Anda di halaman 1dari 7

PENDAHULUAN

Indonesia adalah bagian dari dunia internasional, setiap negara dipastikan menjalin
hubungan dengan negara lainnya guna mengadakan transaksi-transaksi yang saling
menguntungkan antar negara. Transaksi internasional berupa impor barang dari luar negeri,
ekspor barang ke luar negeri, adalah merupakan bagian dari transaksi perdagangan internasional.
Transaksi tersebut tentu mengakibatkan salah seorang penduduk dari salah satu negara tersebut
memperoleh penghasilan.
Setiap kerjasama tentu harus disepakati antar negara tersebut guna mencapai komitmen
bersama, dalam bentuk perjanjian internasional yang menyangkut kepentingan antar negara
tersebut, tidak terkecuali yang terkait dengan aspek perpajakan. Setiap penduduk asing di seluruh
dunia, Tidak ada larangan jika mereka ingin melakukan usaha di Indonesia dan bekerja di
Indonesia. Transaksi antar ke dua negara atau beberapa negara dapat menimbulkan aspek
perpajakan, hal ini perlu diatur dan disepakati oleh kedua negara atau seluruh dunia guna
meningkatkan perekonomian dan perdagangan kedua negara, agar tidak menghambat investasi
penanaman modal asing akibat pengenaan pajak yang memberatkan wajib pajak yang
berkedudukan di kedua negara yang mengadakan transaksi tersebut.
Pengenaan pajak yang dilakukan di Negara Indonesia dapat dilakukan dengan
kewenangan yang dimiliki Negara Indonesia sebagai pemegang kedaulatan hukum dan wilayah,
namun demikian juga harus mempertimbangkan aspek perekonomian nasional dan hubungan
kerjasama antar negara. Transaksi antar ke dua negara atau beberapa negara dapat menimbulkan
aspek perpajakan, hal ini perlu diatur dan disepakati oleh kedua negara atau seluruh dunia guna
meningkatkan perekonomian dan perdagangan kedua negara, agar tidak menghambat investasi
penanaman modal asing akibat pengenaan pajak yang memberatkan wajib pajak yang
berkedudukan di kedua negara yang mengadakan transaksi tersebut. Untuk itu diperlukan adanya
kebijakan perpajakan internasional untuk mengatur hak pengenaan pajak yang berlaku di suatu
negara, dimana setiap negara dipastikan mengatur adanya pajak di wilayah kedaulatan negara
tersebut.



TINJAUAN PUSTAKA

Perencanaan Pajak

Dalam mengelola perpajakan ada empat hal dasar yang harus diperhatikan, yaitu:
1. Pemahaman mengenai masalah perpajakan jangan hendaknya dibatasi kepada
pemahaman Undang-undang Pajak saja, tetapi juga harus meliputi Peraturan Pemerintah
(PP), Keputusan Presiden (KEPRES), Surat Keputusan Menteri Keuangan, Surat
Keputusan/Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak.
2. Poin kedua adalah persoalan perundang-undangan, sehingga hanyalah otoritas legal yang
berwenang memutuskan apa yang benar sesuai dengan yang dimaksudkan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan tersebut.
3. Poin ketiga menyangkut bahasa yang digunakan dalam surat keputusan atau surat edaran
yang merupakan interpretasi resmi undang-undang pajak atau semacam petunjuk
pelaksanaannya.
4. Poin keempat merupakan ilustrasi sederhana sebagai strategi dasar yang mungkinsecara
komersial tidak dapat dilaksanakan atau dengan perkataan lain bahwa teknik strategi
penghindaran pajak merupakan kombinasi antara epentingan bisnis dan strategi
penghindaran pajak yang menguntungkan kedua belah pihak.

Hukum Internasional

Sumber hukum internasional menurut piagam Mahkamah internasional adalah:
1. perjanjian internasional baik yang bersifat umum maupun khusus
2. kebiasaan internasional, sebagai bukti dari suatu kebiasaan umum yang telah diterima
sebagai hukum
3. prinsip hukum umum yang diakui oleh bangsa-bangsa yang beradab
4. keputusan pengadilan dari ajaran para sarjana yang paling terkemuka dari berbagai
negara sebaga sumber tambahan untuk menetapkan kaidah hukum.

Hukum internasional dalam arti luas yaitu termasuk pengertian hukum bangsa-bangsa,
sebaliknya arti yang sempit mengatur hubungan antara negara- negara. Hukum internasional
modern sebagai suatu sistem hukum yang mengatur hubungan antara negara-negara, lahir dengan
kelahiran masyarakat 1 internasional yang didasarkan atas negara-negara nasional. Dengan
demikian sebelum kita memahami pengertian pajak internasional, maka terlebih dahulu kita
harus mengetahui kaedah hukum internasional, karena perpajakan merupakan bagian aturan
negara nasional dan untuk menerapkan ke masyarakat internasional harus mengikuti hukum
internasional yang berlaku antar negara. Negara Indonesia merupakan subjek hukum
internasional, karena ia telah mengikuti dan menandatangani Konvensi Wina.

Hukum pajak internasional ialah keseluruhan peraturan yang mengatur tata tertib hukum
dan yang mengatur soal penyedotan daya beli itu di masing-masing negara. Pengertian hukum
pajak internasional itu merupakan suatu pengertian yang lebih luas dari pada pengertian pajak
ganda dan hukum pajak nasional itu termasuk di dalam hukum pajak internasional. Hukum pajak
internasional merupakan suatu kesatuan hukum yang mengupas suatu persoalan yang diatur
dalam Undang- undang nasional mengenai :
1. pengenaan pajak terhadap orang-orang luar negeri
2. peraturan peraturan nasional untuk menghindarkan pajak ganda
3. traktat-traktat

Ada beberapa yang dapat dipertimbangkan dalam perencanaan pajak internasional
1. Mendirikan anak perusahaan penjualan
2. Akuisisi kelompok luar negeri
3. Restrukturisasi kelompok dengan holding company luar negeri
4. Formasi perusahaan pendanaan luar negeri
5. Membangun dana aset dengan investasi real estat
6. Perlindungan lini produk baru dan penyusunan izin operasi
7. Formasi entitas tax haven
8. Pertimbangan induk perusahaan yang terakhir


Mendirikan Anak Perusahaan Penjualan
Ada beberapa faktor pertimbangan dalam menentukan lokasi yang tepat untuk anak
perusahaan.
1. Pertimbangan pajak
2. Kelonggaran pajak yang memungkinkan perusahaan untuk mengambil keuntungan
atas pelabuhan bebas sehingga beberapa kewajiban pajak atas barang barang yang di
import untuk tujuan ekspor dapat dihindari.

Walaupun kebijakan penentuan harga antar perusahaan dibawah pengawasan yang cermat,
tambahan laba mungkin saja diperoleh dengan mengenakan bunga atas kontrak penjualan yang
terbayar dari anak perusahaan.

Akuisisi Kelompok Luar Negeri
Ada bebrapa langkah khusus yang harus dilakukan untuk mengurangi biaya bunga , salah
satunya mungkin dengan mengurangi biaya bunga dengan laba dikenai pajak visiteccorporation,
karena perusahaan yang diakui akuisisi bearti memiliki laba /keuntungan konsolidasi.

Formasi Entitas Tax Haven
Yurisdiksi pajak tinggi memiliki perundang- undangan yang membagi secara adil
akumulasi pendapatan perusahaan tax haven kepada pemegang saham domestik. Beberapa
negara mempublikasikan daftar negara-negara yang mempertimbangkan tax haven dengan
administrasi pajak, dan pengetahuan atas daftar ini berguna sebagai peringatan kepada
kelompok yang menggunakan perusahaan tax haven dalam struktur mereka.

Pertimbangan Induk Perusahaan Yang Terakhir
Pebedaan tarif pajak badan dapat diaplikasikan dengan baik pada laba kena pajak yang
diperoleh macam-macam perusahaan dalam kelompok, dan merupakan subjek atas
ppertimbangan penetapan harga arms-length yang dapat diterima, harga produk dan biaya
pelayanan , pembayaran bunga dan royalti, dan sebagainnya.
PEMBAHASAN


Dalam jurnal Analisis Dampak Kebijakan Pajak Ekspor dan Subsidi Harga Pupuk
Terhadap Produksi dan Ekspor Kakao Indonesia Pasca Putaran Uruguay, didapat kesimpulan
sebagai berikut:
1. faktor-faktor yang secara potensial mempengaruhi ekspor kakao Indonesia adalah
harga ekspor kakao Indonesia, pertumbuhan produksi kakao, nilai tukar rupiah dan
trend waktu
2. rencana pemberlakuan pajak ekspor berdampak negatif menurunkan volume produksi
dan ekspor kakao Indonesia pasca Putaran Uruguay, sementara rencana kebijakan
pemberian subsidi harga pupuk berdampak positif meningkatkan produksi dan ekspor
kakao Indonesia. Implikasinya adalah bahwa kebijakan subsidi harga pupuk masih
dapat diharapkan sebagai strategi kunci untuk memacu produksi dan ekspor kakao
Indonesia.

Penggunaan transaksi dengan Negara Tax Heaven akan sangat membantu dalam
transaksi internasional baik dalam hal impor maupun ekspor. Jika berhubungan dengan
internasional, tidak dapat terlepas dari pengaruh harga dan nilai tukar mata uang. Indonesia lebih
mengutamaka peningkatan devisanya sehingga mengurangi bahkan meniadakan pajak ekspor
(Besarnya Pajak Ekspor ditetapkan sebesar 0%, 5%, dan 10%). Penggolongan jenis barang-barang
ekspor ke dalam salah satu kelompok Pajak Ekspor 0 (nol), 5 (lima), dan 10 (sepuluh) persen
dilakukan untuk memperluas kebijaksanaan yang lalu dengan sasaran tambahan mendorong barang
ekspor yang sudah diolah serta mempertimbangkan pula barang-barang tradisionil yang ekspornya
tertekan sebagai akibat adanya diskriminasi tarip, saingan dari produksi negara lain, dan
pengaruh-pengaruh negatip dari berbagai krisis dunia; demikian pula terhadap barang-barang ekspor
baru (non-tradisionil) yang mempunyai prospek pasaran, potensi produksi yang baik, serta
menyerap banyak tenaga kerja akan tetapi jumlah nilai ekspornya relatip kecil, yang perlu
dirangsang perkembangannya.


Kesimpulan

Perpajakan Internasional merupakan alat untuk mengetahui perbedaan pajak dalam negeri
dan memajukan perdagangan antar negara, mendorong laju investasi di masing-masing negara,
pemerintah berusaha untuk meminimalkan pajak yang menghambat perdagangan dan investasi
tersebut.
Jika berhubungan dengan internasional, tidak dapat terlepas dari pengaruh harga dan nilai
tukar mata uang. Indonesia lebih mengutamaka peningkatan devisanya sehingga mengurangi
bahkan meniadakan pajak ekspor. Penggunaan transaksi dengan Negara Tax Heaven akan sangat
membantu dalam transaksi internasional baik dalam hal impor maupun ekspor


DAFTAR PUSTAKA

Kusumaatmadja, Mochtar, Etty R.Agoes..Pengantar Hukum Internasional. PT ALUMNI
Bandung

Suandy, Erly. 2002. Perencanaan Pajak. Edisi 5. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.

Arsyad, Muhammad.2011. Analisis Dampak Kebijakan Pajak Ekspor dan Subsidi Harga Pupuk
Terhadap Produksi dan Ekspor Kakao Indonesia Pasca Putaran Uruguay Jurnal social ekonomi
pertanian, vol.8, no 1, Februari 2011



LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai