Peternakan
Provinsi
Jawa
Timur.
2011.
Ampas
Tahu.
http://disnak.jatimprov.go.id/web/index.php. Diakses pada 21 Maret 2013 Pukul
13.49 WIB.
Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI. 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan.
Bharata. Jakarta
. 1995. Daftar Komposisi Zat Gizi Pangan.
Departemen Kesehatan. Jakarta
Erawati, C. M. 2006. Kendali Stabilitas Beta Karoten Selama Proses Produksi
Tepung Ubi Jalar (Ipomoea Batatas L.). Tesis. Program Pascasarjana Institut
Pertanian Bogor Bogor.
Faridah, A., K. S. Pada., A.Yulastri dan L. Yusuf. 2008. Patiseri Jilid 3. Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Jakarta.
Fasikah, A. U. 2013. Proporsi Tepung Ampas Tahu dengan Tepung Terigu dan
Jumlah Lemak Terhadap Mutu Organoleptik Biskuit Berlemak (Rich Biscuit)
Jurnal Boga Vo.2 No. 1 Hal. 18 28.
Fatkurahman, R., W. Atmaka dan Basito. 2012. Karakteristik Sensoris dan Sifat
Fisikokimia Cookies dengan Subtitusi Bekatul Beras Hitam (Oryza Sativa L.)
dan Tepung Jagung (Zea Mays L.). Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Peranian,
Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret. Surakarta.
Mahmood, S., M. S. Butt, F. M. Anjum dan H. Nawaz. 2008. Baking and Storage
Stability of Retinyl Acetate (Vitamin A) Fortified Cookies. Pakistan Journal of
Nutrition 7 (4): 586-589.
Manley, D. 1998. Technology of Biscuits, Crackers and Cookies. Woodhead
Publishing Limited, Cambridge
Maria, S. 2009. Penentuan Kadar Logam Besi (Fe) dalam Tepung Gandum dengan
Cara Destruksi Basah dan Kering dengan Spektrofotometri Serapan Atom
Sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3751-2006. Skripsi. Departemen
Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Sumatera Utara. Medan.
Masturi, 1992. Penggunaan Ampas Tahu dalam Ransum Unggas. Jurnal Poultry
Indonesia No.133.
Matz, S.A. 1984. Snack Food Technology. The AVI Publishing Company, Westport,
Connecticut.
Matz, S.A. dan T.D. Matz. 1978. Cookie and Cracker Technology. The Avi Publishing
Company Westport, Connecticut.
Maulana, F. Optimasi Proses Pengeringan pada Pembuatan Tepung Ampas Tahu dari
Kedelai Lokal Varietas Grobogan untuk Pembuatan Pakan Ternak. Sripsi.
Jurusan Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Brawijaya, Malang
Meyer, L. H. 1980. Food Chemistry. AVI Publishing Co., Wetport, Connecticut
Muchtadi, Deddy. 1983. Serat Makanan Faktor Penting yang Hampir Dilupakan.
motekap.blogspot.com/2011/05/mengenal-motekap-tepung-mocaf.html.
Diakses pada 21 Maret 2013 Pukul 13.49 WIB.
Noor, T. F. D. 2012 Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu pada Pembuatan Produk
Cookies (Chocolate Cookies, Bulan Sabit Cookies, dan Pie Lemon Cookies).
Proyek Akhir. Program Studi Teknik Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri
Yogyakarta, Yogyakarta.
Nuraini. 2004. Pengolahan Tepung Ubi Jalar dan Produk-produknya untuk
Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan. http://tumoutou.net/. Diakses pada 21
Maret 2013 Pukul 13.49 WIB.
Omwamba, M., J.N. Nanua. 2007. Utilization of Orange-Fleshed Sweet Potato Flour
in Development of a Suitable Flour Blend for Complementary Infant Food.
Egerton Journal Vol 7 No 1 Hal 1-13.
Shalo, P.L.Pellegrinelli, C. 2013. Types of Cookies. baking.about.com/od/cookies.
Diakses pada 21 Maret 2013 Pukul 13.49 WIB.
Poste, M. Linda, A. Deborah, M. G. Butler, dan Elizabeth L. 1991. Laboratory
Methods for Sensory Anal;ysis of Food. 1
Prabowo, A,. D. Samiasih dan M. Rangkuti. 1993. Pemanfaatan Ampas Tahu sebagai
Makanan Tambahan dalam Usaha Penggemukan Domba Potong. Prosiding
Seminar Lembaga Kimia Nasional, Bandung.
Purwaningsih, S. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komposisi Kimia Keong Matah
Merah (Cerithidea obtusa). Jurnal Ilmu Kelautan. Vol. 17 (1) 39-48.
Rahmawaty, S dan P. Kurnia. 2009. Pembuatan Kecap dan Cookies Ampas Tahu
Sebagai Upaya Peningkatan Potensi Masyarakat di Sentra Industri Tahu
Kampung Krajan, Mojosongo, Surakarta. Majalah Warta Vol 12 No.1.
Rianti, A. W. 2008. Kajian Formulasi Cookies Ubi Jalar (Ipomoea batatas L.)
dengan Karakteristik Tekstur Menyerupai Cookies Keladi. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut
Pertanian Bogor, Bogor.
Riwitono, P. 1996. Pemanfaatan Tepung Ampas Tahu Dan Tepung Tempe Gembus
Sebagai Bahan Dasar Kripik. Laporan Penelitian, Fakultas Teknologi Pertanian
,Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Rosida ,T. Susilowati, D. A Manggarani. 2012. Pembuatan Cookies Kelapa (Kajian
Proporsi Tepung Terigu :Tepung Ampas Kelapa Dan Penambahan Kuning
Telur) Rekapangan : Jurnal eknologi Pangan Vol 2 No. 1. pp. 59-65. I
Rosidah. 2010. Potensi Ubi Jalar sebagai Bahan Baku Industri Pangan. Jurnal
Teknubuga Vol. 2 No.2.
Rukmana, R. 1997. Ubi Jalar: Budi Daya dan Pascapanen. Kanisius. Yogyakarta.
Rusdi, B., T. M. Indra,, dan A. K Reza. 2011. Analisis Kualitas Tepung Ampas Tahu.
Prosiding SNAPP Sains, Teknolodi dan Kesehatan.
Saeed, S., M. M. Ahmad, H. Kausar, S. Parveen, S. Masih dan A. Salam. 2012.
Effect Of Sweet Potato Flour On Quality Of Cookies. Jounal of Agricultural
Research Vol.50 No.4 .
Sarastani, D. 2011. Mie Kering Berbahan Baku Ubi Jalar. Jurnal Sains Terapan Vol
12 No.1.
Setiawan, E. 2005. Pembuatan Mie Kering dari Ubi Jalar (Ipomoea batatas) dan
Penentuan Umur Simpan dengan Metode Akselerasi. Skripsi. Fakultas
Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Setiawan, I. 2011. Pengaruh Tingkat Pencampuran Tepung Ubi Jalar Merah dengan
Bekatul Padi terhadap Karakteristik Biskuit yang Dihasilkan. Skripsi. Program
Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas
Andalas, Padang.
Setyaningsih, D., A. Apriantono dan M. P. Sari, 2010. Analisa Sensori untuk Industri
Pangan. IPB Press. Bogor
Shogren, R. L, G. A. Hareland, dan Y. Y. Wu. 2006. Sensory Evaluation And
Composition Of Spaghetti Fortified With Soy Flour. Journal of Food Science
Vol. 71, No. 6.
Singh, S., C. S. Riar, dan D. C. Saxena. 2008. Effect of Incorporating Sweetpotato
Flour to Wheat Flour On The Quality Characteristics of Cookies. African
Journal of Food Science Vol (2) pp. 065-072
Smith. W. H. 1972. Biscuit, Crackers and Cookies Technology Production and
Management. Applied Science Publisher Ltd, London.
Tua, H.R.M. 2013. Potensi Tepung Biji Nangka (Artocarpus Heterophyllus) dalam
Pembuatan Kukis dengan Penambahan Tepung Tempe. Skripsi Fakultas
Pertanian Universitas Riau. Pekanbaru.
Turisyawati, R. 2011. Pemanfaatan Tepung Suweg (Amorphopallus campanulatus)
Sebagai Subtitusi Tepung Terigu pada Pembuatan Cookies.Skripsi. Fakultas
Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Ulm, S. G. 1988. The Effect of Storage Conditions on Selected Quality Attributes of
Sweetpotato Flour. Thesis of the University of Tennessee, Knoxville.
Wardani A. N., 2011. Sumber Pati. http://www.kreasimarie.com/tipsmarie/1528032012151719/3-kesalahan-umum-membuat-kue.html.
Diakses
pada tanggal 22 Oktober 2013
Whiteley, P. R. 1971. Biscuit Manufacture : Fundamental of in-line Production,
Applied Sciences. Publisher Ltd, London
Widowati, Sri. 2003. Prospek Tepung Suku untuk Berbagai Produk Mkanan Olahan
dalam Upaya Menunjang Diversifikasi Pangan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor.
Winarno, F.G. 1981. Bahan Pangan Terfermentas:. Kumpulan Pikiran dan Gagasan
Tertulis. Pusbangtepa, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
2002. Flavour Bagi Industri Pangan. M. Bio Press. Bogor.
2002. Kimia Pangan dan Gizi. Gramedia. Jakarta.
. 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Wiryadi, R. 2001. Pengaruh Waktu Fermentasi dan Lama Pengeringan Terhadap
Mutu Tepung Coklat. Skripsi Fakultas Pertanian Universitas Syah Kuala
Woolfe J. A. 1992. The Sweet Potato : An Untapped Food Resource. Cambridge
University Press, England.
Yamakawa, O. 1998. Development of New Cultivation and Utilization System for
Sweetpotato Toward the 21 The Century. Proceedings of International
Workshop on Sweet Potato.
Yustina, I dan Farid, R. A. 2012. Potensi Tepung dari Industri Pengolahan Kedelai
sebagai Bahan Pangan. Seminar Nasional Kedaulatan Pangan. Fakultas
Pertanian, Universitas Trunojoyo, Madura.
Zuraida, N. dan Supriati, Y. 2001. Usahatani Ubi Jalar sebagai Baku Pangan
Alternatif dan Diversifikasi Sumber Karbohidrat. Buletin Agrobio, Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.