Anda di halaman 1dari 11

Buku

BIOFARMASETIK

1.

2.

SEDIAAN PER ORAL


-pertemuan pertama3.

Shargel, Leon. et all, Applied


Biopharmaceutics & Pharmacokinetics,
Fifth edition, Mc.Graw Hill, Singapore,
Chapter 13 -14, 2005
AIACHE, J.M.et all: Soeratri,
Widji.Farmasetika 2 Biofarmasi ,edisi
kedua, Airlangga University Press,
Surabaya, 1982
Ansel, Howard C., Pengantar Bentuk
Sediaan Farmasi, edisi 4, UI Press, Jakarta,
Bab 3, 1989.

Grafik:

konsentrasi plasma setelah pemberian obat


dengan dosis sama dengan 3 rute berbeda
z

JENIS SEDIAAN

Shargel edisi 5 ha 445

SOLID
Tablet
z Bukal
z Sub Lingual
z Tablet
z Tablet salut
z Tablet lepas lambat
Serbuk

LIQUID
z Larutan
z Suspensi
z Emulsi

Kurva kadar nitrogliserin dalam plasma


menurut berbagai bentuk sedian

Perbandingan dosis dan kinetika tablet


nitrogliserin dalam berbagai sediaan
(Ansel, Howard C;Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi

(Ansel, Howard C., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi 4, UI Press,


Jakarta, 1989

4, UI-Press,jakarta, hal 92)

Bentuk
sediaan

Sublingual 0,3 0,8

2-5

Kerja
puncak
(menit)
4-8

Bukal

1-3

2-5

4 - 10

30 300
menit

6,5 19,5

20 - 45

45 - 120

2 6 jam

Oral

Dosis
lazim (mg)

Onset
kerja
(menit)

Durasi
(menit atau
jam)

10- 30
menit

Biofarmasetik
z
z

Bukal
Sub Lingual

z
z
z
z
z
z

Tablet
Tablet Salut
Serbuk
Larutan
Suspensi
Emulsi

Diskusi tentang:
z

Tablet lepas
lambat

ANATOMI - FISIOLOGI

A. MULUT
z
z

ANATOMI BAGIAN-BAGIAN MULUT


HISTO PATOFISIOLOGI
a. Mukosa
- Lidah
- Permukaan bagian dalam mulut
Mukosa tipis, banyak penyerapan
Vaskularisasi bagus:
terdapat vena dari daerah mulut yang
mengalir ke jantung, selanjutnya ke
oragn lain, dan kemudian ke hati
b. Air Liur (pH, enzim ptialin)

z
z
z
z

Bagaimana perjalanan obat didalam tubuh?


Faktor-faktor yang mempengaruhi?
Bagaimana proses pelepasan bahan aktif?
Evaluasi yang dilakukan untuk sediaan peroral?

ANATOMI - FISIOLOGI

Sediaan yang mengalami


absorbsi di mulut
z

Sub lingual
Sediaan diletakkan dibawah lidah
contoh:nitrogliserin, ISDN, Isoproterenol

Bukal
Sediaan disisipkan dipipi
contoh: progesteron, ISDN

PELEPASAN ZAT AKTIF


: Sub lingual /bukal

Lintasan penyerapan saluran


cerna

Sub lingual / bukal

Bahan aktif akan lepas dari tablet bersaman


dengan melarutnya tablet didalam mulut

Dengan permukaan mukosa yang tipis dan


vaskularisasi dalam mulut, maka akan
memudahkan penyerapan bahan aktif
(:jantung organ target hati)

PERTANYAAN

LAMBUNG

Apakah untuk sediaan bukal / sub lingual akan


mengalami efek lintas pertama hepatik?

z
z
z
z
z

Gambar
Motor Activity responsible for
gastric emptying

Anatomi
Isi
pH
Volume
Gerakan lambung waktu transit waktu
pengosongan lambung
Tegangan permukaan

Gambar
gastrointestinal Motility

Shargel, edisi 5 , hal 390


Shargel, edisi 5 , hal 389

FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA


WAKTU PENGOSONGAN LAMBUNG
z Volume
z Makanan
z Tekanan Osmotik (hipertonik?)
z Besar partikel pada cairan lambung
z pH (acids/ alkali)
z Micellaneous

FAKTOR YANG BERPENGARUH PADA


WAKTU PENGOSONGAN LAMBUNG
z Micellaneous
- Posisi tidur (kiri / kanan)
- Viskositas (kental / encer)
- Emosi (depresi atau aggressive /stress
emotional state)
- Penyakit
diabetes, pylorus ulcer, hypotyroid ()
hypertyroid ()
- Gastric surgery

ANATOMI - FISIOLOGI

C. USUS HALUS
z

C. USUS HALUS
z

pH
- Duodenum : bulbe
:4-5
bagian menurun: 5 -6
- Jejenum
: 6 -7
- Ileum
:7-8

USUS BESAR
z
z
z

z
z

Tegangan permukaan

Anatomi
- Duodenum
- Jejenum
- Ileum
Isi
- Getah pankreas
- Getah Empedu
- Sekresi bikarbonat

Konsistensi masa : viscous


Absorbsi terbatas
Ada beberapa obat yang mengalami absorbsi
disini: Theopylin, Metoprolol
Well candidate for an oral sustained released
dosage form

Efek keberadaan makanan pada


penyerapan obat di saluran cerna
Reduced

Delayed

Pada beberapa obat perlu


diminum dengan segelas penuh
air minum

Increased *

Amoxixillin **

Acetaminophen

Griseofulvin

Aspirin **

Cephalexin

Metoprolol

Mengapa
Demikian
?

Mengapa demikian ???????


Shargel, edisi 5, hal 393

FAKTOR YANG BERPERAN


PADA PENYERAPAN
A.
B.
C.

FAKTOR FISOLOGIK
FAKTOR PATOLOGI
CARA PEMBERIAN

A. FAKTOR FISIOLOGIK
z
z
z
z
z
z
z
z

B. PATOLOGI
z

Gangguan Fungsi Penggetahan


- pemarah /depresi
- sakit: tukak lambung
Gangguan transit
- penyempitan pylorus
- depresi
Gangguan penyerapan

Permukaan penyerap
Umur
Sifat membran biologik
Laju Pelewatan dan waktu tinggal di
lambung
pH
Tegangan permukaan
Kekentalan
Isi Saluran cerna yang dapat mengubah
aksi zat aktif

C. CARA PEMBERIAN
z
z

Dengan atau tanpa cairan


Keadaan Puasa / Saat Makan

PROSES TERLEPASNYA ZAT


AKTIF DARI SEDIAAN
SEDIAAN(: Zat aktif dalam sediaan)
penghancuran

pelepasan

ZAT AKTIF DALAM PARTIKEL


pelarutan

PELEPASAN
ZAT AKTIF

:TABLET,
SERBUK
Biofarmasi,
Edisi 2,
Hal 271

ZAT AKTIF TERLAR


Penyerapan

ZAT AKTIF TERSERAP

Rate Limiting Step in Drug


Absorption

Bentuk Sediaan,
Karakteristik Bahan Tambahan
Sifat Fisika Kimia Bahan obat
Rute Pemberian
Menentukan proses
Disintegrasi, Disolusi, Absorbsi
Biovailaibitas obat

zShargel,

edisi 5, Hal 413

Minggu depan
z

z
z

Faktor formulasi (termasuk bahan tambahan)


yang berpengaruh pada distegrasi, pelarutan,
absorbsi, dll
Sediaan lepas terkendali
Evaluasi sediaan oral

tugas
SEDIAAN LEPAS TERKENDALI
- Apakah itu? Contohnya?
- Sebutkan berbagai macam jenis Sediaan
Lepas terkendali, berdasarkan kerjanya?
- Tujuan dan kelebihan dari sediaan ini?
- Bagaimana proses Disintegrasi-DisolusiAbsorbsi secara umum?
- Apakah yang menjadi Rate Limiting
Stepnya?
- Bagaimana Bentuk kurva kadar obat dalam
plasma?
DIKUMPULKAN :
SENIN, 12 MARET 2007

BROADEN YOUR VISION.


How do pharmacists work?

BIOFARMASETIK

SEDIAAN PER ORAL


-Pertemuan 2-

Buku
1.

2.

3.
4.

5.
6.

Pertimbangan Biofarmasi
dalam Merancang Produk Obat

Shargel, Leon. et all, Applied Biopharmaceutics &


Pharmacokinetics, Fifth edition, Mc.Graw Hill,
Singapore, Chapter 13 -14, 2005
AIACHE, J.M.et all: Soeratri, Widji.Farmasetika 2
Biofarmasi ,edisi kedua, Airlangga University Press,
Surabaya, 1982
Ansel, Howard C., Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi,
edisi 4, UI Press, Jakarta, Bab 3, 1989.
Ansel, Howard C. et all, Pharmaceutical Dosage Form
and Drug Delivery System, 7th edition, Lippincott
Williams & Wilkins (A Wolters Kluwer Company),
MarylandUSA, chapter 8,1999
Ganiswara, Sulistia G., Farmakologi dan terapi, edisi 4,
Bagian Farmakologi FKUI,1995
Lachman Leon, et all, Teori dan Praktek Farmasi
Industri, edisi 3, UI Press, Bab 14, 1994.

Dalam hal ini Biofarmasi diperlukan untuk mempelajari


efek secara invitro dari sifat fisika kimia obat dan
produk obat dalam perjalanan obat tersebut dalam
tubuh pada kondisi normal atau dalam keadaan
sakit.
Tujuan:
Untuk membuat suatu produk obat sehingga bisa
memberikan suatu efek terapetik yang optimal.

Mempelajari Biofarmasi untuk menghasilkan


suatu rancangan yang rasional untuk suatu
produk obat tergantung;
z
z
z
z
z
z
z

Sifat fisika kimia bahan obat


Rute pemberian
Anatomi Fisologi dari organ yang
berhubungan dengan rute pemberian
Efek farmakodinamik yang diinginkan
(immediate atau prolonged activity)
Sifak toksikologik dari obat
Keamanan bahan tambahan
Efek dari bahan tambahan pada drug delivery

BAHAN TAMBAHAN, a.l:


z

Bahan pelincir (Lubricant)


- Umumnya bersifat: hidrofob (talk, Mg Stearat)
Disintegrant
- contoh: Avicel
Bahan pengencer (diluent)
- Cair / padat
- Hidrofil (laktosa) / hidrofob (selulosa)

zShargel,

Pengaruh bahan tambahan


terhadap Ka, t max, dan AUC

edisi 5, Hal 413

Ka, t max, AUC ?

SEDIAAN ORAL LEPAS


TERKENDALI
Biofarmasetik 2 hal 337
z Keuntungan
- Mengurangi frekuensi pemberian obat
- Mengurangi E.S obat
- Meningkatkan kepatuhan pasien
z Kerugian
- Perubahan segera dalam hal kebutuhan
selama terapi tidak bisa segera dilakukan

Extended Release
z

Tidak semua obat cocok

Bahan
Contoh
Tambahan
Lubricant
Talk

Ka

t max

AUC

/ -

Disintegrant Avicel

/-

Diluent
hidrofil
Diluent
hidrofob

Laktosa

/-

Selulosa

/-

SEDIAAN ORAL LEPAS


TERKENDALI
Delayed release -------- enteric coated
contoh :
E-Mycin (erythromycin) delayed release---enteric coated tablet
z Extended release
z Repeat Action
z

obat

Karakter obat yang cocok


untuk extended release
z

z
z
z
z

Kecepatan Absorpsi/ekskresi tidak terlalu cepat atau


terlalu lambat
Dapat diabsorbsi secara seragam di saluran cerna
Dosis yang diperlukan relatif kecil
Mempunyai index keamanan terapi yang bagus
Tidak untuk obat yang memerlukan dosis spesifik
per individu
Digunakan untuk terapi penyakit kronis bukan akut

Extented release teknologi


Prinsip: ?
Jenis teknologi, a.l.:
z Butir atau granul salut
z Mikroenkapsulasi
z Obat dimasukkan di bahan plastik yang inert
z Resin penukar ion
z Pompo osmotik/Oros system

Ansel, Howard C. et all, Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery


System, 7th edition, Lippincott Williams & Wilkins (A Wolters Kluwer
Company), MarylandUSA, chapter 8, page: 233.1999

Contoh
Ansel, Howard C. et all, Pharmaceutical Dosage Form and Drug Delivery
System, 7th edition, Lippincott Williams & Wilkins (A Wolters Kluwer
Company), MarylandUSA, chapter 8, page: 236,1999

(PHARMACEUTICAL DOSAGE FORM HAL 238)

Extended release
Coated Particles

Indocin SR capsul
(indometacin)

Coated pellet for


sustained release

Extended Release
inert matrix

Procanbid
(procainamid)

Extended release
with a core tablet of
non erodible matrix

Extended release
with
microencapsulated

K-Dur tablet (KCl)

Immediately
dispersing drug
microenkapsulated

Extended release
Osmotic

Glukotrol XL
(glipizide) tablet

Controled release
osmotic system

PEMBERIAN LABEL :
DO NOT CRUSH/JANGAN DIKUNYAH

RATE LIMITING STEP

zShargel,

PROFIL KADAR OBAT DI


DALAM DARAH

edisi 5, Hal 413

PROFIL KADAR OBAT


REPEAT ACTION

EVALUASI, a.l:
Biofarmasetik 2 hal 372 -391
z
z

STUDY KASUS 1
z

Mengapa sebagian obat akan diabsorbsi


lebih baik dengan adanya makanan dan
sebagian lain akan lebih baik dengan tidak
adanya makanan?

STUDY KASUS 3
z

Apabila anda bekerja sebagai apoteker di


Industri apa yang akan anda lakukan, pada
obat yang tidak stabil terhadap asam
lambung dan absorbsinya akan lebih baik jika
diberikannya tidak bersama makanan?

Waktu hancur
Uji Disolusi

STUDY KASUS 2
z

Sebagai seorang apoteker yang berkerja di


apotek, untuk obat yang terganggu
penyerapannya dengan adanya makanan ,
maka apa saran anda pada pasien, supaya
absorbsi lebih optimal?

STUDY KASUS 4
Apakah semua obat per-oral akan mengalami
first pass effects?

10

STUDY KASUS 5

Study kasus 5
Faktor biologis apa yang paling mempengaruhi
penundaan absorpsi dari obat?
(lihat slide no 27 30)

Efek adanya penyakit dengan absorbsi obat atau


Efek penggunaan obat terhadap obat lain
Karena bisa menyebabkan perubahan, a.l:
z Aliran darah pada saluran cerna
z Motilitas saluran cerna (parkinson / anticholinergic/
metoclopramide)
z Waktu pengosongan lambung (HIV)
z pH lambung yang mempengaruhi kelarutan obat, ionisasi
obat,
z Sekresi empedu/enzym/asam lambung
z Flora normal usus

MENGAPA PERUBAHAN PERUBAHAN TERSEBUT DIATAS


BISA MENGAKIBATKAN PERUBAHAN ABSORBSI OBAT?

Buat grup diskusi


SMOGA SUKSES DI UTS!!!

11

Anda mungkin juga menyukai