Anda di halaman 1dari 34

BIOAVAILABILITAS

OBAT
Oleh :
Lusiani Tjandra, S.Si, Apt, M.Kes

PRETEST

Kerjakan pada selembar kertas resep


lengkap seandainya saudara sudah menjadi
dokter.

Px : anak 5 th, BB = 20 kg
Diagnosis : Dermatosis
Terapi : Acidum Boricum 2% - 4 %
Acidum Salicylicum 4 % - 6 %
Adeps lanae 2%
BSO : setengah padat

Latar belakang
Banyaknya produk obat yang
kandungan zat
berkhasiatnya
sama
atau
setara
ternyata
mempunyai efek terapeutik yang berbeda.
Contoh :
Asam mefenamat ponstan, mefinal, benostan,
efek terapeutik berbeda
perbedaan jumlah zat berkhasiat dalam darah
Perlindungan konsumen (menjaga mutu obat yang
beredar)
Sebagai ringkasan studi klinis berguna menetapkan
keamanan dan efikasi produk obat

Efek terapeutik berbeda


krn :
1.

Sifat fisiko-kimia obat


kelarutan, ukuran partikel, garam, asam, basa.

2.

Bentuk sediaan obat


larutan, suspensi, puyer, tablet, kapsul

3.

Cara/ rute pemberian obat


Intravaskuler, ekstravaskuler

4.

Formulasi obat
proses pembuatan, kekerasan tablet.

Suatu obat dapat bekerja apabila zat aktifnya


dapat mencapai bagian tubuh tempat obat
bekerja dan dalam jumlah yang cukup untuk
memberikan respons farmakologik.
Bila
jumlah zat aktif kurang kegagalan terapi

Definisi Bioavailabilitas

Jumlah relatif obat atau zat aktif suatu


produk
obat
yang
diabsorpsi
serta
kecepatan obat itu masuk ke dalam
peredaran sistemik.

Ketersediaan biologis produk obat.


Efek terapeutik suatu obat sangat
bergantung pada kadar obat dalam darah
atau plasma.
Sangat menentukan respon penderita
menentukan keberhasilan terapi.

Ekivalensi Obat
Dua obat dengan zat berkhasiat yang sama
tetapi dari pabrik yang berbeda belum tentu
akan memberikan efek terapeutik yang
sama.

Bioavailabilitas berbeda

Ekivalensi secara kimiawi


Dua produk obat mengandung zat
berkhasiat yang identik dengan jumlah
(dosis) dan dalam bentuk sediaan yang
sama serta memenuhi syarat standart
farmakope.
Studi ini dilakukan secara in vitro

Ekivalensi secara biologis


Dua obat yang ekivalensi secara kimiawi
diberikan dalam dosis yang sama akan
menghasilkan ketersediaan biologis dan
fisiologis yang sama terbukti dgn kadar
obat dalam darah.
Dilihat dari :
kurva dosis respons sama atau identik
Studi ini dilakukan secara in vivo

Ekivalensi terapeutik
Dua produks obat ekivalen secara biologis
bila diberikan dengan dosis dan kondisi
yang
sama
kepada
penderita
akan
memberikan efek terapeutik yang sama.

Ekivalensi secara klinis


Dua produk obat yang secara kimiawi
diberikan dalam dosis yang sama kepada
penderita, bila memberikan efek klinis yang
sama pula dan dapat diobservasi dengan
melihat
gejala
penyakit
penderita
dinyatakan ekivalen secara klinis.

Contoh :
Dua obat dari pabrik X dan pabrik Y
yang mempunyai isi Tetracyclin HCl
Obat

Pabrik

Pabrik

Isi obat
Bentuk sediaan
Dosis / satuan
Syarat fisiko-kimia

Tetracyclin HCl
Kapsul
250 mg
Memenuhi syarat
Farmakope/ buku resmi

Tetracyclin HCl
Kapsul
250 mg
Memenuhi syarat
Farmakope/ buku resmi

Syarat biologis

-Kurva dosis-respons
sama
-AUC sama

-Kurva dosis-respons
sama
-AUC sama

Contoh obat yang sering terjadi


perbedaan bioavailabilitas
Kelompok farmakologis

Bahan obat

Obat jantung

- Digoxin

Anti konvulsan

- Phenytoin
- Diphenylhydantion

Anti koagulan

- Dicoumarol
- Warfarin

Kemoterapeutik

- Sulfisoxazole

Anti biotik

- Chloramphenicol
- Erythromycin

Analgesik

- Antalgin ( Methampyron)

Parameter penentu
Bioavailabilitas
1. Waktu yang diperlukan sampai ke
puncak ( t max)
2. Kadar puncak / tertinggi dalam darah
( Cp max )
3. Area under the curve ( AUC )

t max

t max adalah waktu konsentrasi plasma


mencapai puncak dapat disamakan dengan
waktu yang diperlukan untuk mencapai
konsentrasi
obat
maksimum
setelah
pemberian obat.
Pada t max absorpsi obat maksimum
setelah pemberian obat
Harga t max menjadi lebih kecil,
berarti
- sedikit waktu diperlukan untuk mencapai
konsentrasi plasma puncak,
- bila laju absorpsi menjadi lebih besar

Cp max
Cpmax
adalah konsentrasi plasma puncak
menunjukkan konsentrasi obat maksimum
dalam plasma setelah pemberian obat
Cpmaks menggambarkan hubungan
antara efek farmakologi suatu obat dan
tingkat konsentrasi obat pada plasma
memberikan petunjuk, bahwa obat
cukup diabsorpsi secara sistematik untuk
memberikan respon terapetik

AUC
Adalah
area
di
bawah
kurva
yang
mencerminkan jumlah total obat aktif yang
mencapai sirkulasi sistemik
AUC dapat dihitung secara matematis.
Dua produk obat disebut BIOEKIVALEN bila
AUC sama + serupa (Identik)
Bila nilai AUC sama tetapi Tidak serupa maka
tidak identik belum bioekivalen akibatnya
terjadi perbedaan pada :-kecepatan
absorpsi, - onset, - duration, - intensitas
obat perbedaan bioavabilitas.

Gambar 1 : kurva kadar obat vs


waktu

Gambar 2: kurva kadar obat vs


waktu

Gambar 3 : kurva kadar obat vs


waktu

Keterangan gambar 3
AUC obat A = AUC obat B
Tetapi
Kecepatan absorpsi dan onset of action
tidak sama.
Duration of action tidak sama
Puncak intensitas tidak sama
Akibatnya :
Mula kerja obat tidak sama
Lamanya bekerja tidak sama

Bioavaibilitas obat sangat ber


gantung pada :
1.
2.

Faktor Obat
Faktor Penderita

Obat yang sama diberikan pada penderita


yang sama tetapi dalam keadaan yang
berbeda dapat memberikan kurva dosis
respons yang berbeda.

Faktor obat yang mempengaruhi


Bioavaibilitas obat :
1. Dosis Obat
Dosis 100mg Cp maks = 5ug/ml
Dosis 200mg Cp maks = 10 ug/ml
2. Kelarutan obat dan ukuran partikel obat
Ascal dan Asetosal Ascal lebih larut
bioavailabilitas lebih besar
3. Obat dalam bentuk asam, basa, garam
Erytromycin base dan Erytromycin Ethyl Succinat
EES libih larut air Bioavailabilitasnya lebih besar

4. Bentuk sediaan
urutan kecepatan absorpsi :
inj >sol>susp>pulv>caps>tabl>Drege>Pil
5. Perbedaan formulasi
I
II
R/Ergotamine 1mg
R/ Ergotamine 1mg
Lactosa
qs
Coffeine
100mg
mf da in caps td no:x mf da in caps td no:x
s dcform
S dcform
Bioavailabilitas R/I < R/ II

6. Zat tambahan dalam bentuk sediaan


I
II
R/ Aspirin 500mg
R/ Aspirin
500mg
f da in caps td no:C Mg hydrox 500mg
S dcform
mf tab dtd No: C
S dcform
Bioavailabilitas R/I > R/ II

Faktor penderita yang


mempengaruhi bioavailabilitas :
1. Umur, berat badan, LPT px dosis berbeda
2. Waktu dan cara obat diberikan.
PPI ( omeprozole )
H2 bloker (Ranitidine, Cimetidine )
Bioavabilitas meningkat bila diminum perut
kosong.
. Obat yang larut lemak + makanan lemak
kelarutan Bioavabilitas griseofulvin

3. Adanya makanan dalam lambung dan


kecepatan pengosongan lambung
4.Aktivitas enzim dalam saluran cerna dan
hepar
5.Penyakit lain yang diderita terutama hepar
dan ginjal
6.Obat lain yang diminum
7.Adanya First pass effect obat

Perbedaan Bioavailabilitas
menyebabkan :
1.

2.
3.

4.

Perbedaan
Kecepatan obat diabsorpsi ke peredaran
sistemik.
Mula kerja obat ( On set)
Intensitas krn beda kadar obat tertinggi
yang dicapai dalam darah.
Lamanya efek farmakologis dan efek klinis
dari obat.

Pengaruh makanan terhadap


Bioavailabilitas obat :
Adanya makanan dapat berpengaruh pada
Absorpsi Bioavailabilitas efek terapeutik.
Absorpsi berkurang :

Absorpsi diperlambat :

Penicillin V
Ampilicilin
Tetracyclin
Erytromycin
Amoxycillin
Cephradine
Cephalexin
Sulfadiazine

Absorpsi ditingkatkan : Griseofulvin


Riboflavin

Aspirin
Levodopa
Rifampicin
Isoniazide
Digoxin
Furusemide
Aspirin
Paracetamol
Propanolol
Hydrochlorothiazide

Studi bioavailabilitas obat perlu dilakukan


untuk obat obat :
1. Yang besar pengaruhnya terhadap hidup
matinya seseorang (life saving drugs) antara lain
:
Antibiotik - Chemoterapeutik
Cytostatika - Antikoagulan
Antidiabetika- Kardiotanika
2.Obat dgn Indeks terapeutik sempit
3. Mengalami first pass effect
4. Sustained release
5. Obat baru
6. Obat sukar larut

HALF LIFE OBAT


Turunnya Cp dan lama efek obat tergantung
pada kecepatan metabolisme dan ekskresinya.

Menentukan eliminasi obat


(plasma half life obat)
T
Half life pada manusia manusia beda
(Variasi individual)
Half life pada manusia hewan beda

Half life= waktu paruh = t


1. Shelf half life industri t dalam tahun.
2. Biological half life klinik t dalam jam

= Blood half life = Plasma half life


= Elimination half life

T Biologis =
Waktu yang diperlukan sehingga kadar obat
dalam darah tinggal separuhnya ( 50 % ).

Half life
Asetosal = aspirin
4 jam
Glibenclamide
6 jam
Insulin
40 menit
Minocyclin
14 jam
Trimetropim
10 jam
Sulfametoxazol
10 jam
Piroxicam
75 jam

SELAMAT BELAJAR
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai