sulit men.ari padanannya yang tepat dalam kosa kata "ahasa Indonesia #ini tim"ul pertanyaan, a/aran yang mana sa/a dalam Hindu dapat dikategorikan ke dalam raddh Tentang hal ini 5apak !rs I5 Nka Punyatmad/a 3:EH-4 telah merumuskannya dalam "uku yang di"eri /udul #an$ha raddh yang merupakan ' /enis keyakinan atau keimanan Hindu, yaitu% :4 %idhi "attwa atau %idhi raddh, keimanan terhadap Tuhan Yang Mahaesa dengan "er"agai manifestasi0$ya *4 tm "attwa atau tm raddh, keimanan terhadap Otm@ yang menghidupkan semua mahluk ,4 &armaphala "attwa atau &armaphala raddh, keimanan terhadap ke"enaran hukum se"a" aki"at atau "uah dari per"uatan &4 Samsra atau #unar!anma "attwa(raddh, keimanan terhadap kelahiran kem"ali '4 'oksa "attwa atau 'oksa raddh, keimanan terhadap ke"e"asan yang tertinggi "ersatunya tm dengan (rahman, Tuhan Yang Maha Esa Tentang pengamalan a/aran agama melalui pendalaman raddh se.ara tegas di/elaskan dalam 5rahmasLtra maupun 5haga2adgDta !i dalam kita" 5rahmasutra 3I:,4 dinyatakan% BtrayonitvtC, yang artinya% Sastra su.i se"agai sum"er pengetahuan yang "enar 5erkenaan dengan sLtra ini, Swami Si2ananda menyatakan "ahwa sastra yang dimaksud adalah kita" su.i >eda 4 atau ?ruti ?ruti adalah sa"da Tuhan Yang Maha Esa yang di dalamnya kita menemukan "er"agai a/aran su.i se"agai sum"er a/aran agama Hindu Me"ih /auh kita" 5rahmasLtra 3I:&4 menyatakan% B"attu SamanvaytC yang artinya% Tetapi !ia 3(rahman hanya diketahui melalui sastra su.i4 dan itulah tu/uan 3dari kita"0kita" >edanta4 Yang dimaksud dengan kita"0kita" >edanta adalah kita"0kita" )panisad yang di dalamnya dikandung a/aran raddh 3Pan.a raddh4 yang dia/arkan se.ara mendalam yang merupakan sum"er a/aran filsafat Hindu #ita" 5haga2adgita 3III,:, I>,E,&+4 yang merupakan sa"da Sri #rsna kepada Ar/una, menekankan tentang raddh, se"agai "erikut% )'ereka yang selalu mengikuti a!aran-&u dengan penuh keyakinan *raddh+ serta bebas dari keinginan duniawi, !uga akan bebas dari keterikatan ) ),a yang memiliki keimanan yang mantap *raddh+ memperoleh ilmu pengetahuan, menguasai pan$a indrianya, setelah memiliki ilmu pengetahuan dengan segera men$apai kedamaian yang abadi- )"etapi mereka yang dungu, yang tidak memiliki ilmu pengelahuan, tidak memiliki keimanan dan diliputi keragu-raguan, orang yang demikian ini tidak memperoleh kebahagiaan di dunia ini dan dunia lainnya !i dalam Adhyaya I>, sloka E Sri #resna menyatakan% ),a yang rnengerti tentang kebenaran kelahiran su$i-&u dan memahami tentang hakekat per- buatan, ketika ia meninggalkan badannya, ia akan datang kepada-&u- Me"ih /auh raddh sa/a tanpa ke"aktian dan menyerahkan diri sepenuhnya tidak akan pernah men.apai kesempurnaan, se"aliknya seorang 5 Yogi akan men.apai kesempurnaan "ila ke"aktian 3dan per"uatan4nya dilandasi raddh atau keyakinan yang mantap terhadap0$ya Perhatikan ter/emahan sloka 5haga2adgita 3>I,H dan &H4 "erikut , )Seseorang yang tidak mampu mengontrol dirinya sendiri, walaupun ia memiliki raddh, apabila pikiranya mengembara kemana-mana, !auh dari .oga, apakah yang akhirnya akan diperoleh wahai &rsna, tentunya gagal men$apai kesempurnaan di dalam .oga- )Di antara .ogi, yang memu!a /ku dengan penuh keimanan yang mantap, yang hatinya menyatu kepada /ku, inilah menurut pendapat-&u yogi yang paling Sempurna- Sesungguhnya raddh sa/a tanpa ke"haktian tidaklah .ukup, hal ini ditegaskan kem"ali dalam ter/emahan 5haga2adgita 3>II**4% )(erpegang teguh pada keyakinannya itu, mereka berbhakti melalui keyakinannya itu, dari padanya memperoleh apa yang diharapkan mereka, yang sebenarnya akan terkabulkan oleh-&u- Ter/emahan sloka yang terakhir ini menun/ukkan "etapa toleransi atau penghargaan terhadap keimanan atau keyakinan seseorang sangat dihargai, se"a" pada hakekatnya ke"haktiannya itu akan terka"ulkan oleh Tuhan Yang Maha Esa )ntuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, agama Hindu mem"erikan ke"e"asan kepada umat0$ya untuk menempuh "er"agai /alan yang dirasakan .o.ok oleh pri"adi yang "ersangkutan Aalan atau Marga terse"ut pada umumnya adalah% 5hakti Marga 3/alan ke"haktian4, #arma Marga 3/alan per"uatan4, Anana Marga 3/alan pengetahuan4 dan Yoga Marga 3/alan spiritual(meditasi4 !i antara empat /alan yang umum terse"ut /alan 5hakti atau 5hakti Marga, sering /uga dise"ut 5hakti Yoga adalah /alan yang paling mudah dilaksanakan oleh )mat Hindu umumnya 6 Hidup manusia tidak selamanya manis, enak dan menyenangkan, tetapi terkadang /uga mengalami pasang surut laksana gelom"ang di tepi laut !alam pasang surut kehidupan seseorang yang tidak memiliki pegangan akan terhempas dan mungkin ter/erem"a" ke dasar lautan Hidup dan kehidupan mestinya dinikmati "agaikan seorang peselan.ar yang mahir, selalu tersenyum riang meniti gelom"ang, walaupun sekali waktu ia harus tergulung om"ak yang "esar karena tiupan angin yang ken.ang A/aran su.i diturunkan oleh Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Mahaesa kemudian dirumuskan men/adi a/aran agama merupakan pegangan hidup dan kehidupan umat manusia Seseorang yang memiliki pegangan yang /elas tidak akan khawatir dalam meniti kehidupan A/aran agama mem"im"ing manusia "agaimana seharusnya hidup, "agaimana meniti hidup, apa tu/uan hidup kita, "agaimana merealisasikannya dan "er"agai "im"ingan yang mengarahkan umat manusia menu/u kesempurnaan hidup !alam kehidupan ini, "anyak hal yang dapat men/erumuskan diri manusia menu/u /urang kehan.uran !i antara "anyak hal yang men/erumuskan diri manusia, kita" 5hagawadgita menyatakan adanya , sifat atau dorongan, yaitu nafsu 3&ma4, emosi 3&rodha4, dan am"isi 30obha4 yang digam"arkan se"agai tiga pintu ger"ang menu/u neraka% "rividham narakasyedam dvram naanam tmanah, kmah krodhas tath lobhas tamas etat trayam tya!el1 (hagavadgita 2Vl13l 3Inilah tiga pintu ger"ang menu/u neraka, /alan menu/u /urang kehan.uran diri, yaitu% nafsu 3&ma4, amarah 3&rodha4 dan am"isi( serakah 30obha4, setiap orang harus meninggalkan sifat ini4 #etiga sifat0sifat atau ke.enderung itu sering men/erumuskan umat manusia pada kehan.uran diri dan lingkungannya )ntuk dapat mengatasi hal 7 itu seseorang harus kem"ali "erpegang kepada a/aran agama yang diturunkan oleh Tuhan Yang Mahaesa(Sang Hyang Widhi seperti ter.antum dalam kita" su.i >eda dan susastra Hindu lainnya !alam hal ini pendidikan spiritual, moral dan etika, hendaknya semakin ditingkatkan dan direalisasikan dalam kehidupan nyata sehari0hari "aik se"agai indi2idu maupun se"agai anggota masyarakat, "aik dalam lingkungan keluarga, lingkungan sosial maupun dalam hu"ungannya dengan kehidupan "er"angsa, "ernegara dan "ermasyarakat Pendidikan spiritual, moral dan etika merupakan hal yang sangat mendasar dalam kehidupan pri"adi, keluarga, masyarakat, "angsa dan negara Adapun yang men/adi sum"er pendidikan ini tidak lain adalah a/aran agama Pengamalan a/aran agama "agi seseorang maupun kelompok masyarakat akan ter.ermin dalam "erperilaku di dalam keluarga dan masyarakat Semakin arif dan "i/aksana perilaku seseorang, maka orang terse"ut dikatakan telah mengamalkan a/aran agama dengan "aik, se"a" tidak ada artinya mengerti atau memahami a/aran agama "ila tidak diamalkan dalam kehidupan sehari0 hari )ntuk dapat mengamalkan a/aran agama dengan "aik, seseorang hendaknya melaksanakan "er"agai petun/uk atau petuah yang dia/arkan oleh a/aran agama A/aran agama Hindu "ersum"er pada kita" su.i >eda yang merupakan wahyu Tuhan Yang Mahaesa 5ila seseorang se.ara mantap mengikuti semua a/aran agama yang "ersum"er pada sa"da su.i Tuhan Yang Mahaesa itu, maka ia akan memperoleh ketenteraman dan ke"ahagian hidup yang se/ati A/aran agama merupakan pem"im"ing kehidupan spiritual, moral dan etika "agi umat manusia Se"agai telah dimaklumi "ahwa kehidupan di dunia ini tidak selamanya sta"il, tenang, tenteram dan "ahagia 5anyak duri dan rintangan yang mesti dihadapi, demikian pula gelom"ang kehidupan dengan pasang surutnya seakan0akan le"ih dasyat dari gelom"ang di samudra luas 5ila 8 keadaan .ua.a tenang, maka samudra kehidupanpun men/adi tenang, se"aliknya "ila .ua.a "uruk, angin ri"ut, maka samudra kehidupanpun "ergelom"ang tinggi yang kadang0kadang om"aknya menghan.urkan "i"ir pantai 5agaimanakah seseorang menyelamatkan diri dari gelom"ang kehidupan ini, maka /awa"annya tidak ada yang lain, ke.uali mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa !alam a/aran agama Hindu kita mengenal empat /alan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa, yakni melalui% (hakti 'arga 3/alan ke"haktian4, &arma 'rga 3/alan per"uatan4, 4nna 'arga 3/alan pengetahuan kerohanian4 dan .oga 'rga 3Aalan Yoga(menghu"ungkan diri kepada0$ya4 dari "er"agai /alan itu, nampaknya (hakti 'rga merupakan /alan yang paling mudah dilaksanakan oleh umat manusia !ari "er"agai "entuk pelaksanaan (hakti 'rga, maka melaksanakan "ri Sandhy, sem"ahyang, dan "erdoa merupakan /alan yang sederhana dan mudah dilaksanakan oleh setiap orang, di samping tentunya mem"uat "er"agai upa.ara persem"ahan, pem"angunan tempat pemu/aan, ar.a dan "er"agai sim"ol keagamaan yang pada intinya adalah untuk meningkatkan raddh dan 5hakti kepada Tuhan Yang Mahaesa Sa"da Tuhan Yang Mahaesa dalam kita" su.i >eda se.ara tegas menyatakan "ahwa siapa sa/a yang senantiasa su/ud dan "hakti kepada0$ya, akan di"erikan apa sa/a yang diperlukan, akan dilindungi0$ya apa sa/a yang dimiliki oleh seseorang 5ila kita senantiasa mampu mendekatkan diri, maka ketentraman /iwa, kese/ahteraan dan ke"ahagiaan akan dapat diwu/udkan Apakah terdapat per"edaan antara sem"ahyang dan "erdoaP Se.ara singkat dapat di/elaskan "ahwa terdapat per"edaan yang nyata antara kedua hal terse"ut Sem"ahyang le"ih "ersifat formal, dilakukan di tempat tertentu 3tempat yang diyakini su.i seperti "er"agai tempat pemu/aan4, namun "erdoa dapat dilakukan kapan sa/a, dimana sa/a dengan "ahasa Sansekerta atau 9 "ahasa hati Mengapa kita mesti "erdoa, "ukankah dengan sem"ahyang sa/a .ukupP Aawa"annya yang pertama adalah kita "erkewa/i"an untuk setiap saat ingat dan memusatkan perhatian kita kepada Tuhan Yang Maha Esa #ita" Su.i 5haga2adgita se.ara tegas menyatakan% Manman@ "ha2a mad"hakto mady@/D m@m namaskuru, m@m e2aisyasi satyam te prati/@ne prDyo si me 5haga2adgita J>III-' 35erpikirlah tentang Aku senantiasa, /adilah penyem"ah0#u, "ersem"ahyang dan "erdoa kepada0#u, dengan demikian, pasti engkau datang kepada0#u Aku "er/an/i demikian kepadamu, karena engkau Aku sangat kasihi4 5erdasakan kutipan we/angan su.i di atas, dapatlah kita pahami "ahwa sem"ahyang dan "erdoa mesti senantiasa kita lakukan karena Tuhan Yang Mahaesa menegaskan "ahwa dengan senantiasa "erpikir tentang0$ya, mengingat0$ya, "ersem"ahyang dan "erdoa kepada0$ya, Tuhan Yang Mahaesa akan mem"ukakan pintu hati0$ya dan kita datang kepada0$ya Alasan le"ih /auh mengapa kita perlu "erdoa adalah dalam rangka proses mem"iasakan diri 3abhysa4 guna mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa Mendekatkan diri kepada0$ya dengan mem"iasakan diri, akan mudah dilakukan "ila kita telah memiliki keikhlasan 3tyga4 dan tidak terikat terhadap o"yek keduaniawian 3vairagya4, mensyukuri karunia0$ya 3santosa4 dan keseim"angan lahir dan "atin dalam suka dan duka 3 sthitapra!na4 !engan mem"iasakan diri "erpikir tentang0$ya, "erdoa kepada0$ya di setiap saat, maka melalui doa kita ini, maka kita akan "e"as dari segala penderitaan dan pikiran0pikiran negatif yang men/erumuskan diri kita dan orang lain !i mana nama0$ya dise"utkan, di sana Tuhan Yang Mahaesa hadir dan menganugerahkan kasih dan ke"ahagiaan !emikian pula meman/atkan doa, 10 mohon keselamatan, kerahayuan dan pengampunan dapat dilaksanakan kapan sa/a, di mana sa/a dan dalam situasi apa pun /uga Seperti telah dimaklumi, "ahwa hidup manusia tidak salamanya manis, enak dan menyenangkan, tetapi terkadang /uga mengalami pasang surut laksana gelom"ang di tepi laut !alam pasang surut kehidupan, seseorang yang tidak memiliki pegangan hidup, pegangan spiritual, moral dan etika, i"arat se"uah perahu tanpa nahoda, akan selalu terom"ang0am"ing, terempas, dan mungkin ter/erem"a" ke dasar lautan Hidup dan kehidupan mestinya dinikmati "agaikan seorang perselan.ar yang mahir, selalu tersenyum riang meniti gelom"ang, walaupun sekali waktu ia harus tergulung om"ak yang "esar karena tiupan angin yang ken.ang Menurut kita" su.i 5haga2adgita 3JHMF4, Setiap orang di"elenggu oleh enam hal, yakni% !anma-mrtyu 3kelahiran0kematian4, !am-vydhi 3usia tua0penyakit4, duhkha-dosa 3duka0dosa4 5elenggu terse"ut mesti dialami oleh Setiap orang, dalam kondisi yang "er"eda0"eda, seperti umurnya pendek, "aru "e"erapa saat lahir kemudian meninggal atau ada yang memiliki umur pan/ang, dengan "er"agai pengalaman suka dan duka dalam meniti kehidupan Setiap orang tidak dapat melepaskan diri dari ketuaan, penyakit, penderitaan dan dosa 5ila kita ka/i le"ih /auh, frekwensi antara suka dan duka, nampaknya kesukaan atau kegem"iraan hidup, pada umumnya le"ih "anyak dinikmati oleh umat manusia Penderitaan tidak dapat dihindari Penderitaan atau kedukaan mesti dihadapi 5agi seseorang yang telah memiliki ke"i/aksanaan, keluhuran "udi atau intelek, maka penderitaan dipandang se"agai awan0awan di langit yang pada saatnya akan lenyap dalam "er"agai "entuk, ada yang langsung men/adi hu/an, ada /uga yang men/auh, tidak menutupi langit di atas kepala kita 5adai pasti "erlalu, demikian keyakinan yang perlu ditum"uhkan )ntuk mengatasi "adai tidak ada /alan lain ke.uali 11 men.ari perlindungan dan perlindungan yang se/ati, tidak ada lain ke.uali datang dari pada0$ya A/aran su.i diturunkan oleh Sang Hyang Widhi, Tuhan Yang Maha Esa kemudian dirumuskan men/adi a/aran agama merupakan pegangan hidup dan kehidupan umat manusia Seorang yang memiliki pegangan yang /elas tidak akan khawatir dalam meniti kehidupan A/aran agama mem"im"ing manusia "agaimana seharusnya hidup, apa tu/uan hidup kita, "agaimana merealisasikannya dan "er"agai "im"ingan yang mengarahkan umat manusia menu/u kesempurnaan hidup Mem"i.arakan umat manusia, maka dalam a/aran Hindu dinyatakan "ahwa pada diri Setiap makhluk terdapat /iwa yang tidak lain merupakan perwu/udan atau ekspresi dari Otman, per.ikan dan "agian dari sinar su.i0 $ya Sesuai dengan sifat Atman, maka sesungguh0nya hati nurani umat manusia selalu su.i, seperti halnya sifat0sifat Paramatman, Tuhan Yang Mahaesa, /iwa dari seluruh alam semesta 5ila pada diri setiap umat manusia terdapat Otman yang luhur sifatnya, maka seseorang hendaknya mampu mengepresikan sifat0sifat luhur dari diri umat manusia Manusia sesuai dengan arti katanya "erasal dari Manu, kemudian "eru"ah men/adi manusya 3yang "erarti memiliki akal0pikiran(mind4, dengan demikian sesungguhnya Atman meman.arkan "udi pekerti yang luhur, memiliki sifat yang arif dan "i/aksana yang dalam "ahasa Sanskerta, status manusya ditingkatkan men/adi Madha2a0Madha2a 3dari kata madhu, "erarti yang memiliki kemanisan hidup dan sifat lemah lem"ut, kasih kepada0$ya dan segala .iptaan0$ya Se"agai telah dipahami, "ahwa 5hakti Marga adalah /alan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Mahaesa Aalan ini dise"ut /alan yang paling mudah, sederhana dan tidak memerlukan "iaya yang "anyak, dan hampir seluruh umat Hindu menempuh /alan 5hakti ini !ari a/aran 5hakti inilah mun.ul seni pengar.aan 3mem"uat ar.a, se"agai sarana memu/a 12 keagungan0$ya, mem"uat "angunan su.i yang indah dan se"againya4 Selan/utnya hidup tanpa seni, maka hidup seakan0akan kering tidak "ermakna, oleh karena terdapat unsur seni dalam a/aran agama Hindu, maka unsur keindahan, slalu diton/olkan Pokok0pokok a/aran tentang 5hakti Marga dapat kita /umpai dalam kita" su.i >eda, menun/ukkan "ahwa se/ak >eda diturunkan dan diterima oleh para rsi 3rsi agung atau maharsi4 mengem"angkan unsur 5hakti dalam dirinya 5erikut ini kutipkan mantram0mantram >eda yang menga/arkan a/aran 5hakti M@rga, se"agai "erikut% 5m (h6r (huvah Svah "at Savitur varenyam bhargo devasya dhimahi dhiyo yo nah pra$odayt1 Ya/ur2eda JJJ>I, 3Ya Tuhan Yang Maha #uasa, sum"er sgala yang ada, luhur dan maha mulia, pen.ipta alam semesta #ami memu/a kemaha mulian0Mu, anugrahkanlah ke.erdasan dan "udi pekerti yang luhur kepada kami4 Mengapa mantram yang sangat terkenal yang dise"ut >edam@t@ 3i"u dari semua mantram >eda4 ini memohon ke.erdasan intelek dan keluhuran "udi, alasan yang dapat dia/ukan tidak lain dengan "er"ekal ke.erdasan intelek dan keluhuran "udi itu, seseorang memiliki Viveka!nna, yaitu kemampuan untuk mem"edakan yang "aik dan yang "uruk, yang "enar dan salah Selan/utnya setelah mengetahui, dan memahami hal terse"ut, sinar "udi nurani umat manusia, mendorong agar setiap orang melakukan ke"aikan dan ke"a/ikan Perhatikanlah mantram selan/utnya% 5hadram karne"hih srnnuy@ma de2@ "hadram pasyem@kQa"hir ya/atr@h sthirair angais tustu2@msas tanu"hir 2yasema de2ahitam yad @yuh 6g >eda IFEF Yayur2eda JJ>*: 3Ya Tuhan Yang Maha Esa, anugerahkanlah kepada kami 13 untuk mendengar hal0hal yang "aik, dan, Ya Tuhan Yang Maha Su.i, kami dapat melihat hal0hal yang "aik, dan semogalah kami dapat mempersem"ahkan "hakti kami dengan kekuatan tangan dan keteguhan "adan kami, dapat menikmati ke"ahagiaan se/ati sesuai dengan hukum kemakuasaan0Mu4, Mantram0mantram >eda "erikut mem"eri petun/uk kepada kita "ahwa segala sesuatu di alam semesta ini adalah .iptaan0$ya dan seorang /angan terikat kepada keduniawian, demikian /uga serakah ingin memiliki milik atau hak orang lain Mengapa hal ini sangat ditekankan, karena pada hakikatnya dalam diri setiap mahluk terdapat Atman yang senantiasa meman.arkan keluhuran "udi #eluhuran "udi ini hendaknya tetap dipelihara, dengan menghindarkan keterikatan diri dan keserakahan #urusa evadam sarvam yad bh6tam ya$$a bhvyam, utmrtatvasyesa no yad annenti rohati 6g2eda JE+* 3Tuhan Yang Maha Esa adalah asal dari segala yang ada dan yang akan ada Ia adalah ra/a dan penguasa alam yang kekal a"adi dan dunia fana ini tempat tum"uhnya makanan 3tanaman4 7s vsyam idam sarvam yat &im $a !agalym !agat tena tyaktena bhun!8th m grdhah kasya svid dhanam1 Ya/ur2eda JM: 3Hendaknya dipahami "ahwa segalanya diresapi oleh Tuhan Yang Maha Esa, segala yang "ergerak dan yang tidak "ergerak di alam semesta Hendaknya orang tidak terkait dengan "er"agai kenikmatan dan tidak rakus serta mengingini milik orang lain4 !ari "e"erapa mantram >eda yang menga/arkan "hakti ini, Maharsi $@arada dalam kita"nya $@rada 5hakti SLtra 3:*4 merumuskan "ahwa bhakti 14 itu sesungguhnya #aram #rem atau #aram #remrupa, .inta kasih yang se/ati, yang tertinggi #asih yang se/ati digam"arkan se"agai kasih dari seseorang "apak, sanak saudara, saha"at, dan di dalam 7urupL/@, Tuhan Yang Maha Esa tidak sa/a digam"arkan se"agai seorang i"u dan "apak, tetapi /uga se"agai keluarga dan saha"at, pem"eri pengetahuan dan kekayaan Perhatikanlah mantram0mantram "erikut% /gnim manye pitaram agnim pim agnim bhrtaram sadami skhyam, anger anikam brhatah saparyam divi sukram ya!atam s6ryasya 6g2eda JH, 3Tuhan Yang Mahaesa yang kami yakini se"agai "apak kami, sanak kera"at dan saudara kami, kami pu/a Engkau se"agai yang memiliki wa/ah yang agung, sinar su.i SLrya di langit4 "wam eva mta $a pit tvam eva "wain eva bandhu $a sakh tvam eva, "wain eva vidy dravinam tvam eva "wain eva sarvarn mama deva-deva1 7uru Stotra :& 3Tuhan Yang Maha Esa sesungguhnya adalah i"u kami, "apak kami, saha"at kami dan keluarga kami Tuhan Yang Maha Esa sesungguhnya pem"eri pengetahuan, dan Engkau Penganugrah kekayaan Engkau adalah segalanya, Ya Engkau adalah !ewata tertinggi dari seluruh !ewata4 5erdasarkan pen/elasan terse"ut, maka pengertian bhakti seperti nampaknya dekat dengan ya/na, yakni pengor"anan yang tulus dengan landasan kesu.ian hati dan "erseminya kasih sayang Selan/utnya dalam kita" ?a"dakalpadruma III&-,", kata bhakti dinyatakan se"agai vibhga pem"agian atau pemisahan, memisahkan penyem"ah dan yang disem"ah4, sev 3pemu/aan atau pelayanan4 Selan/utnya para ahli Sanskerta, menyatakan "ahwa kata bhakti "erasal dari akar kata bha! yang "erarti memu/a, .inta kasih yang se/ati kepada0$ya dengan penuh perasaan dan ketulusan !i dalam 15 5rahma SLtra atau >ed@nta SLtra, pengertian tentang "hakti diungkapkan dalam kalimat Siltra "erikut% athtobhakti!i!nsa, sekarang diuraikan makna bhakti, sparnu-rakt8vare, .inta kasih yang se/ati kepada Tuhan Yang Mahaesa dari seseorang dengan sepenuh hati Aadi pengertian tentang "hakti ini se/alan dengan makna kata param prem, kasih yang tinggi dan se/ati !i dalam 5haga2adgita 3>II:-0:H4 kita /umpai pen/elasan tentang empat ma.am orang yang "erusaha mendekatkan diri, "er"hakti kepada Tuhan Yang Maha Esa, mereka itu adalah% orang yang sengsara, yang menge!ar kekayaan, yang menge!ar ilmu pengetahuan dan orang yang berbudi luhur !i antara keempat ma.am orang terse"ut, maka orang yang "er"udi luhur dinyatakan yang paling mulia Mengapa demikian orang yang "er"udi pekerti luhur sepenuhnya menyerahkan diri kepada0$ya Penyerahan diri se.ara total kepada0$ya dise"ut prapatti, demikianlah bhakti-prapatti mengandung makna "hakti yang murni, se"a" mereka telah merasakan dalam ke"haktiannya itu, ia "erada dalam lindungan0$ya 5ila kita "hakti dan menyerahkan diri sepenuh hati, maka Tuhan Yang Maha Esa hadir dihadapan kita !ari uraian terse"ut di atas, kita men/umpai dua /enis atau "entuk "hakti, yaitu para bakti dan apara bhakti Para "hakti mempunyai makna yang sama dengan prapatti, yakni penyerahan diri se.ara total kepada0$ya sedang apara bhakti adalah "hakti dengan "er"agai permohonan dan permohonan yang dipandang wa/ar adalah mohon keselamatan atau mohon "erkem"ang0mekarnya "udi nurani, sedang permohonan untuk kekayaan atau kekuasaan, sering dise"ut "hakti yang "ersifat a!as dan "amas Perlu pula ditegaskan "ahwa prapatti itu "ukan fatalistik, artinya% dengan penyerahan diri kepada0$ya, kemudian yang "ersangkutan tidak "eker/a se"agai mana mestinya, tidak melakukan tugas dan kewa/i"an dengan "aik Tuhan Yang Maha Esa di dalam kita" Su.i >eda, tegas menyatakan "ahwa !ia hanya 16 menyayangi umat manusia yang suka "eker/a keras, tidak malas, suka tidur dan "anyak omong kosong Me"ih /auh, "ila kita mengka/i "er"agai "entuk, sifat "hakti atau metodologi pendidikan untuk senantiasa "hakti kepada Tuhan Yang Maha #uasa, kita" 5haga2ata Purana 3>II'**,4 mem"edakan E /enis "hakti 3Navavidhabhakti4, yaitu% 3:4 ravanam 3mempela/ari keagungan Tuhan Yang Maha Esa melalui mem"a.a atau mendengarkan pem"a.aan kita"0kita" su.i4, 3*4 &nrtanam 3mengu.apkan(menyanyikan nama0nama Tuhan Yang Maha Esa4, 3,4 Smaranam 3mengingat nama0$ya atau "ermeditasi tentang0$ya4, 3&4 #dasevanam 3mem"erikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, termasuk melayani, menolong "er"agai mahluk .iptaan0$ya4, 3'4 /r$anam 3memu/a keagungan0$ya4, 3-4 Vandanam 3su/ud dan ke"haktian4, 3H4 D@sya 3melayani0$ya dalam pengertian mau melayani mereka yang memerlukan pertolongan dengan penuh keikhlasan4, 3F4 Skhya 3memandang Tuhan Yang Maha Esa se"agai saha"at se/ati, yang mem"erikan pertolongan ketika dalam "ahaya4 dan, 3E4 tmanivedanam 3penyerahan diri se.ara total kepada0$ya4 !alam "hakti yoga, para penyem"ah mem"angun hu"ungan yang dekat dan mesra dengan Tuhan Yang Mahaesa Mereka se.ara perlahan0lahan mengusahakan salah satu dari enam bhava 3ekspresi4, sesuai dengan temperamen, selera dan keinampuannya #eenam bhava terse"ut adalah% Santa (hawa, Daya (hawa, khya (hawa, Vatgalya (hawa, &anta (hawa, dan 'adhurya (hawa 5ha2a "er"eda dalam tipe dan intensitas perasaan (hava-bhava yang "er"eda disusun sesuai dengan intensitas mereka Mahara/a !hruwa dan Prahlada memiliki perasaan seorang anak terhadap 17 orang tuanya, ini .ontoh nta (hava, Dalam Daya (hawa, para penyem"ah "ertindak se"agai seorang pelayan terhadap Tuhan Yang Mahaesa ma/ikannya Hanuman merupakan pelayan Tuhan Yang Mahaesa, yang ideal Pada khya (hawa, terdapat rasa persaha"atan, seperti Ar/una dengan ?rD #rsna Pada Vatsalya (hawa, para penyem"ah memandang Tuhan Yang Mahaesa se"agai anaknya sendir, seperti yang ditun/ukan Yasoda terhadap #rana, demikian pula #auRalya terhadap ?ri 6@ma &anta (hawa, adalah .inta kasih seperti .inta kasih seorang istri terhadap suami, seperti ditun/ukkan oleh !ewi Sit@ dan 6ukminD Pun.aknya di.apai pada 'adhurya (hawa, di situ yang men.intai dengan yang di.intai inen/adi satu melalui .inta kasih yang mendalam, seperti yang ditun/ukkan oleh 6adh@ terhadap ?rD #rsna 5ha2a yang terakhir merupakan pun.ak tertinggi dari 5haktiI di situ ia terga"ung atau terserap dalam kuasa dan kasih Tuhan Yang Mahaesa Para penyem"ah memuliakan Tuhan Yang Mahaesa se.ara konstan mengingat0$ya Ia menyanyikan nama0nama0$ya 3kirtana4I mem"i.arakan kemulian0$yaI mengulang0ulang nama0$ya mengun.arkan mantra0$yaI "erdoa dan "ersu/udI mendengarkan lila0$ya Serta pasrah se.ara total, sukarela, tanpa syarat, memperoleh karunia0$ya, memperoleh penyatuan dengan0$ya dan akhirnya terserap ke dalam0$ya Pada 'adhurya (hava ada hu"ungan yang paling dekat antara penyem"ah dengan Tuhan Yang MahaesaI tanpa dilandasi nafsu maupun hal0hal yang "ersifat /asmaniah Nrang0orang yang penuh nafsu tak dapat memahami kedua (hava ini, karena pikiran mereka dipenuhi dengan nafsu dan selera seksual rendah 3Si2ananda, :EE,%::+4 5er"agai "entuk atau .ontoh perwu/udan "hakti terse"ut di atas dapat kita lihat dari "er"agai .erita "aik dalam kita"0kita" Itihasa seperti 6@m@yana dan Mah@"h@rata maupun kita"0kita" Purana )& Brama#i!$? 5Te7l7"i6 18 5ila kita mengka/i kita" su.i >eda maupun praktek keagamaan di India dan Indonesia 35ali4 maka Tuhan Yang Maha Esa dise"ut dengan "er"agai nama 5er"agai Wu/ud digam"arkan untuk Yang Maha Esa itu, walaupun sesungguhnya Tuhan Yang Maha Esa tidak "erwu/ud, dan di dalam "ahasa Sansekterta dise"ut /$ityar6pa yang artinya% tidak berwu!ud dalam pikiran manusia 3Monier, EE,%E4, dan dalam "ahasa Aawa #uno dinyatakan% Btan kagrahita dening manah mwang indriyaC 3tidak ter/angkau oleh akal dan indriya manusia4 5ila Tuhan Yang Maha Esa tidak "erwu/ud 3impersonal 9od4, tim"ul pertanyaan mengapa dalam sistem pemu/aan kita mem"uat "angunan su.i, ar.a, pratima, pralingga, mempersem"ahkan "husana, sesa/en dan lain0lain 5ukankah semua "entuk perwu/udan maupun persem"ahan itu ditu/ukan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang "erwu/ud dalam alam pikiran manusiaP Se"elum kita le"ih /auh mem"ahas tentang Tuhan Yang Maha Esa, marilah kita tin/au difinisi atau pengertian tentang Tuhan Yang Maha Esa yang dikemukakan oleh Mah@rsi >y@sa yang dikenal /uga dengan nama 5adar@yana dalam "ukunya% 5rahm@sLtra, >edantas@ra, se"agai "erikut% Aanm@dyasya yatah 3I:*4, yang oleh S2ami Si2ananda 3:EHH4 diter/emahkan se"agai "erikut% (rahman adalah asal muasal dari alam semesta dan segala isinya 34anmdiSasal, awal, pen/elmaan dan se"againya, asyaSdunia(alam semesta ini, yatahSdari padanya4 Aadi menurut sutra 3kalimat singkat dan padat4 ini, Tuhan Yang Maha Esa yang dise"ut 5rahman ini adalah merupakan asal mula segalanya Pen/elasan ini sesuai dengan "unyi mantram Purusa SLkta 6g2eda, "erikut% Purusa E2edank sar2arh yad"Ltam Ya..a 5ha2yam, ut@mrta2ases@ no yadannenati rohati 6g2eda JE+* 19 3Tuhan se"agai wu/ud kesadaran agung merupakan asal dari segala yang telah dan yang akan ada Ia adalah ra/a di alam yang a"adi dan /uga di "umi ini yang hidup dan "erkem"ang dengan makanan4 !emikian pula, Tuhan Yang Maha Esa se"agai sum"er segalanya dan sum"er ke"ahagiaan hidup, dinyatakan pula di dalam mantram >eda "erikut% .o bh6tam $a bhavyam $a sarvam yas $adhitisthati svar yasya$a kevalam tasmai !yesthya (rahmne namah1 Athar2a2eda JFl 3Tuhan Yang Maha Esa hadir dimana0mana, asal dari segalanya yang telah ada dan yang akan ada Ia penuh dengan rakhmat dan ke"ahagiaan #ami memu/a Engkau Tuhan Yang Maha Tinggi4 Selan/utnya dalam $arayana )panisad *, yang kemudian di/adikan mantram "ait ke0* dari mantram Tri Sandhy@, /uga men/elaskan tentang Tuhan Yang Maha Esa se"agai asal segalanya, Maha Su.i tidak ternoda, se"agai "erikut % Naryana evedam sarvam yadbh6tani ya$$a bhavyam, niskalanko niran!ano nirvikalpo nirkhytah suddho devo eko Naryano na dvityo :sti ka$it $arayana )panisad * 3Ya Tuhan Yang Maha Esa, dari Engkaulah semua ini "erasal dan kem"ali yang telah ada dan yang akan ada di alam raya ini Hyang Widhi Maha 7ai", mengatasi segala kegelapan, tak termusnahkan, Maha =emerlang, Maha Su.i 3tidak ternoda4, tidak teru.apkan, tiada duanya4 !efinisi atau pengertian tentang Tuhan Yang Maha Esa terse"ut di atas tentu sangat ter"atas, oleh karena itu kita"0kita" )panisad menyatakan definisi atau pengertian apapun yang ditu/ukan untuk mem"erikan "atasan 20 kepada Tuhan Yang Tidak Ter"atas itu tidaklah men/angkau ke"esaran0$ya, oleh karena itu kita"0kita" )panisad menyatakan tidak ada definisi yang tepat untuk0$ya, Neti-Neti *Na;iti, na;iti+, bukan ini, bukan ini , 5ila tidak ada definisi yang tepat untuk0$ya, "agaimanakah kita dapat memu/a0$yaP )ntuk memahami Tuhan Yang Maha Esa, maka tidak ada /alan lain ke.uali mendalami a/aran agama, memohon pen/elasan para guru yang ahli di "idangnya yang mampu merealisasikan a/aran #etuhanan dalam kehidupan pri"adinya Tentang kita" su.i atau sastra agama se"agai sum"er atau a/aran untuk memahami Tuhan Yang Maha Esa, kita" (rahm S6tra, se.ara tegas menyatakan% Sastrayonit2at 3I:*4, yang artinya% kitab su$i<sastra agama adalah sumber untuk memahami-Nya #em"ali pada permasalahan yang dikemukakan pada awal tulisan ini, apakah Sang Hyang Widhi sama dengan Si2a atau 5rahmaP )ntuk men/awa" pertanyaan ini, maka marilah kita ka/i "erdasarkan tin/auan etimologis maupun leksikal se"agai "erikut% #ata Widhi 3Sansekerta >idhi4 "erasal dari urat kata Vidh yang artinya yang mengatur, hukum, a!aran, perintah, petun!uk, perbuatan, persembahan, peker!aan, men!adikan atau yang mentakdirkan, Vidhi /uga "erarti hukum atau pengendalian dan lain0lain 3I"id% E-F4 !i 5ali kita temukan se"uah lontar "ernama >idhi PapiT.atan yang "erisi keputusan0keputusan hukum(pengadilan sema.am yurisprudensi !engan demikian Sang Hyang Widhi adalah Tuhan se"agai Pen.ipta alam semesta Tuhan se"agai Widhi dise"ut "ersthana di Muhuring Ok@Ra, yakni di atas angkasa, nun /auh di sana !alam pengertian ini, tentunya Tuhan Yang Maha Esa digam"arkan tidak "erwu/ud 3,mpersonal 9od4 #apan Sang Hyang Widhi dimohon turun dan hadir untuk menerima persem"ahan, maka saat itu /uga 5eliau telah terwu/ud dalam alam pikiran Wu/ud0wu/ud utama0$ya itu dise"ut "ri '6rti *(rahm, Visnu dan iva+ 21 #ata iva "erarti% yang memberikan keberuntungan *kerahayuan+, yang baik hati, ramah suka memaa=kan menyenangkan, memberi banyak harapan, yang tenang, membahagiakan dan se!enisnya 3i"id%:+H&4 Sang Hyang ?i2a di dalam menggerakkan hukum #emaha #uasaan0$ya didukung oleh Raktinya !urg@ atau Par2atD Hyang ?i2a adalah Tuhan Yang Maha Esa, se"agai pele"ur kem"ali 3aspek pralaya atau pralina dari alam semesta dan segala isinya4 ?i2a yang sangat ditakuti dise"ut 6udra 3yang suaranya menggelegar dan menakutkan4 ?i2a yang "elum kena pengaruh 'aya 3"er"agai sifat seperti 9una akti dan Svabhava4 dise"ut #arama iva, dalam keadaan ini, dise"ut /uga /$intyar6pa atau Niskala dan "idak (erwu!ud 3,mpersonal 9od4 #ata 5rahman 3adalah "entuk neutrum dari 5rahm@4 yang "erarti% yang tumbuh, berkembang, berevolusi, yang bertambah besar, yang meluap dari diri-Nya dan se/enisnya 3I"id%H,H4 =iptaan0$ya mun.ul dari diri0$ya seperti halnya >eda yang mun.ul dari nafas0$ya #emaha #uasaan Hyang 5rahm@ se"agai pen.ipta /agat raya didukung oleh Rakti0$ya yang dise"ut Saraswati, dewi pengetahuan dan ke"i/aksanaan yang mem"erikan inspirasi untuk ke"a/ikan umat manusia 5ila dise"ut se"agai 5rahma, maka ia adalah manifestasi utama Tuhan Yang Maha Esa se"agai pen.ipta, dengan demikian 5rahma saat ini adalah Tuhan Yang Maha Esa se"agai pen.ipta, dengan demikian 5rahma saat ini adalah Tuhan Yang 5erpri"adi 3#ersonal 9od4 5rahma digam"arkan "erwa/ah empat 3>aturmukha4 dan lain0lain !engan demikian Hyang Widhi adalah 5rahman, Tuhan Yang Tidak 5erwu/ud dalam alam pikiran manusia 3,mpersonal 9od4 sedang dise"ut 5rahm@, ketika ia telah mengam"il wu/ud dalam men.iptakan alam semesta "eserta segala isinya Manifestasi utama0$ya lainnya adalah >isnu >isnu manifestasi Tuhan Yang Maha Esa memelihara /agat raya dan segala isinya Ia yang 22 menghidupkan segalanya #ata >isnu "erarti% peker!a, yang meresapi segalanya, dan se/enisnya 3I"id%EEE4 #emahakuasaan Sang Hyang >isnu dalam memelihara alam semesta "eserta segala isinya didukung oleh saktinya yang "ernama ?ri dan MaksmD 5erdasarkan uraian terse"ut di atas, /elaslah "agi kita "ahwa Hyang Widhi WaRa adalah Tuhan Yang Maha Esa, ia dise"ut /uga 5rahman dan "er"agai nama lainnya 5ila Tuhan Yang Maha Esa dipu/a dengan aneka persem"ahan, maka ia dipu/a se"agai Tuhan yang personal, yang "erperi"adi )ntuk memahami le"ih /auh hakekat ketuhanan dalam agama Hindu, terle"ih dahulu akan diuraikan tentang ketuhanan dalam kita" su.i >eda !i dalam kita" su.i >eda, Tuhan Yang Maha Esa dan para de2a dise"ut deva atau devat #ata ini "erarti% .ahaya, "erkilauan, sinar gemerlapan yang semuanya itu ditu/ukan kepada manifestasi0$ya, /uga ditu/ukan kepada matahari atau langit, termasuk api, petir atau fa/ar 38 MaK Muller, lE-E%lH4 !e2a /uga "erarti mahluk sorga atau yang sangat mulia 3Apte, /uga Monier, :EE+%&E*'4 Tentang de2a0de2a ini, S 6adhakrisnan dalam "ukunya Indian Philosophy >olume I menyatakan% Hal ini sangat penting untuk didiskusikan #ata BdevaC sangat dimuliakan sesuai dengan alamnya dan digunakan untuk menun/ukkan "er"agai hal yang "er"eda0"eda Me"ih lan/ut ia mengutip kita" $irukta, se"agai "erikut% Devo dnd v dipand v dyotand v dyusthno bhavati it8va $irukta >II:' !apat pula ditam"ahkan pen/elasan tentang !e2a terse"ut diatas, yakni adanya empat de2a seperti dise"utkan dalam kita" TaittirDya )panisad "erikut% 'atrdevo bhava pitrdevobhava $ryadevo bhava atithidevo bhava1 TaittrDya )pIII 23 3Seseorang i"u adalah !e2a, seorang "apak adalah !e2a, seorang guru adalah /uga !e2a dan para tamupun adalah !e2a4 Menurut ter/emahannya mantram Taittriya )paniead terse"ut, maka keempat !e2a itu adalah para !e2a yang mempunyai "adan kasar 3!ayananda Saras2ati, lEFl%E,4 Selan/utnya apakah ada "eda pengertian atau makna antara deva dengan devatP Sesungguhnya "ila kita ka/i "erdasarkan gramatika "ahasa Sanskerta, kedua kata itu mempunyai pengertian yang sama #ata de2ata di"entuk dengan penam"ahan kata tam"ahan tal pada kata dasar deva 3de2aUtalUr OPSde2aUtaUa4 se"agai penekanan menurut Astadhy@yi karya P@nini, tanpa mengu"ah arti atau makna dari kedua kata itu se"agai dinyatakan dalam ungkapan "erikut% devaUtalSdevat 3Astadhy@yi >&*H4 Menurut S2ami !ayananda Saras2ati, matahari dan yang lainnya tidak dapat menyinari Tuhan Yang Maha Esa Matahari dan "enda0"enda yang "ersinar lainnya memperoleh sinar dari Tuhan Yang Maha Esa, yakni ia yang "ersinar dengan sendirinya Sinar0sinar pada "enda0"enda langit itu sangat tergantung kepada0$ya !engan demikian Tuhan Yang Maha Esa Sesungguhnya adalah de2at@ yang tertinggi yang sepatutnya menerima "hakti dan pemu/aan kita 3!ayananda Sara2ati,:EFl%F&4 Pernyataan S2ami !ayananda Saraswati itu didukung oleh pernyataan dari mantram #atha )panis@d "erikut% Na tatra s6yo bhti, na $andra tarakam, nem vidyto bhnti, kuto:yam agnih, tam eva bhtam anubhti sarvarh tasty bhs sarvam idam vibhti #atha )p ::*:' 3Matahari tidak "ersinar disana, demikian pula "ulan dan "intang0"intang, /adi dimanakah datangnya api iniP 24 Semuanya "ersinar sesudah sinar0$ya itu Seluruh dunia disinari oleh sinar0$ya itu4 Me"ih /auh kita temukan se"uah pen/elasan di dalam kita" $irukta tentang deva dalam syair "erikut% 'ah bhgyd devaty ekam evtm bahudha stuyate, ekasytmno :tye devh pratyangni, karma!anman$i, tmivaisam rathebhavatytm sv tmayudhamatmesawa atma sarva dewasya-dewasya $irukta >I:& 3Nleh karena demikian tinggi makna dan .iri khas dari de2at@ 3dalam hal ini Tuhan Yang Mahaesa4 Yang merupakan /iwa alam semesta yang dipu/a dengan "er"agai pu/ian Mainnya, para deva 3dise"utkan dalam kita" su.i >eda4, hanyalah "agian dan atau manifestasi0$ya 3dari /iwa yang agung itu4 Para de2a tampil dengan aneka wu/udnya oleh karena "er"agai akti2itas0$ya 3yang "erlipat ganda #ereta 3ratha4 adalah de2a 3/iwa dari alam semesta4, kuda0kuda kereta adalah de2a, adalah .ahaya0$ya Panah0panah0$ya adalah deva, .ahaya0$ya adalah /iwa0 /iwa yang sama Aiwa itu adalah de2a4 Menurut S2ami !ayananda Saras2ati, kata deva mengandung :+ arti dari urat kata div, yaitu% *?+ bermain, *3+ penaklukan, *@+ aktivitas pada umumnya, *A+ kemuliaan<keagungan, *B+ penghormatan, *C+ menyenangkan, *D+ kerinduan, *E+ tidur, *F+ keindahan *knti+, dan *?G+ kema!uan Selan/utnya Swami !ayananda Saraswati mengatakan% arti atau makna kata deva melingkup dua hal yang sama Per"edaan antara deva 3Tuhan yang Maha Esa4 dengan deva 3para !e2a4 adalah% seluruh de2a atau de2at@ menerima sinar dari Tuhan Yang Maha Esa 3merupakan sinar0$ya4 sedang Tuhan Yang Maha Esa meman.arkan sendiri sinar0$ya itu 3I"id%F,4 Petikan dari mantram Ya/ur2eda "erikut mendukung pandangan "ahwa Tuhan Yang Maha Esa meman.arkan sendiri sinar0$ya% yo:asav ditye purusah yo:asav aham1 5m &ham (rahm Yayur2eda JM:H 25 3Spirit yang terdapat dimatahari, itu adalah Aku Nm 3nama0#u4 memenuhi seluruh alam semesta4 S2ami !ayananda saras2ati mem"uka pengertian yang le"ih luas tentang deva atau devat yang "eraneka ragam 3pluralistis4, yang se.ara salah telah diinterprestasikan oleh sar/ana0sar/ana Eropa, yang sesungguhnya meman.ar dari Tuhan Yang Maha Esa 5eraneka deva atau devat itu adalah untuk memudahkan mem"ayangkan0$ya seperti yang se.ara gam"ling di/elaskan dalam mantram0mantram >eda !alam teologi Hindu kita /umpai demikian "anyak /umlah atau nama !e2a0de2a itu 5erapakah sesungguhnya /umlah dewa0dewa ituP #ita" su.i 6g2eda seperti pula halnya Athar2a2eda menye"utkan /umlah !e2a0de2a itu se"anyak ,, !e2a 3Ma.donell, EE:%:E4 5erikut adalah kutipan mantram dari 6g2eda tentang mantram dimaksud% nsty tribhirekdasai ha devebhir ytham madhupeyam avin, pryustristam n8 ripm si mrksatam sedhatam dveso bhavatam sa$bhuv1 6g2eda I,&:: 3Semogalah Engkau tiga kali se"elas 3,,4 tidak pernah /atuh dari kesu.ian, sum"er ke"enaran, yang memimpin kami menu/u /alan untuk memperoleh ke"a/ikan Semoga Tuhan Yang Maha Esa merakhmati persem"ahan kami, memperpan/ang hidup kami, menghapuskan kekurangan kami, melenyapkan sifat0sifat /ahat kami dan semoga semuanya itu tidak mem"elenggu kami4 rustivno hi duse deva agne vi$etatasah t rohidava girvanas trayastrimatam i vaha1 6g2eda I'** 3Ya Tuhan Yang Maha Esa, Engkau adalah guru agung penuh ke"i/aksanaan, mengurangkan karunia kepada mereka yang mempersem"ahkan karya0karyanya Ya Tuhan Yang Penuh =ahaya 7emerlapan, Semogalah Para pen.ahari pengetahuan rohani dapat mengetahui 6ahasia dari ,, de2a 3yang merupakan tenaga kosmos4 26 ye devso divyekdaa stha prlhivyam adhy ekdaaa stha, apsuksito mahinaikdaa stha te devso ya!namimanh !usadhvam1 6g2eda %I:,E:: 3Wahai para !ewa 3,, !e2a4, se"elas di sorga, se"elas di "umi dan se"elas di langit, semoga engkau "ersuka .ita dengan persem"ahan su.i ini4 aibhiragne saratham yhy arvn nniratham v vibhvo hyavah patn8vataslrimatanh tr8m $a devnanugvvadham vaha mdayasva1 6g2eda %III-E 3Semogalah engkau mendekati kami dengan kereta atau melalui kuda0 kuda 3=ahaya40Mu yang penuh tenaga Semogalah ,, de2at@ "ersama dengan sakti0$ya 3yakni rakhmat dan sifat0$ya4 sesuai dengan keinginannya yang luhur dan menyenangkan4 !i dalam kita" su.i Ya/ur2eda, kita /umpai se"uah mantram yang /uga men/elaskan hal ini% "rayastrimatstuvata bh6tnyamyan pra!patih paramestyadhipatirsit1 Ya/ur2eda JI>,l 3Pemu/aan oleh ,, !e2a dan kedamaian ditegakkan Tuhan Yang Maha Esa, Yang adalah mahara/a dari semua mahluk, ia adalah penguasa dan pengendalinya4 Selan/utnya, di dalam kita" su.i Athar2a2eda kita /umpai pen/elasan tentang !e2a, se"agai "erikut% yasya trayastrimattuvata bh6tnyamyan pra!patih paramestyadhipatirsit1 Athar2a2eda JH:, 3Siapakah yang demikian "anyak itu, .eritakan kepadaku, tidak lain adalah Tuhan Yang Maha Esa yang meresapi segalanya, yang pada diri0 $ya dikandung seluruh ,, !e2a0!e2a 3se"agai kekuatan alam4 27 .asya trayastrimad dev niddhim raksanti sarvad, nidhim tamadya ko veda yam dev abhiraksatha Athar2a2eda JH*, 3Siapakah yang paling kaya, ,, de2a, yang senantiasa memperhatikan dan melindungi, siapakah yang mengetahui lokasi dari artha yang sangat "erharga 3yang penuh rahasia4 yang di/aga oleh ,, de2ata4 .asya trayas trimad devsange gatra bibhe!ire, tn vai trayastrimad devneka (rhma vido viduh1 Athar2a2eda JH*H 3Tiga puluh tiga de2a menyelesaikan tugasnya masing0masing di dalam .iptaan Tuhan Yang Maha Esa Hanya "e"erapa orang yang terpela/ar di dalam >eda memahami ,, !e2at@4 5ila kita mem"a.a mantram0mantram lainnya dari kata" su.i 6g2eda, ternyata /umlah !e2a0de2a di dalam >eda tidaklah hanya ,,, melainkan se"anyak ,,,E yang merupakan kelipatan :+:,(:: 3seratus satu tiga perse"elas4, se"agai di/elaskan dalam mantram "erikut% trini Rat@ trD sahasr@nyagnim trimRan..a de2@ na2a .@saparyan, auksan ghrt@irastrnan "arhirasm@ @diddhot@ram nyas@dyanta 6g2eda IIIEE 3Adalah tiga ri"u tiga puluh sem"ilan de2ata memu/a Agni yang telah menye"arkan rumput su.i dengan minyak yang di.ipratkan dan mengangkat mereka se"agai Pandita dan pelaksana Ya/Ta4 Selan/utnya di dalam kita" su.i >eda kita tidak menemukan /elas tentang nama ,, atau ,,,E de2at@ se"agai terse"ut dalam mantram0mantram >eda di atas Pen/elasan tentang nama ,, !e2a terse"ut dapat di/umpai dalam kita" ?atapatha 5r@hmana, se"agai "erikut% sa hov$a mahimn evaismete tryastrimatteva dev iti, katame te trayastrimsditystau vsavah, ekadamrudr, dvdadityasta ekatrimad indrs$a 28 iva pra!patis$a, trayastrimaviti1 ?atapatha 5r@hmana JI>' 3Sesungguhnya ia mengatakan% Adalah kekuatan agung yang dahsyat se"anyak ,, de2ata Siapakah de2ata ituP Mereka adalah F >asu 3Asta2asu4, :: 6udra 3EkadaRa0 rudra4, :* Aditya 3!2@daR@ditya4 Aumlah seluruhnya ,:, 3kemudian ditam"ah4 Indra dan Pra/apati, seluruhnya men/adi ,, de2at@4 !i antara de2a0de2a itu, 6g2eda menggam"arkan !e2a SLrya se"agai !e2a tertinggi, de2a dari seluruh de2a Silrya adalah sum"er dan pendukung kehidupan, yang mem"erikan sinar yang terang dan kegem"iraan, melenyapkan kegelapan malam dari ke"odohan, menurunkan pengetahuan kepada setiap mahluk dan mem"erikan .ahaya kepada planet0planet di alam raya 3Mokesh =handra, :EHH%,'4 Pendapat ini didukung oleh "ukti mantram "erikut% )d2ayam tamasaspari /yutis paRyanta uttaram, de2am de2atr@ sLryamaganma /yotiruttamam 6g2eda I'+:+ 3Mihatlah men/ulang tinggi di angkasa, .ahaya yang terang "enderang mengatasi kegelapan telah datang, Ia adalah Surya, !e2a dari seluruh de2ata, .ahayanya yang terang Itu "etapa indahnya4 Surya "ukanlah "ola matahari, melainkan de2at@ tertinggi, de2a dari seluruh de2a Sesungguhnya semua de2a0de2a yang terse"ut dalam >eda adalah nama atau "entuk lain dari Surya, de2at@ tertinggi !i dalam >eda, de2a pada dasarnya adalah SLrya yang meman.arkan .ahaya0$ya sendiri, dan de2D adalah aspek feminim 3wanita4 dari de2ata !e2D pada dasarnya mengandung makna fa/ar di pagi hari Surya di dalam >eda adalah satu kesatuan integral daripada de2at@, realitas kesatuan mutlak dan .iptaan0$ya, 29 yang sesungguhnya satu dalam segalanya dan segalanya dalam Yang Satu 3!a2id08rawely, :EF*%*HE4 Pandangan !a2id 8rawely ini di dalam filsafat ketuhanan dise"ut 'onisme !apat pula ditam"ahkan "ahwa merealisasikan Spirit atau kekuatan di dalam matahari, atau SLrya se"agai tm di dalam diri merupakan fokus dari a/aran )panisad, teristimewa pandangan tentang kesatuan dengan 5rahman, seperti di/elaskan dalam ya/ur >eda JM:H, yang menyatakan kekuatan yang men/adikan matahari "ersinar, itu adalah Aku #alimat ini merupakan salah satu 'ahvkya 3sasanti utama4 dalam kita"0kita" )panisad dan men/adi landasan utama dari a/aran >ed@nta% "at tvam asi 3Ia adalah engkau4, /ham (rahmsmi 3Aku adalah 5rahman4 /yam tm (rahm 3Atman ini adalah 5rahman4 #ra!nnam (rahm 3#esadaran adalah 5rahman4, Sarvamkhalvidam (ram 3segalanya adalah 5rahman4 Mah@2@kya0 Mah@2@kya ini adalah se/alan dengan makna 9yatri atau Savitri mantram dalam 6g2eda, mantram yang ditu/ukan untuk memu/a SLrya, kekuatan yang men/adikan matahari "ersinar Sa2itar 3Mo.=it4 !i atas telah dise"utkan "ahwa SLrya adalah de2at@ tertinggi di dalam >eda !i samping SLrya dengan "er"agai nama merupakan "er"agai aspek0 $ya, de2a0de2a lainnya yang dominan dipu/a di dalam >eda adalah Agni 3de2a api4 Indra 3de2a hu/an, de2a perang dan ra/a kahyangan4 dan >@yu 3de2a angin4, /uga de2i0de2i yang kerap kali dipu/a atau dise"utkan dalam mantram0mantram >eda adalah SaraswatD, Sa2itrD, AditD, SLryaputri dan lain0 lain !e2a0de2a dan de2i0de2i itu pada umumnya digam"arkan se.ara antrophomorphi$ 3"erwu/ud seperti manusia4 dengan aneka keunggulan dan kele"ihannya 3manusia super4 lengkap dengan kendaraan 3kereta4 dan "inatang0"inatang yang menarik keretanya Arsitek kahyangan dan sekaligus !e2a seniman 3the 7od of Artist4 adalah >iR2@karma yang /uga populer di dalam kita"0kita" itih@sa dan Pur@na 30 5ila kita perhatikan perkem"angan pemu/aan hingga saat ini, de2a0 de2a yang termuat dalam kita" su.i >eda, khususnya Indra, >@yu, AditD dan lain0lain tidak nampak di pu/a lagi, Mengapa hal terse"ut dapat ter/adiP Hal ini tidak lain, karena kedudukan de2a0de2a terse"ut di atas, pada /aman kita"0 kita" Pur@na disusun tidak lagi dipu/a, karena fungsi dan peranannya digantikan oleh Tiga !e2ata )tama, manifestasi0$ya yang kita kenal dengan Tri MLrti !e2a Agni diidentikkan dan digantikan oleh 5rahm@, Indra dan >@yu diidentikkan dan digantikan oleh >isnu, walaupun pada kita" su.i >eda, >isnu adalah nama lain dari SiKrya dan Siirya sendiri diidentikkan dan digantikan fungsi dan peranannya oleh Si2a #etiga !e2a0!e2a ini dengan Bparivra devatC0$ya 3keluarga de2a0de2a, sakti atau istrinya, putra0 putrinya termasuk pula pengiringnya4 mendapat pemu/aan yang khusuk Adapun de2a0de2a terse"ut adalah 5rahm@ dengan saktinya Saraswati, >isnu dengan saktinya ?ri dan MasmD, A2at@ra0A2at@ra0$ya seperti 6ama dan #rsna, pengiringnya seperti Hanuman, ?i2a dengan Raktinya !urg@ dan Par2atD, putra0putranya seperti #umara atau Sa"ramanyam, Skanda atau Muruga, 7aneRa dan #@la 5er"agai aspek !urg@ seperti #@lD, =@ndi dan lain0 lain dapat di/umpai pada kita"0kita" Tantra !emikian antara lain de2a0de2a dan de2i0de2i di dalam Hindu yang digam"arkan selalu "erwa/ah muda 3nir!ara, para de2a tidak mengalami umur tua, karena mereka meminum Amrta(air kehidupan yang selalu mem"uat awet muda(tidak ada de2a "erwa/ah tua, walaupun "er/enggot dan menyeramkan, wa/ahnya selalu tampan4 #ini tim"ul pertanyaan, "ila de2a0de2a atau de2i0de2i dalam Hindu demikian rupa, "agaimana halnya dengan 5hatt@ra dan 5hatt@rD dan A2at@ra0 A2at@ra0$yaP Istilah 5hatt@ra dan 5hatt@ri populer di 5ali 3Indonesia4, di India, se"utan 5hatt@ra hampir tidak terdengar di dalam masyarakat Istilah 31 atau nama ini se"enarnya ditu/ukan kepada para !e2a terse"ut di atas, di samping /uga ditu/ukan kepada /vatra dan atau para leluhur, #ata (hattra dalam "ahasa Sansekerta, "erasal dari kata bhatt 3bhattr4 yang artinya% yang melindungi, tuan, atau ra!a #ata (hattra "erarti mereka yang sangat dihormati karena fungsinya se"agai pemimpin dan pelindung umat manusia 3Monier Williams, :EE,%H&'4 Aadi istilah atau nama de2a0de2i dan "hatt@ra0 "hatt@ri se"enarnya identik karena fungsi dari de2a0de2a adalah untuk melindungi umat0$ya Menurut 6g2eda >III'H*, /uga 5rhad@ranyaka )panisad IIIE:, di/elaskan "ahwa seluruh de2a0de2a itu /umlahnya ,,, menguasai Tri 5huwana 3(hur, (huvah, Svah 0oka, yakni "umi, langit dan sorga4 Seluruh de2a0de2a itu terdiri dari F >aRu 3Asta2aRu4, :: 6udra 3EkadaRarudra4, :* Oditya 3!2adaR@ditya4, Serta Indra dan Pra/@pati !e2a0de2a Asta2asu adalah % : Anala atau Agni 3de2a api4 * !ha2@ atau Prthi2D 3de2i "umi4 , Anila atau >@yu 3de2a angin4 & Pra"hasa atau !yaus 3de2a langit4 ' Pratyusa atau SLrya 3de2a matahari4 - Aha atau Sa2itr 3de2a antariksa4 H =andra atau Som@ 3de2i "ulan4 F !ru2a atau !ruha 3de2a konstelasi planet4 32 !e2a0de2a EkadaRarudra adalah % : A/a Ekapat * Ahir"udhnya , >irup@ksa & SureR2ara ' Aayanta - 5ahurLpa H Apari/ita F Sti2itra E Tryam"aka :+ >ai2as2ata Hara >isnu Pur@na, :', AmRa Pur@na, : EkadaRarudra dalam tu"uh manusia dihu"ungkan dengan Prana dan Atma dan dalam a/aran Tantra :: 6udra dihu"ungkan 3disim0"oliskan4 dengan :: aksara, yaitu% !A, !HA, $A, TA, THA, !A, !HA, $A, PA, PHA dan 5A 6udra sering diidentikkan dengan aspek #rodha dari ?i2a se"agai penguasa :: pen/uru 3ki"lat4 di alam raya Selan/utnya yang dise"ut de2a0de2a !2adaR@ditya adalah% terdiri enam pasang de2a, yaitu% Mitra0>aruna, Aryam@n0!@ksa, 5h@ga0Amsa, T2astr0 Sa2itr, PLsan0?ukra dan >i2as2at0>isnu 36g2eda ::*H:4 Menurut arti katanya, kata Oditya "erarti hukum tertinggi !alam hal ini Tuhan Yang Maha Esa dilam"angkan pula se"agai hukum tertinggi Tuhan adalah penguasa atas hukum tertinggi dan se"agai pengatur alam semesta #eenam pasang de2a0 de2a dimaksud merupakan wu/ud de2a yang transendent dan immanent, se"agai "erikut% 33 De#a8De#a D#a!a@a!it$a Transendent : Mitra 3saha"at4 * Aryam@n 3mengalahkan musuh4 , 5h@ga 3pemurah4 & T2astr 3pem"entuk4 ' PLsan 3energi4 - >i2as2at 3gemerlapan4 Immanent : >aruna3:angit4 * !@ksa3akhli4 , AmRa 3yang "e"as4 & Sa2itr 3pele"ur4 ' ?ukra 3kekuatan4 - >iVnu 3yang meresapi4 6g2eda% J-,*, IH*E, >II:+,, Athar2a2eda JIII:,F !i dalam 6g2eda J,-:& dise"utkan adanya de2a0de2a yang datang dari pen/uru yang kemudian dalam perkem"angan "erikutnya 3pada Gaman Pur@na4 dikenal dengan !e2at@ Astadikp@laka 3penguasa atau pelindung F pen/uru4 dan di 5ali 3Indonesia4 dise"utkan !e2at@ $a2a Sanga 3Si2a se"agai penguasa Tengah4, yaitu% De#at? Asta!i.?laka ter!iri !ari% : )tara % #u2era * Timur % Indra , 5arat % >aruna & Selatan % Yama ' Timur Maut % WRana - Tenggara % Agni H 5arat !aya % SLrya F 5arat Maut % >@yu De#at? Na#a San"a% : )tara % >isnu 34 * Timur % WR2ara , 5arat % Mah@de2a & Selatan % 5rahma ' Timur Maut % Sam"hu - Tenggara % MaheR2ara H 5arat !aya % 6udra F 5arat Maut % Samkara Pengenalan kedudukan de2at@ $a2a Sanga "eserta BMaksanaC 3Atri"ut0 $ya4 "erhu"ungan dengan upa.ara Ya/na sesuai dengan a/aran "antryana dan aiva Siddhnta yang sangat "esar pengaruhnya di Indonesia 3khususnya 5ali4 dewasa ini seperti upa.ara EkadaRarudra, Pan.a 5alikrama dan Tawur #asanga Me"ih /auh "ila dalam usaha memantapkan pemahaman kita tentang Tuhan Yang Maha Esa, kiranya perlu diketengahkan pandangan filsafat tentang ketuhanan Pandangan agama terhadap Tuhan Yang Maha Esa atau a/aran ketuhanan menurut a/aran agama dise"ut teologi, dan sifatnya adalah se"agai keimanan dan diimani atau diyakini oleh pemeluknya 8ilsafat ketuhanan "erdasarkan pendekatan pikir 3rasional4 sesuai dengan filsafat !i dalam filsafat ketuhanan, pandangan tentang Tuhan Yang Maha Esa dapat di/umpai "eraneka ma.am, se"agai "erikut% :4 /nimisme% keyakinan akan adanya roh "ahwa segala sesuatu di alam semesta ini didiami dan dikuasai oleh roh yang "er"eda0"eda pula *4 Dinamisme% keyakinan terhadap adanya kekuatan0kekuatan alam #ekuatan alam ini dapat "erupa mahluk 3personal4 ataupun tanpa wu/ud Tuhan yang dise"ut se"agai Super Natural #ower 3kekuatan alam yang tertinggi4 ,4 "otemisme% keyakinan akan adanya "inatang keramat, yang sangat dihormati 5inatang terse"ut diyakini memiliki ke0Saktian )mumnya 35 adalah "inatang mitos, /uga "inatang tertentu di alam ini yang dianggap keramat &4 #olytheisme% keyakinan terhadap adanya "anyak Tuhan Wu/ud Tuhan "er"eda0"eda sesuai dengan keyakinan manusia '4 Natural #ollytheisme% keyakinan terhadap adanya "anyak Tuhan se"agai penguasa "er"agai aspek alam, misalnya% Tuhan matahari, angin, "ulan dan se"againya -4 Henotheisme atau &athenoismeI keyakinan atau teori keper.ayaan ini diungkapkan oleh 8MaK Muller ketika ia mempela/ari kita" su.i >eda Se"elumnya ia menga/ukan teori $atural Polytheisme seperti terse"ut di atas Yang dimaksud dengan Henotheisme atau #athenoisme adalah keyakinan terhadap adanya !e2a yang tertinggi yang pada suatu masa akan digantikan oleh !e2a yang lain se"agai de2a tertinggi Hal ini di/umpai dalam 6g2eda pada suatu masa de2a Agni menempati kedudukan tertinggi, tetapi pada masa "erikutnya, de2a itu digantikan oleh !e2a Indra, >ayu atau SLrya !alam perkem"angan selan/utnya, terutama pada kita"0kita" Purana de2a0de2a terse"ut di atas diam"ilah fungsinya dan digantikan oleh de2a0de2a Tri MLrti !e2a Agni digantikan oleh 5rahma, Indra0>@yu digantikan oleh >isnu dan SLrya digantikan oleh ?i2a !emikian pula misalnya !e2i Saras2atD adalah de2i ke"i/aksanaan dan de2i sungai dalam >eda kemudian men/adi Rakti de2a 5rahma dalam kita"0kita" Itihasa dan Purana Auga de2a >isnu yang sangat sedikit dise"ut dalam kita" >eda, tetapi mempunyai peranan yang sangat "esar dalam kita"0kita" Purana 3?rDm@d 5haga2atam atau 5haga2ata Pur@na, >isnu Purana4, dan lain0lain H4 #antheisme% keyakinan "ahwa dimana0mana ser"a Tuhan atau setiap aspek alam digam"arkan dikuasai oleh Tuhan Menurut se/arawan Arnold Toyn"ee dan !aisaku Ikeda, sikap "angsa India dan Asia Timur adalah% Pantheisme yang "er"eda dengan Monotheisme Yahudi !alam pandangan 36 Pantheisme, ihwal, ketuhanan termaktu" 3immanent4 di alam semesta !alam pandangan Monotheisme, ihwal #etuhanan direngut dari alam semesta dan di"uat "erada di luar pengertian dan pengalaman manusia 3trans$endent4 F4 'onotheisme% keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa 3Tuhan Yang Satu4 #eyakinan ini di"edakan atas % a4 'onotheisme "rans$endent% #eyakinan yang memandang Tuhan Yang Maha Esa "erada /auh diluar =iptaan0$ya Tuhan Yang Maha Esa Maha Muhur, tidak ter/angkau oleh akal pikiran manusia "4 'onotheisme ,mmanent% #eyakinan yang memandang "ahwa Tuhan Yang Maha Esa se"agai pen.ipta alam semesta dan segala isinya, tetapi Tuhan Yang Maha Esa itu "erada diluar dan sekaligus di dalam =iptaan0$ya Hal ini dapat dii"aratkan dengan se"uah gelas yang penuh "erisi air, kemudian se"agian air tumpah, ternyata keadaan air di dalam gelas tidak "eru"ah E4 'onisme% keyakinan terhadap adanya #eesaan Tuhan Yang Maha Esa merupakan hakekat alam semesta Esa dalam segala Segalanya "erada di dalam Yang Esa Se"uah kalimat 5rhad@ranyaka )paniaad menyatakan% BSar2am #hal2idam 5rahmanC 3Segalanya adalah Tuhan Yang Maha Esa4 !emikian "er"ahagia pandangan tentang Tuhan 3ketuhanan4 yang dika/i melalui pendekatan filsafat 38ilsafat #etuhanan4 yang tentunya keyakinan terse"ut masih diperlukan oleh masyarakat, "aik mereka yang dise"ut primiti2e maupun yang modern Se"agai telah diuraikan diatas, teologi >eda adalah 'onotheisme "rans$endent, 'onotheisme ,mmanent dan 'onisme Tuhan menurut 'onotheisme "rans$ent digam"arkan dalam wu/ud #ersonal 9og 3Tuhan Yang Maha Esa Yang 5erpri"adi4, sedang menurut 'onotheisme ,mmanent Tuhan Yang Maha Esa selalu digam"arkan ,mpersonal 9od 3tidak "erpri"adi4 Tidak ada Wu/ud atau "andingan apapun untuk menggam"arkan ke"esaran dan keagungan0$ya Tentang Tuhan yang 37 tidak tergam"arkan dalam pikiran dan tiada kata0kata yang tepat untuk mem"erikan "atasannya kepada0$ya dinyatakan dalam 5rahm@sLtra% B"ad avyaktam, aha hiC, sesungguhnya "uhan .ang 'aha Jsa itu tidak terkatakan, demikian kitab su$i telah mengatakannya Tentang pemu/aan kepada Tuhan Yang Maha Esa Yang 5erpri"adian dan Tidak 5erpri"adian, di/elaskan dalam Adhy@ya JII 5haga2adgDt@ 3(hakti .oga4 yang menyatakan% menyembah "uhan .ang 'aha Jsa yang abstrak *,mpersonal 9od+ tanpa mempergunakan sarana !auh lebih sulit dibandingkan dengan menyembah "uhan .ang #ersonal 9oa: melalui (hakti dan &arma 'arga Tuhan Yang Maha Esa di dalam >eda digam"arkan se"agai Personal 7od 3Tuhan 5erpri"adi4 Penggam"aran ini dapat di"edakan dalam tiga kategori, yaitu% : Penggam"aran /nthrophomorphi$ 3se"agai manusia dengan kele"ihan seperti "ermata seri"u, "erkaki empat, "ertangan empat dan se"againya4 * Penggam"aran Semianthrophomorphi$ 3se"agai setengah manusia atau setengah "inatang4 hal ini le"ih menon/ol dalam Pur@na seperti !e2a 7aneRa manusia "erkepala ga/ah, Hyagriwa, manusia yang "erkepala kuda dan se"againya , Penggam"aran Knanthrophormophi$ 3tidak se"agai manusia, melainkan se"agai "inatang sa/a misalnya 7arutman atau 7aruda, se"agai tum"uh0 tum"uhan, misalnya Soma dan lain0lainnya4 Terhadap "eraneka penggam"aran dewa0dewa se"agai manifestasinya atau wu/ud pri"adi Tuhan Yang Maha Esa, S2ami Si2ananda dalam "ukunya All A"out Hinduism 3:EE,: :,F4 menyatakan% Hinduisme sangatlah uni2ersal, "e"as, toleran dan luwes Inilah gam"aran indah tentang Hinduisme Seorang asing merasa terpesona keheranan apa"ila ia mendengar tentang sekta0sekta dan keyakinan yang "er"eda0"eda dalam HinduismeI tetapi per"edaan0per"edaan itu sesungguhnya merupakan "er"agai tipe pemikiran dan temperamen, sehingga men/adi "erma.am0ma.am keyakinan 38 pula Hal ini adalah wa/ar Hal ini merupakan a/aran yang utama dari HinduismeI karena dalam Hinduisme tersedia tempat "agi semua tipe roh dari yang tertinggi sampai yang terendah, demi untuk pertum"uhan mereka Pernyataan ini /elas meragukan kemampuan )mat0$ya untuk mem"ayangkan Tuhan Yang Maha Esa 5agi mereka yang tinggi pengetahuan rohaninya Tuhan Yang Maha Esa digam"arkan dalam pikiranya se"agai Impersonal 7od 3tanpa Wu/ud "aik dalam pikiran maupun dalam kata0kata4 sedang "agi yang pemahamannya sederhana, Tuhan Yang Maha Esa digam"arkan se"agai Personal 7od, "erpri"adi dan di"ayangkan se"agai wu/ud0wu/ud yang agung, maha kasih, maha "esar dan se"againya Pada umumnya umat "eragama menyem"ah Tuhan Yang Maha Esa yang Personal ini Penggam"aran dalam alam pikiran manusia umumnya se"agai yang ser"a mulia, su.i, luhur agung dan tinggi, /auh di alam sana !emikian pula "ila kita meneliti kita" su.i >eda, maka Tuhan Yang Maha Esa umumnya digam"arkan se"agai Tuhan yang "erpri"adi itu, Walaupun penggam"arannya itu tidak se/elas penggam"aran kita"0kita" Itih@sa dan Pur@na !i dalam kita" su.i >eda dinyatakan "ahwa Tuhan Yang Maha Esa dise"ut dengan "er"agai nama oleh para mah@rsi 3>ipra4 se"agai dinyatakan dalam mantram "erikut% ,ndrm mitram varuparh agnim ahur atho divyah sa suparno garutmn, ekam sadvipr bahudh vadanti agnim yamam matrisvnam ahuh 6g2eda I-&&- 3Mereka menye"utnya dengan Indra, Mitra, >aruna dan Agni, ia yang "ersayap keemasan 7aruda, ia adalah Esa, para mah@rsi 3>ipra(orang "i/aksana4 mem"eri "anyak nama, mereka menye"utnya Indra, Yama, Mataris2@n4 39 !isini Tuhan Yang Maha Agung digam"arkan se"agai ke"enaran Yang Maha Esa 3Jkamsad4, satu ke"enaran Suparna artinya yang "ersayap indah, Sim"ol mistik dalam >eda untuk Tuhan Yang Maha #uasa 3A=5ose%:EFF%:,+4 #eesaan Tuhan Yang Maha Tunggal di/elaskan se.ara gam"lang dalam mantram "erikut% "ad eva agnis tad dityas tad vyus tad u $andramh, tad eva ukram tad (rahm ta Lipah sa pra!patih Ya/ur2eda JJJII: 3Sesungguhnya Ia adalah Agni, Ia adalah Oditya, Ia adalah >@yu, Ia adalah =andram@, Ia adalah ?ukra, Ia adalah 5rahm@, Ia adalah Opah, Ia yang Esa itu adalah Pra/@pati4 /gne bh6r8ni tava !tavede deva Svadhavo:mrtasya nma, ys$a my myinamvivaminva tve p6rvih sanndhuh prstabandho1 6g2eda III*+, 35anyak nama yang ditu/ukan kepada0Mu, Nh AgniX Tuhan Yang Maha #ekal A"adi, Tuhan Yang Maha su.i, A@ta2eda dan "anyak keindahan dari yang indah, yang mem"erikan inspirasi kepada segalanya, yang ter"entang didalam0$ya, Tuhan Yang Maha Esa dari pengiring yang se/ati4 !i dalam kita" su.i 5haga2adgita /uga dinyatakan tentang #eagungan Yang Maha Esa, se"agai "erikut % Vyur yamo :gnir varunah aankah #ra!pati tvam pra p8tamahs $a1 5haga2adgDt@ JI,E 3Engkau adlah >@yu dan Yama, Agni, >aruna dan !ewi, ?aRanka atau rem"ulan4, Engkau adalah Pra/@pati, pen.ipta alam semesta dan leluhur umat manusia4 40 Tuhan Yang Maha Esa adalah ke"enaran yang maha luhur, "erikut dinyatakan keluhuran Yang Maha Esa 3dalam Wu/ud0$ya yang neutrum4, menun/ukkan "ahwa se"elum ada sesuatu .iptaan, tidak ada nilai0nilai material $as@d@sinn sadasDttad@nim n@sid r@/o no 2yom@ paro yat, kim a2arD2ah kuha kasya sarma nam"hah kimasDd gahanam ga"hDram 3:4 $a mrtyur@sDd amrtam na tarhi na r@trya ahna @sit praketah, anDd a2@tana s2adhay@ tadekam tasm@ddh@nyanna parah kim.a 3*4 6g2eda J:*E:0* 3Pada saat itu tidak ada kenyataan, ketidak nyataan, tidak ada udara, tidak ada langit Apakah yang menutupi dan dimanakah ituP !an adakah perlindungan disana, adakah di sana air yang sangat dalam dan tidak ter"atasP4 3:4 3#ematian "elum mun.ul di sana, demikian pula kea"adian, tidak ada tanda0tanda siang atau malam, Yang Maha Esa hidup tanpa nafas, yang men/adikan dirinya sendiri, se"a0 gian dari pada0$ya tidaklah diketahui apa se"enamya4 3*4 Mantram >eda ini mengandung a/aran filsafat ke"utuhan yang sangat tinggi Hal ini pula menun/ukkan "ahwa alam pikiran umat manusia sangat ter"atas, tidak dapat men/angkau yang maha "esar dan maha tinggi itu 5erikut dinyatakan "ahwa semua de2a0de2a itu sesungguhnya adalah satu, Satu !e2ata Pada mantram0mantram kita /umpai pernyataan non sim"olis tentang satunya de2a0de2a dalam de2a yang satu, Aspek Tuhan Yang Maha Esa, yang sama% "vamagna indro vrsabhah satmasi tvam visnur urugyo namasyah tvam brahm rayivid brahmvaspate tvam vidhartah sa$ase purandhy 3,4 41 "vam agne aditir deva dsuse tvam mitro bhavasi dasma idyah, tvamaryam satpatiryasya sambh!am tvamamso vidhate deva bh!ayuh 3&4 "vam agne aditir deva dsuae tvam hotra bhrat8 vardhase gir, tvamil atahimsi daksase tvana vrtr vasuvate saraMvat8 *??+1 36g2eda II:,,&,:: 3Engkau adalah Agni, Indra, Pahlawan dari semua Pahlawan Engkau adalah >isnu, yang langkahnya Agung yang ham"a pu/a Engkau adalah 5r@hm@naspati, 5rahm@ yang memiliki selumh kekayaan, Engkau menyangga segala yang ham"a .intai dan memohon ke"i/aksanaan4 3,4 3Engkau adalah Agni, Engkau adalah Mahara/a >aruna, Pengu0 asa hukum yang sangat adil Engkau adalah Mitra, Peker/a yang mengagumkan yang ham"a pu/a Engkau adalah Aryama !e2at@ para pahlawan yang menam"ahkan kekayaan kepada semua orang Engkau Tuhan Yang Maha Esa dalam wu/ud0Mu se"agai Amsa yang "e"as dalam persidangan agung4 3&4 3Ya Tuhan Yang Maha Esa, Engkau adalah Agni, Aditi, de2at@ yang menerima persem"ahan kami Engkau adalah Hotra0 5h@rati, Pandita Agung dan dewi #e"udayaan, engkau adalah yang diagungkan oleh ri"uan umat manusia di musim sal/u Engkau adalah penganugrah kekayaan, pem"unuh raksasa >itra, dan SaraswatD, dewi ilmu pengetahuan dan ke"i/akan4 3::4 !alam mantra0mantra di atas, de2a Agni diidentikkan dengan semua de2ata yang lain, "aik de2a maupun de2i Ini menun/ukkan "ahwa semua de2a0de2a 3de2ata4 adalah nama yang ditu/ukan kepada Tuhan Yang Maha Su.i, Yang Maha Tunggal Selan/utnya dapat kita /umpai mantra yang men/elaskan semua de2at@ itu adalah satu dan pen/elasan ini tidak kontradiksi karena satu adalah segala0 42 $ya dan segala0$ya adalah Yang Maha Esa 5erikut dipetikkan mantram yang men/elaskan hal itu % .a eko asti damsana mahan Kgro abhi vrataih 6g2eda >III:*H 3Ia Yang Maha Esa, yang mengagumkan, agung dan kuat serta mengendalikan hukum su.i0$ya4 ,ndra it somap eka indrah sutap vivyuh antar devn martyam$a1 6g2eda >III*& 3Indra yang menikmati minuman persem"ahan, yang menikmati minuman Soma, yang menghidupkan segalanya "aik yang di sorga maupun di maya pada ini4 /yam eka ity $asthevi vipatih tasyan raty anuya $armasi1 6g2eda >III*&- 3!i sini Tuhan Yang Maha Esa, 6a/anya umat manusia, yang terlihat mem"entang terus, /auh nan luas, untuk kese/ahteraan hidupmu, ikutilah hukum0hukum0$ya4 5erikut semua de2at@ ada dan identik dengan Indra 'ahttadevah &avayan $runma yaddhadevabhavtha vive indre, sakharbhubhih puruh6ta priyebhir imm dhiyam staye takst nah1 6g2eda III'&:H 3Itulah !ia, Nh Para Mah@rsiX Engkau maha agung, semua de2at@ menyatu di dalam Indra Nh Saha"at, kerap kali pu/alah !ia Engkau maha su.i "ersama dengan 6"hu yang mengaransemennya, lagu pu/ian ini adalah untuk kese/ahteraan kami4 43 !ise"utkan pula dalam mantram yang hampir sama "ahwa Tuhan Yang Maha Esa adalah segalanya, meresapi segalanya% J!ad druvapatyate vivam ekam $aratpatatrivisunam vi!atam1 6g2eda III'&F 3Esa dalam segalanya adalah mahara/a dari yang "ergerak dan yang tidak "ergerak, yang "er/alan atau yang ter"ang dalam multi Wu/ud .iptaan0$ya4 Esa dalam segala0$ya, Vivam Jkam, menun/ukkan tanpa /enis kelamin, netral, Maha su.i yang meliputi segala esensi !engan demikian semua de2a ada dalam Yang Maha Esa, Yang Maha Esa dalam "er"agai aspek atau penampakan0$ya yang Maha Esa, Yang Maha Esa dalam "er"agai aspek atau penampakan0$ya yang su.i Vivadevah 3de2a0de2a yang "eraneka4 adalah Jkodevah 3Tuhan Yang Maha Esa4 yang makna sama, Esa Sesungguhnya Ia Yang Maha Esa adalah esensi segalanya 3 ekam4 Pernyataan yang sama /uga di/elaskan dalam petikan mantram "erikut% 'ahd devnm asuratvam ekam 6g2eda III'': 3Maha Esa dan Maha Agung adalah yang tunggal gemerlapan4 5erdasarkan kutipan mantram0mantram >eda di atas, /elaslah "agi kita "ahwa #etuhanan dalam >eda adalah Maha Esa #ini tim"ul pernyataan, mengapa de2a0de2a dalam de2a tidak nampak perannya "aik dalam upa.ara pemu/aan di India maupun di 5ali 5erdasarkan pengamatan, hanya Sampradaya 3perguruan Agama4 Arya Sama/ sa/a yang memu/a de2a0de2a dalam >eda melalui upa.ara >eda yang penting yakni /gni Hotra !e2a0de2a >eda menurut pandangan Arya Sama/ "erdasarkan kutipan mantram0mantram >eda di atas, tidak lain adalah nama0nama atau aspek0aspek Tuhan Yang Maha Esa, pada intinya #etuhanan dalam >eda adalah Monotheism 44 Seperti telah diuraikan di atas, de2a0de2a yang sangat dominan dipu/a dalam >eda adalah Agni, >ayu dan Surya kemudian dalam perkem"angannya, seperti dapat kita /umpai dalam kita"0kita" Purana, de2a0de2a terse"ut digantikan, diam"il alih kedudukannya atau diidentikan dengan de2a0de2a Tri Marti, yakni Agni diidentikan dengan 5rahm@, Indra dan >@yu diidentikan dengan >isnu dan Surya ketiga de2a0de2a Tri MLrti ini merupakan Kdbhava0 $ya atau manifestasi utama0$ya !e2a0de2a Tri MLrti ini yang menggantikan peranan de2a0de2a dalam >eda, sehingga de2a0de2a >eda itu tidak "anyak lagi dipu/a dalam perkem"angan "erikutnya !e2a0de2a Tri MLrti digam"arkan se"agai Personal 7od 3Tuhan Yang 5erpri"adi4 5rahm@, ?akti0$ya Saras2atD, >isnu, ?aktinya ?ri dan MaksmD dan ?i2a dengan )m@ dan Par2atD Masing0masing de2a0de2a Tri MLrti ini turun untuk menyelamatkan umat manusia se"agai Awatara, di antaranya 5rahm@ se"agai 5alade2a >isnu se"agai ?ri #rsna 3dan A2atara0a2atara lainya4, ?i2a se"agai Agastya dan lain0lain ?i2a dipu/a dengan putra0putra0$ya seperti 7aneRa, #@la, #umara, Skanda atau Su"ramanyam dan lain0lain !i dalam kita"0kita" Pur@na dalam rangka memantapkan "hakti umat manusia kepada Tuhan Yang Maha Esa, manifestasi utama0$ya, masing0 masing 5rahm@ dise"ut dengan ri"uan nama0$ya 35rahma Sahasran@ma4, >isnu dengan ri"uan nama0$ya 3>isnu Sahasran@ma4, ?i2a dengan ri"uan nama0$ya 3?i2a Sahasran@ma4 !urg@ atau Malit@ dengan ri"uan nama0$ya 3Malit@ Sahaaran@ma4 dan lain0lain $ama0nama atau a"hiseka0$ya, sesungguhnya merupakan sifat, sikap, karunia atau kasih0$ya yang diharapkan dan didam"akan oleh setiap umat manusia Pem"erian atau persem"ahan nama sesuai dengan sifat0sifat0$ya yang maha luhur, memantapkan keimanan 3?raddh@4 umat kepada0$ya ,& Usaa !an Sarana untuk Memuja8N$a 45 !i atas telah di/elaskan "ahwa umat manusia, se"agai .iptaan0$ya hendaknya senantiasa mendekatkan diri kepada0$ya Aalan untuk mendekatkan diri itu dise"ut mrga atau yoga, yang /umlahya empat sehingga dise"ut =atur Marga, =atur Yoga atau =atur Yoga Marga Selan/utnya sarana untuk memu/a0$ya "entuknya "erma.am0ma.am, di antaranya untuk mem"ayangkan0$ya di"uat pratika, $ihnam laksanam, lihgam, sam!n, pratit6pa 3Apte, lEFH%&-+4, di samping itu se.ara umum dikenal pula istilah% ar$a, pratima, prativimba, Nysa, m6rti dan lain0lain, yang mengandung makna "entuk0"entuk perwu/udan0$ya !i samping itu /uga dikenal adanya Tirtha dan #setra, yakni mata air, tepi sungai atau tepi laut dan daratan yang memiliki potensi se"agai tempat kemun.ulan kekuatan su.i #ekuatan su.i ini mendukung kawasan itu men/adi su.i, yang men/adikan tempat itu men/adi menarik, sangat menyolok atau menumental yang mem"erikan semangat yang tinggi kepada yang memiliki perhatian kepada orang0orang yang langsung datang dan konsentrasi 3meditasi4 di kawasan terse"ut Pada tempat0tempat itu Ypara dewa terlihat "er.engkramaY 3#ramri.h, lEE:%,4 !i 5ali kawasan tertentu seperti 5esakih, Tanah Mot, )luwatu, Sakenan, pantai #lotok, Tirtha Empul, Tampak Siring dan lain0lain adalah merupakan kawasan su.i, yang se/ak /aman pur"a telah terpelihara kesu.iannya Sarana memu/a Tuhan Yang Maha Esa, para de2at@ dan roh0roh su.i para rsi dan leluhur adalah pura, mandira, kuil, kahyangan dan lain0lain Pura seperti halnya meru atau .andi 3dalam pengertian peninggalan pur"akala kini di Aawa4 merupakan sym"ol dari kosmos atau alam sorga 3kahyangan4, seperti pula diungkapkan oleh !r Soekmono pada akhir kesimpulan disertasinya yang menyatakan "ahwa .andi "ukanlah se"agai makam, maka ter"ukalah suatu perspektif "aru yang menempatkan .andi dalam kedudukan yang semestinya 3se"agai tempat pemu/aan, pura4 Se.ara sinkronis .andi tidak lagi terpen.il dari hasil0hasil seni "angunan lainnya yang se/enis dan se/aman, dan 46 se.ara diakronis .andi tidak lagi "erdiri di luar garis rangkaian se/arah ke"udayaan Indonesia 3:EH&%*&*4 #esimpulan Soekmono ini tentunya telah menghapus pandangan yang keliru selama ini yang memandang "ahwa .andi di Aawa ataupun Pura di 5ali se"agai tempat pemakaman para ra/a, melainkan se"agian pura di 5ali adalah tempat su.i untuk memu/a leluhur yang sangat "er/asa yang kini dise"ut padharman )ntuk mendukung "ahwa Pura atau tempat pemu/aan adalah replika kahyangan dapat dilihat dari "entuk 3struktur4, relief, gam"ar dan ornament dari se"uah pura atau .andi Pada "angunan su.i seperti .andi di Aawa kita menyaksikan semua gam"ar, relief atau hiasannya menggam"arkan mahluk0mahluk sorga seperti ar.a0ar.a dewat@, 2ahana dewat@, pohon0pohon sorga 3pari/ata, dan lain0lain4, /uga mahluk0mahluk su.i >idy@dhara0>idy@dhari, dan #inara0#inarD, yakni seniman sorga, dan lain0lain Sorga atau kahyangan digam"arkan "erada di pun.ak gunung Mahameru, oleh karena itu gam"aran .andi atau pura merupakan replika dari gunung Mahameru terse"utI penelitian Soekmono maupun tulisan !rs Sudiman tentang .andi Moro/onggrang 3lE-E%*-4 memperkuat keyakinan ini 5er"agai sum"er a/aran Hindu se/ak kita" su.i >eda sampai susastra Hindu mengungkapkan tentang kahyangan, pura atau mandira, untuk itu kami kutipkan pen/elasan tentang hal terse"ut, di antaranya se"agai "erikut% Pr@s@dam ya..hi2a Rakty@tmakam ta..haktyantaih sy@d2isudh@dyaistu tat2aih Rai2i mLrtih khalu de2@lay@khyetyasm@d dhyey@ prathaman .@"hipL/y@ WRanaRi2agurude2apaddhati, III:*:- 3Pura di"angun untuk memohon kehadiran Sang Hyang ?i2a dan ?akti dan #ekuatan(Prinsip !asar dan segala Manifestasi atau Wu/ud0$ya, dari element hakekat yang pokok, Prthi2D sampai kepada Sakti0$ya Wu/ud konkrit 3materi4 Sang Hyang ?i2a merupakan sthana Sang Hyang >idhi Hendaknya seseorang melakukan perenungan dan memu/a0$ya4 47 !i samping hal terse"ut, dengan memperhatikan pula praktek upa.ara yang masih tetap hidup dan terpelihara di 5ali maupun di India, yakni pada saat men/elang upa.ara piodalan 3di India dise"ut abhiseka4, para de2at@ dimohon turun ke "umi, di 5ali dise"ut Bnuntun atau nedunang ,da (hattraC, di India dise"ut /vahana, sampai upa.ara persem"ahyangan dan mengem"alikan0$ya kem"ali ke kahyangan sthana0$ya yang a"adi menun/ukkan "ahwa pura adalah replika dari kahyangan atau sorga !emikian pula "ila kita melihat struktur halaman pura menun/ukkan "ahwa pura adalah /uga melam"angkan alam kosmos, /a"a pisan adalah alam "humi 3bh6rloka4, /a"a tengah adalah bhuvahloka dan /eroan adalah svahloka atau sorga #husus pura 5esakih se.ara keseluruhan melam"angkan saptaloka 3luhuring ambal-ambal4 dan saptapatala 3soring ambal-ambal4 Tidak sem"arangan tempat dapat di/adikan tepat untuk mem"angun pura, dalam tradisi 5ali 3termuat dalam "e"erapa lontar4 menyatakan tanah yang layak dipakai adalah tanah yang "er"au harum, yang BgingsihC dan tidak "er"au "usuk, sedangkan tempat0tempat yang ideal untuk mem"angun pura, adalah seperti dise"utkan pada kutipan dari 5ha2isya Pur@na dan 5rhat Samhit@, yang se.ara sederhana dise"ut se"agai Bhyang-hyangning sgara- giriC, atau Bsgara-giri adumukhaC, tempatnya tentu sangat indah di samping 2i"rasi kesu.ian meman.ar pada lokasi yang ideal terse"ut Pura atau dise"ut /uga #ahyangan adalah replika atau "entuk tiruan dari #ahyangan tempat(sthana se/ati Tuhan Yang Maha Esa dengan "er"agai manifestasinya di Sorga Moka Penggam"aran Sorga atau #ahyangan yang sangat indah dapat di/umpai dalam "er"agai kita" Itih@sa dan Pur@na !i dalam Itih@sa seperti 6@m@yana dan Mah@"h@rata, /uga dalam "er"agai kita" Pur@na digam"arkan "ahwa #ahyangan itu sangat indah !ewa >iR2@karma adalah arsitek Agung #ahyangan, "eliau dise"ut se"agai dewa para seniman 48 3the 9od o= /rtist4 Sorga yang demikian indah diturunkan ke "umi "erupa 7unung Su.i seperti Himalaya, sthana 7auri 3!ewi )ma4 dan Samkara 3Sankara atau dewa ?i2a4, pun.ak 7unung #ailasapun diyakini se"agai sthana dari dewa ?i2a Nleh karena gunung diyakini se"agai sthana su.i, maka pura pun harus di"uat sedemikian indah dengan konsepsi Segara 7iri "ila pura di"angun dilereng 7unung, di harapkan kelihatan laut, se"aliknya "ila pura di"angun ditepi pantai, diharapkan pula supaya pun.ak gunung kelihatan Tempat pemu/aan Tuhan Yang Maha Esa tidak sa/a di lereng gunung atau di tepi pantai, di tengah0tengah desa atau sawah, hutan atau tempat0 tempat yang lain yang dipandang telah memenuhi syarat0syarat untuk itu seperti misalnya tanahnya "er"au harum dan se"againya, dapat di"angun se"uah pura Mengingat "ahwa pura adalah replika #ahyangan, maka pura itu harus su.i dan indah, memfungsikan pura dilakukan dengan upa.ara #emelaspas, BmepedaginganC atau upa.ara yang paling sederhana "erupa B$gam"eC di samping melarang mereka yang tidak patut memasuki pura, seperti wanita dalam keadaan haid, karena kematian, melahirkan, keguguran kandungan, mem"awa /enaGah ke pura, ada pertumpahan darah di pura dan se"againya, semuanya itu dalam a/aran agama Hindu dise"ut =untaka Nrang yang sedang =untaka dilarang memasuki pura 5ila ter/adi pelanggaran, maka pura terse"ut harus disu.ikan kem"ali )ntuk mem"uat pura itu indah, maka "angunan pura harus memenuhi aturan untuk itu yang tertuang dalam Asta kosala0kosali dan Asta"humi 3Arsitektur Tradisional 5ali4 !emikianlah "er"agai ukiran, ornamentasi "aik /enis fauna ataupun flora atau kom"inasi keduanya senantiasa menghiasi se"uah pura Se/ak seseorang mulai masuk dari =andi 5entar, menu/u #ori Agung sampai Aeroan, sesungguhnya seperti menu/u Sorga, atau seseorang menu/u Pun.ak 7unung =andi "entar adalah pangkal gunung, #ori Agung 49 adalah lereng gunung dengan 5homa se"agai hutan yang le"at yang harus dilewati dengan "er"agai "inatang "uasnya Aeroan pura adalah pun.ak gunung yang maha su.i Sang Hyang Widhi "ersthana di Padmasana, para dewa "ersthana di meru0meru sesuai dengan tingkatan manifestasinya, "ahkan para !e2ata yang tidak di"uatkan tempat 3tidak memiliki Meru atau 7edong4 pada waktu upa.ara "esar "erlangsung, 5eliau di sthanakan pada "angunan sementara yang dise"ut !angsil Nleh karena Sang Hyang Widhi, para !e2at@ manifestasi0$ya serta leluhur adalah Mahasu.i, maka seseorang yang akan sem"ahyang terle"ih dahulu harus mensu.ikan diri lahir dan "atin Pada saat upa.ara Sang Hyang Widhi, para !e2at@ dan 6oh Su.i Meluhur, dimohon untuk hadir, se"agai tamu Agung yang patut menerima persem"ahan umat "alk "erupa sesa/en 3makanan dan rninuman yang leGat4 "husana, tari0tari wali, lagu kidung wargasari, ta"uh gamelan 3gong4 lelam"atan, suara kentongan "ertalu dan "au dupa(kemenyan yang di"akar akan mem"antu mewu/udkan kes.uian itu )mat sangat "er"ahagia mempersem"ahkan yang ter"aik miliknya dan selan/utnya umat mohon waranugraha "erupa air su.i kehidupan 3Tirtha Amrta4 dan "i/a se"agai sim"olis "enih0"enih ke"a/ikan Sarana pemu/aan lainnya adalah "erupa "angunan seperti% !angsil 3meru sementara memakai atap /anur atau daun aren yang dihiasi indah4, Sanggar Tawang 3altar dari "am"u se"agai sthana Sang Hyang Surya, Saksi Agung Alam Semesta4, Aempana 3sarana mengusung ar.a(pratima atau daksina palinggih4, um"ul0um"ul dan Pengawin dan lain0lain Sarana lainnya adalah "erupa upa.ara atau sesa/en persem"ahan dari yang sangat sederhana sampai yang "esar tergantung kemampuan dan keikhlasan umat untuk mempersem"ahkan )ntuk menyampaikan persem"ahan terse"ut diatas, dipergunakan "er"agai sarana seperti ar.a, pura, kelengkapan upa.ara persem"ahan dan 50 lain0lain )ntuk menyampaikan hal terse"ut umat Hindu melakukan pemu/aan Pu/a adalah istilah umum "agi pemu/aan ritual, disitu terdapat se/umlah persamaan seperti ar$ana, vandana, bha!ana dan se"againya Walaupun "e"erapa di antaranya menekankan pada aspek0aspek tertentu, o"yek pemu/aan adalah 7stadevat atau de2ata dalam Wu/ud tertentu dari manifestasi0$ya, di antaranya yang populer adalah ?i2a, >isnu, 5rahm@, Saras2atD dan lain0lain #adang0kadang para penyem"ah memilih kuladeva atau kuladevi0$ya yaitu para keluarga dewa atau dewi se"agai sasaran pemu/aannya #adang0kadang 7stadevat dipilihkan oleh guru atau penga/ar spritualnya #adang0kadang, mereka sendiri memilih 7stadevat yang paling "erkenan pada mereka 0& Ran"kuman Tuhan yang maha esa dengan su" sradha dan "hakti, "rahma widya dan usaha sarana dalam memu/anya !alam konsep ini di/elaskan tentang .ara menum"uhkan keyakinan atau keper.ayaan "ahwa tuhan itu "etul0"etul ada di dunia ini, dipaparkan melalui sloka0sloka yang ada dalam kita"0kita" su.i agama hindu /uga di"antu oleh kita"0kita" umum yang sudah diakui ke"eradaannya oleh masyarakat luas Sesudah kita "isa meyakini akan ke"eradaan Tuhan itu dapat diwu/udnyatakan lewat pengamalan dari a/aran sradha, yaitu 5hakti yang "ersifat uni2ersal !alam konsep "rahma widya yang men/elaskan tentang ilmu ketuhanan dalam agama hindu yang "ersifat personal god dan impersonal god #edua sifat tuhan 3ISWW4 ini sudah diuraikan dalam kita"0kita" su.i agama hindu dan "erdasarkan realitas yang ada dalam kehidupan sehari0hari, seperti yang selalu diusahakan oleh umat hindu dalam memu/a tuhan dalam menetapkan diri dengan Tuhan melalui sistem .atur marga yoga dengan "antuan "er"agai ma.am sarana ( media untuk mendekatkan diri dengan Tuhan, termasuk dalam pengamalannya 1& Da4tar Pustaka 51 5owes, Pratima, )"he Hindu eligious "raditionI / #hilosophi$al /pproa$h-, Allied Pu", :EH- !rs I #etut Su"angiasta, MSi,!Phil "eologi, Nilsa=at, Jtika, dan itual dalam Susastra Hindu1Sura"aya%Paramita *++- !rs I #etut Wiana, M Ag Sembahyang 'enurut Hindu1 Sura"aya% Paramita *++- Nalsa=at-Jtika-#u!a (uddha Dharma dan Hindu Dharma1 Sura"aya *++- #etut, I Su"agiasta "eologi, Nilsa=at, Jtika, dan itual Dalam /gama Hindu Sura"ayaI Paramita *++- #etut, I Wiana Sembahyang 'enurut Hindu1 Sura"ayaI Paramita *++- $yoman, I Suarka &etuhanan (ali1 Sura"aya% Paramita *++' I #etut Su"angiasta "eologi, Nilsa=at, Jtika, dan itual dalam susastra Hindu1Sura"aya *++& I #etut Su"angiasta "eologi, Nilsa=at, Jtika, dan itual dalam susastra Hindu Sura"aya *++, Pt #isanlal Sharma Alih % I Wayan Punia, 'engapaO "radisi Dan Kpa$ara Hindu1 Sura"aya% Paramita *++H BAB II MANUSIA DALAM SUSASTRA HINDU A& K7m.etensi Dasar Mampu memahami dan men/elaskan manusia dakam susastra hindu yang terkandung dalam konsep dan hakekat manusia hindu termasuk didalamnya marta"at serta tanggung/awa" yang "erkaitan dengan orang0orang su.i B& In!ikat7r : Men/elaskan konsep manusia hindu 52 * Men/elaskan hakikat manusia hindu , Men/elaskan marta"at manusia hindu & Menguraikan tanggung/awa" manusia se"agai .iptaannya ' Men/elaskan dan menye"utkan orang su.i dan awatara A& Materi #a/ian tentang Hakikat Manusia Hindu dari "e"erapa kita" Susastra Hindu untuk mengetahui sama pentingnya "adan /asmani dan rohani sehingga terwu/ud kedamaian rohani dan kese/ahteraan hidup /asmani se"agai tu/uan dari agama Hindu Pada dasarnya hakikat manusia ter/adi dari *' tattwas(prinsip seperti dise"utkan dalam Samkhya !arsana Sehingga aspek0aspek langsung ataupun tidak langsung yang mengindikasikan tentang konsepsi harkat0marta"at se"agai manusia Hindu yang Mendorong ter"entuknya rasa tanggung/awa" se.ara 2ertikal 3dalam hu"ungannya dengan Tuhan4 dan horiGontal 3dengan hidup sesama insan manusia serta makhluk hidup lainnya4 sesuai dengan amanah Maharsi se"agai penerima wahyu su.i >eda atau orang0orang su.i yang sangat "esar /asanya terhadap penye"aran dan pem"inaan agama Hindu +& K7nse. Manusia Hin!u Pem"i.araan tentang manusia dalam konteks agama dan ke"udayaan senantiasa menarik di kalangan para ahli, "aik dalam konteks dirinya se"agai su"/ek pengamat(peneliti 3knower4 maupun se"agai o"/ek yang diamati(diteliti 3known4 !i samping itu, manusia /uga merupakan mahluk yang se.ara dinamis dan penuh kesadaran mem"entuk dan sekaligus di"entuk oleh suatu system nilai hidup dan kehidupan .iptaannya sendiri, sehingga manusia merupakan su"/ek sekaligus o"/ek ke"udayaan itu sendiri #esadaran dan kele"ihan akal "udi yang dimiliki manusia inilah mem"edakan sekaligus menempatkan manusia se"agai mahluk yang paling tinggi di antara mahluk hidup lainnya #arena itu oleh para ahli manusia dise"ut dengan "er"agai 53 nama seperti homo sapiens 3mahluk "erakal pikiran4, homo so$ius 3mahluk sosial4, homo ludens 3mahluk "ermain4, sedangkan ahli "ahasa 3linguis4 menye"ut manusia se"agai animal symboli$um 3mahluk pen.ipta sekaligus pengguna tanda "ahasa4, "ahkan tak "erle"ihan /ika dari sudut pandang religi manusia dikatakan se"agai homo religious 3mahluk yang "erkeyakinan0 #etuhanan4 !alam pandangan Hindu 3terutama "erdasarkan >eda4, istilah manusia 3manusya4, se.ara etimologis "erasal dari "ahasa Sansekerta, yakni kata manu 3"erarti ZpikiranY4 U sya "entuk genetif yang menyatakan arti% ZmilikY atau sifat yang dimiliki kata "enda yang dilekatinya4 !engan demikian se.ara harfiah kata manusya/manusia "erarti% 3ia4 yang memiliki pikiran atau Z3ia4 yang senantiasa "erpikir dan menggunakan akal pikirannyaY Pengertian ini dapat dikaitkan dengan pandangan filsafat "ahasa Mudwig Wittgendtein yang menyatakan, "ahwa kata("ahasa adalah logika, sehingga se.ara konsepsional dapat kita pahamkan "ahwa dalam kata manu atau manusia terse"ut pada dasarnya telah terumuskan tentang makna hakiki dari /enis mahluk hidup yang "ernama manusia% "erpikir dengan akal pikirannya 3manah4 5erpikir merupakan perwu/udan dari tindakan sadar mengada 3eksistensi4 dari manusia se"agai su"/ek pengada yang "erkesadaran, karena itu kepastian pertama dari eksistensi manusia menurut 6ene !es.artes adalah BCogito, ergo sumC 3Saya "erpikir, maka saya ada4I dan selan/utnya dinyatakan dengan% BCogito, ergo sum cogitansC yang maksudnya, Saya "erpikir, maka saya adalah pengada yang "erpikir, yaitu eksistensi dari "udi, se"uah su"stanmsi sadar 37allagher, :EE&%,,0,&4 !alam kita" >eda dise"utkan 3dan selan/utnya di/elaskan dalam kita" )padesa4, "ahwa manusia pertama dalam konsepsi Hindu adalah manu atau Swayambu-Manu 3Mahluk "erpikir yang men/adikan dirinya sendiri4 !ari konsepsi 3lingual dan filosofis4 ini maka dalam system kodifikasi >eda kita 54 mengenal Manu se"agai maharsi pertama yang menuliskan 3sa"da su.i(wahyu yang diterima4 tentang hukum Hindu 3dharma4 "erdasar ingatan pikirannya sehingga kita" hukum terse"ut dikenal dengan nama Manusmrti atau Manawadharmasastra 3kita" hukum Hindu dari Manu4 5erkenaan dengan itu, maka Hindu "eranggapan "ahwa semua umat yang "ernama manusia adalah keturunan dari Manu 3mahluk "erpikir4 Pemahaman dan pen/elasan tentang se/arah para manu se.ara mitologis diuraikan dalam kita"0kita" Purana, yag se.ara su"stansial mem"i.arakan ' topik "esar, yaitu 3:4 Sarga, pen.iptaan semesta, 3*4 #ratisarga, pen.iptaan segala isi semesta, 3,4 'anvantara, riwayat pen.iptaan dan keturunan Manu 3&4 Vamsa, riwayat dinasti =andra dan Surya, dan 3'4 Vamsanu$arita, riwayat hidup ra/a0ra/a dari dinasti =andra dan Surya 3Te/omayananda, :EE&%l'F4 !ari konsep0konsep ini dapat dipahami "ahwa se.ara dasariah manusia makhluk rasional karena "erpikir dengan akal 3"udi4 pikiranya Akal "udi0 pikiran yang dimilikinya itu merupakan dasar yang penting dalam pengem"angan wiweka yakni kemampuan akal-pikiran rasional untuk mempertim"angkan sesuatu se.ara arif #arena itu se.ara konseptual manusia Hindu adalah manusia yang mampu mengem"angkan dan mengedepankan daya pikir dan pikiran rasional 3manah4 untuk men/adikan dirinya sendiri se"agai manusia 3Swayambu-manu4 dalam tatanan hidup dan kehidupan ini )& Hakikat Manusia Hin!u !alam melihat manusia Hindu se"agaimana halnya manusia pada umumnya maka hal pertama yang men/adi perhatian kita adalah "adan 3tu"uh4 dan /iwanya #esatuan yang utuh dan kompleks dari "adan0/iwa dalam mahluk yang "ernama manusia ini men/adikan ia se"agai pri"adi yang se.ara psiko0fisik terus "erkem"ang se.ara dinamis, "aik di dalam dirinya 3su"stansi4 maupun di dalam alam lingkungannya4 dilihat dari sudut pandang 55 filsafat manusia maka tu"uh se"agai res ePtens yakni aktualisasi keluasan su"stansi semesta, sedangkan /iwa adalah res $ogitans 3perwu/udan su"stansi "erpikir4 6ealitas manusia se"agai pri"adi yang memiliki "adan /asmani dan /iwa telah mem"uka "e"erapa pemikiran dalam pandangan filsafat manusia, misalnya pandangan materialisme 3seperti dianut kaum =ar2aka di India4 menganggap "ahwa "adan /asmani le"ih "ernilai 3penting4 daripada /iwa Se"aliknya, pandangan spiritualisme "eranggapan "ahwa /iwa /auh le"ih "ernilai 3penting4 di"andingkan "adan /asmani Akan tetapi dalam pandangan >eda 3Hindu4, "aik "adan /asmani maupun /iwa memiliki hakikat yang sama pentingnya% /iwa0atma dapat men/adi dasar dalam pemahaman "adan /asmani 3wadag4 atau dapat /uga se"aliknya 5idang yang mengka/i hakikat "adan /asmani manusia Hindu se"agai res ePtensa dari su"stansi semesta 3makrokosmos4 adalah Mayatatwa 3filsafat ke"endaan, pradhana, maya4, sedang "idang yang mengka/i hakikat /iwa0atma se"agai res $ogitans dari su"stansi "erpikir adalah PurusatatBa atau A!i.urusatatBa 54ilsa4at n7n8 keben!aan/ .urusa6 Pem"i.araan "aik dari segi Mayatatwa dan Purusatatwa terhadap hakikat "adan /asmani dan /iwa0atma manusia yang pada dasarnya merupakan se"uah .ara pemahaman yang esensial kosmologi Hindu 3>eda4 Se.ara kormologis, manusia 3yang "erupa kesatuan /iwa0"adan /asmaninya4 yang sering dise"ut mikrokosmos 3bhuwana alit, !agat $ilik4 adalah perwu!udan dari *res ePtensa dan res $ogitans+ su"stansi semesta atau makrokosmos 3"huwana agung /agad gede4 !engan demikian, eksistensi dan hidup manusia di dunia ini adalah satu0kesatuan kosmos(kosmis, maksudnya "ahwa pernahaman tentang hakikat manusia 3nilai manusia dan kemanusiaannya4 tidak sa/a terkait dengan diri pri"adi manusia di dalam umat manusia umumnya, akan tetapi "erkaitan pula dengan mahluk0mahluk hidup lainnya, "ahkan tidak terpisahkan dengan realitas seisi semesta raya ini 56 A/aran Samkhya !arsana se"agai Salah satu .a"ang filsafat >eda yang "ersifat dualistik0analisis rupanya dapat mem"antu men/elaskan hakikat "adan0/iwa atau purusa0prakerti 3pradhana4 atau .etana0a.etana yang selan/utnya men/adi pokok ka/ian "agi "idang Mayatatwa dan purusatatwa Menurut Samkhya "ahwa hakikat manusia dan alam semesta terdiri dari dua unsur, yaitu% Purusa, asas #e/iwaan 36ohani4 dan Prakrti, asas "adani 3material("adani4 Selan/utnya kedua unsur ini, terutama setelah Purusa "ertemu dengan Prakrti, "erkem"anglah Prakrti itu se"agai unsur penyusun tu"uh manusia maupun alam semesta, yang keseluruhannya terdiri dari *' prinsip 3Tattwas4 se"agai "erikut% Keteran"an % : Purusa % )nsur rohani, spiritual, /iwa0atma * Prakrti % )nsur "adani, materi, material, /asmaniah 57 , 5uddhi % #esadaran, ke.erdasan, inte:ek & Ahamkara % Ego, rasa aku 3keakuan4 ' Manah % Pikiran, rasio 3-0:+4 Pan.a 5uddhindriya 3lima indria untuk mengenal(mengetahui4 - =akswindriya 0 indriya pada mata H ?rotendriya 0 indriya pada telinga F 7hrai/endriya 0 indriya pada hidung E Aih2endriya 0 indriya pada lidah :+ T2akindriya 0 indriya pada kulit 3::0:'4 Pan.a #armendriya 3Mima indria pelaku(penggerak4 :: Panindriya 0 indriya pada tangan :* P@dendriya 0 indriya pada kaki :, 7ar"hendriya 0 indriya pada perut :& )pastendriya 0 indriya pada kelamin pria 5hagendriya 0 indriya pada kelamin wanita :' Pay2indriya 0 indriya pada pelepasan 3anus4 3:-0*+4 PaT.a Tanm@tra 3Mima ma.am sari, "enih, tak terukur4 :- ?a"da tanm@tra 3"enih(sari suara4 :H Spars@ tanm@tra 3"enih(sari ra"aan4 :F 6ilpa tanm@tra 3"enih(sari warna4 :E 6asa tanm@tra 3"enih(sari rasa4 *+ 7andha tanm@tra 3"enih(sari "au(pen.iuman4 3*:0*'4 Pan.a Mah@"hLtha 3lima unsur kasar4 *: Ok@Ra 3ether atau wang4 58 ** >@yu 3udara, hawa, atmosir4 *, Te/a 3api4 *& Opah 3air4 *' PrtiwD 3tanah4 Ada pula yang menye"utkan "ahwa >akindriya yaitu indria pada mulut termasuk kelompok Pan.a #armendriya Indriya ini pengganti dari 7ar"hendriya Manas, di samping "erkedudukan se"agai anggota dari Tri Antahkarana, /uga ia "erkedudukan se"agai 6@/endriya yaitu ra/a dari indriya, karena semua indriya itu "erpusat pada pikiran manusia Indriya0indriya itu semuanya tak dapat diamati, akan tetapi "erada pada alat0alatnya yang tampak Sth6la arira, aga arira yang ter/adi dari Pan.a Tanmatra atau Pan.a Maha"huta itu uraiannya adalah se"agai "erikut% 1. Tulang "elulang, otot, daging dan segala yang padat sifatnya ter/adi dari gandha atau prtiwi 2. !arah, lemak, kelen/ar, empedu, air "adan dan segala yang .air sifatnya ter/adi dari rasa atau apah . Panas "adan, sinar mata dan segala yang panas dan "er.ahaya sifatnya ter/adi dari rupa atau te!a !. $apas dan udara dalam "adan sifatnya ter/adi dari sparsa atau "ayu #. 6ongga dada, rongga mulut dan segala rongga lainnya ter/adi dari sabdha dan akasa !alam hu"ungannya dengan Sth$%a &arira("adan kasar manusia dise"utkan adanya unsur0unsur se"agai "erikut% Sad 'o(a yaitu - lapis pem"ungkus yang terdiri dari% : AstiCta#ulan 0 tulang * O!#a! 0 otot , Sumsum 0 susum & Mamsa 0 daging ' Ru!ira 0 darah - Aarma 0 kulit 59 )a(a *ayu atau )a(a +rana, yaitu :+ ma.am udara dalam "adan manusia, yang terdiri dari% : Pr?na 0 udara pada paru0paru * Sam?na 0 udara pada pen.ernaan , A.?na 0 udara pada pantat & U!?na 0 udara pada kerongkongan ' '$?na 0 udara yang menye"ar ke seluruh tu"uh - N?"a 0 udara pada perut yang keluar pada saat perut mengempis H KDrmara 0 udara yang keluar dari "adan oleh tangan dan /ari F Krkara 0 udara pada saat "ersin E De#a!atta 0 udara saat menguap :+ Dananja$a 0 udara yang mem"eri makan pada "adan Sedangkan yang mempunyai hu"ungan dengan S$kama &ar,ra( 5adan halus manusia adalah +a-ca 'o(a yaitu lima lapis pem"ungkus dari "adan halus manusia, yang terdiri dari% : Annama$a k7Ea 0 "adan dari sari makanan * Pr?nama$a k7Ea 0 "adan dari sari nafas , Man7ma$a k7Ea 0 "adan dari sari pikiran & 'ijn?nama$a k7Ea 0 "adan dari sari pengetahuan ' Fnan!ama$a k7Ea 0 "adan dari ke"ahagian 5adan /asmani atau tu"uh mempunyai makna penting "agi /iwa0atma yang men/adi akar hidup dan dilahirkan dalam "adan /asmani 3"adan wadag, sthula sarira4 se"agai manusia dalam pandangan Hindu merupakan suatu keutamaan dan kemuliaan Hal ini "ukan sa/a dinyatakan dalam kita" >eda atau para Maharsi, tetapi /uga oleh ahli mana/emen sum"er daya manusia seperti A"raham Maslow 3:E+F0:EH+4 yang mengatakan, "ahwa manusia pada dasarnya adalah "aik dan layak, "ahkan mampu "er"uat luhur dan mulia Maharsi Wararu.i dalam kita" Sarasamuccaya sloka * men/elaskan hakikat "adan /asmani yang terlahirkan se"agai manusia se"agai "erikut i sakwhing sarwa bh6ta, iking !anma wwang !uga wenang gumawayaken ikang QubhQubhakarma 60 kunRng panRtasakRna ring Qubhakarma !uga ikangaQubha-karma, phalaning, dadi wwang1 3!iantara semua mahluk hidup hanya yang dilahirkan men/adi manusia sa/alah yang dapat melaksanakan per"uatan "aik ataupun "urukI le"urlah kedalam per"uatan "aik, segala per"uatan yang "uruk ituI demikianlah gunanya 3pahalanya4 men/adi manusia4 Tu"uh manusia pada hakekatnya adalah yoni dengan /iwa0atma se"agai Mingga, sehingga sering dise"ut dengan istilah Mingga0Sarira, padma0hredaya Padmanala atau meru0sarira !alam sa"da su.i .thar"a /eda J*,:0,& dinyatakan se"agai "erikut% Tu"uh manusia adalah lam"ang keadaan uni2ersal !alam tu"uh manusia terdapat kota sthana dewata, dengan F roda dan E pintu 5adan merupakan Pura "agi /iwa yang a"adi, yang diterangi sinar yang luhur Aiwa ter"ungkus oleh "adannya sendiri, 6a/a seluruh alam semesta Ia penuh rahasia dan hanya diketahui oleh mereka yang memperoleh penerangan 5erkenaan dengan kutipan sa"da su.i di atas, le"ih /auh dalam kita" 0g. /eda mandala :, sukta E::, /uga dise"ut se"agai "erikut% Semoga Tuhan Yang Maha Esa datang dan "ersemayam dalam hati yang merupakan Sthana0$ya Semoga kami "e"as menikmati pahala dari karma kami seperti sapi yang merumput dipadang hi/au Semoga kita dapat memelihara ke"un kehidupan demi keagungan Tuhan Yang Maha Esa, semoga pula kita tetap men/adi a"di0$ya yang "enar !alam kita"0kita" Kpanisad dan #urana serta &anda Tafsir dan pemahaman tentang hakikat "adan /asmani dan /iwa manusia di"eri pen/elasan yang le"ih kritis dan mendalam !alam kita" Maitreyi )panisad 3*4 dinyatakan% Bdeho de"a%ayah proktah, sa 1i"a ke"a%a si"ah,C yang artinya "adan itu adalah sthana0$ya para !ewa 3de2alaya4 !an /iwa itu sendiri adalah Siwa yang meresapi segalanya Sementara dalam kita" 5rahma Purana **F, &' 3Punyatmad/a, :EE,%&4 dise"utkan% Bdharm2irthak2mamoksanam 61 sar,ram s2dhanam,C artinya tu"uh adalah alat atau /alan dalam pelaksanaan dharma 3kewa/i"an, ke"a/ikan4 untuk mendapatkan artha 3harta "enda dan kekayaan4, kama 3kesenangan dan ke"ahagiaan duniawi4 dan moksa 3ke"e"asan a"adi4 !alam 5rahmanda Purana /uga dise"utkan ungkapan yang hampir serupa, yakni% Bsariram adyam kha%u dharma sadhanam,C yang artinya sesungguhnya "adan /asmani ini merupakan /alan utama untuk men.apai dharma 3ke"enaran tertinggi4 dalam kehidupan Melihat demikian pentingnya makna "adan /asmani manusia Hindu, maka dalam >eda dan seluruh pengetahuan yang men/adi .a"ang0.a"angnya senantiasa mempertegas dalam uraiannya, "ahwa perawatan "adan /asmani ini, "aik "erkenaan dengan ke"ersihan ini, kesehatan dan kesu.iannya serta segala hal yang terkait sepatutnya ter/aga dengan teratur, harmonis dan tetap kondusif Perawatan "adan /asmani teratur menurut prinsip0prinsip dharma, sista$ra atau tradisi su$i dianggap se"agai suatu i"adah religius, /iwa0atma yang merupakan per.ikan dari Parama atma 35rahma4 dapat "ersemayam dengan tentram di dalamnya Hal ini dengan tegas diatur dalam kita" hukum Hindu yakni 'anavadharmasastra atau 'anusmrti >:+E 3Pud/a, :EE-%,::4, se"agai "erikut% )/dbhirgatrani suddhanyanti manah satyena suddhyati, vidhyatapobhayam bhutatma budhir !nanena suddhayanti- 3Tu"uh di"ersihkan dengan air, pikiran di"ersihkan(disu.ikan ke"enaran, /iwa0atma disu.ikan dengan pela/aran su.i dan tapa0 "rata, dan ke.erdasan disu.ikan dengan pengetahuan kerohanian yang "enar4 !i samping itu, untuk tetap mengkondisikan kualitas "adan /asmaniah yang sehat0"ersih0su.i, maka manusia selaku pri"adi /uga patut memilih dengan .ermat segala makanan yang dimakan #arena "ahan dan sifat makanan dimakan dalam pandangan Kpanisad se.ara apriori akan menentukan sifat, perilaku serta kesu.ian diri manusia "ersangkutan !alam 62 kita" Taittriya )panisad H*:, H: dise"utkan "ahwa /iwa0atma di dalam "adan /asmani pada dasarnya di"ungkus ' lapisan yang dise"ut Pan.a Mayakosa, yang terdiri atas% 3:4 Annamayakosa 3Pem"ungkus "erupa "adan /asmani yang ter"entuk dari makanan yang dimakan4, 3*4 Pranamayakosa 3lapisan pem"ungkusan "erupa energi prana4, 3,4 Manomayakosa 3lapisan pem"ungkusan "erupa pikiran4, 3&4 >i/nanamayakosa 3lapisan pem"ungkus "erupa ke.erdasan4, dan 3'4 Anandamayakosa 3lapis pem"ungkus "erupa ke"ahagiaan4 #arena itu "entuk dan /enis makanan apa yang dimakan 3annaSmakanan4 se.ara langsung akan mem"eri pengaruh kepada /iwa0atma yang ter"ungkus di dalamnya Atma tidak akan dapat tinggal dengan tentram di dalamnya, "ahkan dapat meninggalkannya /ika "adan /asmani yang ditumpanginya itu telah rusak dan ka.au $amun harus disadari pula "ahwa "adan /asmani "ukanlah tempat tinggal yang a"adi, tetapi sampai "atas waktu yang ditentukan pasti ditinggalkannya Nleh karena "adan /asmani merupakan tumpangan sementara "agi /iwa0atma maka, orientasi pemahaman terhadap hakikat manusia Hindu pun akhirnya terarah kepada /iwa0atma, dan selan/utnya pikiran manusia adalah dipusatkan pada /iwa0atma se"agai upaya untuk mengendalikan "adan /asmani Hal ini dise"utkan se.ara /elas di dalam kita" Ba"a#a! Gita III&+0 &, 3Pud/a, :EF&%E,0E'4 disa"dakan se"agai "erikut% ,ndriyni mano budhir asydhisthnam u$yate, etair vimohayaty esa !nnam vritya dehinam1 3IH&+4 "asmt tvam indriyny dau niyamya bharatamabha, ppmnam pra!ahi hy enarh !nna-vi!nna-nanam1 3III&l4 indriyni parny hur idriyebhayah param manah, 63 mananas tu par budhir yo buddeh paratas tu sah1 3III&*4 evam buddeh param buddhv samstabhy .mnam tman, !ahi atrum mah-bho kma-r6pam dursadam1 3III&,4 3Pan.a indria hati dan pikiran adalah kendaraan "aginyaI dengan tertutupnya ilmu pengetahuan rohani olehnya 3indriya4 menye"a"kan "ingungnya /iwa(atma dalam "adan /asmani4 3#arena itu, pertama0tama kendalikanlah pan.a indriamu dan "asmilah nafsu yang penuh dosa, perusak segala ilmu pengetahuan rohani dan ke"a/ikan, wahai Ar/una yang "aik4 3Nrang mengatakan paT.a indria itu le"ih "esar dari pada "adan, le"ih "esar dari padanya adalah nurani, le"ih "esar dari nurani adalah intelek, tetapi le"ih "esar dari intelek adalah !ia 3@tman44 3Aadi dengan mengetahui !ia se"agai le"ih agung dari ke.erdasan, dengan mengendalikan sang diri dengan sang !iri, "asmilah musuhmu dalam wu/ud hawa nafsu yang sulit ditundukkan, wahai Mah@"@hu4 !ari ke0& seloka 5haga2ad 7ita di atas kita dapat menarik suatu pemahaman "erkenaan dengan hakikat /iwa0atma dan "adan /asmani se"agai tempat melekatnya indria0indria dan pikiran Pada hakekatnya "adan /asmani adalah yang paling rendah, kemudian indria0indria yang merupakan kendaraan pikiran, selan/utnya pikiran yang merupakan ra/anya indria dan yang paling penting adalah /iwa0atma 5adan /asmani sama sa/a artinya dengan "enda mati umumnya /ika /iwa0atma telah meninggalkannya #arena itu, maka pikiran selaku ra/anya indria haruslah mampu mengendalikan indria0indria pada "adan yang dilekatinya, dan pengendalian pikiran diatas 64 indria0indria dan "adan /asmani harus dipusatkan kepada /iwa0/iwa dan Atma 3Tertinggi4 5adan /asmani dan indria0indria manusia yang terkendalikan oleh pikiran yang terpusat kepada /iwa0/iwa dan Atma akan men/adikan hidup dan kehidupan manusia itu "ernilai, yakni% ter.apainya duniawi 3/agadhita4 dan ke"e"asan a"adi 3moksa4 ,& Martabat Manusia Hin!u !ari [aman yang silam hingga saat ini segenap ahli dalam "er"agai "idang ilmu terle"ih dalam "idang Agama dan ke"udayaan "ahkan seluruh umat manusia di muka "umi telah sepaham dan sependapat, "ahwa sesosok mahluk hidup yang "ernama manusia adalah mahluk yang memiliki harkat marta"at paling tinggi di antara segala /enis mahluk hidup di /agad raya ini )ngkapan pernyataan umum ini 3$ommon sense4 dengan gam"lang dapat dilihat dalam "er"agai pustaka ilmiah, susastra, mitologi, ataupun "er"agai kita" Su.i #eagamaan dan #eper.ayaan yang ada, termasuk di dalam sa"da Su.i >eda Pemahaman akan tingginya marta"at manusia itu "agi manusia modern kini yang pada dasarnya sudah melek "a.a tulis 3litra.y4 telah men/adi suatu arus kesadaran 3mentalitas4 yang ter.ermin dalam "er"agai aspek akti2itasnyaI dan indikasinya dengan .epat dapat diketahui Misalnya% 3a4 tingkat pendidikan dan wawasan pengetahuan yang dimiliki, 3"4 profesi atau "idang peker/aan dan tingkat sosial0ekonomi, 3.4 peran dan kedudukan dalam hidup sosial0kemasyarakatan0kemanusiaan, 3d4 keimanan dan keta\waan, serta hidup ke"eragaman Akan tetapi tidak demikian halnya dengan upaya pemahaman tentang harkat0marta"at manusia Hindu di masa lalu, yang mungkin diungkapkan hanya dari sum"er0sum"er tertulis yang ter"atas Sementara "agi manusia Hindu di masa kini yang umumnya telah mengenal system pendidikan modern 65 pemahaman akan marta"at kemanusiaannya merupakan se"uah perpaduan antara konsepsi harkat0marta"at manusia yang diadopsi dari dunia 5arat 5erdasarkan pandangan >eda se.ara awam dapat dikemukakan di sini, "ahwa aspek0aspek yang langsung ataupun tidak langsung dianggap mengindikasikan dan merepresentasikan tentang rumusan 3konsepsi4 harkat0 marta"at manusia Hindu% 3a4 /ati 3kelahiran4, 3"4 dharma 3kewa/i"an hidup4, ke"enaran, serta kedudukan dan peran sosial0kemasyrakatan0keagamaan4, 3.4 Warna #asta 3profesi("idang peker/aan4, 3d4 #arma 3se.ara luas melingkupi% Mana.ika, Wa.ika, #ayika4, 3e4 guna 3yang dapat "erupa% guna Satwa, 6a/as, Tamas4, 3f4 tingkat ke"rahma.aryan dan Wawasan pengetahuan 3>eda/na, Wedaparaga Sastra/na, 7unawan4, 3g4 tingkat keimanan dan kerohaniawanan 3Sradham, Satyam4 Aati 3kelahiran4 seperti telah disinggung dalam uraian di atas di satu sisi dapat men/adi indikasi pertama yang menentukan harkat0marta"at yang tinggi seorang manusia Hindu Misalnya, orang yang merupakan kelahiran dari Sorga salah satunya dapat dilihat "ahwa di dunia ia akan menikmati hidup "aik, keluarga terhormat, dan kekayaan yang "erlimpah Akan tetapi dari sisi lain, /ati "isa nirmakna sama sekali "agi marta"at seseorang, seperti dikatakan Mahrsi #autilya 3Titi", lEE-%l'4 Apa gunanya lahir dikalangan keluarga terhormat tetapi tidak memiliki pengetahuan su.i Walaupun seseorang lahir dari keluarga rendah, tetapi ia terpela/ar, memiliki pengetahuan su.i, dan "i/aksana, patutlah ia dihormati seperti dewa !ari kutipan di atas kita dapat melihat "ahwa memiliki pengetahuan su.i, terpela/ar dan "i/aksana /auh le"ih "ernilai daripada sekedar kelahiran pada keluarga terhomat untuk menentukan marta"at kemanusiaan seorang manusia Hindu "agi mereka yang "erkelahiran dari warna kasta rendah sekalipun !alam kaitan itu, /ati se.ara langsung akan "erkenaan dharma 66 sekaligus warna seseorang Aika melalui kelahirannya itu seseorang dapat melaksanakan dharma0nya se"aik0"aiknya men/adi sangat "ermakna Hal ini dalam 5haga2ad 7ita III,&, I> :, dan J>III &l dengan /elas dinyatakan se"agai "erikut% Me"ih "aik menger/akan kewa/i"anmu sendiri walaupun tiada sempurna daripada menger/akan dharmanya orang lain meskipun dilakukan dengan "aikI le"ih "aik mati dalam tugas sendiri daripada dalam tugas orang lain yang sangat "er"ahaya 3III,&4 =atur warna #u.iptakan menurut pem"agian dari guna dan karma Meskipun Aku se"agai pen.iptanya, ketahuilah Aku mengatasi gerak peru"ahan 3I>l,4 N, Ar/una, tugas0tugas adalah ter"agi menurut sifat, watak kelahirannya se"agaimana halnya 5rahmana #satria, Waisya, dan Sudra 3J>III&:4 !ari gam"aran di atas, maka ditarik suatu rumusan umum "ahwa pemahaman harkat0marta"at manusia Hindu pada dasarnya 3se.ara konseptual dan teologis4 telah dilandasi kesadaran human0e\uality 3kesedera/atan( kesetaran kemanusiaan uni2ersal4 yakni man kind is one 3kemanusiaan adalah satu adanya4 Pem"agian manusia ke dalam warna(kasta merupakan suatu .ara pemahaman tatanan hidup 3kosmos4 yang "ersifat relati2e dan sementara, sehingga hal mendasar untuk menentukan harkat0marta"at manusia Hindu itu adalah /iwa0atma, pikiran, kualitas perilakunya !alam $iralam"a )panisad dikatakan % BNa !atir atmano !atir vyavahara kalpitaC yang artinya, atma tidak terikat oleh kelahiran atau kasta yang di"uat oleh tradisi !engan demikian segala "entuk sifat amarah, malas, pen/udi, atau ma"uk adalah perilaku yang mem"uat marta"at manusia Hindu itu /atuh dan dipandang rendah 0& Tan""un"jaBab Manusia Seba"ai Ai.taan8N$a 67 Setiap indi2idu manusia Hindu seperti halnya umat manusia umumnya tentu memikul tanggung /awa" kemanusiaan yang hampir sama Se.ara awam "entuk tanggung /awa" manusia Hindu dapat dilihat se.ara 2ertikal 3dalam hu"ungannya dengan 5rahman Sang Pen.ipta Semesta4 dan horiGontal 3dalam hu"ungannya dengan hidup sesama insan manusia dan makhluk hidup lainnya, seperti terumuskan se.ara filosofis dalam Tat Twam Asi Pelaksanaan kedua "entuk tanggung /awa" manusia Hindu ini menurut pandangan >eda se.ara teologis pada dasarnya merupakan suatu i"adah religius, yang dalam kehidupan manusia Hindu di 5ali ter/a"arkan kedalam konsep Tri Hita #arana Akan tetapi perlu diketahui, "ahwa konsep Tri Hita #arana yang terdiri atas Parhyangan, Pawongan dan Palemahan ini sesungguhnya dilandasi oleh konsep Satyam0Si2am0Sundaram yang termaktu" di dalam >eda Tanggung/awa" utama dalam kaitannya dengan (rahman Sang Pen.ipta semesta adalah menyangkut #arhyangan, yang meliputi akti2itas pendirian dan pemeliharaan tempat su.i, dan melakukan upa.ara yadnya kepada para !ewa atau Hyang Maha #uasa #ewa/i"an dan tanggung/awa" ini pada dasarnya terkait dengan Satyam 3ke"enaran4 sekaligus di dalamnya terkandung pemahaman Sradham 3keyakinan4 dan Siwam 3kesu.ian4 Aika pemahaman ini dihu"ungkan dengan mitologi dalam 3ontar +urwa *humi 'amu%an tentang pen.iptaan semesta, sarwa bhuta, dewa0dewa, dan manusia, maka dapat dimengerti tanggung/awa" dan kewa/i"an melakukan yadnya dalam kaitannya dengan #arhyangan di samping untuk memu/a dewa0dewa 3dan Hyang Widhi4, ternyata /uga untuk penyu.ian semesta dan penyu.ian kemanusiaan diri pri"adi manusia Hindu itu sendiri !alam (hagavadgita dise"utkan, "ahwa pelaksanaan yadnya akan mendatangkan hu/an dan kemakmuran "agi umat manusia 68 !alam hal ini maka se.ara 2ertikal manusia Hindu "ertanggung /awa" untuk mempertinggi dera/at dan kesu.ian kemanusiaannya hingga men.apai tingkatan tertinggi% untuk men/adi manusia0dewa 3seperti Wrehaspati4 0 "ahkan /ika perlu monistis 3moksa4 dengan (rahman Hal ini merupakan tanggung/awa" indi2idual yang "ersifat intrapersonal dari setiap manusia Hindu, yakni mampu mem"e"askan dirinya sendiri untuk men.apai +arama Manu 35rahman se"agai pikiran a"solut(.emerlang4 Se.ara horiGontal tanggung/awa" manusia Hindu telah ter/a"ar dalam "entuk #awongan dan #alemahan 6umusan ini se/alan dengan pandangan filsafat ke"udayaan yang dikemukakan oleh 5akker 3:EF&**4 yang mengatakan% B'an humaniMes himsey in humaniMing the word around himC 3man akan memanusiakan dirinya sendiri 000 dalam arti akan meningkat kemanusiaannya 000 memanusiakan 3mem"erada"kan4 dunia di sekelilingnya !alam pandangan >eda, manusia tidak sa/a memiliki tanggung /awa" untuk memanusiakan 3mem"erada"kan4 manusia, tetapi yang le"ih penting adalah Zmengentaskan: 3melakukan Somya4 sarwa bhuta yang ada di sekelilingnya ke kehidupan yang le"ih tinggi, seperti dilakukan dalam )pa.ara Tawur Agung "erkenaan dengan Hari 6aya $yepi !engan demikian ter/adilah Sundaram 3keindahan4 yang pada hakikatnya merupakan kedamaian dan harmoni di /agad raya ini !ari pemahaman ini maka /elas "ahwa tanggung/awa" ter"esar manusia adalah 3a4 mengkondisikan kemakmuran umat manusia melalui yadnya yang dilakukan, 3"4 men/aga Satyam dan Dharma se"agai $osmi$ order untuk tetap "er/alan pada relnya, 3.4 mengentaskan kemiskinan "endani dan spiritual, serta mengangkat 3mengentaskan4 dera/at makhluk yang le"ih rendah agar men/adi le"ih tinggi 3seperti dise"utkan dalam 0ontar #urva (humi &amulan4 pada kelahirannya mendatang, dan 3d4 men/aga kedamaian dan keharmonisan /agat raya ini se.ara "erkelan/utan 3ad infinitum4 69 1& Oran" SuGi !an ABatara Nrang su.i adalah mereka yang memiliki ke"ersihan lahir dan kesu.ian "hatin, memiliki kewi"awaan rohani serta memiliki kepekaan untuk menerima getaran0getaran gai" !alam penampilannya menun/ukkan ketenangan dan penuh welas asih Pada dasarnya orang0orang su.i itu dikenal karena /asa0 /asanya, penga"diannya, kepemimpinannya, keluhuran "udinya serta per"uatannya yang su.i !alam masyarakat Hindu kedudukan orang0orang su.i dipandang sangat terhormat, karena melalui orang0orang su.i a/aran agama dapat diterima oleh masyarakat, di samping itu tuntunan dan "im"ingan kerohanian "anyak dia/arkan oleh orang0orang su.i 5anyak .ontoh yang dapat di"uktikan seperti /asa 6si Agastya adalah penye"ar agama Hindu ke Indonesia Sapta 6si penerima wahyu, Mpu #uturan arsitektur !esa Pakraman, !anghyang $irarta se"agai konseptor Padmasana dan masih "anyak lagi orang0orang su.i yang "er/asa terhadap pem"inaan agama Hindu 5erkat /asa0/asa "eliau terse"ut 3orang0orang su.i4 maka di"angunlah pura yang "erstatus !ang #hahyangan se"agai penghormatan kepada orang0orang su.i Sa.ta Rsi Penerima -a$u 'e!a Maharsi adalah orang0orang su.i yang dapat "erhu"ungan dengan Tuhan Yang Maha Esa !i dalam Agama Hindu, Maharsi penerima wahyu tidaklah hanya seorang, melainkan "e"erapa orang, yang telah populer dengan se"utan Sapta 6si yaitu tu/uh orang rsi yaitu% : Maharsi 7rtsamada * Maharsi >is2amitra , Maharsi Atri 70 & Maharsi 5haradwa/a ' Maharsi >asistha - Maharsi #an2a H Maharsi >amadewa Menurut tradisi Hindu, Maharsi ter"esar yang sangat "esar /asanya dalam menghimpun dan mengkodifikasikan =atur >eda adalah Maharsi >yasa 5eliau di"antu oleh empat orang siswanya yaitu% : Maharsi Pulaha se"agai penyusun 6g2eda * Maharsi Aaimini se"agai penyusun Sama2eda , Maharsi >aisampayana se"agai penyusun Ya/ur2eda & Maharsi Sumantu se"agai penyusun Athar2a2eda Gelar 7ran" suGi a!ala% #edanda 0 dari 5rahmana Wangsa Danghyang 0 5rahmana wangsa men/adi guru "esar di "idang keagamaan si atau (hagawan 0 dari Wangsa #satria Jmpu 0 dari Wangsa Pasek, Pande Sengghu 0 ahli dalam memimppin upa.ara 5huta Yadnya Dukuh 0orang su.i yang dipandang dan dihormati dalam masyarakat Pen"ertian ABatara Awatara adalah perwu/udan Sang Hyang Widhi ke dunia dengan mengam"il suatu "entuk yang dengan per"uatan atau a/aran0a/aran su.inya, mem"eri tuntunan untuk mem"e"askan manusia dari kesengsaraan yang diaki"atkan oleh kegelapan awidya !alam 5hagawadgita 3H H4 dise"ut B#apan sa/a !harma 3ke"enaran4 mulai runtuh dan Adharma 3ke/ahatan mulai mera/alela, Aku men/elma kem"ali ke dunia untuk menegakkan !hanna 3ke"enaran4C 3)padesa, :EHF,&4 71 Awatara adalah perwu/udan dari Hyang Widhi 3Tuhan4 yang turun ke dunia dalam mengam"il "entuk0"entuk tertentu guna menyelamatkan dunia dengan segala isi dari kehan.uran yang dise"a"kan oleh adharma dapat dikatakan "ahwa Awatara adalah turunnya sifat0sifat su.i demi untuk menegakkan kedamaian dan ke"ahagian umat manusia dalam kaitannya dengan awatara ada dinyatakan dalam kita" su.i 5hagawadgita se"agai "erikut Nh 5harata, "ilamana di dunia ini dharma 3ke"a/ikan4 hilang dan Adharma 3ke/ahatan4 makin menguasai dunia, maka pada waktu itu Aku men/elmakan diri0#u 35agawadgita, I> H4 !alam sloka terse"ut "ahwa Tuhan turun ke dunia memiliki tu/uan untuk menegakkan ke"enaran sehingga manusia dapat terangkat dalam kehidupan yang le"ih mulia Dasa ABatara : Matsya Awatara% !engan wu/ud seekor ikan "esar, !ewa Wisnu turun ke dunia untuk menolong Manu, manusia pertama yang ada di dunia, yang tenggelam ketika "an/ir "esar melanda dunia * #urma Awatara% )ntuk mendapat air su.i "erupa tirtha amertha, yaitu air kehidupan, !ewa Wisnu men/elma se"agai kura0kura !engan wu/ud seperti ini "eliau di/adikan dasar gunung Mandara yang dipergunakan untuk mengaduk air laut sehingga keluar air su.i terse"ut Tanpa air kehidupan manusia akan mati dan musnah , Waraha Awatara% #etika dunia ditenggelamkan oleh raksasa Hiraniakasipu, !ewa Wisnu men/elma men/adi "a"i hutan yang sangat "esar dan mem"unuh raksasa terse"ut & $arasimha Awatara% !engan men/elma se"agai manusia "erkepala singa !ewa Wisnu mampu mem"unuh raksasa yang mengganggu manusia 72 ' Wamana Awatara% =u.u Hiraniakasipu yang "ernama 5ali, ingin mem"alas dendam dan mengo"rak0a"rik dunia dengan segala isinya !ewa Wisnu men/elma lagi se"agai orang .e"ol atau kerdil Pada waktu melawan 5ali, "eliau mem"esarkan dirinya 3triwikrama4 sehingga memenuhi alam semesta ini dan mengalahkan 5ali - Parasurama Awatara% Se"agai awatara Parasurama dengan "ersen/atakan kapak yang sangat "esar, "eliau melenyapkan orang0 orang yang "er"uat adharma, tidak sesuai dengan a/aran Tuhan H 6amadewa Awatara% !ewa Wisnu men/elma se"agai seorang ra/a, "ergelar 6ama, turun ke mar.apada ini untuk mem"inasakan 6ahwana, seorang ra/a dari Alengka yang selalu melakukan per"uatan adharma #isah ini ditulis dalam se"uah kita" "erupa epos 6amayana F #risna Awatara% )ntuk melenyapkan kedengkian dan keserakahan #aurawa, maka tueunlah !ewa Wisnu men/adi ra/a #resna Se.ara tidak langsung, dengan "er"agai nasihat kepada Ar/una, tertumpaslah #aurawa dalam perang 5haratayuda $asihat0nasihat "eliau di"ukukan dalam kita" 5hagawadgita Sedang kisah seluruhnya mengenai awal permusuhan antara Pandwa dengan #aurawa sampai pe.ahnya perang 5haratayuda, yang "erakhir dengan kemenangan Pandawa dapat di"a.a dalam kita" epos Maha"harata E 5udha Awatara% 5udha adalah awtara !ewa Wisnu terakhir yang turun ke dunia 5eliau "ertugas untuk meluruskan a/aran dharma yang telah "anyak penyimpangannya :+ #alki Awatara% Awatara yang kesepuluh ini "elum turun ke "umi kita ini Tetapi diperkirakan dan diper.ayai sepenuhnya, pada suatu saat /ika ter/adi an.aman terhadap dharma dan tak mampu diatasi 73 oleh umat manusia, maka "eliau pasti akan men/elma se"agai awatara dan dan menumpas an.aman terse"ut !alam pustaka su.i 5hagawad 7ita% I>H Sri #rishna se"agai A2atara Wisnu yang turun ke dunia menyatakan se"agai "erikut% Manakala ke"a/ikan 3!harma4 akan mengalami kemusnahan dan ke"atilan 3Adharma4 mera/alela para Sadhu 3orang0orang su.i4 serta untuk memusnahkan orang0orang /ahat dan demi untuk menegakkan dharma 3ke"a/ikan4, Aku men/elma dari masa ke masa Maksud turunnya Awatara, kekuatan Illahi ke 5umi, untuk mengingatkan kem"ali akan status manusia yang se/ati, melalui a/aran0a/aran0 $ya, !ia "erusaha untuk menegakkan kem"ali aturan0aturan dharma yang semakin merosot serta untuk melindungi para "haktinya yang tulus dari kemunduran spiritual !alam hal ini Tuhan senantiasa "erada di pihak ke"enaran, karena !ia adalah ke"enaran itu sendiri #asih sayang dan welas asih pada akhirnya akan le"ih "erkuasa daripada ke"en.ian dan keke/aman !harma akan menaklukan adharmaI ke"enaran akan mengalahkan kepalsuan #ekuatan di"alik penyakit, kematian dan dosa0dosa akan diatasi oleh realitas yang merupakan ke"eradaan, ke.erdasan dan ke"ahagiaan murni atau Sat, =it, Ananda #akawin 6amayana II, :*- s(d :*E Nh, !ewa Wisnu sadarlah Engkau /angan lupa Engkau adalah perwu/udan !ewa Wisnu, manifestasi !ewa Purusotama !harma dan kesetiaan itu a"adi yang ada pada tu"uhMu tidak "oleh hilang #endati mungkin ada pikiran yang "ingung demikian pula sifat angkara murka semua sudah dikuasai 35ait :*-4 Segala "entuk pen/elmaan0Mu, dimasa silam sama sekali tidak "oleh menye"a"kan fikiranMu "ingung !ahulu kala ketika pen/elmaan yang Pertama konon Engkau men/adi Ikan 5esar, 5erwu/ud #ura0#ura, 5a"i Hutan, $arasingha, Engkau adalah 74 !ewa Wisnu, Nrang =e"ol, 6ama Parasu menitis se"agai 6ama !ewa /uga Engkau 35ait :*H4 !emikianlah awataraMu, semua itu "ertu/uan untuk men.iptakan kese/ahteraan dunia Tiada lain orang hidup kemudian akan Sri 5aginda temui #eenakan, kegaungan awataraMu tidak pernah kami lupakan, selalu ingat, tidak pernah terhalang karena engkau adalah /un/unganku, 35ait :*F4 Engkau memenuhi dunia yang merupakan /iwa "agi semua mahluk Merupakan awal, pertengahan, akhir dan maut /uga Engkau yang menye"a"kan lahir, hidup dan mati tiga dunia itu Auga Engkau "erwu/ud mengasihi, Engkau adalah Maheswara dari !ewa yang utama, 35ait :*E4 D& Ran"kuman Hukum Pemaparan tentang hukum ini menga/ak dan mengayadarkan kita "ahwa sesungguhnya aturan hukum apa pun yang ada di dunia ini adalah "erasal dari hukum Tuhan, yaitu hukum ta yang mengatur seluruh alam dan komponennya Nleh karena itu, agama dan hukum "erkaitan erat, agama se"agai basi$ atau dasar hukum terse"ut Setiap gerak hukum diwarnai oleh a/aran agama, materi hukum yang ada di dunia ini diam"il dari a/aran agama se"agai induk "erlaku dari hukum itu sendiri sehingga tu/uan agama selaras dengan tu/uan hukum, yaitu menuntun dan mengarahkan manusia untuk men.apai keseim"angan hidup 3Moksartham /agadhita ya .a iti dharma4 E& Da4tar Pustaka Anandakusuma, Sri 6eshi *++& Silsilah 5rang Su$i dan 5rang (esardi bali, !enpasar% => #ayumas #ad/eng, I $yoman, :EH+(:EH: Sarasamu$$aya, Proyek Pener"itan #ita" Su.i Hindu dan 5uddha !irektorat !/endral 5im"ingan Masyarakat Hindu dan 5uddha !epartemen Agama 6I 75 Pud/a, 7 dan T/okorda 6ai Sudharta, 'anawa Dharma$astra, 3Tanpa pener"ti dan tempat4 Punyatmad/a, I5 Nka, :EE: =ilakrama, )pada Sastra, !enpasar Sadulloh dan )yoh :EF, Nilsa=at dan ,0'u 5andung% I#IP 5andung T/okorda 6ai Sudartha, :EE* Asta 5rata !alam Pem"angunan, Pener"it% PT )pada Sastra Wikarman, I $yoman Singgih :EEF 0eluhur 5rang (ali dari Dunia (abad dan Se!arah Sura"aya% Paramita 76 BAB III HUKUM DALAM RANGKA MENEGAKKAN KEADILAN A& K7m.etensi Dasar Mendiskripsikan tentang Hukum Tuhan 36ta4 Mengimplimentasikan tentang hukum !harma Menguraikan sum"er0sum"er hukum Hindu 5 In!ikat7r Mampu melakukan ka/ian tentang Hukum Tuhan 36ta4 yaitu hukum yang "ersifat a"solut dan "erlaku "agi semua .iptaan0$ya !apat menerapkan hukum !harma yaitu melaksanakan tugas dan kewa/i"an sesuai dengan propesi dan "akat kelahiran 3Swadharma4, mematuhi hukum yang "erlaku dengan menga"aikan pangkat atau /a"atan tertentu dalam masyarakat 3Paradharma4 !apat mengenal sum"er0sum"er hukum Hindu menurut kronologinya 3Sruti(>eda, Smerti(!harmasastra, Sila(tingkahlaku orang su.i, A.ara(Sada.ara, Atmatusti( Atmanastusti = Materi Manusia Hindu harus menyadari adanya hukum Tuhan 36ta (!harma4 se"a" hukum alam ini merupakan a/aran disiplin hidup untuk dapat men.iptakan kemakmuran, kese/ahteraan, ataupun keindahan dan keharmonisan !alam agama Hindu sangat menekankan hukum yang adil yang sudah /elas di/a"arkan dalam kita" 0 kita" su.i >eda se"agai dasardari hukum Hindu yang menuntun dan mem"eri arahan moral yang "enar kepada pemeluknya untuk men.apai tu/uan hidup kedamaian ataupun kesimbangan. +& Menumbukan Kesa!aran Untuk Taat Hukum Tuan 5RtaCDarma6 77 So :bhidhyaya Sarirat Swatsistksur wiwidhah pra!ah 3!SIF4 Ia yang men.iptakan "er"agai .iptaan men/adikan diri sendiri, di .iptakannya mahluk0mahluk hidup yang "eraneka ragam, mulai dengan memikirkannnya, di.iptakannya, air, daun, meletakkan "enih itu kedalamnya Menurut a/aran Hindu yang men.iptakan alam semesta "eserta dengan isinya, yaitu semua mahluk hidup, air, udara dan yang lainnya adalah Tuhan )ntuk mengatur dan men/aga hu"ungan antara partikel0partikel yang di .iptakan$ya itu, Tuhan men.iptakan Hukum yang murni dan a"adi "ersifat a"solut "erlaku "agi semua .iptaan$ya, Hukum terse"ut dise"ut dengan Hukum 6ta, kata 6ta "erasal dari 5ahasa Sansekerta yang artinya % BAdilC sedangkan lawan 6ta, yaitu Anrta "erarti% BTidak AdilC Tuhan se"agai Pen.ipta dan pengendali Hukum 6ta sehingga "eliau dise"ut dengan 6tawan Hukum 6ta mengatur seluruh alam dan komponennya, satupun komponen semua .iptaan Tuhan seperti yang diuraikan oleh mantram 6eg >eda se"agai "erikut ini% Ia yang "ersinar, menye"a"kan yang tidak "ersinar men/adi "ersinar dengan hukum 36ta4 ia menyalakan fa/ar, ia men/alankan kuda yang terkendalikan oleh Hukum A"adi 36ta4 mem"uat manusia senang dengan kereta menu/u terang 36>I,E&4 Adapun .ontoh 6ta terse"ut adalah% Matahari ter"it di Timur, tenggelam di 5arat Air mengalir dari yang le"ih tinggi ke tempat yang le"ih rendah Adanya perputaran siang dan malam Adanya rangkaian lahir, hidup dan mati Setiap mahluk mempunyai rasa lapar dan haus #e"utahan tidur(istirahat setiap makhluk 78 6ta yang menyatu0padukan alam dengan hukum alam merupakan disiplin hidup dan /uga merupakan disiplin untuk men.iptakan keindahan dan keharmonisan dalam hidup ini, 6ta /uga mewu/udkan kemakmuran dan kese/ahteraan di dunia ini, karena mem"erikan kesempatan kepada setiap mahluk untuk tum"uh dan "erkem"ang seperti uraian mantram di "awah ini% Melalui hukum A"adi engkau telah menye"arkan tum"uh0 tum"uhan yang "erkem"ang dan "er"uah, dan mengalirkan air engkau mengeluarkan halilintar dilangit, Engkau sangat luas meliputi alam yang amat luas, patut dipu/a 36II:,H4 Apa"ila 6ta ini dilanggar(tidak di/alankan sesuai dengan aturannya maka akan tim"ul ketidak harmonisan di dalam kehidupan ini Seperti pene"angan hutan yang mengaki"atkan gunung gundul menutup "antaran sungai(tidak mem"iarkan air itu mengalir dengan semestinya itu akan mengaki"atkan "en.ana alam yang merugikan kehidupan manusia, dalam lingkup yang le"ih ke.il pelanggaran terhadap 6ta, yaitu % Pada saat malam ti"a yang seharusnya kita instirahat(tidur kalau itu tidak dilakukan dalam waktu .ukup pan/ang, maka tu"uh kita akan lesu dan mudah terserang penyakit, pada saat lapar kita tidak makan dalam waktu .ukup lama /uga akan menye"a"kan sakit "adan kita !emikianlah 6ta itu mengatur alam "eserta isinya Selain 6ta, Tuhan /uga men.iptakan Hukum yang khusus "erlaku untuk manusia yang dise"ut dengan !harma !harma "erasal dari "ahasa Sansekerta dari urat kata B!hrC yang artinya % memangku, men/aga, memelihara Aadi kata !harma dalam arti yang le"ih luas "erarti% A/aran #ewa/i"an atau peraturan0peraturan Su.i yang mengatur hidup manusia Seperti yang diuraikan dalam Sloka Santi Parwa, se"agai "erikut% Mokasamgrahasamyuktam widartrwihitam pura Suksma dharmathaniyatam Satam .aritam utta umam 79 #esentosaan umat manusia dan kese/ahteraan masyarakat datang dari !harma Maksana dan 5udi yang luhur untuk kese/ahteraan manusia itulah !hrama yang utama 3Santi Parwa *'E*-4 Sesuai dengan an/uran Agama yaitu% Moksartham Aagadhita ya .a iti dharma yang artinya% )ntuk men.apai ke"ahagiaan dunia dan akhirat(lahir dan "atin maka dharmalah se"agai penuntunnnya Sehingga dalam aplikasinya di"edakan men/adi * "agian, yaitu% : Swa !harma dan * Para !harma Swa !harma "erarti sadar akan tugas dan kewa/i"an masing0masing dan apa"ila kewa/i"an itu di/alankan dengan se"aik0"aiknya "arulah Moksartham dan Aagahita akan terwu/ud !alam men/alankan Swa !harma, ini di"edakan men/adi & 3empat4 kelompok tugas yang dise"ut =atur Warna, yaitu 5rahmana, #satria, Waisya, dan Sudra Yang dise"ut 5rahmana adalah para pemikir atau peker/a otak yang "erorientasi kepada peningkatan pri"adi seseorang atau kelompok Serta peningkatan "udaya "angsa Mereka ini adalah para pendeta, para guru atau dosen, dan para ilmuwan lainnya Mengapa guru atau dosen dikategorikan se"agai 5rahmana, karena fungsinya sama dengan pendeta yaitu mendidik masyarakat agar "erprilaku "aik Sementara itu yang dise"ut #satria adalah para pengendali pemerintahan dan para pra/urit yang "ertugas mengamankan dan mem"ela negara Sedangkan yang dise"ut Waisya adalah mereka yang "erke.impung dalam pem"angunan ekonomi seperti para petani, pedagang, industriawan, dan pengusaha lainnya !an yang dise"ut Sudra adalah mereka yang "eker/a mempergunakan tenaga dan ototnya yang sekarang sering dise"ut tenaga kasar Mereka ini "ertugas mem"antu ketiga warna pertama dalam menyelesaikan peker/aannya Apa"ila masing0masing golongan ini menunaikan tugas dan kewa/i"annya dengan "aik akan terwu/ud ketentraman, keharmonisan di 80 masyarakat Para !harma adalah peraturan yang "erlaku pada setiap orang, apapun profesinya ataupun warnanya apapun /enis kelaminnya, dalam setiap tingkat umur, dimanapun "erada, diikat oleh aturan terse"ut Apa"ila melanggar aturan ini akan ter/adi "enturan0"enturan yang menye"a"kan kesengsaraan dalam hidup ini !i samping hal terse"ut di atas masih ada sum"er dalam Weda yang mem"erikan tuntunan kepada umatnya untuk sadar dan taat pada hukum se"agai "erikut% ?ruti smrtyudhita dharma manutisthanti manawah iha kirtimawapnoti Ranuttamam sukham !SIIE Nrang yang mengikuti hukum yang dia/arkan oleh pustaka0 pustaka su.i dan mengikuti adat0istiadat yang keramat mendapat kemasyhuran di dunia ini dan setelah meninggal menerima ke"ahagiaan tak ter"atas !ari uraian di atas /elaslah "ahwa Agama Hindu menuntun umatnya untuk selalu sadar dan taat pada Hukum Tuhan )& Peran A"ama Dalam Merumuskan Dan Mene"akkan Hukum (an" A!il Perumusan hukum menurut Hindu diatur se.ara konsepsional, di mana sistem dan aGas yang dipergunakan dalam Hukum Hindu "ersum"er pada #ita" Su.i >eda Maharsi Manu, peletak dasar hukum Hindu men/elaskan "ahwa >eda adalah sum"er dari segala dharma% Vedo:khilo dharma m6lam smrti 8le $a tad vidm, $ra $aiva sdh6nm tmanastustir eva $a M@na2adharmaR@stra II- 81 3>eda adalah sum"er dari segala dharma, yakni agama, kemudian "arulah smrti, di samping sDila 3ke"iasaan atau tingkah laku yang "aik dari orang yang menghayati dan mengamalkan a/aran >eda4 dan kemudian @.@ra tradisi0tradisi yang "aik dari orang0orang Ru.i atau masyarakat yang diyakini "aik serta akhirnya @tmanastusti, yakni rasa puas diri yang dipertanggung /awa"kan kepada Tuhan Yang Maha Esa4 5erdasarkan kutipan di atas, kita mengenal sum"er0sum"er hukum Hindu menurut kronologinya seperti "erikut% : >eda 3?ruti4 * Smerti 3dharmas@stra4 , ?ila 3tingkah laku orang Ru.i4 & O.@ra 3sad@.@ra4 ' Otmatusti 3@tmanastusti4 : >ruti artinya sama dengan Wahyu, atau wahyu yang dihimpun dalam Mantra Samhita #alau kita "andingkan dalam "entuk perundang0 undangan $egara, ?ruti dianggap se"agai ))!, karena ?ruti merupakan sum"er dari ketentuan0ketentuan "erikutnya * Smrti adalah himpunan0himpunan yang "erisi tentang penafsiran dari ?ruti !i dalam Smerti di/a"arkan atau diaplikasikan ?ruti terse"ut , >ila mempunyai arti tingkah laku dari orang Su.i Yang dimaksud dengan Nrang Su.i adalah orang yang memiliki kekuatan mata "atin dapat meman.arkan kekuatan rohani serta mempunyai kepekaan untuk menerima getaran0getaran gai", dalam penampilannya menun/ukkan keluwesan dan rasa welas asih yang disertai kemurnian dan ke"ersihan lahir "atin tidak terpengaruh oleh materi duniawi dan dipakai panutan di masyarakat 3.ontoh% para Maharsi, $a"i dalam agama Islam4 & FGara ialah adat istiadat yang keramat yang "erlaku disuatu tempat ' Ftmatusti 6asa puas diri 6asa puas adalah ukuran yang selalu diusahakan oleh setiap manusia untuk men.apai kepuasan terse"ut harus didasarkan pada ke"enaran atau a/aran agama 82 Penegakan hukum yang adil dalam a/aran Hindu mempunyai konsep yang /elas di/a"arkan atau diaplikasikan dalam konsep ?raddh@ atau #eimanan Hindu di"agian yang ketiga, yaitu% #arma Phala #arma Phala merupakan hukum yang uni2ersal mem"erikan dalil atau rumusan yang pasti #arma Phala "erasal dari * 3dua4 kata, yaitu% B#armaC S #r S mem"uat yang "erarti per"uatan, sedangkan Phala S hasil, /adi arti dari #arma Phala adalah% Setiap per"uatan akan mendatangkan hasil, /uga "isa dise"ut dengan hukum se"a" aki"at, yaitu% segala se"a" "erupa per"uatan akan mem"awa hasil dari per"uatannya )ntuk le"ih pasti kita perhatikan Sloka di"awah ini% &arma #hala ngaran ika paraning gawe ala ayu 3slokantara4 Artinya% #arma Phala adalah aki"at per"uatan "aik dan "uruk #arma mem"erikan pahala yang pasti, apa yang kita nikmati dalam kehidupan ini tidak semata0mata merupakan takdir dari Tuhan #ehidupan ini sendirilah yang menentukan #alau kita "er"uat yang "aik maka kita akan memperoleh pahala yang "aik pula demikian pula se"aliknya kalau kita "er"uat yang tidak "aik maka penderitaanlah yang kita nikmati $amun perlu diingat "ahwa penikmatan dari hasil itu sendiri dapat dirasakan dalam , 3tiga4 kemungkinan, yaitu% : San.ita #arma Phala, ialah pahala dari per"uatan kita dalam kehidupan terdahulu yang "elum ha"is dinikmati dan masih merupakan "enih yang menentukan kehidupan kita yang sekarang Aadi adanya orang menderita dalam hidup ini walaupun ia selalu "er"uat "aik adalah dise"a"kan oleh san.ita karma 3karmanya yang lalu4 yang "uruk yang mau tidak mau ia harus merasakan "uahnya sekarang karena dikelahirannya yang terdahulu "elum ha"is diterimanya Se"aliknya orang yang "er"uat .urang dan nampaknya sekarang "er"ahagia adalah 83 karena san.ita karmanya yang dahulu "aik tetapi nantinya pasti akan menerima hasil per"uatannya sekarang yang tidak "aik itu * Prara"da #arma Phala, ialah pahala dari per"uatan kita pada kehidupan sekarang, hasilnya diterima pada kehidupan sekarang /uga =ontoh % #alau kita makan .a"e, maka mulut kita akan terasa pedas #alau kita mengam"il api, tangan kita akan ter"akar #alau kita makan nasi, ha"is makan kita kenyang , #riyamana #arma Phala, ialah hasil per"uatan yang tidak sempat dinikmati pada saat "er"uat, sehingga harus diterima pada kehidupan yang akan datang =ontoh % Aika seseorang "er"uat "aik, suka menolong, /u/ur, maka setelah mati akan mendapat sorga dan se"aliknya !emikianlah #arma Phala diyakini se"agai !alil Hukum yang asli, sehingga pada setiap tindakan dan perilaku penganut agama Hindu selalu "erpedoman pada hukum #arma Phala Tegasnya .epat atau lam"at, dalam kehidupan sekarang atau nanti segala pahala dari per"uatan itu pasti diterima, karena sudah merupakan hukum Aadi hukum karmaphala itu tidak menye"a"kan putus asa dan menyerah pada nasi" 3fatalistis4 tetapi positip dan dinamis Ini harus disadari #ita harus sadar "ahwa penderitaan kita disaat ini adalah aki"at dari per"uatan yang lampau !an kita sadar pula "ahwa suatu saat penderitaan itu akan "erakhir dan diganti dengan ke"ahagiaan, asal kita "er"uat "aik selalu walaupun dalam kita menderita, Per"uatan yang "aik disaat ini akan mengaki"atkan ke"ahagiaan nanti !engan kesadaran ini, kita tidak perlu sedih atau menyesali orang lain karena mengalami penderitaan dan tidak perlu som"ong, karena mengalami ke"ahagiaan Itu semua adalah hasil per"uatan kita sendiri Tetapi walau 84 hukum karmaphala itu seolah0olah "erdiri sendiri di dalam lingkaran se"a" aki"at, tetapi itu tidak terlepas dari kekuasaan Sang Hyang Widhi 5enar "ahwa per"uatan seseorang itu yang menentukan pahalanya, tetapi mengenai ma.amnya "uah dan waktu pemetikannya itu tergantung kepada keadilan Sang Hyang Widhi Sang Hyang Widhi yang menentukan pahala dari karmanya 5eliau mem"eri gan/aran sesuai dengan hukum karmanya Aadi kelahiran kita kedunia walaupun dalam menderita adalah sesungguhnya sangat "eruntung karena kita mendapat kesempatan untuk "er"uat "aik, meningkatkan /iwa kita untuk menentukan hidup kita yang akan datang ,& 2un"si Pr74etik A"ama Hin!u Dalam Hukum Agama Hindu mem"erikan tuntunan dan arahan moral yang "enar kepada pemeluknya untuk menu/u tu/uan hidup se"agaimana /uga tu/uan Agama Tuhan men.iptakan manusia disertai dengan * 3dua4 unsur, yaitu% B)nsur PositifC dan B)nsur $egatiiC 35aik dan 5uruk4 )ntuk men/alani Swa !harma dan Para !harma dalam hidup ini, supaya tidak ter/adi "enturan antara dua hal terse"ut maka oleh manusia di"uatlah aturan yang dise"ut Hukum $amun perlu dipahami "ahwa Agama se"agai "asi. atau dasar pada hukum terse"ut, setiap gerak hukum yang selalu diwarnai oleh a/aran Agama Materi hukum yang diam"il dari nilai0nilai Agama yang ada, dengan kata lain Agama se"agai induk "erlaku dari Hukum itu sendiri sehingga tu/uan Agama selaras dengan tu/uan hukum, yaitu% menuntun dan mengarahkan manusia untuk men.apai keharmonisan dalam hidup !alam Pustaka Su.i Weda dan Pustaka Su.i Agama Hindu lainnya, terdapat ungkapan0ungkapan yang merupakan fungsi profetik dalam hukum, 85 dari sudut pandang Agama Hindu, diantaranya ialah% Weda Smerti 3Manu Smerti4% >II*+,:>II:&%:'4 5ila 6a/a tidak menghukum dengan tidak /emu0/emunya kepada orang0orang yang patut dihukum, maka yang kuat akan melalap yang lemah, seperti ikan dalam tempayan Hukum dapat di2onis tepat 3"i/aksana4 hanya oleh orang0orang yang su.i, setia kepada /an/i yang "ertindak selalu menurut !harma 3Mem"aga !harma4 oleh orang yang mempunyai pem"antu ahli dan "i/aksana !imana keadilan dirusak oleh ketidak adilan atau ke"enaran atau kelo"aan, sedangkan hakim melihatnya, mereka akan dihan.urkan pula #eadilan yang dilanggar, menghan.urkanI keadilan yang dipelihara akan men/aminnya, oleh karena itu keadilan /angan dilanggar, pelanggaran keadilan akan menghan.urkan kita sendiri !emikianlah ungkapan dalam Weda Smerti 3Manu Smerti atau Mana2a !harma Sastra4 Selan/utnya dapat kami kemukakan ungkapan dalam Wira.arita 6amayna, yang merupakan amanat Sri 6ama, se"agai salah seorang Awatara Wisnu 3Pen/elmaan Tuhan Turun ke !unia4I 6amayana 3III-'I --I H', JJI>'&4 #etenangan, kasih sayang hendaklah selalu dilaksanakan Aangalah lemah kepada apa yang ditakutkanX #esalahan rakyat "ila dia"aikan, ia tidak akan mengenal setia lagi, ia akan "er"uat sewenang0wenang Seperti halnya si kam"ing, takut, hormat ia pada kayu yang tegak, "ila .ondong, sam"il main0main ia meniti naik Senang tiada khawatir ia "erlari 5ila /elas /ahat hendaknya dihukum, "ila perilakunya salah, lenyaplah ia yang "esar dosanya Per"in.angkan dan pertim"angkan dengan sungguh0sungguh !emikianlah "ila orang "er/asa "erilah Anugerah, "erilah kesenangan Itulah yang patut di"eri Anugerah, dan yang patut dihukum 86 5rata Hyang Yama, menghukum orang yang melakukan ke/ahatan Hyang Yamalah yang menyiksa roh pen/ahat sesudah mati Adinda /uga patut menghukum orang yang melakukan kesalahan )payakan untuk menumpas setiap orang yang "ermaksud menghan.urkan $egara Mengka D& Ran"kumam Pemaparan tentang hukum ini menga/ak dan mengayadarkan kita "ahwa sesungguhnya aturan hukum apa pun yang ada di dunia ini adalah "erasal dari hukum Tuhan, yaitu hukum ta yang mengatur seluruh alam dan komponennya Nleh karena itu, agama dan hukum "erkaitan erat, agama se"agai basi$ atau dasar hukum terse"ut Setiap gerak hukum diwarnai oleh a/aran agama, materi hukum yang ada di dunia ini diam"il dari a/aran agama se"agai induk "erlaku dari hukum itu sendiri sehingga tu/uan agama selaras dengan tu/uan hukum, yaitu menuntun dan mengarahkan manusia untuk men.apai keseim"angan hidup 3Moksartham /agadhita ya .a iti dharma4 Agama Hindu mem"erikan tuntunan dan arahan moral yang "enar kepada pemeluknya untuk menu/u tu/uan hidup se"agaimana /uga tu/uan Agama Tuhan men.iptakan manusia disertai dengan * 3dua4 unsur, yaitu% B)nsur PositifC dan B)nsur $egatiiC 35aik dan 5uruk4 )ntuk men/alani Swa !harma dan Para !harma dalam hidup ini, supaya tidak ter/adi "enturan antara dua hal terse"ut maka oleh manusia di"uatlah aturan yang dise"ut Hukum !alam agama Hindu sangat menekankan hukum yang adil yang sudah /elas di/a"arkan dalam kita" 0 kita" su.i >eda se"agai dasar dari hukum Hindu yang menuntun dan mem"eri arahan moral yang "enar kepada pemeluknya Agama E& Da4tar Pustaka 87 Maswinara 3I Wyn4, Tahun :EEH, 5hagawad 7ita, Pener"it Paramita, Sura"aya Nka 3I 7usti Agung4, Tahun :EE*, Slokantara, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta Pud/a 37 MA4, 6ai Sudharta, 3T/okorda4, Tahun :EE-, Manawa !harma Sastra, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EE', Sama >eda Samhita, Pener"it Hanuman Sakti Aakarta 88 BAB I' ETIKA 5MORALITAS6 A& K7m.etensi Dasar Agama se"agai sum"er moral yang di/adikan dasar etika dan moralitas"agi umat hindu yang "erpedoman dari kita" su.i weda Sehingga% Mahasiswa mampu memahami agama se"agai sum"er moral Mahasiswa mampu memahami dan meme"edakan setiap a/aran etika dan moralitas menurut weda, Manusmrti, Maha"rata, 5hagawangita, wrhaspatitattwa, sarasamu..aya, kita" slokantara B& In!ikat7r Men/elaskan agama se"agai sum"er moral Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut Weda Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut Manusmrti Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut Maha"rata Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut 5hagawadgita Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut wrhaspatitattwa Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut Sarasamu..aya Men/elaskan a/aran etika dan moralitas menurut kita" Slokantara A& Materi Etika 3moralitas4 yang "ersum"er dari a/aran agama merupakan suatu a/aran yang sangat penting sekali dalam kehidupan manusia, se"a" konsep ini menga/arkan manusia untuk selalu mengkedepankan ke"enaran dan ke"a/ikan Implementasinya manusia mampu mengendalikan diri dalam setiap gerak langkah kehidupan agar terwu/ud kedamaian tanpa kekerasan 89 +& A"ama Seba"ai Sumber M7ral& Menurut agama Hindu Etika dan Moralitas sama dengan Susila Susila "erasal dari kata Sanskerta BSilaC yang "erarti tingkahlaku, mendapat awalan BSuC yang "erarti "aik #ata Susila "erarti sikap(tingkahlaku yang "aik dan "enar Tata Susila "erarti peraturan tingkahlaku yang "aik dan mulia yang harus men/adi pedoman hidup manusia 3Mantra, :EFE%'4 A/aran Etika atau Tata Susila yakni tingkahlaku yang "aik dan "enar untuk ke"ahagiaan hidup serta keharmonisan hu"ungan antara manusia dengan Tuhan Yang Mahaesa, antara sesama manusia, dengan alam semesta dan .iptaan0$ya 3Titi", :EE-%,F4 Peraturan tingkahlaku yang "aik dise"ut orang Tata susila $ama lainnya adalah Etika, "ila etikad "eretika masih dalam angan0angan dise"ut orang "udi "aik dan "ila diwu/udkan dalam tindakan dise"ut orang "udi pekerti yang "aik Etika adalah pengetahuan tentang kesusilaan #esusilaan "er"entuk kaidah0kaidah yang "erisi larangan0larangan atau suruhan0suruhan untuk "er"uat sesuatu !engan demikian dalam etika kita akan dapati a/aran tentang per"uatan yang "aik dan per"uatan yang "uruk Per"uatan yang "aik itulah supaya dilaksanakan dan per"uatan yang "uruk itu dihindari Agama se"agai sum"er moral yang di/adikan landasan dasar etika dan moralitas "agi umat Hindu, sedangkan pedoman yang dipergunakan adalah #ita" Su.i Weda dan #ita"0kita" Su.i Agama Hindu lainnya 5erikut ini "e"erapa a/aran etika dan moralitas dalam #ita" ?u.i Hindu )& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut -e!a Segala yang ada ini tunduk pada 6ta !emikian pula halnya dengan manusia !engan mengikuti rta orang akan hidup harmonis dengan alam dan 90 sesama manusia Per"uatan yang "erlawanan dengan rta dise"ut anrta, yang artinya ketidak"enaran Hidup agar mengikuti hukum alam, manusia yang hidup dengan mengikuti hukum alam akan selalu "er"ahagia Se"aliknya orang yang melawan hukum alam dengan menggunduli hutan "elantara, akan menim"ulkan kesulitan "agi umat manusia, seperti datangnya "an/ir, tim"ulnya longsor dan lain0lain $a de2@mimati 2ratam Rat@tm@ .ana /r2ali tath@ yu/@ 2i 2@2fte 6g2eda J,,E Ter/emahan% Manusia tidak dapat melawan hukum alam dan kehendak Tuhan, manusia yang melawan hukum alam hidupnya menghadapi kesulitan Suka menolong, >eda menga/arkan orang harus "akti kepada Tuhan, dengan "akti orang akan memperoleh sifat0sifat "aik Tuhan Nrang terse"ut akan men/adi "aik hati, suka "er"uat "aik dan suka menolong orang lain yang "erada dalam kesulitan Nrang "aik dan suka menolong pasti akan memperoleh perlindungan Tuhan dan hidupnya akan selalu "ahagia >anR@y@ dugdham pDt2@ s@dhy@ 2asa2aR.a ye te 2ai "radhnasya 2istapi payo asy@ up@sate Athar2a2eda J:+,: Ter/emahan% Nrang yang suka menolong dan "ersifat "aik selalu akan memperoleh kekuatan dengan pertolongan Tuhan mereka akan selalu hidup "ahagia Semua manusia "ersaudara, sesungguhnya dunia ini adalah satu keluarga "esar Tiada yang "esar, tiada yang ke.il, semua manusia adalah 91 saudara yang harus "ergerak demi men.apai kema/uan dan menghan.urkan ke/ahatan "ersama !engan demikian semua manusia akan "ahagia dan se/ahtera, hidup tenang dan damai Ter.apailah kese/ahteraan se.ara menyeluruh di dunia /!yesthso akani sthsa ete sambhrtaro vyrdhuh subhagya yuv pit svap rudra esm sudugh prnih sudin marudbhyah 6g2eda >-+' Ter/emahan% Tiada yang "esar dan tiada yang ke.il semua adalah saudara, ma/ulah demi kema/uan karma utama pemuda menghan.urkan ke/ahatan semua manusia akan hidup se/ahtera dan "ahagia Nrang harus hidup damai, hidup dalam suasana persaha"atan Semua orang hendaknya mampu melihat orang lain se"agai saha"at, maka mereka tidak akan saling mem"en.i !engan demikian semua kemarahan, permusuhan, kedengkian dan ke"en.ian akan hilang #utipan "erikut men.erminkan hal ini% drte drmha m@ mitrasya m@ .aksus@ sar2@ni "hLt@ni samDksant@m, mitrasy@ham .aksus@ sar2@ni "hLt@ni samikse mitrasya .aksus@ samiksamahe 3Ya/ur2eda, ,-:F4 Ter/emahan% Tuhan, kuatkanlah kami Semoga semua orang memandang kami se"agai seorang saha"at, Semoga saya memandang mereka se"agai seorang saha"at, Semoga kami pandang memandang se"agai seorang saha"at !engan hidup "ersaha"at "erarti orang harus kasih sayang kepada orang lain, hormat kepada orang tua, men/auhi ke"en.ian, mendam"akan kesatuan dan persatuan Hal ini ter.ermin dari kutipan "erikut% sahahrdayam s@mmanasyam a2id2esam krnomi 2ah, anyo anyam 92 a"hi haryata 2atsarh/@tam i2@ghnya anu2ratah pituh putro m@tr@ "ha2atu sammanah, /@y@ patye madhu matim 2@.am 2adatu Ranti2am, m@ "hr@t@ "hr@taram d2iksan m@ s2as@ram uta s2as@ samyan.ah sa2rat@ "hul2@ 2@.am 2@data "hadray@ 3Athar2a >eda, ,,+:0,4 Ter/emahan% Aku /adikan engkau sehati, satu pikiran, "e"as dari ke"en.ian #asihlah satu sama lain seperti sapi mengasihi anaknya yang ia lahirkan 5iarlah anak setia kepada ayah dan satu hati dengan i"u "iarlah istri "er.akap dengan manis dan dengan kata0kata yang "agus pada suami Aangan sdr laki "en.i pada sdr laki, sdr perempuan dengan sdr perempuan rukunlah, "ersatulah dalam tu/uan, "erkatalah dengan kata0kata persaha"atan ,& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut Manusmrti Manusmrti adalah salah satu kita" !harmaRastra yang ter"aik !i dalam kita" ini "anyak terdapat a/aran etika #ita" ini menga/arkan agar hidup ini didasarkan atas !harma Ini "erarti kita harus "erpikir, "erkata dan "er"uat yang "aik dan "enar sehingga kita mendapatkan kerahayuan Hanya dengan melaksanakan !harma orang mendapatkan ke"ahagian di dunia dan di akhirat Manusmrti menye"utkan% adh@rmiko naro yo hi yasya .@pyanrtana dhanam, hims@rataR .a yo nityam neh.isau sukhamedhate 93 3Manusmrti, I>:H+4 Ter/emahan% Seseorang yang tidak men/alankan dharma atau orang yang mendapat kekayaan dengan /alan .urang dan orang yang suka menyakiti makhluk lain, tidak akan pernah "er"ahagia di dunia ini n@mutra hi sah@y@rtham pit@ m@t@i .a tisthatah, na putrad@ram na /n@tir dharmas tisthati ke2alah 3Manusmrti, I>*,E4 Ter/emahan% Tidak "apak, tidak i"u, tidak anak, tidak istri atau teman akan mengantarkan orang ke dunia sana Yang tetap ada padanya hanyalah !harma Salah satu dharma kita yang amat mulia ialah hormat kepada i"u dan 5apak !emikian pula kepada i"u dan "apak guru di sekolah I"u dan "apaklah yang menye"a"kan kita ada yang merawat dan mem"iayai hidup kita se/ak ke.il 5etapa "esarnya pengor"anannya kepada anak tak dapat dihitung dan di"ayar Tiada kasih yang dapat menyamai kasih i"u Malu apakah yang kita pakai mem"alas /asa i"uP Hanya "akti kita mempersenang mereka, dan i"u akan mem"erkati kita !emikian pula hormat kita kepada i"u dan "apak guru di sekolah yat mtpitarau kleaam sahete sambhave nrnm na tasya niskrtih aky kartum varsaatair api 3Manusmrti, II**H4 Ter/emahan% Penderitaan i"u dan "apak sewaktu lahirnya anak tidak dapat di"ayar, walaupun dalam seratus tahun tayornilyam priyam kuryt $ryasya $a sarvad tesveva trisu tustesu 94 tapah sarvam sampyate1 3Manusmrti, IM**F4 Ter/emahan% Hendaknya ia mempersenang kedua mereka itu 3i"u dan "apak4 dan guru penga/ian 3guru yang mem"erikan pengetahuan4 Andaikata kita dapat mempersenang ketiga mereka itu maka semua tapa akan "erhasil 0& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut Maabarata& Mah@"harata adalah salah satu kita" Itih@sa Itih@sa yang lain adalah 6amayana Mah@"h@rata menga/arkan supaya orang menaruh kasih sayang, rasa "ersaha"at, simpati dan "eritikad "aik terhadap semua makhluk Ini semuanya akan mengantarkan orang kepada kedamaian, dan dengan kedamaian orang akan dapat mewu/udkan kese/ahteraan hidup, ke"ahagiaan hidup sehat lahir "atin #utipan "erikut menun/ukkan hal ini% Yadanyesam hitam nasya @tmanah karma purusam, srapatrapeta 2a yena na tat kury@t katarh.ana 3Mah@"h@rata4 Ter/emahan% Per"uatan yang tidak mengantarkan orang kepada kerahayuan, atau mem"awa malu kepada kita, /anganlah itu dilakukan kepada siapapun sar2e "ha2antu sukhinah sar2e santu niramayah sar2e "hadr@ni paRyantu m@ kaR.id duhkha "ag "ha2et 3Maha"harata4 Ter/emahan% Semoga semua "ahagia, semoga semua sehat dan /u/ur, semoga semua men/umpai ke"ahagiaan, semoga tidak ada yang sengsara 95 1& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut Ba"a#?!"Hta& 5haga2adgita ter"agi atas :F 5a" Hampir seluruh isi 5haga2adgita merupakan per.akapan antara #rsna dan Ar/una, per.akapan antara guru dengan murid, antara awatara dengan seorang penganutnya !alam 5haga2adgita ke.endrungan0ke.endrungan sifat manusia di"edakan men/adi dua "agian, 3:4 !ai2i Sampat, yaitu ke.endrungan kedewataan #e.endrungan kedewataan adalah ke.enderungan0ke.enderungan yang mulia yang menye"a"kan manusia "er"udi luhur yang mengantarkan orang untuk mendapatkan kerahayuan 3*4 Asuri Sampat, yaitu ke.enderungan keraksasaan #e.enderungan ini adalah ke.enderungan yang rendah yang menye"a"kan manusia "er"udi rendah yang menye"a"kan manusia dapat /atuh ke /urang neraka #edua ke.enderungan itu ada pada diri semua orang hanya dalam ukuran yang "er"eda0"eda Ini "erarti "ahwa dalam diri orang terdapat sifat "aik dan sifat "uruk atau su"hakarma dan asu"hakarma Agar orang tidak dikuasai oleh ke.enderungan0ke.enderungan yang rendah ia harus mengendalikan diri dari gun.angan0gun.angan hati yang tidak "aik Sifat kedewataan adalah sifat0sifat etis karena semuanya itu mem"awa orang pada keserasian, kedamaian, tulus, ahimsa, /u/ur, hormat kepada guru, kesu.ian "adan dan pikiran, serta ketetapan hati dan penguasaan diri adalah sifat0sifat etis yang "aik dan "enar Ini "erarti orang harus menghindar dari sifat0sifat keraksasaan )saha untuk dapat lepas dari sifat0sifat tidak "aik ialah dengan /alan menguasai diri sendiri !alam hu"ungan ini 5haga2adgita "erulang0ulang menye"utkan agar orang dapat menguasai indriyanya, karena indriya yang menghu"ungkan manusia dengan dunia ini, dunia o"/ek kesenangan !engan menguasai 96 indriya maka keinginan yang tim"ul dari dirinya itu dapat diarahkan kepada tu/uan0tu/uan yang "aik yang mem"awa keselamatan kepada dirinya sendiri Adapun metode untuk menguasai indriya, 5haga2adgita mengikuti praktek a/aran yoga Indriya harus ditarik dari o"/ek0o"/ek keinginan seperti kura0 kura menarik semua anggota "adannya ke dalam dirinya yad@ samharate .@yam kurmo ng@nD2a sar2aRah, indriy@nindriy@rthe"hyas tasya pra/n@ praghit@ 35haga2@dgita H'F4 Ter/emahan% Ia yang dapat menarik indriyanya dari o"/ek keinginan dengan sempurna, sepeni kura0kura yang menarik anggota "adannya ke dalam dirinya, itulah orang "i/aksana !ari uraian di atas tampaklah "ahwa "enda0"enda dunia inilah yang menggun.ang0gun.angkan hati manusia yang men/auhkannya dari ketenangan, kedamaian hati, dan ke"ahagiaan #arena itu orang diharuskan dapat mengendalikan indriyanya ke dalam ikatannya dengan "enda0"enda duniawi ini, sehingga ke"i/aksanaan tetap men/adi pelita penerang /iwa Seperti terungkap pada sloka0sloka di "awah ini% dhyayto vigvayn pumsah sangas tes6pa!yate sangt sn!yale kmah kmt krodho bhi!yate1 35haga2@dgDta II-*4 Ter/emahan% 5ila seseorang selalu memikirkan "enda0"enda duniawi, ia akan terikat kepadanya !ari ikatan mun.ul keinginan, dari keinginan mun.ul kemarahan krodhd bhavati sammohah sammoht smrti-vibhramah, smrti-bhramd buddhi-no 97 buddhi-nst pranayati1 35haga2adgita II-,4 Ter/emahan% !ari kemarahan mun.ulah ke"ingungan, dari ke"ingungan hilang ingatan, hilang ingatan menghan.urkan pikiran, kehan.uran pikiran mem"awa kemusnahan rga-dvesa-viyuklais tu visayn indriyai $aram, tma-vayair vidheytm prasdam adhiga$$hati 35haga2adgita II-&4 Ter/emahan% Akan tetapi ia yang dapat mengendalikan pikirannya di tengah "enda0"enda duniawi, dengan dapat menguasai indriyanya, "e"as dari ikatan dan perasaan enggan ia men.apai ketenangan !engan indriya yang terkendali, dengan hati yang tenang orang harus melakukan kewa/i"annya di dunia ini dengan /alan "eker/a, seperti diungkap dalam sloka di "awah ini saha/am karmakaunteya sa0donam api na tya/et, sar2@ram"h@ hi dosena dhLmen@gnir i2@yrt@h 35haga2@dgDta J>III&F4 Ter/emahan% Nrang hendaknya /angan melepaskan peker/aan yang sesuai dengan diri, N Ar/una, meskipun ada kurangnya, karena semua usaha diselimuti oleh kekurangan seperti api oleh asap &armanaiva hi samsiddhim thita !anakdayah, loka-sagngraham evpi sampayam kartum arhasi1 35haga2adgita III*+4 Ter/emahan% 98 Hanya dengan "eker/a, Pra"u Aanaka dan lain0lainnya mendapat kesempurnaan, /adi kami harus /uga melakukan peker/aan dengan pandangan untuk pemeliharaan dunia !emikianlah a/aran etika dan moralitas serta pengendalian diri dia/arkan oleh kita" 5haga2adgita yang hendaknya men/adi pedoman "ertingkahlaku dalam mengarungi hidup di dunia ini :& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut -ras.atitattBa& Wrhaspati tattwa terdiri dari H& sloka yang masing0masing di/elaskan maksudnya dalam "ahasa Aawa #una Isinya merupakan per.akapan antara 5hatara Parameswara dengan yang Mulia Wrhaspati Pengendalian diri, Etika dan Moralitas Agar orang tidak /atuh ke /urang neraka maka orang harus mengendalikan dirinya dan melaksanakan a/aran etika sehingga ke.endrungan0ke.endrungan hati yang "uruk dapat di"endung dan ke.endrungan hati yang "aik dapat dipupuk !alam hu"ungan ini Wrhaspatitattwa mengam"il ast@nggayoga a/aran 6si PataT/ali se"agai /alan untuk menguasai diri !engan demikian a/aran yama niyama dalam a/aran ini /uga men/adi alas a/aran yoga ialah se"agai a/aran yang "ersifat etis Susunan satangga yoga dalam kita" Wrhaspatitattwa ini "er"eda dengan Susunan sadangga yoga 6si PataT/ali, dengan memisahkan yama niyama dari kedelapan anggota yoga, sehingga yang tinggal enam anggota yoga itu dise"ut sadangga yoga Susunan sadangga yoga itupun "er"eda dengan susunan dalam yoga sLtra, yaitu dengan mendahulukan dhyana dari pranayama dan mengganti asana dengan tarka yoga Tetapi pen/elasan masing0masing anggota yoga itu sesuai pula dengan pen/elasan yoga sLtra PataT/ali !alam kita" Wrhaspatitattwa ini a/aran yoga dimulai dengan /alan sadangga yoga dan kemudian a/aran yama niyama Seperti kutipan di "awah ini 99 Praty@h@raRtath@ dhy@nam pr@nay@maR.a dh@ranam, Tarkas.ai2a s@madhis.a sadangga yoga u.yate $ahan tang sadanggayoga ngaranya, ika ta sadhana ning sang mahyun umangguhakena sang hyang WiResa denika, pahawas tang hidepta, haywa ta iw]ng0iw]ngdentang]ngo sang hyang a/i hana praty@h@ra yoga ngaranya, hana dhyanayoga ngaranya, hana pr@n@yama yoga ngaranya, hana dh@rana yoga ngaranya, hana harus tarkayoga ngaranya, hana sam@dhi yoga ngaranya, nahan tang sadangga yoga ngaranya 3Wrhaspatitattwa, ',4 Ter/emahan% !emikianlah sadangga yoga namanya, itulah sarananya orang yang ingin menemukan sang hyang Wisesa, "iarlah terang hitam, /anganlah kalut olehmu mendengar a/aran ini Ada pratyahara yoga namanya ada dhy@na yoga namanya, ada tarka yoga namanya, ada sam@dhi yoga namanya !emikian Sadangga yoga namanya #ita" Wrhaspatitattwa /uga menga/arkan, indriya dan pikiranlah yang dikendalikan untuk memperoleh kedamaian hati !alam a/aran ini pikiran itu dise"ut .itta, namun kadang0kadang dise"ut /nana atau hati N"/ek pemusatan pikiran ialah sang hyang WiResa, yang di sana sini /uga dipanggil 5hat@ra ?iwa atau sang hyang Param@tma Pen/elasan masing0masing "agian yoga ini seperti di "awah ini Indriy@nindriy@rthe"hyan 2isaye"hyah prayatnatah, /nantena manasahrlya praty@h@ro nigadyate Ikang indriya ka"eh winat]k wisayanya, ikang .itta "udhi mana tan wineh maparan0parana kin]mitak]n ing .itta malilang, yeka praty@hara ngaranya 3Wrhaspatitattwa, '&4 Ter/emahan 100 Indriya itu semua ditarik sasaran keinginannya, .itta "uddhi manah tidak di"iarkan mengem"ara ke mana0mana, namun dipegang "aik0"aik pada .itta yang hening "ersih, itulah praty@h@ra namanya $ird2and2an nir2ik@r@n.a nis@ntama.alam tath@, yadrLpam dhy@yate nityam, tad dhy@namiti kathyate Ikang /n@na tan pangrwarrwa, tatan wik@ra, enak h]n]ng0 h]n]ng nira, umid]ng sado tan k@warapan, yeka dhy@na yoga ngaranya 3Wrhaspatitattwa, ''4 Ter/emahan Pikiran yang memusat, tidak "eru"ah0u"ah, tenang dan tentram, tetap tidak goyah, tidak terselimuti apa0apa, itulah dhyana yoga namanya Pidhy@ya sar2ad2@rr@ni 2@yurantranigrhyate, mLrdh@nam 2@yuno"hidya pr@n@yama nigadyate Ikang sar2adw@ra ka"eh yateka tutupana mata, irung, tutuk, talinga, ikang wayu huwus inis]pngLnin rumuhun, yateka win]twak]n mahawana ng wunwunan, kunang yapwan tan a"hhyasa ikang w@yu mahawaneng hirung, ndan sakasadidik dening manetwak^ wayu, yateka pr@nayama yoga ngaranya 3Wrhaspatitattwa, '-4 Ter/emahan Semua pintu ditutup, mata, hidung, mulut, telinga )dara yang telah dihirup terle"ih dahulu, dihem"uskan keluar melalui u"un0u"un 5ila tidak terlatih udara melalui itu, dapatlah dikeluarkan melalui hidung Hendaknya sedikit demi sedikit Yang demikian itulah dise"ut pr@nay@ma yoga 5ngkram hrdaye sthpya, tattwal8ne swtmalym, 5ngkrah samdhto yasmd, dhranam vai nigadyate1 101 Hana ongkrsabda umungwing hati, yateka dhranm, yapwan hilang ika nora karengo ri kla ning yoga yeka iwtma ngaranya, s6nywak bhatara Siwa yan mangkana, yeka dhrana yoga ngaranya Wrhaspatitattwa, 'H4 Ter/emahan Ada Nngk@ra Ra"da namanya, tempatnya dalam hati, itulah supaya ditahan kuat0kuat 5ila ia lenyap tak terdengar lagi waktu melaksanakan yoga, itulah Siwa @tma namanya Pada saat yang demikian 5hat@ra Siwa "er"adan sunya Yang demikian itulah dh@rana yoga namanya ka iva tadr6pam, ksah santatam druvam, Nihsabdam tarkayetnityam sa tarka iti kahyate1 &adi ksa rakwa sang hyang paramrtha, ndan ta palenanira lawan ksa, tan hana abda ri nira, ya ta kalingan ing paramartha, papada nira lawan awang-awang malilang !uga, yeka tarkayoga ngaranya1 3Wrhaspatitattwa, 'F4 Ter/emahan Seperti angkasalah sang hyang param^rtha, 5adannya dengan angkasa ialah padanya tidak ada suara !emikianlah hakikat sang hyang param@rtha sama dengan awang0awang yang "ersih #eadaan yang demikian tarkayoga namanya Nirupeksam nirkalpam nihsprhe sntamavyayam, /linggam $intayet nityam, samdhistena kathyale1 Ikang /nn@ tan popakaa, tanpangalpana, tan hana kahar]p nira, tan hana sinadhyanira, alilang tan k@waranan /uga, tatan pakahilangan, tatan pawastu ikang .etana, apan m@ri humid]p sira ikang sarira, luput sangkeng .atur kalpana =aturkalpan@ ngaranya, wruh lawan kinawruhan pangawruh lawan mangawruhi, nahan yang .atur kalpana ngaranya, ika ta ka"eh tan hana ri sang yogDRwara, yateka sam@dhi yoga ngaranya 3Wphaspatitattwa, 'E4 102 Ter/emahan Pikiran yang sadar dari apa yang dipandang, "e"as dari apa yang "er"entuk, tiada yang diharap0harapkannya, tidak ada yang hendak di.apainya, su.i "ersih tak terlutup apapun /uga, tidak ada wu/udnya kesadaran itu, se"a" tidak lagi ia memikirkan "adannya, "e"as dari .atur kalpana =atur kalpana namanya ialah tahu dan yang diketahui, pengetahuan dan mengetahui, itulah .atur kalpana namanya, itu semuanya tidak ada pada sang yogiswara Yang demikian itulah samadhi yoga namanya Suasana yang di uraikan di atas ini suasana seseorang yang sedang melaksanakan praktek yoga Sudah tentu tidak semua orang dapat melaksanakan a/aran yoga seperti itu karena kemampuan orang "er"eda0 "eda Suasana pikiran yang digam"arkan di atas adalah suasana pikiran yang luar "iasa tenangnya lepas dari sentuhan rangsang dunia ini, karena kemampuan pengendalian pikiran yang luar "iasa pula Sang YogDRwara /ulukannya orang yang demikian Setelah uraian0uraian terse"ut di atas "arulah di dalam kita" Wrhaspatitattwa diuraikan a/aran yama niyama yang merupakan a/aran etika di dalam yoga Seperti sudah dise"utkan di depan Susunan yama niyama ini di sana sini ada per"edaan0per"edaannya dengan yama niyama dalam yoga siltra PataT/ali Susunan yama dalam kita" Wrhaspatitattwa adalah semikian Ahims@ "rahma.ayan.a, satyam a2ya2ah@rikam, Astainyamiti pan.aite yam@ rudrena "h@sit@h Ahims@ ngaranya tan pamati0mari, "rahma.arya ngaranya tan ahyun ara"ya, satya ngaranya tatan mithyawa.ana, awyawah@rika ngaranya tan awiw@da, tan adol aw_lya, tan paguna dosa, astainya ngaranya tan amaling0maling, tan angalap drewya ning len yan tan u"haya 3Wrhaspatitattwa, -+4 Ter/emahan% 103 Ahims@ namanya tidak me"unuh0"unuh, "rahma.ari namanya tidak mau kawin, satya namanya tidak "erkata "ohong, awyawaharika namanya tidak "er/ual "eli, tidak "er"uat dosa karena kepintaran, astainya namanya tidak men.uri, tidak mengam"il milik orang lain "ila tidak dapat persetu/uan kedua pihak !emikianlah susunan yama dalam kita" Wrhaspatitattwa yang sifatnya etis sekali !emikian pula susunan niyama dalam kita" ini sifatnya /uga seperti yama yaitu sangat etis se"agai pedoman hidup yang "aik Susunannya seperti di "awah ini /krodha guruur6s sau$am haralghavam, apramda$a pan$aite niyamh parik8lith1 /krodha ngaranya tan bwat sRrRngRn, gurususr6s ngaranya bhakty aguru, sau$a ngaranya nitya ma!apamaradina arira, hralghawa ngaranya tan abwat ing pinangan, apramda ngaranya tan palRh-palRha1 3Wrhaspatitattwa, -:4 Ter/emahan% Akrodha namanya tidak marah sa/a, gurususrLs@ namanya "akti "erguru, sau.a namanya selalu melakukan /apa, mem"ersihkan "adan, @h@ral@ghawa ialah tidak "anyak0"anyak makan, apram@da namanya tidak lalai A/aran0a/aran yama niyama seperti terse"ut di atas /uga kita dapati terse"ar dalam lontar0lontar di 5ali antara lain ialah lontar >ratiRasana, Pan.aRiksa 9& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut S@rasamuGGa$a& Sarasamu..aya menye"utkan "ahwa hanya manusialah yang mengenal per"uatan yang salah dan "enar, "aik dan "uruk, dan dapat men/adikan yang tidak "aik itu men/adi "aik Itulah salah satu kemampuan manusia yang di"erikan oleh Tuhan #arena manusia ini adalah mahluk yang mulia, mahluk 104 "erpikir, maka ia mampu melepaskan dirinya dari asu"h@ karma dan masuk dalam su"h@karma Pada "anyak komentar dari sloka0sloka kita" S@rasamu..aya ini orang0orang yang "er"udi luhur dise"ut sadhu/ana, sang sa//ana, sedangkan orang yang "erta"iat "uruk dise"ut dursila, dur/ana, dursila wwang ppabhudhi Nrang S@dhu /ana adalah orang yang sa"ar, tidak kasar, tidak memikirkan akan .a.at .ela orang Hanya ke"a/ikan sa/alah yang diker/akannya, terutama kasih sayang terhadap sesama hidup Hal ini semua adalah aki"at "anyak memiliki ilmu sehingga "eliau merunduk "agaikan padi yang sarat dengan "uah yang "ernas Semua sifat0sifat ke"a/ikan itu dapat kita "anyak pada ayat0ayat seperti di "awah ini #uneng laksana sang Sadhu, tan agirang yan inalem, tan alara yan ininda, tan kataman kroda, pisaningun u/arakena ng parusawa.ana, langgeng dhDr@hning manah nira 3Sarasamu..aya, ,+-4 Ter/emahan% Adapun .iri0.iri sang s@dhu adalah tidak gem"ira /ika dipu/i, tidak sedih /ika di.ela, pun tidak kerasukan marah, tidak mungkin "eliau mengu.apkan kata0kata kasar, se"aliknya selalu tetap teguh dan su.i "ersih pikiran "eliau 0awan ta waneh, tarangRn-angRn dosa ning len, pisaningun u!arakRnang parpawda, gunanya, inwang ulahnya, rahayu !uga kengRt nira, tatan hana gantanira manasara sakeng sist$ara apagRh !uga sira ri marydnira, mangkana lak- sana sang sdhu, sira purusotama ngaranira waneh1 3Sarasamu..aya, ,+H4 Ter/emahan% !an lagi sang s@dhu tidak memikirkan dosa atau .a.at orang lain, pun tidak akan mengeluarkan kata0kata apapun tentang .elaan atau teguran dari pihak lain, hanya ke"a/ikan dan per"uatan "aik pihak lain sa/a dipikirkan "eliau, dan sama sekali tidak ada kemungkinan "eliau akan menyimpang dari perilaku orang arif, melainkan tetap teguh "erpegang pada susila dan sopan santun !emikianlah laksana sang sadhu 105 5eliau dise"ut pula manusia utama4 #aramrthanya, upaama ta pwa sang sdhu ngaranira, tumungkul dening kweh ning gunanira, mwang wruhnira, kadyangganing pari, tumungkul dening bwatning wwahnya, mwang pang ning kayu, tumungkul de ning tSb ning phalanya1 3Sarasamu..aya, ,+F4 Ter/emahan% #esimpulannya, sa"ar dan tenang pem"awaan sang s@dhu, merunduk karena "anyak ke"a/ikan dan ilmunya, se"agai halnya padi runduk karena "erat "uahnya, dan dahan pohon kayu itu runduk, dise"a"kan karena le"at "uahnya "tan pakanimitta hyunira ring pratyupakra sang sa!!ana ar gawayakRn ikang kaparrthan, kunang wiwekanira, prawrtti sang sdhu ta pwa iki, maryad sang mahapurusa, mangkana !uga wiwekanira, tan prakoyeka ring phala1 3Sarasamu..aya, ,:,4 Ter/emahan% 5ukan karena keinginan akan pem"alasannya, sang utama "udi mengusahakan kese/ahteraan orang lain, melainkan karena hal itu telah merupakan keyakinannya Pem"awaan sang s@dhu memang demikian Itulah .iri orang yang "er/iwa "esar !emikianlah keyakinan "eliau, tidak memandang akan "uah hasil ker/anya !emikianlah sifat0sifat mulia yang dimiliki sang s@dhu/ana Selan/utnya kita sa/ikan uraian sifat0sifat orang papa "udhi yang sudah tentu "erlawanan dengan sifat0sifat sang Sadhu "udhi Sifat0sifat itu adalah sifat ingin "er"uat /ahat, tidak kasihan terhadap dirinya sendiri, "ohong, mem"uat orang lain menderita, som"ong, munafik, menipu dan se"againya !i "awah ini kami kutipkan "e"erapa ayat yang menguraikan sifat0sifat sang dur/ana 0awan purihnikang dur!ana, yadyan sawi!i ning sasawi dosa sang sdhu, katon !uga denya, kunang yan dosanyawaknya, ydayan sawwah ning wilwa towi katona ta de nya, tan tinon =uga ya 3Sarasamu..aya, ,&*4 106 Ter/emahan% !an ta"iat orang yang /ahat meskipun se"esar "i/i sawi dosa sang s@dhu terlihat olehnya Akan tetapi mengenai noda dirinya sendiri, kendati se"esar "uah ma/a yang seharusnya terlihat olehnya, tidak tampak olehnya4 0awan swabhwa ning dur!ana, ika sang sdhu, atyanta !uga sukhanirn panambaha atwang dara ri sang w=ddha pandita, tatan mangkana ng dur!ana, wiparita kramanya, atyanta paritus=anyn tRlah manirakrwamana angapahsa ri sang mahpurusa 3Sarasamu..aya, ,&*4 Ter/emahan% !emikianlah perangai sang dur/ana, sedangkan sang sadhu keliwat senang hatinya untuk mem"eri hormat dengan segala kerendahan hati serta dengan khidmat kepada sang pandita yang arif "i/aksana Tidaklah demikian si dur/ana, ter"alik perilakunya Ia terlalu sangat puas hatinya setelah menista, "erlaku kurang a/ar dan menge/ek orang yang "er/iwa "esar /pan sang sdhu ngaranira, yadyapin konRn sira ring ulah salah, tan pangihidRp !uga sira, tan rRngS- rRngSn, kunang ikang wwang dusta, yadyapin uhutana towi ring ulah salah, inulahakRnnya !uga 3Sarasamu..aya, ,&F4 Ter/emahan% Nrang yang dise"ut s@dhu "udi, "iarpun diperintah untuk "er"uat dosa, sekali0kali "eliau tidak akan menurut, dan tidak akan mentaati perintah itu Akan tetapi orang yang "erhati /ahat, meskipun ia dilarang agar tidak melakukan per"uatan /ahat, namun dilakukan /uga olehnya4 6upanya uraian0uraian dalam kita" ini "ermaksud untuk mem"erikan .ontoh0.ontoh akan sifat "aik dan "uruk kepada semua orang dan mendorong 107 agar orang memilih sifat "aik Seseorang "aru akan dapat memilih apa"ila disuguhi dua pilihan atau le"ih !emikian a/aran etika dan moralitas kita selalu menemukan satu pilihan di antara dua sifat "aik dan "uruk Etika dan moralitas selalu menun/uk /alan untuk memilih sifat yang "aik S@rasamu..aya /uga menga/arkan "ahwa pikiranlah yang men/adi sum"er dari segala apa yang dilakukan orang Pikiranlah yang memungkinkan orang dapat melihat, mendengar, dan se"againya pun pula pikiranlah yang men/adi sum"er hawa nafsu, sum"er per"uatan "aik dan "uruk #arena itu "ila seseorang ingin mendapatkan keselamatan maka pikiran itu harus dikendalikan Hal ini dinyatakan dalam S@rasamu..aya se"agai "erikut /pan ikang manah ngaranya, ya ika witning indriya, maprawrtti ta ya ring ubhubh karma, matangnyan ikang manah!uga prihen kahrRtannya sekarRng1 3Sarasamu..aya, F+4 Ter/emahan% Se"a" yang dise"ut pikiran itu merupakan sum"ernya nafsu, ialah yang menggerakkan per"uatan yang "aik maupun yang "uruk Nleh karena itu, pikiranlah yang segera patut diusahakan pengendaliannya #emudian dia/arkanlah "ahwa indriya itu adalah sorga dan neraka, sum"er "ahagia dan .elaka 5ila ia dapat dikendalikan seseorang akan mendapatkan sorga "ila tak terkendali orang akan mendapatkan neraka !emikian seperti dise"utkan dalam ayat kita" S@rasamu..aya "erikut ini $yang pa/ara waneh, indriya ikang sinangguh swarga0naraka, kramanya, yan kawasa kahrRtanya, yaika s@ks@t swarga ngaranya, yapwan tan kawasa kahr_tanya saksat naraka ika 3Sarasamu..aya, H:4 Ter/emahan% Inilah lagi diuraikan, nafsu yang dianggap penye"a" sorga ataupun neraka #eterangannya, /ika nafsu itu dapat dikuasai pengendaliannya itulah merupakan sorga namanya apa"ila 108 tidak dapat dikuasai pengekangannya, itulah merupakan neraka !i dalam ayat E+ dari kita" ini kita dia/arkan supaya pikiran dan indriya itu dihindari dari melakukan sesuatu yang terlarang, melakukan sesuatu yang ter.ela, melakukan sesuatu yang pada akhirnya tidak menyenangkan #ita" ini menga/arkan kesa"aran, tahan u/i, adalah emas permatanya orang yang mampu memerangi indriya Sangksepanya, ksam@ ikang param@rthaning pinakadr"ya, pinaka mas manik nika sang w_nang lumage sakti ning indriya, nora lum_wihana hal_pnya, anghing ya w_kasan ing pathya, pathya ngaran ing path@d@na petah, tan panasar sangke m@rga yukti, manggeh sadhana asing parana, tan apilih ring k@la 3Sarasamu..aya, E,4 Ter/emahan% #esimpulannya, kesa"aran hati itulah merupakan kekayaan yang sangat utama Itu adalah se"agai emas dan permata orang yang mampu dalam menerangi kekuatan hawa nafsu, yang tidak ada mele"ihi kemuliaannya Akan tetapi ia /uga pun.aknya pathya Pathya dise"ut patadanapeta, yang tidak sasar, sesat dari /alan yang "enar melainkan tetap selalu merupakan pedoman untuk men.apai setiap apa yang akan ditempuh sepan/ang waktu4 Selain daripada &sama yaitu kesa"aran hati, maka kita" ini /uga menga/arkan Dama yaitu ketenangan hati yang menye"a"kan orang sadar akan diri sehingga tidak mudah tersesat oleh pengaruh gon.angan0gon.angan emosi seperti krodha, irsya, dan se"againya Isi pokok kita" Sarasamu..aya ini adalah a/aran Etika dan Moralitas 5er"agai suruhan, larangan mengenai tingkah laku disa/ikan oleh kita" ini Tentu sa/a semua a/aran ini "erlandaskan a/aran agama Hindu, a/aran untuk men.apai kelepasan dari "elenggu penderitaan Pem"enahan diri sendiri mendapatkan tempat utama, di samping pem"enahan diri dalam hu"ungan dengan orang lain Hal terakhir ini kita 109 dapati dalam a/aran anrRangsya, sangsarga dan $atur warna Tetapi /uga hu"ungan antara hidup diakhiratpun mendapat perhatian yang "esar 5arang siapa yang hidup "aik di dunia akan mendapat ke"ahagiaan di akhirat $amun pem"enahan hidup di dunia inilah yang terpenting, karena di dunia inilah tempat kita "er"uat yang hasilnya akan kita nikmati di akhirat dan pada kelahiran yang akan datang #elahiran ini adalah tangga untuk naik ke sorga #arena itu kelahiran ini harus dia"dikan untuk meningkatkan diri dalam ke"a/ikan supaya tidak /atuh ke neraka =aranya ialah dengan melakukan dharma #asih sayang selalu didam"akan orang #asih i"ulah yang paling mulia Nrang harus hormat kepada orang tua, tetapi /uga kepada semua makhluk !alam kita" ini kita dapatkan a/aran mengenai% =atur purusa artha, trikaya, tentang pergaulan, hormat kepada orang lain dan orang tua, a/aran tentang daRa yama dan daRa niyama ;& Ajaran Etika !an M7ralitas Menurut Kitab >l7k?ntara& $askah ilokantara memiliki nilai0nilai etika 3tata susila4 atau moralitas dalam kaitannya dengan pendidikan agama Hindu $askah lokantara adalah salah satu naskah Hindu di 5ali yang /uga sarat dengan a/aran0a/aran kesusilaan atau moralitas, yang dapat di/adikan tuntunan atau pedoman dalam menu/u ke"erhasilan penyelenggaraan pendidikan agama Hindu $ilai etika yang dimaksudkan seperti "erikut ini ;&+ )harma 5keBajiban suGi !an *rahmacari 5masa menuntut ilmu .en"etauan6 Sukla brahma$ari ialah orang yang tidak kawin seumur hidupnya dari ke.il sampai tua, "ukan karena mempunyai .a.at "adan atau Wandu 3lemah syawat4, malah ia tidak pernah "er"i.ara tentang perkawinan sampai di hari 110 tuanya Sawala brahma$ara ialah orang kawin hanya sekali sa/a dan tidak lagi, walaupun sudah ditinggalkan mati oleh istrinya &rsna brahma$ari ialah orang yang kawin paling "anyak empat kali dan tidak kawin lagi ;&) Sat$a !an dharma 5kebenaran6 Mengenai satya 3ke"enaran4 ada dinyatakan Bmem"uat se"uah telaga untuk umum itu le"ih "aik dari pada menggali seratus sumur Melakukan ya!na 3kor"an su.i4 itu le"ih tinggi mutunya daripada mem"uat seratus telaga Mempunyai seorang putra itu le"ih "erguna daripada melakukan seratus ya!na !an men/adi manusia setia itu /auh le"ih tinggi mutu dan gunanya dari mempunyai seratus putraC 3Nka, :EE,%:+4 Tidak ada dharma 3kewa/i"an su.i4 yang le"ih tinggi dari ke"enaran 3satya4 tidak ada dosa yang le"ih rendah dari dusta !harma harus dilaksanakan di ketiga dunia ini, dan ke"enaran harus tidak dilanggar !ikatakan "ahwa tidak ada kewa/i"an su.i yang mele"ihi ke"enaran, oleh karena itu /angan lupa "ahwa manusia harus melakukan ke"enaran 3i"id4 B#emudaan dan ke.antikan rupa itu tidak langgeng, tim"unan kekayaan tidak langgeng Hu"ungan dengan yang di.intaipun tidak langgeng Nleh karena itu kita harus selalu menge/ar dharma 3ke"enaran4 karena itulah yang langgeng 3i"id4 ;&, Karma Darma 5berbuat baik !an 4iraya berbuat ti!ak baik6 Menyimak makna sloka ' 3Nka, :EE,%:'4 dinyatakan "erikut ini, B)ntuk seekor rusa yang "er"ahagia dengan rumput dan "uluh muda, perhiasan itu tidak "erarti 5agi kera yang "er"ahagia dengan "uah0"uahan dan pohon0pohon kayu, mutiara itu tidak ada artinya )ntuk "a"i yang gem"ira dengan makanan yang sudah "usuk, "au "unga harum itu tidak "erarti apa0apa Tetapi "agi manusia, dharmalah 3per"uatan "aiklah4 yang harus diutamakan dan dilakukan walaupun kadang0kadang tidak 111 menggem"irakan Se"aliknya dinamai karma adharma atau niraya 3"er"uat yang tidak "aik4 ;&0 *udhiman atau krti atau pandita 57ran" $an" Ger!as6 !an +aradara-war1i 5ti!ak merin!ukan istri 7ran" lain6 Perilaku orang "udhiman tersurat dalam sloka - 3Nka,:EE,%:H4 dinyatakan BIa yang setia kepada kewa/i"annya, yang telah mengatasi kesom"ongan dan kemarahan, yang "i/aksana tetapi rendah hati, orang yang tidak pernah menyakiti hati orang lain, puas dan setia pada istrinya, hormat pada wanita lainnya, "aginya tidk ada sesuatunyapun yang perlu ditakutinya di dunia ini Nrang "udiman yang telah mendalam pengetahuannya tentang dharma akan tidak menghiraukan segala usaha0usaha /ahat dan tipu muslihat musuh0 musuhnya untuk men/auhkan dirinya Aika ia tidak demikian "er"udi, ia pasti akan mem"alas dendam 3i"id,:E4 #etentuan orang "udiman, antara lain% :4 krti artinya orang "i/aksana dan "udimanI *4 pratikara artinya ke/ahatan atau kesakitan itu akan "er"alik kem"ali dari mana asalnya ;&1 Uttama Ianma 57ran" sale6 5agaimanakah yang dinamai orang Saleh ituP Nrang saleh walaupun ia amat miskin, ia tidak akan mau melakukan peker/aan haram Seekor harimau, walaupun kakinya dipotong remuk, ia tidak mau makan rumput 3i"id,*:4 ;&: SBar"as$uta 5kelairan s7r"a6 5agaimanakah .iri0.iri kelahiran sorga atau swargasyuta ituP B5erani, sehat, menikmati ketenangan yang halal, "er"akti pada Tuhan, menerima harta "enda, kehormatan dan .inta dari orang0orang "esar dan orang0orang su.i, inilah tanda orang "er"ahagia kelahiran sorgaC 3i"id,*,4 112 ;&9 Enam Giri 7ran" baik8baik Enam .iri orang "aik0"aik, yang merupakan tanda kelahiran dari sorga 3swargasyuta4, seperti% suratwa 3men/elma dengan segala sifat ksatriya4, arogya 3ia tidak pernah sakit selama hidupnya4, rati 3ia disayangi oleh rakyat4, dewasu bhaktih 3ia selalu "hakti kepada Tuhan4, kanakalabha 3mendapat emas perak kekayaan dengan halal4, dan i 3ia sangat dikasihi oleh ra/a(pemimpin4 Sesuai sloka E dalam lokantara "ahwa mereka yang "er"ahagia merupakan .iri0.iri dari kelahiran sorga, di antaranya% "erani, sehat, menikmati ketenangan yang halal, "er"hakti kepada Tuhan, menerima harta "enda, kehormatan dan .inta dari orang0orang "esar dan orang0orang su.i, inilah tanda orang "er"ahagia dari kelahiran sorga 3Nka,:EE,%*,4 ;&; Em.at "7l7n"an manusia $an" menikmati kebaa"iaan Empat golongan manusia yang menikmati ke"ahagiaan di dunia yakni% upaya!na 3.erdik4, sura 3pem"erani4, krtawidya 3"i/aksana dalam segala ilmu4, priyamwada 3peramah4 ;&< Em.at 7ran" $an" !a.at !i.erGa$a Empat orang yang dapat diper.aya yaitu "rahmana 3orang yang pandai4, orang yang mendapat anugerah dewa(Tuhan, ra/a 3orang yang memiliki kekuasaan($akrawarti4, dan yogin 3orang yang menerapkan a/aran yoga4 ;&+* Kebaikan sejati #e"aikan se/ati diumpamakan seperti% :4 se"agai emas murni walau dipanasi dan ditempa "erkali0kali masih tetap .emerlang, *4 se"agai kayu .endana walau digosok0gosokan "erkali0kali masih tetap mengeluarkan "au harum, ,4se"agai te"u walau dipotong "erkali0kali tetap memiliki rasa manis 113 ;&++ )usta 5b77n"6 !an dosa 5sala6 !usta 3"ohong4 dan dosa 3salah4 ketentuannya adalah :4 "ohong terhadap mahluk rendah salahnya sepuluh lipat, *4 "ohong terhadap sesama manusia salahnya seratus lipat, ,4 "ohong terhadap ra/a salahnya seri"u lipat, &4 "ohong terhadap pertapa dan dewa0dewa dosa tidak ter"atas ;&+) Manusa )osa atau +ataka 5manusia sala6 'anusa Dosa atau #ataka 3manusia salah4 ketentuannya antara lain% :4 brunaha 3mem"unuh "ayi yang masih dalam kandungan4, *4 purusaghna 3melakukan pem"unuhan terhadap manusia lain, "aik dhanawan atau orang kaya maupun orang yang "erilmu atau bahusastra atau sastrawan4, ,4 kanya$ora 3orang yang men.uri atau melarikan dengan paksa seorang gadis 3gadis perawan4, &4 agraya!aka 3seorang yang kawin mendahului kakak laki atau perempuan4, '4 a!nata samwatsarika 3orang yang menanam atau mengolah tanah di musim yang salah Semua orang /enis terse"ut di atas nantinya masuk neraka ;&+, 5pa dosaC5pa pataka 5sala keGil6 Kpa dosa<Kpa pataka 3salah ke.il4, ketentuannya antara lain% l4 gowadha 3mem"unuh sapi4, *4 yuwati wada 3mem"unuh perempuan muda4, ,4 bala wada 3mem"unuh orang yang tua renta4, &4 agara daha 3mem"akar rumah sampai penghuninya4Walau dikategorikan se"agai salah ke.il, tetapi tetapi tetap masuk naraka ;&+0 Maha )osaCMaha +ataka 5sala besar6 'aha Dosa< 'aha #ataka 3salah "esar4 dengan ketentuan "erikut ini% l4 brahma wadha 3mem"unuh orang "rahmana4, *4 sura pana 3menyuruh orang saleh siswa meminum minuman keras4, ,4 suwarnastya 3men.uri emas4, 114 &4 kanya wighna 3memperkosa gadis se"elum rema/a sampai ia sakit atau mati4, dan '4 guruwadha 3mem"unuh guru4 Semua /enis kesalahan "esar terse"ut hasilnya masuk naraka /uga ;&+1 .ti )osaC.ti +ataka 5sala terbesar6 /ti Dosa</ti #araka 3salah ter"esar4 ketentuannya adalah :4 swaputri bha!ana 3memperkosa kehormatan putri sendiri4, *4 hatra bha!ana 3memperkosa kehormatan i"u sendiri4, ,4 lingga grahana 3orang yang merusak atau menghan.urkan lingga atau lam"ang "hatara Siwa4 Semua /enis kesalahan ter"esar terse"ut akan masuk naraka dan akan terlahirkan se"agai mahluk terendah di dasar naraka maha aurawa ;&+: Airi8Giri 7ran" kelairan naraka =iri0.iri orang kelahiran naraka se"agai "erikut% :4 anapatyaS orang yang tidak "isa mempunyai keturunan, *4 akamarasaSorang yang tidak mendapatkan kenikmatan dalam persetu"uhan(wandu, ,4 kliwaS orang yang kelaminnya dihilangkan, &4 walawadiSorang perempuan yang "ukan perempuan atau "an.i, '4 kiluSorang yang gemuk "under, -4 mangsiSorang yang anggota rahasianya "engkak atau ditum"uhi daging, H4 pittiSorang yang "erpenyakit ashma atau orang yang "usung perutnya, F4 ku!ihwaSorang yang "isu, E4 angguSorang yang "erpenyakit tulang, :+4 mutriSorang yang mem"uang air ke.il terus0terusan, ::4 bhinosthaSorang sum"ing, :*4 wadhiraStu:i, :,4 nimattaSorang "erpenyakit ayan, :&4 unmattaSorang "erpenyakit gila, :'4 kusthaSorang yang memiliki penyakit lepra, :-4 rogakuksiSorang yang memiliki penyakit perut segala ma.am, :H4 wigantikaSorang kemasukan setan, :F4 khan!aSorang yang pin.ang atau lumpuh, :E4 kub!aSorang "ungkuk, *+4 andhaS"uta, *:4 ekadrkaSorang "ermata se"elah(pe.eng, **4 hrswaS orang kerdil atau sengkok atau anggota 115 "adannya "engkok, *,4 $lesmaSorang yang "i.aranya tidak terang, *&4 knetraSorang yang "erpenyakit mata Sesuai pustaka &un!arakarna oleh #ern 3dalam Nka,:EE,%&*4 dinyatakan "erikut ini, Bkemudian mereka di"erikan kesernpatan untuk lahir se"agai manusia tetapi manusia yang penuh .a.ad Misalnya men/adi orang "ungkuk, "uta, tuli, lepra, "engkok, "isu, kerdil, gila, "usung air, "iri0"iri "asah, pe.eng 3"uta se"elah4, /uling, dungu, mata merah, tanda kekurangan daging, kuping "eah, sum"ing, kaki se"elah, segala orang .a.ad dari lahir yang ada di muka "umi ini Itulah .iri0.iri mereka yang datang dari naraka, yang seumur hidupnya akan menderita Mereka mati, lahir kem"ali dengan "adan yang .a.ad Aika dilihat dari luar umpamanyaGtukang potong, penangkap ikan, tukang "esi, penyapu /alan, penunggu "angkai, pengemis, orang mandul, orang lemah syawat, fakir miskin, "erpenyakit ayan, gila, "e"al, kependekan lidah, tidak mempunyai rasa .ium, orang sakit tahunan yang tak tertolong lagiC ;&+9 Tin"kat kelairan 7ran" ber!7sa Tingkat kelahiran orang "erdosa 3Nka, :EE,*&,0&&4 se"agai "erikut% Bkelahiran se"agai manusia ini adalah neraka "agi para dewa0dewa $eraka "agi manusia "iasa adalah kelahiran men/adi "inatang ternak, neraka "agi "inatang ternak ialah kelahiran men/adi "inatang hutan $eraka "agi "inatang "uas di hutan itu ialah kelahiran se"agai "urung #elahiran "agi "angsa "urung ialah kelahiran se"agai "inatang "usuk $eraka "agi "inatang "usuk ini ialah kelahiran men/adi "inatang menyengat $eraka "agi "inatang penyengat ini ialah kelahiran men/adi "inatang "er"isa, karena "inatang "er"isa ini sangat "er"ahaya dan ke/am #elahiran yang di"arengi oleh hati dan nasi" yang /elek itu merupakan kelahiran terkutuk )mpamanya, "angsa ikan itu dihanyutkan oleh derasnya air tertentu ia akan didorong turun Sudah 116 men/adi keharusan "aginya untuk hidup di dalam air, dan sangat sulit "aginya, atau ia akan le"ih merana /ika ia ditaruh di tempat dewa0dewa sekalipun Sedangkan untuk kem"ali ke dunia manusiapun sangat sulit "aginya ;&+; Canda%a 5manusia ren!a6 >andala 3manusia rendah4 Sesuai sloka ** ketentuannya ialah :4 $unakratSpen/ual kapur, *4 surasutSpen/ual minuman keras, ,4 niliSorang yang men.elup, &4 kumbhakarakaSpen/ual priuk, '4 pranaghanaS/agal, -4 dhatudagdhaStukang emas, H4 ne!akaStukang .uri, F4 tantu-warnaSorang yang "iasa mem"uat keran/ang "am"u !alam sloka *, dinyatakan Borang mem"uat minuman keras, penatu, /agal, pem"uat periuk "elanga, tukang emas, kelimanya dikenal se"agai .andala Nrang0orang yang dinamai .andala di dunia ini ada Aima ma.am yaitu% :4 surasut 3pem"uat minuman keras atau arak4, *4 krmidaha 3pen.u.i pakaian alias penatu4, ,4 pranaghana 3/agal4, &4 kumbhakaraka 3orang yang mem"uat priuk "elanga4, dan '4 dhatudagdha 3tukang emas4 #emudian sesuai sloka *& 3Nka,:EE,%'+4 "ahwa orang .andala, di antara "inatang "erkaki empat keledailah yang .andala, di antara manusia, orang pemarahlah yang .andala, dan akhirnya orang /ahat itu ialah orang paling .andala ;&+< Sa! tata$i 5enam .enjaat6 Sad tatayi 3enam pen/ahat4 sesuai sloka *' ketentuannya yaitu% :4 agnidaSorang yang mem"akar desa atau kota tidak pada waktu perang, *4 sastragnaSorang yang mem"unuh, ,4 daratikramaSorang suka melakukan pemerkosaan sampai menusuk dengan keris, &4 ra!apisunaSorang yang suka mengadudom"akan orang lain untuk "erkelahi, '4 wisadaSorang yang suka mera.un orang lain, dan -4 atharwaSorang yang suka melakukan ilmu sihir, 117 memasang guna0guna, melakukan pasangan0pasangan 3umpamanya memendam sesuatu tulang manusia misalnya dan /ika dilangkahi atau diin/ak menye"a"kan sakit atau gila4 3Nka,:EE,%-*0-,I4 ;&)* Durta 5.enjaat kaBakan6 Durtha 3pen/ahat kawakan Sesuai sloka *- 3Nka,:EE,%''4 dinyatakan Bmukanya tenang dan menarik se"agai daun "unga sero/a, katanya manis lem"ut menye/ukkan se"agai gesekan .endana, tetapi hatinya /ahat seta/am gunting inilah tanda0tanda dari pen/ahat ulungC ;&)+ 'rtaghnakam 5ilan" in"atan atau "ila6 &rtaghnakam 3hilang ingatan atau gila4 BSekarang pelayan telah meninggalkan tuannya /ika tuannya itu sangat ke/am dan kikir kadekut, apalagi ia tidak mempunyai tu/uan hidup sama sekali, atau /ika ia itu tidak "isa mem"alas "udiC 3i"id,'-4 Auga ditinggalkan /ika ra/a atau pemimpin yang awisesa 3men.apur"aurkan segalanya4 ;&)) Asta brata 5!ela.an si4at ke.emim.inan6 Asta "rata 3delapan sifat kepemimpinan4 !alam sloka '* sampai dengan -: dinyatakan "erikut ini, :4 indrabrata 3mewu/udkan atau menghu/ankan kemakmuran4, *4 yamabrata 3menghukum segala laksana /ahat4, ,4 suryabrata 3laksana matahari dengan air yang menguapkan perlahan0lahan dan tidak lekas0lekas diha"iskan4, &4 $andrabrata 3mem"erikan kenikmatan kepada rakyat dengan lemah lem"ut, senyum manis se"agai air kehidupan, orang tua dan pendeta dihormati4, '4 bayubrata 3"ertindak dengan hati0hati, mengetahui setiap pikiran rakyatnya4, -4 danabrata atau kuwerabrata 3makan, minum, "erpakaian dan "erhias yang 118 harmonis4, H4 barunabrata 3menangkap tipu segala yang /ahat4, dan F4 agnibrata 3mem"akar(menghan.urkan segala musuh dengan sikap perwira atau "erani yang "erko"ar0ko"ar4 ;&), Swanayoni Swanayoni 3men/adi an/ing, /ika an/ing itu mati kemudian men/elma men/adi orang .andala, karena orang itu tidak mem"alas "udi4 Sesuai sloka *F dinyatakan Borang yang tidak mau mengakui guru Nrang yang telah mem"erikan pela/aran padanya walaupun sedikit sa/a, ia nanti akan lahir mula0mula se"agai an/ing dan kemudian se"agai orang .andala 3i"id,-:4 Tiga kategori orang .andala% :4 orang yang melakukan kedelapan ma.am pen.urian 3asta dusta4 atau orang delapan dosaI *4 orang0orang yang melakukan delapan ma.am pen.urian 3asia $ora4 atau delapan kesalahanI ,4 orang0orang yang melakukan keenam ma.am ke/ahatan 3sad tatayi4 Selan/utnya mengenai asta dosa<asta dusta dan asta $orah rin.iannya "erikut ini Yang tergolong asta dosa<asta dusta dan asia $orah rin.iannya "erikut ini Yang tergolong asta dosa atau asta dusta yaitu :4 himsakaSmem"unuh atau menyuruh orang mem"unuh, *4 $odakaSmemaksa dengan kekerasan, ,4 bhoktahSmemuaskan hawa nafsu dengan sepuas0 puasnya, &4 bho!ekahSmem"eri makan pada , '4 sakarakahSmengikuti dan menolong mem"unuh, -4 pritikaraS"erhu"ungan erat dengan pem"unuh, H4 sthanadhaSmem"eri perlindungan pada pem"unuh, F4 tretahSmem"erikan persem"unyian(perlindungan pada pem"unuh Yang tergolong asta $orah yakni :4 orang yang melakukan pen.urian, *4 orang yang menyuruh orang lain mem"unuh, ,4 orang yang mem"eri tempat persem"unyian pada pen.uri, &4 orang yang mem"eri makan pada pen.uri, '4 orang yang "erhu"ungan rapat dengan pen.uri, -4 orang yang mem"eri tahu seorang pen.uri dalam "ahaya, H4 orang yang menolong melakukan pen.urian, dan F4 orang yang melindungi 119 dan menyem"unyikan pen.uri !emikian "e"erapa uraian mengenai etika yang "erkaitan dengan pendidikan agama Hindu D& Ran"kuman Moral(etika adalah Segala hal yang menga/arkan tentang ke"aikan, "aik itu dise"ut dharma, etika, tata susila, kesopanan, norma dan yang lainnya semua "ersum"er dari a/aran agama, "uktinya dapat kita lihat dari kita"0kita" su.i seperti sloka0sloka yang ter.antum "ersum"er dari wahyu0wahyu tuhan yang menuntun manusia untuk selalu "isa "erakhlak mulia dalam kehidupan Agama se"agai sum"er dasar landasan etika dan moralitas "agi seluruh umat hindu yang selalu "erpedoman pada kita"0kita" su.i Agama Hindu yang menga/arkan agar hidup ini didasarkan atas dharma, hanya manusialah yang mengenal per"uatan yang salah dan "enar, "aik dan "uruk, dan dapat di/adikan yang tidak "aik itu men/adi "aik, itulah salah satu kemampuan manusia yang di"erikan oleh tuhan #arena manusia ini mahluk mulia, mahluk "erpikir maka ia mampu melepaskan dirinya dari asu"ha karma dan masuk dalam su"hakarma E& Da4tar Pustaka Harsa, Swar"odhi Kpamana-praman (uddha Dharma T Hindu Dharma /nalgogi Nalsa=at-Jtika-#u!a (uddha Dharma Dan Hindu Dharma1 Medan% Yayasan Perguruan B5udayaC ` I5= :EF+ Mantra 3Prof !6 Ida 5agus4 Tahun :EE,(:EE& Tata Susila Hindu !harma !iter"itkan oleh Parisada Hindu !harma Pusat Pdt ! ! Harsa Swar"odhi MA Kpamana-praman (uddha Dharma T Hindu Dharma /nalogi Nalsa=at U Jtika-#u!a (uddha Dharma dan Hindu Dharma1 Medan % Yayasan Perguruan B5udayaC ` I5= :EF+ Hal ': Siwananda, Sri Swami, ,ntisari /!aran Hindu, Paramita Sura"aya, :EE, BAB ' 120 AKHLAK MULIA DALAM KEHIDUPAN A& K7m.etensi Dasar Memahami akhlak mulia dalam kehidupan sehari0hari "aik etika maupun moralitas se"agai wu/ud tingkah laku yang "aik B& In!ikat7r Men/elaskan etika dan moralitas se"agai aturan tingkah laku yang "aik Men/elaskan Trikaya Parisudha Men/elaskan Pan.a Yama 5rata Men/elaskan Pan.a $iyama 5rata Men/elaskan !asa $iyama 5rata Men/elaskan !asa !harma Men/elaskan =atur Paramita A& Materi A/aran tentang akhlak mulia dalam kehidupan "ukan sa/a penting untuk dipahami, tetapi yang le"ih penting lagi adalah untuk diamalkan, untuk dilaksanakan dalam pergaulan hidup sehari0hari, untuk diamalkan Sesuai dengan petun/uk0petun/uk agama, sehingga dapat ter"entuk manusia "er"udi luhur dan mulia +& Etika !an M7ralitas Seba"ai Aturan Tin"kalaku (an" Baik Etika dan Moralitas Agama Hindu pada dasarnya menga/arkan aturan tingkah laku yang "aik dan mulia A/aran tingkah laku yang "aik dan mulia ini terdiri atas% 3a4 Tri #aya Parisuda 3tiga perilaku yang "aik4I 3"4 Pan.a Yama 5rata 3lima .ara pengendalian diri4I 3.4 !asa Yama 5rata 3sepuluh .ara 121 pengendalian diri4I 3d4 Pan.a $iyama 5rata 3lima .ara pengendalian lan/utan4I 3e4 !@s@ $iyama 5rata 3sepuluh .ara pengendalian diri lan/utan4I 3f4 !asa !harma 3sepuluh per"uatan "aik "erdasarkan agama4I 3g4 =atur Paramita 3empat per"uatan yang luhur4 )& Tri Ka$a Parisu!a& Tri #aya Parisuda "erasal dari kata BtriC artinya tiga, BkayaC artinya tingkah laku dan BparisudaC artinya mulia atau "ersih Tri #aya Parisuda dengan demikian "erarti tiga tingkah laku yang mulia 3"aik4 Adapun tiga tingkah laku yang "aik termaksud adalah% mana.ika 3"erpikir yang "aik dan su.i4I wa.ika 3"erkata yang "aik dan "enar4I kayika 3"er"uat yang "aik dan /u/ur4 Seseorang dapat dikatakan "erpikir "aik dan su.i 3mana.ika4 apa"ila% 3:4 tidak menginginkan sesuatu yang tidak halalI 3*4 tidak "erpikir "uruk terhadap sesama manusia atau mahluk lainnyaI 3,4 yakin dan per.aya terhadap hukum karmapala Seseorang dapat dinyatakan se"agai "erkata "aik dan "enar 3wa.ika4, apa"ila ia% 3:4 tidak men.a.i maki orang lainI 3*4 tidak "erkata0kata yang kasar kepada orang lainI 3,4 tidak memfitnah atau mengadu dom"aI 3&4 tidak ingkar /an/i Seseorang dapat dikatakan "er"uat "aik dan /u/ur 3kayika4 manakala ia % 3:4 tidak menyiksa, menyakiti atau mem"unuhI 3*4 tidak "er"uat .urang, men.uri atau merampokI 3,4 tidak "erGina ,& PanGa (ama Brata Yang dimaksud Pan.a Yama 5rata yaitu Bpan.aC "erarti lima, BYamaC "erarti pengendalian dan B5rataC "erarti keinginan Pan.a Yama 5rata dengan 122 demikian "erarti lima keinginan untuk mengendalikan diri dari godaan0 godaan nafsu yang tidak "aik Mima ma.am pengendalian diri yang perlu diperhatikan oleh umat Hindu adalah 3:4 tidak menyakiti atau mem"unuh 3Ahimsa4I 3*4 "erpikir su.i, "ersih dan /ernih 35rahma.ari4I 3,4 ke"enara, kesetiaan dan ke/u/uran 3Satya4I 3&4 tidak terikat keduniawian 3Awyawahara4I 3'4 tidak men.uri 3Asteya atau Asteneya Aimsa 5Ti!ak Men$akiti atau Membunu6 Per"uatan yang tidak menyakiti atau mem"unuh dinamakan ahimsa Ahimsa "erasal dari kata BaC yang "erarti tidak dan BhimsaC yang "erarti mem"unuh atau menyakiti Aadi ahimsa "erarti tidak mem"unuh atau tidak menyakiti orang 3mahluk4 lain Menyakiti apalagi mem"unuh adalah suatu per"uatan dosa yang "esar dan dilarang oleh Agama Hindu Semua manusia di.iptakan oleh Tuhan, /adi "erasal dari Sum"er yang sama, dengan Atma yang merupakan sinar su.i /uga dari Tuhan Yang Maha Esa, semestinya hidup rukun, penuh kasih sayang dan tidak saling menyakiti atau mem"unuh Mem"unuh yang di"enarkan adalah mem"unuh "inatang untuk keperluan pengor"anan kepada Tuhan Yang Maha Esa 3yadnya4 dan untuk dimakan Ada empat ma.am pem"unuhan 3"inatang4 yang di"enarkan oleh agama Hindu, yaitu ter"atas pada keperluan 3a4 untuk persem"ahan kepada Tuhan atau para !ewa 3!ewa YadnyaI 3"4 untuk persem"ahan kepada roh leluhur 3Pitra Yadnya4I 3.4 untuk dipersem"ah atau di"erikan kepada tamu atau undanganI 3d4 untuk menghindarkan adanya gangguan terhadap manusia karena dapat menim"ulkan penderitaan atau penyakit misalnya mem"unuh nyamuk !engan .ara tidak menyakiti atau mem"unuh, maka seseorang akan dapat le"ih mudah men.apai ketenangan dan ketentraman lahir maupun "atin 123 BramaGari 5Ber.ikir SuGi/ Bersi !an Ierni6& 5erpikir su.i, "ersih dan /ernih dise"ut "rahma.ari 5rahma.ari atau 5rahma.arya "erasal dari kata B"rahmaC "erarti ilmu pengetahuan dan B.ariC atau B.aryaC yang "erarti "ergerak Aadi 5rahma.ari maksudnya "ergerak atau "ertingkah laku dalam menuntut ilmu pengetahuan Tegasnya "agaimana perilaku seseorang dalam mempela/ari ilmu pengetahuan tentang a/aran0 a/aran yang termuat dalam #ita" Su.i Weda, yaitu selalu "erpikir "ersih dan /ernih dan hanya memikirkan pela/aran atau ilmu pengetahuan sa/a serta tidak memikirkan masalah0masalah keduniawian #arena itu, maka agar pikiran terpusat hanya kepada pela/aran, seorang 5rahma.ari tidak di"enarkan untuk kawin, "erdagang ataupun "erpolitik 5rhama.ari dapat di"edakan dalam tiga "agian 3l4 Sukla 5rahma.ari adalah orang yang tidak kawin seumur hidupnyaI 3*4 Swala 5rahma.ari adalah orang yangkawin sekali sa/a selama hidupnya, meskipun isterinya telah tiadaI 3,4 #resna 5rahma.ari adalah orang yang kawin le"ih dari satu kali sampai maksimal empat kali !engan tidak memikirkan masalah0masalah keduniawian, maka seseorang akan le"ih mudah mengendalikan diri, le"ih mudah men.apai ketenangan dan ketentraman hidup Sat$a 5Kebenaran/ Kesetiaan !an Kejujuran6& Men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan dan ke/u/uran dise"ut Satya Ada lima /enis satya yang dise"ut Pan.a Satya yang patut diperhatikan oleh umat Hindu, yakni% 3:4 Satya Wa.ana yaitu setia dan /u/ur dalam "erkata0kata dan tidak som"ong, tidak mengu.apkan kata0kata yang tidak sopan, tidak "erkata0kata yang menyakitkan telinga atau "erkata pedas dan tidak memakiI 3*4 Satya Hredaya yaitu setia terhadap kata hati dan selalu konsisten atau "erpendirian teguhI 3,4 Satya Maksana yaitu /u/ur dan "ertanggung /awa" 124 terhadap apa yang diu.apkanI 3&4 Satya Mitra yaitu selalu setia kepada teman dan tidak pernah "erkhianatI 3'4 Satya Semaya yaitu selalu menepati/an/i, tidak pernah ingkar kepada /an/i !engan men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan dan ke/u/uran, seseorang akan le"ih .epat "isa mengendalikan diri pri"adinya, sehingga dapat le"ih mudah men.apai ketenangan dan ketentraman AB$aBaara 5Ti!ak Terikat Ke!uniaBian6 Melapaskan diri dari keterikatan keduniawian dinamakan awywahara Awyawahara "erasal dari kata BaC yang "erarti tidak dan BwyawaharaC yang "erarti terikat dengan kehidupan duniawi Awyawahara dengan demikian "erarti tidak terikat dengan kehidupan duniawi !engan tidak mengikatkan diri terhadap masalah0masalah keduniawian, maka seseorang akan dapat menentukan ketenangan dan ketentraman lahir maupun "atin Aste$aCAstene$a 5Ti!ak MenGuri6 Tidak "erperilaku seperti maling dise"ut asteya Asteya "erasal dari kata BaC yang "erarti tidak, dan BsteyaC yang "erarti men.uri atau memperkosa milik orang lain Aadi Asteya "erarti tidak men.uri atau tidak ingin memiliki "arang orang lain !engan .ara pengendalian diri seperti ini 3tidak menuri atau ingin memiliki "arang orang lain4, maka seseorang akan dapat men.apai ketenangan lahir maupun "atin 0& Dasa (ama Brata& !i atas telah diuraikan tentang Pan.a Yama 5rata atau lima .ara pengendalian diri agar dapat "erperilaku yang "aik dalam masyarakat 5erikut ini akan diuraikan sepuluh .ara pengendalian diri yang dinamakan !asa Yama 5rata dan perlu mendapat perhatian umat Hindu yaitu% 3:4 Anrsamsa 3tidak 125 ke/am4I 3*4 #sama 3pemaaf4I 3,4 Satya 3ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran4I 3&4 Ahimsa 3tidak menyakiti atau mem"unuh4I 3'4 !ama 3mengendalikan hawa nafsu4I 3-4 Ar/awa 3tetap pendirian4I 3H4 Priti 3Welas asih4I 3F4 Prasada 3"erpikir /ernih dan su.iI 3E4 Madhurya 3ramah tamah4I 3:+4 Mardarwa 3lemah lem"ut4 !ari kesepuluh .ara pengendalian diri ini, dua di antaranya telah di/elaskan dalam Pan.a Yama 5rata, yakni Ahimsa dan Satya 5erikut ini adalah uraian le"ih lan/ut mengenai kesepuluh .ara pengendalian diri terse"ut Anrsamsa 5Ti!ak Kejam6& Per"uatan yang tidak ke/am dise"ut anrsamsa Anrsamsa "erasal dari kata BaC yang "erarti tidak dan BnrsamsaC "erarti orang yang ke/am Aadi anrsamsa "erarti orang yang tidak ke/am Men/adi manusia itu haruslah lemah lem"ut, tidak lekas marah, tidak mudah tersinggung !alam hal ini seseorang hendaknya dapat mengendalikan pikirannya, dapat mengendalikan kata0 katanya, dapat mengendalikan per"uatannya Hanya dengan perilaku demikian orang akan diterima "ergaul di masyarakat Ksama 5Pemaa46& Mudah memaafkan kesalahan orang lain 3ksama4 merupakan per"uatan yang sangat terpu/i 5er"uat keliru adalah sifat manusia, maksudnya setiap orang pernah mem"uat kesalahan Tidak ada seorangpun yang terlepas dari kekeliruan Nleh karena itu manusia harus hidup dengan penuh toleransi dan selalu saling memafkan Hanya dengan sikap saling memaafkan manusia akan dapat hidup rukun, aman dan damai 126 Sat$a 5Kebenaran/ Kesetiaan/ !an Kejujuran6& !alam uraian tentang Pan.a Yama 5rata di atas, masalah ini telah diuraikan /uga !i sini akan disinggung lagi BSatyaC "erarti men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran !alam pergaulan hidup, manusia hendaknya selalu "erperilaku /u/ur, selalu setia dan selalu mem"ela ke"enaran 5ersikap yang "ertentangan dangan itu, dapat menim"ulkan permasalahan, dapat mengganggu keterti"an "ermasyarakat !engan men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran, manusia akan dapat hidup rukun, tenang dan damai Aimsa 5Ti!ak Men$akiti atau Membunu6& Ahimsa /uga telah diuraikan di atas !i sini akan diulangi lagi BAhimsaC "erarti tidak menyakiti atau tidak mem"unuh Tidak menyakiti pengertiannya sangat luas, menyangkut tidak menyakiti hati orang lain, tidak menyiksa sesamanya se.ara pisik maupun mental dan tidak mem"unuh Manusia hendaknya hidup saling mengasihi, saling menyangi, sehingga ter.apai kerukunan, ketententeraman dan kedamaian dalam kehidupan sehari0 hari Dama 5Men"en!alikan HaBa Na4su6& Mengendalikan atau menundukan hawa nafsu 3dama4 adalah sanga perlu Nrang yang dapat menundukkan nafsu adalah orang yang dapat menguasai dan mengendalikan dirinya dengan "aik Hidup "ermasyarakat, seyogyanya tidak menyerap pengaruh "uruk dari orang lain Manusia hendaknya dapat memilah0milah dan memilih0milih yang "aik0"aik sa/a serta dapat mengendalikan pikiran, kata0kata maupun per"uatannya 127 ArjaBa 5Teta. Pen!irian6& Manusia hendaknya teguh pendirian 3ar/awa4 dalam mempertahankan ke"enaran Nrang yang teguh pendirian tidak mudah diom"ang0am"ingkan oleh situasi Nrang ini selalu konsisten dengan pendapatnya tentang ke"enaran Priti 5-elas Asi6& #asih sayang 3priti4 terhadap sesama mahluk adalah penting sekali Manusia hendaknya menaruh rasa "elas kasihan terhadap teman0temannya, terutama yang sedang menghadapi kesulitan Aanganlah "ersikap som"ong dan tidak perduli dengan kondisi lingkungan Mem"eri perhatian dan "antuan kepada masyarakat yang menghadapi "er"agai kesulitan adalah sesuai dengan a/aran agama 5erilah "antuan kepada siapa sa/a yang memerlukannya Prasa!a 5Ber.ikir Ierni !an SuGi6& 5erpikir /ernih dan su.i 3prasada4 dalam pergaulan hidup adalah sangat perlu Seseorang hendaknya tidak "erprasangka "uruk terhadap orang lain, Se"a" prasangka "uruk dapat mengganggu ketenangan hidup diri sendiri maupun orang lain, dapat menim"ulkan per"edaan pendapat "ahkan pertentangan yang tidak perlu Hidup saling men.urigai dapat mengganggu ketenangan lahir maupun "atin Ma!ur$a 5Rama Tama6& 5erperilaku ramah tamah dise"ut madhurya Madhurya "erasal dari kata BmaduC yang "erarti manis Madhurya "erarti hidup yang manis, maksudnya selalu murah senyum, ramah tamah dengan siapa sa/a Manusia hendak tidak "ersikap kasar terhadap sesamanya Manusia hendaknya selalu "er"uat "aik terhadap siapa sa/a 128 Mar!aBa 5Lema Lembut6& 5ersikap lemah lem"ut adalah "aik sekali Nrang yang lemah lem"ut akan disukai oleh kawan0kawannya Se"aliknya orang yang "erperilaku kasar akan di/auhi Nleh karena itu manusia hendaknya selalu "ersikap "aik, "ersikap ramah tamah terhdap sesamanya Hanya dengan perilaku demikian akan dapat ter.ipta masyarakat yang sentosa, masyarakat yang rukun dan tenang lahir maupun "atin 1& PanGa Ni$ama Brata& 5erikut adalah pen/elasan le"ih /auh mengenai masalah pengendalian diri tahap lan/utan 3yang le"ih tinggi4 yang dinamakan Pan.a $iyama 5rata Pan.a $iyama 5rata adalah lima .ara pengendalian diri lan/utan 3tahap kedua4 untuk dapat ter.apainya ketenangan dan ketentraman "atin #elima .ara dimaksud adalah 3:4 Akrodha 3tidak marah4I 3*4 7uru Susrusa 3hormat kepada guru4I 3,4 Sau.a 3"ersih atau su.i4I 3&4 Aharalaghawa 3makan makanan sederhana4I 3'4 Apramada 3tidak menga"aikan kewa/i"an4 )ntuk dapat hidup tenang dan tentram, manusia semestinya dapat melaksanakan pengendalian diri tahap kedua ini dengan se"aik0"aiknya, sehingga terpenuhi keinginan untuk hidup tenang lahir maupun "atin Akr7!a 5Ti!ak Mara6& Manusia hendaknya dapat mengendalikan diri dan tidak marah 3akrodha4 Akrodha "erasal dari kata BaC yang "erarti tidak dan BkrodhaC yang "erarti marah Aadi akrodha "erarti tidak marah Maksudnya adalah "ahwa manusia harus dapat mengekang atau mengendalikan sifat marahnya, se"a" sifat marah men/adikan menderita lahir "atin dan "ingung #arena "ingung, pikiran men/adi ka.au dan ke"i/aksanaan men/adi sirna Pahamilah "ahwa sifat marah adalah musuh utama manusia yang harus dikalahkan 129 !engan mengalahkan sifat marah, maka manusia akan le"ih mudah men.apai ketenteraman dan ketenangan lahir maupun "atin Guru Susrusa 5H7rmat Ke.a!a Guru6& Setiap orang ataupun setiap murid harus menghargai dan menghormati gurunya 3guru susrusa4 Pengertian guru di sini adalah dalam pengertiannya yang luas, yakni% 3:4 7uru 6upaka, yaitu orang tua 3i"u dan "apak4 yang merupakan orang tua yang pertama kali mem"erikan pendidikan kepada anak0 anaknya Manusia men/adi tum"uh dan "erkem"ang adalah "erkat pendidikan dan asuhan orang tuanya #arena itu anak0anak harus menghargai dan menghormati orang tuanyaI 3*4 7uru Penga/ian, yaitu guru yang mem"erikan pendidikan dan penga/aran di sekolah 7uru disekolah mem"erikan ilmu pengetahauan kepada murid0muridnya sehingga murid men/adi pandai dan terhindar dari ke"odohan Hilangnya ke"odohan "erarti lenyapnya penderitaan #arena itu murid0murid harus menghargai dan menghormati gurunyaI 3,4 7uru Wisesa, yaitu pemerintah yang mengayomi rakyatnya, yang "erusaha mense/ahterakan rakyatnya, dan yang mem"erikan perlindungan kepada rakyatnya #arena itu pemerintah harus selalu dihormati dan dihargai misalnya dengan mentaati peraturan0peraturan dan ketentuan0ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah SauGa 5Bersi atau SuGi6 Manusia seyogyanya "erhati "ersih atau su.i 3su.a4 "aik lahir maupun "atin, "aik /asmani maupun rohani )ntuk dapat men/adi "ersih dan su.i, maka ada "er"agai .ara yang dapat ditempuh Tu"uh di"ersihkan dengan .ara mandi, pikiran di"ersihkan dengan .ara men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran, /iwa di"ersihkan dengan ilmu pengetahuan dan tapa, "rata, yoga, semadi, akal di"ersihkan dengan ke"i/aksanaan !engan mandi, 130 "erpakaian yang "ersih, "ersem"ahyang atau "erdoa dan melakukan pengor"anan su.i atau yadnya, maka akan ter.apailah ke"ersihan /asmani dan rohani, ke"ersihan lahir dan "atin Aarala"aBa 5Makan Makanan Se!erana6 Makanan sehari0hari se"aiknyalah makanan yang ringan atau makanan yang sederhana sa/a 3aharalaghawa4 Aharalaghawa "erasal dari kata BaharaC yang "erarti makan dan BlaghawaC yang "erarti ringan !engan demikian Aharalaghawa "erarti makan makanan yang ringan0ringan atau yang sederhana tau makan seperlunya dan tidak "erle"ihan Makan sesukanya se.ara rakus dapat mengaki"atkan "untunya pikiran dan tim"ulnya ketidak tenangan Manusia se"aiknya mem"atasi makanan yang "erarat0"erat seperti makan terlalu "anyak daging Seseorang se"aiknya dapat mengendalikan indriyanya untuk makan dan harus selalu merasa puas dengan makanan yang enak maupun yang tidak enak !engan mem"atasi makanan, maka akan ter.apai ketenangan dan ketentraman "atin A.rama!a 5Ti!ak Men"abaikan KeBajiban6& Manusia hendaknya tidak menga"aikan kewa/i"annya 3apramadha4 Apramada "erarti tidak menga"aikan kewa/i"an, maksudnya selalu ingat dengan tugas kewa/i"an !engan selalu ingat dan melaksanakan kewa/i"an yang men/adi tanggung/awa"nya, maka seseorang akan ter"e"as dari "e"an pikiran yang seolah0olah masih mempunyai hutang, sehingga hidupnya akan men/adi tenang dan tentram "aik lahir maupun "atin :& Dasa Ni$ama Brata 5erikut ini adalah tentang sepuluh .ara pengendalian diri lan/utan 3yang le"ih tinggi4, yang dise"ut !asa $iyama 5rata, yang terdiri dari 3l4 131 !ana 3pem"erian sedekah4I 3*4 I/ya 3pu/a dan pu/i kepada Tuhan4I 3,4 Tapa 3menghindarkan keduniawian4I 3&4 !hyana 3pemusatan pikiran4I 3'4 Swadhyaya 3"ela/ar sendiri4I 3-4 )pasthanigraha 3pengendalian hawa nafsu4I 3H4 5rata 3pelaksanaan pantangan4I 3F4 )pawasa 3puasa4I 3E4 Mona 3tidak "er"i.ara4I 3:+4 Snana 3pem"ersihan diri4 Dana 5Pemberian Se!eka6 !ana artinya harta "enda !alam hal ini dimaksudkan se"agai pem"erian sedekah 3dana4 kepada anggota masyarakat yang miskin, masyarakat yang kekurangan dan memerlukan "antuan Pem"erian sedekah itu harus di"erikan dengan tulus iklas dan tanpa pamerih atau tanpa harapan adanya "alas /asa Ij$a 5Puja !an Puji Ke.a!a Tuan6 Manusia hendaknya selalu ingat dan menyampaikan pu/i dan syukur kepada Tuhan Yang Maha #uasa 3i/ya4 Pu/a dan pu/i kepada Tuhan harus di"erikan dengan hati yang tulus, dengan sem"ah su/ud yang su.i dan khidmat Tuhan adalah pen.ipta dan pem"eri hidup 3Atman4 keada manusia dan karena itu manusia "erhutang "udi kepada0$ya Adalah patut sekali apa"ila manusia selalu ingat dan menyem"ah Tuhannya dengan penuh rasa penga"dian Ta.a 5Men"in!arkan Ke!uniaBian6 Manusia hendaknya dapat melakukan pengendalian diri dengan men/auhkan semua kesenangan duniawi 3tapa4, !engan tapa manusia mengurangi semua ke"iasaan sehari0hari seperti ke"iasaan makan, ke"iasan tidur, ke"iasaan "er"i.ara dan lain0lain Menguangi ke"iasaan "erarti 132 mengendalikan keinginan atau ke"iasaan !engan .ara ini akan diperoleh ketenangan dan ketentraman lahir maupun "atin D$ana 5Pemusatan Pikiran6 Adalah "aik sekali apa"ila seseorang sewaktu0waktu dapat memusatkan pikirannya 3dhyana4 !alam hal ini manusia mengendalikan pikirannya agar tidak melanglang "uana kesana kemari, tetapi terpusat atau terkonsentrasi hanya kepada Tuhan Yang Maha Agung !engan terpusatnya pikiran, maka manusia akan dapat menyadari ke"esaran Tuhan, akan dapat mengendalikan pikirannya sehingga ter.apai kententraman lahir dan "atin SBa!$a$a 5Belajar Sen!iri6& 5ela/ar sendiri 3swadhyaya4 dapat menam"ah pengetahuan seseorang BSwaC artinya sendiri dan BadhyayaC artinya guru atau "erguru Swadhyaya dengan demikian "erarti "ela/ar sendiri, "erusaha sendiri untuk untuk men.apai kema/uan !i samping itu "erarti pula ra/in atau tidak malas menuntut ilmu Manusia hendaknya selalu ra/in, "erusaha sendiri mempela/ari ilmu pengetahuan, sehingga dapat men/adi orang yang pandai dan "erguna "agi "angsa, negara dan agama U.astani"raa 5Pen"en!alian HaBa Na4su6& Manusia se"aiknya mampu menguasai hawa nafsu, khususnya nafsu "irahi 3nafsu seKual4 #e"iasaan menuruti nafsu "irahi dapat mem"awa aki"at yang kurang "aik, apalagi kalau nafsu "irahi dium"ar di luar rumah akan dapat mengaki"atkan men/alarnya penyakit kotor Nleh karena itu agama menga/arkan agar umat manusia "erusaha mengendaikan nafsunya !engan mengendalikan hawa nafsu, maka kesehatanpun akan terpelihara dengan le"ih "aik 133 Brata 5Pelaksanaan Pantan"an6 Manusia patut melaksanaan pengendaliaan diri dengan melakukan "er"agai pantangan 3"rata4 Pantangan di sini dapat "erupa pantangan tidur, pantangan makan, pantangan "er"i.ara, dan lain0lain #e"iasaan melakukan "rata atau pantangan se.ara "erkala akan dapat meningkatkan mutu pengendalian diri, akan dapat menam"ah ketenangan hidup U.aBasa 5Puasa6 5erpuasa atau tidak makan dan minum se.ara periodik atau pada waktu0waktu tertentu sangat "ermanfaat "agi pemeliharaan kesehatan !engan "erpuasa orang akan le"ih mudah mengendalikan diri, mengekang keinginan atau menahan hawa nafsu agar diperoleh pikiran yang "ersih, /ernih, dan su.i !engan "erpuasa akan diperoleh ketenangan dan ketentraman lahir maupun "atin M7na 5Ti!ak BerbiGara6 =ara pengendaian "erkutnya adalah dengan .ara diam atau tidak "er"i.ara !engan tidak "er"i.ara orang akan "erusaha mengendalikan diri, menahan diri untuk tidak mengeluarkan kata0kata sepatahpun !engan .ara ini orang akan le"ih mudah "erkonsenterasi, memuaskan pikiran menu/u Tuhan Yang Maha #uasa dan akan ter.apailah ketentraman dan ketenangan /iwa Snana 5Pembersian Diri6& 5adan perlu di"ersihkan agar tidak kotor !engan "adan yang "ersih disertai dengan pakaian yang "ersih, maka pikiranpun akan men/adi /ernih 134 dan su.i !engan pikiran yang "ersih dan su.i maka /alan menu/u Tuhan Yang Maha Esa akan men/adi ter"uka le"ih le"ar 9& Dasa Darma !asa !harma adalah sepuluh ma.am per"uatan "aik yang patut dilaksanakan oleh umat Hindu Segenap umat Hindu disarankan untuk melaksanakan a/aran !harma ini, karana dapat mendorong ter.iptanya masyarakat yang aman, tentram dan damai #esepuluh a/aran terse"ut adalah 3l4 !hriti 3"eker/a sungguh0sungguh4I 3*4 #sama 3mudah mem"eri maaf4I 3,4 !ama 3!apat mengendalikan nafsu4I 3,4 Asteya 3tidak men.uri4I 3&4 Sau.a 3"ersih atau su.i4I 3'4 Indry anigraha 3dapat mengendalikan keinginan4I 3-4 !hira 3"erani mem"ela yang "enar4I 3H4 Widya 3sanggup "ela/ar dan menga/ar4I 3E4 Satya 3ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran4I 3:+4 Akrodha 3tidak marah4 !ari kesepuluh a/aran !harma ini enam di antaranya telah diuraikan di atas, yaitu #sama, !ama dan Satya 3termasuk dalam !asa Yama 5rata4, Sau.a dan Akrodha 3termasuk dalam Pan.a $iyama 5rata4 serta Asteya 3termasuk dalam uraian Pan.a Yama 5rata4 Driti 5Bekerja Sun""u8sun""u6 Setiap orang se"aiknya melakukan peker/aannya dengan sungguh0 sungguh 3dhriti4 Maksudnya adalah "ahwa seseorang yang ditugaskan melakukan sesuatu peker/aan hendaknya menyelesaikan peker/aan terse"ut dengan penuh rasa tanggung /awa", menger/akan peker/aan itu dengan se"aik0"aiknya Aanganlah menga"aikan tugas peker/aan itu !an manakala peker/aan itu telah dilaksanakan dengan sungguh0sungguh, "agaimanapun hasilnya haruslah diterima sengan hati yang tulus 135 Ksama 5Mu!a Memberi Maa46& Mudah mem"eri maaf 3ksama4 adalah tindakan yang sangat terpu/i, karena setiap orang haruslah menyadari "ahwa "er"uat khilaf adalah sifat manusia Artinya seseorang pasti pernah "er"uat salah dan oleh karena itu pada suatu saat ia pasti ingin dimaafkan pula oleh orang lain Nleh karena itu "ersiaplah selalu untuk mem"eri maaf Seseorang hendaknya rela untuk mem"erikan maaf kepada orang lain yang mengakaui kekeliruaannya dengan tulus ikhlas Dama 5Da.at Men"en!alikan Na4su6 Manusia hendaknya mampu menundukkan dan mengendalikan nafsu atau keinginannya #emampuan ini adalah "entuk pengendalian diri yang sangat "aik dan perlu diikuti oleh setiap orang Aanganlah nafsu dan keinginan itu selalu dituruti, karana akan dapat menyulitkan diri sendiri maupun orang lain 5arang siapa ingin hidup dengan "aik, tenang dan tentram se"aikanya dapat mengendalikan dan menundukkan keinginan0keinginannya Aste$a 5Ti!ak MenGuri6& 5arang siapa ingin hidup "er"ahagia hendaknya tidak men.uri atau menginginkan milik orang lain Nrang selalu menginginkan "arang orang lain adalah orang yang tidak "isa mengendalikan diri, adalah orang yang dikuasai oleh nafsu Nrang seperti ini akan hidup menderita, karena tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki dan selalu ingin mengam"il milik orang lain Seseorang hendaknya mampu mengendalikan keinginannya untuk tidak memiliki "arang orang lain, apalagi dengan .ara yang tidak di"enarkan oleh agama 136 SauGa 5Bersi atau SuGi6& Seseorang hendaknya "erhati "ersih atau su.i 5ersih dan su.i "aik lahir maupun "atin 5ersih dan su.i "ukan sa/a "adannya tetapi /uga pikirannya !engan pikiran yang "ersih maka /alan menu/u ketentraman dan kedamaian serta ketenangan hidup akan le"ih mudah dapat di.apai In!ri$ani"raa 5Da.at Men"en!alikan Kein"inan6& Manusia se"aiknya mapu men/aga keinginan atau nafsunya dengan se"aik0"aiknya !engan mampu semua indriya atau keinginan, maka seseorang akan le"ih mudah men.apai ketenangan lahir maupun "atin 5atin yang tenang dan tentram akan le"ih mudah mengantarkan seseorang untuk men.apai /alan ke"enaran Dira 5Berani Membela (an" Benar6& Manusia harus "erani mem"ela yang "enar Manusia hendaknya selalu men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan dan ke/u/uran 5agaimanapun resiko yang harus dihadapi, seseorang hendaknya selalu mem"ela ke"enara itu -i!$a 5San""u. Belajar !an Men"ajar6 Manusia wa/i" menuntut ilmu pengetahuan agar men/adi orang yang pandai dan tidak "odoh atau diper"odoh oleh orang lain !i samping "ela/ar manusia /uga wa/i" menga/ar ilmu pengetahuan yang diketahuinya kepada orang lain tanpa pamerih Hanya dengan kesediaan untuk "ela/ar dan menga/ar itulah akan le"ih .epat ter.apainya masyarakat yang "erpendidikan dan "er"udaya, masyarakat yang ma/u dan tidak tertinggal dari masyarakat lainnya 137 Sat$a 5Kebenaran/ Kesetiaan/ !an Kejujuran6& Manusia hendaknya mampu men/un/ung tinggi ke"enaran, kesetiaan, dan ke/u/uran Manusia hendaknya setia dan /u/ur dalam "erkata0kata, selalu setia terhadap kata hati atau teguh pendirian Manusia /uga harus /u/ur dan "ertanggung /awa" terhadap apa yang dikatakan, setia dan tidak "erkhianat kepada teman0temannya !i samping itu /uga harus menepati /an/i dan tidak ingkar /an/i Akr7!a 5Ti!ak Mara6& 5erusahalah agar tidak marah dan tidak lekas marah Manusia hendaknya mampu mengendalikan pikirannya untuk tidak mudah marah #emarahan "ukan sa/a menyakitkan hati orang lain, tetapi dapat /uga men.elakakan dirinya sendiri #arena itu agama menga/arkan agar manusia dapat menahan diri, dapat mengendalikan diri agar tidak mudah marah #emarahan dapat menim"ulkan keke.ewaan terhadap orang lain dan pada gilirannya dapat pula menim"ulkan kemarahan orang lain ;& Aatur Paramita& =atur Paramita "erasal dari kata B=aturC yang "erarti empat dan BParamitaC yang "erarti per"uata luhur =atur Paramita dengan demikian "erarti empat per"uatan luhur, yang harus dilaksanakan oleh umat Hindu #eempat per"uatan luhur itu adalah 3l4Maitri 3"ersaha"at4I 3*4 #aruna 3.inta kasih4I 3,4 Mudhita 3"ersimpati4I 3&4 )peksa 3toleransi4 Maitri 5Bersaabat6& BMitraC adalah asal kata Maitri, yang "erarti teman atau saha"at Maitri artinya "ersaha"at Maksudnya adalah "ahwa manusia harus mempunyai sifat0siafat yang saha"at terhadap sesamanya Manusia adalah 138 .iptaan Tuhan, mempunyai Atman yang merupakan sinar su.i ke"esaran Tuhan Aadi manusia "erasal dari Sum"er yang satu, yaitu Tuhan Yang Mahaesa dan karena itu sesungguhnyalah manusia itu semuanya "ersaudara, "ersaha"at Nleh karenanya mereka harus hidup rukun, hidup saling mem"antu, hidup saling mengasihi dan tidak "ermusuhan Manusia harus menghindarkan ke"en.ian, menghindarkan rasa "alas dendam !engan "erpegang kepada per"uatan yang lhur itu maka manusia akan hidup tenang, hidup tententram lahir maupun "atin Karuna 5Ainta Kasi6& #aruna adalah per"uatan luhur atau .inta kasih atau "elas kasihan terhadap orang yang menderita Se"agai manusia yang "erasal dari satu sum"er, yakni Tuhan Yang Mahaesa, manusia harus hidup saling menolong, "ahkan harus "ersedia "erkor"an demi untuk menolong orang yang sedang kesusahan, "ersedia "erkor"an demi ke"ahagiaan orang lain Manusia dipandang se"agai "er"udi luhur apa"ila ia mau merasakan kesusahan atau penderitaan orang lain se"agai kesusahan atau penderitaannya sendiri !engan "erpikiran demikian mereka akan .epat tanggap menolong sesamanya yang menderita Mu!ita 5Bersim.ati6& Mudhita artinya simpati atau turut merasakan "aik kesusahan maupun ke"ahagiaan orang lain !engan sifat luhur seperti ini, manusia akan terhindar dari rasa irihati, rasa dengki dan rasa ke"en.ian #esusahan seseorang akan dirasakan se"agai kesusahannya sendiri, ke"erhasilan seseorang /uga akan dirasakan se"agai ke"erhasilannya sendiri Mudhita adalah sikap solider dan simpati terhadap sesamanya )ntuk mendapatkan simpati orang lain, maka seseorang haruslah menanamkan rasa simpati pula 139 terhadap orang lain !engan sikap luhur yang dinamakan Mudhita ini, maka seseorang akan dapat hidup tenang lahir maupun "atin U.eksa 5T7leransi6& Per"uatan luhur "erikutnya adalah )peksa, yang "erarti toleran dan senantiasa memperhatikan keadaan orang lain Sedangkan /iwanya dipenuhi oleh rasa setia kawan dan simpati terhadap sesamanya, "ahkan tidak menaruh rasa dendam terhadap orang yang "ermaksud /ahat terhadapnya Manusia yang "ersikap )peksa /uga selalu waspada terhadap situasi yang dihadapi, manusia "i/aksana dan selalu men/aga keseim"angan lahir "atin serta tidak mau men.ampuri urusan orang lain D& Ran"kuman Pada dasarnya akhlak mulia dalam kehidupan menga/arkan aturan tingkah laku yang "aik dan mulia agar dapat ter/alin hu"ungan yang "aik antara sesama "aik itu hu"ungan dengan tuhan, lingkungan, dan manusia sendiri dalam hal ini sangat diperlukannya a/aran0a/aran agama hindu yang "ersifat menga/arkan aturan tingkah lakuyang "aik untuk menghindari adanya hukum rim"a, dimana yang kuat menindas atau memperalat yang lemah agar ter"inanya umat hindu yang "er"udi luhur A/aran0a/aran pengendalian diri diatas menga/arkan arti persaudaraan dan persaha"atan oleh karena itu umat hindu dia/arkan untuk selalu hidup rukun, hidup saling mem"antu, hidup saling mengasihi dan tidak "ermusuhan Manusia harus menghindari ke"en.ian, menghindari rasa "alas dendam dengan "erpegang kepada kehidupan yang luhur maka ter.iptalah kehidupan yang tentram lahir maupun "atin 140 E Da4tar Pustaka =udamani, :EE, #arma Phala dan 6einkarnasi Hanuman !armayasa, /himsa Dharma T Vegetarian, Paramita Sura"ya, :EEH Masri, A"dul Watif, Jtika, Ailid I, 6ake Press, Yogyakarta Pud/a, 7, MA, SH, (hagawadgita #an$ama %eda, Maya Sari Aakarta, :EF: Wikarman, I $yoman Singgih :EEF 0eluhur 5rang (ali dari Dunia (abad dan Se!arah Sura"aya% Paramita Punyatmad/a, I5 Nka, :EE: Pan.a =radh, )pada Sastra, !enpasar Sura, I 7ede, :EF' Pengendalian !iri dan Etika Hanuman Sakti Aakarta Y 5 Mangunwi/aya, 'enumbuhkan Sikap eligiusitas /nak-anak, 37ramedia, Aakarta, :EF-4 141 BAB 'I MUSUH8MUSUH DALAM DIRI MANUSIA A& K7m.etensi Dasar Adapun musuh0musuh atau kelemahan0kelemahan yang terdapat dalam diri manusia termaksud adalah 3l4Tri MalaI 3*4 Tri Mala PaksaI 3,4 Sad 6ipuI 3&4 Sad AtatayiI 3'4 Sapta TimiraI 3-4 !@s@ Mala B& In!ikat7r Men/elaskan dan memahami a/aran Tri Mala Men/elaskan dan memahami a/aran Tri Mala Paksa Men/elaskan dan memahami a/aran Sad 6ipu Men/elaskan dan memahami a/aran Sad Atatayi Men/elaskan dan memahami a/aran Sapta Timira Men/elaskan dan memahami a/aran !@s@ Mala A& Materi !i samping aturan tingkah laku yang "aik dan mulia termaksud di atas, susila agama Hindu /uga menga/arkan tentang musuh0musuh yang ada dalam diri manusia Manusia "anyak mempunyai kelemahan, "aik yang nyata0nyata terlihat maupun yang tersem"unyi, !engan mempela/ari a/aran tentang etika atau tingkah laku yang "aik .lan mulia sa/a tidaklah .ukup Manusia /uga harus memahami "er"agai kelemahan yang ada di dalam dirinya #elemahan0 kelemahan itu adalah musuh yang harus ditundukkan oleh manusia !engan memahami kelemahan dan kekurangannya manusia akan le"ih "erminat untuk mengendalikan dirinya 142 +& Tri Mala 5Ti"a Ienis Pembuatan (an" Ti!ak Baik6& #elemahan manusia yang pertama adalah apa yang dise"ut Tri Mala Tri Mala "erasal dari kata BTriC yang "erarti tiga dan BMalaC yang "erarti kotor, "uruk, dan /elek Tri Mala dengan demikian "erarti tiga ke"urukan yang melekat dalam diri seseorang #etiga ke"urukan yang dipandang se"agai musuh manusia dan karena itu harus dihindarkan adalah 3:4Mithia Hrdaya 3selalu "er"uruk sangka, selalu mempunyai pikiran yang /elek terhadap seseorang4I 3*4 Mithia Wa.ana 3selalu "erkata yang tidak "aik, som"ong dan tidak pernah menempati /an/iI 3,4 Mithia Maksana 3selalu "er"uat yang tidak "aik, tidak mempunyai sopan santun, tidak etis4 )& Tri Mala Paksa 5Ti"a Perbuatan (an" Hina6 #elemahan manusia "erikutnya adalah yang dise"ut Tri Mala Paksa Tri Mala Paksa adalah per"uatan yang kotor dan hina yang /uga harus dihindarkan dan dihilangkan oleh seseorang Tiga kelemahan yang merupakan musuh manusia dan karena itu harus ditiadakan, adalah 3:4 #asmala 3selalu "er"uat yang kotor dan hina4I 3*4 Mada 3selalu "erkata "uruk, dusta dan kotorI 3,4 Moha 3selalu angkuh dan .urang4 ,& Sa! Ri.u 5Enam Ienis Si4at (an" Buruk6 Sad 6ipu "erasal dari kata BSadC yang "erarti enam dan B6ipuC yang "erarti musuh Aadi Sad 6ipu "erarti enam musuh yang ada di dalam diri manusia Adapun keenam musuh yang harus dikendalikan adalah% #ama 3hawa nafsu4 Manusia harus dapat mengendalikan hawa nafsunya agar tidak menghan.urkan dirinya sendiri Hawa nafsu yang tidak terkendalikan "ukan sa/a akan merusak dirinya sendiri, tetapi dapat pula menyusahkan orang lain #arena itu agama Hindu menga/arkan agar 143 umatnya selalu mengendalikan pan.a indranya, mengendalikan dan mengekang hawa nafsunya Mo"ha 3rakus4 Nrang yang rakus selalu ingin memiliki le"ih dari apa yang sepantasnya dimiliki #einginan untuk memiliki yang "erle"ihan itu akan dipenuhinya dengan /alan apapun, meski "ertentangan dengan a/aran agama )mat Hindu hendaknya men/auhkan diri dari per"uatan yang rakus, karena per"uatan itu "ukan sa/a menyusahkan orang lain, tetapi pada gilirannya dapat menyusahkan dirinya sendiri #roda 3marah4 Seseorang harus dapat mengendalikan diri dan tidak lekas marah Per"uatan marah dapat menyusahkan atau menim"ulkan keke.ewaan "agi orang lain #arena itu manusia perlu mengendalikan diri dan menghindari per"uatan marah itu Moha 3"ingung4 Pikiran yang "ingung tidak dapat mem"edakan mana yang "enar dan mana yang salah, mana yang "aik dan mana yang "uruk #e.enderungan orang yang "ingung adalah selalu "er"uat yang negatif dan menyusahkan orang lain sampai kepada mem"unuh orang lain atau mem"unuh dirinya sendiri Agar tidak ter/adi ke"ingunangan, manusia hendaknya selalu mengendalikan dirinya, selalu mentaati akaran0a/aran agamanya, sehingga dapat hidup tenang dan tentram Mada 3ma"uk4 Nrang yang ma"uk akan lupa dengan dirinya sendiri maupun kawan0kawannya !alam keadaan demikian orang itu akan .enderung akan "er"uat yang merugikan orang Iain dan dirinya sendiri )mat Hindu hendaknya selalu men/auhkan diri dari per"uatan ma"uk Matsarya 3irihati4 Seseorang "elum tentu tenang melihat orang lain hidup "ahagia 5elum tentu senang melihat orang lain "erke.ukupan Nrang itu mungkin merasa disaingi atau merasa dikalahkan gengsinya, sehingga tim"ul rasa irihahatinya Aki"atnya tim"ullah ren.ana /ahat untuk mengalahkan saingannya dengan "er"agai .ara Per"uatan ini tidak sesuai 144 dengan a/aran agama )mat Hindu hendaknya men/auhkan diri dari per"uatan sema.am itu 0& Sa! Atata$i 5enam Ienis Perbuatan (an" Kejam6& Sad Atatayi "erasal dari kata BSadC yang "erarti enam dan BAtatayiC yang "erarti per"uatan yang ke/am atau mem"unuh Sad Atatayi dengan dengan demikian "erarti enam per"uatan yang ke/am dan ini adalah kelemahan atau musuh manusia #elemahan terse"ut hendaknya selalu dihindarkan Adapun enam per"uatan ke/am yang dianggap se"agai musuh manusia dan harus di/auhi adalah% Agnida 3ke/am karena suka mem"akar milik orang lain4 Tidak Semua orang senang melihat orang lain senang Tidak Semua orang suka melihat orang lain memiliki sesuatu "arang yang "agus Nrang itu .enderung irihati atau dengki melihat orang lain memiliki "arang itu #arena itu tim"ul pikiran "uruk untuk mem"akar "arang milik orang itu Nrang seperti ini digolongkan se"agai orang yang sangat ke/am, karena dapat merusak milik orang lain, dapat mengaki"atkan pemiliknya men/adi susah Seyogyanya manusia dapat mengontrol peri"adinya agar tidak "er"uat yang "ertentangan dengan a/aran agama dan menghindarkan per"uatan yang dapat menyusahkan orang lain Wisada 3ke/am karena suka mera.un4 Per"uatan mera.un adalah per"uatan yang disenga/a, dengan tu/uan untuk mem"unuh orang yang dira.un #arena itu per"uatan ini digolongkan se"agai per"uatan yang sangat ke/am karena dapat menye"a"kan /iwa manusia melayang Per"uatan ini "ertentangan dengan a/aran agama dan karena itu dilarang oleh agama Hindu Atharwa 3ke/am karena suka "ermain "la.k magi. atau ilmu hitam4 Tu/uannya adalah untuk mem"uat seseorang men/adi sakit atau susah sampai meninggal dunia Per"uatan ini dianggap se"agai per"uatan yang 145 ke/am dan karena itu dilrang oleh agama #arena itu umat Hindu hendaknya men/auhkan diri dari per"uatan ilmu hitam itu Sastraghna 3ke/am karena suka ngamuk4 Per"uatan ini tim"ul karena pikiran yang "untu dan ka.au atau sedang "ingung serta putus asa, sehingga tidak "isa menemukan peme.ahan atas sesuatu masalah yang dihadapi Per"uatan ini dapat menim"ulkan keka.auan dan kepanikan karena "isa /adi orang sedang ngamuk mem"unuh orang lain #arena itu per"uatan ini digolongkan se"agai per"uatan yang sangat ke/am dan dilarang oleh agama )mat Hindu hendaknya selalu "erusaha mengendalikan diri, dengan selalu ingat kepada Tuhan Yang Maha Pengasih !ratikrama 3ke/am karena suka memperkosa orang lain4 Per"uatan ini sama dengan per"uatan "inatang, karena dilakukan dengan tiada perasaan malu dan hanya "erdasarkan nafsu Per"uatan ini sangat menyusahkan orang lain dan dikategorikan se"agai per"uatan ke/am dan karena itu dilarang oleh agama )mat Hindu hendaknya selalu men/auhkan diri dari per"uatan ini 6a/a Pisuna 3ke/am karena suka memfitnah4 8itnah le"ih ke/am dari pem"unuhan 8itnah dapat men.elakakan dan dapat menim"ulkan rasa "en.i kepada orang yang difitnah 8itnah dapat menyusahkan orang lain #arena itu per"uatan serupa ini dilarang oleh agama )mat Hindu hendaknya men/auhkan diri dari per"uatan fitnah 1& Sa.ta Timira 5Tuju Ienis Kemabukan6& Musuh manusia selan/utnya adalah apa yang dinamakan Sapta Timira BSaptaC artinya tu/uh dan BTimiraC artinya lupa daratan 3lupa diri atau ma"uk4 Sapta Timira dengan demikian "erarti tu/uh ma.am keadaan yang menye"a"kan orang lupa daratan, lupa diri atau ma"uk #etu/uh ma.am musuh yang harus dimusnahkan dari dalam diri manusia itu adalah% 146 Surupa 3kema"ukan karena wa/ah atu rupa yang tampan, ganteng atau .antik4 #egantengan atau ke.antikan seseorang kadang kala menye"a"kan yang "ersangkutan men/adi angkuh, som"ong dan tinggi hati Semestinya kegantengan atau ke.antikan wa/ah di"arengi dengan perilaku yang "aik, "udi yang luhur Nrang yang ganteng atau .antik, hendaknya dapat mengendalikan diri dengan mem"uang /auh0/auh sikap dan perilaku yang tidak "aik !hana 3kema"ukan karena mempunyai harta "enda atau kekayaan4 5anyaknya harta "enda yang dimiliki seringkali menye"a"kan seseorang men/adi lupa diri, menepuk dada, angkuh dan som"ong dan tidak ingat dengan teman0temannya Padahal kepemilikan harta "enda seyogyanya di"arengi dengan dharma, perlaku yang "ai sesuai dengan a/aran agama #arena itu orang yang memiliki "anyak harta "enda seyogyanya dapatmen/aga diri, tidak menepuk dada atau tidak som"ong dengan harta "endanya 7una 3kema"ukan karena mempunyai kepintaran atau kepandaian4 Nrang yang pintar kadang kala lupa diri, menganggap orang lain tidak tahu apa0 apa Nrang seperti ini .enderung angkuh dan kurang disukai oleh teman0 temannya Nleh karena itu kepandaian semestinya di"arengi dengan per"uatan yang "aik, disertai dengan "udi pekerti yang luhur #epintaran semestinya diamalkan, dipergunakan untuk maksud0maksud yang "aik, sehingga dapat mem"antu masyarakat yang kurang mempunyai pengetahuan #ulina 3kema"ukan karena keturunan4 8aktor keturunan /uga sering mengaki"atkan lupa diri Seorang keturunan "angsawan, keturunan ra/a, kadang kala /uga menganggap remeh orang lain yang tidak seketurunan Hal ini dapat menim"ulkan kesulitan "agi orang terse"ut #eturunan orang0orang terkenal, "erpangkat atau "angsawan, se"aiknya mempunyai 147 perilaku yang "aik, "er"udi luhur se/alan dengan a/aran agama Mereka seharusnya dapat men/adi panutan, dapat mem"erikan .ontoh yang "aik terhadap masyarakat sekitarnya Yowana 3kema"ukan karena masa rema/a(muda4 Anak muda rema/a karena kurang pendidikan dan pengalaman, sering kali le"ih menyukai ke"e"asan dan huru0hara, sering kali sok /agoan dan suka "erkelahi Se"aiknya semasa masih rema/a, anak0anak itu di"eri pendidikan agama yang mamadai, di"erikan pela/aran mengenai etika, "agaimana harus "erperilaku di dalam masyarakat, "agaimana harus mem"awa diri dan lain0lain, supaya mereka dapat men/adi manusia yang "erguna "agi nusa dan "angsa Masa rema/a adalah masa yang "aik untuk mengem"ang diri men/adi manusia yang "erguna "agi masyarakat, nusa dan "angsa serta agama Sura 3kema"ukan karena minuman keras4 Minuman keras merupakan musuh yang sangat "uruk Ia dapat mem"uat orang ma"uk, lupa diri dan "er"uat yang tidak sesuai dengan a/aran agama #arena itu manusia "eragama se"aiknya men/auhi minuman keras #asuran 3kema"ukan karena merasa mempunyai ke"eranian4 #e"eranian kadang kala mem"uat orang lupa diri #e"eranian tanpa disertai dengan pikiran yang sehat dan "aik dapat mengaki"atkan kerugian atau kesulitan "agi orang lain maupun yang "ersangkutan sendiri #e"eranian hendaknya selalu dilandasi oleh ke"enaran dan dharma, oleh per"uatan yang luhur sesuai dengan a/aran agama :& D?s? Mala 5Se.ulu Ienis Perilaku (an" Ielek6& Musuh manusia "erikutnya adalah apa yang dinamakan !asa Mala !asa Mala adalah sepuluh kelemahan yang melekat dalam diri manusia dan ini "ertentangan dengan a/aran agama yang kalau di"iarkan dapat men/adikan 148 orang yang "ersangkutan menderita, "ahkan dapat pula mem"awa kesedihan "agi orang lain #arena itu kesepuluh sikap atau perilaku "uruk manusia itu haruslah dikikis ha"is Adapun sepuluh kelemahan manusia yang harus dihindarkan itu adalah% Tandri% Perilaku tanpa gairah, senantiasa lemah, lemas, letih dan lesu, suatu sikap yang senga/a .li"uat untuk dapat menghindarkan diri dari kegiatan kemasyarakatan #leda% Perilaku manusia yang .epat putus asa, selalu pesimis dan tidak mengenal apa yang dise"ut per/uangan hidup Me/a% Sikap seseorang yang selalu serakah atau tamak dan lagi angkuh atau som"ong #uhaka% Perilaku yang suka memu/i diri sendiri dan senang mengu.apkan kata0kata yang kasar Metraya% Sikap seseorang yang suka "ersilat lidah dan dengan tipu daya "erusaha mempengaruhi pihak lain untuk "er"uat yang tidak "aik Megata% Perilaku seseorang yang selalu munafik, tidak konsisten dan lain di mulut lain di hati 6egastri% Sikap seseorang play "oy dan mata keran/ang #utila% Perilaku yang suka menipu orang lain untuk keuntungan dirinya sendiri 5haksa"huwana% Tingkah laku yang senang melihat orang lain menderita dan karena itu orang seperti ini senang menyakiti atau menyiksa orang lain #im"uru% Sikap seseorang yang selalu irihati atau dengki terhadap pihak lain dan ingin memiliki "arang orang lain dengan menghalalkan segala .ara #esepuluh kelemahan atau ke"urukan manusia terse"ut di atas hendaknya dimusnahkan karena "ertentangan dengan a/aran agama, sehingga masyarakat "isa hidup rukun, aman, tentram dan damai 149 D& Ran"kuman susila agama Hindu /uga menga/arkan tentang musuh0musuh yang ada dalam diri manusia Meskipun manusia merupakan mahluk paling sempurna yang di .iptakan Tuhan Yang Maha Esa ternyata manusia "anyak mempunyai kelemahan dan kekurangan, "aik yang nyata0nyata terlihat maupun yang tersem"unyi, !engan mempela/ari a/aran tentang etika atau tingkah laku yang "aik dan mulia sa/a tidaklah .ukup Manusia /uga harus memahami dan dapat mengendalikan "er"agai kelemahan yang ada di dalam dirinya #elemahan0 kelemahan itu adalah musuh yang harus ditundukkan oleh manusia !engan memahami kelemahan dan kekurangannya manusia akan le"ih "erminat untuk mengendalikan dirinya E& Da4tar Pustaka Pendit, $yoman S, :EF+ Maha"harata, se"uah perang dahsyat di medan #urukshetra, 5hratara #arya Aksara, Aakarta >i2ekananda, Swami, )4nana .oga-, #essinger Pu"lishing, *++' IS5$ :0&*'&0 F*FF0+ Titi", I Made *++, Teologi ` Sim"ol0sim"ol dalam Agama Hindu Pener"it Paramita % Sura"aya Wiratmad/a, I 7usti #etut, :EH, !iktat Agama Hindu, !epartemen Pertahanan dam #eamanan Akademi Angkatan 5ersen/ata 6I 150 BAB 'II MISI UNTUK MENUIU MANUSIA IDEAL A& K7m.etensi Dasar Mampu memahami misi untuk menu/u manusia ideal dengan melakukan implementasi ke"enaran, ke"a/ikan, kasih sayang, kedamain dan tanpa adanya kekerasan sehingga terwu/ud Mana2a Madha2a B& In!ikat7r Men/elaskan misi untuk memper"aiki diri menu/u manusia ideal Mengimplementasikan ke"enaran, ke"a/ikan, kasih saying, dan kedamaian A& Materi Salah satu tugas su.i "agi umat Hindu ialah untuk menata dirinya sendiri dan masyarakat, serta umat manusia untuk mengenal /ati dirinya untuk "erusaha men/adi manusia yang "erperi kemanusiaan 3"erakhlak mulia4 yang se.ara ideal dise"ut manusia B!harmikaC 3Mana2a Madha2a4 + Misi Untuk Mem.erbaiki Diri Menuju Manusia I!eal 5Mana#a Ma!a#a6 A/aran Etika 3Moralitas4, atau Tata Susila yakni, tingkah laku yang "aik dan "enar untuk ke"ahagiaan hidup serta keharmonisan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa, antara sesama manusia, dengan alam semesta dan .iptaan0$ya A/aran etika di dalam Weda men.akup "idang yang sangat luas meliputi antara lain% ke"enaran, kasih sayang, tanpa kekerasan, ke"a/ikan, ketekunan, kemurahan hati, keluhuran "udhi pekerti, mem"en.i 151 sifat "uruk, pantang "er/udi, men/alankan ke"a/ikan, per.aya diri, mem"ina hu"ungan yang serasi, mementingkan persatuan, kewaspadaan, kesu.ian hati, kemasyhuran, kema/uan, pergaulan dengan orang0orang mulia, mengem"angkan sifat0sifat ramah dan manis, se/ahtera, damai, "ahagia, kegem"iraan, moralitas, persaha"atan, wiweka 3kemampuan mem"edakan sifat "aik dan "uruk4, mengendalikan diri dan "anyak lagi yang lainnya !alam #ita" Su.i Sarasamus.aya% Sloka *, ,, & dise"utkan se"agai "erikut% i skwehning sarwa bh6ta, iking !anma wwang !uga wenang gumayakenikang ubhubhakarma, kuneng panentas akena ring ubhakarma !uga ikang aubhakarma phalaning dadi wwang 3Sarasamus.aya, *4 3!ari semua mahluk yang hidup, hanya yang dilahirkan men/adi manusia sa/alah yang dapat melaksanakan per"uatan "aik ataupun "urukI le"urlah ke dalam per"uatan "aik, segala per"uatan yang "uruk ituI demikianlah gunanya men/adi manusia4 'atangnyan haywa !uga wwang manastapa an tan paribhawa si dadi wwang ta pwa kagongakena ri ambek apayapan paramadurlabha iking si !anmamanusa ngaranya, yadyapi $andalayoni tuwi 3Sarasamus.aya, ,4 3Nleh karena itu /anganlah sekali0kali "ersedih hati, meskipun hidupmu tidak makmur, dilahirkan men/adi manusia itu hendaklah men/adikan kamu "er"esar hati, se"a" amat sukar untuk dapat dilahirkan men/adi manusia, meskipun kelahiran hina sekalipun4 /pan ikang dadi wwang, uttama !uga ya, nimittaning mangkana, wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara, maka sdhanang ubhakarma, hinganing kottamaning dadi wwang ika1 3Sarasamus.aya, &4 152 3Men/elma men/adi manusia itu adalah sungguh0sungguh utamaI se"a"nya demikian karena ia dapat menolong dirinya dari keadaan sengsara dengan /alan "er"uat "aikI demikianlah keuntungannya dapat men/elma men/adi manusia4 Menyimak a/aran ini, kita diarahkan serta dituntut untuk "er"uat ke"enaran, ke"aikan, agar dapat mele"ur kegelapan, atau karma yang /ahat 3"uruk4, untuk menu/u manusia Mana2a0Madha2a 3!harmika4 A/aran Etika 3Moralitas4, Tata Susila, serta pengendalian diri untuk men/adikan diri serta manusia, men/adi manusia yang "erperi kemanusiaan, "er"udhi dan "erkepri"adian mulia, manusia mana2a0madha2a 3!harmika4, "erdasarkan a/aran Agama Hindu, yang dimuat dalam >eda, Itihasa, Purana, 5hagawad 7ita, Sarasamus.aya, Slokantara, dan yang lain0lainnya !alam 5haga2ad 7ita Sri #rishna menga/arkan ada dua ma.am ke.enderungan 3sifat, perilaku4 manusia seperti terse"ut pada pustaka su.i 5hagawad 7ita% J>I:, *, dan , Sri (hagawan bersabdaI keberanian, kemurnian pikiran, bi!aksana dalam membagi pengetahuan dan konsentrasi, amal sedekah, pengendalian diri, berkurban, mempela!ari kitab su$i, melakukan tapa dan berbuat ke!u!uran 3:4 "anpa kekerasan, kebenaran, bebas dari kemarahan, tanpa pamerih, tenang, tidak memhtnah, kasih sayang terhadap sesama mahluk, bebas dari kelobaan, lemah lembut, sopan dan berketetapan hati 3*4 >ekatan, suka memaa=kan, teguh iman, budi ,uhur, tidak iri hati, tanpa keangkuhan, semua ini adalah harta, dari dia yang dilahirkan dengan si=at-si=at dewata, wahai /r!una 3,4 Pada lam"ang keagamaan India per"edaan antara para dewa yang "ersinar .emerlang dan para asura 3raksasa4 se"agai putra kegelapan, sudah ada se/ak /aman pur"akala !alam 6g2eda kita mendapatkan pernyataan tentang per/uangan antara para dewa dan musuh kegelapannya, 6amayana 153 /uga menyatakan pertentangan yang sama antara keteladanan "udaya tinggi dan mereka yang keakuannya tak terkendalikan Maha"rata /uga mem"eritahu kita tentang per/uangan antara para Pandawa se"agai penga"di !harma, Hukum dan #eadilan Serta para #urawa yang le"ih men.intai kekuasaan Semuanya ini merupakan kemungkinan perkem"angan manusia yang le"ih kurangnya seperti kita sendiri Para dewa dan para asura keduanya "erasal dari Pra/apati Selan/utnya dalam pustaka su.i 5hagawad 7ita J>I &, -, menyatakan% Sifat teke"ur, som"ong, terlalu "angga, pemarah dan /uga kasar dan "odoh, ini oh Partha 3Ar/una4 adalah tergolong pada orang yang dilahirkan dengan sifat Setan(keraksasaan 3&4 Ada dua ma.am mahluk di.iptakan di dunia ini, yaitu yang "ersifat Ilahi, dan "ersifat raksasa Yang "ersifat Ilahi telah dia uraikan se.ara pan/ang le"ar Sekarang dengarkan wahai Partha 3Ar/una4, tentang mahluk yang "ersifat raksasa 3-4 Selan/utnya dalam 5ahaga2ad 7ita J>I :+, ::, :*, :&, :H, *:, men/elaskan mengenai sifat0sifat keraksaan 3Asuri Sampat4, se"agai lawan sifat0sifat kedewaan 3!aiwi Sampat4 adalah se"agai "erikut% !engan menyerahkan diri pada nafsu yang tak terpuaskan, penuh dengan pura0pura, terlalu "angga dan som"ong, memegang pandangan yang salah karena kekhayalan, mereka "er"uat dengan keputusan yang tidak su.i 3:+4 !igoda oleh "erma.am0ma.am keinginan duniawi yang akan "erakhir hanya dengan kematian, menganggap pemuasan nafsu itu se"agai tu/uannya tertinggi dan yakin "ahwa ini adalah semuanya 3::4 !engan diikat oleh ratusan "elenggu keinginan, menyerahkan diri pada nafsu dan kemarahan, mereka "er/uang untuk menim"un kekayaan, dengan /alan .urang untuk memuaskan keinginannya 3:*4 154 Musuh ini Aku yang mem"unuhnya, dan yang lainnya /uga Aku akan sem"elih, akulah penguasa, akulah penikmat, akulah yang "erhasil, yang perkasa dan yang "er"ahagia 3:&4 Som"ong, keras kepala, penuh dengan ke"anggaan dan keangkuhan akan kekayaan, mereka melakukan yadnya yang hanya namanya sa/a, dengan kemegahan yang "erle"ih0le"ihan tanpa peraturan 3:H4 Pintu ger"ang neraka yang menuntun /iwatma ke kehan.uran ada tiga yaitu nafsu, marah, dan lo"a Nleh karena itu orang harus menghindari ketiganya ini 3*:4 !emikianlah garis0garis "esar tuntunan yang kita dapat dari pustaka su.i 5hagawad 7ita, amanat Sri #rishna, untuk men/adi manusia mana2a madha2a 3!harmika4 5anyak lagi kita"0kita" a/aran Hindu yang menga/arkan etika 3moralitas4 serta pengendalian diri "agi manusia, diantaranya Sarasamu..aya 'H #arya 5hagawan Wararu.i menyatkan se"agai "erikut% Nyang brata sang brahmana, rwa welas kwehnya, prayekanya dharma, satya, tapa, dama, wimatsaritwa, hrih, titiksa, anasuya, ya!na, dna, dh=ti, ksama, nahan pra tyekanyan rwawelas, dharma, satya pagwanya, tapa ngaranya ar8ra sang osana, kapanasaning arira, piharan, kurungana wisaya, dama ngaranya upaamadening tuturnya, wimatsaritwa ngarani haywa irsya, hrih ngaraning irang, wruha ring irang wih, titiks ngaraning hywa gong krodha, anasuy haywa dosa grahi, ya!na magelem amu!a, dna, maweha dnapunya, dh8ti ngaraning maneb, hning, ksama ngaraning kelan, nahan brata sang brhmana1 3Inilah "rata Seorang 5rahmana, dua "elas "anyaknya, perin.iannya dharma, satya, tapa, dama, wimatsaritwa, hrih, titiksa, anasuya, ya/na, dana, dhrti, ksama, demikian perin.ian kedua "elas itu !harma% dari satyalah sum"ernyaI tapa artinya pesu.ian /iwa raga, yaitu dapat mengendalikan /asmani serta mengurangi nafsuI dama artinya tenang dan sa"ar, tahu 155 menasehati diri sendiriI wimatsaritwa artinya, tidak dengki dan irihatiI hrih "erarti malu, mempunyai rasa maluI titiksa artinya, /angan terlalu gusar 3marah4I anasLy@ "erarti tidak "er"uat dosaI ya/Ta "erarti "erkemauan melakukan ya/na 3kur"an su.i4I dana adalah mem"eri dana punya 3sedekah(Gakat4I dhrti artinya penenangan dan pensu.ian pikiranI ksama "erarti tahan sa"ar dan suka mengampuniI demikianlah "rata Seorang 5rahmana4 Sara Samus.aya Sloka -,, memuat mengenai =atur Prwawrtti =atur Prawrrti terdiri dari ar/awa 3/u/ur dan terus terang4 anRansya 3tidak mementingkan diri sendiri4I dama 3dapat menasehati dirinya sendiri4I dan indriyanigraha 3mengekang hawa nafsu4 Sarasamus.aya, Sloka *'E Inilah "rata yang dise"ut yama, peri.iannya demikian anraangsya, ksama, satya, ahingsa, dama, ar/awa, pritti, prasada, madhurya, mardhawa, sepuluh "anyaknya anraangsya, yaitu harim"awa, tidak mementingkan diri sendiri sa/aI ksama, tahan akan panas dan dinginI satya, yaitu tidak "erkata "ohong 3"erdusta4I ahingsa, "er"uat selamat atau "ahagianya sekalian makhlukI dama, sa"ar serta dapat menasehati dirinya sendiriI ar/awa, tulus hati, "erterus terangI pritti yaitu sangat welas asihI prasada ke/ernihan hatiI madhurya, manisnya pandangan 3muka manis4 dan manisnya perkataan 3perkataan yang lemah lem"ut4I mardhawa, kelem"utan hati Sarasamus.aya *-+ Inilah "rata sepuluh "anyaknya, yang dise"ut niyama, perin.iannya% dana, i/ya, tapa, dhayana, swadhayaya, upastha0 nigraha, "rata, upawasa, mona, snana itulah yang merupakan niyamaI dana pem"erian, pem"erian makanan dan minuman dan lain0lainI i/ya pu/aan kepada dewa, kepada leluhur dan lain0lain se/enis ituI tapa pengekangan nafsu /asmanisah, "adan yang seluruhnya kurus0kering, layu, "er"aring diatas tanah, diatas air dan diatas alas0alas se/enis ituI dhayana tepekur, merenungkan SiwaI swadhayaya mempela/ari WedaI 156 upasthanigraha pengekangan upastha, singkatan pengendalian nafsu seKI upawasa puasaI "rata pengekangan nafsu terhadap rnakananI mona itu ma.amnya, "erarti menahan, tidak mengu.apkan kata0kata yaitu tidak "erkata0kata sama sekali, tidak "ersuaraI snana trisandhya sewana, melakukan trisandhya, mandi mem"ersihkan diri pada waktu pagi, tengah hari dan petang hari ) & Im.lementasi Kebenaran/ KeBajiban/ Kasi Sa$an"/ Ke!amaian !an Tan.a Kekerasan& Setelah mempela/ari a/aran etika 3moralitas4 yang dimuat dalam kita" su.i Weda, Itihasa, Purana dan se"againya, kita se"agai umat Hindu mempunyai kewa/i"an peran serta dalam implementasi 3penerapan4 men/alankan, melaksanakan a/aran terse"ut 5erikut ini diungkapkan, petikan inti sari a/aran yang penting kita /adikan perilaku kita sehari0hari di masyarakat diantara sesama manusia KebenaranCKejujuran 5Sat$am/ Darma6 Sa"da su.i weda menyatakan "ahwa ke"enaran(ke/u/uran 3satyam4, merupakan prinsip dasar hidup dan kehidupan 5ila seseorang senantiasa mengikuti ke"enaran maka hindupnya akan selamat, se/ahtera, terhindar dari "en.ana, memperoleh ke"i/aksanaan dan kemuliaan #e"enaran(ke/u/uran dapat dilaksanakan dengan mudah, "ila seseorang memiliki keyakinan 3Sraddha4 !engan keyakinan seseorang akan mantap "ertindak di /alan yang "enar, menu/u ke"enaran Athar2a >eda JI>:: #e"enaran, ke/u/uran menyangga "umi, Matahari menyangga langit Hukum0hukum alam menyangga matahari Tuhan Yang Maha Esa, meresapi seluruh lapisan udara yang meliputi "umi 3atmosfir4 Sarasamus.aya Skoka :*F 157 Tak "er/auhan "isa 3"era.un4 itu dengan amrta% disinilah di "adan sendirilah tempatnya % keterangannnya, /ika orang itu "odoh, dan senang hatinya kepada adhrama, "isa atau ra.un didapat olehnyaI se"aiknya kokoh "erpegangan kepada ke"enaran, tidak goyah hatinya "ersandar kepada !harma, maka amrtalah diperolehnya Sarasamus.aya Sloka % &:, &* Maka yang harus anda perhatikan, /ika ada hal yang ditim"ulkan oleh per"uatan, perkataan dan pikiran yang tidak menyenangkan dirimu sendiri, malahan menim"ulkan duka yang menye"a"kan sakit hati, /angan tidak mengukur "a/u di"adanmu sendiri, perilaku anda yang demikian itulah dhrama namanya% penyelewengan a/aran dharma, /angan hendaknya dilakukan 5ahwa segala perilaku orang yang "i/aksana, orang yang /u/ur, orang satya wa.ana, pun orang yang dapat mengalahkan hawa nafsunya dan tulus ikhlas lahir "athin, pasti "erlandaskan dharma segala laksana "eliau, laksana "eliau itulah patut dituruti, /ika telah dapat menurutinya, itulah yang dinamai laksana dharma Kebajikan !alam a/aran Hindu, kata% !harma mempunyai arti yang luas, antara lain% ke"enaran, ke"a/ikan, penga"dian, tugas su.i, "udi luhur, dan lain se"againya !alam 6g2eda >II,*F Tuhan Yang Maha Esa yang pemurah mem"erkahi orang yang penuh ke"a/ikan Sarasamus.aya Sloka :*, :, Pada hakekatnya /ika artha dan kama dituntut, maka seharusnya dharma hendaknya dilakukan le"ih dahulu, tak tersangsikan lagi, pasti akan diperoleh artha dan kama itu nanti, tidak akan ada artinya, /ika artha dan kama itu diperoleh menyimpang dari dharma 158 5agi sang pandita 3orang arif "i/aksana4 tak lain hanya orang yang "a/ik yang melaksanakan dharma, dipu/i dan disan/ung olehnya, karena ia telah "erhasil men.apai ke"ahagiaan, "eliau tidak men/u/ung orang yang kaya dan orang yang selalu "irahi .inta waita, se"a" orang itu tidak sungguh "er"ahagia, karena adanya pikiran angkara dan masih dapat digoda oleh kekayaan dan hawa nafsu itu Kasi Sa$an" 5Ainta Kasi6 #ita" Su.i Sarasamus.aya Sloka :,', :,-, :&- Nleh karenanya usahakanlah kese/ahteraan mahluk itu, karena kehidupan mereka itu menye"a"kan tetap ter/amin tegaknya .atur warga, yaitu dharma, artha, kama dan moksaI /ika mau men.a"ut nyawanya mahluk, "etapa itu tidak musnah olehnyaI demikianlah orang yang men/aga kese/ahteraan mahluk itu, ia itulah yang dise"ut menegakkan .atur warga, dinamakan A"hutahita, /ika sesuatunya itu tidak ter/aga atau terlindugi olehnya =atatan A"hutahita% A"huta U hita, "erarti tidak ada(mempunyai ke"aikan, ke"a/ikan, tidak menghiraukan kese/ahetaraan mahluk, ke"alikannya "hutahita0kese/ahteraan mahluk 5ila orang itu sayang akan hidupnya, apa se"a"nya ia itu ingin memusnahkan hidup mahluk lain, hal itu sekali0kali tidak memakai ukuran diri sendiri, segala sesuatu yang akan dapat menyenangkan kepada dirinya, mestinya itulah di .ita0 .itakannya terhadap mahluk lain Se"a" tidak ada yang le"ih utama daripada hidup maknanya hanya hidup yang "erharga di ketiga dunia ini dan karena itu hendaknya seseorang menun/ukkan .inta kasihnya 3se"agaimana4 men.intai hidup sendiri, demikian hendaknya .inta kasih seseorang itu terhadap orang lain 159 Ke!amaian Dan Tan.a Kekerasan #edamaian /uga mengandung pengertianI tenang, tentram Aangan menyakiti hati siapapun, /angan mengganggu, /angan merugikan orang lain, apalagi mereka yang pernah "er/asa Setiap umat manusia dian/urkan untuk tidak mem"unuh "inatang, terutama yang "ermanfaat "agi kehidupan 3"er/asa "agi manusia4 Pada doa pu/a Trisandhya, mantram ke0*, mengatakan BSarvaprani HitangkarahC 3Semoga semua mahluk se/ahtera4, menun/ukkan doa kita yang uni2ersal, tidak hanya untuk manusia, tetapi semua mahluk .iptaan0$ya Hal ini "anyak diungkapkan oleh pustaka su.i% Weda, Itihasa, Purana dan lain0lainnya Athar2a >eda % JIJ E: Semoga langit penuh damai Semoga "umi "e"as dari gangguan0gangguan Semoga suasana lapisan udara yang meliputi "umi 3atmosfir4 yang luas men/adi tenang Semoga perairan yang mengalir menye/ukkan dan Semoga semua tanaman dan tum"uh0tum"uhan men/adi "ermanfaat untuk kami Ya/ur >eda JJJI>:H Semoga ada kedamaian di langit, di udara yang meliputi "umi 3atmosfir4 di atas "umi, semoga air, tum"uh0tum"uhan dan tanam0tanaman men/adi sum"er kedamaian untuk semuanya Semoga semua para dewa dan Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan kedamaian kepada kami Semoga terdapat kedamaian 3ketentraman4 dimana0mana Semoga kadamaian itu datang kepada kami Athar2a >eda JIJE* Semoga masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang penuh kedamaian dan amat ramah kepada kami Setelah mem"a.a ungkapan0ungkapan dalam pustaka su.i Weda maka se"agai umat Hindu kita wa/i" "erusaha lahir "athin untuk menerapkan, 160 melaksanakan sifat luhur seperti% ke"enaran, ke"a/ikan, kedamaian, tanpa kekerasan, seperti yang di/elaskan dalam !aiwi Sampat 3sifat0sifat #e !ewaan4 D& Rumusan kita se"agai umat Hindu mempunyai kewa/i"an peran serta dalam implementasi 3penerapan4 men/alankan, melaksanakan sa"da su.i weda yang menyatakan "ahwa ke"enaran(ke/u/uran 3satyam4, merupakan prinsip dasar hidup dan kehidupan 5ila seseorang senantiasa mengikuti ke"enaran maka hindupnya akan selamat, se/ahtera, terhindar dari "en.ana, memperoleh ke"i/aksanaan dan kemuliaan #e"enaran(ke/u/uran dapat dilaksanakan dengan mudah, "ila seseorang memiliki keyakinan !engan keyakinan seseorang akan mantap "ertindak di /alan yang "enar, menu/u ke"enaran Sehingga men/adi manusia yang "erperi kemanusiaan 3"erakhlak mulia4 yang se.ara ideal dise"ut manusia Mana2a Madha2a E& Da4tar Pustaka Agung, Anak 7de Nkta $etra "untunan Dasar /gama Hindu1 !enpasar% Widya !harma *++E #ad/eng, I $yoman, :EH+(:EH: Sarasamu$$aya, Proyek Pener"itan #ita" Su.i Hindu dan 5uddha !irektorat !/endral 5im"ingan Masyarakat Hindu dan 5uddha !epartemen Agama 6I Pud/a, 7de :EF: Sarasamu$$aya Aakarta% Proyek Pengadaan #ita" Su.i Hindu !ept Agama 6I Sura, I 7ede, :EF' Pengendalian !iri dan Etika Hanuman Sakti Aakarta 161 BAB 'III ILMU PENGETAHUAN/ TEKNOLOGl/ DAN SENI DALAM PERSPEKTI2 HINDU A& K7m.etensi Dasar Memahami ilmu pengetahuan yang "erkaitan dengan teknologi dan seni dalam perspektif hindu yang "erkaitan erat dengan Tri Hita #arana dalam kehidupan sehari0hari B& In!ikat7r Men/elaskan dan menguraikan tentang a/aran Sradha, Anana, dan #arma se"agai kesatuan dalam yadnya Mengamalkan kewa/i"an menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu Men/elaskan a/aran Tri Hita #arana dan tanggung /awa" terhadap alam dan lingkungan A& Materi Ilmu pengetahuan dalam a/aran Hindu dise"ut% Aafrana, sedangkan teknologi dan Seni termasuk pada 7andar2a Weda, yaitu .a"ang Ilrnu Seni 3#esenian4 Menurut #amus 5esar 5ahasa Indonesia, halaman % E:- I F:- Teknologi% Bkemampuan teknik yang "erdasarkan pengetahuan ilmu eksakta yang "erdasarkan proses teknikC BSeni% :4 halus, ke.il dan halus, *4 #eaktifan mem"uat karya0karya "ermutu dilihat dari segi kehalusannya ds", seperti tari, lukis, ukirC !alam pustaka su.i Weda, mengenai teknologi serta seni, yang merupakan salah satu daripada produk "udaya, terpan.ar dari "udhi dan mendapat kekuatan hidup dari /iwa0atma, yang ada dalam diri tiap manusia 162 Mengenai teknologi dan seni, dapat kita lihat pada ungkapan dalam Weda se"agai "erikut% BSemoga gas air mata diledakkan dan semoga "ahan peledak diledakkan mem"uat "unyi yang dahsyatC 3Athar2a >eda JI :+H4 BHendaknyalah ran/au0ran/au yang mengeluarkan "au yang "usuk dan mem"uat "unyi dahsyat, mem"uat angkatan "ersen/ata musuh merasa takut dan disiksa dengan "au "usukC 3Athar2a >eda >IIIF*4 Menari, menyanyi dan tertawa "ersuka ria diamanatkan dalam kita" su.i Weda Menari "ersama keluarga tidak lain, adalah dalam rangka menempuh dan memperkuat tali pebrsaudaraan Tarian rnen/adi indah "ila diikuti gamelan 3alat0alat "unyi0"unyian4 B!ewi 8a/ar seperti seorang gadis yang menari memamerkan ke.antikannyaC 36g2eda I:*&H4 Bkelompok orang yang "ersem"ahyang, mempersem"ahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan alat0alat musik 3gamelan4 yang menyertainya dimainkan oleh pengatur tinggi nada ke.api dan serulingC 36g2eda >III-EE4 #emudian dalam perkem"angan a/aran Hindu ke "agian dunia lainnya, dan khususnya di Indonesia dan 5ali, maka seni 3kesenian4 "erkem"ang memun.ak dengan aneka ragam seperti% Seni Tari, 7am"ar, Mukis, Pahat 3Patung4, )kir 3wayang4 rupa, "angunan, suara, sastra, dan se"againya Hal ini dapat kita saksikan se"agai% =andi, Pura 3#ahyangan4, Ar.a 3patung4 perwu/udan, lukisan yang merupakan sym"ol Agama, tari0tarian sakral seperti 3re/ang, sanghyang4 Menurut perspektif Hindu, "ahwa ilmu pengetahuan, Teknologi, Seni merupakan kesatuan yang saling /alin men/alin untuk mewu/udkan sesuatu yang indah 3seni4, yang se.ara 2ertikal dia"dikan kepada Tuhan, dan se.ara horiGontal dia"dikan kepada sesama hidup 3manusia4 untuk men.apai kese/ahteraan, ke"ahagian serta kesempurnaan 163 +& Sra!!a Inana Dan Karma Seba"ai Kesatuan Dalam (a!n$a& Adapun arti kata0kata terse"ut, se"agai "erikut % Sraddha S keyakinan keper.ayaan Pan.a Sraddha S lima keyakinan , dalam a/aran Hindu, yaitu adanya% 5rahman 3Tuhan Yang Maha Esa4, Atma, #arma, Samsara 3Punar"hawa4 dan Moksa Anana% llmu Pengetahuan, #arma, Per"uatan, laksana Yadnya% kor"an, persem"ahan #ita umat Hindu wa/i" memiliki keyakinan 3keper.ayaan4 yang teguh terutama kepada Tuhan dan diri sendiri, agar tidak .epat goyah, tidak menentu arah #ita harus ra/in mempela/ari, menuntut ilmu pengetariuan, tak ter"atas umur maupun waktu, seperti dinyatakan pada pustaka su.i, dan setelah "erhasil memiliki "er"agai ma.am ilmu pengetahuan, maka kita diwa/i"kan "eker/a dengan giat mengamalkan ilmu pengetahuan itu untuk melenyapkan awidya 3ke"odohan4 lahir "athin !alam mengamalkan ilmu pengetahuan ini hendaknya kita persem"ahkan se"agai suatu yadnya kehadapan Sang Hyang Widhi Wasa 3Tuhan Yang Maha Esa4 !ewi Saraswati adalah !ewinya ilmu pengetahuan Pustaka Su.i Weda, Itihasa, Purana dll mem"erikan petuah mengenai hal ini diantaranya ialah % 0 Mengenai Anana 3Ilmu pengetahuan4 5haga2ad 7ita % I> ,&0,'0,E, J>IIIH+ BTu/uan ilmu pengetahuan adalah ke"i/aksanaan hidup yang mem"erikan ke"e"asan dari kegiatan ker/a dan kelepasan dari "elenggu ker/aC B5ela/arlah, "ahwa dengan su/ud "ersem"ah, dengan "ertanya dan dengan pelayananI orang0orang "i/ksana yang telah melihat ke"enaran, menga/armu dalam ilmu pengetahuanC 3I>,&4 Bwalaupun seandainya engkau paling "erdosa diantara orang yang "erdosa, engkau akan dapat menye"erangi segala ke/ahatan dengan perahu ke"i/aksanaan ini sa/aC 3I>,-4 164 BIa yang memiliki keyakinan, yang terserap di dalam ke"i/aksanaan dan setelah dan yang telah menundukkan indra0indranya, akan memperoleh ke"i/aksanaan dan setelah memperoleh ke"i/aksanaan dengan .epat ia akan mendapatkan kedamaian tertinggiC 3I>,E4 B!an ia yang mempela/ari per.akapan su.i kita ini, Aku akan dipu/anya dengan pengor"anan pengetahuan, demikianlah pendapat#uC 35haga2ad 7ita J>IIIH+4 !alam kita" % =anakya $itisastra, menye"utkan % BIlmu pengetahuan i"aratnya "agaikan kamandhenu, yaitu yang setiap saat dapat memenuhi segala keinginan Pada saat orang "erada di $egara lain, ilmu pengetahuan "agaikan seorang i"u yang selalu memelihara kitaI Nrang "i/aksana mengatakan "ahwa ilmu pengetahuan adalah kekayaan yang rahasia, harta yang tak kelihatanC 3I>'4 B>idyan, yaitu % seorang terpela/ar dan "i/aksana, dihormati didunia >id2an selalu diagung0agungkan dimana0mana !engan ilmu pengetahuan segala hasil "isa didapatkan Nleh karena itu ilmu pengetahuan dipu/a dimana0manaC 3>III*+4 BNrang yang kurang dalam harta "enda "ukanlah orang miskin Se"aliknya orang yang kaya adalah dia yang memiliki ilmu pengetahuan !ia yang kurang dalam ilmu pengetahuan, sesungguhnya dalam segala keadaan ia dise"ut orang miskinC 3J:4 BMakan, tidur, ke.emasan dan hu"ungan kelamin, semua itu adalah persamaanC "inatang denganbmanusia #ele"ihan sifat manusia adalah pengetahuauan Nrang yang tidak memiliki ilmu pengetahuan sama dengan "inatangC 3JI :H4 !alam kita" su.i Sara Samu..aya % BMaka tindakan orang yang tinggi pengetahuannya, tidak sayang merelakan kekayaannya, nyawanya sekalipun /ika untuk kese/ahteraan umum% tahulah "eliau akah maut pasti datang dan tidak adanya sesuatu yang kekalI oleh mereka itu adalah le"ih "aik "erkor"an 3rela mati4 demi untuk kese/ahteraan umum 3Sloka :H'4 165 B$amun demikian /anganlah orang tidak .inta kepada ilmu pengetahuan, tuntutlah ke/arlah sa/a akan ilmu itu, /angan hendaknya dipengaruhi oleh per"uatan dosa, se"a" orang yang "er"udi 3"erpekerti /ahat4, karena tiada ada sifat satwam padanya, merupakan musuh dirinya sendiri 3Sloka, ,+&4 Pustaka su.i Hindu yang mem"erikan pen/elasan mengenai karma ataupun yang menyangkut tentang karma antra lain ialah se"agai "erikut% Mengenai #arma % BTugasmu kini hanyalah "er"uat dan /angan sekali0kali mengharap akan hasilnyaI /angan sekali0kali hasil yang men/adi motifmu ataupun sama sekali terikat dengan tanpa kegiatanC 35haga2ad 7ita II&H4 Sloka yang terkenal ini mengandung prinsip dasar dari ketidak terikatan 5ila kita melakukan peker/aan kita, apakah itu mem"a/ak sawah ataukah menge.et, menyanyi ataupun "erpikir, kita akan di"elokkan dari ketidak terikatan, "ila kita "erfikir, kita akan di"elokkan dari ketidak terikatan("ila kita "erfikir tentang kemasyhuran ataupun penghasilan yang akan diperoleh BTak seorangpun dapat tetap tanpa melakukan kegiatan ker/a walaupun sesaat sa/a, karena setiap orang di"uat tak "erdaya oleh ke.enderungan0ke.enderungan alam untuk melakukan kegiatan ker/aC 35haga2ad 7ita III'4 Selama manusia men/alani kehidupan dunia ini, mereka tak dapat melepaskan dirinya dari kegiatan ker/aI karena tanpa ker/a kehidupan tak dapat "erlangsung B#e.uali ker/a yang dilakukan se"agai dan untuk tu/uan pengor"anan, dunia ini di"elenggu oleh kegiatan ker/a Nleh karena itu wahai putra #unti 3Ar/una4, lakukanlah kekuatanmu se"agai pengor"anan itu dan /angan terikat dengan hasilnyaC 35haga2ad 7ita IIIE4 BIa yang "eker/a setelah melepaskan keterikatan serta mempersem"ah0kan kegiatan ker/anya kepada Tuhan, tak akan tersentuh oleh dosa, "agaikan daun teratai, yang tak ter"asahi oleh airC 35haga2ad 7ita > :+4 166 !engan /elas disini 7ita meminta kita "ukan untuk menolak kegiatan ker/a, tetapi melakukannya, dengan mempersem"ahkannya kepada Tuhan se"agai yang a"adi Mengenai yadnya !ahulu kala Pra/apati men.iptakan manusia "ersama0sama dengan pengor"anan dan "ersa"da% B!engan ini semoga engkau akan "erkem"ang "iak dan "iarlah ini men/adi sapi perahanC 35haga2ad 7ita III :+4 BNrang0orang yang "aik yang makan sisa persem"ahan kur"an akan terlepas dari segala dosa, tetapi orang0orang yang /ahat yang mempersiapkan makanan hanya "agi dirinya sendiri sesungguhnya mereka itu makan dosaC 35haga2ad 7ita III:,4 B!i dunia ini mereka yang tidak ikut mem"antu memutar roda kehidupan ini, pada dasarnya "ersifat /ahat, memperturutkan nafsu semata dan mengalami penderitaan wahai ParthaC 35haga2ad 7ita III:-4 !alam sloka ini konsep wedik 3Weda4 tentang pengor"anan se"agai saling tukar antara para dewa dan manusia diungkapkan dalam konteks saling ketergantungan makhluk0makhluk yang le"ih luas dalam kasus ini #egiatan0kegiatan yang dilakukan dalam semangat pengor"anan sema.am ini sangat "erkenan pada Tuhan 3BSang Perwira melaksanakan pengor"anan di medan perang "erkehendak untuk melenyapkan angkara murkaC4 !engan merenungkan ungkapan >eda terse"ut, maka /elaslah manusia wa/i" memiliki Sraddha 3keyakinan, keimanan4 yang kuat "aik kepada Tuhan, maupun kepada diri sendiri Se"agai seorang "crahma.ari, atau penuntut ilrnu pengetahuan hendaknya ra/in serta "erusaha keras untuk memiliki ilmu pengetahuan, terutama mengenai ketuhanan Setelah ilmu pengetahuan didapat, selan/utnya "eker/a dan amalkanlah ilmu itu se"agai Yadnya rnaupun "hakti kehadapan Tuhan Yang Maha Esa 3Sang Hyang Widhi Wasa4 167 )& KeBajiban Menuntut Ilmu !an Men"amalkan Ilmu& !alam a/aran Hindu, =atur Asrama 3empat tahap kehidupan4 terdiri dari% 5rahma.ari 35rhma.arya4, 7rehastha, Wanaprastha dan 5hiksuka 5rahma.ari adalah masa "ela/ar, masa menuntut ilmu pengetahuan tentang ke Tuhanan 3spiritual4 #ata 5rahma.ari seeing di/a"arkan melalui pernyataan "erikut% B5rahma.ari iti 5rahma.ariC, mereka yang "erke.impung di"idang pengetahuan 3men.ari ilmu pengetahuan4 dise"ut 5rahma.ari 5rahma.ari yang mampu mengendalikan dirinya 3dari dorongan nafsu seks4, dinyatakan memiliki kekuatan su.i 3.ahaya4 kedewataan !alam Atharwa Weda ':H BSeorang ra/a dengan sarana men/alankan "rahma.ari, "ila melindungi "angsanya Seorang pendidik 3guru, pem"im"ing4, yang sedang men/alankan "rahma.ari sendiri "erkeinginan men/aga para siswa yang salehC Anana Marga Yoga, merupakan /alan ilmu pengetahuan untuk menu/u atau men.apai Tuhan Anana 3ilmu pengetahuan4 ini "ersum"er pada Weda, Itihasa, Purana, Tattwa, !ll !alam 5hagawad 7ita I>*E% B5e"erapa orang lainnya mempersem"ahkan harta "endanya se"agai kor"an, atau kegiatan tapa maupun latihan spiritual 3yoga4nya, sementara yang lainnya mempersem"ahkan pikiran dan "e"erapa orang yang "ernaGar 3"ersumpah "erat4 mempersem"ahkan studi dan ilmu pengetahuannya Mungkinkah kita mempersem"ahkan ilmu pengetahuan, kalau diri kita sendiri "elum memiliki ilmu pengetahuanP Sloka ini menggugah lahir "atin kita se"agai umat Hindu untuk "anyak mebmpela/ari "er"agai ilmu pengetahuan, terutama ilmu pengetahun spiritual untuk men.apai 168 Tuhan Aika "erhasil mendapatkan "er"agai ilmu pengetahuan maka wa/i"lah kita mengamalkan pengetahuan itu, menga/arkan dan mendidik saudara0saudara yang masih "erada dalam kegelapan 5hagawad 7ita I>,, BIlmu pengetahuan se"agai ya/na, le"ih unggul dari pada ya/na material0apapun, wahai Pramtapa 3Ar/una4, karena segala kegiatan ker/a tanpa ke.uali memun.ak dalam ke"i/aksanaan, wahai Partha 3Ar/una4C Tu/uan ilmu pengetahuan adalah ke"i/aksanaan hidup yang mem"erikan ke"e"asan dari kegiatan ker/a dan kelepasan dari "er"agai "elenggu ker/a ,& Triita Karana Dan Tan""un" IaBab Tera!a. Alam Dan Lin"kun"an Trihita #arana adalah salah satu a/aran Agama Hindu, yang se.ara harafiah "erarti, Tri S Tiga, Hita S #ese/ahteraan, #e"ahagiaan, #arana S Penye"a" #eseluruhannya "erarti % Tiga penye"a" kese/ahteraan 3#e"ahagiaan4 #etiga penye"a" itu ialah% Tunan, Manusia, Alam Semesta 3Mingkungan Hidup4 A/aran ini "ersum"er pada Weda, Itihasa dan Parana, yang mem"erikan pen/elasan mengenai isinya : Tuhan 3Tuhan Yang Maha Esa, Sang Hyang Widhi Wasa4 Tuhan telah men.iptakan alam semesta ini, dimana kita manusia wa/i" menyatakan rasa terima kasih lahir "atin atas anugerahnya, memu/a keagungannya, karena Tuhan se"agai sum"er ke"ahagiaan B!ahulu kala, Pra/apati men.iptakan manusia "ersama0sama dengan pengor"anan dan "erkata% B!engan ini semoga engkau akan "erkem"ang "iak dan "iarlah ini men/adi sapi perahanmuC 35hagawan 7ita III:+4 169 BNrang0orang yang "aik yang makan sisa persem"ahan kor"an 3ya/na4, akan terlepas dari segala dosa, tetapi orang yang /ahat yang mempersiapkan makanan hanya "agi dirinya sendiri, sesungguhnya mereka itu makan dosaC 35hagawad 7ita III:,4 !alam hal ini kita se"agai manusia dapat mengerti "ahwa Tuhan men.iptakan alam semesta "erserta isinya dengan /alan kor"an 3Yadya4, dan hendaknya kita mengikuti pula dengan /alan yadnya 3#or"an4 untuk "ersatu kepada Sang Maha Pen.ipta, yang merupakan ke"ahagiaan yang kekal a"adi * Se"agai manusia .iptaaan Tuhan hendaklah kita dapat mengerti mengenai kemanusiaan kita Perilaku antara sesama manusia, yang tidak ter"atas pada golongan sendiri, namun hendaknya "ersifat uni2ersal, men.iptakan kasih sayang, kedamaian, untuk "ersama0sama melenyapkan ke"odohan, kemiskinan serta penderitaan BNm Sar2e "ha2antu sukhinah, Sar2e santu niramayah, Sar2e "hdrani pasyantu, Ma kas.id duhkha "hag "ha2etC 3Ia Hyang Widhi, semoga semuanya memperoleh ke"ahagiaan, semoga semuanya memperoleh kedamaian, semoga semuanya memperoleh ke"a/ikan dan saling pengertian, dan semoga semuanya ter"e"as dari penderitaan4 , Alam Semesta 3Mingkungan Hidup4 Menurut a/aran Hindu, alam semesta 35huwana Agung, Ma.ro.omos4 maupun 5huwana alit 3Manusia4, mi.ro.osmos terdiri dari pada Pan.a Maha 5huta 3Mima unsur utama4, yaitu % Aka.a 3Ether4, Wayu 3)dara4, Te/a 3Api4, Apah 3Air4 dan Prathiwi 3)nsur tanah4 170 !isamping lima unsur itu, kita ketahui "ahwa di alam ini hidup "er0"agai .iptaan Tuhan% Manusia, mahluk halus, "inatang, tum"uh0tum"uhan Pan.a Maha 5huta rnaupun unsur kehidupan yang ada di alam ini ikut mempengaruhi /alannya hidup manusia, keseim"angan, keselarasan serta keharmonisan kehidupan kita #alau udara tidak seim"ang dapat mendatangkan angin topan, kalau air tidak seim"ang, menye"a"kan "an/ir, kalau api tidak seim"ang dapat mendatangkan "ahaya ke"akaran, disamping polusi 3pen.emaran4 udara, air, tanah dan se"againya 5agaimanakah tanggung /awa" umat Hindu terhadap lingkungan hidupP )mat Hindu se/ak perkem"angan Agama Hindu di Indonesia telah mengadakan pelestarian lingkungan 3alam semesta4, yang wu/udnya dapat kita lihat pada upa.ara 3ritual4 yang mengandung nilai religius0spiritual )pa.ara 3ritual4 terse"ut antara lain % : Setiap tahun, sehan se"elum $yepi, )mat Hindu mengadakan Tahur #esanga yang "ertu/uan untuk pem"ersihan serta keseim"angan alam, keharmonisan )pa.ara ini mengingatkan kita agar .idak merusak alam lingkungan dengan sewenang0wenang, se"a" kalau alam marah, "ahaya "an/ir,dan peletusan gunung "erapi, tanah longsor dapat mendatangkan "ahaya "esar dalam kehidupan manusia )pa.ara sepuluh tahun sekali, ialah Pan.awalikrama, dan )pa.ara Seratus tahun sekali Ekada.a 6udra, di Pura 5esakih 35ali4 * Setiap *:+ hari sekali diadakan )pa.ara Tumpek Wariga, Memu/a #ehadapan Tuhan yang telah mengadakan tum"uh0tum"uhan 3flora4, dan se"agai rasa terima kasih dan kasih sayang kepada tum"uh0tum"uhan mem"erikan "u"uh 3"u"ur4 kepada pohon kelapa, yang dipandang se"agai perwakilan tum"uh0 tum"uhan , Pada Tumpek Wuye, *:+ hari sekali, memu/a Sang Hyang Widhi Wasa 3Tuhan Yang Maha Esa4 yang mengadakan hewan 35inatang4, )mat Hindu menyatakan rasa sayangnya kepada hewan dengan mem"erikan makanan se.ara ritual 171 Wu/udnya kelihatan pada upa.ara 3ritual4, namun di"alik itu mengandung pengertian religius dan spiritual, dan agar kita menyayangi =iptaan Tuhan, tidak sem"arang perlakuan terhadap Pan.a Maha 5huta dan lingkungan BSarwa prani hitangkarahC, agar semua mahluk se/ahtera 3"ahagia4C !emikianlah isi salah satu "ait Trisandhya, yang diu.apkan umat Hindu dalam persem"ahyangan sehari0hari A/aran Trihita #arana se/ak dahulu kala telah dilaksanakan oleh umat Hindu di Indonesia dan 5ali khususnya : Hu"ungan antara manusia dengan Tuhannya diwu/udkan dengan !ewa Yadnya * Hu"ungan manusia dengan alam lingkungannya diwu/udkan dengan 5huta YadnyaI , Hu"ungan manusia dengan sesamanya diwu/udkan dengan Pitra Yadnya, 6esi Yadnya dan Manusa Yadnya Penerapan a/aran Trihita #arana dalam kehidupan )mat Hindu di 5ali adalah se"agai "erikut% Parhyangan % Tempat memu/a Tuhan dan Pra"hawanya Palemahan % Wilayah daerah, alam lingkungan hidup Pawongan % Wong, "erarti manusiaI Pawongan tempat tinggal manusia #alau a/aran Trihita #arana ini "enar0"enar dilaksanakan dengan "aik maka persatuan, kesatuan dan kese/ahteraan dan ke"ahagiaan "ersama akan dapat di.apai se.ara harmonis Telah kita sadari "ersama "ahwa alam semesta ini tidak hanya terdiri dari fisik material, namun /uga unsur magis religius dan mental spiritual, yang kita tidak "oleh kita lalaikan 172 D& Ran"kuman Ilmu pengetahuan, tehnologi dan seni ada dalam konsep agama hindu seperti dalam kitab thar!a "eda dan #eg "eda ataupun dalam kitab $kitab su%i hindu &ang lain, a'aran hindu sangat menekankan pengamalan ilmu pengetahuan dengan penuh kebi'aksanaan tanpa dibelenggu oleh ikatan ker'a itu sendiri &ang dipandang sebagai suatu &adn&a maupun bhakti kepada (uhan Ida )ang *&ang +idhi +asa Masing0masing konsep ini harus dipahami "aik0"aik se"elum, mengkaitkan antara satu dengan yang lain, selan/utnya dapat di"uktikan dengan .ontoh0.ontoh "erdasarkan realitas yang ada dan di/adikan satu kesatuan dalam pengamalannya pada kehidupan ini E& Da4tar Pustaka Maswinara 3I Wyn4, Tahun :EEH, 5hagawad 7ita, Pener"it Paramita, Sura"aya Salam, H 5urhanuddin :EEH 0ogika material% Nilsa=at ,lmu #engetahuan 5andung% 6ineka =ipta Soe"adio, Haryati, :EH: 4nanasiddhanta, The hague Martinus $i/hoff Suriasumantri, Au/un S :EF& Nilsa=at ,lmu Aakarta% Sinar Harapan 173 BAB I= KERUKUNAN HIDUP UMAT BERAGAMA A& K7m.etensi Dasar #emampuan mahasiswa dalam memahami kerukunan hidup umat "eragama dan pengamalannya dalam kehidupan sehari0hari B& In!ikat7r Men/elaskan Agama merupakan rahmat "agi semua Men/elaskan hakikat ke"ersamaan dalam pluralitas "eragama A& Materi Semua umat "ergama meyakini a/aran agama yang dipeluknya itu "erasal dari Tuhan Yang Maha Esa !emikian, pula umat Hindu meyakini #ita" Su.i >eda se"agai himpunan Wahyu Tuhan Yang Maha Esa 3!i2ine Nrigin4 disamping kita"0 kita" lain yang merupakan tafsir atau mem"eri pen/elasan terhadap #ita" Su.i >eda +& A"ama Meru.akan Rakmat Ba"i Semua !i dalam #ita" Su.i >eda kita menemukan "anyak Sa"da Tuhan Yang Maha Esa yang mengamanatkan untuk menum"uh kem"angkan kerukunan umat "eragama, toleransi, solidaritas dan penghargaan terhadap sesama manusia dengan tidak mem"edakan tentang keimanan yang dianutnya 5e"erapa diantaranya kami ketengahkan di sini% BAku satukan pikiran dan langkahmu untuk mewu/udkan kerukunan di antara kamu Aku "im"ing mereka yang "er"uat salah menu/u /alan yang "enarC 3Athar2a2eda IIIF'4 BWahai umat manusiaX 5ersatulah dan rukunlah kamu seperti menyatunya para !ewata Aku telah anugrahkan hal yang sama kepadamu, oleh karena itu .iptakanlah persatuan di antara kamuC 3Athar2a2eda III,+4 BWahai umat manusiaX hiduplah dalam harmoni dan kerukunan Hendaklah "ersatu dan "eker/a sama 5er"i.aralah dengan satu "ahasa dan am"illah keputusan dengan satu pikiran, seperti orang0orang su.i di masa lalu yang telah melaksanakan kewa/i"anmuC 36g2eda J:E:*4 BWahai umat manusiaX Pikirkanlah "ersama 5ermusyawarahlah "ersama Satukanlah hati dan pikiranmu satu dengan yang lain Aku anugrahkan pikiran dan ide yang sama dan fasilitas yang sama pula untuk kerukunan hidupmuC36g2eda J:E:,4 174 BWahai umat manusiaX Milikilah perhatian yang sama Tum"uhkanlah saling pengertian diantara kamu !engan demikian Engkau dapat mewu/udkan kerukunan dan kesatuanC 36g2eda J:E:*4 !i samping sa"da Tuhan Yang Maha Esa seperti kami se"utkan di atas, "anyak pula a/aran lainnya yang "ersum"er pada kita"0kita" susastra Hindu yang mengan/urkan untuk senantiasa hidup rukun antar sesarna manusia dan "ahkan antara sesama .iptaan$ya !alam doa pu/a umat Hindu sehari0hari dipan/atkan pula mantram yang uni2ersal untuk ke"ahagiaan semua mahluk, Bsar2a prani hitankarahC, semoga mahluk 3yang "ernafas4 senantiasa se/ahtera, demikian pula dengan mantra "erikut BSar2e "ha2antu, sukhina sar2e santu niramayah, sar2e "hadrani pasyantu makas.id, duhkha "hag "hawetC, tegas menyatakan semoga semuanya rnemperoleh ke"ahagiaan, semua memperoleh kedamaian, semoga tum"uh saling pengertian dan semoga semuanya "e"as dari penderitaan Pandangan ini dilandasi dengan a/aran kita" su.i >eda yang menyatakan "ahwa BSemua mahluk sesungguhnya "ersaudaraC 32asudhai2a kutum"hakam4 #esadaran untuk persaudaraan dan persatuan semesta ini menuntut kepada semua umat manusia untuk senantiasa mengem"angkan kerukunan hidup yang dinamis !engan pandangan yang Ad2aitik 3#esatuan4 ini, agama Hindu memandang setiap manusia dan mahluk hidup lainnya adalah seperti dirinya sendiri, ia adalah saudara, i"u, "apak, adik, kakak, kakek dn nenek sendiri Tibdak ada yang lain Me"ih lan/ut tentang hu"ungan antar agama, kita" su.i >eda 3Athar2a2eda JII:&'4 seperti telah dikutipkan ter/emahannya pada manggala tulisan ini mengamanatkan untuk mem"erikan penghargaan, toleransi yang se/ati kepada penganut agama yang "er"eda0"eda Penghargaan dan toleransi yang se/ati diamanatkan "erulang kali di dalam kita" su.i >eda, demikian pula dalam 5haga2ad 7ita 3I>II4 kita /umpai penekanan yang sama BAalan apapun orang menu/u Aku, pada /alan yang sama Aku memenuhi keinginannya, karena pada dsemua /alan yang ditempuh mereka adalah /alan0#uC Hinduisme dapat dise"ut se"agai .ontoh pertama di dunia Agama misionaris Hanya sa/a sifat misionaris0nya "er"eda dengan yang diasosiasikan dengan keper.ayaan0keper.ayaan yang menarik orang0orang untuk masuk dan men/adi pemeluk Hinduisme tidak menganggap se"agai panggilan untuk mem"awa manusia kepada suatu keper.ayaan Se"a" yang diperhitungkan adalah per"uatan dan "ukan keper.ayaan 36adhakrishnan, *++*,-4 !emikian pula halnya dengan fahatisme "uta yahg hanya didasarkan kepada solidaritas dari suatu komunitas atas sesuatu yang sangat diyakini tanpa pem"uktian yang memadai, "aik melalui "idang fisika maupun metafisika, apalagi ditun/ang oleh dogma0dogma kaku yang senga/a di.iptakan untuk kepentingan golongan tertentu sehingga akhirnya mem"atasi setiap gerak dan penalaran yang .enderung mudah sekali memi.u ter/adinya gesekan dan "enturan kepentingan ke.il di satu pihak lainnya !alam ke/amakan, kepentingan dalam satu 175 dunia yang sedang dilanda ke"ingungan, mudah sekali etika pri"adi yang tidak memiliki .ukup pertahanan diri untuk terseret dalam arus pro2okasi yang /ustru tidak akan pernah mem"erikan keuntungan "agi siapapun, hanya kehan.uran yang akan menimpanya !alam usaha meningkatkan kerukunan antar umat "eragama ini, kami kutipkan pernyataan S2ami >i2ekananda pada penutupan sidang Parlemen Agama0 Agama sedunia, seratus dua tahun yang lalu tepatnya *H Septem"er :FE, di =hi.ago, karena pernyataan yang disampaikan oleh pemikir Hindu terkenal lahir a"ad yang lalu itu senantiasa rele2an dengan situasi saat ini Pidato yang menggemparkan dunia dan memperoleh penghargaan yang tertinggi seperti ditulis oleh surat ka"ar Amerika se"agai "erikut% BAn Nrator "y di2ine right and undou"ted greatest in the Parliament of 6eligionC 35enyamin Walker, :EF,%'F+4 #utipan yang amat "erharga itu diulas pula oleh Aai Singh Yada2 3:EE,4 dan diungkapkan kem"ali oleh Prof !r I 7usti $gurah 5agus 3:EE,4, se"agai "erikut % Telah "anyak di"i.arakan tentang dasar0dasar umum kerukunan agama #ini saya tidak sekedar mempertaruhkan teori saya $amun, /ika ada orang yang "erharap "ahwa kerukunan ini akan ter.apai melalui kemenangan dari suatu a/aran agama lainnya, maka kepadanya saya akan katakan CSaudara harapan anda ini hanyalah impian yang mustahilC 3S2ami Mumukshananda, :EE*%*&4 Pada waktu sampai pada akhir pidatonya, S2ami >i2ekananda melihat "ahwa sukses "esar dari Parlemen Agama0Agama ini mem"uktikan kepada dunia% kesu.ian hati, kemurnian dan ke"aikan hati, "ukan milik eksklusif perorangan lagi BSetiap system telah melahirkan orang0orang yang memiliki karakter muliaC tandasnya !alam hu"ungan dengan "ukti ini, >i2ekananda kem"ali menegaskan% BAika seseorang se.ara eksklusif memimpikah kelangsungan agama dan kehan.uran lainnya, dari lu"uk hati yang paling dalam saya menaruh kasihan kepadanya dan akan menun/ukkan kepadanya melalui se"uah spanduk setiap agama akan segera ditulis, walaupun sedikit ditentang BSaling menolong dan tidak "ermusuhanC, B5er"aur dan tidak menghan.urkanC, BHarmoni, damai serta tidak "erselisihC 3Mo. =it4 Pernyataan S2ami >i2ekananda dapat Bdi/adikan a.uan dalam meningkatkan kerukunan hidup antar umat "eragama dewasa ini untuk "ersama0sama mem"angun masa depan "ersama )& Hakikat Kebersamaan Dalam Pluralitas Bera"ama& Perang antar umat "eragama adalah hasil dari fanatisme yang mem"enarkan pem"unuhan dari orang0orang yang "er"eda keper.ayaannya hampir0hampir tidak dikenal di dalam "udaya Hindu Memang di sana0sini ter/adi letupan fanatisme Hinduisme tidak pernah menga/urkan hukuman terhadap mereka yang tidak memiliki keper.ayaan yang sama !apatlah dikatakan "ahwa se/arahnya "ersih dari hal0hal 176 yang demikian !ia sanggup mempersatukan "ersama di dalam kedamaian "er"agai kelompok manusia Toleransi agarna adalah salah satu tema dari Maklumat Asoka % B6a/a yang di.intai oleh !ewata, menghargai setiap "entuk dari keimanan agama, tetapi menganggap tiada satupun pem"erian atau kehormatan yang mele"ihi dari penam"ahan sari agamaI karena inilah akarnya untuk menghormati keimanan seseorang tidak pernah menghina keimanan orang lain Siapapun "ertindak "erlainan, "erarti melukai Agamanya sendiri, sedang dia sendiri "er"uat kesalahan terhadap orang lain Semua susastra dari semua "entuk agama akan "erada di"awah perlindungan sayaC 3The Twelfth 6o.k Edi.t4 Penguasa Hindu dan 5udha di India "ertindak dengan menggunakan aGas ini dan se"agai aki"atnya mereka yang dihukum karena alasan0alasan agama dan pelarian dari "er"agai agama menemui tempat perlindungan di India, Yahudi, #ristiani dan Parsi di"eri ke"e"asan mutlak untuk mengem"angkan keper.ayaan mereka Yuan =hwang melaporkan "ahwa di dalam festi2al "esar prayaga 3mahakum"harnela4, ra/a Harsa pada hari pertama meresmikan ar.a 5udha dan ar.a !ewa Surya, yang merupakan istade2ata ayahanda 6a/a, diresmikannya pada hari ke dua serta ar.a Si2a pada hari yang ketiga Prasasti #ottayam si Sthanura2i 3a"ad IJ M4 dan prasasti =o.hin dari >i/ayaragade2a men/elaskan "ukti0"ukti "ahwa ra/a0ra/a Hindu "ukan sa/a mentolerir #ristiani tetapi /uga mem"eri konsesi khusus kepada seorang guru "esar dari keper.ayaan terse"ut Seorang Pangeran Hindu dari Mysore menyampaikan sum"angan untuk pem"angunan kem"ali 7ere/a #ristiani di negaranya 36adhakrishnan, *++*%':4 !emikian pula di Indonesia pada masa ke/ayaannya Ma/apahit kita temukan "etapa kerukunan hidup "eragama telah dapat diwu/udkan, sasanti 5hinneka Tunggal Ika yang kini men/adi lam"ang $egara tersurat dalam pita yang di"awa oleh "urung 7aruda Pan.asila merupakan produk dari #era/aan $asional ini Pada Gaman ma/apahit agama Hindu dan 5uddha "erkem"ang dengan "er"agai sekta dari kedua agama terse"ut yang mendapat tempat dihati sang 6a/a !i 5ali, hu"ungan antar umat "eragama telah "er/alan harmonis se/ak masa kera/aan Hindu dimasa lalu Pada masa kera/aan Hindu di 5ali, kita /umpai komunitas Islam hampir terse"ar di F kera/aan 5ali saat itu Mereka umumnya di"eri tugas se"agai sah 5andar, se"agai pemelihara ga/ah atau kuda0kuda kera/aan dan profesi lainnya Hu"ungan yang harmonis antar umat "eragama kita warisi hingga kini "erupa kearifan0kearifan yang perlu dilestarikan terus #earifan masa lalu, ketika kera/aan Hindu di 5ali "ersentuhan dan mengenal agama lain, pada masyarakat 5ali mun.ul rasa persaudaraan yang tulus Mereka hingga kini dengan tulus menye"ut umat "eragama Islam se"agai B$yaman Tiang SelamC 3Saudara saya "eragama Islam4, demikian pula B$yama #ristenC 3Saudara #risten4 kepada mereka yang "eragama #ristiani dan khusus untuk etnis =hina dise"ut se"agai B$yama #elihanC, saudara yang le"ih tua Implikasi selan/utnya adalah hari0hari raya mereka, semuanya dise"ut 177 dengan 7alungan, seperti 7alungan =hina untuk menye"ut hari Imlek, 7alungan #risten untuk menye"utkan hari raya $atal dan 7alungan Selam untuk menye"utkan Idul 8itri #earifan tidak hanya dalam perilaku dan pergaulan sehari0hari, tetapi /uga dalam hal pelaksanaan upa.ara agama !i #a"upaten #arangasem, saudara0saudara umat Islam "isa mengun/ungi dan mem"antu suksesnya se"uah upa.ara agama yang dilaksanakan oleh umat Hindu, namun dalam penyiapan hidangan, umat Hindu sangat menyadari apa yang harus dilakukan dan yang mana tidak "oleh atau merupakan pantangan Nleh karenanya masyarakat mengenal /enis hidangan yang dise"ut BSelamanC 3Makanan khas Islam4 misalnya tidak menggunakan daging "a"i, tetapi khusus kam"ing dan "ahkan ketika mulai kam"ing disem"elih, memasak dan menya/ikannyapun diserahkan sepenuhnya kepada saudara0saudara yang "eragama Islam untuk melayani mereka yang "eragama Islam atau umat Hindu yang "erpantang memakan daging "a"i !ikalangan umat Hindu sendiri terdapat "er"agai pariasi dalam penya/ian makanan dalam rangkaian upa.ara agarna misalnya "erpantang makan makanan dari daging 3>egetarian4 dise"ut BTan mangan sarwa mam"ekanC, kepadanya disiapkan makanan "erupa ka.ang goreng, "awang goreng dan saur kelapa atau sam"al, kadang0kadang /uga telor re"us Yang lain yang tidak "oleh memakan makanan dari daging "a"i, umumnya dise"ut BSu.iC, seperti untuk para pandita Hindu, /uga ada Bpemi/anbb, yang "oleh menikmati makanan dari daging 5a"i, tetapi harus dipisahkan tersendiri, yakni mereka tidak "oleh dia/ak makan "ersama dalam tradisi Bmagi"unganC 3makan "ersama duduk "ersila melingkar antara & sampai F orang dalam sikap yang terti" sesuai aturan4, di ka"upaten #arangasem, #lungkung, 5angli #ini hal0hal terse"ut masih lestari menun/ukkan telah ditanamkannya sikap toleransi yang se/ati, yakni menghargai adanya per"edaan0per"edaan diantara anggota masyarakat 7alungan dan #uningan, seperti halnya hari 6aya Idul 8itri dan $atal disam"ut dengan meriah, sikap umat Hindu dengan kegem"iraan menyam"ut hari kemenangan terse"ut )pa.ara 7alungan dan #uningan merupakan kelan/utan tradisi perayaan !urga Pu/a dan >i/ayai !asami di India yang telah di peri"umikan oleh misionaris Hindu di masa silam 5er"eda halnya dengan Hari 6aya $yepi tepatnya hari raya memperingati pergantian Tahun 5aru Saka yang datang setiap tahun sekali sekitar Maret atau April Hari 6aya $yepi diperingati /ustru dengan pelaksanaan Tapa, 5rata atau Meditasi dan "er"agai pantangan, seperti )pawasa 3Tidak menikmati makanan dan minuman4, Mona 5rata 3tidak "er"i.ara4 dan =atur 5rata $yepi 3& /enis pantangan4, yakni tidak memasak dan menggunakan api untuk memasak atau menerangi, tidak "eker/a, tidak "epergian 3meninggalkan rumah4 dan tidak "oleh menikmati hi"uran atau kesenangan duniawi 178 Saat Hari 6aya $yepi pulau 5ali seperti pulau mati, karena tidak ada akti2itas di dalam rumah dan di /alan0/alan raya Semuanya pada menyepikan diri, duduk hening, "ermeditasi atau mem"a.a "uku0"uku agama "er"eda dengan sehari se"elumnya, saat itu dise"ut hari B5huta Ya/na Batau BPangrupukanC, Ngoh0ogoh se"agai Perwu/udan 5huta #ala 3E2il Spirit4 diusung untuk di"erikan sa/ian, supaya /angan mengganggu ketentraman masyarakat Pada Hari 6aya $yepi merupakan hari keheningan, hari meditasi massal umat Hindu di 5ali 5ila hal terse"ut datangnya "ersamaan dengan Hari Idul 8itri atau Idul eur"an, "agaimana umat "eragama menyikapiP Ternyata mun.ul kearifan dari pemuka umat "eragama Pemerintah !aerah 5ali "ersama #epala #antor Wilayah !epartemen Agama Propinsi 5ali men/adi mediator, dan kegiatan seperti Tak"iran, Taraweh dikalangan umat Islam dan se"againya di"atasi hanya dilakukan diseputar Mas/id dan loudspeaker diarahkan ke dalam Mas/id dan 2olumenya diperke.il )mat Islam akan Salat hanya pada Mas/id terdekat sa/a #esepakatan ini telah diwarisi dan merupakan tradisi yang sangat perlu untuk tetap dilestarikan, mengingat plurarisme agama dan kekhasan daerah di Indonesia merupakan realitas yang mesti dihargai seperti kita menghormati dan men/ung/ung tinggi agama yang kita anut Semoga kearifan0kearifan "udaya ini tum"uh dan "erkem"ang terus di "umi nusantara guna men.egah disintegrasi #erukunan hidup "eragama dalam $egara Indonesia yang "erdasarkan Pan.asila, serta men/un/ung tinggi Sila : 3Pertama4, yaitu % #etuhanan Yang Maha Esa merupakan tugas dan kewa/i"an kita "ersama Se"agai umat "eragama hal ini se.ara /elas telah ditetapkan oleh Pemerintah dengari Tri #erukunan hidup "eragama, yang men/adi tugas pada !epartemen Agama selaku mem"ina dan pengawasannya Tri #erukunan hidup umat "eragama, meliputi % : #erukunan intern umat "eragama * #erukunan antar umat "eragama , #erukunan antara umat "eragama dengan Pemerintah #erukunan itu akan dapat di.apai kalau ada kerukunan dalam fikiran, kata0kata dan per"uatan 3pelaksanaan4, disertai kesadaran yang tinggi dan ketulusan hati nurani D& Ran"kuman #erukunan hidup "eragama sangat mutlak hams dilaksanakan kepada setiap masing 0 masing umat "eragama !alam kita" 0 kita" su.i sudah dian/urkan hal itu, khususnya kita" 0 kita" su.i sepeti hindu "anyak memuat tentang kerukunan mat "eragama yang "er"eda keyakinan dengan mengamalkan a/aran Tat Twain Asi yaitu 179 saling hormat 0 menghormati, harga 0menghargai walaupun "er"eda suku, ras, agama, dan antar golongan #erukunan hidup umat "eragama merupakan suatu hal yang .ukup riskan, dalam pelaksanaannya mengingat negara Indonesia pada umumnya dan khususnya 5ali yang terdiri dari "er"agai ma.am suku, ras, agama dan antar golongan Sifat toleransi harus mau dilakukan oleh masing0masing agama seperti yang sudah dia/arkan semua agama dalam kita"0kita" su.inya Senantiasa harus hidup rukun, "ersatu, "ermusyawarah, "eker/a sama agar kedamaian selalu terwu/ud ditengah0 tengah kema/emukan "eragama E& Da4tar Pustaka Ali, Mukhti H A, /gama-agama di Dunia1 Yogyakarta% IAI$ Sunan #ali/aga Press :EFF Arifin, HM (ela!ar 'emahami /!aran /gama-/gama (esar1 Aakarta% => Sera Aaya :EF+ 5haskarananda, Swami, )"he Jssentials o= Hinduism-, >i2eka Press, :EE& IS5$ :0 FF&F'*0+*0' 5hatia > P, )Se$ularisation o= a 'artyrdom-, Nrganiser, :EEF =udami :EFE Pengantar Agama Hindu )ntuk Perguruan Tinggi Yayasan !rs M 5ahri 7haGali, MA Studi /gama-/gama Dunia *(agian /gama non Semistik+1 Aakarta% => Pedoman Ilmu Aaya :EE& Hal ,H Hak Asasi Manusia, )ndang0)ndang $o & Tahun *++F Tentang penghapusan !iskriminasi 6as dan Etnis Sharta 6ani, :E'H Slokantara, Internasional Akademy of Indian =ulture, $ew !elhi Wiana, #t *++- 'emahami #erbedaan >atur %arna, &asta dan %angsa, Sura"aya% : f:g Harun Hadiwi/ono, /gama Hindu dan (uddha, Aakarta% 7unung Mulia :EFE 180 BAB = MAS(ARAKAT A& K7m.etensi Dasar Mampu memahami dan menghayati peran serta umat hindu dalam masyarakat dari segi tanggung /awa"anya sesuai dengan Hak Asasi Manusia dan nilai0nilai demokrasi B& In!ikat7r : Men/elaskan Peran )mat Hindu !alam Mewu/udkan Masyarakat Indonesia Yang Se/ahtera * Men/elaskan tanggung /awa" )mat Hindu dalam mewu/udkan Hak Asasi Manusia 3HAM4 dan !emokrasi A& Materi Pengertian tentang masyarakat se"agai se"uah komunitas dalam pandangan Hindu adalah "erangkat dari konsepsi kula 3keluarga4, gotra atau mahagotra 3bhimpunan keluarga "esar atau yang le"ih "esar4 yang "erkem"ang melingkupi suatu wilayah desa hingga ter"entuknya suatu tatanan hidup "ersama, "aik yang dise"ut kula dresta, desa dresta atau loka dresta, dan sastra dresta Setiap #ula atau 7otra pada dasarnya merupakan unit terke.il dari system tatanan dharma0karma dalam se"uah kesatuan kosmos yang "ertu/uan mewu/udkan kreta 3pakertan4, yakni kese/ahteraan warganya !ari konsep kerta 3kreta4 ini dikem"angkan men/adi keraman atau desa0pakraman seperti dikenal pada masyarakat Hindu di 5ali +& Peran Umat Hin!u Dalam MeBuju!kan Mas$arakat In!7nesia (an" Sejatera #onsepsi kerta 3kreta4 yang dipahamkan dalam konteks keraman ini se.ara ideal 3dan utopis4 meru/uk kepada ketentraman dan ke"erlimpahan se"agaimana halnya di kahyangan atau sorgaI ketentraman dan ke"erlimpahan itu adalah sepatutnya dihadirkan di "umi "agi segenap umat manusia Hal ini dise"utkan dalam Athar2a >eda, se"agai "erikut% BAanam "i"hrati "ahudha 2i2a.asam, nanadharmanam priti2i yathaukasam Shasram dh0ara dra2inasya me duham, !hru2e2a dhenur anapasphurantiC 3Athar2a >eda JII:&'4 181 B5umi yang memikul "e"an, "agaikan se"uah keluarga, semua orang "er"i.ara dengan "ahasa "er"eda0"eda dan yang memeluk keper.ayaan 3agama4 yang "er"eda pula, semoga ia melimpahkan kekayaan kepada kita, tum"uhkan penghargaan di antara anda seperti seekor sapi "etina 3kepada anak0anaknya4C BSamani prapa saha 2o0anna"hagah, samane yoktre saha 2o0yuna/mi Samyan.o0agnim saparyata Ara na"him i2a0a"itahC 3Athar2a >eda III,+-4 BEngkau mengam"il makanan dan airmu di tempat yang sama Aku menyatukan anda semua dengan suatu ikatan saling pengertian Sem"ahlah Tuhan Yang Maha Esa dengan ke"ulatan hati 3musyawarah4 dan tu/ulah kehidupan yang "ersatu seperti se"uah as roda yang dikelilingi oleh /ari0/arinyaC BAyaya2antas =ittino ma 2i yausta, sam radhayantah sadhuras .aran0tah Anyo anyasmai algu 2adanta eta Sadhri.inan 2ah sammanasaskraomiC 3Athar2a >eda III,+'4 BWahai umat manusia, dengan "er/alan kearah depan anda seharusnya tidak0saling "ertentangan, karena anda adalah para pengikut tu/uan yang sama, yang hormat kepada para orang tua, yang memiliki pemikiran0pemikiran yang mulia dan ikut serta di dalam pikiran yanig sama Ma/ulah le"ih lan/ut "er.akap0.akap dengan kata0kata yang manis Aku mempersatukan anda dan mem"erkahimu dengan pemikiran0 pemikiran yang muliaC BA/yesthaso akanisthaoa ete, sam "hrataro 2a2 rdhuh sau"hagayaC 36g >eda > -+'4 BPara !ewa Marut "ertingkah laku seperti sesama saudara dan mereka mem"en.i orang yang mem"edakan tinggi dan rendah, ma/ulah dikau menu/u kemakmuranC 182 BSagdhis .a me saptitas .a meC 3Yayur >eda J>III E4 BHendaknya terdapat tempat makan umum, untuk makan dan minumC BIndram 2ardhanto apturah krna2anto 2is2am aryanam Apaghnatnto Ara2nahC 36g >eda IJ -,'4 BSemoga semua dari anda men/adi giat dan "i/ak 5uatlah seluruh masyarakat men/adi mulia dan han.urkanlah orang0orang yang kikirC !ari kutipan di atas dapat dipahami "ahwa setiap manusia Hindu yang merupakan "agian dari anggota keluarga, gotra, mahagotra, dan desa pakraman se.ara teologis telah di"ekah se"uah kesadaran sosial0ekonomi kultural untuk "erperan mengkondisikan dan mem"angun se"uah masyarakat yang kerta0rahar/a 3=i2il So.iety4 atau masyarakat madani(se/ahtera )paya ini tidak sekedar tergantung kepada pimpinan $egara, akan tetapi "ertumpu kepada setiap indi2idu Hal ini selaras dengan konsep filosofis Hindu yang memandang "ahwa setiap manusia Hindu adalah seorang pemimpinI pertama0tama adalah memimpin mengendalikan indria0indrianya ke hal yang positif, sehingga ia /uga akan dapat memimpin keluarga dan masyarakat demi ter.iptanya kese/ahteraan "ersama 'ewu!udkan kese!ahteraan pada prinsipnya se"uah dharma-agama sekaligus dharma Negara dan dharma-kemasyarakatan1 )& Tan""un" IaBab Umat Hin!u Dalam MeBuju!kan HAM Dan Dem7krasi Tanggung /awa" dalam mewu/udkan HAM dan !emokrasi "agi se"uah kehidupan masyarakat dalam pandangan >eda, pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dharma-karma1 !alam pemafiaman tentang dharma-karma "aik dalam konteks dharma0agama, dharma0negara dan dharma kemasyarakatan, maka makna HAM akan dipahami se"agai salah satu kesatuan dengan #AM 3#ewa/i"an Asasi Manusia4 Selan/utnya, dengan memahami makna HAM dan #AM se"agai salah satu kesatuan /uga "erarti memahami konsepsi HA6 3Hak Asasi 6uh4 dan #A6 3#ewa/i"an Asasi 6uh4 yang terlahirkan se"agai manusia Seperti telah disinggung dalam pem"i.araan diatas, pandangan fislsafat manusia Hindu le"ih "erat tendensinya kepada paham spiritualisme, "ahwa /iwa0atma le"ih tinggi dari "adan materi 183 !alam kaitan ini, Mahatma 7andhi mengatakan% BSum"er dari seluruh hak yang se/ati ialah kewa/i"an Asal sa/a kita semua melaksanakan kewa/i"an sendiri 3Swadharma4, tidak terlalu susah menge/ar hakC Pandangan Mahatma 7andhi ini pada dasarnya "ersum"er dari 5haga2ad 7ita, se"agai "erikut % BTasmad asaktah satatam, karyam karma sama.ara, asakto hy a.aran karma, parain apnoti purusahC BNleh karena itu Maksanakanlah segala ker/a se"agai kewa/i"anmu tanpa terikat pada hasil 3se"agai hak4, se"a" ker/a yang "e"as dari keterikatan "ila melakukannya, maka orang itu akan rnen.apai 3tu/uan4 yang tertinggiC !alam "ahasa yang lain, S2ami >iyakananda mengatakan% BTiap0tiap kewa/i"an adalah su.i, dan menga"dikan diri kepada sesuatu kewa/i"an adalah suatu "entuk pemu/aan terhadap Tuhan yang lertinggiC !engan demikian sudah sangat /elas "agi masyarakat Hindu, "ahwa mewu/udkan HAM tidak dapat dilakukan tanpa #AM !engan kata lain, "ahwa pemahaman dan pelaksanaan #AM se.ara otomatis telah mengandung HAM sekalipun tidak tampak dalam "entuk "enda materi yang nyata Selan/utnya Pustaka Su.i 5haga2ad 7ita II &+0&:0&', men/elaskan se"agai "erikut % B!i /alan ini, tak ada usaha yang sia0sia, dan tak ada rintangan yang tak teratasi "ahkan walaupun sedikit dari dharma ini sudah .ukup untuk mem"e"askan dari ketakutan yang mengerikanC Tak ada langkah yang sia0sia karena dan setiap usaha yang dilakukan dengan penuh per/uangan akan meninggalkan nilai yang akan diperhitungkan se"agai /asa B!alam hal ini, wahai #urunandana 3Ar/una4, yang pikirannya sudah "ulat, pemahamannya menyatuI sedangkan yang pikirannya masih ragu0ragu, pemahamannya "er.a"ang dan tak ada ha"is0ha"isnyaC !isini dengan /elas diharapkan untuk dapat mengkosentrasikan pikiran dalam men.apai ke"erhasilan, karena kegiatan apapun yang diker/akan tahpa konsentrasi, tak akan mem"erikan ke"erhasilan Pada dasarnya, pikiran manusia senantiasa mengem"ara kemana0mana terutama mengikatkan dirinya pada o"yek0o"yek kenikmatan material, sehingga untuk dapat melakukan konsentrasi sema.am ini diperlukan usaha keras yang disertai semangat yang tak kun/ung padam 184 B#egiatan dari Triguna 3tiga sifat alam4 adalah masalah pokok dari kita" Weda, tetapi engkau hendaknya mem"e"askan dirimu dari padanya, wahai Ar/unaI "e"askan pula dirimu dari dualitas 3pasangan yang sating "ertentangan4 dan mantapkan pikiranmu pada kemurnian, /angan memperdulikan tentang masalah duniawi dan "erkonsentrasi pada sang !iriC Pelaksanaan upa.ara ritualitas diperlukan untuk memelihara kehidupan duniawi se"agai hasil dari triguna untuk mendapatkan hasil kesempurnaan yang le"ih tinggi, kita harus mengarahkan perhatian kita pada realitas yang tertinggi D& Ran"kuman Peran umat Hindu dalam mewu/ud masyarakat yang damai dan se/ahtera dalam menerapkan konsep 0 konsep yang terdapat dalam >eda, sesuai /uga dengan konsep filosofi Hindu "ahwa setiap manusia Hindu adalah seorang pemimpin yang "erarti memimpin, mengendalikan, indria 0 indriannya ke hal 0 hal yang positif dengan tidak lupa melaksanakan hak dan kewa/i"annya sehingga $egara demokrasi, se/ahtera dan damai dapat diwu/udkan Masyarakat se/ahtera dan damai dapat terwu/ud apa"ila masing0masing umat "ergama mampu melaksanakan swadharmanya 3kewa/i"annya4 dengan "aik Sesuai dengan warna yang dimiliki #ese/ahteraan /uga akan di.apai "ila ditun/ang oleh kesadaran untuk mau melestarikan sum"er0sum"er alam yang sudah di.iptakan oleh tuhan 3ISWW4 untuk kehidupan manusia Hal lain yang /uga mendukung, mewu/udkan HAM 3Hak Asasi Manusia4 dan #AM 3#ewa/i"an Asasi Manusia4 se"agai dasar untuk men.apai ke"ahagian /asmani dan rohani A& Da4tar Pustaka T/okorda 6ai Sudartha, :EE* Asta 5rata !alam Pem"angunan, Pener"it% PT )pada Sastra Wiana, #t ` 6aka Santeri :EE, &asta dalam Hindu, &esalahpahaman (erabad- abad !enpasar% !harma $aradha Wiana, #t *++- 'emahami #erbedaan >atur %arna, &asta dan %angsa, Sura"aya% Paramita 185 BAB =I BUDA(A SEBAGAI EKSPRESI PENGAMALAN AGAMA HINDU A& K7m.etensi Dasar Mampu memahami dan mendeskripsikan agama se"agai inti dari suatu "udaya serta rasa tanggung /awa" yang diwu/udkan dengan .ara "erpikir kritis dan "eker/a keras B& In!ikat7r : Men/elaskan Agama se"agai inti "udaya dan "er"agai aspeknya * Menganalisis tanggung /awa" )mat Hindu dalam mewu/udkan .ara "erpikir #ritis 3akademik4, "eker/a keras dan "ersifat fair A& Materi A/aran Agama Hindu "ersum"er pada Weda 3Wahyu Tuhan4 Manusia di"erikan kekuatan hidup oleh /iwa0atma yang ada pada diri inanusia serta meman.arkan kekuatan pada "udhi, hingga mampu mengadakan "er"agai ma.am sarana 3alat4 keperluan hidup manusia Pustaka su.i Weda /uga mem"ahas soal "udaya dan seni 3kesenian4 #ata "udaya adalah merupakan kata "entuk plural dari "uddhi, yaitu "uddhaya, yang "erarti keluhuran dan ke.erdasan pikiran, sedangkan seni, adalah salah satu produk dari "udaya Terdapat "erma.am0ma.am .a"ang seni% musik 3gamelan4, suara, tari, ukir, rupa ds" +& Keterkaitan A"ama Seba"ai Inti Bu!a$a Dan Berba"ai As.ekn$a Melalui "udaya, dihadirkan ke"a/ikan men/auhkan ke/ahatan !alam "udaya dikem"angkan iimu pengetahuan serta metodologi yang tepat untuk hal terse"ut !alam% Pengantar Antropologi, #oent/araningrat, halaman H*, dise"utkan se"agai "erikut% BMenurut antropologi, ke"udayaan adalah seluruh system gagasan dari rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan "ermasyarakat, yang di/adikan miliknya dengan "ela/arC #emudian di/elaskan pula adanya empat wu/ud ke"udayaan 3pada halaman H&0H'4, yaitu% B$amun demikian penulis menyarankan agar ke"udayaan di"eda0 "edakan sesuai dengan empat wu/udnya, yang se.ara sim"olis digam"arkan se"agai empat lingkaran konsentrasi 3lihat "agan :+4 Mingkaran yang paling luar, dan karena itu letaknya pada "agian paling luar, melam"angkan ke"udayaan se"agai% 3:4 Artifa.ts, atau "enda0"enda fisikI 3*4 lingkaran "erikutnya 3dan tentunya le"ih ke.il4 melam"angkan ke"udayaan se"agai 186 system tingkah laku dan tindakan yang "erpolaI 3,4 lingkaran yang "erikutnya lagi 3dan le"ih ke.il4 dari pada kedua lingkaran yang "erada di se"elah luarnya, melam"angkan ke"udayaan se"agai system "erada di se"elah luarnya, melam"angkan ke"udayaan se"agai system gagasanI 3&4 lingkaran hitam yang letaknya paling dalam dan "entuknya /uga paling ke.il, dan merupakan pusat atau inti dari seluruh 5agan :+, melam"angkan ke"udayaan se"agai system gagasan yang ideologisC !itin/au dari segi Agama Hindu yang "ersum"er pada Weda 3Wahyu Tuhan4, "udaya dengan "er"agai aspeknya diresapi, di/iwai oleh ungkapan0ungkapan Weda, yang menuntun umat manusia menu/u ke"enaran, ke"a/ikan, ke"i/aksanaan, kese/ahteraan, ke"ahagiaan lahir "athin Seni "udaya Hindu di Indonesia dan 5ali khususnya merupakan ekspresi dari pengamalan Agama Hindu, telah merupakan satu kesatuan yang saling "erkaitan B#eluarga yang kaya akan pengetahuan Weda, walaupun hartanya sedikit, mereka tergolong diantara orang0orang "esar dan terkenalC 3M! II*-4 BMempela/ari Weda setiap harinya, melakukan Pan.a Maha Yadnya dalam menderita, semuanya itu .epat atau lam"at akan melenyapkan semua dosa0dosanya walaupun dosa "esar sekalipunC 3M! JI*&-4 Aelaslah "ahwa pengetahuan Weda sangat penting artinya "aik untuk diri sendiri maupun aki"atnya untuk kese/ahteraan umat manusia Maitri )panisad I>0,, menegaskan "ahwa adalah merupakan /aminan "agi seseorang akan men.apai kesempurnaan melalui "ela/ar Weda serta melakukan kewa/i"an0 kewa/i"an dengan teratur Melakukan tugas kewa/i"an yang men/adi tugasnya adalah tingkah laku yang men/adi aGas kehidupan "eragama dan itu adalah ketentuan #ewa/i"an0kewa/i"an seperti yang diwa/i"kan dan dian/urkan didalam Weda dan tidak melanggar kewa/i"an yang telah ditetapkan akan meningkatkan tingkat kehidupan manusia karena sesungguhnya itulah yang dinyatakan se"agai kesu.ian yang layak Inilah pokok0pokok yang dia/arkan didalam Maitri )panisad I>, =handogya )panisad JJIII: menegaskan hal0hal se"agai "erikut% BAda tiga kewa/i"an yang hams dilakukan yaitu, "erkor"an, mempela/ari Weda dan 5erdana 3"ersedekah4C Itu adalah tugas utama Hidup "ertapa merupakan kewa/i"an kedua sedangkan hidup "erumah tangga dengan menga/arkan Weda merupakan tugas yang ketiga Semua itu akan mem"awa ke"a/ikan pada dunia Ia yang tetap "erdoa akan men.apai kesempurnaan !alam Mahanarayana )panisad 3H-:4 BSemoga I"u Weda pem"eri anugerah, yang telah kupu/a, yang mendorong makhluk0 makhluk .iptaan seperti angin dan yang memiliki dua tempat kelahiran, "erangkat ke kemuliaan yang menghasilkan dunia 5rahman setelah menganugerahiku di "umi ini, dengan umur pan/ang, kekayaan dan kemampuan mempela/ari WedaC 187 BYa Tuhan Yang Maha Esa, para penyanyi memuliakan Engkau dengan mantram gayatri dan para perapal 6g2eda memu/a Engkau dengan mantram 6g2eda 3Sama >eda ,&*4 BYa teman0teman, duduk dan nyanyikanlah lagu0lagu dalam paduan suara "agi dewaC 36g2eda IJ :+&:4, BNrang0orang yang "erpengetahuan tinggi ini menari "ersama0sama saudara perempuan mereka, "ergemerin.ing "umi dengan derap, kaki merekaC 36g2eda JE&&4 BPeniup seruling, peniup terompet kulit kerang dipergunakan untuk upa.ara dan mengundang "anyak orangC 3Yayur2eda JJJ :E4 5udaya 3ke"udayaan4 terdiri dari pada "er"agai aspek Salah satu aspek ke"udayaan ialah kesenian !alam kita"% ke"udayaan, Mentalitet dan Pem"angunan oleh #oent/oraningrat, halaman :* menye"utkan % )nsur0unsur )ni2ersal itu yang sekalian merupakan isi dari semua ke"udayaan yang ada di dunia ini adalah % :4 Sistem religi dan upa.ara keagamaan *4 Sistem dan organisasi kemasyarakatan ,4 Sistem pengetahuan &4 5ahasa '4 #esenian -4 Sistem mata pen.aharian hidup H4 Sistem teknoiogi dan peralatan !alam perkem"angan seni "udaya Hindu di Indonesia dan 5ali khususnya, kesenian telah "erkem"ang dengan pesat sarnpai kepun.aknya #esenian 3seni4 itu terdiri dari pada % Seni tari, Suara, Sastra, 6upa, Musik 37amelan4, ds" Hasil karya seni "erikut dapat kita saksikan(ketahui % Seni Tari % Tari sakral seperti % 6e/ang, Sanghyang, 5arong Seni Suara % #idung #akawin, !harma 7ha, pem"a.aan phalawakhya, sloka Seni sastra % =ara menyusun lagu, kakawin, .ontoh kakawin diantaranya ialah Ar/unawiwaha 3oleh Empu #anwa4, 5harata Yuddha 3oleh Empu Sedah dan Panuluh4, Sutasoma, 3oleh Empu Tantular4, 6amayana 3Empu Yogiswara, menurut tradisi 5ali4 Seni 6upa % 5angunan, 7am"ar, Mukis, Pahat, menghasilkan =andi, Pura 3#ahyangan4, Area, Patung, Wayang Seni Musik % 7amelan, 7ong Angklung, gam"ang , gender 188 )& Tan""un" IaBab Umat Hin!u Dalam MeBuju!kan Aara Ber.ikir Kritis 5Aka!emik6 Bekerja Keras Dan Bersika. 2air !alam a/aran Hindu, mulai dari Weda, Itihasa, Purana, maupun Tatwa dll "anyak mengungkapkan .ara kritis 3Akademik4I ungkapan0ungkapan terse"ut antara lain ialah% !alam pustaka su.i Sarasamu..aya % Sloka HE, F+ men/elaskan % BMaka kesimpulannya, pikirannya yang merupakan unsur yang rnenentukan I /ika penentuan hati telah ter/adi, maka mulailah orang "erkata atau melakukan per"uatan% oleh karena itu pikiranlah yang men/adi pokok sum"ernyaC BSe"a" yang dise"ut pikiran itu adalah sum"ernya nafsu, ialah yang menggerakkan per"uatan yang "aik ataupun "urukI oleh karena itu pikiranlah yang segera patut diusahakan pengekangannya ( pengendaliannya !alam hu"ungannya dengan dasa indriya atau sepuluh /enis indriya, pikiranlah yang men/adi ra/anya dasa indriya, yang dise"ut, ra/a indnya, yaitu manah 3pikiran4 Maka itu se"elum "erkata dan "er"uat sesuatu hendaklah ditim"ang dengan "aik dalam pikiran, mengenai "enar0salahnya, maupun "aik0"uruknya )ntuk dapat "erpikir dengan "aik, wa/i" mengendalikan dasa indriya, mengarahkan ke/alan yang "enar, yang diamanatkan oleh pustaka su.i Weda !alam a/aran Hindu kita di"erikan a/aran mengenai wiweka, yang mengandung pengertian mampunyai ke"i/aksanaan serta kemampuan untuk mem"edakan antara yang "enar dengan yang salah, dan antara yang "aik dan "uruk, dapat menganalisa dengan waspada, dan "erhasil memilih yang "enar maupun yang "aik Pada kita" Wrehaspati Tattwa, mengenai Tripramana, yang merupakan tiga .ara, ataupun .ara mendapatkan ilmu pengetahuan, salah satu dari padanya dise"ut% Anumana Pramana, yang mengandung pengertian "erpikir se.ara logis akademis, menggunakan pertim"angan akal =ara "erpikir serupa ini diungkapkan dalam kalimat% BYatra Yatra !huma Tatra Tatra WahnihC 3!imana dimana ada asap, disana ada api4 #er/a keras dan tidak malas merupakan kewa/i"an dan ke"a/ikan yang patut dilakukan Tuhan Yang Maha Esa hanya menyayangi mereka yang suka "eker/a keras dan memiliki ketekunan, "ukan mereka yang malas, gampangan dan menyepelekan segala sesuatu Nrang yang suka "eker/a keras dan memiliki ketekunan akan men.apai ke"erhasilan Hal ini sangat rele2an dengan perkem"angan dunia modern Siapa sa/a yang tekun "eker/a, tekun "ela/ar, "erdisiplin dan memiliki kualitas sraddha yang mantap akan sukses dalam "er"agai aspek kehidupan !emikian pula orang yang tidak mengenai lelah, tidak .epat putus asa akan memperoleh kekayaan lahir "athin Tuhan Yang maha Esa selalu menolong orang yang suka "eker/a keras )ngkapan0ungkapan pustaka su.i Weda, Itihasa, a/aran0a/aran Hindu lainnya mengenai, ker/a keras dan "ersikap fair 3satya, /u/ur4 % BNrang seharusnya suka hidup, di dunia ini dengan melakukan ker/a keras selama seratus tahun Tidak ada .ara lain 189 "agi keselamatan seseorang Suatu tindakan yang tidak mementingkan diri sendiri dan tidak memihak men/auhkan pelaku dari keterikatanC 3Yayur2eda JM*4 BPara dewa menyukai orang0orang yang "eker/a keras Para !ewa tidak menyukai orang0orang yang gampang0gampangan dan "ermalas0malas Nrang0orang yang selalu waspada men.apai ke"ahagiaan yang agungC 3Athar2a2eda JJ:F,4 BWahai orang0orang yang "erpikir mulia, /anganlah tersesat Tekunlah dan dengan tekad yang keras untuk men.apai tu/uan yang tinggi 5eker/alah dengan tekun untuk memperoleh kekayaan Nrang yang "ersemangat 3tekun sekali4 "erhasii, hidup "er"ahagia dan menikmati kemakmuran Para dewa tidak pernah menolong orang yang "ermalas0malasC 36g2eda ,EE4 BAtandraso a2rka asramisthah 36g2eda I>&:*4 BYa, Sang Hyang Agni 3Tuhan Yang Maha Esa4 hanya orang0orang yang giat, tulus hati dan tidak kenal lelah, "erhasil dalam kehidupanC Aelaslah disini "ahwa pustaka su.i Weda mem"eri amanat kepada pengikutnya, untuk senantiasa "eker/a keras, tidak suka "ermalas0malas, dalam hidup serta kehidupan kita ini, sesuai dengan a/aran Weda Selan/utnya mengenai sifat satya 3/u/ur, "enar, fair4, dapat kita lihat pada ungkapan maupun a/aran dalam Agama Hindu% Melaksanakan pan.a Satya 3setia, /u/ur, "enar4% terdiri dari pada %:4 Satya $redaya 3/u/ur dalam hati atau pikiranI *4 Satya Wa.ana 3setia, /u/ur4 dalam kata0kataI ,4 Satya laksana 3Setia, Au/ur4 dalam per"uatanI &4Satya Samaya 3Setia, Au/ur4 pada /an/i atau waktu, dan '4 Satya Mitra 3Setia, Au/ur4 pada saha"at Hendaknya kita "erusaha melaksanakan Pan.a Satya terse"ut, dalam kehidupan sehari0hari dimasyarakatkan BSatyam e2a /ayate nanrtamC 3Hanya ke"enaran(ke/u/uran yang menang 3unggul4 "ukan ke.urangan4 D& Ran"kuman Agama merupakan sum"er dari ke"udayaan terle"ih0le"ih ke"udayaan "ali "ersum"er dari agama hindu 3weda4, sehingga sering dise"utkan agama hindu adalah /iwa dari ke"udayaan "ali, ke"udayaan terus "erkem"ang dan "ersifat uni2ersal seiring dengan perkem"angan ke.erdasan manusia seperti % upa.ara keagamaan, organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, "ahasa dan kesenian, dan seterusnya !alam perkem"angan ke"udayaan khususnya seni mengalami perkem"angan pesat seperti seni tari, seni suara, sastra, rupa, musik Ada /uga wu/ud "udaya "erpikir kritis 3akademik4 "eker/a keras dan "ersikap fair Semua itu wu/ud dari pengamalan a/aran agama khususnya agama hindu 190 E& Da4tar Pustaka Himpunan #eputusan Seminar #esatuan Tafsir Terhadap Aspek0Aspek Agama Hindu, Tahun :EE-, !iter"itkan !an !iedarkan oleh% Suka !uka Hindu !harma, !#I Aaya #oent/raningrat, Tahun :EH&, #e"udayaan, Mentalitet dan Pem"angunan, Pener"it PT 7ramedia, Aakarta Titi", I Made *++, Teologi ` Sim"ol0sim"ol dalam Agama Hindu Pener"it Paramita % Sura"aya 191 BAB =II POLITIK DALAM PERSPEKTIP HINDU A& K7m.etensi Dasar Memahami a/aran politik yang "ersum"er dari a/aran Agama Hindu serta mendeskripsikan kontri"usi agama hindu dalam kehidupan politik B& In!ikat7r : Men/elaskan pengertian dan sum"er A/aran Agama Hindu tentang politik 3$itisastra4 * Men/elaskan kontri"usi Agama Hindu dalam kehidupan politik "er"angsa dan "ernegara A& Materi #ata Politik yang sering dikenal dalam "ahasa Indonesia dapat disamakan dengan kata $itisastra dalam sastra0sastra Hindu #ata atau istilah $itisastra ini "erasal dari kata0kata $iti dan kata Sastra dalam 5ahasa Sansekerta !alam kamus ke.il Sansekerta Indonesia yang diter"itkan oleh Pemerintah !aerah Tmgkat Satu 5ali, kata $iti "erarti% #emudi, P/mpinan, Politik dan Sosial Etik, Pertim"angan dan #e"i/akan #ata BSastra, "erarti perintah, a/aran, nasehat, aturan tulisan ilmiah Menurut Mardiwarsito dalam kamus "ahasa Aawa kunonya, kata $iti "erarti% #e"i/akan Politik atau Ilmu Tata $egara, Sastra, "erarti% Ilmu Pengetahuan atau kita" pela/aran !alam kamus Sansekerta Inggris karya Arthur Ma. !onnel kata $iti "erarti Wordly Wisdom 3#e"i/akan !uniawi4 Etika Sosial Politik dan Tuntunan Politik Se"agai istilah kata $itisastra diartikannya se"agai Etika Politik +& Pen"ertian Dan Sumber Ajaran Hin!u Tentan" P7litik 5Nitisastra6 $itisastra adalah pengetahuan tentang politik negara Se"agai suatu istilah $itisastra dapat "ermakna se"agai ke"i/akan yang "erhu"ungan dengan Etika Sosial Politik untuk menyelenggarakan pemerintahan suatu $egara Pada umumnya setiap $egara selalu "erupaya mem"uat agar masyarakatnya se/ahtera, sehingga pemahaman tentang $itisastra akan le"ih meluas lagi, yaitu% ilmu pengetahuan tentang politik untuk menyelenggarakan pemerintahan suatu $egara dalam rangka men.apai .ita0.ita $egara mem"angun masyarakat se/ahtera A/aran $itisastra dalam sastra0sastra Hindu tidak pernah lepas dari pem"ahasan tentang pentingnya upaya untuk mewu/udkan masyarakat se/ahtera Aadi politik dalam perspektip Hindu adalah 192 pengetahuan untuk menyelenggarakan0pemerintahan suatu $egara guna men.apai tu/uan men.iptakan masyarakat se/ahtera Selain istilah $itisastra dalam, sastra0sastra Hindu dikenal pula istilah !andhaniti, 6a/a !harma, 6a/a $iti dan istilah yang paling tua adalah Artha2eda atau Arthasastra !andha $iti kadang0kadang dikaitkan dengan aspek hukum se"agai "agian dari politik 6a/a !harma dikaitkan dengan kewa/i"an0kewa/i"an pemerintahan atau kepala $egara 6a/a dapat disamakan dengan kepala $egara atau kepala pemerintahan 6a/a $iti se"agai politik pemerintah se.ara luas sedangkan Arthasastra sering diartikan ilmu pengetahuan pemerintahan Sesungguhnya "anyak penulis tentang $itisastra, diantaranya % 5haga2an Manu Yadnya >alkya, )sana, 5rhaspati, >isalaksa, 5haga2an Sukra, 5harad2a/a, Parasara dan #autilya atau 5haga2an =anakya Yang terkenal diantaranya 5haga2an Manu yang menulls Mana2a !harmasastra yang a/arannya kemudian hari dipopulerkan oleh 5haga2an 5hrigu !alam kita" Mana2a !harmasastra dipakai istilah 6a/a !harma dan ada penekanan "ahwa $egara wa/i" melindungi segenap .iptaan Tuhan yang ada diwilayahnya 5haga2an =anakya yang dikenal pula dengan nama #autilya menulis =anakya $itisastra yang sangat popular Selain memuat a/aran tentang $itisastra "anyak pula memuat tentang tata susila dan masalah sosial lainnya seperti pendidikan anak0anak dan lain se"againya #arya $haga2an =anakya ini dianggap pula menyatukan pandangan para 6si penulis0penulis se"elumnya Sumber Ajaran Hin!u Tentan" Nitisastra )ntuk memahami sum"er a/aran Hindu yang menguraikan $itisastra perlu terle"ih dahulu dipahami kedudukan >eda se"agai #ita" Su.i sum"er a/aran Agama Hindu 5agi umat Hindu atau kelompok masyarakat Hindu kita" su.i yang men/adi sum"er a/aran dan sum"er hukum adalah >eda #etentuan mengenai >eda se"agai kita" su.i se.ara tegas dinyatakan dalam kita" smerti Mana2a !harmasastra se"agai "erikut % +& Mana#a!armasastra II&: >E!A #HIMN !HA6MA M)MAM SME6TI SIME =A TA! >I!AM A=A6AS=A I>A SA!H)$AM ATMA$AS T)TI6E>A=A 193 Artinya % Seluruh >eda merupakan sum"er utama daripada !harma 3Agama Hindu kemudian "arulah Smrti disamping sila kemudian a.ara serta akhirnya Atma Tusti 3rasa puas diri sendiri4 Sila adalah ke"iasaan0ke"iasaan yang "aik dari orang0orang su.i penghayat >eda dan a.ara adalah tradisi0tradisi dari orang0orang su.i Se"agai diketahui !harma adalah nama awal dari Agama Hindu /uga dse"ut Sanatana !harma sedangkan nama Hindu yang dikenal sekarang ini adalah nama yang dikenal "elakangan $ama Hindu dimaksudkan untuk menye"ut Agama dan keper.ayaan termasuk ke"udayaan yang "ersum"er kita" su.i >eda )& Mana#a!armasastra II&+* S6)TIST) >E!N >IA$EYN !HA6MASAST6AT6AMT) >I SM6TIH TESA6>AMTHES>AMIMAMSYE TA5HYAM !HA6MNHI $I65A5HA) Artinya % Sesungguhnya Sruti 3Wahyu4 adalah% >eda, demikian pula Smerti itu adalah !harma sastra, keduanya harus tidak "oleh diragukan dalam hal apapun /uga karena keduanya adalah kita" su.i yang men/adi sum"er Agama Hindu 3!harma4 Se"agai kita" su.i agama Hindu B>edaC adalah sum"er a/arannya karena dari >edalah mengalir semua a/aran yang merupakan ke"enaran Agama Hindu A/aran >eda dikutip kem"ali diinterpretasikan dan diter/emahkan dalam "er"agai tulisan mem"erX 2italitas terhadap kita"0kita" susastra Hindu pada masa "erikutnya !alarfi kita" >edalah mengalir a/aran dan dikem"angkan dalam kita"0kita" Smerti, Itihasa, Purana, Tantra, !arsana, )panisad maupun Montar0Montar Tattwa yang ada sekarang ini !alam kita"0kita" inilah a/aran0a/aran $iti Sastra dapat di/umpai Sumber Ajaran Nitisastra +& Kitab8Kitab 'e!a 5Sruti6 5ila di.ermati pemikiran tentang $itisastra sudah terdapat dalam kita"0kita" Sruti Se"agai diketahui masing0masing kita" Sruti mempunyai )pa2eda tersendiri #ita" )pa2eda dari 6g2eda adalah kita" Ayur2eda, #ita" )pa2eda dari Ya/ur2eda adalah kita" !hanur2eda, #ita" )pa2eda dari Sama2eda adalah #ita" 7andhar2a2eda dan kita" )pa2eda dari Athar2a2eda adalah kita" Artha2eda #ita" Artha2eda dikenal se"agai kita" yang memuat pengetahuan tentang pemerintahan, ekonomi, pertanian ilmu sosial dan lain se"againya Aadi Artha2eda merupakan kita" Sruti yang memuat a/aran $itisastra 194 )& Kitab8Kitab Smerti& #ita" $itisastra terse"ar dalam kita"0kita" Smerti, #ita" Mana2a !harmasastra memuai a/aran0a/aran 5haga2an Manu yang dihimpun dan disusun oleh 5haga2an 5hrigu "anyak sekali memuat a/aran0a/aran $itisastra !alam Adhyaya >II memuat "er"agai peraturan tentang kenegaraan sedangkan pada Adhyaya >III memuat "er"agai aspek hukum yang /uga "erkaitan dengan upaya penyelenggaraan pemerintahan $egara !alam kita" ini kita menemukah penggunaan istilah 6a/a !harma 6AAA!HA6MAM P6A>A#SYAMI YATHA >6TTN 5HA>E$ $6PAH SAM5HA>AS=A YATHA TASYA SI!!HIS=A PA6AMAYATHA 3Mana2a !harmasastra >II:4 artinya % Akan saya nyatakan dan perlihatkan tentang kewa/i"an 6a/a 36a/a !harma4 "agaimana 6a/a seharusnya "er"uat untuk dirinya sendiri, "agaimaria ia di/adikan dan "agaimana ia dapat men.apai kesempurnaanya yang tertinggi B6a/aC dalam pengertian ini dapat dipersamakan dengan kepala $egara, kata Bdi/adikanC mengandung pengertian "agaimana kepala $egara dipilih, diiantik dan mengapa diperlukan adanya 6a/a atau kepala $egara "agi masyarakat ,& Kitab8Kitab Itiasa #ita" 6amayana dan #ita" Maha"harata merupakan dua kita" yang memuat dua epos "esar yang /uga dise"ut >ira.arita #edua kita" ini men.eritakan tentang kepahlawanan yang keseluruhannya memuat tentang etika dan .ara0.ara mengelola pemerintahan $egara Itihasa 6amayana dan Maha"harata sangat "erkaitan dengan se/arah perkem"angan Agama Hindu dimasa lalu !apat dikatakan keseluruhan kita" 6amayana dan Maha"harata memuat a/aran tentang $itisastra !alam 6amayana #akawin, misalnya yang sangat popular di Indonesia terdapat uraian tentang asas0 asas kepemimpinan yang dise"ut Asta 5rata )raian tentang a/aran Asta 5rata ini se"elumnya sudah termuat dalam kita" Mana2a !harmasastra tetapi "elum dise"ut Asta 5rata Seperti diketahui kakawin 6amayana digu"ah pada /aman kera/aan Hindu di Indonesia se.ara tradisional dianggap digu"ah oleh Empu Yogiswara 0& Kitab8Kitab Purana #ita" Purana dikenal pula se"agai kita" yang memuat .eritera0.eritera kuno yang men.eriterakan ke/adian0ke/adian di masa lalu #ita" Purana memuat .eritera 195 dewa0dewa, ra/a0ra/a dan rsi0rsi pada /aman kuno #ita"0kita" Purana ini "anyak /umlahnya dan "ila di.ermati didalamnya "anyak memuat a/aran tentang $itisastra 1& Kitab8Kitab/ L7ntar8L7ntar Mau.un Naska8Naska Lainn$a (an" Bersumber Dari Naska Sansekerta Mau.un IaBa Kun7& Slokantara maupun Sarasamu..aya /uga memuat tentang a/aran $itisastra yang kadang0kadang dikemas dalam "entuk .eritera yang mengadung kiasan tentang pemerintahan maupun masalah sosial !alam Tantri #amandaka "anyak sekali .eritera0.eritera yang memuat a/aran $itisastra !i daerah 5ali yang se"agian "esar pehduduknya penganut Hindu, merupakan daerah yang su"ur menum"unkan karya sastra Agama Hindu Ada "e"erapa lontar yang memakai /udul $iti Seperti% $iti Pra/a, $itisastra atau $iti Sara, 6a/aniti, $iti 6a/a Sesana, !harma Sesana Isi naskah0naskah ini tidak "egitu /auh "er"eda dengan naskah0naskah niti yang lainnya =ontoh % SI$7HA 6A#SA#A$I$7 HAMAS HAMAS I#A$7 6A7SE$7 HA6E $ITYASA SI$7HA MWA$7 WA$A TA$ PA!I6T PA!A WI6N!A$7!AH TI#A$7 #ESA6I, 6)7 56ASTA$7 WA$A !E$I#A$7 AA$A TI$N$ W6E#SA$YA SI6$A PA!A$7, SI$7HA$7AT 6I A)6A$7 $I#A$7 TE7AM AY)$ A!A$7 SAMP)$ !I$N$ !)6 MA5A Artinya % Singa adalah pen/aga hutan, hutan selalu melindungi singa, /ika singa dengan hutan "erselisih, mereka marah lalu singa meninggalkan hutan Hutan dirusak dan pohon0pohon dite"angi orang sampai men/adi terang, Singa lari "ersem"unyi dalam lem"ah atau di tebngah0tengah ladang, diser"u dan di"inasakan orang Aadi karena tidak "ersatu antara hutan dan singa, hutan men/adi rusak0karena dite"angi orang dan singapun mati di"unuh orang karena tidak mempunyai tempat tinggal, kedua0duanya han.ur !emikialah gam"aran singa se"agai kepala $egara 3pemerintah4 tidak saling mementingkan 3saling dukung4 akhirnya kepala $egara 3pemerintah4 /atuh dan $egara 3masyarakat4 ka.au 196 )& K7ntribusi A"ama Hin!u Dalam Kei!u.an P7litik Berban"sa Dan Berne"ara +& Dari Ne"ara kesatuan ter.uruk ke alam .enjajaan #etika 7a/ah Mada diiantik men/adi Maha Patih #era/aan Ma/apahit di pendopo Agung kera/aan disaksikan oleh ra/a dan segenap pe/a"at kera/aan, ia rnengu.apkan sumpah yang terkenal dengan Sumpah Palapa Inti dari Sumpah Palapa itu adalah tekad untuk menyatukan seluruh wilayah nusantara dalam satu kesatuan $egara yang merdeka dan "erdaulat Walaupun "anyak pe/a"at $egara yang menyangsikan u.apan 7a/ah Mada itu, namun Maha Patih 7a/ah Mada itu, namun Maha Patih itu kukuh pada pendiriannya, tidak pernah "ergeser dari tekad dan upaya menyatukan $usantara Se.ara mantap dan pasti satu persatu wilayah0wilayah nusantara yang tadinya merupakan kera/aan0kera/aan ke.il yang terpisah0pisah dipersatukan dalam satu $egara yang "esar, yaitu $egara Ma/apahit Seluruh $usantara "ersatu, pan/i0pan/i ma/apahit B7ula #elapa, Merah PutihC "erki"ar di seluruh wilayah $usantara Ma/apahit men.apai masa ke/ayaannya =ita0.ita $egara #esatuan yang di.etuskan oleh pusat pemerintahan yang sudah terwu/ud Se/arah telah mem"uktikan "ahwa Ma/apahit telah meletakkan dasar0dasar $egara #esatuan Waktu "eredar terus, se/arahpun mem"uktikan pula Saka kala Sirna Hilang, #ertaning 5humi, Tahun Saka :&++ 3:&HF Masehi4 Ma/apahit se"agai $egara #esatuan runtuh, sampai kesatuan nusantara putus "ukan karena serangan dari luar melainkan karena pelapukan, wilayah nusantarapun .erai "erai kem"ali, masing0 masing "er/alan sendiri0sendiri lagi 7aung persatuan lenyap tidak ada gemanya lagi, nusantara mulai diliputi ka"ut gelap Pada per.aturan politik dunia saat0saat itu, kaum kapitalis kolonial sudah mulai mengin.ar wilayah nusantara dengan kedatangan orang0orang Portugis dan kemudian 5elanda yang semula didorong oleh kepentingan ekonomi% 5elanda "erhasil mendapat fasilitas di 5ata2ia, maka "erdirilah >erenigde =ost Indis.he =ompagnie 3>N=4 sekitar tahun :-+*, yang semula hanya merupakan kongsi dagang )ntuk memuluskan tu/uan ekonominya, >N= #emudian mengem"angkah politik imperialisme dan pen/a/ahan Se/ak saat itu "erangsur0angsur nusantara mulai dikuasai, sehingga akhirnya seluruh nusantara "erada dalam kekuasaan pen/a/ahan 5elanda $usantara diperkenalkan dengan nama Hindia 5elanda Aki"atnya hilangnya rasa persatuan dan kesatuan setelah Ma/apahit runtuh sekitar tiga setengah a"ad nusantara tenggelam dalam pen/a/ahan 5elanda )& Lair Ban"sa !an Ne"ara Kesatuan Re.ublik In!7nesia Alam pen/a/ahan menye"a"kan seluruh penduduk nusantara "erada dalam penindasan, tanpa harga diri apalagi kekuasaan Semua kekayaan alam termasuk 197 potensi manusianya dikuras oleh pen/a/ah, sehingga aki"atnya nusantara merupakan wilayah miskin dan ter"elakang Se/arah mem"erikan pengalaman "ahwa aki"at terkoyaknya persatuanlah yang men/erumuskan nusantara ke dalam pen/a/ahan Perkem"angan politik dunia Internasional pada saat itu ikut mem"eri pengaruh "angkitnya rasa kesadaran nasinal, kesadaran "er"angsa Se/ak tim"ulnya #e"angkitan $asional telah dirasakan pentingnya mewu/udkan persatuan dalam memper/uangkan kemerdekaan 5angsa =ita0.ita persatuan Indonesia yang dipelopori organisasi sosial politik seperti 5udi )tomo dan lain0lainya, gaungnya /uga "ergema dikalangan golongan pemuda seluruh nusantara yang kemudian perwakilan para pemuda itu pada tanggal *F Nkto"er :E*F, melahirkan Sumpah Pemuda yang men.etuskan % Satu $usa, Satu 5angsa dan Satu 5ahasa yaitu Indonesia =ita0.ita persatuan Indonesia yang telah diikrarkan se"agai suatu sumpah oleh Putra Putri Indonesia mempunyai nilai keyakinan dan tekad yang sangat kuat dan mendalam karena mengandung pengertian per/uangan yang harus di wu/udkan se.ara nyata tanpa memperdulikan kor"an yang akan tim"ul Sumpah Pemuda men/adi semen 3perekat4 kesadaran persatuan 5angsa, sehingga untuk kepentingan Persatuan Indonesia dalam memper/uangkan .ita0.ita itu, setiap orang harus rela "erkor"an dengan mengesampingkan kepentingan pri"adi atau golongan sewaktu0waktu Persatuan 5angsa itu diperlukan Pada hakekatnya persatuan Indonesia itu lahir dari rasa kesadaran "ahwa untuk men.apai tu/uan kemerdekaan persatuan merupakan suatu keharusan yang tidak dapat ditawar0tawar lagi, demikian pula untuk mempertahankan kemerdekaan, mem"angun dan mengisi kepentingan 5angsa dan $egara Akhirnya "erkat persatuan dan kesatuan "angsa, per/uangan 5angsa Indonesia men.apai pun.aknya dengan di Proklamasikannya #emerdekaan 6epu"lik Indonesia pada tanggal :H Agustus :E&' oleh Soekarno0Hatta selaku wakil 5angsa Indonesia Pada hari itulah lahirnya 5angsa Indonesia dan $egara #esatuan 6epu"lik Indonesia $egara "erdasarkan Pan.asila dengan #onstitusi ))! :E&', serta lam"ang $egara 7aruda Pan.a Sila dengan Sasanti 5hinneka Tunggal Ika 5angsa Indonesia terdiri dari "er"agai suku, "ahasa daerah, dan adat istiadat, ke"udayaan dan Agama, semua mendukung mem"eri kontri"usi masing0masing ,& K7ntribusi A"ama Hin!u Dalam Kei!u.an P7litik Berban"sa !an Berne"ara Mahirnya "angsa dan $egara kesatuan Indonesia dengan dasar Pan.asila dan lam"ang $egara 7aruda Pan.asila dengan Sasanti 5hinneka Tunggal Ika adalah sangat tepatdi dukung pemilihan yang amat .ermat dari para pendiri $egara yang mengamati kondisi nyata "angsa Indonesia yang memang amat ma/emuk 198 Sasanti 5hinneka Tunggal Ika diangkat dari karya 6akawi Empu Tantular dalam #akawin Sutasoma, yang memaparkan kondisi komunikasi antara Agama Hindu dengan Agama 5udha pada masa itu 5aris lengkapnya "er"unyi 5hinneka Tunggal Ika Tan Hana !harma Mangrwa #alimat ini adalah kalimat dalam "ahasa Aawa #uno #ata 5hinneka terdiri dari kata 5hina yang artinya "er"eda0"eda, dan kata Ika yang artinya satu, Ika artinya itu Tan Hana artinya tidak ada !harma artinya kewa/i"an Mangrwa artinya Mendua, se.ara harafiah maka kalimat itu "erarti "er"eda0"eda itu, satu, itu, tidak ada ke"a/ikan(ke"enaran(kewa/i"an mendua #alimat ini mengandung a/aran $itisastra yang tinggi dan sesuai dengan "angsa dan kesatuan Indonesia !alam konteks politik "er"angsa dan "ernegara sesuai dengan .ita0.ita pendiri "angsa dan $egara ini kalimat sasanti ini mempunyai makna "ahwa Indonesia "er"eda0"eda tetapi tetap satu, se"agai warga $egara Indonesia tidak ada ke"a/ikan yang mendua ke.uali .inta pada "angsa dan $egara #esatuan 6epu"lik Indonesia Sasanti 5hinneka Tunggal Ika merupakan "asis politik yang patut dipedomani dalam menentukan ke"i/akan apapun dalam penyelenggaraan $egara ini !alam pustaka Artha2a >eda terdapat mantram yang men/iwai rumusan yang dikem"angkan oleh empu Tantular tadi se"agai "erikut% AA$AM 5I5H6ATI 5AH)!A >I>A=ASAM MA$A !HA6MA$AM P6THI>I YATHA)#ASAM SAHAS6AM !HA6A !6A>I$ASYA ME !)HAM !H6)>E>A dHE$)6 A$A PAS PH)6A$TI 3Athar2a2eda JII:&'4 Artinya % Semoga "umi yang mem"eri tempat tinggal kepada penduduk yang "er"i.ara "er"eda0"eda "ahasa "er"eda0"eda tata .ara agama menurut tempat tinggalnya memperkaya ham"a dengan ri"uan pahala laksana lem"u yang menyusui anaknya tak pernah kekurangan !alam konteks $egara Indonesia mantra >eda ini menegaskan "ahwa 5angsa Indonesia terdiri dari "er/enis0/enis suku menempati wilayah Indonesia yang satu diharapkan mendapat /aminan dan kesempatan yang sama serta layak dalam menikmati sum"er alam Indonesia, hidup "ersatu dan damai sehingga ke"ahagiaan dapat ter.apai Persatuan dalam ke"hinnekaan itu pada dasarnya "ersifat dinamis, tidak menge.ilkan arti setiap unsur "udaya "angsa dan per"edaan agama yang ada diantara warga negara Indonesia Semua kegiatan yang "ertu/uan mema/ukan dan men.erdaskan anggota masyarakat dalam "idang apapun /uga hendaklah didasarkan 199 atas kesadaran "ahwa usaha0usaha itu tidak mengganggu atau melemahkan persatuan dan kesatuan 5angsa Indonesia >eda /elas0/elas mengan/urkan persatuan karena dengan persatuan itu sesungguhnya ke"ahagiaan "ersama dapat di.apai Persatuan yang dimaksud "ukanlah hanya antara sesama Agama melainkan persatuan dengan semua golongan yang "er"eda0"eda seperti yang dimaksud Sasanti 5hinneka Tunggal Ika )ntuk menggalang dan mem"ina persatuan ini dalam >eda /uga terdapat "e"erapa petun/uk diantaranya dalam 6g2eda J:E: mantra * 0 & se"agai "erikut% SAM 7A==HA!H>AM SAM >A!A!H)AM SAM WN MA$AMSI AA$ATAM !E>A 5HA7AM YATHA P)6>E SAM A$A$A )PA SATE Artinya % 5erkurnpul "er"i.ara satu dengan yang lain "ersatulah dalam pikiranmu seperti pada dewa pada /aman dahulu "ersatu SAMA$N MA$T6AH SAMITIH SAMA$I SAMA$AM MA$AH SAHA =ITTAM ASAM SAMA$AM MA$T6AM A5HI MA$T6AYE >AH SAMA$E$A WN HAWISA A)5HN5HI Artinya% Hendaknya tu/uan mu sama, "ersama dalam musyawah, "awalah pikiran itu dan persatukanlah pikiran itu untuk maksud yang sama Aku a/arkan kepadamu untuk "ersem"ah dengan .aramu yang "iasa SAMA$I >A A#)TIH SAMA$A #6!AYA$I >A SAMA$AM AST) >N MA$N YATHA >A S)SAHASATI Artinya% Samakanlah tu/uanmu, samakan pula niatmu hendaknya sehingga pikiranmu satu Engkau dapat hidup "ersama dengan "ahagia Politik "er"angsa dan "ernegara "agi "angsa Indonesia pada dasarnya adalah penanaman kesadaran "ahwa "erdasarkan se/arahnya kita adalah satu 5angsa Indonesia yang menempati satu $egara, yaitu% $egara #esatuan 6epu"lik Indonesia #esadaran inilah yang perlu dipupuk dan dikem"angkan dari khasanah "udaya "angsa termasuk dari nilai0nilai a/aran Agama 200 D& Ran"kuman Menurut hindu, politik harus di/alankan sesuai dengan petun/uk sastra, seperti yang dimuat dalam niti sastra, manawa dharma sastra, ra/a dharma, ra/a niti, itihasa maupun lontar0lontar yang telah ada Apa"ila politik dilaksanakan sesuai dengan sastra akan lahir politik yang "erkarakter, "eretika, "i/aksana dalam penyelenggaraan suatu pemerintahan dengan tu/uan men.apai masyarakat yang se/ahtera, damai adil dan makmur E& Da4tar Pustaka !armayasa, Tahun :EE*, =anakya $itisastra, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta Wiratmad/a, I 7usti #etut, :EH, !iktat Agama Hindu, !epartemen Pertahanan dam #eamanan Akademi Angkatan 5ersen/ata 6I. Pud/a 37 MA0SH4, Maswinara 3I Wayan4, Tahun :EEF, Ya/ur >eda, Paramita Sura"aya 201 DA2TAR PUSTAKA Ardana, 3Prof !rs I 7usti 7de4, Tahun :EEH, Pura #ahyangan Tiga, Milik Pemda Tingkat I 5ali !armayasa, Tahun :EE*, =anakya $itisastra, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta !inas Pendidikan !asar Propinsi !aerah Tingkat I 5ali, Tahun :EE, #ekawin Sutasoma !ar/i !armodihar/o 3Prof, S64, Tahun :EE: Santia/i Pan.asila, Pener"it )saha $asional, Sura"aya, Indonesia Himpunan #eputusan Seminar #esatuan Tafsir Terhadap Aspek0Aspek Agama Hindu, Tahun :EE-, !iter"itkan !an !iedarkan oleh% Suka !uka Hindu !harma, !#I Aaya #a/eng 3I $yoman dkk4, Tahun :EH+(:EH:I Sarasamu..aya, Proyek Pener"it #ita" Su.i Hindu !an 5udha !epartemen Agama 6M #oent/raningrat, Tahun :EE-, Pengantar Anthropologi, Pener"it 6eneka =itra #oent/raningrat, Tahun :EH&, #e"udayaan, Mentalitet dan Pem"angunan, Pener"it PT 7ramedia, Aakarta Mantra 3Prof !6 Ida 5agus4 Tahun :EE,(:EE& Tata Susila Hindu !harma !iter"itkan oleh Parisada Hindu !harma Pusat Mas 3$y I7A Putra4 Tahun :EE, Pan.a Yadnya, Pener"it Yayasan !harma Sarathi, Aakarta Maswinara 3I Wyn4,Tahun :EEH, Mahanarayana )panisad, Paramita, Sura"aya Maswinara 3I Wyn4, Tahun :EEH, 5hagawad 7ita, Pener"it Paramita, Sura"aya Maswinara 3I Wyn4, Tahun XEEE, Parasara !harmasastra, Pener"it Paramita, Sura"aya Maswinara 3I Wyn4, Tahun :EEF, Sistem 8ilsafat Hindu, Pener"it Paramita Sura"aya Mahade2an 3TMP4, Tahun :EE-, Nutlines of Hinduism, =hetana, 5om"ay 202 Muhammad Yamin, Tahun :EH*, 7ad/ah Mada, P$ 5alai Pustaka, !/akarta Nka 3I 7usti Agung4, Tahun :EE*, Slokantara, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta Nka San/aya 3 7de4, Tahun *++:, >isnu Purana, Pener"it Paramita, Sura"aya Pud/a 37 MA4, 6ai Sudharta, 3T/okorda4, Tahun :EE-, Manawa !harma Sastra, Pener"it Hanuman Sakti, Aakarta Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EE', Sama >eda Samhita, Pener"it Hanuman Sakti Aakarta Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EHF, Theologi Hindu !harma 35rahma Widya4, Pener"it Maya Sari, Aakarta Pud/a 37 MA0SH4, Maswinara 3I Wayan4, Tahun :EEF, Ya/ur >eda, Paramita Sura"aya Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EF,, Pengantar Agama Hindu III0>eda, Pener"it Maya Sari, Aakarta Pud/a 37 MA0SH4, Tahun :EF,, =andogya )panisad, Proyek Pengadaan #ita" Su.i Hindu, !epartemen Agama 6I Pud/a 37de0MA4, Tahun :E-,, Sosiologi Hindu !harma, Pener"it Yayasan Pem"angunan Pura Pita Maha, !/akarta 203