Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penemuan sinar-X oleh Wilhem Conrad Rontgen, seorang ahli fisika
berkebangsaan Jerman melalui percobaan sinar katoda pada tanggal 8
November 8!", maka pela#anan kesehatan pun semakin meningkat pula$
%al ini ditandai dengan meningkatn#a sarana penun&ang untuk menegakkan
diagnosa terutama dibidang radiologi$
'alah satu pemeriksaan tractus urinarius (saluran kencing) #ang
memanfaatkan sifat sinar-X tersebut adalah pemeriksaan Intra Vena
Pielografi$ Pemeriksaan tractus urinarius semakin mendapat perhatian
ban#ak dari kalangan medis, mengingat ban#akn#a gangguan #ang sering
ter&adi di saluran tersebut$ Pemeriksaan Intra Vena Pielografi adalah suatu
pemeriksaan secara radiologi untuk melihat sistem tractus urinarius dengan
menggunakan media kontras positif #ang dimasukkan kedalam intra vena,
dengan tu&uan untuk melihat anatomi, fungsi dan kelainan-kelainan lain
tractus urinarius$ Pemeriksaan Intra Vena Pielografi bisa digunakan pada
kasus kolik gin&al, batu gin&al dan lain-lain$
Pemeriksaan *ntra Vena Pielografi menggunakan berbagai pro#eksi
antara lain foto abdomen polos+ sebelum pen#untikan kontras, foto " menit,
foto " menit, foto ,- menit, dan foto post miksi setelah pen#untikan media
kontras$ Penulis akan membahas pemeriksaan Intra Vena Pielografi pada
kasus Ren .obilis /ilateral di Rumah 'akit 'ard&ito 0og#akarta$ Pada
praktek 1er&a 2apangan ** ini penulis membuat laporan kasus dengan &udul
Teknik Pemeriksaan Radiologi Intra Vena Pielografi dengan Kass Ren
!o"ilis Bilateral di R# Dr. #ard$ito %og&akarta.
B. Rmsan !asala'
/agaimanakah teknik pemeriksaan Intra Vena Pielografi pada kasus Ren
.obilis /ilateral di R' 3r$ 'ard&ito 0og#akarta4

(. T$an Penlisan
5u&uan penulisan laporan praktek ker&a lapangan ** ini #aitu mengetahui,
maksud dan tu&uan teknik pemeriksaan Intra Vena Pielografi di R' 3r$
'ard&ito 0og#akarta$ pada kasus Ren .obilis /ilateral sampai dengan
interval 6aktu 7- menit$
D. !anfaat Penlisan
$ /agi Penulis
.enambah pengetahuan tentang pemeriksaan Intra Vena
Pielografi khususn#a pada kasus Ren .obilis /ilateral dan melatih
dalam pembuatan 2aporan praktek ker&a lapangan ** #ang berkaitan
dengan tugas 8 tugas profesionalisme$
9$ /agi Rumah 'akit
'ebagai masukan radiografer, radiolog, dan pihak #ang terkait
dalam melakukan pemeriksaan *ntra :ena Pielografi pada kasus Ren
.obilis /ilateral$
,$ /agi Politeknik Jurusan 5eknik Radiodiagnostikdan Radioterapi
'emarang
.enambah khasanah ilmu teknik radiografi khususn#a kasus
Ren .obilis /ilateral$
E. #istematika Penlisan
/;/ * P<N3;%=2=;N berisi tentang latar belakang masalah, rumusan
masalah, tu&uan penulisan, dan sistematika penulisan$
/;/ ** 3;';R 5<>R* berisi tentang anatomi fisiologi tractus urinarius,
patologi, prosedur dan persiapan pasien, indikasi dan kontra indikasi
dan teknik pemeriksaan$
/;/ *** PR>?*2 1;'=' 3;N P<./;%;';N berisi tentang metode
penelitian, analisa data konsep pemikiran$
/;/ *: P<N=5=P
3;?5;R P='5;1;
2;.P*R;N
9
BAB II
TIN)AUAN PU#TAKA
A. Anatomi Tra*ts Urinaris
'istem organ dari tractus urinarius terdiri atas gin&al, ureter, kandung
kencing dan uretra (menurut pearce, 1999)$
1eterangan gambar @
$ Ain&al
9$ =reter
,$ 1andung kencing
B$ =retra

+. ,in$al
Ain&al terletak pada dinding posterior abdomen, terutama
didaerah lumbal sebelah kanan dan kiri tulang belakang, dibungkus
lapisan min#ak tebal$ 1edudukan Ain&al dapat diperkirakan mulai dari
ketinggian vertebra thorakalis X* 8 X** sampai vertebra lumbal ***$
Ain&al kanan sedikit lebih rendah dari gin&al kiri karena hati menduduki
ruang ban#ak disebelah kanan$
Pan&ang setiap gin&al 7 sampai C D cm$ Pada orang de6asa
beratn#a kira-kira B- gram$ /entuk gin&al seperti bentuk kacang dan
ber&umlah dua buah, sisi dalamn#a menghadap ke tulang punggung dan
sisi luar cembung, terdiri bagian kortek disebelah luar dan bagian
medulla di sebelah dalam$ /agian medulla tersusun atas lima belas
sampai enam belas massa berbentuk p#ramid #ang disebut piramis
gin&al$ Puncak-puncakn#a langsung mengarah ke kalises$ 1alises ini
menghubungkann#a dengan pelvis gin&al$
-. Ureter
5erdapat dua ureter berupa dua saluran, #ang masing-masing
bersambung dengan gin&al dan dari gin&al ber&alan ke kandung kencing$
5ebal ureter kira 8 kira setebal tangkai bulu angsa dan pan&angn#a ,"
,
sampai B- centi meter, terdiri atas dinding luar fibrus, lapisan tengah
#ang berotot dan lapisan mukosa sebelah dalam$ =reter mulai sebagai
pelebaran hilum gin&al dan ber&alan keba6ah melalui rongga abdomen
masuk kedalam pelvis dan dengan oblik bermuara kedalam sebelah
posterior kandung kencing$
=reter mempun#ai tiga pen#empitan sepan&ang per&alanann#a,
#aitu pada ruang piala gin&al #ang berhubungan dengan ureter, pada
6aktu ureter man&adi kaku se6aktu mele6ati pinggir pelvis dan pada
6aktu menembus dinding kemih #aitu @
a$ =retropelvic &unction, #aitu ureter bagian proksimal mulai dari renal
pelvis sampai bagian ureter #ang mengecil$
b$ Pelvic brim, #aitu ureter #ang bermula dari sisi pelvis #ang
berpotongan antara pembuluh darah iliaka dengan uterus$
c$ =retrovesical &unction, #aitu u&ung ureter dan masuk ke dalam
vesika urinaria$
.. Kandng Ken*ing
1andung kencing beker&a sebagai penampung urine, organ ini
berbentuk buah pier atau kendi$ 2etakn#a didalam panggul besar$ 3a#a
tampungn#a maksimumn#a kira-kira "-- cc$ Rasa ingin kencing ter&adi
pada saat kandung kencing kira-kira 9"- cc, terletak di belakang
s#mpisis pubis, uterus dan vagina sedangkan pada pria berhubungan erat
dengan prostat dan vesica seminalis
/. Uret'ra
=rethra merupakan saluran #ang ber&alan dari leher kandung
kencing ke lubang luar, dilapisi mimbran mukosa #ang bersambung
dengan membran #ang melapisi kandung kencing (Pearce, !!!)$
B. Patologi ,in$al
Ren !o"ilis
'uatu kondisi dimana gin&al tidak berada pada letakn#a baik berpindah
ke atas, ba6ah atau ke kanan dan kiri, biasan#a gin&al bergeser ke ba6ah
lebih dari satu korpus atau " cm$ 3alam keadaan normal atau fisiologis
pergesaran tidak lebih dari korpus ditun&ukan pada saat berdiri$
B
(. Prosedr Pemeriksaan
+. T$an Pemeriksaan
Pemeriksaan Intra Vena Pielografi merupakan pemeriksaan traktus
urinarius dengan menggunakan media kontras positif #ang dimasukkan
kedalam intra vena dengan tu&uan untuk melihat anatomi, fungsi gin&al
dan kelainan-kelainan lain dari traktus urinarius (;mstrong dan Wastie,
!8C)$
-. !edia Kontras
.edia kontras merupakan bahan #ang dapat di gunakan untuk
menampakkan struktur gambar suatu organ tubuh (baik anatomi maupun
fisiologi) dalam pemeriksaan radiologi, dimana dengan foto polos biasa
organ tersebut kurang dapat dibedakan dengan &aringan sekitarn#a karena
mempun#ai densitas relatif sama$ .edia kontras #ang sering digunakan
pada pemeriksaan Intra Vena Pielografi adalah urografin 7-E, urografin
C-E dan ultrafis #ang dimasukkan secara intra vena seban#ak 9- ml$ 5es
sensitifitas dilakukan dengan memasukkan media kontras ke tubuh pasien
untuk melihat kerentanan terhadap media kontras$ %al ini dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut (Rasad, !!8) @
a. #kin tes
.emasukkan media kontras beberapa cc di ba6ah kulit
secara intra kutan kemudian ditunggu beberapa menit, &ika timbul
ben&olan merah berarti sensitive$ =ntuk pasien ruangan dilakukan
dengan cara memoleskan #odium di permukaan kulit, ditutup kassa
dan diplester$
". Tes langsng
.emasukkan media kontras 9 cc melalui intra vena$ 5idak
&arang orang #ang dilakukan Intra Vena Pielografi ini ter&adi alergi
sehinga tidak diperlukan penga6asan secara khusus terhadap pasien$
Pada pasien #ang tidak tahan terhadap media kontras dapat ter&adi
reaksi ma#or atau minor$ Reaksi minor ditun&ukkan dengan ge&ala-
ge&ala seperti @ mual-mual, gatal-gatal, mata men&adi merah, sesak
nafas dan muka men&adi sembab$Reaksi ma#or dapat ditun&ukkan
"
dengan ge&ala-ge&ala sebagai berikut @ kolaps pembuluh darah tepi,
ke&ang dan cardiac arrest (berhentin#a den#ut &antung) keadaan ini
diikuti dengan badan terasa dingin$ 5indakan untuk mengatasi reaksi
terhadap media kontras adalah (;mstrong dan Wastie, !8!) @
) .emasang oksigen untuk mengatasi keadaan shock, pasien sesak
nafas$
9) .emberikan obat anti alergi baik intra meskuler atau intra vena
menurut petun&uk dokter$
D. Indikasi Kontra indikasi
+. Indikasi (/ontrager, 9--)
*ndikasi Pemeriksaan radiologi pada pemeriksaan traktus
urinarius adalah sebagai berikut @
a$ Pembesaran prostat &inak
b$ /atu kandung kemih
c$ Radang gin&al
d$ /atu gin&al
e$ Ain&al mengalami kelainan, sehingga air seni tidak bisa dikandung
kemih #ang men#ebabkan gin&al penuh dengan cairan, sehingga
fungsi gin&al terganggu + Hydronephrosis
f$ 1asus hipertensi untuk mengetahui kelainan gin&al
g$ Pen#empitan gin&al
h$ Ren .obilis
-. Kontra Indikasi (/ontrager, 9--)
Pemeriksaan Intra :ena Pielografi tidak dilakukan pada
kelainan-kelainan sebagai berikut@
a$ Pen#akit 1encing manis
b$ Pen#akit hati + lever
c$ 1egagalan &antung
d$ ;nemia berat
7
E. Persia0an Pemeriksaan
+. Persia0an alat 1Bontrager2 -33+4
;lat dan bahan untuk pemeriksaan Intra Vena Pielografi #ang
harus dipersiapkan antara lain @ Pesa6at rontgen siap pakai, kaset dan
film ukuran 9B F ,- cm dan ," F B, cm, grid, marker dan plester$
Pada pemeriksaan Intra Vena Pielografi perlu dipersiapkan alat
untuk memasukkan media kontras, terdiri alat bantu steril dan non steril$
;lat steril #ang diperlukan antara lain @ spuit 9- cc, &arum ukuran 9--9,
kassa, kapas alkohol, obat anti alergi dan infus set$ 'edangkan alat bantu
non steril terdiri atas @ bengkok, pengatur 6aktu, tensimeter dan tabung
oksigen$
-. Persia0an 0enderita 1 Ballinger2 +556 4
Persiapan pemeriksaan pada traktus urinarius perlu dilakukan
bertu&uan agar abdomen bebas dari feses dan udara dengan melakukan
urus-urus$ 'elain itu &uga harus dilakukan pemeriksaan kadar kreatinin
(normal -,7-," mg+--ml) dan ureum normal (8-9" mg+-- ml) darah
di laboratorium serta pengukuran tekanan darah pasien$
Prosedur pelaksanaan urus 8 urus (/allinger, !!") @
a$ 3iet makan makanan lunak #ang tidak berserat satu sampai dua hari
sebelum pemeriksaan$
b$ 3ua belas &am sebelum pemeriksaan penderita puasa hingga
pemeriksaan selesai$ 'elama berpuasa penderita diharapkan
mengurangi berbicara dan tidak merokok untuk menghindari
adan#a ba#angan gas$
c$ Penderita dimohon buang air kecil dahulu sebelum pemeriksaan
untuk pengosongan kandung kencing$
7. Teknik Pemeriksaan
+. 7oto Polos A"domen 1Bontrager2 -33+4
5u&uan pemotretan adalah untuk melihat persiapan dari penderita,
apakah usus sudah bebas dari udara dan fekal$ 1elainan-kelaian anatomi
pada organ saluran kemih dan ntuk menentukan faktor eksposi pada
C
pengambilan radiograf selan&utn#a$ 5eknik pemotretan (menurut
/ontrage,9--) adalah sebagai berikut @
a$ Posisi penderita @ berbaring terlentang diatas me&a
pemeriksaan, kedua lengan disamping
tubuh$
b$ Posisi ob&ek @ atur pasien sehingga .id 'agital Plane
berada di tengah me&a pemeriksaan,
c$ 1aset @ ukuran ," cm F B, cm diatur meman&ang
se&a&ar tubuh dengan batas atas kaset
pada proccecus xypoideus dan batas
ba6ah pada sympisis pubis$
d$ Central Ra# @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
e$ 5itik bidik @ pada .id 'agital Plane tubuh setinggi
garis #ang menghubungkan crista iliaca
kanan dan kiri$
f$ ??3 @ -- cm$
g$ <ksposi @ dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan
nafas$
h$ 1riteria
dapat menampakkan organ abdomen secara keseluruhan,
tidak tampak pergerakan tubuh, kedua crista iliaca simetris kanan
dan kiri, gambaran vertebra tampak di pertengahan radiograf$
-. Pen&ntikan !edia Kontras 1 Ballinger2 +556 4
'ebelum pen#untikan media kontras terlebih dahulu dilakukan
skin test terhadap pasien$ 'elan&utn#a setelah pasien tidak mengalami
alergi maka pasien tersebut telah memenuhi s#arat dilakukan
pemeriksaan Intra Vena Pielografi$ Pen#untikan Intra Vena Pielografi
mempun#ai dua cara pemasukan media kontras #aitu pen#untikan
langsung dan drip infus$ Pen#untikan media kontras secara langsung
dilakukan melalui pembuluh darah vena dengan cara memasukkan 6ing
needle ke dalam vena mediana cubiti$ Pen#untikan media kontas drip
8
infus adalah media kontras seban#ak B- ml dicampur dengan larutan
fisiologis seban#ak -- ml kemudian dimasukkan melalui selang infus$
.. 7oto 0ost 0en&ntikan media kontras
a$ 7oto 6 menit setela' 0emaskan media kontras 1Bontrager2
-33+4
a$ 5u&uan @ pemotretan ini adalah untuk melihat fungsi
gin&al dan untuk melihat pengisian media
kontras pada pelviocalises$
b$ Posisi penderita @ berbaring terlentang diatas me&a
pemeriksaan, kedua lengan disamping tubuh$
c$ Posisi ob&ek @ batas atas processus F#poideus dan batas
ba6ah crista iliaca$
d$ 1aset @ ukuran 9B cm F ,- cm diatur melintang
tubuh$
e$ CR @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
f$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .id 'agital Plane tubuh
setinggi - cm diatas crista iliaca$
g$ ??3 @ -- cm$
h$ <ksposi dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
i$ 1riteria @ dapat menampakkan kedua kontur gin&al
#ang terisi media kontras$
b$ Pemotretan +6 menit setela' 0emaskan media kontras
1Bontrager2-33+4.
5u&uan pemotretan untuk melihat pengisian media kontras
pada ureter$ 5eknik pemeriksaann#a adalah sebagai berikut @
a$ Posisi penderita @ terlentang diatas me&a pemeriksaan
b$ Posisi ob&ek @ atur pasien sehingga .id 'agital Plane
berada di tengah me&a pemeriksaan
c$ 1aset @ ukuran ," cm F B, cm diatur meman&ang
se&a&ar tubuh dengan batas atas kaset pada
proccecus xypoideus dan batas ba6ah pada
sympisis pubis$
!
d$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .id 'agital Plane tubuh
setinggi garis #ang menghubungkan crista
iliaca kanan dan kiri$
e$ CR @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
f$ ??3 @ -- cm$
g$ <ksposi @ dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
h$ 1riteria @ dapat menampakkan media kontras mengisi
kedua ureter$ (/ontrager, 9--)
c$ Pemotretan .3 menit 1 Ballinger2 +556 4
5u&uan pemotretan untuk melihat pengisian ureter dan
kandung kencing$ 5eknik pemeriksaann#a adalah sebagai berikut @
a$ Posisi penderita @ terlentang diatas me&a pemeriksaan
b$ Posisi ob&ek @ atur pasien sehingga .id 'agital Plane
berada di tengah me&a pemeriksaan
c$ 1aset @ ukuran ," cm F B, cm diatur meman&ang
se&a&ar tubuh dengan batas atas kaset pada
proccecus xypoideus dan batas ba6ah pada
sympisis pubis$
d$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .id 'agital Plane tubuh
setinggi garis #ang menghubungkan crista
iliaca kanan dan kiri$
e$ CR @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
f$ ??3 @ -- cm$
g$ <ksposi @ dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
h$ 1riteria @ 5ampak batas atas vertebra thorakal X**,
batas ba6ah s#mpisis pubis terlihat &elas
dalam foto harus simetris (/allinger, !!")
;pabila pada pengambilan radiograf tu&uan pengambilan
radiograf belum terpenuhi maka dibuat radiograf 7- menit, !- menit,
9- menit$ 3an apabila diperlukan maka dibuat pro#eksi oblik terutama
untuk kasus prostat hipertrofi
-
d$ Pemotretan Post !iksi
;pabila pada foto ,- menit kandung kemih sudah terisi
penuh media kontras, dan susudah diberikan pro#eksi tambahan
tertentu, maka pasien dipersilahkan buang air terlebih dahulu,
dilan&utkan foto post miksi, namun apabila pada foto B" menit
kandung kemih belum terisi penuh dengan media kontras maka
perlu ditunggu untuk foto &am, 9 &am dan seterusn#a$ 5eknik
pemeriksaann#a adalah sebagai berikut @
a$ Posisi penderita @ terlentang diatas me&a pemeriksaan
b$ Posisi ob&ek @ atur pasien sehingga .id 'agital Plane
berada di tengah me&a pemeriksaan
c$ 1aset @ ukuran ," cm F B, cm diatur meman&ang
se&a&ar tubuh dengan batas atas kaset pada
proccecus xypoideus dan batas ba6ah pada
sympisis pubis$
d$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .id 'agital Plane tubuh
setinggi garis #ang menghubungkan crista
iliaca kanan dan kiri$
e$ CR @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
f$ ??3 @ -- cm$
g$ <ksposi @ dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
h$ 1riteria @ 5ampak batas atas vertebra thorakal X**,
batas ba6ah s#mpisis pubis terlihat &elas
dalam foto harus simetris (/allinger, !!")

BAB III
PR87IL KA#U# DAN PE!BAHA#AN
A. Pa0aran Kass
Pada hari 'abtu tanggal 9, Juli 9--" pasien bernama N#$ '1, umur C,
tahun dari poli pen#akit dalam mendaftarkan ke instalasi Radiologi R' 3r$
'ard&ito 0og#akarta untuk pemeriksaan *:P dengan 'uspect ureterolitiasis
bilateral$ Persiapan pemeriksaan *:P dilakukan di rumah pasien karena pasien
berasal dari poli dan berstatus ra6at &alan$engan data sebagai berikut@
Nama Pasien @ N#$ '1
=mur @ C, tahun
No$ R. @ -,!"""7
No$ ?oto @ !9-"B
/erat badan @ "B kg
Creatinin @ 9,-B
?aktor eFposi @ 1:p G 7-
m;sG B-
Pada hari senin , tanggal 9" Juli 9--" penderita datang ke instalasi
Radiologi R' 3r$ 'ard&ito 0og#akarta untuk dilakukan pemeriksaan dengan
sinar-X$ Penderita datang dengan memba6a surat permintaan pemeriksaan
dari dokter #ang memeriksa$
B. Pelaksanaan Pemeriksaan
$ Persiapan Penderita
Penderita #ang diperiksa di instalasi Radiologi R' 3r$ 'ard&ito
0og#akarta merupakan penderita ra6at &alan$ Persiapan #ang dilakukan
untuk pemeriksaan *:P adalah sebagai berikut@
a$ 'ehari sebelum pemeriksaan pasien makan-makanan #ang
mengandung serat seperti bubur kecap$
b$ Jam -8$-- malam makan terakhir
c$ ;ktivitas suara dikurangi
d$ Jam -$-- malam, minum garam inggris ,- gr
e$ Jam 9B$oo minum terakhir
9
f$ Jam 8$-- pagi pasien datang ke radiologi untuk dilakukan
pemeriksaan$
9$ Persiapan ;lat dan /ahan
;lat dan bahan #ang dipersiapkan untuk *:P ini antara lain@
a$ Pesa6at sinar-X #ang dilengkapi dengan buck# table dan memiliki
kapasitasa #ang tinggi$
b$ 1aset dan film dengan ukuran 9B cm F ,- cm dan ,- cm F B- cm #ang
&umlahn#a disesuaikan dengan kebutuhan$
c$ Peralatan steril #ang digunakan antara lain@ spuit 9- ml, 6ing needle,
kapas alkohol$ Peralatan non steril #ang digunakan antara lain@
tensimeter, standar infus, plester, pengukur 6aktu$
d$ .arker tanda radiografi R untuk kanan dan 2 untuk kiri dan tanda
6aktu setelah in&eksi pada 6aktu pengambilan radiograf, printer serta
kertas untuk identitas pasien dan tanggal pemeriksaan$
(. Hasil Pemeriksaan
Penderita datang ke bagian radiologi kemudian penderita
dipersilahkan untuk buang air kecil terlebih dahulu dengan tu&uan agar
kandung kencing men&adi kosong$ 'elan&utn#a dilakukan pemeriksaan$
Pemotretan ?oto Polos ;bdomen dengan posisi penderita tidur
telentang diatas me&a pemeriksaan, kedua lengan disamping tubuh$ /idang
tengah sagital tubuh diatur sedemikian rupa sehingga terletak pada garis
tengah me&a pemeriksaan$ Pemotretan ini bertu&uan untuk memperlihatkan
persiapan penderita, bentuk, letak serta ukuran gin&al, dan untuk menentukan
faktor eksposi pada pemotretan selan&utn#a$ 1aset ukuran ,- cm F B- cm
diatur membu&ur se&a&ar tubuh didalam buck# table$ /atas atas kaset setinggi
prosessus xipoideus sedang batas ba6ah kaset setinggi sympisis pubis$ ;rah
sumbu sinar vertikal tegak lurus terhadap kaset, titik bidik ditu&ukan pada
bidang sagital tengah tubuh setinggi garis menghubungkan dengan crista
iliaka kanan dan kiri$ <ksposi dilakukan pada saat penderita tahan nafas
setelah ekspirasi$
.edia kontras #ang digunakan untuk pemeriksaan Intra Vena
Pielografi di instalasi Radiologi R' 3r$ 'ard&ito 0og#akarta adalah Iopamiro
,
3!mg"#! cc$ 5eknik pemasukan media kontras secara bolus atau pen#untikan
langsung pada inta vena$
7oto 6 menit setela' 0emaskan media kontras
a$ 5u&uan @ pemotretan ini adalah untuk melihat fungsi
gin&al dan untuk melihat pengisian media kontras pada
pelviocalises$
b$ Posisi penderita @ berbaring terlentang diatas me&a
pemeriksaan, kedua lengan disamping tubuh$
c$ Posisi ob&ek @ batas atas processus F#poideus dan batas ba6ah crista
iliaca$
d$ 1aset @ ukuran 9B cm F ,- cm diatur melintang
tubuh$
e$ CR @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
f$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .id 'agital Plane tubuh setinggi +,
bagian ba6ah antara prosesus Fipoideus dengan
umbilicus
g$ ??3 @ -- cm$
h$ <ksposi dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
B
Radiograf ?oto Polos ;bdomen Pro#eksi ;P
i$ 1riteria @ kedua kontur gin&al #ang terisi media
kontras$
Pemotretan +6 menit setela' 0emaskan media kontras
5u&uan pemotretan untuk melihat pengisian media kontras pada ureter$ 5eknik
pemeriksaann#a adalah sebagai berikut @
a$ Posisi penderita @ terlentang diatas me&a pemeriksaan
b$ Posisi ob&ek @ atur pasien sehingga .id 'agital Plane berada di
tengah me&a pemeriksaan
c$ 1aset @ ukuran ,- cm F B- cm diatur meman&ang se&a&ar
tubuh dengan batas atas kaset pada proccecus
xypoideus dan batas ba6ah pada sympisis pubis$
d$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .'P tubuh setinggi garis #ang
menghubungkan crista iliaca kanan H kiri$
e$ CR @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
f$ ??3 @ -- cm$
g$ <ksposi @ dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
h$ 1riteria @ media kontras mengisi kedua ureter$
"
Radiograf " menit setelah pen#untikan media kontras
dengan pro#eksi ;P
Radiograf " menit setelah pen#untikan media kontras
dengan pro#eksi ;P
Pemotretan .3 menit
5u&uan pemotretan untuk melihat pengisian ureter dan kandung kencing$
5eknik pemeriksaann#a adalah sebagai berikut @
$ Posisi penderita @ tertelungkup atau prone diatas me&a pemeriksaan
9$ Posisi ob&ek @ atur pasien sehingga .id 'agital Plane berada di
tengah me&a pemeriksaan
,$ 1aset @ ukuran ,- cm F B- cm diatur meman&ang se&a&ar
tubuh$
B$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .id 'agital Plane tubuh setinggi
garis #ang menghubungkan crista iliaca kanan dan
kiri$
"$ CR @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
7$ ??3 @ -- cm$
C$ <ksposi @ dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
8$ 1riteria @ tampak gambaran vesica urinaria terisi kontras
7
Radiograf ,- menit setelah pen#untikan media kontras
dengan pro#eksi P;
Pemotretan 93 menit
5u&uan pemotretan untuk melihat perpindahan kedua gin&al$ 5eknik
pemeriksaann#a adalah sebagai berikut @
$ Posisi penderita @ berdiri atau erect
9$ Posisi ob&ek @ atur pasien sehingga .id 'agital Plane berada di
tengah buck# stand
,$ 1aset @ ukuran ,- cm F B- cm diatur meman&ang se&a&ar
tubuh$
B$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .id 'agital Plane tubuh setinggi
garis #ang menghubungkan crista iliaca kanan dan
kiri$
"$ CR @ horisontal tegak lurus terhadap kaset$
7$ ??3 @ -- cm$
C$ <ksposi @ dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
8$ 1riteria @ tampak gambaran kedua gin&al #ang berpindah
kedudukann#a atau ren mobilis$
C
Radiograf 7- menit setelah pen#untikan media kontras
dengan pro#eksi ;P berdiri
Pemotretan Post !iksi
5u&uan pemotretan untuk melihat pengosonganvesica urinaria$ 5eknik
pemeriksaann#a adalah sebagai berikut @
a$ Posisi penderita @ terlentang diatas me&a pemeriksaan
b$ Posisi ob&ek @ atur pasien sehingga .id 'agital Plane berada di
tengah me&a pemeriksaan
c$ 1aset @ ukuran ,- cm F B- cm diatur meman&ang se&a&ar
tubuh dengan batas atas kaset pada proccecus
F#poideus dan batas ba6ah pada s#mpisis pubis$
d$ 5itik bidik @ ditu&ukan pada .id 'agital Plane tubuh setinggi
garis #ang menghubungkan crista iliaca kanan
dan kiri$
e$ CR @ vertikal tegak lurus terhadap kaset$
f$ ??3 @ -- cm$
g$ <ksposi @ dilakukan pada saat ekspirasi dan tahan nafas$
h$ 1riteria @ tampak pengosongan vesica urinaria
8
Radiograf post miksi
dengan pro#eksi ;P supine
D. Proteksi Radiasi
Proteksi radiasi #ang diusahakan oleh instalasi Radiologi R' 3r$
'ard&ito 0og#akarta dalam pemeriksaan Intra Vena Pielografi adalah sebagai
berikut@
a$ Proteksi radiasi untuk peker&a radiasi adalah dengan berlindung dibalik
dinding pelindung dan kaca timbal selama pemotretan berlangsung$
b$ Proteksi radiasi untuk penderita adalah dengan menghindari semaksimal
mungkin pengulangan foto dan lapangan pen#inaran secukupn#a sesuai
dengan ob&ek #ang diperiksa$
c$ Proteksi radiasi untuk mas#arakat umum adalah dengan tidak mengi&inkan
pihak-pihak #ang tidak berkepentingan berada diruang pemeriksaan$
E. Pem"a'asan
/eberapa hal #ang berhubungan dengan pemeriksaan Intra Vena
Pielografi instalasi Radiologi R' 3r$ 'ard&ito 0og#akarta adalah@
Pemeriksaan tractus urinarius #ang dapat memperlihatkan anatomi
dan fungsi organ-organ tractus urinarius$ Pemeriksaan ini memerlukan
persiapan penderita secara khusus$ Pemeriksaan Pielografi Intra Vena di
instalasi Radiologi R' 3r$ 'ard&ito 0og#akarta pada kasus ren mobilis
dilakukan dengan posisi pasien supine dengan pro#eksi ;ntero Posterior pada
pemotretan foto polos, " menit, " menit, post miksi, dan pada pemotretan
menit ke ,- dilakukan dengan posisi prone (Postero ;nterior), sedangkan
pada menit ke 7- dilakukan pemotretan dengan pasien erect atau berdiri
dengan tu&uan untuk melihat seberapa &auh posisi gin&al berpindah+bergeser$
Pada pengambilan foto polos diketahui bah6a persiapan #ang
dilakukan oleh pasien kurang baik masih tampak udara usus dan feces faktor
eFposi cukup$ Pada pengambilan foto menit ke " setelah pemasukan media
kontras terlihat bah6a ukuran dan letak kedua gin&al masih normal, kontras
mengisi kedua gin&al dengan kalies gin&al kiri berbentuk flattening-clubing,
gin&al kanan berbentuk cupping tak tampak batu$
!
Pada pengambilan menit ke " tampak kontras mengisi kedua gin&al
dan kedua ureter sampai dengan :esica =rinaria$ 2etak gin&al kanan setinggi
vertebra lumbal dan 9, sedang gin&al kiri setinggi vertebra lumbal 9-,, kedua
ureter tak tampak melebar, ter&adi $kinking% ureter kiri +, proFimal atau
gambaran ureter #ang menekuk di +, proFimal$ 'edangakan pada saat
pengambilan foto menit ke ,- dilakukan posisi prone atau tidur tertelungkup
gambaran radiograf masih sama dengan gambaran menit #ang ke ", vesca
urinaria terisi kontras tetapi tidak maksimal, tidak tampak batu di vesica
urinaria$
1emudian dilan&utkan pada menit ke 7-, pada pengambilan foto menit
ini dilakukan dengan posisi pasien berdiri dengan tu&uan untuk melihat apakah
letak kedua gin&al pada pasien normal atau tidak, tern#ata pada foto 7- menit
ini letak gin&ak kanan setinggi vertebra lumbal B-" sedangkan gin&al kiri
setinggi vertebra lumbal B$ 3ilan&utkan pada foto post miksi, pasien di
perintahkan untuk buang air kecil, kemudian di lakukan pemotretan dengan
posisi psien supine diatas me&a pemeriksaan dengan pro#eksi antero posterior$
Pada gambaran radiograf tampak residu kontras minimal tak tampak
gambaran batu opak$
9-
BAB IV
P E N U T U P
A. Kesim0lan
3ari uraian studi kasus #ang ber&udul Teknik Pemeriksaan
Radiologi Intra Vena Pielografi dengan Kass Ren !o"ilis Bilateral di
R# Dr. #ard$ito %og&akarta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut@
a$ Pemeriksaan Intra Vena Pielografi di instalasi Radiologi R' 3r$ 'ard&ito
0og#akarta merupakan pemeriksaan tractus urinarius dengan
menggunakan media kontras positif #ang dimasukkan langsung secara
intra vena, dan memerlukan persiapan penderita secara khusus$
b$ Pemeriksaan Intra Vena Pielografi di instalasi Radiologi R' 3r$ 'ard&ito
0og#akarta menggunakan pro#eksi ;ntero Posteor pada pengambilan foto
polos, " menit, " menit, dan post miksi$ 1emudian pada pengambilan
foto ke ,- menit dilakukan dengan posisi postero anterior dengan posisi
pasien supine diatas me&a pemeriksaan$
c$ Pada kasus ren mobilis ini dilakukan pemotretan dengan posisi pasien
berdiri pro#eksi antero posterior dengan arah sinar horiIontal pada menit
ke 7-$
B. #aran
'aran #ang penulis sampaikan dalam studi kasus ini adalah@
a$ Persiapan pasien pemeriksaan perlu benar-benar diperhatikan sehingga
tidak tampak gambaran udara dan feces #ang dapat mengganggu
gambaran ob&ek #ang diinginkan$
b$ =ntuk menentukan letak gin&al mengalami perubahan tempat atau tidak
dilakukan pada menit ke ", karena pada menit ini bertu&uan untuk
melihat kontras mengisi ureter dari gin&al sampai vesica urinaria$
c$ Pada saat akan melakukan eFpose diharapkan petugas menutup pintu
ruang pemeriksaan$
9
DA7TAR PU#TAKA
/allinger, Philip W$ !!"$ &erril of 'tlas (adiographic Positioning and
(adiologic Procedures, )ight )dition Vol* II$ .issouri @ .osb#, *nc$
/ontrager, 1enneth 2$ 9--$ +extbook of (adiographic Positioning and (elated
'natomy* .issouri @ .osb#, *nc$
Pearce, evel#n C$ 9--9$ 'natomi dan ,isiologi untuk Paramedis$P5 Aramedia
Pustaka =tama$ Jakarta
'#lvia dan Wilson$ !C,$ Patofisiologi - . )disi /* Jakarta @ <AC
99

Anda mungkin juga menyukai