Anda di halaman 1dari 15

NUTRISI MIKROORGANISME

Disusun Oleh :
HEFI MARDIAS SIWI
11308144015
BIOLOGI SWADANA

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2013

A. TUJUAN
1. Mengetahui jenis-jenis mikronutrien dan perannya bagi sel bakteri.
2. Mengetahui jenis-jenis makronutrien dan perannya bagi sel bakteri.
3. Mengetahui berbagai macam cara transpor nutrien ke dalam sel (secara spesifik

pada bakteri).
4. Mengetahui cara perolehan energi sel pada mikroba aerob, an-aerob, fotosintetik,
dan fermentatif.
B.

PEMBAHASAN
Nutrisi mikroba adalah aspek dari fisiologi mikroba yang berhubungan dengan suplai

monomer(prekursornya) yang dibutuhkan sel untuk tumbuh. Secara kolektif nutrisi


membutuhkan subtansi yang disebut nutrient. Organisme yang berbeda membutuhkan
komplemen nutrisi yang berbeda pula dan tidak semua nutrient dibutuhkan dalam jumlah
yang sama. Beberapa disebut makronutrien yaitu nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
besar dan satunya disebut mikronutrien yaitu nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit. (Brock, 2009). Menurut Waluyo (2005), peran utama nutrien adalah sebagai sumber
energi, bahan pembangun sel, dan sebagai aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi
yang menghasilkan energi). Oleh karenanya bahan makanan yang diperlukan terdiri dari air,
sumber energi, sumber karbon, sumber aseptor elektron, sumber mineral, faktor
pertumbuhan, dan nitrogen.
JENIS-JENIS MIKRONUTIENT DAN PERANANNYA
Jenis

Peranan

Kromium (Cr)

Dibutuhkan oleh mammalian untuk metabolism glukosa, jika


untuk mikroba mungkin dibutuhka tapi belum terbukti.

Kobalt (Co)

Berperan sebagai Vitamin B12, transkarboksilase (bakteri asam


propinat).

Tembaga (Cu)

Respirasi sitokrom c oksidase, fotosintesis, plastosianin.

Besi (Fe)

Sitokrom,

Katalase,

Peroksiadase,

protein

besi-belerang,

oksigenase, semua nitrogenase. Besi dibutuhkan lebih banyak


dibandingkan dengan logam lainnya.
Mangan (Mn)

Aktifator berbagai enzim, berada pada dismutase superoksida


tertentu dan dalam enzim pemecah air.

Molybdenum (Mo)

Enzim tertentu yang mengandung flavin, beberapa nitrogenase,

nitratreduktase, sulfitoksidase, DMSO-TMAO reductase.


Nikel (Ni)

Sebagian besar hidrogenase, koenzim F430 dari metanogen,


dehidrogenase, karbonmonoksida, eurease.

Selenum (Se)

Dehidrogenase format, beberapa hidrogenase, asam amino


selenosistein.

Tungsten (W)

Beberapa

dehidrogenase

format,

oksotransferase

dari

hipertermofil.
Vanadium (V)

Vanadium nitrogenase, bromoperoksidase.

Zinc (Zn)

Anhidrase karbon, alcohol dehidrogenase, RNA dan DNA


polymerase dan banyak protein pengikat DNA.

JENIS-JENIS MAKRONUTRIENT DAN PERANANNYA


Jenis

Keberadaan dialam dalam


bentuk

Peranan

Karbon (C)

Komponen organic, CO2

Merupakan komponen asam amino,


asam lemak, asam organic, gula, basa
nitrogen,

komponen

aromatic

dan

komponen organic lainnya.


Nitrogen (N)

Fosfor (P)

Komponen nitrogen organic, Unsur dalam protein, asam nukleat dan


NH3, NO3-, N2

beberapa konstituen sel yang lain.

PO43-

Untuk mensintesis asam nukleat dan


fosfolipid.

Sulfur (S)

H2S, SO42-, komponen S

Dalam struktur asam amino sistein dan

organic, logam sulfide (FeS, metionin,


CuS, ZnS, NiS dll)

keberadaannya

dalam

beberapa vitamin termasuk thiamin,


biotin, asam lipoic dan koenzim A.

Potasium/Kalium
(K)

Dalam bentuk garam

Sintesis protein, aktivitas enzim

Magnesium (Mg)

Dalam bentuk garam

Menstabilkan
asam

nukleat,

beberapa enzim.

ribosom,
dan

membrane,

aktifitas

pada

Kalsium (Ca)

Dalam bentuk garam, CaSO4 Menstabilkan

dinding

sel,

menstabilkan panas pada endospora


Natrium /Sodium
(Na)

Dalam bentuk garam NaCl

Untuk

pertumbuhan

pada

mikroorganisme laut

TRANSPORT NUTRIEN Kedalam SEL


Untuk dapat digunakan dalam proses metabolisme mikroba, maka nutrisi yang
dibutuhkan harus diserap ke dalam sel. Terdapat beberapa mekanisme pengambilan
didasarkan pada sifat nutrien yang akan diserap. Hal ini berkaitan dengan sifat selektif
permiable membran.
1) Penyerapan pasif
Merupakan pergerakan molekul dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah,ciri
difusi pasif adalah :
a. Selama difusi pasif molekul sederhana dapat langsung melewati membran sel.
b. Arah pengangkutan ditentukan oleh konsentarsi relatif molekul di dalam dan di

luar sel. Aliran molekul selalu menuju ke gradien konsentrasi rendah.


c. Molekul yang dapat berdifusi adalah gas (misal CO2), molekul hidrofobik,
molekul sedikit polar tapi tidak bermuatan (misal H2O). Sedangkan molekul
yang tidak dapat menyebrangi membran antara lain molekul polar besar dan tidak
bermuatan (misal glukosa) dan molekul kecil bermuatan (misal H+, K+). Untuk
melewati membran molekul tersebut membutuhkan mekanisme khusus.
d. Misal Pengangkutan H2O, O2, CO2 pada mikroorganisme.

2) Difusi fasilitasif
Mekanisme difusi fasilitasi berbeda dengan difusi pasif karena molekul-molekul
tidak dapat melewati membran tanpa bantuan fasilitas berupa protein. Dua kelas protein
yang membantu difusi fasilitasi dibedakan menjadi protein pembawa (carrier) dan
protein saluran. Adapun tahapan pada difusi fasilitatif sebagai berikut:
1. Protein pembawa mengikat molekul spesifik untuk diangkut ke dalam sel, kemudian

membiarkan molekul menyebrang melewati membran dan dibebaskan di dalam sel.


Molekul yang menggunakan mekanisme ini antara lain gula, asam amino.

2. Protein saluran membentuk lubang terbuka menembus membran, membiarkan difusi

bebas beberapa molekul bermuatan dengan ukuran yang sesuai. Molekul yang dapat
melintas antara lain berupa ion Ca2+, Cl-, dll.
Misal pengangkutan gliserol pada E. coli, Bacilus, Pseudomonas.

3) Transport Aktif

Merupakan transport zat terlarut melewati membran melawan gradien elektrokimia,


untuk itu diperlukan energi berupa ATP. Proses transport aktif mempunyai banyak
persamaan dengan proses difusi fasilitatif. Perbedaan yang mendasar, dalam transpot aktif:
diperlukan energi metabolik (ATP) dan metabolit dapat bergerak dari daerah konsentrasi
rendah ke konsentrasi tinggi.
Mekanisme transport aktif meliputi dua mekanisme :
a. ATP-binding cassette transport

Target terikat kesuatu protein terlarut ( periplasma- bakteri gram-negative ; terikat


dengan bagian terluar membran plasma -bakteri gram-positive). Kompleks target-cassette
terikat ke integral membrane ATPase pump yang mentransporttarget melalui membran
plasma. Terdiri dua hidrofobik membrane - spanning domain terkait pada permukaan
sitoplasma mereka dengan dua nukleotida - mengikat domain. Misal Transport gula
( arabinosa, maltosa, galaktosa, ribosa) dan asam amino ( histidin, leusin,glutamat) pada E.
coli.

b. Active transport using proton and sodium gradient

Bakteri juga menggunakan gradien proton yang dihasilkan selama transport


electron untuk menggerakkan transport aktif. Protein membrane transportasi yang
bertanggung jawab untuk proses ini kurangnya protein khusus yang mengikat zat
terlarut periplasmic. Misal pengangkutan gula melibiosa pada E. coli

4) Group Translocation
Dalam transport aktif, molekul terlarut bergerak melintasi membrane tanpa
modifikasi. Yang paling terkenal kelompok system translokasi ini adalah phosphoenol
pyruvate: system phosphor transferase gula (PTS). dalam mengangkut berbagai gula ke

dalam sel prokaryotic sementara fosforilasi menggunakan phosphoenolpyruvate (PEP)


sebagai donor fosfat.
PEP + sugar (outside) pyruvate + sugar P (inside).
Pada transport ini substansi yang ditransport ( misal glukosa ) diubah secara kimiawi
selama transpor melalui membran. Tipe transpor ini menggunakan energi berupa komponen
fosfat berenergi tinggi, yaitu phosphoenolpyruvat acid ( PEP ). Saat bakteri menggunakan
mekanisme transpor ini untuk mentranspor glukosa melalui membran sel, fosfat berenergi
tinggi dari PEP ditransfer ke molekul glukosa untuk membentuk glukosa-6-fosfat,
selanjutnya ditranspor melewati membran.

5) Lalu Lintas Molekul Besar


a. Fagositosis
terjadi bila molekul besar yang masuk berupa zat padat. Membran plasma mendekati
makromolekul mula-mula melekuk sehingga membentuk cekungan dan molekul
dijebak oleh cekungan ke dalam membentuk vesikula dalam sitoplasma. Vesikula
tersebut biasanya bergabung dengan vesikula lain dalam sitoplasma yang mengandung
enzim pencernaan.
b. Pinositosis

terjadi bila molekul besar yang masuk berupa zat cair. Sel akan memasukkan tetes
larutan berisi molekul besar dalam bentuk vesikula ukuran kecil. Misalnya
pengambilan nutrien pada protozoa

Perbedaan Sistem Transport Aktif dan Transfer Gugus ( Group Translocation )


Transport Aktif
Transfer Gugus ( Group Translocation )
Merupakan transport zat terlarut melewatiMerupakan transport zat terlarut melewati
membran

melawan

gradient

konsentrasimembran melawan gradient konsentrasi

(bergerak dari daerah konsentrasi rendah ke(bergerak dari daerah konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi), maka diperlukan energikonsentrasi tinggi), dalam hal ini diperlukan
berupa ATP ( adenosin trifosfat ) sebagaienergi berupa PEP (phosphoenolpyruvate)
donor fosfat berenergi tinggi untuk mendorongsebagai donor fosfat berenergi tinggi untuk
reaksi melawan gradient konsentrasi.

mendorong

reaksi

melawan

gradient

konsentrasi.
Pada transport ini substansi yang ditransportPada transport ini substansi yang ditransport
tidak mengalami perubahan struktur kimiawi(misal glukosa) diubah secara kimiawi
selama transport melewati membran.

selama transpor melalui membran.

( Glukosa
Glukosa-6-fosfat )
Pada transport memerlukan sedikit kompleksPada transport ini memerlukan/melibatkan
protein

seperti protein pngangkut ( carrier banyak kompleks protein atau enzim seperti

protein complex )

heat-stable

protein

(HPr),

enzim

(EI),enzim II (EII), EIIA, EIIB & EIIC.


Yang berperan dalam transfer gugus fosfat
dari

PEP menuju

kompleks

membran

transport sebagai energi selama reaksi dan

merubah struktur kimiawi molekul yang


ditransport.

PEROLEHAN ENERGI SEL


a. Pada Mikroba Aerob
Pada sebagian besar organism aerob, piruvat sepenuhnya dioksidasi menjadi CO2 dan
H2O dengan memasuki siklus asam trikarboksil atau biasa disebut siklus krebs. Selama
siklus ini rentetan reaksi redoks menghasilkan transfer energy yang terdapat pada piruvat
menjadi koenzim(sebagian besar NADH). Energy ini akhirnya dirubah menjadi bentuk
ATP oleh proses fosforilasi oksidatif. Respirasi aerob pada eukariotik kurang efisien
dibandingkan pada prokariotik karena tiga siklus terjadi ada lokasi yang terpisah.
Sehingga jumlah ATP yang dihasilkan hanya 36, sementara pada prokariotik ATP yang
dihasilkan 38. (Hogg,2005).
b. Pada Mikroba Anaerob
Dalam proses respirasi amaerob, karbohidrat dapat dimetabolisme oleh proses
fosforilasi oksidatif menggunakan rantai transport electron, namun akseptor akhir electron
merupakan molekul anorganik seperti nitrat atau sulfat. Respirasi Anaerob tidak
seproduktif respirasi aerob dalam hal pembentukan ATP, karena akseptor electron seperti
nitrat dan sulfat memiliki potensial redoks yang kurang positif dari pada oksigen.
Respirasi anaerob biasanya terjadi pada lingkungan yang minim oksigen, perlu diluruskan
bahwa respirasi anaerobtidak sama dengan fermentasi. Pada respirasi anaerob tidak
melewati proses fosforilasi oksidatif. (Hogg,2005).
c. Pada Mikroba Fotosintetik
Fotoautotrof adalah fotosintesis dimana energi dari gelombang cahaya ditangkap
dengan menggunakan pigmen tertentu yang mengumpulkan cahaya dan menggunakan
energi tersebut untuk mengubah CO2 menjadi senyawa organik yang sederhana, atau
dengan kata lain diubah menjadi energi kimia yang bisa digunakan dalam metabolisme
sel. Ada mikroba fotosintetik oksigenik dan an oksigenik perbedaan yang mendasar
diantara kedua adalah pada O2 yang dihasilkan dalam proses reaksi dan dalam reaksi
oxygenic menggunakan H2O sedangkan anoxygenic menggunakan H2S.
Mikroba Fotosintetik Oksigenik
Pada sel prokariotik fotosintesis terjadi secara bebas pada sitoplasma. Permukaan sel
mereka(prokariotik) ditaburi oleh struktur seperti tombol yang disebut fikobilisom, yang
mengandung pigmen tambahan yang unik yang disebut dengan fikobilin. Fotosintetik
oksigenik menghasilkan oksigen, terjadi pada cyanobacter (ganggang hijau biru).
(Hogg,2005).
Mikroba Fotosintetik An Oksigenik

Fotosintetis terjadi dalam bakteri ungu dan hijau yang berbeda dengan proses
oksigenik. Yang pertama; tidak ada oksigen yang dihasilkan, kedua; bakterioklofil
menyerap cahaya lebih banyak pada panjang gelombang yang lebih panjang dari pada
klorofil a dan b sehingga mereka lebih efektif dalam menggunakan cahaya, ketiga; bakteri
ungu dan hijau tidak dapat menggunakan air sebagai donor electron dan mereka harus
menggunakan komponen yang lebih mudah teroksidasi seperti hydrogen sulfide atau
suksinat, keempat; hanya satu fotosisitem yang terlibat pada reaksi terang. Bakteri hijau
mirip dengan fotosistem I, sementara bakteri ungu mirip dengan fotosistem II. Terakhir;
reaksi terang terjadi dalam invaginasi lamella dari membrane sitoplasma pada bakteri
ungu dan pada bekteri hijau dalam vesikel yang disebut klorosom. (Hogg,2005).
d. Pada Mikroba Fermentatif
Dua fermentasi yang biasa dijumpai yaitu yang menghasilkan asam laktat dan etanol.
Electron lewat dari NADH yang tereduksi ke asetoldehid yang berlaku sebagai akseptor
electron dan NAD+ disana diregenasi untuk glikolisis. Tidak ada pembentukan ATP
selama reaksi ini, jadi hanya ATP yang dihasilkan dalam langkah glikoslisis. Fermentasi
merupakan proses yang sangat tidak efisien karena hanya menghasilkan 2 molekul ATP.
Tipe Fermentasi yang lain :
Anggota dari enterobakter memetabolisme piruvat menjadi bermacam komponen organic
yang melibatkan asam format. Dalam fermentasi asam, piruvat direduksi oleh NADH
menjadi suksinat kemudian format dan terakhir asam asetat. (Hogg,2005).
Dengan tidak adanya respirasi aerobik atau anaerobik, NADH tidak dioksidasi oleh
rantai transpor elektron karena tidak ada akseptor elektron eksternal yang tersedia.
Namun NADH yang dihasilkan dalam jalur glikolisis selama oksidasi gliseraldehid 3fosfat menjadi 1,3 biphosphoglicerate masih harus dioksidasi kembali ke NAD +. Jika
NAD+ tidak diregenerasi, oksidasi glyceraldehydes 3-fosfat akan berhenti dan glikolisis
akan berhenti. Banyak mikroorganisme memecahkan masalah ini dengan menunjukkan
atau menghentikan aktivitas dehidrogenasi piruvat dan menggunakan piruvat atau salah
satu derivatnya sebagai akseptor elektron dan hidrogen untuk reoxidation NADH dalam
proses fermentasi. Hal ini dapat menyebabkan produksi lebih ATP. Sehingga fermentasi
merupakan :
1. Pelepasan energi dari gula atau molekul organik lainnya, seperti asam amino, asam

organik, purin, dan pirimidin.


2. Tidak membutuhkan oksigen (tapi kadang-kadang dapat terjadi dalam keadaan aerob)
3. Tidak memerlukan penggunaan siklus Krebs atau rantai transpor elektron.
4. Menggunakan molekul organik sebagai akseptor elektron akhir.

5. Hanya memproduksi sejumlah kecil ATP (hanya satu atau dua molekul ATP untuk

setiap molekul bahan awal) karena banyak energi asli dalam glukosa tetap dalam
ikatan kimia dari produk akhir organik, seperti asam laktat atau etanol.
Ada macam fermentasi yang berperan sebagai car untuk perolehan energy sel antara lain
sebagai berikut:
a) Fermentasi Alkohol
Fermentasi glukosa menjadi alkohol dan karbon dioksida oleh Saccharimyces
cerevisiae terjadi melalui alur fruktosa difosfat. Transfomasi piruvat menjadi etanol
mencakup dua tahap. Tahap pertama adalah piruvat didekarboksilasi menjadi
asetaldehida oleh piruvat dekarboksilase dengan keikutsertaan tiamin pirofosfat.
Kemudian asetaldehida direduksi menjadi etanol oleh alkohol dehidrogenase dengan
bantuan NADH2. Pada pemindahan hidrogen ini digunakan hidrogen yang berasal dari
dehidrogenasi triosafosfat. Pengubahan substrat melalui alur fruktosa difosfat juga
tergantung dari keberadaan ADP dan fosfat. Tanpa ADP dan fosfat, maka tidak akan
terjadi dehidrogenasi gliserinaldehida fosfat
b) Fermentasi Asam Laktat
Fermentasi asam laktat banyak dihasilkan dari bakteri asam laktat yang
dikelompokkan dalam famili Lactobacteriaceae. Selain itu juga ada yang berasal dari
famili Enterobacteriaceae. Bakteri asam laktat dipandang sebagai bakteri cacat
metabolisme yang diperkirakan sebagai akibat spesialisasi bakteri ini untuk tumbuh
dalam air susu. Ciri khas bakteri asam laktat adalah kemampuannya mengolah laktosa.
Laktosa tidak ditemukan dalam tumbuhan, tetapi dibentuk oleh mamalia dan di
ekskresikan bersama air susu. Berdasarkan hasil fermentasi Lactobakteri, maka
fermentasi

asam

laktat

dapat

dibedakan

menjadi

homofermentatif

dan

heterofermentatif.
c) Fermentasi Asetat

Clostridium thermoaceticum mampu memfermentasi piruvat menjadi asetat


melalui jalur asetil KoA. Selain itu bakteri pereduksi sulfat Desulfotomaculum
thermobenzoicum juga memfermentasi piruvat menjadi asetat di media tanpa sulfat.
Piruvat diperoleh dari hasil glikolisis glukosa. Empat molekul piruvat dioksidasi oleh
piruvat dehidrogenase menjadi empat molekul asetil KoA. Asetil KoA berubah
menjadi asetil fosfat oleh fosfotransasetilase. Defosforilasi asetil fosfat oleh asetat
kinase menghasilkan asetat. Pada proses fermentasi piruvat menjadi asetat
menghasilkan 8 molekul NADH.
d) Fermentasi Butirat

Fermentasi butirat dilakukan oleh Clostridium sp. Clostridium butyricum mampu


memfermentasi karbohidrat menjadi butirat. Glukosa dipecah menjadi piruvat melalui
jalur EMP. Piruvat dikarboksilasi oleh piruvatferedoksi eksidoreduktase menjadi asetil
KoA dan CO2. H2 diperoleh dari aktivitas oksidasi hidrogenase terhadap ferodoksin.
Dua molekul asetil KoA berkondensasi menghasilkan asetoasetil KoA dengan bantuan
asetil KoA asetil transferase. Asetoasetil KoA direduksi menjadi -hidroksibutiril KoA
oleh dehidrogenase. -hidroksibutiril KoA didehidrasi menjadi krotonil KoA oleh
krotonase. Krotonil KoA direduksi menjadi butiril KoA oleh butiril KoA
dehidrogenase. Penggantian gugus KoA oleh fosfat mengakibatkan butiril KoA
menjadi butiril fosfat. Reaksi tersebut dikatalisis oleh fosfotransbutirilase. Butirilfosfat
didefosforilasi menjadi butirat oleh butirat kinase.
e) Fermentasi Propianat

C. propionicum mampu memfermentasi asam laktat menjadi asam laktat dan


propionat dan menghasilkan 1 ATP. 1 molekul laktat didehidrogenasi menjadi piruvat
oleh laktat dehidrogenase. Piruvat didehidrogenasi dan dekarboksilasi menjadi asetil
KoA oleh piruvatferedoksin oksidoreduktase. Gugus fosfat menggantikan gugus KoA
oleh fosfotransasetilase, sehingga asetil KoA diubah menjadi asetil fosfat. Asetil fosfat
didefosforilasi menjadi asetat oleh asetat kinase. Pada jalur tersebut menghasilkan 1
ATP, 1 CO2, dan 4 elektron. Electron tersebut dipakai untuk mereduksi 2 molekul
laktat menjadi 2 molekul propionat. Gugus KoA ditransfer ke laktat oleh KoA
transferase, sehingga menjadi laktil KoA. Laktil KoA terdehidrasi menjadi akrilil KoA.
Reaksi itu dikatalisis oleh akrililase. Akrilil KoA direduksi menjadi propionil KoA oleh
propionil KoA dehidrogenase. Propionil KoA diubah menjadi propionat. Reaksi
keseluruhan sebagai berikut
3 laktat + ADP + Pi
2 propionat + asetat + CO2 + ATP
f) Fermentasi Butandiol

Fermentasi butandiol ditandai dengan produksi 2,3-butandiol dan asetoin. Glukosa


dioksidasi menjadi piruvat melalui jalur EMP. Terdapat 3 arah metabolism pirufat pada
fermentasi butandiol. Piruvat direduksi menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase.
Piruvat juga dapat dipecah menjadi asetil KoA dan Format oleh piruvat formatliase.
Asetil KoA tereduksi menjadi asetaldehid oleh asetaldehid dehidrogenase, kemudian
direduksi menjadi etanol oleh etanol dehidrogenase. Piruvat juga mengalami
dekarboksilasi menjadi asetaldehid aktif, kemudian diubah menjadi asetolaktat. Kedua
reaksi itu dikatalisis oleh asetolaktat sintase. Dekarboksilasi asetolaktat menjadi
asetoin oleh asetolaktat dehidrogenase. Sedangkan reduksi asetoin menjadi 2,3butandiol oleh 2,3-butandiol dehidrogenase. Produksi butandiol dipengaruhi oleh pH

media. Fermentasi glukosa menjadi butandiol mudah terjadi pada media dengan pH
sedikit asam. Tetapi jika pH asam glukosa cenderung diubah menjadi asam campuran.

KESIMPULAN
Nutrisi mikroba adalah aspek dari fisiologi mikroba yang berhubungan dengan suplai
monomer(prekursornya) yang dibutuhkan sel untuk tumbuh. Secara kolektif nutrisi
membutuhkan subtansi yang disebut nutrient. Adapun nutrient yang dibutuhkan oleh
mikroba digolongkan menjadi dua, yaitu makronutrien yaitu nutrient yang dibutuhkan
dalam jumlah banyak dan mikronutrien yaitu nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah
sedikit. Jenis makronutrien antara laun fosfor(P), karbon(C), Nitrogen (N), Sulfur (S) dsb,
sedangkan jenis mikronutrien antara lain tembaga(Cu), Besi (Fe), Mangan(Mg),
Kobalt(Co) dsb, dimana setiap nutrient tersebut memiliki perannanya masing-masing.
Transport nutrient yang terjadi melalui berbagai cara yang berbeda ada yang melalui

C.

penyerapan pasif yaitu dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi, kemudian difusi
fasilitatif dimana proses nya dibantu oleh protein carier, kemudian transport aktif yang
merupakan transport zat terlarut melewati membran melawan gradien elektrokimia dimana
proses ini memerlukan adanya ATP, kemudian Transfer gugus yang merupakan transport
zat terlarut melewati membran melawan gradient konsentrasi (bergerak dari daerah
konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi) dimana proses ini memerlukan bantuan
PEP(phosphoenolpyruvate).
Proses perolehan energy dapat dilakukan dengan berbagai macam cara adapun
proses perolehan pada setiap jenis makroba memiliki perbedaan sendiri-sendiri, misalnya
saja pada mikroba aerob piruvat sepenuhnya dioksidasi menjadi CO2 dan H2O dengan
memasuki siklus asam trikarboksil atau biasa disebut siklus krebs, intinya untuk dapat
memperoleh energy mikroba menggunakan cara dengan kemampuan atau keadaannya
sendiri, seberapa besar mikroba itu dapat memperoleh energy untuk hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Kusnadi, dkk. 2003. Common Text Book Microbiology. Bandung: IMSTEP


Madigan dkk. 2009. Brock- Biology of Microorganisms. San Francisco: Pearson Education,
Inc
Hogg, Stuart. 2005. Essential Microbiology. West Sussex: John Wiley & Sons Ltd.
Prescott, Lansing, M. John P. Harley dan Donald A. Klein. 2005. Microbiology, 6 edition.
New York: McGraw Hill
Schlegel, Hans G dan Karin Schmidt. 1994. Microbiologi Umum. Yogyakarta: UGM Press
Talaro, Kathleen Park. 2008. Foundations in Microbiology, 7 edition. New York: McGraw
Hill
Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. Universitas Muhammadiyah Malang Prees.
Malang.

Anda mungkin juga menyukai