Anda di halaman 1dari 209

Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Kumpulan Artikel Mailing List Daarut-Tauhiid


Bulan Terima Maret 2006

Sarana Menjadi Ahli Dzikir, Fikir dan Ikhtiar


Published on : daarut-tauhiid@yahoogroups.com

Bulan Maret 2006 1


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengantar Kata
Alhamdulillahirobbil ‘Alamiin. Segala puji bagi Allah Subhanahu Wata’ala, Tuhan
semesta alam atas segala kuasa-Nya pada segala sesuatu, Shalawat dan salam semoga
senantiasa di limpahkan kepada Rasulullah Shalallohu ‘Alaihi Wasalam.

Ebook kumpulan artikel dari Mailing List Daarut-Tauhiid ini merupakan lanjutan dari
kumpulan artikel dan cerita Mailing List Daarut-Tauhiid edisi Februari 2006 yang lalu,
Semoga ebook ini dapat memeberikan manfaat untuk siapa saja yang membacanya.

Dari segi penyuguhan tidak banyak hal yang berubah, demikian juga cara pengambilan
artikel dari mailing tersebut, tidak semua mail yang dipublikasikan di mailing list saya
sertakan dalam ebook ini, hanya artikel atau cerita-cerita tertentu yang sekiranya dapat
diambil hikmahnya saja yang saya sertakan. Bila diperlukan sahabat dapat menghubungi
alamat email pengirim yang tertera dibagian atas artikel atau alamat lain yang disebutkan
dalam artikel tersebut sebagai sumbernya.

Pada saat penyusunan Ebook ini saya mengalami beberapa kendala, diantaranya adalah
kerusakan komputer saya yang mengakibatkan kehilangan data serta email yang telah
saya terima, selain itu juga terjadi kerusakan pada mail server untuk jangka waktu yang
lama sehingga beberapa mail tidak bisa masuk. Sehingga mungkin beberapa mail yang
sebaiknya disertakan di Ebook ini tidak dapat saya sertakan.

Backup mail yang ada pada gmail memang cukup membantu saya dalam menelusuri mail
yang hilang, namun sekali lagi saya mohon maaf jika sekiranya banyak mail yang tidak
saya sertakan. Saya akan merasa senang jika sahabat sekalian mengirimkan ulang mail
untuk disertakan dalam Ebook ini.

Saya mohon maaf pada sahabat-sahabat yang mengirimkan email kepada saya pada
alamat isnanto@rsmargono.go.id namun tidak dapat saya Reply sehubungan dengan
kerusakan mail server tersebut.

Tidak lupa Saya sampaikan terimakasih kepada sahabat sekalian yang telah memberikan
saran-saran kepada saya atas ebook edisi sebelumnya, saya mohon untuk tidak berhenti
memberikan saran-saran kreatif atas ebook ini. Semoga Allah SWT memberikan pahala
yang berlipat ganda serta memberikan kemudahan atas segala sesuatu urusan.,

Saran-saran masih saya tunggu di alamat yang sama dengan sebelumnya, bisa melalui
Yahoo!Messenger pada ID isnt08, ataupun melalui GoogleTalk dengan terlebih dahulu
Invite saya di isnt08@gmail.com, atau melalui alamat email di isnanto@rsmargono.go.id,
atau isnt08@gmail.com.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas hamba-hamba-Nya yang telah memberikan
ilmunya, dan semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kedua orang tua kita serta dosa
guru-guru kita dan dosa kita semua. Amiiin........

Penyusun

Bulan Maret 2006 2


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Daftar isi
Mengaitkan Urusan Dengan Allah.. 5
Sumber-Submer Ilmu Pengetahuan Dalam Islam 7
Buntut Singkong 9
Mengapa Boikot 11
Membangun Kejayaan Umat 15
Meraih Cinta Abadi 20
Dunia dan Hakikatnya 22
Rizki Setelah Nikah 25
Menikah, Hidup Lebih Sehat 26
Dijalan Dakwah Aku Menikah 30
Uopiskah Khilafah 33
Umur dan Amal 36
Istikamah Menjalankan Amalan Kecil 37
Arti Sebuah Kegagalan 39
Pikirkan Apa Yang Sedang Terjadi, Yang Akan Terjadi Dan Telah Terjadi 41
Pornographi dan Budaya Malu 43
Manisnya Iman 51
Cara Menimbulkan Ingatan Kepada Maut Di Dalam Hati 52
Memaafkan Atau Membalas Secukupnya 54
Banyak Dzikir Banyak Kebaikan Dunia Akhirat 57
Ujian Untuk Menjadi Lebih Mulia 64
Jihadnya Muslimah 66
Nerakapun ‘Diakses’ Dari Bumi 72
Kunci Surga Itu Milik Allah, Bukan Ditangan Manusia 86
3 Poin Yang Perlu Direnungkan 88
Mawas Diri 90
Pencarian Kebenaran Dari Ghazali Hingga Sardar 91
Kecerdasan Emosional Rawulullah 94
Musyawarah Burung 96
Saat-saat Syaitan Menggoda Manusia (Bagian 1) 101
Sekilas Tentang Surga 102
Pelajaran Tentang Mahar (Mas Kawin) Dari Seorang Mu’alaf 106
Menuju Sidratul Muntaha 108
Anak Amanah Yang Berat 117
Tafsir Mimpi Menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah 118
Kualitas Umur 124
Kerjakan Apa Yang Diajarkan Rasulullah SAW. Padamu 126
Pelajaran Tentang Mahar (Mas Kawin) Dari Seorang Mu’alaf (Tanggapan) 127
Perkembangan Islam di Amerika (Kisah Nyata) 133
“Siapakah Saya?... Saya Adalah Hamba-Nya..” 135
Cinta Akhirat dan Produktivitas Hidup 139
Bidadari Yang Terbuang 141
Janji Bukan Sebatas Ucapan 144
Setan Musuh Terbesar Manusia 145
Mimbar Jum’at 249: Puncak Kesuksesan 149

Bulan Maret 2006 3


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Do’a Malaikat Kecilku 153


Alam Makro dan Alam Mikro 157
Bahaya Tafsir Pluralis 166
Tujuh Alam Hidup Berdampingan 169
Beberapa Sebab Yang Dapat Melunakan Hati Anda 173
Kumpulan Beberapa Hadits Nabi Muhammad SAW. 175
Al-‘Isyqu dan Sebab-Sebabnya 179
Renungan Buat Istri 181
Sikap Hati-hati dan Anak Shaleh 183
Terapi Penyakit Mabuk Asmara 186
Ada Bayang Dirimu Dalam Mimpiku 187
Menimbang Harga Kesulitan 191
Tanya Tentang Maut, Alam Kubur dan Siksaanya 195
Satu Shalawat Akan Menyelamatkanmu 198
59 Fadhilah atau Keutamaan Dzikir 206

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 4


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : suryati y4t12002@yahoo.com


Tgl. Email : 02-03-2006

Mengaitkan Urusan dengan Allah


Setiap urusan yang tidak dikaitkan kepada Allah, berpotensi menjadi besar, rumit, dan
berat. Karena itu, orang yang paling sengsara dalam hidup adalah orang yang tidak
mengenal Allah. Semua yang dilakukannya tidak memiliki gantungan yang kokoh.

Tidak ada rezeki selain dari Allah. Sekecil apa pun itu, semuanya datang dari Allah.
Manusia hanya sekadar perantara. Saat kita lapar, kemudian ada yang memberi kita
makan. Maka yakinlah bahwa makanan itu datang dari Allah, orang itu hanya sekadar
perantara. Benar ungkapan Imam Al Ghazali, "Dia (Allah) yang menciptakan rezeki dan
menciptakan yang mencari rezeki, serta Dia pula yang mengantarnya kepada mereka
serta menciptakan sebab-sebab sehingga mereka dapat menikmatinya".

Saudaraku, yang paling mahal dari pemberian adalah ingat kepada Allah. Contohnya saat
mendapat uang. Yang terpenting bukan uangnya, namun bagaimana uang tersebut
menjadikan kita ingat dan bersyukur kepada Allah. Saat kita dikaruniai rumah, maka
yang terpenting bukan bagus dan megahnya rumah, namun bagaimana rumah itu bisa
mendekatkan kita kepada Allah. Saat Rezeki terbesar kita bukan datangnya sesuatu,
namun ingat Allah karena sesuatu itu.

Ali bin Abi Thalib berkata, "Jangan merasa adanya yang memberi nikmat kepadamu
selain Allah. Dan anggaplah semua nikmat yang engkau terima dari selain Allah itu
sebagai kerugian.'
'

Segala sesuatu yang kita alami, benar-benar ada dalam kekuasaan Allah. Semuanya
terjadi karena izin Allah, entah yang baik maupun yang buruk. Andai kita bermaksiat,
maka maksiat yang kita lakukan terjadi karena izin Allah. Karena itu, jangan mencari izin
Allah. Yang harus kita cari adalah ridha Allah. Ridha Allah ini hakikatnya adalah izin
yang bermanfaat bagi dunia dan akhirat kita. Demikian pula saat mencari rezeki. Semua
yang kita dapatkan, halal maupun haram, datang kepada kita karena izin Allah. Rezeki
yang kita dapatkan akan berkah dan membawa kebaikan bila dikaitkan dengan Allah
sebagai Dzat Pemberi Rezeki.

Saudaraku, setiap urusan yang tidak dikaitkan kepada Allah, berpotensi menjadi besar,
rumit, dan berat. Orang yang paling sengsara dalam hidup adalah orang yang tidak
mengenal Allah. Semua yang dilakukannya tidak memiliki gantungan yang kokoh.

Jadi, kita akan stres bila hati lebih bergantung kepada ikhtiar daripada kepada Allah. Saat
berbisnis misalnya. Bila kita menggantungkan kesuksesan bisnis hanya pada strategi
yang kita rancang, kita akan stres bahkan depresi ketika bisnis tersebut mengalami
kegagalan. Saat kita mendambakan pendamping hidup, dan kita menggantungkan
harapan pada ikhtiar semata, maka kita akan stres saat gagal menikah. Idealnya, ikhtiar
seratus persen dan keyakinan pun seratus persen. Keyakinan, adalah pangkalan tempat

Bulan Maret 2006 5


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

berpijak. Hati harus yakin, sambil terus menyempurnakan ikhtiar. Wallahu a'
lam.
( KH Abdullah Gymnastiar )

Yathie
(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada niat yang
baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.....Amien)

-------------------------------------------oOo-------------------------------------------

Bulan Maret 2006 6


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : indra indra@ptkds.co.id


Tgl. Email : 02-03-2006

SUMBER-SUMBER ILMU PENGETAHUAN


DALAM ISLAM
Setelah kita mengetahui betapa tinggi perhatian Islam terhadap ilmu pengetahuan dan
betapa Allah SWT mewajibkan kepada kaum muslimin untuk belajar dan terus belajar,
maka Islampun telah mengatur dan menggariskan kepada ummatnya agar mereka
menjadi ummat yang terbaik (dalam ilmu pengetahuan dan dalam segala hal) dan agar
mereka tidak salah dan tersesat, dengan memberikan bingkai sumber2 pengetahuan
berdasarkan urutan kebenarannya sebagai berikut :

1. Al-Qur’an dan as-Sunnah :


Allah SWT telah memerintahkan hamba-Nya untuk menjadikan al-Qur’an dan as-
Sunnah sebagai sumber pertama ilmu pengetahuan. Hal ini dikarenakan keduanya
adalah langsung dari sisi Allah SWT dan dalam pengawasannya, sehingga terjaga dari
kesalahan, dan terbebas dari segala vested interest apapun, karena ia diturunkan dari
Yang Maha Berilmu dan Yang Maha Adil. Sehingga tentang kewajiban mengambil
ilmu dari keduanya, disampaikan Allah SWT melalui berbagai perintah untuk
memikirkan ayat-ayat NYA (QS 12/1-3) dan menjadikan Nabi SAW sebagai
pemimpin dalam segala hal (QS 33/21).

2. Alam semesta :
Allah SWT telah memerintahkan manusia untuk memikirkan alam semesta (QS
3/190-192) dan mengambil berbagai hukum serta manfaat darinya, diantara ayat2
yang telah dibuktikan oleh pengetahuan modern seperti[1] :
• Ayat tentang asal mula alam semesta dari kabut/nebula (QS 41/11).
• Ayat tentang urutan penciptaan (QS 79/28-30): Kegelapan (nebula dari kumpulan
H dan He yang bergerak pelan), adanya sumber cahaya akibat medan magnetik
yang menghasilkan panas radiasi termonuklir (bintang dan matahari)
pembakaran atom H menjadi He lalu menjadi C lalu menjadi O baru terbentuknya
benda padat dan logam seperti planet (bumi) panas turunmenimbulkan
kondensasi baru membentuk air baru mengakibatkan adanya kehidupan
(tumbuhan).
• Ayat bahwa bintang2 merupakan sumber panas yang tinggi (QS 86/3), matahari
sebagai contoh tingkat panasnya mencapai 6000 derajat C.
• Ayat tentang teori ekspansi kosmos (QS 51/47).
• Ayat bahwa planet berada pada sistem tata surya terdekat (sama ’ad-dunya) (QS
37/6).
• Ayat yang membedakan antara planet sebagai pemantul cahaya (nur/kaukab)
dengan matahari sebagai sumber cahaya (siraj) (QS 71/16).
• Ayat tentang gaya tarik antar planet (QS 55/7).
• Ayat tentang revolusi bumi mengedari matahari (QS 27/88).
• Ayat bahwa matahari dan bulan memiliki waktu orbit yang berbeda-beda (QS
55/5) dan garis edar sendiri2 yang tetap (QS 36/40).

Bulan Maret 2006 7


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

• Ayat bahwa bumi ini bulat (kawwara-yukawwiru) dan melakukan rotasi


(QS 39/5).
• Ayat tentang tekanan udara rendah di angkasa (QS 6/125).
• Ayat tentang akan sampainya manusia (astronaut) ke ruang angkasa (in bedakan
dengan lau) dengan ilmu pengetahuan (sulthan) (QS 55/33).
• Ayat tentang jenis-jenis awan, proses penciptaan hujan es dan salju (QS 24/43).
• Ayat tentang bahwa awal kehidupan dari air (QS 21/30).
• Ayat bahwa angin sebagai mediasi dalam proses penyerbukan (pollen)
tumbuhan (QS 15/22).
• Ayat bahwa pada tumbuhan terdapat pasangan bunga jantan (etamine)
dan bunga betina (ovules) yang menghasilkan perkawinan (QS 13/3).
• Ayat tentang proses terjadinya air susu yang bermula dari makanan
(farts) lalu diserap oleh darah (dam) lalu ke kelenjar air susu (QS 16/66),
perlu dicatat bahwa peredaran darah baru ditemukan oleh Harvey 10 abad
setelah wafatnya nabi Muhammad SAW.
• Ayat tentang penciptaan manusia dari air mani yang merupakan
campuran (QS 76/2), mani merupakan campuran dari 4 kelenjar, testicules
(membuat spermatozoid), vesicules seminates (membuat cairan yang bersama
mani), prostrate (pemberi warna dan bau), Cooper & Mary (pemberi cairan
yang melekat dan lendir).
• Ayat bahwa zyangote dikokohkan tempatnya dalam rahim (QS 22/5),
dengan tumbuhnya villis yang seperti akar yang menempel dpada rahim.
• Ayat tentang proses penciptaan manusia melalui mani (nuthfah)
zygote yang melekat (‘alaqah) segumpal daging/embryo (mudhghah)
dibungkus oleh tulang dalam misenhyme (‘idhama) tulang tersebut dibalut
oleh otot dan daging (lahma) (QS 23/14).

3. Diri manusia :
Allah SWT memerintahkan agar manusia memperhatikan tentang proses
penciptaannya, baik secara fisiologis/fisik (QS 86/5) maupun psikologis/jiwa manusia
tersebut (QS 91/7-10).

4. Sejarah :
Allah SWT memerintahkan manusia agar melihat kebenaran wahyu-Nya melalui
lembar2 sejarah (QS 12/111). Jika manusia masih ragu akan kebenaran wahyu-Nya
dan akan datangnya hari pembalasan, maka perhatikanlah kaum Nuh, Hud, Shalih,
Fir’aun, dan sebagainya, yang kesemuanya keberadaannya dibenarkan dalam sejarah
hingga saat ini.

[1] Bucaille, M., (1979)

Bulan Maret 2006 8


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Iwan Agus Setiawan bhallox@yahoo.com


Tgl. Email : 02-03-2006

BUNTUT SINGKONG
Tersebutlah dalam sebuah kisah nyata.

Diujung gang sebuah pasar, mangkal seorang penjual singkong goreng (gorngan) yang
setiap hari berjualan dengan penuh suka cita demi menghidupi anak dan istri tercinta.

Pada suatu hari, datang seorang anak kecil entah dari mana asalnya. Si anak berdiri di
sisi gerobak kesayangan Pak Singkong (sebut saja begitu) sambil memandangi gorengan
panas yang baru diangkat dari penggorengan mendidih. Sambil menggigiti jari
telunjuknya. Selintas Pak Singkong memperhatikan dan bertanya "kamu mau... ?" dan
tanpa bersuara si Anak Singkong (sebut juga begitu) mengangguk, tersungging sedikit
senyum gembira penuh harap.

Terlintas begitu saja, Pak Singkong langsung bereaksi. Ia mengambil ujung paling kecil
dari potongan singkong yang tidak terjual dan langsung menceburkannya ke minyak
mendidih. Lumayan, daripada terbuang sia-sia, karena ga ada yang mau beli gorengan
buntut singkong. Dengan penuh kegembiraan si Anak Singkong melahap buntut singkong
goreng gratis dari Pak Singkong.

Demikian, hal berulang setiap hari. Sampai pada hari ke empat, pak singkong tidak lagi
kedatangan tamu kehormatannya itu. Sampai akhirnya...

Dari sebuah mobil yang cukup mewah (Belum Jaguar setidaknya), turun seorang laki-
laki muda gagah, parlente kata orang betawi (sebut aja si Tampan). Dia menghampiri pak
singkong dengan senyum gagah menawan.

"Gorengan Om", begitu teguran khas Pak Singkong ke stiap pelanggan yang datang.
"Ya Pak, tapi saya mo beli buntut singkong" sambil tetap mempertahankan senyum
gagah (hehehe... senyum gagah kaya apa sih ?).

Sambil senyum dan tak kalah gagah (ukurang Pak Singkong), Pak Singkong menjawab
sekenanya "Maaf Om... saya kaga jual buntut singkong" dan si Tampan ga mau keabisan
akal "ah... massaaa...." katanya sambil pindah ke posisi kanan gerobak Pak Singkong
sambil menggogot jari telunjuknya.

"Masya Allah.... Subhanallah...." sambil melotot terperangan penuh haru "jadi ini
kamu...." demikian kata Pak Singkong sedikit terbata. "Ya... ini saya, 20 tahun cukup
untuk membuat Bapak lupa sama saya" jawab di Tampan.

Setelah 4 hari minta dan makan buntut singkong, si Anak Singkong merasa cukup
tenaga untuk melanjutkan hidupnya... ia bekerja keras untuk pendidikan dan karirnya
hingga akhirnya ia berhasil meraih sukse yang ga pernah dibayangin sebelumnya.

Bulan Maret 2006 9


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Singkatnya, sebagai ucapan terima kasih atas segala kebaikan Pak Singkong yang telah
memberinya hidup selama 4 hari dengan buntut singkongnya si Tampan
memberangkatkan haji Pak Singkong, memberinya modal dan mengangkat derajat
kehidupannya.

Tausyah...
Allah akan membalas segala kebaikan seseorang yang dilakukannya dengan tulus.
Demikain juga Allah akan membalas sekecil apapun perbuatan jahat dengan azabnya
yang pedih.

Allah memberi rejeki dari tempat yang tidak disangka-sangka kepada setiap orang yang
dikehendaki Nya.

Dikutip dari kisah nyata oleh Ustadz Yusuf Mansur pada Pelatihan Wisatahati "The
Power Of Giving ; Membangun Integritas Mencapai Target Kinerja" di PLN UPJ Bekasi.

Demikian balasan Allah atas perbuatan baik dan sedekah seseorang


Dimanapun Anda berada dan apapun Agama Anda.

Semoga Bermanfaat & salam hormat,

Iwan Agus Setiawan


0818 840417

Bulan Maret 2006 10


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : hazri bahana dwipantara@gmail.com


Tgl. Email : 02-03-2006

Mengapa Boikot

Assalamu' alaykum wr wb
Berikukt adalah artikel yang melandasi aksi boikot ekonomi / produk mereka yang
memusuhi islam, artikel ini disajikan secara bersambung dan ditujukan kepada seluruh
umat islam. Dengan harapan agar memahamai secara benar dasar hukum aksi boikot
sehingga tidak melakukannya hanya secara emosional membabi buta belaka, atau ikut
ikutan. Sebagaimaana disebutkan "al ilmu qabla l amal" ilmu dulu baru beramal, karena
amal tanpa ilmu bisa bisa sesat dan menyesatkan, wallahu a' lam. Artikel ini juga
merupakan pendapat yang sangat moderat / ditengah tengah. Berikut selengkapnya :

Tinjauan Syar'i Tentang Aksi Boikot


Diantara berita gembira yang kita dengar dari berbagai media internasional tentang
kebersamaan umat islam dalam melakukan boikot produk denmark serta efek efek positif
bagi kita, karena penghinaan mereka terhadap Rasulullah saw tauladan kita, ternyata
masih ada segelintir umat islam yang menentang / tidak menyetujui aksi pemboikotan,
dengan alasan -menurut mereka- boikot tidaklah syar'i / tidak adanya dalil2 dari quran
sunnah yang membolehkannya.

Bagaimanakah sebenarnya aksi boikot dalam kacamata Islam, apakah ada dalil dalil dari
quran sunnah yang membolehkan aksi boikot? Silakan baca artikel dibawah ini :) Artikel
ini dimunculkan karena –salah satunya adalah adanya- alasan alasan diatas. Semoga
bermanfaat bagi kita semua.

* Aksi boikot (muqatha' ah) adalah syar' i ...


Ada banyak dalil yang mensyariatkan boikot (ekonomi) terhadap musuh, seebagai sarana
untuk menekan, mempersempit dan menghinakan musuh, atau sebagai balasan bagi
mereka, ... diantara dalil dalil tersebut ada yang bersifat '
am /umum yang terkandung di
dalamnya makna boikot ataupun ada juga dalil dalil yang bersifat khusus / khas..
diantaranya ialah:

1. setiap ayat jihad dalam kitab Allah selalu terkandung didalamnya perintah untuk
berjihad dengan maal/harta dan dengan jiwa / diri . sebagaimana firmanNya :
Qs. At Taubah ; 41 : Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan
maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang
demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.

Qs. As Shaff ; 10-11 : Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku
tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang
pedih? kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan
Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika
kamu mengetahui.

Bulan Maret 2006 11


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Boikot ekonomi terhadap musuh adalah termasuk bagian dari berjihad dengan
harta, karena berjihad dengan harta sebagaimana yang diperintahkan, yaitu;
dengan menafkankan harta demi memperlemah kekuatan musuh, maka hal ini
juga diperintahkan dengan menahan harta dari (sampai ke tangan) musuh sebagai
bagian untuk melemahkan mereka juga.

Hendaknya dieprhatikan penyebutan awal kata maal/harta sebelum kata nafs/jiwa


dalam setiap ayat jihad, kecuali satu ayat dalam surat taubat, yaitu ayat ke 111,
yang bermakna; "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu' min
diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang
pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. janji yang benar dari
Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Qur' an. Dan siapakah yang lebih menepati
janjinya daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu
lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar".

Penyebutan awal tersebut pastinya memiliki maksud maksud tertentu, dan boleh
jadi diantaranya ialah : kemampuan setiap mukallaf (yang terkena kewajiban)
untuk melaksanakannya (jihad deengan harta) tanpa terkecuali, apakah dengan
menafkahkan hartanya atau menahannya. Hal ini berbeda dengan jihad bin nafsi
(dengan jiwa) dimana ada sebagaian mukallaf yang lemah dari melaksanakannya
(lemah karena adanya udzur udzur syari) atau karena adanya halangan antara
dirinya dengan lapangan jihad.

Penyebutan kata maal lebih dulu sebelum kata nafs, juga dikarenakan ia (harta)
merupakan penopang bagi jihad bin nafs, dan tidak bisa sebaliknya. Dan ia
didahulukan karena ia dipergunakan sebagai persiapan dan operasi penataan di
lapangan lapangann jihad. Dan alasan/hikmah penyebutan (jihad dengan) harta
didalam ayat ayat dalm alquran didahulukan sebelum jihad dengan nafs,
pengetahuan tentangnya hanya ada pada Allah.

2. Firman Allah dalam hal amal shalih yang ditulis bagi pelakunya sebagai bagian
dari jihad
Qs. At Taubah ayat 120 : Tidaklah sepatutnya bagi penduduk Madinah dan orang-
orang Arab Badwi yang berdiam di sekitar mereka, tidak turut menyertai
Rasulullah dan tidak patut bagi mereka lebih mencintai diri mereka daripada
mencintai diri Rasul. Yang demikian itu ialah karena mereka tidak ditimpa
kehausan, kepayahan dan kelaparan pada jalan Allah, dan tidak menginjak suatu
tempat yang membangkitkan amarah orang-orang kafir, dan tidak menimpakan
sesuatu bencana kepada musuh, melainkan dituliskanlah bagi mereka dengan
yang demikian itu suatu amal saleh. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan
pahala orang-orang yang berbuat baik, dan boikot ekonomi erhadap musuh
merupakan bencana besar atas musuh dan tidkalah hal itu driragukan, Ketika
perdagangan mereka mendapatkan keuntungan di wilayah kaum musllimin, maka
boikot terhadap produk mereka akan menimbulkan kerugian besar dan kelemahan
yang fatal bagi mereka.

Bulan Maret 2006 12


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

3. Hadits shahih yang dikeluarkan oleh Abu Daud dan Nasai : "perangilah oran
gorang musyrik dengan harta kalian, tangan kalian dan lisan kalian..
Dan sebagaimana yang telah kita sebutkan diatas, bahwa jihad dengan harta; bisa
berupa menginfakkannya dalam peperangan atau untuk mempersiapkan pasukan
perang, juga bisa dengan menahannya sehingga harta itu tidak sampai ke tangan
musuh, yang karenanya ia akan memiliki kekuatan untuk membunuh, memusuhi
dan merendahkan kaum muslimin.

....

Ada yang mengatakan dalil dalil diatas keliatan dipaksakan dan tidaklah dalil dalil diatas
bermakna demikian (pensyariatan boikot)... kalo demikian simaklah sirah nabi yang
secara tegas menerangkan pensyariatan boikot ;

1. semua peperangan /ghazwah maupun sariyyah/ yang terjadi sebelum ghazwah


badar kubra atau bahkan badar kubra sendiri, dimaksudkan sebagai penghadangan
terhadap kafilah dagang quraisy, mengambil harta mereka dan mengepung
mereka secara ekonomi ... sariyah hamzah ke saiful bahr), sariyah saad bin abi
waqash, ghazwah buwath, sariyah abdullah bin jahsy, ghzwah ' Usyairah yang
dimaksukan sebagai penghadangan terhadap kafilah abu sufyan yang yang
membawa banyak harta dari perdagangan mereka ke syam, sehingga terjadilah
peristiwa badar kubra... Pada awalnya rasulullah tidak memaksudkan untuk
berperang.

Semua ghazwah dan sariyyah tersebut tujuan awalnya ialah pengepungan secara
ekonomi, penghadangan kafilah dagang dan memotong jalur perdagangan / bisnis
kaum quraisy, untuk melemahkan musuh dan memecah dominasi / kekuasaan
mereka ... (lebih detilnya baca kembali sirah nabi)
Jadi tidakkah boikot produk musuh adalah sesuai dengan dalil dalil diatas?

2. kisah Tsumamah bin atsal ra ketika ia masuk islam... Ia menghentikan


perdagangan / penjualan biji gandum kepada kaum quraisy yang didatangkan dari
dirinya di Yamamah. Ia bersumpah kepada mereka : tidak, demi Allah, tidak akan
datang kepada kalian satu butir biji gandumpun dari Yamamah sehingga
diidzinkan oleh rasulullah saw. Riwayat ini terdapat dalam shahihain. Dan
karenanya Tsumamah –dalam islam- disebut sebagai yang pertama kali
melakukan boikot ekonomi terhadap musuh.

Dengan ini ia menampakkan peran penntingnya terhadap kaum quraisy karena


penentangan dan permusuhan mereka terhadpa rasuullah, dan ia memakai senjata
yang ia miliki yaitu dengan memboikot perdagangan mereka. Ini semua
merupakan bentuk penghinaan terhadap quraisy dan mengakibatkan kelaparan
atas mereka. Hal ini membuat kaum quraisy menulis kepada Rasulullah dan
meminta belas kasian dari Rasulullah agar beliau saw mau menulis kepada
Tsumamah supaya kaum quraisy diijinkan kembali membawa makanan mereka ..

Bulan Maret 2006 13


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

dan Rasulullah pun menulis kepada Tsumamah sesuai permintaan mereka, dan
Tsumamah menyudahi aksi boikotnya.

Dari hadits tersebut muncul kaidah fiqh : tidak adanya syarat idzin dari
imam/pemimpin dalam hal boikot, sebagai jawaban bagi mereka yang
mensyaratkannya. Sesunnguhnyalah Tsumamah telah memboikot mereka tanpa
meminta izin terlebih dahulu dari nabi saw, akan tetapi nabi saw mendiamkannya
dan tidak mengingkari / melarangnya karena tidak ada idzin dari beliau saw. Hal
ini oleh Rasulullah tidak dianggap sebagai mendahului atau lancang terhadap
kedudukan nabi saw..

Dalil dalil diatas telah dengan jelas menunjukkan tentang masyruiyyatul


muqataah / disyariatkannya boikot ekonomi terhadap musuh ... Wallahu a'
lam ...

Pertanyaan selanjutnya ialah; bagaimanakah hukum dari boikot tersebut? karena


ianya masyru' , maka secara hukum ia keluar dari lingkaran mubah ... dan ada
diantara 2 kemungkinan; bisa jadi wajib bisa juga sunnah ...

Insya Allah dilanjutkan kapan kapan... Allahumma Yassir Umuurana...


[source : http://fajarku.blogspot.com/2006/02/tinjauan-syari-tentang-aksi-
boikot.html

--
Hidup sekali, hiduplah yang berarti, jadikannya di jalan Allah.
Mati hanya sekali, pilih cara mati yang bagaimana yang kamu mau.

-----------------------oOo-----------------------

Bulan Maret 2006 14


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Hudzaifah.org public@hudzaifah.org


Tgl. Email : 02-03-2006

Membangun Kejayaan Ummat


Posted by: Tim.Jurnalis.SKI.FE on Thursday, July 14, 2005 - 07:39 PM

Hudzaifah.org - Kehilangan masa lalu menjadikan seseorang atau masyarakat seperti


tumbuhan air yang tidak memiliki akar yang menancap. Juga seperti tumbuhan yang
tidak membuahkan hasil. Umat yang kehilangan kejayaan, pasti kehilangan identitas.
Pada saat seperti ini umat akan hidup dengan konsep-konsep instant yang menjadikan
mereka sekedar meneruskan kehidupan yang tidak berarti. Hidup hanya untuk makan dan
minum tanpa kesadaran dan tujuan.

Keterbelakangan kita sudah terlalu lama dan lebih dari cukup. Malam dan tidur kita telah
begitu panjang hingga kita hampir melupakan datangnya pagi. Kita hampir tidak mampu
untuk berdiri karena lamanya tubuh kita berbaring.

Tidak ada lagi alasan bagi kita untuk terus berdiam diri dalam penjara keterbelakangan,
sedangkan pada saat yang sama, seluruh alam sedang berlari mengejar kemajuan. Kita
memiliki potensi, factor-faktor mental spiritual, moral, serta aktivitas kita yang
mewajibkan kita menjadi maju. Kita juga memiliki sumber daya alam dan manusia yang
memungkinkan kita untuk ikut berjalan dalam rombongan kemajuan serta menyusul
rombongan "pencetak-pencetak kemajuan".

Salah satu syarat penting dalam hal ini adalah kita harus membangun kemajuanyang kita
inginkan dengan tangan, kaki, dan palu kita sendiri. Kita tidak ingin kemajuan yang
dibangun untuk kita oleh orang lain, tidak diketahui asal dan akarnya. Kita harus
menghidupkan kembali semangat kepahlawanan. Betapa perlunya kita mengambil
pelajaran dari kisah-kisah kepahlawanan tokoh-tokoh muslim. Setiap pemimpin memiliki
kisah teladan dan kepahlawanan yang patut kita ikuti.

Hakikat mendasar yang dilupakan oleh kebanyakan umat muslim yaitu, bahwa kita dapat
membangun masyarakat yang kuat dalam semua elemennya dengan memulai dari
masing-masing individu. Harus ada kemauan dan kesadaran individu. Selama kita tidak
melakukan hal itu, maka esok tidak lebih baik dari pada hari ini. Kita akan memiliki cacat
bila hanya menonton dan menanti datangnya pahlawan tanpa melakukan apa-apa.

Keterpurukan yang dialami secara terus menerus oleh umat muslim adalah karena kita
lupa untuk apa kita diciptakan? Misi apa yang kita emban? Dan apa sarana untuk
mencapainya? Bukankah kita punya Al Qur' an dan Sunnah Rasulullah sebagai petunjuk
dan pedoman hidup sempurna?

Dalam surat Adz-Dzariat ayat 56, Allah berfirman: "Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Bulan Maret 2006 15


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Ayat tersebut secara eksplisit menerangkan tentang subjektifitas manusia. Artinya,


manusia diciptakan karena membawa misi dan tugas mulia. Yakni beribadah kepada
Allah dengan penuh keikhlasan, sedangkan keikhlasan itu terletak pada niat. Untuk
mengukur sejauh mana niat baik atau keikhlasan itu, maka hanya dapat dibuktikan
melalui implementasi ucapan dan perbuatan yang kesemuanya itu ditujukan semata-mata
hanya untuk Allah. Inilah hakikat untuk apa kita diciptakan. Jika hal ini disadari oleh
setiap manusia, jika orientasi hidup ini telah tertanam dalam lubuk hati dan telah
difahami dengan kejernihan berfikir, niscaya setiap gerak langkah kaki akan ringan,
ibadah akan khusuk dan hiduppun akan menjadi indah karena setiap aktivitas akan
dipandang sebagai ibadah. Karena tidak mungkin seorang hamba yang "sadar" hakikat ini
akan berbuat curang, zholim, dan merugikan diri sendiri dan orang lain dalam interaksi
sosialnya. Dan dengan sendirinya kejayaan umat akan dapat diraih karena pondasi telah
dibangun.

Karakter diri manusia yang memahami hakikat penciptaannya dapat kita dapati dalam
surat An-Nur ayat 36-38. Allah berfirman, "(Cahaya itu) di rumah-rumah yang disana
telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, disana bertasbih
(menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang. Orang yang tidak dilalaikan oleh
perdagangan dan jual beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan
zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari
kiamat). (mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan
yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah
karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia
kehendaki tanpa batas."

1. Bertasbih kepada Allah di Masjid-masjid


Orang yang terjaga zikirnya kepada Allah, maka secara otomatis hatinya terikat
kuat dengan masjid. Seorang hamba akan merasa terjaga dan tentram hatinya jika
mengingat Allah ".dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah.
Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram." (QS. Ar Ra'
d: 28).
Masjid tempat bersilaturrahmi yang efektif bagi orang-orang yang berharap
keridhoan Allah. Kekuatan dan kesatuan umat akan tergambar dari jumlah dan
banyaknya mereka berkumpul di masjid, baik untuk melaksanakan shalat lima
waktu maupun untuk mengkaji ilmu Allah dan berdiskusi, bertukar pikiran dan
saling tolong menolong dalam agama Allah swt.

2. Tidak dilalaikan oleh aktivitas duniawi


Ajaran Islam mengamanatkan kepada umatnya agar dalam kehidupan yang fana
ini tidak termakan oleh kecintaan yang berlebihan terhadap, kepentingan dunia.
Mencari fasilitas dunia sebagai sarana menggapai kehidupan ukhrawi sangat
dibenarkan dalam literatur Islam. Yang tidak boleh adalah kecintaan terhadap
dunia yang berlebihan hingga meletakkan kepentingan akhirat pada urutan yang
kedua. Rasulullah bersabda, "Akan datang suatu masa dimana kamu akan
diperebutkan oleh umat lain sebagaimana makan lezat diperebutkan oleh orang
yang lapar." Para sahabat bertanya: "Apakah saat itu jumlah kami sedikit ya
Rasulullah?." Beliau menjawab: "Tidak, bahkan jumlah kamu banyak, tetapi

Bulan Maret 2006 16


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

seperti buih di lautan, karena kalian terserang penyakit wahn. "Mereka bertanya
lagi: "Apakah penyakit wahn itu ya Rasulullah?. "Beliau menjawab: "Terlalu
cinta dunia dan takut kepada mati." (HR. Abu Daud).

Selama perniagaan dunia tidak begitu menyilaukan, ketika diri tidak diperbudak
oleh kemegahan dunia, dan ketika dunia tidak lagi menjadi tujuan. Lalu dengan
langkah mantap dengan semboyan "dunia hanya sarana untuk meraih kebahagian
akhirat" atau dengan semboyan "kami meninggalkan dunia demi meraih
kemuliaan di akhirat kelak, tetapi dengan sendirinya dunialah yang mengejar
kami". Maka karakter seperti inilah yang memahami tujuan hidupnya yang hakiki.

3. Mendirikan Shalat
"Bacalah Kitab (Al Qur' an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan
laksanakanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan
mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar
keutamaannya dari ibadah yang lain)." (QS. Al Ankabut: 45). Telah jelas bagi kita
keutamaan shalat dari untaian firman Allah diatas. Tapi mengapa masih banyak
orang yang bersikap keji dan menanam serta menimbulkan kemungkaran, padahal
mereka shalat? Dan tidak sedikit pula membiarkan kemungkaran terjadi.
Layaknya para pengikut fir'aun yang tunduk pada perintah tuannya yang zhalim.
Decak kagum pengikut ini disambut oleh rasa angkuh sang fir'aun seraya berkata :
"saya adalah Tuhan". Mengapa tidak ada kemauan dan usaha dalam diri untuk
bersama-sama menolak fir' aun modern.

Gambaran tragis ini lahir dari shalat yang tidak benar. Walau benar mereka shalat,
tapi mereka tidak benar-benar shalat. Masih saja shalat dipandang sebagai
rutinitas dan penggugur kewajiban saja, sehingga pengerjaannya terburu-buru.
Padahal shalat tempat kita berdialog dengan Rabb kita, meminta, dan tempat
berkeluh kesah. Shalat pun menjadi sarana tazkiyatun nafs yang utama. Untuk itu
seorang yang sadar akan hakikat hidupnya selalu memperbaiki shalatnya dan
menambah diwaktu malam. Ada usaha untuk mewujudkan kekhusuan shalat
dengan memahami ilmu shalat yang mencakup keutamaan, hakikat, serta tata cara
yang diajarkan oleh Rasulullah saw.

4. Membayar Zakat
Ketika Rasulullah saw meninggal, Abu Bakar terpilih sebagai Amirul mu' minin,
namun sebagian kaum Arab tidak mengakuinya. Maka berkata Umar: "Mengapa
kau memerangi orang-orang itu? Padalah Rasulullah saw telah mengatakan ' saya
hanya diperintahkan memerangi manusia sebelum mengikrarkan ' tidak ada tuhan
selain Allah'
, namun apabilah mereka telah mengikrarkannya maka darah dan
kekayaan mereka memperoleh perlindungan dariku, kecuali bila didapat
kewajiban dalam kekayaan dan darah itu, sedangkan penilaian (hisab) atas mereka
terserah pada Allah swt.' Abu Bakar menjawab: "Demi Allah, saya akan
memerangi siapapun yang membeda-bedakan zakat dari shalat, karena zakat
adalah kewajiban dalam kekayaan. Demi Allah, andaikata mereka tidak mau lagi

Bulan Maret 2006 17


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

memberikan seekor anak kambing yang dulu mereka berikan keapda Rasulullah,
maka saya pasti memerangi mereka karenanya".

Umar kemudian berkomentar: "Demi Allah, hati Abu Bakar betul-betul sudah
dibukakan oleh Allah untuk perang tersebut, sekarang aku tahu bahwa ia benar".

Inilah kerasnya sikap Abu Bakar terhadap orang-orang yang lalai akan kewajiban
zakat. Dalam Surat Al Ma' un, Allah berfirman, "Tahukah kamu (orang) yang
mendustakan agama? Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak
mendorong memberi makan orang miskin. (QS. Al Ma' un: 1-3).

Dalam surat ini dijelaskan orang yang tidak peduli pada anak yatim dan fakir
miskin dijuluki pendusta agama. Yaitu orang yang beragama dan melakukan
aktifitas keagamaan tapi semua itu dianggap dusta.

Sedemikian penting fungsi zakat digambarkan dalam firman Allah, "Ambillah


zakat dari kekayaan mereka untuk membersihkan harta dan mensucikan jiwa
mereka. Sesungguhnya do'amu mendatangkan ketentraman bagi mereka." (QS. At
Taubah: 103). Maka zakat adalah kewajiban dipaksakan dan salah satu fungsinya
ialah membersihkan harta dan mensucikan jiwa, serta merupakan ibadah harta
yang berdimensi sosial.

5. Takut pada Yaumil Akhir (kiamat)


Yaumil Akhir pasti akan tiba, kita beriman kepadanya. Dasyatnya guncangan hari
akhir digambarkan dalam firman Allah berikut, "Wahai manusia! Bertakwalah
kepada Tuhanmu; sungguh, guncangan (hari) Kiamat itu adalah suatu (kejadian) yang
sangat besar. (ingatlah) pada hari ketika kamu melihatnya (guncangan itu), semua
perempuan yang menyusui anaknya akan lalai terhadap anaknya yang ia susui, dan
setiap perempuan yang hamil akan keguguran kandungannya, dan kamu melihat
manusia dalam keadaan mabuk, padahal sebenarnya mereka tidak mabuk, tetapi azab
Allah itu sangat keras." (QS. Al Hajj: 1-2).

Apakah masih membatunya hati ini ketika kiamat-kiamat kecil telah dilalui, apakah
masih tamaknya angan-angan ini dalam mengejar kehidupan dunia dengan sagala
yang haram dihalalkan, apakah kurang jelas dihadapan kita bahwa
keagungan dan kebesaran Allah terbentang disekitar kita. Selama masih ada waktu,
maka perbaikilah dan jalankan untuk mencari Ridha Allah. Jadilah golongan mengerti
orientasi hidup yang akan berlomba-lomba mempersiapkan bekal untuk mengahadap-
Nya. Sehingga dunia hanya dijadikan ajang perlombaan saja dalam melaksanakan
keta'atan kepada Allah dan untuk memperoleh ridho-Nya. Seluruh hidup mereka,
dikerahkan di jalan Islam. Begitulah hidup orang-orang yang memiliki komitmen
yang benar kepada Islam.

Itulah karakteristik seorang yang mengerti orientasi hidup, maka beranilah


menumbuhkan kemauan dan memupuknya dengan tekad dan langkah-langkah
pengorbanan demi kebenaran. Toh nilai hidup seseorang ditentukan sampai kemana

Bulan Maret 2006 18


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

gerak-geriknya diarahkan: "Katakanlah! Sesungguhnya shalatku, ibadahku dan


hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam." (QS. Al An'
am: 162).

Wallahu '
alam bish showab. (Bobi Hendra)

Referensi:
• Al Quran dan Hadits
• Buku "Figur Pemuda Islam"
• Buku "Melahirkan Pemimpin Masa Depan"
• Buku "Mensucikan Jiwa"

Sumber :http://www.hudzaifah.org/Article242.phtml

-------------------------------------oOo-------------------------------------

Bulan Maret 2006 19


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : shofy nafsany shofy1712@yahoo.com


Tgl. Email : 03-03-2006

Meraih Cinta Abadi


Orang yang beriman pasti mendambakan cinta kasih Allah. Namun untuk memperoleh
cinta-Nya, seorang hamba harus menyerahkan sepenuh hidupnya dengan mengabdi
kepada Allah, lewat berbagai cara. Setiap pengabdian yang dilakukan harus dilandasi rasa
cinta yang tulus, agar mendapat balasan cinta-Nya.

Cinta memang menempati posisi tertinggi dalam pencapaian spiritual seseorang.


Bagaimanakah cara untuk mendapatkan cinta-Nya? Beriman kepada Allah dan Rasul-
Nya dengan sendirinya akan menumbuhkan rasa cinta yang tulus dan abadi. "Katakanlah
(ya Muhammad): "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." (Ali Imran: 31).

Cinta yang diawali dengan beriman kepada Allah merupakan langkah yang tepat bagi
orang-orang yang sedang mencari cinta sejati. Seseorang tidak akan mendapatkan cinta
sejati dari manapun, kecuali hanya dari Allah.

Orang yang mencintai Allah, secara otomatis akan muncul kecintaannya kepada para
utusan Allah. Sebagaimana umat Islam mencintai dan merindukan perjumpaan dengan
Nabi Besar Muhammad Saw. yang digambarkan bagai bulan purnama. Kecintaannya
kepada Rasulullah Saw. jangan seperti orang-orang yang mensejajarkan Nabi dengan
Tuhan, karena dapat menimbulkan kultus dan penyembahan. Cinta kepada Nabi dan
rasul itu bukan untuk di sembah, tapi kecintaan itu harus kembali kepada keimanan,
bahwa Nabi dan Rasul itu sebagai penerima wahyu dan penyampai risalah yang benar
kepada umat.

Meraih Cinta-Nya
Tidak ada jalan lain untuk meraih cinta Allah, kecuali mengikuti Rasulullah Saw. Dan
untuk mengikuti Rasul-Nya, harus mematuhi dan menaati segala perintah dan larangan
yang telah dicontohkan, sehingga akhirnya Allah akan mencintainya.
Kepatuhan dan ketaatan akan timbul pada diri orang yang beriman, melalui proses
bimbingan dari seorang Syekh Mursyid atau yang disebut Ulama waratsatul anbiya'
(pewaris nabi). "Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang
mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan
mendapatkan seorang pemimpin pun (wali mursyid) yang dapat memberi petunjuk
kepadanya." (Al Kahfi: 17).

Karena hanya orang-orang yang beriman yang merasakan cinta kepada Allah dan Rasul-
Nya. Cintanya dapat menenggelamkan dirinya dalam lautan pengabdian abadi, nyaris tak
tersisa perintah yang dikerjakan menjadi amal saleh. "Sesungguhnya orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka
karena keimanannya." (Yunus: 9).

Bulan Maret 2006 20


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Banyak amalan yang bisa dikerjakan oleh orang-orang yang sedang berusaha menggapai
cinta-Nya, misalnya mengerjakan shalat wajib, shalat sunah dan teristimewa shalatullail
(shalat malam) secara istikamah, sebagaimana yang dikerjakan oleh Rasulullah Saw.
"Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku shalat." (HR. Bukhari, Muslim dan
Abu Daud).

Tercatat dalam tarikh Nabi Saw. sepanjang hidupnya tidak pernah meninggalkan shalat
malam. Bahkan ada beberapa hadis yang menjelaskan, beliau mengerjakan shalat
sepanjang malam hingga kakinya bengkak. Kendatipun beliau sudah mendapatkan
kepastian cinta-Nya, namun tetap melakukan apa saja yang dicintai Allah dengan rasa
cinta. Karena di dalam shalat terkandung kemesraan memandang ke-Elok-an wujud-Nya.
"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." (Thaahaa: 14).

Shalat merupakan puncak kemesraan bercinta dengan Allah. Kemesraan itu sama dengan
khusyuk, orang yang khusyuk shalatnya adalah orang yang benar-benar sedang
menikmati kemesraan-Nya. Kenikmatan dan kelezatannya tak dapat dilukiskan dengan
apa pun. Dengan kata lain, tidak akan merasakan kenikmatan shalat, kecuali orang-orang
yang sedang bermesraan dengan Allah. Karena itu, suatu keberuntungan dan hidayah dari
Allah bagi orang yang mencapai kemesraan dalam shalatnya (khusyuk). "Sesungguhnya
beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam
shalatnya." (Al Mu'
minuun: 1 & 2).

Shalat adalah media hubungan antara hamba dengan Tuhan, sekaligus sarana untuk
menjalin hubungan cinta seorang hamba. Dengan shalat, seorang hamba dapat
menebarkan rayuan-rayuan untuk-Nya seperti; tahmid, tasbih dan takbir yang merupakan
rangkaian keagungan dan kemuliaan diri-Nya yang Maha Tinggi. Kendatipun Ia tidak
butuh rayuan dalam bentuk apapun dari seorang hamba, tapi hamba harus tetap memuji-
Nya. Sebab, Dialah Wujud Zat yang berhak dipuji sebagai Tuhan semesta alam. Yang
memiliki sifat Rahman Rahim dan memiliki Kerajaan langit dan bumi. Dia pula yang
menjadi Raja di hari peradilan kelak, karena semua urusan akan dikembalikan kepada-
Nya. "Kepunyaan Allah Kerajaan langit dan bumi. Dan kepada Allah-lah dikembalikan
segala urusan." (Al Hadiid: 5)

Dikutip dari Majalah "KASYAF"


KASYAF adalah majalah Kajian Tauhid dan Hakikat yang terbit setiap dua bulan
sekali. Saat ini sedang beredar Edisi 5 yang mengangkat tema "HIJRAH MENGGAPAI
MA' RIFATULLAH” KASYAF dapat diperoleh di toko buku atau lapak-lapak koran
terdekat atau dapat langsung menghubungi Bagian Marketing/Sirkulasi (Sdr. Ahmad
Rivai) Telp (021)87710094 atau kunjungi websitenya : www.akmaliah.com

Bulan Maret 2006 21


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : abuluthfi ar-rasyid abuluthfia@yahoo.co.id


Tgl. Email : 04-03-2006

Dunia Dan Hakikatnya


Dunia digambarkan Allah laksana tetesan hujan yang banyak menyuburkan tanaman, dan
tanaman inilah yang kemudian memukau orang-orang kafir. Kemungkinan orang kafir
yang dimaksudkan disini adalah orang kafir kepada Allah. Karena itu, al-Qur’an
memperkenalkan kaum kafir ini ketika menyebutkan sifat ini dalam setiap ayat. Kalau
saja yang dimaksud dalam sebuah ayat adalah para petani, niscaya akan disebutkan
menurut profesi mereka supaya bisa dikenal. Misalnya saja firman Allah, “Tanaman itu
menyenangkan hati penanam-penanamnya,” (QS. Al-Fath: 29)

Ayat ini hanya menyindir orang-orang kafir karena mereka sangat terpesona oleh dunia.
Anggapan mereka, inilah rumah sejati sehingga mereka harus bekerja dan membanting
tulang sekeras-kerasnya. Mereka sangat takjub dengan berbagai perhiasandan isinya.
Kemudian Allah menceritakan nasib tanaman itu, yakni menguning dan menjadi
kering/layu. Inilah akhir dari dunia. Kalau seorang hamba memiliki beraneka kehidupan
dunia, dari pangkal hingga ujung, niscaya nasibnya tidak jauh berbeda dengan tanaman
ini.

Namun, kalau akhirat menjadi tujuan utama diatas dunia karena dia ingin terbebas dari
siksa yang pedih, mendapat ampunan Allah dan pahala yang berlimpah, maka nasibnya
seperti yang diungkapkan Ali bin Abi Thalib: “Dunia adlah tempat sejati bagi mereka
yang menyedekahkannya. Rumah keselamatan bagi mereka yang memahaminya. Tempat
keberhasilan bagi mereka yang tunduk pada Allah semata. Sebab didalamnya ada mesjid
para nabi, tempat turunnya wahyu, mushala para malaikat dan tempat tinggal para Wali-
Nya.

Di dalamnya mereka bisa mendapatkan rahmat. Di dalamnya mereka bisa beruntung


mendapatkan keselamatan. Siapa saja yang mencela dunia, maka dia telah
menundukkannya dan menemukan hakikatnya dan para penghuninya. Akan tetapi yang
tidak, dia telah menghanyutkan dirinya dalam belaian dunia.

Cintanya menggelora pada dunia ini dan begitu suka cita pada kebahagiaan duniawi, baik
dalam kondisi takut ataupun berharap. Maka ada kaum yang mencelanya, sementara
kaum yang lainnya malah memujinya. Dunia mengingatkan dan menasihatinya sehingga
diapun terpengaruh.

Wahai orang-orang yang mencela dunia dan memujinya sehingga terpedaya, sampai
kapan dunia akan mempesonakan dan memperdaya kalian? Apakah sampai ditempat
ayah kalian di bawah tanah yang basah (kuburan)? Apakah tempat berbaring ibu yang
sudah usang? Kalian lihat berapa banyak warisan yang ditinggalkan? Berapa banyak
kalian menuangkan minum kepada orang sakit? Berapa banyak kalian mengunjungi
orang sakit dan mencarikan obat baginya, mengundang dokter untuknya, kemudian tidak
berguna apa-apa pertolongan kalian ini dan pencarian kalian tidak bermakna?

Bulan Maret 2006 22


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Perumpamaan dunia buat kalian adlah tempat mati dan tempat tidur kalian.” Kemudian
Ali menoleh kepada kuburan dan berseru: “Wahai penghuni kuburan, wahai mayat yang
sudah menyatu dengan tanah. Perputaran sudah selesai. Harta benda telah terbagi. Isteri-
isteri pun sudah menikah. Ini adalah kabar dari kami, maka sampaikan kabar kalian
kepada kami.” Lantas Ali menoleh kepada kami dan berkata: “Kalau saja Allah
mengizinkan, niscaya mereka akan mengabari kalian bahwa bekal yang paling baik
adalah takwa.”

Pada hakikatnya dunia tidaklah dicela, yang dicela adalah keterpautan hati hamba kepada
dunia. Dunia adalah kendaraan yang mengantarkan seseorang pada surga atau neraka.
Akan tetapi, kalau syahwat dan kelalaian sudah merajai sehingga mereka berpaling dari
Allah dan akhirat, maka nasib celakalah yang menghantam para penghuni dunia dan
dunia itu sendiri.

Tercela tidaknya dunia ini tergantung sepenuhnya pada penghuninya dalam menyikapi
dunia. Akan tetapi kalau terjadinya sebaliknya (lebih mengutamakan akhirat), maka dunia
bisa dianggap sebagai batu loncatan dan ladang bagi akhirat. Dari dunia ini akan dipungut
bekal akhirat. Didunia pula setiap orang bisa mencurahkan waktu untuk mengenal Allah,
cinta pada-Nya dan mengingat-Nya untuk mencapai ridha-Nya.

Tinggi rendahnya derajat seseorang disurga tergantung bagaimana amal kebaikannya


semasa didunia. Cukuplah sebagai gambaran bahwa disurga terdapat pujian dan karunia
bagi para wali Allah. Didalamnya ada panorama yang menyejukkan mata, menyenangkan
hati, mengembirakan para arwah dan kenikmatan tiada tara. Itu semua merupakan buah
ketika di dunia mereka mengingat Allah, mengenal-Nya, mencintai-Nya, beribadah pada-
Nya, bertawakal pada-Nya, kembali pada-Nya, dekat dengan-Nya, senang beringsut
mendekati-Nya, merendahkan diri dihadapan-Nya, merasakan kenikmatan dalam
bermunajat pada-Nya, menghadap pada-Nya, dan lebih banyak menghabiskan waktu
dengan-Nya daripada lain-Nya.

Didunia ini ada kalam Allah wahyu-Nya, petunjuk-Nya dan malaikat utusan-Nya yang
membawa wahyu atas perintah-Nya. Dia juga mengabarkan kepada para hamba-Nya apa
saja yang dikehendaki-Nya

Karena itulah Ibn ‘Uqail dan para ulama lainnya lebih memilih cinta kepada Allah dan
ridha-Nya daripada kenikmatan surgawi. Mereka berkata: “Ini adalah hak Allah yang
ditetapkan atas mereka. Mereka mempunyai jatah dan kenikmatan karena telah
menunaikan hak Allah tersebut. Hak Allah jauh lebih tinggi nilainya daripada hak
mereka.” Mereka berkata: “Iman dan taat itu lebih bermakna daripada balasan Allah
terhadap hamba-Nya.”

Hemat kami, tidak pernah ada pengunggulan satu hal diatas lainnya didunia dan akhirat
ini. Kalau saja dua hal ini bisa berada disatu tempat (dunia atau akhirat), mungkin saja
salah satunya bisa diunggulkan. Iman dan taat didunia ini lebih utama daripada isi dunia
ini. Masuk surga dan melihat wajah Allah, mendengarkan firman-Nya dan keselamatan
dengan mendapatkan ridha-Nya, lebih utama daripada isi akhirat.

Bulan Maret 2006 23


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Yang disebut terakhir ini lebih bernilai daripada yang ada didunia, sekaligus lebih unggul
daripada yang ada diakhirat. Tidak diboleh dikatakan mana yang lebih utama? Yang satu
lebih utama ditinjau dari sana, dan satu lagi lebih bernilai ditinjau dari sudut pandang
tujuan. Hanya Allah yang memberikan taufiq.[]

die *Kemuliaan Sabar dan Keagungan Syukur*


Ibn Qayyim Al-Jauziyyah

----------------------------oOo----------------------------

Bulan Maret 2006 24


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : suryati y4t12002@yahoo.com


Tgl. Email : 04-03-2006

Ridzki Setelah Nikah


Oleh : Ilyasa Bustomi

"Ridzki adalah salah satu faktor yang paling banyak menjadi polemik, sebelum maupun
setelah pernikahan. Faktor ridzki ini tak henti-hentinya menjadi pokok bahasan dalam,
menjelang dan disaat kita mengarungi pernikahan."

Ridzki adalah salah satu faktor yang paling banyak menjadi polemik, sebelum maupun
setelah pernikahan. Faktor ridzki ini tak henti-hentinya menjadi pokok bahasan dalam,
menjelang dan disaat kita mengarungi pernikahan. Waktu lamaran atau khitbah misalnya,
kerap kali seorang pria ditanyai calon mertua dengan pertanyaan : sudah kerja atau belum
? kerja di mana ?, semata-mata karena kerja ada kaitannya dengan ridzki, dalam
pengertian : ridzki material untuk menghidupi keluarga (suami, istri dan anak).

Mengenai jumlah material yang bakal didapat seseorang ketika dia telah menikahpun
masih banyak perbedaan pendapat. Ada yang berkata : ridzki material seseorang yang
menikah akan berkurang, mengingat jatah dirinya harus dibagi tiga- untuk diri, pasangan
dan untuk anak-anaknya. Ada yang berkata : ridzki material seseorang yang menikah
akan bertambah, mengingat ridzki dari diri, pasangan dan anak semuanya berkumpul
dalam wadah yang bernama keluarga. Pendapat kedua yang lebih optimistik ini
berpangkal dari asumsi, masing-masing orang sudah dikaruniai ridzki dari Allah,
sehingga ridzki itu berkumpul dalam suatu wadah, yaitu keluarga. Tambah optimis
mereka yang memegang prinsip kedua ini, ketika pasangan suami-istri dikaruniai
kelahiran seorang anak. Sudah ada ridzki suami, ridzki istri, ditambah lagi ridzkinya
seorang anak. "Banyak anak banyak ridzki," bisa berlaku pula teratas mereka yang
percaya dengan prinsip yang disebut ke-2 ini.

Bila diminta memihak, maka penulis tentu akan berpihak pada pendapat ke-2, kendati
secara logika pendapat pertama tidak sama sekali salah. Pendapat pertama bisa menjadi
suatu kebenaran, dengan syarat : pencari nafkah tidak optimal dalam ikhtiar, sedang
penerima nafkah tidak mampu mengalokasikan pendapatan secara hemat dan benar. Atau
jangan-jangan, pihak yang bertanggungjawab mencari nafkah belum atau tidak mampu
mencari nafkah, bagi pemenuhan kebutuhan dan stabilitas ekonomi keluarganya.

Optimisme yang mengemuka dalam pendapat pertama bisa juga menjadi buyar, ketika
optimisme tidak didukung oleh maksimalisasi potensi ikhtiar, serta azas penghematan
dalam pengelolaan anggaran keluarga. Pameo "banyak anak banyak ridzki" bisa tidak
berlaku lagi, berganti dengan pameo : "banyak anak banyak beban." Hemat penulis,
fenomena inilah yang banyak terjadi di negara ini. Dengan faktor penyebab yang
ditengarai : pernikahan dini, entah karena "married by accident" atau dalih ingin lekas
menunaikan perintah agama, tanpa mengukur kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan
ekonomi pasca pernikahan. Itulah sebabnya, untuk mencegah hal tersebut, Ibrahim

Bulan Maret 2006 25


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Amini, seorang cendekiawan Islam meletakkan pekerjaan tetap atau stabil sebagai syarat
bagi laki-laki, yang berniat menyunting seorang wanita.

KH Miftah Faridl, salah seorang ulama terkemuka Jawa Barat juga mendukung pendapat
kedua, yang menganggap bahwa pernikahan adalah pembuka pintu ridzki. Membaca
uraian beliau dalam buku 150 Masalah Nikah & Keluarga bisa diinsyafi bahwa, kalau
seseorang menikah maka dia akan memperoleh ridzki untuk dirinya dan untuk teman
hidupnya. Dengan menikah diharapkan, ridzki bertambah dengan salah satu sebab,
penyaluran pembiayaan hidup yang lebih baik, dan pengelolaan pembiayaan hidup diatas
azas penghematan. Pendapat beliau menjawab pertanyaan penulis tentang : mengapa
seorang kawan yang masih membujang dan bekerja di perusahaan mentereng, sering
mengeluh kekurangan uang. Partner yang handal dalam mengelola ridzki tak pelak
menjadi pertimbangan penting, yang harus dipikirkan seseorang ketika ia memilih
pasangan hidup. Kurang-cukupnya ridzki dalam sebuah keluarga akhirnya tidak
ditentukan oleh jumlah material, melainkan ditentukan oleh kehandalan dan kemampuan
manajerial pasangan pernikahan dalam mengatur cash flow rumahtangga.

*Kolumnis artikel Islam. Tulisannya dimuat di Republika, Islam Online, Mutmainna


dan majalah Hareetz (Qatar)

Yathie
(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada niat yang
baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.....Amien)

--------------------------------oOo--------------------------------

Bulan Maret 2006 26


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : suryati y4t12002@yahoo.com


Tgl. Email : 04-03-2006

Menikah hidup lebih sehat


Publikasi: 08/02/2005 09:41 WIB
eramuslim - Seorang pemuda yang baru saja menikah diitanya oleh
rekannya:"Bagaimana rasanya nikah?" Jawab pemuda itu: "Wah payah, enaknya cuma 5
persen!" Rekannya bertanya lagi penasaran: "Ah masak sih?". "Iya, yang 95 persennya,
enak banget!" Jawab pemuda itu sambil tersenyum lebar.

Ungkapan tersebut, kendati cuma guyonan tapi mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Dalam sebuah acara talk show di salah satu stasiun televisi swasta, seorang nara sumber
yang menjadi pengasuh sebuah pesantren di daerah Jawa Barat menceritakan perkawinan
salah satu santrinya itu.

"Saya jadi bingung, kenapa santri saya yang baru nikah dilaporkan hampir setiap hari
pingsan. Apakah karena kesehatannya yang menurun atau ada hal lain. Lalu, ketika saya
berkesempatan langsung menanyakan apa sebabnya. Santri itu bukannya menjawab,
malah tersenyum malu," katanya.

Tentu saja, pengasuh ponpes itu sudah mahfum dengani senyum malu tersebut. Pingsan
yang dimaksud itu bukan lantaran fisik atau kesehatannya yang lemah, justru sebaliknya.
Lebih tegap dan sehat. Hanya saja, mereka masih hijau saat merumput dalam dunia lain
yang belum pernah dialami sebelumnya.

Di samping itu, kehidupan perkawinan, ternyata, membawa pengaruh baik pada


kesehatan. Pria atau wanita yang telah menikah lebih sedikit yang merokok,
mengkonsumsi minuman beralkohol dan menjadi lebih rajin berolahraga, dibandingkan
pria atau wanita yang belum menikah atau berpisah dari pasangan. Mereka juga lebih
jarang mengalami sakit kepala atau stres. Demikian yang terlihat dari laporan hasil pusat
statistik kesehatan di Amerika Serikat.

Walaupun pria yang menikah mempunyai kesehatan yang baik, tapi mereka cenderung
lebih gemuk setelah menikah. Pria yang tidak menikah, jarang yang mengalami masalah
kegemukan ini. Mengapa ini terjadi? Para ahli statistik masih belum mampu
menjawabnya.

Untuk masalah merokok, pria menikah dan tidak menikah memiliki perbedaan nyata.
Hanya separuh dari pria menikah yang menjadi perokok dibanding para pria yang telah
bercerai atau pria yang belum menikah. Mereka yang hidup bersama tanpa menikah, juga
lebih sering yang mengalami masalah kesehatan dibanding dengan mereka yang
menikah.

Hasil ini diperoleh dari wawancara terhadap 125.545 orang dewasa yang berusia 18 tahun
ke atas. 58,2% diantaranya telah menikah, 10,4% telah bercerai atau berpisah dengan

Bulan Maret 2006 27


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

pasangannya, 6,6% adalah janda, 5,7% hidup dengan pasangannya dan 19% belum
pernah menikah

Kelihatannya, pria atau wanita yang berada dalam wadah perkawinan akan merasa
mendapat lebih perlindungan dan dukungan dalam hal sosial, ekonomi, psikologis dan
juga dalam pola hidup sehat. Mereka yang menikah akan merasa aman dan lebih mantap
dalam menjalani hidupnya. Sehingga mereka menjadi lebih sehat dibanding dengan pria-
wanita yang tidak menikah, berpisah atau bercerai.

Pernikahan memang fitrah manusia, untuk menyalurkan hasrat biologis secara syah dan
bermartabat. Bukan dengan cara sembarang yang justru bisa mengundang berbagai
penyakit kelamin. Seminar-seminar yang mengangkat tajuk tentang bahayanya virus
HIV/AIDS mengakui bahwa pernikahan merupakan satu-satunya jalan keluar yang paling
aman dan sukses untuk mencegah penyakit yang belum ada obatnya itu ketimbang hanya
menyarankan dengan penggunaan kondom.

Secara alami, syahwat bisa disalurkan dengan baik dengan pasangannya, tidak hanya bisa
meningkatkan rasa cinta antara suami istri, tapi juga, keharmonisan rumah tanggapun
turut terjaga.

Dalam suatu riset di Amerika, ditemukan pula, bahwa, pasangan yang telah menikah,
hidupnya lebih teratur, terbebas dari rasa ketakutan dari penularan penyakit kelamin yang
pernah menyerang remaja dan pria atau wanita dewasa yang lebih suka hidup tanpa
ikatan perkawinan. Hidup yang teratur itu yang menyebabkan hidup mereka lebih baik
dalam tatanan dan kesehatan.

Jika pun ada perbedaan pendapat, itu wajar terjadi. Karena, kedua pasangan berasal
keluarga, pendidikan, umur, etnis dan segalanya sesuatu yang berbeda, pasti akan
memicu perbedaan. Namun, rumah tangga yang sehat, akan menjadikan perbedaan itu
sebagai nuansa penambah wawasan. Dan, bukan sebagai penyebab perpecahan.

Dalam perspektif kejiwaan, menikah dan membangun rumah tangga yang tentram,
bahagia dan penuh cinta itu sama seperti layaknya membangun rumah yang proses
pembangunannya mesti dikerjakan secara berurutan, dan menempatkan bagian-bagian
rumah tersebut secara tepat dan harmonis.

Sebagai fondasinya adalah saling pecaya. Kemudian, di atas fondasi itu dibangun pilar-
pilar atau tiang-tiang utama yang berupa sifat kepemimpinan suami. Tegak atau
condongnya pilar kepemimpinan ini akan mempengaruhi tegak atau condongnya
bangunan yang nantinya akan berdiri.

Setelah itu, di atas fondasi yang sama dan bersandar pada tiang-tiang utama tadi,
dibangunlah dinding yang berfungsi sebagai pembentuk bangunan tadi, pembatas dari
area luar dan penyekat antara ruangan. Cantik atau tidaknya bangunan, tergantung dari
penempatan dan pengaturan dinding tadi. Dinding ini adalah sifat iman seorang isteri.
Pada dinding tadi, dibuat pula jendela yang berfungsi sebagai pengatur keluar masuknya

Bulan Maret 2006 28


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

cahaya matahari dan udara segar. Makin baik jendela tadi berfungsi, tentu makin lancar
pula sirkulasi cahaya dan udara segar. Jendela inilah tunduk dan taatnya isteri.

Pada dinding itu pula tentu dibuat pintu, yang berfungsi sebagai tempat lalu lalangnya
orang-orang yang keluar masuk rumah. Pada saat-saat tertentu pintu itu dibuka, dan di
saat-saat tertentu ditutup. Inilah fungsi mampu menjaga dari seorang isteri.

Tetapi walaupun itu semua telah dibuat dan ditegakkan, belumlah bangunan tadi disebut
rumah. Sebab ia membutuhkan atap sebagai pelindung dari panas maupun hujan. Ketika
panas, ia berfungsi sebagai peneduh dan penyejuk. Ketika hujan ia berfungsi sebagai
pemayung dan penghangat. Tentunya, bersandar kepada Tuhan dan mengikuti ajarannya.

Manakala setiap pasangan menjalankan fungsi-fungsi tadi dengan baik, maka hidup tidak
hanya menjadi lebih sehat. Tapi, juga, rumah tangga yang penuh dengan rasa tentram,
bahagia dan penuh cinta akan terwujud.

----------------------------------------oOo----------------------------------------

Bulan Maret 2006 29


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : suryati y4t12002@yahoo.com


Tgl. Email : 04-03-2006

Di Jalan Dakwah Aku Menikah


Atribut yang diberikan Islam kepada kita, salah satunya adalah dai ilallah. Kita dituntut
untuk merealisasikan dakwah dalam seluruh waktu kehidupan kita. Setiap langkah kita
sesungguhnya adalah dakwah kepada Allah, sebab dengan itulah Islam terkabarkan
kepada masyarakat. Bukankah dakwah bermakna mengajak manusia merealisasikan
ajaran-ajaran Allah dalam kehidupan keseharian? Sudah selayaknya kita sebagai pelaku
yang menunaikan pertama kali, sebelum mengajak kepada yang lainnya.

Pernikahan akan bersifat dakwah apabila dilaksanakan sesuai dengan tuntunan Islam di
satu sisi, dan menimbang berbagai kemaslahatan dakwah dalam setiap langkahnya, pada
sisi yang lain. Dalam memilih jodoh, dipilihkan pasangan hidup yang bernilai optimal
bagi dakwah. Dalam menentukan siapa calon jodoh tersebut, dipertimbangkan pula
kemaslahatan secara lebih luas. selain kriteria umum sebagaimana tuntunan fikih Islam,
pertimbangan lainnya adalah : apakah pemilihan jodoh ini memiliki implikasi
kemaslahatan yang optimal bagi dakwah, ataukah sekedar mendapatkan kemaslahatan
bagi dirinya? mari saya beri contoh berikut. diantara sekian banyak wanita muslimah
yang telah memasuki usia siap menikah, mereka berbeda-beda jumlah bilangan usianya
yang oleh karena itu berbeda pula tingkat kemendesakan untuk menikah. Beberapa orang
bahkan sudah mencapai usia 35 tahun, sebagian yang lain antara 30 hingga 35 tahun,
sebagian berusia 25 hingga 30, dan yang lainnya di bawah usia 25 tahun. Mereka semua
ini siap menikah, siap menjalankan fungsinya dan peran sebagai isteri dan ibu di rumah
tangga.

Anda adalah laki-laki muslim yang telah berniat melaksanakan pernikahan. Usia anda 25
tahun. Anda dihadapkan pada realitas bahwa wanita muslimah yang sesuai kriteria fikih
Islam untuk anda nikahi ada sekian banyak jumlahnya. Maka siapakah yang lebih anda
pilih, dan dengan pertimbangan apa anda memilih dia sebagai calon isteri anda?

Ternyata anda memilih si A, karena ia memiliki kriteria kebaikan agama, cantik, menarik,
Pandai, dan usia masih muda, 20 tahun atau bahkan kurang dari itu. Apakah pilihan anda
itu salah? Demi Allah, pilihan anda ini tidak salah! anda telah memilih calon isteri
dengan benar karena berdasarkan kriteria kebaikan agama, dan memenuhi sunnah
kenabian. Bukankah Rasulullah bertanya kepada Jabir ra : "Mengapa tidak menikah
dengan seorang gadis yang bisa engkau cumbu dan bisa mencumbuimu" (Riwayat
Bukhari dan Muslim)

Dan inilah jawaban dakwah seorang Jabir ra,


"Wahai Rasulullah, saya memiliki saudara-saudara perempuan yang berjiwa keras, saya
tidak mau membawa yang keras juga kepada mereka. janda ini saya harapkan mampu
menyelesaikan permasalahan tersebut." kata Jabir "benar katamu" jawab Nabi saw.

Jabir tidak hanya berfikir untuk kesenangan dirinya sendiri. Ia bisa memilih seorang
gadis perawan yang cantik dan muda belia. Namun ia memiliki kepekaan dakwah yang

Bulan Maret 2006 30


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

amat tinggi. kemaslahatan menikahi janda tersebut lebih tinggi dalam pandangan Jabir,
dibandingkan dengan menikahi gadis perawan.

Nah, apabila semua laki-laki muslim berpikiran dan menentukan calon isterinya harus
memiliki kecantikan ideal, berkulit putih, usia 5 tahun lebih muda dari dirinya, maka
siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang usianya diatas 25 tahun,
atau usia diatas 30 tahun atau bahkan diatas usia 35 tahun ?

Siapakah yang akan datang melamar para wanita muslimah yang dari segi fisik tidak
cukup alasan untuk dikatakan sebagai cantik menurut ukuran umum? mereka, wanita tadi
adalah para muslimah yang melaksanakan ketaatan, mereka adalah wanita shalihah,
menjaga kehormatan diri, bahkan mereka aktif terlibat dalam kegiatan dakwah dan sosial.
Menurut anda, siapakah yang harus menikahi mereka?

Ah, mengapa pertanyaannya "harus" ? Dan mengapa pertanyaan ini hanya dibebankan
kepada seseorang ? kita bisa saja mengabaikan dan melupakan realitas ini. Jodoh
ditangan Allah, kita tidak memiliki hak menentukan segala sesuatu, biarlah Allah
memberikan keputusan agungNya. Bukan, bukan dalam konteks itu saya berbicara. Kita
memang bisa melupakan mereka, dan tidak peduli dengan orang lain, tapi bukankah
Islam tidak menghendaki kita berperilaku demikian?

Kendatipun nabi saw menganjurkan Jabir agar beristeri gadis, kita juga mengetahui
bahwa hampir seluruh isteri Rasulullah adalah janda.

Kendatipun nabi saw. menyatakan agar Jabir beristeri gadis, pada kenytaannya Jabir telah
menikahi janda.

Demikian pula permintaan mahar Ummu Sulaim terhadap laki-laki yang datang
melamarnya, Abu Thalhah. Mahar keislaman Abu Thalhah menyebabkan Ummu Sulaim
menerima pinangannya. Inilah pilihan dakwah. Inilah pernikahan barakah, membawa
maslahat bagi dakwah.

Sebagaimana pula pikiran yang terbersit di benak Sa' ad bin Rabi saat ia menerima
saudaranya seiman, Abdurahman bin Auf. "Saya memiliki dua isteri sedangkan engkau
tidak memiliki isteri. Pilihlah seorang diantara mereka yang engkau suka, sebutkan mana
yang engkau pilih, akan saya ceraikan dia untuk engkau nikahi. Kalau iddahnya sudah
selesai maka nikahilah dia" (riwayat Bukhari)

Ia tidak memiliki maksud apapun kecuali memikirkan kondisi saudaranya seiman yang
belum memiliki istri. Keinginan berbuat baiknya itulah yang sampai memunculkan ide
aneh tersebut. Akan tetapi sebagaimana kita ketahui, Abdurrahman bin Auf menolak
tawaran itu, dan ia sebagai orang baru di Madinah hanya ingin ditunjukkan jalan ke pasar.

Ini hanya satu contoh saja, bahwa dalam konteks pernikahan, hendaknya dikaitkan
dengan proyek besar dakwah Islam. Jika kecantikan gadis harapan anda bernilai 100
poin, tidakkah anda bersedia menurunkan 20 atau 30 poin untuk bisa mendapatkan

Bulan Maret 2006 31


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

kebaikan dari segi yang lain? ketika pilihan itu membawa maslahat bagi dakwah,
mengapa tidak ditempuh? Jika gadis harapan anda berusia 20 tahun, tidakkan anda
bersedia sedikit memberikan toleransi dengan masalahat kepada wanita yang lebih
mendesak untuk segera menikah disebabkan desakan usia? Jika anda adalah wanita muda
usia, dan ditanya ? dalam konteks pernikahan ? oleh seorang lelaki yang sesuai kriteria
harapan anda, mampukah anda mengatakan kepada dia, "saya memang telah siap
menikah, akan tetapi si B sahabat saya, lebih mendesak untuk segera menikah".

Atau kita telah sepakat untuk tidak mau melihat realitas itu, karena bukanlah tanggung
jawab kita ? Ini urusan masing-masing. Keberuntungan dan keidakberuntungan adalah
soal takdir yang tidak berada di tangan kita. Masya Allah, seribu dalil bisa kita gunakan
untuk mengabsahkan pikiran individualistik kita. Akan tetapi hendaknya kita ingat pesan
kenabian berikut:
"Perumpamaan orang-orang mukmin dalam cinta, kasih sayang dan kelembutan hati
mereka adalah seperti satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh menderita sakit,
terasakanlah sakit tersebut di seluruh tubuh hingga tidak bisa tidur dan panas" (Riwayat
Bukhari dan Muslim)

Bisa jadi kebahagiaan pernikahan kita telah menyakitkan dan mengiris-ngiris hati
beberapa orang lain. Setiap saat mereka mendapatkan undangan pernikahan, harus
membaca, dan menghadiri dengan perasaan yang sedih, karena jodoh tak kunjung datang,
sementara usia terus bertambah, dan kepercayaan diri semakin berkurang.

Disinilah perlunya kita berfikir tentang kemaslahatan dakwah dalam proses pernikahan
muslim.

Sumber : Buku "Di Jalan Dakwah Aku Menikah".


Oleh : Cahyadi Takariawan.

Bulan Maret 2006 32


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Iwan Setiawan ( DVL ) iwan.setiawan@darya-varia.com


Tgl. Email : 04-03-2006

Utopiskah Khilafah?
Oleh : EA Nugroho
Peneliti Peradaban pada MATLa Institute Semarang

Tanggal 3 Maret memang bukan merupakan memori positif buat umat Islam. Pada
tanggal itu, tahun 1924 lalu, umat Islam kehilangan kemampuannya sebagai umat yang
diperhitungkan di dunia. Seorang agen Yahudi Dunama, Musthafa Kemal Attaturk, yang
bekerja sama dengan pemerintah Inggris, membubarkan Kekhalifahan Turki Utsmani.
Sejak itu pula, perpecahan demi perpecahan membelah umat Islam menjadi 53 negara
yang tak mempunyai kesatuan politik dan menjadi lahan persaingan negara-negara besar
dunia.

Samuel Huntington, dalam The Clash of Civilization, menyatakan bahwa peradaban yang
sangat berpotensi membahayakan Barat adalah peradaban Islam dan Cina. Ia memberikan
catatan bahwa bahaya itu akan muncul manakala kedua peradaban itu mempunyai negara
inti. Ini berarti, salah satu bahaya itu adalah jika umat Islam berada kembali dalam
Khilafah Islam, sebagaimana Kekhalifahan Turki Utsmani. Jadi, bagi umat Islam,
keadaan terbaik mereka justru jika berada dalam Khilafah Islam.

Hanya saja, hambatan untuk mendirikan kembali khilafah justru berasal dari umat Islam
sendiri. Selama ini terdapat beberapa alasan untuk menolak khilafah. Di antaranya asumsi
bahwa umat Islam bisa hidup normal tanpa negara-khilafah, ketidakjelasan bentuk
negara-khilafah, sejarah kelam khilafah, serta utopia pendirian khilafah. Karenanya,
upaya pendirian kembali Khilafah Islam hendaknya harus mampu menjawab berbagai
kekhawatiran itu.

Keadaan terburuk
Faktanya, keadaan umat Islam saat ini adalah keadaan terburuk sepanjang sejarah.
Bahkan, keadaan ini jauh lebih buruk daripada keadaan umat Islam ketika berada dalam
penjajahan Mongol, 1258 -1370 M. Saat itu, umat Islam masih mempunyai harapan
untuk kembali bersatu dan punya peradaban superior.

Di bawah kepemimpinan Khalifah Abbasiyah dan Sultan Az-Zahir Baybars di Kairo,


umat Islam bagian barat kembali bersatu dan membangun aliansi untuk melawan
Mongol. Di wilayah timur, yang dijajah Mongol, umat Islam semakin tidak taat pada
pemerintahan Mongol dan bahkan ' 'berani'
' mendakwahkan agamanya kepada para
pembesar kerajaan Mongol.

Keadaan tersebut akhirnya membuat orang-orang Mongol masuk Islam dan berintegrasi
sebagai bagian masyarakat Islam. Mereka bahkan berhasil mendirikan dua kesultanan
Islam yaitu Kesultanan Timuristan di Persia dan Asia Tengah serta Kesultanan Moghul di
India.

Bulan Maret 2006 33


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Berbeda dengan Mongol, Barat masih diterima sebagai peradaban superior di dunia
Islam. Berbagai bentuk filosofi peradaban Barat yang jelas-jelas merusak masih diterima.
Seperti kebebasan berekspresi, yang membuat semua orang bebas bersikap apa saja,
bahkan menghina Nabi, sebagaimana dalam kasus kartun Jyllands Posten. Film-film
Hollywood yang mengajak pada kebebasan seks, justru menjadi langganan berbagai
stasiun TV di berbagai wilayah Islam.

Sementara itu, dalam bidang politik, Barat semakin memperlihatkan kuku dan tajinya di
dunia Islam. Ketika rakyat AS menyatakan bahwa serangan Bush terhadap Irak adalah
suatu kesalahan, reaksi dari berbagai pemerintahan Muslim untuk lebih menekan
imperialis '
Mongol baru'itu juga belum kelihatan. Padahal kekejaman AS di Irak sangat
luar biasa. Pengakuan AS terhadap kedaulatan Israel juga semakin kuat, karena tidak
mendapat perlawananp berarti dari berbagai negara Muslim.

Berbeda dengan sikap AS terhadap Taiwan, yang sampai sekarang belum berani
memberikan pengakuan kedaulatannya. Sebab Pemerintah Cina siap memboikot berbagai
produk AS dan menutup seluruh wilayahnya sebagai pasar AS jika AS mengakui Taiwan.
Kunjungan George W Bush di berbagai negara Muslim juga masih disambut kehangatan
para kepala negara, seakan presiden AS itu juru selamat.

Berbagai keadaan itu tentu patut menjadi pertanyaan: benarkah umat Islam sanggup
hidup tanpa Khilafah Islam? Sebab kenyataannya, peradaban Barat sendiri semakin
merapatkan diri untuk bisa tetap eksis di dunia dengan mempertahankan negara inti
mereka: '
kekhalifahan'AS, dan sekutunya, Uni Eropa.

Soal bentuk
Alasan ketiadaan bentuk khilafah tampaknya masih merupakan alasan penolakan yang
sering diungkapkan. Ini karena para mujtahid dalam peradaban Islam dulu mempunyai
pandangan yang berbeda-beda tentang desain negara-khilafah.

Tentang hal ini, kiranya kita bisa membandingkan dengan peradaban Barat. Para
'
mujtahid'demokrasi dan kapitalisme pun ternyata juga berbeda-beda pendapatnya.
Konsep Trias Politica versi John Locke yang berbasis federatif, ternyata sangat berbeda
dengan konsep Trias Politica versi Baron d'
Montesqieue yang mengutamakan yudikatif.

Selain itu, teori kontrak sosial karya JJ Rousseaou yang beraliran sosial-romantis ternyata
bertolak belakang dengan teori kebebasan berekspresi dari Francois Voltaire yang
beraliran rasional-individualis.

Sistem pemilihan langsung ala Thomas Jefferson ternyata bertentangan dengan sistem
perwakilan ala Alexander Hamilton. Konsep mazhab kapitalisme klasik pimpinan Adam
Smith dan David Ricardo ternyata mendapat kritik yang cukup tajam dari John Maynard
Keyness, pemrakarsa mazhab kebijakan fiskal.

Kenyataannya, masyarakat Barat tetap yakin menyuarakan konsep-konsep mereka.


Banyaknya pendapat tidak jadi alasan tapi justru jadi referensi. Ibarat masak soto,

Bulan Maret 2006 34


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

ternyata ada Soto Kwali, Soto Kudus, Soto Lamongan, dan Soto Bandung. Itu tidak jadi
alasan untuk tidak memasak soto, tapi justru jadi tantangan memasak soto yang paling
enak.

Bagi umat Islam, tentu ini layak menjadi pelajaran mengapa banyaknya konsep justru
jadi alasan. Kenyataannya, banyaknya pendapat para mujtahid dulu justru bisa menjadi
acuan studi-banding, sehingga masyarakat Muslim sekarang tidak harus repot-repot
berijtihad sendiri.

Alasan sejarah
Sejarah kelam khilafah tampaknya juga masih sering jadi alasan menolak khilafah.
Tentang hal ini, kiranya Barat juga bisa menjadi ' kiblat' pelajaran. Barat yang
menerapkan sistem demokrasi sekarang, juga bukan tak sadar akan sejarah kelam
demokrasi.

Aristoteles mengatakan bahwa aristokrasi lebih baik dari demokrasi. Socrates


mengatakan bahwa demokrasi lebih mengandalkan jumlah, kurang menghargai pikiran.
Kaisar Octavianus August bahkan mengajak masyarakat Romawi untuk memilih sistem
monarki setelah trauma pada sistem demokrasi, sebab demokrasi membuat para senat
Roma saling sikut dan masyarakat Romawi terbelah.

Sebagian eksekutif sosial-romantik Jerman menyatakan bahwa demokrasi hanya


mengakibatkan orang-orang yang tak punya kemampuan menjadi pemimpin, hanya
karena mereka didukung massa. Bahkan Muhammad Iqbal menyatakan bahwa demokrasi
hanya melihat jumlah kepala tanpa melihat isi kepala.

Seringnya pembunuhan saat pemilu di India dan Bangladesh, juga merupakan realitas
demokrasi. Pemerintahan labil di Prancis saat revolusi dan Italia pada dekade 90-an, juga
merupakan bagian kisah demokrasi. Kenyataan ini tidak membuat masyarakat Barat
berpaling dari demokrasi.

Harus diakui, memang ada sisi kelam masa khilafah terutama pada masa pemerintahan
Bani Umayah dan Bani Abbasiyah. Hanya saja, hal itu adalah ' '
penyimpangan' '
.
Masalahnya, mengapa selama ini ' 'penyimpangan'
'ini jadi alasan untuk melakukan
'
'pengingkaran''? Mengapa tidak diganti dengan ''
pelurusan'
'? Kenyataannya ada realitas
yang benar, yaitu di zaman Rasulullah SAW dan Khulafaur Rasyidin.

Pendirian khilafah saat ini dianggap sebagai utopia. Padahal, berdirinya berbagai negara
besar atau konfederasi seperti AS, Cina, dan Uni Eropa bisa jadi pelajaran. Ketiga
kekuatan dunia itu pada masa lalu hanyalah sebuah ide. Bahkan, pendiri AS dan Cina
(George Washington dan Mao Tse Tung), sebelumnya senantiasa dikejar-kejar tentara
pemerintah yang berkuasa.

Tampaknya cukup menarik kata Bung Karno,' 'Jika mereka menertawakan kita karena kita
ingin buat negara, bukankah mereka dulu juga seperti kita?'
'Kekhalifahan Islam di masa
Umar bin Abdul Aziz, tahun 100 H, wilayahnya membentang dari Spanyol di barat

Bulan Maret 2006 35


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

sampai perbatasan Cina di timur. Dari Pegunungan Kaukasus di utara sampai ' tanduk'
Afrika di selatan. Wilayah itu adalah kelanjutan pemerintahan Islam yang didirikan Nabi
Muhammad SAW pada tahun 0 H, saat baru merupakan negara kota (polis) di Madinah.
Lantas mengapa banyak orang ragu pada pendirian khilafah? Tingginya pesawat ulang-
alik tentunya juga dimulai dari ketinggian 0 meter.

Satu hal yang cukup menarik, saat ini justru banyak hal positif yang cukup mendukung
kembalinya Khilafah Islam. Presiden George W Bush sendiri belum lama ini mengakui
ketergantungan minyak AS pada Timur Tengah. Sementara berbagai negara Muslim,
seperti Iran dan Pakistan, mempunyai kemampuan mengembangkan teknologi nuklir
untuk energi.

Tenaga kerja yang cukup besar di dunia Islam, seperti di Indonesia dan Pakistan,
tentunya jauh lebih bermanfaat untuk dimanfaatkan umat Islam sendiri daripada dijadikan
tenaga kerja murah berbagai perusahaan multinasional. Indonesia berpotensi mengulangi
peran Kesultanan Demak terhadap Kekhalifahan Abbasiyah dengan pasokan berbagai
sumber daya alamnya.

Pada akhirnya, pengembalian Khilafah Islam adalah keniscayaan, baik secara empirik
maupun historis. Secara empirik, terbukti umat Islam hanya bisa hidup dan mandiri
dengan Khilafah Islam, sebagaimana kata Imam Ahmad bin Hanbal,' '
Fitnah akan terjadi
manakala tidak ada Imam yang melaksanakan urusan orang ramai.' 'Secara historis,
terbukti umat Islam sangat independen saat berada dalam khilafah.

Tuntutan syar'i
Hal lain, pengembalian Khilafah Islam merupakan tuntutan syar'
i. Hafidz Abdurrahman
dalam Islam, Politic and Spiritual, mengatakan,''
Karena itulah, maka seluruh ulama
sepakat mengenai wajibnya mengangkat dan mewujudkan Khilafah Islam, apabila tidak
ada. Baik dari kalangan Ahlu Sunnah wal Jama'
ah, Syi'
ah, Khawarij, maupun Mu' tazilah.
Semuanya berpendapat bahwa umat ini mestilah mempunyai seorang imam. Dan hukum
mengangkatnya adalah wajib.' '

Kenyataannya, ungkapan ini ternyata didukung fakta bahwa pendapat di kalangan umat
Islam tentang tidak perlunya khilafah baru muncul awal abad XX, setelah dominasi
Barat. Ini tentu suatu keanehan. Tentang kembalinya Khilafah Islam, tampaknya menarik
mencermati kata-kata pakar bisnis Robert T Kiyosaki,' '
Apakah masalah-masalah yang
ada akan dijadikan alasan untuk tidak melakukan apa-apa? Atau masalah itu justru
dijadikan tantangan yang harus ditangani dalam mencapai tujuan?' 'Barat telah memilih
yang terakhir. Bagaimana dengan kita, umat Islam, yang ingin bebas dari Barat?

Bulan Maret 2006 36


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : yenni elvira yenni_bnm@yahoo.com


Tgl. Email : 04-03-2006

Umur dan Amal


Oleh : Ahmad Fatoni

Ali bin Ali Thalib berkata, '


'
Alangkah cepatnya jam demi jam dalam satu hari,
alangkah cepatnya hari demi hari dalam satu bulan, alangkah cepatnya bulan demi bulan
dalam setahun, alangkah cepatnya tahun demi tahun dalam umur manusia.' '
Dalam hidup manusia terdapat tonggak-tonggak umur yang sangat penting, di
antaranya umur empat puluh tahun sebagaimana tertera dalam Alquran (Al-Ahqaf: 15--
16). Nabi Muhammad SAW juga mengilustrasikan dalam sebuah hadisnya, ' 'Bila
seseorang sudah mencapai usia empat puluh tahun, lalu kebaikannya tidak mengatasi
kejelekannya, setan mencium di antara kedua matanya dan berkata, ' inilah manusia yang
tidak beruntung' .
'
'Dalam riwayat lain, Nabi bersabda, ' '
Barang siapa umurnya sudah melebihi
empat puluh tahun sedang kebaikannya tidak lebih banyak dari kejelekannya, hendaklah
ia mempersiapkan keberangkatannya ke neraka.' '
Dari dua hadis tersebut di atas, Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk
memeriksa amal perbuatannya setiap kali menyadari umurnya kian bertambah. Dengan
demikian, umur merupakan aset sekaligus pertanggungjawaban. Kita bisa beruntung dan
celaka dengan umur panjang kita. Semuanya bergantung pada amal yang kita perbuat.
Syahdan, menurut beberapa riwayat, sebelum Rasulullah SAW mengembuskan
nafas terakhirnya, beliau mengatakan, ' '
Ummati, ummati, ummati,' 'dengan lirih dan
sendu. Kata ummati yang diungkapkan beliau itu sinonim dari kata komunitas atau
masyarakat yang menurut Chairil Anwar dalam salah satu puisinya adalah laksana lautan,
terkadang bergelombang dan bergolak yang melambangkan keteguhan dan keperkasaan
seakan siap menelan dan menghantam semua yang dihadapi.
Di lain waktu, ia laksana hamparan biru permadani yang menggambarkan
ketenangan dan kedamaian. Namun, laut juga bisa diibaratkan sebagai "tong sampah",
tempat pembuangan segala macam kotoran, sampah, limbah, dan sebagainya.
Konteks yang diungkap Rasulullah tersebut merupakan refleksi dari pertanyaan
siapakah di antara kita yang semangat imannya terus bergelombang seiring dengan
pertambahan umurnya? Siapa pula yang tetap tenang dan tenteram meski cobaan datang
bertubi-tubi?
Siapakah di antara kita yang justru tidak memanfaatkan sisa umur ini dalam
kebaikan dan keimanan? Orang semacam inilah bak tong sampah, tempat pembuangan
kotoran sosial maupun kultural. Toh, umur ditentukan oleh mutunya, bukan panjangnya.
Rasulullah menyimpulkannya dalam dua kalimat, ' '
Manusia paling baik ialah
yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya. Manusia paling buruk ialah yang
panjang umurnya dan buruk amalnya.' '

Bulan Maret 2006 37


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : al-palagani palagani@gmail.com


Tgl. Email : 06-03-2006

Istikamah Menjalankan Amalan Kecil


(KH Abdullah Gymnastiar )

Baiknya amal perbuatan itu, sebagai dari hasil baiknya budi dan hati, dan baiknya hati
adalah hasil dari kesungguhan menjalankan perintah Allah, yaitu tidak bergerak dari apa
yang didudukkan oleh-Nya (Ibnu Atha' ilah).

Baiknya amal sangat tergantung dari baiknya hati, dan baiknya hati sangat tergantung
dari istikamahnya diri untuk selalu dekat dengan Allah. Demikian kiranya maksud
pernyataan Imam Ibnu Atha'ilah tersebut.

Saudaraku, istikamah dalam kebaikan adalah hal penting dalam hidup. Sebab, sebuah
amal yang dilakukan secara istikamah, walaupun kecil, perlahan tapi pasti akan
mendekatkan kita kepada Allah. Karena itu, tidak ada amal kecil menurut pandangan
Allah. Yang menentukan besar kecilnya sebuah amal adalah keikhlasan hati saat
melakukannya.

Ada sebuah kisah tentang Imam Al Ghazali. Suatu malam Hujjatul Islam ini bermimpi
berada di Hari Perhitungan. Dari sekian banyak amalnya, ada satu amal yang sangat
disukai Allah melebihi amal-amal lainnya. Ternyata bukan shalat, puasa, bukan karya-
karya besarnya, atau hafalan Alqurannya, namun karena keikhlasannya menolong seekor
lalat.

Ceritanya, saat ia sedang menulis, tiba-tiba seekor lalat jatuh ke dalam tinta. Segera saja
Imam Al Ghazali mengambil lalat itu, membersihkan tinta dari tubuhnya, lalu
melepaskannya.

Kisah ini tentunya jangan sampai mengecilkan arti ibadah, menuntut dan menyebarkan
ilmu, atau berjihad di jalan Allah. Kisah ini semata-mata menunjukkan betapa sesuatu
yang kita anggap remeh bisa bernilai istimewa di sisi Allah.

Karena itu, orang ikhlas tidak pusing memikirkan besar kecilnya amal. Yang ia pikirkan
adalah bagaimana agar amal tersebut diterima Allah dan bermanfaat bagi sebanyak-
banyaknya manusia.

Sejatinya, tidak ada sesuatu yang besar di dunia ini tanpa kehadiran yang kecil. Semua
yang besar tersusun dari hal-hal kecil. Buku misalnya. Ia adalah kumpulan bab; bab
adalah kumpulan paragraf; paragraf adalah kumpulan kalimat; kalimat adalah kumpulan
kata; kata adalah kumpulan huruf; dan huruf adalah kumpulan titik. Maka setebal apapun
buku, hakikatnya adalah kumpulandari titik.

Bulan Maret 2006 38


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Demikian pula dengan kesalehan dan kemuliaan akhlak. Ia adalah kumpulan dari amal
kebaikan yang dilakukan terus-menurus dengan penuh keikhlasan. Seseorang dianggap
ahli tahajud bila setiap malam ia istikamahan menjalankannya.

Sebaliknya, kita sulit menyebutnya ahli tahajud bila ia hanya sekali dua kali melakukan
tahajud. Intinya, akhlak mulai lahir dari kebiasaan, kebiasaan lahir konsistensi kita
menjalankan sebuah amal, walau amal itu kita dianggap ringan dan kecil.

Bila yang besar itu bentukan yang kecil, maka kita jangan sekali-kali menyepelekan yang
kecil. Sebaliknya, kita harus membiasakan diri melakukan hal-hal kecil secara istikamah,
selain menjalankan perintah-perintah yang wajib.

Senyum dengan tulus adalah hal kecil yang nilai kebaikannya luar biasa. Termasuk pula
memungut sampah, membersihkan kamar mandi, mengongkosi teman, berbagi makanan,
meminjamkan buku, menengok orang sakit, memaafkan yang bersalah, bersedekah, mau
mendengarkan, ucapan yang baik, dsb. Andai kita istikamah (konsisten) melakukannya,
jangan heran bila Allah akan mengangkat derajat kita di hadapan manusia lain.

Ada baiknya kita mulai membuat program untuk membiasakan diri melakukan hal-hal
kecil bernilai ibadah. Saat bangun tidur misalnya, istikamahlah berzikir, membersihkan
tempat tidur, membersihkan diri, berwudhu, menyapa atau tersenyum manis kepada anak
dan pasangan kita. Atau saat berjumpa orang lain, dahulukan diri untuk tersenyum,
mengucapkan salam, menyapa dengan penuh kesopanan. Saat hendak beraktivitas ahului
dengan membaca basmalah dan mengakhirinya dengan hamdalah. Ketika hendak tidur,
kita bisa mengawalinya dengan berwudhu, shalat witir, dzikir, atau membebaskan pikiran
dari kedengkian dan kebencian terhadap orang lain. Saudaraku, terus dan teruslah
melakukan amal-amal kecil. Insya Allah, dengan rahmat dan kasih sayang-Nya, Allah
akan mengaruniakan kita kemuliaan akhlak. Amin.

sumber: http://www.republika.co.id/koran.asp?kat_id=105&kat_id1=232&kat_id2=234

Bulan Maret 2006 39


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : al-palagani palagani@gmail.com


Tgl. Email : 06-03-2006

Arti Sebuah Kegagalan


*"Adalah mudah untuk bersenang hati Ketika hidup kita mengalir seperti sebuah lagu
Tetapi yang patut dihargai adalah mereka yang bisa tersenyum, Walaupun semuanya
berjalan salah Karena ujian hati adalah kesulitan, Dan ini selalu datang sepanjang masa
kehidupan. Dan senyuman yang patut diberi pujian Adalah senyuman yang bersinar
melalui mengalirnya air mata"*

Penyair Ella Wheeler Wilcox tahu betul bahwa kesulitan tidak pernah memandang umur.
Entah berumur 7, 17, atau 70 tahun, kita dapat memastikan datangnya saat-saat mendung
dalam kehidupan kita.

"Di balik kesulitan pasti ada kemudahan," demikian firman Allah dalam QS Alam
Nasyrah [94] ayat 6. Tidak ada mendung dan badai yang berkepanjangan, karena hari
cerah pasti datang sesudahnya.

Namun banyak orang yang tidak bisa melalui hari-hari sulit seperti, tidak lulus ujian,
terkena PHK, perceraian, gagal bisnis, terlilit utang, terkena penyakit berat, dsb.
Ketidakmampuan menghadapi kegagalan bisa membuat mereka gampang menyerah,
malu, marah, atau frustasi. Maka, bisa jadi seluruh kehidupannya menjadi "badai yang
tak pernah berlalu" dan akhirnya menciptakan "lingkaran setan" sendiri.

Bila kita tidak dapat mencegah datangnya hari-hari mendung, bagaimana mungkin kita
dapat menghadapinya secara positif. Sukses selalu dianggap kehormatan, sedangkan
kegagalan sering dianggap kehinaan. Namun sebenarnya tidak ada kesuksesan yang
diperoleh tanpa melalui proses belajar dari kegagalan masa lalu. Istilah "sukses dalam
satu malam" sebenarnya hampir tidak pernah ada di dunia nyata.

Mengajari anak arti gagal


Sejak usia dini anak perlu diajari bahwa setiap orang pernah mengalami hari-hari sulit
dan kegagalan, tetapi bukan tanpa tujuan. Kegagalan dan kesulitan bisa membawa
mereka ke gerbang kesuksesan.

Kegagalan perlu dipandang sebagai batu loncatan, bukan sebagai lampu merah tanda
berhenti. Thomas Alva Edison yang menciptakan lampu pijar, atau Henry Ford si
pencipta mobil, bisa begitu sukses melalui kegagalan berkali-kali dan sikap pantang
menyerah untuk terus mencoba.

Memotivasi anak untuk tetap melihat kesuksesan dan kegagalan dalam perspektif yang
benar memang bukan hal mudah. Terkadang sebagai orang tua atau guru, kita sering
mengkritik bahkan menghukum anak didik yang gagal meraih prestasi yang diharapkan,
walau hal tersebut dilandasi niat baik. Padahal masa kanak-kanak dan remaja adalah
masa-masa penting untuk membangunrasa percaya diri. Kepercayaan diri mereka masih

Bulan Maret 2006 40


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

rapuh, dan kalau kita sering mengritik dan menghujat kegagalannya, rasa percaya diri
mereka akan hancur berantakan.

Seorang bayi tidak tahu bagaimana harus berjalan, tetapi ia akan terus mencoba dengan
proses yang begitu sulit; jatuh berkali-kali, tangisan, mungkin benjolan di kepala. Tetapi
tidak ada seorang pun yang mengkritik dan menyalahinya, apalagi menghujatnya. Yang
ada hanyalah empati, pelukan dan ungkapan sayang ketika ia menangis karena terjatuh,
serta tepukan tangan ketika ia bisa melangkah.

Kalau saja ada orang tua mengatakan bodoh atau menghukum seorang bayi ketika jatuh
saat belajar berjalan, maka ia akan berhenti dan tidak mau mencoba lagi, mungkin ia akan
menjadi seorang yang lumpuh.

Maka, anak-anak dan remaja perlu diajarkan untuk memandang kegagalan dua
pandangan positif, yaitu (1) sebagai kesalahan atau keteledoran yang dapat diperbaiki,
dan (2) sebagai kesempatan untuk belajar dari kesalahan dalam melangkah ke depan.
Anak-anak perlu mengetahui bahwa mereka adalah "lebih besar dari kegagalannya".

Anak sebagai problem solver


Suatu saat anak saya yang masih kelas 6 SD pulang dari sekolah dengan wajah sedikit
muram karena harus menyerahkan kertas ulangan Matematika yang harus ditandatangani.
Sewaktu saya melihat nilainya yang jelek, tanpa memberikan kesempatan untuk
berkomentar, ia langsung berkata, "Pak Guru bilang, saya dapat jelek bukan karena
bodoh, tetapi kurang teliti. Kalau saya lebih hati-hati katanya saya bisa dapat bagus".
Wah, ini guru yang hebat.

Kemudian saya menyuruhnya untuk mengerjakan kembali soal-soal yang salah dengan
teliti. Setelah diperiksa, ternyata ia dapat mengerjakan dengan benar. Dengan semangat ia
berkata, "Saya tahu salahnya, dan pasti saya akan lebih baik lagi".

Andaikan guru tersebut mengatakan ia bodoh dan mempermalukannya, mungkin ia tidak


pernah menjadi begitu bersemangat. Sepotong kalimat arahan positif, bukan kritikan
negatif dari seorang guru ternyata bisa sangat berarti bagi anak.

Anak-anak perlu mengerti bahwa mereka bisa menjadi “problem solver”. Dengan
menghadapi masalah dan mencari pemecahannya, bukan menghindarinya, mereka akan
membangun "otot-otot" ketegaran yang menjadi bekal mereka untuk mengarungi
kehidupan yang pasti ada cuaca mendungnya.

Semakin mereka mampu menerima kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar, maka
akan semakin tinggi pula motivasinya untuk menerima tantangan baru. Bahkan
kesuksesan sekecil apa pun akan meningkatkan rasa percaya diri dan rasa antusiasme
mereka untuk menjelajahi cakrawala kehidupan.
Wallaahu a'lam
(ratna megawangi untuk MQ )
sumber: http://www.republika.co.id/koran.asp?kat_id=105&kat_id1=232

Bulan Maret 2006 41


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : arief ludiantoro ar1ef2001@yahoo.com


Tgl. Email : 06-03-2006

Pikirkan Apa yang Sedang Terjadi


yang Akan Terjadi dan yang Telah Terjadi
Mawlana Syaikh Nazim Al-Qubrusi Al-Haqqani Lefke, Februari 2001

Bismillahirohman nirrohim
Kita semua butuh bantuan Ilahiah. Kita telah sampai pada waktu dimana manusia
seharusnya berpikir apa yang telah, sedang dan yang akan terjadi. Ada sebuah lagu
dalam bahasa Turki : "Ey yolcu biraz dinle beni, kervan geciyor, sen kalma geri". "Wahai
para pencari, dengarkan aku. Kafilah segera lewat, jangan sampai ketinggalan".
Lagu ini dibuat dengan rasa akan surgawi. Ada lagu-lagu yang bertemakan
duniawi dan ada pula yang bertemakan spiritual. Kalian bisa lihat sekarang ini, bahwa
100% lagu atau paling tidak 99% lagu-lagu bertemakan materialisme dan mereka semua
menikmati
nya. Kaum muda saat ini hanya tertarik dengan Musik pop, yang bertemakan tubuh-tubuh
fisik saja, tak ada yang lain. Tema yang kedua adalah tentang rohani spiritual dan
mungkin hanya 1% atau kurang, atau hanya seperempat persen kita jumpai orang-orang
yang tertarik akan lagu-lagu ruhani dan spiritualitas.
Bagi semua agama, dari Adam as hingga Nabi Muhammad saw, dari awal sampai
akhir, musik untuk kepentingan fisik dan materi adalah hal terlarang, tak diragukan
lagi. Kenapa ? Karena lagu-lagu materialisme mencabut diri kita dari spiritualitas dan
menenggelamkan kita pada kegelapan. Musik-musik seperti itu dilarang, bagaimanapun
juga. Segala sesuatu yang menarik manusia dari spiritualitas adalah terlarang. Itulah
aturan pokoknya, alasan nyata dari segala sesuatu yang dilarang adalah karena hal itu
mencabut diri kita dari Tuhan. Dan hal itu tidak akan pernah berubah dari
manusia pertama, dari nabi pertama sampai terakhir.
Rasulullah saw bersabda : ' Ad-dunya ma' ulatun'
, "Dunia itu dilaknat". Kenapa ?
Karena dunia memenuhi pikiran hamba-hamba Tuhan dan menjauhkan mereka dari
pengabdian pada Ilahi dan memperbudaknya. Itulah poin utama yang harus diketahui,
tidak boleh ada keberatan sekarang, sebelum dan setelahnya. Dari timur sampai
barat, Kristen, Yahudi dan Muslimin. Jika Nabi saw mengatakan bahwa dunia itu
dikutuk, maka semua yang ada didalamnya juga dikutuk, karena dunia menjauhkan
hamba-hamba dari tujuan utama mereka dalam menuju eksistensiNya.
Wahai Manusia tujuan utama Allah swt menciptakan kalian, adalah untuk
pengabdian, pelayanan Ilahiah. Jika kalian menjauhi hal itu, maka kutukan akan menimpa
kalian. Lewat segala aktifitas dan perilakumanusia, ada yang diridhoi dan ada yang
dikutuk - tak
ada kemungkinan yang lain. Keseimbangan itu tidak pernah berubah. Bahkan Seratus
Paus Roma dan seribu uskup tak bisa berkata-kata.
Mereka harus berpikir tentang misi Nabi Muhammad saw. Apa tugas beliau saw?
Mereka harusnya berpikir seperti ini, kemanakah Nabi saw mengajak umatnya ? Quranul
Karim adalah saksinya, dikatakan : ' Wa Allahu jadau ila Dar-us-Salaam.'Nabi Penutup
mengajak orang-orang menuju surga yang abadi, menuju Allah. Tidak ada agama
asli yang berdiri melawan Islam, Islam yang asli yang dibawa oleh Nabi saw. Beliau

Bulan Maret 2006 42


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

bersabda : "Aku memanggilmu untuk kembali pada Allah." - beliau saw


juga mengatakan : "Dunya itu dilaknat." Dunya takakan pernah membiarkan manusia
dalam pelayanan pada
Tuhannya, dunia selalu meminta manusia untuk menjadi hambanya dan bahkan
budaknya, budak dunia. Manusia seharusnya menjadi hamba Tuhan, karena
penghambaan kepadaNya, memberi kehormatan pada manusia. Tuhan
tidak pernah mengatakan : budak-Ku, karena budak bukanlah status yang terhormat. Dari
dahulu hingga kini, budak tidak punya nilai dalam suatu masyarakat, bisa di jual ataupun
di bunuh. Tak ada penghormatan bagi budak walaupun hanya satu persen saja, budak
adalah tingkatan terendah bagi manusia. Namun Allah swt mengehandaki manusia
menjadi hambaNYA.
Penting bagi kita untuk berpikir akan hal ini : Apa yang sedang saya lakukan?
Siapa saya ini? Ada dua bendera yang berkibar ; satu bendera suci milik Tuhan
Surgawi, dan yang kedua milik kerajaan setan. Kalian dipersilakan memilih antara dua
bendera itu, dibawah bendera yang manakah saya sekarang ini berada?
Wahai manusia, awalnya saya memulai dengan pidato bertema lain namun
mereka membawaku ke tema ini, dan ini amat penting. Sangat penting untuk dikenal oleh
berbagai bangsa, sebagaimana misi utama umat manusia di bumi ini adalah untuk
menjadi sangat terkenal. Laki-laki dan wanita pertama yang mendarat di bumi ini
juga punya misi utama, begitu pula setan yang mendarat di bumi. Nabi Adam as telah
diampuni dan diberkahi namun setan tidak memohon ampun, sehingga dia di kutuk.
Setan turun ke bumi bersamaan dengan Adam as, namun setan membawa sifat-sifat
buruknya.
Sekarang sudah tiba bagi peperangan melawan agama-agama, perang antara
kerajaan setan dan kerajaan surgawi. Dan kita telah diminta untuk mendukung kerajaan
surgawi. Yang pasti Allah swt akan mendukung mereka yang mendukung kerajaan
surgawi. Bahkan bila hamba-hamba kerajaan surgawi tidak punya bekal apapun.
Sebaliknya pendukung kerajaan setan memiliki segala kemungkinan dan bergantung pada
perlengkapan perang teknologi mutakhir, tetapi hal itu tak berarti apa-apa, semua akan
menjadi debu. Dan kita sekarang sedang menuju saat itu. Wahai kaum beriman,
datanglah untuk mendukung kerajaan surga !
Sebenarnya kerajaan surga tidak membutuhkan dukungan kalian, namun kalianlah
yang membutuhkan mereka. Dan bila kalian mendukungnya, maka Allah akan
mendukung
kalian. DIA tidak butuh apapun dari hamba-hamba-Nya, namun dengan kehormatan dan
perlindungan, ampunan dan barokah akan menyertai kalian. Karena niat kalian
menjadikan kerajaan surga naik, maka kalian akan ditingkatkan pula. Siapapun yang
menginginkan kerajaan surgawi ambruk, maka mereka sendiri akan turun dan
semakin ambruk selamanya. Semoga Allah mengampuni kita, Ya Allah, Engkaulah
Sultan Abadi. Tingkatkan kehormatan Nabi terkasih-Mu, Nabi Muhammad saw dalam
kehormatan abadi. Bi hurmati habib, Fatiha.

Wa min Allah at Tawfiq


wassalam,arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com

Bulan Maret 2006 43


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Samsul Bachri samsul@komi.co.id


Tgl. Email : 08-03-2006

Pornographi dan Budaya Malu


Oleh Syamsi Ali

Sesungguhnya, sejak awal penciptaan manusia perasaan risih dan malu jika aurat
ternampakkan. Artinya, permasalahan aurat ini bukan permasalahan baru, tapi
permasalahan yang memang sudah menjadi perhatian manusia sejak awal kejadiannya,
dan ini pula yang menjadi tabiat aslinya. Ini dikuatkan oleh sejarah di Kitab Injil yang
menyebutkan:
"Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap
kelihatannya, lagi pula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian.
Lalu ia menhgambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada
suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya pun memakannya. Maka
terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu bahwa mereka telanjang, lalu mereka
menyemat daun pohon ara dan membuat cawat..dst.dst..." (Kejadian 3-7).

Sengaja saya meminjam sejarah yang ada di Injil ini untuk menunjukkan kepada semua,
termasuk umat Kristiani, bahwa di saat manusia terekspos "auratnya" pasti mereka
merasa malu dan berusaha mencari penutup, seperti Adam dan Hawa terpaksa membuat
(dalam Injil Inggris disebutkan menjahit) cawat dari daun pohon ara tersebut. Manusia
yang belum dilihat oleh siapa-siapa itu, kecuali oleh makhluk gaib dan Penciptanya,
merasa malu di saat auratnya terbuka.

Cerita Injil ini menunjukkan betapa bahwa di saat aurat seseorang terekspos akan
melahirkan perasaan malu dan bersalah (embarrassment and guilt). Dan perasaan malu
dan bersalah ini sendiri menggambarkan "tabiat" manusia yang orisinal, karena prilaku
Adam dan Hawa di awal penciptaan menggambarkan keaslian tabiat manusia.
Maklumlah, Adam dan Hawa belum terkontaminasi oleh berbagai penyelewengan sosial,
termasuk propaganda kaum feminist seperti saat ini.

Berpakaian sopan itu alami sebenarnya, menutup aurat dengan pakaian yang sopan
(sesuai syara'
) adalah tuntutan alami manusia. Dengan mengikuti tuntutan alami tatacara
berpakaian ini, sebenanarnya seseorang akan lebih merasa tenang dan percaya diri. Inilah
yang digambarkan di dalam Al Qur' an dengan istilah "dan

Agar mereka menjaga kesucian dan dikenal". Artinya, dengan pakaian yang ditetapkan
oleh agama, kesucian fitrah akan terjaga, dan juga melahirkan percaya diri karena
memang dikenal dengan pakaiannya sebagai orang-orang yang baik.

Sebagai ilustrasi terhadap fakta di atas, saya ceritakan pengalaman ketika pertama kali
balik liburan ke Indonesia setelah tiga tahun di Islamabad. Setiba di Makasar (Ujung
Pandang), saya cukup terasa "shock" dengan perubahan kultur anak-anak remaja Muslim.
Mungkin karena memang jarang berada di luar kampus sebelum ke Pakistan, atau juga
karena memang selama di Pakistan hanya melihat kaum wanita dengan pakaian yang

Bulan Maret 2006 44


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

cukup modest. Salah satu hal yang mengejutkan adalah cara anak-anak remaja wanita
Muslim yang sangat minim. Hampir saja aku menilai bahwa barangkali keadaan ekonomi
semakin memburuk, sehingga mereka kekurangan uang untuk membeli kain yang cukup.

Suatu ketika di sore hari saya ada kesempatan jalan-jalan ke kota dengan menaiki pete-
pete (angkot). Setelah duduk beberapa saat, pete-pete itu kembali berhenti untuk
menjemput penumpang lainnya. Tiba-tiba naiklah seorang anak remaja, sepertinya anak
SMA (SMU), dengan pakaian yang sangat minim. Hampir-hampir saja roknya itu tidak
mampu menutupi bagian-bagiansensitif dari tubuhnya. Bersamaan dengan naiknya
remaja tadi juga seorang pemuda dan duduk persis di hadapannya. Rupanya pemuda ini
tidak mau mubazir.

Ditatapnya habis-habisan paha mungil anak remaja tersebut, sehingga anak tersebut
dengan sendirinya merasa tidak tenang mendapat sorotan mata yang buas itu. Hampir
dalam perjalanan yang memakan waktu lebih sejam itu, remaja itu tidak bisa duduk
dengan tenang. Bolak balik ke samping kiri dan kanan, berusaha menutupi ke-
(tidak)malu-annya itu.

Dari kejadian ini nampak, betapa berpakaian yang menutupi aurat itu adalah pakaian
yang sesuai dengan tuntutan alami. Maka penolakan terhadap keterbukaan ke-
(tidak)malu-an itu adalah penolakan alami. Sebaliknya mendukung pengiklanan aurat,
baik untuk kepentingan ekonomi atau sekedar untuk dianggap ekspresi kebebasan adalah
penentangan yang nyata terhadap tabiat manusia.

Pergeseran tabiat
Akan tetapi seiring dengan perjalanan zaman, tabiat (nature) manusia itu sendiri semakin
bergeser dari posisinya yang asli. Akibatnya, penyingkapan "aurat" bukan saja menjadi
biasa, melainkan dianggap sebagai bagian dari kemajuan peradaban manusia yang yakini
sebagai manusia modern.

Konsekwensi selanjutnya, perasaan malu itu semakin minim, dan bahkan menjaga "malu"
(al hayaa) dianggap sebagai bagian dari keterbelakangan.

Di dunia barat misalnya (walau kata barat ini relative, karena boleh jadi Jakarta lebih
kebarat-baratan), mempertontonkan Ke (tidak)-malu-an ini justeru dianggap bagian dari
hiburan (entertainment). Di mana mata menatap di situ juga akan nampak hal-hal yang
seharusnya memalukan itu. Dari dalam rumah, sekolah, pasar, pinggir jalan, hingga ke
pertokohan-pertokohan, semuanya menampakkannya secara bebas. Mata-mata yang
menatap pun tidak lagi merasakannya sebagai sesuatu yang seharusnya membuat malu.

Oleh karena menampakkan ke-(tidak)malu-an ini sudah dianggap sebagai hiburan, maka
menentangnya dapat dianggap menentang kodrat hidup itu sendiri, atau minimal
dianggap menempuh cara hidup abad pertengahan yang terbelakang dan kurang beradab.
Persepsi ini menampakkan keterbalikan tabiat manusia dari yang sesungguhnya seperti
tabiat Adam dan Hawa menjadi tabiat "hewani" yang tidak merasa malu menampakkan
kemaluan ke mana-mana. Bahkan lebih jahat, sebaliknya dengan menampakkan

Bulan Maret 2006 45


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

kemaluan, baik secara utuh maupun sebagian dianggap sebagai ekspresi kebebasan
(freedom of expression).

Tapi betulkah itu adalah sebuah hiburan? Betulkah itu adalah ekspresi kebebasan? Lebih
tragis lagi, kaum wanita khususnya, dipertontonkan uratnya ecara tanpa malu-malu
dibumbui dengan konsepsi emansipasi? Tapi benarkah itu adalah emansipasi atau
pembebasan kaum hawa?

Sebagaimana disebutkan di awal, merasa malu dengan tertampakkannya ke-(tidak)malu-


an itu adalah tabiat dasar manusia yang memang sejak awal penciptaan manusiapun
sudah ada. Maka ketika terjadi sebaliknya, berarti manusia sudah dengan terang-terangan
telah melakukan penodaan dan penolakan kepada tabiat dasarnya sendiri. Dan jika
manusia telah melakukan penodaan dan penolakan kepada tabiat dasarnya ini, maka di
kemudian hari akan terlahirlah darinya prilaku-prilaku yang lebih buruk dari prilaku
hewani.

Prilaku homoseksual dan lesbianis barangkali adalah wujud langsung dari


kenyataan ini.
Seekor kucing atau anjing tidak akan melakukan kontak seksual di hadapan anjing atau
kucing yang lain. Biasanya mereka melakukan kontak lawan jenis ini di saat ada
kesempatan yang sepi. Apalagi, belum kita dengar ada anjing yang mengawini sesame
jenisnya. Sebaliknya manusia sekarang ini justru mengekspresikan kontak seksualnya,
dalam berbagai ragam, di hadapan publik, dan bahkan tidak jarang memang diiklankan.
Bahkan ada kecenderungan untuk melegalkan perkawinan sejenis di berbagai belahan
dunia saat ini. Sebuah pemandangan kontras yang dahsyat antara prilaku dan tabiat dasar
manusia.

Wanita dan budaya malu


Sebenarnya, malu itu adalah fondasi hidup. Jika dikaji lebih dalam, ternyata asal kata
hidup (hayah) dan malu (haya' ) berasal dari dasar kata yang sama. Malu yang dalam
bahasa Arab dikenal dengan "istihyaa" (seperti innallah laa yastahyii) juga terpakai
dengan bentuk yang sama untuk menggambarkan pemberian hidup (istahya), seperti
dalam kisah Fir'
aun dan Bani Israel (istahya nisaahum).

Dengan demikian, hidup manusia yang sesungguhnya adalah hidup manusia yang masih
berpegang teguh pada pada nilai-nilai budaya malu. Semakin minim budaya malu
menandakan semakin minimnya kehidupan hakiki seseorang.

Dengan hilangnya malu (shamefulness) dalam kehidupan manusia, secara tidak langsung
juga menggambarkan bahwa manusia seseungguhnya sudah kehilangan kehidupannya
yang alami (tabi'
i).

Di dalam Al qur'
an, ada kisah yang agung tentang bagaimana seorang wanita menjaga
budaya malunya ini. Yang secara langsung disebutkan dengan pengistilahan menjaga
"kemaluan"nya adalah Maryam (allati ahshonat farjaha).

Bulan Maret 2006 46


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Seorang wanita yang dilahirkan untuk hanya mengabdi di rumah ibadah, dan kemudian
menjadi seorang ibu dari seorang rasul yang agung. Mengandung dengan cobaan dan
menghadapi cobaan yang luar biasa, melahirkan sendirian, menghadapi kaumnya, dan
seterusnya. Tapi beliaulah seorang wanita yang secara khusus disebutkan sebagai wanita
yang menjaga kemaluannya.

Kisah anak-anak nabi Syu'aib juga adalah contoh kongkrit bagaimana seharusnya kaum
wanita membawa diri. Bahwa profesionalisme dan berbagai stastus sosial tidak
seharusnya menjadikan wanita kehilangan jati diri dengan hilangnya "budaya malu".
Bahkan sebaliknya dengan budaya malu itu, mereka mengusulkan kepada ayahnya untuk
melakukan sesuatu yang baik demi menjaga benteng budaya malu itu.

Ceritanya adalah ketika Musa membela salah seorang Bani Israel yang berkelahi dengan
seorang Mesir. Tiba-tiba pukulan nabi Musa itu menjadikan orang Mesir mati. Maka
Fir'
aun yang sudah lama mencari alasan untuk membinasakan Musa, kini menemukan
alasan itu. Tentunya dia akan menjatuhkan hukuman yang berat, kemungkinan akan
dihukum mati. Maka tatkala Musa diberitahu, beliaupun meninggalkan tanah Mesir
menuju sebuah kota lain yang disebut "Madyan". Di kota inilah hidup seorang nabi lain
yang bernama nabi Sya' aib A.S.

Ketika Musa A.S. memasuki kota tersebut, didapatinya sekelompok orang yang akan
memberikan minum kepada gembalaan mereka. Di antara orang-orang tersebut ada dua
wanita nampak malu berdiri di bagian paling belakang. Musa mendekati mereka dan
bertanya apa gerangan yang terjadi dengan mereka. Mereka memberitau Musa bahwa
mereka wanita dan tidak mungkin mereka dapat memberikan minuman kepada
gembalaannya sebelum semua kaum lelaki itu selesai. Sementara ayah mereka adalah
seorang yang sangat tua.

Singkat cerita, Musa membantu mereka dan bahkan mendahului lelaki yang lain.
Memang Musa memiliki kemampuan fisik yang lebih. Segera wanita itu kembali kepada
ayahnya dan menceritakan semua kejadian yang dialaminya. Lebih dari itu, salah satu
dari dua gadis itu mengusulkan agar ayahnya mempekerjakan Musa karena sebaik-sebaik
yang dipekerjakan adalah yang kuat dan terpercaya. Sang ayah lalu menyuruh anak gadis
tersebut mendatangi Musa dan meminta agar dia berkenan datang kepadanya.

Poin yang ingin saya sebutkan di sini adalah pernyataan Al Qur'


an: "Maka salah satu
diantara mereka mendatangi Musa dengan berjalan penuh malu".

Sebuah ungkapan yang menggambarkan kepribdian wanita yang berani tapi tidak
kehilangan "modesty" (budaya malu). Anak Syu' aib ini adalah seorang yang professional,
yang pada zamannya hanya dilakukan oleh kebanyakan kaum pria. Yaitu mengembalai
ternak yang secara sosial saat itu hanya dapat dilakukan oleh kaum pria yang pemberani
dan tekun. Tapi kenyataannya dua di antara anak-anak nabi Syu' aib melakukan tugas
ayah mereka. Ternyata, profesionalisme tidak menjadikanya kehilangan jati diri sebagai
wanita yang memiliki budaya malu itu. Sekarang ini, terkadang atas nama profesionalitas,
seorang wanita bangga menggadaikan budaya malunya. Demi persepsi manusia lain yang

Bulan Maret 2006 47


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

menganggapnya wanita professional dengan cirri-ciri, salah satunya, dengan berpakaian


yang minim, diapun menggadaikan budaya malu ini. Maka akibatnya, ilusi mereka
sendiri menjadi perangkap terjatuhnya mereka kembali ke dalam kungkungan
"perbudakan" yang berhiaskan modernisme. Wanita modern saat ini, disadari atau tidak,
telah terjatuh ke dalam sebuah perbudakan. Mereka telah dijadikan korban-korban
kosumerisme dan hedonisme kehiduoan manusia. Barangkali contoh terdekat adalah
iklan-iklan yang ada, dari iklan gula-gula hingga iklan barang-barang mewah, wanita-
wanita cantiklah menjadi alat penggoda dan penggairah.

Perintah hijab
Oleh karena tabiat dasar manusia memang malu jika "auratnya" terekspos, Islam
memberikan aturan untuk menjaga kemurnian tabiat manusia ini.

Selain memerintahkan manusia untuk menjaga pandangan (ghaddul Bashar), juga


diperintahkan agar menjaga agar pandangan tidak terpancing untuk menjadi liar. Maka
turunlah perintah untuk berjilbab bagi kaum wanita, dan perintah kepada kaum pria untuk
berpakaian sopan. Masing-masing keduanya memiliki aturan sesuai kodrat alami masing-
masing.

Saat ini, jilbab adalah satu hal yang seringkali dipertanyakan oleh banyak kalangan, baik
di kalangan kaum Muslim sendiri, lebih-lebih lagi oleh kalangan non Muslim. Pertanyaan
non Muslim tentunya logis, karena memang tidak mengimani ajaran agama ini. Sehingga
jika mereka bertanya tentu dengan senang akan direspon. Tapi yang aneh, di saat umat ini
sendiri yang kemudian mempertanyakan "urgensi" ajaran menutup aurat ini.

Jilbab sesungguhnya bukan sebuah hal baru dalam ajaran agama. Sejarah agama
mengajarkan bahwa sejak zaman dulupun, wanita-wanita selalu menampakkan
kesalehannya dengan simbol kerudung ini. Wanita-wanita Bani Israel memakai krudung
dengan rok panjang. Hingga hari ini, wanita-wanita Yahudi di compound Yahudi di
Brooklyn New York masih berpakaian seperti itu.

Dalam ajaran Kristiani, khususnya umat Katolik, kita lihat dengan mata kepala wanita-
wanita terhormat mereka memakai kerudung. Para biarawati (nuns) memakai kerudung,
seorang wanita suci pertama dalam sejarah Katolik (Saint) yang bernama Mother Theresa
juga memakai kerudung. Bahkan yang lebih penting adalah wanita tersuci, dan bahkan
kesuciannya melebihi kesucian manusia biasa juga memakai kerudung. Wanita ini
bernama Maryam (Mary).

Dimana-mana kita lihat (what so called) gambar Mary dengan kerudung yang rapi.
Tapi sejujurnya, pernahkan orang-orang Yahudi mempertanyakan ini kepada para ulama
(Rabbis) mereka? Atau pernahkan mempertanyakan kalau-kalau wanita itu berpenyakit
"inferiority complex" karena memakai kerudung?

Pernahkah pula orang-orang Kristen mempertanyakan hal yang sama ke para Pastor atau
pendeta mereka? Pernahkan mereka membanyangkan bahwa Mother Theresa, apalagi
Mary itu berpenyakit "inferiority complex" karena memakai kerudung?

Bulan Maret 2006 48


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Jika tidak, lalu kenapa selalu mempertanyakan wanita-wanita Muslimah yang


berkerudung? Bagi saya pribadi, ini menunjukkan bahwa Islam itu memang selalu
menjadi daya tarik untuk dipertanyakan oleh banyak orang. Tapi jangan heran, jika pada
akhirnya mereka yang selalu mempertanyakan atau bertanya tentang Islam itu, masuk ke
dalam agama ini.

Yang disayangkan memang, jika pemakaian kerudung ini dipermasalahkan oleh orang-
orang Islam sendiri. Mempertanyakan masalah ini hanya menandakan dua hal. Mungkin
memang tidak tahu atau boleh jadi memang ada masalah dengan keimanan itu sendiri.
Maka, jangan heran jika mereka yang mempertanyakan jilbab ini adalah mereka yang
kemudian tidak pernah serius mengambil agamanya, kecuali untuk dijadikan alat
argumentasi sebatas lisan. Banyak yang pintar bicara atau menulis, tapi kemudian di saat
dituntut menjalankan agama ini, mereka mencari berbagai justifikasi untuk
menghindarinya.

Di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, justeru kaum wanita dinilai
tidak pantas untuk tampil ke public jika berjilbab.

Seorang wanita di Turkey terpilih menjadi anggota parlemen dengan suara mutlak, gagal
menduduki kursinya karena tidak diterima ketika akan diambil sumpahnya.

Di negara tercinta, Indonesia, negara Muslim terbesar di dunia, masih ada orang yang
merasa tidak sesuai dengan penampilan wanita berkerudung.

Saya terkejut melihat berita seorang presenter TV Metro yang tidak lagi diperkenankan
untuk tampil di depan kamera karena memilih untuk memakai kerudung. Sangat
menyedihkan, tapi barangkali memang begitulah logika otak dan hati pengambil
kebijakan TV tersebut.

Sebaliknya, di beberapa negara yang berpenduduk mayoritas non Muslims, justeru wanita
diberikan kebebasan untuk memakai kerudung jika memang dirasa pantas dan merupakan
kewajiban agamanya. Polwan NYPD (Kepolisian New York) yang beragama Muslim,
semuanya memakai kerudung. Jika anda jalan-jalan ke City Hall atau Kantor Walikota,
anda akan melihat dengan jelas beberapa wanita yang lalu lalang.

Murid saya bernama Sonia, sejak masuk Islam setahun lalu berazam untuk memakai
kerudung ke kantornya. Pada awalnya memang bossnya mengingatkan, jangan-jangan
tugasnya sebagai Public Relations Manager di salah satu perusahaan telekomunikasi itu
akan terganggu. Kenyataannya, hingga saat ini justeru semakin percaya diri dalam
menjalankan tugas-tugas, dan telah mendapatkan promosi dengan kedudukan yang lebih
tinggi.

Lalu, kira-kira logikanya di mana, jika ada orang-orang Indonesia yang nota benenya
Muslim, risih dengan jilbab tapi justeru mendukung cara berpakaian yang "you can see?"
Apakah tidak seharusnya orang-orang seperti ini kembali mempertanyakan jati dirinya
sebagai orang Indonesia yang memiliki budaya malu yang tinggi dan beragama (dari

Bulan Maret 2006 49


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Hindu, Budha, Islam dan Kristen berakar dalam sejarah bangsa ini)? Atau barangkali
memang "tabiat dasar" kemanusiaannya sudah terbalik?

Ah masa'iya! Relahkah mereka jika isterinya dipotret dengan hanya memakai "cawat"
persis seperti yang dipakai Hawa (dalam bahasa Injil) lalu dipajang di pinggir-pinggir
jalan Jakarta? Saya yakin, fitrah mereka masih ada dan sudah pasti akan menolak. Sayang
fitrah itu kini terjangkiti berbagai kotoran sehingga mengalami gangguan (sakit).
Akibatnya, dalam melihat realita di hadapan matanya terjadi pembolak balikan. Yang
baik menjadi buruk, dan yang buruk justeru dipandang baik. Wa' iyaazu billah!

New York, 6 Maret 2006

Ustadz Syamsi adalah seorang imam masjid di New York. Beliau adalah WNI kelahiran
Bulukamba, Sulawesi Selatan. Beliau ini juga yang membaca tilawah Quran di New York
Times Square pada 2000 setelah runtuhnya WTC di tengah segala kemarahan dan
kebencian terhadap orang yang mengatasnamakan Islam
.
--

"Karena hidup sudah pasti mati, hidup harus berarti"

"Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar, dan kamu mengeluarkan dari lautan itu sesuatu yang
dapat kamu pakai; dan kamu melihat kapal-kapal berlayar padanya, dan supaya kamu
mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur". AN NAHL
(16:14)

"Lautan-Quran, Pijakan Menuju Kejayaan (kembali) Bangsa Bahari Yang


diridhoiNYA."

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 50


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Yusa rnb@ccduta.com


Tgl. Email : 08-03-2006

Manisnya Iman
Assalamu' alaikum wr wb
Siang itu, aku menaiki anak tangga menuju lantai atas masjid dan langsung maju ke shof
kedua yg msh kosong. Khotbah jum' at sdh dimulai beberapa saat yg lalu.

"Rosululloh Saw bersabda bahwa orang yg ndak berbudi-pekerti itu orang suka
mengganggu orang lain." begitu khotib berpesan.

"Dari hadits shohih, dari shohabat Anas Ra berkata Rosul Saw bersabda bahwa seseorang
bisa merasakan manisnya iman lewat tiga jalan berikut:
1. Mencintai Alloh Swt & Rosululloh Saw melebihi siapa pun juga, bahkan termasuk
dirinya sendiri.
2. Mencintai pd orang2 yg mencintai Alloh Swt,
3. Takut kembali jd orang yg melakukan perbuatan yg dilarang Alloh Swt kalau sdh niat
taubat."

Spt biasa, jama' ah sholat jum'


at di masjid ini memenuhi ruangan lantai bwh dan atas
masjid ini, tp alhamdulillah masjid ini bnyk jendela2 bsr yg dibuka, pintu2 bsr dibuka
hingga udara mengalir lancar membuat suasana jd tmbh sejuk.

Khotib menjelaskan yg nomer [3] td, "Contoh dari takut kembali jd orang yg melakukan
perbuatan yg dilarang Alloh Swt adalah orang yg baru msk Islam, dia bnr2 ndak mau
kembali ke ajaran ' agamanya' yg lama, ajaran yg dilarang oleh Islam, takut dg
sebenar2nya takut."

Selesai sholat jum'


at, kuambil motorku lalu aku dan temanku menyusuri pinggiran sungai
kecil yg mengalir ke laut di dpn masjid.

Subhaanaka-lloohumma wa bihamdika, Asyhadu an-laailaahailla anta, Astaghfiruka wa


atuubu ilaika...

Wallohu a'
lam bishshowab
Wassalamu'alaikum wr wb

Bulan Maret 2006 51


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : abuluthfi ar-rasyid abuluthfia@yahoo.co.id


Tgl. Email : 08-03-2006

Cara Menimbulkan Ingatan Kepada Maut Di Dalam Hati


Ketahuilah bahwa kematian adalah hal yang sangat dahsyat dan menakutkan. Sikap lalai
yang dilakukan orang banyak terhadap kematian adalah akibat kurangnya perenungan
dan ingatan terhadapnya. Bahkan orang yang mengingat kematian pun tidak mengingat
nya dengan hati yang penuh, tetapi dengan hati yang galau oleh hawa nafsu duniawi
sehingga ingatan akan maut itu tidak menimbulkan efek yang kuat pada hatinya. Dengan
demikian, cara untuk menghindarkan hal itu adalah bahwa sihamba hendaknya
mengosongkan hatinya dari segala sesuatu kecuali ingatan kepada mati yang berada
dihadapannya seperti seorang yang berniat melakukan perjalanan berbahaya ke padang
pasir atau berlayar ke tengah lautan yang tentunya tidak akan memikirkan sesuatu yang
lain. Manakala ingatan akan maut menggugah hatinya dan telah menimbulkan bekas
padanya, maka ketenangan dan kesenangan duniawi akan memudar dan hatinya akan
hancur. Cara yang paling produktif untuk menciptakan kondisi ini adalah dengan sering-
sering mengingat sahabat dan handai tolan yang telah meninggal dunia mendahuluinya:
hendaklah dia merenungkan kematian dan membusuknya jasad mereka didalam tanah
dan mengingat kembali bagaimana penampilan dan keadaan mereka sebelumnya.
Renungkan bagaimana sekarang tanah telah melenyapkan kecantikan maupun
ketampanan mereka, dan bagaimana bagian tubuh mereka telah hancur membusuk dalam
kubur mereka. Betapa mereka telah membuat isteri mereka menjanda dan anak-anak
menjadi yatim, betapa mereka telah meninggalkan harta benda, betapa mesjid-mesjid dan
jamaah mereka telah kosong dari kehadiran mereka dan betapa jejak-jejak mereka telah
dihapus

Sejauh seseorang mengenang orang lain dan mengingat keadaan orang itu dan bagaimana
dia mati, membayangkan rupanya, mengingat kegembiraannya, bagaimana dia telah
datang dan pergi, bagaimana dia terus berusaha untuk dapat terus hidup dan bereksistensi.
Lalu bagaimana dia kemudian menjadi lupa akan mati, betapa dia telah tertipu oleh
kekayaannya, betapa dia begitu percaya pada kekuatan dan kemudaanya, kecenderungan
untuk tertawa ria bersenang-senang, kelalaiannya akan maut yang pasti datang dan
kehancuran yang tengah menanti dihadapannya; bagaimana dia pernah pergi kesana-
kesini, dan sekarang kaki dan tulang-tulang sendinya telah membusuk; bagaimana dia
dulu berbicara, sedang sekarang ulat-ulat telah memakan habis lidahnya, bagaimana dia
dulu tertawa, sementara sekarang tanah telah memakan habis gigi-giginya; bagaimana dia
telah mempersiapkan hal yang sebenarnya tidak dia butuhkan dalam waktu sepuluh tahun
mendatang, padahal ketika itu antara dirinya dan maut hanya terpisah oleh waktu
sebulan saja, sementara dia dalam keadaan lalai akan hal yang telah direncanakannya
untuk dirinya sendiri sehingga akhirnya maut menjemputnya pada saat yang sama sekali
tidak diperhitungkannya. Malaikat maut muncul dihadapannya dengan seruan yang
memekakan telinga, “Masuk surga atau neraka” Pada saat itu dia akan melihat bahwa dia
tidak ubahnya dengan mereka, kelalaiannya sama dengan kelalaian mereka dan akhir
peruntungannya juga akan sama dengan mereka.

Bulan Maret 2006 52


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Abu’l Darda ra. berkata, “Manakala engkau ingat pada mereka yang sudah meninggal,
anggaplah dirimu termasuk diantara mereka.”
Ibn Mas’ud ra. berkata, “Orang yang bahagia adalah orang yang bisa menarik pelajaran
dari orang lain.”
Umar bin Abd Al-Aziz berkata, “Tidakkah engkau lihat bahwa setiap hari, pagi dan
petang, engkau memandikan dan mengafankan seorang musafir menuju Allah SWT.,
menempatkannya dalam lubang ditanah, yang telah menjadikan tanah sebagai bantalnya,
meninggalkan orang-orang yang dicintainya dan berpisah dengan kekayaannya?”

Berpegang teguh pada pemikiran diatas atau yang serupa dan berziarah kubur dan
menjenguk orang-orang yang sakit adalah cara untuk menyegarkan ingatan pada maut
sehingga ingatan tersebut menguasai hati dan seakan-akan dia berada diambang ajal.
Pada tahap ini orang nyaris siap unrtuk mati dan membebaskan diri dari dunia yang
penuh kesia-siaan sebab mengingat maut dengan separo hati atau hanya sekedar
dituturkan dalam basa-basi tidak akan ada faedahnya. Betapapun puasnya seseorang
dengan harta benda duniawi, dia harus tetap ingat bahwa kematian pasti akan
memisahkannya.

Suatu hari Ibn Muthi Memandangi rumahnya dan terkesan oleh keindahannya. Lalu dia
menangis tersedu-sedu seraya berkata, “Demi Allah, seandainya bukan karena kematian
niscaya aku akan merasa gembira karenamu, dan kalaulah bukan karena sempitnya
lubang kubur yang akan kita tuju, niscaya kita akan terpesona oleh dunia. Kemudian dia
meratap dia dengan keras.[]

die *Metode Menjemput Maut*


Al-Ghazali

Bulan Maret 2006 53


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : fauziah sari fauziah_sari@yahoo.com


Tgl. Email : 08-03-2006

MEMAAFKAN, ATAU MEMBALAS SECUKUPNYA


Suatu hari 'Aisyah yang tengah duduk santai bersama suaminya, Rasulullah S.A.W.,
dikagetkan oleh kedatangan seorang Yahudi yang minta izin masuk ke rumahnya dengan
ucapan assamu' alaikum (kecelakaan bagimu) sebagai ganti ucapan assalamu' alaikum
kepada Rasulullah.

Tak lama kemudian datang lagi Yahudi yang lain dengan perbuatan yang sama. Ia masuk
dan mengucapkan assamu' alaikum. Jelas sekali bahwa mereka datang dengan sengaja
untuk mengganggu ketenangan Rasulullah.

Menyaksikan polah tingkah mereka ' Aisyah gemas dan berteriak: Kalianlah yang celaka!.
Rasulullah tidak menyukai reaksi keras istrinya. Beliau menegur, "Hai ' Aisyah, jangan
kau ucapkan sesuatu yang keji. Seandainya Allah menampakkan gambaran yang keji
secara nyata, niscaya dia akan berbentuk sesuatu yang paling buruk dan jahat. Berlemah
lembut atas semua yang telah terjadi akan menghias dan memperindah perbuatan itu, dan
atas segala sesuatu yang bakal terjadi akan menanamkan keindahannya. Kenapa engkah
harus marah dan berang?"

"Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mendengar apa yang mereka ucapkan secara keji
sebagai pengganti dari ucapan salam?"

"Ya, aku telah mendengarnya. Aku pun telah menjawabnya wa'


alaikum (juga atas
kalian), dan itu sudah cukup."

Manusia agung, Muhammad S.A.W. ini lagi-lagi memberikan pelajaran yang sangat
berharga kepada istrinya, yang tentu saja berlaku pula bagi segenap kaum muslimin.
Betapa beliau telah menunjukkan suatu kepribadian yang amat matang dan sangat dewasa
dalam menghadapi berbagai keadaan.

Begitu kokoh pertahanan dirinya, sehingga tidak mudah terpancing amarahnya. Suatu
pengendalian emosi yang luar biasa. Sebagai istri, ' Aisyah tentu tidak rela manakala
suami tercintanya menerima ucapan keji dan busuk sebagaimana yang diucapkan oleh
orang Yahudi. Darahnya segera mendidih, dan tanpa kendali keluarlah dari kedua
bibirnya kata-kata keji pula sebagai balasan atas mereka.

Apa yang dikatakan oleh ' Aisyah sebenarnya dalam batas kewajaran. Ia tidak berlebihan
dalam mengumpat dan mengata-katai mereka. Ia hanya membalas secara setimpal apa
yang mereka ucapkan. Akan tetapi Rasulullah belum berkenan terhadap ucapan istrinya.
Beliau ingin agar 'Aisyah mengganti ucapannya dengan satu kata yang lugas tapi tetap
sopan. Rasulullah berkata, "Wa '
alaikum, itu sudah cukup." Urusan salam ini nampaknya
sederhana, tapi dalam Islam mendapatkan porsi perhatian yang cukup besar. Salam

Bulan Maret 2006 54


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

merupakan pembuka kata dalam setiap perjumpaan, baik perjumpaan di udara maupun di
darat (tatap muka). Salam bahkan menunjukkan kepribadian seseorang.

Orang yang secara tiba-tiba berkata-kata tanpa didahului oleh salam bisa dianggap
kurang etis atau tidak sopan. Apalagi jika akan memasuki rumah orang. Bahkan nada
suara, ekspresi wajah dan gaya penampilan ketika mengucapkan salam menjadi perhatian
yang sangat besar. Lebih dari itu, orang bisa langsung mengetahui identitas agama
seseorang dari salamnya. Jika ada penyiar televisi atau nara sumber yang diwawancarai
mengucapkan assalamu' alaikum, segera kita ketahui bahwa orang tersebut beragama
Islam. Demikian juga bila menggunakan salam yang lain.

Masalahnya kemudian, bagaimana jika assalamu ' alaikum sudah menjadi tradisi nasional,
sehingga warga non-muslim juga mengucapkan hal yang sama? Banyak di antara kita
yang kelagapan menerima ucapan assalamu' alaikum dari kawan atau kenalan yang nyata-
nyata bukan muslim. Ada yang menjawab dengan wa ' alaikum salam, tapi ada yang justru
tidak menjawab sama sekali.

Urusan salam ternyata telah diajarkan oleh Islam sangat rinci sekali. Termasuk jika kita
mendapatkan ucapan assalamu'alikum dari orang non-muslim. Dalam hal ini kita cukup
menjawab mereka dengan ucapan: wa ' alikum. Kenapa demikian?

Ada dua alasan. Yang pertama, menjaga hubungan baik dan kesopanan. Dengan ucapan
wa 'alaikum mereka merasa mendapatkan respon baik dari kita. Mereka tidak merasa
diacuhkan. Sebaliknya mereka merasa dihormati dan diterima.

Alasan kedua, dengan hanya menjawab wa 'alaikum, maka berarti kita tidak mendoakan
kepada mereka. Sebab doa seorang muslim kepada non-muslim itu tidak diterima.
Kecuali mendoakan agar mereka mengikuti jalan kebenaran, yaitu Islam. Dengan Islam
mudah-mudahan mereka selamat di dunia dan di akhirat.

Nabi Ibrahim adalah seorang anak yang sangat mencintai dan menghormati ayahnya.
Itulah sebabnya ia berdoa agar Allah menyelamatkan bapaknya.

Akan tetapi perbuatan Ibrahim itu mendapat teguran dari Allah, karena bapaknya masih
musyrik, menyembah berhala.

Demikian juga Nabi Muhammad S.A.W. Beliau sangat mencintai Abu Thalib, pamannya.
Lewat perlindungan pamannya inilah jiwanya selamat dan misinya berhasil. Tapi karena
sampai akhir hayatnya Abu Thalib belum juga menyatakan beriman kepada Allah, maka
Muhammad S.A.W. terhalang mendoakannya.

Inilah adat kesopanan yang diajarkan Islam. Kepada orang yang tidak seagama, kita tetap
harus berbuat baik. Apalagi jika orang tersebut telah berjasa kepada kita. Kepada orang
tua yang non-muslim misalnya, kita harus berbuat baik. Termasuk jika mereka
memerintahkan berbuat maksiat, kita harus tetap berbuat baik kepada mereka, walaupun
perintahnya tidak boleh kita jalankan. Demikian juga kepada orang yang jelas-jelas

Bulan Maret 2006 55


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

menunjukkan permusuhannya, kita tidak boleh terpancing berbuat keji dan kotor. Sebisa
mungkin kita mengendalikan diri.

Jika kita berniat membalasnya, maka balasan itu hendaknya setimpal, tidak boleh
berlebihan. Pilihlah kata-kata yang tegas, lugas, tapi tetap sopan.

Dalam ajaran Islam membalas itu tidak terlarang, akan tetapi memaafkan itu lebih baik.
Jika benar-benar kita ingin membalas, balasan itu hendaknya tidak lebih dari yang ia
terima. Berlebih-lebihan dalam pembalasan merupakan tindak kezhaliman. Allah
berfirman:
"Bulan haram dengan bulan haram, dan pada sesuatu yang patut dihormati, berlaku
hukum qishash. Oleh sebab itu barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia
seimbang dengan serangan terhadapmu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah,
bahwa Allah bersama orang-orang yang bertaqwa." (QS al-Baqarah: 194)

Tidak seperti agama lain yang mengajarkan bahwa bila pipi kananmu dipukul berikan
pipi kirimu. Bila jubahmu diminta berikan bajumu.

Ajaran ini justru tidak manusiawi, sebab sangat memberatkan mereka yang dizhalimi.
Islam mengajarkan agar sesorang bisa memberi balasan setimpal dengan apa yang telah
diterimanya. Meskipun demikian, memaafkan itu jauh lebih baik.

Seperti dalam kasus 'Aisyah di atas, jelas bahwa 'Aisyah sangat bisa membalas ucapan
keji orang Yahudi. Apalagi saat itu Rasulullah bukan saja sebagai pemimpin ruhani, tapi
sekaligus merupakan kepala Negara yang berkuasa. Apa susahnya membalas orang yang
menghinanya, sedang menjebloskan mereka ke tahanan saja itu merupakan haknya. Tapi
Rasulullah sebagai manusia agung memilih untuk memberi balasan yang secukupnya.

Keperkasaan seseorang tidak bisa diukur dari kekuatan fisiknya. Orang yang jantan,
bukan mereka yang ahli bertinju, bukan mereka yang disetiap pertandingan tak
terkalahkan. Menurut determinasi Islam orang yang kuat adalah mereka yang di kala
marah bisa menahan dirinya. Rasulullah bersabda, "Bukan dikatakan pemberani karena
seseorang cepat meluapkan amarahnya. Seorang pemberani adalah mereka yang dapat
menguasai diri (nafsu)-nya sewaktu marah." (HR Bukhari dan Muslim)

Menahan marah bukan pekerjaan mudah. Menuntut perjuangan yang amat berat lagi
susah, apalagi bagi mereka yang sedang mempunyai kemampuan dan kekuasaan untuk
meluapkan kemarahannya. Akan tetapi justru di sinilah seseorang itu dinilai, apakah
layak disebut ksatria atau tidak. Seorang ksatria adalah yang mampu menahan marahnya,
akan tetapi jika kezhaliman itu sudah melampau batas, ia mampu membalasnya, setimpal
dengan perlakuan orang tersebut. Orang yang seperti ini akan mendapat jaminan dari
Allah, berupa kecintaan yang mendalam.

Rasulullah bersabda: "Ada tiga hal yang jika dimiliki seseorang, ia akan mendapatkan
pemeliharaan dari Allah, akan dipenuhi dengan rahmat-Nya, dan Allah akan senantiasa
memasukkannya dalam lingkungan hamba yang mendapatkan cinta-Nya, yaitu (1)

Bulan Maret 2006 56


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

seseorang yang selalu bersyukur manakala mendapat nikmat dari-Nya (2) seseorang yang
mampu meluapkan amarahnya tetapi mampu memberi maaf atas kesalahan orang, (3)
seseorang yang apabila sedang marah, dia menghentikan marahnya." (HR Hakim)

Dalam menghadapi situasi yang cenderung memancing emosi, manusia dapat dibedakan
dalam tiga tipe. Pertama, orang yang tidak merasa marah padahal penyebabnya ada.
Kedua, orang yang merasa marah tetapi mampu menahan amarahnya dan mau
memaafkan. Sedang ketiga, mereka yang merasa marah, mampu menahan marah, tapi
tidak bisa memaafkannya. Dari ketiga kategori ini tentu saja golongan pertama yang lebih
utama. Mereka disebut telah memiliki hilm, sifat sabar yang sangat besar. Sabar di atas
sabar. Sifat ini telah dimiliki Rasulullah S.A.W., dan telah dibuktikan dalam berbagai
peristiwa.

Tentang sifat hilm ini Rasulullah bersabda, "Maukah aku ceritakan kepadamu tentang
sesuatu yang menyebabkan Allah memuliakan bangunan dan meninggikan derajatmu?
Para sahabat menjawab, tentu. Rasul bersabda, '
Kamu bersikap sabar (hilm) kepada orang
yang membencimu, memaafkan orang yang berbuat zhalim kepadamu, memberi kepada
orang yang memusuhimu, dan menghubungi orang yang telah memutuskan silaturrahim
denganmu.' " (HR Thabrani)

sumber : Kisah penuh hikmah V

Bulan Maret 2006 57


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Yusa rnb@ccduta.com


Tgl. Email : 08-03-2006

Banyak Dzikir, Banyak Kebaikan Dunia Akhirat


Oleh : Sayyidy al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz BSA
Diterjemahkan : Sayyidy al-Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan
Sabtu, 25-02-2006, di rumah al-Habib Thohir bin Yahya – Semarang

Assalamu' alaikum wr wb
Sayyidy al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz memulai ceramahnya
dengan mengucap syukur pd Alloh Swt yg telah mengumpulkan kita di perkumpulan
yang mulia ini, perkumpulan yang penuh dengan rohmat & keberkahan dari Alloh Swt,
Alloh Jalajaluh telah menentukan perkumpulan ini sebelum menciptakan alam semesta
sehingga kita sekalian di malam hari ini berkumpul di perkumpulan yg mulia ini dengan
di bawah naungan keridhoan Alloh Swt, dengan di bawah naungan rohmat Alloh Swt,
perkumpulan yang bersambung dengan Nabi Muhammad Saw, perkumpulan di bawah
naungan dakwahnya Nabi Muhammad Saw, perkumpulan di bawah ajaran Nabi
Muhammad Saw.

Kita berkumpul di malam hari ini, berkumpul berdzikir pada Alloh Swt, mendengarkan
ilmu yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw, mendengarkan mempelajari apa-apa yang
telah dibawa oleh Nabi kita Nabi Besar Muhammad Saw, kita berkumpul di malam hari
ini mendengarkan ilmu, mendengarkan apa yang diajarkan Rosululloh tidak lain agar kita
mengamalkan mempraktekkan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw.

Perkumpulan kita malam hari ini tidak lain adalah karena keberkahan Nabi Muhammad
Saw, kalau bukan karena Rosululloh, kalau bukan karena Nabi Besar Nabi Muhammad
Saw kita tidak akan pernah mengenal satu sama lain diantara kita, kalau bukan karena
baginda besar Rosululloh Saw kita tidak akan pernah hadir di majlis ini, kalau bukan
karena baginda besar Rosululloh Saw kita tidak saling mewasiatkan dengan al-haq
washobar satu sama lain ayyuhal ihwan, kalau bukan karena baginda besar Nabi besar
Muhammad Saw kita tidak akan pernah memiliki perbedaan dengan orang-orang kafir,
orang-orang yang telah ditentukan oleh Alloh untuk jauh dari Alloh Swt, orang-orang
yang dilaknat oleh Alloh Swt, akan tetapi lihatlah Alloh Jalajaluh menentukan kita di
dalam qodlo'dan qodar-Nya dijadikan kita sebagai orang-orang beriman di sisi Alloh
Swt.

Oleh karena itulah ayyuhal ihwan kita ikuti ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad,
kita ikuti ilmu yang dibawa Nabi Muhammad, yang menyerukan ajaran ini adalah Nabi
Muhammad, ajaran yang datang dari Alloh Swt, bukan dari pemikiran manusia, bukan
dari orang yang sempit pemikirannya akan tetapi ajaran ini, agama ini datang dari Alloh
Swt dan ketahuilah: Kemuliaan kita, keagungan kita, kehormatan kita adalah dengan
mengikuti ilmu Nabi Muhammad, dengan berpegang teguh dengan ajaran Nabi
Muhammad Saw, berpegang teguh pada ajaran yang dibawa Nabi Muhammad, dengan
mengikuti jejak yang dibawa Nabi Muhammad Saw.

Bulan Maret 2006 58


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Perkumpulan kita di malam hari ini tidak lain adalah suatu pertanda dari Alloh Swt,
pertanda bahwa Alloh menghendaki untuk kita suatu kebaikkan, ini merupakan
perkumpulan kita malam hari ini, pertanda bahwa Alloh Swt akan mengangkat bala'dari
kita sekalian, akan menyucikan hati kita, akan menyinari hati kita dengan cahaya-Nya
yang terang benderang, perkumpulan kita di malam hari ini adalah perkumpulan yang
penuh keberkahan dari Alloh Swt, walaupun terkadang di malam hari ini kita berkumpul
agak malam, akan tetapi walaupun kita agak capek sedikit berkumpul di ini malam, akan
tetapi ingatlah nikmat yang diberikan Alloh Swt, sudah sepantasnya kita sebagai
hamba untuk berjuang di jalan Alloh Swt, untuk berkorban demi Alloh Swt.

Demi Alloh kalau bukan karena hadits, kalau bukan suatu hadits yang diucapkan oleh
Rosululloh Saw, cukup hadits yang diucapkan Rosululloh Saw, di dalam hadits
Rosululloh Saw bersabda: "Di mana mereka orang-orang yang saling mencintai karena
Aku (dikatakan oleh Alloh)?"

Di hari kiamat kelak nanti diserukan suatu seruan yang memanggil mereka yang saling
mencintai karena Alloh Swt, yang saling menjenguk satu sama lain karena Alloh Swt,
yang saling berdzikir berkumpul berdzikir karena Alloh Swt, mereka kelak akan di
naungi oleh Alloh Swt di bawah naungan rohmat Alloh Swt. Di hari yang menakutkan,
hari kiamat, dimana Alloh Swt mendekatkan matahari sehingga disebutkan matahari
didekatkan oleh Alloh Swt di atas kepala manusia satu mill sebagaimana disebutkan oleh
Nabi Muhammad Saw, sehingga manusia tertimpa suatu kesusahan yang begitu
dahsyat, yang begitu menakutkan, mereka di bawah terik matahari yg panas, mereka
dibanjiri oleh air keringat mereka sendiri, sehingga Nabi Muhammad Saw menyebutkan
tentang hari kiamat yang begitu dahsyat, orang-orang yg dikumpulkan oleh Alloh Swt di
hari kiamat berdesak-desakan satu sama lainnya, diceritakan telapak kaki di atas seribu
telapak kaki di bawahnya. Sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi Muhammad Saw
bahwa mereka dibanjiri oleh keringat mereka, beberapa orang yang keringatnya sampai
ke mata kakinya, beberapa lagi yang sampai ke lututnya, beberapa lagi sampai
menutupi hidungnya.

Disebutkan di dalam hadits bahwa Nabi Muhammad ketika membawakan hadits tersebut
beliau Saw mengisyaratkan ke hidungnya, beberapa orang sampai ditutupi oleh keringat
sampai ke hidungnya, beberapa lagi sampai di atasnya, sampai 70 hasta karena tenggelam
oleh keringat. Na'
udzubillah mindzalik. Hari yang menakutkan, hari dimana Alloh Swt
mengumpulkan al-awwalin wal ahirin, dan ketahuilah di hari yg menakutkan tersebut
tidak ada yang mampu memberikan pertolongan dan syafa' at melainkan Nabi
Muhammad Saw, Nabi yang agung, Nabi yang mulia di sisi Alloh Swt.

Di dalam hadits, baginda Nabi besar Muhammad Saw, beliau Saw bersabda: "Aku adalah
orang yang pertama kali memohon syafa' at kepada Alloh Swt, dan aku adalah orang yang
pertama kali yang diterima syafa'
atnya oleh Alloh Swt."

Dan ini Nabi Muhammad Saw, lihatlah di dalam hadits ini NabiMuhammad Saw
mengajarkan agar kita menjalin hubungan dengan Nabi Muhammad Saw, menjalin
hubungan yang erat dengan Rosululloh Saw. Dahulu para shohabat Rosulillahi Saw

Bulan Maret 2006 59


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

pernah suatu kali mereka berkumpul, berbicara satu sama lain membahas para Nabi-Nabi
Alloh, para Anbiya'Alloh yang diutus oleh Alloh, manusia-manusia yang mulia di sisi
Alloh Swt, dan inilah perkumpulan mereka para shohabat Rosulillahi Saw, mereka
berkumpul mengingat Alloh, mereka berkumpul mengingat Nabi Muhammad, mereka
berkumpul mengingat orang-orang yang dimuliakan oleh Alloh Swt.

Lihat keadaan kaum muslimin sekarang, berbeda dengan keadaan para shohabat
Rosulillah, kaum muslimin di jaman kita (mereka) berkumpul mengingat orang-orang
yang tidak beriman kepada Alloh, menyebut nama-nama orang yang hina di sisi Alloh
Swt, sehingga betapa banyak kaum muslimin yang terpengaruh oleh pemikiran barat,
pemikiran orang-orang yg tidak pernah sujud kepada Alloh Swt. Kewajiban kita kaum
muslimin, kewajiban kita sekalian ayyuhal ihwan adalah kita menyuburkan keimanan di
dalam hati kita, kita tingkatkan keimanan kita pada Alloh Swt, dan sungguh kemuliaan
kita, keagungan kita dengan Alloh Swt. Alloh berfirman di dalam al-Qur' an:
"Kemuliaan, keagungan adalah milik Alloh Swt, milik Rosululloh Saw, dan milik mereka
yang beriman kepada Alloh Swt, adapun mereka orang-orangmunafiqin tidak mengetahui
kalau kemuliaan adalah milik Alloh Swt."

Oleh karena itu ayyuhal ihwan, kita agungkan Alloh Swt, kita agungkan mereka mereka
orang-orang yang diagungkan oleh Alloh Swt, muliakan orang-orang yang dimuliakan
oleh Alloh Swt. Kewajiban kita mengagungkan Alloh, mengagungkan Rosululloh,
mengagungkan para shohabat Rosulillah, mengagungkan para auliya' Alloh Swt.
Disebutkan ketika pada suatu hari para shohabat Rosulillah Saw berkumpul, mereka
menyebutkan tentang keistimewaan para Nabi-Nabi yang terdahulu. Beberapa dari
mereka mengatakan:
'
Lihatlah Nabi Ibrohim yang dijadikan oleh Alloh sebagai Kholilulloh (sebagai kekasih
Alloh Swt, sebagai orang yang dimuliakan oleh Alloh Swt)!"

Maka beberapa shohabat yang lain mengatakan: ' Tapi lihat Nabi Musa yang lebih agung
yang dijadikan oleh Alloh sebagai Kalimulloh, orang yang bicara langsung dengan Alloh
Swt!" Beberapa lagi mengatakan: ' Lihat Nabi Isa As yang dijadikan oleh Alloh sebagai
Ruhulloh sebagai Kalimatulloh Swt!"

Beberapa lagi mengatakan tentang Nabi Adam yang diciptakan oleh Alloh Swt secara
langsung. Ketika mereka sedang menyebutkan keistimewaan para Nabi yang terdahulu,
datang kepada mereka Nabi Muhammad Saw, ketika Nabi Muhammad datang pada
mereka dan mengucapkan salam kepada mereka, Nabi Muhammad mengatakan kepada
mereka, 'Wahai para shohabatku, kalian berkumpul pada saat ini menyebutkan tentang
keistimewaan para Nabi utusan-utusan Alloh Swt, kalian mengatakan bahwa Nabi
Ibrohim adalah Kholilulloh dan memang demikian Nabi Ibrohim adalah Kholilulloh.
Dan, kalian menyebutkan bahwa Nabi Musa adalah Kalimulloh (orang yang berbicara
langsung dengan Alloh, yang bermunajat langsung dengan Alloh) dan memang demikian
adanya Nabi Musa sebagai Kalimulloh. Dan demikian pula dengan Nabi Isa, dengan Nabi
Adam As adalah orang yang mulia di sisi Alloh Swt. ' Kemudian Nabi mengatakan
kepada mereka, 'Dan ketahuilah wahai para shohabatku bahwa aku adalah kekasih Alloh
Swt, aku adalah habibulloh, aku adalah kekasih Alloh Swt, dan aku orang pertama

Bulan Maret 2006 60


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

yang memberikan syafa' at di hari kiamat nanti, dan aku adalah orang yg mulia dari
kalangan makhluq yang diciptakan Alloh Swt (aku yang mulia diantara mereka), dan aku
adalah orang yang pertama yang mengetuk pintu Surga sehingga aku adalah Nabi
pertama yang akan memasuki Surga dan bersamaku orang-orang fuqoro'dari orang-orang
mukminin (orang-orang yg beriman kepada Alloh Swt).'

Lihatlah Nabi Muhammad Saw, bagaimana beliau mengajarkan kita agar kita selalu
menguatkan hubungan kita dengan Nabi Muhammad Saw. Alloh dan Rosul-Nya lebih
pantas kita agungkan, lebih pantas kita puaskan kalau memang kita beriman kepada
Alloh Swt.

Disebutkan oleh Sayyidina al-Habib Umar bahwa perkumpulan kita ini adalah
perkumpulan yang insya Alloh membawa keberkahan untuk kita sekalian, kita kelak di
hari kiamat akan dibangkitkan oleh Alloh Swt di hari yg menakutkan. Mengelompokan
diri daripada Alloh ke dalam Surga-Nya, dan kelompok akan digiring oleh Alloh Swt ke
alam Neraka Na' udzubillah mindzalik. Oleh karena itulah persiapkan diri kita untuk
menghadapi hari kiamat yang menakutkan dengan mensucikan hati kita, dengan
menghidupkan syari' at Nabi Muhammad Saw, dengan melaksanakan apa yang
diperintahkan Alloh Swt, jauhkan segala larangan Alloh, jauhkan apa-apa yang
diharomkan oleh Alloh Swt. Perbuatan yang diharomkan oleh Alloh Swt seperti riba' ,
seperti ucapan-ucapan yang kotor yang tidak diridhoi Alloh Swt, tinggalkan hal-hal yang
dilarang oleh Alloh, melihat hal-hal yang diharomkan oleh Alloh, mata kita...jauhkan
mata kita dari maksiat yang diharomkan oleh Alloh Swt! Agungkan perintah Alloh Swt,
agungkan apa yang diperintah oleh Alloh Swt.

Dan, al-Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz memberikan wasiat kepada
kita sekalian agar menjadikan bagian dari al-Qur' an, kita membaca al-Qur' an setiap
harinya, jangan kita tinggalkan al-Qur' an yang diturunkan oleh Alloh Swt. Setiap hari
kita baca al-Qur'an, setiap hari kita berdzikir kepada Alloh Swt, lihatlah Alloh Jalajaluh
berfirman di dalam al-Qur' an: "Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah selalu kepada
Alloh, berdzikir kepada Alloh dengan dzikir yang banyak."

Sebagaimana yang difirmankan oleh Alloh Swt. Pernah sekali baginda besar Nabi
Muhammad Saw ditanya oleh beberapa shohabat, "Wahai Nabi Muhammad, mereka
orang-orang yang berjihad di jalanmu, siapa diantara mereka yang mendapatkan pahala
yang paling besar dari Alloh Swt?"

Maka Nabi Muhammad Saw mengatakan, "Mereka orang-orang yang berjihad yang
paling besar mendapatkan pahala dari Alloh Swt adalah orang yang paling banyak
berdzikir kepada Alloh Swt." Sehingga beberapa shohabat bertanya lagi kepada Nabi
Muhammad,"Wahai Nabi Muhammad, mereka orang-orang yang mendirikan sholat,
siapa diantara mereka yang paling banyak mendapatkan pahala dari Alloh Swt?"

Maka Nabi Muhammad menjawab sebagaimana jawabannya yang pertama, beliau


mengatakan, "Yang paling banyak mendapatkan pahala dari mereka adalah orang yang
paling banyak berdzikir kepada Alloh Swt."

Bulan Maret 2006 61


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Beberapa shohabat lagi bertanya kepada Nabi Muhammad, "Wahai Nabi Muhammad,
orang yang berzakat, siapa dari mereka yang paling banyak mendapatkan pahala dari
Alloh Swt?"

Maka Nabi Muhammad Saw mengatakan,"Adalah orang yang paling banyak berdzikir
kepada Alloh Swt."

Shohabat bertanya lagi, "Mereka ya Rosululloh, mereka yang bersedekah di jalan Alloh,
siapa diantara mereka yang paling banyak mendapatkan pahala dari Alloh?"

Maka Nabi Muhammad Saw mengatakan, "Yang paling banyak mendapatkan pahala dari
Alloh Swt adalah mereka orang-orang yang paling banyak berdzikir kepada Alloh Swt."

Ketika mendengar perkataan tersebut, Sayyidina Abubakar, Sayyidina Umar mengatakan


kepada Nabi Muhamamad, "Orang-orang yang banyak berdzikir kepada Alloh, mereka
kelak memperoleh seluruh kebaikan dunia dan akhirat!"

Maka Nabi Muhammad mengatakan kepada para shohabat-nya, "Memang demikian,


mereka orang-orang yang banyak berdzikir kepada Alloh, mereka telah memperoleh
seluruh kebaikan dunia dan akhirat." Sebagaimana yang disebutkan oleh Nabi
Muhammad Saw.

Al-Habib Abdulloh bin Husein bin Thohir, beliau menyebutkan di dalam beberapa
perkataannya beliau memberikan kabar gembira kepada orang-orang yang banyak
berdzikir kepada Alloh Swt, bahwa bagi mereka keamanan dan keselamatan di dunia dan
akhirat dari Alloh Swt. Bahkan disebutkan di dalam hadits Nabi Muhammad Saw bahwa
petir tidak akan menyambar orang-orang yang berdzikir kepada Alloh Swt. Di dalam
hadits yang lain, disebutkan oleh Nabi Muhammad Saw bahwa seseorang hamba
tidak mengerjakan suatu amalan yang mampu menyelamatkannya dari siksa api Neraka
yang lebih ampuh daripada dzikir kepada Alloh Swt. Ketika beberapa shohabat datang
kepada Nabi Muhammad Saw, beberapa shohabat mengadu, "Ya Rosululloh, syari' at
Islam banyak amalannya, aku bingung bagian manayang harus aku dahulukan? Maka
berikan wasiat padaku suatu amalan ya Rosululloh yang aku pegang dengan teguh."

Maka Nabi Muhammad Saw memberikan kepadanya wasiat agar dia banyak berdzikir
kepada Alloh Swt.

Disebutkan lagi, seorang anak dari kalangan shohabat Rosulillah ditawan oleh orang-
orang kafir, maka ayah dan ibu dari anak tersebut mengadu kepada Nabi Muhammad
Saw, mengadu bahwa anaknya ditawan oleh orang-orang kafir, maka Nabi Muhamamd
Saw memberikan wasiat kepada ayah dan ibu dari anak tersebut agar banyak berdzikir
kepada Alloh Swt. Dan Nabi Muhammad memberikan suatu dzikir yang berbunyi
"Lahawla walaquwata illabillah" agar kedua orang tua tersebut memperbanyak membaca
dzikir "Lahawla walaquwata illabillah", maka sang ayah dan sang ibu membaca
"Lahawla walaquwata illabillah" dzikir yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad, setiap
waktunya dibaca dzikir tersebut.

Bulan Maret 2006 62


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Dan Alloh Swt, ketika anak tersebut sedang ditawan kebetulan para penjaga yang
mengawasi anak tersebut sedang ketiduran, maka sang anak ini berhasil menyelamatkan
dirinya berkat pertolongan dari Alloh Swt, keluar dari penjara! Sehingga dia mendapati
orang-orang yang menjaga penjara sedang tertidur maka anak ini kabur, dan di luar
melihat onta-onta orang-orang kafir, onta yang dimiliki orang-orang kafir, maka
dirampaslah onta-onta tersebut dan dibawa ke kota Madinah. Ketika sampai sang anak,
setelah menyelamatkan dirinya dari tawanan orang-orang kafir dengan membawa harta
rampasan dari orang-orang kafir, langsung datang ke rumah ayah dan ibunya. Didapati
ayah ibunya sedang memperbanyak dzikir membaca "Lahawla walaquwata illabillah"
yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw, maka sang anak ini mengetuk pintu rumah
orang tuanya. Ketika dibuka, orang tuanya sangat berbahagia melihat anaknya telah
diselamatkan oleh Alloh Swt dengan berkat dzikir yang dianjurkan oleh Nabi
Muhammad Saw.

Oleh karena itulah ayyuhal ihwan, kita perbanyak dzikir kepada Alloh Swt, berdzikir
dengan hati yang hadir, dengan kekhusyukan di dalam hati kita, sehingga disebutkan
beberapa orang wanita datang kepada seorang wali min auliya'illah di kota Baghdad,
kebetulan wanita ini memohon-mohon kepada wali tersebut agar dituliskan kepadanya,
kebetulan salah seorang keluarganya sedang sakit maka ini wanita datang wali min
auliya'illah itu agar dituliskan suatu dzikir yang dicelupkan ke dalam air untuk diminum
oleh anaknya atau keluarganya yang sedang sakit. Maka sang wali ini meminta kepada
sang wanita tersebut untuk gelas untuk dituliskan di dalam gelas tersebut dzikrulloh Swt
yang nanti akan dituangkan air ke dalamnya untuk diminum oleh keluarganya yang
sedang sakit. Baru diambil itu gelas, dan ini syeikh ini wali baru memulai menulis nama
Alloh, tiba-tiba gelas tersebut pecah karena tidak kuat menanggung nama Alloh Swt. Ini
wali menulis dengan hati yang hadir, dengan kekhusyukan di dalam hatinya, baru
menulis "La illaha illalloh" di dalam gelas, itu gelas langsung itu pecah, maka ini wali
mengatakan kepada wanita itu, "Coba bawakan gelas yang lain untuk aku tulis nama
Alloh didalamnya!"

Dibawakan gelas yang lain, baru mulai menulis itu gelas pecah lagi, dan begitu
seterusnya beberapa kali dibawakan gelas dan setiap kali ingin ditulis nama
Alloh itu gelas langsung pecah, maka sang wali ini mengatakan kepada wanita itu,
"Lebih baik engkau wahai wanita pergi kepada orang sholeh yang lain dan mohon do' a
kepadanya, karena hatiku ini selalu hadir kepada Alloh Swt, apabila aku berdzikir kepada
Alloh, hatiku khusyuk kepada Alloh sehingga setiap kali aku menulis ini gelas akan
pecah dan apabila engkau membawakan aku gelas yang ada di seluruh kota Baghdad,
semuanya akan pecah tidak akan mampu menahan nama Alloh yang aku akan tuliskan ke
dalam gelas tersebut."Lihatlah bagaimana orang-orang sebelum kita, ketika mereka
berdzikir pada Alloh Swt, dan beginilah sepantasnyalah kita berdzikir kepada Alloh Swt.

Al-Habib Abdulloh bin Alwi al-Haddad, Al-Imam al-Quthb Sayyidina al- Habib
Abdulloh al-Haddad, beliau ketika berdzikir kepada Alloh, beliau berdzikir dalam
keadaan khusyuk, bahkan di tiap keadaannya beliau selalu dalam keadaan ingat kepada
Alloh Swt, dalam keadaan khusyuk sehingga disebutkan ketika beliau akan sholat, beliau
selalu memberikan wasiat para sahabatnya agar apabila beliau pergi sholat agar tidak

Bulan Maret 2006 63


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

seorangpun berbicara engannya. Mengapa? Karena ketika beliau akan pergi ke Mushola
untuk holat, beliau sedang mengumpulkan hatinya untuk mengingat kepada Alloh Swt,
mengkonsentrasikan hati dan pikirannya untuk mengingat kepada Alloh Swt. Disebutkan
bahwa al-Habib Abdulloh al-Haddad pernah sekali ketika ingin sholat di suatu Mushola
atau di suatu Masjid, ketika beliau mengucapkan takbirotul ihrom, tembok yang ada di
depannya langsung terbelah karena wibawa nama Alloh Swt yang diucapkan al-Habib
Abdulloh bin Alwi al Haddad. Dan inilah para auliya'Alloh, orang-orang yang sebelum
kita ketika mereka berdzikir kepada Alloh Swt.

Dan al-Habib Umar di akhir ceramahnya, beliau memberikan do' a kepada kita sekalian,
beliau berdo' a dengan do' a yang insya Alloh dikabulkan oleh Alloh Swt. Beliau
menyebutkan ketika beliau berdo' a, beliau mengatakan apabila salah seorang dari kita,
bahkan apabila seseroang dari ujung bumi dia berjalan merangkak untuk menghadiri do' a
yang dibaca ini maka memang sudah sepantasnya dia berjalan merangkak walaupun dari
ujung dunia karena insya Alloh do' a kita dikabulkan oleh Alloh Swt, dan al-Habib Umar
mendo' akan kepada kita sekalian agar majlis kita ini diberikan keberkahan oleh Alloh
Swt, dan dijadikan majlis kita ini majlis yang bersambung dengan Nabi Muhammad Saw,
do'a yang bersambung dengan do' a Nabi Muhammad, majlis yang bersambung dengan
majlis Nabi Muhammad Saw.

Ini sedikit yang bisa saya (*) terjemahkan dari apa yang saya (*) fahami dari ceramahnya
Sayyidina al-Habib Umar, mudah-mudahan apa yg kita dengar membawa manfaat untuk
kita sekalian, wassholollohu ala sayyidina Muhammadin, wa ala alihi washohbihi
wassalam, walhamdulillahirrobbil alamin.

Subhaanaka-lloohumma wa bihamdika, Asyhadu an-laailaahailla anta, Astaghfiruka wa


atuubu ilaika...

Wallohu a' lam bishshowab


Wassalamu' alaikum wr wb
__________________________________________________________
(*) : Saya = Sayyidy al-Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan

Bulan Maret 2006 64


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Ndhie Saliim ndhie.saliim@gmail.com


Tgl. Email : 09-03-2006

Ujian untuk Menjadi Lebih Mulia


Oleh: Hayati Rahmah
9 Mar 2006 08:24 WIB

Kata orang, hidup ini layaknya roda kehidupan. Kadang berada di atas, kadang berada di
bawah. Ada pula yang bilang hidup ini seperti ombak di pantai. Kadang tenang, namun
tak jarang pula menghantarkan gelombang yang begitu kencang. Apa pun perumpamaan
manusia terhadap kehidupan ini, intinya adalah hidup ini takkan setenang air di dalam
kolam. Akan ada goncangan-goncangan, hambatan-hambatan, dan ujian-ujian yang
bermacam-macam bentuknya.

Terkadang manusia seringkali merasa tidak mampu untuk menghadapi cobaan-cobaan


hidup. Bahkan banyak pula yang tak menyadari bahwa semua nikmat dan semua ujian itu
hanya berasal dari satu sumber. Semua itu berasal dari pemilik seluruh jiwa-jiwa manusia
dan penguasa seluruh hati-hati manusia, yaitu Allah, Sang Maha Kuasa. Parahnya, ada
juga yang menyesali diri sendiri, menganggap nasib diri terlalu sial, sehingga tak pernah
mendapatkan kebahagiaan dalam hidup.

Mungkin anda pernah dengar cerita sebuah cangkir cantik yang dipajang di sebuah
etalase toko. Sebelum berada di sana, ia hanyalah seonggok tanah liat yang sama sekali
tidak dihiraukan orang. Kemudian seorang pengrajin mengambil dirinya, membentuk
tanah liat itu, kemudian membakarnya di dalam perapian. Sang tanah liat sempat marah
dan benci terhadap perlakuan yang diterimanya. Ia harus menahan sakit dan kepanasan.
Tak sampai di situ, ia harus rela dicat dengan berbagai warna, kemudian dibakar lagi.
Segala macam perlakuan sungguh tidak mengenakkan baginya. Namun apa yang terjadi,
setelah semua proses selesai, sang tanah liat mendapati dirinya telah menjadi sebuah
cangkir cantik. Ia bukan lagi seonggok tanah liat yang bau, tapi ia telah menjadi sosok
baru dan tentu saja lebih baik. *

Mungkin kita sebagai manusia, seringkali berpikir seperti tanah liat tadi. Ujian-ujian yang
mendatangi di setiap detik kehidupan selalu ditanggapi dengan ketidaksabaran, keluh
kesah, dan ketidakikhlasan. Tak jarang mungkin di antara kita merasa terlalu dibebani
dengan amanah-amanah, merasa hanya diri sendiri yang diberi ujian, sedang orang lain
bisa bersenang-senang, dan ada juga yang justru berhenti dan tidak mau lagi berbuat
karena merasa terlalu lelah, fatigue, dan kecewa. Belum lagi kondisi lingkungan,
keluarga, dan teman-teman yang seringkali cuek, tidak perduli, dan sibuk dengan urusan
masing-masing.

Tapi cobalah kita lihat kisah si gelas cantik tadi. Lihatlah, betapa setelah semua proses
berlalu, seonggok tanah liat telah menjadi sebuah gelas cantik. Betapa indahnya
perubahan itu. Saat ini anda mungkin sedang diuji berbagai macam masalah, mulai dari
masalah di keluarga, orang tua, teman-teman, tempat kerja, bahkan amanah dakwah
sekalipun, tapi percayalah bahwa Allah sedang membentuk anda. Bisa jadi anda tidak

Bulan Maret 2006 65


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

menyukai bentukan itu, tapi anda harus sabar. Bukankah selalu ada kemudahan setelah
kesusahan? Ingat, awan tak selamanya mendung, sekali waktu ia akan cerah berawan
menaungi langit. Bahkan angin topan pun tak selamanya meniupkan angin kencangnya,
pada waktunya ia akan tenang dan reda kembali.

Dulu, seorang teman pernah bilang, kalau merasa diri sedang mendapatkan ujian yang
begitu berat, berbaik sangkalah kepada diri sendiri dan kepada Allah. Ingat bahwa Allah
selalu menurut persangkaan hamba-Nya. Anggap saja saat diuji dengan berbagai
masalah, anda sedang dalam masa ujian layaknya anak sekolah. Untuk bisa naik tingkat,
harus ada ujian untuk menguji kesiapan. Makin tinggi tingkat, makin tinggi pula level
kerumitan ujian yang diberikan. Percayalah, kalau anda berhasil menghadapi ujian ini,
anda akan berhasil naik tingkat di mata Allah, menjadi mukmin sejati. Allah tidak akan
memberikan suatu ujian sesuai dengan kemampuan hamba-Nya. Kalau Allah saja yakin
kita mampu, masa kita sendiri tidak yakin dengan kemampuan diri?

Buat saudara-saudaraku yang saat ini sedang diuji oleh Allah, apapun bentuk ujian itu,
bergembiralah dan bersabarlah. Bergembira karena ujian berarti Allah masih peduli dan
sayang kepada kita, untuk itu ia memberikan ujian agar kita lebih kuat, lebih bijak, dan
lebih mulia. Allah ingin kita menjadi lebih baik di hadapan-Nya. Setelah itu, bersabarlah
karena sesungguhnya kesabaran akan membuahkan ketenangan jiwa, kekuatan hati, dan
sungguh Allah selalu bersama orang-orang yang sabar. Bersabarlah, karena Allah tidak
akan meninggalkan hamba-Nya yang beriman, justru manusia lah yang seringkali
meninggalkan sang penciptanya.

Apakah yang diperoleh orang-orang yang telah kehilangan Allah dari dalam dirinya? Dan
apakah yang harus dicari oleh orang-orang yang telah menemukan Allah di dalam
dirinya? Sungguh antara yang pertama dan kedua tidak akan pernah sama. Orang kedua
akan mendapatkan segalanya, dan orang pertama akan kehilangan segalanya. **

Wallahualam

*kisah disadur dari buku "Kekuatan Cinta"


**disadur dari buku "La Tahzan!"

Bulan Maret 2006 66


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : AL shahida al_shahida@yahoo.com


Tgl. Email : 09-03-2006

Jihadnya Muslimah
Oleh: Al Shahida

Pengalaman para Muslimah mempertahankan keyakinanannya menutup aurat, adalah


'
perjuangan'yang maha berat. Di bawah ini sebuah kisah pengalaman nyata mereka

Sabtu, 4 Maret 2006

Dalam perjalanan menuju Hackney, London sebelah timur untuk sebuah pertemuan. Dua
sahabatku sibuk membincang masalah jilbab.

"Saya heran.. kenapa siih jilbab tetap hangat dan sangat kontravesial dan masih banyak
yang pro dan kontra antara kita sendiri? Saya tidak heran siih kalau yang kontra adalah
non, yang tak hentinya meributkan soal jilbab, ya engga sis?," kata sister Kosser yang
duduk disebelahku.

"Lah pendapatmu gimana sis?, " balas Nazma yang duduk dibelakang bertanya balik.

"Kamu sendiri sejak kapan pakai jilbab ?"


"Baru Juli lalu tuuh..kami pulang dari Haji bulan April, " jawab Kosser.

"Ohhhh baru tokh...welcome to the club," aku mengucapkan selamat pada Kosser.

"Memang berat banget sih memulainya. Jadi masalahnya memang musti ada pemahaman
dulu, gak bisa dipakasain tuuh, " ujarnya.

"Jadi gimana tuuh mulanya sis?" desak Nazma penasaran.

"Oh cukup panjang ceritanya sis, " jawab Kosser sambil memutar badannya kebelakang.

"Aku juga bingung sendiri padahal aku khan sudah melakukan ibadah haji, aku bener
bener bingung loh, malah perang batin dan stres sendiri. sampai sepertinya aku
mendzalimi diri sendiri," tukasnya lagi.

"Oh begitu..lalu ditempat kerja gimana, ada masalah ?" tanyanya lebih penasaran.

"Tidak sih cuma banyak yang terkesima bahkan ada yang agak sinis. Tapi yang sinis
malah orang kita sendiri... huh dasar. Aku sudah siap ko sis," menegaskan.

Bulan Maret 2006 67


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Sementara aku sibuk mencari nama jalan, kebetulan memang hari sudah cukup gelap.
Percakapan mengenai jilbab kian menghangat dan terus berlangsung sampai rumah yang
kami cari kita kutemui. Kami parkir pas didepan pintu gerbang.

"Ntar diterusin lagi ya sis cerita soal jilbab, menarik sekali tuuh," pintaku.

"OK sis pasti disambung. Ntar ketemuan dong waktu lunch ke kantorku, " ia
mengundangku.

Kami tiba di rumah sister Amina yang cukup lama menanti kedatangan kami.
Amina, Muslimah yang muallaf, campuran antara Scottish dan Carribean menyambut
kedatangan kami. Kami disuguhi minuman teh panas English tea, yaitu teh dicampur
susu segar, lengkap dengan makanan kecil.

Petang itu kami rapat membincang masalah pendataan dan merancang '
data base'bagi
anak anak yatim Indonesia yang akan dipadukan atau dijodohkan dengan para calon
orang tua asuh atau donatur kami.

Rapatpun usai hingga pukul 10 malam, usai itu makanan ala Carribean dihidangkan oleh
Amina beserta suaminya Abdulkarim pengarang dan author the ' The Shadow' . Satu
pekerjaan telah selesai, lalu kami pamit dan pulang.

Seminggu kemudian....

Seperti yang pernah kita janjikan aku akan datang memenuhi undangannya sister Kosser,
tapi kami ganti menjadi sore, jam 5, usai kantor untuk minum kopi. Kutemui di
kantornya yang megah itu..

Sister Kosser asli Pakistan. Sosoknya tinggi semampai, satu satunya Muslimah yang
mengenakan jilbab digedung CityGroups, gedung yang bersebelahan dengan Menara
Canary Warf, Trade Centernya London, pusat perdagangan, perbankan, assuransi, finance
dll-nya.

Kami mencari coffee shop yang masih buka dan sudi melayani kami. mengingat gedung
ini melulu perkantoran maka tak heran rata rata warung kopi, kantin dan restoranpun
mulai menaikkan kursi kursi diatas meja, pertanda warung akan ditutup.

Mulailah Kosser berceloteh tentang asal muasal dia berjilbab.

"Sis.. pernah lihat film dokumentasi tidak mengenai perjalan Haji..?" dia memulai.

Aku mencoba mengingatnya. Ooo.. aku baru sadar kalau dia adalah pemerannya, ternyata
ia seorang selebriti Muslimah.

Bulan Maret 2006 68


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

"Ohh jadi itu kamu sis.. jadi kamu sudah haji dong..?" Kosser mengangguk diiringi
senyum bangga.

"Tapiiiii...aku tertekan sendiri sis, ada perang bathin dalam diriku!" tambahnya lagi.
Sambil menikmati capuccino mulailah Kosser berceloteh;

"Jadi...ceritanya disuatu pagi saat saya bangun tidur, biasanya saya langsung kekamar
mandi ambil wudhu untuk sholat subuh. Kali ini saya duduk lama ditepi tempat tidur.
Merenung. Lalu saya bertanya pada diri sendiri..kalau tiba tiba saya mati gimana..?" itu
yang terbetik dibenak saya.

"Ya Allah! aku menarik napas dalam dan saya sangat ketakutan, sedih dan ngeri..saya
sadar kalau saya belum patuh pada perintahNya. Padahal pada saat saya berhaji saya telah
berjanji untuk berserah diri. Lalu saya kekamar mandi. Saya malah menangis dikamar
mandi, lama sekali setelah itu saya keringkan air mata barulah berwudhu.Saya menarik
napas dalam dan beristighfar", ujarnya, lalu:

"Saya mencoba sholat subuh, memulai takbir tapi koq hati rasanya hancur luluh, saya tak
paham.. akhirnya saya kekamar mandi lagi mengulang whudu, barulah saya bisa sholat
dengan khusu. Selesai sholat kuberdoa dan minta ampun, aku menangis sejadi jadinya.
Maka terjadilah suatu niat dan tekad. Aku mau pake jilbab..that its..!". Kosser
melanjutkan ceritanya.

"Jadi sis..subuh itu saya bertekad untuk mengenakan jilbab, hari itu juga!. Setelah
sarapan saya minta izin sama suami mau ke kedai, saya titip anak anak.." lanjutnya lagi.

"Lalu suami sempat bertanya; "Are you ok?" suami agak curiga, karena mungkin mataku
agak sembab dan wajahku nampak agak lain pula", tambahnya.

"Ye..yeah I am fine..I am ok," sambil saya palingkan muka berusaha menyembunyikan


perasaanku".

Undangan Makan Siang

"Hari itu hari Ahad saya sekeluarga diundang oleh bossku yang Amerika untuk Sunday
dinner, pukul 2 siang. Staff dikantor kami diundang juga. Saya tak fikir panjang dan
langsung pergi kekedai untuk mencari scarf yang akan saya pakai hari itu.. kebetulan
dimana kami tinggal banyak sekali kedai-kedai Muslim".

"Tahu enggak...saya sama sekali enggak bilang sama suami, boro boro minta izin"
tambah Kosser. Aku kagum. Aku terus mendengarkan ceritanya.

"Saya pilih 2 helai scarf yang kusuka, lalu pulang kerumah. Scartf kubiarkan dalam
kantong plastik. Saya bebenah rumah seperti biasanya karena hari itu hari Ahad lalu saya

Bulan Maret 2006 69


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

mengingatkan suami dan anak anak bahwa kita akan pergi kerumah boss agar mereka
bersiap siap. Akhirnya kami berangkat kesana".

"O..oo...what is going on. Are you sure you wear that scarf?" tiba-tiba suamiku bertanya
penuh keheranan ".

"Yeeep. I am positif and I am decided to wear it, " jawabku dan nampak suami
memandangku penuh heran.

Saat Kosser dan keluarga tiba dirumah sang boss, tuan rumah tentu saja sangat
terperangah dengan penampilan Kosser yang lain. Kosser salah tingkah. Seakan semua
orang memberikan perhatian khusus dan semua pandangan terarah padanya.. Atau apakah
itu perasaaan Koser saja. Kosser bisa membaca dari mata mereka namun. Dia tak peduli.

Tuan rumah, sang boss menawarkan minuman kepada mereka sebagaimana layaknya
tradisi Eropa. Tuan rumah atau suami langsung menawarkan dan membuatkan minuman
sebelum tamu duduk. Setelah masing masing mendapatkan minuman berupa minuman
jus, lbarulah mereka mengambil tempat duduk Dengan segera boss menarik Kosser
kedalam ruangan dan:

"What a surprise!...but tell me Kosser..hhhhmmm..." beliau menahan sesaat, Kosser


berdegup, deg-degan, sambil menanti reaksi dan siap dengan pertanyaan.

"I know what you area going to say..." ujar sister Kosser diiringi senyum, sebelum ia
ditanya atau ditegur.

"Just tell me and confirm that you are going to wear this scarf in the office," tanya sang
boss sambil mencoba menangkap pandangan pegawainya..

"Yes I am going to wear it and I confirm this", jawab Kosser tegas.

"I know you have performed your hajj few months ago.Its ok for me as long as I know so
we know what to expec t," sambil kedua tangannya diangkat.

"Well Done! Congratulation! So you decided ! Of course we support you ...and


full...remember that ". Bukan main Kosser merasakan kebahagiaan saat itu.

Akhirnya Kosser memberikan pencerahan tentang jilbab, tentang apa yang terjadi pada
nuraninya dan tidak satu imampun yang memerintahkan dia untuk mengenakan jilbab,
tidak pula suaminya. Sang boss paham dan pengertian itu merupakan support penuh bagi
Kosser.

Kosser bekerja di kawasan Canary Wharf, tepatnya di gedung CityGroup menjabat


sebagai Personal Asisstant (PA) meladeni 12 manager dari berbagai bangsa. Ia telah
bekerja disitu selama 12 tahun.

Bulan Maret 2006 70


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Menara Canary Wharf adalah gedung kebanggaan orang Inggris yang dibangun diatas
dockland (perairan atau bekas pelabuhan) dengan beratapkan bentuk Piramid. Diujung
atap ber-matakan satu yang berkedip kedip selama 24 jam, nonstop. Situsnya bisa diklik
di www.canarywharf.com

Betul saja pada hari pertama Kosser mengenakan jilbab dan pada saat ia menginjakkan
kakinya digedung Citygroups yang maha besar itu, ia merasakan kejanggalan seakan dia
dipelototi oleh orang orang yang berpapasan dengannya.

Reaksi mereka tentu beragam. Dan yang paling menyakitkan adalah pandangan sinis,
kurang menyenangkan datang dari saudara sesama Muslim.

Dia memang satu satunya wanita Muslimah pertama yang mengenakan jilbab digedung
itu.

Kosser selalu bangga dengan jilbabnya dan bangga bahwa ia telah mampu menaklukan
nuraninya yang selalu berperang antara ya dan tidak.

Akhirnya helai kain itu melekat dikepalanya. Dia ingin sekali kalau langkahnya bisa
diikuti oleh para muslimah lainnya, dikantornya yang berada di gedung bergengsi itu,
Canary Warf Tower, semisal dengan Twin Tower di New York tentunya.

Cerita lainnya

Lain dengan cerita Tayyiba dan Aisya Alvi, dua sister yang juga sama sama berasal
Pakistan berprofesi sebagai ‘Barrister’ atau Pengacara.

Tayibba adalah Barrister pertama Muslimah. Dan satu satunya Muslimah pula yang
mengenakan jilbab pula ditempat kerjanya.

Tak terbayangkan saat dia harus menolak mengenakan wig putih panjang hingga bahu
(seragham pengacara di Inggris) dengan melepas jilbabnya. Akhirnya wig tersebut
ditaruh diatas jilbabnya.

Mereka tetap berjuang dan mempertahankan hijab sebagai prinsip dan identitas
kemusliman mereka. Karena mereka tahu hak mereka sebagai warga Inggris yang bahkan
dilindungi oleh undang-undang. Tak ada sedikitpun rasa takut, bahkan ini dianggapnya
sebuah perjuangan.

Demikian dengan brother Aqsa seorang ahli farmasi bekerja di Guy Hospital, London
Bridge. Jilbab buatnya tak ada masalah ditempat ia bekerja. Temannya yang non malah
lebih respect dan selalu bertanya tentang jilbab.

Atau sister Azizah, Advocate atau lawyer sihitam manis turunan Nigeria, anak mantan
diplomat, buatnya berjilbab bukan masalah lagi. Bahkan jilbab merupakan identitas

Bulan Maret 2006 71


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Muslim, kalau kita tidak mengenakannya malah akan dipertanyakan oleh rekan atau
temannya yang non Muslim.

Dulu sebelum Azizah mengenakan jilbab dia selalu dituntut oleh temannya yang bukan
Muslim. "Lho. .. kamu Muslim koq enggak pake jilbab?" tuntut mereka. Akhirnya Aziza
terdorong untuk memulai mengenakan jilbab atau hijab.

Pernah brother Sonwara, seorang asistent Artsitektur asal Bangladesh, diinterview untuk
bekerja sebagai arsitektur, begitu diterima langsung dia ditawari:

"Do you need a room for praying... yes?" tanya si calon boss.

"Yes please... thank you...but I dont need the whole room just that much" sambil
tangannya memberikan isyarat besarnya ruangan yang ia perlukan untuk sholat. Dia tidak
merasakan adanya intimidasi, sikap-sikap yang kurang nyaman atau sikap sikap prejudis
dari kolega dan rekan kerjanya.

Tentu saja, baju yang mereka kenakan disesuaikan dengan suasana perkantoran seperti
rok panjang atau celana panjang dengan jas tiga perempat hingga lutut. Tidak ketat.

Selagi busana itu praktis, tidak membahayakn dirinya, enak serta nyaman pula dikenakan
dan dipandang.......bersambung.

London, 3 Maret 2006

Catatan:
Tulisan ini adalah bagian pertama dari 2 tulisan, tulisan kedua dapat di lihat di
http://hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2859&Itemid=
60

Bulan Maret 2006 72


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : firliana putri firlianaputri@yahoo.com


Tgl. Email : 09-03-2006

Neraka pun 'Diakses' dari Bumi.


Sebagaimana Surga, Neraka juga berada di Bumi. Namun demikian, efek yang terjadi
bukan hanya di langit pertama (Dunia), melainkan sampai ke langit ke tujuh (Akhirat).
Karena itu, Neraka juga digambarkan bertingkat-tingkat, sesuai dengan besar kecilnya
dosa seseorang. Sesuai dengan kemampuan mengakses langit-langit yang lebih tinggi itu.

Beberapa ayat Al Qur' an menegaskan bahwa Neraka memang ' berada'di Bumi. Di
antaranya digambarkan dalam keadaan-keadaan sebagai berikut.:
1. Neraka adalah tempat yang rendah, dan digambarkan sebagai jurang yang banyak
mengandung kobaran api, yang mengandung leburan leburan batu sangat panas
seperti lava pijar gunung-gunung berapi.

QS. At Tahriim (66) : 6 "Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan
keluargamu dari api Neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.”

QS. Al Furqaan (25) : 13


"dan apabila mereka dilemparkan ke tempat yang sempit di Neraka itu dengan
dibelenggu; mereka di sana mengharapkan kebinasaan."

QS. Shaad (38) : 59


"(Dikatakan) : ini adalah suatu rombongan yang masuk berdesak-desak bersama
kamu (ke Neraka)..."

2. Disana juga digambarkan ada oksigen. Sehingga mereka menarik dan mengeluarkan
nafas di dalamnya.

QS. Huud (11) : 106


"Adapun orang-orang yang celaka tempatnya di dalam Neraka, di dalamnya mereka
mengeluarkan dan menarik nafas"

3. Di wilayah Neraka itu terdapat pohon yang tumbuh dan dasarnya, yang disebut
sebagai pohon Zaqqum. Pohon tersebut berduri dan tidak mengenyangkan saat
dimakan.

QS Ad Dukhaan (44) : 43 – 46
"Sesungguhnya pohon zaqqum itu makanan orang yang banyak dosa. Bagaikan
kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat
panas."

4. Mereka juga membutuhkan air. Tapi ternyata airnya sangat panas, mendidih. Namun
demikian ternyata di Neraka juga ada air yang sangat dingin. Dan azab lain yang
serupa itu.

Bulan Maret 2006 73


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

QS. Shaad (38) : 56 – 58


"Neraka jahannam, yang mereka masuk ke dalamnya, maka amat buruklah jahannam
itu sebagai tempat tinggal. Inilah, biarlah mereka merasakannya, air yang sangat
panas dan air yang sangat dingin. Dan azab lain yang serupa itu berbagai macam."

5. Ada angin yang sangat panas, air mendidih dan asap hitam yang tebal.
QS. Al Waqi' ah (56): 42 – 43
"Dalam angin yang amat panas dan air panas yang mendidih. Dan dalam naungan
asap yang hitam.”

6. Mereka tinggal di sana berabad-abad lamanya


QS. An Naba'(78) : 23
"mereka tinggal di dalamnya berabad-abad lamanya"

Begitulah gambaran Neraka, dimana semua bakal terjadi di permukaan Bumi. Di


antaranya disana digambarkan betapa Neraka itu tempat tinggal yang buruk. Bagaikan
jurang yang berisi api, air mendidih, asap hitam yang tebal, dan angin yang sangat panas.

Namun, demikian juga digambarkan bahwa di sana mereka masih bisa bernafas,
meskipun terasa berat. Bahkan mereka juga masih mencari makan dan minum.
Sayangnya, makanan yang tersedia cuma pohon Zaqqum yang berduri dan mendidihkan
isi perut mereka. Sedangkan minumannya, air mendidih atau air yang sangat dingin.
Rupanya, wilayah Neraka adalah wilayah yang sangat ekstrim kondisi alamnya.

Yang menarik, ternyata antara penduduk Surga dan penduduk Neraka bisa melakukan
interaksi atau setidak-tidaknya saling berkomunikasi. Misalnya, ternyata penduduk
Neraka bisa meminta air kepada penduduk Surga.

QS. Al A'
raaf (7) : 50
"Dan penghuni Neraka menyeru penghuni Surga: "limpahkanlah kepada kami sedikit air
atau makanan yang telah dirizkikan Allah kepadamu E Mereka (penghuni Surga)
menjawab: "Sesungguhnya Allah telah mengharamkan keduanya itu atas orang-orang
kafir”

Sebaliknya, penduduk Surga sering membicarakan keadaan orang-orang yang tersiksa di


dalam Neraka itu. Bahkan digambarkan meninjau salah seorang temannya (di dunia)
yang kini masuk Neraka karena kekafirannya.

QS. Ash. Shaffat (37) : 54 – 55


"Berkata pulalah ia : maukah kamu meninjau (temanku itu)? "Maka ia meninjaunya, lalu
dia melihat temannya itu di tengah-tengah Neraka menyala-nyala."

QS. An Naba'(78) : 21 – 23
"Sesungguhnya Neraka jahannam itu ada tempat (untuk) pengintai. Lagi menjadi tempat
kembali bagi orang-orang yang melampaui batas. Mereka tinggal di dalamnya berabad-
abad lamanya.”

Bulan Maret 2006 74


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Dan lebih menarik lagi, ternyata 'wilayah'Surga dan Neraka itu memiliki batas tertentu.
Selain keduanya terpisah, ada lagi satu wilayah di luar Neraka dan di luar Surga.Tempat
itu disebut sebagai Araaf Atau tempat yang tinggi di antara Surga dan Neraka.

Orang-orang yang berada di A' raaf ini adalah orang yang tidak (Atau belum) masuk ke
Surga Atau ke Neraka. Sebab memang masuk ke Surga maupun ke Neraka itu tidak
dalam waktu yang bersamaan. Mereka ' digiring'dalam kelompok-kelompok besar. Ada
yang lebih dulu sampai, ada juga yang lebih akhir.

QS. Al A'raaf (7) : 46


"Dan di antara keduanya (penghuni Surga dan Neraka) ada batas, dan di Atas A'
raaf itu
ada orang-orang yang mengenal masing-masing dari dua golongan itu dengan tanda-
tanda mereka. Dan mereka menyeru penduduk Surga:" Salaamun ' alaikum" Mereka
belum lagi memasukinya, sedang mereka ingin segera (memasukinya).

QS. Al A'
raaf (7) : 47
"Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni Neraka, mereka berkata: "Ya
Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim
itu"

QS. Az Zumar : 71 - 72
"Orang-orang kafir dibawa ke Neraka jahannam berombong-rombongan. Sehingga
apabila mereka sampai ke Neraka itu, dibukakanlah Pintu-pintunya dan berkatalah
kepada mereka penjaga penjaganya”

"Dikatakan kepada mereka, masukilah pintu-pintu Neraka jahannam itu, sedang kamu
kekal di dalamnya. Maka Neraka jahannam itulah seburuk buruk tempat bagi orang-orang
yang menyombongkan diri”

QS. Shaad (38) : 59 – 60


“Dikatakan kepada mereka): "Ini adalah suatu rombongan (pengikut pengikutmu) yang
masuk berdesak-desak bersama kamu (ke Neraka)". (Berkata pemimpin-pemimpin
mereka yang durhaka): "Tiadalah ucapan selamat datang kepada mereka karena
sesungguhnya mereka akan masuk Neraka”. "Pengikut-pengikut mereka menjawab:
"Sebenarnya kamulah. Tiada ucapan selamat datang bagimu, karena kamulah yang
menjerumuskan kami ke dalam azab, maka amat buruklah Jahannam itu sebagai tempat
menetap".

QS. Shaad (38) : 64


"Sebenarnya yang demikian itu pasti terjadi, (yaitu) pertengkaran penghuni Neraka.”

Begitulah kondisi Neraka. Secara fisik digambarkan sebagai tempat yang mengerikan.
Namun, tingkat kengerian itu sebenarnya semakin besar diakibatkan oleh hati mereka
yang telah '
terbuka'untuk bisa mengakses tingkatan langit yang lebih tinggi, tetapi dalam
skala negatif.

Bulan Maret 2006 75


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Alam semesta ini berpasang-pasangan. Ada siang ada malam. Ada Atas ada bawah. Ada
baik ada buruk. Maka, dalam pernahaman.Neraka dan Surga ini, kita juga mengenal hal
seperti itu. Surga adalah pasangan Neraka. Surga melambangkan kondisi positif.
Sedangkan Neraka adalah kondisi negatif. Jika keduanya dipertemukan dalam satu titik,
maka segala eksistensi ini bakal lenyap.

Surga menempati langit positif, sedangkan Neraka di langit negatif. Keduanya bisa
diumpamakan sebagai deret bilangan. yaitu, di bagian kiri adalah deret bilangan negatif
menuju pada tak berhingga. Di sebelah kanannya adalah deret bilangan positif juga
menuju pada tak berhingga. Sedangkan, di tengah antara keduanya adalah bilangan Nol
alias '
kosong'
.

Deret bilangan negatif adalah '


alam Neraka'. Sedangkan deret bilangan positif adalah
'
alam Surga' . Namun secara fisik, mereka tetap berada di permukaan Bumi,
'
terikat Epada wilayah Surga dan Neraka. Secara kejiwaan manusia bisa melihat,
mendengar dan merasakan sekaligus, dengan '
indera'hati terhadap alam negatif dan alam
positif tersebut.

'
Penglihatan'lewat hati inilah yang meningkatkan kualitas Neraka dan kualitas Surga
yang diterima seseorang pada hari Akhir. Sehingga Allah mengatakan, bahwa Neraka itu
akan naik sampai ke hati mereka.

QS. Al Humazah (104) : 5 – 7


"Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? Api Allah yang dinyalakan. Yang sampai ke
hati."

ALAM FANA DAN ALAM BAQA


Secara umum kita mengenal 2 macam alam, yaitu Alam Fana danAlam Baqa. Alam Fana
digambarkan sebagai alam Dunia, yang suatu ketika akan mengalami kehancuran.
Sedangkan Alam Baqa adalah alam yang kekal abadi, tidak akan pernah mengalami
kehancuran lagi.

Pendapat ini berkembang sudah sedemikian lama, sehingga seakan-akan sudah dianggap
sebagai kebenaran dan kenyataan. Akan tetapi dalam hal ini ada beberapa bagian yang
'
janggal'dan kurang bisa dipertanggungjawabkan secara logika ilmiah.

Untuk itu, saya mencoba membahasnya dari dua sisi. Yang pertama dari sisi logika
agama Islam, yang bersumber pada Al Qur'
an. Dan yang kedua, adalah logika ilmiah,
yang bersumber pada pernahaman empiris ilmu Astronomi. lnsya Allah keduanya
akan.memberikan pemahaman yang lebih komprehensif.

(Sebenarnya saya kurang '


senang'menggunakan istilah logika agama dan logika ilmiah,
karena seakan-akan Agama kita tidak ilmiah, dan sebaliknya ilmu-ilmu pengetahuan
tidak agamis. Bagi saya, sebenarnya keduanya adalah satu kesatuan yang
menggambarkan ke-ESA-an Allah. Akan tetapi, karena kebanyakan kita terkutub ke

Bulan Maret 2006 76


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

pemikiran seperti itu, maka saya '


terpaksa, mengikuti pola tersebut. Tetapi Insya Allah
keduanya akan bermuara sama dalam pembahasan ini.)

LOGIKA AGAMA
Ada beberapa logika yang perlu kita kembangkan untuk memahami persoalan Akhirat.
Logika-logika ini kita kembangkan dengan bersumber pada pemikiran Islam sendiri.
Karena itu saya menyebutnya sebagai logika agama. Padahal, sebenarnya Allah tidak
membeda-bedakan cara berpikir dalam memahami eksistensiNya. Dari sudut pandang
mana pun kita berpikir, selama kita jujur untuk mencari Allah, maka kita pasti akan
'
bertemu'denganNya.

Dari sisi penciptaan, kita mengenali bahwa eksistensi ini hanya bisa dikelompokkan ke
dalam dua pihak. Pihak pertama adalah Pencipta alias Khaliq. Dan pihak kedua adalah
Makhluk alias 'yang diciptakan'.

Nah, dalam konteks Alam Akhirat ini kita juga bisa membaginya ke dalam dua ' kutub'
itu. Sebagai Pencipta pastilah Allah adanya. Karena logika agama kita tidak memberikan
alternatif lain dalam memahami masalah penciptaan ini.

Dan kemudian, karena Allah adalah Sang Pencipta, maka ' Alam Akhirat'mau tidak mau
adalah makhluk ciptaan Allah. Ini sebagai konsekuensi bahwa Sang Pencipta hanya satu,
yaitu Allah saja.

Inilah konsep ketauhidan di dalam agama kita. Adalah tidak masuk akal kalau ada dua
Pencipta. Mereka pasti akan ' berebut' ciptaan. Dan sangat boleh jadi akan
'bertengkar Euntuk menonjolkan ciptaan masing-masing. Karena itu, Allah berfirman di
dalam Al Qur'an tentang hal itu.

QS. Anbiyaa'(21) : 22
"Sekiranya ada di langit dan di Bumi Tuhan-Tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu
telah rusak binasa. Maka Maha Suci Allah yang mempunyai Arsy daripada apa yang
mereka sifatkan."

Jadi, menurut logika tauhid kita, hanya Allah saja yang layak menjadi Sang Pencipta.
Selebihnya adalah makhluk. Siapa dan apa sajakah makhluk yang diciptakan Allah itu?
Tentu saja, semuanya. Pokoknya, yang selain Allah.

Manusia ciptaan Allah. Jin dan malaikat juga ciptaan Allah. Setan, Surga dan Neraka pun
ciptaan Allah. Alam dunia dan alam Akhirat, ya ciptaan Allah. Ruang, waktu, sistem nilai
sosial, politik dan seluruh tatanan hukum di alam semesta ini tidak lain adalah ciptaan
Allah.

Nah, karena semua itu ciptaan Allah, maka suatu ketika di zaman dulu, mereka itu pernah
tidak ada. Kemudian diadakan olehNya. Dan karena pernah tidak ada, maka logika
agama mengatakan bahwa suatu ketika kelak, mereka juga akan kembali tidak ada, alias

Bulan Maret 2006 77


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

lenyap. Inilah yang di dalam agama kita dikenal sebagai sifat Fana alias bisa rusak, dan
suatu ketika akan lenyap. Lawannya adalah Baqa alias kekal dan tidak bisa rusak.

Problemnya, adalah ketika kita berbicara tentang Akhirat. Begitu banyaknya ayat Al
Quran menyatakan bahwa kehidupan Akhirat adalah kekal abadi di antaranya adalah
ayat-ayat di bawah ini. Padahal, kita meyakini kalau Akhirat tersebut adalah makhluk.
Dan, sebagai makhluk, pastilah ia fana alias tidak kekal. Yang kekal tidak bisa lain
hanya Allah saja.

QS. Al Baqarah (2) : 25


"Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa
bagi mereka disediakan Surga-Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap
mereka diberi rezki buah-buahan dalam Surga-Surga itu, mereka mengatakan: "Inilah
yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan
untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan Mereka kekal di dalamnya.”

QS. Al Baqarah (2) : 39


"Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni
Neraka; mereka kekal di dalamnya."
QS Ali Imran (3) : 107
"Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat
Allah (Surga); mereka kekal di dalamnya.

QS At Taubah (9) : 100


"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-
orang muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi
mereka Surga-Surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya; mereka kekal di
dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar.

QS. Huud (11) : 23


"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh dan
merendahkan diri kepada Tuhan mereka, mereka itu adalah penghuni-penghuni Surga
mereka kekal di dalamnya."

Dan masih banyak lagi ayat tentang kekekalan Surga, Neraka, Atau Ahirat itu. Tak
kurang dari 110 ayat yang menggambarkan, betapa Akhirat, Surga dan Neraka itu kekal.

Di sinilah muncul kontradiksi. Kenapa Akhirat sebagai makhluk kok dikatakan kekal
abadi. Yang manakah yang salah? Apakah pemahaman kita yang salah Ataukah
informasi tersebut yang keliru.

Dalam hal ini, pasti kita tidak akan mengambil kesimpulan nomor dua. Tidak mungkin
informasi Al Qur' an salah. Jadi, hanya ada satu kemungkinan saja, yaitu pemahaman
kitalah yang keliru atau setidak-tidaknya kurang tepat.

Bulan Maret 2006 78


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Dimanakah kurang tepatnya, padahal secara eksplisit Al Qur'


an jelas-jelas mengatakan
bahwa Akhirat itu kekal selama-lamanya?

Kondisi ini, sebenarnya mirip dengan informasi tentang Kiamat. Ketika Allah
mengatakan bahwa Kiamat itu sudah dekat, maka kita langsung saja mengambil
kesimpulan bahwa yang dimaksud dekat itu pasti tinggal beberapa tahun saja.

Padahal sebagaimana kita ketahui, dan telah kita bahas di depan bahwa sejak zaman
rasulullah sampai sekarang, waktu sudah berjalan hampir 1.500 tahun, tetapi kiamat itu
belum juga terjadi. Maka, dimanakah kesalahan pernahaman kita? Hal ini sudah saya
jelaskan di depan bahwa ternyata ada relativitas waktu yang harus kita perhitungkan
dalam proses penafsiran kita.

Selain, itu agar kita tidak terjebak kepada pemahaman sebagian, Atau parsial, maka
sebaiknya kita jangan menafsirkan ayat-ayat tersebut hanya dari satu atau dua ayat saja.
Sebisa mungkin kumpulkan ayat sebanyak-banyaknya. Sebab, meskipun banyak ayat
mengatakan A, jika ada salah satu ayat lainnya mengatakan B, maka kita harus membuat
pertimbangan yang lain. Dengan demikian, kita bisa membuat penafsiran secara
menyeluruh dan komprehensif. Karena itu, dalam kajian ini saya sengaja mengutip
demikian banyak ayat-ayat Al Qur' an. Tak kurang dari 250 ayat!

Begitulah, ketika kita berbicara tentang pemahaman Akhirat. Marilah kita kumpulkan
ayat -ayat yang terkait sebanyak-banyaknya. Dan ternyata dari sekian banyak ayat
tentang '
kekekalan'Akhirat itu ada yang memberikan '
tanda-tanda'berbeda. Di antaranya
adalah yang terdapat di surat Huud.

QS. Huud (11) : 106 – 108


"Adapun orang-orang yang celaka, maka tempatnya adalah di dalam Neraka, di dalamnya
mereka menarik dan mengeluarkan nafas."

"Mereka kekal di dalamnya selama ada Langit dan Bumi, kecuali jika Tuhanmu
menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap apa yang
Dia kehendaki"

"Ada pun orang-orang yang bahagia tempatnya adalah di dalam Surga, mereka kekal di
dalamnya selama ada Langit dan Bumi, kecuali jika Tuhanmu menghendaki (yang lain),
sebagai karunia yang tiada putus putusnya.”

Ayat di Atas bercerita tentang keadaan penduduk Neraka dan penduduk Surga. Dikatakan
oleh Allah, bahwa mereka itu akan kekal di dalam Surga Atau Neraka, selama ada langit
dan Bumi.

Informasi ini, sungguh sangat menggelitik logika kita. Kenapa demikian? Sebab ternyata
kekekalan Surga dan Neraka itu menurut ayat ini tergantung kepada kondisi lainnya,
yaitu keberadaan langit dan Bumi alias alam semesta.

Bulan Maret 2006 79


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Dengan kata lain, Akhirat itu akan kekal jika langit dan Bumi Atau alam semesta ini juga
kekal. Sehingga, kalau suatu ketika alam semesta ini mengalami kehancuran, maka alam
Akhirat juga bakal mengalami hal yang sama, kehancuran.

Tentu, hal ini membuat kita agak shock. Sebab ini telah '
menggoyang Eapa yang sudah
kita pahami selama ini. Bahwa yang namanya Akhirat itu adalah alam baka. Alam yang
kekal abadi, dan tidak akan pernah mengalami kiamat lagi. Dan itu telah dikatakan
berulang-ulang di dalam Al Qur'an.

Akan tetapi, apakah kita tidak percaya kepada firman Allah di Atas, bahwa Surga dan
Neraka itu kekalnya adalah sekekal langit dan Bumi? Tentu saja, kita juga nggak berani
untuk tidak percaya, sebab kalimat-kalimat di Atas demikian gamblangnya : Khaalidiina
fiiha maadaamatis samaawati wal ardhi... (kekal di dalamnya selama ada langit dan
Bumi... )

Alam semesta ini -menurut perhitungan astronomi- memang tidak kekal. Sebagaimana
saya ceritakan di bagian depan, alam semesta ini dulu pernah tidak ada, dan suatu ketika
bakal tidak ada tagi. Meskipun, hal itu akan terjadi dalam kurun waktu yang masih sangat
sangat lama, sekitar 18 miliar tahun lagi.

Justru di sinilah kunci pemahamannya. Pertama, bahwa Akhirat tersebut sesungguhnya


memang tidak kekal. Akan tetapi, ketidak kekalan itu bukan berarti '
meringankan'arti
dari informasi-informasi sebelumnya yang mengatakan: Khaalidiina fiiha... (kekal di
dalamnya”. Dan di ayat yang lainnya lagi seringkali ditambahkan kata '
abada” (abadi,
selama-lamanya). Miliaran tahun!

Karena Kekal yang dimaksudkan tersebut memang bukan kekal yang tidak berbatas.
Akhirat adalah makhluk. Karena itu ia pasti memiliki awal dan memiliki akhir.

Dan, yang kedua, sesuai dengan pembahasan di depan, bahwa Alam Akhirat memang
berada di dalam alam semesta. Bukan di luar alam semesta. Karena itu, ia bergantung
sepenuhnya kepada keberadaaan alam semesta itu sendiri.

Langit yang ketujuh, dimana alam Akhirat berada, adalah suatu alam yang satu paket
dengan alam semesta. Langit Dunianya ada di langit yang pertama, sedangkan Alam
Akhiratnya berada di langit ke tujuh.

Seluruh eksistensi ciptaan Allah yang diceritakan di dalam Al Qur' an adalah eksistensi di
dalam alam semesta tersebut. Tinggal pilih langit pertama, atau kedua, atau ketiga dan
seterusnya sampai ke tujuh. Sehingga, dalam perjalanan Isra'dan Mi' raj, Rasulullah saw,
melihat Surga dan malaikat Jibril itu di langit yang ke tujuh. Itulah langit yang tertinggi.
Dan di sanalah letak alam Akhirat.

Jadi, sangatlah jelas sekarang, alam Akhirat berada di langit ke tujuh. Dan, langit ke tujuh
itu berada di dalam alam semesta. Dan, alam semesta itu suatu ketika akan mengalami
kehancurannya.

Bulan Maret 2006 80


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Maka, menjadi logis bahwa Akhirat yaitu Surga dan Neraka keberadaannya bergantung
pada keberadaan alam semesta. Jika alam semestanya, lenyap, maka lenyap pulalah alam
Akhirat tersebut. Tentu saja, berikut Surga dan Nerakanya. Itulah informasi yang
terkandung di dalam QS. Huud (11) : 106 :108)

Kesimpulan tersebut menjadi lebih mantap, kalau kita menggunakan logika ketiga. Saya
khawatir, di kalangan kita ada, yang berpendapat bahwa Alam Akhirat itu ' ada terus'
bersama Allah. Artinya, jangan-jangan kita berpikir bahwa Allah itu berada di dalam
Alam Akhirat.

Kesan ini saya tangkap dari berbagai kalangan, disebabkan oleh pemahaman yang
parsial. Misalnya, ada kesan bahwa Allah itu '
hanya bisa'kita temui di Akhirat nanti.
Saya juga khawatir, pengertian semacam itu dipengaruhi oleh konsep agama lain yang
mengatakan bahwa Allah itu berada di dalam Surga. Dan Surga itu berada di alam
Akhirat.

Sehingga tanpa kita sadari kita terpengaruh, dan menganggap bahwa Allah swt itu
bertempat tinggal di dalam Akhirat. Bahkan tinggal di Surga. Dan sebagian lagi, juga
berpendapat mirip itu, dengan mengatakan '
Arsy Allah'itu juga terdapat di alam Akhirat.

Ini sungguh sebuah pemahaman yang keliru. Dan berakibat fatal terhadap persepsi kita
kepada Akhirat. Kita memandang alam Akhirat itu lantas identik dengan keberadaan
Allah. Padahal, sama sekali tidak! ALLAH TIDAK BERADA DI ALAM AKHIRAT.
Apalagi di dalam Surga. Sungguh Surga dan alam Akhirat terlalu kecil untuk '
mewadahi'
eksistensi DZAT Nya.

Salah persepsi tentang Allah dan Alam Akhirat inilah yang kemudian membuat kita
menganggap bahwa alam Akhirat itu kekal adanya. '
jika tidak kekal dan Surganya juga
lenyap nanti Allah bertempat tinggal dimana?!! "Begitulah kira-kira pikiran kita.
Sungguh, ini sangat konyol”

Allah tidak berada di Surga Atau pun alam Akhirat. Demikian besarnya Dzat Allah itu,
sehingga justru Surga, Neraka, dan alam Akhirat itulah yang terdapat di dalam Allah.

Kalau kita masih juga ragu untuk mengatakan bahwa alam Akhirat itu tidak kekal. Atau
dengan kata lain, masih juga berpendapat bahwa Akhirat adalah kekal adanya, maka
marilah kita melakukan test terakhir, yaitu menguji pendapat tersebut dengan pertanyaan
berikut ini : kekal manakah Alam Akhirat dengan Allah?

Pertanyaan tersebut ' memaksa'kita untuk memilih salah satu. Ini konsekuen dengan
pembahasan kita sebelumnya, bahwa Allah bukanlah Akhirat, dan Akhirat bukanlah
Allah. Allah adalah Sang Pencipta, sedangkan Akhirat adalah yang diciptakan. Karena
itu, tidak bisa ada kedua-duanya selama-lamanya.

Maka, jawaban kita cuma satu, yaitu : Pastilah Allah lebih Kekal. Jawaban tersebut
memberikan kesimpulan yang tuntas. Seberapa pun hebatnya Alam Akhirat. Dan

Bulan Maret 2006 81


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

seberapa pun lamanya kehidupan Akhirat, suatu ketika ia akan berakhir juga. Kapankah
itu? Nah, disinilah logika-logika ilmu pengetahuan yang bersifat empiris berperan untuk
mengkaji dalam melakukan rekonstruksi lebih lanjut ...

LOGIKA SAINS
Sebagaimana logika agama, logika ilmiah juga berkesimpulan bahwa alam semesta ini
bakal lenyap. Ada dua hal yang menyebabkan lenyapnya alam semesta. Yang pertama
adalah bertemunya ' langit positif'dan '
langit negatif'
. Sedangkan yang kedua, adalah
'menciutnya'alam semesta setelah mengalami kondisi berkembang selama 15 miliar
tahun, sehingga lenyap di pusat alam semesta.

Telah saya singgung di depan, bahwa alam semesta ini memiliki pasangan- pasangan.
Dan Allah menciptakan eksistensi langit juga secara berpasangan. Secara umum,
dikatakan bahwa alam terbentuk dari materi dan energi.

Materi bisa berubah menjadi energi, dan energi bisa berubah menjadi materi,
sebagaimana telah dirumuskan oleh Einstein. Sehingga seakan-akan materi adalah
pasangan energi. Sesungguhnya tidak demikian. Materi bukanlah pasangan energi,
meskipun keduanya bisa saling berubah.

Energi memiliki pasangannya sendiri, yaitu energi positif dan energi negatif. Yang
satunya diserap oleh struktur alam, sedangkan yang lainnya dipancarkan. Sedangkan
materi, memiliki pasangan yang disebut antimateri.

Energi positif jika dipertemukan dengan energi negatif akan menjadi nol. Demikian pula,
materi jika dipertemukan dengan antimaterinya akan menjadi nol. Jadi yang disebut
pasangan adalah jika keduanya dipertemukan akan menjadi nol atau ' setimbang'
. Seperti
Atas Bawah, Siang Malam, Kiri Kanan, Dulu dan Masa depan, dan lain sebagainya.

Maka Surga dan Neraka adalah sebuah pasangan. Satunya berada di langit positif dan
lainnya berada di langit negatif. Surga memancarkan energi, sedangkan Neraka menyerap
energi. Surga berada di alam 'materi'dan Neraka berada di alam 'anti materi'

Karena itu, Kebahagian Surga selalu digambarkan sebagai kehidupan yang ' penuh
pemberian'. Berupa apa saja yang menyebabkan rasa bahagia dalam kehidupan kita di
alam Akhirat. Apa saja yang kita inginkan, di sana tersedia.

Sebaliknya, Neraka digambarkan sebagai kehidupan yang penuh kesengsaraan dan


'
memakan' energi. Demikian banyak siksaan yang mengerikan. Dan semuanya
'
menghabiskan'energi.

Kenapa, bisa demikian? Ternyata ini ada kaitannya dengan aktivitas kita selama di dunia.
Jika kita berbuat baik, maka kita terus memancarkan energi positif selama di dunia.
Memang berat, karena kita harus menghasilkan energi positif terus-menerus. Akan tetapi
ini, ternyata menyebabkan terakumulasinya energi positif di langit positif yang menjadi
wilayah Surga.

Bulan Maret 2006 82


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Dan pada saat hidup di alam Akhirat nanti, energi positif itu memancar untuk kita.
Kenapa? Sebab hukum alam telah berjalan terbalik. Jika di dunia kita banyak memberi,
maka di Akhirat nanti kita akan banyak menerima.

Sebaliknya, kalau di dunia kita banyak menyerap energi positif alias menghasilkan energi
negatif. Maka, pada saat di Akhirat nanti kita bakal banyak ' menyerap'energi negatif
berupa 'siksaan-siksaan'
, yang setimpal dengan energi dosanya.

Itulah yang terjadi pada saat kita di Neraka. Bayangkan, selama di dunia. kita banyak
'mengambil'hak (menyerap energi) orang lain : berupa harta, kekuasaan, seksualitas, dan
lain sebagainya. Maka, ketika alam berjalan terbalik (di Neraka Akhirat) kita harus
mengembalikan energi itu secara berlipat ganda

Itulah yang. digambarkan oleh Allah di dalam Neraka orang yang banyak dosanya harus
dibakar habis-habisan. Kenapa? Supaya dia memperoleh energi positif, untuk
melunturkan energi negatif yang 'ngendon'di dalam dirinya, baik secara fisik maupun
secara kejiwaan.

Semakin besar dosa-dosanya, maka semakin besar pula energi negatifnya. Sehingga dia
membutuhkan energi dari api Neraka yang semakin besar, untuk menetralkannya. Maka
adalah benar adanya ketika Allah mengatakan bahwa dosa-dosa yang kita perbuat selama
di dunia ini sebenarnya adalah beban bagi kita ketika berada di Akhirat.

QS. Thahaa (20) : 101


"mereka kekal di dalam keadaan itu. Dan amat buruklah dosa itu sebagai beban bagi
mereka di hari kiamat "

QS. Al Ankabuut (29) : 13


"Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban (dosa) mereka, dan beban-beban (dosa
yang lain) di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan
ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.”

Nah, beban itu harus ' dilepaskan'satu per satu, selama di Neraka tersebut. Hal itu
berlangsung sampai dengan lunturnya dosa-dosa. yang telah di perbuatnya. Maka suatu
ketika dosa-dosa, itu akan menjadi Nol, seiring usia Akhirat. Akan tetapi mereka tidak
akan pernah bisa keluar dari Neraka itu. Seperti difirmankan Allah di bawah ini.

QS. Al Infithaar (82) : 16


"Dan mereka sekali-kali tidak dapat keluar dari Neraka itu.”

Sebaliknya orang-orang yang di Surga, mendapatkan balasan energi positif terus-


menerus. Jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan dengan apa yang diperbuatnya selama di
dunia. Itu disebabkan oleh efek 'bunga berganda'yang dimiliki alam semesta. Sampai
kapankah? Sampai energi positif yang dihasilkannya sebagai 'pahala'menjadi Nol., Dan
mereka juga tidak akan dikeluarkan dari Surga itu.

Bulan Maret 2006 83


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

QS. Al Hijr (15) : 48


"Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan
daripadanya.”

Jadi, orang yang berada di Neraka akan selamanya di Neraka. Sedangkan yang di Surga
akan selamanya di Surga. Tidak ada satu ayat pun yang mengatakan bahwa orang yang di
Neraka, suatu ketika bisa pindah ke Surga ke jika dosa-dosanya sudah habis. Pemahaman
ini agaknya cuma berupa ' harapan'semata. Allah mengatakan bahwa mereka akan kekal
selama-lamanya, baik yang di Surga maupun yang di Neraka. Sampai dosa dan pahala
mereka menjadi nol,

Kapankah pahala dan dosa mereka itu menjadi nol' ? Ketika.alam semesta sudah tidak
memiliki selisih energi lagi. Dalam konteks ini, artinya, Langit Positif (Surga) dan Langit
Negatif (Neraka) telah bertemu di satu titik. lbarat deret bilangan, angka-angka positif
maupun negatifnya telah ditarik bersatu menuju pusatnya : titik Nol.

Itulah saat-saat kita semua kembali kepada '


Ketiadaan Mutlak'
. Atau sebaliknya, menjadi
'Keber-Ada-an Mutlak' . Pada waktu itu, segala urusan telah kembali kepada
KehendakNya semata, seperti firmanNya di QS. 11: 106 - 108. (khaalidiina fiiha
maadaamatis samaawati wal ardhi illa bimaasyaa”

Tetapi dalam logika Sains, berapa lamakah kehidupan Akhirat bakal berlangsung?
Akhirat akan berlangsung selama langit dan Bumi masih ada! Akan tetapi, apakah alam
semesta akan ada terus? Tidak, karena pada periode Akhirat itu alam semesta sedang
bergerak menciut menuju pusatnya!

Maka Allah mengatakan, pada waktu itu Dia menggulung langit Atau alam semesta ini
seperti menggulung lembaran-lembaran kertas menuju kejadian semula. Artinya, bertitik
tolak dari tempat yang sama, dulu Allah menggelar lembaran-lembaran itu, dan kini
menggulungnya kembali menuju titik yang sama pula.

QS. Anbiyaa’(21) : 104


"yaitu pada hari Kami menggulung langit bagaikan menggulung lembaran-lembaran
kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami akan
mengulangnya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kamilah yang
akan melaksanakan."

Berapa lamakah proses penggulungan langit itu terjadi? Diperkirakan sekitar 15 miliar
tahun, yaitu selama periode Akhirat. Logika yang dipakai adalah : jika alam semesta
berkembang dari kondisi awal (Big Bang) sampai berhenti membutuhkan waktu 15 miliar
tahun, maka waktu yang diperlukan untuk menciut dari kondisi berhenti menuju titik
awal juga selama 15 miliar tahun.

Sungguh sebuah periode yang bukan main lamanya. Karena itu, sangat masuk akal kalau
Allah sangat sering menggunakan kata ' Kekal' dan 'Abadi' untuk menggambarkan
lamanya periode Akhirat itu. Kalau dibandingkan dengan kehidupan manusia yang cuma

Bulan Maret 2006 84


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

puluhan tahun di dunia, memanglah kehidupan Akhirat yang miliaran tahun itu bagaikan
sebuah kehidupan yang Kekal dan Abadi.

Tapi toh demikian, Allah terus menggulung alam Semesta, bergerak menuju pusatnya.
'
Ruang'dan ' Waktu'terus mengecil, mengecil, dan mengecil. Sehingga pada suatu saat
nanti, sekitar 18 miliar tahun dari sekarang, alam semesta ini akan lenyap kembali seperti
awal mulanya. Yang Ada hanya Allah, Sang Maha Perkasa Sumber Segala Kedamaian
di Alam Semesta ...

QS. Al Qashash (28) : 88


"Janganlah kamu sembah disamping Allah, Tuhan apa pun yang lain. Tidak ada Tuhan
melainkan Dia. Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali WajahNya (saja). Baginyalah
segala penentuan, dan hanya kepadaNya lah kamu dikembalikan."

wallaahu a'
lam bishshawab

Bulan Maret 2006 85


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Mansyur Alkatiri mansyur.alkatiri@cbn.net.id


Tgl. Email : 13-03-2006

'AIDH AL-QARNI: KUNCI SURGA ITU MILIK ALLAH,


BUKAN DI TANGAN MANUSIA

Kunci surga itu milik Allah, bukan milik manusia manapun. Jadi kita tidak perlu pusing
atau khawatir. Memang kalau kunci surga itu berada di tangan salah seorang manusia
maka mungkin dia hanya mengizinkan jamaah atau kelompoknya saja untuk masuk ke
dalam sorga.

Demikian dikatakan oleh ulama muda kondang Arab Saudi, Dr. ' Aidh Abdullah al-Qarni,
dalam sebuah acara silaturahmi dengan sebagian aktifis dakwah di Hotel Sofyan (Cikini),
Ahad, 5 Maret 2006, yang diselenggarakan penerbit buku Pustaka Al-Kautsar dan Qishti
Press. Diantara yang hadir nampak Syeikh Ibrahim (direktur LIPIA), Syekh Muhammad
Kholaf, Ustadz Abdullah Jaidi (Ketua Majelis Dakwah PP Al-Irsyad Al-Islamiyyah), dan
Ustadz Abdullah Baharmuz yang juga memandu acara ini. Sebagai penerjemah adalah
Muhammad Ihsan dari Pustaka Alkautsar.

Syeikh Al-Qarni berkunjung ke Jakarta dalam rangkaian acara Jakarta Islamic Bookfair.
Beliau didatangkan khusus oleh penerbit Qishti Press, yang menerbitkan buku super best
seller karyanya "LA TAHZAN" dan "Menjadi Wanita Paling Bahagia." Selain bertemu
dengan para pembaca nya di Islamic Bookfair, Syeikh Al-Qarni juga menyempatkan diri
bersilaturahmi dengan umat Islam di beberapa masjid di ibukota.

Syeikh Al Qarni sangat prihatin dengan berkembangnya budaya menghujat dan mencaci
maki ulama dan gerakan Islam saat ini, yang dilakukan sementara kalangan. Bahkan
dirinya juga sering menjadi korban celaan dan fitnah seperti itu di negaranya, antara lain
dituduh sebagai khawarij dan murji'ah.

"Kenapa kita tidak sibuk memperbaiki diri kita sendiri, dan baru kemudian berusaha
memperbaiki orang lain? Kenapa kita sibuk mengumpulkan kesalahan-kesalahan para
du'
at (da'
i) lalu kemudian mengekspos nya di berbagai media, ceramah, dan buku?
Padahal Rasulullah saw. dalam sebuah hadits hasan mengatakan, "Beruntunglah orang
yang menyibukkan diri dengan mengetahui dan memperbaiki aib-aibnya sendiri."

Sahabat Abu Darda ra. juga pernah mengatakan: "Kalian menghisab orang lain seolah-
olah kalian adalah para Tuhan! Padahal kalian adalah hamba-hamba dan manusia biasa."

Masalah ini cukup mendominasi presentasi Syeikh Al-Qarni, terutama dalam jawaban
beliau saat tanya jawab. Selain soal diatas, Syekh al-Qarni juga secara singkat berbicara
tentang isu karikatur Rasulullah saw., bom syahid, terorisme, dan adab menasehati
penguasa.

Dalam presentasinya, Syeikh Al Qarni secara garis besar menyampaikan 3 (tiga) amanat:

Bulan Maret 2006 86


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

"Pertama: Kita memiliki kewajiban untuk memberi pemahaman yang benar kepada
manusia tentang agama Islam. Di tengah jumlah penduduk yang 210 juta jumlahnya di
Indonesia ini, kami lihat masih begitu banyak kejahilan dan ketidakpahaman terhadap
Islam. Ditambah lagi Islam disini telah banyak mengalami pengaburan. Karena itu kita
punya kewajiban untuk memberi pemahaman Islam yang benar kepada mereka.

Kedua: Jangan sampai kita disibukkan dengan saling bantah satu sama lain, saling
menyerang satu jamaah dengan jamaah yang lain, karena itu akan menyebabkan kita
terhalangi untuk menyampaikan risalah Al-Islam yang sesungguhnya, yang diturunkan
untuk seluruh umat manusia di bumi ini. Mengapa kita menghabiskan usia dan waktu kita
dengan usaha-usaha saling menjatuhkan satu sama lain, padahal dunia sedang menunggu
kita menyampaikan risalah Islam yang sesungguhnya.

Syeikh Abdul Aziz bin Baz sendiri sudah memberikan nasihat dan fatwa bagi kita agar
tidak menyibukkan diri kita dengan menyingkap-nyingkap aib saudara sesama kaum
muslimin. Beliau menasihatkan kita untuk membuat manusia mencintai Islam ini dengan
cara mengindarkan diri dari kebiasaan-kebiasaan semacam itu.

Ketiga: Kita harus mewujudkan persatuan kaum muslimin, karena kita sesungguhnya
adalah umat yang satu. Kenapa umat muslimin yang ada di Jakarta tidak bisa bersatu
dengan kaum muslimin yang ada di Mauritania? Padahal sekarang orang-orang kafir,
musuh-musuh Allah SWT sedang bersatu untuk menjatuhkan kaum muslimin. Saya
pernah mengunjungi Amerika dan saya lihat bahwa sesungguhnya dalam diri mereka itu
berpecah-belah, tapi saat memerangi Islam mereka bersatu padu."

TRANSKRIP SELENGKAPNYA Ceramah dan Tanya Jawab '


Aidh al-Qarni, silakan
baca di: www.alirsyad.org

Bulan Maret 2006 87


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : abuluthfi ar-rasyid abuluthfia@yahoo.co.id


Tgl. Email : 13-03-2006

3 Poin Yang Perlu Direnungkan


Sumber : http://www.jkmhal.com/main.php?sec==content&cat==8&id=#23

“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah kemuliaan itu semuanya.
Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya.
Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras, dan
rencana jahat mereka akan hancur” (QS. Al-Fathir (35): 10)

Ada tiga poin yang perlu kita renungkan dalam ayat diatas itu. PERTAMA, “Barangsiapa
yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah kemuliaan itu semuanya”. Tapi, pada
umumnya kita berpikir bahwa kemuliaan dan penghormatan diperoleh dengan memiliki
uang yang banyak. atau memiliki perhiasan yang banyak, atau memiliki perusahaan atau
gedung-gedung yang besar, atau memiliki tanah yang luas dan lain sebagainya. Kita juga
mengira bahwa kemuliaan juga bisa diperoleh dengan menjadi seorang pejabat, presiden,
perdana menteri atau jenderal. Dan, pada dasarnya manusia itu, ingin selalu dihormati
atau dimuliakan. Coba kita perhatikan ketika kita lewat ke sekumpulan orang yang lagi
nongkrong dengan tidak mengucapkan “permisi, atau punten (sunda)”. Maka orang yang
lagi nongkrong itu akan tersinggung dan marah kepada kita, karena dianggapnya kita
tidak sopan dan tidak hormat.

Oleh karena itu, seharusnya kita mencari kemuliaan atau penghormatan yang akan
menyertai kita selamanya yang abadi dan tanpa akhir. Dengan beribadah dan
mengembalikan segalanya kepada Allah sebagai rasa syukur kita kepada-Nya atas segala
nikmat yang telah diberikan kepada kita, berupa iman, ilmu, jabatan, kekayaan atau apa
saja nikmat yang Allah berikan kepada kita. Sebab penghormatan, kemuliaan atau pujian,
dari makhluk, itu merupakan jaring-jaring setan untuk menjerat kita sehingga kita
terjerumus kedalam kesombongan, ketakaburan dan kemaksiatan.

Syekh Ahmad Ataillah berkata bahwa, “Orang yang menghormatimu, sebenarnya ia


hanya menghormati keindahan yang ditutupi oleh Allah. Padahal yang wajib dipuji
adalah untuk Zat yang menutupi kamu, bukan pada orang yang memuji dan berterima
kasih padamu.”

“Barangsiapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah kemuliaan itu semuanya”
(QS. Al-Fathir (35): 10)

“Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam (QS. Al-Fatihah (1): 2)

Jadi, kenikmatan berupa penghormatan, kemuliaan dan pujian yang sesungguhnya


berasal dari Allah SWT., dan hati kita diciptakan untuk berkah-Nya yang tanpa akhir.
Itulah yang seharusnya kita kejar, yaitu kenikmatan Allah yang tiada berakhir.

Bulan Maret 2006 88


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

KEDUA adalah, “Kepada-Nyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang
saleh dinaikkan-Nya Maksudnya adalah perkataan yang baik dan amal yang saleh itu
dinaikkan untuk diterima dan diberi-Nya balasan berupa pahala dari Allah SWT. Dan
sekecil apapun kebaikan yang kita kerjakan karena Allah, maka akan ada balasannya dari
Allah SWT., berupa pahala. Sebagaimana firman-Nya,

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya” (QS. Al-Zalzalah (99): 7)

Dan yang KETIGA, adalah “Orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka
azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur”. Ini adalah jaminan dari Allah
SWT., bahwa setiap rencana jahat dari kaum kafir yang akan menghancurkan umat Islam
akan sia-sia. Malahan akan berbalik, menjadi keuntungan bagi umat Islam itu sendiri.
Seperti berita akhir-akhir ini, yang memojokan umat Islam, Nabinya di lecehkan dan lain
sebagainya. Akibat dari itu semua adalah membuat orang-orang yang tidak tahu ajaran
Islam penasaran, dan mulai mencari-cari jawabannya tentang ajaran Islam itu sendiri, dan
akhirnya mereka yang penasaran itu pada masuk Islam. Maka, populasi umat Islam di
Amerika Serikat dan Eropa bertambah pesat. Dan banyak lagi bukti-bukti dari rencana-
rencana jahat mereka menjadi hancur berantakan. Maka, sebagai konsekuensi dari
rencana jahat mereka adalah azab dari Allah SWT. Seperti yang difirmankan Allah SWT
dalam Al-Qur’an surat Al-Zalzalah (99) ayat ke 8 yang artinya,

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan
melihat (balasan)nya pula

Wallahu a’lam
edie@jkmhal.com

Bulan Maret 2006 89


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : suryati y4t12002@yahoo.com


Tgl. Email : 13-03-2006

Mawas Diri
Oleh : Ety Setianingsih

Di sepanjang zaman, kemiskinan menjadi momok bagi manusia. Karena, ketiadaan


materi identik dengan kesusahan dan kehinaan. Karena itu pula, dari dulu hingga kini,
manusia berlomba memburu materi untuk membunuh kemiskinan. Hal itu manusiawi
karena kecintaan kepada materi adalah fitrah manusia.

''
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan pada apa-apa yang diingini, yaitu
wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah
tempat kembali yang baik.''(QS Ali-Imran: 14). Harta atau materi memang hal yang tak
dapat dipisahkan dalam kehidupan kita. Tapi, jelas tersurat di akhir ayat di atas bahwa
harta bukanlah segalanya. Semua itu hanya untuk kesenangan dunia yang tak akan
dibawa saat kembali ke haribaan-Nya.

Karena itu janganlah sampai kesibukan mencari harta benda membuat kita lalai untuk
beribadah kepada-Nya. Dalam Alquran diceritakan seorang ahli ibadah yang karena
kepentingan-kepentingan materi akhirnya tidak taat lagi kepada Allah SWT. ' 'Dan
bacakanlah kepada mereka berita orang yang telah Kami berikan kepadanya ayat-ayat
Kami (pengetahuan tentang isi Al-Kitab), kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat
itu, lalu dia diikuti setan (sampai tergoda), maka jadilah dia termasuk orang-orang yang
sesat.''(QS Al- A' raf: 175).

Becermin dari ayat di atas, kita saksikan banyak orang yang ketika miskin sangat rajin
beribadah kepada Allah SWT. Tetapi, setelah kaya mereka meninggalkan ibadah karena
terlalu sibuk dengan kekayaannya. Inilah tanda-tanda orang yang lupa diri yang sering
berujung dengan kesombongan dan takabur, sifat yang dibenci Allah SWT. Qarun adalah
contoh konkret akan sifat orang kaya yang lupa diri itu.

Seperti tertera di surat Al-Qashash ayat 76 sampai 82, Qarun yang sombong mengatakan
bahwa harta benda yang dimilikinya adalah hasil pengetahuannya sendiri. Akhirnya
Allah SWT membenamkannya ke dalam bumi bersama harta bendanya. Jadilah Qarun
orang yang merugi. Jangan sampai kita tersesat seperti Qarun. Untuk itu kita harus
mawas diri. Dengan mawas diri, kita tidak akan sombong bila dikaruniai banyak harta.
Sebaliknya tidak akan terlampau sedih bila diuji dengan kemiskinan.

Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa. Dan memang hanya orang bertakwa yang akan
selamat dari dunia sampai akhirat. '
'
Itulah kampung akhirat, Kami adakan untuk orang-
orang yang tidak sombong di muka bumi dan tiada membuat bencana. Akibat (yang
baik), untuk orang-orang yang takwa.''(QS Al-Qashash: 83).

Republika : Jumat, 10 Maret 2006

Bulan Maret 2006 90


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : wendra_tiarno wendra_tiarno@yahoo.com


Tgl. Email : 13-03-2006

Pencarian 'Kebenaran' dari Ghazali hingga Sardar


Ismail F. Alatas

Tema pencarian adalah sebuah tema yang sering kita dengar dalam khazanah
tradisi intelektual Islam. Banyak sekali kisah yang menceritakan seorang yang pergi
meninggalkan kampung halamannya guna mencari penghilang dahaga keresahan maupun
kebimbangannya. Ada yang hanya duduk termenung seraya memikirkan alam semesta
dari tempat kediamannya, seperti halnya Nabi Ibrahim as. yang duduk menatap bulan,
bintang dan matahari dalam proses mencari Tuhan. Ada yang, seperti sahabat Salman al-
Farisi, meninggalkan kampung halamannya nun jauh di Persia dan berkelana ke pusat-
pusat agama di Timur Dekat, hingga pada akhirnya sampai di Madinah dan bertemu
dengan Rosul saw. Ada juga, seperti sang sufi besar Ibrahim bin Adham, yang pada
awalnya adalah seorang pangeran dari negeri Balkh, kemudian meninggalkan segala
kemewahan duniawi untuk menjadi seorang sufi yang berkelana di hutan dan padang
pasir. Varian-varian kisah diatas mempunyai artian dasar yang sama: seseorang yang
tidak merasakan kepuasan dengan rutinitas hidupnya serta tidak lagi mempercayai
pondasi-pondasi kebenaran yang telah dibangun didalam dirinya, sehingga ia merasa
perlu untuk meninggalkan semuanya dan mencari obat kebimbangannya. Ia ingin
menghilangkan segala keresahan dan tanda tanya yang masih menghantuinya. Ia ingin
menemukan ' Kebenaran yang hakiki' . Ia ingin merasakan kebahagiaan...
Mungkin, pencari par excellence yang namanya termashur dalam sejarah
peradaban Islam, tidak lain adalah al-Imam al-Ghazali. Dalam autobiography spiritualnya
yang berjudul al-Munqidh min adz-Dzolal , al-Ghazali menceritakan perjalanan hidupnya
yang diwarnai dengan semangat pencarian. Sedari kecil, al-Ghazali telah dilatih untuk
menjadi seorang ahli fiqh (faqih) dan telah mengenyam pendidikan dalam berbagai
macam ilmu dari guru besarnya, al-Imam al-Juwayni di kota Naishapur (dikawasan Iran).
Setelah menyelesaikan studinya, al-Ghazali yang masih sangat muda telah menampakkan
kejeniusan yang begitu luar biasa serta mengarang beberapa buku yang sangat dalam
sehingga ia diangkat oleh Perdana Menteri Seljuk, Nidzham al-Mulk, untuk menjadi
profesor dalam ilmu fiqh Syafei di universitas Nidzamiyyah di kota Baghdad. Disitulah,
al-Ghazali mengajar selama 25 tahun dan merasakan ketenaran, kemewahan, kekayaan
dan kemuliaan. Namun al-Ghazali sering dirundung kesedihan. Ia sering merasakan
kebimbangan. Kehidupan yang begitu mewah dan menjanjikan tidak membahagiakannya.
Ia selalu mempertanyakan keberagamaannya. Ia telah dipandang sebagai seorang ahli
fiqh yang mashur sehingga mendapatkan kemewahan. Namun, apakah inilah tujuan hidup
seorang Muslim? Bagaimanakah kehidupan keberagamaan yang semestinya?
Bagaimanakah seharusnya seorang Muslim memfokuskan pikirannya? Al-Ghazali
mengalami krisis autentisitas keberagamaan...dan ia mulai mencari....
Selama beberapa tahun, al-Ghazali mulai mencari kebenaran agama dalam
beberapa disiplin ilmu yang mashur kala itu baik melalu ilmu kalam (teologi rasional),
filsafat, maupun paham Bathini dari kelompok Syi' ah Isma'iliyyah. Namun, setelah setiap
disiplin ilmu itu didalaminya, al-Ghazali tetap dapat melihat kelemahan-kelemahan yang
ada didalamnya. Sehingga, di suatu pagi, ia mengepak baju-bajunya dan meninggalkan

Bulan Maret 2006 91


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Baghdad beserta segala kemewahan, posisi dan kemuliannya guna mengembara di Timur
Tengah dalam mencari kebenaran. Ternyata pengembaraan tersebut memakan waktu
tidak kurang 11 tahun lamanya. Al-Ghazali telah menemukan kebenaran otentisitas
keberagamaan yang ia cari dalam disiplin ilmu tasawwuf. Bagi al-Ghazali tasawwuf
adalah jalan yang dapat menyampaikan seseorang pada pemahaman dan pengenalan
(ma' rifat) akan Allah SWT.
Setelah 11 tahun mengembara, al-Ghazali pulang ke kampung halamannya guna
kembali mengajar. Namun kali ini, beliau tidak lagi dirundung kegelisahan.... beliau telah
mencicipi ' kimia kebahagiaan'(kata-kata ini kemudian menjadi salah satu judul buku al-
Ghazali: kimiyyat as-sa' adah). Ia dapat merasa tenang dan merasakan manisnya
penghambaan kepada Tuhan. Namun 11 tahun pengembaraan al-Ghazali juga tidak
berarti beliau tidak bersikap produktif. Selama 11 tahun itulah, al-Ghazali menuliskan
berbagai penemuan spiritualnya. Ia menulis berbagai pengalaman yang telah dilaluinya.
Ia menjelaskan kiat-kiat untuk dapat mengenyam larutan ' kimia kebahagiaan' . Hasil
tulisan-tulisannya selama 11 tahun itulah yang kemudian menjadi masterpiece-nya dan
sampai sekarang kita kenal dengan Ihya'' Ulum ad-Din

*
Diera late modern seperti dewasa ini, pencarian tidak lagi menjadi sebuah tema
yang populer. Perputaran roda kapitalisme global yang mendorong manusia untuk
bertindak pragmatik tampaknya tidak lagi menyisakan waktu luang bagi kita untuk
behenti sejenak, berpikir dan mencari. Manusia tidak lagi meninggalkan dunia-nya untuk
mencari Kebenaran yang Hakiki' . Kita telah menjadi apa yang disebut Herbert Marcuse
sebagai ' one dimensional man'yang hanya siap menerima segala sesuatu jika ia telah
menjadi produk yang siap pakai. Seperti halnya segala barang kebutuhan yang siap pakai,
agama dan kebenaran-pun dikonsumsi sebagai produk siap pakai. Kita ingin segala
sesuatu yang cepat dan mudah. Tidak ada lagi waktu untuk mengembara dan mencari.
Akan tetapi, bukan berarti tidak terdapat lagi manusia-manusia yang masih tetap
bersikokoh untuk mencari ' kebenaran' . Adalah Ziauddin Sardar, seorang intelektual
Muslim tingkat dunia yang seperti halnya al-Ghazali, secara sistematik berefleksi dan
berpikir disetiap harinya akan hal-hal yang lebih bersifat abstrak. Seperti al-Ghazali,
Sardar tidak dapat menerima kebenaran secara mentah-mentah namun harus terlebih
dahulu digeluti, dicerna, dipikirkan dan dirasakan. Baru setelah itu, ia dapat mengambil
sikap positif atau negatif terhadap 'kebenaran'tersebut. Dahulu al-Ghazali mengatakan
bahwa seorang intelektual harus menanamkan sifat skeptis: sikap mempertanyakan segala
sesuatu. Seorang intelektual tidak boleh bersikap sebagai muqallid (orang yang bertaqlid)
karena seseorang yang bersikap demikian tidak akan dapat menjadi seorang pemikir
orisinal. Ia harus terlebih dahulu menghancurkan pilar-pilar ' kebenaran' , baru ia dapat
membangunnya kembali melalui proses meditatif dan intuitif. Namun, kata ' skeptis'disini
jangan disalah artikan sebagai metode yang bersifat negatif dan menepis segala fondasi
agama. Para ahli biasanya mendefinisikan skeptisisme ala Ghazali sebagai
'methodicdoubt' , yaitu sebuah skeptisisme yang mempunyai metode tersendiri yaitu
batasan-batasan yang jelas. Al-Ghazali dengan keras menyatakan bahwa skeptisisme
adalah metode yang sah kecuali jika ia digunakan untuk mempertanyakan fondasi agama
(ushul) seperti kepercayaan kepada Allah, Rosul dan hari akhir. Selain dari ketiga hal
tersebut, maka skeptisisme adalah sebuah alat yang efektif guna mencari ' kebenaran' .

Bulan Maret 2006 92


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Berbeda dengan Ghazali yang mengembara ditengah padang pasir, Sardar


melakukan pencariannya yang berkepanjangan di tengah hiruk pikuk dunia kontemporer.
Ia mengunjungi berbagai pelosok dunia Islam guna mencari otentisitas keberagamaan
yaitu manifestasi Islam yang dapat diyakini kebenarannya. Sardar berpetualang ditengah
rimba pemikiran dan gerakan Islam yang ada. Ia mencicipi khuruj ala Jamma' ah Tabligh,
aktivisme politik ala salafi, ekstase ala sufi, revolusi ala syi' ah, jihad ala Bin Laden,
authoritarianisme ala Saddam Hussein dan modernisme ala Malaysia. Ia berpindah dari
satu kelompok ke kelompok lainnya ditengah kesibukannya dalam menangani berbagai
proyek besar. Ia juga bertemu dengan berbagai figur terkemuka seperti Sa' id Ramadhan,
Osama bin Laden, Isma' il al-Faruqi, S.M. Naquib al-Attas dan Anwar Ibrahim. Sebuah
pengalaman pencarian yang sungguh indah dan mengangumkan yang berlandaskan
tradisi intelektual dan spiritual Islam namun dijalani di dunia kontemporer yang semakin
ruwet. Pengalaman Sardar membuktikan pada kita bahwa pencarian otentisitas
keberagamaan yang dahulu dijalani oleh Ibrahim as, Salman al-Farisi,Ibrahim bin Adham
serta al-Ghazali tetap saja dapat dilakukan di era dewasa ini. Ia juga menggambarkan
betapa penting dan relevannya proses pencarian diera late modernity yang makin
mengasingkan kita baik dari tradisi Islam klasik maupun dari sisi kemanusiaan kita..
Pengalaman Sardar yang unik dan dinamik ini dituangkan didalam buku
terbarunya yang berjudul Desperately Seeking Paradise (sudah diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia oleh penerbit Diwan, 2006). Sardar yang saya kenal pribadi sebagai
figur yang humoris menuliskan pengalaman pencariannya juga dalam bahasa yang mudah
dimengerti, kocak dan menarik. Seperti layaknya sebuah novel, Desperately Seeking
Paradise mengajak kita untuk mengapresiasi tradisi pencarian yang telah tertanam dalam
khazanah intelektual Islam. Ia mengajak kita untuk sejenak keluar dari rutinitas sehari-
hari guna menikmati pengembaraan spiritual dan pencarian ' kebenaran'yang sudah
semakin susah untuk didapatkan didunia yang bertambah semu ini. Sardar menunjukkan
pada kita betapa mudahnya mengapresiasi Islam disaat kita telah terbebas dari kekangan
rantai dogma yang menyempitkan. Oleh karenanya sang intelektual yang menyebut
dirinya sebagai seorang ' Muslim skeptis'ini telah menyodorkan sebuah kesegaran dalam
menghayati keberagamaan kita.
Disaat ummat Islam makin terbelenggu oleh ikatan dogma yang menyebabkan
kekeringan dalam keberagamaan, maka tradisi pencarian yang sungguh indah kiranya
perlu kita angkat kembali. Tradisi intelektual dan spiritualitas ini harus kita ingat dan kita
hayati agar kita dapat kembali menatap Islam dari luar sehingga terlihat segala
keindahannya. Skeptisisme dan pencarian ala Ghazali dan Sardar dapat menjadi sebuah
obat bagi kebutaan dan kefanatikan kaum Muslimin baik dari kelompok yang berhaluan
fundamentalis maupun liberal. Untuk itulah, mari kita belajar dari Ghazali dan Sardar
sehingga kita dapat menjadi manusia yang menghargai keberagaman, keunikan dan
keberbedaan dalam pencarian kita kepada ' kebenaran' . Dan pada akhirnya para pencari
akan dapat menikmati indahnya pencarian dan InsyaAllah mereka yang bersungguh-
sungguh mencari ' kebenaran'akan sampai pada ' Kebenaran yang Hakiki' . Wallahu a'lam.

Jakarta, 22 February 2004

Bulan Maret 2006 93


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Bambang W. Usodo b.usodo@guentner.co.id


Tgl. Email : 20-03-2006

Kecerdasan Emosional Rasulullah SAW

From: didikep@bdg. Rabu, 08/02/2006 10:25 WIB


Kecerdasan emosional Rosulullah Muhammad SAW
oleh : Djony Edward

JAKARTA (Bisnis): Setiap kali Rosulullah hendak ke pasar Ukaz selalu melewati satu
gang kecil yang merupakan jalan tembus terdekat ke pasar tersebut.

Namun di kiri-kanan gang tersebut banyak dihuni rumah petakan kaum yahudi. Mereka
sering mencemooh, memaki, meledek, bahkan ada seorang yahudi kasar sering
melempar Rosulullah SAW dengan kotoran.

Hampir setiap kali Rosul ke pasar, sapaan kasar, hinaan, dan lemparan kotoran mendarat
di telinga dan wajah serta badannya. Namun karena mental seorang utusan Tuhan, maka
sikap sabar dan senyum selalu menghiasai wajahnya.

Anehnya, justru sikap anaknya Fatimah az Zahra, para sahabat seperti Abu Bakar dan
Umar sangat prihatin dan emosional atas perlakuan Yahudi terhadap Rosulullah. Bahkan
malaikat Izrail yang ditakdirkan tanpa emosipun ikut panas melihat perlakuan pemuda
bergelar Al Amintersebut.

"Engkau kan Rosulullah, mengapa tidak marah dan membalas lemparan kotoran dan
makian Yahudi itu?" demikian celoteh Fatimah as. Apa jawab Rosul: "Innahum ma laa
ya'
lamuun" (Sesungguhnya mereka tak tahu apa yang mereka kerjakan).

Sikap serupa disampaikan Abu Bakar Shiddiq, "Wahai Rosul, kalau Engkau berkenan,
aku akan membalas sikap kasar mereka kepada Engkau." Jawab Rosul pun sama:
"Innahum ma laa ya'
lamuun".

Tak ketinggalan Umar bin Khattab yang mantan preman pasar Ukaz lebih tegas
menyatakan: "Wahai Rosulullah, jika Engkau mengizinkan akan aku tebas batang leher
yahudi brengsek yang sering melempari kotoran terhadap-Mu!" Rosul pun konsisten
dengan jawabannya: "Innahum ma laa ya'lamuun".

Pernah suatu ketika Rosulullah SAW membersihkankotoran bekas lemparan si Yahudi


usil di bawah pohon dekat sebuah bukit, datang malaikat Izrail dengan wajah sedih
bercampur geram. "Wahai Rosul, aku tak tega melihat perlakuan mereka terhadap
Engkau. Jikalau Engkau berkenan akan aku balikkan bukit ini dan aku tumpahkan di atas
kediaman mereka. Atau aku akan cabut nyawa mereka dengan cara yang paling
menyakitkan," demikian pinta Izrail.

Bulan Maret 2006 94


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Tapi, itulah dia Muhammad SAW. Dengan kecerdasan emosional yang optimum tetap
mengatakan "Innahum ma lla ya'
lamuun".

Suatu hari Rosul kembali melewati gang yang sama menuju pasar Ukaz. Tapi hari itu
Rosul tidak mendapati lemparan kotoran dan makian si yahudi yang sengit itu.
Lalu Rosul bertanya kepada para tetangga Yahudi itu," Kemana saudaraku yang rajin
menegurkan (baca: melempar kotoran) kala aku lewat di gang ini?"

Tetangga itu berkata: "Dia sedang sakit di ruang atas, badannya panas dan menggigil, dia
seperti hendak berpulang karena sakitnya parah!" Lantas Rosul pun beranjak ke atas
menemui Yahudi usil tersebut, ketika dihampiri Rosul si Yahudi ketakutan bukan main
dan dengan tubuh gemetar dan keringat menjagung dia memohon: "Jangan, jangan kau
sakiti aku, aku minta maaf atas keburukan perilakuku. Tapi bila Engkau
hendak membalas dendam, aku akan pasrah menerimanya."

Rosul pun tersenyum dan mendekati si Yahudi sambil mengambil segelas air zam-zam,
lalu air itu dibacakan doa untuk si Yahudi. "Minumlah ini air, Insya Allah kamu akan
sembuh," ujar Rosulullah.

Kontan saja, setelah air diminum tubuh si Yahudi tampak lebih bugar dan sehat. "Kalau
boleh aku minta maaf sekali lagi, tapi siapakah Anda hai Bapak?" Rosulpun menjawab:
"Sayalah Muhammad, Rosul Allah yang ditugaskan untuk memperbaiki akhlaq!" Sejak
saat itu si Yahudi bertobat dan memeluk agama yang diajarkan Rosulullah. "Subhanallah,
begitu agung akhlaq-Mu Ya Rosul," ujar Abu Bakar.

Di lain waktu, Rosulullah selalu memiliki kebiasaan jika hendak bepergian ke luar kota.
Dia membawa empat bungkus gandum matang (menyerupai roti) untuk bekal
perjalanan, dan membawa empat bungkus uang dirham untuk diinfaqkan kepada fakir
miskin. Di perbatasan kota ada seorang pengemis Yahudi tua, renta dan buta,
yang selalu nyeracau dan memburuk-burukkan Muhammad SAW.

"Muhammad brengsek, Muhammad manusia kasar, Muhammad penipu, penyihir, gila.


Muhammad akan kubunuh kau," demikian dia memaki Rosul.

Tapi setiap kali dicaci maki dan diumpat akan dibunuh, Rosul bukannya marah, malah
sebaliknya tersenyum sambil mendekati sang Yahudi tua. Dikeluarkannya sebungkus
gandum matang itu, lalu dihaluskan dan secara perlahan disuapkan gandum itu kemulut
sang bapak tua. Tentu saja ceracau dan makian si kakek terhenti karena harus makan
gandum yang sudah lembut, walau tak berucap terima kasih. Kebiasaan itu hampir rutin
dilakukan Rosulullah ketika hendak pergi ke luar kota, dan kebiasaan memaki dan
nyeracau itu pula yang sering dilakukan si kakek tua.

Suatu hari, saat Rosul telah wafat dan khalifah Umar bin Khattab memimpin jazirah
Arab, bertanyalah Umar kepada Fatimah az Zahra, anak Rosulullah. "Wahai Fatimah,
amalan apa yang belum aku lakukan dari akhlaq mulia yang dilakukan Rosulullah?"

Bulan Maret 2006 95


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Fatimah pun menjelaskan kebiasaan Rosul ketika hendak pergi keluar kota selalu
memberi suapan terhadap kakek Yahudi yang memakinya.

Maka pergilah Umar ke luar kota, betul saja, di perbatasan ada seorang kakek tua sedang
nyeracau dan terus memaki Rosulullah. Karena kesal, gandum matang yang dibawanya
langsung disumpalkan ke mulut sang kakek Yahudi, maka diamlah si kakek sambil
menghabiskan gandum tersebut.

Setelah kenyang mengunyah sumpalan gandum matang itu, si kakek bertanya:"Rasanya


anda bukan orang yang biasa menyapa saya dengan gandum halusnya, Anda siapa dan
kemana orang yang selalu menyapa aku dengan kasih sayang itu?"

Umar dengan tegas berteriak: "Aku adalah khalifah Umar bin Khattab, dan orang yang
selalu menyuapi kamu dengan lembut itu adalah orang yang setiap hari kamu maki-
maki!". Terkesiap si kakek Yahudi sambil matanya berlinang dan diam beribu basa
sekitar 30 menit, maka pada menit berikutnya dia menangis sejadi-jadinya dan
menyesali perbuatannya.

"Ya khalifah, ampuni aku dan aku akan memeluk agama yang diajarkan Rosulmu,"
akhirnya si Yahudi tua pun tersungkur bersimpuh, menangisi kekasarannya terhadap
Rosulullah.

Menyimak akhlaq Rosulullah yang mulia, kendati dimaki,dicaci, bahkan dilempari


kotoran, maka kita patut bertanya atas sikap emosional sebagian besar kaum
muslim dunia atas penghujatan karikatur yang ditampilkan Jillands-Posten di Denmark.
Bahkan sikap menculik, membakar, menghancurkan dan memboikot sebenarnya tak akan
menghentikan sikap usil mereka.

Justru sikap rasional dan sabar, terutama akhlaq mulia serta game of emotional yang
matang dari Rosulullah akan membuat lawan menjadi segan. Sikap cerdas secara
emosional dari Rosul patut ditiru agar pihak luar benar-benar salut dan menghargai
kebesaran ajaran Rosulullah SAW!!!

---------------------------oOo---------------------------

Bulan Maret 2006 96


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : shofy nafsany shofy1712@yahoo.com


Tgl. Email : 20-03-2006
Musyawarah Burung

Musyawarah Burung (Manthiqut Thair) merupakan karya sastra penyair sufi terkenal
Faridu'
Din Attar yang berisi tentang kisah sufistik. Karya yang hingga saat ini tetap
melegenda ini mengisahkan perjalanan burung-burung menuju istana Simurgh sebagai
metafor bagi para salikin (pejalan ruhaniah) dalam berjalan menuju Tuhannya.

***
Dikisahkan, segala burung di dunia, yang dikenal atau tidak dikenal, datang berkumpul.
Mereka sama-sama memiliki satu pertanyaan, siapakah raja mereka? Di antara mereka
ada yang berkata, "Rasanya tak mungkin negeri dunia ini tidak memiliki raja. Maka
rasanya mustahil bila kerajaan burung-burung tanpa penguasa! Jadi, kita semua memiliki
Raja, ya, Raja."

Semua burung tertegun, seperti ada keraguan yang mengawang-awang.


"Keadaan semacam ini tak bisa dibiarkan terus menerus. Hidup kita ini akan percuma
bila sepanjang hayat kita, kita tidak pernah mengetahui, dan mengenal siapa Raja kita
sesungguhnya."

Masing-masing dari mereka masih berfikir dan terdiam. Lalu kembali ada yang berteriak,
"Lalu apa yang harus kita lakukan?"

"Tentu saja kita harus berusaha bersama-sama mencari seorang raja untuk kita semua;
karena tidak ada negeri yang memiliki tatanan yang baik, tanpa seorang raja.“ Mereka
pun mulai berkumpul dan bersidang untuk memecahkan persoalan. Burung Hudhud
dengan semangat dan penuh rasa percaya diri, tampil ke depan dan menempatkan diri di
tengah majelis burung-burung itu. Di dadanya tampak perhiasan yang melambangkan
bahwa dia telah memiliki pancaran ruhaniah yang tinggi. Dan jambul di kepalanya tegak
berdiri mahkota yang melambangkan keagungan dan kebenaran, dan dia juga memiliki
pengetahuan luas tentang baik dan buruk.

"Burung-burung sekalian, kata Hudhud, "Kita mempunyai raja sejati, ia tinggal jauh di
balik gunung-gunung Qaf. Ribuan daratan dan lautan terbentang sepanjang perjalanan
menuju tempatnya. Namanya Simurgh. Aku kenal raja itu dengan baik, tapi aku tak bisa
terbang sendiri menemuinya. Bebaskan dirimu dari rasa malu, sombong, dan ingkar. Dia
pasti akan melimpahkan cahaya bagi mereka yang sanggup melepaskan belenggu diri.
Mereka yang demikian akan bebas dari baik dan buruk, karena berada di jalan kekasih-
Nya. Sesungguhnya Dia dekat dengan kita, tapi kita jauh dari-Nya.

Dikisahkan, pada suatu malam sang Maharaja Simurgh terbang di kegelapan malam.
Tiba-tiba jatuhlah sehelai bulunya yang membuat geger seluruh penduduk bumi. Begitu
mempesonanya bulu Simurg hingga membuat tercengang dan terheran-heran. Semua
penduduk gegap gempita ingin menyaksikan keindahan dan keelokannya. Dan dikatakan

Bulan Maret 2006 97


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

kepada mereka, "Andaikata sehelai bulu tersebut tidak jatuh, niscaya tidak akan ada
makhluk yang bernama burung di muka bumi ini."

Kemudian burung Hudhud melanjutkan pembicaraannya, bahwa untuk menggapai istana


Simurg mereka harus bersatu, saling bekerja sama dan tidak boleh saling mendahului.
Setelah mendengar cerita yang disampaikan oleh burung Hudhud, semua burung-burung
bersemangat ingin sekali secepatnya pergi menghadap sang Maharaja Simurg. Namun,
burung Hudhud menambahkan, bahwa perjalanan menuju istana Simurg tidak semudah
yang dibayangkan, melainkan harus melewati ribuan rintangan dan guncangan dahsyat.
Perjalanan juga sarat dengan penderitaan, kepedihan dan kesengsaraan.

"Apakah kalian sudah siap ?" kata burung Hudhud, menguji keseriusan mereka. Setelah
mereka mendengarkan penjelasan bagaimana suka dukanya, pahit getirnya perjalanan
menuju istana Simurg, ternyata semangat sebagian burung menjadi pudar dan turun.

Namun, di antara burung-burung, ada seekor burung Kenari yang memberanikan diri
menyampaikan pendapatnya, "Aku adalah Imamul Asyiqin, imamnya orang-orang yang
asyik dan rindu. Aku sangat keberatan untuk ikut berangkat, bagaimana nanti orang-
orang rindu dengan kemerduan kicauanku bila aku harus meninggalkan mereka.
Bagaimana mungkin aku dapat berpisah dari kembang-kembang mekarku ?" demikian
alasan burung Kenari.

Selanjutnya, burung Merak berkata, "Dulu aku hidup di syurga bersama Adam, lantas aku
diusir dari syurga, rasanya aku ingin kembali ke tempat tinggalku lagi. Karena itu, aku
tidak mau ikut dalam rombongan."

Kemudian disusul oleh Itik, "Aku sudah biasa hidup dalam kesucian, dan aku juga
terbiasa berenang di tempat yang kering kerontang. Aku tidak mungkin hidup tanpa air,"
kilah Itik.

Begitu juga burung Garuda, "Saya sudah biasa hidup senang di gunung, bagaimana
mungkin aku sanggup meninggalkan tempatku yang menyenangkan", alasan Garuda.

Kemudian disusul burung Gelatik, "Aku hanya seekor burung kecil, dan lemah, takkan
mungkin sanggup ikut mengembara sejauh itu," kata burung Gelatik.

Lantas burung Elang ikut menyahut, "Semua orang sudah tahu kedudukanku yang tinggi
ini, maka tidak mungkin aku meninggalkan tempat dan kedudukan yang mulia ini, " kata
burung Elang.

Burung Hudhud sebagai pemimpin sangat bijak dan sabar mendengar semua keluhan dan
alasan burung-burung yang enggan berangkat. Namun demikian, burung Hudhud tetap
bersemangat memberikan dorongan dan motivasi kepada mereka. "Kenapa kalian harus
berberlindung di balik dalil-dalil nafsumu, sehingga semangatmu yang sudah membara
menjadi padam? Padahal kalian tahu bahwa perjalanan menuju istana Simurgh adalah

Bulan Maret 2006 98


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

perjalanan suci, kenapa harus takut dan bimbang dengan prasangka yang ada pada
dirimu?" ucap Hudhud.

Kemudian ada seekor burung menyela, "Dengan cara apa kita bisa sampai ke tempat
Maharaja Simurgh yang jauh dan sulit itu? "Dengan bekal himmah (semangat) yang
tinggi, kemauan yang kuat, dan tabah menghadapi segala cobaan dan rintangan. Bagi
orang yang rindu, seperti apapun cobaan akan dihadapi, dan seberapa pun rintangan akan
dilewati. Perlu diketahui bahwa Maharaja Simurg sudah jelas dan dekat, laksana matahari
dengan cahayanya," jawab Hudhud meyakinkan. "Sabarlah, bertawakkallah, karena bila
kalian telah sanggup menempuh perjalanan itu, kalian akan tetap berada dalam jalan yang
benar,“ demikian lanjut Hudhud.

Setelah itu, bangkitlah semangat burung-burung seolah-olah baru saja mendapatkan


kekuatan baru untuk terus melangkah menuju istana Simurg. Akhirnya, burung-burung
yang berjumlah ribuan sepakat untuk berangkat bersama-sama tanpa satupun yang
tertinggal.

Perjalanan panjang telah dimulai, perbekalan telah disiapkan. Burung Hudhud yang
didaulat menjadi pemimpin mereka telah mengatur persiapan, dengan membagi
rombongan menjadi beberapa kelompok. Setelah perjalanan cukup lama menembus
lorong-lorong waktu, kegelisahan mulai datang menimpa mereka. "Mengapa perjalanan
sudah lama dan jauh, kok tidak sampai-sampai?" guman mereka di dalam hati. Mulailah
mereka dihinggapi rasa malas karena menganggap perjalanan terlalu lama, mereka bosan
karena tidak lekas sampai. Perasaan mereka diliputi keraguan dan kebimbangan.
Kemudian sebagian burung ada yang memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan.

Namun burung-burung lain yang masih memiliki stamina kuat dan himmah yang tinggi
tidak menghiraukan penderitaan yang mereka alami, dan melanjutkan perjalanan yang
maha panjang itu.

Tiba-tiba rintangan datang kembali, terpaan angin yang sangat kencang menerpa mereka
sehingga membuat bulu-bulu indah yang dibanggakan berguguran. Kegagahan burung-
burung perkasa pun mulai pudar. Kedudukan dan pangkat yang tinggi sudah tidak
terpikirkan. Berbagai macam penyakit mulai menyerang mereka, kian lengkaplah
penderitaan yang dirasakan oleh para burung tersebut. Badan mereka kurus kering,
penyakit datang silih berganti membuat mereka makin tidak berdaya. Semua atribut
duniawi yang dulu disandang dan dibanggakan, sekarang tanggal tanpa sisa, yang ada
hanyalah totalitas kepasrahan dalam ketidak berdayaan. Mereka hanyut dalam samudera
iradatullah dan tenggelam dalam gelombang fana' .

Pada akhirnya Cuma sedikit dari mereka yang benar-benar sampai ke tempat yang
teramat mulia dimana Simurg membangun mahligainya. Dari ribuan burung yang pergi,
tinggal 30 ekor yang masih bertahan dan akhirnya sampai di gerbang istana Simurgh.
Namun kondisi mereka sangat memprihatinkan, tampak gurat-gurat kelelahan di wajah
mereka. Bahkan bulu-bulu yang menempel di tubuh mereka rontok tak bersisa. Di sini
terlihat, meski mereka berasal dari latar belakang berbeda, namun pada proses puncak

Bulan Maret 2006 99


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

pencapaian spiritual adalah sama, yaitu dalam kondisi telanjang bulat dan lepas dari
pakaian basyariyah.

Kemudian di depan gerbang istana mereka beristirahat sejenak sambil mengatur nafas.
Tiba-tiba datang penjaga istana menghampiri mereka, "Apa tujuan kalian susah payah
datang ke istana Simurgh?" kata penjaga istana. Serentak mereka menjawab, "Saya
datang untuk menghadap Maharaja Simurg, berilah kami kesempatan untuk bertemu
dengannya."

Tanpa diduga, terdengar suara sayup-sayup menyapa mereka dari dalam istana,
"Salaamun qaulam min rabbir rahiim" sembari mempersilahkan mereka masuk ke dalam.
Lalu mereka masuk secara bersama-sama. Kemudian terbukalah kelambu hijab satu demi
satu yang berjumlah ribuan. Mata mereka terbelalak memandang keindahan yang amat
mempesona, keindahan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya, keindahan yang
tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Tatkala seluruh hijab tersingkap, ternyata yang dijumpai adalah wujud dirinya. Burung-
burung pun saling bertanya dan terkagum-kagum, "Lho kok aku sudah ada disini?" begitu
guman mereka dalam hati. Seolah-olah mereka berada di depan cermin sehingga yang
ada adalah wujud dirinya. Maka datanglah suara lembut menjawabnya, "Mahligai
Simurgh ibarat cermin, maka siapapun yang sampai pada mahligai ini, tidak akan melihat
wujud selain wujud diri sendiri. Perjumpaan ini di luar angan dan pikirmu, dan juga tidak
dapat dilukiskan dengan kata-kata, namun hanya dapat dirasakan dengan rasa. Karena itu,
engkau harus keluar dari dalam dirimu sehingga engkau menjadi sosok pribadi Insan
Kamil."

Akhirnya, mereka memahami hakikat dirinya, setelah melewati tahapan fana'billah


hingga mencapai puncak baqa'billah. Maka hilanglah sifat-sifat kehambaan dan kekal
dalam ketuhanan.

Penulisnya, Faridu'
Din Attar, lahir pada tahun 1120 Masehi, dekat Nisyapur di Persia
Barat Laut dan meninggal pada tahun 1230. Karya ini elah diterjemahkan lebih dari enam
bahasa di dunia. Terjemahan dalam bahasan Inggris dilakuan oleh C.S. Nott dengan
judul The Conference of the Birds.

Dikutip dari Majalah "KASYAF"


KASYAF adalah majalah Kajian Tauhid dan Hakikat yang terbit setiap dua bulan sekali.
Saat ini sedang beredar Edisi 5 yang mengangkat tema
"HIJRAH MENGGAPAI MA' RIFATULLAH”
KASYAF dapat diperoleh di toko buku atau lapak-lapak koran terdekat atau dapat
langsung menghubungi Bagian Marketing/Sirkulasi (Sdr. Ahmad Rivai) Telp
(021)87710094 atau kunjungi websitenya : www.akmaliah.com

Bulan Maret 2006 100


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : shofy nafsany shofy1712@yahoo.com


Tgl. Email : 20-03-2006

Saat-Saat Syaithan Menggoda Manusia (bagian ke-1)


Ustadz Muhammad Arifin Ilham
http://www.hudzaifah.org/Article332.phtml

Hudzaifah.org - Assalamu' alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara saudariku yang


kucintai. Bahasan kita kali ini adalah, saat-saat kapan syaithan menggoda kita. Ini wajib
kita ketahui, sehingga kita waspada saat-saat kapan syaithan menggoda kita. Memang,
setiap detik, setiap kesempatan, di mana, kapan dan bagaimana pun ia terus menggoda
kita. Karena ia musuh bebuyutan kita. Tetapi waspadailah hal-hal yang disampaikan oleh
Rasulullah SAW tentang saat-saat mereka yang sangat kuat menggoda kita.

Pertama, ketika matahari terbit. Yang kedua, ketika matahari tenggelam. Jadi dimulai
waktu fajar, ia sangat kuat menggoda kita, agar kita tidak shalat subuh, tidak shalat fajar,
atau menunda-nunda waktu shalat fajar itu. Atau dibuatnya kita malas shalat di masjid,
sehingga senang shalat di rumah.

Kemudian waktu matahari tenggelam, waktu maghrib. Karena itu Rasulullah SAW
melarang anak-anak kita keluar, berlari-lari ke luar rumah. Rasulullah menganjurkan
untuk menutup jendela dan pintu di waktu maghrib itu, kecuali hamba-hamba Allah yang
memakmurkan rumah Allah, musholla, masjid.

Kemudian yang ketiga, ingat, syaithan menggoda kita sebelum kita tidur, saat kita tidur,
dan begitu kita bangun dari tidur. Karena itulah Rasulullah SAW mengajarkan kepada
kita sebelum tidur sebaiknya kita dalam keadaan berwudhu. Bahkan disunnahkan
sebelum tidur kita shalat witir, nanti begitu bangun bertahajud tidak perlu witir lagi.
Itulah hamba Allah yang berhati-hati, sebagaimana kata sabda Rasulullah SAW.

Kemudian saat tidur itu pun digoda juga oleh syaithan, sehingga kita berhayal bermimpi
yang buruk-buruk. Karena itu Rasulullah bersabda, mimpi buruk bagian dari syaithan.
Sebelum tidur sebaiknya setelah berwudhu kita berdoa, membaca Al Fatihah, ayat kursi,
Al Ikhlash tiga kali, Al Falaq dan An Nas, tiupkan ke tangan kita, lalu usapkan ke seluruh
tubuh kita. Demikian Rasulullah mengajarkan kepada kita.

Bismika Allahumma ahya wabismika amuut. Kemudian begitu bangun segera berdoa,
Alhamdulillaahilladzi ahyana ba' da ma amatana wailaihinnusyur. Maka doa sebelum
tidur dan sesudah tidur ini membuat syaithan tidak bisa menggoda hamba Allah itu.

Kemudian, sebelum dan sesudah makan. Subhanallah, karena itu waspadalah. Syaithan
datang menggoda kita saat-saat kita mau makan. Setiap kali kita berdoa membaca
bismillah sebelum makan, maka syaithan tidak akan bisa ikut makan bersama kita.
Kemudian demikian pula selesai makan kita berdoa kepada Allah SWT.

Bulan Maret 2006 101


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Lalu, waktu masuk ke rumah. Rasulullah SAW bersabda, siapa yang masuk ke dalam
rumahnya, lalu dia membaca bismillahirrahmaanirrahim, maka syaithan tidak dapat
masuk ke rumah hamba Allah itu. Tapi sebaliknya jika ia masuk ke rumah tidak kembaca
doa bismillahirrahmaanirrahim, maka syaithan akan masuk bersama orang itu di dalam
rumah itu.

Subhanallah. Ini ilmu dari Rasulullah SAW. Insya Allah kita lanjutkan di bagian kedua.

Subhanakallahumma wabihamdika asyhaduallaailaahailla anta astaghfiruka wa


atubuilaik. Wassalamu'
alaikum warahmatullahi wabarakatuh. []

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 102


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Susiana Susi@plant.tripolyta.com


Tgl. Email : 20-03-2006

Sekilas Tentang Surga


Assalamu'
alaikum wa rohmatullohi Ta'
ala wa barokatuhu

Keberadaan Surga

Keberadaan surga ditunjukkan dengan dalil dari al-Qur' an dan as-Sunnah. Dari al-Qur'
an
, di antaranya adalah firman Allah subhanahu wata' ala, artinya, "Dan sesungguhnya
Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain,
(yaitu) di Sidratil Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal." (QS. 53:13-15)

Disebutkan di dalam as-Shahihain (riwayat al-Bukhari dan Muslim) dari hadits Anas
radhiyallahu 'anhu dalam kisah Isra'Mi' raj bahwa Nabi shallallahu '
alaihi wasallam
melihat Sidratil Muntaha dan melihat di sisinya ada Jannatul Ma' wa. Beliau bersabda,
"Kemudian Jibril membawaku pergi hingga berhenti d Sidratil Muntaha, maka Sidratil
Muntaha itu diliputi warna-warni yang aku sendiri tidak mengetahui apa itu. Lalu beliau
bersabda, "Kemudian aku masuk ke dalam surga dan ternyata di dalamnya bertahtakan
mutiara dan debunya terbuat dari misik." (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dan di dalam riwayat lain dari Ibnu Umar radhiyallahu ' anhu, Rasulullah shallallahu
'
alaihi wasallam bersabda, "Sesungguhnya salah seorang di antara kalian apabila mati
maka akan diperlihatkan kepadanya tempat kembalinya setiap pagi dan sore. Kalau
diperlihatkan bahwa dia termasuk penghuni neraka, maka dia akan menjadi penghuni
neraka. Dan Jika diperlihatkan sebagai penghuni surga, maka dia akan menjadi penghuni
surga. Lalu dikatakan, "Inilah tempatmu hingga Allah membangkitkanmu pada hari
Kiamat." (HR al-Bukhari dan Muslim)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat dan hadits yang menunjukkan bahwa surga adalah
makhluk Allah subhanahu wata' ala yang telah diciptakan, sebagaimana pula dengan
neraka. Maka orang yang menyelisihi keyakinan ini adalah termasuk ahli bid'ah, seperti
mu' tazilah yang mengatakan bahwa surga belum diciptakan, tetapi baru diciptkan pada
hari Kiamat kelak.

Pintu-Pintu Surga

Allah subhanahu wata' ala berfirman, artinya, "Dan orang-orang yang bertaqwa kepada
Rabbnya dibawa ke surga berombong-rombongan (pula). Sehingga apabila mereka
sampai ke surga itu sedang pintu-pintunya telah terbuka dan berkatalah kepada mereka
penjaga-penjaganya, "Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! maka
masukilah surga ini, sedang kamu kekal di dalamnya" (QS. Az-Zumar:73)

Di dalam ayat ini Allah subhanahu wata' ala menyebutkan bahwa surga memiliki pintu-
pintu, sebagaimana juga neraka. Dan pintu-pintu surga apabila nanti telah terbuka, maka

Bulan Maret 2006 103


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

akan terus dibiarkan terbuka tidak sebagaimana pintu neraka, ia akan ditutup rapat sebab
neraka merupakan penjara. Allah subhanahu wata' ala berfirman, artinya, "Ini adalah
kehormatan (bagi mereka). Dan sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa benar-
benar (disediakan) tempat kembali yang baik, (yaitu) surga ' Adn yang pintu-pintunya
terbuka bagi mereka." (QS. 38:49-50)

Adapun neraka, maka tidak demikian, sebagaimana firman Allah subhanahu wata'
ala,
"(Yaitu) api (disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (naik) sampai ke hati.
Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka." (QS. 104:6-8)

Rahasia di balik terbukanya pintu surga bagi para penghuninya adalah karena mereka
dapat mondar-mandir, datang dan pergi ke mana saja sesuka mereka. Dan yang ke dua
adalah karena malaikat masuk ke dalam surga setiap waktu dengan penuh sikap lembut
dan ramah. Ini menunjukkan bahwa surga merupakan tempat aman dan kedamaian yang
tidak butuh untuk dikunci (ditutup) pintunya.

Di dalam sebuah hadits, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Di dalam surga
terdapat delapan pintu, salah satunya sebuah pintu yang disebut dengan "ar-Rayyan".
Tidak memasuki pintu tersebut kecuali orang-orang yang berpuasa."

Di Manakah Surga Berada?

Allah subhanahu wata' ala berfirman, artinya, "Dan sesungguhnya Muhammad telah
melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil
Muntaha. Di dekatnya ada surga tempat tinggal." (QS. 53:13-15)

Ayat ini menunjukkan bahwa surga itu berada di atas langit, karena Sidratil Muntaha
berada di atas langit. Dan juga firman Allah subhanahu wata' ala, artinya,
"Dan di langit terdapat (sebab-sebab) rezkimu dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan
kepadamu." (QS. 51:22)

Imam Mujahid berkata, "Yang dimaksudkan adalah surga." Dan Ibnu Abbas radhiyallahu
'anhu juga berkata, " Surga itu berada di atas langit yang ke tujuh."

Kunci Surga

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Kunci Surga adalah persaksian tiada
ilah yang berhak disembah kecuali Allah." (HR Ahmad 5/242). Dikatakan kepada Wahb
bin Munabbih, "Bukankahkunci surga itu adalah kalimat la ilaha illallah? Maka dia
menjawab, " Ya, akan tetapi tiadalah suatu kunci itu kecuali dia mempunyai gigi-gigi.
Jika engkau datang dengan kunci yang bergigi, maka surga akan terbuka, jika tidak, maka
tidak akan terbuka. Beliau memaksudkan dengan gigi di sini adalah rukun-rukun Islam.

Jalan Menuju Surga

Bulan Maret 2006 104


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Jalan menuju surga telah disepakati oleh para rasul dari awal hingga akhir hanyakah satu.
Sedangkan jalan ke neraka amatlah banyak tidak terhitung. Oleh karena itu Allah
subhanahu wata' ala menyebutkan bahwa jalan yang lurus itu hanyalah satu dan
menyebutkan jalan kesesatan adalah banyak. Allah subhanahu wata' ala berfirman,
artinya, "Dan bahwa (yang Kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang lurus, maka
ikutilah dia; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu
mencerai-beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah
kepadamu agar kamu bertaqwa." (QS. Al an' am 153)

Dan Ibnu Abbas radhiyallahu ' anhu pernah berkata, "Rasulullah shallallahu ' alaihi
wasallam membuatkan kami sebuah garis lurus lalu bersabda, "Ini adalah jalan Allah".
Kemudian beliau membuat banyak garis di sebelah kanan dan kirinya lalu bersabda, "Ini
adalah jalan-jalan, dan pada setiap jalan itu terdapat syetan yang menyeru ke sana." Lalu
beliau membacakan ayat tersebut di atas.

Tingkatan Surga

Surga memiliki tingkatan-tingkatan, sebagaimana firman Allah subhanahu wata' ala,


artinya, "(Kedudukan) mereka itu bertingkat-tingkat di sisi Allah, dan Allah Maha
Melihat apa yang mereka kerjakan." (QS. 3:163) Itulah orang-orang yang beriman
dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi
Rabbnya dan ampunan serta rejeki (nikmat) yang mulia." (QS. 8:4)

Tingkatan surga tertinggi adalah surga Nabi Muhammad shallallahu ' alaihi wasallam
yaitu "Al Wasilah" sebagaimana dalam hadits riwayat imam Muslim dari Amr bin al-Ash
radhiyallahu 'anhu bahwa dia mendengar Nabi shallallahu ' alaihi wasallam bersabda,
"Apabila kalian mendengar muadzin (sedang adzan) maka ucapkanlah seperti yang dia
ucapkan kemudian bershalawatlah kepadaku, karena barangsiapa yang bershalawat
kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Kemudian
mintalah untukku Al-Wasilah, Karena ia merupakan kedudukan di surga yang tidak layak
kecuali hanya untuk seorang hamba saja dari hamba-hamba Allah, dan aku berharap
orang itu adalah aku. Barangsiapa yang meminta untukku al-Wasilah maka dia berhak
mendapatkan syafa' atku." (HR.Muslim).

Nama-nama Surga

Surga biasanya disebut dengan Jannah, dan inilah nama yang umun digunakan untuk
menyebut tempat ini dan segala yang terdapat di dalamnya berupa kenikmatan, kelezatan,
kemewahan, dan kebahagiaan. Nama-nama lain dari Surga di antaranya yaitu:
1. Darus Salam
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata' ala, artinya, "Bagi mereka (disediakan)
Darussalam (surga) pada sisi Rabbnya dan Dialah Pelindung mereka disebabkan
amal-amal sholeh yang selalu mereka kerjakan." (QS. 6:127)
Surga adalah Darussalam (negri keselamatan) dari segala musibah, kecelakaan, dan
segala hal yang tidak disukai, dan dia merupakan negri Allah subhanahu wata' ala,
diambil dari nama Allah "as-Salam". Allah subhanahu wata' ala pun mengucapkan

Bulan Maret 2006 105


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

salam atas mereka, "Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh
apa yang mereka minta. (Kepada mereka dikatakan), "Salam", sebagai ucapan
selamat dari Rabb Yang Maha Penyayang." (QS. 36:57-58)
2. Jannatu '
adn
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata' ala, artinya, (Yaitu) surga 'Adn yang
mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang sholeh dari
bapak-bapaknya, istri-istrinya, dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke
tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan), "Salamun ' alaikum
bima shabartum". Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu." (QS. 13:23-24)

3. Jannatul Khuld
Karena penduduknya kekal di dalamnya dan tidak akan berpindah ke alam (tempat)
lain. Allah subhanahu wata'ala berfirman, artinya, "Katakanlah, "Apakah (azab) yang
demikian itu yang baik, atau surga yang kekal yang dijanjikan kepada orang- orang
yang bertaqwa?" Surga itu menjadi balasan dan tempat kembali bagi mereka." (QS.
Al-Furqan:15)

4. Darul Muqamah
Sebagaimana firman Allah subhanahu wata' ala, artinya, "Dan mereka
berkata:"Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari
kami.Sesungguhnya Rabb kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha
Mensyukuri." Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari
karunia-Nya; di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu". (QS.
35:34-35)

5. Jannatul Ma'
wa, al-Ma'wa artinya adalah tempat menetap sebagaimana firman Allah
subhanahu wata'ala dalam surat an-Najm di atas. Disebut demikian karena surga
merupakan tempat menetapnya orang-orang mukmin

6. Jannatun Na'
im

7. Al Muqamul Amin

Sumber: Buku "Biladul Afrah", Sulaiman bin Shalih al-Khurasyi, Gambaran surga secara
ringkas dari kitab "Hadil Arwah" Imam Ibnul Qayyim.

Wassalamu'
alaikum wa rohmatullohi Ta'
ala wa barokatuhu

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 106


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Ima Azzahra zahro_imamah@yahoo.co.id


Tgl. Email : 20-03-2006

Pelajaran Tentang Mahar (Mas Kawin) dari seorang Mu'


alaf
Assalamu'
alaikum Wr. Wb.

Ada cerita tentang pernikahan seorang Mualaf dari Negeri Belanda (Erik Meijer) dengan
seorang artis kita (Maudy Koesnaedi), yang dimuat di Tabloid Nova tanggal 30
September 2001. Pesta pernikahan yang indah, sampai-sampai tak sedikit tamu yang
berfoto-ria, dengan latar belakang indah bernuansa Belanda.

Lepas dari segala kekurangan yang mungkin ada dalam acara pernikahan mereka, ada
pelajaran yang menarik yang dapat diambil, yaitu tentang MAHAR yang diberikan oleh
Tuan Erik Meijer kepada istrinya tercinta. Ia memberikan mahar berupa uang tunai
23.901 Gulden (sekitar Rp. 96 juta rupiah) dan seperangkat perhiasan, anting dan kalung
emas bertatahkan berlian. Masya Allah!

Semoga saudara kita, Erik Meijer diberikan ketetapan iman Islam, dan mampu
membangun keluarga yang Islami. Amiin.

Sungguh, Tuan Erik Meijer, telah mengikuti sunnah Rasulullah SAW, dengan
memberikan MAHAR yang bernilai kepada istrinya.

Muhammad SAW memberika Mahar kepada istrinya Khadijah berupa 100 ekor unta
muda. Coba kita hitung kalau 1 ekor unta muda = 10jt. 100 ekor unta muda = 1 Milyar.
Wow.. fantastis bukan?

Mana ada jaman sekarang walaupun kaya raya memberikan mahar semahal itu?
Muhammad muda sangat menghargai calon istrinya seorang yang mulai dan terpandang,
dengan mahar yang mahal.

Ini berbeda dengan kebanyakan masyarakat kita sekarang ini, yang "Gemar" memberikan
mahar berupa "Al-Qur' an dan seperangkat Alat Sholat". Saya tidak meragukan, bahwa
Al-Qur' an adalah Kitab Suci yang mulia. Namun saya yakin, bahwa kebanyakan
mempelai wanita tentu sudah memiliki Al-Qur'an & Alat Sholat (jika ia bukan mualaf).

Saya belum pernah membaca kisah para sahabat yang memberikan mahar sebagaimana
Trend yang berkembang di tengah masyarakat kita sekarang ini. Yang ada adalah di
zaman sahabat adalah, jika ia miskin, maka ia berikan harta yang terbaik yang
dimilikinya. Atau jika ia benar-benar tidak punya harta, maka ia boleh memberikan
"Hafalan Al-Qur'an" sebagai maharnya.

Mari kita renungkan ayat berikut:


Berikanlah maskawin (mahar) kepada wanita (yang kamu nikahi) sebagai pemberian
dengan penuh kerelaan. Kemudian jika mereka menyerahkan kepada kamu sebagian dari

Bulan Maret 2006 107


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

maskawin itu dengan senang hati, maka makanlah (ambillah) pemberian itu (sebagai
makanan) yang sedap lagi baik akibatnya. -QS:An-Nisaa'(4):4

Orang yang mampu menurut kemampuannya dan orang yang miskin menurut
kemampuannya (pula), yaitu pemberian menurut yang patut. Yang demikian itu
merupakan ketentuan bagi orang-orang yang berbuat kebajikan. - QS:Al-Baqarah(2):236.

Mari kita renung pula kenyataan yang ada di masyarakat. Berapa banyak pasang suami-
istri yang membaca Al-Qur' an setiap hari? Atau berapa sering sang suami sholat bersama
sang istri dengan Perangkat Sholat yang diberikannya?

Al-Qur'an dan Seperangkat Alat Sholat dijadikan simbol kesholehan saat pernikahan.
Namun setelah itu, tak jarang Al-Qur' an hanya disimpan rapi dalam lemari, jarang
disentuh, apalagi dibaca, dihayati dan diamalkan. Alangkah ironis!

Dalam Islam, permintaan dan pemberian MAHAR sangat berbeda dengan sifat materialis
dan kepalsuan. Ini adalah ajaran Islam yang penuh hikmah, yang bertujuan untuk
melindungi dan memuliakan wanita, serta memperkokoh keluarga. Sebagaimana kata-
kata bijak berikut ini:
"Sebaik-baiknya laki-laki adalah yang memberikan mahar yang banyak, dan sebaik-
baiknya wanita adalah yang tidak meminta mahar yang banyak".

Sang laki-laki berusaha maksimal, sang wanita tak banyak menuntut. Alangkah indahnya
....
Sebagai penutup perlu saya sampaikan, bahwa MAHAR yang tinggi akan menghambat
pernikahan, sebagaimana yang terjadi di beberapa Negara Teluk Persia sekarang ini.
Sampai-sampai pemerintahnya turun tangan memberikan Subsidi untuk Bujangan yang
ingin menikah, agar dapat segera menikah.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat, minimal untuk saudara-saudara kita yang belum
menikah. Dan mohon maaf, kalau ada kata-kata yang kurang berkenan di hati.

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sedirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak
(nikah) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki, dan hamba-hamba sahayamu yang
perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya.
Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." - QS:An-Nuur (24):32

Wassalamu'
alaikum Wr. Wb.

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 108


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : firliana putri firlianaputri@yahoo.com


Tgl. Email : 20-03-2006

MENUJU SIDRATUL MUNTAHA

Etape pertama Rasulullah saw adalah perjalanan horisontal dari Mekkah ke Palestina.
Dari apa yang saya uraikan di bagian depan, perjalanan itu hanya ditempuh Nabi dalam
waktu tidak sampai 1 detik. Kenapa bisa secepat itu? Karena Nabi Muhammad, Jibril dan
Buraq melesat dengan kecepatan cahaya, 300.000 km/detik. Maka, jarak Mekkah
Palestina yang hanya sekitar 1.500 km itu pun tidak terlalu berarti bagi mereka.

Sesampai di masjidil Aqsha, Rasulullah saw sempat melakukan shalat bersama malaikat
Jibril, sebelum kemudian melanjutkan perjalanan ke langit ke tujuh. Perjalanan
berikutnya adalah sebuah perjalanan yang memiliki mekanisme berbeda dengan etape
pertama.

Pada etape pertama, Rasulullah saw melakukan perjalanan dengan badan wadag yang
telah diubah menjadi badan cahaya. Akan tetapi sesampai di masjidil Aqsha badan Nabi
telah berubah kembali menjadi badan material sebagaimana sebelumnya. Ini adalah
etape teleportasi, sebagaimana digambarkan dalam berbagai film science fiction. Akan
tetapi pada etape kedua, beliau tidak lagi menggunakan mekanisme tersebut melainkan
melakukan perjalanan dimensional.

Ini adalah bagian yang sangat abstrak dan agak rumit dijelaskan. Akan tetapi, dengan
berbagai perumpamaan dan analogi, mudah-mudahan pembaca bisa mengikuti apa yang
akan saya sampaikan di bagian-bagian berikut ini.

Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab berkaitan dengan perjalanan menuju langit
ke tujuh ini. Untuk menghindari kesalah pahaman, maka kita harus menyamakan dulu
persepsi tentang beberapa hat. Di antaranya adalah hal-hal berikut ini.
1. Apakah yang disebut langit?
2. Di langit manakah Bumi kita berada?
3. Apa dan bagaimanakah langit berlapis tujuh?
4. Bagaimana Rasulullah saw bisa melakukan perjalanan menembus, langit satu
sampai ke tujuh?
5. Apakah yang terjadi ketika berada di Sidratul Muntaha?

MEMAHAMI LANGIT

Banyak di antara kita yang memiliki persepsi berbeda tentang langit. Ada yang
berpendapat bahwa langit adalah sebuah ' atap'alias bidang pembatas ruang angkasa.
Artinya, mereka mengira bahwa ruang di atas kita ada pembatasnya, semacam atap.
Kelompok pertama ini, biasanya adalah mereka yang awam tentang ilmu Astronomi.

Kelompok kedua adalah mereka yang mengikuti berbagai macam informasi tentang
angkasa luar dari berbagai film-film fiksi ilmiah, ataupun berbagai macam media massa.

Bulan Maret 2006 109


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pada umumnya mereka mengerti bahwa yang dimaksud langit adalah sebuah ruang
raksasa yang berisi triliunan benda-benda langit, seperti matahari, planet-planet
(termasuk Bumi), bulan, bintang, galaksi, dan lain sebagainya. Mereka memperoleh
pemahaman yang lebih baik bahwa langit bukanlah sebuah bidang batas, melainkan
seluruh ruang angkasa di atas kita.

Kelompok yang ketiga adalah mereka yang mempelajari informasi Astronomi lebih
banyak dan lebih detil. Lebih jauh, mereka mencoba memahami berbagai hal yang
berkait dengan struktur langit lewat berbagai teori-teori Astronomi. Mereka terus-
menerus mengikuti berbagai informasi dan mencoba melakukan rekonstruksi terhadap
struktur langit, yang secara umum dipahami sebagai alam semesta atau Universe.

Nah, dari ketiga kelompok pemahaman itu saya ingin mengambil kesimpulan yang
bersifat global saja, sebagai pijakan awal pemahaman kiia tentang langit. Bahwa yang
disebut langit sebenarnya bukanlah sebuah bidang batas di angkasa sana, melainkan
sebuah ruang tak berhingga besar yang memuat triliunan benda-benda angkasa. Mulai
dari batuan angkasa yang berukuran kecil, satelit semacam bulan, planet-planet, matahari
dan bintang, galaksi hingga superkluster.

Karena itu, jika kita bergerak ke langit naik pesawat angkasa luar, misalnya, maka kita
akan bergerak menuju ruang angkasa yang tidak pernah ada batasnya. Sehari, seminggu,
sebulan, setahun dan seterusnya kita bergerak ke angkasa, maka yang kita temui hanya
ruang angkasa gelap yang berisi berbagai benda langit saja. Sampai mati pun, kita tidak
akan pernah menemukan pembatasnya. Ya, langit adalah ruang angkasa yang luar biasa
besarnya. Bahkan, tidak diketahui dimana tepinya.

Nah, pemahaman tentang langit ini penting untuk menyamakan persepsi kita tentang
perjalanan Mi'
raj Rasulullah saw. Sebab, dalam pemahaman tradisional selama ini, kita
memperoleh kesan betapa langit itu digambarkan sebagai atap alias '
langit-langit'
. Bahkan
digambarkan pula sebagai atap yang ada pintu-pintunya, yang kemudian mesti dibuka
sebagaimana pintu rumah, ketika Rasulullah saw mau memasuki langit yang lebih tinggi.

Istilah langit dalam bahasa Inggris, barangkali memberikan gambaran yang lebih jelas:
Sky. Dalam bahasa Indonesia lebih pas disebut sebagai 'Angkasa'
. Istilah lainnya adalah
space. Sehingga, angkasa di luar Bumi disebut sebagai Outer Space. Jadi langit adalah
Ruang Angkasa.

Pemahaman tentang langit adalah pemahaman yang cukup rumit. Apalagi jika dikaitkan
dengan struktur langit yang tujuh. Untuk langit pertama saja, tidaklah mudah. Bahkan
sampai sekarang ilmu Astronomi masih menemui berbagai kendala yang agak rumit
dalam mempersepsi struktur alam tersebut. Akan tetapi, Insya Allah semuanya berangsur-
angsur bisa dijelaskan.

Di dalam Al-Qur' an, Allah secara jelas dan berulangkali menginformasikan bahwa langit
yang Dia ciptakan itu memang bukan hanya satu, melainkan 7 lapis, sebagaimana
diinformasikan dalam ayat berikut ini.

Bulan Maret 2006 110


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

QS. At Thalaq (65): 12


"Allah-lah yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula Bumi. Perintah Allah
berlaku padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala
sesuatu, dan sesungguhnya Allah, ilmu Nya benar-benar meliputi segala sesuatu."

QS. Al Mulk (67): 3


"Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis, kamu sekali-kali tidak melihat pada
ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah
berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang?"

Dan masih ada beberapa ayat lagi yang bercerita tentang langit yang tujuh. Cuma, kita
mesti mencermati penggunaan kata langit (assamaa'dan assamaawaat - tunggal dan
jamak). Kata-kata ini ternyata digunakan oleh Allah untuk menggambarkan ruang di atas
Bumi, baik yang berarti atmosfer, maupun yang berarti angkasa luar.

Penggunaan kata langit yang bermaksud untuk angkasa luar, misalnya adalah yang
terdapat dalam ayat-ayat di atas. Dan juga ayat berikut ini.

QS Fushilat (41): 12
"Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-
tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui."

Di ayat tersebut tergambar jelas sekali bahwa Allah menggunakan kata as samaawaat
untuk menggambarkan angkasa luar. Kenapa ada kesimpulan begitu? Karena Dia
menggambarkan bahwa langit yang dekat dihiasi dengan bintang-bintang. Dan kita tahu
semua bahwa bintang-bintang itu bukan terdapat di atmosfer, melainkan di ruang
angkasa.

Maka, ketika Allah bercerita tentang langit yang tujuh di ayat tersebut, langit yang
dimaksudkan adalah langit alam semesta yang jumlahnya 7 tingkat.

Akan tetapi, di ayat-ayat yang lain Allah menggunakan kata-kata assamaa' dan
assamawaat untuk menggambarkan atmosfer Bumi. Hal itu, misalnya, terdapat pada ayat-
ayat berikut ini.

QS. Al Baqarah (2): 29


"Dia lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di Bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak menuju langit, lalu dijadikan Nya tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui
segala sesuatu."

Di situ digambarkan betapa Allah menciptakan segala, sesuatu di Bumi untuk manusia.
Kemudian Dia memproses langit yang tujuh. Di ayat ini Allah menggunakan kata
'
langit', untuk atmosfer. Kenapa demikian, karena langit tersebut ternyata diproses
setelah Bumi terbentuk.

Bulan Maret 2006 111


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Jika yang dimaksudkan adalah langit alam semesta, hal itu menjadi tidak cocok. Karena
sesungguhnya proses terbentuknya langit semesta lebih dulu dibandingkan dengan Bumi.
Planet Bumi adalah bagian dari langit semesta, disamping miliaran matahari dan triliunan
planet yang ada.

Ayat lain yang menunjukkan '


langit'sebagai atmosfer terdapat pada ayat-ayat berikut ini.
QS. Ruum (30): 48
"Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah
membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki Nya, dan menjadikannya
bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan ke luar dari celah-celahnya, maka apabila hujan
itu turun mengenai hamba-hamba Nya yang dikehendaki Nya tiba-tiba mereka menjadi
gembira."

Karena ' langit'di sini dikaitkan dengan hujan, kita lantas bisa mendapatkan gambaran
bahwa yang dimaksudkan adalah atmosfer. Maka, ketika Allah menyebutkan bahwa
langit tersebut ada tujuh, orientasi pemahaman kita menuju kepada lapisan-lapisan
atmosfer yang memang ada tujuh lapis, yaitu: Troposfer, stratosfer, ozonosfer, mesosfer,
ionosfer, eksosfer, dan magnetosfer.

Pemakaian kata ' langit'untuk dua hal yang berbeda ini seringkali membingungkan
mereka yang kurang akrab dengan masalah astronomi. Mereka rancu menyamakan antara
atmosfer dengan langit ruang angkasa.

Hal itu, misalnya, terlihat dari pemahaman mereka terhadap ayat ayat berikut ini.
QS. Al Baqarah (2): 22
Dialah Yang menjadikan Bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan
Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala
buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-
sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui."

QS. Al anbiyaa (21): 32


"Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling
dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya."

Ayat-ayat di atas menceritakan bahwa langit berfungsi sebagai atap. Hal ini memang
cocok dengan fungsi atmosfer sebagai pelindung Bumi. Keberadaan atmosfer telah
melindungi Bumi dari ' serangan'batu-batu langit yang setiap hari berjatuhan ke arah
Bumi. Batu-batu yang masuk ke atmosfer Bumi telah dihadang olehnya, untuk kemudian
dibakar oleh gesekan udara yang memiliki kecepatan putar lebih dari 1600 km per jam.
Jadi dalam hal ini, atmosfer telah berfungsi sebagai atap yang melindungi Bumi.

Persoalannya menjadi lain ketika kita berbicara tentang langit yang bukan atmosfer.
Karena langit angkasa luar tersebut berupa ruang yang sangat besar, berisi triliunan benda
langit. Bukan berupa lapisan-lapisan udara seperti yang terdapat dalam atmosfer kita.

Bulan Maret 2006 112


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Maka, ketika Allah menyebutnya sebagai berlapis tujuh, cara pemahamannya berbeda
dengan memahami atmosfer Bumi. Disinilah banyak yang terjebak pada pemahaman
yang rancu antara keduanya.

Kerancuan itu, misalnya, terlihat dari pemahaman langit sebagai atap. Banyak beredar
pemahaman di kalangan umat Islam, katanya, langit alam semesta ini berbentuk atap,
sebagaimana dijelaskan pada ayat-ayat di atas. Padahal penjelasan itu terkait ke langit
atmosfer. Bukan langit semesta.

Sehingga, tafsir yang muncul terhadap langit berlapis tujuh itu menjadi begitu sederhana
dan naif. Bahwa, langit alam semesta dipersepsi bertumpuk-tumpuk seperti kue lapis.
Lapis pertama adalah langit pertama, lapis kedua adalah langit kedua dan seterusnya
sampai langit yang ke tujuh.

Hal ini tentu saja tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Dan bisa menjadi bahan olok-
olok yang tidak mengenakkan hati dari orang-orang yang tidak suka kepada Islam. Tentu,
kita harus memberikan penafsiran yang lebih proporsional, sesuai kenyataan ilmiah.

LANGIT PERTAMA
Barangkali kita telah sepaham, bahwa yang disebut langit adalah ' ruang'tak berhingga
besar yang terhampar di atas kita. Baik bagi kita yang berada di Indonesia, maupun yang
di balik Bumi Indonesia, yaitu di Amerika. Sekali lagi langit adalah ruangan raksasa yang
berisi triliunan benda langit seperti planet, bulan, meteor, matahari, nebula, galaksi,
superkluster, dan lain sebagainya. Termasuk Bumi kita ini berada di dalam langit. Jadi
langit adalah 'ruang angkasa'
.

Nah, Allah menginformasikan di dalam Al Qur' an bahwa langit itu ada tujuh tingkat.
Langit yang pertama adalah langit yang dihuni oleh manusia dan makhluk-makhluk
berdimensi 3, seperti binatang, tumbuhan dan benda-benda mati, yang terdapat di planet
Bumi. Ditambah lagi, segala benda langit yang mengisinya. Itu semua adalah makhluk di
langit pertama. Langit pertama itu di dalam istilah agama disebut sebagai '
Langit Dunia'
.

Allah telah memberikan gambaran yang menarik di dalam Al Qur'


an, tentang langit
Dunia itu.

QS. Fushshilat (41): 12


Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua masa dan Dia mewahyukan pada tiap-
tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang
cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan
Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.

Artinya, seluruh ruang angkasa yang berisi triliunan bintang, matahari, galaksi, nebula,
meteor, dan segala benda langit termasuk Bumi itu, oleh Allah disebut sebagai langit
Dunia. Kata 'Dunia'memiliki arti '
dekat'
. Jadi, maknanya menjadi langit yang dekat.

Bulan Maret 2006 113


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Padahal sebagaimana kita tahu, bahwa langit yang disebut '


dekat'oleh Allah itu bukanlah
jarak yang dekat bagi manusia. Saya sudah pernah menyampaikan bahwa jarak bintang
yang terdekat saja membutuhkan waktu 428 tahun untuk datang ke sana. Itu pun kalau
kita menggunakan pesawat tercepat milik manusia, misalnya Challenger, atau Columbia
yang berkecepatan 20.000 km per jam.

Kalau kita menggunakan kecepatan yang lebih tinggi, katakanlah cahaya sebagai
kecepatan puncak di alam semesta ini waktu tempuhnya juga masih sangat lama, yaitu
butuh waktu 8 tahun, baru sampai di bintang terdekat itu. Apalagi untuk menuju bintang-
bintang yang lebih jauh. Ada yang membutuhkan waktu sejuta tahun. Ada pula yang
memerlukan waktu 1 miliar tahun. Bahkan yang terjauh bisa membutuhkan waktu 10
miliar tahun!

Jadi, Langit Dekat itu, bukanlah langit yang kecil dan gampang kita tempuh. Usia kita
yang cuma puluhan tahun ini tidak berarti apa-apa untuk menempuh jarak antar bintang.
Apalagi untuk mengembara dan mengarungi alam semesta. Sama sekali tidak mungkin!

Padahal kita sudah menggunakan sebuah cara yang juga mustahil' , yaitu naik pesawat
dengan 'kecepatan cahaya' . Kenapa tidak mungkin? Karena sungguh, tidak ada benda apa
pun di alam semesta yang bisa dipercepat mencapai kecepatan cahaya. Benda tersebut
bakal hancur, semburat menjadi partikel-partikel kecil sub atomik. Secara lebih detil,
akan saya jelaskan pada bagian lain.

Ada juga yang tidak percaya dan mempertanyakan: apakah betul kecepatan tertinggi di
alam semesta ini adalah cahaya? Ya, begitulah sains menbuktikan. Memang ada
semacam ' angan-angan'dan harapan dari beberapa kalangan supaya di alam semesta ini
ada kecepatan yang lebih tinggi dari cahaya, supaya mereka bisa menjelaskan beberapa
hal yang muskil.

Akan tetapi, sampai sekarang keinginan itu tidak pernah bisa dibuktikan. Kecepatan
tertinggi di alam semesta sampai sekarang, tetap adalah kecepatan cahaya, yaitu 300.000
km per detik. Maka seluruh penjelasan tentang gerak di alam semesta ini masih harus
berpatokan pada kecepatan cahaya tersebut. Sehingga, perhitungan relativitas waktu pun
masih diukur dengan kecepatan cahaya.

Jadi, kembali lagi kepada alam semesta, ternyata alam semesta kita ini memang demikian
besarnya. Diperkirakan diameternya mencapai 30 miliar tahun cahaya. Artinya, jika
cahaya mencoba menyeberangi alam semesta. dari tepi kiri menuju tepi kanan, ia butuh
waktu selama 30 miliar tahun! Sungguh sebuah ukuran yang sangat besar!

Apalagi manusia. Jika manusia menyeberangi alam semesta dengan menggunakan


pesawat ulang alik berkecepatan 20 km per jam, maka waktu yang diperlukannya adalah
sekitar 1,62 miliar miliar tahun, alias 1,62 dengan sepuluh pangkat 18 tahun. Sebuah hal
yang sangat muskil dilakukan oleh manusia!

Bulan Maret 2006 114


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Diperkirakan alam semesta ini memuat partikel sejumlah 10 pangkat 81, yang tersebar di
seluruh penjuru langit. Di antaranya, yang terbanyak adalah yang berada di pusat alam
semesta. Yang lain tersebar dalam bentuk benda-benda langit dan debu angkasa.
Termasuk, partikel-partikel pembentuk matahari, bintang, nebula, dan planet Bumi.

Secara sederhana, alam semesta ini boleh diumpamakan seperti sebuah bola raksasa yang
memuat triliunan benda langit. Mulai dari yang terkecil, debu-debu angkasa, batu meteor,
batu komet, batu asteroid, satelit, planet, matahari, bebagai jenis bintang-bintang, galaksi,
sampai yang terbesar, super cluster.

Seluruh benda langit itu membentuk sistem saling tarik-menarik dan saling ' mengikat'
lewat gaya gravitasi. Coba bayangkan, ada triliunan kelereng yang sedang mengambang
di awang-awang. Triliunan benda itu semuanya bergerak. Tidak ada yang diam! Dan
'sedikit'sekali terjadi tabrakan, terutama pada kelereng-kelereng yang berukuran besar.
Karena masing-masing kelereng itu memiliki lintasan geraknya masing-masing. Kecuali
benda-benda langit yang bergerak bebas dan tidak memiliki lintasan orbit.

Kita melihat sebuah ' demonstrasi' kekuatan yang Maha Dahsyat, yang mengatur
keseimbangan gerakan itu. Jika tidak, maka sungguh seluruh benda langit itu akan saling
bertabrakan, dan menjadi kacaulah langit kita.

Akan tetapi, yang terjadi bukan begitu. Meskipun sudah berlangsung selama 12 miliar
tahun, benda-benda langit itu bergerak secara harmonis. Benda-benda langit yang
berukuran besar, memiliki dua jenis gerakan. Gerakan pertama adalah gerakan berputar
pada dirinya sendiri, yang dikenal sebagai gerakan rotasi. Sedangkan gerakan kedua
adalah gerakan melingkari benda yang lebih besar dari dirinya, yang dikenal sebagai
gerakan revolusi.

Jadi bisa kita bayangkan, betapa benda yang paling kecil adalah benda yang paling
'
pusing' . Ambillah contoh, Bulan. Bulan adalah satelit Bumi. la berputar pada dirinya
sendiri. Selain itu, ia juga mengitari Bumi pada lintasan orbitnya yang berjarak sekitar 1
menit cahaya alias sekitar 18 juta km dari Bumi.

Lintasan itu memiliki pola yang tetap. Sehingga pergerakan Bulan bisa dihitung secara
akurat oleh manusia. Katakanlah, waktu terjadinya gerhana Bulan. Manusia telah bisa
memperkirakan kapan bakal terjadi gerhana Bulan di tahun tahun mendatang. Karena itu,
pergerakan bulan ini bisa dijadikan patokan penanggalan alias kalendar. Termasuk
kalendar Hijriyah yang digunakan oleh umat Islam. Satu kali perputaran Bulan
mengelilingi Bumi membutuhkan waktu 29,5 hari.

Bukan hanya bulan yang bergerak, tetapi juga Bumi. Planet yang memuat sekitar 5 miliar
manusia ini berputar pada dirinya sendiri. Satu kali rotasi menghabiskan waktu 24 jam
alias sehari. Selain itu juga berputar mengelilingi matahari dalam kurun waktu 365,25
hari, satu kali putaran, yang disebut sebagai setahun.

Bulan Maret 2006 115


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Maka kita melihat di sini, bahwa bulan mengelilingi Bumi pada periode tertentu, dengan
cara tertentu. Dan kemudian, Bumi bersama Bulan, mengelilingi matahari pada periode
tertentu dengan cara tertentu pula.

Nah, apakah Matahari juga bergerak seperti itu? Ternyata ya. Matahari yang menjadi
pusat pergerakan sembilan planet termasuk Bumi ini, ternyata juga bergerak berotasi dan
berevolusi. Selama sekitar 5 miliar tahun Matahari bergerak berirama bersama
kesembilan planet, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus,
Neptunus, dan Pluto; mengelilingi sebuah Bintang yang berukuran sangat besar yang
berada di pusat Galaksi Bima sakti.

Galaksi Bima Sakti beranggotakan sekitar 100 miliar matahari. Kesemuanya berputar
mengelilingi pusat galaksi yang berbentuk cakram. Bumi dan tatasurya kita terletak di
salah satu wilayah agak ke pinggir dari cakram tersebut.

Maka, Dalam satu galaksi ini saja kita bisa 'melihat'betapa ada bermiliar-miliar benda
langit yang sedang bergerak dalam sebuah irama yang sangat harmonis. Ratusan miliar
matahari, dan triliunan planet, asteroid, satelit, serta berbagai batu angkasa sedang
'menari-nari'dalam komposisi irama galaksi Bima Sakti yang sangat mengagumkan.

Namun, dari data Astronomi juga diketahui bahwa jumlah galaksi di alam semesta ini
ternyata sangatlah banyak., Bisa mencapai ratusan miliar galaksi. Bahkan boleh jadi
triliunan. Setiap saat, para ahli astronomi bisa menemukan sejumlah gugusan bintang
alias galaksi lewat teleskop Hubble atau Spitzer atau Compton.

Ternyata, bukan hanya matahari atau bintang-bintang yang bergerak secara berirama
dalam satu gugusan. Melainkan, galaksi-galaksi itupun bergerak berotasi dan revolusi
mengelilingi sebuah galaksi yang sangat besar. Tidak kurang dari 100 miliar galaksi
diperkirakan bergerak berirama membentuk gugusan galaksi yang disebut Supercluster.
Lagi-lagi kita melihat sebuah orchestra alam semesta yang luar biasa dahsyatnya, dalam
sebuah parade triliunan matahari yang 'menari-nari'dengan cantik sekali.

Sampai disinikah besarnya alam semesta? Ternyata tidak. Gerakan-gerakan berputar dan
berirama itu terus membesar, membesar dan membesar. Dari Bulan mengelilingi Bumi,
kemudian mengelilingi Matahari, lantas mengelilingi pusat galaksi, dan berevolusi
mengitari pusat Supercluster, diperkirakan masih terus membentuk gugusan gugusan
yang lebih besar yang belum ketahuan tepinya. Meskipun, para. ahli menyimpulkan alam
semesta ini besarnya terbatas pada diameter 30 miliar tahun cahaya. Tapi, disinilah
manusia mulai merasakan situasi ' kritis'atas pemahamannya terhadap alam semesta.
Mereka dihadang oleh sebuah ' Kekuasaan'dan ' Kecerdasan'yang Sangat Misterius, yang
sedang menggelar sebuah Orkestra Maha Dahsyat dalam skala yang tidak terbayangkan

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 116


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : suryati y4t12002@yahoo.com


Tgl. Email : 22-03-2006

Anak, Amanah yang Berat


Oleh : Witra Moerad
Republika ; Senin, 20 Maret 2006

Anak adalah anugerah Allah SWT, tempat kita meneruskan cita-cita dan garis keturunan.
Anak juga merupakan amanah, titipan harta yang paling berharga yang harus dijaga,
dirawat dan dididik agar menjadi penyejuk hati.

Dalam persoalan ini, kita harus meneladani sikap Nabi Zakaria AS dan Nabi Ibrahim AS.
Kedua Nabi ini senantiasa berdoa kepada Allah Maha Pencipta. "Ya Rabbana,
anugerahkanlah kepada kami, pasangan dan keturunan sebagai penyejuk hati kami.
Jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS 25:74).

Setelah diberi amanah oleh Allah, Nabi Ibrahim di masa tuanya tidak pernah berhenti
bersyukur. "Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tuaku
Ismail dan Ishak. Sungguh Tuhanku benar-benar Maha Mendengar doa." (QS 14:39.

Namun, akhir-akhir ini begitu sering kita mendengar, anak justru seringkali menjadi
sasaran kemarahan orang tua. Begitu sering kita baca, kedua orang tua begitu teganya
membuang bayi yang baru saja dilahirkan. Ada yang gampang saja memukul anak di luar
kemampuan anak itu untuk menerimanya. Disulut rokok, diseterika, bahkan terakhir bisa
kita baca, dipukul linggis sampai meninggal. Di sisi lain, ada juga orang tua yang
menjadikan anak bagai barang rebutan. Naudzubillahi min dzalik!

Sudah sedemikian tipiskah rasa sayang orang tua pada anaknya, padahal amanah
mendidik dan merawat anak itulah yang pada saatnya harus dipertanggungjawabkan di
mahkamah Allah, kelak. Sebuah hadits Nabi berbunyi," Seorang lelaki itu pemimpin bagi
keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Seorang
istri itu pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang
kepemimpinannya itu." (HR Bukhari-Muslim). Pasalnya, masih menurut hadits
Rasulullah," Setiap anak dilahirkan suci/fitrah. Orang tuanyalah yang menjadikan mereka
yahudi, nasrani ataupun majusi." (HR Bukhari-Muslim).

Dalam soal mendidik anak, Rasulullah Muhammad SAW adalah sebaik-baiknya teladan.
Pada diri Nabi ditemukan sosok pendidik yang menghargai anak. Rasulullah tidak jarang
menyuapi anak-anak kecil dengan kurma yang sudah dimamahnya. Penuhnya hati Rasul
dengan kasih sayang, membuat Beliau tidak marah ketika dalam shalatnya yang kusyuk
punggung Beliau dinaiki cucunya, Hassan bin Ali bin Abi Thalib.

Beliau malah melamakan sujudnya, hingga cucunya itu turun. Usai shalat, kepada jamaah
Rasul meminta maaf karena sujudnya agak lama. "Para jamaah, karena cucuku ini aku

Bulan Maret 2006 117


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

sujud agak lama. Dia berlari mengejarku dan naik ke punggungku ketika aku sedang salat
(sujud). Aku khawatir akan mencelakakannya kalau aku bangun dari sujud." (HR
Ahmad). Subhanallah, apakah saat ini kita masih memiliki kasih sayang seperti itu?

Sikap kasih sayang dan kelembutanlah, sebenarnya, yang memungkinkan anak menjadi
dekat. yang memudahkan mereka menerima petuah dan didikan orang tuanya. Orang tua
yang miskin kasih sayang akan anaknya, menurut Nabi, akan mengundang murka Allah
SWT. Aisyah RA berkata, telah datang seorang badui kepada Nabi. Nabi bertanya,"
Apakah kamu suka mencium anakmu?" Dijawab, "Tidak." Nabi bersabda," ... atau aku
kuasakan agar Allah mencabut rasa kasih sayang dari hatimu." (HR Bukhari).

Yathie
(hidup ini hanya sekali, maka janganlah disia-siakan. Mari kita kembali kepada niat yang
baik InsyaAlloh akan mendapatkan yang baik pula.....Amien)

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 118


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Zakia [Aikaz Studio] zakia3447@yahoo.com


Tgl. Email : 23-03-2006

Tafsir Mimpi Menurut Al-Qur`an dan As-Sunnah


http://www.gemainsani.co.id/Info/default.asp?Info=

Ustadz Abu Sa' ad al-Wa'


izh berkata, "Pada prinsipnya mimpi yang baik itu bersumber
dari aneka amal yang benar dan mengingatkan akan aneka akibat dari berbagai urusan.
Dari mimpi yang baik itu muncullah aneka perintah, larangan, berita gembira, dan
peringatan. Dikatakan demikian karena mimpi yang baik merupakan sisa dan bagian dari
kenabian, bahkan ia merupakan satu dari dua bagian kenabian, sebab ada nabi yang
wahyunya berupa mimpi. Orang yang menerima wahyu melalui mimpi disebut Nabi.
Adapun orang yang menerima ucapan malaikat saat dia terjaga disebut Rasul. Inilah yang
membedakan antara nabi dan rasul. ”Abu Ali Hamid bin Muhammad bin Abdullah ar-
Rafa`memberitahukan kepada kami, dari Muhammad ibnul-Mughirah, dari Makki bin
Ibrahim, dari Hisyam bin Hasan, dari Muhammad bin Sirin, dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah bersabda,

"Jika masa semakin dekat, mimpi seorang muslim nyaris tidak pernah dusta. Muslim
yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur perkataannya. Mimpi seorang
mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian. Mimpi ada tiga macam: mimpi
yang baik sebagai berita gembira dari Allah 'azza wa jalla, mimpi seorang muslim yang
dialami oleh dirinya sendiri, dan mimpi sedih yang berasal dari setan. Jika salah seorang
di antara kamu mengalami mimpi yang tidak disukai, janganlah menceritakannya kepada
orang lain, bangunlah, kemudian shalatlah.” (Muttafaq '
alaih)

Beliau bersabda,
"Aku menyukai mimpi ihwal rantai, tetapi tidak menyukai mimpi ihwal belenggu.
(Shahih al-Jami)

Rantai ditakwilkan dengan keteguhan pada agama.


Abu Abdullah al-Mahlabi dan Muhammad bin Ya' qub bin Yusuf menceritakan kepada
kami dari al-'Abbas ibnul-Walid bin Mazid, dari '
Uqbah bin '
Alqamah al-Mu' arifi, dari al-
Auza' i, dari Yahya bin Abi Katsir, dari Abi Salamah bin Abdurrahman, dari ' Ubadah
ibnush-Shamit bahwa ia bertanya kepada Rasulullah tentang ayat 63-63 surah Yunus,
"Yaitu orang-orang yang beriman dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita
gembira di dalam kehidupan di dunia dan dalam kehidupan di akhirat.” Maka, Rasulullah
menjawab, "Sungguh kamu telah menanyakan sesuatu kepadaku yang belum pernah
ditanyakan oleh seorang pun selainmu. Al-busyra ialah mimpi yang baik yang dialami
oleh seseorang atau dianugerahkan Allah kepadanya”. (As-Silsilah ash-Shahihah)

Ustadz Abu Sa' ad berkata, "Hadits-hadits yang kami riwayatkan tersebut menunjukkan
bahwa mimpi itu memang sesuatu yang benar secara substansial dan bahwa mimpi itu
memiliki ketentuan dan dampak.”

Di antara dalil yang menunjukkan kebenaran mimpi ialah bahwa saat Ibrahim tidur, Allah

Bulan Maret 2006 119


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

memperlihatkan kepadanya seolah-olah dia menyembelih putranya. Setelah bangun, dia


pun melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya saat tidur. Allah Ta' ala
mengisahkan kejadian tersebut,

"Maka tatkala anak itu mencapai kesanggupan berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim
berkata, 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu. Maka, pikirkanlah apa pendapatmu!”. Dia menjawab, ' Hai bapakku,
kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku
termasuk orang-orang yang sabar.'
" (ash-Shaaffat: 102)

Setelah Ibrahim a.s. memahami mimpinya dan berupaya melaksanakannya, lalu Allah
memberinya jalan keluar karena kasih-sayang-Nya, dia mengetahui bahwa mimpi itu
merupakan hukum. Demikian pula halnya dengan mimpi yang dialami Yusuf a.s., yang
dikisahkan Allah dalam Al-Qur`an sebagai kisah yang populer dan terkenal.

Abu Sa' id Ahmad bin Muhammad bin Ibrahim meriwayatkan kepada kami dari Ali bin
Muhammad al-Waraq, dari Ahmad bin Muhammad bin Nashr, dari Yusuf bin Bilal, dari
Muhammad bin Marwan al-Kalbi, dari Abu Shalih, dari Ibnu Abbas bahwa Aisyah
berkata, "Rasulullah terkena sihir. Maka, beliau jatuh sakit, sehingga kami
mengkhawatirkannya. Ketika beliau berada antara tidur dan terjaga, tiba-tiba turun dua
malaikat: yang satu berada di dekat kepala Rasulullah dan yang lain berada di dekat kaki
beliau. Malaikat yang berada dekat kepala berkata kepada malaikat yang berada dekat
kaki, 'Mengapa dia sakit?” Malaikat bertanya demikian supaya Nabi saw. memahami
persoalannya.

Temannya menjawab, ' Terkena sihir’


'
Siapa yang melakukannya?’
'
Lubaid bin A' sham, orang Yahudi.’
'
Di mana dia melakukannya?’
'
Di sumur Dzarwan.’
'
Bagaimana mengobatinya?’
'
Kirimlah orang ke sumur itu dan keringkan airnya. Jika tampak sebuah batu besar,
singkirkanlah karena di bawahnya terdapat tali busur yang berpintal sebelas dan
diletakkan di dalam kantong. Setelah itu bakarlah ia. Insya Allah dia sembuh. Jika dia
menyuruh orang, hendaknya dia mengeluarkan kantong itu.' "

Ibnu Abbas melanjutkan, "Nabi pun bangun dan beliau telah memahami apa yang
dikatakan kepadanya oleh malaikat. Beliau menyuruh ' Ammar bin Yasir dan sekelompok
sahabatnya ke sumur tersebut yang airnya telah berubah seperti inai. Kemudian sumur itu
dikeringkan. Setelah tampak batu besar, ia pun digulingkan, dan tampaklah di bawahnya
kantong yang berisikan tali busur bersimpul sebelas. Kemudian mereka membawanya
kepada Rasulullah. Maka, turunlah surah al-Falaq dan surah an-Naas. Kedua surah ini
berjumlah 11 ayat dan sama dengan banyaknya buhul yang berjumlah 11 pula. Setiap kali
beliau membaca satu ayat, lepaslah satu buhul. Setelah seluruh buhulnya terbuka,
Rasulullah dapat bangkit dan seolah-olah terlepas dari ikatan. Buhul itu pun dibakar.
Nabi menyuruh kita berlindung kepada Allah melalui kedua surah tersebut. Lubaid

Bulan Maret 2006 120


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

mengunjungi Rasulullah. Meskipun beliau menceritakan kejadian di atas, pada wajah


Lubaid tidak tampak perubahan apa pun.”

Hadits di atas menunjukkan kebenaran masalah mimpi dan keberadaannya di dalam


banyak hadits, sehingga terlampau panjang untuk menceritakannya.

Ustadz Abu Sa' ad berkata, "Aku melihat bahwa ilmu itu terdiri atas beberapa jenis, di
antaranya ada yang bermanfaat bagi dunia, tetapi tidak bermanfaat bagi agama; ada yang
bermanfaat bagi dunia dan agama. Ilmu tentang mimpi termasuk ilmu yang bermanfaat
bagi dunia dan agama. Kemudian aku shalat istikharah sebelum mengumpulkan apa yang
berasal dari Allah dan menempuh metode peringkasan seraya memohon pertolongan
kepada-Nya dalam menyempurnakan apa yang diridhai dan dicintai-Nya. Juga berlindung
kepada-Nya dari ujian dan fitnah-Nya. Allahlah Pemilik taufik. Cukuplah Dia bagi kami.
Dia adalah sebaik-baik Pelindung.“

Ustadz Abu Sa' ad berkata, "Orang perlu menegakkan tata kesopanan agar mimpinya
mendekati kebenaran. Di antara adab kesopanan itu ialah membiasakan diri berkata jujur.
Nabi bersabda dalam hadits muttafaq alaih, 'Orang yang paling benar mimpinya ialah
yang paling benar perkataannya.'
"

Adab lainnya ialah tidur dengan punya wudhu. Abu Dzar berkata, "Kekasihku
(Muhammad saw.) memberikan tiga pesan kepadaku yang tidak pernah aku tinggalkan
hingga mati. Yaitu, puasa tiga hari pada setiap bulan, dua rakaat shalat fajar, dan tidak
tidur kecuali punya wudhu.“ Demikian yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.

Adab lainnya ialah tidur dengan berbaring ke sisi kanan tubuh karena Nabi saw.
menyukai bagian kanan dalam segala hal. Diriwayatkan bahwa beliau tidur pada sisi
kanan tubuhnya seraya meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanan, lalu berdoa,

"Ya Allah, lindungilah aku dari azab-Mu pada saat Engkau mengumpulkan hamba-
hamba-Mu.“ (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)

Mimpi terbagi dua: mimpi yang benar dan yang batil. Mimpi yang benar ialah yang
dialami manusia tatkala kondisi psikologisnya seimbang dan keadaan cuaca sedang
seperti ditandai oleh bergoyangnya pepohonan hingga berjatuhannya dedaunan. Mimpi
yang benar tidak didahului dengan adanya pikiran dan keinginan akan sesuatu yang
kemudian muncul dalam mimpi. Kebenaran mimpi juga tidak ternodai oleh peristiwa
junub dan haid.

Adapun mimpi yang batil ialah yang ditimbulkan oleh bisikan nafsu, keinginan, dan
hasrat. Mimpi demikian tidak dapat ditakwilkan. Demikian pula mimpi "basah“ dan
mimpi lain yang mewajibkan mandi dikategorikan sebagai mimpi yang batil karena tidak
mengandung makna. Sama halnya dengan mimpi yang menakutkan dan menyedihkan
karena berasal dari setan. Allah Ta'
ala berfirman,

Bulan Maret 2006 121


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

"Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu adalah dari setan, supaya orang-orang yang
beriman itu berduka cita, sedang pembicarana itu tiadalah memberi mudharat sedikitpun
kepada mereka, kecuali dengan izin Allah dan kepada Allahlah hendaknya orang-orang
yang beriman bertawakal.“ (al-Mujaadilah: 10)

Jika seseorang mengalami mimpi yang tidak disukai, disunnahkan melakukan lima
perbuatan. Yaitu, mengubah posisi tidur, meludah ke kiri sebanyak tiga kali, memohon
perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk, bangun dan shalat, dan tidak
menceritakan mimpinya kepada siapa pun.

Ustadz Abu Sa' ad berkata, "Pelaku mimpi hendaknya memelihara etika yang perlu
dipegang teguh dan memiliki batasan-batasan yang selayaknya tidak dilampaui.
Demikian pula halnya dengan pentakwil.“

Etika pelaku mimpi ialah, pertama, dia tidak menceritakan mimpinya kepada orang yang
hasud sebagaimana dikatakan Ya' kub kepada Yusuf,

"Ayahnya berkata, '


Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-
saudaramu, maka mereka akan membuat makar untuk membinasakanmu.' " (Yusuf: 5)

Kedua, jangan menceritakan mimpinya kepada orang yang bodoh. Nabi saw. bersabda,
"Janganlah kamu menceritakan mimpimu kecuali kepada orang yang dicintai atau kepada
orang yang pandai.“

Ketiga, janganlah menceritakan mimpi kecuali secara rahasia karena dia pun melihatnya
secara rahasia pula. Jangan menceritakannya kepada anak-anak dan wanita. Sebaiknya
mimpi itu diceritakan menjelang awal tahun dan pada pagi hari, bukan sesudah keduanya
lewat.

Adapun etika pentakwil ialah sebagai berikut.


Pertama, jika saudaranya menceritakan mimpi kepadanya, maka katakanlah, "Aku kira
mimpi itu baik“

Kedua, hendaknya menakwilkan mimpi dengan cara yang paling baik. Diriwayatkan
bahwa Nabi saw. bersabda, "Mimpi akan terjadi sebagaimana ia ditakwilkan.“ Juga
diriwayatkan bahwa beliau bersabda, "Mimpi itu bagaikan kaki yang menggantung
selama belum diungkapkan. Jika telah diungkapkan, maka terjadilah. “Demikian yang
disebut dalam as-Silsilah ash-Shahihah.

Ketiga, menyimak mimpi dengan baik, kemudian menjawab si penanya dengan jawaban
yang mudah dipahami.

Keempat, jangan tergesa-gesa menakwilkan mimpi. Lakukanlah dengan hati-hati.

Bulan Maret 2006 122


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Kelima, menyembunyikan mimpi dan tidak menyebarkannya sebab ia merupakan


amanat. Jangan menakwilkan mimpi ketika matahari terbit, ketika tergelincir, dan ketika
terbenam.

Keenam, memperlakukan pelaku mimpi secara berbeda. Janganlah menakwilkan mimpi


raja seperti menakwilkan mimpi rakyat, sebab mimpi itu berbeda karena perbedaan
kondisi pelakunya.

Ketujuh, merenungkan mimpi yang dikemukakan kepadanya. Jika mimpi itu baik, maka
takwilkanlah dan sampaikanlah kabar gembira kepada pelakunya sebelum mimpi itu
ditakwilkan. Jika mimpi itu buruk, maka janganlah menakwillkannya atau takwilkanlah
bagian mimpi yang takwilnya paling baik. Jika sebagian mimpi itu merupakan kebaikan
dan sebagian lagi keburukan, maka bandingkanlah keduanya, lalu ambillah mimpi yang
paling tepat dan paling kuat pokoknya. Jika pentakwil mengalami kesulitan, bertanyalah
kepada pelaku mimpi ihwal namanya, lalu takwilkannya berdasarkan namanya itu.

Paparan singkat ini cukup kaya bagi orang yang mau merenungkannya dan mencermati
maknanya. Kalaulah kami memaparkannya secara panjang lebar, niscaya menimbulkan
kebosanan dan kejemuan. Kami berharap kepada Allah Ta' ala kiranya buku ini
bermanfaat bagi kita dan kiranya Dia melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat,
perut yang tidak pernah kenyang, nafsu yang tidak mau tunduk, doa yang tidak diterima,
tabiat yang menyeret kepada ketamakan, dan ketamakan yang tidak pernah berakhir.
Sesungguhnya Allah Ta' ala Mahakuasa atas segala yang dikehendaki-Nya, serta Maha
melakukan apa yang dituju-Nya. Cukuplah bagiku Allah. Dialah sebaik-baik Pelindung.

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 123


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : suryati y4t12002@yahoo.com


Tgl. Email : 23-03-2006

Kualitas Umur
Oleh : M Subhi-Ibrahim
Republika : Kamis, 16 Maret 2006

'
'Ada dua nikmat yang bisa menipu kebanyakan manusia, sehat dan waktu luang,' '
demikian pesan Rasulullah SAW kepada Abu Dzar Al-Ghifari. Sehat dan waktu luang
menenggelamkan manusia dalam kubangan rutinitas keseharian yang menumbuhkan
benih-benih cinta dunia.

Akibatnya, cakrawala hidup pun menyempit. Hidupnya dihayati sebagai kehidupan yang
sejati. Padahal, di ujung muara kehidupan ini, terdapat pintu gerbang ke kehidupan yang
lebih kekal. Pintu gerbang itu adalah kematian. Hidup manusia merupakan rentangan
antara kelahiran dan kematian. Rentangan hidup itu disebut umur. Dalam tiap tahap
perguliran hari, umur manusia bukannya bertambah, tapi justru berkurang.

Dalam Al-Mawaidz fi al-Ahadits al-Qudsiyah yang disusun Imam Ghazali, Allah SWT
berfirman, ''
Wahai anak cucu Adam, kau akan menghadap dengan amalmu. Sejak kau
dilahirkan ibumu, umurmu setiap hari digerogoti, setiap hari kau mendekati kuburmu
sampai akhirnya kau benar-benar masuk di dalamnya.'
'

Oleh karena itu, Rasulullah SAW berwasiat, '


'
Wahai Abu Dzar, manfaatkan yang lima
sebelum datang yang lima. Masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum
sakitmu, dan kayamu sebelum miskinmu, luangmu sebelum sibukmu, dan hidupmu
sebelum matimu.' '

Alquran menaruh perhatian atas fenomena umur ini. Alquran menggunakan dua istilah,
sinn (usia) dan umur. Usia disebut sinn, yang berarti juga gigi karena gigi menandai usia.
Sedangkan kata umur, yang seakar dengan kata ma' mur (makmur), mengandung arti
kesinambungan atau ketinggian.

Perinciannya sebagai berikut, sebanyak 27 kali kata yang seakar dengan umur disebut
dalam Alquran; tiga kali berhubungan dengan memakmurkan bumi dan melaksanakan
umrah; dua kali terkait dengan memakmurkan masjid. Sekali menyebut bait al-ma' mur
yang berada di langit, tiga kali menceritakan kisah keluarga Imran, dan lima belas kali
berbicara usia.

Nilai kesejatian umur tidak tampak dari kuantitas umur, tapi kualitas umur. Maksudnya,
bisa jadi seseorang berumur panjang namun tidak dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk
menabung amal saleh. Sehingga, umurnya berlalu tanpa makna.

Umur yang berkualitas adalah umur yang diisi secara efektif untuk melakukan kerja-
kerja kesalehan, baik kesalehan vertikal (ubudiyah) maupun kesalehan horizontal
(muamalah). Kualitas umur tersebut akan lebih nyata terlihat ketika seseorang dijemput

Bulan Maret 2006 124


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

sang malaikat maut. Apakah kematiannya ditangisi dan diratapi karena kehilangan,
ataukah disyukuri.

Tak ada satu manusia pun yang mampu memprediksi berapa umurnya. Oleh sebab itu,
yang mampu dilakukan oleh tiap diri adalah bagaimana mengukir kebaikan sebagai
prasasti yang tertoreh dalam sejarah hidupnya.

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 125


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Susiana Susi@plant.tripolyta.com


Tgl. Email : 23-03-2006

KERJAKANLAH APA YANG DIAJARKAN RASULULLOH


SHOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM KEPADAMU
Assalamu'
alaikum wa rohmatullohi Ta'
ala wa barokatuhu

1. Allah melaknat wanita yang mencabut rambut alis mata dan wanita yang
meminta dicabuti rambut aslinya yang mengubah ciptaan Allah. (hadits
muttafaq alaih).
2. Wanita yang berpakaian tapi sebenarnya telanjang untuk mencari
perhatian laki-laki, yang melenggok-lenggokkan tubuhnya, yang kepalanya
seperti punuk unta, mereka itu tidak akan masuk surga. (riwayat Hakim).
3. Bertakwalah kepada Allah dan ambillah yang baik dalam mencari rezki
(ambil yang halal dan tinggalkan yang haram). (riwayat Muslim).
4. Pelankanlah suaramu dalam berzikir dan berdo' a, karena kamu tidak
memohon kepada Tuhan yang tuli dan tidak ada. (riwayat Muslim).
5. Orang yang paling pedih musibahnya di dunia ini ialah para Nabi
kemudian orang-orang shaleh. (riwayat Ibnu Majah).
6. Sambunglah kembali persaudaraanmu terhadap orang yang memutuskan
hubungan denganmu, berbuat baiklah kepada orang yang berbuat buruk
terhadapmu dan katakanlah yang hak itu sekalipun akan merugikan dirimu
sendiri. (riwayat Ibnu An-Najjar).
7. Celakalah orang yang memperbudak dirinya kepada uang dan harta.
Apabila ia diberi harta ia puas dan apabila tidak diberi ia mengeluh.
(riwayat Bukhari).
8. Maukah kamu saya beri tahu tentang sesuatu yang apabila kamu
kerjakan kamu akan saling menyayangi? Budayakanlah ucapan salam di
antaramu. (riwayat Muslim).
9. Hiduplah kamu di dunia ini seperti orang asing atau orang yang
sedang mengadakan perjalanan. (riwayat Muslim).
10. Barangsiapa mencari keredhaan Allah dengan resiko ia akan dibenci oleh
manusia, Allah akan memberi kecukupan kepadanya dari segala kebutuhannya
kepada manusia.
11. Janganlah seseorang menyuruh berdiri orang lain kemudian ia duduk di
tempat orang itu, tetapi perluaslah tempat duduk itu (dibuatkan lowongan)
sehingga ia dapat duduk tanpa memindahkan orang lain. (riwayat Muslim).
12. Apa yang memabukkah jika banyak, maka sedikitnya pun adalah haram
hukumnya. (shahih, riwayat Abu Daud dan periwayat lainnya).

Wassalamu'
alaikum wa rohmatullohi Ta'
ala wa barokatuhu

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 126


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : regan tini regantini@yahoo.com


Tgl. Email : 23-03-2006

Pelajaran Tentang Mahar (Mas Kawin)


dari seorang Mu'alaf (Tanggapan)

Ass wr wb,

Salam kenal buat semua Ikhwah Fillah..... saya baru gabung sekitar 1 bulan yg lalu, sy
ingin m'beri tanggapan ttg tulisan mengenai pelajaran ttg mahar dari seorang mualaf.

Seperangkat alat sholat serta Al Quran yg pada umumnya sering dijadikan mahar di
Indonesia, pertanggungjawabannya memang tidak ringan di hadapan Allah. Namun tidak
jarang hal ini hanya menjadi suatu tradisi di masyarakat kita sbg lambang kesholehan
seseorang, meskipun setelah menikah mahar tsb hanya menjadi hiasan di lemari atau
bahkan hanya ditumpuk di bagian lemari yg paling dalam.

Astagfirullah....

Sedangkan pemberian mahar berupa uang, hewan ternak atau sesuatu yg bisa diukur(mpy
nilai nominal tertentu) akan dapat lebih bernilai bagi mempelai wanita, karena mahar tsb
mrpkn nafkah awal dari mempelai laki-laki kpd mempelai wanita.

Saya pernah membaca sebuah artikel yg merupakan jawaban atas pertanyaan seseorang
dari situs eramuslim.com beberapa wkt yg lalu. Jawaban dari seorang ustadz tsb ,
mungkin dpt mjd penjelasan bagi kita smua utk mengetahui lebih dalam ttg bagaimana
pemberian mahar itu sendiri yg berlaku dlm Islam di jaman Rasul & Sahabat.

Wassalam
regantini@yahoo.com

Berikut ini artikelnya, Diambil dari www.eramuslim.com

Perihal Seperangkat Alat Sholat dan Al-Qur'an sebagai Mas Kawin


Assalammualaikum Wr. Wb.

Saya ingin menanyakan perihal seperangkat alat sholat dan Al-Qur' an yang dijadikan
sebagai mas mawin saat pelaksanaan akad nikah. Ada yang mengatakan bahwa jika
seperangkat alat sholat dan Al-Qur' an dijadikan mas kawin bisa memberatkan bagi si
suami dan si istri jika kedua alat tersebut tidak diamalkan.. bisa dikatakan keduanya akan
berdosa. Sehingga jika kedua mempelai merasa berat, jangan menjadikan kedua alat
tersebut sebagai Mas kawin. Namun ada juga yang mengatakan bahwa hal tersebut hanya
sekedar symbol, dan bisa diamalkan kapan saja. Pertanyaan saya:

Bagaimana jika salah satunya tidak diamalkan, contohnya Al-Qur' an tersebut baru
dibaca/diamalkan setelah 5 tahun perkawinan, yang mana sebelumnya Al-Qur'an tersebut

Bulan Maret 2006 127


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

hanya sebagai penghias lemari buku. Bagaimana dengan dosa yang ditanggung oleh si
suami dan si istri apakah selama Al-Qur'an tersebut tidak diamalkan mereka sudah
menanggung dosa?

Kiranya itu saja yang ingin saya tanyakan. Atas perhatian dan jawaban Bapak Ustadz
saya ucapkan terima kasih.

Wassalammualaikum wr. wb.

Mery Sukamto

Jawaban

Assalamu '
alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Mahar adalah harta yang diberikan pihak calon suami kepada calon istrinya untuk
dimiliki sebagai penghalal hubungan mereka. Mahar ini menjadi hak istri sepenuhnya,
sehingga bentuk dan nilai mahar ini pun sangat ditentukan oleh kehendak istri. Bisa saja
mahar itu berbentuk uang, benda atau pun jasa, tergantung permintaan pihak istri.

Mahar dan Nilai Nominal


Mahar ini pada hakikatnya dinilai dengan nilai uang, sebab mahar adalah harta, bukan
sekedar simbol belaka. Itulah sebabnya seorang dibolehkan menikahi budak bila tidak
mampu memberi mahar yang diminta oleh wanita merdeka. Kata ' tidak mampu'ini
menunjukkan bahwa mahar di masa lalu memang benar-benar harta yang punya nilai
nominal tinggi. Bukan semata-mata simbol seperti mushaf Al-Quran atau benda-benda
yang secara nominal tidak ada harganya.

Hal seperti ini yang di masa sekarang kurang dipahami dengan cermat oleh kebanyakan
wanita muslimah. Padahal mahar itu adalah nafkah awal, sebelum nafkah rutin
berikutnya diberikan suami kepada istri. Jadi sangat wajar bila seorang wanita meminta
mahar dalam bentuk harta yang punya nilai nominal tertentu. Misalnya uang tunai, emas,
tanah, rumah, kendaraan, deposito syariah, saham, kontrakan, perusahaanatau benda
berharga lainnya.

Adapun mushaf Al-Quran dan seperangkat alat shalat, tentu saja nilai nominalnya sangat
rendah, sebab bisa didapat hanya dengan beberapa puluh ribu rupiah saja. Sangat tidak
wajar bila calon suamiyang punya penghasilan menengah, tetapi hanya memberi mahar
semurah itu kepada calon istrinya.

Akhirnya dengan dalih agar tidak dibilang ' mata duitan'


, banyak wanita muslimah yang
lebih memilih mahar semurah itu. Lalu diembel-embeli dengan permintaan agar
suaminya itu mengamalkan Al-Quran. Padahal pengamalan Al-Quran itu justru tidak
terukur, bukan sesuatu yang eksak. Sedangkan ayat dan hadits yang bicara tentang mahar
justru sangat eksak dan bicara tentang nilai nominal. Bukan sesuatu yang bersifat abstrak
dan nilai-nilai moral.

Bulan Maret 2006 128


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Justru embel-embel inilah yang nantinya akan merepotkan diri sendiri. Sebab bila
seorang suami berjanji untuk mengamalkan isi Al-Quran sebagai mahar, maka mahar itu
menjadi tidak terbayar manakala dia tidak mengamalkannya. Kalau mahar tidak terbayar,
tentu saja akan mengganggu status perkawinannya.

Mahar Dengan Mengajar Al-Quran


Demikian juga bila maharnya adalah mengajarkan Al-Quran kepada istri, tentu harus
dibuat batasan bentuk pengajaran yang bagaimana, kurikulumnya apa, berapa kali
pertemuan, berapa ayat, pada kitab rujukan apa dan seterusnya. Sebab ketika mahar itu
berbentuk emas, selalu disebutkan jumlah nilainya atau beratny, maka ketika mahar itu
berbentuk pengajaran Al-Quran, juga harus ditetapkan batasannya.

Kejadian di masa Rasulullah SAW di mana seorang shahabat memberi mahar berupa
hafalan Al-Quran, harus dipahami sebagai jasa mengajarkan Al-Quran. Dan mengajarkan
Al-Quran itu memang jasa yang lumayan mahal secara nominal. Apalagi kita tahu
bahwaistilah '
mengajarkan Al-Quran'di masa lalu bukan sebatas agar istri bisa hafal
bacaannya belaka, melainkan juga sekaligus dengan makna, tafsir, pemahaman fiqih dan
ilmu-ilmu yang terkait dengan masing-masing ayat tersebut.

Dari Sahal bin Sa' ad bahwa nabi SAW didatangi seorang wanita yang berkata,"Ya
Rasulullah kuserahkan diriku untukmu", Wanita itu berdiri lama lalu berdirilah seorang
laki-laki yang berkata," Ya Rasulullah kawinkan dengan aku saja jika kamu tidak ingin
menikahinya." Rasulullah berkata," Punyakah kamu sesuatu untuk dijadikan mahar? dia
berkata, "Tidak kecuali hanya sarungku ini" Nabi menjawab,"bila kau berikan sarungmu
itu maka kau tidak akan punya sarung lagi, carilah sesuatu." Dia berkata," aku tidak
mendapatkan sesuatupun." Rasulullah berkata, " Carilah walau cincin dari besi." Dia
mencarinya lagi dan tidak juga mendapatkan apa-apa. Lalu Nabi berkata lagi," Apakah
kamu menghafal qur' an?" Dia menjawab,"Ya surat ini dan itu" sambil menyebutkan surat
yang dihafalnya. Berkatalah Nabi,"Aku telah menikahkan kalian berdua dengan mahar
hafalan qur'anmu" (HR Bukhori Muslim).

Dalam beberapa riwayat yang shahih disebutkan bahwa beliau bersabda," Ajarilah dia al-
qur'an." Dalam riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa jumlah ayat yang diajarkannya
itu adalah 20 ayat.

Permintaan mahar dalam bentuk harta yang punya nilai nominal ini pada gilirannya harus
dipandang wajar, sebab kebanyakan wanita sekarang seolah tidak terlalu mempedulikan
lagi nilai nominal mahar yang akan diterimanya.

Nominal Mahar Dalam Kajian Para Ulama


Secara fiqhiyah, kalangan Al- Hanafiyah berpendapat bahwa minimal mahar itu adalah
10 dirham. Sedangkan Al-Malikiyah mengatakan bahwa minimal mahar itu 3 dirham.
Meskipun demikian sebagian ulama mengatakan tidak ada batas minimal dengan mahar.

Bulan Maret 2006 129


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Bila Laki-laki Tidak Mampu Boleh Mencicil


Kenyataan bahwa manusia itu berbeda-beda tingkat ekonominya, sangat dipahami oleh
syariah Islam. Bahwa sebagian dari manusia ada yangkaya dan sebagian besar miskin.
Ada orang mempunyai harta melebihi kebutuhan hidupnya dan sebaliknya ada juga yang
tidak mampu memenuhinya.

Karena itu, syariah Islam memberikan keringanan kepada laki-laki yang tidak mampu
memberikan mahar bernilai nominal yang tinggi sesuai permintaan calon istri, untuk
mencicilnya atau mengangsurnya. Kebijakan angsuran mahar ini sebagai jalan tengah
agar terjadi win-win solution antara kemampuan suami dan hak istri. Agar tidak ada yang
dirugikan.

Istri tetap mendapatkan haknya berupa mahar yang punya nilai nominal, sedagkan suami
tidak diberatkan untuk membayarkannya secara tunai. Inilah yang selama ini sudah
berjalan di dalam hukum Islam. Ingatkah anda, setiap kali ada ijab kabul diucapkan,
selalu suami mengatakan,"Saya terima nikahnya dengan maskawin tersebut di atas
TUNAI!!." Mengapa ditambahi dengan kata ' TUNAI' ?, sebab suami menyatakan sanggup
untuk memberikan mahar secara tunai.

Namun bila dia tidak punya kemampuan untuk membayar tunai, dia boleh
mengangsurnya dalam jangka waktu tertentu. Jadi bisa saja bunyi ucapan lafadznya
begini: "Saya terima nikahnya dengan maskawin uang senilai 100 juta yang dibayarkan
secara cicilan selama 10 tahun."

Bila Terlalu Miskin Dan Sangat Tidak Mampu


Namun ada juga kelas masyarakat yang sangat tidak mampu, miskin dan juga fakir. Di
mana untuk sekedar makan sehari-hari pun tidak punya kepastian. Namun dia ingin
menikah dan punya istri.

Solusinya adalah dia boleh memilih istri yang sekiranya sudah mengerti keadaan
ekonominya. Kalau membayar maharnya saja tidak mampu, apalagi bayar nafkah. Logika
seperti itu harus sudah dipahami dengan baik oleh siapapun wanita yang akan menjadi
istrinya.

Maka Islam membolehkan dia memberi mahar dalam bentuk apapun, dengan nilai
serendah mungkin. Misalnya cincin dari besi, sebutir korma, jasa mengajarkanatau yang
sejenisnya. Yang penting kedua belah pihak ridho dan rela atas mahar itu.
a. Sepasang Sendal Di masa Rasulullah SAW, kejadian mengenaskan seperti itu
pernah terjadi. Di mana seorang laki-laki yang sangat miskin ingin menikah dan
tidak punya harta apapun. Maka dibolehkan mahar itu meski berupa sendal.
Dari Amir bin Rabi' ah bahwa seorang wanita dari bani Fazarah menikah dengan
mas kawin sepasang sendal. Lalu Rasulullah SAW bertanya, "Relakah kau
dinikahi jiwa dan hartamu dengan sepasang sendal ini?" Dia menjawab," Rela."
Maka Rasulullahpun membolehkannya (HR. Ahmad 3/445, Tirmidzi 113, Ibnu
madjah 1888).

Bulan Maret 2006 130


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

b. Hafalan Quran:
Ada juga orang yang sangat miskin, tidak punya harta apapun, namun di
kepalanya ada ilmu-ilmu keIslaman, dia banyak hafal Al-Quran dan mengerti
dengan baik tiap ayat yang pernah dipelajarinya.

Maka atas ilmunya yang sangat berharga itu, dia boleh menjadikannya sebagai
sebuah '
harta'yang punya nilai nominal tinggi. Meski tidak berbentuk logam
emas. Kejadian itu benar-benar ada di masa Rasulullah SAW.

Dari Sahal bin Sa'ad bahwa nabi SAW didatangi seorang wanita yang berkata,"Ya
Rasulullah kuserahkan diriku untukmu", Wanita itu berdiri lama lalu berdirilah
seorang laki-laki yang berkata," Ya Rasulullah kawinkan dengan aku saja jika
kamu tidak ingin menikahinya." Rasulullah berkata," Punyakah kamu sesuatu
untuk dijadikan mahar? dia berkata, "Tidak kecuali hanya sarungku ini" Nabi
menjawab,"bila kau berikan sarungmu itu maka kau tidak akan punya sarung lagi,
carilah sesuatu." Dia berkata," aku tidak mendapatkan sesuatupun." Rasulullah
berkata, " Carilah walau cincin dari besi." Dia mencarinya lagi dan tidak juga
mendapatkan apa-apa. Lalu Nabi berkata lagi," Apakah kamu menghafal qur' an?"
Dia menjawab,"Ya surat ini dan itu" sambil menyebutkan surat yang dihafalnya.
Berkatalah Nabi,"Aku telah menikahkan kalian berdua dengan mahar hafalan
qur'anmu" (HR Bukhori Muslim).

Dalam beberapa riwayat yang shahih disebutkan bahwa beliau bersabda," Ajarilah
dia al-qur'
an." Dalam riwayat Abu Hurairah disebutkan bahwa jumlah ayat yang
diajarkannya itu adalah 20 ayat.

c. Tidak Dalam Bentuk Apa-apa:


Bahkan bila seorang laki-laki tidak punya harta, juga tidak punya ilmu, tapi tetap
ingin menikah agar tidak jatuh ke dalam lembah zina, boleh saja seorang wanita
mengikhlaskan semua haknya untuk menerima harta mahar.

Sebab mahar itu memang hak sepenuhnya calon istri, maka bila dia merelakan
sama sekali tidak menerima apa pun dari suaminya, tentu tidak mengapa. Dan
kejadian itu pun pernah terjadi di masa Rasulullah SAW. Cukup baginya
suaminya yang tadinya masih non muslim itu untuk masuk Islam, lalu wanita itu
rela dinikahi tanpa pemberian apa-apa. Atau dengan kata lain, keIslamanannya itu
menjadi mahar untuknya.

Dari Anas bahwa Aba Tholhah meminang Ummu Sulaim lalu Ummu Sulaim
berkata, " Demi Allah, lelaki sepertimu tidak mungkin ditolak lamarannya,
sayangnya kamu kafir sedangkan saya muslimah. Tidak halal bagiku untuk
menikah denganmu. Tapi kalau kamu masuk Islam, keIslamanmu bisa menjadi
mahar untukku. Aku tidak akan menuntut lainnya." Maka jadilah keIslaman Abu
Tholhah sebagai mahar dalam pernikahannya itu. (HR Nasa'
i 6/ 114).

Bulan Maret 2006 131


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Semua hadist tadi menunjukkan kasus kasus yang terjadi di masa lalu, di mana
seorang laki-laki yang punya kewajiban memberi mahar dengan nilai tertentu,
tidak mampu membayarkannya. Hadits-hadits di atas tidak menunjukkan standar
nilai nominal mahar di masa itu, melainkan sebuah pengecualian.

Hal itu terbuktiketika Umar Bin Khattab Ra berinisiatif memberikan batas


maksimal untuk masalah mahar saat beliau bicara di atas mimbar. Beliau
menyebutkan maksimal mahar itu adalah 400 dirham. Namun segera saja dia
menerima protes dari para wanita dan memperingatkannya dengan sebuah ayat
qur'an. Sehingga Umar pun tersentak kaget dan berkata,"Allahumma afwan,
ternyata orang -orang lebih faqih dari Umar." Kemudian Umar kembali naik
mimbar,"Sebelumnya aku melarang kalian untuk menerima mahar lebih dari 400
dirham, sekarang silahkan lakukan sekehendak anda."

Dalam konteks kebiasaan mahalnya mahar wanita di zaman itulah kira-kira


tepatnya hadits Rasulullah SAW berikut.

Dari Aisyah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda," Nikah yang paling besar
barakahnya itu adalah yang murah maharnya" (HR Ahmad 6/145)

Namun hadits ini perlu dipahami dalam konteks wanita di masa itu yang sama
sekali tidak mau bergeming dari tarif mahar yang diajukannya. Sedangkan untuk
konteks kita di Indonesia, di mana kebiasaan kita memberi mahar berupa mushaf
Al-Quran dan seperangkat alat shalat yang sangat murah, tentu perlu dipahami
secara lebih luas.

Wallahu a'
lam bishshawab,
wassalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Ust. Ahmad Sarwat, Lc.

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 132


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : yenni elvira yenni_bnm@yahoo.com


Tgl. Email : 23-03-2006

Perkembangan Islam Di Amerika (Kisah Nyata)

Yosie <yosie@ppgs.ikpt.com> wrote: Lady and Souly Rodriguez

Sekitar pukul 5 sore Senin kemarin, 13 Maret 2006, The Islamic Cultural Center of
New York sebenarnya agak sepi. Saya juga sebenanrnya sudah bersiap-siap untuk
pulang dan kembali ke kantor perwakilan RI untuk PBB New York. Resepsionis juga
telah pulang sehingga kantor di Islamic Center memang telah kosong.

Tiba-tiba "security" datang ke kantor dan memberitahu jika ada dua orang yang ingin
bertanya tentang Islam. Saya katakan "tunggu karena saya sudah bersiap-siap untuk
berangkat". Saya pun keluar ke ruang tunggun menemui mereka. Ternyata keduanya
adalah gadis belia, kakak beradik. Yang tua bernama Lady Rodriguez berumur sekitar
20 tahun dan adiknya bernama Souly (menurutnya dari kata Soul) berumur sekitar 17
tahun. Keduanya adalah pelajar.

Sambil mempersilahkan duduk dengan tenang, saya memulai dengan pertanyaan-


pertanyaan pribadi. Biasanya menanyakan nama, keluarga, sekolah, dll. Lalu dari mana
mengenal Islamic Center dan juga pernahkan mendengar Islam sebelumnya, atau
buku apa yang dibaca tentang Islam. Yang mengejutkan, ternyata keduanya
mengenal Islam hanya dari internet. Bahkan ketika saya Tanya, apakah sudah punya Al
Qur'an? Keduanya mengatakan bahwa mereka belum memilikinya, hanya sudah
membacanya juga lewat internet.

Yang mengejutkan juga, di saat saya menjelaskan dasar-dasar keimanan (rukun Iman),
tiba-tiba mata si Lady berkaca-kaca dan mengucurkan airmata. Ketika saya Tanya, apa
gerangan yang menjadikannya menangis? Dijawabnya dengan terbata: "I feel happy".
Saya tanya lagi "Why?" Dijawabnya: "Because I have what I am looking for, my
God". Sementara adiknya hanya tersenyum mendengarkan penjelasan saya dan sekali-
sekali mangguk-mangguk.

Saya menjelaskan rukun Iman, rukun Islam, tentu dengan membandingkan konsepsi
iman dan ibadah antara Islam dan Katolik. Selain itu juga saya jelaskan tentang
konsepsi Islam itu sendiri dalam kehidupan nyata manusia. Bahwa Islam itu adalah
kehidupan kita. Dengan aturan Islam itulah kita hidup dengan lebih sehat dan bahagia.
Beberapa hal memang saya rincikan, sepertyi pelarangan makan babi, minum Khamar,
judi, hubungan tanpa nikah, dll. Tentu saya juga jelaskan bagaimana menjaga
hubungan silaturrahim dengan semua pihak, khususnya dengan orang tua dan sanak
keluarga.

Tanpa terasa, hampir sejam saya menjelaskan Islam kepada kedua gadis belia ini. Pada
akhirnya saya tawarkan jika ada pertanyaan atau hal-hal yang perlu diklarifikasi.
Keduanya menggelengkan kepala. Sayapun katakana: "Thank you for coming.

Bulan Maret 2006 133


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Hopefully your have learned something about Islam". Tidak lupa saya katakan: "I will
give you some reading materials. Read them carefully, and if you feel that Islam is the
right way for you, come back again".

Tapi saya terkejut tiba-tiba Lady sekali lagi meneteskan airmata dan mengatakan: "I
am ready". Hampir tidak percaya karena belajar Isalam dari internet tentu banyak
misleading. Saya tanyakan jika orang tuanya tahu mengenai niatnya untuk masuk
Islam. Lady menjawab: "My mom knows and she respects my decision". Segera saya
mencari seorang Muslimah di masjid untuk mengajarnya mengambil wudhu. Rencanya
syahadat akan saya bimbing menjelas didirikan shalat magrib sekitar pukul 6 sore itu.

Setelah selesai berwudhu, lebih mengejutkan lagi, ternyata adiknya juga ikut
mengambil air wudhu dan menyatakan tekad mengikuti kakaknya masuk Islam.
Alhamdulillah, setelah azan magrib sore kemarin, dengan memuji kebesaran Ialhi
saya tuntun kedua gadis ini mengucapkan "Ash-hadu an Laa ilaalah illaLLAH wa Ash-
hadu anna Muhammadan rasulullah" disaksikan oleh ratusan jama' ah magrib di Islamic
Center dan disambut dengan pekik Allahu Akbar!

Iqamah untuk shalat magrib dikumandangkan. Lady dan Souly kini menjalankan shalat
pertamanya sebagai Muslimah. Doaku mengiringi, semoga kalian berdua dikuatkan dan
dituntun selalu ke jalan yang diridhaiNya. Amin!

New York, 14 Maret 2006.

Syamsi Ali

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 134


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Arief Ludiantoro arief@jababeka.co.id


Tgl. Email : 23-03-2006

"Siapakah Saya ?... Saya adalah HambaNya!"


Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani Lefke,
Cyprus 26 Februari 2006 Diambil dari http://mevlanasufi.blogspot.com

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim, Bismillaahir rahmaanir rahiim, Allaahumma


shalli '
alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa ' alaa aalihi wa Shahbihi ajma'
iin

Destur, ya Sayyidi, ya Sultanu-l Awliya! Bismillahi r-Rahmâni r-RahûS

Ini adalah sebuah perkumpulan. Semoga Allah mengampuni kita! Apabila kita diberikan
pengampunan, maka keridhaan Allahpun datang, jika Allah tidak mengampuni, maka
Allah tidak memberikan ridhaNya. Dan kita memohon pengampunan Allah : "O,
Tuhanku, ampunilah hambaMu yang lemah ini."

Kita sama seperti manusia yang lain sebagai hamba, itulah alasan penciptaan kita. Kita
diciptakan untukNya, untuk menyembah, menjadi hambaNya! Subhannallah, Maha Suci
Allah - Dia menciptakan manusia dan mengirimnya dari Surga ke bumi dan Dialah yang
menciptakan semuanya, tak ada Pencipta yang lain. Kewajiban pertama yang harus kita
tahu adalah, kita harus belajar dan bertingkah laku, itulah penghambaan kepadaNya.

Pertama kita harus mengajari anak-anak kita, dengan bertanya : "Siapakah kamu?" Jika
kamu bertanya kepada keledai: "Siapakah kamu?" Keledai mungkin akan menjawab:
"Saya seekor keledai." "Dan apakah tugasmu, untuk apa kamu diciptakan, apa yang kamu
tahu tentang itu?" Keledai mungkin akan menjawab: "Ya, saya diciptakan untuk bekerja,
memberikan layanan kepada manusia. Saya adalah hamba dan pelayan bagi manusia."

"Kemarilah kamu! Siapakah namamu?"


"Nama saya fulan atau fulani."
"Siapakah kamu?"
Dia mungkin akan menjawab: "Saya adalah saya."
"Siapakah kamu?"
"Saya adalah seseorang, yang hanya tinggal dibumi, saya adalah makhluk."
"Apakah tugasmu, untuk apa kamu diciptakan?"
"Ooo..Saya tidak pernah menduga akan diajukan pertanyaan seperti itu. Tidak pernah ada
yang bertanya untuk tujuan apa saya diciptakan dan bahkan saya sendiri tidak pernah
mencari tahu alasan untuk bertanya pada diri sendiri untuk apa saya diciptakan!".

Artinya keledai lebih mengetahui tugasnya sebagai hamba dan pelayan bagi manusia;
anjing, kucing, sapi, rubah, kerbau, unta, domba dan kambing mengetahui bahwa mereka
diciptakan untuk manusia. Tetapi ketika kita bertanya kepada manusia: "Untuk apakah
kamu diciptakan?" Manusia mungkin menjawab: "Saya tidak pernah ditanya seperti itu,
tidak ada seorang pun pernah bertanya dan saya tidak menemukan alasan ataupun

Bulan Maret 2006 135


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

jawaban atau saya tidak pernah berpikir untuk bertanya pada diri sendiri: untuk apa saya
ada?."

Itu berarti level hewan diatas level manusia, karena hewan mengetahui tujuan mengapa
mereka diciptakan, tapi manusia berkata :"Saya tidak tahu. Saya tidak pernah memikirkan
hal itu."

Yang kita bahas sekarang adalah "ma'rifat", itulah yang kita tanyakan pada diri kita.
Sebelum semuanya, sebelum semua diketahui, kamu hatus mengerti tentang dirimu
sendiri: "Siapakh saya?" Itulah "ma'rifat" - untuk mengetahui diri sendiri. Siapa
mengetahui dirinya mengenal Tuhannya.

Ketika kamu telah mengetahuinya, kamu akan menanyakan pertanyaan lain: "Apabila
saya makhluk, diciptakan dan ada diplanet ini, siapakah Yang Satu yang telah
menyiapkan bumi ini sebagai tempat tinggal saya? Siapakah yang menyiapkan? Siapa
yang mengirim saya? Dari milyaran atau jutaan milyar dan ratusan milyar sistem, galaksi,
bagaimana saya dapat berada diplanet ini?"

Jawabannya bukan sesuatu yang dapat kamu pelajari melalui kapasitas kamu, tidak.
Apabila kita dapat mempelajari semua melalui kapasitas kita yang ada, maka sudah tidak
dibutuhkan sekolah, menyiapkan pendidikan tinggi atau mendirikan pesantren dan
sebagainya. Untuk apa? Tidak perlu! Jika dapat menjawab pertanyaan ini: "Siapakah
aku?", jika pertanyaan tersebut dapat dijawab oleh diri kita sendiri, maka tidak ada
alasana atau keuntungan mengirimkan seseorang seperti para Nabi as.

Dapatkah kamu belajar sendiri? Melalu keakuanmu, apakah kamu mengetahui alasan
keberadaanmu? Bila dapat, maka tidak dibutuhkan seseorang untuk berkata: "Datang dan
dengarlah, saya berbicara bagi kamu, sesuatu yang kamu belum pernah dengar
sebelumnya bahkan berpikir tentangnya!".

Tetapi manusia sekarang seperi Nimrod; Nimrod tidak pernah berkata: "Saya adalah
makhluk atau saya diciptakan", tidak, yang dia katakan :"Saya Tuhanmu, dan kamu
hambaku. Saya adalah Tuhan di bumi ini!". Ketika Sayyidun ENabi Ibrahim as datang
dan berkata: "O Nimrod, datang dan katakan ' O Tuhanku bahwa Kaulah yang
menciptakanku dan mendandani aku sebagai seorang raja yang menjadi hambaMu'".
Nimrod tidak memandang dirinya dan berkata: "Saya hanya manusia biasa", tidak, dia
menjawab kepada Sayyidun EIbrahim: "Oh! Yang anda maksud adalah Raja Surga,
Tuhanmu, yang menyuruhku menjadi hambaNya dan sayalah raja dunia, sayalah raja."

Bila kamu berkata kepada manusia sekarang,"Datang dan sembahlah, datang dan lakukan
penghambaan!" Mereka akan berkata,"Untuk siapa?" Dan mereka akan berkata. "Tuhan
itu tidak ada!." Akhirnya Nimrod berkata: "TuhanMu ada di Surga, tapi akulah raja di
dunia!". Nimrod tidak mengatakan 'Tidak ada Tuhan'
, tapi manusia sekarang lebih buruk
dari Nimrod dengan berkata: "Tidak ada Tuhan di dunia dan di Surga."
Apabila ditanya mengapa, mereka hanya akan menjawab: "Semua ada karena alami,
alami.."

Bulan Maret 2006 136


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Manusia sekarang lebih buruk dari Nimrod, mereka tidak berpikir, karena sebagian besar
mabuk, mereka tidak pernah berpikir tentang segala hal dari kenyataan. Setan membuat
mereka hidup dalam imajinasi, melalui dunia imajinasi; bahkan mereka tak pernah
mendekati kenyataan/realitas; mereka selalu berlari ke jalan setan, yang membawa
mereka untuk mempercayai imajinasi.

Karena itu sekarang manusia mengklaim: "Kami telah mencapai puncak keberadaban dan
kami telah meraih stasiun kekuasaan yang belum pernah diraih satu orang pun!". Dan
mereka pun berkata: "Seluruh manusia yang telah tiada, mereka tidak pernah meraih titik
kekuasaan seperti yang kami raih saat ini dan kami menggunakan kekuasaan yang besar
dan dapat menembus batas yang tidak terbayangkan. Karena itulah, kami adalah
pembebas dan kami dapat berkata bahwa semua orang diciptakan oleh dirinya sendiri dan
tidak diperlukan Sang Pencipta!". Mereka pun berkata: "Setiap kekuatan melalui
teknologi berasal dari tangan kami!".

Itulah posisi manusia yang sombong saat ini. Mereka tidak tahu bahwa apa yang mereka
lakukan adalah batil, banyak kesalahan dan kesalahan itu menimbulkan krisis,
menimbulkan bencana, menimbulkan masalah yang tak terhitung. Bila kamu dapat
memecahkan satu masalah, maka cara yang kalian pakai akan menimbulkan masalah lain
dan masalah lain lagi -masalah yang tak henti-henti dan bencana tak berkesudahan,
karena itulah bencana-bencana itu akan menimbulkan penderitaan yang tak berakhir dan
manusia tidak akan pernah bisa beristirahat.

Tidak ada satupun yang berkata: "Saya bahagia!". Orang-orang tidak berkata: "Saya
bahagia telah dikirim ke bumi ini."

Orang-orang yang tidak beriman membawa manusia kepada bencana dan bencana adalah
hasil dari masalah. Apabila manusia tidak dapat memberikan solusi untuk sebuah
masalah, bagaimana bisa manusia berada dalam kedamaian? Tidak akan. Bencana akan
membawa bencana, bencana membawa penderitaan dan penderitaan membawa manusia
lari dari kepercayaan.

Karena itu, manusia mungkin mengetahui banyak hal, tetapi semua pengetahuan yang
mereka pelajari dan ajarkan tidak dapat memberikan solusi untuk krisis yang dihadapi.
Saat ini krisis menjadi hal utama. Negara-negara barat berkata: "Kami telah mencapai
puncak teknologi, kami sangat kuat, kami dapat melakukan apapun dengan teknologi,
kami berusaha untuk memecahkan misteri", tetapi mereka tidak bisa mengerti
pengetahuan yang sangat sederhana!"

Suatu saat ada seseorang yang sedang duduk seperti saya, berceramah dan memberikan
pelajaran kepada murid-muridnya, berkata,"Saya dapat menjawab semua pertanyaan
kalian." Salah satu yang hadir berdiri dan bertanya,"O Guru kami! Bagaimana
menurutmu, ganjil atau genapkah janggut kami?" "Hmmm...saya tidak pernah
memikirkannya. Ada pertanyaan lain?". Maka berdiri satu orang lagi, orang itu
berkata,"Ini adalah kulit serigala. Tolong, bila kamu tahu segalanya, menurut anda berapa

Bulan Maret 2006 137


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

banyak rambut dikulit ini?". Inilah contoh dari manusia yang selalu berkata '
Kami tahu
segalanya, tetapi tak bisa menjawab segala pertanyaan tersebut.

Mereka berkata bahwa komputer tahu segalanya, Bila kamu tahu segalanya dan
berkata,"Kami memiliki komputer", masukkan pertanyaan ke komputer dan akan keluar
hasilnya!". Tetapi bukan itu jawabannya! Saya menanyakan sesuatu yang bahkan
komputer, komputer mutakhir abad 21, atau orang terpelajar seperti ilmuwan, tidak akan
dapat menjawabnya!

Murid yang lainnya berdiri dan bertanya,"O Syekhku, bagaimana menurut anda tentang
seekor semut? Badan semut hanya memiliki 2 buah bagian, kepala dan bagian belakang,
tapi diantara 2 bagian itu ada struktur yang tipis. Saya memikirkannya beberapa lama
untuk menemukan jawabannya, Tiba-tiba jawaban itu adalh sebuah pertanya lain,
"menurut anda isi perut semut ada dibagian kepala atau belakang?"

Saya bertanya pada ilmuwan yang selalu berkata,' Kami tahu segalanya'
: "Katakan
padaku: dibagian manakah isi perut semut? Bagian depan atau belakang?" "Kami harus
melihat, kami akan bertanya pada komputer." "Lalu ada bagian kecil pada komputer,
yang akan mencari jawabannya, tapi pertanyaan itu tidak dapat dijawab.

Pengetahuan yang mereka klaim tersebut hanyalah seperti sebuah satu titik di samudera
pasifik dan mereka membanggakannya dengan berkata,"Kita tahu segalanya!".

Dan saya berkata,"Kamu harus berusaha mencari tahu tentang dirimu sendiri. Sebelum
mengetahui hal lainnya, Siapakah kamu? Jawablah itu. Saya tidak menanyakan banyak
pertanyaan, hanya 'Siapakah kamu?'dan ' Apakah tugas manusia dibumi?'Apabila kamu
tidak memiliki jawabannya, diamlah, jangan berkata apapun!."

O manusia, berikanlah aku jawaban, ' Siapakah kamu?'Seluruh dunia harus mengatakan
posisi sebenarnya, tentang diri mereka, siapakah mereka dan bagaimanakah mereka
menjadi ada, tapi setan membuat mereka berlarian dan setan mengajarkan mereka hal-hal
yang menganggu dengan segala macam ilmu. Itulah rangkuman dari tugas mereka atau
'
ilmu': untuk memberi manusia bencana; dari satu bangsa ke bangsa lain, dan setiap
bangsa yang ada melalui diri mereka masing-masing.

Semoga Allah memaafkan kita dan semoga Penguasa Surga memberikan kita seseorang
yang mengajari jawaban sebenarnya dari pertanyaan,"Siapakah kamu? Siapakah saya?".
Jika kita tahu apapun tentang itu, maka kita tak berilmu! Maka manusiapun akan tahu
istilah baru dari "pengetahuan". Manusia telah meninggalkan pengetahuan turun temurun,
dan mencari tahu tentang ' virus flu burung'
.

"Berapa tahun kamu belum dapat memperlajarinya, sekarang kamu belajar? Siapa yang
mengajarimu?" "Kami tidak tahu, kami bertanya: dimanakah tempat untuk
mempelajarinya?"

Bulan Maret 2006 138


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Saya menjawab,"Daripada membunuh burung dan makhluk tak berdosa lainnya yang
memberi manfaat bagi manusia, kenapa kamu tidak menangkap virus itu dan membakar
virus tersebut?" Dan mereka akan menjawab,"Virus ini tak terlihat, bahkan dengan
miksroskop tercanggih."

Di Turki, sebagian orang mulai meragukan sebagian orang lainnya dan berkata,"Mungkin
penyakit ini flu burung:, tapi saya tidak pernah mengetahui jenis virus tersebut. Sebanyak
80 juta manusia, tidak ada satupun yang mengetahui virus ini. "Apa yang harus kami
lakukan?". "Kami dapat mengirimnya ke London, mungkin mereka tahu tentang virus
ini". Sebagian orang berkata,"Tidak, bangsa Inggris juga tidak tahu, kita harus bertanya
ke bangsa Perancis yang berkata,"Kami ilmuwan nomor satu, kami harus melihatnya
dulu!" Saya bertanya,"Jika kamu tidak pernah melihat atau mengetahui bentuk virus itu,
apakah virus itu ada?"

"Tidak". Dalam hal ini manusia menuju kebodohan...

Semoga Allah mengutus seseorang untuk membangunkan bangsa-bangsa, orang-orang,


untuk mengenal dirinya sendiri sehingga mereka dapat menemukan jalan yang benar
menuju ilmu yang sesungguhnya atau mereka seharusnya berada dalam tabir kebodohan
dan tabir kebodohan memberikan manusia bencana, bencana terbesar, karena mereka
tidak tahu apa yang akan terjadi setelah satu jam kemudian, setelah satu menit, setelah
satu hari...

Itulah yang membuat manusia lebih banyak terjerumus dalam bencana dan penderitaan.
Itulah hukuman dari Surga, disebabkan manusia kehilangan arah, alasan sebenarnya
ataupun kebijaksanaan dari keberadaan mereka dan karena mereka tidak pernah berkata,
"Kami ada untuk Penguasa Surga!"

Semoga Allah memberikan pengampunan dan meridho kamu!


Untuk kehormatan dari segala kehormatan dalam Kehadirat Ilahi,
Sayyidin Muhammad - sallaLlahu ´alayhi wa sallam, Fatiha!

Wa min Allah at Tawfiq, Bihurmati habib, Fatihah.

Wassalam, arief hamdani

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 139


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : al-palagani palagani@gmail.com


Tgl. Email : 24-03-2006

Cinta Akhirat & Produktivitas Hidup


"Andaikan nur keyakinan itu telah menerangi hatimu, niscaya engkau dapat melihat
akhirat itu lebih dekat kepadamu sebelum engkau melangkahkan kaki kepadanya. Engkau
pun akan melihat semua kecantikan dunia telah diliputi kesuraman yang akan
menghinggapinya. " (Imam Ibnu Atha' ilah)

Suatu ketika Rasulullah SAW berjumpa seorang pemuda dari kalangan Anshar, Haritsah
namanya. "Bagaimanakah keadaanmu hari ini, wahai Haritsah?" tanya Rasul.

"Saya kini menjadi seorang Mukmin yang sungguh-sungguh," jawab Haritsah. "Wahai
Haritsah, hati-hati dengan perkataanmu. Sebab setiap ucapan harus ada bukti hakikinya".

"Ya Rasulullah jiwaku jemu dari dunia, sehingga saya bangun malam dan puasa di siang
hari. Kini, seolah-olah saya berhadapan dengan Arasy, dan melihat ahli syurga
sedang saling menziarahi, sebagaimana aku melihat ahli neraka sedang menjerit-jerit di
dalamnya".

Rasul kemudian bersabda, "Engkau telah melihat, maka tetapkanlah (jangan berubah).
Engkau seorang hamba yang telah diberi cahaya iman dalam hati". Haritsah berkata, "Ya
Rasulullah, doakan aku agar mati syahid". Rasul pun berdoa seperti diminta Haritsah. Di
kemudian hari, Allah SWT mengabulkan doa Rasulullah SAW. Haritsah gugur sebagai
syuhada.

Saudaraku, bila cahaya keyakinan telah bersemayam di hati, maka akhirat akan terasa
dekat, seperti dekatnya sebuah benda di depan mata. Itulah yang dialami Haritsah saat
berdialog dengan Rasulullah SAW. Akibatnya, dunia tidak lagi berarti di hadapannya.
Walaupun harus mencari dunia, maka dunia tersebut akan ia ditujukan sebesar-besarnya
untuk meraih kebahagiaan di akhirat.

Orang-orang yang memiliki keyakinan seperti itu, akan selalu berhitung tentang akhirat.
Baginya, dunia hanya menarik sebagai bekal untuk akhirat. Saat melihat uang,
yang terpikir di benaknya bukan bagaimana memuaskan nafsu dengan uang tersebut. Ia
justru berpikir bagaimana uang tersebut bisa menyelamatkannya di akhirat kelak.

Uang tidak membuatnya tertarik membuat rumah di dunia, ia tertarik untuk membuat
bangunan di syurga. Uang menjadikannya lebih bersemangat untuk dekat dengan
Rasulullah SAW di akhirat. Rasul bersabda bahwa orang-orang yang peduli kepada anak
yatim kedudukannya dengan Rasul bagaikan dekatnya dua jari tangan. Maka, para
pecinta akhirat akan menjadi penyantun anak yatim yang ikhlas. Intinya, siapa pun yang
mencinta kehidupan akhirat, maka ia akan ringan beramal.

Bulan Maret 2006 140


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Tidak ada amal yang berat baginya. Sebab, semakin berat amal, maka akan semakin
dekat ia dengan akhirat yang didambakannya. Cinta akhirat tidak harus menjadikan
seseorang menjauhi hiruk pikuk dunia, hidup menyendiri dan tidak peduli dengan dunia
luar. Cinta akhirat harus menjadikan seseorang lebih produktif berkarya.

Pecinta akhirat hidupnya tidak tergantung kepada apapun selain kepada janji Allah. Ia
tidak bergantung pada gaji. Ia tidak terlalu yakin dengan harta, pangkat, jabatan,
ketenaran dan segala aksesoris dunia. Ia hanya yakin akan janji Allah yang pasti dan
kekal sifatnya. Karena itu, kita harus mati-matian mencari sesuatu yang kekal
jaminannya. Maka bertanyalah selalu, apa sebetulnya yang kita cari di dunia ini: uang,
jabatan, atau apa. Kalau itu yang kita cari, betapa kecilnya cita-cita kita.

Harusnya yang kita kejar adalah cinta dan ridha Allah. Fokuskan semua energi diri hanya
untuk meraih cinta dan ridha Allah. Bila Allah sudah ridha, insya Allah dunia akan
kita dapatkan. Allah akan menjaga, menjamin, mencukupi semua kebutuhan hamba-
hamba yang dicintai-Nya.

Maka, pastikan tidak ada satu amal pun yang dicintai Allah kecuali kita menjalankannya.
Ada satu rumus yang harus selalu kita camkan: kalau Allah mencintai sebuah amal,
maka yakinlah amal tersebut pasti terbaik dan bermanfaat bagi hamba-Nya. Harusnya
kita sedih dan gelisah tatkala kehilangan sebuah amal yang dicintai Allah. Pastikan pula
amal-amal kita seratus persen untuk Allah. Niat yang salah pasti akan mendatangkan
kekecewaan. Wallaahu a' lam. ***

Sumber:
http://www.republika.co.id/suplemen/cetak_detail.asp?mid=7&id=238889&kat_id=105&
kat_id1=232&kat_id2=234

Bulan Maret 2006 141


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : abuluthfi ar-rasyid abuluthfia@yahoo.co.id


Tgl. Email : 27-03-2006

Bidadari Yang Terbuang


Sumber: http://www.jkmhal.com/main.php?sec==content&cat==2&id=$48

Fenomena pembunuhan terhadap anak-anak sudah terjadi sejak zaman jahiliyah,


sebagaimana dijelaskan dalam ayat berikut, “Dan janganlah kamu membunuh anak-
anakmu karena takut kemiskinan,Kamilah yang akan memberi rezeki kepada mereka dan
juga kepadamu.”(QS. Al-Isra: 31)

Rasulullah SAW pernah ditanya, “Dosa apa yang paling besar? “Beliau menjawab,
Engkau menjadikan tandingan untuk Allah, padahal Dia yang telah menciptakanmu”.
Orang itu bertanya lagi, “Kemudian dosa apa lagi?” Beliau menjawab, “Engkau
membunuh anakmu karena engkau takut dia makan bersamamu.” (HR. Bukhari dan
Muslim)

Ini merupakan peristiwa yang mengusik nurani kita. Binatang saja berani
Mempertahankan nyawa ketika melindungi anak-anaknya dari terkaman binatang lain,
sementara manusia malah secara sengaja membunuhnya. Na’udzubillah. Manusia kalau
sudah hilang kemanusiaannya akan lebih jahat dan lebih mengerikan daripada binatang.

Ketika binatang melakukan kejahatan, ia hanya mengandalkan instingnya sehingga


modusnya tidak berkembang sehingga dengan mudah kita bisa mempelajari polanya.
Sedang manusia ketika melakukan kejahatan, dia akan melakukannya dengan kekuatan
akalnya sehingga modus operandinya terus berkembang sesuai dengan perkembangan
daya pikirnya, hal ini menyebabkan p[ola kejahatan manusia susah di prediksi.

Allah SWT berfirman, jika manusia sudah tidak mempergunakan akal dan nuraninya,
kedudukannya lebih hina dari binatang ternak. “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk
isi nereka Jahannam kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi
tidak dipergukan untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka
mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah).
Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Meraka itulah orang-
orang yang lalai.“ (QS. Al-A’raf (7): 179)

Dalam ajaran Islam, sesungguhnya ibu memiliki kedudukan yang sangat terhormat. Saat
Allah SWT mewajibkan manusia berbakti kepada kedua orang tua secara ekspisit
disebutkan, “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang
ibubapanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-
tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua
orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.“ (QS. Luqman (31): 14)

Kalau akhir-akhir ini kita membaca atau mendengar berita bahwa ada sejumlah ibu yang
tega membunuh anaknya, ini merupakan gambaran bahwa semakin banyak manusia yang

Bulan Maret 2006 142


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

sudah hilang nurani kemanusiaannya. Apa yang harus kita lakukan pada ibu yang
berprilaku demikian?

Islam memiliki hukum yang cukup jelas mengenai nyawa. Apabila kita berani
menghilangkan nyawa orang lain, berarti kita sudah siap mempertaruhkan diri untuk
menggantikannya dengan nyawa kita sendiri. Inilah yang disebut hukum qishash. Nyawa
harus dibayar nyawa.

Ada sebagian orang yang menganggap qishash merupakan hukum rimba yang
mengerikan. Padahal tujuan diperlakukannya hukum ini supaya manusia jera, kalau
hukum ini dilaksanakan, paling tidak manusia akan berpikir sepuluh kali untuk
menghilangkan nyawa orang lain, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang
beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh;
orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba dan wanita dengan wanita.
Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang
memaafkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf)
mambayar (diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang
demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa
yang melampui batas sesudah itu maka baginya siksa yang sangat pedih. Dan dalam
qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, hai orang-orang yang berakal,
supaya kamu bertaqwa.“ (QS. Al-Baqarah (2): 178-179)

Penegasan “Dan dalam qishash itu ada hidup bagimu, maksudnya, hukum qishash bisa
menjadi penghalang untuk pembunuhan berikutnya, sehingga bisa menjaga
keberlangsungan hidup.

Tampaknya hukuman bagi para pembunuh di negeri ini terlalu ringan. Ini terlihat dari
gejala makin maraknya pembunuhan, sehingga terkesan harga nyawa itu sangat murah.

Apa yang harus kita lakukan pada bayi-bayi yang dibuang ibunya? Tentu saja kita wjib
ikut merawatnya walaupun bayi itu lahir dari hubungan yang tidak sah. Sesungguhnya
bayi itu tetap suci, yang tidak suci (yang salah) itu orang tuanya. Islam tidak mengenal
anak haram. Nabi SAW bersabda, “Kullu Mauludin Yuuladu ‘Alal Fitrah (setiap bayi itu
suci).“

Adapun cara merawatnya bisa dititipkan pada panti-panti asuhan, dan kita ikut berperan
aktif merawatnya. Atau kita juga bisa merawatnya dirumah kita sendiri dan
memperlakukannya dalam pendidikan dan kasih sayang seperti pada anak sendiri. Insya
Allah kita akan memiliki nilai plus andaikan kita mengambil bayi-bayi itu dengan ikhlash
dan bertanggung jawab. Dan kita akan mendapat jariyah kebaikan seandainya kita ikut
mendidiknya untuk menjadikan anak-anak saleh yang berguna. Wallahu A’lam.[]

die *Bedah Masalah Kontemporer I*


Aam Amiruddin
----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 143


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : none eka_age19@yahoo.com


Tgl. Email : 27-03-2006

Janji Bukan Sebatas Ucapan


Oleh Ust. Abu Syauqi M., Lc.

Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah
dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi
mereka. (QS. An-Nisaa: 145)

DISEBUTKAN dalam sebuah hadits shahih bahwa ciri-ciri orang munafik ada tiga:
pertama, apabila ia berbicara ia berdusta; kedua, apabila ia berjanji ia mengingkari;
ketiga, apabila diberi amanah ia berkhianat. (HR. Muslim)

Dari hadits tersebut dapat dilihat bahwa janji bukanlah perkara biasa. Meski demikian,
kenyataannya janji sering muncul sebatas ucapan, yang begitu saja mudah dilupakan,
seolah tiada bekas sama sekali. Padahal, kedudukan janji sangat tinggi
pertanggungjawabannya di sisi Allah. Dalam hadits riwayat Muslim sendiri, orang-orang
yang senang mengingkari

janji dikategorikan sebagai orang-orang munafik. Selain itu, Al-Quran pun


mensinyalirnya sebagai berikut, Orang-orang munafik mengatakan dengan mulutnya apa
yang tidak ada terkandung dalam hatinya. Dan Allah lebih mengetahui apa yang mereka
sembunyikan. (QS. Ali Imran: 167).

Betapa banyak wahyu Allah Swt. yang diturunkan kepada umat-Nya mengingatkan
tentang bahaya orang-orang munafik dan balasan yang akan diterimanya, baik pada
kehidupan dunia maupun akhirat. Salah satunya dapat kita
petik dari surat An-Nisaa ayat 138 yang mengabarkan siksaan yang amat pedih bagi
orang-orang munafik.

Hidup manusia tidak pernah luput dari selimut janji. Sejak ruh manusia ditiupkan,
manusia telah berjanji kepada Rabb-Nya, kepada Rasul-Nya dan atas konsekuensi dien-
nya. Sebuah ucapan kalimat sakti dari setiap hamba sebagai bentuk janji, ikrar diri
tentang keesaan Tuhannya.

Kemudian, seorang anak manusia lahir ke dunia. Dalam perkembangannya, manusia


akan hidup dalam lingkungan keluarga, menjalankan fungsinya sebagai bagian dari
masyarakat, mengemban peran-peran. Di situlah manusia mulai akrab dengan istilah
yang disebut janji. Di situ pula kesetiaan seseorang pada ucapannya diuji.

Ucapan menuntut sebuah pembuktian. Pembuktian tentang jaminan kesejahteraan, dan


peningkatan kesejahteraan hidup, dan yang lain. Mungkin juga pembuktian atas janji
pada diri, keluarga, anak, istri, untuk melakukan perbaikan.

Bulan Maret 2006 144


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Lisan memang menjadi godaan yang berat. Bukankah semua hal yang kita ucapkan atau
bahkan hanya kita simpan dalam hati, akan dipinta pertanggungjawaban oleh Allah?

Tidak dipungkiri, hati kecil sendiri sering berontak dengan pengingkaran-pengingkaran


yang kita perbuat. Tapi entah, manusia lebih suka dengan dalih. Ya, segala macam
alasan sering terlontar sebagai bentuk pertahanan dari kekerdilan jiwa yang ringkih.
Sebagai bentuk pembenaran dari meningkatan yang dibuat sendiri. Kebohongan yang
kesekian kali untuk pembenaran diri sendiri. Karena begitu seringnya terjadi atau kita
dengar dalam lingkungan hidup kita, tak heran bualan-bualan janji akhirnya berkembang
menjadi budaya. Budaya buruk yang terpelihara.

Dalam tatanan sosial, sanksi yang diterima oleh orang-orang yang mengumbar janji,
antara lain jatuhnya harga diri seseorang. Kepada rang-orang yang sering berjanji dan
sering pula mengingkari, ia tidak akan dipercaya lagi dalam lingkungannya. Apapun yang
diucapkan akan dianggap angin lalu yang tidak berguna sekalipun itu sangat penting.
Inilah konsekuensi berat yang harus diterima bagi orang-orang yang senang "obral" janji.
Orang yang senang mempermainkan janji juga akan tersisih dari lingkungannya.

Lalu, apa yang akan diterima baginya sebagai balasan di akhirat nanti? Dikatakan dalam
surat An-Nisaa ayat 145, Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat
seorang penolongpun bagi mereka.Ya, Allah lindungilah kami, hamba-Mu ini dari sifat
ingkar janji.

Semoga kita terpelihara dari sifat-sifat orang munafik, sifat yang suka mengumbar janji
tanpa peduli untuk menepati. Wallahu a' lam.***

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 145


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : arief ludiantoro ar1ef2001@yahoo.com


Tgl. Email : 27-03-2006

Setan Musuh Terbesar Manusia


Sulthanul Awliya Mawlana Syaikh Nazim Adil al-Haqqani
Lefke, Cyprus 5 Maret 2006

A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim, Bismillaahir rahmaanir rahiim


Allaahumma shalli '
alaa Sayyidinaa Muhammadiw wa '
alaa aalihi wa Shahbihi ajma'
iin

As-salamu alaikum! Tidak ada Salaam bagi musuh!"


Dengan menyebut nama Allah yang Maha Kuasa, Maha Pengampun, Maha Pengasih, dan
Maha Mulia. Semoga Allah mengampuni kita semua!

Kita hidup berbangsa-bangsa didunia ini; periode kita adalah periode terburuk yang akan
berlalu. Begitu banyak abad telah berlalu. Saya tidak mengatakan bahwa ada suatu
periode yang selalu baik, tidak, itu tidak mungkin. Apabila kita malaikat, maka dunia
akan selalu berada dalam kedamaian, tapi kita bukan malaikat, kita memiliki tabiat
manusia dan dari jenis manusia.

Jika tidak ada setan diantara kita dan generasinya, maka kita bisa saja berkata bahwa
Dunya ini adalah Dunya yang damai. Namun, setan berseliweran disekitar kita dan
setanlah yang pertama kali membuat bencana. Pembuat onar pertama, bila saya bertanya
kepada anda, X, "Siapakah pembuat onar pertama?" Setanlah pembuat onar pertama kali!
Ketika Allah yang Maha Besar memerintahkan malaikat bersujud kepada Adam, setan
menolak seraya berkata,' Tidak!'Saat itulah setan menjadi makhluk pertama pembuat
onar."

Seluruh malaikat sangat menyesal, sangat bersedih, sangat malu; bagaimana mungkin
setan berkata seperti itu kepada Allah:"Saya tidak mau bersujud!" Siapakah kamu yang
berani berkata seperti itu? Seluruh malaikat di Surga merasa malu dan mereka
berkata:"Oh, andai saja kami tak ada untuk mendengar perkataan makhluk yang
menembus Hadirat Illahi: "Saya tidak akan menuruti perintahMu, saya tidak mau
bersujud dan saya tidak akan bersujud!" Seluruh malaikat merasakan malu dan mereka
sangat ketakutan akan murka Allah(setan dahulunya adalah Malaikat), sebab apabila
Kemarahan Ilahi jatuh maka hancur dan hilanglah mereka. Malaikat gemetaran! La haula
wa la quwatta illa bi-llahi-l '
Aliyu-l '
Azim!

Saya menyesal, sangat menyesal dan berduka cita untuk umat manusia yang kini
mendiami planet ini; mereka makan dan minum dari Kemurahan Surgawi untuk
Tuhannya dan mereka tidak mengurusi satu point yang sangat penting, yaitu mengajari
anak-anak mereka; dan pemerintah pun tidak mengurusi sistem pendidikan untuk
menyebutkan soal pembuat onar pertama dan dampaknya bagi umat manusia dan
makhluk lainnya.

Bulan Maret 2006 146


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Tidak mudah untuk menentang Penguasa Surga saat berada dalam Hadirat Illahi dan
berkata,"Kamu tidak dapat memerintahku!". Artinya, "Kamu salah" - Astaghfirullah!-
"memerintahku untuk bersujud dihadapan Adam, Adam diciptakan hanya dari lumpur
dan saya dari nyala api. Dan saya telah menjaga penghambaanku kepadaMu selama
ribuan dan ribuan tahun sedangkan Adam, Kau baru saja menciptakannya, dan dia
belum pernah menyentuhkan keningnya diatas sajadah dan Kau memintaku untuk
menyembahnya, bersujud dihadapannya! Itu "- Astaghfirullah- "perintah yang keliru,
saya tidak akan mematuhi! Tidak, saya tidak akan bersujud padanya!"

Dan berkatalah Penguasa Surga,"Iblis! Keluar, kamu adalah setan yang berani
menentangku dan menuduhKu, Perintah SuciKu, dan kamu menyuruhKu, menuduh Aku
telah berbuat salah dan kau benar? Apa itu! O Malaikat, tendanglah dia!" Karena itulah
setiap malaikat menendang setan. Bila aku berada disana, saya akan menendang setan
juga dan semua orang yang tidak melakukan sujud, akan saya tendang punggungnya!
Karenanya -siapapun yang tidak bersujud, posisinya sama dengan setan yang menolak
bersujud, level mereka sama dengan level setan.

Apakah yang kamu pikirkan sekarang tentang 6 milyar umat manusia? Berapa banyak
yang bersujud kepada Tuhannya? Mereka tidak bersujud dihadapan Tuhannya,
tapi bersujud kepada setan. Hal yang tidak mau setan ajarkan! Mereka tidak suka
mengajari muridnya bersujud, karena mereka tidak bersujud kepada Allah; bahkan dalam
lingkup muslim, mayoritasnya pun tidak bersujud kepada Tuhannya dan posisi mereka
sebenarnya sama dengan posisi setan. Bagi yang tidak pernah bersujud setiap hari
bahkan hanya sekali kepada Tuhannya, maka posisi mereka sama dengan setan dan
posisi setan adalah posisi terendah. Kamu tidak akan menemukan level terendah lagi,
tidak! Dosa terbesar, setan melakukannya, dan dia dibuang.

Ada pengetahuan dari buku-buku lama yang sampai juga kepadaku; yang dituliskan
melalui Kitab Suci dan berbicara atas nama Nabi Terakhir, hamba kesayangan Penguasa
Surga, Sayyidina Muhammad - sallaLlahu alayhi wa-sallam. Melalui Pengetahuan Illahi
yang menyentuh aku, Allah yang Maha Kuasa memerintahkan setan untuk masuk ke
dalam api dan Allah memerintah kan malaikat untuk memasukkan setan ke neraka.-
Allah mengampuni kita, agar tidak jatuh kedalam api!

Kamu tidak dapat berkata tentang deskripsi neraka! Apabila deskripsi tentang neraka
diketahui manusia, maka tidak ada satupun yang dapat hidup, manusia akan tewas
bergelimpangan karena takut akan api neraka!- Setiap berlalu satu juta tahun, Penguasa
Surga memerintah setan untuk dikirimkan oleh malaikat ke pintu masuk Surga. Malaikat
pun membawa setan ke depan pintu masuk Surga dan malaikatpun memanggil Sayyidina
Adam untuk datang. Sayyidina Adam pun datang. Sayyidina Adam dan setan pun
berhadapan.

Allah yang Maha Kuasa tidak pernah memerintahkan setan secara langsung. Setelah dosa
terbesar, Allah yang Maha Kuasa tidak mau bertemu dengan setan, Dia akan
mengirimkan malaikat untuk menyampaikan perintahNya.Jadi, Dia memberi perintah
kepada malaikat,"Sampaikan kepada makhluk itu -dan Allah tidak pernah berkata

Bulan Maret 2006 147


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

'
HambaKu'kepada setan, tidak! Karena setan telah dibuang dari penghambaan!- bahwa
Tuhannya menitahkan setan untuk bersujud dan Dia akan memberikan pengampunan
yang akan membersihkan dan memasukkan setan kedalam Surga! Dengan satu kondisi:
Katakan kepada makhluk itu bahwa Tuhannya akan senang hati memasukkannya ke
dalam Surga, dengan satu kondisi!"

Setan mendengarkan! "KondisiNya: Jangan menolak perintahKu, perintahKu harus


berada dalam kepala mereka!" -Bukan dibawah kaki, seperti banyak manusia
sekarang ini yang meletakkan Perintah Suci Allah yang Maha Kuasa dibawah kaki
mereka. Manusia seperti itu harus dibuang!- ' Sampaikan kepada makhluk tersebut
jika Penguasa Surga akan memaafkannya dan memasukkan ke dalam Surga, dengan satu
kondisi: lakukan perintahKu! Bila setan ingin masuk ke dalam surga, setan harus
melaksanakan perintahKu untuk bersujud kepada Adam. Sekarang Aku menerima tobat
setan, akan mengampuni dan memasukkannya ke dalam surga bila setan
bersujud dihadapan Adam!"

Allah tidak pernah meninggalkan kita ataupun memiliki ego yang buruk!- Namun setan
memang makhluk terburuk, dia menjawab perintah Allah,"Dulu sekali saya menolak
bersujud dihadapan Adam ketika Adam masih hidup, maka sekarangpun saya menolak
bersujud; Saya tidak mau masuk kedalam surga, aku kembali kebawah saja!"

Allahumma ahfazna O Tuhan kami, ampunilah kami! O Tuhan kami, jangan tinggalkan
kami dalam rangkuman tangan setan dan utusannya! Dan utusan setan adalah
orang-orang yang dikutuk yang tidak mengindahkan Peraturan Surga Sang Penguasa;
mereka meletakkan Perintah Suci dibawah kaki mereka dan mereka berlari
dengan setan. Allah bersabda,"Aku membuat mereka dibawah kaki orang-orang beriman
dan Aku mengirimkan mereka ke tempat dimana setan Aku kirimkan, ke dalam
api!"

O manusia, jangan berkata begitu banyak bencana setiap harinya dan tekanan terhadap
dunia akan naik, naik, menyentuh titik ledakan! Selama manusia tidak menjaga
Peraturan surga -jika bukan hari ini, besok, jika tidak minggu ini, minggu depan, jika
bukan bulan ini, bulan depan, dan jika bukan tahun ini, tahun depan- satu saat dunia akan
meledak dan semua selesai, lenyap.

O manusia, siapapun yang telah ditunjuk dan dianugerahi menjadi pemimpin bangsa,
jagalah Perintah Suci dari Surga! Datang dan ambillah Perintah itu dan berusaha agar
Peraturan Surga atau Tuhanmu akan menuliskan kamu sebagai pembuat onar; sama
seperti didepan nama setan tercantum sebagai '
pembuat onar pertama' , nama kamu pun
akan ditulis dibawah nama setan sebagai ' pembuat onar' , dan Murka Illahi akan
mengazab dan membuang mereka.

Semoga Allah memberkati kita, semoga Allah mengampuni kita! Itu saja sudah cukup;
apabila setiap orang mengerti, maka ia akan mengerti. Manusia membuat ulah kepada
manusia lainnya, dan mereka juga membuat ulah terhadap diri mereka sendiri dan
pastilah sangat berbahaya berbaris dengan api!

Bulan Maret 2006 148


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Semoga Allah mengampuni kita dan mengirimkan seseorang untuk membawa hamba-
hambaNya yang lemah ke jalan menuju Surga, untuk menyelamatkan mereka. Dan kami
juga memohon dengan Kemurahahan Illahi...kami memohon agar kerendahdirian tidak
pergi dari kami kedalam tangan-tangan setan, tirani, namun kirimkanlah kepada
kami Sultan Mahdi, Sultan Isa untuk menyelamatkan umat manusia yang lemah di bumi.
Dan, umat manusia yang mengambil posisi bersama setan harus dibuang.

Ketika Qarun berlaku buruk kepada Sayyidina Musa, Allah yang Maha Kuasa murka
sehingga memerintahkan kepada Musa,"Sampaikan melalui sukumu, suku dari
anak-anak Israel, siapapun yang mengaku sebagai pengikutmu maka akan mengikutimu;
dan yang menentangmu maka dapat bersama Qarun." Maka suku tersebut terpisah
menjadi dua kelompok: satu kelompok pengikut Sayyidina Musa, dan kelompok lainnya
mengikuti Qarun.

Kemudian turunlah Perintah Suci dari Allah yang Maha Kuasa kepada Sayyidina
Musa:' Lakukan apa yang diperintahkan atasmu! Perintah kepada bumi; bumi akan
menghukum mereka, siapapun yang tidak mengikutimu tapi malah mengikuti Qarun!'
Lalu Musa memerintahkan bumi untuk menelan Qarun beserta pengikutnya. Musa
beserta pengikutnya, mereka selamat dari Murka Surga, namun bagi yang menentang
Musa turunlah Murka Surga atas mereka; dan sampai hari-hari ini tinggi manusia
semakin pendek, pendek, pendek -sampai tibanya hari Akhir. Semoga Allah
mengampuni kita! May Allah forgive us!

Wa min Allah at Tawfiqwa bihurmati habib Fatihah

wassalam,arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com
HP 0816 830 748

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 149


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Iman Nurachmat i_nurachmat@yahoo.com


Tgl. Email : 27-03-2006

Mimbar Jum'at 249 : Puncak Kesuksesan

From: Nana Djumhana


Assalamu'alaikum wr.wb.

Allah berfirman, bismillahirrahmaanirrahiim,

"Barangsiapa yang menghendaki keuntungan /sukses di dunia saja (maka sesungguhnya


dia merugi) karena di sisi Allah ada keuntungan dunia dan akhirat. Dan Allah maha
mendengar lagi maha melihat. Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang
yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah meskipun terhadap
dirimu sendiri atau ibu-bapak dan kerabatmu. Jika ia kaya atau miskin, maka Allah lebih
mengetahui kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsumu karena
ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar-balikkan (fakta) atau enggan
menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah maha mengetahui segala apa yang kamu
kerjakan" (QS An Nisaa'134-135).

"Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda. Adapun orang yang (banyak)


memberi (di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya keuntungan yang
terbaik, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan kemudahan. Dan bagi orang-
orang yang pelit dan merasa diri cukup (sombong) serta mendustakan keuntungan yang
terbaik, maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan kesukaran. Dan hartanya tidak
bermanfaat baginya ketika ia telah binasa" (QS Al Lail 4-11).

Maha benar segala firman Allah, tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah yang
maha esa dan maha kuasa atas segala sesuatu, Rab pencipta, pemilik dan penguasa
seluruh alam jagat raya, yang tidak terbatas kekuasaanNya, yang mengatur dan
menguasai seluruh isi alam, termasuk manusia penghuni bumi. Dia yang telah
menciptakan luasnya langit dan dan kecilnya bumi beserta segala apa yang ada di
antaranya, dan semuanya itu tidak ada yang sia-sia. Atas perkenaan Allah pula kita masih
diberi kesempatan untuk mengarungi kehidupan dunia dengan berbagai kenikmatan dan
anugerahNya, yang tidak pernah kita ketahui sampai batas waktu kapan kita dipanggil
untuk kembali kepadaNya. Bersyukur kita masih dipertemukan melalui mimbar yang
hadir pada pagi hari Jum'
at 24 Shafar 1427 H, bertepatan dengan tanggal 24 Maret 2006
ini, yang akan membahas masih tentang kesuksesan melanjutkan bahasan beberapa
mimbar sebelumnya, dan pada seri terakhir ini, kita akan membicarakan tentang "Puncak
Kesuksesan" dalam kehidupan dunia, yang dapat terus berlanjut pada kesuksesan
berikutnya di alam barzah dan akhirat kelak. Namun sebelumnya, selaku umat Nabi
Muhammad salallahu alaihi wassalam, kita bermohon semoga shalawat dan salam
senentiasa tercurah kepada beliau, seluruh keluarga dan para sahabatnya, juga semua
pengikutnya yang selalu setia melanjutkan perjuangannya untuk tegaknya Islam di muka
bumi, dari jaman ke jaman hingga dunia ini berakhir nanti.

Bulan Maret 2006 150


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Muslimin dan muslimat dimana saja berada…..

Pada usia 20 tahunan, Steve Jobs bersama temannya Steven Wozniac membangun cikal
bakal komputer Macintosh di garasi rumah orang tuanya. Pada tahun 1976, mereka
berhasil mempopulerkan konsep personnal computer (PC) pada dunia. Dan dalam kurun
waktu 10 tahun, dua sekawan ini berhasil membangun Apple menjadi perusahaan beraset
dua milyar dolar dan memiliki lebih dari 4000 karyawan. Tetapi disaat Steve Jobs berusia
30 tahun, ia harus menerima kenyataan pahit, karena dipecat oleh board of director dari
perusahaan yang dirintisnya itu disebabkan oleh kegagalan visinya dan kejatuhan Apple
pada saat itu. Ketika itu, Steve Jobs merasa hancur, malu, impiannya hilang dan tidak
mampu melakukan apa-apa selama berbulan-bulan. Sampai suatu saat ia bertemu David
Packard dan Bob Noyce yang mau memaafkan kesalahan-kesalahan yang telah
diperbuatnya. Jobs kemudian bekerja sama dengan mereka. Karena ia sangat mencintai
pekerjaannya, maka ia berusaha bangkit dan memulai sesuatunya dari awal. Lima tahun
kemudian, Steve Jobs mendirikan perusahaan Pixar Animation Studios yang membuat
film animasi komputer pertama di dunia "Toy Story" dan berhasil memenangkan
penghargaan Oscar sebagai film animasi terbaik. Beberapa tahun kemudian, Apple
membeli Pixar dan Steve Jobs pun kembali menduduki jabatannya kembali pada
perusahaan yang dulu pernah ia dirikan. Sedangkan teknologi yang ia bangun di Pixar
menjadi jantung kebangkitan Apple di masa kini. Dan Apple menjadi pemimpin inovasi
dalam dunia desktop dan notebook, operating system, musik digital, toko musik online.
Sedangkan Pixar menjadi penghasil film-film animasi box office dan pemenang Oscar
seperti Toy Story, A Bug' s Life, Monsters Inc. Finding Nemo dan the Incredibles.

Seperti halnya keberhasilan Steve Jobs, kita juga bisa menyebutkan keberhasilan Bill
Gates pendiri Microsoft Inc., Jerry Yang pendiri Yahoo, Gordon Moore pendiri Intel.
Atau Walt Disney penggagas Disneyland, meskipun dia sendiri tidak melihat
keberhasilan gagasannya itu karena keburu dipanggil Tuhan. Mereka adalah orang-orang
sukses dalam bisnis. Mereka mencapai kesuksesannya karena memilki visi ke masa
depan yang jelas dan memiliki motivasi kerja yang tinggi untuk mencapai visinya itu.
Itulah kunci kesuksesannya. Begitu juga mereka yang dapat mencapai puncak kekuasaan,
sebagai pemimpin umat, sebagai pemimpin bangsa atau negara, jalan yang ditempuh
untuk mencapai kesuksesan juga penuh liku, bahkan penuh intrik politik. Namun mereka
juga memiliki visi yang jelas dan usaha keras untuk mencapainya. Kita bisa membaca
autobiografi para pemimpin bagaimana mereka bisa sampai pada puncak kekuasaan
tersebut. Atau juga para selebritis yang mencapai puncak kepopulerannya, seperti yang
pernah dijelaskan pada mimbar yang lalu tentang Gito Rolis. Betapa mereka yang
merupakan sosok-sosok yang sangat populer, dipuja dan dielu-elukan, dan berlimpah
dengan kekayaan materi, namun akhirnya tidak menemukan kebahagiaan. Pada saat
mereka berada di puncak kesuksesan karirnya itu, mereka didera rasa takut melihat ke
depan ketika mereka tidak lagi populer atau ketika mereka tidak lagi mempunyai
kekuasaan atau mengalami kebangkrutan. Mereka membayangkan ketidakberdayaan dan
hidup tanpa arti. Karena kesuksesan yang menjadi visinya adalah duniawi belaka. Dan
biasanya ketika mereka berada di puncak kesuksesan, mereka cenderung arogan. Hal ini
dicirikan bahwa kebanyakan dari mereka ambisius untuk mencapai visinya, agresif dan
cenderung menafikan hak orang lain atau menghalalkan segala cara, senang melihat

Bulan Maret 2006 151


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

lawannya atau saingannya kalah tapi tidak senang melihat lawan atau saingannya itu
dapat mengunggulinya. Ketika berada di puncak kesuksesan, mereka cenderung
mempertahankan statusquo, anti kritik, mudah tersinggung, gampang emosi dan jiwanya
mudah terguncang.

Muslimin dan muslimat yang dirahmati Allah,

Ketika kita hendak mendaki sebuah gunung, maka untuk bisa mencapai puncaknya tentu
harus memiliki informasi tentang gunung tersebut dan mempersiapkan diri segala
keperluannya yang disesuaikan dengan kondisi gunung tersebut agar bisa selamat sampai
di puncak dan kembali ke tempat asal dengan selamat pula. Untuk mencapai puncak
gunung tersebut tentunya diperlukan usaha gigih karena medan yang akan di lalui berat
dengan jalan yang mendaki, belum lagi adanya rintangan alam berupa kabut atau jalan
licin karena hujan atau bersalju. Oleh karenanya, diperlukan perhitungan waktu yang
tepat dan perlengkapan dan bekal yang memadai agar bisa mencapai puncak. Ketika
sampai di puncak gunung yang kita daki, akan merasakan begitu puas dan bahagianya
saat itu, dan rasa capai karena tenaga yang terkuras untuk mendaki pun hilang. Maka
pada saat kita berada di puncak tersebut, lihatlah ke bawah, betapa kecilnya diri kita dan
betapa maha besarnya Pencipta alam ini. Jika cuaca bagus, kita bisa melihat kota atau
dusun yang berada di kaki gunung tersebut. Gedung yang tinggi menjulang ke langit pun
akan tampak kecil, sehingga manusia yang menjadi penghuni gedung itu tak akan terlihat
karena sangat kecilnya. Kita juga bisa melihat sungai yang mengalir berasal dari gunung
itu menuju muara, memanjang meliuk-liuk seperti ular, dari ujung yang kecil pada
sumbernya, menjadi besar menuju muara. Fenomena alam tersebut sebenarnya
merupakan gambaran kehidupan kita di alam dunia ini, jika saja kita mau memahaminya.
Namun kebanyakan manusia tidak mengerti tentang visi hidupnya sehingga mudah
tergiur oleh pesona gemerlapnya keindahan kenikmatan dunia yang bersifat sementara.
Dan itulah kelemahan manusia, cenderung mencintai dunia, sehingga Allah pun
memperingatkan manusia agar tidak terpedaya bahwa semua itu merupakan ujian atau
cobaan, dan kesenangan hidup yang sering melalikan, seperti pada firmanNya :
"Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada dunia, wanita-wanita,
anak-anak, harta yang banyak dari emas dan perak, kuda (kendaraan) pilihan, binatang
ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik" (QS Ali Imran 34).

Dengan mengibaratkan pendakian sebuah gunung seperti pada uraian di atas, begitu pula
untuk mencapai kesuksesan hidup kita. Maka untuk mencapai puncak kesuksesan hidup
tersebut, yang pertama adalah harus mengetahui apa visi hidup kita, apakah hanya
sekedar untuk sukses kehidupan dunia saja atau sukses dunia-akhirat. Untuk mencapai
visi tersebut, tentu diperlukan persiapan sarana dan bekal yang memadai agar bisa
mencapai puncak kesuksesan hidup tersebut. Jika visi hidupnya hanya untuk sukses dunia
saja, maka sarana dan bekal yang harus dipersipakan hanya materi belaka tanpa
bersangkutan dengan aspek ukhrawi. Tetapi jika visi hidup kita adalah dunia dan akhirat,
maka sarana dan bekal yang harus dipersiapkan bukan hanya materi saja, namun yang
paling penting adalah iman dan amal saleh yang benar di sisi Tuhan, dalam menjalani
kehidupan dunia dari awal menapaki hidup sampai saat terakhir kehidupan kita untuk

Bulan Maret 2006 152


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

meninggalkan dunia ini dan berpindah ke alam barzah untuk selanjutnya menuju akhirat.
Visi yang kedua inilah yang seharusnya menjadi visi setiap manusia, meskipun dalam
pelaksanaannya menyimpang, sehingga seolah-olah visi yang pertama yang dipilihnya.
Oleh karena itu, untuk mencapai sukses dunia dan akhirat diperlukan sarana-sarana
pencapaiannya, seperti yang telah diuraikan pada Mimbar Jum' at 247 : "Sarana Mraih
Kesuksesan" dua pekan lalu. Sedangkan bekal yang harus dibawa untuk bisa sampai
sukses di akhirat adalah iman dan amal saleh sesuai yang telah ditetapkan sesuai aturan
Allah, yang dilaksanakan secara ikhlas dan kuncinya adalah sabar dan syukur, seperti
yang telah diuraikan pada mimbar pekan lalu. Untuk sampai pada kesuksesan di akhirat,
maka puncak kesuksesannya adalah mempertahankan kesuksesan dunia sampai pada titik
akhir perjalanan dunia, dengan akhir kehidupan yang baik (husnul khatimah). Itulah
puncak kesuksesan, yang setiap orang akan berbeda.

Firman Allah QS An Nisaa' 134-135 yang terjemahannya dikutipkan pada awal


mukadimah mimbar ini, mengingatkan kita bahwa jika kita menginginkan keuntungan
atau kesuksesan dunia dan akhirat, wajib bersikap adil, dalam artian kita menempatkan
segala sesuatu itu pada tempatnya atau sesuai porsinya. Dan untuk bisa bersikap adil,
maka harus mampu mengendalikan diri atau tidak mengikuti hawa nafsunya. Jalan setiap
orang untuk mencapai kesusesan itu berbeda karena memang usaha setiap orang itu
berbeda, seperti yang ditegaskan oleh Allah pada QS Al Lail yang terjemahannya
dikutipkan pada mimbar ini. Bagi orang yang bertakwa dan memahami visi hidupnya
serta yakin akan adanya kesuksesan di akhirat yang ditentukan dari segala usahanya di
dunia, maka puncak keusksesan itu adalah pada saat akan meninggalkan kehidupan
dunia, dengan akhir hidupnya yang benar-benar baik dan dalam keadaan pasrah kepada
Allah, sehingga Allah memudahkan jalan baginya dan tercermin pada wajah atau
senyuman bahagia ketika ruh meninggalkan jasadnya. Sebaliknya bagi orang yang
mendustakan akan keusksesan di akhirat, yang dicirikan dengan sikap arogan dan kikir
ketika menjalani kehidupan dunia, meskipun telah merintis kesuksesan dengan modal
iman dan amal saleh yang dianggapnya benar, maka pada saat akhir hidupnya akan
mendapat kesulitan untuk mencapai puncak kesuksesan, sehingga kegagalanlah yang ia
dapatkan atau su'ul khatimah. Dan akan gagal pula di akhirat kelak. Oleh karena itu, mari
kita berusaha merintis kesuksesan dunia sesaui dengan aturan Allah dan
mempertahankannya sampai akhir hidup kita, sehingga kita dapat mencapai puncak
kesuksesan dunia pada saat ruh meninggalkan jasad kita dengan husnul khatimah, dan
Allah memudahkan kita untuk meretas jalan mencapai sukses di akhirat. Semoga kita
termasuk orang-orang yang sukses di dunia dengan puncaknya pada akhir hayat kita, dan
akan sukses pula di akhirat kelak, amien.
Kita akhiri mimbar ini, alhamdulillahi rabbil '
aalamiin.

Wassalamu'
alaikum wr.wb.

Nana Djumhana

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 153


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : ~Ndhie~ ndhie.saliim@gmail.com


Tgl. Email : 27-03-2006

Doa Malaikat Kecilku


Oleh: Ummu Thariq
23 Mar 2006 10:20 WIB

Ya Allah, berilah mama kesehatan. sembuhkanlah mama supaya mama bisa ke kantor
lagi, aamiiin.

Bocah kecil berusia empat tahun, dengan mata berkaca-kaca. tangan tertengadah. berdoa
kepada Tuhannya, untuk kesembuhan sang Bunda. Sesaat selepas berdoa, ia menoleh
kepada Bunda untuk memberikan senyum kecil nan tulus. Matanya yang bulat bening,
seolah mengatakan bahwa ia sangat berharap Bunda dapat sehat kembali, supaya dapat
beraktifitas seperti sedia kala.

Aku terharu. Sama sekali tidak pernah menyangka bahwa dia adalah malaikat kecil, yang
dianugerahkan Allah Yang Pemurah kepada kami.

Badanku yang terbaring lemas tanpa daya di atas pembaringan ini, secepat kilat seakan
mendapat kekuatan baru mendengar barisan doa itu. Perlahan aku beringsut dari posisi
tidurku, lantas duduk bersandar. Masih di pembaringan.

"Makasih, ya Kak... Kakak sangat baik sama Mama," ucapku tak kalah tulus.

"Iya, sama-sama... Mama juga sangat baik sama Iq," sahutnya, sembari datang
memelukku.

Ah... Tuhan, indah sekali moment seperti ini. Pintar sekali dia, bak seorang dewasa saja
tingkahnya. Terima kasih! Seruku dalam hati. Anak kecil itu, memang masih sangat
kecil jika diajak untuk berbicara banyak hal yang rumit. Namun Subhannallah... betapa ia
sudah peka dengan yang terjadi di sekelilingnya, termasuk untuk mendoakan mamanya
yang sedang sakit. Padahal, jika pun aku sembuh... waktuku tak banyak kuberikan
padanya.

***

Sejak dokter kandungan menyatakan bahwa aku mengandung anak kedua tiga bulan lalu,
daya tahan tubuhku agak menurun. Seringkali mudah terserang sakit. Lebih cepat lelah.
Dan kadang, kurasakan mual. Jika dibandingkan dengan kehamilan pertama, aku
memang harus banyak bersyukur karena kali ini tak serepot dahulu. Jika dulu aku sempat
tak doyan makan nasi hingga usia kandungan tiga bulan, kini nafsu makanku malah
meningkat. Aku juga tak sampai muntah. Alhamdulillah...

Namun mungkin, karena merasa lebih sehat dari dulu, aku lepas kontrol. Bekerja terlalu
keras, bahkan seringkali lembur, hingga pulang ke rumah larut malam. Memang sih, di

Bulan Maret 2006 154


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

awal tahun begini, pekerjaanku seringkali menumpuk. Maka jadilah kemudian aku
ambruk!

Suatu pagi, dua hari lalu, aku merasakan tubuhku teramat lunglai. Ketika kupaksakan
bangun, mataku berkunang-kunang dan hampir terjatuh. Beruntung ada suami di
belakangku, yang kemudian memapahku kembali ke kamar.
Dan sejak saat itu pula, aku nyaris tidak mengerjakan suatu pekerjaan apa pun, kecuali
berbaring. Tiduran. Walau tak bisa juga aku tidur. Berdasarkan pemeriksaan dokter, aku
kecapekan. Diminta untuk banyak beristirahat. Hmm... Meski begitu, pikiranku masih
saja melayang ke kantor, menuju pekerjaan yang pasti kian hari kian terbengkalai karena
belum tersentuh.

Dan kesibukanku sebagai ibu rumah tangga sekaligus perempuan bekerja, membuat
waktu terasa begitu sempit untuk berbagi dengannya. Meskipun demikian, bocah suci
itu... selalu saja periang. Mudah memaafkan. Dan tak pernah menyimpan setitik amarah
pun dalam hati putihnya.

Kini, setelah mendengar doanya, aku baru menyadari. Bahwa selama empat tahun ia
diamanahkan kepada kami, aku belum begitu bisa menjaganya.

Seringkali ketika ia meminta perhatian, dengan tiba-tiba duduk di pangkuanku, misalnya.


Aku malah mengusirnya. Memintanya duduk sendiri, dengan alasan dia sudah semakin
besar. Atau ketika dia datang dengan setumpuk buku cerita di tangan mungilnya untuk
dibacakan, seribu satu alasan kuberikan padanya. Aku amat paham bahwa ia sangat
sayang padaku. Namun jahatnya, aku seringkali menggunakan belas kasihnya sebagai
dalih.

"Nanti malam saja, Sayang. Mama masih capek, baru datang dari kantor. Lagipula
tenggorokan mama gatal, jadi... nanti malam saja ceritanya, ya... "

Dan seperti yang sudah-sudah, alasan kecapekan atau sakit, selalu ia terima dengan
senyuman. Ia pun pergi dengan tumpukan bukunya.

Dan selama itu pula, aku tak pernah menyesal. Padahal aku mungkin telah
mengecewakannya begitu rupa.

Sekarang... doa tulusnya telah berhasil membangunkan aku dari kekhilafan. Aku
berharap, dan akan berjuang keras... untuk tidak menolak keinginan baiknya. Untuk
menyambut perhatian yang ia damba dari bundanya.

Semoga Allah memberikan kekuatan kepadaku, untuk dapat berubah menjadi bunda yang
lebih baik buatnya. Karena Allah telah begitu sayang kepadaku, dengan memberikan
putra yang demikian sholih... hingga dalam usianya yang relatif sangat sangat muda, doa
tulusnya telah mengalir buatku.

Bulan Maret 2006 155


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Dan semoga kelak ia menjadi anak yang sholih, yang bisa menerangi kubur dan
mengangkat derajat kami di Syurga, dengan doa-doa panjangnya yang melimpah,
aamiiin...

"Apabila anak cucu Adam itu wafat, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara:
sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang sholih yang mendoakan orang
tuanya." (HR Muslim, dari Abu Hurairah ra).

"Akan diangkat derajat seorang hamba yang sholih di Syurga. Lalu ia akan bertanya-
tanya: Wahai Allah, apa yang membuatku begini? Kemudian dikatakan kepadanya,
Permohonan ampun anakmu untukmu." (HR Ahmad, dari Abu Hurairah ra).

Ummu Thariq (antariksa at eramuslim dot com)


Segala Puji Bagi Allah, Tuhan Seru Sekalian Alam... yang telah menganugerahkan
kepada kami, malaikat kecil penyejuk hati. Terima kasih, Nak...

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 156


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : firliana putri firlianaputri@yahoo.com


Tgl. Email : 27-03-2006

Alam Makro dan Alam Mikro

1. Alam Makro dan Alam Mikro


Seluruh alam semesta yang saya ceritakan di depan itu, ditinjau dari segi Fisika,
berisi 4 hal, yaitu : Benda (materi), Energi, Ruang dan Waktu.
Dua hal yang pertama Materi dan Energi telah saya ilustrasikan di bagian yang
lalu. Yaitu, bahwa seluruh penjuru alam semesta ini ternyata berisi materi dan
energi. Materi dan energi itu membentuk suatu komposisi yang menghasilkan
benda-benda langit dalam gerakan berirama yang luar biasa indahnya.

Bahkan bukan hanya makrokosmos (alam besar langit beserta isinya) tetapi juga
mikrokosmos (alam kecil alam atomik) memiliki gerakan-gerakan berirama yang
senada di seluruh penjuru alam semesta. Agar pernahaman materi-energi itu lebih
jelas, berikut ini saya berikan ilustrasi pada alam mikrokosmos.

2. Materi dan Energi


Kalau kita cermati, seluruh benda di semesta ini tersusun dari bagian kecil yang
disebut atom. Atom adalah bagian terkecil dari suatu benda yang memiliki sifat
dasar benda. Sebutlah Oksigen, dia tersusun dari atom-atom O. Emas tersusun
dari atom-atom Au. Besi tersusun dari atom-atom Fe. Helium tersusun dari atom-
atom He, dan seterusnya.

Secara sederhana, sebuah atom bisa dibayangkan sebagai sistem tata surya. Di
tengah atom tersebut ada yang disebut sebagai inti atom, sedangkan di luarnya
ada partikel yang disebut elektron. Inti atom bisa diumpamakan sebagai Matahari,
sedangkan elektron bisa diumpamakan sebagai Bumi.

Elektron-elektron tersebut mengitari inti atom sebagaimana Bumi mengitari


Matahari. Selain itu, persis Bumi, elektron itu juga berputar pada dirinya sendiri
yang disebut sebagai putaran spin. Sistem ini berlaku universal pada semua
benda. Hanya saja, benda satu dengan benda lainnya dibedakan oleh jumlah
elektron yang beredar, dan isi inti atomnya.

Sebagai contoh, atom Hidrogen. Atom ini adalah atom yang paling ringan di alam
semesta dan paling tua umurnya karena terbentuk beberapa saat setelah ledakan
awal, Big Bang. Dia hanya memiliki 1 elektron yang mengelilingi inti atom
Sedangkan di dalam inti atomnya, Hidrogen hanya berisi 1 proton yang berfungsi
seperti Matahari dalam tatasurya.

Proton memiliki muatan listrik positif, sedangkan elektron memiliki muatan


negatif. Di antara keduanya muncul kekuatan tarik yang menyebabkan
keseimbangan putaran elektron di sekitar atom. Keseimbangan itu terjadi antara
gaya gerak elektron yang sebanding dengan kekuatan tarik antar keduanya.

Bulan Maret 2006 157


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Jika gaya tarik dan gerak putarnya tidak seimbang, maka bisa dipastikan sistem
itu akan '
runtuh'dan tidak akan terbentuk atom Hidrogen. Artinya kita tidak akan
pernah mengenal sebuah gas yang disebut gas Hidrogen, karena elektronnya
terlepas dari proton sebagai inti atom. Dan lebih lanjut, kita juga tidak akan
pernah mengenal benda yang bernama Air, karena Air adalah zat yang tersusun
dari 2 buah atom hidrogen yang 'bergandengan'dengan 1 atom Oksigen.

Selain Hidrogen ada gas yang bernama Oksigen. Gas yang menjadi pasangan
Hidrogen dalam pembentukan molekul Air itu juga memiliki elektron yang
berputar di sekitar inti atom. Hanya saja jumlahnya jauh lebih banyak dari
Hidrogen. Oksigen memiliki 16 elektron yang semuanya berputar-putar
mengelilingi inti atom, sebagaimana planet-planet mengelilingi Matahari.
Masing-masing elektron tersebut memiliki lintasan orbit. Persis seperti planet-
planet di langit.

Karena inti atom Oksigen dikelilingi oleh 16 elektron maka di pusatnya juga
memiliki 16 proton. Ini diperlukan supaya terjadi keseimbangan antara muatan
negatif dari 16 elektron dengan muatan positif dari 16 proton. Dengan begitu,
Oksigen tersebut menjadi netral. Tidak bermuatan listrik.

Akan tetapi, selain itu, di inti atom Oksigen juga terdapat 16 neutron yang terletak
'
berdempet-dempetan'dengan 16 proton untuk membangun bobot atom. Neutron
adalah partikel yang memiliki bobot, tetapi tidak memiliki muatan listrik alias
netral.

Ringkas kata, sebenarnya atom-atom benda di alam ini memiliki struktur yang
sama. Yaitu terdiri dari inti atom yang berisi ' kelereng'bernama proton dan
neutron, serta dikelilingi oleh '
kelereng'elektron dalam lintasan tertentu. Yang
membedakan benda satu dengan benda lainnya, semata-mata hanyalah jumlah
'kelereng'yang ada di inti atom dan lintasan yang mengitarinya. Tetapi, semuanya
tersusun dari '
kelereng'yang sama, yaitu proton, neutron dan elektron.

Sebagai contoh, Hidrogen tersusun dari 1 proton di dalam inti, dan 1 elektron
yang berputar di orbitnya. Helium memiliki 2 elektron di lintasan orbit, 2 proton
dan 2 neutron di inti atomnya. Lithium punya 3 elektron di orbitnya, dan 3 proton
serta 3 neutron di intinya. Besi tersusun dari 26 elektron dan 26 proton serta 26
neutron di intinya. Emas terbuat dari 79 elektron, 79 proton dan 79 neutron, dan
seterusnya berkait dengan puluhan jenis unsur di alam semesta ini.

Nah, atom-atom itulah yang kemudian membentuk gugusan-gugusan yang disebut


sebagai molekul unsur dan senyawa, sehingga terbentuklah batangan logam besi,
logam emas, cairan Air dan Bensin, serta udara dan gas yang terkandung di dalam
atmosfer.

Bulan Maret 2006 158


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Di sini kita mulai merasakan ' keanehan'


. Ternyata seluruh benda yang berbeda-
beda di sekitar kita itu tersusun dari partikel yang sama. Yang membuatnya
berbeda semata-mata hanya jumlah partikelnya.

Kalau demikian adanya, apakah kita bisa mengubah sebatang besi menjadi
sebatang emas hanya dengan mengubah jumlah partikel penyusunnya? Secara
teoritis bisa! Besi terdiri dari 26 proton, 26 neutron dan 26 elektron. Sedangkan
emas terdiri dari 79 proton, 79 neutron dan 79 elektron. Kalau kita ingin
mengubah besi menjadi emas, pada dasarnya hanya tinggal menambahkan jumlah
proton, neutron dan elektronnya masing-masing menjadi 79.

Sungguh secara teoritis tidak ada kesulitan apa pun untuk menciptakan sebuah
benda dari benda lain yang berbeda. Hanya saja, secara teknologis memang belum
diketemukan cara untuk merubah susunan partikel penyusun atom tersebut. Suatu
ketika nanti, jika teknologinya sudah ketemu, manusia akan bisa membuat emas
hanya dari tumpukan besi rongsokan belaka.

Jadi, sebuah benda ternyata adalah gugusan partikel-partikel sub atomik yang
membentuk sistem energial tertentu, seperti sebuah sistem tatasurya. Kalau kita
cermati, sistem itu terdiri dari susunan benda-benda dan energi belaka. Yaitu
proton, neutron, elektron (dan partikel sub atomik lainnya) yang disatukan oleh
sebuah 'Energi Ikat'(binding energy) dalam bentuk gerakan-gerakan berputar dan
potensial kelistrikan.

Yang menarik, semakin kecil partikel sub atomik, ternyata semakin hilang sifat
kebendaannya, dan yang muncul adalah sifat gelombang alias energi. Proton dan
neutron misalnya, adalah partikel yang bersifat materi alias benda. Akan tetapi,
elektron adalah partikel yang lebih kecil dengan massa hampir nol yang bersifat
materi sekaligus gelombang.

Di dalam inti atom sendiri ternyata terdapat berbagai jenis partikel yang semakin
kecil. Misalnya, neutron ternyata bisa dipecah menjadi proton dan elektron. Di
dalam inti itu juga ditemui berbagai jenis partikel seperti positron, neutrino, dll.
Semakin kecil, sifat gelombangnya semakin besar, dan sifat materinya semakin
menghilang. Maka, dalam penemuan mutakhir diketahui bahwa partikel-partikel
sub atomik itu sebenarnya tersusun dari semacam ' pilinan'energi yang disebut
Quark.

Dari semua itu, sebenarnya saya hanya ingin mengatakan bahwa materi dan
energi itu bagaikan sebuah timbangan. Jika sifat materinya menonjol, maka sifat
energinya menjadi lemah dan tersimpan sebagai potensi saja. Sebaliknya jika sifat
materinya melemah, maka sifat energinya akan menonjol. Maka, jika kita ingin
memperoleh energi dari suatu benda, kita mesti merusak benda tersebut sehingga
massanya berkurang. Selisih massa itulah yang berubah menjadi energi. Dan
secara ekstrim, kita lantas bisa menciptakan energi yang luar biasa besarnya

Bulan Maret 2006 159


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

dengan cara memusnahkan materi menjadi energi, mengikuti rumus Einstein yang
sangat terkenal, yaitu : E == MC2. Reaksi itu disebut sebagai reaksi Annihilasi.

Begitulah, alam semesta ini tersusun dari partikel dan materi. Jika di sana ada
materi dalam jumlah besar, maka sebagian besar energinya akan tersimpan
sebagai potensi. Misalnya, jika di alam ini terbentuk matahari baru, maka
matahari itu adalah sebuah material yang menyimpan energi. Energi panas yang
tersimpan di dalamnya sebagian dilepaskan dengan cara bereaksi secara
termonuklir.

Reaksi di matahari kita misalnya, adalah bergabungnya 4 atom Hidrogen berubah


menjadi 1 atom Helium, dengan menghasilkan panas sebesar 26,7 MeV yang
terbentuk dari selisih massa antara sebelum reaksi dengan sesudah reaksi.

Maka setiap detiknya, di matahari kita itu terjadi pembakaran atau pemusnahan
sekitar 4 x 10(38) proton. (alias 400 juta juta juta juta juta juta. atom hidrogen).
Namun karena massa matahari kita. sekitar 2 x 10 (30) kg atau setara dengan 10
pangkat 57 atom hidrogen, maka diperkirakan pembakaran gas hidrogen itu baru
habis miliaran tahun lagi. Massa matahari sebagiannya dirubah menjadi panas,
dan sebagian lainnya lagi berupa potensial energi gravitasi yang mengikat planet-
planet di sekitarnya.

Demikian pula gaya gravitasi Bumi. Gaya itu muncul dari potensi energi yang
tersimpan di dalam struktur materi penyusun Bumi. Dan gaya gravitasi itu bisa
menembus jarak yang sangat jauh antar benda langit, yang berjarak jutaan
kilometer.

Maka, sebenarnya di alam semesta ini tidak ada ruang kosong yang vakum
mutlak. Karena ternyata, ruang kosong antara langit dan Bumi itu terisi oleh
berbagai macam gaya dan energi yang terpancar dari benda-benda langit
pengisinya. Padahal, kita tahu bahwa energi itu adalah sebuah manifestasi dari
materi. Artinya, kita boleh mengatakan bahwa ruang kosong di luar angkasa itu
sebenarnya terisi oleh '
materi'yang berbentuk energi.

Kesimpulannya, ruang langit ini sebenarnya ' massive'. Kalau nggak terisi materi,
ya terisi energi. Cuma, kerapatan materi dan energinya memang beragam. Ada
yang sangat rapat, maka dia disebut zat padat. Ada yang kurang rapat, maka dia
disebut zat cair. Ada yang tidak rapat disebut sebagai zat gas. Dan yang 'sangat
renggang'dia berbentuk energi.

3. Ruang dan Waktu


Selain terisi oleh materi dan energi, alam semesta ini juga 'terisi'oleh 'ruang'dan
'
waktu' . Agak aneh memang, kalau kita menyebut alam semesta ' terisi'oleh
'
ruang’ dan ' waktu’ Bukankah alam semesta ini adalah ' ruang'yang berfungsi
untuk mewadahi seluruh benda dan energi?

Bulan Maret 2006 160


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Ternyata bukan. Selama ini kita menganggap bahwa alam semesta ini adalah
ruang yang besarnya tetap. Lantas, di dalam ruangan itulah terdapat benda-benda
(materi) dan energi. Dan, semua itu terikat di dalam pergerakan waktu yang juga
bersifat mutlak. Ya, kita berpikir, '
ruang'dan 'waktu'adalah besaran mutlak yang
tidak bisa dipengaruhi oleh apa pun. Justru ruang dan waktu itulah yang
mempengaruhi materi dan energi.

Pengamatan para ahli Fisika Modern menyimpulkan, tidak demikian. Ternyata


alam semesta ini terbentuk dari adanya materi energi ruang waktu secara
bersamaan. Keempat-empatnya berkedudukan sejajar, dan saling mempengaruhi.

Keempat ' Besaran'itu terbentuk bersamaan dengan terbentuknya alam semesta.


Jadi, ketika alam semesta ini belum ada, ruang waktu materi energi juga tidak ada.
Yang ada hanya ' Ketiadaan'mutlak. Begitu alam semesta terbentuk maka ke
empat besaran itu juga terbentuk dan mengembang serta berubah terus menerus,
sampai sekarang. Masing-masing berpengaruh terhadap besaran yang lain.

Perubahan ruang dan waktu berpengaruh pada perubahan materi dan energi.
Sebaliknya, perubahan materi dan energi ternyata juga berpengaruh pada ruang
dan waktu. Keempat komponen itu sepenuhnya berfungsi membentuk alam
semesta. Jika tidak ada salah satu dari ke empatnya, maka alam semesta tidak
akan berbentuk seperti sekarang.

Ambillah contoh, jika tidak ada materi (benda) : maka, alam semesta ini juga
tidak akan terbentuk seperti sekarang. Hanya terbentuk dari tiga unsur. Sementara
kita tahu bahwa energi adalah bentuk lain dari materi (benda). Tidak ada benda,
berarti tidak ada energi. Maka tidak mungkin alam semesta ini hanya tersusun
dari 'ruang'dan ' waktu'saja. Jika tidak ada materi dan energi, ruangan juga tidak
terbentuk dan tidak bermakna. Ruang hanya terjadi ketika ada materi. Demikian
pula ' waktu', ia hanya akan ada jika ada ' materi'dan ' ruang'yang dikenai oleh
perubahannya. Jadi, sekali lagi, alam semesta ini terbentuk bersamaan dengan
adanya materi, energi, ruang, dan waktu.

Karena itu keempatnya juga berada di dalam alam semesta, dan menyatu
dengannya. Tidak ada ' ruang'di luar alam semesta. Tidak ada 'waktu'di luar alam
semesta. Dan juga tidak ada '
materi'ataupun 'energi'di luar alam semesta. Dengan
kata lain, saya bisa mengatakan, di mana pun di penjuru alam semesta ini selalu
ada 'materi','energi','
ruang'dan 'waktu' . Meskipun dalam ' kuantitas dan kualitas'
yang berbeda-beda.

Keempat komponen itu memiliki fungsi yang berbeda-beda. 'Ruang'berfungsi


sebagai wadah. 'Waktu'berperanan mengikat usia. '
Benda'sebagai pengisi. Dan
'
energi'sebagai penggerak terjadinya dinamika.

Akan tetapi, jangan penah berpikir bahwa wadah tesebut ukurannya tetap dan bisa
terlepas dari '
materi'. Ternyata tidak. Wadah (ruang angkasa) ternyata besarnya

Bulan Maret 2006 161


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

terbentuk oleh karena ada ' materi'


. Kalau '
materi'di alam semesta mengkerut,
maka ' ruangan langit'juga akan ikut mengecil. Dan sebaliknya, jika materi alam
semesta ini memuai atau berkembang, maka ruang langit pun ikut membesar.

Memang agak rumit memahami penjelasan ini, karena kita tidak terbiasa dengan
anggapan bahwa ' ruang'bisa mulur mungkret. Ruang adalah ruang, yang besarnya
'tetap'sepanjang masa. Sejak dulu sampai sekarang. Bahkan hingga kiamat nanti.
Sehingga, kita membayangkan bahwa yang berubah posisi itu hanya benda-benda
langit yang menjadi isinya. Ruang langitnya tetap. Padahal, sebenarnya tidak
demikian.

Ternyata, ruang langit ini dulu pernah begitu kecilnya. Hampir nol. Yaitu sekitar
12 miliar tahun yang lalu. Ketika materi di alam semesta ini demikian padatnya.
Tidak serenggang sekarang. Meskipun, kita melihat ada zat padat di sekitar kita,
ternyata dulu zat padat itu 'lebih padat'lagi. Itulah yang disebut dengan massa
jenis.

Kalau sekarang, massa jenis benda yang terberat di Bumi adalah Air Raksa, yaitu
13,6 gr per cc. Maka, dulu ada benda yang memiliki bobot (massa) berpuluh
puluh ton per satu cc-nya. Jadi demikian padatnya. Dan lebih dulu lagi, benda-
benda di alam semesta ini memiliki massa jenis berjuta-juta ton setiap 1 cc. Dan
seterusnya, sampai pada bobot yang tak terhingga besarnya setiap cc benda.
Sekarang pun benda yang memiliki ' bobot'sangat besar itu masih ada di angkasa.
Di antaranya yang terdapat di bintang Neutron.

Saya hanya ingin mengatakan bahwa ketika ruangan mengecil, maka benda yang
ada di dalamnya menjadi mengkerut sedemikian padatnya. Karena memang di
seluruh penjuru ruang itu terisi oleh materi yang kelihatan maupun tidak
kelihatan.

Sebaliknya, ketika alam semesta kini memuai, benda-benda di alam semesta ini
menjadi renggang, sehingga tercipta 'ruang-ruang'dan ' jarak'di antara benda-
benda langit. Akan tetapi, sebenarnya di ruang ruang itu pun masih terisi oleh
materi yang massa jenisnya semakin renggang.

Sebagai contoh, di ruang langit antara Matahari dan Bumi sebenarnya tidaklah
kosong, melainkan terisi oleh debu angkasa dan gaya gravitasi (ingat : energi
gravitasi adalah bentuk lain dari materi). Artinya, seluruh ruang antara Matahari
dan Bumi tersebut terisi materi. Jika jarak antara Bumi dan Matahari merenggang,
maka bukan berarti ruangan itu kosong. Tetap saja terisi oleh materi, tetapi
dengan kerapatan yang semakin rendah.

Dan menariknya lagi, kita juga memperoleh kesimpulan bahwa ruang langit itu
juga dipengaruhi oleh waktu. Dulu, ketika usia alam semesta masih muda,
ruangan langit berukuran kecil. Dan kini, ketika usia alam semesta sudah
mencapai 12 miliar tahun, ukuran alam semesta diperkirakan berdiameter 30

Bulan Maret 2006 162


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

miliar tahun cahaya. Dalam waktu yang bersamaan, kerapatan materinya juga
semakin rendah. Dan karena energi adalah sebanding dengan massa benda, maka
secara bersamaan kerapatan energi di alam semesta ini juga mengecil.

Lebih jauh lagi, ternyata ruang dan waktu juga bisa berubah dikarenakan gerakan.
Jika ada seseorang yang bergerak dengan kecepatan tinggi, mendekati kecepatan
cahaya, maka waktu baginya menjadi mulur. Tetapi sebaliknya, ruang menjadi
mengkerut. Dalam Fisika modern ini dikenal sebagai relativitas. Yaitu
berubahnya ruang dan waktu disebabkan oleh kecepatan bergerak si pengamat.

Maka, kita melihat betapa ruang dan waktu bukan lagi sebuah besaran yang
mutlak. Namun bisa berubah-ubah dipengaruhi oleh komponen alam semesta
yang lain. Jika, salah satu dari empat komponen alam (ruang, waktu, materi, dan
energi - kecepatan) berubah, maka tiga komponen yang lain pun akan mengalami
perubahan.

Hal-hal di atas perlu saya jelaskan di sini, karena akan sangat berkait dengan
pembahasan-pembahasan selanjutnya, ketika Rasulullah saw menjelajahi langit
yang tujuh. Dan, apa yang saya jelaskan tersebut di atas, barulah Langit Pertama,
yang dalam istilah agama kita dikenal sebagai Langit Dunia.

4. Ini Bukan Alam Sekarang


Jika pada suatu malam yang cerah kita memandang langit, barangkali terucap
kalimat : "Indah sekali ya malam ini. "Akan tetapi pernahkah terlintas di benak
Anda bahwa malam itu sebenarnya bukan malam itu! "Lho, maksudnya gimana?'

Ya, sesungguhnya pemandangan langit yang sedang kita. nikmati pada malam itu
bukanlah kondisi langit pada saat itu. Kenapa bisa demikian? Karena, cahaya
benda-benda langit yang ditangkap oleh mata kita berasal dari jarak yang sangat
jauh dan berbeda-beda. Ada yang berasal dari bintang terdekat berjarak 8 tahun
cahaya tapi ada juga yang berasal dari galaksi nun jauh berjarak 1 miliar tahun
cahaya.

Bukankah telah saya sampaikan di depan bahwa cahaya memiliki kecepatan


tertentu dan butuh waktu untuk menempuh jarak. Ambillah contoh sinar Bulan.
Sinar Bulan yang kita. lihat pada malam itu, sebenarnya membutuhkan waktu
untuk menempuh jarak dari Bulan ke Bumi. Berapakah jarak Bulan Bumi? Sekitar
18 juta kilometer. Karena kecepatan cahaya sekitar 300.000 m per detik, maka
cahaya Bulan itu membutuhkan waktu sekitar 1 menit untuk sampai ke Bumi.

Artinya, ketika kita melihat Bulan, sebenarnya Bulan yang kita lihat itu bukanlah
Bulan pada saat itu. Kenapa begitu? Ya, karena sinar Bulan yang sampai ke mata
kita tersebut membutuhkan waktu untuk menempuh jarak 18 juta km, yaitu
selama 1 menit. Maka, Bulan yang kita lihat itu pun sebenarnya adalah Bulan 1
menit yang lalu...

Bulan Maret 2006 163


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Hal ini juga terjadi ketika kita melihat matahari. Karena jarak Matahari Bumi
yang demikian jauhnya sekitar 150 juta km maka cahaya membutuhkan waktu 8
menit untuk sampai ke Bumi. Artinya, jika waktu itu kita melihat Matahari, maka
Matahari yang kita lihat itu sebenarnya bukanlah Matahari pada saat itu,
melainkan Matahari 8 menit yang lalu.

Keanehan itu semakin besar kalau kita melihat benda-benda langit yang berjarak
lebih jauh. Ada bintang yang berjarak 8 tahun cahaya dari Bumi, misalnya. Maka,
kalau kita melihat bintang itu, sebenarnya kita sedang menikmati pemandangan
bintang 8 tahun yang lalu.

Padahal benda-benda langit memiliki jarak yang beragam. Ada bintang yang
berjarak 1 juta tahun cahaya. Ada juga yang berjarak 1 miliar tahun cahaya.
Bahkan ada yang berjarak 10 miliar tahun cahaya. Artinya, cahaya-cahaya bintang
tersebut telah melakukan perjalananan menempuh jarak yang jauh menuju Bumi
sejak miliaran tahun yang lalu.

Maka, jika bintang yang kita lihat itu berjarak 1 juta tahun cahaya dari Bumi,
sesungguhnya pernandangan yang kita lihat pada saat itu adalah pemandangan 1
juta tahun yang lalu. Begitu pula, kalau kita melihat bintang berjarak 1miliar
tahun cahaya, yang terlihat pada saat itu adalah bintang 1 miliar tahun yang lalu.
Dan seterusnya, bintang yang berjarak 10 miliar tahun cahaya, itu adalah bintang
10 miliar tahun yang lalu !

Maka, langit yang kita lihat pada suatu malam itu sebenarnya adalah
pemandangan yang ' aneh'
. Pada saat yang bersamaan kita telah melihat
pemandangan sekarang, seribu tahun yang lalu, sejuta tahun yang lalu, dan
semiliar lahun yang lalu. Ya, saat ini pun kalau kita. melihat ke langit, kita
sebenarnya tidak sedang menikmati alam semesta saat ini, melainkan langit sejak
zaman dulu sampai sekarang !

Sampai di sini kita kembali merasakan betapa ' ruang'dan ' waktu'yang ada di
sekitar kita ini '
aneh'
. Terutama kalau kita berbicara dalam skala besar, misalnya
alam semesta.

Selama ini kita memang tidak merasakan keanehan itu, karena kita hanya
berinteraksi dengan '
ruang'dan ' waktu'di sekitar permukaan Bumi saja. Dan kita
menganggap bahwa di seluruh penjuru alam semesta itu, ' ruang waktunya'ya
sama seperti di Bumi ini. Ternyata tidak!

Dalam konteks yang berbeda, Kalau kita datang ke planet Merkurius, misalnya,
maka hari-hari yang kita jalani di sana juga bakal jauh berbeda. Kalau di Bumi
kita merasakan setahun sebagai 365 hari, maka di sana kita bakal mengalami
setahun hanya 88 hari. Dan seharinya, bisa mencapai 58,6 harinya Bumi. Jadi,
setahun dan seharinya tidak berbeda jauh. Artinya, 1 tahun Merkurius == 1,5 hari
Merkurius.

Bulan Maret 2006 164


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Suasananya akan berbeda dan ' semakin seru Eketika kita datang ke planet-planet
lain di tatasurya. Misalnya Venus, yang 1 harinya sama dengan 243 hari Bumi.
Sedangkan setahunnya sama dengan 225 hari. Mars setahunnya 687 hari, Yupiter
setahunnya 4.332 hari, Saturnus 10.759 hari, Uranus 30.685 hari, Neptunus
60.190 hari, dan Pluto 90.550 hari. Dan berbagai kondisi yang sangat berbeda
dengan kondisi Bumi.

Kalau kita menyebut waktu ' sehari'


, itu sebenarnya berlaku untuk Bumi, seiring
gerak rotasinya. Karena ternyata sehari Yupiter dan Pluto berbeda dengan di
Bumi. Begitu pula kalau kita mengatakan bahwa usia kita sudah 30 tahun, maka
usia kita itu juga hanya berlaku untuk ukuran Bumi. Kalau kita hidup di Planet
lain, maka usia kita tidak segitu!

Belum lagi kalau kita berbicara tentang relativitas waktu, yang sebagiannya juga
sudah saya ceritakan dahulu. Bahwa ternyata panjang pendeknya waktu
bergantung pada kecepatan pelaku. Seseorang yang hidup di Bumi, dan bergerak
dengan sesuai dengan kecepatan Bumi, maka dia memiliki waktu yang kita alami
sekarang ini.

Akan tetapi bagi mereka yang naik pesawat ruang angkasa dengan kecepatan
tinggi maka waktu yang dia alami juga akan mengikuti pesawat ruang
angkasanya. Semakin cepat gerakan pesawat itu, maka waktu yang berlaku bagi
penumpangnya akan semakin mulur. Bisa-bisa, bagi dia cuma 1 jam, tetapi bagi
manusia yang di Bumi, waktu sudah berjalan ratusan atau ribuan tahun.

Inilah yang digambarkan oleh Allah dalam beberapa ayat Al-Qur' an. Di antaranya
dalam QS. Al Ma' arij : 4. bahwa satu harinya malaikat sama dengan 50.000 tahun
manusia di muka Bumi.

QS. Al Ma' arij (70): 4


Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang
kadarnya lima puluh ribu tahun.

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 165


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Ahmad Bustam bustam@geosains.com


Tgl. Email : 27-03-2006

Bahaya Tafsir Pluralis


Kaum pluralis sering menggunakan pembenar surat Al Baqarah ayat 62 sebagai ayat
rujukan "Pluralisme Agama". Di bawah ini Surat Al-Baqarah ayat 62 ditinjau dari segi
bahasa

Oleh: Khoiruddin *)

Salah satu ayat pembenar yang sering dijadikan kaum pluralis memproklamirkan hukum
syar'i semua agama adalah benar adalah Surat Al Baqarah ayat 62, yang artinya berbunyi,
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ,orang Yahudi, orang Nashroni dan orang-
orang Shobiin, siapa saja yang beriman kepada Allah dan Rasulnya dan melakukan
kebaikan (menurut Islam) mereka mendapat pahala disisi Nya dan tidak takut atas mereka
dan tidak merasa sedih."

Ayat inilah sering diekspolitasi kaum pluralis untuk mengkampanyekan keharusan


pluralisme agama di negeri-negeri Islam dengan tujuan agar ummat Islam tidak lagi
fanatisme terhadap agamanya.

Sebagaimana diketahui bersama, semenjak bergulirnya ide demokrasi dan kebebasan


HAM oleh Barat, maka sejak itu pulalah lahir paham, di mana, seseorang tidak boleh
mengklaim bahwa agamanya yang paling benar.

Untuk melanjutkan diskusi ini, marilah kita dudukkan makna ayat di atas kalimat demi
kalimat sebagai berikut:
Pertama, orang yang beriman yaitu orang -orang yang membenarkan kepada syariat yang
dibawa oleh RasulNya serta beriman kepada allah dan hari akhir.

Kedua, orang Yahudi yakni; mereka beriman dan berpegang teguh kepada kitab Taurat
serta sunnah Nabi Musa `alaihis salam dan tidak mau tunduk kepada Nabi Isa `alaihis
salam. Maka, mereka adalah kaum yangrusak.

Ketiga, orang Nashrani yaitu, mereka beriman dan berpegang teguh kepada kitab injil
serta serta mengikuti syariat Nabi Isa `alaihis salam tetapi setelah kedatangan Nabi
Muhammad shollaullahu alaihi wasallam. Namun, mereka tidak mau beriman padanya.
Golongan ini juga rusak.

Keempat, orang Shobiin yaitu mereka kaum penyembah Malaikat, memegang kepada
kitab Zabur dan mereka mempunyai aturan (agama) yang tetap untuk diikutinya, dan
sebagian ulama'berkata mereka adalah orang-orang yang tidak bisa sampai da'
wahnya
Nabi (Ibnu Katsir Juz.I halaman 105; Ath-Thabari Juz I halaman 361).

Bulan Maret 2006 166


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Karenanya, untuk menetapkan hukum kepada masing-masing golongan itu --Yahudi,


Nashrani dan Shobiin-- dan disebut orang beriman, mereka harus mengaku iman kepada
Allah dan hari akhir. Oleh sebab itu, mereka wajib tunduk dan patuh serta mengikuti
Nabi Muhammad shollaullahu alaihi wasallam.

Tinjauan Bahasa
Al-Qur' an adalah merupakan sebuah kitab suci yang sangat istimewa. Telah beratus-ratus
tahun orang mengkaji dan bahkan menelitinya. Salahsatu keistimewaannya adalah, bisa
dipertanggungjawabkan secara ilmiahmelalui kajian bahasa melalui ilmu balaghah.
Huruf "INNA" dalam surat Al-Baqarah ayat 62 di atas adalah berfungsi menashobkan
isim dan merafa' kan khobar. Namun huruf di depannya tidak langsung nashob
harakatnya. Melainkan terdiri dari isim mausul dan shilahnya begitu juga khobarnya
"INNA" tidak langsung rafa'i'rabnya.

Karena terdiri dari jumlah mubtada dan khobar atau musnad ilaih dan musnad dalam ilmu
balaghah. Yang mana mubtada' nya terdiri dari fi'
il syarat dan khobarnya tersusun dari
jumlah ismiyah dengan jar majrurmuqoddam sebagai jawabnya syarat. Sebagaimana
diketahui, dalam bahasa Arab setiap kalimah itu mempunyai kedudukan i' rab sendiri,
sehingga kedudukan isim maushul dan shilahnya itu mahal nashob (menempati)
sebagai isim "INNA".

Sedang khobar "INNA" berupa jumlah mubtada'dan khobar yang terdiri syarat dan
jawab. Ayat diatas sangat indah gaya bahasanya, agar mukhotob benar-benar tertegun
sewaktu ayat-ayat Al-Quran dibacakanoleh Muhammad, sehingga sebagian dari mereka
langsung percaya bahwa Muhammad benar-benar utusan Allah. Itulah hebatnya bahasa
Arab.

Tidak hanya manusia yang tertegun bahkan jin pun penuh keheranan sewaktu Al-Quran
dibacakan (lihat surat jin ayat 1).

Musnad ilaih atau isim "INNA" harus ma' rifat sedang jumlah isim ma'rifat itu ada 7
(Tujuh) yakni; masuknya al, isim, dhomir, `alam, isyaroh, istifham, mudhof, dan isim
maushul.

Dari masing-masing isim ini mempunyai nuktah (faidah) sendiri-sendiri.Adapun


ma' rifatnya ayat diatas berupa isim maushul, hal ini menunjukkan suatu ketetapan yang
tidak bisa lagi diragukan maknanya,karena bersambungnya antara kalimat yang satu
dengan yang lainnya.

Sedangkan khobar "INNA" yang terdiri dari jumlah mubtada'dan khobar. Mubtada' nya
"fi'
il syarat" yaitu "man amana" dan khobarnya jumlah dari "fa lahum aj ruhum", sebagai
jawab syarat kalimat tersebut juga terdiri dari mubtada dan khobar yang susunan
kalimatnya khobar didahulukan terdiri dari jar dan majrur yang semestinya tidak boleh
mendahului. Ini menunjukkan makna tersendiri yakni untuk memperkuat suatu makna.
(Syarah `uqudul juman fi `ilmi ma' ani wal bayan bab musnad ilaih hal ;16 oleh
Jalalluddin As-suyuthi).

Bulan Maret 2006 167


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Itulah hebarnya bahasa Arab disbanding bahasa lain, sebagaimana firman Allah dalam
surat An-Nahl ayat 103 yang artinya: "Dan bahwa Al-Qur'an ini adalah bahasa arab yang
jelas"

Karenanya, huruf "FA'" dalam ayat itu merupakan jawaban "fi'


il syarat". Perlu diingat
jawab ada kalanya memakai huruf "FA'atau WAWU,dan atau dari kedua huruf tadi.
Huruf "Fa" memperjelas suatu jawaban yang pasti, karena jumlah sesudahnya berupa
tarkib mubtada'dan khobar juga, dengan muqoddamnya khobar "Fa Lahum" memberi
faidahnya tersendiri. Menurut perundang-undangan bahasa Arab, disusunnya dari
beberapa jumlah baik musnad ilaih dan maupun musnadnya ini mempunyai
rahasia atau faidah tersendiri.

Menurut kitab, `Balaghoh Uquduljuman, bab ahwalul musnad halaman 31, ada beberapa
rahasia mubtada'(musnad ilaih) dari isim maushul; Pertama, merupakan ketetapan
sebuah hukum. Kedua, untuk pengagungan. Ketiga, supaya mukhotob mengerti dengan
jelas. Keempat, tidak baik jika disebutkan namanya secara langsung. Kelima, untuk
mengingatkan mukhotob dari kesalahan. (Balaghoh Uquduljuman, bab ahwalul musnad
ilaih halaman 16).

Jadi sebenarnya, makna ayat Al-Qur' an itu sudah jelas gamblang. Bahwa, diperintahkan
setelah datangnya Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam semua orang wajib
mengikutinya dan menerima ajarannya. Karenanya, ayat di atas menjadi satu kesatuan
yang tidak boleh dipisahkan antara yang satu dengan yang lainnya, sebab jika dipisahkan
akan menimbulkan perbedaan makna yang jauh sekali dari makna yang dimaksud.

Otoritas

Di dunia ini, disepakati otoritas dalam ilmu. Bahkan dalam ilmu studi Al-Quran pun
demikian. Karenanya, ada syarat-syarat bagi seseorang yang ingin menafsirkan ayat-ayat
dalam Al-Qur' an. Dalam kitab, `Manna' ulqothon fi ulumil Qur'an'(bab syurutul mufassir
halaman 329) disebutkan, bahkan, seharusnya, ayat Al-Qur' an ditafsiri dengan Al-Qur'
an.
Kemudian dengan Al-hadits (Nabi), shahabat, tabi' in dan harus pula mengerti tentang
qa'idah-qa'
idah bahasa Arab dan cabang-cabangnya. Juga bersihnya keyakinan, tidak
emosional dan teliti dalam memahami permasalahan.

Maka dakwaan bagi kaum pluralis bahwa ayat 62 Al-Baqoroh tadi sebagai dalil tentang
semua agama benar adalah tidak berhujjah sama sekali dan mereka sengaja untuk
mengkaburkan makna ayat dengan tujuan agar ummat Islam mau membenarkan agama-
agama selain Islam.

Para pluralis, mereka lupa atau memang tidak tau bahwa kalam itu ada washol dan fashol
dalam ayat ini adalah kalam washol buktinya kalimat berikutnya disambung dengan
huruf athof "WAWU" yang maknanya masih berhubungan dengan kalimat yang di
depan. Jadi tidak bisa dipisah begitu saja maknanya (Balaghoh uquduljuman bab washol
dan fashol halaman 58).

Bulan Maret 2006 168


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Alasan bahwa semua agama sama-sama memerintah suatu kebaikan adalah sema-mata
menuruti hawa nafsunya saja, alias tidak berdasar sama sekali.

Bahkan Nabi mengatakan, "Barang siapa yang melakukan suatu amal perbuatan yang
tidak ada atasnya perintahku, maka amal perbuatan itu ditolak."

Oleh karenanya, bisa dipahami jika ada tudujan bahwa kaum pluralis sengaja membuat
makna-makna dalam Qur' an dengan kemasan yang bagus dan indah untuk
mendakwahkan ide-idenya agar laku dipasaran. Masuk akal jika orang yang tidak jeli
dalam memahami ayat Al-Qur' an berakibat terseret olehnya. Seperti halnya orang yang
memaknai agama Islam dengan makna ' menyerahkan diri' .

*) Penulis adalah anggota majelis Tarjih Muhammadiyah Jawa Timur

Sumber:
http://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&task=view&id=2922&Ite
mid=1

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 169


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : firliana putri firlianaputri@yahoo.com


Tgl. Email : 29-03-2006

TUJUH ALAM, HIDUP BERDAMPINGAN


Bagaimana memahami bahwa alam semesta ini memiliki 7 buah langit. Sejauh ini, kita
selalu memahami bahwa langit ini ya hanya satu saja : yang terbentang di atas kita. Dan
begitulah memang yang juga dipahami oleh ilmu Astronomi.

Dalam pemahaman Astronomi, langit adalah seluruh ruang yang terbentang di atas kita.
Atau, terbentang di luar Bumi. Artinya, bukan hanya yang terbentang di atas Indonesia,
melainkan juga yang terbentang di balik Bumi Indonesia, yaitu benua Amerika. Atau pun
di seluruh benua-benua yang lain. Ya, langit adalah seluruh ruang angkasa semesta, yang
di dalamnya ada berbagai benda langit termasuk Matahari, Bumi, planet-planet, galaksi-
galaksi: supercluster, dan sebagainya. Hal ini dikemukakan oleh Allah di dalam
firmanNya.

QS. Al Mulk (67): 5


"Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat (langit Dunia) dengan bintang-
bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami
sediakan bagi mereka siksa Neraka yang menyala-nyala."

Jadi dalam konteks informasi Al-Qur' an, langit yang berisi bintang-bintang itu memang
disebut sebagai langit Dunia. Itulah langit yang kita kenal selama ini. Dan itu pula yang
dipelajari oleh ilmu Astronomi selama ini, yang diduga diameternya sekitar 30 miliar
tahun cahaya. Dan mengandung bertriliun-triliun benda langit dalam skala tak berhingga.

Namun demikian, ternyata Allah menyebut langit yang demikian besar dan dahsyat itu
baru sebagai langit Dunia alias langit pertama. Maka dimanakah letak langit kedua
sampai ke tujuh?

Ketika masih kecil dulu, saya. mendapat cerita dari guru ngaji, bahwa langit ini memang
ada tujuh lapis. Lantas beliau menambahkan bahwa setiap langit memiliki tangga-tangga
tempat naik. Jika kita naik lewat tangga itu maka kita akan bertemu dengan pintu-pintu
langit, yang akan mengantarkan kita sampai di langit yang kedua, ketiga, dan seterusnya
sampai langit yang ke tujuh.

Saya lantas membayangkan betapa langit itu bagaikan kue lapis Antara langit satu dan
langit lainnya bertumpuk-tumpuk ke atas. Dan di setiap perbatasannya ada pintu-pintu,
yang bisa dimasuki, plus ada penjaganya. Setelah dewasa, saya merasa lucu sendiri
terhadap persepsi yang saya miliki waktu itu, karena sangat berbeda dengan kenyataan
yang kita temui lewat astronomi.

Dari segi penafsiran, pemahaman itu sebenarnya memang ada dasarnya. Di antaranya
adalah ayat-ayat berikut ini. Akan tetapi, agaknya pemahaman tersebut perlu didiskusikan
ulang. Setidak-tidaknya ditinjau agar lebih komprehensif.

Bulan Maret 2006 170


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

QS. Al An'aam (6): 35


"Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat
membuat lubang di Bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mukjizat
kepada mereka, (maka buatlah). Kalau Allah menghendaki tentu saja Allah menjadikan
mereka semua dalam petunjuk, sebab itu janganlah kamu sekali-kali termasuk orang-
orang yang jahil"

QS. At Thuur (52): 38


"Ataukah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan pada tangga itu
(hal-hal yang gaib)? Maka hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka
mendatangkan suatu keterangan yang nyata."

QS. Jin (72): 8


"dan sesungguhnya kami telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami
mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah panah api.“

QS. An Naba'(78): 18 – 19
"yaitu hari (yang pada waktu itu) ditiup sangkakala lalu kamu datang berkelompok-
kelompok. Dan dibukalah langit, maka terdapatlah beberapa pintu,"

Kalau kita baca beberapa ayat di atas, maka kita memang menemukan informasi tentang
'
tangga'menuju ke langit, 'penjagaan'yang kuat dan ' pintu pintu'
. Namun, marilah kita
cermati.

Informasi tentang tangga-tangga menuju langit itu sebenarnya berupa 'pertanyaan'dan


'pengandaian': "Jika kamu dapat membuat lubang di Bumi dan tangga ke langit. . . "
"Ataukah mereka mempunyai tangga ke langit... ". Jadi bukan sebagai sebuah informasi
bahwa Allah menyebutkan ada tangga-tangga menuju langit.

Namun, jika pun ada yang menafsirkan itu sebagai sebuah informasi, tentu janganlah
dibayangkan sebagaimana tangga yang kita kenal selama ini. Tapi fahamilah bahwa
tangga adalah '
jalan'atau lintasan untuk naik ketempat yang lebih tinggi.

Bayangkanlah sebuah pesawat angkasa luar yang akan lepas landas dari Bumi menuju
bulan. Maka pesawat tersebut tidak bisa ' seenaknya'melepaskan diri dari muka bumi
bergerak lurus menuju Bulan. la harus melewati lintasan, berputar, sebelum lepas dari
permukaan Bumi. Nah, lintasan naik ke arah bulan itu bisa diinterpretasikan sebagai
'
tangga'menuju langit. Selain itu, ada tangga kenaikan yang bersifat, dimensional, yang
akan saya jelaskan pada bagian berikutnya, ketika bercerita tentang perjalanan mi'
raj.

Demikian pula informasi tentang ' pintu-pintu'


. Janganlah kita membayangkan
sebagaimana pintu gerbang atau pintu rumah. Kata ' beberapa pintu'yang digambarkan
pada QS. An Naba': 18 - 19, lebih menggambarkan adanya sebuah ' jalan tembus'antar
langit, mulai dari langit pertama yang berdimensi 1 sampai langit ke tujuh yang
berdimensi 9. Dan lebih khusus lagi, ayat tersebut menggambarkan dibukanya batas-batas
langit pada hari Kiamat.

Bulan Maret 2006 171


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Jadi, secara umum, pengertian kita tentang perjalanan Rasulullah saw menuju langit yang
ke tujuh itu jangan dibayangkan seperti seseorang yang naik tangga ke atas, kemudian
bertemu pintu-pintu di batas langit, dan dibukakan oleh penjaganya. Saya kira sebaiknya
kita memahami tentang kondisi langit yang sesungguhnya, yang terbentang dalam
totalitas kehidupan kita.

Saya kira, sebagaimana telah kita bahas di depan, kita telah memahami gambaran langit
pertama. Jika kita bepergian ke angkasa luar, sampai kapan pun kita tidak akan pernah
menemukan batas langit. Kita tidak akan menemui ada ' langit-langit'atau atap yang
membatasinya. Apalagi menemukan pintu-pintu yang ada penjaganya.

Seandainya kita diberi umur panjang oleh Allah, katakanlah 1 miliar tahun, maka usia
yang demikian fantastis itu tidak cukup untuk kita gunakan mengarungi alam semesta.
Dan sungguh kita tidak akan pernah menemui batas angkasa. Bahkan seandainya usia
kita ditambah 1 miliar tahun lagi, dan bisa bergerak dengan kecepatan cahaya, itu juga
masih tidak berarti apa-apa untuk mengarungi alam semesta. Diameter atau garis tengah
alam semesta (langit pertama) ini diperkirakan sekitar 283 dikalikan 10 pangkat 21
kilometer. Alias, 283 dengan nol sebanyak 21. Dan cahaya untuk waktu 30 miliar tahun
untuk mengarunginya.

Akan tetapi, penggambaran alam semesta di atas menjurus kepada bentuk bola. Padahal
penggambaran sebagai sebuah bola itu sebenarnya adalah penggambaran yang tidak
tepat. Karena, bentuk alam semesta ini memang tidak seperti bola. Ternyata ruang alam
semesta ini melengkung. Kalau bola, ruang di dalamnya kan tidak melengkung, tapi
bulat.

Ruang melengkung itu, misalnya, ruang yang terbentuk di dalam sebuah balon udara
yang berbentuk donat. Jika kita bergerak ke arah lengkungan donat, maka suatu ketika
kita akan sampai di tempat semula. Akan tetapi, alam semesta ini juga tidak berbentuk
donat. Sebab donat hanya memiliki ruang melengkung ke satu arah saja. Yaitu, seperti
sebuah terowongan yang berputar. Alam semesta ini, melengkungnya bukan satu arah,
melainkan ke segala penjuru! Sulit juga ya membayangkannya.

Untuk mempermudah pemahaman kita, maka bayangkanlah sebuah balon udara. Lantas,
anggaplah permukaan balon udara itu sebagai Dunia kita. Ambillah spidol, kemudian
gambarlah bulatan kecil kecil di permukaan balon itu. Dan, kemudian bayangkanlah
bulatan bulatan itu sebagai benda-benda langit, seperti matahari, Bumi, bulan, planet,
galaksi dan lain sebagainya.

Jadi, kita sedang membuat perumpamaan: ruangan alam semesta yang berdimensi 3 ini,
menjadi sebuah permukaan balon udara yang berdimensi 2. Maka, bayangkanlah, kita
sebagai penghuninya bagaikan titik-titik yang hidup di permukaan salah satu bulatan
kecil (Bumi) tersebut.

Bulan Maret 2006 172


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Alam semesta diumpamakan sebagai permukaan balon udara. Bulatan-bulatan kecil di


atas permukaan balon itu diumpamakan sebagai matahari, Bumi dan benda-benda langit
lainnya. Manusia berada di salah satu bulatan itu.

Nah, sekarang bayangkan, manusia (yang berupa titik) melakukan perjalanan ke angkasa,
lepas dari satu bulatan menuju bulatan lain. Maka tidak bisa tidak kita bergerak di
permukaan balon itu. Kemudian, kita berpindah lagi ke bulatan-bulatan yang lain, untuk
menggambarkan betapa kita sedang melakukan perjalanan antar planet.

Jika perjalanan itu kita teruskan ke arah depan (tidak berbelok belok), misalnya, maka
suatu ketika kita akan kembali ke bulatan semula (Bumi). Kenapa bisa begitu? Ya, karena
permukaan balon tersebut berbentuk lengkung.

Maka, begitulah analogi (persamaan) bentuk alam semesta ini. Langit kita ini berbentuk
lengkung, bagaikan sebuah permukaan balon. Hanya bedanya, permukaan balon adalah
'ruang'berdimensi 2 alias luasan, sedangkan langit kita yang sesungguhnya adalah ruang
berdimensi 3 alias volume.

Langit berbentuk lengkung, maka ketika kita melakukan perjalanan ke angkasa luar
menuju ke depan, tidak berbelok-belok, suatu ketika kita akan sampai kembali ke Bumi.
Itu, kalau usia kita mencukupi. Sayangnya usia kita tidak mencukupi untuk melakukan
perjalanan super hebat itu .

Hal ini mirip dengan kalau kita naik sebuah kapal laut atau pesawat terbang untuk
mengelilingi Bumi. Misalnya, ambil ke arah matahari terbenam, maka setelah sekian
lama kita akan kembali tempat semula.

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 173


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Susiana Susi@plant.tripolyta.com


Tgl. Email : 29-03-2006

Beberapa Sebab yang Dapat Melunakkan Hati Anda


Assalamu' alaikum wa rohmatullohi Ta' ala wa barokatuhu
1. Takut akan datangnya kematian secara tiba-tiba sebelum taubat.
2. Takut tidak dapat menunaikan hak-hak Allah secara sempurna. Sesungguhnya
hak-hak Allah itu pasti akan dimintai pertanggungjawabannya.
3. Takut tergelincir dari jalan yang lurus, dan berjalan di atas jalan
kemaksiatan dan jalan syetan.
4. Takut memandang remeh atas banyaknya nikmat Allah kepada diri Anda.
5. Takut akan balasan siksa yang segera di dunia, karena maksiat yang Anda
lakukkan.
6. Takut terbongkarnya aib, akibat perbuatan buruk yang Anda lakukan.
7. Takut mengakhiri hidup dengan su' ul khatimah.
8. Takut menghadapi sakaratul maut dan sakitnya sakaratul maut.
9. Takut menghadapi pertanyaan malaikat Mungkar dan Nakir di alam kubur.
10. Takut akan azab dan kedahsyatan di alam kubur.
11. Takut menghadapi pertanyaan hari kiamat atas dosa besar dan dosa kecil.
12. Takut melewati titian shirath yang tajam. Sesungguhnya titian shirath itu lebih
halus dari rambut dan lebih tajam dari pedang.
13. Takut menghadapi siksa yang sangat pedih.
14. Takut dijauhkan dari jannah, tempat kenikmatan yang abadi.
15. Takut dijauhkan dari memandang wajah Allah.
16. Anda harus mengetahui dosa dan aib Anda.
17. Ma' rifah Anda kepada Allah yang Anda rasakan siang dan malam sedang Anda
tidak bersyukur.
18. Takut tidak diterima amalan dan ucapan Anda.
19. Takut bahwa Allah tidak akan menolong dan membiarkan Anda sendiri.
20. Kekhawatiran Anda menjadi orang yang tersingkap aibnya pada hari
kematian dan pada saat mizan ditegakkan.
21. Hendaknya anda menyerahkan urusan diri Anda, anak-anak Anda, keluarga,
suami, dan harta Anda kepada Allah Subhanahu wa Ta' ala. Dan janganlah
bersandar dalam memperbaiki urusan ini kecuali hanya kepada Allah.
22. Sembunyikanlah amal-amal Anda dari sifat riya' ke dalam hati Anda,
seringkali sifat riya' itu memasuki hati Anda sedang Anda tidak
merasakannya. Hasan al-Bashri Rahimahullah pernah berkata, ' '
Berbicaralah
wahai engkau diri, dengan ucapan orang shalih yang qona' ah lagi ibadah.
Sedang engkau mengerjakan amalan orang fasik dan riya' . Demi Allah, ini
bukan sifat orang yang mukhlish.
23. Jika Anda ingin sampai pada derajat ikhlas, maka hendaknya akhlakmu
seperti akhlak seorang bayi yang tidak peduli orang yang memujinya dan
mencacinya.
24. Hendaknya Anda memiliki sifat cemburu ketika larangan Allah dilecehkan.

Bulan Maret 2006 174


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

25. Ketahuilah bahwa amal shalih namun dengan sedikit dosa lebih disukai
Allah dari pada amal shalih yang banyak namun diiringi dengan dosa yang
banyak pula.
26. Ingatlah setiap Anda sakit bahwa Anda telah istirahat dari dunia dan
akan menuju akhirat dan akan menemui Allah dengan amalmu yang buruk.
27. Hendaknya ketakutan Anda kepada Allah menjadi jalanmu menuju Allah
selama Anda sehat.
28. Setiap Anda mendengar kematian seseorang, maka perbanyaklah mengambil
pelajaran dan nasihat. Dan jika Anda menyaksikan jenazah, maka bayangkanlah
bahwa Anda yang sedang dihasung.
29. Hati-hatilah menjadi orang yang mengatakan bahwa Allah menjamin rizki
kita sedang hatinya tidak tentram kecuali dengan adanya sesuatu yang ia
kumpulkan. Dan menyatakan bahwa sesungguhnya akhirat itu lebih baik dari
dunia, sedang kita mengumpulkan harta dan tidak menginfakkannya sedikitpun,
dan mengatakan bahwa kita pasti mati padahal dia tidak pernah ingat mati.
30. Lihatlah dunia dengan pandangan i' tibar (penuh mengambil pelajaran)
bukan dengan pandangan mahabbah (rasa cinta) kepadanya dan sibuk dengan
perhiasannya.
31. Ingatlah bahwa Anda sangat tidak kuat menghadapi cobaan dunia. Lantas
apakah Anda sanggup menghadapi panasnya api neraka jahannam?
32. Diantara akhlak sesama mukminah adalah menasihati sesama mukminah.
33. Jika Anda melihat orang yang lebih besar dari Anda maka muliakanlah ia
dan katakanlah, ' 'Anda telah mendahului saya dalam Islam dan amal shalih,
maka dia jauh lebih baik di sisi Allah.''Sedangkan jika melihat orang yang
lebih muda usianya, maka katakanlah kepadanya, ' '
Anda keluar ke dunia
setelah saya, maka dia lebih sedikit dosanya dari saya dan dia lebih baik
dari saya di sisi Allah.'
'
---
Diketik ulang dari: 500 Nashihah lil Mar'
ah Muslimah, Fathi Majdi As-Sayyid.
Edisi Indonesia: Nasehat kepada para Muslimah. Penerjemah: Muzaidi
Hasbullah, Lc., dkk. Penerbit: Pustaka Arafah, Solo. Cet. I: April 2001/ Muharram
1422 H, hal.96-100

Wassalamu'
alaikum wa rohmatullohi Ta'
ala wa barokatuhu

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 175


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : A Nizami nizaminz@yahoo.com


Tgl. Email : 29-03-2006

KUMPULAN BEBERAPA HADITS NABI SAW :


IMAN
© Iman itu, ialah engkau iman percaya dengan yakin kepada Allah, kepada malaikat-
malaikatNya, kepada kitab-kitabNya, kepada utusan-utusanNya, kepada hari akhir (akan
dibangkitkan dari kubur) dan yakin kepada taqdir (ketetapan Allah), taqdir yang baik
maupun buruk (Muslim dari Umar)
© Seutama-utama amal, ialah beriman kepada Allah dan rasulNya (Bukhori)
© Tiga perkara, barangsiapa terdapat padanya yang tiga perkara itu, terasalah olehnya
kemanisan Iman. Mencintai Allah dan rasul-Nya, lebih dari mencintai segala yang lain,
mencintai seseorang semata-mata karena Allah, benci kembali kepada kufur, serupa
dengan benci dicampakkannya ke dalam api yang bernyala-nyala (Bukhori dan Muslim)
© Rasulullah bersabda: Orang yang paling bahagia dengan syafaatku di hari kiamat
adalah yang mengucapkan Laailaahaillallahu dengan ikhlas dari dalam hatinya (Bukhori)
© Rasul bersabda: Allah berfirman: Jika hambaKu mengingatKu di dalam dirinya, maka
Akupun akan mengingatnya di dalam diriKu (Bukhori dan Muslim)
© Rasulullah SAW: Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak
menerima amal perbuatan tanpa iman (Atthabrani)
© Sabda Rasulullah SAW: Seorang mukmin bukanlah pengumpat atau suka mengutuk,
tidak keji serta ucapannya tidak kotor (Bukhori)
© Abu Hurairah r.a.: Sabda Rasulullah: Allah berfirman: Apabila hambaKu
mengingatKu dalam dirinya, maka Akupun akan mengingatnya dalam diriKu (Muslim)
© Orang mu' min itu adalah menjadi saudara sesama mu' min, karena itu janganlah
meninggalkan memberi nasehat dalam segala hal (Ibn Najjar)
© Orang mukmin yang paling utama (baik) ialah orang yang memudahkan penjualan,
memudahkan pembelian, memudahkan membayar hutang, dan memudahkan memberikan
pinjaman (Thabrani)
© Rasulullah bersabda: Warisan bagi Allah Azza wajalla dari hambaNya yang beriman
adalah putera-puteri yang sholeh (beriman padaNya) (Aththahawi)

ISLAM
© Islam ditegakkan atas lima rukun, (1) bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan
Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, (2) mendirikan shalat (fardhu lima kali
sehari semalam), (3) menunaikan zakat, (4) menunaikan ibadah haji ke tanah suci di
Mekah, bagi yang berkuasa, dan (5) puasa ramadhan (bukhori dan Muslim)
© Agama Islam itu luhur dan tinggi, dan tidak akan ada yang melebihi (Aidz bin Umar)
© Rasulullah SAW: Ucapan yang paling benar adalah Al Qur' an (Kitabullah), dan
sebaik-baik jalan hidup adalah jalan hidup Nabi Muhammad SAW (Muslim)
© Sabda Rasulullah: Sesungguhnya Assalaam adalah nama dari Allah Taalla yang
dilrtakkan di bumi, maka sebarkan ucapan Assalaam diantaramu (Bukhori)
© Rasulullah SAW bersabda: Aku tidak diutus untuk melontarkan kutukan, tapi
sesungguhnya aku diutus sebagai pembawa rahmat (Bukhori dan Muslim)

Bulan Maret 2006 176


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

© Sungguh berbahagialah bagi orang yang mendapat hidayah Islam, dan penghidupannya
sederhana dan menerima apa yang ada (qana' ah ) (Turmudzi)
© Sungguh berbahagialah orang yang telah masuk Islam, dan diberi rizki cukup, lalu
merasa cukup terhadap apa-apa yang diberikan Allah kepadanya (Muslim)
© Yang dimaksud kaya itu bukan saja kekayaan karena banyaknya harta benda,
melainkan yang disebut kaya sebenarnya ialah kaya hati (tenangnya jiwa) (Bukhori dan
Muslim)
© Tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan (tidak mengajak bicara) saudaranya
yang muslim lebih dari tiga hari, keduanya bertemu lalu ini memalingkan mukanya dan
inipun berpaling pula. Dan yang paling baik diantara keduanya ialah yang memulai lebih
dulu mengucap salam (Assalamu' alaikum) (Bukhori dan Muslim)
© Rasul SAW: Janganlah sekali-kali seorang laki-laki mukmin membenci istrinya yang
beriman. Bila ada perangainya yang tidak disuka, pasti ada perangai yang disuka

SHALAT
© Amal yang pertama kali akan dihisab untuk seseorang hamba nanti pada hari kiamat
ialah shalat, maka apabila shalatnya baik (lengkap), maka baiklah seluruh amalnya yang
lain, dan jika shalatnya itu rusak (kurang lengkap) maka rusaklah segala amalan yang lain
(Thabrani)
© Pekerjaan yang sangat disuka Allah, ialah mengerjakan shalat tepat pada waktunya.
Sesudah itu berbakti kepada ibu-bapak. Sesudah itu berjihad menegakkan agama Allah
(Bukhori dan Muslim)
© Anas r.a.: Nabi SAW selalu memotivasi umatnya untuk sholat berjamaah dan melarang
mereka pergi keluar sebelum imam mereka pergi (Muslim)
© Shalat berjamaah lebih utama daripada shalat sendirian, pahalanya berlipat ganda
sampai duapuluh tujuh derajat (dibandingkan dengan shalat sendirian) (Bukhori dan
Muslim)
© Rasul Bersabda: Takutlah kamu bila angkat kepalamu dari sujud mendahului imam,
karena Allah akan ubah kepalamu jadi kepala keledai (Bukhori dan Muslim)
© Ummu Salamah r.a.: Bila selesai salam pada saat sholat di masjid, Rasul berhenti
sejenak agar wanita pulang lebih dahulu sebelum pria (Bukhori)

AMAR MA'RUF NAHI MUNGKAR


© Ubadah r.a.: Ketika wahyu diturunkan padanya, Nabi SAW tampak susah,
sengsaranya, hingga air mukanya berubah karena beratnya wahyu tersebut (Muslim)
© Anas r.a.: Do' a Rasulullah SAW: Ya Allah, aku berlindung padaMu dari kelemahan,
kemalasan, sifat pengecut, sia-siakan usia dan dari sifat kikir (Muslim)
© Abu Hurairah r.a.: Sabda Rasul: Sebaik-baiknya wanita adalah yang paling saying
terhadap anak yatim yang masih kecil dan paling perhatian terhadap suami (Muslim)
© Andaikata engkau pernah berbuat dosa kepada Allah sehingga langit itu penuh dengan
dosa-dosamu, lalu engkau menyesali dengan taubat, maka Allah menerima taubatmu,
yakni diampuni dosamu (Ibn Majah)
© Semua manusia (anak Adam) itu melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang
melakukan kesalahan itu ialah orang-orang yang suka bertaubat (Turmudzi dan Ibn
Majah)

Bulan Maret 2006 177


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

© Jadilah kamu orang yang mengajar atau belajar atau pendengar (orang mengaji), atau
pecinta (mencintai ilmu) dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima (artinya tidak
mengajar, tidak belajar, tidak suka mendengarkan pengajian, dan tidak mencintai ilmu),
maka kamu akan hancur (Baihaqi)
© Orang yang bertambah ilmunya dan tidak bertambah petunjuk yang dimilikinya maka
ia akan semakin jauh dari Allah SWT (Abu Dawud)
© Barangsiapa menuntut ilmu yang biasanya ditujukan untuk mencari keridhaan Allah,
tiba-tiba ia tidak mempelajarinya kecuali hanya untuk mendapatkan harta benda
keduniaan, maka ia tidak akan memperoleh bau harumnya sorga pada hari kiamat (Abu
Dawud)
© Amal yang paling disenangi oleh Allah, ialah amal yang terus-menerus dikerjakan,
walaupun sedikit (Bukhori dan Muslim)
© Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan yang di atas ialah yang
memberikan, dan tangan yang di bawah ialah yang minta (menerima) ( Bukhori dan
Muslim)
© Barangsiapa yang menanggung anak yatim di rumahnya yakni ia diberi makan dan
minum (sama dengan makan dan minumnya), maka Allah akan memasukkan ia di sorga,
kecuali jika ia melakukan dosa yang tidak dapat diampuni (Turmudzi)
© Rasulullah SAW: Sesungguhnya sedekah seseorang walau hanya sesuap, akan
dikembang biakkan olehNya seperti gunung, maka bersedekahlah (Bukhori dan Muslim)
© Rasul bersabda: Firman Allah: Dekatkanlah dirimu padaKu (Allah) dengan cara
mendekatkan diri kepada kaum yang lemah, berbuat ihsan kepadanya (Muslim)
© Pelayanmu adalah saudaramu, samakan makanan/pakaiannya denganmu, jangan beri
pekerjaan yang dia tidak mampu mengerjakannya (Bukhori)
© Rasulullah bersabda: Siapa ingin doanya terkabul/dibebaskan dari kesulitan,
hendaknya ia membantu/menatasi kesulitan orang lain (Ahmad)
© Rasul SAW: Firman Allah: Siapa niat lakukan kebaikan, tapi tidak kerjakan, maka
Allah catat niat itu seperti satu (1) kebaikan penuh di sisiNya (Muslim)
© Nabi bersabda: bila seorang laki-laki memberi nafkah keluarganya semata-mata karena
harapkan ridha Allah maka sama dengan dia memberi sedekah (Bukhori)
© Rasul bersabda: tidak satupun milikku yang kusembunyikan darimu, maka jaga harga
dirinya niscaya Allah akan menjaganya (Bukhori dan Muslim)
© Rasul: Allah berfirman: Hambaku yang Aku sehatkan, luaskan rizkinya dan selama 5
tahun tidak berhaji, ia akan kehilangan rahmatKu (Al Baihaqi)
© Jabir r.a.: Rasulullah SAW bersabda: Jagalah dirimu dari sifat kikir, karena kikir itu
membinasakan umat-umat sebelum kamu (Muslim)
© Rasulullah SAW bersabda: panas api neraka adalah 70x dari panasnya api yang biasa
dipakai anak cucu Adam untuk memasak (Bukhori)
© Sabda Rasul: Ihsan ialah beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihatNya, jika
tidak mampu, maka yakinkan hatimu bahwa Allah melihatmu (Bukhori)
© Sabda Rasulullah SAW: Sesungguhnya Allah memiliki kecemburuan dan
kecemburuan Allah adalah bila seorang mukmin melanggar laranganNya (Bukhori)
© Rasul bersabda: Bila Allah benci seorang hamba, Dia menyeru para penghuni langit
untuk membencinya dan kebencian itu merambat ke bumi (Muslim)
© Rasul bersabda: Bila malaikat Allah dapati majelis zikir, ia duduk bersama, kelilingi
dengan sayapnya hingga menutupi sampai ke langit (Muslim)

Bulan Maret 2006 178


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

© Ibnu Umar r.a.: Rasul bersabda: Seorang lelaki adalah pemelihara keluarganya dan
bertanggungjawab atas semua anggota keluarganya (Bukhori dan Muslim)
© Rasulullah SAW: Jangan mencaci orang yang telah meninggal, karena sebenarnya
mereka telah sampai pada apa yang telah mereka lakukan (Bukhori)
© Aisyah r.a.: Rasul bersabda: Bila sifat lemah lembut ada pada sesuatu maka akan
menghiasinya dan bila hilang maka akan mengotorinya (Muslim)
© Rasulullah bersabda: Siapa yang mengorek-orek keburukan saudaranya semuslim
maka Allah akan mengorek-orek keburukannya (Ahmad)
© Usamah r.a.: Rasul SAW: Aku berdiri di pintu surga, kebanyakan yang memasukinya
orang-orang miskin dan yang kaya/berkedudukan tetap bertahan di luar (Bukhori dan
Muslim)
© Abu Hurairah r.a: rasul bersabda: Bila kerabatmu jahat terhadapmu, berbuat baiklah
selalu kepadanya, maka Allah senantiasa menolongmu (Bukhori dan Muslim)
© Rasulullah SAW bersabda: Sesungguhnya Allah Taalla indah dan suka keindahan,
suka melihat kenikmatan hambaNya, benci kemelaratan (Muslim)
© Hubungilah orang yang telah memutuskan engkau, dan berilah kebaikan kepada yang
telah berbuat jahat kepada engkau, dan katakanlah (berbicaralah) dengan hak (yang
sebenarnya) walaupun terhadap dirimu sendiri (Ibn Najar)
© Bukanlah orang yang paling baik daripadamu itu yang meninggalkan dunianya karena
akhiratnya, dan tidak pula yang meninggalkan akhiratnya karena dunianya, sebab dunia
itu penyampaian kepada akhirat, dan janganlah kamu menjadi beban atas manusia ( Ibnu
'Asakir)
© Wanita beriman dilarang berkabung lebih dari 3 malam, kecuali kematian suaminya,
masa berkabungnya 4 bulan 10 hari (Bukhori dan Muslim).

http://renirosari.staff.ugm.ac.id/hadits.htm
=====Dampak Pornografi: 1 di antara 3 wanita AS diperkosa. Tiap tahun 2,3 juta wanita
hamil di luar nikah di Indonesia (Dr. Boyke). Berantas pornografi dukung RUU Anti
Pornografi dan Pornoaksi - www.nizami.org

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 179


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Susiana Susi@plant.tripolyta.com


Tgl. Email : 29-03-2006

AL-'ISYQU DAN SEBAB-SEBABNYA


Assalamu' alaikum wa rohmatullohi Ta'
ala wa barokatuhu
Al-'isyqu (mabuk asmara) adalah penyakit yang berbahaya, merusak jiwa, mendatangkan
perasaan gelisah dan gundah gulana. Betapa banyak duka nestapa dan rasa pahit yang
dirasakan oleh orang yang dimabuk cinta. Bahkan tidak jarang orang yang menjadi gila
dan membunuh dirinya karena cinta yang menguasai hatinya.

Setiap penyakit tentu ada penyebabnya. Demikian pula halnya dengan al-'
isyq. Penyakit
ini bia tumbuh, berkembang dan berproses jika ada yang menggerakkan dan
membangkitkannya. Beberapa sebab yang menimbulkan mabuk cinta antara lain:

1. Berpaling dari Allah subhanahu wa ta' ala. Barang siapa yang mengenal Allah, maka
Allah akan menautkan hati hamba hanya kepada-Nya, dan tidak mungkin berpaling
mencari kekasih lain selain dari-Nya.
2. Kejahilan seseorang tentang bahaya yang muncul karena mabuk cinta. Begitu banyak
kedukaan, kehinaan, ketidaktenangan dalam hidup orang yang hatinya berlebihan
dalam mencinta. Bahkan tak jarang hingga menggadaikan nyawa, harta, dan
agamanya demi yang dicintainya.
3. Kekosongan hati. Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: "Mabuk asmara akan
menimpa hati yang tidak terisi oleh inta kepada Allah., hati yang selalu berpaling
dari-Nya dan mencari pengganti-Nya. Sesungguhnya jiwa itu tidak pernah kosong.
Jika tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat pasti akan terisi dengan hal-hal
yang membahayakan."
4. Media informasi, baik dalam bentuk audio visual atau mdia cetak berupa buku-buku
bacaan. Media massa memberi saham dalam membangkitkan gejolak cinta dan birahi
dengan menampilkan gambar-gambar wanita yang menggoda, penghormatan
terhadap orang-orang yang dimabuk asmara, meliput berita dan aib mereka. Demikian
juga buku-buku yang menerangkan hubungan intim secara vulgar, menelanjangi
seluruh rasa malu, ditambah lagi dengan puisi-puisi dan syair-syair cinta yang berisi
kata-kata tidak senonoh.
5. Taklid buta. Banyak orang-orang yang terpedaya dengan kisah-kisah percintaan dan
para pelakunya atau mendengarkan lagu-lagu yang penuh dengan ungkapan asmara,
cinta, rindu, ataupun membaca puisi-puisi dari orang-orang yang dirundung rindu.
6. Keliru dalam memahami makna cinta mabuk asmara. Jelas, bahwa orang yang tidak
memiliki rasa cinta adalah orang yang bebal dan kasar perangainya, hatinya keras dan
tidak memiliki kemuliaan. Tetapi membatasi makna cinta hanya pada jatuh cinta yang
diharamkan adalah suatu kejahilan dan penyimpangan. Sebab makna cinta sangat luas
dan umum. Bentuknya juga beraneka ragam.
7. Tertipu oleh ungkapan-ungkapan orang-orang yang membolehkan mabuk cinta.
8. Pamer kecantikan, tabarruj dan membuka aurat. Faktor inilah yang
menjadi penyebab terbesar munculnya mabuk asmara

Bulan Maret 2006 180


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

9. Mengumbar pandangan mata. Mata ibarat cermin bagi hati, terlalu bebas mengumbar
pandangan akan melahirkan kebinasaan. Demikianlah, pandangan mata ibarat anak
panah yang dilepaskan Iblis, dan anak panah ini amat cepat menembus ke lubuk hati
dan bereaksi amat cepat meracuni hati. Jika ia tidak bersegera menyingkirkan
racunnya maka racun itu pasti akan membunuhnya.
10. Percakapan melalui telepon. Bisa jadi seorang gadis awalnya adalah gadis yang baik
akhlaqnya. Kemudian sang gadis menganggap sepele percakapan melalui telepon
dengan para pemuda hingga akhirnya ia terjerumus dalam perkara yang tidak baik.
Bahkan sudah dimaklumi bahwa terkadang dari sekedar mendengar suaranya akan
melahirkan cinta walaupun belum bertemu pandang.

Demikianlah di antaranya sebab-sebab yang menimbulkan penyakit al-' isyq (mabuk


cinta). Oleh karena itu wajib hukumnya menutup wasilah dan sarana ke arah sana.

Wallahu a'
lam

*Diringkas dari kitab Al-'


Isyqu, Bila Hati Dimabuk Cinta karya Muhammad Ibrahim Al-
Hamd, penerbit Pustaka At Tibyan Solo

Wassalamu'
alaikum wa rohmatullohi Ta'
ala wa barokatuhu

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 181


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Wido Q Supraha supraha@indo.net.id


Tgl. Email : 29-03-2006

*Renungan Buat Istri*


Oleh : Syaikh Mushtofa Al Adawi

Wahai sang Istri ....


Apakah akan membahayakan dirimu, kalau anda menemui suamimu dengan wajah yang
berseri, dihiasi senyum yang manis di saat dia masuk rumah.?
Apakah memberatkanmu, apabila anda menghapus debu dari wajahnya, kepala, dan baju
serta mengecup pipinya.?!!

Apakah anda akan merasa sulit, jika anda menunggu sejenak di saat dia memasuki
rumah, dan tetap berdiri sampai dia duduk.!!!
Mungkin tidak akan menyulitkanmu, jika anda berkata kepada suami : "Alhamdulillah
atas keselamatan Kanda, kami sangat rindu kedatanganmu, selamat datang kekasihku".
Berdandanlah untuk suamimu -harapkanlah pahala dari Allah di waktu anda berdandan
itu, karena Allah itu Indah dan mencintai keindahan- pakailah parfum, dan bermake up-
lah, serta pakailah busana yang paling indah untuk menyambut suamimu.

Jauhi dan jauhilah bermuka asam dan cemberut.


Janganlah anda mendengar dan menghiraukan perusak dan pengacau yang akan merusak
dan mengacaukan keharmonisanmu dengan suami.

Janganlah selalu tampak sedih dan gelisah, akan tetapi berlindunglah kepada Allah dari
rasa gelisah, sedih, malas dan lemah.

Janganlah berbicara terhadap laki-laki lain dengan lemah-lembut, sehingga


menyebabkan orang yang di hatinya ada penyakit mendekatimu dan mengira hal-hal
yang jelek terhadap dirimu.

Selalulah berada dalam keadaan lapang dada, hati tentram, dan ingat kepada Allah setiap
saat. Ringankanlah suamimu dari setiap keletihan, kepedihan dan musibah serta
kesedihan yang menimpanya. Suruhlah suamimu untuk berbakti kepada ibu bapaknya.

Didiklah anak-anakmu dengan baik. Isilah rumah dengan tasbih, tahlil, tahmid, dan
takbir, perbanyaklah membaca Al-Quran terutama surat Al-Baqarah, karena surat itu
dapat mengusir syeitan.

Hilangkanlah dari rumahmu gambar-gambar, alat-alat musik dan alat-alat yang bisa
merusak agama.

Bangunkanlah suamimu untuk melaksanakan shalat malam, doronglah dia untuk


melakukan puasa sunat, ingatkan dia akan keutamaan bersedekah, dan jangan anda
menghalanginya untuk menjalin hubungan siraturrahim dengan karib kerabatnya.

Bulan Maret 2006 182


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Perbanyaklah beristighfar untuk dirimu, suamimu, serta kedua orang tua dan seluruh
kaum muslimin. Berdoalah kepada Allah, agar dianugerahkan keturunan yang baik, niat
yang baik serta kebaikan dunia dan akhirat. Ketahuilah sesungguhnya Rabbmu Maha
Mendengar doa dan mencintai orang yang nyinyir dalam meminta. Allah berfirman:"Dan
Rabbmu berkata : serulah Aku niscaya Aku penuhi doamu" (Al-Ghafir : 60).

*Diambil dari kitab " Fiqh pergaulan suami istri " oleh Syaikh Mushtofa Al Adawi.*

----------------------------oOo-------------------------

Bulan Maret 2006 183


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : ~Ndhie~ ndhie.saliim@gmail.com


Tgl. Email : 29-03-2006

Sikap Hati-Hati dan Anak Shaleh


Oleh: Sus Woyo
28 Mar 2006 09:45 WIB

Insya Alloh bermanfaat..


Saya mempunyai seorang teman yang dalam kehidupan kesehariannya sangat hati-hati
terhadap apa yang ia kerjakan. Apa yang ia lakukan selalu berpedoman kepada suatu
kalimat yang ia pegang: "Allah ridla apa tidak dengan tindakan saya?"

Terus terang saya mengaguminya. Saya ingin menirunya. Namun betapa berat saya
mencoba mengikuti langkah-langkahnya. Bicaranya yang sederhana. Penjagaannya
terhadap mata dan telinganya dari sesuatu yang mendatangkan dosa. Sampai-sampai
sesuatu yang sangat sederhanapun, ia selalu mengingat bagaimana cara Nabi
melakukannya.

Suatu saat saya bertanya padanya. Kenapa engkau bisa seperti itu? Dia menjawab enteng.
" Yaa, ini semua bukanlah karena saya, mungkin karena doa orang tua saya." Saya hanya
mengangguk-angguk.

Terlintas di pikiran saya tentang sosok orang-orang alim. Sosok orang-orang yang
hidupnya telah menyerahkan bulat-bulat kepada Allah SWT. Para Nabi, Sahabat Rasul,
dan kekasih-kekasih Allah yang lain. Banyak dari beliau-beliau ini yang mendapat derajat
sangat dekat dengan Allah, bukan hanya karena upayanya sendiri, tapi tempaan, didikan,
suatu amalan yang konsisten dan langgeng atau munajat orang tuanya kepada Ar-Rabbul
Jalil. Sehingga lahirlah anak-anak shaleh.

Saya jadi penasaran dengan orang tua laki-laki ini. Amalan seperti apa yang ia kerjakan
sehari-hari selain yang di wajibkan? Doa seperti apa yang ia panjatkan padaNya sehingga
melahirkan sosok yang menurut saya adalah termasuk kriteria shaleh ini?

Suatu saat, ketika saya ada kesempatan pulang dari rantau, saya temui orang tua laki-laki
ini. Bahkan saya menginap di rumahnya. Saya banyak ngobrol dengannya. Ingin sekali
rasanya menimba ilmu dari orang tua yang telah melahirkan profil seperti teman saya itu.

Ternyata beliau ini orang sederhana saja. Seperti kebanyakan orang -orang kampung
lainnya. Tak ada sesuatu keistimewaan yang menonjol dari dirinya.

Namanya pak Salim. Ia lebih dikenal orang-orang daerah itu Salim Tempe. Karena ia
seorang penjual tempe. Waktu subuh, Maghrib dan Isya, sudah dipastikan ia ada di
mushola kampung itu. Sebab ia lebih sering ditunjuk untuk menjadi imam sholat.
Walaupun ia sendiri bukanlah imam tetap mushola tersebut.

Bulan Maret 2006 184


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Namun, walaupun ia orang biasa-biasa saja, bukan ustadz bukan kyai, bukan alumni
pesantren apalagi lulusan perguruan tinggi Islam, akan tetapi ada beberapa hal yang
membuat beliau ini jadi luar biasa. Paling tidak menurut saya. Dan anehnya, oleh
masyarakat sekitar dianggap sesuatu yang tidak umum dan wajar. Memang di zaman ini,
jika ada seseorang yang ingin mencoba menerapkan Islam dalam kehidupan sehari-hari
dianggapnya sebuah keanehan.

Yang pertama, kalau ada pilkades di desanya, ia selalu menolak diberi uang oleh para
calon kades, karena ia takut itu suap. Dan ia tahu bahwa, yang menyuap dan yang disuap
sama-sama masuk neraka. Maka ia selalu mengingatkan keluarganya jangan sampai mau
menerima uang tersebut walaupun sekecil apapun. Sebab di banyak daerah, praktek
mendapatkan ' suara'dengan iming-iming uang masih banyak berlaku

Yang kedua, dia selama hidupnya, tidak pernah menyimpan uang di sebuah tempat yang
bernama bank konvensional. Sebab ia juga takut, bunga yang ada di dalam lembaga
keuangan itu termasuk dalam riba. Sedang ia tahu bahwa riba itu dosa. Ia punya pendapat
lebih baik menyimpan uangnya di bawah bantal atau di bawah tikar tidur. Sehingga
ketika anaknya dari luar negri mengirimkan uang, ia cepat-cepat mengambilnya, ia takut
jadi berbunga-bunga. Ia menggunakan bank sebagai alat transfer saja.

Saya jadi mempunyai sebuah dugaan, barangkali amalan orang tua itulah yang membuat
teman saya sangat kuat memegang rambu-rambu agama. Saya tidak sedang
mengkultuskan keturunan, tapi sikap kehati-hatian orang tua terhadap hukum-hukum
Allah, ternyata sangat menentukan keturunannya.

Dan sejarah mencatat juga, ada seorang perempuan penjual susu. Setiap kali mencampur
susu dengan air ia sangat hati-hati. Bahkan setelah mengingat bahwa kelak semua yang
dilakukan manusia, akan dihisab, ia mengurungkan untuk mencampur susu itu dengan
berlebihan. Ia takut susu itu hilang kemurniannya. Sehingga dapat membohongi si
pembeli. Dan dengan sikap kehati-hatian perempuan itulah, Allah mengaruniakan
seorang anak shaleh. Yang ahirnya ketika tumbuh besar menjadi sosok yang luar biasa.
Sosok itu adalah Umar bin Abdul Aziz. Siapa tak kenal khalifah zuhud ini?

Akhirnya, suatu saat saya bertanya kepada diri sendiri. Mampukan saya menjaga kehati-
hatian terhadap sesuatu yang sederhana, tapi ternyata betapa besar nilainya di hadapan
Allah SWT? Dan mampukah saya bertindak seperti mereka demi menghasilkan anak
yang shaleh, sebagai investasi abadi?

Sebuah pertanyaan yang membutuhkan jawaban dengan konsekwensi perjuangan yang


luar biasa.

<woyo72@yahoo.com>

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 185


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : ~Ndhie~ ndhie.saliim@gmail.com


Tgl. Email : 31-03-2006

TERAPI PENYAKIT MABUK ASMARA


Assalamu' alaikum wa rohmatullohi Ta'ala wa barokatuhu
Walaupun efek yang ditimbulkan penyakit al-' isyq sangat hebat dan sulit melepaskan diri
dari jeratannya namun bukanlah suatu hal yang mustahil apabila penderitanya bisa
sembuh dan selamat dari penyakit ini. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata: "Sesungguhnya
obat itu mujarab bagi orang yang menerimanya. Adapun orang yang yang
mencampuradukkannya niscaya obat itu tidak berguna baginya. " Maka orang yang
benar-benar ingin sembuh, dia harus berupaya berobat. Namun jika tidak, niscaya
penyakit akan tetap bercokol bahkan bisa jadi bertambah parah.

Berikut ini beberapa terapi yang dapat menyembuhkan dari mabuk asmara:
1. Ikhlas kepada Allah. Jika seseorang yang terkena penyakit al-'
isyq benar-benar ikhlas
dan menghadapkan wajahnya kepada Allah dengan tulus, niscaya Allah akan
menolongnya dengan cara yang tiada pernah terlintas di hatinya. Dia akan
menyingkirkan segala penghalang menuju jalan taubat.
2. Berdo' a. Merendahkan diri kepada Allah, secara tulus menyerahkan diri kepada-Nya,
ikhlas, dan memohon kepada-Nya dengan segala kerendahan agar disembuhkan dari
penyakit.
3. Menahan pandangan. Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut
menahan syahwat dan keinginannya
4. Banyak berpikir dan berdzikir. Hendaklah setiap orang senantiasa ingat bahwa
seluruh perbuatannya akan dimintai pertanggungjawaban. Seharusnya ia berpikir
bahwa perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti di hari kiamat.
Hendaklah dia berpikir betapa malu dirinya kelak ketika Allah mencela perbuatannya.
5. Menjauh dari orang yang dicintainya, sebab memisahkan diri dan menjauh akan
mengusir bayangan orang yang dicintai dalam hatinya. Hendaklah ia bersabar
menanggung perpisahan beberapa saat walaupun sulit pada awalnya. Seiring dengan
waktu, seluruh masalah akan menjadi mudah.
6. Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat. Sebab, mabuk cinta adalah karena
kesibukan hati yang kosong. Hatinya akan dipenuhi bayang-bayang kekasihnya.
Tetapi ketika ia sibuk dengan hal-hal lain maka cintanya akan memudar, rindunya
akan hilang dan akhirnya ia dapat melupakannya.
7. Menikah, sebab pernikahan itu mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi
solusi. Jika orang yang dicintainya adalah wanita yang mungkin dinikahinya maka
hendaklah ia menikahinya. Jika sulit menikahinya hendaklah memohon kepada Allah
untuk memudahkannya. Jika ia tak bisa menikahinya karena sebab-sebab tertentu,
maka hendaklah ia bersabar dan memohon kepada Allah agar diberi jalan keluar.
8. Menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati,
berpikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya.
9. Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan
mendengar kisah-kisah orang shalih.

Bulan Maret 2006 186


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

10. Memangkas habis ambisi dengan membuang rasa putus asa disertai dengan keinginan
keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu.
11. Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewajiban-kewajiban
sholat, baik berupa kekhusyukan dan kesempurnaannya secara lahir dan bathin.
12. Menjaga kharisma agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina, tidak jatuh
dalam perbuatan yang tercela dan segala bentuk yang dapat menghalangi keutamaan.
Orang-orang yang memiliki harga diri tidak pernah mau terikat menjadi budak
sesuatu. Lihat saja, betapa hawa nafsu menyebabkan orang-orang mulia menjadi hina.
13. Menjaga kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya. Hal ini akan
membuat seseorang jauh dari perkara yang akan meruntuhkan harga dirinya ataupun
yang akan menjatuhkan martabatnya.
14. Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya. Ibnul Jauzi
rahimahullah berkata: "Sesungguhnya manusia penuh dengan najis dan kotoran. Dan
orang yang dimabuk cinta melihat kekasihnya dalam keadaan sempurna. Karena
cinta, ia tidak dapat melihat aib kekasihnya. Sebab hakikat segala sesuatu dapat
disingkap dengan timbangan yang adil. Sementara yang menjadi penguasa atas
dirinya adalah hawa nafsu yang zhalim. Itu akan menutupi seluruh cela hingga
akhirnya orang yang dilanda cinta melihat kekasihnya yang jelek menjadi jelita. "
15. Memikirkan akan ditinggal pergi orang yang dicintainya, baik ditinggal mati atau
ditinggal pergi tanpa keinginannya atau ditinggal karena sudah bosan.
16. Memikirkan akibat perbuatannya. Orang yang berakal adalah orang yang dapat
menimbang apakah cintanya itu akan melahirkan kenikmatan ataukah kesengsaraan.
17. Hendaknya orang yang ditimpa ujian seperti ini mengetahui bahwa ujian hidup
merupakan sebab munculnya nilai keutamaan seseorang. Jika dia bersabar maka akan
tampaklah keutamaannya, sempurnalah kemuliaannya dan derajatnya akan meningkat
kepada level yang lebih tinggi.
18. Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan
menyibukkan diri dengan cinta seperti ini. Orang-orang yang mulia lebih
mengutamakan santapan akalnya, walaupun tabi' atnya berusaha menggiringnya
kepada syahwat jasmani.
19. Melihat konsisi para pemabuk cinta. Bagaimana derita yang mereka tanggung.
Bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat. Betapa berantakan segala
urusan dunia dan akhirat mereka. Bandingkanlah orang-orang yang menghabiskan
hidup untuk cinta buta dengan orang-orang yang memiliki cita-cita yang tinggi dan
luhur dan keinginan yang kuat.

Demikanlah di antaranya obat-obat yang dapat menangkal dan menyembuhkan penyakit


mabuk asmara. Seperti yang telah disebutkan di atas, semua obat ini tidak akan manjur
bila yang melakukannya tidak berusaha dengan sungguh-sungguh ingin sembuh dari
penyakitnya. Kita bermohon kepada Allah agar menjauhkan kita dari jalan-jalan
kehancuran dan membimbing kita kepada kebaikan dunia dan akhirat.

Wallahu a'lam
*Diringkas dari kitab Al-'
isyq, Bila Hati Dimabuk Cinta karya Muhammad Ibrahim Al-
Hamd, penerbit Pustaka At Tibyan Solo
Wassalamu' alaikum wa rohmatullohi Ta'ala wa barokatuhu

Bulan Maret 2006 187


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Hudzaifah.org public@hudzaifah.org


Tgl. Email : 31-03-2006

Ada Bayang Dirimu Dalam Mimpiku...


http://www.hudzaifah.org/Article339.phtml
Posted by: ayat_al_akrash on Tuesday, March 28, 2006 - 02:31 PM

Hudzaifah.org - Aku masuk surga! Indah sekali. Aku berjalan-jalan di dalam taman hijau.
Pegunungan yang indah. Langitnya tidak cerah, tapi juga tidak mendung. Hawanya sejuk.
Buah-buahannya besar-besar. Kulihat kebun anggur luas yang tertata rapi. Kupetik satu
buah anggur yang ukurannya sebesar buah apel. Kumakan sedikit, anggur yang berwarna
hijau dan tidak berbiji itu, dan emmm. lezat sekali. Buah surga ini terasa dingin dan
airnya banyak. Alhamdulillah., aku bersyukur sudah selamat masuk surga. Kubuka mata.
Tiba-tiba aku sudah terbaring di atas tempat tidurku. Kulihat jam, pukul 02.00 dini hari.
Wah, ternyata tadi hanya mimpi! Dan aku masih ada di dunia, belum di surga. Aku
termangu sejenak.

Mimpi. Setiap anak manusia pasti pernah bermimpi. Ada mimpi buruk, mimpi indah.
Ada mimpi yang membawa hikmah, ada pula mimpi yang tak bermakna apa-apa. Ada
mimpi yang bisa bersambung dari satu mimpi ke mimpi lain. Atau mimpi di atas mimpi.
Bahkan terkadang kita merasa sudah sering mengunjungi tempat yang ada dalam mimpi
kita. Semua itu tentu rahasia Allah SWT saja.

Mimpi yang Benar


Mimpi bukanlah hal yang remeh. Ia mencerminkan siapa diri kita. Nabi Muhammad
SAW sering mendapatkan wahyu melalui mimpi. Nabi Muhammad SAW juga mendapat
mimpi untuk menikah dengan Siti Aisyah, di mana dalam mimpi itu, Jibril membawa
kain yang ada wajah Siti Asiyah dan berkata, "Inilah isterimu di dunia dan di akhirat."

Nabi Yusuf, ahli menafsirkan mimpi dan yang ditafsir adalah mimpi dua orang pelayan
raja dan mimpi sang raja. Bahkan nabi yusuf pernah bermimpi bulan dan bintang sujud
kepadanya sebagai tanda bahwa ia kelak akan menjadi nabi.

Nabi Ibrahim, mendapat perintah untuk menyembelih Ismail, dalam mimpi. Orang-orang
sholeh, mereka dapat diberi karunia bermimpi bertemu Nabi Muhammad SAW yang
wajahnya tak dapat diserupai syetan. Firaun, bermimpi ada anak laki-laki yang akan
menghancurkan kerajaannya. Orang-orang non muslim, ada yang mendapat hidayah
melalui mimpi.

Mimpi yang benar adalah salah satu bagian dari 46 kenabian. Dari Abu Hurairah bahwa
Rasulullah bersabda, "Jika masa semakin dekat, mimpi seorang muslim nyaris tidak
pernah dusta. Muslim yang paling benar mimpinya adalah yang paling jujur
perkataannya. Mimpi seorang mukmin merupakan satu bagian dari 46 bagian kenabian.
Mimpi ada tiga macam: mimpi yang baik sebagai berita gembira dari Allah '
azza wa jalla,
mimpi seorang muslim yang dialami oleh dirinya sendiri, dan mimpi sedih yang berasal

Bulan Maret 2006 188


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

dari setan. Jika salah seorang di antara kamu mengalami mimpi yang tidak disukai,
janganlah menceritakannya kepada orang lain, bangunlah, kemudian shalatlah."
(Muttafaq 'alaih)

Bagi kaum muslimin, mimpi yang benar, hanya bisa terjadi bila kita menjalankan sunnah
Rasulullah SAW sebelum tidur, yaitu: 1. Berwudhu. 2. Membaca doa sebelum tidur. 3.
Posisi tidur miring ke samping kanan dan tapak tangan di bawah pipi dengan kaki sedikit
di lipat.

Bila sunnah di atas tidak terpenuhi, maka mimpinya patut dipertanyakan, apakah mimpi
dari Allah SWT atau mimpi dari syetan. Mimpi yang indah, pastilah dari Allah SWT dan
mimpi yang mengerikan adalah dari syetan. Sebagai catatan, jangan sampai kita
menganggap mimpi kita adalah wangsit. Karena kita hanyalah manusia biasa, bukan nabi.
Para nabi, mimpi mereka selalu benar, sedangkan kita? Belum tentu benar. Oleh karena
itu hati-hatilah menafsirkan mimpi. Dari ' Ubadah ibnush-Shamit bahwa ia bertanya
kepada Rasulullah tentang ayat 63-63 surah Yunus, "Yaitu orang-orang yang beriman
dan mereka selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia
dan dalam kehidupan di akhirat." Maka, Rasulullah menjawab, "Sungguh kamu telah
menanyakan sesuatu kepadaku yang belum pernah ditanyakan oleh seorang pun
selainmu. Al-busyra ialah mimpi yang baik yang dialami oleh seseorang atau
dianugerahkan Allah kepadanya." (As-Silsilah ash-Shahihah)

Tidur Adalah Mati


Ketika kita tidur, jiwa kita untuk sesaat ada dalam genggaman-Nya dan akan
dikembalikan-Nya, hingga kita bisa bangun dari tidur. Kita tidak akan bangun bila Ia
tidak mengembalikannya pada jasad selamanya, dengan kata lain, mati. Allah SWT
berfirman: "Allah memegang jiwa seseorang ketika matinya dan memegang jiwa
seseorang yang belum mati diwaktu tidurnya, maka Dia menahan jiwa orang yang telah
Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai pada waktu yang
ditentukan." (Q.S. Azzumar : 42).

Sesungguhnya, tidur itu adalah kawannya mati karena sebelum tidur, Rasulullah SAW
selalu berdoa, "Ya Allah dengan nama-Mu aku hidup dan mati" (HR Bukhari). Saat
terjaga beliau pun membaca doa yang hampir serupa, "Segala puji bagi Allah yang
menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami dibangkitan."
(HR Bukhari dan Muslim).

Ketika bangun dari tidur, akibat mimpi yang dialaminya, anak Adam dapat merasakan :
1. Gelisah bahkan bisa menangis karena mimpinya adalah mimpi yang buruk,
mengerikan, atau menyedihkan.
2. Ilmunya semakin bertambah karena mimpinya membawa hikmah.
3. Hidayah karena mimpinya penuh dengan ajaran.
4. Semakin jauh dari Allah SWT karena karena mimpinya melakukan tindakan dosa.
5. Hanya bunga tidur, mimpi yang tak jelas, mimpi kacau dan tanpa hikmah apapun.

Bulan Maret 2006 189


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Hidup Bagai Mimpi


Mimpi bukan hanya ada di dalam tidur, tetapi sesungguhnya hidup di dunia ini bagai
mimpi. Dan kita belum bangun, hingga kematian menjemput. Saat kematian datang, tak
ada lagi hijab dan pandangan kita menjadi sangat jelas bahwa dunia ini hanya sesaat saja.
"Allah bertanya lagi (kepada mereka yang kafir itu): "Berapa tahun lamanya kamu
tinggal di bumi?" Mereka menjawab: kami tinggal (di dunia) selama sehari atau
sebahagian dari sehari; maka bertanyalah kepada golongan (malaikat) yang menjaga
urusan menghitung Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di dunia) melainkan sedikit
masa saja, kalau kamu dahulu mengetahui hal ini (tentulah kamu bersiap sedia)." (surah
Al-Mukmunun:112-114)

"Niscaya kamu benar-benar akan melihat Neraka Jahiim, dan sesungguhnya kamu benar-
benar akan melihatnya dengan ' ainul yaqin (yakin sebab melihat sendiri), kemudian
kamupun pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-
megahkan di dunia itu)"(QS/ At Takatsur : 5-8)

Di dalam mimpi dunia ini, kita bisa bertemu dengan manusia-manusia lainnya. Kitalah
yang mengendalikan buruk atau indahnya mimpi. Berapa banyak kita saksikan, manusia-
manusia yang semula ada di sisi kita, tiba-tiba kini tak ada lagi. Dan yakinlah seyakin-
yakinnya bahwa kita pun yang kini ada, akan menjadi tiada dan berpindah ke alam nyata,
terbangun dari mimpi. Saat itulah kita baru menyadari berapa banyak amalan kita dan
sesalan yang tiada terkira karena selama ini telah melalaikan syariat-Nya. Dan qad aflaha
al-Mu'minun, alladzinaahum ' an shalatihim Khasyi' un...

Rangkailah mimpi dan berdoa selalu bahwa dunia ini akan menjadi mimpi yang indah.
Aku dan kau dihidupkan-Nya dalam dunia yang sama. Hingga kelak kita terbangun dari
tidur dunia dengan dijemput sang malaikat maut menuju alam nyata. Akhirat. Dan
sebelum itu terjadi., buatlah mimpi indah di dunia ini dengan Allah SWT sebagai tujuan.
Karena mimpi kita hari ini akan menentukan masa depan kita, di surga.. atau di neraka.
Dan orang-orang beriman ingin mimpi yang indah itu tercapai. Mimpi indah tentang
bayang dirimu.. wahai surga. (Ayat al akrash)

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 190


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : abuluthfi ar-rasyid abuluthfia@yahoo.co.id


Tgl. Email : 31-03-2006

Menimbang Harga Kesulitan


Sumber: http://www.jkmhal.com/main.php?sec==content&cat==2&id=$70

Mengapa dalam hidup harus ada kesulitan? Agar kemudahan menjadi punya nilai dan
makna. Mengapa dalam kehidupan harus ada kesulitan? Agar kemudahan menantang
untuk dicari, dikejar dan akhirnya dinikmati.

Kesulitan adalah nuansa fluktuatif kehidupan. Yang seharusnya menambah indah suasana
hidup ini. Agar tidak membosankan. Karena watak manusia selalu bosan dengan satu
suasana yang tidak berubah. Bukannya kita menantang kesulitan untuk datang. Tetapi
karena kesulitan adalah suatu kepastian. Hingga kita dituntut untuk bisa bersikap positif
dalam menghadapinya.

Semua yang diciptakan Allah selalu memiliki makna. Tidak ada yang sia-sia. Semuanya
menyiratkan pelajaran berharga. Menyimpan rahasia yang tidak luput dari sifat kasih
sayang Allah untuk hamba-hamba-Nya. Maka inilah ungkapan positif yang selalu keluar
dari fikiran dan ucapan seorang hamba yang beriman. “Ya Allah tidaklah sia-sia apa yang
telah Engkau ciptakan, Maha Suci Engkau maka jauhkanlah kami dari api neraka. (QS.
Ali Imaran: 191)

Kesulitan dialami semua orang. Tetapi maknanya berbeda-beda. Yang bisa menentukan
makna itu adalah kita sendiri. Karena kita yang lebih tahu tentang diri kita. Sehingga kita
dapat meraba mengapa kesulitan itu tiba.

Berikut adalah makna-makna yang bisa digali dari sebuah kesulitan:


1. KESULITAN SEBAGAI PENEBUS DOSA
Kesulitan itu bisa beragam bentuk dan macamnya. Ada kalanya berupa kematian,
sakit, kemiskinan, kegagalan, kekecewaan dan sebagainya. Kesemuanya berpungsi
sebagai penebus dosa untuk mukminin. Tentunya untuk mendapatkan penebusan dosa
itu harus menyertakan kesabaran dalam menghadapinya. Penyerahan diri yang tulus
kepada Allah dan ridha dalam menerimanya.

Imam Syafi’i mengajarkan nilai-nilai ini dalam untaian bait syairnya:


Biar hari-hari berbuat semuanya Dan buatlah hari ini rela ketika taqdir ini tiba
Jangan gelisah dengan kelamnya malam Karena peristiwa dunia ini tidak ada yang
abadi.

Tidak ada manusia yang tak berdosa. Sangat banyak kekhilafan yang pernah kita
lakukan. Kita sangat butuh ampuanan Allah. Dan kita khawatir akan datangnya hari
perhitungan amal. Apakah jadinya, kalau kebaikan kita ditimbang dengan kejahatan.
Kita masih sangat cemas, jangan-jangan amal kejahatan kita masih lebih berat.

Bulan Maret 2006 191


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Mungkin saja amal kebajikan kita banyak. Tetapi siapakah yang bisa menjamin ada
satu diantara sekian banyak yang diterima oleh Allah.

Dengan demikian kalau kesulitan menindih kita, selain sabar cobalah menyisipkan
rasa syukur. Semoga dengan kesulitan itu Allah berkenan menghapus dosa-dosa yang
telah lalu.

Ada sebagian orang yang harus terbaring di tempat tidur bertahun-tahun lamanya
berjuang melawan penyakit. Sebelum akhirnya ia harus mengakhiri hidupnya. Kalau
dia seorang mukmin, harga mahal yang telah dia bayar akan membuatnya mudah
menghembuskan nafas yang terakhir. Allah telah mencuci dosanya dengan penyakit
yang menggerogotinya. Agar kelak menghadap Allah dalam keadaan suci kembali.
Karena tidak ada yang selamat, kecuali mereka yang menghadap Allah dengan hati
yang suci.

Kesulitan ibarat bara api yang membakar dosa. Untuk membakar dosa yang besar
diperlukan bara api yang besar. Maka, anggaplah wajar kalau kesulitan bertubi-tubi.
Tuduhlah diri sendiri dan instrospeksi harus terus dilakukan.

2. KESULITAN SEBAGAI PENYARING MUTU


Untuk mendapatkan emas yang murni harus dibakar dengan panas yang tinggi. Untuk
mendapatkan baja maka harus dilebur dulu dalam bara api yang sangat panas.

Mereka yang masih duduk dibangku sekolah, kesulitan ujian adalah merupakan
bagian dari penyaringan mutu. Mereka yang sudah bekerja, juga perlu disaring
dengan diberikan tugas-tugas yang sulit untuk melihat siapa yang capable dan siapa
yang tidak layak.

Hanya manusia-manusia pilihan saja yang bertahan hidup hingga garis finis. Yang
mampu melampaui rintangan-rintangan kesulitan. Sedangkan yang lemah akan
terkubur oleh kesulitan dan musibah.

Masalah akhirat juga begitu. Allah akan menyaring hambanya. Tidak dibiarkan orang
mengaku beriman begitu saja. Keimanan bukan hanya pengakuan lisan yang biasa
berbohong perlu disaring, agar bersih dari sifat kekufuran dan kemunafikan yang
tersembunyi.

“Apakah manusia menyangka akan dibiarkan berkata kami beriman, padahal mereka
belum diuji. Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelummu.”(QS. Al-
Ankabut: 2)

Dalam perang Uhud yang diikuti oleh sekitar seribu pasukan muslimin, harus
berkurang 300 orang. Mereka lebih memilih pulang ke Madinah karena mereka tidak
sanggup menghadapi ujian peperangan. Ya, mereka orang-orang yang munafik.
Kemunafikan pasti akan gugur di medan ujian.

Bulan Maret 2006 192


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Maka para nabilah yang paling berat ujiannya. Kesulitan yang mereka hadapi sangat
besar. Semakin besar keimanan semakin berat ujian kesulitan yang harus dihadapi.

Rasulullah ditanya, siapakah yang paling berat ujiannya? Beliau menjawab, “Para
nabi dan mereka yang mengikuti jejak mereka”.

3. KESULITAN SEBAGAI SIKLUS KEHIDUPAN


Alam ini bergerak sesuai dengan sunatullah. Seluruh alam ini tunduk kepada aturan
Allah. Bumi akan terus berputar pada garis edarnya. Daun dari tunas, tumbuh hijau
sejuk dipandang hingga menguning dan kering akhirnya rontok ke bumi.

Kesulitan merupakan siklus kehidupan yang pasti akan terjadi. Hanya giliran saja
yang akan menanti. Kalau hari ini ada kesulitan yang berarti memang hari-hari yang
lalu sudah kita lalui dengan kenikmatan.

Nabi Ayyub mencoba menengok penyakit yang dialaminya dari sisi kehidupan. Dari
situ dia mendorongnya hingga memunculkan kesabaran. Ketika isterinya
mendesaknya agar berdoa agar memohon kepada Allah supaya disembuhkan, beliau
berkata, “Aku malu kepada Allah, karena sebelum ini aku telah menikmati kesehatan
lebih lama dari masa-masa sakit“.

Roda kehidupan ini akan terus berputar dan bergilir. “Dan hari-hari itu Kami
pergilirkan diantara manusia“. begitu Allah menjelaskan.

Yang hari ini mendapatkan kesenangan, berarti dia harus bersiap untuk menghadapi
kesulitan. Dan yang hari ini mengalami kesulitan, berarti dia boleh berharap untuk
sebuah kesenangan yang akan datang sesudahnya.

4. KESULITAN SEBAGAI ISYARAT AKAN DATANGNYA KEMENANGAN


Hidup ini adalah perjuangan. Dalam pengertian apapun. Seorang suami harus
berjuang menunaikan kewajibannya. Seorang isteri, seorang mahasiswa, seorang
karyawan, seorang pejabat. Siapa saja yang menjalani hidup ini, harus mengerti
bahwa hidup ini adalah medan perjuangan. Perjuangan membutuhkan pengorbanan.
Tanpa pengorbanan tak akan diraih kemenangan. Kesulitan akan banyak menyita
waktu, tenaga, potensi dan biaya untuk menyelesaikannya. Ini adalah bagian dari
pengorbanan.

Seluruh kejayaan dan kemenangan hanya milik Allah. Dan Dia tidak akan
memberikannya kecuali kepada yang layak menerimannya. Kalau usaha-usaha sudah
terasa maksimal, tetapi yang datang justru musibah jangan disikapi dengan negatif.
Justru harus dilihat dari sisi positif.

Perjuangan hidup apapun bentuknya akan melalui fase-fase tertentu hingga berlabuh
di pantai kemenangan. Diantara fase itu adalah fase fitnah, cobaan dan kesulitan. Dan
ini adalah fase terakhir sebelum memasuki gerbang kejayaan dan kemenangan.

Bulan Maret 2006 193


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Seorang ulama besar berkata, “Sebarkanlah Islam ini karena Islam ini asing
dimasyarakat kalian. Jika Islam ini sudah dikenal maka berhati-hatilah, karena kalian
akan dikejar-kejar, dituduh, difitnah dan dipenjara.“

Allah tidak begitu saja memberikan kemenangan ini dengan harga murah. Kalau
kemenangan belum juga datang, berarti kita belum layak untuk menerimanya.

Sebelum Islam menggapai keujung dunia, Muslimin di zaman Rasulullah itu harus
melalui cobaan yang berat. Diasingkan, dituduh, diboikot dan diperangi.

Al-Aqsha hingga hari ini belum juga bebas. Padahal sudah berapa benyak darah para
syuhada yang tumpah. Berarti harga Al-Aqsha belum tertebus, masih butuh lagi
syuhada yang lain. Ibarat jarak tempuh, semakin jauh jarak yang dituju, harus
semakin banyak pula persediaan bensin.

Memang seluruh kehidupan dunia ini adalah perjuangan. Jangan pernah berhenti
berjuang. Jangan lemah hanya kaki ini berdarah tersandung batu cobaan. Imam
Ahmad oleh puterannya Abdullah, “Wahai ayah, kapan engkau istirahat? “Beliau
menjawab, “Ketika sebelah kaki ini sudah menginjak surga.“ Jadi, Kesuilitan bisa jadi
merupakan kabar gembira dan isyarat kemenangan.

9KESULITAN ADALAH HARGA SURGA


Surga itu mahal. Kata-kata itu diulang nabi sampai tiga kali. Karena keindahan dan
kenikmatannya belum pernah dirasakannya dan berdetik terdetik sedikitpun di hati
manusia.

“Apakah kalian mengira akan mesuk surga, sedangkan kalian belum merasakan apa
yang dirasakan oleh orang-orang sebelum kalian. Dulu mereka ditimp, peperangan
dan goncangan. Hingga rasul dan orang-orang yang kemiskinan, peperangan dan
goncangan. Hingga Rasul dan orang-orang yang bersamanya berkata, ‘Kapankah
pertolongan Allah tiba. “Ingatlah pertolongan Allah itu dekat.“ Surga tidak mudah
begitu saja diraih. Cobaan akan terus bergulir. Hingga benar-benar melahirkan
mukmin yang bersih. Karena surga tidak mungkin mereka yang kotor. Kesulitan akan
membersihkan noda-noda dosa. Menyaring siapa yang berhak mendapatkan
kebahagiaan surga dan siapa yang tidak layak mendapatkannya. Amr bin Jamuh
berkata kepada Rasulullah dalam perang Uhud, “Ya Rasulullah aku ingin menginjak
surga dengan kakiku yang pincang ini.“

Kesulitan itu beragam maknanya. Setiap terjadi kesulitan, mari kita lihat apa makna
yang tersirat dibaliknya. Agar kita mengerti, bahwa dibalik kesulitan itu ada harga
dan nilai yang sangat berharga.[]

die *Majalah Tarbawi*


Edisi 51 Th.4/23 Januari 2003
-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 194


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : Era Sartika era.sartika@thomson.net


Tgl. Email : 31-03-2006

Tanya Tentang Maut, Alam Kubur dan Siksanya


Assalamu'
alaikum Pak Ustadz
1. Apa yang dialami oleh orang yang sakaratul maut?
2. Yang dialami/dijalani oleh orang yang meninggal tersebut di alam kubur?
3. Bagaimana bentuk siksa kubur?
4. Apa yang harus dilakukan oleh anak setelah kedua orangtuanya wafat?

Terima kasih ustadz


Wassalam,

Ikhwan

Jawaban
Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
1. Yang dialami oleh orang yang sakaratul maut
Di dalam Al-Quran Al-Karim, Allah SWT telah menceritakan bagamana malaikat
didatangkan kepada orang yang akan dicabut nyawanya. Dan khusus orang yang
zalim, perlakuan malaikat memang cukup kasar dan menciutkan nyali.

Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim


berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan
tangannya,: "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang
sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah yang tidak
benar dan kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya.(QS.Al-An'
am:3)

Sedangkan kepada orang yang beriman kepada Allah SWT dan menjadi calon
penghuni surga, perlakukan malaikat 180 derajat terbalik. Mereka demikian ramah
dan baik hati. Kepada mereka Allah SWT mengatakan: Hai jiwa yang tenang,
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka
masuklah ke dalam jama' ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.(QS.
Al-Fajr: 27 -30).

Sedangkan secara umum dan dari penampilan pisik, ada hadits Rasulullah SAW yang
menceritakan bagaimana keadaan orang yang sedang dicabut nyawanya:
Sesungguhnya pandangan seorang mayyit mengikuti ruhnya ketika dicabut (HR.
Muslim 920).

2. Yang dialami orang yang meninggal di alam kubur


Ruh itu lalu naik ke langit dan diperlakukan sesuai dengan amalnya di dunia. Bila ruh
itu berasal dari orang yang beriman, maka pintu langit akan dibukakan untuknya dan

Bulan Maret 2006 195


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

disambut dengan hangat. Sebaliknya, bila ruh itu dari orang kafir, zalim dan berlumur
dosa, maka pintu langit akan tertutup untuknya dan mendapat perlakuan yang hina.

Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan


diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan
tidak mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami
memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan. (QS Al-A' raf: 40).

Bahkan ruh itu akan dicampakkan dari pintu langit sebagaimana firman Allah SWT:
Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah
jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang
jauh. (QS. Al-Hajj: 31).

Dua ayat inilah yang diucapkan oleh Rasulullah SAW di dalam hadits shahih yang
panjang ketika menjelaskan bagaimana ruh orang beriman dan ruh orang jahat. Salah
satu potongannya kami nukilkan berikut ini:
Rasulullah SAW bersabda, "...Lalu ruh jahat itu dikembalikan ke dalam jasadnya dan
dua malaikat mendatanginya seraya bertanya, "Siapakah rabb-mu? Orang itu
menjawab,"hah..hah..aku tidak tahu". Malaikat itu bertanya lagi,"Siapakah manusia
yang diutus kepada kalian?". "hah..hah..aku tidak kenal", jawabnya. Lalu diserukan
suara dari langit bahwa dia telah mendustakan hamb-Ku. Maka dekatlah dengan
neraka dan dibukakan pintu neraka hingga panas dan racunnya sampai kepadanya.
Lalu kuburnya disempitkan hingga tulang-tulang iganya saling bersilangan. Dan
didatangkan kepadanya seorang yang wajahnya buruk, pakaiannya buruk dan baunya
busuk dan berkata kepadanya,"Berbahagialah dengan amal jahatmu. Ini adalah hari
yang kamu pernah diingatkan. Dia bertanya,"siapakah kamu, wajahmu adalah wajah
orang yang membawa kejahatan?" "Aku adalah amalmu yang buruk". "Ya Tuhan,
jangan kiamat dulu".(HR. Ahmad dalam musnadnya 4/287 hadits no. 4753 dan Abu
Daud 4/239 hadits no. 18557 - hadits Shahih).

3. Bagaimanakah Bentuk Siksa kubur.


Pertanyaan di dalam kubur dan siksanya ada disebutkan di dalam Al-Quran Al-
Kariem.

Allah meneguhkan orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam
kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim
dan memperbuat apa yang Dia kehendaki.(QS. Ibrahim: 27).

Dalam asbabun nuzul secara shahih diriwayatkan bahwa yang dimaksud dengan
'
Allah SWT meneguhkan orang beriman dengan ucapan yang teguh'adalah bahwa
mayat orang beriman di kubur itu mampu menjawab dengan mantap tiga pertanyaan
malaikat dalam kubur, yaitu tentang siapa tuhanmu, siapa nabimu dan apa agamamu.

Dari Anas bin Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Sesungguhnya seorang


hamba ketika diletakkan di kuburnya dan ditinggalkan oleh teman-temannya, maka
dia masih mendengar suara sandal mereka." Imam Bukhari

Bulan Maret 2006 196


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

menambahkan,"Sedangkan orang munafik dan kafir diserukan kepada mereka,"

4. Apa yang harus dilakukan oleh anak setelah kedua orangtuanya wafat.
Yang paling utama adalah mendoakannya, karena doa anak yang shalih adalah hal
yang secara sharih disebutkan sangat bermanfaat bagi orang tuanya yang sudah
meninggal. Tentu saja anak itu harus anak yang shalih, beriman dan bertaqwa. Karena
hanya doa orang yang dekat dengan tuhannya saja yang akan didengar. Jadi kalau
anaknya jarang sholat, tidak pernah mengaji, buta ajaran agama dan asing dengan
syariat Islam, lalu tiba-tiba berdoa, bagaimana Allah SWT akan mendengarnya.
Sementara makanannya makanan haram, bajunya haram, mulutnya tidak lepas dari
yang haram.

Selain itu anak yang sholih bisa saja mengeluarkan infaq, shadaqah dan ibadah
maliyah lainnya yang diniatkan untuk disampaikan pahalanya kepada orang tuanya.
Tentang sampainya pahala ibadah maliyah dari orang yang masih hidup untuk orang
yang sudah wafat, ada banyak dalilnya. Di antaranya adalah: "Seseorang tidak boleh
melakukan shalat untuk menggantikan orang lain, dan seseorang tidak boleh
melakukan shaum untuk menggantikan orang lain, tetapi ia memberikan makanan
untuk satu hari sebanyak satu mud gandum. (HR An-Nasa' i).

Dari Abdullah bin Abbas ra bahwa Saad bin Ubadah ibunya meninggal dunia ketika
ia tidak ada ditempat, lalu ia datang kepada Nabi SAW unntuk bertanya:" Wahai
Rasulullah SAW sesungguhnya ibuku telah meninggal sedang saya tidak ada di
tempat, apakah jika saya bersedekah untuknya bermanfaat baginya? Rasul SAW
menjawab: Ya, Saad berkata:" saksikanlah bahwa kebunku yang banyak buahnya aku
sedekahkan untuknya" (HR Bukhari).

Bahkan sebagian ulama mengatakan bahwa bukan hanya ibadah maliyah saja yang
bisa disampaikan pahalanya kepada orang wafat, namun ibadah badaniyah pun bisa
dikrimkan pahalanya untuk orang yang sudah wafat. Dalilnya adalah nash berikut:
Dari 'Aisyah ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, " Barang siapa yang meninggal
dengan mempunyai kewajiban shaum (puasa) maka keluarganya berpuasa untuknya"
(HR Bukhari dan Muslim)

Hadits ini adalah hadits shahih yang menyebutkan bahwa pahala puasa sebagai
ibadah badaniyah bisa dikirimkan untuk orang yang sudah wafat. Selain itu pahala itu
adalah hak orang yang beramal. Jika ia menghadiahkan kepada saudaranya yang
muslim, maka hal itu tidak ada halangan sebagaimana tidak dilarang menghadiahkan
harta untuk orang lain di waktu hidupnya dan membebaskan utang setelah wafatnya.

Wallahu a'
lam bishshawab, wassalamu '
alaikum warahmatullahi wabarakatuh

----------------------------------------------
"Sebaik-baik manusia diantaramu adalah yang paling banyak manfaatnya bagi
orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)

Bulan Maret 2006 197


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : arief ludiantoro ar1ef2001@yahoo.com


Tgl. Email : 31-03-2006

Satu Shalawat Akan Menyelamatkanmu


Nur Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam,
Mawlana Shaykh Muhammad Hisham Kabbani 8 Februari 2006, Oakland, USA

A`udzu billahi min ash-shaytaan ir-rajim Bismillahi ' r-Rahmani ' r-Rahim . Nawaytu' l-
arba`in, nawaytu' l-`itikaaf, nawaytu' l-khalwah, nawaytu' l-riyaada, nawaytu' s-suluk,
nawaytu' l-`uzlah lillahi ta`ala fu hadha'
l-masjid Ati`Allah wa ati`ar-Rasula wa uli '
l-amri
minkum

"Patuhi Allah, patuhi Nabi dan patuhi mereka yang memiliki otoritas" adalah topik dalam
setiap nasehat karena kita selalu berada dalam pengawasan. Karena kita berada dalam
pengawasan, kita harus selalu patuh. Pengawasan ini bukan hanya dari Negara, tetapi kita
berada di level pengawasan tertinggi. Allah swt selalu mengawasi kita dan Allah swt
memerintahkan para malaikat untuk menulis apakah yang kita berbuat baik atau buruk.
Dan tidak hanya menuliskan saja, tetapi seperti yang kita tahu dalam teknologi terbaru
mereka memiliki perekaman video. Dan perekaman video mempunyai gambar dan suara.

Lalu tanyalah pada diri kita sendiri, apakah videotape, kamera dan audio tape dapat
menulis? Karena disebutkan dalam Kitab Suci Al Qur' an bahwa yang menuliskan tingkah
laku kita adalah malaikat. Tingkah laku baik dan buruk kita. Dalam bahasa apa mereka
menuliskannya? Apakah mereka menulis menggunakan tangan? Apabila seseorang di
Hari Perhitungan berkata,"Saya tidak melakukan itu," jika dengan tulisan setiap orang
dapat berkelit dengan mengatakan "Saya tidak melakukan itu." Namun dengan audio,
akan lebih baik. Ini cara lain dalam penulisan dengan menggunakan energi panjang
gelombang.

Dalam perekaman audio, sebagian orang mungkin bisa mengatakan bahwa itu bukan
suara saya. Itulah mengapa di pengadilan tidak menerima perekaman audio. Perekaman
video berbeda. Perekaman dilakukan dengan sebuah penjang gelombang yang dapat
memperlihatkan gambar juga. Jadi, saat gambar dan suara kalian ada tampak. Dapatkan
kalian berkata,"Tidak, itu bukan saya?" Saat teknologi semakin berkembang, mereka
dapat membuat mulut saya berbicara senyata surat, bukan? Kemungkinan itu ada. Berarti
tidak ada kemungkinan perekaman video dan audio palsu.

Jadi, apa jenis penulisan yang dilakukan oleh para malaikat? Apakah jenis teknologi yang
dimiliki malaikat? Kita harus bertanya ke Profesor apakah ada teknologi yang lebih tinggi
dimana tak satupun yang dapat memanipulasi hasil perekaman? Apakah ada cara agar
manusia tidak dapat mengubahnya? Kita tidak tahu. Mungkin saja setiap datang teknologi
baru mereka juga mempunyai teknologi lain yang dapat digunakan untuk
memanipulasinya. Tapi tidak ada yang dapat mengubah apa yang telah malaikat tuliskan.
Malaikat memiliki bahasa tersendiri. Malaikat mempunyai teknologi sendiri yang Allah
SWT telah berikan kepada mereka dan hal itu tidak dapat dijelaskan. Malaikat dapat
membawa kalian kembali ke suatu masa dalam hidup kalian, seperti sebuah teater,

Bulan Maret 2006 198


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

dengan memperlihatkan hasil rekaman perbuatan kalian dan itu adalah benar adanya. Apa
saja yang kalian perbuat pada masa itu, apakah itu baik atau buruk dan semuanya akan
diperlihatkan. Apabila kalian berlaku buruk akan diperlihatkan seperti berada dalam
suatu pertunjukkan teater dan semua orang melihat.

Begitu pula bila kalian berlaku baik. Tidak berkurang sedikitpun. Semuanya
diperlihatkan dengan sangat detil dan malaikat sebagai saksi, 2 malaikat, satu dikanan
dan satu dikiri yang melihat semua perbuatan kita. Malaikat tersebut tidak hanya
merekam semuanya namun mereka pun melihat semuanya. Allah membuat mereka
memiliki kemampuan seperti itu.

Merekalah notarisnya. Mereka seperti notaris umum yang mencatat semua yang mereka
rekam. Jadi, apakah jenis bahasa yang Allah berikan kepada malaikat sehingga
hasil rekaman tidak dapat berubah dan di Hari Perhitungan rekaman tersebut akan dibawa
dihadapan semua manusia? Berarti itu adalah pengamatan tingkat tinggi, tidak seperti
pengamatan Negara, yang mengamati kemana kalian pergi dan datang. Itulah tingkat
pengamatan yang sangat tinggi dari para malaikat.

Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam bersabda,"Aku mengamati setiap perbuatan


Umatku." Artinya, "Aku mengamati dan melihat apa yang mereka lakukan dan
merekamnya." Renungkan kebesaran Rasulullah ketika beliau berkata,"Bila perbuatan
umatku baik, Aku akan berdo'a kepada Allah dan bila perbuatan umatku buruk Aku akan
memohon pengampunan bagi mereka." Berarti "Aku akan menghapus apapun yang
malaikat tuliskan/rekam.

Teknologi surga yang telah Allah berikan padaku lebih tinggi daripada yang dimiliki
malaikat dimana tidak akan melupakan walaupun hanya satu koma atau satu poin dari
yang malaikat rekam." Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam dengan teknologi beliau
punya akan mampu menghapus apapun yang malaikat akan rekam. Itu berarti bahwa
teknologi Rasulullah jauh lebih canggih dari teknologi malaikat manapun.

Itulah mengapa beliau berkata,"Ana sayyidi waladi Adam ´alayhis sallam was la fakhr" -
Akulah guru dari anak Adam ´alayhis sallam dan Aku mengatakan hal ini tanpa
kebanggaan. Apakah kalian berpikir jikalau Rasulullah akan meninggalkan Umat beliau
yang rekaman amalnya akan diperlihatkan oleh malaikat? Beliau akan malu
pada dirinya sendiri apabila itu terjadi.

Sayyidina Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam berkata dalam hadist, pada saat Hari
Perhitungan bila ada seseorang yang selama hidupnya hidup sebagai pendosa tapi dia
percaya kepada Allah dan Nabi –kalian dapat melihat orang-orang yang mengaku
Muslim, mereka percaya tapi tidak mematuhi kewajiban dalam Islam- di Hari
Perhitungan ketika orang tersebut datang ke hadapan al-mizan, Timbangan Amal, Allah
swt akan bertanya padanya, dan memerintahkan mizan menimbang amalnya. Al-rahman
`allam al-quran...was-sama rafa`ha wa wada`a al-mizan .

Bulan Maret 2006 199


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Yang Maha Pengasih sama seperti yang diajarkan dalam Al Qur'


an ayat 55:1. Firman
Allah dalam Al Qur' an ayat 55:7,"Langit ditinggikanNya dan neraca (keadilan)
diletakkanNya."

Perhatikan kebesaran Allah swt. Itulah pernyataan/manifestasi dari asmaul husna "Ar-
Rahman" seperti pancuran manifestasi itu sendiri. Manifestasi selalu datang laksana air
mancur, setiap manifestasi selalu menghasilkan manifestasi lanjutan yang kesemuanya
berasal dari Atribut. Setiap manifestasi yang datang, maknanya berkurang dari
manifestasi sebelumnya. Di setiap kesempatan Dia dalam manifestasi Wujud berbeda.
Shaan tidak dibawah Dunya. Shaan artinya urusan Dunya. Tapi tidak berarti bahwa setiap
hari Dia memiliki urusan baru terhadap apa yang Dia lakukan dimana-mana. Namun itu
memiliki arti bahwa setiap kesempatan, Wujud laksana air mancur yang merupakan
manifestasi dengan Atribut tersembunyi dalam Wujud. Tidak seorangpun mengerti itu
sebelumnya. "Aku adalah hal yang sangat berharga dan Aku ingin dikenal sehingga Aku
menciptakan."

Jadi ciptaan tetap bermunculan dari Atribut tersembunyi dalam Wujud, dari Huwa,
disuatu posisi yang kita tidak bisa tahu, tapi di situasi, yang kita juga tidak bisa katakan
bagaimana, Atribut menciptakan, mereka bukan makhluq, mereka kuno; mereka
bersama Wujud, mereka menjelaskan Wujud, mereka azali, mereka kekal, pendahulu,
abadi, bukan makhluq. Kita adalah makhluq. Tapi Al Qur' an bukan makhluq, Kata
Kuno milik Allah -Kalamullah al-qadeemi . Dari Wujud Qur' an berasal, dari Pernyataan
Indah Nama Ar-Rahman, Al Qur' an bagaikan kasih bagi semua orang, jadi seluruh Al
Qur'an berasal dari manifestasi satu Atribut.

Apakah yang kalian pikirkan tentang Atribut Pengasih yang datang sebagai manifestasi,
dimana manifestasi itu berasal dari Atribut-kah? Arti dari ar-Rahman tak terhingga.
Sebagai contoh, jika kita katakan ada satu manifestasi dari salah satu Atribut
memperlihatkan diri, tetap saja muncul pengertian berbeda-beda dan setiap manifestasi
menjelaskan dirinya sendiri terhadap manifestasi sebelumnya. Manifestasi pertama yang
muncul dapat merupakan awal dari pengetahuan yang diambil dari manifestasi kedua dan
manifestasi kedua diambil dari manifestasi ketiga. Itulah untuk sebuah Atribut, untuk satu
Nama Allah.

Sang Wujud, berarti Dhatullah dimana tidak seorangpun kecuali Allah swt, seperti
sebuah pancuran dari Atribut tak terhingga yang muncul untuk dijelaskan; seperti Wujud
dalam Mi' raj Rasulullah yang jalannya semakin tinggi, tinggi dan tinggi. Jadi, dari itulah
pengertian satu Atribut. Ar-Rahman `allama al-quran. Apakah yang kalian pikirkan
tentang kejadian setelahnya, ketika Nama Indah mewujud dalam cara berbeda, apa yang
kalian dapatkan? Hanya Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam yang mengerti.

Dari sanalah `allam al-Qur'an, dari sanalah rahman, pemahaman pertama dari Atribut
pertama yang telah dijelaskan kepada Rasulullah, dari sanalah berasal
semua penciptaan, khalaq al-insan. Semua bermula dari manifestasi pertama yang terjadi
pada kesempatan pertama juga. Bagaimanakah dengan manifestasi kedua, ketiga atau

Bulan Maret 2006 200


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

keempat? Apalagi yang akan muncul? Apakah yang dapat kita katakan tentang hal
tersebut?

Semua datang dari Atribut yang pertama kali muncul, ar-Rahman, salah satu perwujudan
dari Nama Allah, hanya dari satu Nama saja. Kita melihat `allam al-Qur' an telah
mengajarkan manusia. Mengajarkan tentang ilmu pengetahuan alam dan setiap
pengetahuan, kemudian gerakan matahari dan bulan, adanya penghitungan akan setiap
gerakan keduanya dan bagaimana matahari dan bulan bergerak. Dan as-samai wash-
shajara yasjudaan. Begitu pula dengan alam semesta dan pepohonan. Dimana ada
tumbuhan berarti adakehidupan.

Setiap manusia hidup dalam sajda, dalam keterbatasan. Sama, surga yang Dia naikkan
dan letakkan secara seimbang. Ala tatghaw fil meezan . Bukan bermaksud salah
mengartikan timbangan. "Jangan salah pakai" kalimat ini hanya untuk manusia. Jangan
pula salah gunakan alam semesta; agar dunia tidak berguncang. Dengan satu manifestasi
dari ar-Rahman seluruh dunia tidak berguncang. Dan hal ini berlanjut dalam semua surat
ar-Rahman. Dan kalian akan melihat bahwa semua penciptaanNya berasal dari satu Nama
itu –satu manifestasi dari Atribut.

Berapa banyak manifestasi yang ada atau yang berada dalam zona kehidupan kita, masa
depan dan masa sekarang dari ismullah ar-Rahman? Dapatkah kalian bayangkan? Dan
apa sajakah yang akan muncul darinya? Hanya satu manifestasi dan apa yang akan
muncul dari satu manifestasi tersebut?

Dengan semua itu kita membawa "Dia mengajarkan Qur' an" dari satu Atribut, Dia
mengajarkan Qur' an. Inilah kenapa Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam
bersabda,"Aku mengamati kalian; jika Aku melihat kalian berbuat baik Aku akan berdo'a
kepada Allah dan jika Aku melihat kalian berbuat buruk Aku akan mengucap istighfaar."
Artinya "Aku akan menghapus semuanya. Jangan khawatirkan apa yang telah malaikat
tulis. Allah memberikanku shafa`a. Itulah sebabnya mengapa para pendosa di Hari
Perhitungan akan mendatangi Rasulullah. Apabila orang itu pernah mengucapkan "
Allahuma salli `ala Sayyidina Muhammad(s)" hanya satu kali shalawat itu terucap
selama masa hidupnya.

Apakah kalian meragukan bahwa Muslim atau penganut kepercayaan lain yang pernah
mengucap satu shalawat kepada Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam satu kali saja
meskipun dengan tidak sengaja? Bahkan seorang penganut kepercayaan lain tidak akan
mau kembali ke level tersebut. Sebagai contoh bila orang tersebut membaca sebuah buku
dan disamping Nama Rasulullah tertulis " sallaLlahu ´alayhi wa sallam"; itu sudah cukup
baginya. Itu akan menjadi cahaya yang datang ke dalam hatinya bagi orang tersebut dan
dimasa mendatang akan membimbingnya untuk mengucap syahadat.

Jadi pada Hari Perhitungan berdasarkan GrandShaykh Abdullah, bahwa ada sebuah
hadist Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam yang menyatakan Rasulullah akan berdiri
disamping Mizan, dan meletakkan amalan buruk ditimbangan sebelah kiri. Dan jika
orang itu tidak memiliki amalan baik, maka malaikat sebelah kanan timbangan akan

Bulan Maret 2006 201


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

berkata,"Dia tidak punya apa-apa." Dan orang itu hanya memiliki satu amalan baik saja
yaitu satu buah salawat `ala an-Nabi saw .

Apakah yang akan terjadi bila amalan buruk lebih berat? Ya Allah “api neraka. Tetapi
orang itu mempunyai satu shalawat. Apa yang Rasulullah katakan? Man salla `alayya
marratan, sall-Allahu `alayhi `ashara . Saat dia mengucap shalawat kepada Rasulullah,
Allah swt akan menambahkan shalawat tersebut 10 kali. Menurut kalian bagaimanakah
shalawat Allah swt? Dapatkah kegelapan datang di shalawat tersebut? Itu shalawat surga.

Sepuluh shalawat datang dari surga. Shalawat yang kuat, bila kalian menghitung
kekuatan shalawat semua manusia dari Adam ´alayhis sallam hingga Hari Perhitungan
dan diletakkan dalam mizan dengan satu shalawat dari Allah dan para malaikat di sisi
timbangan satunya, lalu apakah semuanya tetap berdosa? Ketika timbangan amal buruk
lebih berat dan diletakkan satu shalawat (disisi kanan timbangan) tiba-tiba
timbangan tersebut akan naik.

Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam akan mengucap," alaa tastahi?" "Tidakkah kamu
merasa malu?". Tiba-tiba timbangan/mizan gemetar dan amalan buruk beterbangan.
Seperti jika kalian memukul salah satu sisi timbangan dimana disisi kiri timbangan
berisi makanan dan sisi kanan dihentakkan, apa yang terjadi? Isinya akan terbang dan
menghilang.

Ya Allah, jangan khawatir, pergilah ke surga." Selesai. Kekuatan itu yang dikaruniai
Allah swt kepada Sayyidina Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam . Darimana
datangnya semua itu? Dari manifestasi ar-Rahman kepada Rasulullah sallaLlahu ´alayhi
wa sallam disuatu waktu. Semua pengetahuan tersebut berasal dari satu manifestasi.
Bagaimana bila 2 kali manifestasi atau 3? Kita tak tahu. Allah memiliki 99
Nama dan seperti yang semua orang ketahui Dia memiliki lebih dari 99 Nama.

Setiap Nama dalam suatu waktu akan termanifestasi. Jadi, Allah swt mengawasi dan
memberikan otoritas kepada Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam untuk mengawasi
demi kebaikan kita. Bukan mengawasi kemudian akan diberikan hukuman. Allah
mengetahui bahwa kita hamba yang lemah. Kita tidak dapat melakukan kewajiban yang
harus dikerjakan. Allah swt telah memberikan otoritas untuk menunjukkan,"Kau berlari
meninggalkan Aku, tetapi Aku berlari mendahuluimu."

Kami tidak kembali menjelaskan tentang hijrah dari Mekkah ke Madinah. Namun
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam dalam setiap gerakan tubuhnya, Grandshaykh
memberitahukan, bila Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam hanya menggerakkan jari
beliau, setidaknya ada 12.000 lautan pengertian dan kebijaksanaan mengapa beliau
menggerakkannya. Jika beliau menggerakkan kepala setidaknya ada 12.000 lautan
penjelasan.

Setiap gerak-gerik beliau dalam kehidupan ini dan di alam barzakh, berarti ada pancuran
pengetahuan yang timbul, kita tidak tahu tentang apa saja. Jadi mengapa Rasulullah

Bulan Maret 2006 202


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

sallaLlahu ´alayhi wa sallam memiliki kebijaksanaan untuk hijrah dari Mekkah ke


Madinah?

Mengapa beliau memerintahkan seseorang untuk tidur di tempat tidur beliau ketika kaum
quraisy bersekongkol akan membunuh Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam? Bahkan
bila seluruh dunia berkonspirasi melawan Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam tetap
tidak ada satupun dapat mengambil nyawa beliau, hidup beliau di Tangan Allah. Tuhan
beliau mengirim Jibril ke hadapan Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam dan bertanya,
"Apakah anda ingin pergi?" Keputusan tersebut diberikan kepada beliau.

Mereka membuat panas dunia dengan cemooh sebuah kartun. Apa! Hanya untuk
cemooh? Dengan tidak mengikuti Sunnah Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam justru
menunjukkan kita benci Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam. Dengan tidak
mengikuti Sunnah Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam kita memproduksi dan
embuat karakter liar dalam bentuk kartun, sebuah karikatur Rasulullah sallaLlahu ´alayhi
wa sallam . Setan mempermainkan kita semua.

Semua orang baru terlompat saat ada orang memuat kartun tersebut. Lompat boleh, tapi
mengapa lompat saat kalian membuat kartun melawan Sunnah Rasulullah? Beliau
berkata,"Siapa pun yang menghidupkan kembali Sunnahku pada masa dimana banyak
orang melupakannya, akan mendapat ganjaran sebesar 70 pahala syahid. Apa yang kita
lakukan? Siapa yang mencintai Rasulullah dan mengikuti Sunnah Rasulullah? Tidak ada.

Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam, dalam setiap gerak-geriknya ada hikmah


tersembunyi. Hikmah untuk hijrah dari Mekkah ke Madinah, pasti ada hikmah yang
besar sekali. Ketika kaum quraisy berkomplot beliau bertanya,"Siapakah sukarelawan
yang akan tidur ditempat tidurku?" Siapa orang itu? Sayyidina Ali. Bersama siapakah
beliau pergi? Beliau membawa serta Sayyidina Abu Bakar. Dan mengapa Sayyidina Ali
rela menggantikan? Kita akan membahasnya lain waktu.

Perhatikan bagaimana fisik dan spiritual kita memahami apa yang kelak datang
bersamaan dalam abad ini. Semua dikatakan oleh Mawlana Syakh, Mawlana Shaykh
Nazim dan Grandshaykh berkata bahwa yang akan datang bersamaan seperti kepingan
puzzle yang datang bersamaan. Kita harus mengatasi waktu dan keabadian agar dapat
memahami arti dari hadir dan nadhir dalam mengerti bagaimana Rasulullah sallaLlahu
´alayhi wa sallam melihat semua dan apa yang akan terjadi dan oleh karena sebagai Nabi
yang merupakan cahaya Allah dan semua itu memancar dari an-nur al-Muhammadi . Dan
seluruhnya berasal dari Ism ar-rahman.

Sekali kita mengerti bahwa cahaya tersebut abadi semua akan menjadi nyata. Kita hidup
dalam dunia elektromagnetik. Dari computer ke satelit ke dan kesemuanya
elektromagnetik berbasis gelombang. Dan ini ditunjukkan bahwa seluruhnya dalam
bentuk gelombang sampai kita mengerti dan menyaksikan sendiri.

Artinya penciptaan ini telah ada sebelumnya. Saat kita menyaksikan sebuah pola
gelombang mengubah karakter dan menjadi sebuah partikel yang bergerak pada

Bulan Maret 2006 203


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

kecepatan cahaya, dan menjadi permanen, tak dibatasi waktu. Ketika kita berniat, niat
dalam hati, sebuah gelombang mengubah pola energi elektromagnetik yang berinteraksi
dengan hati, gelombang itu selalu ada dihati setiap waktu. Inilah dasar dari fisika dan
mekanik. Sebagai manusia, kita akan merekam apa yang kita lihat. Begitupun saat kita
menginginkan sesuatu.Keinginan tersebut akan direkam.

Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam adalah sumber cahaya sehingga bagi beliau tak
ada awal dan akhir. Kita harus belajar untuk memahami kerangka awal dan akhir. Kita
harus keluar dari kerangka waktu ke tanpa waktu (keabadian). Kita harus memahami
subjek dan obyek. Dalam keabadian subyek dan obyek menjadi satu. Kesemuanya saling
mengait seperti kepingan puzzle dan kesatuan ini nantinya menjadi indah dan lengkap.

Nabi bersabda dalam hadist suci bahwa Allah berfirman, '


La tasub ad-dahr, ana ad-dahr.'
Atau "Jangan mengutuk waktu, karena Akulah Sang Waktu." Jika aku berkata,"Aku tidak
ada." Apakah semua orang dapat mengerti? Jika aku berkata,"Kamu tidak ada," apakah
kamu bisa mengerti dan menerimanya? Kita semua mengerti bahwa Allah Ada dan kita
ada hanya '
kemungkinan' .

Radiasi dari perjalanan dalam kecepatan cahaya. Jika saya memoto kalian dalam gelap,
foto itu adalah radiasi kalian. Radiasi tersebut mencakup alam semesta, matahari, bulan,
galaksi. Ketika aku dan kalian menyaksikan radiasi tersebut, kita akan menyaksikannya
berubah ke bentuk partikel. Itulah mekanika quantum. Sekarang saat radiasi mengubah
karakternya dari gelombang ke partikel, partikel bergerak dalam kecepatan cahaya, dan
hal tersebut menjadikannya tidak bergantung pada waktu.

Dari sini partikel menjadi tidak ada awal dan akhir; dan akan terus begitu sepanjang
waktu. Ketika para malaikat merekam yang kita saksikan dalam hati kita, perbuatan kita,
dll maka itu merupakan persimpangan antara ruh dengan ciptaan Allah. Ketika saya
melihat kamu, lalu perekaman terjadi dan realitas pun berubah. Saat saya merasa cinta
atau benci pun akan terekam. Demikianlah niat tidak terkekang waktu dan tetap
merekam sampai Hari Perhitungan.

Cahaya Muhammad sallaLlahu ´alayhi wa sallam, nuri Muhammadi, adalah cahaya


keberadaan. Itu sebuah pernyataan dan saya akan menjelaskannya. Apa itu keberadaan?
Agar sesuatu itu ada maka memerlukan 3 karakteristik, berdasarkan salah satu
Grandshaykh kita yaitu, Shaykh Ahmad Sirhindi. Apa sajakah itu? Sesuatu itu harus
memiliki cahaya, memiliki kekuatan dan harus memiliki pengetahuan. Hanya Allah
memiliki cahaya, pengetahuan dan kekuatan. Kata wajha diterjemahkan oleh murid
sebagai Wajah dapat berarti juga ada. Kita ada dibasis kemungkinan kita ada, karena kita
dianugerahi sedikit cahaya, pengetahuan dan kekuatan, dan itu tetap kemungkinan karena
ketiga hal itu diberikan pada kita dan bukan milik kita.

Saat ruh yang merupakan bagian dari Allah menyaksikan sesuatu atas ijin Allah, karena
telah dianugerahi Nuri Muhammadi, seperti analogi diberikan oleh Syakh Nazim dan
Grandsyakh Abdullah. Waktu seperti seekor ikan berenang di samudera. Bayangkan bila
ikan ini mempunyai 2 baterai yang dibawa kemana-mana. Ikan berenang dan memiliki

Bulan Maret 2006 204


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

sebuah cahaya didepannya. Ikan tidak dapat melihat apapun sampai cahaya menerangi.
Sampai ruh menerangi sesuatu kalian tidak dapat melihat. Ikan tersebut, anggap saja
sebagai ruh, terapung dalam ciptaan Allah dilingkupi Takdir danIlmu Allah.

Cahaya yang membuat ikan dapat melihat adalah Nuri Muhammadi . Apabila cahaya
tersebut pergi, maka ruh akan buta, tidak dapat melihat apapun. Grandshaykh
berkata bahwa satu bagian dari cahaya kita adalah an-Nur al-Muhammadi dan bagian lain
dari Allah; sebenarnya semua cahaya berasal dari Allah bahkan sumber cahaya
Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam dari Allah. Artinya Rasulullah yang pertama
kalinya diciptakan. Dari sifat Allah swt yang Maha Pengasih mengalir satu sinar terang
benderang dan yang keluar dari satu sinar tersebut ialah Nama Muhammad sallaLlahu
´alayhi wa sallam dan cahaya tersebut mengeluarkan cahaya lagi yang kemudian
membentuk tujuh surga. Dari keluar lagi satu cahaya -yang berasal dari 7 surga- yang
membentuk langit dan surga. Itulah suratan takdir.

Ini berarti Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam hadir dan nadhir sejak waktu yang
sangat lama. Sehingga Rasulullah sallaLlahu ´alayhi wa sallam ada saat semua diciptakan
dengan cahaya keberadaan. Artinya cahaya pengetahuan dan kekuatan memancar dari
Rasulullah dan bagi beliau tidak terbatas waktu dan umur. Jadi, Isra dan Mi' raj benar-
benar terjadi. Bagi beliau waktu tidak dapat diingat lagi. Beliau bepergian dengan
kecepatan cahaya. Beliau sedang tidur dan ketika kembali dari perjalanan ke surga,
tempat tidurnya masih hangat.

Karena itu kita sebagai murid harus berusaha berpikir diluar waktu. Kita terperangkap
oleh waktu; hari ini, kemarin dan besok. Subyek dan obyek. Tidak ada subyek
dan obyek. Yang ada ruh dengan cahaya pengetahuan dan kekuatan, yang keberadaannya
pun masih mungkin ada, mungkin tidak. Itulah persimpangan dan saat terjadi
persimpangan pun direkam. Bahkan saat seekor semut berjalan dimalam hari di atas
sebuah batu atau kita melihat sesuatu dengan mata yang jahat, semua direkam.
Semuanya tidak dibatasi waktu begitu pula dengan Hari Perhitungan. Kita perlu untuk
berpikir dalam paradigma dan kerangka yang tidak dilingkupi waktu. Rasulullah tidak
termasuk dalam waktu dan beliau abadi.

Allah menjelaskan Rasulullah sebagai rahmat. Dari Rahman menjadi rahmat. Dari rahmat
terjadilah semua ciptaan, penciptaan manusia, sama, semuanya tidak hanya surga.
Seluruh ciptaan dengan gerak rotasi, bernyanyi, karena dalam Kehadirat Allah, Allah
bersabda,"Kun" maka jadilah. Dan semua ciptaan sangat berbahagia sehingga menari-
nari. Jadi Rasulullah menjadi ar-rahmah, yang muncul dari aliran ar-Rahman. Sehingga
Kehadirat Rasulullah selalu bersama kita. Nanti, saat Hari Perhitungan beliau akan
menjadi saksi kita, karena beliau selalu bersama kita. Itulah sisi lain dari firman
Allah,"wa ma arsalnaka illarahmatan lil-`alamin." Kami tidak mengirim kamu kecuali
sebagai rahman bagi semua ciptaan. Banyak sekali alam semesta selain bumi. Beliau
adalah rahmat bagi seluruh alam semesta. Dan Allah adalah ar-Rahman. Jadi, apabila
rahmat Allah turun ke bumi, Rasulullah selalu ada.
Wa min Allah at Tawfiq, Bihurmati Habib, Fatihah
wassalam,arief hamdani

Bulan Maret 2006 205


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

Pengirim : tonyfebrianto tonyfebrianto@yahoo.com


Tgl. Email : 31-03-2006

59 Fadhilah atau Keutamaan Dzikir


Hidup di dunia hanyalah "sekedar mampir", dengan kata lain sementara dan tidak
selamanya. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita mengisi hari-hari kita untuk selalu
mengingat Sang Pencipta, Allah Yang Maha Kuasa. Mengingat Allah tidak hanya ketika
shalat saja, ketika makan minum, bepergian, di waktu luang bahkan disaat sibuk
sekalipun, dikantor atau ketika sedang kerja misalnya. Dan cara yang paling mudah dan
ringan adalah dengan Dzikir.

Lafadz Subhanallah, Alhamdulillah, Laailahaillallah dan Allahu Akbar adalah lafadz


dzikir yang dianjurkan oleh Rasullullah. Ke empat lafadz yang dikenal sebagai Lafadz
Tasbih ini memiliki banyak sekali keutamaannya. Dan jika dihitung keutamaannya
sesungguhnya terdapat lebih dari seratus fadhilah. Dari ratusan keutamaan itu kami
simpulkan menjadi 59 Keutamaan berikut ini :

1. Dzikir menjauhkan diri dari syetan dan menghancurkan kekuatanya


2. Dzikir menyebaban ia dicintai Allah SWT
3. Dzikir menjauhkan kegelisahan dan kesedihan hati
4. Dzikir menjadikan hati lapang, gembira dan berseri-seri
5. Dzikir menguatkan tubuh dan hati
6. Dzikir menjadikan bercahayanya rumah dan hati
7. Dzikir dapat menarik rizki
8. Orang yang selalu berdzikir akan dipakaikan kepadanya pakaian kehebatan dan
kegagahan yaitu orang yang melihat akan merasa gentar dan akan merasakan
kesejukan.
9. Dzikir dapat menumbuhkan perasaan cinta kepada Allah, sedangkan cinta kepada
Allah ini merupakan ruh Islam dan jiwa agama, juga sebagai sumber keberhasilan dan
kebahagiaan, keduanya akan mudah dicapai oleh orang yang selalu berdzikir. Barang
siapa yang ingin dapat mencintai Allah dengan benar, hendaklah memperbanyak
dzikrullah. Demikian pula, dzikir merupakan pintu cinta kepada Allah
10. Dengan dzikir, kita akan mampu bermuraqabah yang akan menyampaikan kita
kepada derajat ikhsan. Orang yang telah mencapai derajat ikhsan, dalam ibadahnya
seakan-akan melihat Allah SWT
11. Dzikir merupakan sarana untuk kembali kepada Allah yang akan membawa seseorang
berserah diri kepada Allah. Sehinga sedikit demi sedikit, dalam segala urusan, Allah
akan menjadi tempat perlindungan, rumah dan benteng baginya. Dalam menghadapi
musibah juga akan cenderung berlindung kepadaNya.
12. Dzikir dapat menyebabkan seseorang dekat kepada allah. Semakin banyak seseorang
mengingat Allah, ia akan semakin dekat kepada Allah Ta' ala. Semakin lalai seseorang
dalam mengingatNya, ia akan semakin jauh dari Allah Ta' ala
13. Dzikir merupakan pintu ma' rifatulah
14. Dengan berdzikir, kehebatan dan kebesaran Allah akan masuk ke dalam hati, juga
Sebagai sarana agar bergairah menghadirkan diri di hadapan Allah.

Bulan Maret 2006 206


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

15. Dzikir merupakan penyebab ingatnya seseorang kepada Allah, sebagaimana


firmanNya "Karena itu ingatlah kamu kepadaKu niscaya aku ingat pula kepadamu".
Di dalam hadits juga disebutkan "Barangsiapa mengingatKu dalam dirinya, maka aku
akan mengingatNya dalam diriKu"
16. Dzikir dapat menghidupkan hati. Hafizh Ibu Taimiyyah rahimullah berkata bahwa
dzikir bermanfaat bagi hati sebagaimana ikan yang memerlukan air. Kita dapat
memikirkan bagaimana jadinya jika ikan hidup tanpa air.
17. Dzikir merupakan makanan bagi hati dan ruhani. Jika keduanya tidak memperoleh
makanan maka keadannya sebagaimana tubuh yang tidak memperoleh makanan
18. Dzikir menjauhkan hati dari karat. Sebgaimana disebutkan dalam hadits bahwa segala
sesuatu itu akan berkarat atau kotor. Kotoran hati adalah keinginan hawa nafsu dan
kelalaian. Keduanya akan sulit dibersihkan kecuali dengan dzikir. Untuk itu, dzikir
bermanfaat untuk membersihkanya.
19. Dzikir menjauhkan diri dari kesusahan dan kesalahan 20.Dzikir dapat menjauhkan
diri dari perasaan takut dan was-was. Apabila seseorang dihinggapi kelalaian, ia kan
diselubungi perasaan takut dan was-was. Bila ia berdzikir, semuanya itu akan
menjauh
20. Apabila seseorang berdzikir kepada Allah maka emapat penjuru `Arsy akan berdzikir
kepadaNya.
21. Apabila pada waktu senang seseorang berdzikir mengingat Allah SWT, maka Allah
akan mengingatnya ketika dalam kesusahan
22. Dzikir merupakan sarana untuk menyelamatkan diri dari adzab Allah SWT
23. Dzikir menyebabkan turunnya sakinah serta rahmat. Para malaikat akan menaungi
manjelis dzikir.
24. Dengan berdzikir, lidah seseorang akan terjauh dari ucapan-ucapan dosa seperti
ghibah, memaki, berbohong, perkataan kotor, dan perkataan sia-sia. Kenyataan telah
membuktikan bahwa orang-orang yang sibuk berdzikir akan selamat dari perbuatan-
perbuatan tersebut. Sebaliknya, lidah yang tidak dibiasakan berdzikir akan terjerumus
ke dalam ucapan yang tercela.
25. Majelis dzikir adalah majelis malaikat, sementara majelis lalai dan sia-sia adalah
manjelis syetan. Terserah kepada pribadi masing-masing untuk memilih yagn
disukainya. Setiap orang tentu menyukai sesuatau sesuai dengan sifat dan
kecenderunganya.
26. Dengan berdzikir, seseorang akan menjadi baik dan bahagia. Demikian pula orang-
orang yang menyertainya. Sebailknya, orang-orang yang menghabiskan waktunya
dengan sia-sia adalah orang -orang yang jahat dan celaka, demikian pula orang-orang
yang menyertainya
27. Pada hari kiamat, orang-orang yang selalu berdzikir akan terhindar dari bencana dan
penyesalan. Untuk itu, disebutkan dalam sebuah hadits bahwa setiap majelis yang ada
di dalamnya tidak ada dzikrullah akan menyebabkan kesusahan dan kerugian pada
hari kiamat.
28. Apabila seseorang berdzikir kepada Allah sendirian sehingga menangis, pada hari
kaiamat nanti, ia akan memperoleh naungan di bawah `Arsy Ilahi, ketika seluruh
manusia sedang dihisab dan merasakan panas yang sangat menyiksa
29. Orang yang menyibukan diri dengan berdzikir akan mendapatkan karunia lebih
banyak daripada orang-orang yang berdoa, sebagaimana telah disebutkan dalam

Bulan Maret 2006 207


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

hadits, "Barangsiapa karena sibuk berdzikir sehingga tidak sempat untuk berdoa,
maka Aku akan memberikan yang lebih baik daripada orang Eorang yang berdoa"
30. Meskipun dzikir merupakan ibadah yang paling ringan, tetapi mempunyai fadhilah
(keutamaan) yang paling utama karena menggerakan lidah lebih mudah daripada
menggerakan anggota badan lainya.
31. Dzikrullah merupakan pohon di syurga.
32. Nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada seseorang karena berdzikir tidaklah
diberikan karena amal-amal lainya.
33. Seseorang yagn berdzikir secara istiqomah (terus menerus) akan selamat dari
melupakan dirinya, yang menyebabkan kecelakaan dunia dan akhirat. Karena
melupakan diri sendiri dan tipuan-tipuanya berarti melupakan Tuhan, dan orang yang
melupakan Tuhan niscaya akan memperoleh kerugian. Allah memperingatkan dalam
firmanNya : "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah lalu
Allah menjadikan kamu seperti orang-orang yang lupa kepada diri mereka sendiri.
Merka itulah orang-orang yang fasik" (Al-Hasyr : 19)
34. Dengan berdzikir, seseorang dapat senantiasa mencapai kemajuan dan kejayaan, baik
ketika ia beristirahat atau ketika berada di pasar, ketika sehat maupun ketika sakit,
ketika sibuk mengecap kenikmatan hidup maupun ketika mengalami berbagai
kekurangan. Pendek kata, pada setiap saat dan keadaan, ia akan memperoleh
kejayaan.
35. Cahaya dzikir senantiasa bersama orang yang berdzikir, baik di dunia maupun di
dalam kubur, dan ia membimbing ketika melewati shirath
36. Dzikir adalah intisari ilmu tasawuf, yang diamalkan oleh setiap ahli thariqah. Jika
telah terbuka pintu dzikir bagi seseorang, berarti telah terbuka baginya jalan menuju
Allah. Barangsiapa telah menuju kepada Allah, niscaya ia telah memperoleh semua
yang dikehendakinya, karena khazanah Illahi tidak akan berkurang sedikitpun.
37. Dzikir merupakan pohon yang setiap waktu menghasilkan buah makrifat
38. Dzikri mendekatkan kepada Dzat yang kepadaNya ia berdzikir, sehingga orang yang
berdzikir akan disertai olehNya
39. Dzikir seimbang dengan memerdekakan hamba, seimbang dengan membelanjakan
harta, dan seimbang pula dengan Jihad Fisabilillah (berjuang di jalan Allah).
40. Dzikir merupakan sumber syukur
41. Dzikir merupakan obat penyakit hati
42. Dzikir merupakan sumber persahabatan dengan Allah, sebaliknya melalaikanya
merupakan sumber permusuhan dengan Allah
43. Dzikir dapat menambah nikmat Allah dan menyelamatkan dari adzabNya
44. Allah membangga-banggakan orang-orang yang berdzikir di hadapan para malaikat
45. Barangsiapa senantiasa berdzikir, ia akan masuk syurga sambil tersenyum-senyum
46. Amalan yang paling utama adalah amalan yang disertai dengan berdzikir sebanyak-
banyaknya
47. Dzikir merupakan pengganti ibadah-ibadah nafilah (sunah)
48. Dzikir merupakan pendorong ibadah-ibadah lainya
49. Dengan dzikir, hal-hal yang berat akan menjadi ringan
50. Dzikir akan menghindarkan semua bentuk ketakutan dan kebimbangan
51. Dzikir menimbulkan dan tenaga istimewa pada manusia
52. Allah SWT sendiri membenarkan dan memuji orang-orang yang berdzikir

Bulan Maret 2006 208


Kumpulan Artikel Milis Daarut-Tauhiid

53. Dzikir menyebabkan terbangunya rumah di syurga


54. Dzikir merupakan perisai atau penghalang di neraka jahanam
55. Para malaikat beristighfar untuk orang yang berdzikir
56. Memperbanyak dzikir merupakan jalan untuk membebaskan diri dari kemunafikan
57. Dibandingkan amalan-amalan lainya, dzikir mempunyai kelezatan yang tidak dimiliki
oleh amalan-amalan lain
58. Di dunia, wajah orang yang berdzikir akan nampak gembira dan akan nampak nur
(cahaya) pada hari kiamat.
59. Dzikir kepada Allah SWT merupakan kiat untuk menggapai ketenangan jiwa, yakni
dzikir dalam arti selalu ingat kepada Allah dengan menghadirkan nama-Nya di dalam
hati dan menyebut nama-Nya dalam berbagai kesempatan.

Mari Kita tingkatkan DZIKIR kita ...


..... demi hidup yang lebih produktif dan bahagia.

Wassalam,

-----------------------------oOo-----------------------------

Bulan Maret 2006 209

Anda mungkin juga menyukai