Anda di halaman 1dari 36

METODA PENELITIAN

Pertemuan 4 , 5, dan 6
Kerangka Teoretis
Daftar Isi
A. Definisi Teori
B. Konsep Construct
C. Variabel
D. Tipe-Tipe Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Teori dan Penelitian
G. Hipotesis
Pertemuan 4
A. Definisi Teori


Menurut Kerlinger (1986), teori merupakan suatu
kumpulan construct atau konsep, definisi, dan proposisi
yang menggambarkan fenomena secara sistematis
melalui penentuan hubungan antar variabel dengan
tujuan untuk menjelaskan (memprediksi) fenomena
alam.

B. Konsep Construct
Konsep
merupakan abstraksi dari realitas yang tersusun dengan
mengklasifikasi fenomena-fenomena (antara lain berupa: obyek,
kejadian, atribut atau proses) yang memiliki kesamaan karakteristik.

Contoh:
Prestasi akademik merupakan konsep yang mengekspresikan
abstraksi dari kemampuan belajar mahasiswa, yang antara lain:
Mengerjakan matematika ekonomi
Menyusun laporan keuangan


B. Konsep Construct
Construct
Adalah konsep-konsep yang lebih abstrak, yang memiliki makna
tambahan yang sengaja diadopsi untuk keperluan ilmiah

Contoh:
Construct kepuasan kerja merupakan abstraksi dari fenomena
psikologis seseorang terhadap pekerjaan yang dapat diamati
berdasarkan persepsi yang bersangkutan terhadap berbagai
dimensi lingkungan kerja seperti:
1.Kepuasan kepada tugas
2.Kepuasan kepada atasan
3.Kepuasan kepada rekan
4.Kepuasan kepada kompensasi
5.Kepuasan kepada promosi

B. Konsep Construct
Construct
Kepuasan
Kerja
Dimensi
Kepuasan pada Tugas
Konsep
Rutinitas,
Kompleksitas
Dimensi
Kepuasan pada Atasan
Dimensi
Kepuasan pada Rekan
Dimensi
Kepuasan pada Kompensasi
Dimensi
Kepuasan pada Promosi
Konsep
Pengaruh, Perhatian
Konsep
Loyalitas, Tanggungjawab
Konsep
Kesesuaian, Nilai
Konsep
Kesempatan, Keadilan
C. Variabel
Variabel
Adalah segala sesuatu yang dapat diberi berbagai macam nilai

Jika:
Teori mengekspresikan fenomena secara sistematis melalui
pernyataan hubungan antar variabel
Construct adalah abstraksi dari fenomena kehidupan nyata
yang diamati

Sehingga:
Variabel merupakan proksi (proxy) atau representasi dari
construct yang dapat diukur dengan berbagai macam nilai

C. Variabel
Nilai Variabel
Dapat berupa angka atau atribut yang menggunakan ukuran atau
skala dalam suatu kisaran nilai.

Contoh:
Variabel Prestasi akademik mahasiswa
Dapat diukur dengan:
Sangat memuaskan, memuaskan, cukup, atau kurang
D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
Variabel penelitian dapat diklasifikasi berdasarkan
beberapa pendekatan, yaitu:
1. Fungsi variabel
2. Skala nilai variabel
3. Perlakuan terhadap variabel

1. FUNGSI VARIABEL
Tipe-tipe variabel dapat diklasifikasi berdasarkan fungsi variabel
dalam hubungan antar variabel, yaitu:
a. Variabel independen
b. Variabel dependen
c. Variabel moderating
d. Variabel intervening
D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
Variabel Independen
tipe variabel yang menjelaskan atau mempengaruhi variabel
yang lain
Ia juga dinamakan sebagai variabel yang diduga sebagai
sebab (presumed cause variable)
Juga dapat disebut sebagai variabel yang mendahului
(antecedent variable)

Variabel Dependen
tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel
independen
Ia juga dinamakan sebagai variabel yang diduga sebagai
akibat (presumed effect variable)
Juga dapat disebut sebagai variabel konsekuensi
(consequent variable)

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
Contoh:
Pengaruh Pemecahan Saham terhadap Perubahan Harga
Saham

Ada 2 variabel yang diuji dalam penelitian ini, yaitu
1.Pemecahan saham (variabel independen)
2.Harga saham (variabel dependen)

Model penelitian yang menunjukkan hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen dapat digambarkan sbb:

PEMECAHAN SAHAM
(variabel independen)
HARGA SAHAM
(variabel dependen)
D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
Variabel Moderating
Hubungan langsung antara variabel-variabel independen
dengan variabel-variabel dependen kemungkinan dipengaruhi
oleh variabel-variabel lain
Variabel moderating adalah variabel yang memperkuat atau
memperlemah hubungan langsung antara variabel independen
dengan variabel dependen
Variabel moderating merupakan tipe variabel yang mempunyai
pengaruh terhadap sifat dan arah hubungan antar variabel
Sifat atau arah hubungan antara variabel-variabel independen
dengan variabel-variabel dependen kemungkinan positif atau
negatif, yang dalam hal ini tergantung pada variabel
moderating
Oleh karena itu, variabel moderating juga dikenal sebagai
variabel contingency

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
Contoh:
Pengaruh Struktur Organisasional (Desentralisasi atau
Sentralisasi) terhadap Hubungan antara Partisipasi dalam
Penyusunan Anggaran dengan Kinerja

Jadi:
Struktur organisasional (Desentralisasi atau Sentralisasi) adalah
faktor moderating yang mempengaruhi hubungan antara
Partisipasi dengan Kinerja.

Model penelitian yang menunjukkan pengaruh hubungan variabel
moderating terhadap hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen adalah sbb:

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
PARTISIPASI
(variabel independen)
KINERJA
(variabel dependen)
STRUKTUR
ORGANISASIONAL
(variabel moderating)
D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
Variabel Intervening
adalah tipe variabel-variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel-variabel independen dengan variabel-variabel
dependen menjadi hubungan yang tidak langsung
Merupakan variabel yang terletak di antara variabel-variabel
independen dengan variabel dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung menjelaskan atau mempengaruhi
variabel dependen

Contoh:
Hubungan antara Motivasi, Partisipasi , dan Kinerja
PARTISIPASI
(variabel
independen)
MOTIVASI
(variabel
intervening)
KINERJA
(variabel dependen)
Pertemuan 5
D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
2. SKALA NILAI VARIABEL
Variabel umumnya diukur dengan skala dalam kisaran tertentu.
Berdasarkan skala nilainya, variabel penelitian diklasifikasi menjadi:

a.Variabel Kontinu
Adalah tipe variabel penelitian yang memiliki kumpulan nilai
yang teratur dalam kisaran tertentu
Nilai dalam variabel kontinu menggambarkan peringkat atau
jarak berdasarkan skala pengukuran tertentu
Tipe skala ini sering digunakan dalam penelitian-penelitian
teori keperilakuan

Contoh:
Perbedaan lebih atau kurang: tinggi-sedang-rendah
Skor nilai yang berbeda dan mempunyai jarak: 1 s/d 7
D. Tipe-tipe Variabel Penelitian

b. Variabel Kategoris
Adalah tipe variabel penelitian yang memiliki nilai
berdasarkan kategori tertentu atau lebih dikenal dengan
sebutan skala nominal
Skala nilai dalam variabel ini hanya merupakan label untuk
mengidentifikasi kategori atau kelompok variabel yang
bersangkutan

Contoh:
Variabel kategoris dikotomi: jenis kelamin (pria-wanita),
perilaku (baik-buruk), sikap (positif-negatif), dll
Variabel kategoris politomis: agama, tingkat pendidikan,
kewarganegaraan
D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
3. PERLAKUAN TERHADAP VARIABEL

Karakteristik penelitian eksperimen adalah adanya manipulasi
terhadap variabel tertentu
Manipulasi dalam hal ini berarti memberikan perlakuan yang
berbeda kepada kelompok yang berbeda
Klasifikasi variabel berdasarkan pada perlakuan peneliti
terhadap variabel penelitian bermanfaat untuk mengetahui
perbedaan antara variabel yang dimanipulasi dengan variabel
yang tidak dimanipulasi

Variabel penelitian dapat diklasifikasi berdasarkan perlakuan
peneliti terhadap suatu variabel, yaitu:
1. Variabel Aktif
2. Variabel Atribut

D. Tipe-tipe Variabel Penelitian
3. PERLAKUAN TERHADAP VARIABEL

Variabel penelitian dapat diklasifikasi berdasarkan perlakuan
peneliti terhadap suatu variabel, yaitu:
1.Variabel Aktif
Adalah variabel penelitian yang dimanipulasi untuk keperluan
penelitian eksperimen

2.Variabel Atribut
Adalah variabel yang tidak mungkin atau sulit untuk
dimanipulasi.
Contohnya adalah variabel-variabel yang berkaitan dengan
karakteristik manusia : intelegensi, sikap, jenis kelamin, status
sosial-ekonomi

E. Definisi Operasional Variabel
DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL
Adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel
yang dapat diukur
Definisi operasional menjelaskan cara tertentu yang
digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalisasikan
construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang
lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara
yang sama atau mengembangkan cara pengukuran
construct yang lebih baik.

Contoh:
Pengukuran construct keuangan perusahaan:
(pendapatan, biaya, laba, aktiva, harga saham, dll)
E. Definisi Operasional Variabel
Contoh:
Variabel struktur organisasional diukur dengan instrumen yang
dikembangkan oleh Gordon dan Narayanan (1984). Instrumen
tersebut berisi lima butir pertanyaan yang mengukur tingkat
pendelegasian wewenang manajer dalam pembuatan keputusan,
yaitu: pengembangan produk baru, pengangkatan dan
pemberhentian karyawan, pemilihan investasi, alokasi anggaran ,
dan penentuan harga jual.
Responden diminta untuk memilih skala nilai satu sampai dengan
tujuh pada setiap pertanyaan sesuai dengan yang dipraktikkan oleh
perusahaannya. Berdasarkan jawaban responden, dapat ditentukan
(diukur) apakah struktur organisasional pada perusahaan
responden menerapkan sentralisasi (ditunjukkan dengan skor
rendah) atau desentralisasi (ditunjukkan dengan skor tinggi).
F. Teori dan Penelitian
1. Peran Penelitian
Penelitian pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari
metoda ilmiah, yaitu metoda yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan ilmiah
Teori merupakan bagian dari ilmu yang memberikan penjelasan
(atau memprediksi) fenomena alam
Penelitian merupakan proses yang sistematis untuk
mengembangkan teori

2. Posisi dan Peran Ilmu
Ditinjau dari segi tujuan penelitian, paradigma penelitian
kuantitatif dan penelitian kualitatif mempunyai perbedaan
yang prinsip, sehingga masing-masing meletakkan posisi dan
peran teori dengan perlakuan yang berbeda

F. Teori dan Penelitian
1. Penelitian Kuantitatif

Memiliki tujuan untuk menguji atau verifikasi teori

Meletakkan teori secara deduktif menjadi landasan teori
dalam penemuan dan pemecahan masalah penelitian

Teori merupakan kerangka dalam penelitian kuantitatif yang
melandasi perumusan maslah atau pertanyaan,
pengembangan hipotesis, pengujian data, dan pembuatan
kesimpulan

Posisi dan peran strategis teori dalam penelitian kuantitatif
direfleksikan dalam hasil penelitian yang berupa dukungan
atau penolakan terhadap teori

1. Penelitian Deduktif dalam Kuantitatif
Peneliti menguji konstruksi teori
Peneliti menguji
hipotesis/pertanyaan penelitian
yang diperoleh dari teori
Peneliti mengoperasionalisasikan
konsep (construct) atau variabel-
variabel yang diperoleh dari teori
Peneliti menggunakan instrumen
untuk mengukur variabel-variabel
dalam teori
F. Teori dan Penelitian
2. Penelitian Kualitatif

Mempunyai tujuan untuk menyusun teori

Memandang teori sebagai hasil proses induksi dari
pengamatan terhadap fakta (pengumpulan informasi)

Teori pada dasarnya merupakan kulminasi dari penelitian
kualitatif yang tersusun melalui proses pengumpulan data,
kategorisasi data dan pengembangan pola atau susunan
(patterns) teori
2. Penelitian Induktif dalam Kualitatif
Peneliti menyusun konstruksi
teori atau membandingkan
teori dengan teori yang lain
Peneliti mencari teori-teori
Peneliti membentuk kategori-
kategori
Peneliti menjawab
pertanyaan-pertanyaan
Peneliti mengumpulkan
informasi
Pertemuan 6
G. Hipotesis
Proposisi
Proposisi, adalah ungkapan atau pernyataan yang dapat
dipercaya, disangkal, atau diuji kebenarannya, mengenai
konsep dan construct yang menjelaskan atau memprediksi
fenomena-fenomena
Proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara
empiris disebut dengan hipotesis.

Hipotesis
Hipotesis menyatakan hubungan yang diduga secara logis
antara 2 variabel atau lebih dalam rumusan proposisi, yang
dapat diuji secara empiris

G. Hipotesis
Hipotesis pada Penelitian Kualitatif
Dikembangkan dari telaah teoritis sebagai jawaban sementara
dari masalah atau pertanyaan penelitian yang memerlukan
pengujian secara empiris

Hipotesis pada Penelitian Kuantitatif
1. Hipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya
secara rasional
2. Hipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu
diuji secara empiris
3. Hipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memilih metoda-
metoda pengujian data
4. Hipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian
1. Pengembangan Hipotesis
Hipotesis dikembangkan dari telaah teoretis atau
literatur
Sumber literatur dapat berasal dari literatur yang
dipublikasikan (jurnal, text books, text-database), atau
literatur yang tidak dipublikasikan (skripsi, tesis,
disertasi, paper, makalah seminar)
1. Pengembangan Hipotesis
Model Parameter dalam Menelaah Literatur
berkaitan dengan Pengembangan Hipotesis
1. Bagian pendahuluan telaah literatur berisi pengenalan
mengenai pokok bahasan dalam telaah literatur dan
sistematika pembahasannya
2. Telaah literatur mengenai variabel-variabel independen. Jika
terdapat lebih dari satu macam variabel independen, (termasuk
variabel moderating dan variabel intervening), perlu
dipertimbangkan untuk menitikberatkan telaah pada satu
variabel yang paling penting. Telaah literatur harus dibatasi
pada topik-topik yang relevan dengan variabel independen
3. Telaah literatur yang berkaitan dengan variabel-variabel
dependen. Jika ada lebih dari satu macam variabel dependen,
perlu dipertimbangkan untuk menitikberatkan telaah pada satu
variabel dependen yang paling penting

1. Pengembangan Hipotesis
4. Telaah literatur yang berkaitan dengan hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen (variabel
moderating dan variabel intervening, jika ada).
Bagian ini merupakan inti dari proses telaah literatur untuk
mengembangkan hipotesis berdasarkan penalaran deduktif
dari teori-teori yang dihasilkan oleh penelitian-penelitian
sebelumnya
Literatur yang ditelaah harus dapat memberikan perspektif
teori pada jawaban masalah atau pertanyaan penelitian yang
dinyatakan dalam rumusan hipotesis

5. Bagian akhir dari telaah literatur berupa rangkuman yang
memberikan penjelasan mengenai pokok bahasan yang
penting dalam telaah literatur
1. Pengembangan Hipotesis
Manfaat Telaah Literatur
1. Memperoleh perspektif ilmiah yang menjadi landasan
pengembangan hipotesis
2. Menghindari kemungkinan duplikasi dalam penggunaan
metoda pengumpulan dan analisis data (peneliti harus
mengemukakan argumentasi penggunaan metoda tersebut
dan kaitannya dengan metoda yang digunakan dalam
penelitian sebelumnya)
3. Dapat melakukan replikasi terhadap penelitian-penelitian
sebelumnya dengan pertimbangan untuk konfirmasi terhadap
teori-teori tertentu
4. Peneliti dapat melakukan ekstensi dengan tujuan untuk
memperbaiki keterbatasan-keterbatasan penelitian terdahulu
5. Telaah literatur juga bermanfaat untuk mengidentifikasi
kemungkinanmasalah-masalah penelitian terdahulu yang
belum terjawab
1. Pengembangan Hipotesis
Telaah Literatur dan Kerangka Teoretis
Telaah literatur merupakan sumber utama penyusunan kerangka
teoretis suatu penelitian
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penyusunan
kerangka teoretis adalah:
1. Kerangka teoretis membahas identifikasi variabel-variabel
yang relevan dengan masalah penelitian dan diberi nama
yang jelas dalam pembahasan kerangka teoretis
2. Kerangka teoretis menyatakan sifat atau arah hubungan
atau perbedaan antara dua atau lebih variabel yang diteliti
3. Kerangka teoretis menjelaskan hubungan atau perbedaan
antar variabel penelitian yang divisualisasikan dalam
bentuk diagram
4. Kerangka teoretis menjelaskan perspektif yang menjadi
landasan pengembangan hipotesis berdasarkan pada
temuan-temuan penelitian sebelumnya

Anda mungkin juga menyukai