Disusun Oleh :
HEFI MARDIAS SIWI
11308144015
BIOLOGI SWADANA
A. TUJUAN
1. Mengetahui jenis-jenis mikronutrien dan perannya bagi sel bakteri.
2. Mengetahui jenis-jenis makronutrien dan perannya bagi sel bakteri.
3. Mengetahui berbagai macam cara transpor nutrien ke dalam sel (secara spesifik
pada bakteri).
4. Mengetahui cara perolehan energi sel pada mikroba aerob, an-aerob, fotosintetik,
dan fermentatif.
B.
PEMBAHASAN
Nutrisi mikroba adalah aspek dari fisiologi mikroba yang berhubungan dengan suplai
Peranan
Kromium (Cr)
Kobalt (Co)
Tembaga (Cu)
Besi (Fe)
Sitokrom,
Katalase,
Peroksiadase,
protein
besi-belerang,
Molybdenum (Mo)
Selenum (Se)
Tungsten (W)
Beberapa
dehidrogenase
format,
oksotransferase
dari
hipertermofil.
Vanadium (V)
Zinc (Zn)
Peranan
Karbon (C)
komponen
aromatic
dan
Fosfor (P)
PO43-
Sulfur (S)
keberadaannya
dalam
Potasium/Kalium
(K)
Magnesium (Mg)
Menstabilkan
asam
nukleat,
beberapa enzim.
ribosom,
dan
membrane,
aktifitas
pada
Kalsium (Ca)
dinding
sel,
Untuk
pertumbuhan
pada
mikroorganisme laut
2) Difusi fasilitasif
Mekanisme difusi fasilitasi berbeda dengan difusi pasif karena molekul-molekul
tidak dapat melewati membran tanpa bantuan fasilitas berupa protein. Dua kelas protein
yang membantu difusi fasilitasi dibedakan menjadi protein pembawa (carrier) dan
protein saluran. Adapun tahapan pada difusi fasilitatif sebagai berikut:
1. Protein pembawa mengikat molekul spesifik untuk diangkut ke dalam sel, kemudian
bebas beberapa molekul bermuatan dengan ukuran yang sesuai. Molekul yang dapat
melintas antara lain berupa ion Ca2+, Cl-, dll.
Misal pengangkutan gliserol pada E. coli, Bacilus, Pseudomonas.
3) Transport Aktif
4) Group Translocation
Dalam transport aktif, molekul terlarut bergerak melintasi membrane tanpa
modifikasi. Yang paling terkenal kelompok system translokasi ini adalah phosphoenol
pyruvate: system phosphor transferase gula (PTS). dalam mengangkut berbagai gula ke
terjadi bila molekul besar yang masuk berupa zat cair. Sel akan memasukkan tetes
larutan berisi molekul besar dalam bentuk vesikula ukuran kecil. Misalnya
pengambilan nutrien pada protozoa
melawan
gradient
(bergerak dari daerah konsentrasi rendah ke(bergerak dari daerah konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi), maka diperlukan energikonsentrasi tinggi), dalam hal ini diperlukan
berupa ATP ( adenosin trifosfat ) sebagaienergi berupa PEP (phosphoenolpyruvate)
donor fosfat berenergi tinggi untuk mendorongsebagai donor fosfat berenergi tinggi untuk
reaksi melawan gradient konsentrasi.
mendorong
reaksi
melawan
gradient
konsentrasi.
Pada transport ini substansi yang ditransportPada transport ini substansi yang ditransport
tidak mengalami perubahan struktur kimiawi(misal glukosa) diubah secara kimiawi
selama transport melewati membran.
( Glukosa
Glukosa-6-fosfat )
Pada transport memerlukan sedikit kompleksPada transport ini memerlukan/melibatkan
protein
seperti protein pngangkut ( carrier banyak kompleks protein atau enzim seperti
protein complex )
heat-stable
protein
(HPr),
enzim
PEP menuju
kompleks
membran
Fotosintetis terjadi dalam bakteri ungu dan hijau yang berbeda dengan proses
oksigenik. Yang pertama; tidak ada oksigen yang dihasilkan, kedua; bakterioklofil
menyerap cahaya lebih banyak pada panjang gelombang yang lebih panjang dari pada
klorofil a dan b sehingga mereka lebih efektif dalam menggunakan cahaya, ketiga; bakteri
ungu dan hijau tidak dapat menggunakan air sebagai donor electron dan mereka harus
menggunakan komponen yang lebih mudah teroksidasi seperti hydrogen sulfide atau
suksinat, keempat; hanya satu fotosisitem yang terlibat pada reaksi terang. Bakteri hijau
mirip dengan fotosistem I, sementara bakteri ungu mirip dengan fotosistem II. Terakhir;
reaksi terang terjadi dalam invaginasi lamella dari membrane sitoplasma pada bakteri
ungu dan pada bekteri hijau dalam vesikel yang disebut klorosom. (Hogg,2005).
d. Pada Mikroba Fermentatif
Dua fermentasi yang biasa dijumpai yaitu yang menghasilkan asam laktat dan etanol.
Electron lewat dari NADH yang tereduksi ke asetoldehid yang berlaku sebagai akseptor
electron dan NAD+ disana diregenasi untuk glikolisis. Tidak ada pembentukan ATP
selama reaksi ini, jadi hanya ATP yang dihasilkan dalam langkah glikoslisis. Fermentasi
merupakan proses yang sangat tidak efisien karena hanya menghasilkan 2 molekul ATP.
Tipe Fermentasi yang lain :
Anggota dari enterobakter memetabolisme piruvat menjadi bermacam komponen organic
yang melibatkan asam format. Dalam fermentasi asam, piruvat direduksi oleh NADH
menjadi suksinat kemudian format dan terakhir asam asetat. (Hogg,2005).
Dengan tidak adanya respirasi aerobik atau anaerobik, NADH tidak dioksidasi oleh
rantai transpor elektron karena tidak ada akseptor elektron eksternal yang tersedia.
Namun NADH yang dihasilkan dalam jalur glikolisis selama oksidasi gliseraldehid 3fosfat menjadi 1,3 biphosphoglicerate masih harus dioksidasi kembali ke NAD +. Jika
NAD+ tidak diregenerasi, oksidasi glyceraldehydes 3-fosfat akan berhenti dan glikolisis
akan berhenti. Banyak mikroorganisme memecahkan masalah ini dengan menunjukkan
atau menghentikan aktivitas dehidrogenasi piruvat dan menggunakan piruvat atau salah
satu derivatnya sebagai akseptor elektron dan hidrogen untuk reoxidation NADH dalam
proses fermentasi. Hal ini dapat menyebabkan produksi lebih ATP. Sehingga fermentasi
merupakan :
1. Pelepasan energi dari gula atau molekul organik lainnya, seperti asam amino, asam
5. Hanya memproduksi sejumlah kecil ATP (hanya satu atau dua molekul ATP untuk
setiap molekul bahan awal) karena banyak energi asli dalam glukosa tetap dalam
ikatan kimia dari produk akhir organik, seperti asam laktat atau etanol.
Ada macam fermentasi yang berperan sebagai car untuk perolehan energy sel antara lain
sebagai berikut:
a) Fermentasi Alkohol
Fermentasi glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida oleh Saccharimyces
cerevisiae terjadi melalui alur fruktosa difosfat. Transfomasi piruvat menjadi etanol
mencakup dua tahap. Tahap pertama adalah piruvat didekarboksilasi menjadi
asetaldehida oleh piruvat dekarboksilase dengan keikutsertaan tiamin pirofosfat.
Kemudian asetaldehida direduksi menjadi etanol oleh alkohol dehidrogenase dengan
bantuan NADH2. Pada pemindahan hidrogen ini digunakan hidrogen yang berasal dari
dehidrogenasi triosafosfat. Pengubahan substrat melalui alur fruktosa difosfat juga
tergantung dari keberadaan ADP dan fosfat. Tanpa ADP dan fosfat, maka tidak akan
terjadi dehidrogenasi gliserinaldehida fosfat
b) Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat banyak dihasilkan dari bakteri asam laktat yang
dikelompokkan dalam famili Lactobacteriaceae. Selain itu juga ada yang berasal dari
famili Enterobacteriaceae. Bakteri asam laktat dipandang sebagai bakteri cacat
metabolisme yang diperkirakan sebagai akibat spesialisasi bakteri ini untuk tumbuh
dalam air susu. Ciri khas bakteri asam laktat adalah kemampuannya mengolah laktosa.
Laktosa tidak ditemukan dalam tumbuhan, tetapi dibentuk oleh mamalia dan di
ekskresikan bersama air susu. Berdasarkan hasil fermentasi Lactobakteri, maka
fermentasi
asam
laktat
dapat
dibedakan
menjadi
homofermentatif
dan
heterofermentatif.
c) Fermentasi Asetat
media. Fermentasi glukosa menjadi butandiol mudah terjadi pada media dengan pH
sedikit asam. Tetapi jika pH asam glukosa cenderung diubah menjadi asam campuran.
KESIMPULAN
Nutrisi mikroba adalah aspek dari fisiologi mikroba yang berhubungan dengan suplai
monomer(prekursornya) yang dibutuhkan sel untuk tumbuh. Secara kolektif nutrisi
membutuhkan subtansi yang disebut nutrient. Adapun nutrient yang dibutuhkan oleh
mikroba digolongkan menjadi dua, yaitu makronutrien yaitu nutrient yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak dan mikronutrien yaitu nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit. Jenis makronutrien antara laun fosfor(P), karbon(C), Nitrogen (N), Sulfur (S) dsb,
sedangkan jenis mikronutrien antara lain tembaga(Cu), Besi (Fe), Mangan(Mg),
Kobalt(Co) dsb, dimana setiap nutrient tersebut memiliki perannanya masing-masing.
Transport nutrient yang terjadi melalui berbagai cara yang berbeda ada yang melalui
C.
penyerapan pasif yaitu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, kemudian difusi
fasilitatif dimana proses nya dibantu oleh protein carier, kemudian transport aktif yang
merupakan transport zat terlarut melewati membran melawan gradien elektrokimia dimana
proses ini memerlukan adanya ATP, kemudian Transfer gugus yang merupakan transport
zat terlarut melewati membran melawan gradient konsentrasi (bergerak dari daerah
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dimana proses ini memerlukan bantuan
PEP(phosphoenolpyruvate).
Proses perolehan energy dapat dilakukan dengan berbagai macam cara adapun
proses perolehan pada setiap jenis makroba memiliki perbedaan sendiri-sendiri, misalnya
saja pada mikroba aerob piruvat sepenuhnya dioksidasi menjadi CO2 dan H2O dengan
memasuki siklus asam trikarboksil atau biasa disebut siklus krebs, intinya untuk dapat
memperoleh energy mikroba menggunakan cara dengan kemampuan atau keadaannya
sendiri, seberapa besar mikroba itu dapat memperoleh energy untuk hidup.
DAFTAR PUSTAKA