Anda di halaman 1dari 9

DAFTAR PUSTAKA

Abayomi H. T., T. O. Oresanya dan A. O Opeifa., dan Rasheed T. R. 2013. Quality


Evaluation of Cookies Produced from Blends of Sweet Potato and Fermented
Soybean Flour. World Academy of Science, Engineering and Technology No.
79 hal:1037-1042.
Adeleke, R.O. dan J. O. Odedeji. 2010. Functional Properties Of Wheat And Sweet
Potato Flour Blend. Pakistan Journal of Nutrition Vol. 9 No. 6 Hal. 535-538.
Aldilla, D. N. 2010. Penggunaan Siklodekstrin untuk Mengurangi Rasa Langu (OffFlavor) pada Susu Kedelai. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Alkhaufa. 2008. Pengaruh Tingkat Perbandingan Tepung Terigu dan Tepung Ampas
Tahu Terhadap Karakteristik Biskuit yang Dihasilkan. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Andalas, Padang.
Amanto, B. S., L. U. Khasanah., S. Ruwanti. 2009. Optimasi Kadar -Karoten pada
Proses Pembuatan Tepung Ubi Jalar Oranye (Ipomoea batatas (L.) Lam.)
dengan Menggunakan Response Surface Methodology (RSM). Jurnal fp uns
on;ine Vol 2 No 2.
Ambarsari, I., Sarjana dan A. Choliq. 2009. Rekomendasi dan Penetapan Standar
Mutu Tepung Ubi Jalar. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Jawa Tengah
Antarlina, S. S. 1991. Pengaruh Umur Panen dan Klon terhadap Beberapa Sifat
Sensoris, Fisik, dan Kimiawi Tepung Ubi Jalar. Tesis. Fakultas Pasca Sarjana,
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Anwar, F., B. Setiawan dan A. Sulaeman. 1993. Studi Karakteristik Fisiko Kimia dan
Fungsional Pati dan Tepung Ubi Jalar serta Pemanfaaatannya dalam Rangka
Diversifikasi Pangan. PAU Pangan dan Gizi, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Awasthi, P. dan Yadav, M. C., 2000. Effect of Incorporation of Liquid Dairy by
Products on Chemical Characteristics of Soy Fortified Biscuits. Journal of Food
Science Technology 37(2): 158-161.
Badan Standardisasi Nasional. 1992. Mutu dan Cara Uji Biskuit (SNI No. 01-29731992). Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
Basuki, N., Harijono, Damanhuri, S. S. Antarlina dan Y. Widodo. 2002. Identifikasi
Nutrisi Plasma Nutfah Ubi Jalar untuk Menunjang Agroindustri. Jurnal Ilmuilmu Hayati Vol.14 No.1 Hal. 94-105.

Bauernfeind, J. C. dan H. Klaul, 1981. Carotenes as Colorans and Vitamin A


Precursore. Academic Press, Florida
Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet dan M. Wootton. 2009. Food Science.
Universitas Indonesia Press, Jakarta. CEK
Cahyono, B. dan J. J. S. Dede, 2000. Ubi Jalar: Budi Daya dan Analisis Usaha Tani.
Kanisius, Yogyakarta.
Darmadjati, D. S. 2003. Penelitian dan Potensi Bahan Serta Produk untuk Kesehatan
dan Kebugaran. Makalah Seminar Keseimbangan Flora Usus bagi Kesehatan
dan Kebugaran, Bogor.
Dinas

Peternakan
Provinsi
Jawa
Timur.
2011.
Ampas
Tahu.
http://disnak.jatimprov.go.id/web/index.php. Diakses pada 21 Maret 2013 Pukul
13.49 WIB.

Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan.
Bharata. Jakarta
. 1995. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan.
Departemen Kesehatan. Jakarta
Erawati, C. M. 2006. Kendali Stabilitas Beta Karoten Selama Proses Produksi
Tepung Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.). Tesis. Program Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor Bogor.
Faridah, A., K. S. Pada., A.Yulastri dan L. Yusuf. 2008. Patiseri Jilid 3. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.
Fasikah, A. U. 2013. Proporsi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung Terigu dan
Jumlah Lemak Terhadap Mutu Organoleptik Biskuit Berlemak (Rich Biscuit)
Jurnal Boga Vo.2 No. 1 Hal. 18 28.
Fatkurahman, R., W. Atmaka dan Basito. 2012. Karakteristik Sensoris dan Sifat
Fisikokimia Cookies dengan Subtitusi Bekatul Beras Hitam (Oryza Sativa L.)
dan Tepung Jagung (Zea Mays L.). Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Peranian,
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Food Review. 2013. Pentingnya Analisis Sensori dalam Industri Pangan.


http:www.foodreview.biz/login/preview.php?view&id=55811. Diakses pada
hari Kamis Tanggal 4 September 2013.
Ginting, E. Y., Widodo dan M. Jusuf. 2003. Pemanfaatan Ubi Jalar Berkadar Karoten Tinggi Sebagai Sumber Vitamin A. Prosiding Seminar Nasional

Peningkatan Daya Saing Pangan Tradisional, Balai Penelitian Tanaman


Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian, Malang.
Gross J. 1991. Pigments in Vegetables. The AVI Publishing, New York.
Guide to Nutritional Labelling and Education Act (NLEA) Requierements. 1994..
www.fda.gov. Diakses pada 21 Maret 2013 Pukul 13.49 WIB.
Handarsari, E. 2010. Eksperimen Pembuatan Sugar Pastry dengan Substitusi Tepung
Ampas Tahu. Jurnal Pangan dan Gizi Vol. 01 No. 01.
Handayani, T. S. Swasti. 1987. Pencarian Metode Tekstur Cookies yang
Menggunakan Campuran Terigu dan Maizena dengan Penetrometer. Skripsi.
Fakultas Teknologi Pertanian. UGM. Yogyakarta.
Hartono, U. 2004. Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu sebagai Bahan Pembuatan
Minuman Prebiotik (Okkara Prebiotik Drink). Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Haryoto. 2000. Teknologi Tepat Guna Tempe Benguk. Kanisius. Yogyakarta.
Hongmin, L., G. Xiaoding dan M. Daifu. 1996. Orange-Flesh Sweet Potato, a
Potential Source for -karoten Production. Selected Research Papers. Vol. 2.
Irawan, M.A. 2007. Karbohidrat. Sports Science Brief Volume 01 (2007). No. 03.
www.pssplab.com. Diakses pada tanggal 29 Agustus 2013.
Irwan, A. W. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill). Jurusan
Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Jeltema, M. A., M. E. Zabik dan L. J. Thiel 1983. Prediction of cookie quality from
dietary fiber component. Cereal Chem Journal Vol 60 No 3 227-230.
Kadarisman, D. dan A. Sulaeman. 1993. Teknologi Pengolahan Ubi Kayu dan Ubi
Jalar. Di Dalam : Trifena, H. 2007. Karakterisasi
Sifat Fisikokimia
Tepung
Ubi
Jalar (Ipomoea batatas). Skripsi. Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Koswara., 2002. Teknologi Pengolahan Kedelai dan Hasil Sampingnya Menjadi
Makanan Bermutu. Pustaka Sinar Harapan. Jakarta.
Kurniawati dan F. Ayustaningwarno. 2012. Pengaruh Substitusi Tepung Terigu
dengan Tepung Tempe dan Ubi Jalar Kuning terhadap Kadar Protein, Kadar
Betakaroten dan Mutu Organoleptik Roti Manis. Journal of Nutrition College.
Volume 1 (299:312).

Kusumawardani, L. S. Pengaruh Pengolahan Tepung Terhadap Sifat Fisik-Kimia Serta


Retensi -Karoten pada Ubijalar Oranye dan Antosianin pada Ubijalar Ungu
Leighton, C.S. 2007. Nutrient and Sensory Quality of Orange-Fleshed Sweet Potato.
Disertasi. Department Consumer Science, School of Agricultural and Food
Science University of Pretoria, Pretoria.
Lingga, P., B. I. Sarwono, P. C. Rahardi, Rahardjo, J. J. Afriastini, R. Wudianto, W.
H. Apriadji. 1986. Bertanam Umbi-umbian. PT Penebar Swadaya. Jakarta.
Low, J., R. Kapinga, D. Cole, C Loechl, J Lynam, dan M. Andrade. 2009. Unleashing
Potential of Sweet Potato in Sub-Saharan Africa. Social Sciences Working
Paper Challenge Theme Paper 3
Lutfika, E. 2006. Evaluasi Mutu Gizi dan Indeks Glikemik Produk Olahan Panggang
Berbahan Dasar Tepung Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.) Klon Unggul
BB00105.10. Skripsi. Fakultas Teknologi, Pertanian Institut Pertanian Bogor,
Bogor
Mahfudz, L. 2000. Pengaruh Penggunaan Limbah Padat Tahu dalam Ransum terhadap
Konsumsi Pakan, Pertambahan Bobot Badan dan Konversi Pakan pada Ayam
Kampung (Gallus domesticus) Periode Grower. Skripsi. Universitas Islam Negeri,
Malang.

Mahmood, S., M. S. Butt, F. M. Anjum dan H. Nawaz. 2008. Baking and Storage
Stability of Retinyl Acetate (Vitamin A) Fortified Cookies. Pakistan Journal of
Nutrition 7 (4): 586-589.
Manley, D. 1998. Technology of Biscuits, Crackers and Cookies. Woodhead
Publishing Limited, Cambridge
Maria, S. 2009. Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) dalam Tepung Gandum dengan
Cara Destruksi Basah dan Kering dengan Spektrofotometri Serapan Atom
Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006. Skripsi. Departemen
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Masturi, 1992. Penggunaan Ampas Tahu dalam Ransum Unggas. Jurnal Poultry
Indonesia No.133.

Matz, S.A. 1984. Snack Food Technology. The AVI Publishing Company, Westport,
Connecticut.
Matz, S.A. dan T.D. Matz. 1978. Cookie and Cracker Technology. The Avi Publishing
Company Westport, Connecticut.

Maulana, F. Optimasi Proses Pengeringan pada Pembuatan Tepung Ampas Tahu dari
Kedelai Lokal Varietas Grobogan untuk Pembuatan Pakan Ternak. Sripsi.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya, Malang
Meyer, L. H. 1980. Food Chemistry. AVI Publishing Co., Wetport, Connecticut
Muchtadi, Deddy. 1983. Serat Makanan Faktor Penting yang Hampir Dilupakan.
motekap.blogspot.com/2011/05/mengenal-motekap-tepung-mocaf.html.
Diakses pada 21 Maret 2013 Pukul 13.49 WIB.
Noor, T. F. D. 2012 Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu pada Pembuatan Produk
Cookies (Chocolate Cookies, Bulan Sabit Cookies, dan Pie Lemon Cookies).
Proyek Akhir. Program Studi Teknik Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Nuraini. 2004. Pengolahan Tepung Ubi Jalar dan Produk-produknya untuk
Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan. http://tumoutou.net/. Diakses pada 21
Maret 2013 Pukul 13.49 WIB.
Omwamba, M., J.N. Nanua. 2007. Utilization of Orange-Fleshed Sweet Potato Flour
in Development of a Suitable Flour Blend for Complementary Infant Food.
Egerton Journal Vol 7 No 1 Hal 1-13.
Shalo, P.L.Pellegrinelli, C. 2013. Types of Cookies. baking.about.com/od/cookies.
Diakses pada 21 Maret 2013 Pukul 13.49 WIB.
Poste, M. Linda, A. Deborah, M. G. Butler, dan Elizabeth L. 1991. Laboratory
Methods for Sensory Anal;ysis of Food. 1
Prabowo, A,. D. Samiasih dan M. Rangkuti. 1993. Pemanfaatan Ampas Tahu sebagai
Makanan Tambahan dalam Usaha Penggemukan Domba Potong. Prosiding
Seminar Lembaga Kimia Nasional, Bandung.
Purwaningsih, S. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komposisi Kimia Keong Matah
Merah (Cerithidea obtusa). Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 17 (1) 39-48.
Rahmawaty, S dan P. Kurnia. 2009. Pembuatan Kecap dan Cookies Ampas Tahu
Sebagai Upaya Peningkatan Potensi Masyarakat di Sentra Industri Tahu
Kampung Krajan, Mojosongo, Surakarta. Majalah Warta Vol 12 No.1.
Rianti, A. W. 2008. Kajian Formulasi Cookies Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)
dengan Karakteristik Tekstur Menyerupai Cookies Keladi. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.

Riwitono, P. 1996. Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu Dan Tepung Tempe Gembus
Sebagai Bahan Dasar Kripik. Laporan Penelitian, Fakultas Teknologi Pertanian
,Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Rosida ,T. Susilowati, D. A Manggarani. 2012. Pembuatan Cookies Kelapa (Kajian
Proporsi Tepung Terigu :Tepung Ampas Kelapa Dan Penambahan Kuning
Telur) Rekapangan : Jurnal eknologi Pangan Vol 2 No. 1. pp. 59-65. I
Rosidah. 2010. Potensi Ubi Jalar sebagai Bahan Baku Industri Pangan. Jurnal
Teknubuga Vol. 2 No.2.
Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar: Budi Daya dan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.
Rusdi, B., T. M. Indra,, dan A. K Reza. 2011. Analisis Kualitas Tepung Ampas Tahu.
Prosiding SNAPP Sains, Teknolodi dan Kesehatan.
Saeed, S., M. M. Ahmad, H. Kausar, S. Parveen, S. Masih dan A. Salam. 2012.
Effect Of Sweet Potato Flour On Quality Of Cookies. Jounal of Agricultural
Research Vol.50 No.4 .
Sarastani, D. 2011. Mie Kering Berbahan Baku Ubi Jalar. Jurnal Sains Terapan Vol
12 No.1.
Setiawan, E. 2005. Pembuatan Mie Kering dari Ubi Jalar (Ipomoea batatas) dan
Penentuan Umur Simpan dengan Metode Akselerasi. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Setiawan, I. 2011. Pengaruh Tingkat Pencampuran Tepung Ubi Jalar Merah dengan
Bekatul Padi terhadap Karakteristik Biskuit yang Dihasilkan. Skripsi. Program
Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Andalas, Padang.
Setyaningsih, D., A. Apriantono dan M. P. Sari, 2010. Analisa Sensori untuk Industri
Pangan. IPB Press. Bogor
Shogren, R. L, G. A. Hareland, dan Y. Y. Wu. 2006. Sensory Evaluation And
Composition Of Spaghetti Fortified With Soy Flour. Journal of Food Science
Vol. 71, No. 6.
Singh, S., C. S. Riar, dan D. C. Saxena. 2008. Effect of Incorporating Sweetpotato
Flour to Wheat Flour On The Quality Characteristics of Cookies. African
Journal of Food Science Vol (2) pp. 065-072
Smith. W. H. 1972. Biscuit, Crackers and Cookies Technology Production and
Management. Applied Science Publisher Ltd, London.

Soemartono. 1984. Ubi Jalar. CV. Yasaguna, Jakarta.


Srivastava, et al. 2012, Preparation and Quality Evaluation of Flour and Biscuit from
Sweet Potato., Journal Food Process Technology Vol.3 No.12.
Steinbauer, C. E. dan L. J. Kushman. 1971. Sweet Potato Culture and Disease.
Agricultural Research Service, United States Department of Agriculture,
Washington D.C.
Suarni, 2009. Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung untuk Kue Kering (Cookies)
Jurnal Litbang Pertanian Vol.28 No.2.
Sudarmadji, S., B. Haryono dan Suhardi. 1989. Prosedur Analisa untuk Bahan
Makanan dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Sudaryati H. P, Tri, M.,dan Eka B. S.2012. Kajian Subtitusi Ampas Tahu dan
Penggunaan Natrium Bikarbonat pada Pembuatan Tortilla . Jurnal Rekapangan
Vol 6, No 1
Sulistiani, 2004. Pemanfaatan Ampas Tahu sebagai Alternatif Bahan Baku Pangan
Fungsional. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Bogor.
Sulistiyo, C. N. 2006. Pengembangan Brownies Kukus Tepung Ubi Jalar (Ipomoea
batatas) di PT. FITS Mandiri Bogor. Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian,
IPB, Bogor.
Sultan, W. J. 1981. Practical Baking Third Edition. The AVI Pblishing Company.
Westport Connecticut.
Suprapti, L. 2003. Tepung Ubi Jalar : Pembuatan dan Pemanfaatannya. Kanisius,
Yogyakarta.
.2005. Teknologi Pengolahan Pangan Pembuatan Tahu. Kanisius.
Yogyakarta
Susilawati dan Medikasari, 2008. Kajian Formulasi Tepung Terigu dan Tepung dari
Berbagai Jenis Ubi Jalar sebagai Bahan Dasar Pembuatan Biskuit Non Flacky
Crackers. Seminar Nasional Sains dan Teknologi II.
Sweeney, J. P. dan Marsh A. C. 1970. Vitamins and Other Nutrients: Separation of
Carotene Stereoisomers in Vegetables. JAOAC No.53 Hal.937 940
http://www.tropicanaslim.com/tentang-tropicana-slim/susu-non-fat/fitosterol?id=2

Tua, H.R.M. 2013. Potensi Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) dalam
Pembuatan Kukis dengan Penambahan Tepung Tempe. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.
Turisyawati, R. 2011. Pemanfaatan Tepung Suweg (Amorphopallus campanulatus)
Sebagai Subtitusi Tepung Terigu pada Pembuatan Cookies.Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ulm, S. G. 1988. The Effect of Storage Conditions on Selected Quality Attributes of
Sweetpotato Flour. Thesis of the University of Tennessee, Knoxville.
Wardani A. N., 2011. Sumber Pati. http://www.kreasimarie.com/tipsmarie/1528032012151719/3-kesalahan-umum-membuat-kue.html.
Diakses
pada tanggal 22 Oktober 2013
Whiteley, P. R. 1971. Biscuit Manufacture : Fundamental of in-line Production,
Applied Sciences. Publisher Ltd, London
Widowati, Sri. 2003. Prospek Tepung Suku untuk Berbagai Produk Mkanan Olahan
dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Winarno, F.G. 1981. Bahan Pangan Terfermentas:. Kumpulan Pikiran dan Gagasan
Tertulis. Pusbangtepa, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
2002. Flavour Bagi Industri Pangan. M. Bio Press. Bogor.
2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.
. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wiryadi, R. 2001. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Lama Pengeringan Terhadap
Mutu Tepung Coklat. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Syah Kuala
Woolfe J. A. 1992. The Sweet Potato : An Untapped Food Resource. Cambridge
University Press, England.
Yamakawa, O. 1998. Development of New Cultivation and Utilization System for
Sweetpotato Toward the 21 The Century. Proceedings of International
Workshop on Sweet Potato.
Yustina, I dan Farid, R. A. 2012. Potensi Tepung dari Industri Pengolahan Kedelai
sebagai Bahan Pangan. Seminar Nasional Kedaulatan Pangan. Fakultas
Pertanian, Universitas Trunojoyo, Madura.

Zuraida, N. dan Supriati, Y. 2001. Usahatani Ubi Jalar sebagai Baku Pangan
Alternatif dan Diversifikasi Sumber Karbohidrat. Buletin Agrobio, Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai