Anda di halaman 1dari 1

Litologi endapan skarn

Skarn merupakan endapan hidrotermal yang berasosiasi dengan batuan karbonatan


seperti limestone atau dolostone. Endapan ini terbagi atas eksoskarn dan endoskarn. Eksoskarn
terbentuk pada batuan sedimen yang berada di sekitar sumber panasnya, seperti magma atau
fluida hydrothermal. Endoskarn terbentuk dalam intrusi batuan beku.

Deposit ekonomi terbesar dari endapan skarn berasal dari calcic-eksoskarn. Komposisi
magnesium dan calcic skarn digunakan untuk menggambarkan komposisi dominan dari protolith
dan menghasilkan mineral skarn. Kombinasi ini menunjukkan komposisi dominan yang ada,
magnesian eksoskarn yang terdiri dari forsterite-diopside skarn terbentuk dari dolostone. Calc-
silicate hornfels menggambarkan komposisi batu calc-silicate yang relatif fine-grained adalah
hasil dari metamorfisme dari carbonate tidak murni, silty limestone atau calcareous shale. Calcic
skarn yang terbentuk dari replacement pada batugamping, yang mengandung mineral - mineral
seperti garnet (seri andradite-grossularite), klinopiroksin (diopside-hedenbergite), wollastone,
scapolite, epidot dan magnetit. Skarn magnesium terbentuk dari replacement batuan dolomitik
dan dicirikan oleh mineral-mineral seperti diopside, forsterit, serpentine, magnetite, talk pada
lingkungan yang miskin silika; dan talk, tremolite-actinolit pada lingkungan yang kaya akan
silikat. Skarn silika-pirit merupakan tipe ketiga yang berhubungan dengan tahapan dari alterasi-
mineralisasi dan senantiasa berasosiasi dengan endapan porfiri.

Endoskarn juga menampilkan zonasi mineral yang dihasilkan dari tambahan progresif kalsium
ke protolith batuan beku (biasanya dari granit ke gabro). Sebuah zonasi yang dihasilkan oleh
marmer sebagai host rock berupa biotit - amphibole - piroksen - garnet. K-feldspar menghilang
namun plagioklas dapat bertahan dan akan terjadi semacam konvergensi metamorfisme antara
kumpulan mineral endoskarn dan eksoskarn yang berdekatan sehingga kontak awal dengan
intrusi batuan beku tidak dapat diketahui lagi batasnya. Menurut Einaudi & Burt (1982), dengan
skarn yang terjadi dekat atau di atas puncak kubah plutonik, seperti halnya untuk skarn yang
paling berhubungan dengan pluton tembaga porfiri dan skarns timah, endoskarn biasanya tidak
ada. Oleh karena itu, pembentukan endoskarn terjadi di daerah - daerah dimana aliran fluida
magma yang dominan ke dalam pluton atau ke atas bersama kontaknya dengan marmer,
dibandingkan fluida yang mengakibatkan metasomatisme dan keluar sebagai aliran plutonik
seperti dalam pembentukan endapan tembaga porfiri.

Anda mungkin juga menyukai