0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
48 tayangan9 halaman
Modul ini membahas tentang hiperbilirubinemia pada neonatus dengan tujuan melatih peserta untuk mampu mendiagnosis dan menatalaksana kondisi tersebut. Hiperbilirubinemia merupakan fenomena klinis umum pada bayi baru lahir akibat akumulasi bilirubin di dalam darah. Bilirubin berasal dari proses degradasi eritrosit dan protein heme oleh enzim hemooksigenase dan dimetabolisir di hati menjadi asam empedu untuk
Modul ini membahas tentang hiperbilirubinemia pada neonatus dengan tujuan melatih peserta untuk mampu mendiagnosis dan menatalaksana kondisi tersebut. Hiperbilirubinemia merupakan fenomena klinis umum pada bayi baru lahir akibat akumulasi bilirubin di dalam darah. Bilirubin berasal dari proses degradasi eritrosit dan protein heme oleh enzim hemooksigenase dan dimetabolisir di hati menjadi asam empedu untuk
Modul ini membahas tentang hiperbilirubinemia pada neonatus dengan tujuan melatih peserta untuk mampu mendiagnosis dan menatalaksana kondisi tersebut. Hiperbilirubinemia merupakan fenomena klinis umum pada bayi baru lahir akibat akumulasi bilirubin di dalam darah. Bilirubin berasal dari proses degradasi eritrosit dan protein heme oleh enzim hemooksigenase dan dimetabolisir di hati menjadi asam empedu untuk
Pencapaian kompetensi Sesi di dalam kelas : 2 X 50 menit (classroom session) Sesi dengan fasilitasi Pembimbing : 3 X 50 menit (coaching session) Sesi praktik dan pencapaian kompetensi: 4 minggu (facilitation and assessment)* * Satuan aktu ini merupakan perkiraan untuk mencapai kompetensi dengan catatan ba!a pelaksanaan modul dapat dilakukan bersamaan dengan modul lain secara kompre!ensif" Tujuan umum Setela! mengikuti modul ini peserta didik dipersiapkan untuk mempun#ai ketrampilan di dalam tatalaksana !iperbilirubinemia neonatorum indirek dan direk melalui pemba!asan pengalaman klinis dengan dida!ului serangkaian kegiatan berupa pre-test$ diskusi$ role play$ dan berbagai penelusuran sumber pengeta!uan" Tujuan khusus Setela! mengikuti modul ini peserta didik akan memiliki kemampuan untuk: %" &ema!ami metabolisme bilirubin dan patofisiologis !iperbilirunemia pada neonatus 2" &enegakkan diagnosis !iperbilirubinemia direk dan indirek melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik$ dan pemeriksaan penun'ang 3" &enatalaksana medis dan persiapan pra(beda! !iperbilirubinemia direk dan indirek 4" &encega!$ mendiagnosis$ dan tata laksana komplikasi !iperbilirubinemia direk dan indirek Strategi pembelajaran Tujuan 1. &ema!ami metabolisme bilirubin dan patofisiologis !iperbilirunemia pada neonatus )ntuk mencapai tu'uan ini maka dipili! metode pembela'aran berikut ini: Interactive lecture. Small group discussion. Peer assisted learning (PAL). Computer-assisted Learning. Must to know key points: &etabolisme bilirubin *aktor risiko !iperbilirubinemia pada neonatus Patofisiologis !iperbilirubinemia pada neonatus &embedakan !iperbilirunemia fisiologis dan non fisiologis % Tujuan 2. &enegakkan diagnosis !iperbilirubinemia direk dan indirek melalui anamnesis$ pemeriksaan fisis$ dan pemeriksaan penun'ang )ntuk mencapai tu'uan ini maka dipili! metode pembela'aran berikut ini: Interactive lecture. ournal reading and revie!. "ideo dan CAL. #edside teaching. Studi +asus dan Case $inding. Praktek mandiri dengan pasien raat 'alan dan raat inap" Must to know key points (sedapat mungkin pili! specific features% signs & symptoms) ,namnesis: faktor risiko maternal dan neonatal$ ge'ala klinis #ang rele-an Pemeriksaan fisis berkaitan dengan kadar bilirubin direk dan indirek di dalam dara! Pemeriksaan penun'ang (laboratorium$ pencitraan) Tujuan 3. &enatalaksana medis dan persiapan pra(beda! !iperbilirubinemia direk dan indirek )ntuk mencapai tu'uan ini maka dipili! metode pembela'aran berikut ini: Interactive lecture. ournal reading and revie!. Small group discussion. .ideo dan /,0" Praktek pada model (ba#i) dan Penuntun 1ela'ar" #edside teaching. Studi +asus dan Case $inding. Praktek mandiri dengan pasien raat 'alan dan raat inap" Must to know key points: 1erbagai macam terapi sinar Peralatan terapi sinar ,lat dan ba!an transfusi tukar 1erbagai teknik operasi$ persiapan pra(beda!$ dan pengaasan pasca beda! Tujuan 4. &encega!$ mendiagnosis$ dan tata laksana komplikasi !iperbilirubinemia direk dan indirek
)ntuk mencapai tu'uan ini maka dipili! metode pembela'aran berikut ini: Interactive lecture. ournal reading and revie!. Small group discussion. .ideo dan /,0" #edside teaching. 2 Studi +asus dan Case $inding. Praktek mandiri dengan pasien raat 'alan dan raat inap" Must to know key points: ,lgoritme tatalaksana !iperbilirubinemia 2iagnosis komplikasi (a"l" ketulian$ retardasi fisik dan mental): anamnesis$ pemeriksaan fisis$ dan pemeriksaan penun'ang Persiapan Sesi &ateri presentasi dalam program po!er point: 3iperbilirubinemia neonatorum Slide % : Penda!uluan 2 : 2efinisi 3 : 4pidemiologi 4 : Patogenesis dan faktor risiko 5 : &anifestasi klinis 5 : Pemeriksaan penun'ang 6 : 7erapi sinar 8 : 7ransfusi tukar 9 : Persiapan pra(beda! dan pengaasan pasca beda! %0 : +omplikasi dan pencega!an %% : ,lgoritme %2 : Prognosis %3 : +esimpulan +asus : %" 3iperbilirubinemia indirek pada ba#i baru la!ir 2" 1ilirubin enselopati 3" 3iperbilirubinemia direk pada ba#i baru la!ir Sarana dan ,lat 1antu 0ati! : o Penuntun bela'ar (learning guide) terlampir o 7empat bela'ar (training setting): kamar bersalin$ bangsal ba#i$ kamar tindakan" Kepustakaan %" /lo!ert# :P$ 4ic!enald 4/$ Stark ,;" &anual of neonatal care" 4disi ke(5" P!iladelp!ia: 0ippincott <illiams = <ilkins> 2008" 2" 1lackbum S7$ editors" 1iirubin metabolism" &aternal$ fetal and neonatal p!#siolog#$ a clinical perspecti-e" 4disi ke(3" &issiori: Saunders> 2006" 3" ?omella 7" @eonatolog# management procedures on(call problems$ diseases$ and drugs" 4disi ke(5" @e Aork: 0ange medical booksB&c?ra 3ill> 2006" 4" +laus &3$ *anaroff ,," /are of t!e !ig! risk neonates" 4disi ke(5" P!iladelp!ia: <1 Saunders> 200%" 5" &adan ," &acma!on$ :;" Ste-enson 2+" @eonatal !#perbilirubinemia" 2alam: 7aeusc! 3<$ 1allard ;,$ ?leason /,$ pen#unting" ,-er#Cs 2iseases of t!e @eborn" 4disi ke(8" P!iladelp!ia: <1 Saunders /o> 2005" !" %225(53" 3 5" ,merican ,cadem# of Pediatrics" Practice Parameter: &anagement of 3#perbilirubinemia in neborn$ infant 35 or more eeks of gestation" /linical Practice ?uidelines" Pediatrics 2004> %%4:296(3%5" 6" &aisel &:" :aundice"$ dikutip ole! .olpe: 1ilirubin and brain in'ur#$ neurolog# of t!e neborn" 4disi ke(5" P!iladelp!ia: P, <1 Saunders$ 2005" !" 52%(45" 8" 3ansen 7<;" Pioneers in scientific stud# of neonatal 'aundice and kern icterus" Pediatrics" 2000>%05:%(6" 9" /obra &,$ <!itfield :&" 7!e c!allenge of pre-enting neonatal bilirubin encelop!at#: protocol in ell neborn nurser#$ 1)&/" Proceedings 2005> %8: 2%6(9" %0" Springers S /" kern icterus$ 4medicine" @o-ember 2004" 2iundu! dari: !ttp:BB"emedicine"com" %%" <3D" 7ata laksana ikterus neonatorum" 2ikutip ole! 37, Endonesia" 2epkes ;E$ 2004" Kompetensi &ema!ami dan melakukan tata laksana !iperbilirubinemia indirek dan direk pada neonatus Gambaran umum 3iperbilirubinemia merupakan sala! satu fenomena klinis #ang paling sering ditemukan pada neonatusBba#i baru la!ir (110)" 3iperbilirubinemia pada neonatus atau disebut 'uga ikterus neonatorum adala! keadaan klinis pada neonatus #ang ditandai pearnaan kuning pada kulit$ mukosa$ sklera akibat dari akumulasi bilirubin (indirek maupun direk) di dalam serumBdara! #ang secara klinis akan mulai tampak di daera! muka$ apabila kadarn#a mencapai 5(6mgBd0" +e'adian !iperbilirubinemia pada ba#i cukup bulan sekitar 50(60F$ ba!kan pada ba#i kurang bulan (1+1)Bba#i berat la!ir renda! (110;) 'au! lebi! tinggi" 0ebi! dari 85F 1/1 #ang diraat kembali dalam minggu pertama ke!idupan karena !iperbilirubinemia neonatal tersebut" <alaupun !iperbilirubinemia pada neonatus ke'adiann#a tinggi$ tetapi !an#a sebagian kecil #ang bersifat patologis #ang mengancam kelangsungan !idup neonatus tersebut baik akibat peninggian bilirubin indirek (!iperbilirubinemia ensefalopati) maupun !iperbilirubinemia direk akibat !epatitis neonatal ataupun atresia biliaris" 1ilirubin baik indirek maupun direk berasal dari degradasi$ peng!ancuranBproses !emolisis dari eritrosit (!eme eritrosit) maupun dari mioglobin dan katalase (heme protein) di dalam sistem retikulo endotelial (;4S) ole! enGim !aem oksigenase men'adi bili-erdin$ #ang selan'utn#a ole! enGim bilirubin reduktase diruba! men'adi bilirubin indirek" Secara difusi bilirubin indirek ini akan masuk ke dalam sistem sirkulasi dara! #ang selan'utn#a akan diikat ole! albumin serum (albumin(bilirubin binding)" +emudian bilirubin ini dibaa ke dalam !ati melalui membran sinusoid lalu ditangkap ole! protein A dan H$ selan'utn#a ditransfer ke retikulum endoplasmi !alusBkasar" 2i sini akan dimetabolisir ole! enGim uridine diphosphate glucuronosyl transferase ()2P?(7) men'adi bilirubin mono dan diglukoronid #ang larut dalam air" Pada proses selan'utn#a bilirubin direk ini diruba! men'adi garam empedu dan disalurkan ke kandung empedu untuk digunakan dalam proses pencernaan lemak di usus" Pada ta!ap ak!ir produk bilirubin ini akan dikeluarkan men'adi sterkobilin melalui feses dan urobilinBurobilinogin melalui gin'al dalam urin" :ika neonatus dipuasakan terlalu lama$ di dalam usus garam empedu ini ole! I 4 glukoronidase #ang dapat meng!idrolisa monoglukoronida dan diglukoronida kembali men'adi bilirubin indirek #ang selan'utn#a diabsorsi kembali ter'adila! proses entero!epatik$ se!ingga bilirubin indirek meningkat di dalam dara!" Pada proses !emolitik #ang meningkatB!ebat #ang ter'adi akibat keadaan(keadaan seperti inkompabilitas ,1D$ ;!$ defisiensi enGim ?5P2$ polisitemia$ sefal !ematom$ sepsis$ asfiksia$ !ipoalbunemia$ !ipotermia$ !ipoglikemia$ prematuritas$ dan lain(lain membuat produksi bilirubin indirek dalam !ari(!ari pertama ke!idupan meningkat ta'am" 1ilirubin indirek bebas tersebut akan menembus saar dara! otak ('lood 'rain 'arrier) dan dideposit di dalam sel(sel neuron s#araf #ang akan menimbulkan efek toksik ter!adap susunan saraf pusat (SSP)" Pada keadaan trauma serebral ('rain in(ury) bilirubin indirek terikat pun dapat menembus saar dara! otak dan bersifat toksik ter!adap SSP" ,k!irn#a ancaman bilirubin ensefalopati tidak ter!indarkan" Pada infeksi 7D;/3 k!ususn#a /&. #ang fase lan'utBdesiminata di dalam organ !ati$ dapat menimbulkan atresia biliaris #ang akan men#ebabkan peninggian bilirubin direk baik di dalam dara! maupun di dalam !ati sendiri" Sebagai manisfestasi klinis akibat peninggian bilirubin (indirek maupun direk) di dalam dara! akan memberikan arna kuning pada kulit mukosa dan sklera #ang akan men#ebar secara sefalo kaudal dan dapat di nilai secara klinis dengan pemeriksaan +remer (E$ EE$ EEE$ E.$ .)$ selain itu kencing dan berak ba#i akan berarna kuning" :ika kadar bilirubin indirek tinggi akan berba!a#a karena menimbulkan efek toksik pada sel(sel s#araf pusat #ang klinis ba#i men'adi tidak mau menetek$ letargi$ ke'ang$ koma$ dan lain( lain" 1ila bilirubin direk #ang tinggi dan adan#a atresia biliaris$ selain ba#i tampak kuning #ang menetap (cholestatic (oundice)$ 'uga berak ba#i men'adi puti! seperti dempul dan pembesaran !ati" )ntuk menegakkan diagnosis !iperbilirubinemia (indirek dan direk) pada neonatus diperlukan pemeriksaan penun'ang: dara! tepi$ gol dara!$ ;!$ coombs tes direk dan indirek$ bilirubin total dan direk$ enGim ?5P2$ kultur dara!$ 7D;/3$ )S? abdomen" 2alam menegakan diagnosis !iperbilirubinemia pada neonatus !arus ditentukan apaka! patologisBfisiologis" 3iperbilirubinemia patologis adala!: +uning ter'adi sebelumBdalam 24 'am pertama Setiap peningkatan bilirubin serum memerlukan foto terapi" Peningkatan kadar bilirubin total serum J 0$5 mgBdlB'am" ,dan#a tanda(tanda pen#akit #ang mendasari pada setiap ba#i (munta!$letargi$ malas menetek$ 11 turun cepat$ apnea$ ta!ipnea$ su!u labil)" 7erdapat faktor resiko" Ekterus berta!an setela! 8 !ari pada 1/1$ setela! %4 !ari 1+1" 1ilirubin direk J2mgBd0" 2i luar kriteria tersebut di atas adala! batasan fisiologis"
Bilirubin ensefalopati a" 1ilirubin ensefalopati akut: %" *ase aal (beberapa !ari pertama ke!idupan): ikterus berat$ letargis$ menginap lema!" 2" *ase intermediet: stupor$ iritabel$ !ipertonus$ bisa demam$ tangis melengking$ mengantuk" 5 3" *ase lan'ut: (lebi! dari % minggu): kerusakan SSP menetap$ diaali tangis melengking$ tak bisa menetek$ !ipotoni$ apnea$ stupor sampai koma$ kadang(kadang ke'ang$ bisa meninggal" b" 1ilirubin ensefalopati kronis: %" *ase aal: (ta!un pertama ke!idupan): !ipotonia$ !iperreleksi$ keterlambatan perkembangan motorik" 2" *ase setela! % ta!un ke!idupan: tonic-nec) refle* (K)$ gangguan ekstra piramidal$ -isual$ pendengaran$ intelektual minor" Tatalaksana a" 3iperbilirubinemia indirek: %" *ototerapi 2" 7ranfusi tukar 3" 3idrasi (asupan cairan) 4" 7in protoporp!#rin 5" ,nti ke'ang (pada ensefalopati bilirubin) b" 3iperbilirubinemia direk: tergantung etiologi$ terapi sesuai pen#akit pen#ebab ikterus" Pada atresia biliaris bila akan dilakukan koreksi beda!$ !arus dilakukan persiapan pra(beda!" Prognosis Prognosis baik pada !iperbilirubinemia patologis #ang tanpa komplikasi" Pencegahan Pencega!an deteksi dini !iperbilirubinemia (indirek dan direk) patologis se!ingga tatalaksana dini dapat mencega! komplikasi (bilirubin ensefalopati$ sirosis !epatis bilier)"
PENUNTUN BEL!" #Learning guide$ 0akukan penilaian kiner'a pada setiap langka! B tugas dengan menggunakan skala penilaian di baa! ini: 1 Perlu perbaikan 0angka! atau tugas tidak diker'akan secara benar$ atau dalam urutan #ang sala! (bila diperlukan) atau diabaikan 2 %ukup 0angka! atau tugas diker'akan secara benar$ dalam urutan #ang benar (bila diperlukan)$ tetapi belum diker'akan secara lancar 3 Baik 0angka! atau tugas diker'akan secara efisien dan diker'akan dalam urutan #ang benar (bila diperlukan) @ama peserta didik 7anggal @ama pasien @o ;ekam &edis 5 PENUNTUN BEL!" &'TE"U( NE)NT)"U* No 'egiatan + langkah klinik 'ese,patan ke 1 2 3 4 - &. N*NE(&( %" Sapa pasien dan keluargan#a$ perkenalkan diri$ 'elaskan maksud ,nda" 2" 7an#akan kelu!an utama (timbuln#a kuning) Suda! berapa lama timbuln#a arna kuning sampai dibaa ke drBP+&B;S <arna kuning meluas sampai di manaL 3" Selain kuning$ kelu!an lain apaL (malas minum$ ke'ang$ tak sadar) 4" 1erapa umur ke!amilanL (minggu) 5" 1erapa berat la!irL (+g) 5" ,paka! golongan dara! dan ;! (ibu = bapak) 6" ,daka! pen#akit #ang diturunkan ber!ubungan dengan kuningL (defisiensi ?5P2$ megakolon kongenital$ dan lainn#a) 8" ,daka! ria#at pen#akit perinatal #ang ber!ubungan dengan kuningL (+,-C.) 9" ,daka! ria#at persalinan #ang mempengaru!i kuningL (+PS<$ gaat 'anin$ asfiksia la!ir$ dll) %0" 1agaimana cara persalinanL (spontanBtindakan) %%" ,paka! susu #ang diberikanL (,SEBformula) &&. PE*E"&'(N !(*N& %" 7erangkan pada orangtua ba!a ba#in#a akan dilakukan pemeriksaan 'asmani 2" 7entukan keadaan ikterusn#a: fisiologisBnon(fisiologis 3" 7entukan dera'at sakitn#a: ringanBberat 4" 0akukan penilaian keadaan umum: kesadaran 5" Periksa tanda -ital: *rekuensi den#ut 'antung$ 72$ respirasi$ su!u 5" Periksa masa gestasi dalam minggu (2uboitG$ @e 1allard) 6" Periksa antopometri: 10B11$ P1$ 0+ 8" 7entukan pertumbu!an intra uterin: S&+$ 1&+$ +&+ 9" Periksa kepala: a" ,daka! trauma la!irL b" ,daka! cacat baaan c" &ata: ikterusBpucatBperdara!an d" &ulut: trauma la!irBcacat baaan e" &uka: plet!oraBpucatBikterik %0" Periksa le!er: cacat baaan (struma) %%" Periksa dada: :antung: /32Btidak Paru: gangguan nafasL %2" Periksa abdomen: inspeksi$ palpasi$ perkusi$ auskultasi 3epar: !epatomegaliL 0ien: splenomegaliL %3" 4kstremitas: <arna: ikterus$ sianosis 3ipotoni 3ipertoni &&&. PE*E"&'(N LB)"T)"&U* %" Periksa dara! lengkap (3b$ 0$ 3t$ 7r$ 3itung 'enis) 2" Periksa golongan dara!: ba#i$ ibu 6 ./T" T&L&' 1erikan tanda dalam kotak #ang tersedia bila keterampilanBtugas tela! diker'akan dengan memuaskan$ dan berikan tanda bila tidak diker'akan dengan memuaskan serta 7B2 bila tidak dilakukan pengamatan *e,uaskan 0angka!B tugas diker'akan sesuai dengan prosedur standar atau penuntun Ti0ak ,e,uaskan 7idak mampu untuk menger'akan langka!B tugas sesuai dengan prosedur standar atau penuntun T+. Ti0ak 0ia,ati 0angka!$ tugas atau ketrampilan tidak dilakukan ole! peserta lati! selama penilaian ole! pelati! @ama peserta didik 7anggal @ama pasien @o ;ekam &edis ./T" T&L&' &'TE"U( NE)NT)"U* No. Langkah + kegiatan 1ang 0inilai 2asil penilaian &emuaskan 7idak memuaskan 7idak diamati &. N*NE(&( %" Sikap profesionalisme: &enun'ukkan peng!argaan 4mpati +asi! sa#ang &enumbu!kan keperca#aan Peka ter!adap ken#amanan pasien &ema!ami ba!asa tubu! 2" &enarik kesimpulan mengenai timbuln#a ikterus neonatorum fisiologis atau non(fisiologis 3" &encari ge'ala lain 'ika ikterus neonatorum non(fisiologis 4" &encari kemungkinan pen#ebab ikterus non( fisiologis 5" &encari keadaanBkondisi #ang memperberat ikterus &&. PE*E"&'(N !(*N& %" Sikap profesionalisme: &enun'ukkan peng!argaan 4mpati +asi! sa#ang &enumbu!kan keperca#aan Peka ter!adap ken#amanan pasien &ema!ami ba!asa tubu! 8 2" &enentukan kesan sakit 3" &enentukan kesadaran 4" Penilaian tanda -ital 5" Penilaian masa gestasi 5" Penilaian antropometri 6" &enentukan pertumbu!an 8" Pemeriksaan kepala 9" Pemeriksaan le!er %0" Pemeriksaan dada %%" Pemeriksaan abdomen %2" Pemeriksaan ekstremitas &&&. U(ULN PE*E"&'(N LB)"T)"&U* +etrampilan dalam memili! rencana pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosis dan etiologi" &3. .&4N)(&( +etrampilan dalam memberikan argumen dari diagnosis ker'a #ang ditegakkan" 3. TTL'(N PEN4EL)LN %" &enegakkan diagnosis dini ikterus neonatorum non(fisiologis 2" 7atalaksana dini terapi sinar danB atau transfusi tukar untuk mencega! kernikterus$ atas pertimbangan klinis$ ekonomi$ sosial$ buda#a$ serta nilai #ang dianut pasien$ pili!an pasien$ dan efek samping 3" &emantau pasca terapi 3&. PEN%E42N &enerangkan kepada keluarga pasien untuk mengantisipasi dampak komplikasi #ang ter'adi akibat kernikterus apabila tidak dideteksi dan terapi dini pada ikterus neonatorum #ang non( fisiologis" Peserta 0in1atakan5 0a#ak 7idak la#ak melakukan prosedur Tan0a tangan pe,bi,bing ( @ama 'elas ) Tan0a tangan peserta 0i0ik P"E(ENT(&5 Poer points 0ampiran ( skor$ dll) ( @ama 'elas ) 9 'otak ko,entar
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis