Anda di halaman 1dari 14

1

BAB II
ISI

1. Curcuma longa (Kunyit)
Kunyit (Curcuma longa) merupakan
salah satu tanaman rempah sekaligus tanaman
obat-obatan. Habitat asli tanaman ini adalah
wilayah Asia, khususnya Asia Tenggara.
Kunyit dapat tumbuh di berbagai tempat,
tumbuh liar di ladang, dihutan (misalnya hutan
jati), ataupun ditanam di pekarangan rumah, di
dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 200 m diatas permukaan
laut. Selain untuk rempah, kunyit juga ditanam, yang kemudian akan diekspor
untuk bahan obatobatan.

DESKRIPSI
Klasifikasi Ilmiah
Nama Binomial : Curcuma longa (Linnaeus, 1758)
Kingdom : Plantae
Sub kingdom : Tracheobinata
Super divisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Curcuma
Sinonim
- Curcuma longa Auct.
- Curcuma domestica Rumph
Nama Lokal
- Tumeric (Inggris), Kurkuma (Belanda), Kunyit (Indonesia)
2

Nama Daerah
- Temu Kuning (Jawa), Koneng (Sunda), Kunyir (Lampung)

MORFOLOGI
Secara Umum :
Berupa terna parenial, tingginya 0,75 m - 1,00 m, tumbuh membentuk
rumpun. Batang semu, tegak, silindris, dan berwarna hijau kekuningan.
Batang atau rimpang kunyit seperti umbi, terdapat dalam tanah, bercabang
banyak, tebal dan berdaging seperti gasing, dan bagian dalamnya berwarna
kuning jingga.
Akar serabut berwarna coklat muda.
Berbau khas aromatik, rasa agak getir (agak pedas, agak pahit)
Helaian Daun (Lamina) :
- Daun tunggal tersusun dalam 2 baris
- Bentuk daunnya lanset (lanceolatus)
- Ujung daunnya lancip berekor (caudatus)
- Helaian daun biasanya lebar dengan ibu tulang
yang tebal pula
- Tulang-tulang cabang sejajar dan rapat antara satu sama lainnya
(simetris) serta menyerong ke atas (menyirip)
- Berwarna hijau muda mulus
Tangkai Daun (Petiolus) :
Tangkai daun pendek berupa pelepah yang akan
membentuk batang semu, tanpa lidah-lidah, dan
berambut halus jarang-jarang
Pelepah/Upih Daun (Vagina/Sheath) :
- Terdapat lidahlidah pada batas lamina dan sheath
- Tipe sheath ada yang terbuka dan ada yang tertutup

Bunga (Flos) :
- Bunga majemuk
- Perbungaan terminal dan bersisik
3





Hiasan Bunga :
- Memiliki tenda bunga (bagian kelopak dan
mahkota yang tidak dapat dbedakan dengan
jelas)
- Daun kelopak berbentuk lanset dan berambut
- Kelopak bunga berbentuk silindris (tabung),
bercangap 3, tipis seperti serabut, dan berwana
ungu
- Pangkal daun pelindung berwarna putih keunguan

ANATOMI
- Kepingan : ringan, rapuh, berbentuk bulat lonjong, dan berwarna
kuning jingga, umumnya melengkung, kadang
kadang terdapat pada pangkal upih daun dan pangkal
akar
- Bekas Patahan : agak rata, berdebu, dan berwarna kuning coklat
keemasan
- Berkas kortex dengan silinder pusat tidak jelas.
Secara Mikroskopis
- Rambut Penutup : tidak memiliki serabut, berbentuk kerucut, agak
bengkok, dan berdinding tebal
- Epidermis : selapis sel pipih berbentuk poligonal dan dinding
sel menggabus
- Hipodermis : selapis sel terentang tangensial dan dinding sel
menggabus
- Peridermis : 6 lapis9 lapis sel berbentuk segi panjang dan
dinding sel menggabus
4

- Korteks dan Silinder Pusat : sel parenkimatis, terdiri dari selsel besar
penuh berisi butir pati
- Butir Pati : tunggal, berbentuk lonjong dengan 1 ujung
mempunyai tonjolan, lamela dan hillus kurang
jelas, berfungsi untuk persediaan makanan
- Sel Sekresi : letaknya tersebar, berbentuk lonjong, berisi
minyak (damar)
- Berkas Pembuluh : sel kolateral, tersebar tidak beraturan pada
korteks dan silinder pusat, tersusun melingkar
dibawah endodermis, tidak memiliki lignin,
dikelilingi sel parenkim menjari, terdiri dari
pembuluh tangga dan pembuluh jala
- Endodermis : selapis sel terentang tangensial, dinding radial
menebal, dan tidak memiliki pati
-Serbuk : berwarna kuning jingga, berupa butiran pati
(fragmen pengenal)
KEGUNAAN
- Obat tradisional
a. Obat Dalam: panas dalam, diare (disentri), sesak nafas, gusi bengkak,
berak lender, keputihan, haid tidak lancar, mempelancar ASI
b. Obat Luar: gatalgatal, obat borok (sebagai antiseptik dan antibakteri),
eksim, bengkak,
- Obat Modern
Kurkumin dan minyak atsiri berfungsi untuk pengobatan hepatitis, antioksidan,
antimikroba (broad spectrum), anti kolesterol, anti HIV, anti tumor (karena
mengandung apostosis untuk hormone dependent and independent dan dose
independent), anti invasi, anti rheumatoid arthritis (rematik), diabetes mellitus,
tifus, usus buntu, amandel.

KANDUNGAN KIMIA
Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat yang
disebut kurkuminoid. Kurkuminoid terdiri atas :
5

- Kurkumin : RI = R2 = OCH3 dengan kandungan 10 %
- Desmetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2 = H dengan kandungan 15 %
- Bisdesmetoksikurkumin : R1 = R2 = H, berupa minyak atsiri (terdiri dari keton
sesquiterpan, turmeron, tumeon 60 %, zingiberen 25
%, feladeren, sabinen, borneol, dan sineil )
Selain itu, kunyit juga mengandung lemak 13 %, karbohidrat 3 %,
protein 30 %, pati 8 %, vitamin C 45 %55 %, garam-garam mineral (zat besi,
fosfor, kalsium), saponin, flavanoid, damar, tanin, dan poliferol.
(Priska Firstya, 2007)
FISIOLOGI
Kunyit ( Curcuma longae ) merupakan salah satu jenis tumbuhan yang banyak
dijumpai di Indonesia.Bisa tumbuh di daerah dengan curah hujan tinggi : 1500 400
mm/tahun, di berbagai macam jenis tanah dengan ketinggian 5 1500 m di atas
permukaan laut. Akar kunyit mengandungi pati dan getah.
(Anastasia Aprilistyawati, 2007)

2. Momordica charantia (Pare)
Klasifikasi ilmiah
Nama Spesies : Momordica charantia
Nama Lokal : Pare
Division : Magnoliophyta
Klas : Magnoliopsida
Ordo : Cucurbitales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Momordica
Spesies : Momordica charantia
6

DESKRIPSI:
Akar : Akar tunjang, sisi berserabut yang berkembang luas di kawasan
sekeliling. Tumbuh atau memanjat dengan alat pembelit atau sulur
berbentuk spiral, banyak bercabang.
Batang : Batang berusuk lima, panjang 2-5 m, yang muda berambut rapat.
Bertangkai yang panjangnya 1,5-5,3 cm, letak berseling, bentuknya
bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari
5-7, pangkal berbentuk jantung, warnanya hijau tua, yang muda
berambut cukup rapat.
Daun : Daun tunggal dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4 cm, berbagi menjari 5-
7, pangkal berbentuk jantung, garis tengah 4-17cm berbintik-bintik
tembus cahaya, taju bergigi kasar hingga berlekuk menyirip, warnanya
hijau tua. Daun pare yang tumbuh liar disebut daun tundung yang
lebih berkhasiat sebagai obat.
Bunga : Tangkai bunga 5-15cm dekat pangkalnya dengan daun pelindung
berbentuk jantung hingga ginjal, kelompok bentuk lonceng, dengan
banyak rusuk atau tulang membujur, yang berakir pada 2-3 sisik yang
melengkung ke bawah. Mahkota berbentuk roda, taju berbentuk
memanjang hingga bulat telur terbalik, bertulang 1,5-2 kali 1,3cm
bunga jantan bernang sari 3, kepala sari orange, semula bergandengan
satu dengan lainnya, kemudian lepas, bakal buah berparuh panjang,
berduri temple halus dan berambut panjang, putik 3, berlekuk 2 dalam
atau 1 diantaranya utuh.
Buah : Buah bulat memanjang berbentuk spul cylindris, permukaan buahnya
bintil-bintil tidak beraturan dengan panjang 8-30 cm.Warna buah hijau
dan jika sudah masak jika dipecah akan berwarna orange dengan 3
katup.
7

Biji : Biji banyak, berwarna coklat kekuningan pucat, bentuknya pipih
memanjang dan keras. Jika buah masih mentah maka biji akan
berwarna putih.
ANATOMI :
Simplisia terdiri dari irisan melintang buah membentuk cincin atau
gelang dengan tepi tidak rata dan tidak beraturan, diameter 1,5 cm sampai 5 cm,
tebal 3mm sampai 5mm warna coklat kekuningan, bagian luar warnanya lebih
tua dibanding bagian dalam.
Pada penampang melintang tampak daging buah terdiri dari
eksokarpium, mesokarpium, dan endokarpium. Pada eksokarpium terdiri dari
satu lapis sel epidermis berbentuk segi empat. Pada epidermis terdapat kutikula
dah rambut kelenjar terdiri dari 2 sel tangkai dan 3 sel kepala. Di bawah
epidermis terdapat lapisan kolenkim terdiri dari sel berbentuk poligonal atau
bundar dengan ukuran lebih besar dari sel epidermis. Bagian ini mangandung
kloroplassehingga berwarna hijau.
Bagian mesokarpium terdiri dari sel parenkim bentuk poligonal dan
makin ke dalam ukurannya semakin besar, mengandung kristal kalsium oksalat
bentuk prisma dan resin.
Bagian endokarpium terdiri dari sel parenkim panjang-panjang , serabut
dan berkas pembuluh. Pada bagian dalam endokarpium terdapat jaringan yang
berasal dari daun buah terdiri dari sel bentuk bindar , berdinding tebal dengan
ruang sel berbentuk segitiga. Pada sayatan paradermal nampak epidermis
berbentuk poligonal hampir bundar dan sel yang mengandung resin.
Kandungan Kimia :
Buah : Albiminoid, karbohidrat, zat warna. karantin, hydroxytryptamine,
vitamin A, B dan C. Per 100 gr bagian buah yang dapat dimakan
mengandung 29 kal kalori; 1,1 gr protein; 0,3 gr lemak; 6,6 gr
karbohidrat; 45 mg kalsium; 64 mg fosfor; 1,4 mg besi; 180 s.l. nilai vit
8

A; 0,08 mg vit B1; 52 mg vit C dan 91,2 gr air. Biji mengandung
momordisin
Daun : Momordisina, momordina, karantina, resin, asam trikosanik, asam
resinat, saponin, vitamin A, dan C serta minyak lemak yang terdiri dari
asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat.
Biji : Saponin, alkanoid, triterpenoid, dan asam momordial.
Akar : Asam momordial, asam oleanolat
Khasiat :
Anti inflamasi dan antelmintik, selain itu juga dapat sebagai obat untuk
penyakit batuk, radang tenggorokan, Sakit Mata merah, Demam, malaria.;
Menambah napsu makan, kencing manis, Rhematik, Sariawan; Bisul, Abses,
Demam, malaria, sakit lever, sembelit, cacingan.
Buah : demam, disentri, kending manis, radang tenggorokan.
Daun : disentri, bisul, kencing manis, membangkitkan nafsu makan, nifas,
pelancar ASI, hati sakit, bisul ( obat luar ), radang kulit bernanah ( obat
luar )
Akar : disentri amoeba
FISIOLOGI :
Tanaman Momordica charantia termasuk dalam tumbuhan C4 karena
mempunyai anatomi daun yang unik berkaitan dengan mekanisme fotosintesis
tanaman C4. Dalam tumbuhan C4 terdapat dua jenis sel fotosintetik yang jelas
berbeda yaitu sel seludang berkas pembuluh dan sel mesofil. Dinamakan
demikian karena tumbuhan itu mendahului siklus Calvin dengan fiksasi karbon
cara lain yang membentuk senyawa berkarbon 4 sebagai produk pertamanya.
(Melia Sari Dewi, 2007)
9



3. Curcuma xanthorrhiza (Temulawak)
Klasifikasi
Kingdom:Plantae
Subkingdom:Tracheobionta
SuperDivisi:Spermatophyta
Divisi:Magnoliophyta
Kelas:Liliopsida
SubKelas:Commelinidae
Ordo: Zingiberales
Famili: Zingiberaceae
Genus:Curcuma
Spesies: Curcuma xanthorrhiza Roxb.
Temulawak yang merupakan famili Zingiberaceae mengandung minyak
atsiri dan kurkuminoid. Temulawak (curcuma xanthorrhiza) banyak ditemukan
di hutan-hutan daerah tropis. Temulawak juga berkembang biak di tanah
tegalan sekitar pemukiman, terutama pada tanah gembur, sehingga buah
rimpangnya mudah berkembang menjadi besar.
MORFOLOGI TANAMAN Curcuma xanthorrhiza
a. AKAR
Akar rimpang terbentuk dengan sempurna dan bercabang kuat,
berwarna hijau gelap. Rimpang induk dapat memiliki 3-4 buah rimpang.
Warna kulit rimpang cokelat kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna
daging rimpang oranye tua atau kuning. Rimpang temulawak terbentuk di
dalam tanah pada kedalaman sekitar 16 cm yang tiap rumpun umumnya
memiliki 6 buah rimpang tua dan 5 buah rimpang muda.
b. BATANG
10

Temulawak termasuk jenis tumbuh-tumbuhan herba yang batang
pohonnya berbentuk batang semu dan tingginya dapat mencapai 2 sampai 2,5
meter berwarna hijau atau cokelat gelap. Pelepah daunnya saling menutupi
membentuk batang. Umbi akan muncul dari pangkal batang, warnanya kuning
tua atau coklat muda, panjangnya sampai 15 sentimeter dan bergaris tengah 6
sentimeter. Baunya harum dan rasanya pahit agak pedas.
c.DAUN
Tiap batang mempunyai daun 2 9 helai dengan bentuk bundar
memanjang sampai bangun lanset, warna daun hijau atau coklat keunguan
terang sampai gelap,panjang daun 31 84cm dan lebar 10 18cm, panjang
tangkai daun termasuk helaian 43 80cm. Mulai dari pangkalnya sudah
memunculkan tangkai daun yang panjang berdiri tegak. Tinggi tanaman antara
2 sampai 2,5 m. Daunnya bundar panjang , mirip daun pisang.
d.Bunga
Temulawak mempunyai bunga yang berbentuk unik (bergerombol) dan.
bunganya berukuran pendek dan lebar, warna putih atau kuning tua dan
pangkal bunga berwarna ungu. Bunga mejemuk berbentuk bulir, bulat panjang,
panjang 9-23 cm, lebar 4-6 cm. Bunga muncul secara bergiliran dari kantong-
kantong daun pelindung yang besar dan beraneka ragam dalam warna dan
ukurannya. Mahkota bunga berwarna merah. Bunga mekar pada pagi hari dan
berangsur-angsur layu di sore hari Kelopak bunga berwarna putih berbulu,
panjang 8 13mm, mahkota bunga berbentuk tabung dengan panjang
keseluruhan 4.5cm, helaian bunga berbentuk bundar memanjang berwarna
putih dengan ujung yang berwarna merah dadu atau merah, panjang 1.25
2cm dan lebar 1cm.
e. Buah
Aroma dan warna khas dari rimpang temulawak adalah berbau tajam dan
daging buahnya berwarna kekuning-kuningan. Warna kulit rimpang cokelat
11

kemerahan atau kuning tua, sedangkan warna daging rimpang oranye tua atau
kuning.
f. Biji
Sejauh ini, temulawak belum pernah dilaporkan menghasilkan biji. Karena
penanaman temulawak dengan cara menanam rimpang temulawak tersebut.
Perbanyakan tanaman temulawak dilakukan menggunakan rimpang rimpangnya
baik berupa rimpang induk (rimpang utama) maupun rimpang anakan (rimpang
cabang).
Anatomi Curcuma xanthorrhiza ( Temulawak )
Makroskopis
Keping tipis, berbentuk bundar atau jorong , ringa, keras, rapuh, garis
tengahnya sampai 6 cm, dan tebal 2 mm sampai 5 mm.
Permukaan berkerut, warna coklat kuning sampai coklat. Bidang irisan
berwarna coklat kuning buram, melengkung tidak beraturan dan tidak rata.
Sering dengan tonjolan melingkar pada batas antara silinder pusat dengan
korteks. Korteksnya sempit dan mempunyai tebal 3 mm sampai 4 mm. Bekas
patahan berdebu, berwarna kuning jingga sampai coklat jingga terang.
Mikroskopik
Epidermisnya bergabus, dan terdapat sedikit rambut yang berbentuk
kerucut bersel satu. Hipedermis agak menggabus, dibawahnya terdapat
periderm yang kurang berkembang. Korteks dan silinder pusat parenkimatik
terdiri dari sel parenkim berdinding tipis berisi butir pati. Dalam parenkim
tersebar banyak sel minyak yang berisi minyak berwarna kuning dan zat
berwarna jingga., juga terdapat idioblas berisi hablur kalsium oksalat
berbentuk jarum kecil. Butir pati berbentuk pipih, bulat panjang ampai bulat
telur memanjang. Panjang butir 20m sampai 70 m, lebar 5m samapai 30
m, tebal 3m sampai 10 m, lamella jelas dan hilus di tepi. Berkas pembuluh
12

tipe kolateral, tersebar tidak beraturan pada parenkim korteks dan pada silinder
pusat. Berkas pembuluh disebelah dalam endodermis tersusun dalam lingkaran
dan letaknya lebih berdekatan satu dengan yang lainnya. Pembuluh didampingi
oleh sel sekresi yang panjangnya sampai 200 m, berisi zat berbutir warna
coklat dengan besi (III) klorida LP menjadi lebih tua.
Fisiologi Curcuma xanthorrhiza ( Temulawak)
Temulawak mengandung senyawa kimia yang mempunyai keaktifan
fisiologi, yaitu kurkuminoid dan minyak atsiri. Kurkuminoid terdiri atas
senyawa berwarna kuning kurkumin dan turunannya. Kurkuminoid yang
memberi warna kuning pada rimpang bersifat antibakteria, anti-kangker, anti-
tumor dan anti-radang, mengandungi anti-oksidan dan hypokolesteromik.
Sedangkan minyak atsiri berbau dan berasa yang khas. Kandungan minyak
atsiri pada rimpang temulawak 3-12% Sedangkan untuk kurkuminoid, dalam
temulawak 1-2%. Untuk menentukan persentase ini dilakukan pemanasan pada
temperatur 50-55o C , supaya tidak merusak zat aktifnya dan untuk
mendapatkan warna yang baik dari kurkuminoid.
Bahan berkhasiat tanaman obat adalah senyawa organik, yang
kandungan utamanya adalah karbon. Jika dihipotesiskan bahwa fotosintesis
14CO2 pada tanaman temulawak akan menghasilkan karbohidrat sederhana
yang mengandung 14C, pada proses biosintesis lanjut akan dihasilkan
komponen berkhasiat obat (minyak atsiri dan kurkuminoid) yang bertanda
14C.
Komponen Rimpang Temulawak:
Pati 48.18% - 59.64% - membantu proses metabolisma dan fisiologi
organ badan.
Protin 29.00% - 30.00%
Abu 5.26% - 7.07%
Serat 2.58% - 4.83% - memulihkan kecergasan badan (bersifat tonik)
Kurkumin 1.60% - 2.20% - melancarkan proses pencernaan tubuh
13

Minyak asiri 6.00% - 10.00% - meningkatkan fungsi ginjal
Phelandren - melancarkan pengeluaran toksik dalam tubuh melalui air
kencing
Kamfer
Turmerol - membantu proses metabolisme
Borneol - memulihkan kesehatan tubuh badan akibat serangan
penyakit
Sineal
Xanthorrhizol
(Maria Laksmi Parahita, 200)
Khasiat temulawak
Temulawak berkhasiat untuk mencegah dan mengatasi beraneka macam
penyakit. Berbagai khasiat dari temulawak, antara lain, gangguan lever,
mencegah hepatitis, meningkatkan produksi cairan empedu, membantu
pencernaan, mengatasi radang kandung empedu, radang lambung dan gangguan
ginjal.
Selain itu, temulawak juga bisa menurunkan kadar kolesterol tinggi,
anemia/kurang darah, melancarkan peredaran darah, gumpalan darah, malaria,
demam, campak, pegal linu, rematik, sakit pinggang, peluruh haid, keputihan,
sembelit, ambeien, menambah nafsu makan, batuk, asma, radang tenggorokan,
radang saluran nafas, radang kulit, eksim, jerawat, meningkatkan stamina,
radang kandung empedu dan batu empedu. Rimpang Temulawak sangat
berkhasiat untuk antiradang, anti keracunan empedu, penurun kadar kolesterol,
diuretic (peluruh kencing), penambah ASI, tonikum, dan penghilang nyeri
sendi.

(KIKI)
14

DAFTAR PUSTAKA
http://toiusd.multiply.com/journal?&page_start=40
(kiki)http://www.1st-iklan.com/iklan/manfaat-dan-khasiat-temulawak.html
Maria)http://toiusd.multiply.com/journal/item/240/Curcuma_xanthorrhiza_Temulawak_
-_Morfologi_Anatomi_dan_Fisiologi
http://www.plantamor.com/index.php?plant=427

Anda mungkin juga menyukai