Pohon Tanjung terdapat di dalam Prasasti Siwagrha (856 M), yang disana
disebutkan bahwa di pelataran candi Prambanan bagian timur tumbuh pohon
Tanjung yang digunakan sebagai sarana turunnya para Dewata ke bumi. Lalu
cabang cabang pohon tanjung berfungsi untuk memberikan pengayoman.
Pohon Asem memiliki arti sengsem (menyenangkan hati, senyum yang indah),
sedangkan daun dari pohon Asem yang berjari enam, memiliki nama sinom
anom (berjiwa muda). Dan sinom juga nama dari rambut wanita yang halus.
Tanaman Kepel adalah genggaman tangan manusia, yang memiliki arti greget
(niat) dalam bekerja. Sedangkan watu berarti dasar. Pohon Kepel ini
melambangkan manunggaling sedya kaliyan gegayuhan (bersatunya niat
dengan kerja).
Pohon Jambu Darsana berasal dari kata sudarsana yang berarti tauladan atau
contoh, sedangkan Tlampok Arum juga disebut Jambu Dompolan yang
melambangkan kerukunan. Makna kedua tanaman filosofis ini, bahwa sebagai
pemimpin harus bisa menjadi contoh taulanan terhadap yang dipimpinya, yang
sabdanya selalu harum. Sehingga dapat menjadi pemimpin yang
mempersatukan serta merukunkan orang orang yang dipimpinya.