Anda di halaman 1dari 4

ZONA MERAH BAGI PEDAGANG KAKI LIMA DI BANDUNG

1. ZONA MERAH
Beberapa ini dibandung mulai terlihat jalan-jalan dibeberapa sudut Kota Kembang ini
mulai terlihat sepi dari pedagang kaki lima yang menjajakan jajanannya. Hal ini terjadi
sebab Pemkot Bandung mengeluarkan jurus baru dalam menertibkan pedagang kaki lima
alias PKL yang menjamur di setiap sudut jalan. Caranya dengan mendenda warga yang
belanja di PKL yang berada di daerah terlarang alias zona merah. Dendanya tidak
tanggung-tanggung, yang tertangkap harus membayar Rp 1 juta, aturan ini mulai berlaku
sejak 1 Februari 2014 lalu. Hal tersebut sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) nomor 4
tahun 2011 penataan dan pembinaan pedagang kaki lima.
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 4 Tahun 2011 Tentang Penataan
dan Pembinaan PKL dijelaskan bahwa, PKL adalah pedagang yang melakukan usaha
perdagangan di sektor informal yang menggunakan fasilitas umum baik di lahan terbuka
dan/atau tertutup dengan menggunakan peralatan bergerak maupun tidak bergerak.
Maksud dan tujuan dari Peraturan Daerah ini adalah
Maksud
mengatur, menata dan membina PKL di Daerah.
Tujuan
a. menciptakan Kota Bandung yang aman, bersih, dan tertib;
b. memantapkan Kota Bandung sebagai kota tujuan wisata.

Selama ini masyarakat banyak mengeluhkan kemacetan dan kesemrawutan akibat badan
jalan, trotoar atau fasilitas publik lainnya yang digunakan berjualan oleh PKL. Untuk
mengatasi masalah tersebut, Pemkot Bandung sudah membuat tiga zona PKL, yaitu
merah, kuning, dan hijau.
Pertama, zona hijau. Di wilayah ini PKL di perkenankan berjualan. Kedua, zona merah,
lokasi PKL dilarang berjualan. Ketiga zona kuning, di sini PKL masih boleh berjualan
dengan sistem buka tutup sesuai waktu yang sudah ditentukan. Zona merah atau tempat
yang dilarang untuk berjualan bagi PKL, yakni sekitar tempat ibadah, rumah sakit,
komplek militer, jalan nasional, jalan provinsi dan tempat-tempat lain yang telah
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam zona merah tersebut, yang menjadi prioritas Pemkot Bandung adalah Kawasan 7
Titik, yakni Kawasan Alun-Alun, Jalan Otto Iskandardinata, Jalan Dalem Kaum, Jalan
Kepatihan, Jalan Dewi Sartika, Jalan Asia Afrika dan Jalan Merdeka.Penyebab adanya
PKL itu sendiri bisa dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan, kemudahan
mendapatkan keuntungan, faktor kebutuhan. Selain itu terdapat penyebab lainnya yaitu
permintaan dari masyarakat yang mempengaruhi penawaran dari PKL tersebut
maksudnya semakin banyak orang yang meminati barang yang diperdagangkan oleh PKL
maka akan semakin banyak juga PKL yang menawarkan barang dagangan tersebut.
PKL untuk dapat berjualan secara sah harus memiliki Tanda Pengenal Berjualan yang
diterbitkan oleh walikota, yang didelegasikan kepada instansi yang berkaitan.
Persyaratan untuk memperoleh Tanda Pengenal Berjualan, diantaranya memiliki Kartu
Tanda Penduduk Kota Bandung serta Surat pernyataan bahwa yang bersangkutan siap
dengan sukarela dan tanpa ganti rugi apapun untuk dipindahkan setiap saat apabila ada
kebijakan baru yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Selain itu PKL masih memiliki
kewajiban yang lain yaitu salah satunya wajib untuk memelihara kebersihan, ketertiban,
keamanan dan kesehatan lingkungan. Apabila kewajiban itu tidak dilaksanakan maka
PKL dapat terkena sanksi administrartif. Kemudian pembeli yang membeli barang
dagangan dari PKL yang tidak mempunyai Tanda Pengenal Berjualan juga dapat terkena
sanksi berupa denda Rp 1.000.000.
B. IMPLEMENTASI PENATAAN DAN PERIZINAN PEDAGANG KAKI LIMA
DITINJAU DARI PERDA NO 4 TAHUN 2011
Indikator Keberhasilan
Menciptakan kota bandung yang aman, bersih dan tertib
Memantapkan Kota Bandung sebagai tujuan wisata
Ketersediaan tempat untuk PKL berdagang
C. EFEK JERA
Ancaman denda Rp 1 juta bagi pembeli di PKL di zona merah merupakan bagian dari
efek jera agar masyarakat tidak lagi membeli barang dari PKL. Denda menjadi alternatif
terakhir ketika masyarakat masih bandel membeli di PKL. Ketika masyarakat tidak lagi
belanja dari PKL, hal itu dimaknai sebagai bentuk ketaatan terhadap hukum dan bentuk
dukungan terhadap Pemkot Bandung dalam menertibkan PKL dalam upaya menciptakan
Bandung yang bersih dan tertib.

Penertiban PKL tidak akan pernah berhasil jika masyarakat pun kurang mendukung.
Bukankah selama ini masyarakat mengeluhkan kemacetan dan kesemrawutan Kota
Bandung? Walaupun memang hal tersebut terjadi bukan hanya disebabkan oleh PKL,
tapi juga karena semakin bertambahnya jumlah kendaraan, sementara panjang jalan tidak
bertambah dan budaya lalu lintas yang buruk. Apalagi kota Bandung adalah kota tujuan
wisata. Banyak wisatawan yang datang ke Bandung.
D. EDUKASI BERBELANJA
Larangan masyarakat membeli di PKL di zona merah merupakan sebagai bentuk
edukasi, baik hukum maupun etika berbelanja. PKL dan pembelinya adalah satu paket.
Dua-duanya perlu ditertibkan dan diberi edukasi supaya tidak menjadi salah satu
penyebab kemacetan. PKL silakan berjualan di tempat yang telah ditentukan, dan tidak
menganggu ketertiban umum. Pembeli pun dipersilakan berbelanja dengan nyaman tanpa
khawatir terserempet kendaraan atau menghalangi pengguna jalan lainnya.

PKL bukanlah masalah sosial. Tapi dampak keberadaan PKL seperti kemacetan dan
kesemrawutan, itulah yang menjadi masalah sosial. Justru ada pihak-pihak tertentu yang
justru meraup keuntungan dari adanya PKL tersebut. Berkali-kali operasi penertiban
PKL gagal karena disinyalir adanya bocoran dari oknum tertentu yang menjadi
bekingnya.

PKL sebenarnya adalah kumpulan orang-orang yang berjiwa wirausaha, berusaha
mandiri, tidak tergantung mendapatkan pekerjaan dari sektor formal. Menjadi PKL
adalah alternatif di tengah sulitnya mencari lapangan pekerjaan. Tapi kurang dibenarkan
juga ketika berjualan jalan dan trotoar yang menjadi hak pejalan kaki.

Kini, tinggal bagaimana PKL dan masyarakat mau diatur oleh pemerintah sehingga kota
Bandung ini tertib, nyaman, dan bersih. Dan mudah-mudahan Pemkot Bandung pun bisa
secara tegas dan konsisten melaksanakan aturan tersebut.

E. WAWANCARA
Ibril : a yang jualan didepan jalan merdeka sana udah pada gak ada kenapa
ya?
Pedagang: Iya, soalnya kan udah ada zona merah, jadi gak ada yang berani jualan
disana lagi
Ibril: Zona merah apaan ya a?
Pedagang: Itu yang bakal dapat denda 1 juta rupiah.
Ibril: Oh gitu, nah kalo gitu yang jualan disana pada kemana ya a?
Pedagang: wah itu saya kurang tahu, tapi kalau malam mulai jam 7 sudah boleh
jualan lagi di depan merdeka kok
Ibril: Oh iya a, makasih banyak a

Anda mungkin juga menyukai