Alveolus: merupakan gelembung-gelembung halus dan berdinding tipis sehingga
memudahkan oksigen dan karbon dioksida berdifusi.
Bronkiolitis: infeksi paru-paru yang sering terjadi pada lansia, gejala ini dapat menyebabkan kemacetan di saluran udara kecil tepatnya bronkiolus pada paru-paru. Bronkiolus: anak cabang dari batang tenggorok yang terdapat dalam rongga tenggorokan dan akan memanjang sampai ke paru-paru Difusi: peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah Epiglotis: katup pada faring yang berkerja dengan cara membuka jika bernapas atau berbicara dan mnutup pada saat menelan makanan. Adanya katup tersebut mengatur udara masuk paru- paru dan makanan akan menuju lambung Esofagus: dikenal juga sebagai kerongkongan adalah tabung panjang yang menghubungkan tenggorokan (faring) ke lambung Faring: percabangan dua saluran. saluran yang pertama yaitu tenggorok (nasofaring) yang merupakan saluran pernapasan. Fossa nasalis: rongga hidung bagian belakang yang dibagi menjadi 2 ruang oleh tulang septum nasalis Gondok: suatu pembengkakan atau munculnya benjolan yang cukup besar pada leher bagian depan tau samping. Gondok adalah pembesaran kelenjar tiroid Inflamasi: atau peradangan merupakan suatu dari respon utama sistem kekebalan terhadap infeksi dan iritasi Kelenjar tiroid: salah satu dari kelenjar endokrin terbesar pada tubuh manusia. Kelenjar ini dapat ditemui di bagian depan leher, sedikit di bawah laring. Laring: saluran kaku terletak diantara faring dan trakea Laringitis: peradangan yang terjadi pada pita suara karena terlalu banyak digunakan, bisa karena iritasi atau infeksi. Laringitis mengakibatkan suara serak, gatal tenggorokan, dan batuk kering. Lobus paru: gelambir pada paru-paru, paru-paru kanan terdiri dari 3 lobus dan paru-paru kiri 2 lobus Mikroorganisme: mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantu. Mukus: Nasofaring: Nasofaring adalah saluran yang terletak antara rongga hidung serta rongga mulut dan kerongkongan Patogen: agen biologis yang menyebabkan penyakit pada inangnya Plica vestibularis: pita suara palsu Plica vocalis: pita suara sejati Reseptor: molekul protein yang menerima sinyal kimia dari luar sel yang mengarahkan kegiatan sel seperti membelah atau mengizinkan molekul tertentu untuk masuk atau keluar sel Saraf autonom: sistem saraf yang bekerja tanpa diperintah oleh sistem saraf pusat dan terletak khusus pada sumsum tulang belakang Saraf sensoris: sel saraf yang berfungsi menerima rangsangan dari reseptor yaitu alat indera. sel goblet: sel penghasil lendir yang berfungsi menyaring debu, melekatkan kotoran pada rambut hidung, dan mengatur suhu udara pernapasan Silia: organel sel yang berfungsi sebagai alat bantu pergerakan yang menonjol dari sebagian sel yang diameternya kira-kira 0,25 m dan panjangnya sekitar 2 sampai 20 m serta biasanya muncul dalam jumlah banyak pada permukaan sel Sinusitis: suatu peradangan sinus paranasal Tonsilitis (Amandel): peradangan amandel sehingga amandel menjadi bengkak, merah, melunak dan memiliki bintik-bintik putih di permukaannya. Vestibulum: struktur pada rongga hiudng yang terdiri dari jaringan epitel berlapis gepeng. Virus: parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis, bersifat parasit obligat