Vsrms
Va
D1 D2
D3
Vout
D4
R
Va = (Vsrms.2 ) 2x0,65
Setiap phasa gelombang akan ada 2 dioda yg ON (Forward). Untuk meng ON kan dioda diperlukan
tegangan sebesar 0,65V. Sehingga akan ada kehilangan tegangan sebesar 2x 0,65 Volt.
Resistor R bukan merupakan beban yang sesungguhnya. Berfungsi agar timbul aliran arus (atau terbentuk
loop tertutup), sehingga ada tegangan output. Tanpa adanya resistor ini, maka arus forward dan arus
reverse tidak pernah ada. Nilainya beberapa kilo Ohm.
2. Kapasitor filter
Arus
pengisian
Vsrms
D1 D2
D3
D4
Kapasitor
filter
Vout
L1
L2
Arus
pembuangan
(a)
Volt
Volt
Vout
Vout
Va
C1
C2
C3
Va
C1
C2
C3
Tanpa lampu
L1
L1
L1+L2
L1+L2
t
t2
t1
t2
t
t2
t1
Va = (Vsrms.2 ) 2x0,65
C1 > C2 > C3
t2
t1
t1
Va = (Vsrms.2 ) 2x0,65
(b)
(c)
Pada rangkaian gambar 2(a) akan terjadi proses pengisian dan pembuangan arus pada kapasitor filter C
secara berulang-ulang, sehingga tegangan output yang terbentuk akan menjadi seperti gambar 2(d),
suatu tegangan DC dengan kerutan (ripple). Besarnya tegangan ripple ini dipengaruhi oleh Nilai kapasitor
filter C dan besarnya beban yang dipasang pada outputnya.
Makin besar nilai C maka pembuangan arusnya akan semakin lambat, sehingga tegangan ripple akan
mengecil. Demikian juga semakin besar beban yang terpasang pada outputnya, maka pembuangan arus
listrik di kapasitor C akan semakin cepat, akibatnya tegangan ripple akan semakin besar. Pada gambar
2(a) dan 2(c) di ilustrasikan sebagai lampu L1 dan L2 yang terpasang pada outputnya.
Vout(volt)
Tegangan riple
Vmax
Level DC
Vmin
t
(d)
Nilai kapasitor filter C untuk tegangan ripple maksimum dan minimum yang diinginkan, serta dengan arus
beban IL dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
C=
1
1
-1 Vmin
IL 4f + 2f sin V
max
)]
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (1)
Vmax - Vmin
f = frekwensi jala2
C dalam Farad
+
vin
Rs
Iz
+
Vz
FORWARD
vin
Vz
Vz
Iz(min)
REVERSE
Iz(min)
Tegangan
relatif konstan
......................................
Iz(maks) = Pz/Vz
(2)
Vin = Rs Iz + Vz . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
(3)
+
vin
Rs
Iz
IL
+
Vz
RL
Rangkaian tabilisator
tegangan (dengan beban RL)
Dalam keadaan tanpa beban seperti gambar 3(a), maka Iz = Is. Saat
beban RL terpasang (gambar 4), maka Iz yang semula sama dengan Is
tidak boleh berkurang melewati batas minimumnya akibat munculnya
percabangan baru yang menyedot arus IL. Dengan perkataan lain, bahwa
arus Iz harus tetap berada pada batas2 maksimum dan minimumnya
yang aman selama pembebanan.
Keadaan rawan terjadi saat tegangan input Vin sedang melonjak
maksimum dan RL terlepas (atau dilepas) dari rangkaian. Pada keadaan
ini Iz akan melonjak naik, dan ini tidak boleh melebihi Iz(maks).
Demikian juga saat Vin minimum dan RL terpasang pada rangkaian, maka
IZ akan merosot turun. Merosotnya Iz ini tidak boleh kurang dari harga Iz
minimum yang telah ditentukan sebelumnya.
Hal lain yang perlu diketahui bahwa harga minimum dari Vin tidak boleh
kurang dari Vz, atau Vin > Vz
5. Contoh 1
Dari rangkaian disamping, hitunglah nilai kapasitor C, sehingga
tegangan puncak bawah dari tegangan ripple adalah 7 volt,
dengan arus beban 300 mA dan frekwensi jala2 50 Hz.
9VAC
D1 D2
D3
D4
C
Vout(min) = 7 volt.
6. Contoh 2
Is
+
vin
Rs
Iz
IL
+
Vz
C2
RL
Iz(maks) =
0,2 Watt
= 40 mA
5 volt
Supaya lebih aman, maka sebaiknya harga Iz(maks) diambil sedikit lebih kecil dari 40 mA, misalnya 80%
dari harga maksimumnya, sehingga :
Iz(maks) = 0,8x40 mA = 32 mA.
Iz(min) = 2 mA (ditentukan)
Pada saat Vin sedang maksimum = 11,4 volt dan RL belum terhubung ke rangkaian (IL=0), maka Rs harus
dapat membatasi harga Iz hingga 32 mA saja, sehingga :
Vin = Vz + Iz(maks).Rs
11,4 = 5 + 32Rs.
Diperoleh : Rs = (6,4/32) k
Rs = 200
Pada saat beban RL terpasang dan pada saat Vin = minimum = 7 volt, maka dengan Rs sebesar 200 , Iz
tidak boleh kurang dari 2 mA. Pernyatan ini dapat dibuat persamaannya berikut :
Vin(minimum) = Vz + {Iz(min) + IL}.Rs
7 = 5 + (2 + IL).0,2
Diperoleh IL = 8 mA (arus maksimum yang boleh disedot dari rangkaian)
RL minimum yang boleh dipasang = Vz/IL
RL = (5/8) k = 625
Kapasitor C2 paralel dengan dioda zener, atau seri dengan Rs berfungsi untuk men-short circuit tegangan
ripple yang menerobos masuk ke wilayah output. Nilai impedansi C2 ini harus lebih kecil dari nilai Rs,
atau :
ZC2 < Rs
1/(2fC2) < 200
Dengan f = 100 Hz (=2x frek jala-jala), maka setelah dihitung didapatkan C2 > 8 F
Dipakai C2 = 100 F
IE = (1+ )IB
Harga sebuah transistor umumnya berkisar 80 200. Dengan mengambil harga sekecil-kecilnya, maka
diharapkan semua jenis transistor dapat dipergunakan.
Rangkaian pada contoh 2 dapat dikembangkan dengan
IC
IE
menambahkan sebuah transistor sehingga menjadi seperti
- +
gambar 7. Arus beban IL pada contoh 2, sekarang menjadi
0,65V
I
200
B. Tegangan output yang baru sekarang diambil dari kaki
+
IB
emiter.
Namun tegangan output ini akan berkurang sebesar
+ Vout = 5 0,65
vin
+
0,65
volt
yang hilang untuk mem-bias base-emiter (VBE),
= 4,35 V
sehingga menjadi 4,35 volt. Dengan arus beban IL = IE = 300
5V
Zd=5V
mA, serta dengan IB = 8mA, maka = (300-8)/8 = 36,5.
100F
Daya maksimum yang diserap transistor dapat dihitung :
PC = IC.VCE
= (IE IB). (Vin(max) Vout)
= (300 8). (11,4 4,35)
= 2058 mW
Dipilih transistor dengan kemampuan Pc > 2058 miliWatt dan IC >292 mA, misalnya 2N3055.
8. Rangkaian keseluruhan
Untuk mengatasi kehilangan tegangan oleh VBE, maka dapat ditambahkan sebuah dioda D5 yang di set
forward seri dengan dioda zener, sehingga tegangan base sekarang adalah (5+0,65) volt = 5,65 volt.
Setelah dikurangi VBE = 0,65 volt, maka tegangan output akan menjadi utuh kembali sebesar 5 volt.
Perhitungan untuk mendapatkan Rs pada contoh 2 harus direvisi dengan Vz = 5,65 volt.
IC
C4
D1
D2
D3
D4
VBE=0,65 V
IB
Iz
Zd
6
C6
0
C7 C1
IE
Is
Rs
12
220 VAC
C5
Tr
C2
100F
Vz
C3
100nF
Vout =Vz
+
(Vz+0,65)
D5
Penambahan kapasitor C3 pada bagian output bertujuan untuk membypass signal frekuensi tinggi ataupun
noise yang mungkin muncul. Nilainya cukup 100 nF atau kurang. Jika kapasitor ini diperbesar akan
membahayakan transistor, karena sifat kapasitor akan short circuit sejenak saat pertamakali rangkaian
dihidupkan.
Jalur berwarna biru pada rangkaian adalah jalur yang akan dilalui arus tinggi 300 mA. Pada prakteknya
2
dibuat dari kawat yang lebih besar dari jalur lainnya. Dengan rumusan 3 Ampere per mm luas
penampang sudah cukup memadai.
Kapasitor C4 s-d C7 berfungsi untuk meredam frekuensi harmonisa yang timbul akibat proses ON dan OFF
pada dioda penyearah. Nilainya cukup 47 nF.