Anda di halaman 1dari 3

NAMA : SILVI ADRIYANI

KELAS : 1C

NPM : 116050022

Pend.bahasa & sastra Indonesia

KERENDAHAN HATI

Karya : TAUFIQ ISMAIL

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin

Yang tegak dipuncak bukit

Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik

Yang tumbuh ditepi danau

Kalau kau tak sanggup menjadi belukar,

Jadilah saja rumpu, tetapi rumput yang

Memperkuat tanggul pinggiran jalan

Kalau engkau tak mampumenjadi jalan raya

Jadilah saja jalan kecil,

Tetapi jalan setapak yang

Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten

Tentu harus ada awak kapalnya

Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi

Rendahnya nilai dirimu


Jadilah saja dirimu

Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

Pada puisi ” kerendahan hati “ karya taufik ismail tergambar bahwa puisi tersebut
menggambarkan tentang kehidupan yang baik untuk seseorang agar menjadi pribadi yang
mempunyai sifat rendah hati dan dalam hidupnya dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan orang
lain, selalu menjadi diri sendiri sebaik-baiknya diri sendiri. Penulis puisi bermaksud menulis
puisi tersebut untuk si pembaca agar bias mempunyai sifat yang rendah hati contohnya :
membantu satu sama lain yang sedang mengalami kesusahan kita harus membantunya dengan
ikhlas tanpa mengharapkan imbalan apapun. Rendah hati juga mencontohkan sikap yang baik
seperti kalau bertemu dengan orang lain saling senyum saling bertegur sapa, sikap rendah hati
mencerminkan perilaku manusia itu sendiri yang baik. Penulis puisi tersebut mengajarkan bahwa
kita harus menjadi diri kita sendiri walaupun sikap yang kita punya pada diri kita itu buruk
seburuk-buruknya tapi itulah lah mencerminkan bahwa itu lah diri kita bukan malah di bikin
sikap yang seperti orang lain yang tidak bias kita contoh dengan baik, iyaa walupun kita dapat
mencontoh sikap yang baik-baiknya saja. Intinya kita harus menjadi diri kita masing-masing
bukan menjadi diri orang lain.

DOA

Karya : chairil anwar

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut nama-mu

Biar susah sungguh


Mengingat kau penuh seluruh

Cahaya –mu panas suci

Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Aku mengembara di Negara asing

Tuhanku

Di pintu-mu aku mengetuk

Aku tidak bias berpaling

Puisi “ DOA “ karya chairil anwar menggambarkan perenungan diri yang menyadarkan untuk
manusia bahwa kita tidak bias terlepas dari tuhan, sang pencipta alam semesta puisi tersebut
mengungkapkan betapa dekatnya manusia dengan tuhannya. Penulis tersebut mengajak pembaca
agar bias menyadari bahwa hidup ini tidak bias berpaling dari kekuasaan Tuhan. Maka kita harus
dekat dengan Tuhan kita agar bisa mendapatkan barokah dari Tuhan, selamat dunia dan akhirat
hidup aman tidak mempunyai beban masalah yang sangat berat. Kita juga dapat menghayati
hidup dan selalu dekat dengan tuhan.kita juga dapat selalu ingat bahwa hidup itu hakikatnya kita
hanyalah sebuah pengembara di negeri asing yang suatu saat akan kembali juga. Maksud dari itu
adalah kita hidup di dunia hanyalah sementara yang nanti pada akhirnya akan kembali kepada
Tuhan yang maha segalanya.

Anda mungkin juga menyukai