0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
26 tayangan28 halaman
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki lulusan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Paradigma pendidikan berbasis kompetensi mencakup kurikulum, pedagogi, dan penilaian yang menekankan pada standar hasil belajar. Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran berpusat pada peserta didik dan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan menantang.
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki lulusan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Paradigma pendidikan berbasis kompetensi mencakup kurikulum, pedagogi, dan penilaian yang menekankan pada standar hasil belajar. Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran berpusat pada peserta didik dan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan menantang.
Kurikulum berbasis kompetensi menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki lulusan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Paradigma pendidikan berbasis kompetensi mencakup kurikulum, pedagogi, dan penilaian yang menekankan pada standar hasil belajar. Pendekatan kontekstual dalam pembelajaran berpusat pada peserta didik dan menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan dan menantang.
KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Pendidikan Berbasis Kompetensi Pendidikan yang menekankan pada kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu jenjang pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional, mencakup komponen: Pengetahuan Kesehatan Keterampilan Akhlak Kecakapan Ketaqwaan Kemandirian Kewarganegaraan Kreatifitas
Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003 pasal 1 ayat1: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dari definisi pendidikan tersebut dikemukakan bahwa pendidikan adalah proses memanusiakan manusia melalui proses pembelajaran dalam bentuk aktualisasi potensi peserta didik menjadi kemampuan atau kompetensi.
Menurut Hall dan Jones (1979:29) Kompetensi adalah: Pernyataan yang menggambarkan penampilan kemampuan tertentu secara bulat dan merupakan perpaduan antara pengetahuan dan kemampuan yang dapat diamati dan diukur
Paradigma Pendidikan Berbasis Kompetensi menurut Wilson (2001) ; mencakup kurikulum, paedagogik, dan penilaian yang menekankan pada standar atau hasil. Kuirikulum berisi bahan ajar yang diberikan kepada peserta didik melalui proses pembelajaran. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan paedagogik yang mencakup strategi atau metoda mengajar. Tingkat keberhasilan belajar yang dicapai peserta didik dapat dilihat pada hasil belajar yang mencakup ujian, tugas-tugas dan pengamatan.
Implikasi penerapan pendidikan berbasis kompetensi adalah perlunya pengembangan silabus dan sistem penilaian yang menjadikan peserta didik mampu mendemonstrasikan keterampilan sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan mengintegrasikan life skill
Silabus adalah acuan untuk merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran
Sistem penilaian mencakup indikator dan instrumen penilaiannya
Kurikulum Berbasis Kompetensi LANDASAN :
UUD 1945, GBHN, UU No. 20 th 2003 (Sisdiknas), UU No. 22 th 1999 (Otonomi Daerah), UU No. 25 tahun 2000 (Propenas), PP No. 25 th 2000 (Kewenangan Pemerintah dan Pemerintah Daerah),
KERANGKA DASAR KURIKULUM BERBASISI KOMPETENSI
Standar Kompetensi (SK) Komp. Lulusan Komp. Lintas Kurikulum Komp. Mata Pelajaran Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah (PKBS) MBS, Kolaborasi Horizontal dan Vertikal Penilaian Berbasis Kelas (PBK) Internal, Mengacu pada Kompetensi, Mengacu pada kriteria/Patokan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) Berpusat pd Peserta Didik, Kontekstual, Menantang dan Menyenangkan
PENGERTIAN KURIKULUM
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Berbasisi Kompetensi berisi seperangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi yang dibakukan untuk mencapai tujuan nasional, cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah, sekolah atau madrasah. KONSEP DASAR KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI Menyiapkan lulusan menguasai seperangkat kompetensi yang bermanfaat bagi kehidupannya
KOMPETENSI Pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak
STANDAR KOMPETENSI Pernyataan tentang kompetensi yang harus dikuasai siswa dalam mempelajari suatu mata pelajaran
KOMPETENSI DASAR Kompetensi minimal yang mencakup pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), sikap dan nilai (afektif) yang harus dicapai siswa pada bagian tertentu dari suatu mata pelajaran. PRINSIP PENGEMBANGAN Orientasi hasil (output oriented) dalam bentuk kompetensi Berbasis pada kompetensi dasar sebagai national platform Penguasaan kompetensi dasar setelah siswa menyelesaikan pendidikannya Pendidikan utuh dan menyeluruh (karakter, akademik, keterampilan, kesehatan, dan apresiasi seni) Ketuntasan belajar (mastery learning) Komprehensif, berkesinambungan, belajar sepanjang hayat Diversifikasi kurikulum
SUBSTANSI PENGEMBANGAN Peningkatan Keimanan, Budi Pekerti Luhur, dan Penghayatan Nilai-Nilai Budaya Keseimbangan etika, logika, estetika, dan kinestetika Perkembangan pengetahuan dan teknologi informasi Pengembangan kecakapan hidup Penguatan integritas nasional Pengelolaan Kurikulum Berbasis Sekolah
Mengacu pada Visi dan Misi Sekolah Pengembangan perangkat kurikulum (a.l. silabus) Pemberdayaan tenaga kependidikan dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan mutu hasil belajar Pemantauan dan Penilaian untuk meningkatkan efisiensi, kinerja dan kualitas pelayanan terhadap peserta didik Berkolaborasi secara horizontal (sekolah lain, Komite Sekolah, Organisasi Profesi), dan vertikal (Dewan dan Dinas Pendidikan)
KOMPONEN DOKUMEN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI BUKU KERANGKA DASAR
BUKU STANDAR KOMPETENSI BAHAN KAJIAN
BUKU STANDAR KOMPETENSI MATA PELAJARAN
BUKU PEDOMAN-PEDOMAN
Kegiatan Belajar Mengajar
Berpusat pada peserta didik Mengembangkan kreativitas Menciptakan kondisi yang menyenangkan dan menantang Kontekstual Menyediakan pengalaman belajar yang beragam Belajar melalui berbuat CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
Pengertian CTL Suatu konsepsi yang membantu guru untuk mengkaitkan konten mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara, dan tenaga kerja. Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang memungkinkan siswa menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam memecahkan masalah-masalah dunia nyata atau masalah-masalah yang disimulasikan. Tujuh Unsur Kunci CTL Diawali dengan kegiatan pengamatan dalam rangka untuk memahami suatu konsep. 1. Inquiri (Inquiry) Siklus yang terdiri dari kegiatan mengamati, bertanya, menganalisis, dan merumuskan teori, baik secara individu maupun bersama-sama dengan teman lainnya. Mengembangkan dan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis. 2. Bertanya (Questioning) Digunakan oleh guru untuk mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa. Digunakan oleh siswa selama melakukan kegiatan berbasis inquiri. 3. Konstruktivisme (Costructivism) Membangun pemahaman oleh diri sendiri dari pengalaman-pengalaman baru berdasarkan pada penga- laman sebelumnya. Pemahaman yang mendalam dikembangkan melalui pengalaman-pengalaman bermakna. Mengukur kemampuan dan keterampilan siswa. Mempersyaratkan penerapan pengetahuan atau keterampilan. Penilaian produk atau kinerja. 6. Penilaian Autentik (Authentic Assessment) Tugas-tugas yang kontekstual dan relevan. Proses dan produk dua-duanya dapat diukur. 7. Refleksi (Reflection) Cara-cara berpikir tentang apa-apa yang telah kita pelajari. Merevisi dan merespon kepada kejadian, aktivitas, dan pengalaman. Mencatat apa yang telah kita pelajari, bagaimana kita merasakan ide-ide baru Dapat berupa berbagai bentuk: jurnal, diskusi, maupun hasil karya / seni. Pendekatan Pengajaran Kontekstual Pendekatan pengajaran kontekstual haruslah menekankan hal-hal sebagai berikut. 1. Belajar Berbasis Masalah (Problem-Base Learning) Menggunakan konteks masalah dunia nyata untuk belajar berpikir kritis dan keterampilan memecahkan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran. 2. Pengajaran Autentik (Authentic Instruction) Memungkinkan siswa belajar konteks bermakna dalam kehidupan nyata. 3. Belajar Berbasis Inquiri (Inquiry-Base Learning) Membutuhkan strategi pengajaran yang mengikuti metodologi sains. Menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna. 4. Belajar Berbasis Proyek / Tugas (Project- Based Learning) Membutuhkan suatu pendekatan pengajaran komprehensif di mana lingkungan belajar siswa (kelas) didesain sedemikian agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah autentik. 5. Belajar Berbasis Kerja (Work-Base Learning) Memerlukan suatu pendekatan pengajaran yang memungkinkan siswa menggunakan konteks tempat kerja untuk mempelajari materi pelajaran berbasis sekolah dan bagaimana materi tersebut dipergunakan kembali di tempat kerja. 6. Belajar Jasa-layanan (Service Learning) Memerlukan penggunaan metodologi pengajaran yang mengkombinasikan jasa layanan masyarakat dengan suatu struktur berbasis sekolah untuk merefleksikan jasa layanan tersebut. 7. Belajar Kooperatif (Cooperative Learning) Memerlukan pendekatan pengajaran melalui penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar dalam mencapai tujuan belajar. Strategi Penilaian Pembelajaran Kontekstual Penilaian yang cocok adalah kombinasi dari beberapa teknik penilaian sebagai berikut. 1. Penilaian Kinerja (Performance Assessment) Untuk mengetes kemampuan siswa dalam mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan- nya pada berbagai situasi nyata dan konteks tertentu. 2. Observasi Sistematik (Systematic Observation) Semua siswa diobservasi secara berkala dan sering 3. Portofolio (Portfolio) Adalah koleksi / kumpulan dari berbagai keterampilan, ide minat, dan keberhasilan atau prestasi siswa selama jangka waktu tertentu yang memberikan gambaran perkembangan siswa setiap saat. Untuk menyajikan informasi tentang dampak aktivitas pembelajaran terhadap sikap siswa. Hasil observasi dicatat untuk merefleksikan dan menginterpretasikan apakah petunjuk siswa sesuai dengan tujuan dan outcome pembelajaran. Sekian
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional