ARDHINATA (01114048) DEWI YULAIKAH (01114052) EKA NURMAYANDA (01114056)
Sucking Chest Wound (Open Pneumothorax / Pneumothorax Terbuka) merupakan gangguan pada dinding dada berupa hubungan langsung antara pleura dan lingkungan luar.
Open pneumotoraks disebabkan oleh trauma tembus dada. Trauma tembus dada ada 2 macam yaitu : 1. Luka tusuk 2. Luka tembak
Nyeri dada Sesak nafas Dada terasa sempit Warna kulit menjadi kebiruan akibat kekurangan oksigen.
E:\Tugas Gadar II\GADAR II\PDF\PATOFISIOLOGI.pdf PEMERI KSAAN DIAGNOSTI K Rontgen Thoraks Gas Darah Arteri (GDA) Torasentesis Hb
Gagal napas akut (3-5%) Henti jantung-paru Infeksi sekunder dari penggunaan WSD Kematian Timbul cairan intra pleura, misalnya. - Pneumothoraks disertai efusi pleura : eksudat, pus. - Pneumothoraks disertai darah : hemathotoraks. Syok
Pneumotoraks terbuka membutuhkan intervensi kedaruratan. Menghenti- kan aliran udara yang melewati lubang pada dinding dada merupakan tindakan menyelamatkan jiwa. Pada situasi darurat tersebut, apasaja dapat digunakan untuk menutup luka dada misalnya handuk, sapu tangan, atau punggung tangan. Jika sadar, pasien diinstruksikan untuk menghirup dan mengejan dengan glotis tertutup. Aksi ini membantu mengembangkan kembali paru dan mengeluarkan udara dari toraks. Namun jika Di rumah sakit, lubang ditutup dengan kassa yang dibasahi dengan petrolium. Balutan tekan dipasang dan diamankan dengan lilitan melingkar. Biasanya, selang dada yang dihubungkan dengan drainase water-seal (WSD) dipasang untuk memungkinkan udara dan cairan mengalir. Anti biotik biasanya diresepkan untuk melawan infeksi akibat kontaminasi.
Dalam mengkaji pasien Gawat Darurat dengan kasus OPEN PNEUMOTORAKS, harus dilakukan dengan sistematis mulai dari:
A : Airway (jalur nafas) Pada airway yang perlu diperhatikan adalah mempertahankan jalan nafas, memperhatikan apakah ada obstruksi pada jalan nafas( benda asing,secret,darah). Pada kasus open pneumotoraks terdapat masalah pada jalan napasnya yang disebabkan oleh penumpukan darah dan udara.
B : Breathing (pernapasan) Pada auskultasi suara napas menghilang yang mengindikasikan bahwa paru tidak mengembang . Perkusi dinding dada hipersonor, semakin lama tekanan udara didalam rongga pleura akan meningkat dan melebihi tekanan atmosfir. Udara yang terkumpul dalam rongga pleura ini dapat menekan paru sehingga dapat terjadi sesak nafas tiba-tiba,nafas pendek bahkan sering menimbulkan gagal nafas.
C : Circulation (sirkulasi) Peningkatan tekanan intratoraks mengakibatkan tergesernya organ mediastinum ke arah berlawanan dari sisi paru yang mengalami tekanan. Pergeseran mediastinum ke arah berlawanan dari area cedera ini dapat menyebabkan penyumbatan aliran vena kava superior dan inferior yang dapat mengurangi cardiac preload dan menurunkan cardiac output.
D : Disability (kesadaran) Pada pasien open pneumotoraks memang mungkin akan mengalami penurunan kesadaran tapi GCS nya sekitar 12-14
E : Exposure Adanya luka tembus menyebabkan luka terbuka dan bunyi aliran udara terdengar pada area luka tembus. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan penumpukan udara. 2. Ketidak efektifan pola nafas berhubungan dengan penurunan kemampuan oksigenasi karena akumulasi udara. 3. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan trauma jaringan dan reflek spasme otot sekunder. 4. Resiko terjadinya infeksi berhubungan dengan adanya luka tusuk