BAB V
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
5.1.
Sejarah Berdirinya
PT. Apexindo Pratama Duta Tbk merupakan perusahaan jasa di bidang gas
33
5.2.
Visi :
Misi :
Nilai-nilai :
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
34
5.3.
Lokasi Perusahaan
Apexindo memiliki dua kantor utama, yaitu kantor pusat yang berada di
Jakarta dan kantor operasi yang berada di Kalimantan Timur. Alamat lengkap
kedua kantor tersebut, antara lain:
5.4.
Jenis Pelayanan
Pada awalnya Apexindo hanya memberikan jasa pelayanan pengeboran
minyak dan gas lepas pantai. Lalu untuk memenuhi target perusahaan menjadi
perusahaan kontraktor pengeboran dengan berbagai macam pelayanan maka
Apexindo mengembangkan jangkauannya meliputi pengeboran darat yang
meliputi pengeboran minyak, gas dan Panas bumi. Kemudian dalam usaha
memperkuat serta memperluas layanan, Apexindo menambahkan FPSO (Floating
Production, Storage, and Offloading). Berikut ini adalah beberapa jasa pelayanan
operasi yang dilakukan oleh Apexindo :
1. Pelayanan Rig Pengeboran Darat (Onshore Rig)
Armada pengeboran darat Apexindo terdiri dari 8 rig yang semuanya
beroperasi di Indonesia. Apexindo memiliki kelebihan, yaitu dapat bekerja dengan
kemampuan yang efektif dan efisien, jika dibandingkan dengan pesaing dalam
negeri yang lain, rig pengeboran Apexindo memiliki kemampuan Pengeboran
lebih besar dari 1000 HP (Horse Power). Terdapat beberapa tipe rig pengeboran
yang digunakan Apexindo untuk melakukan pengeboran di darat, antara lain:
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
35
a. Standard Rig
Merupakan salah satu jenis Rotary Rig, Standard derrick dipasang pada
kedudukan rig (cellar) sebelum pengeboran, dan kemudian dapat
dibongkar dan dipindahkan ke lokasi pengeboran berikutnya, rig ini juga
dapat digunakan dalam kegiatan work over. Standard Rig dapat didisain
kekuatan dan ketinggiannya sesuai dengan yang diperlukan operasi
pengeboran. Ketinggian derrick diperlukan dalam pemasangan joint-joint
casing ataupun pipa-pipa panjang yang terdiri atas 2 atau 3 joint drill pipe.
Rig darat Apexindo dengan jenis ini antara lain Rig #2, Rig #4, Rig #5,
Rig #8, Rig #9, Rig #10 dan Rig #14. Rata-rata kekuatan rig pengeboran
yang dimiliki oleh Apexindo adalah berkisar antara 1000-2000 HP.
b. Portable rig
Rig jenis ini biasanya dipasangkan pada satu unit truk khusus. Portable rig
memiliki beberapa keuntungan, yaitu mudah menaikan dan menurunkan
rig, serta biaya operasional yang lebih murah. Rig jenis ini biasanya
digunakan dalam operasi work over. Apabila digunakan dalam
pengeboran, rig ini dapat mengebor sampai kedalaman 10.000 ft, dan
dapat digunakan selama 8, 12, atau 24 jam/hari. Apexindo memiliki dua
rig dengan tipe portable yaitu rig #11 dan rig #15, namun saat ini yang
beroperasi hanya rig #15.
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
36
a. Jack up
Rig jack up memungkinkan pemakaian yang luas di laut untuk pengeboran
eksplorasi. Rig ini memiliki kapal yang standby untuk maksud keamanan.
Keistimewaan dari jack up ini adalah kaki-kakinya yang bisa dinaik-turunkan.
Setiap kaki bisa ditanamkan atau ditambatkan ke suatu tempat yang bisa
menunjang pada dasar laut.
Rig ini dirancang untuk kedalaman minimum air 13-25 ft dan maksimum
pada kondisi khusus, yaitu antara 250-350 ft. Maksimum kedalaman operasi
ditentukan oleh kondisi cuaca, misalnya suatu jack up yang didisain untuk
kedalaman operasi maksimum 300 ft, mempunyai batasan operasi antara 203-210
ft.
Rig jack up pertama yang dimiliki oleh Apexindo adalah rig Raniworo
yang diperoleh pada tahun 1995, sedangkan rig jack up super premium terbaru
yang dimiliki adalah rig Soehanah yang diperoleh pada awal tahun 2007.
b. Submersible Swampbarge
Unit pengeboran tipe swampbarge merupakan jenis rig yang beroperasi di
area perairan dangkal, umumnya beroperasi di dareah rawa atau di bagian delta
sungai. Rig jenis ini mampu untuk beroperasi di air dengan kedalaman mencapai
35 kaki dan mampu melakukan pengeboran hingga kedalaman 25000 kaki. Empat
buah rig Apexindo yang merupakan jenis rig submersible swamp barge antara
lain Rig Yani, Rig Raissa, Rig Raisis, dan Rig Maera.
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
37
5.5.
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
38
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
39
5.7.
mengenai berjalan atau tidak peraturan serta komitmen yang dimiliki oleh
perusahaan tentang kesehatan, keselamatan dan lingkungan. Beberapa program
yang dijalankan oleh perusahaan, antara lain :
a. Program Observasi HSE
Sebagai usaha untuk mendorong perubahan perilaku pekerja saat
mengerjakan pekerjaan mereka, dilakukan sebuah program observasi terhadap
kesehatan, keselamatan, dan lingkungan pekerja. Tujuannya adalah untuk
menyadarkan pekerja akan perilaku mereka yang kurang baik, serta menyarankan
cara untuk memperbaikinya.
b. Program Inspeksi
Tujuan dari inspeksi adalah untuk memantau kondisi lokasi perusahaan
secara keseluruhan, baik rig yang berada di darat maupun rig lepas pantai yang
dilakukan secara periodik untuk mengidentifikasi hal-hal yang tidak memenuhi
standar perusahaan.
c. Komunikasi Keselamatan
Terdapat dua metode yang digunakan, antara lain:
d. HSE Committee
HSE committee harus ada di setiap rig, wilayah maupun perusahaan.
Fungsinya adalah untuk ikut serta dalam investigasi accident, incident maupun
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
40
memenuhi
persyaratan
ini.
Program
ini
bertujuan
untuk
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
41
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
42
BAB VI
HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di salah satu sumur panas bumi yang dimiliki oleh
Chevron, tepatnya di sumur panas bumi AWI 2-3, yang berlokasi di Gunung
Salak. Penelitian dilakukan pada saat berlangsungnya tahap operasional
pengeboran. Proses pengeboran sumur dilakukan oleh PT. APEXINDO selaku
perusahaan kontraktor pengeboran yang dikontrak oleh Chevron.
Jumlah pekerja yang berada pada lokasi pengeboran, termasuk pekerja
yang berasal dari perusahaan pemilik lahan, kontraktor pengeboran dan
perusahaan servis pendukung, kurang lebih terdapat 220 orang, yang terbagi
dalam dua shift kerja. Jumlah kru yang bekerja setiap shift pada lantai pengeboran
terdapat 7 (tujuh) orang, yaitu satu orang toolphusher, satu orang driller, satu
orang derrickman, dan 4 (empat) orang floorman. Sedangkan pada area mixing
terdapat satu orang assistant driller dan 4 (empat) orang roustabouth. Selain itu
juga terdapat 2 (dua) orang mekanik, 2 (dua) orang elektrik, 1 (satu) orang
motorman, 1 (satu) orang welder, 1 (satu) orang truckpusher, dan 2 (dua) orang
operator crane dan 1 (satu) orang operator forklift, serta beberapa kru dari
perusahaan servis yang berada pada area pengeboran.
Waktu operasional rig pengeboran berlangsung 24 jam, kegiatan
pengeboran berlangsung terus-menerus tanpa henti kecuali jika terjadi masalah
pada salah satu sistem sehingga proses pengeboran harus dihentikan sementara.
Waktu kerja di rig pengeboran terbagi menjadi dua shift, yaitu jam 06.00 18.00
dan 18.00 06.00 Dalam satu kali shift terdapat dua kali coffee time, yaitu jam
10.00 dan jam 15.00 untuk shift pagi dan jam 22.00 dan 03.00 untuk shift malam.
Dalam proses pengeboran terdapat beberapa unit/sistem yang beroperasi
dan saling berhubungan satu sama lain, yaitu: Sistem Daya (Power System),
Sistem angkat (Hoisting System), Sistem Pemutar (Rotary System), Sistem
Sirkulasi (Circulating System), dan Sistem Pencegah Semburan Liar (Blowout
Preventing System). Dari setiap sistem dapat dilihat peralatan serta tahapan
pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja.
42
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
43
6.1.
fungsi yang berbeda dan bekerja saling berkaitan membentuk sebuah proses yang
kompleks. Berikut adalah pekerjaan yang dilakukan pada setiap sistem
operasional pengeboran:
6.1.1. Sistem Daya (Power System)
Merupakan komponen yang memberikan sumber daya untuk mendukung
terlaksananya semua proses pengeboran. Sumber penggerak utama rig adalah
engine yang biasa disebut prime mover. Sistem daya dibagi menjadi dua sistem
penggerak yaitu secara mekanik dan secara elektrik. Perbedaannya antara lain
pada mesin elektrik tenaga dari prime mover disalurkan melalui arus listrik dan
motor listrik, sedangkan pada mesin mekanik menggunakan rantai dan shaft dari
mechanical compound.
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
44
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
45
Traveling block, susunan alat yang dikaitkan dengan drilling line yang
dapat bergerak naik-turun di derrick
Deadline anchor, alat tempat mengaitkan drilling line dari crown block
ke derrick sebagai pengunci.
Drilling line, tali kawat yang dihubungkan ke draw works dan crown
block untuk menaikan atau menurunkan pipa dan casing ke dalam
sumur.
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
46
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
47
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
48
Drill collar, pipa yang lebih berat berfungsi untuk memberi beban
kepada bit.
melainkan top drive. Top drive terdiri dari power swivel yang digerakan oleh
motor listrik bertenaga 1000 HP (tenaga kuda). Alat kontrol top drive disebut
sebagai drilling console yang dioperasikan oleh seorang driller.
Sebelum dilakukan proses pemutaran untuk mengantarkan bit masuk ke
dalam tanah, dilakukan proses pemasangan dan pelepasan pipa terlebih dahulu.
Kegiatan tersebut dilakukan dengan alat yang digerakan secara mekanik oleh
driller dan secara manual oleh empat orang floorman di lantai pengeboran,
ditambah seorang derrickman yang bekerja di monkey board (tempat kerja yang
terletak di derrick, dengan ketinggian 90 kaki).
Proses pemasangan dan pelepasan pipa menggunakan alat manual yaitu
tongs, chain tongs dan hawk jaw. Tongs merupakan sejenis kunci inggris
berukuran besar untuk mengencangkan sambungan pipa. Chain tongs adalah alat
untuk mengencangkan sambungan pipa yang dapat dioperasikan oleh satu orang,
terdapat rantai di bagian ujungnya. Sedangkan hawk jaw adalah alat pengencang
otomatis khusus untuk pipa pengeboran (drill pipe). Pekerjaan ini berlangsung
terus-menerus, terdapat waktu istirahat bagi floorman dan derrickman saat proses
pemutaran pipa ke dalam atau keluar lubang sumur yang biasa disebut sebagai
proses trip in dan trip out. Proses kerja hampir sama untuk pemasangan casing.
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
49
casing
ukuran
20.
Kemudian
dilakukan
penyemenan
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
50
Shale shaker, alat pemisah cutting (pecahan batuan hasil pengeboran) yang
dibawa lumpur sirkulasi dari sumur.
Desander, alat pemisah pasir dari lumpur pengeboran setelah dari shale
shaker
Desilter, alat penyaring lumpur dari partikel halus setelah dari desander
Degasser, alat untuk memisahkan gas dari lumpur pengeboran setelah dari
desilter
Alur sirkulasi lumpur pengeboran berawal dari hasil cutting yang
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
51
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
52
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
53
BOP merupakan sebuah alat yang dipasang tepat di atas lubang sumur
yang berfungsi untuk menutup lubang sumur dan mensirkulasikan lumpur saat
terjadi
tanda-tanda
semburan
liar.
Proses
pengoperasian
BOP
adalah
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
54
6.2.
sebagai salah satu usaha untuk kelancaran proses pengeboran yang dilakukan di
rig darat #4 agar tercipta sebuah kondisi kerja yang aman, sehat dan nyaman, serta
sebagai salah satu faktor pendukung daya saing perusahaan.
Pemasangan blower pada area kerja yang berpotensi timbul gas H2S
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
55
6.2.4. Pelatihan
6.3.
yang dilakukan pada setiap sistem operasi pengeboran dan melakukan wawancara
terbuka kepada rig superintendent, touspusher, pekerja di rig, dan staff
departemen
HSE,
serta
melihat
dokumen-dokumen
catatan
kecelakaan
perusahaan.
Oleh karena langkah-langkah pekerjaan yang dilakukan di rig pengeboran
sangat kompleks, dan setiap sistem beroperasi dalam waktu yang sama dan saling
mendukung. Maka dalam melakukan identifikasi risiko penulis membagi
pekerjaan yang terkait dengan semua sistem tersebut kedalam 3 (tiga) pekerjaan
utama, yaitu:
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
56
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
57
2.
3.
- Pekerja : 2 orang
- Alat : air hoist
- Peralatan pendukung:
Pemakaian APD
Risiko Paparan
Tangan terjepit antar
pipa
Pengendalian yang
Ada
Luka memar, jari atau Perhatikan
tangan cidera
peletakan tangan
saat mendorong
(SOP)
Konsekuensi
Tertimpa pipa
- Kematian
- Rusak properti
Tertabrak pipa
Luka, memar
Tersambar nubbing
cap
Luka, memar
Terpeleset
Luka, memar
Tersandung
Luka, memar
Saat pengangkatan
menjauhi area
berisiko tertimpa
Koordinasi yang
baik antara operator
dan pekerja di
catwalk
Penggunaan anti
slip
Pembersihan area
(housekeeping)
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
58
4.
(coverall, sarung
tangan, helm, safety
shoes, safety glasses)
Tersambar nubbing
cap
Luka, memar
- Pekerja : 4 orang
- Alat : elevator
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung
tangan, helm, safety
shoes, safety glasses)
Tertimpa elevator
Luka memar,
kematian
Terjepit pengunci
elevator
Tersangkut mud hose
Terpapar bising
5.
6.
Koordinasi antara
operator air hoit dan
pekerja yang lain
Tidak berada di
bawah elevator saat
penurunan
Tangan terluka (crush Meletakan tangan
injury)
pada posisi yang
tepat (SOP)
Terjatuh dan terluka
Memastikan mud
hose bebas
Penurunan
Memakai ear plug
pendengaran
- Pekerja : 4 orang
- Alat : slip
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung
tangan, helm, safety
shoes, safety glasses)
Tersambar pipa
- Pekerja : 4 orang
- Alat : hawk jaw
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung
tangan, helm, safety
shoes, safety glasses)
Tangan terjepit
Terpeleset
Luka, memar
Koordinasi yang
baik antara driller &
floorman
Luka & memar pada
Penggunaan safety
kaki
shoes
Tangan terluka (crush Memegang slip
injury)
pada area pegang
Penggunaan sepatu
anti slip
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
59
7.
8.
- Pekerja : 4 orang
- Alat : slip
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung
tangan, helm, safety
shoes, safety glasses)
Tersambar pipa
Luka, memar
- Pekerja : 5 orang
- Alat : elevator
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung
tangan, helm, safety
shoes, safety glasses),
safety harness
Cacat permanen
hingga kematian
Tangan terluka, crush
injury
Tersambar pipa
Luka memar
Terpapar bising
Penurunan
pendengaran
Koordinasi yang
baik antara driller &
floorman
Penggunaan safety
shoes
Memegang slip
pada area pegang
Safety harness
Perhatikan
peletakan tangan
(SOP)
Koordinasi yang
baik antara driller &
floorman
Ear plug
Task/Urutan Aktivitas
Menurunkan drill string
sampai ketinggian 2 kaki
di atas rotary table
Risiko Paparan
Tersambar pipa
Konsekuensi
Luka memar atau
robek
Pengendalian yang
Ada
Tidak berada
disekitar pipa saat
pergerakan
Safety safety glasses
Ear plug
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
60
2.
3.
4.
5.
- Pekerja : 3 orang
- Alat : slip
- Peralatan pendukung:
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
- Pekerja : 1 orang
- Alat : drilling console
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses),
Penggunaan safety
shoes
Cipratan lumpur
Pemakaian coverall
dan safety glasses
- Pekerja : 4 orang
- Alat : elevator
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses),
- Pekerja : 3 orang
- Alat : elevator
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses),
Pemakaian safety
helmet
Terpapar bising
Penurunan
pendengaran
Ear plug
Tangan terjepit
Peletakan tangan
yang benar (SOP)
Cacat permanen,
kematian
Luka memar, cidera
ringan
Penggunaan safety
harness
Pipa diikat saat
diangkat
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
61
6.
7.
8.
- Pekerja : 4 orang
- Alat : Tong
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tersambar tong
Tangan terluka,
crushing injury,
memar
Terbentur dan terluka
Peletakan tangan
yang tepat (SOP)
- Pekerja : 4 orang
- Alat : slip
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tersambar pipa
Pegal
Pergantian operator
Terluka
Tidak berada di
sekitar perputaran
pipa
Safety safety glasses
Terpeleset
Pembersihan lantai
dan pemasangan anti
slip
Luka, memar
Koordinasi yang
baik antara driller &
floorman
Luka & memar pada
Penggunaan safety
kaki
shoes
Tangan terluka (crush Memegang slip pada
injury)
area pegang
Penurunan
pendengaran
Ear plug
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
62
2.
3.
Task/Urutan Aktivitas
- Pekerja : 1 orang
- Alat : Block
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
- Pekerja : 3 orang
- Alat : slip
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Kulit melepuh
Terciprat lumpur
Terpapar bising
Penurunan
pendengaran
Luka & memar pada
kaki
Ear plug
- Pekerja : 4 orang
- Alat : Drilling console,
Hawk Jaw
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Cipratan lumpur
Tangan terjepit
Terpeleset
Risiko Paparan
Konsekuensi
Pengendalian yang
Ada
Sarung tangan
Penggunaan safety
shoes
Pemakaian coverall
dan safety glasses
Penggunaan sepatu
anti slip
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
63
4.
Susun stand
- Pekerja : 3 orang
- Alat : elevator
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Terpapar bising
Kematian
Safety harness
2.
Task/Urutan Aktivitas
Risiko Paparan
Konsekuensi
Terpapar H2S
Terjepit sling
Tersambar BOP
- Pekerja : 7 orang
- Alat : Handtools,
block, crane, sling
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Terpeleset
Dropped object
Lemas, kerusakan
indera penciuman,
kematian
Kepala terbentur ,
keseleo
Pengendalian yang
Ada
Blower & Alarm
H2S
Sepatu anti slip
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
64
3.
5.
- Pekerja : 7 orang
Terjatuh dari BOP
- Alat : crane, sling, palu
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
Terpukul handtools
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Memakai safety
harness
- Pekerja : 7 orang
- Alat :
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Kerusakan
lingkungan dan luka
pada pekerja, rusak
property
Kerusakan
lingkungan dan luka
pada pekerja,
Rusak properti
Kandungan O2
berkurang, Asphyxia
Memastikan semua
saluran tertutup rapat
(SOP)
Semburan gas
bertekanan
Gas N2
Memastikan setiap
sambungan sudah
baik dan aman (SOP)
SCBA, SABA
2. Tahap Sirkulasi
a. Pencampuran bahan kimia di mixing hooper
No
1.
Task/Urutan Aktivitas
Memastikan urutan bahan
kimia & membuka valve
hopper
Risiko Paparan
Cipratan bahan kimia
Konsekuensi
Iritasi mata & kulit
Pengendalian yang
Ada
Memakai safety
glasses & coverall,
terdapat shower
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
65
2.
3.
4.
Melakukan pencampuran
bahan kimia (powder, liquid,
flakes)
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
- Pekerja : 2 orang
- Alat : crane
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Terpeleset
Gangguan
pernapasan,
keracunan
Terbentur, terluka,
patah tulang
Terbentur & terluka
Manual lifting
Sprain, strain
Terjatuh
Patah tulang
Dipasang pagar
pengaman
- Pekerja : 2 orang
- Alat : cutter
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tergores cutter
Luka robek
Memakai sarung
tangan
Menghirup serbuk
kimia
Gangguan
pernapasan
Memakai masker
- Pekerja : 3 orang
- Alat : - Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Iritasi kulit
Memakai rubber
handgloves
Terciprat mata
Iritasi mata
Terpapar bising
Penurunan
pendengaran
Memakai safety
glassess, terdapat
eyewash
Ear plug
Terjatuh
Memakai masker
Dipasang pagar
pengaman
Memasang anti slip
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
66
5.
- Pekerja : 2 orang
- Alat : - Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tersandung
Gangguan
pernapasan,
keracunan
Terbentur, terluka,
patah tulang
Terjatuh
Memakai masker
Memakai safety
harness
b. Pemompaan Lumpur
No
1.
Task/Urutan Aktivitas
- Pekerja : 3 orang
- Alat : palu
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Terpukul handtools
Terluka memar
Postur janggal
Strain, sprain
- Pekerja : 3 orang
- Alat : mud pump
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Terpapar bising
Penurunan
pendengaran
Getaran
Pin terjatuh
Pemeriksaan rutin
Saluran bertekanan
Semburan
bertekanan, ledakan
Pemeriksaan &
perawatan
Pemompaan
Risiko Paparan
Konsekuensi
Pengendalian yang
Ada
Berhati-hati saat
mengayuh palu
Pemasangan
handrail dan anti
slip
Pemakaian Ear muff
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
67
2.
3.
Task/Urutan Aktivitas
Supply casing dengan truk
Risiko Paparan
Konsekuensi
Pengendalian yang
Ada
Bekerja sesuai SOP
- Pekerja : 4 orang
- Alat : truk
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Casing terjatuh
Kerusakan properti
Tertabrak truk
Koordinasi yang
baik, signal man
- Pekerja : 4 orang
- Alat : sling
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tertimpa casing
Kematian, kerusakan
property
Tersambar casing
Terbentur, luka
memar
Terjepit sling
Tidak berada di
bawah area
pengangkatan
Mengikat salah satu
sisi casing sebagai
kendali
Peletakan tangan
yang tepat (SOP)
- Pekerja : 2 orang
- Alat : elevator
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tertimpa elevator
Luka memar,
kematian
Terjepit pengunci
elevator
Tersangkut mud hose
Tidak berada di
bawah elevator saat
penurunan
Tangan terluka (crush Meletakan tangan
injury)
pada posisi yang
tepat (SOP)
Terjatuh dan terluka
Memastikan mud
hose bebas
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
68
4.
- Pekerja : 5 orang
- Alat : tong
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tersambar tong
Tangan terluka
(crushing injury),
memar
Terbentur dan terluka
Peletakan tangan
yang tepat (SOP)
Terpeleset
Pembersihan lantai
dan pemasangan anti
slip
4. Tahap Cementing
No
1.
2.
Task/Urutan Aktivitas
Mixing semen, membuka
kantung semen kemudian
mencampurkan dengan air.
Risiko Paparan
Konsekuensi
Pengendalian yang
Ada
Memakai masker
- Pekerja : 4 orang
- Alat :
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Menghirup debu
semen
Gangguan
pernapasan
Memakai rubber
handgloves &
coverall
- Pekerja : 8 orang
- Alat :
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Terpeleset
Kepala terbentur ,
keseleo
Dropped object
Luka di kepala
Pemakaian helm
Manual lifting
Strain, sprain
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
69
3.
Pemompaan Semen
- Pekerja : 4 orang
- Alat
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Terpapar Bising
Penurunan
pendengaran
Vibrasi
Terlepas baut,
gangguan kesehatan
Saluran bertekanan
Kebocoran,
tumpahan, ledakan
Pengecekan rutin
setiap sambungan
baut
Pemeriksaan
sebelum
6.3.2. Tabel Identifikasi Risiko pada operasi Perawatan (Elektrik & Mekanik)
No
1.
2.
Task/Urutan Aktivitas
- Pekerja : 2 orang
- Alat :
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tersandung
- Pekerja : 2 orang
- Alat :
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tersetrum
Risiko Paparan
Terpeleset
Terjatuh
Dropped Object
Konsekuensi
Terbentur & terluka
memar
Sprain, terluka
Pengendalian yang
Ada
Housekeeping
Memakai sepatu
antislip
Terluka, patah tulang Pemasangan pagar
pengaman
Luka kepala, memar
Memakai helm
Elektrik shock,
kematian
Kebakaran
Penurunan
pendengaran
LOTO, memakai
bahan insulator
Electric breaker,
APAR
Ear plug
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
70
3.
- Pekerja : 2 orang
- Alat :
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Tumpahan dan
cipratan oli
Terjepit/tersangkut
mesin berputar
Pencemaran
lingkungan, iritasi
mata
Teluka potong, robek
Terpapar panas
Luka bakar
Terpapar bising
Penurunan
pendengaran
Memakai safety
glasses, memasang
ansorbent
LOTO, tidak
memakai pakaian
berjuntai
Memakai sarung
tangan
Ear plug
2.
Task/Urutan Aktivitas
Setting jumlah bahan bakar
& Penyambungan pipa
penyalur
- Pekerja: 2 orang
- Alat: pipa penyalur
- Peralatan pendukung:
Pemakaian APD (sarung
tangan, helm, safety
shoes, safety glasses)
Menyalakan mesin pengisian - Pekerja: 2 orang
untuk menyalurkan diesel
- Alat : diesel
fuel ke tangki bahan bakar.
- Peralatan pendukung:
Pemakaian APD (sarung
tangan, helm, safety
shoes, safety glasses)
Risiko
Terjepit saat
pemasangan
Luka ringan
Pengendalian yang
Ada
Bekerja sesuai SOP
Penyambungan tidak
rapat
Pemeriksaan untuk
memastikan
sambungan
Grounding
Gangguan
pendengaran
Ear plug
Kebakaran
Terpapar bising
Konsekuensi
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
71
3.
- Pekerja : 2 orang
- Alat : pipa penyalur
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD (helm,
safety shoes, kacamata,
sarung tangan)
Menggunakan
kacamata
Segera dibersihkan
2. Pengelasan
No
1.
Task/Urutan Aktivitas
- Pekerja : 1 orang
- Alat : Tabung asetilen,
tabung O2, injector,
brander
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Risiko Paparan
Konsekuensi
Ledakan tabung
bertekanan
Ledakan, kebakaran
Kebakaran
Menghirup fume
Gangguan
pernapasan, Metal
fume fever
Postur janggal
Pengendalian yang
Ada
Menggunakan selang
berkualitas
APAR
Memakai faceshield
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
72
3. Transportasi Pipa
No
1.
Task/Urutan Aktivitas
Menaruh & mengangkat
casing dari truk dengan
Crane
Risiko Paparan
Tangan terjepit sling
Tersambar pipa
Tertimpa pipa
Tertabak crane
2.
- Pekerja : 4 orang
- Alat : forklift
- Peralatan pendukung :
Pemakaian APD
(coverall, sarung tangan,
helm, safety shoes,
safety glasses)
Konsekuensi
Pengendalian yang
Ada
Terluka (crush
Koordinasi yang
injury), luka robek
baik antara operator
& kru
Terjatuh, terbentur,
Mengikat ujung pipa
memar
untuk kontrol arah
Kematian, rusak
Menggunakan sling
property
yang sesuai
Luka, kematian
Sirine crane saat
beroperasi
Tangan terluka (crush Penempatan tangan
injury)
yang benar (SOP)
Rusak property
Memasang canvas di
ujung fork
Kematian, rusak
Mengangkat pipa
property
secukupnya
Luka, kematian
Sirine forklift saat
beroperasi
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
73
Uraian Pekerjaan
Risiko Paparan
C
Basic Level
E
L
Existng Level
C
E
L
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
1.
Tangan terjepit
antar pipa
15
10
10
30
Priority 3
2.
Tertimpa pipa
50
10
50
10
0.1
50
Priority 3
Tertabrak pipa
10
10
30
Priority 3
3.
4.
Masukan DP ke mouse
hole & lepas nubbing
cap
Tersambar nubbing
cap
Terpeleset
10
10
30
Priority 3
15
10
10
50
Priority 3
Tersandung
15
10
10
50
Priority 3
10
10
30
Priority 3
15
10
10
0.5
25
Priority 3
10
10
150
Substantial
10
10
10
Acceptable
25
10
15
10
150
Substantial
Tersambar nubbing
cap
Tertimpa elevator
Terjepit pengunci
elevator
Tersangkut mud
hose
Terpapar bising
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
74
5.
Tersambar pipa
Kaki tertimpa slip
Tangan terjepit slip
6.
Membuat sambungan
pipa
Tangan terjepit
Terpeleset
7.
Tersambar pipa
Kaki tertimpa slip
Tangan terjepit slip
8.
Terjatuh dari
monkey board
Tangan terjepit
antar susunan pipa
Tersambar pipa
Terpapar bising
10
10
30
Priority 3
15
10
15
10
0.1
15
Acceptable
15
10
15
10
150
Substantial
15
10
15
10
150
Substantial
15
10
10
50
Priority 3
10
10
10
Acceptable
15
10
15
10
0.1
15
Acceptable
15
10
15
10
150
Substantial
50
10
25
10
250
Priority 1
15
10
10
150
Substantial
10
10
30
Priority 3
25
10
15
10
150
Substantial
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
75
2.
3.
4.
5.
6.
Uraian Pekerjaan
Tersambar pipa
Basic Level
C
E
L
5
10
3
Existing Level
C
E
L
1
10
1
Hempasan partikel
dari pipa
10
10
Terpapar bising
25
10
15
15
10
15
10
Dropped object
(kunci elevator)
Terpapar bising
Risiko Paparan
Nilai Risiko
(R=CxExL)
10
Acceptable
0.5
Acceptable
10
150
Substantial
15
10
0.1
15
Acceptable
15
10
150
Substantial
10
10
10
Acceptable
15
10
10
150
Substantial
25
10
15
10
150
Substantial
Tangan terjepit
15
10
15
10
150
Substantial
Terjatuh dari
monkey board
50
10
25
10
250
Priority 1
Tersambar pipa
10
10
30
Priority 3
Tersambar tong
25
10
15
10
150
Substantial
25
10
15
10
150
Substantial
15
10
10
50
Priority 3
Cipratan lumpur
Level Risiko
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
76
7.
8.
Nyalakan pompa,
lanjutkan pengeboran
Tersambar pipa
10
10
10
Acceptable
10
15
10
0.1
15
Acceptable
10
15
10
150
Substantial
Repetitive
movement (driller)
10
10
10
10
100
Substantial
15
10
10
50
Priority 3
10
10
0.5
Acceptable
25
10
15
10
150
Substantial
Tersambar putaran
pipa
Hempasan partikel
dari pipa
Terpapar bising
2.
3.
Uraian Pekerjaan
Angkat drill string
sampai 3 joint
Risiko Paparan
Basic Level
C
E
L
Existing Level
C
E
L
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
10
10
30
Priority 3
Terciprat lumpur
10
10
10
Acceptable
Terpapar bising
25
10
15
10
150
Substantial
15
10
15
10
0.1
15
Acceptable
15
10
15
10
150
Substantial
Cipratan lumpur
10
10
10
Acceptable
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
77
Terjatuh dari
monkey board
Tangan terjepit
antar susunan pipa
Tersambar pipa
Derrickman
Terpapar bising
15
10
15
10
0.5
75
Substantial
15
10
10
50
Priority 3
50
10
25
10
250
Priority 1
15
10
10
150
Substantial
10
10
30
Priority 3
25
10
15
10
150
Substantial
Uraian Pekerjaan
Risiko Paparan
C
1.
2.
3.
Memeriksa kesiapan
wilayah cellar
Mengaitkan alat
pengangkat dengan BOP
kemudian menarik ke
atas sumur
Menempatkan BOP di
atas sumur, melepaskan
pengangkat,
mengkoneksikan BOP
Basic Level
E
L
Existing Level
C
E
L
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
Terpapar H2S
50
10
25
450
Very high
Terpeleset
15
45
Priority 3
Dropped object
15
Acceptable
15
45
Priority 3
15
Acceptable
15
45
Priority 3
10
10
60
Priority 3
Terjepit sling
Tersambar BOP
Terjatuh dari BOP
atas
Terpukul handtools
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
78
4.
Periksa sambungan
hidrolik, tes tekanan &
pengoperasian BOP
25
15
135
Substantial
50
25
225
Priority 1
25
10
15
135
Substantial
2. Tahap Sirkulasi
a. Pencampuran bahan kimia di mixing hooper
No
1.
2.
3.
4.
Uraian Pekerjaan
Memastikan urutan
campuran bahan kimia
dan membuka valve
hopper
Mengangkat karung
atau drum ke hopper
dan mengangkat
caustic soda ke pit
Membuka karung
dengan cutter
Melakukan
pencampuran bahan
kimia (powder, liquid,
flakes)
Risiko Paparan
Basic Level
C
E
L
Exixting Level
C
E
L
25
90
Substantial
10
10
30
Priority 3
25
15
0.5
45
Priority 3
Terpeleset
Manual lifting
15
10
15
10
150
Substantial
10
10
16
Acceptable
25
5
10
10
6
3
15
1
10
10
1
1
150
10
Substantial
Acceptable
15
10
10
50
Priority 3
15
10
10
50
Priority 3
25
10
15
10
150
Substantial
Terpapar bising
25
10
15
10
150
Substantial
Cipratan bahan
kimia
Menghirup uap
kimia
Terjatuh
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
79
5.
Tersandung
Menghirup uap
kimia
Terjatuh
15
15
0.5
45
Priority 3
10
10
30
Priority 3
25
15
0.5
45
Priority 3
b. Pemompaan lumpur
No
1.
2.
Uraian Pekerjaan
Risiko Paparan
Basic Level
C
E
L
Existing Level
C
E
L
Terpukul handtools
10
10
60
Priority 3
Postur janggal
10
10
30
Priority 3
25
10
15
10
150
Substantial
Terpapar bising
25
10
15
10
150
Substantial
Getaran
10
10
30
Priority 3
50
25
225
Priority 1
Saluran bertekanan
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
Uraian Pekerjaan
Risiko Paparan
C
1.
Casing terjatuh
Tertabrak truk
Basic Level
E
L
Existing Level
C
E
L
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
15
10
10
50
Priority 3
15
10
10
0.5
25
Priority 3
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
80
2.
3.
4.
Mengangkat casing
dengan crane ke vdoor
Tertimpa casing
50
10
50
10
0.1
50
Priority 3
Tersambar casing
10
10
30
Priority 3
Terjepit sling
15
10
10
0.5
25
Priority 3
15
10
10
0.5
25
Priority 3
10
10
150
Substantial
10
10
10
Acceptable
Terpapar bising
25
10
15
10
150
Substantial
Tersambar tong
25
10
15
10
150
Substantial
25
10
15
10
150
Substantial
Terpeleset
15
10
10
50
Priority 3
4. Tahap Cementing
No
1.
2.
Uraian Pekerjaan
Mixing semen
Persiapan saluran
Risiko Paparan
Basic Level
C
E
L
Existing Level
C
E
L
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
18
Acceptable
Menghirup debu
semen
Kontak dengan bahan
kimia
Terpeleset
18
Acceptable
15
18
Acceptable
Dropped object
15
15
Acceptable
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
81
3.
Pemompaan Semen
Manual lifting
15
10
10
30
Priority 3
Terpapar Bising
25
10
15
10
150
Substantial
Vibrasi
Acceptable
Saluran bertekanan
50
25
225
Priority 1
2.
3.
Uraian Pekerjaan
Penyusuran lokasi
Risiko Paparan
Tersandung
Basic Level
C
E
L
5
6
1
Existing Level
C
E
L
1
6
3
Terpeleset
15
Terjatuh
15
15
25
6
6
3
6
6
6
5
1
25
Kebakaran
50
10
Terpapar bising
25
10
Dropped Object
Perawatan alat elektrik Tersetrum
Perawatan alat
mekanik
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
18
Acceptable
18
Acceptable
6
6
3
3
1
3
90
6
225
Substantial
Acceptable
Priority 1
25
10
250
Priority 1
15
10
150
Substantial
45
Priority 3
50
25
225
Priority 1
15
45
Priority 3
25
10
15
10
150
Substantial
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
82
3.
4.
Uraian Pekerjaan
Setting jumlah bahan
bakar &
Penyambungan pipa
penyalur
Menyalakan mesin
pengisian
Pelepasan pipa
penyalur
Risiko Paparan
Basic Level
C
E
L
Existing Level
C
E
L
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
Acceptable
Terjepit saat
pemasangan
Penyambungan tidak
rapat
Kebakaran
15
Acceptable
50
25
75
Substantial
Terpapar bisisng
15
15
45
Priority 3
Acceptable
Tumpahan bahan
bakar
15
15
45
Priority 3
2. Pengelasan
No
1.
Uraian Pekerjaan
Persiapan alat
pengelasan yaitu
selang tabung O2,
tabung asetilen,
Proses pengelasan
Risiko Paparan
Basic Level
C
E
L
Existing Level
C
E
L
50
15
90
Substantial
25
10
15
10
150
Substantial
Menghirup fume
10
10
30
Priority 3
15
10
15
10
0.1
15
Acceptable
Postur janggal
10
10
30
Priority 3
Ledakan tabung
bertekanan
Kebakaran
Nilai Risiko
(R=CxExL)
Level Risiko
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
83
3. Transportasi pipa
No
1.
2.
Uraian Pekerjaan
Menaruh &
mengangkat casing
dari truk dengan
Crane
Risiko Paparan
C
Nilai Risiko
(R=CxExL)
15
10
10
50
Priority 3
Tersambar pipa
10
10
30
Priority 3
Tertimpa pipa
50
10
50
10
0.1
50
Priority 3
Tertabak crane
50
10
15
10
150
Substantial
15
10
15
10
50
Priority 3
10
10
50
Priority 3
50
10
50
10
0.1
50
Priority 3
50
10
15
10
150
Substantial
Menaruh &
Tangan terjepit pipa
mengangkat pipa dari
Pipa rusak tertusuk
truk dengan forklift
forklift
Tertimpa pipa
Tertabrak forklift
Basic Level
Existing Level
Level Risiko
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
84
10
150
Level
Prioritas
Risiko
Substantial
Terpapar bising
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
25
10
250
Priority 1
15
10
150
Substantial
Tersambar tong
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
Terpapar H2S
25
450
Very high
25
225
Priority 1
25
225
Priotity 1
25
75
Substantial
Gas N2
15
135
Substantial
15
45
Priority 3
No.
Risiko
Existing Level
C
Recommended Level
Level Prioritas
Risiko
10
50
Priority 3
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
85
2. Circulating
No.
1
Existing Level
Risiko
C
Level
Prioritas
Risiko
Recommended Level
C
Level Prioritas
Risiko
90
Substantial
30
Priority 3
15
10
150
Substantial
30
Priority 3
Terpapar bising
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
Saluran bertekanan
25
225
Priority 1
25
75
Priority 3
3. Running Casing
10
150
Level
Prioritas
Risiko
Substantial
Terpapar bising
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
Tersambar tong
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
Existing Level
No.
Risiko
Recommended Level
Level Prioritas
Risiko
10
50
Priority 3
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
86
4. Cementing
Manual lifting
10
30
Level
Prioritas
Risiko
Priority 3
Terpapar bising
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
Saluran bertekanan
25
225
Priority 1
25
75
Priority 3
Recommended Level
C
No.
Existing Level
Risiko
C
Recommended Level
Level Prioritas
Risiko
10
30
Priority 3
Risiko
Existing Level
C
Level Prioritas
Risiko
Level Prioritas
Risiko
Terjatuh
90
Substantial
30
Priority 3
Tersetrum
25
225
Priority 1
25
75
Substantial
Kebakaran
25
10
250
Priority 1
25
10
250
Priority 1
Terpapar bising
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
25
225
Priority 1
25
75
Substantial
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
87
Existing Level
Risiko
C
Level Prioritas
Risiko
Recommended Level
C
Level Prioritas
Risiko
25
75
Substantial
25
75
Substantial
15
90
Substantial
15
90
Substantial
Kebakaran (pengelasan)
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
Tertabrak crane
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
Tertabrak forklift
15
10
150
Substantial
15
10
150
Substantial
Keterangan:
C = Consequence
E = Exposure
L = Likelihood
R = Risk
= Level risiko dapat diturunkan
Universitas Indonesia
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
88
BAB VII
HASIL PEMBAHASAN
88
Analisis risiko..., Septa Tri Ratnasari, FKMUI, 2009
Universitas Indonesia
89
2. Memasang lifting nubbing cap pada drill pipe & mengangkat drill
pipe ke rig floor, memiliki risiko:
a. Tertimpa pipa memiliki nilai risiko sebesar 50, dikategorikan
sebagai priority 3. Dengan alasan penilaian sebagai berikut:
Universitas Indonesia
90
Universitas Indonesia
91
Universitas Indonesia
92
Universitas Indonesia
93
kerja,
Universitas Indonesia
94
yang
diikuti
terjatuh
dan
terbentur
dapat
Universitas Indonesia
95
b.
Universitas Indonesia
96
tulang
remuk
sehingga
diperlukan
adanya
penanganan medis.
Universitas Indonesia
97
kerja,
Universitas Indonesia
98
kerja,
2. Pasang slip antara master bushing & drill string. Memiliki risiko:
a. Kaki tertimpa slip memiliki nilai risiko sebesar 15, dikategorikan
sebagai acceptable. Dengan alasan penilaian sebagai berikut:
Universitas Indonesia
99
3. Hentikan sirkulasi & lepas koneksi drill stem. Memiliki risiko untuk
terkena cipratan lumpur pengeboran dengan level risiko 10,
dikategorikan sebagai acceptable. Dengan alasan penilaian sebagai
berikut:
Universitas Indonesia
100
kerja,
5. Ambil stand dari finger board dengan elevator, kaitkan dengan top
drive. Memiliki risiko:
a. Tangan terjepit memiliki nilai risiko sebesar 150, dikategorikan
sebagai substantial. Dengan alasan penilaian sebagai berikut:
Universitas Indonesia
101
Universitas Indonesia
102
Universitas Indonesia
103
b.
Universitas Indonesia
104
kerja,
Universitas Indonesia
105
Universitas Indonesia
106
kerja,
2. Pasang slip antara master bushing dan drill string. Memiliki risiko:
a. Kaki tertimpa slip memiliki nilai risiko sebesar 15, dikategorikan
sebagai acceptable. Dengan alasan penilaian sebagai berikut:
Universitas Indonesia
107
Universitas Indonesia
108
Universitas Indonesia
109
kerja,
Universitas Indonesia
110
Consequence memiliki nilai 1 yaitu noticeable karena bendabenda berupa pin yang memiliki kemungkinan jatuh akan
menimbulkan luka dan memar.
kejadian
tersebut
sudah
diantisipasi
dengan
Universitas Indonesia
111
Universitas Indonesia
112
b. Terpukul
Handtools
memiliki
nilai
risiko
sebesar
60,
tes
dan
terjadi
semburan
lumpur
dapat
Universitas Indonesia
113
3000 psi) dan bisa berakibat luka sayat pada pekerja dan
dapat menimbulkan kerusakan properti.
Consequence memiliki nilai 5 yaitu important karena bahanbahan kimia yang digunakan sebagai bahan lumpur dapat
menyebabkan iritasi mata dan kulit yang serius jika kontak
langsung.
Universitas Indonesia
114
menghirup
udara
di
sekitar
hooper
akan
pekerja
sudah
menggunakan
masker,
namun
Universitas Indonesia
115
Universitas Indonesia
116
kontak
langsung
dengan
kulit
maka
akan
Universitas Indonesia
117
Universitas Indonesia
118
hooper
hanya
dilakukan
setelah
proses
pencampuran selesai.
dilakukan
pencampuran
langsung
dibersihkan
menghirup
udara
di
sekitar
hooper
akan
pekerja
sudah
menggunakan
masker,
namun
Universitas Indonesia
119
handtools
memiliki
nilai
risiko
sebesar
60,
Likelihood memiliki rating 6 yaitu likely karena dari tahuntahun pemaparan sering terjadi cidera akibat penggunaan
handtools.
Universitas Indonesia
120
c. Saluran
bertekanan
memiliki
nilai
risiko
sebesar
225,
Universitas Indonesia
121
dan mengalami
kerusakan
maka akan
Universitas Indonesia
122
Universitas Indonesia
123
Universitas Indonesia
124
c. Tersangkut
mud
hose
memiliki
nilai
risiko
sebesar
10,
Universitas Indonesia
125
b. Tangan
terjepit
tong
memiliki
nilai
risiko
sebesar
150,
terdapat
area
pegang,
namun
masih
terdapat
Universitas Indonesia
126
Universitas Indonesia
127
persiapan
banyak
kegiatan
yang
menggunakan
Universitas Indonesia
128
kebisingan
yang
terukur,
102-105
dBA,
dapat
Universitas Indonesia
129
7.2.
Universitas Indonesia
130
Universitas Indonesia
131
terjadi
hubungan
arus
pendek
maka
dapat
Universitas Indonesia
132
melakukan
pelumasan
sudah
disiapkan
alat
Universitas Indonesia
133
7.3.
tersebut
tidak
biasa
terjadi
namun
memiliki
kemungkinan.
b. Penyambungan tidak rapat memiliki nilai risiko sebesar 15,
dikategorikan sebagai acceptable. Dengan alasan penilaian sebagai
berikut:
Universitas Indonesia
134
Universitas Indonesia
135
Universitas Indonesia
136
Exposure
memiliki
rating
10
yaitu
continuously
Universitas Indonesia
137
terjepit
sling
memiliki
nilai
risiko
sebesar
50,
sebagai berikut:
Universitas Indonesia
138
terjepit
pipa
memiliki
nilai
risiko
sebesar
150,
sebagai berikut:
Universitas Indonesia
139
Universitas Indonesia
140
Consequence
Exposure
Pewarnaan pada
area pegang
SOP
Likelihood
JSA, Supervisi
Penggunaan alat
yang benar
PPE
7.4.2. Matriks Pengendalian Risiko Terjatuh dari Monkey Board
Hierarki of
Control
Engineering
Administration
Consequence
Exposure
SOP
JSA, Safety
Permit
Pelatihan Fall
protection
Training
PPE
Likelihood
Safety harness
Consequence
Alarm H2S,
blower
SOP,Emergency
Route
Exposure
Likelihood
JSA
H2S Induction
SCBA, SABA,
EEBA
Universitas Indonesia
141
Consequence
Exposure
Safety valve,
SOP
Work permit
Likelihood
Maintenance alat
rutin
JSA
Pelatihan
Emergency
Respond
PPE
7.4.5. Matriks Pengendalian Risiko Gas N2
Hierarki of
Control
Engineering
Administration
Training
PPE
Consequence
Exposure
Gas detector,
blower
SOP
Likelihood
JSA
SCBA
PPE
Consequence
Exposure
Penyediaan eye
wash, shower
SOP, MSDS
Likelihood
JSA
Peningkatan
pengetahuan
pekerja
tentang
baham kimia yang
digunakan
Safety googles,
masker, coverall,
gloves
Consequence
Pemasangan anti
slip,
Administration
Training
Exposure
Likelihood
Housekeeping
Pelatihan
kewaspadaan
terhadap bahaya
Universitas Indonesia
142
safety shoes
dengan grip
Consequence
Safety valve,
SOP
Exposure
Work permit
Likelihood
Maintenance rutin
JSA
Pelatihan
berkaitan dengan
saluran bertekanan
PPE
7.4.9. Matriks Pengendalian Risiko Tersetrum
Hierarki of
Control
Engineering
Administration
Consequence
Exposure
Electric breaker
SOP
Maintenance rutin
JSA, LOTO,
Housekeeping
Electrical safety
training
Training
PPE
Likelihood
Sarung tangan,
Consequence
Safeguarding
Dilarang
menggunakan
pakaian berjuntai
Training
Exposure
Likelihood
Maintenance rutin
JSA, LOTO,
Housekeeping
Mechanical safety
training
PPE
Universitas Indonesia