pemberian
a. Absorpsi di lambung
Karena harga pH sangat asam, dalam lambung diabsorpsi
terutama asam lemah dan zat netral yg lipofil, contoh
asetosal dan barbital
Obat yang bersifat asam lemah, hanya sedikt sekali
teruarai menjadi ion dalam lingkungan asam kuat di
lambung, sehingga absorpsinya baik sekali di dalam
organ ini.
Sebaliknya, basa lemah terionisasi baik pada pH lambung
dan hanya sedikit diabsorpsi, seperti; alkaloida dan
amfetamin.
terhadap asam.
Rute
intravena
Ketersediaan hayati
100 (dengan
ketentuan)
Sifat-sifat
Kebanyakan dgn kerja cepat
intramuskular
100
subkutan
100
oral
<100
rektal
<100
inhalasi
<100
transdermal
100
a.
Tingkat absorpsi:
setelah pemberian scr oral, suatu obat bisa diabsorpsi
secara tidak lengkap, ex: hanya 70% dosis digoksin yg
mencapai sirkulasi sistemik, disebabkan krn:
- kurangnya absorpsi mll usus, dan sebagian digoksin
mengalami metabolisme oleh bakteri di usus.
Obat yang terlalu hidrofilik (ex. Atenolol) atau terlalu lipofilik
(ex. Asiklovir) juga mempunyai ketersediaan hayati yg
rendah krn absorpsinya tidak lengkap.
Hati (metabolisme)
Sistem sistemik
note: hati adalah alat yg bertanggung jawab atas metabolisme obat sebelum
sampai ke sistem sistemik, selain itu hati juga dapat mengeluarkan obat
ke dalam empedu. Hal ini akan dp tmengurangi ketersediaan hayati obat
Distribusi obat
Apabila obat mencapai pembuluh darah, obat
akan ditranspor lebih lanjut bersama aliran
darah ke dalam sistem sirkulasi.
a. Permeabilitas membran
Untuk masuk ke suatu organ, obat harus menembus
semua membran yang memisahkan organ itu dari
tempat pemberian obat.
Membran sel:
So,
makin lipofil obat, makin tinggi ikatan pada protein
plasma.
ikatan pada protein plasma bersifar reversible
zat yang terikat pada protein plasma dari ruang
intravasal tidak dapat masuk ke dalam sel.
zat yang terikat pada protein plasma tidak dapat
dimetabolisme.
c. Depot penyimpanan
obat-obatan lipofilik seperti tiopental yang bersifat
sedatif berakumulasi dalam lemak. Obat-obat ini
dibebaskan secara perlahan dari penyimpanan
lemak. Jadi orang yg gemuk dapat disedasi lebih
lama drpd orang yg kurus yg diberikan dosis
tiopental yg sama. Obat pengikat kalsium, seperti
antibiotik tetrasiklin, berakumulasi dalam tulang
dan gigi.
Volume distribusi
Yaitu: volume yang dibutuhkan untuk memuat dosis yang
diberikan jika dosis itu didistribusikan dengan merata pada
konsentrasi yang diukur dg plasma.
Contoh: Suatu obat dengan Vd=3 liter, didistribusikan hanya dalam plasma,
Karena volume plasma = 3 liter.
Sedangkan obat dengan Vd= 16 liter, akan didistribusikan dalam cairan
extraseluler krn cairan extra seluler = 3 liter plasma, ditambah 10-13 liter
cairan
interstitial.
Obat dg Vd > 46 liter mungkin dibuang ke dalam depot karena tubuh hanya
mengandung 40-46 liter cairan.
c. Depot penyimpanan
obat-obatan lipofilik seperti tiopental yang
bersifat sedatif berakumulasi dalam lemak.
Obat-obat ini dibebaskan secara perlahan
dari penyimpanan lemak. Jadi orang yg
gemuk dapat disedasi lebih lama drpd orang
yg kurus yg diberikan dosis tiopental yg
sama. Obat pengikat kalsium, seperti
antibiotik tetrasiklin, berakumulasi dalam
tulang dan gigi.
Ruang distribusi
Berdasarkan fungsinya, organisme dpt dibagi
dlm ruang distribusi yang berbeda;
Volume distribusi