Anda di halaman 1dari 2

Hubungan Abortus, Multiparitas, dengan Perdarahan Post Partum et causa Atonia Uteri

I. Abortus (keguguran) dan multiparitas adalah faktor resiko terjadinya Haemoragic


Post Partum et causa Atonia Uteri.

II. Multiparitas/Grandemultipara adalah kehamilan yang lebih dari 4 kali (paritas
>4). Hal ini dapat berakibat komplikasi pada persalinan antara lain
meningkatkan resiko terjadinya Perdarahan Post Partum et causa Atonia Uteri.

Secara fisiologi, kontraksi myometrium dan tonus otot uteri terutama yang berada
disekitar pembuluh darah yang mensuplai darah pada tempat implantasi plasenta
mengontrol perdarahan post partum.

Mengapa multiparitas/grandemultipara dapat meningkatkan resiko terjadinya
perdarahan post partum et causa atonia uteri?
Karena kontraksi miometrium dan tonus otot uteri yang lemah, yang bekerja
tidak efisien sehingga menimbulkan kegagalan kompresi pembuluh darah pada
tempat implantasi plasenta yang akibatnya terjadinya perdarahan postpartum
akibat atonia uteri.
Penelitian Milaraswati (2008) menyatakan bahwa proporsi ibu yang mengalami perdarahan
postpartum primer dengan paritas >4 yaitu 69% dan didapatkan bahwa ada hubungan
yang signifikan antara paritas dengan perdarahan postpartum primer.











Etiologi dan Faktor Resiko Asfiksia Neonatorum
Beberapa kondisi tertentu pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan sirkulasi darah
uteroplasenter sehingga pasokan oksigen ke bayi menjadi berkurang yang mengakibatkan hipoksia bayi di
dalam rahim dan dapat berlanjut menjadi asfiksia bayi baru lahir. Beberapa faktor tertentu diketahui dapat
menjadi penyebab terjadinya asfiksia pada bayi baru lahir, diantaranya adalah (Gomella, 2009):

1. Faktor ibu
Pre-eklampsi dan eklampsi
Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta
Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)
Partus lama (rigid serviks dan atonia/ insersi uteri).
Ruptur uteri yang memberat, kontraksi uterus yang terus
menerus mengganggu sirkulasi darah ke plasenta.
Perdarahan banyak: plasenta previa dan solutio plasenta (Gomella, 2009).

2. Faktor Tali Pusat
Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat
Prolapsus tali pusat(Gomella, 2009).

3. Faktor Bayi
Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi
forsep)
Kelainan bawaan (kongenital)
Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan) (Gomella, 2009 &Toweil 1966)

* http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37594/3/Chapter%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai