Anda di halaman 1dari 7

Abstrak - Mobile VoIP atau mVoIP adalah

pengembangan dari jaringan Voice Over


IP yang mengedepankan mobilitas sebuah
sistem komunikasi. Sistem komunikasi
mVoIP dalam paper ini menggunakan
model jaringan mobile adhoc yang
dihubungkan dengan teknologi wireless
antara klien (smartphone) dan server yang
berupa wireless routers. Keuntungan utama
dalam model komunikasi mVoip ini adalah
mobilitas yang tinggi serta fleksibilitas
sistem yang mendukung penambahan,
pengurangan dari elemen-elemen jaringan
yang digunakan. Selain itu, penggunaan
sistem operasi dan software opensource
seperti openWRT,asterisk,dan jabber
membuat sistem mVoIP ini tidak
memerlukan banyak biaya dalam
pengembangannya sehingga sangat mudah
untuk di implementasikan. Di paper ini
kami menunjukkan bagaimana pembuatan
cheap mobile VoIP server yang bisa
diimplementasikan dikehidupan nyata,
desain arsitektur serta skenario pengukuran
kehandalan sistem ini.

Keyword : Mobile VoIP, Mobile Adhoc,
Wireless Routers, OpenWRT, Asterisk,
Jabber
I. Introduction
Komunikasi adalah salah satu element
penting dari sebuah kehidupan, pertukaran
Informasi lewat suara dan teks menjadi
salah satu komponen vital dalam
kehidupan manusia. Model komunikasi
yang memakai kabel seperti telepon kabel
dianggap tidak lagi mendukung mobilitas
yang cepat dari gaya hidup manusia. Oleh
karenanya dibutuhkan sebuah model
komunikasi yang bisa memenuhi itu dan
mempunyai kualitas yang bagus untuk
menunjang aktifitas sehari-hari.
Dengan berkembangnya teknologi maka
ditemukanlah teknologi GSM (Global
System For Mobile Comumunication)
yang merupakan teknologi komunikasi
bersifat digital yang banyak diterapkan
pada mobile communications saat ini.
Model komunikasi ini sedikit banyak bisa
mengimbangi tingginya mobilitas hidup
manusia. Namun karena infrastruktur yang
mahal serta regulasi yang rumit maka
teknologi ini hanya sebagian dari
keseluruhan manusia yang bisa
memanfaatkannya. Ini memunculkan
masalah seperti kesenjangan social antara
penduduk terpencil dengan yang hidup
dikota sampai pemenuhan informasi yang
tidak merata.
Melihat kekurangan dari teknologi GSM,
maka peneliti mencoba menghadirkan
sebuah teknologi baru bernama VoIP
(Voice Over IP). Keunnggulan dari
teknologi ini adalah biaya pembangunan
infrastrukturnya yang relative rendah [1]
jika dibandingkan dengan GSM. Namun
karena pengaplikasian VoIP yang terbatas
seperti PABX, masih memerlukannya PC
untuk pengoprasian serta aplikasi yang
tidak mobile dan yang lainnya
mengakibatkan sisi mobilitas dan
fleksibilitas dari sebuah model komunikasi
yang diharapkan menjadi tidak terpenuhi.
Ide dasar dari paper ini adalah
mengabungkan sifat mobilitas yang
dimiliki teknologi GSM yang diterapkan
pada mobile communications dan sisi
pembangunan Infrastruktur murah dari
teknologi VoIP. Berkembangnya teknologi
hingga sekarang memungkinkan kita untuk
melakukan itu semua. Mobile VoIP
(mVoIP) adalah salah satu solusinya.
Dengan dukungan perangkat murah serta
software opensource menjadikan mVoIP
sebagai model komunikasi menggunakan
teknologi wireless yang mengabungkan
kelebihan teknologi sebelumnya yakni
mobilitas dan fleksibilitas serta biaya
pembangunan infrastruktur yang murah
Kami menemukan project OpenWRT[2]
sebagai bagian dari mVoIP ini. openWRT
adalah embedded operating system yang
berbasis kernel linux yang biasa digunakan
pada embedded devices seperti router
untuk mengatur lalu lintas data. Semua
komponen dalam sistem operasi ini telah
dioptimalkan dalam sisi ukuran sehingga
pas untuk ditanamkan kedalam memori
router yang terbatas.OS ini memliki
dukungan ribuan aplikasi didalam
repositorynya termasuk asterisk dan
prosody (jabber server).Dengan demikian ,
OS ini memungkinkan kita untuk
menjadikan sebuah router wireless menjadi
sebuah computer layaknya sebuah VoIP
server yang memiliki mobilitas serta
fleksibilitas yang di inginkan.
Di paper ini kami menunjukkan bagaimana
pembuatan cheap mobile VoIP server yang
menggunakan OS openWRT yang bisa
diimplementasikan dikehidupan nyata,
desain arsitektur serta skenario pengukuran
kehandalan sistem ini.
II. Network Model and Hardware
Requirements
Ilustrasi pada gambar 1 merupakan
gambaran model komunikasi yang
diterapkan di mVoIP pada paper ini.
Gambar tersebut menunjukkan sebuah
router wireless yang difungsikan sebagai
mobile server pada penelitian ini.
Penggunaan router wireless bertujuan
untuk menambah mobilitas dan
fleksibilitas pengimplementasian mVoIP
dikeadaan nyata. Dengan demikian
teknologi yang ditujukan kepada end user
ini mampu beradaptasi dengan
lingkungannya dan mobilitas pengguna
tanpa mengubah konfigurasi dari system
yang sudah dibangun.
Sistem komunikasi mVoIP ini
menggunakan teknologi wireless yang
sudah tertanam di router wireless yang
beredar dipasaran sebagai medium
perambatan suara dan pengiriman pesan.
Dikarenakan teknologi wireless bekerja
dalam frekuensi 2,4 ghz sehingga
persoalan regulasi yang dikhawatirkan
menjadi penghambat pengembangan
system ini tidak akan terjadi. Selain itu
dengan teknologi ini semakin menambah
daya mobilitas dan fleksibilitas dari system
komunikasi yang dikembangkan.
Router wireless yang dipakai dalam model
komunikasi ini mampu melakukan fungsi
sebagai mobile VoIP server karena telah
mengalami beberapa modifikasi berupa
pengubahan firmware menjadi openWRT
serta penambahan beberapa software
pendukung VoIP seperti asterisk dan
prosody (jabber server) sebelum diterapkan
kedalam system ini. Penjelasan tentang
openWRT,asterisk dan prosody akan
dibahas dibagian berikutnya.
Dalam pembuatan model komunikasi
mVoIP ini kami memilih router wireless
dengan harga yang terjangkau serta
compatible dengan openWRT. Kami
menemukan TP-Link MR3020 dipasaran
sebagai wireless router yang memiliki
harga terjangkau dan mempunyai mobilitas
tinggi serta mendukung system operasi
openWRT yang nantinya menjadi inti dari
system ini.
Pemilihan router ini dalam pembuatan
model komunikasi mVoIP ternyata
menimbulkan kekhawatiran
pengembangan system ini dimasa depan.
Router ini ternyata hanya mempunyai
memory flash sebesar 4 MB yang apabila
firmware openWRT di inject masuk ke
router ini maka akan memakan lebih dari
setengah memory flash yang dimiliki oleh
router ini. Keadaan ini mengakibatkan
pembuatan system ini menjadi tidak
sefleksibilitas yang diinginkan dalam
mengimbangi kebutuhan pengguna.
Namun untuk mengatasi ini kita dapat
menggunakan teknik Exroot yaitu teknik
untuk memindahkan file system operasi
dari memory router ke media penyimpanan
data seperti flashdisk ataupun SD Card.
Hal ini dimungkinkan karena openWRT
mempunyai module seperti kmod-usb-
storage, block-mount, dan kmod-usb-ext4
yang bisa mendukung teknik ini. Dengan
menggunakan teknik ini kita bisa
menambah memory penyimpanan router
sesuai kebutuhan kita untuk keperluan
pengembangan system kedepannya.
III. Configuring Firmware
Untuk mewujudkan system yang kita
rencanakan sebelumnya maka kita harus
mengganti firmware original dari router
yang kita pakai menjadi firmware yang
kita inginkan dalam hal ini openWRT yang
biasa dikenal dengan teknik flashing.
Dengan melakukan itu maka kita telah
mengubah sebuah router biasa menjadi
sebuah computer mini yang tidak hanya
berfungsi sebagai routingOS namun juga
dapat dibuat menjadi Mobile VoIP Server
karena dukungan dari module-module
yang ada di manajemen paketnya.
Setelah melakukan flashing firmware
terhadap router, kita harus menginstal
software pendukung system ini seperti
asterisk dan prosody(jabber server)
kedalam router melalui repositorynya.
Untuk melakukan itu kita memerlukan
koneksi internet untuk mengambil module
dari repositorynya. Hal ini kemudian
menimbulkan kekhawatiran jika
pengembangan system ini dilakukan
didaerah yang tidak terjangkau koneksi
internet. Jika demikian maka hal itu akan
mengurangi fleksibilitas dari
pengimplementasian system ini. Untuk
mengatasi itu maka kita bisa membuat
offline repository dengan mendownload
semua module dan diletakkan di computer
server yang digunakan untuk konfigurasi
system ini. Dengan solusi ini maka
fleksibilitas dari proses pengembangan
ataupun proses pengimplementasian
system ini tidak akan terganggu kondisi
medan yang tidak memiliki sama sekali
koneksi internet
IV. Configuring VoIP Module
Model komunikasi dengan mVoIP dengan
router wireless sebagai servernya dapat
berjalan dengan baik karena adanya
module-module yang mendukung
teknologi VoIP dalam manajemen paket
openWRT diantaranya asterisk yang
nantinya akan berfungsi sebagai sentra
telepon dan prosody yang berfungsi
sebagai jabber server. Kedua module ini
mutlak harus kita pasang kedalam router
yang akan kita jadikan mVoIP server.
Asteriks adalah software opensource yang
dulunya diperuntukkan untuk operasional
telepon PBX[1]. Sifatnya yang opensource
memungkinkan para pengembang project
openWRT bisa memaketkannya kedalam
repository openWRT. Ini merupakan
keuntungan memilih openWRT sebagai
engine utama dalam system ini. Module ini
memakai protocol SIP (session initiation
protocol) dalam menjalankan servicenya
serta menggunakan port 5060 (UDP) dan
bisa memakai port 8000 (RTP). Module ini
memiliki 2 file yang sangat penting yang
sip.conf dan extension.conf. Sip.conf berisi
pengguna yang akan menggunakan service
dari module ini dan extension.conf berisi
dial plan yang berfungsi untuk mengatur
aktifitas panggilan yang dilayani oleh
module ini. File-file inilah yang harus kita
konfigurasi sesuai dengan kebutuhan
pengguna agar dapat melayani service
yang dijalankan oleh module ini.
Prosody adalah module yang tersedia di
repository openWRT yang bisa
menjalankan service XMPP server melalui
port 5222. Seperti halnya asterisk, prosody
adalah module penting yang harus
dikonfigurasi dengan baik. Hal ini
dikarenakan karena module ini melayani
service pesan teks dalam bentuk chatting
massage. File prosody.cfg.lua adalah file
yang sangat penting untuk dikonfigurasi
dengan baik karena file ini berisi informasi
host atau server serta pengaturan
penambahan user yang bisa menjalankan
servicenya.
V. Configuring at Client
System yang dibangun dengan model
mVoIP mengharuskan pengguna memiliki
handheld atau ponsel yang memiliki
interface wireless agar bisa terhubung dan
nantinya akan jadi media dalam
berkomunikasi. Selain itu pengguna harus
memasang softphone yang bisa
menjalankan service asterisk dan XMPP
server di handheld atau ponsel mereka agar
bisa menikmati layanan melalui mVoIP
server yang telah kita bangun. Softphone
yang kita pakai dalam membangun mVoIP
server ini adalah Zoiper untuk
menggunakan service asterisk dan Xabber
untuk menjalankan service XMPP server.
Konfigurasi dikedua softphone tersebut
harus sesuai dengan konfigurasi yang
berada dalam mVoIP server yang telah kita
bangun
Kedua softphone ini berjalan di platform
android sehingga apabila pengguna ingin
memakainya maka harus mengunduhnya
lewat playstore. Hal ini mengakibatkan
handheld atau ponsel yang dipakai
pengguna dalam menggunakan layanan
system komunikasi dengan mVoIP
haruslah ponsel yang memiliki system
operasi android atau bisa menginstal
aplikasi dari playstore.
VI. Implementation Of Mobile VoIP
Server
Mobile VoIP server menjalankan
servicenya dengan menggunakan jaringan
ad-hoc melalui koneksi wireless antara
server, repeater dan klien(gambar). Mobile
adhoc network di bangun dengan
menggunakan OLSR (Optimized Link
State Routing Protocol) yang membentuk
jaringan dengan mode mesh
Dengan penambahan protocol
OLSR[7][8][9] dan Mesh network kedalam
system maka akan semakin memperkuat
konsep mobilitas dari system ini. Dengan
penambahan ini maka pengguna yang
menggunakan jaringan ini akan melakukan
self ararange dan pengaturan otomatis
terhadap perubahan topologi jaringan. .
Hal ini dimaksudkan agar quality of
services dari layanan ini memuaskan di sisi
pelanggan dengan tetap memperhatikan
mobilitas dan fleksibilitas dari system ini.
Seperti telah disebutkan sebelumnya
bahwa openWRT mempunyai banyak
module direpositorynya yang bisa
digunakan untuk mengoptimalkan system
ini dan OLSR adalah salah satunya.
Pengubahan firmware openWRT dengan
proses compiling dan membuat sebuah
firmware yang sudah terintegrasi dengan
OLSR didalamnya semakin memudahkan
system ini untuk bisa beradaptasi dengan
berbagai kebutuhan, daerah implementasi,
serta pengembangan kedepannya yang
tetap mengedepankan mobilitas yang
tinggi serta fleksibilitas system terhadap
lingkungannya.
VII. Reliability Measurement Scenarios
Dalam pengimplementasian sebuah model
komunikasi diperlukan metode pengukuran
terhadap Quality of Service dari system
yang telah dibuat untuk memastikan
kehandalan dari sebuah system yang telah
dibuat sebelum diimplementasikan. Begitu
pula dengan system ini, kehandalan dari
system ini diukur dari seberapa banyak
pengguna yang bisa dilayani secara
bersamaan oleh sebuah mVoIP server
dengan kualitas yang bagus.
Pengukuran atau evaluasi dari system ini
tidak dilakukan dengan software simulasi
seperti NS2 atau NCTUns[10] [11]
melainkan dengan melakukan simulasi
langsung terhadap ketahanan dan
kehandalan server ini dalam melayani
pengguna secara bersamaan atau real time
(figure 3). Simulasi ini dimaksudkan agar
dapat melihat secara nyata variable-
variabel yang dapat menganggu
kehandalan server ini yang tidak bisa
didapatkan melalui proses simulasi melalui
software seperti keanehan transmisi saat
implementasi, performasi nyata dari
hardware yang dipakai serta berjalannya
system dengan baik sesuai harapan
Disimulasi ini akan menggunakan TP-Link
MR3020 sebagai mVoIP server prototype
dalam melayani pengguna yang akan
melakukan panggilan melalui jaringan
wireless. Simulasi dengan cara ini
memerlukan bantuan beberapa
sukarelawan yang berperan sebagai
pengguna atau pemakai layanan secara
bertahap sampai service yang dijalankan
oleh server sudah dinilai tidak memuaskan
oleh pengguna (Fig.4)



Dari simulasi tersebut dapat diperoleh data
mobilitas, fleksibilitas, kehandalan,
ketahanan server serta data-data lain yang
bertujuan untuk pengembangan dan
penyempurnaan system sebelum melayani
pengguna secara nyata.
VIII. Result And Discussion
Di sesi ini kami akan menjelaskan hasil
dari simulasi langsung yang dilakukan
terhadap kehandalan mVoIP server dalam
melayani pengguna dari segi ketahanan.
Sesuai dengan skenario yang ditunjukkan
oleh gambar 3 dan gambar 4 yaitu
melakukan simulasi dengan penambahan
secara bertahap pengguna layanan dari
server yang dimulai dari 2n. Dari hasil
simulasi langsung tersebut didapatkan
bahwa pada penambahan kelima (2n x 5),
layanan dari mVoIP ini sudah dirasakan
tidak memuaskan lagi oleh para pengguna
dari segi jernihnya suara yang diterima
serta adanya delay dari suara antara
pengguna yang melakukan percakapan.
IX. Conclusions
Paper ini menunjukkan bagaimana cara
membangun sebuah mVoIP server yang
murah dan mudah disertai mobilitas serta
fleksibilitas system yang tinggi. mVoIP
server adalah model komunikasi berbasis
2n+2n+2n+..+n
n = Pengguna

wireless yang punya mobilitas tinggi serta
fleksibilitas system dalam melakukan
adaptasi lingkungan serta perubahan
system sesuai kebutuhan pengguna.
Penggunaan frekuensi 2,4 ghz dalam
media komunikasi system ini semakin
mempermudah pengimplementasian dari
system komunikasi mVoIP ini. Hal ini
merupakan jawaban dari permasalahan
yang di utarakan pada pendahuluan paper
ini.
Namun pada saat simulasi langsung
ternyata didapatkan bahwa hanya 2n x 5
pengguna yang bisa dilayani secara
maksimal untuk satu mVoIP server. Hal ini
dikarenakan spesifikasi hardware yang
digunakan dalam pembuatan prototype
mVoIP server ini tidak mempunyai daya
komputasi dan data prosesing yang tinggi
yang mampu melayani pelanggan dalam
jumlah yang banyak.
Melihat kondisi ini maka pemilihan
hardware dan jumlah pengguna sangat
penting dalam pengimplementasian system
komunikasi ini. Peningkatan daya
komputasi, data prosesing serta server
clustering untuk membagi beban server
sangat dibutuhkan untuk meningkatkan
layanan mVoIP server ini dimasa yang
akan datang.

Referensi
[1] S. Ganguly, et al., Performance
Optimizations For Deplyoing VoIP Service
in Mesh Networks IEEE J. Sel. Areas
Commun., vol.24, no. 11 pp. 2147-2156,
November 2006
[2] OpenWRT Project, URL :
http://www.openwrt.org
[3] Dragos Niculesu, Samrat Ganguly,
Kyungtae Kim, Rauf Ismailov
Performance Of VoIP in a 802.11
Wireless Mesh Network IEEE
Communicatons Society, INFOKOM 2006
[4] Antonio Capone, Stefano Napoli,
Alberto Polastro MobiMESH : An
Experinmental Platform for Wirelss MESH
Networks With Mobility Support Qshine
2006 Waterloo, Ontario, Canada
[5] J. L. Sobrinho and A. Krishnakumar,
.Real-time traf_c over the IEEE 802.11
mac protocol,. in In Bell Labs Technical
Journal, Autumn 1996.
[6] J.-Y. Yeh and C. Chen, .Support of
multimedia services with the IEEE 802.11
mac protocol,. in In Proceedings of ICC
2002.
[7] T. Clausen et al. , Optimized Link
State Routing Protocol, IEEE INMIC
Pakistan, 2001.
[8] T. Clausen, P. Jacquet, Optimized
Link State Routing Protocol (OLSR),
Request for Comments 3626
(Experimental), Network Working Group,
Internet Engineering Task Force (IETF).
[9] Andreas Tnnesen et al., Secure
Extension to the OLSR protocol, OLSR
interop workshop, San Diego, 2004.
[10] Lee Breslau et al., Advances in
Network Simulation. IEEE Computer, 33
(5 ), May 2000, pp. 59-67.
[11] S.Y. Wang, C.L. Chou, C.H. Huang,
C.C. Hwang, Z.M.Yang, C.C. Chiou, and
C.C. Lin, "The Design and Implementation
of the NCTUns 1.0 Network Simulator",
Computer Networks, Vol. 42, Issue 2, June
2003, pp. 175-197.

Anda mungkin juga menyukai