Fakultas Ekonomi Universitas Narotama Surabaya 2013 1
DAFTAR ISI
Daftar Isi .. 1 Abstrak .... 2 Kata Pengantar .. 3 Bab I Pendahuluan .. 4 1.1 Latar Belakang ... 4 1.2 Rumusan Masalah .. 5 1.3 Tujuan . 5 1.4 Metode Penulisan Makalah .... 5 1.5 Sistematika Penulisan Makalah .... 5 Bab II Pembahasan .. 7 2.1 Teknologi Informasi dan Perannya . 7 2.2 Pengembangan Sistem Informasi ..... 9 2.3 Pendekatan Pengembagan Sistem .... 10 2.4 Teknik dan Alat Bantu Pengembangan Sistem Informasi 11 2.5 Analisis Sistem ... 13 2.5.1 Analisis Biaya Manfaat ..... 13 2.5.2 Analisis Kebutuhan 14 Bab III Penutup ... 15 Daftar Pustaka . 16
2
ABSTRAK
Pengembangan sistem merupakan penyusunan suatu sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Perkembangan teknologi informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir. Penerapan teknologi informasi telah begitu pesat. Banyak hal yang menguntungkan pengguna namun juga sering membawa dampak tidak menyenangkan. Kehadiran teknologi internet yang semakin canggih telah merubah gaya hidup manusia dan tuntutan pada kompetensi manusia. Kini kehidupan manusia semakin tergantung pada komputer.
Kata kunci : Informasi, pengembangan sistem informasi, dan teknologi informasi.
3
Kata Pengantar
Makalah ini bertema pengembanga sistem informasi. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Universitas Narotama kelas B. Makalah ini juga bertujuan untuk mengetahui tentang peranan teknologi informasi, pengembangan teknologi informasi, pengembangan system informasi, dan analisis sistem. Kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Tony Stephanus Eoh, SE.Ak, M.Ak selaku Dosen Sistem Informasi yang telah memberikan tema yang kami dapatkan. Kami menyadari bahwa makalah kami ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu meridhai segala usaha kita. Amin.
Surabaya, 08 Juni 2013
Penulis
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan. Teknologi ini menggunakan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer yang lainnya sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi telekomunikasi digunakan agar data dapat disebar dan diakses secara global. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Perkembangan Teknologi Informasi memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e- life, artinya kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik. Dan sekarang ini sedang semarak dengan berbagai huruf yang dimulai dengan awalan e seperti e-commerce, e-government, e-education, e-library, e-journal, e-medicine, elaboratory, e-biodiversitiy, dan yang lainnya lagi yang berbasis elektronika. Penerapan teknologi informasi telah begitu pesat. Banyak hal yang menguntungkan pengguna namun juga sering membawa dampak tidak menyenangkan. Sopan santun berkomunikasi melalui teknologi seperti telepon seluler (ponsel), dan email cenderung terabaikan. Penggunaan teknologi sering tidak memperhatikan etika berkomunikasi. Kemajuan teknologi perlu perlindungan menyeluruh akan informasi jati diri kita agar 5
tidak disalahgunakan untuk keperluan-keperluan yang mengganggu. Seiring perkembangan TI di masyarakat muncul pula visi dan budaya dalam menggunakan TI. Dari sini potensi salah kaprah atau hal negatif karena kurang perhatian terhadap konsep awal penyerapan TI.
1.2 Rumusan Masalah Untuk mengkaji dan mengulas tentang pengembangan sistem informasi, maka diperlukan sub-pokok bahasan yang saling berhubungan, sehingga penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apa teknologi informasi dan perannya ? 2. Apa definisi pengembangan system informasi ? 3. Apa pendekatan pengembangan sistem ? 4. Apa saja teknik dan alat bantu pengembangan sistem ? 5. Apa analisis sistem ?
1.3 Tujuan Tujuan disusunnya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Semester Genap tahun 2013 dan menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan masalah. Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan baik baik penulis maupun bagi pembaca tentang pengembangan system informasi dan mampu menjelaskan serta sebisa mungkin mempraktekkan tentang pengembangan system informasi berupa teknik dan analisanya serta aplikasi juga pengembangannya di dunia nyata (masyarakat).
1.4 Metode Penulisan Masalah Penulis memakai metode studi literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber tidak hanya dari buku, tetapi juga dari media media lain seperti web, blog, dan perangkat media massa yang diambil dari internet.
6
1.5 Sistematika Penulisan Makalah Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas : latar belakang, rumusan makalah, tujuan dan manfaat penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan sub-bab yang berkaitan dengan pengembangan sistem informasi. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan.
7
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teknologi Informasi dan Perannya Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan: lebih cepat lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya. Dalam kehidupan kita dimasa mendatang, sektor teknologi informasi dan telekomunikasi merupakan sektor yang paling dominan. Siapa saja yang menguasai teknologi ini, maka dia akan menjadi pemimpin dalam dunianya. Teknologi informasi banyak berperan dalam bidang-bidang antara lain : Bidang Pendidikan(e-education). Globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia pendidikan dari pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Sebagai contoh kita melihat di Perancis proyek Flexible Learning ?. Hal ini mengingatkan pada ramalan Ivan Illich awal tahun 70-an tentang Pendidikan tanpa sekolah (Deschooling Socieiy) yang secara ekstrimnya guru tidak lagi diperlukan.
Dalam Bidang Pemerintahan (e-government). E-government mengacu pada penggunaan teknologi informasi oleh pemerintahan, seperti menggunakan intranet dan internet, yang mempunyai kemampuan menghubungkan keperluan penduduk, bisnis, dan kegiatan lainnya. Bisa merupakan suatu proses transaksi bisnis antara publik dengan pemerintah melalui sistem otomasi dan jaringan internet, lebih umum lagi dikenal sebagai world wide web. Pada intinya egovernment adalah penggunaan teknologi informasi yang dapat meningkatkan hubungan antara pemerintah dan pihak-pihak lain. penggunaan 8
teknologi informasi ini kemudian menghasilkan hubungan bentuk baru seperti: G2C (Governmet to Citizen), G2B Government to Business), dan G2G (Government to Government). Manfaat e-government yang dapat dirasakan antara lain: (1) Pelayanan servis yang lebih baik kepada masyarakat. (2) Peningkatan hubungan antara pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat umum. (3) Pemberdayaan masyarakat melalui informasi yang mudah diperoleh. (4) Pelaksanaan pemerintahan yang lebih efisien.
Bidang Keuangan dan Perbankan Saat ini telah banyak para pelaku ekonomi, khususnya di kota-kota besar yang tidak lagi menggunakan uang tunai dalam transaksi pembayarannya, tetapi telah memanfaatkan layanan perbankan modern. Layanan perbankan modern yang hanya ada di kota-kota besar ini dapat dimaklumi karena pertumbuhan ekonomi saat ini yang masih terpusat di kota-kota besar saja, yang menyebabkan perputaran uang juga terpusat di kota-kota besar. Sehingga sekto perbankan pun agak lamban dalam ekspansinya ke daerah-daerah. Hal ini sedikit banyak disebabkan oleh kondisi infrastruktur saat ini selain aspek geografis Indonesia yang unik dan luas. Untuk menunjang keberhasilan operasional sebuah lembaga keuangan/perbankan seperti bank, sudah pasti diperlukan sistem informasi yang handal yang dapat diakses dengan mudah oleh nasabahnya, yang pada akhirnya akan bergantung pada teknologi informasi online, sebagai contoh, seorang nasabah dapat menarik uang dimanapun dia berada selama masih ada layanan ATM dari bank tersebut, atau seorang nasabah dapat mengecek saldo dan mentransfer uang tersebut ke rekening yang lain hanya dalam hitungan menit saja, semua transaksi dapat dilakukan. Pengembangan teknologi dan infrastruktur telematika di Indonesia akan sangat membantu pengembangan industri di sektor keuangan ini, seperti perluasan cakupan usaha dengan membuka cabang-cabang di daerah, serta pertukaran informasi antara sesama perusahaan asuransi, broker, industri perbankan, serta lembaga pembiayaan lainnya. Institusi perbankan dan keuangan telah dipengaruhi dengan kuat oleh pengembangan produk dalam teknologi informasi, bahkan mereka tidak dapat beroperasi lagi tanpa adanya teknologi informasi tersebut. Sektor ini 9
memerlukan pengembangan produk dalam teknologi informasi untuk memberikan jasa-jasa mereka kepada pelanggan mereka.
2.2 Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi adalah kumpulan kegiatan para analis sistem, perancang, dan pemakai yang mengembangkan dan mengimplementasikan sistem informasi. Pengambangan sistem informasi merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan selama pembangunan sistem informasi. Cakupan aktivitas pengembangan sistem informasi meliputi : 1. Pembangunan perangkat lunak aplikasi 2. Pembangunan basis data 3. Penentuan konfigurasi, pengadaan, pemasangan, dan instalasi perangkat keras 4. Pembuatan prosedur, aturan, dan petunjuk pemakaian sistem 5. Penentuan, pengadaan, dan pelatihan personal pelaksana Bentuk-bentuk pengembangan sistem informasi antara lain : 1. Transformasi sistem lama yang masih manual ke sistem baru yang berbasiskan komputer 2. Migrasi sistem lama ke lingkungan yang baru dengan platform berbeda 3. Memperbaiki dan melengkapi kekurangan sistem lama (upgrade). 4. System reengineering Model proses pengembangan sistem informasi antara lain : 1. System Development Life Cycle (SDLC): survey, analisis, desain, implementasi, operasional, dan perawatan 2. Prototype model : Identifikasi kebutuhan, quick desain, implementasi 3. Rapid Application Development (RAD) : sama dengan SDLC tetapi secara cepat 4. Incremental model : sama dengan prototype secara bottom-up 5. Itterative model : sama dengan prototype secara berulang (ver 1, ver 2, dst) 6. Spiral model : kombinasi 3, 4, dan 5 7. Metode lainnya 10
Strategi pengembangan sistem informasi antara lain : 1. Menggunakan paket perangkat lunak 2. Membangun perangkat lunak aplikasi 3. Mengembangkan secara iteratif 4. Mengintegrasikan sistem (subsistem)
2.3 Pendekatan Pengembangan Sistem Dilakukan dengan menggunakan metodologi (suatu proses standar yang diikuti oleh organisasi untuk melaksanakan seluruh langkah yang diperlukan untuk menganalisa, merancang, mengimplementasikan, dan memelihara sistem informasi). Metodologi klasik yang digunakan dikenal dengan istilah SDLC (System Development Life Cycle). Pendekatan Konvensional 1. Pemahaman masalah didasarka pada pelaksanaan prosedur kerja 2. Pelaksanaan pengembangan kerja diawali dengan melihat alur dokumen dari satu bagian organisasi ke bagian organisasi lainnya, selanjutnya ditentukan proses-proses pengolahan datanya 3. Secara historis, digunakan untuk mengembangkan sistem pengolaha transaksi yang ada di sistem fisik
Pendekatan Fungsional 1. Dekomposisi permasalahan dilakukan berdasarkan fungsi atau proses secara hirarki, mulai dari konteks sampai proses-proses paling kecil (top down) 2. Pengembangan dilaksanakan denga melihat fungsi atau proses yang harus dilaksanakan oleh sistem, data yang menjadi masukan atau keluaran, sumber dan tujuan data, serta tempat penyimpanan data
Pendekatan Struktur Data 1. Sudut pandang pengembangan adalah struktur data dari dokumen masukan/keluaran yang digunakan dalam sistem 11
2. Struktur tersebut kemudian dinyatakan secara hirarki dengan menggunakan konstruksi sequence, selection, dan repetition sampai terlihat proses pembentukannya
Information Engineering 1. Sistem dibangun berdasarkan kebutuhan informasi enterprise 2. Pelaksanaan pengembangan perlu diawali dengan proses perencanaan strategis informasi dan wilayah bisnis 3. Cakupan pengembangan adalah seluruh enterprise (enterprise-wide basis) 4. Mengaplikasikan teknik terstruktur dan automated tools
Pendekatan Objek 1. Sudut pandang pengembangan sistem dilakukan berdasarkan objek-objek yang ada dalam sistem 2. Sistem dipandang sebagai kumpulan objek yang mempunyai atribut (data) dan operasi (layanan) yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya 3. Setiap objek dalam sistem dapat menerima pewarisan (inheritance) dari objek lainnya 4. Setiap objek dapat mempunyai kemampuan poliforisme
2.4 Teknik dan Alat Bantu Pengembangan Sistem Informasi Teknik merupakan kumpulan aturan yang harus diikuti untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Teknik mempunyai tahap-tahap pelaksanaa tertentu berdasarkan pendekatan yang digunakan pada saat menyelesaikan pekerjaan tersebut. Alat bantu adalah kumpulan notasi tertentu untuk memodelkan dan menggambarkan sesuatu sehingga menjadi lebih jelas dan mudah bagi yang membacanya. Jenis alat bantu yaitu manual tools dan automated tools (CASE). Pendekatan Konvesional a. Teknik : analisis metode dan prosedur b. Alat bantu : 1. Diagram sistem prosedur (flowmap) 2. Diagram alir sistem (sistem flowchart) 12
3. Diagram alir program (program flowchart)
Pendekatan Fungsional a. Teknik : 1. Structured / modern system analysis approach 2. Structured system analysis dan Design Method (SSADM) b. Alat bantu : 1. Statement of purpose, context diagram, event list 2. DFD, data dictionary, E-R diagram 3. Structure chart, pseudo-code
Pendekatan Struktur Data a. Teknik : 1. Jackson System Development (JSD) 2. Warnier-orr-method 3. Structured Analysis and Design Technique (SADT) b. Alat bantu : 1. Structure diagram, system specification diagram 2. Warnier-orr-diagram 3. SADT diagram
Pendekatan Engineering a. Teknik : 1. Business System Planning (BSP) 2. Teknik terstruktur b. Alat bantu : 1. Enterprise model 2. Process model 3. Data model
Pendekatan Objek a. Teknik : 1. Coad and Yourdon 13
2. Object Modelling Technique (OMT) 3. Booch method b. Alat bantu : 1. Diagram objek 2. Diagram model hubungan objek 3. Unified Modelling Language (UML)
2.5 Analisis Sistem Tahapan analisis sistem dimulai karena adanya permintaan terhadap sistem baru. Proyek baru ditangani dalam bentuk tim, yang melibatkan pemakai, analis sistem, dan para spesialis sistem informasi yang lain, serta barangkali juga auditor internal. Tujuan utama analisis sistem adalah untuk menentukan hal-hal detil tentang yang akan dikerjakan oleh sistem yang diusulkan (dan bukan bagaimana caranya. Analisis sistem mencakup studi kelayakan dan analisis kebutuhan. Studi kelayakan menentukan kemungkinan keberhasilan solusi yang diusulkan dan berguna untuk memastikan bahwa solusi yang diusulkan tersebut benar-benar dapat dicapai dengan sumber daya dan dengan memperhatikan kendala yang terdapat pada perusahaan serta dampak terhadap lingkungan sekeliling.
2.5.1 Analisis Biaya Manfaat Analisis biaya manfaat adalah kerangka dasar yang digunakan untuk studi kelayakan adalah penganggaran modal (capital budgeting). Penganggaran modal adalah keseluruhan proses dalam menganalisa proyek-proyek dan memutuskan proyek yang akan didanai. Berbagai metode dapat digunakan dalam penentuan penganggaran modal, yaitu Payback Period, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), dan Modified Internal Rate of Return (MIRR). Faktor-faktor analisis biaya manfaat : Pengembangan: a. waktu analis system b. waktu pemrogram c. waktu pemakai d. biaya pembelian perangkat keras 14
e. biaya pembelian perangkat lunak f. biasa jasa (misalnya integrator sistem dan konsultan) Operasi: a. biaya computer b. biaya komunikasi c. biaya staf pengoperasi d. biaya pertumbuhan pemakai e. biaya pemeliharaan
2.5.2 Analisis Kebutuhan Analisis kebutuhan dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan (disebut juga spesifikasi fungsional). Spesifikasi kebutuhan adalah spesifikasi yang rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan. Spesifikasi ini sekaligus dipakai untuk membuat kesepahaman antara pengembang sistem, pemakai yang kelak menggunakan sistem, manajemen, dan mitra kerja yang lain (misalnya auditor internal). Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan: a. keluaran yang akan dihasilkan sistem b. masukan yang diperlukan sistem c. lingkup proses yang digunakan untuk mengolah d. masukan menjadi keluaran e. volume data yang akan ditangani sistem f. jumlah pemakai dan kategori pemakai g. kontrol terhadap sistem Langkah yang dilakukan analis sistem: a. Wawancara b. Riset terhadap sistem sekarang c. Observasi lapangan d. Kuis e. Pengamatan terhadap sistem serupa f. Prototipe
15
BAB III KESIMPULAN
Perkembangan teknologi informasi Indonesia sangat dipengaruhi oleh kemampuan sumber daya manusia dalam memahami komponen teknologi informasi, seperti perangkat keras dan perangkat lunak komputer; sistem jaringan baik berupa LAN ataupun WAN dan sistem telekomunikasi yang akan digunakan untuk mentransfer data. Kebutuhan akan tenaga yang berbasis teknologi informasi masih terus meningkat. Hal ini bisa terlihat dengan banyaknya jenis pekerjaan yang memerlukan kemampuan di bidang teknologi informasi di berbagai bidang serta jumlah SDM berkemampuan di bidang teknologi informasi masih sedikit, jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia. Keberadaan bisnis yang tersebar di banyak tempat dengan berbagai ragam perangkat keras dan lunak mulai menyadari tentang betapa pentingnya untuk mempercayakan dukungan bagi keberhasilan pengolahan data komputernya kepada satu sumber yang dapat dipercaya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Management Information Systems, James A. OBrien, Irwin Times Mirror, 1996 http://santirianingrum.dosen.narotama.ac.id/bahan-ajar/sistem-informasi/ (tanggal 02 Juni 2013, pkl 22.10)