Anda di halaman 1dari 13

ANALISIS DATA

Setelah membaca dan mengikuti pembahasan tentang analisis data ini, para
pembaca diharapkan memiliki kemampuan dalam:
1. Memahami tentang prinsip-prinsip analisis data dalam penelitian.
2. Mengadministrasi instrumen penelitian yang telah diisi dan dikembalikan
oleh para responden.
3. Menyiapkan tindakan yang diperlukan dalam mengumpulkan dan
melakukan analisis data.
4. Memahami prinsip-prinsip interpretasi.
5. Mempersiapkan hasil analisis data yang dapat diinterpretasi secara benar.
. Melakukan interpretasi data secara sederhana.
POKOK BAHASAN
Setelah instrumen didistribusikan kepada responden, langkah penting
berikutnya yang perlu diker!akan oleh seorang peneliti adalah melakukan usaha
untuk dapat memperoleh kembali kuesioner atau angket yang telah diisi
sebanyak-banyaknya.
"asil dari usaha tersebut biasanya berupa tumpukan kuesioner yang sudah
di!a#ab dan dikembalikan pada peneliti. $alam bahasa penelitian, tumpukan hasil
kembalian angket tersebut sering disebut sebagai data kasar. Sebelum data dianalisis,
data kasar yang ada perlu diadministrasi.secara !elas untuk rnemitdahkan ketika
seorang peneliti melakukan analisis dan memasukkannya ke komputer, langkah ini
dtsebut mempersiapkan data atau mengadministrasi data. %angkah-langkah penting
yang
.
perlu diambil dalam mempersiapkan ini adalah seperti berikut: melakukan
skoringan melakukan tabulasi.
A.MELAKUKAN SKORING
Semua data yang kembali perlu dinilai secara tepat dan konsisten, karena setiap
angket mere&leksikan sosok indi'idu yang telah memberikan kontribusi dan
berpartisipasi dalam men!a#ab angket yang telah dikirimkan responden kepada tim
peneliti. Setiap angket harus diskor dengan cara yang sama dan kriteria yang sama.
(ara menskor yang paling baik adalah dengan dilakukan secara manual. )arena
lebih teliti dan memiliki sensiti'itas tinggi bila ter!adi penyimpangan. *kan tetapi
dalam !umlah yang besar seperti pengambilan skor dari hasil angket u!ian masuk ke
perguruan tinggi, misalnya cara yang paling cepat adalah menggunakan !asa
komputer. +ntuk mencapai tu!uan tersebut, &ormat angket disusun sedemikian rupa
sehingga mesin komputer dapat membaca dengan mudah. ,ersiapan tersebut
termasuk menggunakan pensil tertentu dan kertas yang &ormat dan besarnya sudah
tertentu pula. ,rinsip metode melakukan skoring, baik yang dilakukan dengan manual
maupun dengan komputer adalah sama. Mereka mengelompokkan dari !a#aban yang
ada dan kemudian menempatkannya pada tempat yang semestinya. -ang perlu
diperhatikan dalam skoring adalah perlu adanya ketepatan yang tinggi atau dengan kata
lain, kesalahan yang ditimbulkan oleh prosedur skoring harus minimal.
)ompleksitas proses skoring data pada umumnya tergantung dari !enis angket
!a#aban yang kembali-termasuk misalnya angket tertutup atau angket terbuka.
Melakukan skoring dari hasil kuesioner tertutup pada umumnya lebih mudah
dan lebih cepat !ika dibandingkan dengan hasil kuesioner yang terbuka atau !a#aban bebas.
)arena dengan angket tertutup, !a#aban sudah diberikan alternati& dengan kelompok
!a#aban yang sudah ada. Sehingga peneliti tinggal memasukkannya dalam kriteria
masing-masing. +ntuk angket tertutup, !a#abannya masih berupa uraian luas. .leh
karena itu, perlu dilakukan dengan cara disaring dan dikelompokkan menurut !enis
dan kategori !a#aban.
"asil skoring ini perlu dicek kembali agar memiliki ketepatan yang tinggi.
)arena !ika tidak dicek ada kemungkinan ter!adi kesalahan dalam melakukan skoring yang
dapat berakibat ter!adinya kesalahan pada langkah-langkah selan!utnya. /ika di kampus
kita sudah mempunyai lembaga yang melayani proses skoring data, maka dapat
digunakan lembaga layanan tersebut. /ika kita menggunakan paket analisis data,
pada umumnya hasil lebih cepat dan terstandar.
B.PROSES TABULASI
Setelah instrumen diskor, hasilnya ditrans&er dalam bentuk yang lebih ringkas
dan mudah dilihat. Mencatat skor secara sistematis akan memudahkan pengamatan data
dan memperoleh gambaran analisisnya. $ari tabulasi, analisis data dapat dilakukan
dengan secara sederhana, yaitu dengan menggunakan prinsip analisis deskripsi, yaitu
mencari !umlah skor, nilai rerata, standar penyimpangan, dan 'ariasi penyebarannya.
$ata dapat pula ditampilkan dalam bentuk gra&is untuk melihat gambaran secara
komprehensi&.
/ika analisis data adalah membandingkan dua kelompok, maka data ditempatkan
dalam kolom yang berbeda. Misalnya, kolom dua untuk keterampilan * dan kolom tiga
untuk kelompok 0. $ari cara pengelompokkan ini kita dapat melakukan
perbandingan antara penguasaan keterampilan * dan 0 1lihat 2ambar .13.
$i samping membandingkan antara penguasaan keterampilan antara dua
kelompok, seorang peneliti dapat !uga membandingkan misalnya kebutuhan
kompetensi keselamatan ker!a dengan kompetensi komunikasi.
$engan menggunakan prinsip tabulasi ini, seorang peneliti akan dapat
menentukan arah selan!utnya teknik analisis apa yang diperlukan, tergantung dengan
tu!uan analisis data yang hendak dicapai.
C.KEGIATAN DALAM ANALISIS DATA
)egiatan analisis data dalam suatu proses penelitian umumnya dapat dibedakan
men!adi dua kegiatan, yaitu mendeskripsikan data dan melakukan u!i statistika
1in&erensi3.
1. Mendeskripsikan Data
-ang dimaksudkan dengan mendeskripsikan data adalah menggambarkan data
yang ada guna memperoleh bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah
dimengerti peneliti atau orang lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang
dilakukan. Mendeskripsikan in&ormasi dari responden ini ada dua macam. /ika data
yang ada adalah data kualitati&, maka deskripsi data ini dilakukan dengan cara menyusun
dan mengelompokkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata terhadap
responden.
/ika data tersebut dalam bentuk kuantitati& atau ditrans&er dalam angka maka
cara mendeskripsi data dapat dilakukan dengan menggunakan statistika deskripti&.
4u!uan dilakukan analisis deskripti& dengan menggunakan teknik statistika adalah untuk
meringkas data agar men!adi lebih mudah dilihat dan dimengerti.
*nalisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh seorang peneliti
atau pengembang adalah menganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-
prinsip deskripti&. $engan menganalisis secara deskripti& ini mereka dapat
mempresentasikan secara lebih ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti. -ang
termasuk analisis deskripti& pada umumnya termasuk mengukur tendensi sentral,
mengukur 'ariabilitas, mengukur hubungan, mengukur perbandingan dan mengukur
posisi suatu skor.
a. Mengukur Tendensi Sentral
-ang termasuk mengukur sentral tendensi itu termasuk menghitung:
- mode atau skor yang paling sering muncul dibanding skor-skor lainnya,
- median atau merupakan titik atau skor yang posisinya membagi 55 persen di atas
dan 55 persen di ba#ah,
- mean tidak lain adalah merupakan rerata skor dari data yang ada.
b. Mengukur variabilitas
Setelah rerata dihitung biasanya seorang peneliti !uga menghitung 'ariabilitas
atau !arak penyebaran surat skor terhadap garis mean tersebut. -ang termasuk mengukur
'ariabilitas itu termasuk di antaranya mengukur Standar de'iasi.
6arian
7uartil
$esil
,ersentil
c. Mengukur Perbandingan dan Mengukur Posisi Skor: Dalam Tabel dan Diagram
"asil kuesioner yang telah diadministrasi selain ditampilkan dalam sentral
tendensi dan 'ariasi, !uga ditampilkan dalam bentuk gambar, termasuk diagram dan
tabel. 4u!uan utamanya adalah agar para peneliti atau pengembang dapat dengan
mudah menyimpulkan apa arti semua &enomena yang ter!adi di lapangan. -ang perlu
diperhatikan dalam menampilkan suatu data, seorang peneliti atau pengembang
harus memahami tentang !enis 'ariabel yang digunakan dalam 48* maupun dalam
penelitian. 6ariabel tersebut termasuk 'ariabel diskrit atau kategorik hasil produksi,
!enis kelamin, dan sebagainya. 6ariabel kontinu yaitu 'ariabel yang selalu berubah pada
setiap dimensi #aktuumur, moti'asi, perkembangan akan tuntutan mutu, dan
sebagainya.
Deskripsi Data
9ungsi deskripsi data adalah untuk mengadministrasi dan menampilkan
ringkasan yang ada sehingga memudahkan pembaca lain mengerti substansi dan
makna dari tampilan data tersebut.
Misalkan untuk skor lima sis#a:
*di : 1
0udi : 2
(inta : 3 ;ni berarti !umlah sub!ek atau 8 : 5
$e#i : 4 /umlah total atau< = : 15
>di : 5



Kre!asi Men"n#"kkan Tin$kat H"%"n$an
menggambarkan tingkat atau kuat lemahnya hubungan ditun!ukkan oleh
besarnya koe&isien. 0esarnya koe&isien :?1, 5, dan -l.
(ontoh )orelasi ,earson
"al ini dapat diartikan bah#a tingkat hubungan antara dua kelompok skor : 5,@3
r
2
: 5,A
"ubungan dua kelompok skor = dan - ditentukan sebesar 5,A, sedangkan 5,31
ditentukan oleh &aktor lain, di luar perhitungan tim perencana.
Me&%andin$kan D"a Ke!&pk Be%as
Misalkan grup =
1

: 3, 4, 5, , B
grup =
2
: 2, 3, 3, 3, 4
$igunakan rumus statistika:
+ntuk menginterpretasi harga t dibandingkan dengan harga t
tabel
+ntuk p: 5,55C d& : 5? 5- 2 maka t
tabel
: 2,35
t
hitung
D t
tabel
------ !adi perbedaan kedua kelompok adalah signi&ikan.
Me&%andin$kan D"a Ke!&pk 'an$ Terkait
+ntuk menghasilkan interpretasi maka t
hitung
tersebut dikomparasikan dengan tabel untuk
itu hendaknya dilihat pada
tEbel
dengan indikator seperti berikut.
p : .,.5Cd
&
:n -1 : 5 -1 : 4
t
tabel

1.55,43
:2.BB
/adi, t
hitung
D t
tabel
0erarti dari skor terkait dapat disimpulkan perbedaan signi&ikan.
(. Me!ak"kan In)erensi *U#i Statistika+
Sering kali seorang peneliti atau tim pengembang harus melakukan in&erensi.
;n&erensi menurut 12ood, 1ABB3 is commonly and loosely, they act of obtaining a
judgment or logical conclusion from given data or premise. $alam metodologi
penelitian seorang peneliti sering dihadapkan pada dilematis melakukan tindakan
untuk dapat men!usti&ikasi kesimpulan secara logis atas dasar data yang ada atau
premis yang terbatas. "al ini diperbolehkan sepan!ang aturan statistika dan
metodologi penelitian tidak dilanggar. ,endekatan yang digunakan adalah statistika
in&erensi. -ang &ungsinya untuk menentukan hasil dari data yang ada 1cuplikan3
adalah sama dengan hasil populasi. Mengenai kapan seorang peneliti atau
pengembang 48* menggunakan in&erensi dalam menganalisis dataF 0erikut akan
disebut beberapa kondisi yang mendorong untuk melakukan in&erensi:
a. )eterbatasan dana, tenaga, dan #aktu merupakan alasan klasik yang sering
dilakukan para peneliti untuk menggunakan in&erensi dalam analisis dataC
b. Menggunakan konsep populasi dan sampel dalam kegiatan pengambilan dataC
c. Melakukan testing hipotesisC
d. Melakukan generalisasi hasil yang diperoleh.
Ska!a Pen$"k"ran
9aktor lain yang mempengaruhi ketepatan hasil analisis data, di samping tu!uan
yang hendak dicapai dari analisis data, ada &aktor lain keputusan yang diambil dalam
kaitannya dengan cara mengukur dari data tersebut. $alam penelitian pendidikan
maupun sosial, ada empat macam cara mengukur suatu data yang sering ditemui.
)eempat macam alat ukur tersebut !ika disebutkan dari cara yang sederhana
sampai yang lengkap ialah: skala nominal, skala ordinal, skala inter'al, dan skala rasio.
$ari keempat cara mengukur ini dipilih untuk kemudian diterapkan dalam bentuk
kuesioner yang hendak dipakai dalam mencari in&ormasi kepada responden.
1. Ska!a N&ina!
*lat ukur data yang paling sederhana dalam pengukuran data ialah skala nominal.
Skala nominal ini hanya mempunyai &ungsi yang terbatas, yaitu mengidenti&ikasi dan
membedakan. (ontoh aplikasi skala nominal ini misalnya di pesta olahraga .limpiade
Sydney tahun 2555 yang lalu, untuk membedakan tim sepak bola yang berlaga,
ditun!ukkan dengan menggunakan #ama kostum atau seragam. Misalnya: tim sepak
bola dari negara-negara:
- ;talia, biru putih.
- 0rasilia, biru kuning.
- 0elanda, oranye.
-
*lat ukur nominalnya dalam hal ini adalah #arna kostum. $ari menyebut
kostum atau seragam oranye, maka seseorang dapat memastikan kemungkinannya
adalah tim 0elanda. *lat ukur nominal lain misalnya #arna kulit: hitam, putih, merah,
kuning, dan sa#o matang. /enis kelamin laki-laki dan perempuan.
4abel .1 )eberadaan 9asilitas ,endidikan
+ntuk !enis ob!ek yang berbeda dan ditun!ukkan dengan skala nominal,
keberadaan alat-alat bantu tersebut tidak dapat di!umlahkan.
(. Ska!a Ordina!
Skala ukur yang kedua adalah skala ukur ordinal. Skala ini mempunyai &ungsi
yang lebih baik !ika dibandingkan dengan skala ukur nominal. )arena skala ukur
nominal memiliki dua &ungsi, yaitu selain &ungsi membedakan !uga mempunyai
&ungsi mengurutkan. (ontoh dalam kelas kepelatihan yang terdiri dari beberapa
trainee *di, 0udi, Santi, >ka, 9itri, dan 2ina. >ka adalah sis#a yang paling tinggi,
diikuti kemudian oleh *di dan Santi, sedangkan 2ina adalah sis#a yang paling
pendek, yang agak tinggi 0udi, dan diikuti kemudian oleh 9itri.
$alam analisis data, ada kemungkinan seorang pengembang ingin
mengurutkannya dari 'ariabel paling tinggi ke yang paling rendah, atau sebaliknya
dari yang paling rendah sampai ke yang paling tinggi. +ntuk tu!uan itu, mereka dapat
melakukan analisis pada para trainee, kemudian diurutkan sesuai dengan
keperluannya. "asil yang dicapai di antaranya men!adi seperti berikut: >ka, *di,
Santi, 9itri, 0udi, dan 2ina. -ang perlu diperhatikan adalah apakah mereka sudah
dapat di!umlahkanF

*lat ukur dengan skala ordinal ini sering kali digunakan dalam kegiatan
penelitian maupun analisis kebutuhan. (ontoh yang termasuk skala ordinal ini,
misalnya dalam kuesioner tertutup, responden disuruh memilih empat pilihan,
misalnya tidak setu!u 14S3, kurang setu!u 1)S3, setu!u 1S3, sangat setu!u 1SS3, atau
dengan pilihan tidak puas 14,3, kurang puas 1),3, puas 1,3, sangat puas 1S,3.
Keterangan:
S, : sangat diperlukan 4, : tidak diperlukan
, : perlu S4, : sangat tidak diperlukan
,. Ska!a Inter-a!
Skala inter'al adalah skala ukur suatu data yang ketiga. Skala inter'al sudah
mempunyai &ungsi yang lebih lengkap dibanding dengan kedua skala ukur
pendahulunya, yaitu skala ukur nominal dan ordinal. $i samping telah mempunyai
&ungsi pembeda, dan &ungsi mengurutkan, skala inter'al !uga mempunyai &ungsi
pen!umlahan dan pengurangan. Sebagai contohnya ukuran dera!at dalam termometer. 1G
(eleius ? 32G (eleius : 4@G (eleius.
)arena memang contoh alat ukur yang menggunakan prinsip skala inter'al
yang paling tepat adalah alat ukur suhu manusia, yaitu alat termometer, baik 9ahrenheit,
(eleius, )el'in, maupun Heamur. *lat ukur ;7 manusia !uga menggunakan prinsip alat
ukur inter'al.
Skala ukur inter'al #alaupun hampir mempunyai si&at lengkap tetapi masih
mempunyai kelemahan yang disebabkan karena tidak mempunyai titik a#al 5.
$engan skala inter'al ini, yang perlu diingat bah#a 2 I 25G (eleius tidak sama
dengan 45G (eleius. ;ni berarti bah#a seorang peneliti tidak boleh menyimpulkan
bah#a suhu 25 dera!at sama panasnya dengan separuhnya dari temperatur 45
dera!at (eleius. $emikian pula orang yang memiliki ;7 115. )epandaiannya tidak
sama dengan dua kalinya orang yang memiliki ;7 55. $engan skala inter'al ini,
seorang peneliti sudah dapat membedakan, menambah, dan mengurangi.
$alam kegiatan penelitian banyak sekali instrumen yang dibuat atau
dikembangkan dengan menggunakan kuesioner. ;tem pertanyaan pada umumnya !uga
menggunakan skala ukur mirip dengan skala ordinal yang telah diberi harga
ekui'alennya, seperti misalnya:
sangat setu!u : 4 tidak setu!u : 2
setu!u : 3 sangat tidak setu!u : 1
.. Ska!a Rasi
Skala yang keempat adalah skala ukur yang paling lengkap. )arakteristik yang
dimiliki oleh tiga alat ukur tersebut di atas, yaitu membedakan, mengurutkan, dan
men!umlah-mengurangi dimiliki oleh skala ukur rasio ini. $i samping itu, skala ukur rasio
!uga mempunyai titik a#al, yaitu titik sebagai a#al pengukuran, sehingga dengan
alat ukur ini si&at-si&at perkalian, pembagian, pengurangan, dan pen!umlahan dimiliki.
"ampir semua alat ukur di bidang ilmu pengetahuan alam dan teknik menggunakan
alat ukur skala rasio. Sebagai contoh misalnya alat ukur kilogram 1kg3 untuk massa,
kilometer untuk !arak, meterJdetik untuk kecepatan, detik untuk #aktu, dan sebagainya.
Kesimpulan
1. Sebelum dianalisis data kasar yang berasal dari lapangan, diadministrasi secara
sistematis.
2. %angkah sebelum analisis pada umumnya, termasuk melakukan skoring dan
melakukan tabulasi.
3. -ang termasuk kegiatan analisis data dapat dikelompokkan ke dalam dua
kegiatan, yaitu:
a. mendeskripsikan data sesuai dengan 'ariabelnya,
b. melakukan u!i statistika atau menggunakan statistika in&erensial.
4. -ang termasuk dalam kegiatan analisis deskripsi adalah kegiatan mengukur
sentral tendensi termasuk mencari mean, median, mode, persentil, desil, dan
kuartil. +ntuk data yang !umlahnya besar, maka perlu !uga dihitung
simpangan baku dan 'ariabilitas, ske#ness, standar ske#ness, dan bentuk
kurtosis.
5. +ntuk memudahkan peneliti membaca penampilan data maka setiap 'ariabel
yang digunakan perlu digambarkan dalam bentuk tabel dan diagramnya.
. 9ungsi statistika in&erensial adalah menentukan hasil analisis data yang berasal
dari sampel atau cuplikan dan menggunakan hasil tersebut sebagai hasil dari
populasi.
B. 0eberapa kondisi kapan seorang peneliti melakukan statistika in&erensial
termasuk di antaranya, yaitu
a. keterbatasan dana, #aktu, dan tenagaC
b. menggunakan konsep populasi dan sampel dalam penelitianC
c. melakukan testing hipotesisC
d. menggeneralisasi hasil penelitian dari sampel ke populasi.
Pertan/aan
1. 0agaimanakah cara melakukan skoring terhadap data yang diperoleh dari
lapanganF
2. *pakah kelebihannya bagi seorang peneliti menggunakan program paket
komputer dalam melakukan analisis dataF
3. *pa kelebihan kuesioner tertutup dibanding dengan kuesioner terbukaF
4. *pa sa!akah yang dilakukan seorang peneliti saat mendeskripsi data yang
diperolehF
5. 0agaimanakah &ungsi statistika in&erensial dalam analisis dataF
. Sebut dan !elaskan macam-macam skala ukur yang sering ditemui dalam
penelitian pendidikanK
B. *da berapa macam teknik statistika yang sering ditemui dalam penelitian
pendidikanF
@. )apan seorang peneliti menggunakan statistika parametrikF
A. *pa yang *nda ketahui tentang teknik korelasiF
15. /elaskan secara singkat tentang tu!uan penggunaan teknik statistika t-tesK
0a1a%
1. Skoring dapat dilakukan dengan cara manual ataupun dengan menggunakan
alat bantu komputer. (ara manual dapat menghasilkan analisis yang lebih
teliti dan memiliki sensiti'itas tinggi terhadap bias. *kan tetapi, untuk data
yang besar dengan 'ariabel yang kompleks sangat dian!urkan seorang peneliti
menggunakan program paket komputer.
2. )elebihan penggunaan komputer adalah untuk data yang ber!umlah besar
dapat dilakukan dengan secara cepat dan tepat.
3. *nalisis kuesioner tertutup lebih mudah dan lebih cepat. "al itu dapat dianalisis
dengan menggunakan &ormula teknik statistika yang ada dan rele'an. +ntuk
angket tertutup, !a#abannya dapat dianalisis seperti menggunakan hasil
#a#ancara, yaitu uraian luas dan memerlukan analisis dengan cara
penyaringan menurut !enis dan kategori !a#aban.
4. $ata kasar yang diperoleh dari lapangan.
a. $iorganisasi dan dikelompokkan menurut !enis 'ariabel-diskrit atau
kontinu.
b. Mengelompokkan data dan menampilkan ke dalam tabel dan
diagram yang sesuai.
c. $engan menggunakan teknik statistika deskripsi, dapat diperoleh nilai
mean, median, mode, standar de'iasi, 'arian, skewness, kurtosis,
kuartil, stanine, dan persentil.
5. 9ungsi statistika in&erensial adalah menentukan hasil analisis data yang berasal
dari sampel atau cuplikan dan menggunakan hasil tersebut sebagai hasil dari
populasi.
. Macam-macam skala ukur yang sering ditemui dalam penelitian pendidikan di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Skala nominal merupakan skala yang memiliki si&at-si&at paling
sederhana yaitu membedakan dalam pengukuran data.
b. Skala ordinal merupakan skala yang memiliki dua si&at yaitu membedakan
dan mengurutkan (ordering) suatu ubahan atau 'ariabel.
c. Skala inter'al merupakan skala pengukuran yang memiliki tiga si&at, yaitu
membedakan, mengurutkan, dan men!umlahkan.
d. Skala rasio merupakan skala pengukuran yang memiliki si&at paling
lengkap,yaitu membedakan, mengurutkan, men!umlahkan, dan
mengalikan.
B. *da dua macam, yaitu statistika parametrik dan statistika nonparametrik.
@. Statistika parametrik digunakan apabila memenuhi persyaratan seperti berikut.
a. $ata yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.
b. $ata mempunyai 'ariansi homogen.
c. $ata kontinu dan diukur dengan skala inter'al maupun skala rasio.
A. )orelasi merupakan teknik statistika yang bertu!uan untuk menggambarkan
tingkat hubungan atau kuat lemahnya antara dua 'ariabel atau lebih. )orelasi
antara dua 'ariabel disebut korelasi antardua 'ariabel, sedangkan korelasi untuk
tiga 'ariabel atau lebih disebut korelasi ganda.
15. 4-tes merupakan teknik statistika yang digunakan untuk menentukan berapa
besar tingkat perbedaan antara dua ubahan atau grup data. 4-tes dapat
dibedakan men!adi dua !enis yaitu t-tes untuk perbandingan dua grup bebas,
dan t-tes untuk dua grup data yang saling terkait antara satu grup data dengan
data lainnya.

Anda mungkin juga menyukai