Prabu Darmokusumo itu ya Puntaweda ya Samiaji, filosofi dari nama Samiaji adalah
'kula panjenengan sedaya sami" atau kita adalah sama, maka Samiaji juga bisa
diartikan tepa slira. Puntadewa itu berdarah putih atau ludiro seta, darah putih disini
melambangkan keikhlasan dan kesabaran tanpa batas, kalau di sejarah islam mirip2
Abu Bakar Ash-shidiq, kalau dibanding-bandingkan dengan Umar bin Khatab yg
pemberani dan tegas maka ibarat semua kebaikan Umar maka hanya bernilai satu
bagi kebaikan Abu Bakar. Nah kembali ke Puntadewa, saking ikhlasnya dia maka
walaupun istrinya yaitu Drupadi diminta pun dikasihkan ke yg meminta, Puntadewa
itu juga tidak pernah marah karena sangat sabar, tapi apabila dia kesabarannya
sudah habis dan marah maka akan bertiwikrama menjadi raksasa putih yg sangat
besar bernama dewa Amral yg membuat seisi kahyangan menjadi ketakutan,
bahkan kebesaran wayang Dewa Amral itu lebih besar dari tiwikramanya dewa
Wisnu.
Darmokusumo atau Puntadewa itu satu2nya prabu /raja tanpa mahkota, dia
memakai udheng yg melambangkan sudah paham akan arti kehidupan yg
didalamnya terdapat layang atau jimat Kalimasada, kalimasada itu berarti kalima
husada atau kalimat penyembuh yg menyimbolkan wejangan2nya tentang
kehidupan akan menyembuhkan segala penyakit hati. Kalimasada juga berarti
kalimat syahadat, syahadat disini bukan syahadat ikut2an supaya dikira sudah
masuk islam tapi merupakan syahadat total yaitu sudah menjadi saksi sepenuhnya
atas keesaan Allah dan kesaksian itu dimulai dari "laa ilaaha illa huwa".
-Pemimpin harus mempunyai watak ikhlas dan sabar tanpa batas,
-pemimpin harus bisa menyadarkan kesesatan dari rakyat dengan memakai
kalimat2 penyembuh,
-pemimpin harus bisa paham apa tujuannya dia memimpin dan tujuannya dia hidup
yaitu, dari dan menuju Allah,
-syahadat pemimpin itu harus total bukan ikut2an maka pemimpin itu sudah
menjadi saksi atas keesaan Tuhan sehingga keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa itu benar2 yakin, bukan keyakinan yg diyakin yakinkan tapi sebenarnya tidak
yakin.
watak Semar
Bathara Wisnu itu dewa keabadian dan kesejahteraan, Bathara Wisnu itu berwatak
tanah, sifat dari tanah adalah tawaduk atau andhap asor, tanah juga salah satu
unsur yg menghidupi dari kehidupan diatasnya bahkan tanah bisa lebih penting dari
udara, contohnya : pernahkah kita membayangkan tidak berpijak ditanah selama 3
detik saja maka tubuh kita sudah hancur jatuh ketanah dengan asumsi kita tidak
terbang, dalam hal ini kita jatuh selama tiga detik maka kita telah jatuh dari
ketinggian sekitar 40 meter,sedangkan kalau kita tidak menahan nafas selama 3
detik masih sanggup sekali. Tanah juga berwatak menjadi sandaran bagi aktivitas
makhluk yg diatasnya, tanah juga yg mendaur ulang segala sampah2 manusia dan
tanah juga yg menerima cacian dan makian seperti "dasar sudah bau tanah" tapi
tanah tidak pernah protes apapun cacian dan makian manusia.
-Maka seyogyanya pemimpin itu berwatak kasih sayang kepada siapapun tanpa
pandang bulu,
-rendah hati terhadap rakyat yg dipimpinnya,
-memberikan kesejahteraan dengan cara pengelolaan sistem pemerintahan yg
beramanat kepada semua lapisan rakyat,
-kuat dan sabar menerima kritik, cercaan dan hinaan,
-menjadi sandaran bagi yg dipimpinnya serta kuat pendiriannya apabila sudah
istiqomah dijalan kebenaran seperti kuatnya batu karang,
-bisa menguraikan semua masalah bangsa sebijak mungkin mencarikan solusinya.
Bathara bayu adalah dewa angin yg tentu saja berwatak udara atau angin. Udara
itu berwatak bisa menelusup kemana saja, wataknya lembut selembut angin yg
sepoi2 tapi bisa berwatak keras seperti angin topan yg menghancurkan apa saja yg
dilewatinya. Salah satu peranan udara yg penting adalah menjadi tak terlihat, udara
itu tidak terlihat tapi sangat penting bagi kehidupan, apabila udara terlihat maka
pemandangan kita akan tertutup oleh udara itu sendiri. Salah satu zat penyusun
udara atau atmosfer adalah ozon yg menjadi pengayom makhluk hidup dari radiasi
sinar matahari, apabila tidak ada atmosfir maka panas dan dinginnya udara di
sekeliling kita akan senjang sangat jauh, juga atmosfir itu melindungi kita dari
meteor2 yg masuk ke bumi, apabila tidak ada atmosfir/udara maka tentu ini
menjadikan bumi tidak layak untuk dihuni.
-Pemimpin itu seharusnya berwatak luwes bisa menelusup dan bergaul kesemua
lapisan masyarakat atau tidak jaim,
-berwatak lembut terhadap wong cilik dan keras terhadap wong licik
-berwatak tidak mengharap ketenaran atau tebar pesona ketika sedang
menjalankan program2 pemerintahannya, seperti udara yg transparan tapi sangat
dibutuhkan oleh semua makhluk hidup,
-berwatak mengayomi terhadap pengaruh2 buruk dari luar/asing yg masuk dengan
cara menyaring dari segala pengaruh yg buruk serta mempersilahkan pengaruh2 yg
baik untuk masuk.
Bathara Baruna itu dewa laut atau samudera yg berwatak air. Sebagaimana kita
tahu air itu berwatak sujud sempurna, apabila kualitas sujud kita sudah sempurna
maka ibarat kita sujud dibawah tiang arsy Nya Allah, sebab tiang penyangga arsy
atau dampar kencanaNya Allah itu ditopang oleh air, tentu ini sebuah kiasan yg
memerlukan pemaknaan lebih dalam. Salah satu sifat air adalah bening tapi
kelihatan dan airlah unsur terpenting dari kehidupan, konon kehidupan pertama kali
ada didalam air. Air atau samudera menjadi tempat tujuan akhir dari semua sungai
dengan segala kotoran yg dibawanya, dengan air lah maka pelangi bisa timbul
karena butiran2 air hujan yg memendarkan cahaya matahari yg berwarna putih
menjadi tujuh warna pokok pelangi, maka air bersifat mengejawantah, apabila air
yg membeku menjadi salju maka tidak ada satupun butiran salju yang sama dari
ber trilyun2 butiran salju didunia ini, maka air berwatak menjadi diri sendiri.
-Pemimpin harus mempunyai kebeningan hati dan pikiran sejernih air embun,
-pemimpin itu harus mempunyai watak kesempurnaan sujud yaitu siap untuk
"dilenggahi" atau diduduki oleh kemaha kuasaan Allah, dalam hal ini menjadi
kepanjangan tangan Allah tanpa mengaku aku sepihak,
-pemimpin harus bisa menampung segala keluh kesah masyarakat dengan
kesabaran hatinya yg seluas samudera,
pemimpin itu harus bisa mengejawantah segala petunjuk Illahi untuk diwujudkan
kedalam program2 pemerintahannya, lebih tepatnya lagi "mendengar suara Tuhan
dibalik suara rakyat",
-pemimpin harus gigih dan tidak mudah putus asa seperti aliran sungai yg berkelok
kelok akhirnya menuju lautan juga,
-pemimpin itu harus menjadi diri sendiri tanpa meniru niru orang lain hanya kulitnya
saja apalagi sampai mencontek konsep negara lain utk diadopsi ke negaranya
sendiri tanpa kajian yg mendalam.
watak Bathari Ratih
Bathari Ratih itu dewi bulan yg berwatak menyinari bumi dikala malam atau
kegelapan, bulan juga yg menjadikan malam penuh kesejukan, walaupun sinar
bulan itu pantulan dari matahari tapi keindahan bulan lebih indah ketimbang
matahari maka dari itu bulan menjadi inspirasi bagi para sastrawan diseluruh dunia.
Apabila bulan sedang purnama maka air laut akan pasang dalam arti air kehidupan
manusia sedang naik, maka dari itu kita dianjurkan berpuasa di tengah bulan
supaya kita bisa mengendalikan rasa jatuh cinta kita kepada seseorang agar tidak
menjadi hal2 yg buruk seperti perzinahan, perselingkuhan dsb
-Pemimpin itu harus berwatak menjadi cerminan dari sifat2 dan asma2 Allah yg baik
indah tanpa batas,
-perkataan pemimpin itu harus penuh dengan kesejukan tidak malah memprovokasi
rakyat utk berbuat anarkis,
-memberikan cinta dan kasih dengan sepenuh hati kepada rakyatnya,
-menjadi inspirasi atau menjadi teladan bagi rakyat yg dipimpinnya,
-mampu memotivasi rakyat yg dipimpinnya agar selalu giat bekerja dan
berkehidupan lebih baik,
-mampu memberikan petunjuk atau penerang dikala rakyat sedang kacau atau
kegelapan.
Bathara Surya adalah dewa matahari, matahari itu berwatak menyinari dikala siang
hari, ketika di malam hari matahari sebenarnya tetap terang tapi menyinari di sisi
lain. Matahari merupakan sumber energi bagi aktivitas kehidupan makhluk hidup,
bahkan sampai saat ini tidak diketahui secara pasti mengapa matahari bisa terus
terang tanpa pernah padam sedikit pun, maka matahari juga menjadi simbol dari
sebuah kemandirian tanpa bergantung dari pihak lain atau dengan kata lain sudah
jumeneng.
-Seorang pemimpin harus bisa memberi pencerahan kepada rakyat yg dipimpinnya,
-mampu menyediakan lapangan kerja seluas luasnya atau memberi kesempatan
seluas luasnya untuk berusaha,
-pemimpin harus bisa mewujudkan kemandirian disegala bidang tanpa tergantung
kepada utang baik dalam negeri maupun luar negeri.
Bathara Indra adalah dewa langit atau juga dewa cuaca/swasana yg berwatak
penuh wibawa, dilangit terdapat awan yg mencurahkan hujan yg memberikan
kesegaran dikala kemarau dan petir yg menakutkan tapi sebenarnya petir itu juga
bermanfaat bagi kesuburan tanah. Petir itu juga mengingatkan kepada benda2 yg
tinggi supaya tetap untuk merendah atau akan tersambar olehnya, sasaran favorit
petir adalah pohon yg tinggi, maka dari itu setiap bangunan/ menara yg tinggi pasti
ada penangkal petirnya, sedangkan penangkal petir itu bersifat menetralkan karena
tersambung dengan tanah. dilangit pula terdapat pelangi yg sangat indah, seperti
Bathara Brahma itu dewa api dan berwatak panas dalam arti akan membakar
apapun yg dilaluinya tanpa pandang bulu, api juga berwatak menjadi penerang
sementara di kegelapan, karena penerangan abadi adalah sinar matahari yg tidak
pernah padam. Karena api itu akan membakar apapun yg dilewatinya maka api itu
berwatak keadilan dibidang hukum tanpa tebang pilih. Dengan api pula makanan yg
mentah bisa masak.
-Pemimpin harus bisa menjadi penegak hukum bagi siapapun yg salah dan memberi
jasa kepada siapapun yg berjasa, maka inilah keadilan,
-pemimpin itu tidak boleh plin plan seperti api yg membakar maka abunya tidak
bisa kembali ke benda sebelum terbakar "sabdo pandhito ratu tan kena wola wali"
-pemimpin harus bisa memberi pertolongan2 darurat seperti darurat bencana alam
-pemimpin harus bisa mendewasakan/mematangkan pola pikir rakyatnya agar
berpikiran maju ibarat api yg memasak makanan supaya matang.
Bathara kartika itu dewa bintang, bintang itu menjadi petunjuk arah sejak jaman
dahulu terutama bagi para pelaut selain menggunakan kompas, tapi salah satu
kelebihan petunjuk arah menggunakan bintang adalah tidak bisa dibohongi atau
dimanipulasi seperti kompas, bintang itu jujur apa adanya, kalau arahnya utara ya
utara, kalau selatan ya selatan, bintang juga memberi penerangan dikala malam
bersama bulan, tapi kelebihan bintang adalah sinarnya yg menyebar titik titik
membentuk suatu pola atau rasi bintang, maka watak bintang adalah memberi
penerangan dimalam hari tanpa tergantung dari satu kedudukan dan apabila satu
bintang ditutupi oleh awan masih ada jutaan bintang lainnya yg menyinari bumi.
-Pemimpin harus bisa memberikan petunjuk atau arahan kepada rakyatnya lebih2
kepada anak buahnya,
-pemimpin harus berkata apa adanya atau jujur, kalau salah ya dibilang salah kalau
benar ya di bilang benar atau mempunyai ketegasan,
-didalam memberikan pencerahan pemimpin haruslah kreatif tanpa bergantung
pada satu cara atau media tapi bisa memakai banyak media mak dalam arti
pemimpin itu harus kreatif.