Anda di halaman 1dari 5

PRINSIP DASAR

KEKUASAAN KEHAKIMAN
PRINSIP DASAR KEKUASAAN KEHAKIMAN
Kusnu Goesniadhie S.*

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menegaskan bahwa Indonesia
adalah negara hukum. Sealan dengan ke!en!uan !ersebu! maka salah sa!u prinsip pen!ing negara hukum
adalah adan"a aminan pen"elenggaraan kekuasaan kehakiman "ang merdeka# bebas dari pengaruh
kekuasaan lainn"a un!uk men"elenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan. $enuru!
sis!em UUD 1945# kekuasaan kehakiman sebagai pen"elenggara negara merupakan salah sa!u badan
pen"elenggara negara# di samping $%R# D%R# %residen dan &%'.
(1)
Sebagai badan pen"elenggara negara#
susunan kekuasaan kehakiman berbeda dengan susunan badan pen"elenggara negara "ang lain.
'ekuasaan kehakiman !erdiri a!as kekuasaan kehakiman !er!inggi dan kekuasaan kehakiman !ingka!an
lebih rendah. Sedangkan badan pen"elenggara negara "ang lain han"a !erdiri a!as sa!u susunan. Tidak ada
susunan badan $%R# D%R# %residen dan &%'# !ingka!an "ang lebih rendah.
'ekuasaan kehakiman !er!inggi dialankan oleh $ahkamah *gung bersama-sama badan-badan
peradilan "ang berada di bawahn"a dan oleh sebuah $ahkamah 'ons!i!usi.
(+)
$enuru! sis!em UUD 1945#
,ungsi kekuasaan $ahkamah *gung# ialah-
a. $elakukan kekuasaan kehakiman# "ang merdeka un!uk men"elenggarakan peradilan guna
menegakkan hukum dan keadilan. *kan !e!api D%R berperan un!uk mengon!rol kekuasaan
$ahkamah *gung melalui penen!uan pengangka!an dan pemberhen!ian hakim agung# "ang diusulkan
oleh 'omisi /udisial.
b. Dengan memperha!ikan per!imbangan $ahkamah *gung# %residen diberi hak un!uk memberikan
grasi dan rehabili!asi.
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 !elah mengin!roduksi sua!u
lembaga baru "ang berkai!an dengan pen"elenggaraan kekuasaan kehakiman "ai!u 'omisi /udisial.
'omisi 0udisial di!en!ukan dalam %asal +4& UUD 1945# sebagai beriku!-
1. 'omisi /udisial bersi,a! mandiri "ang berwenang mengusulkan pengangka!an hakim agung dan
mempun"ai wewenang lain dalam rangka menaga dan menegakkan kehorma!an# keluhuran mar!aba!#
ser!a perilaku hakim.
+. *nggo!a 'omisi /udisial harus mempun"ai penge!ahuan dan pengalaman di bidang hukum ser!a
memiliki in!egri!as dan kepribadian "ang !idak !er1ela.
2. *nggo!a 'omisi /udisial diangka! dan diberhen!ikan oleh %residen dengan perse!uuan Dewan
%erwakilan Rak"a!.
4. Susunan# kedudukan# dan keanggo!aan 'omisi /udisial dia!ur dengan undang-undang.
Implemen!asi %asal +4& UUD 1945# "ai!u diundangkann"a Undang-undang Nomor ++ Tahun +334#
!en!ang 'omisi /udisial. 'omisi /udisial mempun"ai peranan pen!ing dalam usaha mewuudkan
kekuasaan kehakiman "ang merdeka melalui pen1alonan hakim agung# ser!a pengawasan !erhadap hakim
"ang !ransparan dan par!isipa!i, guna menegakkan kehorma!an dan keluhuran mar!aba!# ser!a menaga
perilaku hakim. 'omisi /udisial merupakan lembaga negara "ang bersi,a! mandiri dan dalam pelaksanaan
wewenangn"a bebas dari 1ampur !angan a!au pengaruh kekuasaan lainn"a.
(2)
'omisi /udisial mempun"ai
wewenang mengusulkan pengangka!an 4akim *gung kepada D%R# dan menegakkan kehorma!an dan
keluhuran mar!aba!# ser!a menaga perilaku hakim.
(4)
Dari rin1ian ,ungsi masing-masing lembaga !ersebu!
di a!as dapa! !erliha! bahwa hubungan di an!ara %residen# D%R dan $ahkamah *gung# dikembangkan
se1ara seimbang melalui mekanisme checks and balances. $elalui mekanisme checks and balances
!ersebu!# ke!iga 1abang kekuasaan legisla!i,# ekseku!i, dan udisial "ang !er1ermin dalam !iga lembaga
!ersebu! dapa! saling mengendalikan dan saling mengimbangi# sehingga !idak !eradi kesewenang-
wenangan di an!ara sa!u sama lain.
'ekuasaan kehakiman "ang dialankan oleh $ahkamah *gung bersama-sama badan-badan
peradilan "ang berada di bawahn"a# adalah kekuasaan un!uk memeriksa dan mengadili ser!a memberikan
pu!usan a!as perkara-perkara "ang diserahkan kepadan"a un!uk menegakkan hukum dan keadilan
berdasarkan perundang-undangan. &adan "ang memegang kekuasaan kehakiman dan peradilan ini harus
dapa! bekera dengan baik dalam !ugas-!ugasn"a# sehingga dihasilkan pu!usan-pu!usan "ang obek!i, dan
!idak memihak dengan senan!iasa menunung !inggi hukum dan keadilan. 'arenan"a badan ini harus
bebas dari pengaruh kekuasaan lain a!au pengaruh kekuasaan pemerin!ahan.
'ekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan "ang merdeka un!uk men"elenggarakan peradilan
guna menegakkan hukum dan keadilan# !erlepas dari pengaruh kekuasaan pemerin!ah# seper!i dikehendaki
%asal +4 UUD 1945.
(5)
4al ini berar!i kekuasaan kehakiman "ang merdeka a!au independensi kekuasaan
kehakiman# !elah dia!ur se1ara kons!i!usional dalam UUD 1945. Dari konsep negara hukum seper!i "ang
digariskan oleh kons!i!usi#
(5)
maka dalam rangka melaksanakan %asal +4 UUD 1945# harus se1ara !egas
melarang kekuasaan pemerin!ahan negara 6ekseku!i,. un!uk memba!asi a!au mengurangi wewenang
kekuasaan kehakiman "ang merdeka "ang !elah diamin oleh kons!i!usi !ersebu!. Dengan demikian
kekuasaan kehakiman "ang merdeka !erlepas dari pengaruh kekuasaan pemerin!ah# sebagai upa"a un!uk
menamin dan melindungi kebebasan rak"a! dari kemungkinan !indakan sewenang-wenang dari
pemerin!ah.
*sas kekuasaan kehakiman "ang merdeka sebagai salah sa!u sendi pen"elenggaraan Negara
'esa!uan Republik Indonesia# !idak dapa! dipisahkan dari asas bahwa negara Indonesia adalah negara
berdasarkan kons!i!usi dan negara hukum. UUD 1945 menegaskan bahwa Indonesia adalah negara
hukum. Sealan dengan ke!en!uan !ersebu! maka salah sa!u prinsip pen!ing negara hukum adalah adan"a
aminan pen"elenggaraan kekuasaan kehakiman "ang merdeka# bebas dari pengaruh kekuasaan lainn"a#
un!uk men"elenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan.
Un!uk memahami asas kekuasaan kehakiman "ang merdeka# !idak !erlepas dari dok!rin
$on!es7uieu mengenai !uuan dan perlun"a 8pemisahan9 kekuasaan# "ai!u un!uk menamin adan"a dan
!erlaksanan"a kebebasan poli!ik anggo!a mas"araka! negara. $on!es7uieu memberikan ar!i kebebasan
poli!ik sebagai a tranquility of mind arising from the opinion each person has of his safety. In order to
have this liberty, it is requisite the government be so constituted as one man need not be afraid of
another.
(:)
'ebebasan poli!ik di!andai adan"a rasa !en!eram# karena se!iap orang merasa diamin
keamanann"a a!au keselama!ann"a. Un!uk mewuudkan kebebasan poli!ik !ersebu! maka badan
pemerin!ahan harus di!a!a sedemikian rupa agar orang !idak merasa !aku! padan"a# seper!i haln"a se!iap
orang !idak merasa !aku! !erhadap orang lain di seki!arn"a.
%ena!aan badan negara a!au pemerin!ahan "ang akan menamin kebebasan !ersebu!# menuru!
$on!es7uieu dilakukan dengan 1ara pemisahan badan pemerin!ahan ke dalam !iga 1abang kekuasaan.
Tanpa pemisahan i!u# maka !idak akan ada kebebasan. Dikemukakan oleh $on!es7uieu dalam The pirit
of The !a"s dalam pembenaran dok!rin pemisahan kekuasaan #separation of po"er$# bahwa- %hen the
legislative and e&ecutive po"ers are united in the same person, or in the same body of magistrates, there
can be no liberty' because apprehensions may arise' lest the same monarch or senate should enact
tyranical la"s, to e&ecute than in a tyranical manner. (gain, there is no liberty, if the )udiciary po"er be
not separated from the legislative and e&ecutive. %ere it )oined "ith the legislative, the live and liberty of
the sub)ect "ould be e&posed to arbitrary control' for the )udge "ould be then the legislator. %ere it
)oined to e&ecutive po"er, the )udge might behave "ith violence and oppression. There "ould be an end
of everything, "ere to some man, or the somebody, "eather of the nobbles or of the people, to the e&ercise
those three po"ers, that of enacting la"s, that of e&ecuting the public resolution and of trying the causes
of individuals.
(;)

*pabila kekuasaan kehakiman digabungkan dengan kekuasaan legisla!i,# maka kehidupan dan
kebebasan seseorang akan berada dalam sua!u kendali "ang dilakukan se1ara sewenang-wenang. Di lain
pihak# kalau kekuasaan kehakiman bersa!u dengan kekuasaan ekseku!i,# maka hakim mungkin akan selalu
ber!indak semena-mena dan menindas. Dengan demikian# di!inau dari aaran pemisahan kekuasaan
#separation of po"er$# kekuasaan kehakiman "ang merdeka merupakan bagian dari upa"a un!uk
menamin kebebasan dan men1egah kesewenang-wenangan.
Dalam sis!em ke!a!anegaraan Indonesia !idak dianu! aaran pemisahan kekuasaan #separation of
po"er$ Trias *olitica seper!i "ang dikemukakan oleh $on!es7uieu. Te!api dengan %erubahan UUD
1945 dapa! dika!akan bahwa Indonesia sedang membangun dok!rin hukum mengenai pemisahan
kekuasaan #separation of po"ers$ dan kewenangan masing-masing kekuasaan dimungkinkan adan"a
pengawasan #check$ !erhadap kewenangan kekuasaan lainn"a sehingga dapa! saling mengimbangi dalam
kese!araan dan kesederaa!an# agar !er1ip!a harmonisasi kekuasaan #harmoni+ation of po"ers$ berada
dalam keseimbangan #balances$# a!au check and balances among of po"ers, un!uk men1egah !imbuln"a
kesewenang-wenangan a!au pen"alahgunaan kekuasaan.
(9)

Dalam membangun dok!rin-dok!rin hukum sedemikian ini# dapa! dika!akan sebagai in!i dari
keseluruhan re,ormasi berbagai bidang di Indonesia.
(13)
Dengan konsep check and balances dimungkinkan
adan"a pengawasan dari sa!u kekuasaan !erhadap kekuasaan lainn"a di an!ara 1abang-1abang kekuasaan
ekseku!i,# legisla!i, dan "udisial# sehingga dapa! saling mengimbangi dalam kese!araan dan kesederaa!an
demi !er1apain"a harmonisasi kekuasaan berada dalam keseimbangan un!uk men1egah kesewenang-
wenangan a!au pen"alahgunaan kekuasaan. Dok!rin-dok!rin hukum dalam keseluruhan re,ormasi !ersebu!#
kemudian memun1ulkan pemikiran penggunaan konsep check and balances#
(11)
berkenaan dengan
kewenangan pengawasan !erhadap kekuasaan kehakiman.
$eskipun UUD 1945 !idak menganu! aaran pemisahan kekuasaan #separation of po"er$ Trias
*olitica seper!i "ang dikemukakan oleh $on!es7uieu !ersebu!# kekuasaan kehakiman "ang merdeka
harus !e!ap di!egakkan baik sebagai asas dalam negara hukum# maupun un!uk memungkinkan kekuasaan
kehakiman menamin agar pemerin!ahan !idak !erlaksana se1ara sewenang-wenang.
(1+)
Di!inau dari
dok!rin pemisahan kekuasaan #separation of po"ers$# kekuasaan kehakiman "ang merdeka merupakan
bagian dari upa"a un!uk menamin kebebasan dan men1egah kesewenang-wenangan. Dengan ka!a lain#
kekuasaan kehakiman "ang merdeka !erlepas dari pengaruh kekuasaan pemerin!ah# sebagai upa"a un!uk
menamin dan melindungi kebebasan rak"a! dari kemungkinan !indakan sewenang-wenang dari
pemerin!ah. Dengan demikian# kehadiran kekuasaan kehakiman "ang merdeka !idak lagi di!en!ukan oleh
s!elsel pemisahan kekuasaan #separation of po"er$ a!au s!elsel pembagian kekuasaan #distribution of
po"er$, !e!api sebagai sua!u conditio sine quanon bagi !erwuudn"a negara hukum# !eraminn"a
kebebasan ser!a pengendalian a!as alann"a pemerin!ahan negara.
(12)


'ekuasaan kehakiman "ang merdeka dapa! dika!akan sebagai sua!u re,leksi dari ,niversal
-eclaration of .uman /ights# dan International 0ovenant on 0ivil and *olitical /ights#
(14)
"ang di
dalamn"a dia!ur mengenai independent and impartial )udiciary. Di dalam ,niversal -eclaration of
.uman /ights# din"a!akan dalam (rticle 12, 3very one is entitled in full equality to a fair and public
hearing by in independent and impartial tribunal in the determination of his rights and obligations and of
any criminal charge against him. Se!iap orang berhak dalam persamaan sepenuhn"a didengarkan
suaran"a di muka umum dan se1ara adil oleh pengadilan "ang merdeka dan !idak memihak# dalam hal
mene!apkan hak-hak dan kewaibann"a dan dalam se!iap !un!u!an pidana "ang di!uukan kepadan"a.
(15)
Di
dalam International 0ovenant on 0ivil and *olitical /ights# dalam (rticle 14 din"a!akan# 5 in the
determination of any criminal charge against him, or of his rights and obligations in a suit at la",
everyone shall be entitled to a fair and public hearing by a competent, independent and impartial
tribunal established by la".
Unsur-unsur "ang dapa! di!arik dari rumusan di a!as "akni menghendaki- 6i. adan"a sua!u peradilan
#tribunal$ "ang di!e!apkan oleh sua!u perundang-undangan< 6ii. peradilan i!u harus independent# !idak
memihak #impartial$ dan competent< dan 6iii. peradilan diselenggarakan se1ara uur #fair trial$ dan
pemeriksaan se1ara !erbuka #public hearing$. Semua unsur-unsur !ersebu! !er1an!um dalam penelasan
%asal +4 dan +5 UUD 1945 sebelum perubahan dan diimplemen!asikan dalam Undang-undang Nomor 14
Tahun 19:3 o. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999# seper!i !elah di1abu! dan digan!ikan dengan
Undang-undang Nomor 4 Tahun +334# !en!ang 'ekuasaan 'ehakiman.
Dari konsep negara hukum seper!i digariskan dalam kons!i!usi %asal 1 a"a! 62. UUD 1945# maka
dalam rangka melaksanakan %asal +4 UUD 1945# harus se1ara !egas melarang kekuasaan pemerin!ahan
negara a!au ekseku!i, un!uk memba!asi dan mengurangi wewenang kekuasaan kehakiman "ang merdeka
a!au hakim "ang bebas dalam proses peradilan "ang !elah diamin oleh kons!i!usi !ersebu!.
&erkai!an dengan kekuasaan kehakiman "ang merdeka# dika!akan oleh Russell dalam To"ard a
6eneral Theory of 7udicial Independence8 ( theory of )udicial independence that is realistic and
analytically useful cannot be concerned "ith every inside and outside influence on )udges.
(15)
Dalam hal
hakim "ang bebas dalam proses peradilan# menuru! 'elsen- The )udges are, for instance, ordinarily
independent that is, they are sub)ect only to the la"s and not to the orders #instructions$ of superior
)udicial or administrative organs.
(1:)
Dalam proses peradilan hakim han"a !unduk kepada hukum dan
!idak !unduk kepada perin!ah a!au ins!ruksi dari organ "udisial a!au adminis!ra!i, "ang lebih !inggi.
&e!apa pen!ingn"a kekuasaan kehakiman# 4arold 0. =aski dalam 3lements of *olitics mengemukakan#
0ertainly no man can over estimate the importance of the mechanism of )ustice.
(1;)
Dalam kai!ann"a
kekuasaan kehakiman "ang merdeka# S1hel!ema dalam -e /echtsstaat, mengemukakan- 9eslissing
van rechtsgeschillen door en onafhankeli)kerechter is de basis voor een goed functionerend rechtssystem.
%il men ook garanderen dat de overheid +ich houdt aan het geldende recht, dan +al onafhankeli)ke
rechter over klachten van burgers dienaangaande moeten oordelen. (an de+e eis "ordt in ons
voldaan.
(19)

Dalam pen"elesaian sengke!a hukum oleh sua!u kekuasaan kehakiman "ang merdeka 6hakim "ang
bebas.# merupakan dasar bagi ber,ungsin"a sis!em hukum dengan baik. Dengan kekuasaan kehakiman
"ang merdeka# se!iap orang akan mendapa! aminan bahwa pemerin!ah akan ber!indak sesuai dengan
hukum "ang berlaku# dan dengan han"a berdasarkan hukum "ang berlaku i!u kekuasaan kehakiman "ang
merdeka bebas memu!us sua!u perkara.
Di Indonesia kekuasaan kehakiman dia!ur dalam berbagai undang-undang sesuai dengan
lingkungan peradilan masing-masing. &erkai!an dengan kekuasaan kehakiman "ang merdeka# dalam
%asal 1 Undang-undang Nomor 4 !ahun +334# !en!ang 'ekuasaan 'ehakiman# memberikan ba!asan
mengenai ruang lingkup 8merdeka9# "ai!u bahwa kekuasaan kehakiman adalah kekuasaan negara "ang
merdeka un!uk men"elenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan keadilan berdasarkan
%an1asila# demi !erselenggaran"a negara hukum Republik Indonesia. 'ebebasan dalam melaksanakan
wewenang "udisial bersi,a! !idak mu!lak# karena !ugas hakim adalah un!uk menegakkan hukum dan
keadilan berdasarkan %an1asila# sehingga pu!usann"a men1erminkan rasa keadilan rak"a! Indonesia.
'ekuasaan kehakiman "ang merdeka bukan berar!i bahwa kekuasaan kehakiman dapa!
dilaksanakan sebebas-bebasn"a !anpa rambu-rambu pengawasan# oleh karena dalam aspek bera1ara di
pengadilan dikenal adan"a asas umum un!uk berperkara "ang baik #general principles of proper )ustice$,
(+3)
dan pera!uran-pera!uran "ang bersi,a! prosedural a!au hukum a1ara "ang membuka kemungkinan
diaukann"a berbagai upa"a hukum. Dengan demikian dalam hal ,ungsi kehakiman adalah keseluruhan
rangkaian kegia!an berupa mengadili sua!u perkara sengke!a "ang indi>idual konkre! dan dalam kai!ann"a
dengan konsep kekuasaan kehakiman "ang merdeka# "ang dalam kon!eks hukum melipu!i wewenang#
o!ori!as# hak dan kewaiban# maka kekuasaan kehakiman dapa! diar!ikan sebagai kekuasaan# hak dan
kewaiban un!uk menen!ukan apa dan bagaimana norma hukum !erhadap kasus kon,lik-indi>idual-
konkre! "ang diaukan kepadan"a# maka kekuasaan kehakiman !erika! pada pera!uran-pera!uran "ang
bersi,a! prosedural "ang disebu! 4ukum *1ara. 'ekuasaan kehakiman "ang merdeka "ai!u !erwuud
dalam kebebasan hakim dalam proses peradilan# dan kebebasan hakim dalam menalankan
kewenangann"a ini# ada rambu-rambu a!uran hukum ,ormal dan hukum ma!erial# ser!a norma-norma
!idak !er!ulis "ang disebu! asas umum pen"elenggaraan peradilan "ang baik #general principles of proper
)ustice$.
(+1)
Dengan ka!a lain# kekuasaan peradilan !erika! pada a!uran hukum ma!erial dan pera!uran-
pera!uran "ang bersi,a! prosedural "akni hukum a1ara. Dengan demikian a!uran hukum ma!erial dan
pera!uran-pera!uran "ang bersi,a! prosedural# dapa! dika!akan sebagai ba!as norma!i, !erhadap kebebasan
kekuasaan peradilan a!au kebebasan hakim dalam proses peradilan.
'ekuasaan kehakiman merupakan sua!u manda! kekuasaan negara "ang dilimpahkan kepada
kekuasaan kehakiman. $anda! kekuasaan negara un!uk sepenuhn"a mewuudkan hukum dasar "ang
!erdapa! dalam rechtsidee un!uk diwuudkan dalam sua!u kepu!usan hukum "ang indi>idual dan konkre!#
un!uk di!erapkan pada sua!u perkara hukum "ang uga indi>idual konkre!.
(++)
Dengan perka!aan lain#
kekuasaan kehakiman dapa! diar!ikan sebagai kewenangan dan kewaiban un!uk menen!ukan apa dan
bagaimana norma hukum !erhadap kasus kon,lik-indi>idual-konkre! "ang diaukan kepadan"a dengan
memperha!ikan hukum dasar negara.
(+2)
Dengan demikian dalam sis!em hukum nasional "ang berlaku#
pen"elesaian hukum dalam perkara "ang indi>idual konkre! han"a ada pada sa!u !angan "ai!u pada
kekuasaan kehakiman. 4al demikian berlaku !idak saa un!uk perkara-perkara konkre! "ang berkai!an
dengan persengke!aan hukum "ang !eradi di an!ara sesama warga negara# !e!api uga berlaku un!uk
perkara-perkara "ang men"angku! sengke!a an!ara warga negara dan pemerin!ah.
(+4)

Dari uraian di a!as# dapa! diambil simpulan penger!ian bahwa dalam kekuasaan kehakiman "ang
merdeka !erkandung !uuan a!au konsep dasar# "ai!u-
61. Sebagai bagian dari sis!em pemisahan kekuasaan #separation of po"er$ a!au pembagian
kekuasaan#distribution of po"er$ di an!ara badan-badan pen"elenggara negara.
6+. Sebagai bagian dari upa"a un!uk menamin dan melindungi kebebasan rak"a!.
62. Un!uk men1egah kemungkinan !indakan sewenang-wenang dari pemerin!ah.
64. Sebagai sua!u conditio sine quanon bagi !erwuudn"a negara hukum dan pengendalian a!as alann"a
pemerin!ahan negara.

Anda mungkin juga menyukai