Anda di halaman 1dari 7

BAB VI

Standard Kompetesi
6. Mahasiswa
dapat
menjelaskan
teorema isomorfisma ring dan sifatsifatnya serta dapat menerapkan
dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar
Mahasiswa diharapkan dapat:
6.1
6.2
6.3
6.4

Menjelaskan teorema isomorfisma ring pertama.


Menjelaskan teorema isomorfisma ring Kedua.
Menjelaskan teorema isomorfisma ring Ketiga
Menerapkan teorema isomorfisma ring pada bidang matematika
yang lain.

___________________________________________________Modul Struktur Aljabar

49

BAB VI
TEOREMA ISOMORFISMA RING

6.1 Teorema Isomorfisma Ring Pertama


Materi bab ini merupakan kelanjutan Bab III yaitu tentang
homomorfisma ring. Topik ini diberikan secara terpisah karena di bab ini
memerlukan konsep tentang ring kuosien yang harus dipelajari lebih
dahulu.

Sebagai

penyegaran

perlu

diingat

kembali

pengertian

homomorfisma ring, yaitu pemetaan f dari ring R ke ring S disebut


homomorfisma ring jika untuk sebarang a,b R berlaku:
1) f(a + b) = f(a) + f(b)
2) f(ab) = f(a) f(b)
Sedangkan yang dimaksud dengan kernel dari suatu homomorfisma f,
ditulis ker(f), adalah himpunan semua elemen dari R yang dipetakan oleh f
ke elemen nol dari S. Jadi

ker(f) = {x R : f(x) = 0S} dengan 0S

merupakan elemen nol dari S. Telah ditunjukkan di depan bahwa ker(f)


merupakan ideal dari R.
Sebelum membahas Teorema Isomorfisma Ring Pertama, berikut ini
akan dibahas karakteristik ring kuosien dikaitkan dengan konsep
homomorfisma ring.
Teorema 6.1.1

Setiap ring kuosien dari ring R merupakan bayangan

homomorfik dari ring R.


Bukti: Misalkan S adalah sebarang ideal di dalam ring R dan R/S adalah
ring kuosien dari ring R oleh ideal S. Didefinisikan pemetaan f dari ring R
ke ring kuosien R/S sebagai berikut:
f : R R/S, dengan f(a) = S + a, a R.
Dengan definisi ini, maka untuk sebarang a, b R berlaku:
f(a + b) = S + (a+ b)
= (S + a) + (S + b)
= f(a) + f(b)

___________________________________________________Modul Struktur Aljabar

50

dan
f(ab) = S + ab
= (S + a) (S + b)
= f(a) f(b).
Jadi f merupakan homomorfisma ring.
Selanjutnya jika S + a merupakan sebarang elemen di R/S, maka a
merupakan elemen di R dan berlaku f(a) = S + a. Ini berarti f pemetaan
surjektif. Jadi f merupakan suatu epimorfisma (homomorfisma surjektif)
dari ring R pada ring kuosien R/S.
Selanjutnya

akan dibahas Teorema Isomorfisma Ring Pertama

sebagai generaliasasi dari Teorema Isomorfisma Grup Pertama.


Teorema 6.1.2

(Teorema Isomorfisma Ring (Pertama) Setiap

bayangan homomorfik dari suatu ring isomorfik dengan suatu ring kuosien.
Bukti: Misalkan R dan S suatu ring dan f : R S suatu homomorfisma
ring. Misalkan juga I = ker(f) dan R = im(f). Jelas bahwa I merupakan
ideal dari R dan R merupakan subring dari S. Akibatnya R/I merupakan
ring kuosien. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa ring kuosien R/I
isomorfik dengan ring R = im(f).
Untuk membuktikan ini, yang pertama didefinisikan
: R/I R dengan (I + a) = f(a).
Dalam rangka membuktikan bahwa suatu pemetaan, diambil sebarang
(I + a), (I + b) di R/I dengan I + a = I + b. Akibatnya
I + a = I + b ( a b) I
f(a b) = 0
f(a) f(b) = 0
f(a) = f(b)
(I + a) = (I + b).
Sekarang misalkan (I + a) dan (I + b) sebarang dua koset di dalam
ring kuosien R/I, maka berlaku
[(I + a) + (I + b)] = [I + (a + b)]

___________________________________________________Modul Struktur Aljabar

51

= f(a + b)
= f(a) + f(b)
= (I + a) + (I + b)
dan
[(I + a) (I + b)] = [I + (ab)]
= f(ab)
= f(a) f(b)
= (I + a) (I + b).
Ini berarti merupakan homomorfisma ring.
Untuk membuktikan bahwa pemetaan satu-satu, diambil sebarang
(I + a) dan (I + b) di R/I dengan (I + a) = (I + b). Akibatnya
(I + a) = (I + b)

f(a) = f(b)
f(a) f(b) = 0
f(a b) = 0
(a b) I
I + a = I + b.

Sekarang ditunjukkan bahwa pada (surjektif), untuk ini diambil


sebarang a R = im(f). Karena f merupakan homomorfisma ring dari ring
R pada R = im(f) maka terdapat elemen a di R sedemikian hingga f(a) =
a, tetapi f(a) merupakan peta dari elemen (I + a) di dalam R/I, sehingga
diperoleh a = f(a) = (I + a).
Dengan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa merupakan
isomorfisma ring dari ring kuosien R/I ke R = im(f). Dengan kata lain, ring
kuosien R/I isomorfik dengan ring R = im(f), dituliskan dengan
R/I im(f).

6.2 Teorema Isomorfisma Ring Kedua


Seperti halnya Teorema Isomorfisma Ring Pertama yang merupakan
perumuman dari Teorema Isomorfisma Grup Pertama, maka Teorema

___________________________________________________Modul Struktur Aljabar

52

Isomorfisma Ring Kedua juga merupakan perumuman dari Teorema


Isomorfisma Grup Kedua.
Teorema 6.2.1 (Teorema Isomorfisma Ring Kedua)

Misalkan S

merupakan ideal dari ring R dan T ideal dari ring R yang memuat ideal S,
maka

R /T
Bukti:

R/S
.
T /S

Karena S merupakan ideal dari R, maka R/S merupakan ring

kuosien, demikian juga karena T ideal dari R, maka R/T juga ring kuosien.
Selanjutnya karena T merupakan ideal dari R yang memuat ideal S, maka
jelas bahwa S subring dari ring T. Juga karena S ideal dari R, maka
r R dan s S rs S dan sr S.
Khususnya
r T dan s S rs S dan sr S.
Ini berarti S merupakan ideal dari T, yang akibatnya T/S merupakan ring
kuosien.
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa T/S merupakan ideal dari R/S.
Jika (S + a) sebarang elemen di T/S, maka
(S + a) T/S a T
aR
(S + a) R/S.
Ini berarti T/S merupakan subset dari R/S.
Sekarang misalkan (S + a) dan (S + b) sebarang dua elemen di T/S,
maka berlaku
(S + a) , (S + b) T/S a, b T
(a b) T dan ab T
(S + (a b)) T/S dan (S + ab) T/S.
[(S+a)(S+ b)] T/S dan [(S + a)(S + b)] T/S.
Ini berarti T/S merupakan subring dari R/S.

___________________________________________________Modul Struktur Aljabar

53

Selanjutnya untuk membuktikan bahwa T/S merupakan ideal dari


R/S, diambil sebarang elemen (S + a) di T/S dan sebarang (S + r) di R/S,
sehingga diperoleh
(S+a) T/S dan (S+r) R/S a T dan r R
ar T dan ra T
(S+ar) T/S dan (S+ra) T/S.
(S+a)(S+r) T/S dan (S+r)(S+a) T/S.
Ini berarti T/S merupakan ideal dari R/S dan akibatnya

R/S
T /S

merupakan ring kuosien.

Sekarang didefinisikan pengawanan f dari ring kuosien R/S ke ring


kuosien R/T sebagai berikut:
f : R/S R/T dengan f(S + r) = T + r, r R.
Untuk membuktikan bahwa f suatu pemetaan, diambil sebarang (S + a)
dan (S + b) di R/S dengan (S + a) = (S + b). Akibatnya
S + a = S + b ( a b) S
(a b) T
T+a=T+b
f(S + a) = f(S + b).
Sekarang diambil sebarang (S + a) dan (S + b) di R/S, maka
f[(S + a) + (S + b)] = f[S + (a + b)]
= T + (a + b)
= (T + a) + (T + b)
= f(S + a) + f(S + b),
dan
f[(S + a) (S + b)] = f[S + (ab)]
= T + (ab)
= (T + a) (T + b)
= f(S + a) f(S + b).
Jadi f homomorfisma ring dari ring kuosien R/S ke ring kuosien R/T.

___________________________________________________Modul Struktur Aljabar

54

Jika (T + a) sebarang elemen di ring kuosien R/T, maka a elemen di


R. Akibatnya terdapat koset (S + a) di ring kuosien R/S sedemikian hingga
f(S + a) = T + a. Ini berarti pemetaan f surjektif.
Sejauh ini kita telah menunjukkan bahwa f merupakan epimorfisma
(homomorfisma surjektif) dari R/S ke R/T, atau R/T merupakan bayangan
homomorfik dari R/S. Dengan menggunakan Teorema Isomorfisma Ring
Pertama, untuk melengkapi bukti teorema ini tinggal dibuktikan bahwa
kernel dari epimorfisma f adalah T/S.
Berdasarkan definisi kernel, maka diperoleh
ker(f) = {(S + a) R/S | f(S + a) = T + 0}
= {(S + a) R/S | T + a = T}
= {(S + a) R/S | a T}
= T/S.
Berdasarkan Teorema Isomorfisma Ring Pertama dapat disimpulkan
R /T

R/S
.
T /S

6.3 Teorema Isomorfisma Ring Ketiga


Teorema 6.3.1 (Teorema Isomorfisma Ring Ketiga) Jika S merupakan
ideal dari ring R dan T sebarang subring dari R, maka
(S + T)/S T/(ST).
Bukti: Diserahkan kepada pembaca sebagai latihan.

Latihan 6
1. Diketahui S subring dan I ideal dalam ring R. Didefinisikan T = S + I.
Buktikan bahwa T merupakan subring dari R yang memuat I dan
T/I S/(SI).
2. Buktikan Teorema 6.3.1!

___________________________________________________Modul Struktur Aljabar

55

Anda mungkin juga menyukai