Anda di halaman 1dari 4

Kerendahan Hati

Kalau engkau tak mampu menjadi beringin


Yang tegak di puncak bukit
Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
Yang tumbuh di tepi danau

Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,


Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
Memperkuat tanggul pinggiran jalan
Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
Jadilah saja jalan kecil,
Tetapi jalan setapak yang
Membawa orang ke mata air

Tidaklah semua menjadi kapten


Tentu harus ada awak kapalnya….
Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
Rendahnya nilai dirimu
Jadilah saja dirimu….
Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri
karya : Taufik Ismail
Parafrase
 Dalam realitas kehidupan, setiap orang mempunyai porsi masing-
masing dalam pengabdiannya sebagai makhluk Tuhan. Ada
seseorang yang berperan menjadi pemimpin dan ada juga yang
lainnya sebagai rakyatnya. Apabila kamu tidak bisa menjadi seorang
pemimpin yang disegani, kamu bisa menjadi rakyat. Akan tetapi,
jadilah rakyat yang bijak dan bisa menjadi contoh yang baik kepada
sesama rakyat maupun para pemimpin. Hal itu membuat kamu
lebih berarti di mata orang lain, yang nantinya hanya membuat
rendah nilai dirimu di mata mereka. Karena hal terbaik berawal dari
diri sendiri. Dan jadilah orang yang rendah hati. Karena
sesungguhnya kerendahan hati dapat meluruhkan segala
kesombongan dan membuatmu menjadi lebih dekat dengan dirimu
sendiri.

Tema

 Puisi “Kerendahan Hati” karya Taufik Ismail ini bertemakan tentang


kerendahan hati seseorang.

Gaya Bahasa

 Puisi “kerendahan Hati” karya Taufik Ismail ini menggunakan


bahasa konotasi atau bahasa yang memiliki makna yang bukan
makna sebenarnya.

Rima

 Rima yang digunakan dalam puisi “Kerendahan Hati” tersebut


adalah rima bebas.

Citraan

 Citraan yang digunakan dalam puisi “Kerendahan Hati” tersebut


adalah penglihatan yaitu pada larik yang berisi “Yang tegak di
puncak bukit” itu membuktikan citraan yang digunakan adalah
penglihatan.

Nada
 Rendah hati, mendikte, menggurui dan persuasif (mengajak)

Diksi
 Kata kata yang dipilih penulis tepat berdasarkan tema yang
diangkat
Tipografi
 Tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata, dan bunyi untuk
menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi rasa
dan suasana. Dalam puisi tersebut menggunakan rata kiri

Majas

 Majas atau gaya bahasa yang digunakan pengarang dalam puisi


tersebut terdapat beberapa majas
1) Majas personifikasi yaitu pada larik “Jalan setapak yang membawa
orang ke mata air” disini pengarang membuat suatu benda yang
tidak hidup seolah-olah hidup.
2) Majas metafora yaitu pada larik “Menjadi jalan raya” dan juga
terdapat majas
hiperbola yaitu pada larik “Tidak semua kapten menjadi kapten”.

Latar belakang
 dari puisi tersebut adalah umumnya dalam kehidupan masyarakat,
seseorang selalu berperilaku sombong dan hidupnya tidak
membeikan manfaat kepada orang lain.

Tujuan
 dari puisi tersebut adalah mengajarkan seseorang untuk selalu
rendah hati dan selalu bermanfaat bagi orang lain.     

Amanat

 Puisi tersebut memberikan pesan pada pembaca untuk selalu


menjadi orang yang rendah hati, meskipun tidak dalam cakupan
yang terlalu besar dan selama hidup mereka bisa bermanfaat bagi
orang lain. Selalu ada kesempatan bagi seseorang untuk
memanfaatkan bidang lain yang mungkin bisa kita lakukan.

Simpulan
 Dalam puisi “Kerendahan Hati” karya Taufik Ismail menceritakan
tentang kehidupan yang baik untuk seseorang yaitu menjadi pribadi
yang rendah hati dan dalam hidupnya bisa selalu bermanfaat bagi
orang lain, selalu menjadi diri sendiri sebaik-baiknya diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai