Materi bab ini merupakan kelanjutan Bab III yaitu tentang homomorfisma ring. Topik ini diberikan secara terpisah karena di bab ini memerlukan konsep tentang ring kuosien yang harus dipelajari lebih dahulu. Sebagai penyegaran perlu diingat kembali pengertian homomorfisma ring, yaitu pemetaan f dari ring R ke ring S disebut homomorfisma ring jika untuk sebarang a,b ϵ R berlaku: 1) f(a + b) = f(a) + f(b)
2) f(ab) = f(a) f(b)
Sedangkan yang dimaksud dengan kernel dari suatu homomorfisma f, ditulis
ker(f), adalah himpunan semua elemen dari R yang dipetakan oleh f ke elemen nol dari S. Jadi ker(f) = {x ϵ R : f(x) = 0S} dengan 0S merupakan elemen nol dari S. Telah ditunjukkan di depan bahwa ker(f) merupakan ideal dari R. Sebelum membahas Teorema Isomorfisma Ring Pertama, berikut ini akan dibahas karakteristik ring kuosien dikaitkan dengan konsep homomorfisma ring. Teorema 6.1.1 Setiap ring kuosien dari ring R merupakan bayangan homomorfik dari ring R. Bukti: Misalkan S adalah sebarang ideal di dalam ring R dan R/S adalah ring kuosien dari ring R oleh ideal S. Didefinisikan pemetaan f dari ring R ke ring kuosien R/S sebagai berikut: f : R → R/S, dengan f(a) = S + a, a R. Dengan definisi ini, maka untuk sebarang a, b R berlaku: f(a + b) = S + (a+ b) = (S + a) + (S + b) = f(a) + f(b) dan f(ab) = S + ab = (S + a) (S + b) = f(a) f(b). Jadi f merupakan homomorfisma ring. Selanjutnya jika S + a merupakan sebarang elemen di R/S, maka a merupakan elemen di R dan berlaku f(a) = S + a. Ini berarti f pemetaan surjektif. Jadi f merupakan suatu epimorfisma (homomorfisma surjektif) dari ring R pada ring kuosien R/S. Selanjutnya akan dibahas Teorema Isomorfisma Ring Pertama sebagai generaliasasi dari Teorema Isomorfisma Grup Pertama. Teorema 6.1.2 (Teorema Isomorfisma Ring (Pertama) Setiap bayangan homomorfik dari suatu ring isomorfik dengan suatu ring kuosien. Bukti: Misalkan R dan S suatu ring dan f : R → S suatu homomorfisma ring. Misalkan juga I = ker(f) dan R’ = im(f). Jelas bahwa I merupakan ideal dari R dan R’ merupakan subring dari S. Akibatnya R/I merupakan ring kuosien. Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa ring kuosien R/I isomorfik dengan ring R’ = im(f). Untuk membuktikan ini, yang pertama didefinisikan ᶲ R/I → R’ dengan ᶲ (I + a) = f(a). Dalam rangka membuktikan bahwa ᶲ suatu pemetaan, diambil sebarang (I + a), (I + b) di R/I dengan I + a = I + b. Akibatnya I + a = I + b → ( a – b) I → f(a – b) = 0 → f(a) – f(b) = 0 → f(a) = f(b) → ᶲ(I + a) = ᶲ(I + b). Sekarang misalkan (I + a) dan (I + b) sebarang dua koset di dalam ring kuosien R/I, maka berlaku ᶲ[(I + a) + (I + b)] = ᶲ[I + (a + b)] = f(a + b) = f(a) + f(b) = ᶲ(I + a) + ᶲ(I + b) dan ᶲ[(I + a) (I + b)] = ᶲ[I + (ab)] = f(ab) = f(a) f(b) = ᶲ(I + a) ᶲ(I + b). Ini berarti ᶲ merupakan homomorfisma ring. Untuk membuktikan bahwa ᶲ pemetaan satu-satu, diambil sebarang (I + a) dan (I + b) di R/I dengan ᶲ(I + a) = ᶲ(I + b). Akibatnya ᶲ(I + a) = ᶲ(I + b) → f(a) = f(b) → f(a) – f(b) = 0 → f(a – b) = 0 → (a – b) I → I + a = I + b. Sekarang ditunjukkan bahwa ᶲ pada (surjektif), untuk ini diambil sebarang a’ R’ = im(f). Karena f merupakan homomorfisma ring dari ring R pada R’ = im(f) maka terdapat elemen a di R sedemikian hingga f(a) = a’, tetapi f(a) merupakan peta dari elemen (I + a) di dalam R/I, sehingga diperoleh a’ = f(a) = ᶲ(I + a). Dengan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ᶲ merupakan isomorfisma ring dari ring kuosien R/I ke R’ = im(f). Dengan kata lain, ring kuosien R/I isomorfik dengan ring R’ = im(f), dituliskan dengan R/I im(f). Teorema dasar isomorfisma Misalkan terdapat dua Ring R dan R . Ring R dan R dikatakan isomorfik jika terdapat suatu isomorfisma dari R dan R atau sebaliknya terdapat suatu isomorfisma dari R dan R. terdapat tiga teorema dasar mengenai isomorfisma Ring yang akan dijelaskan dalam sub pokok bahasan ini. Teorema berikut disebut sebagai teorema pertama untuk isomorfisma Ring. Teorema 2. (teorema pertama isomorfisma) Misalkan R dan R adalah suatu ring. Bila adalah suatu homomorfisma dari R pada R dengan kernel k, maka R = R/K. Bukti : Misalkan : R/K R, maka (K + a) = (a) a. akan ditunjukan bahwa merupakan suatu pemetaan misalkan K + a = K + b, maka K + a , K + b R/K. maka (K + a) = (a) dan (K + b) = (b) jika adalah homomorfisma maka (a – b) = (a) – (b) K + a = K + b, berarti juga a – b K Sehingga : (a – b) = 0 (a) – (b) = 0 (a) = (b) (K + a) = (K + b) Jadi merupakan suatu pemetaan b. Akan ditunujukan bahwa merupakan suatu homomorfisma [(K + a) + (K + b) ] = (K + (a + b )) = (a + b) = (a) + (b) = (K + a) + ( (K + b) Dan [(K . a) . (K . b) ] = (K + (a . b )) = (a . b) = (a) . (b) = (K + a) . ( (K + b) Jadi merupakan suatu homomorfisma c. Akan ditujukan bahwa bersifat injektif (1 – 1) Misalkaan (a) = (b) K + a = K + b (a) = (b) (a) + (b) = 0 (a + b) = 0 Itu berarti a – b K, sehingga K + a = K + b Jadi bersifat injektif (1 – 1) d. Akan ditujukan bahwa bersifat surjektif (pada) Misalkan b R , berarti b = (b) untuk suatu a R Diketahui a R dan f : R/K R, berarti a di petakan K + a R/K Kita pilih c = K + a R/K, sehingga (c) = (K + a) = (a) = b R Jadi bersifat surjektif (pada).Terbukti terdapat isomorfisma dari R/K ke RR R/K atau R/K R