0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan4 halaman
1. Glomerulonefritis akut adalah reaksi imunologi pada ginjal yang sering disebabkan oleh infeksi streptokokus. Gejalanya meliputi hematuria, oliguria, dan edema.
2. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, modifikasi diet rendah protein dan natrium, antibiotik, serta diuretik. Jika terjadi anuria, dapat dilakukan dialisa.
3. Diagnosa keperawatan meliputi monitoring status cairan dan nutrisi, mencegah komplikasi, s
1. Glomerulonefritis akut adalah reaksi imunologi pada ginjal yang sering disebabkan oleh infeksi streptokokus. Gejalanya meliputi hematuria, oliguria, dan edema.
2. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, modifikasi diet rendah protein dan natrium, antibiotik, serta diuretik. Jika terjadi anuria, dapat dilakukan dialisa.
3. Diagnosa keperawatan meliputi monitoring status cairan dan nutrisi, mencegah komplikasi, s
1. Glomerulonefritis akut adalah reaksi imunologi pada ginjal yang sering disebabkan oleh infeksi streptokokus. Gejalanya meliputi hematuria, oliguria, dan edema.
2. Penatalaksanaannya meliputi istirahat, modifikasi diet rendah protein dan natrium, antibiotik, serta diuretik. Jika terjadi anuria, dapat dilakukan dialisa.
3. Diagnosa keperawatan meliputi monitoring status cairan dan nutrisi, mencegah komplikasi, s
(GLOMERULONEFRITIS AKUT) A. PENGERTIAN GNA adalah reaksi imunologi pada ginjal terhadap bakteri atau virus tertentu. Yang sering terjadi ialah akibat infeksi kuman streptoous! sering ditemukan pada usia "#$ tahun. %&apita 'eleta! ()))* +. ETI,-,GI 'treptoous beta hemolitius group A. &eraunan %timah hitam! tridion* Pen.akit sipilis Trombosis vena renalis Pen.akit kolagen %&apita 'eleta! ()))* /. 0ANI1E'TA'I &-INI& 2. 3ematuria (. ,liguria ". Edema ringan sekitar mata atau seluruh tubuh 4. Gangguan gastrointestinal 5. 'akit kepala! merasa lemah 6. N.eri pinggang menjalar sampai ke abdomen 7. PENATA-A&'ANAAN 2. Istirahat selama 2#( minggu DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN III (. 0odifikasi diet. ". Pembatasan airan dan natrium 4. pembatasan protein bila +8N meningkat. 5. Antibiotika. 6. Anti hipertensi $. Pemberian diuretik furosemid intravena %2 mg9kg++9kali* :. +ila anuria berlangsung lama %5#$hari* dianjurkan dialisa peritoneal atau hemodialisa. E. PENG&A;IAN 2. Ri<a.at kesehatan umum! meliputi Gg9pen.. .ang lalu! berhubungan dengan pen.. sekarang. /ontoh= I'PA (. Ri<a.at kesehatan sekarang!0eliputi> keluhan9gg. .ang berhubungan dgn. Pen.. saat ini. 'eperti> mendadak! n.eri abdomen!Pinggang! edema. 1. PENG&A;IAN 1I'I& 2. Aktivitas9istirahat # Gejala= kelemahan9malaise # Tanda= kelemahan otot! kehilangan tonus otot (. 'irkulasi # Tanda= hipertensi! puat!edema ". Eliminasi # Gejala= perubahan pola berkemih %oliguri* # Tanda= Perubahan <arna urine %kuning pekat! merah* 4. 0akanan9airan # Gejala= pe++ %edema*! anoreksia! mual!muntah # Tanda= penurunan haluaran urine 5. Pernafasan # Gejala= nafas pendek # Tanda= Takipnea! dispnea! peningkatan frek<ensi! kedalaman %pernafasan kusmaul* 6. N.eri9ken.amanan # Gejala= n.eri pinggang! sakit kepala # Tanda= perilaku berhati#hati9distraksi! gelisah G. PE0ERI&'AAN PEN8N;ANG Pada laboratorium didapatkan= 3b menurun 8reum dan serum kreatinin meningkat DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN III Elektrolit serum %natrium meningkat* 8rinalisis %+;. 8rine meningkat! albumin ! Eritrosit ! leukosit * Pada rontgen= I?P abnormalitas pada sistem penampungan %7utus koligentes* 3. 7IAGN,'A &EPERA@ATAN 2. &elebihan volume airan bd.produksi urine .ang menurun akibat dari penurunan filtrasi ginjal. (. perubahan nutrisi> kurang dari kebutuhan bd. Intake .ang kurang. ". Intoleransi aktivitas bd. &elemahan fisik! bedrest. 4. Resiko tinggi kerusakan integritas kulit %infeksi sekunder* bd. Perubahan metabolisme dan sirkkulasi tubuh. I. I0P-E0ENTA'I 7iagnosa kepera<atan 2. ,bservasi tanda vital tiap ( jam &aji status airan! observasi intake dan output ;elaskan pada pasien pentingn.a pembatasan airan Timbang ++ tiap hari pada <aktu! alat dan pakaian .ang sama ,bservasi hasil lab= +;. 8rine! Albumin! elektrolit! darah %kalium dan natrium* 7iagnosa kepera<atan (. /atat pemasukan makanan setiap kali habis makan /atat gejala .g timbul stlh makan! seperti= mual muntah &aji pola dan kebiasaan makan pasien 'ajikan makanan .ang menarik dan selalu hangat! porsi keil tapi sering. Pemberian diet tinggi kalori rendah protein! tinggi karbo hidrat rendah garam. ,bservasi hasil lab= +8N dan serum reatinin. 7iagnosa &epera<atan ". &aji aktivitas .ang biasa dilakukan Pasien setiap hari DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN III Anjurkan pasien melakukan aktivitas sesuai dengan kemampuann.a +antu aktivitas .ang belum dapat dilakukan sendiri oleh pasien. +atasi aktivitas pasien selama di ra<at 7iagnosa &epera<atan 4. ;elaskan pd pasien tujuan dari setiap tind. .g dilakukan. ,bservasi keadaaan perkembangan kulit setiap hari. &ebersihan kuku. 0iring kiri#kanan setiap ( jam. -akukan masase!olesi min.ak untuk memperlanar aliran darah Pertahankan kondisi kulit tetap kering. Anjurkan pasien memakai pakaian9alat#alat tenun dari bahan katun ;. E?A-8A'I Intake dan output airan seimbang. Tidak ada udema. Tanda#tanda vital= T7= 2()9:) mm3g! RR= () A9m! 3R= :) A9mt! suhu= "6 $o /. &adar elektrolit darah normal. Tidak ada mual! muntah. Pasien dapat menghabiskan porsi makanan .ang dihidangkan. Tidak ada gatal#gatal dan leet pada kulit. Tahan terhadap aktivitas tanpa ada kelelahan. DOKUMEN : SUBHAN PSIK FK UNAIR SURABAYA ANGKATAN III