PKB 2008 - Koma Diabetikum
PKB 2008 - Koma Diabetikum
Komplikasi akut:
- Hipoglikemia
- Koma lakto-Asidosis
- Ketoasidosis Diabetik-Koma Diabetik
- Koma Hiperosmoler Non-Ketotik
(K.HONK)
I. Hipoglikemia
Batasan :
Hipoglikemia = Hipoglikemia Murni = True
Hypoglycemia : gejala hipoglikemia apabila glukosa
darah kurang dari 60mg/dl.
Gejala
Lapar, gemetar
Keringat dingin, berdebar
Pusing, gelisah koma
Gejala tersebut akibat dari hiperkathekolaminemia;
apabila terdapat neuropati otonom, gejala klinik ini
berkurang bahkan tidak ada (symptomless
hypoglycemia)
Diagnosis
Penatalaksanaan
Terapi hipoglikemia
1.
Pisang /roti lain karbohidrat, bila gagal: Nomer 2
2.
3.
4.
5.
Pedoman
Contoh
Catatan :
Contoh
Patofisiologi
Infeksi
Syok, dan gangguan kardiovaskular lainnya
Gangguan faal hepar atau ginjal
DM + Phenformin
Gangguan oksigenasi akibat dari : PPOK,
Mikroangiopati, dan lain-lain.
KAAL Tipe B
Kelainan sistemik
1. DM
2. Neoplasia
3. RFT/LFT treganggu
4. Konvulsi
Obat
1. Biguanide
2. Salisilat
3. Alkohol (metanol, etanol)
4. Glukosa-Alkohol, (Sorbitol, dll)
Terganggu
Infeksi, Shock, Peny. Kardiovaskular/Angiopati
LFT-RFT, DM + Binguanide, Gg. Oksigenasi : PPOM, dll
Patogenesis
PATOGENESIS
Patogenesis KAD adalah sebagai berikut :
1. Klinis : Poliuria, polidipsia, mual dan atau
muntah, pernapasan Kusmaul (dalam dan
frekuen), lemah, dehidrasi, hipotensi sampai
syok, kesadaran terganggu sampai koma.
2. Darah : Hiperglikemia lebih dari 300mg/di
(biasanya melebihi 500 mg/dl). Bikarbonatkurang
dari 20 meq/1 (dan pH< 7,35)
3. Urine : Glukosuria dan ketonuria
Diagnosis Banding
Diagnosis banding KAD yang perlu dipikirkan
adalah (perbedaan klinis, darah, urin) :
Koma hipoglikemia
Koma hiperosmoler nonketotik (K. Honk)
Koma lakto-asidosis (KLA)
Penatalaksanaan
Prinsip terapi KAD:
1. Penggantian cairan dan garam yang hilang
2. Pemberian Insulin menekan lipolisis dan
glukoneogenesis
3. Mengatasi stres sebagai pencetus KAD
4. Mengembalikan fisiologi normal
Rumus menghitung
kebutuhan cairan
Defisit Cairan = (Berat jenis Plasma 1,025) x
BB x 4 liter
Pedoman Defisit dam mEQ Per kg BB : Rumus 6,
5, 4, 3, 2, 1 (askandar Tjokroprawiro)
Na = 6, K = 5, CI = 4, PO4 = 3, BIK = 2,
Mg =I
Rumus Defisit Bikarbonat : (25-Bik) = BB
5
Keterangan :
Bik : Kadar bikarbonat penderita
BB : Berat Badan (kg)
Dosis Bik yang diberikan biasanya hanya separo dari
Defisit.
Prognosis
Prognosis baik selama terapi adekuat pada
FASE 1 dan 2, dan selama tidak ada penyakit
lain yang fatal (sepsis, syok, septik, infark
miokard akut, trombosis, serebal, dan lain-lain)
Fase
Fase 1
1.
Rehidrasi
2.
4.
IDRIV*
Infus K+ per 24 jam
4.
Infus BIK
5.
Antibiotika
1.
1.
2.
3.
Rumatan
: NaCI 0,9% atau pot. R (IR 4-8 u), Maltosa 10% (IR 6-12
u) Bergantian : 20tt/m (dimulai perlahan, berjalan
perlahan, dan diakhiri perlahan)
Kalium
: p.e (bila K+ < 4 mEq/I) atau per os (air tomat/kaldu)
IR
: 3 x 8-12 U sc
Makanan lunak, karbohidrat kompleks per oral
Rumus :
80
30
20
Atas
18
24
bawah
keterangan
Penjelasan rumus :
- 2 liter (atas), dalam 2 jam (bawah)
- 80 tt/menit (atas),dalam 4 jam berikutnya (bawah)
- 30 tt/menit (atas) dalam 18 jam berikutnya (bawah)
- 20 tt/menit (atas), dalam 24 jam berikutnya (bawah)
IDRIV = Insulin Dosis Rendah Intravena
PATOGENESIS
DIAGNOSIS BANDING
1.Keto Asidosis Diabetik.
2.Koma Lakto Asidosis.
Penatalaksanaan
Hampir sama dengan terapi KAD : Fase I Fase II, tanpa
infus bikarbonat tetapi berikan :
NaCL 0,45%
Prognosis
K.HONK