Anda di halaman 1dari 41

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

BAB I
FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARATUS
1.1 Dasar Teori
1.1.1 Definisi Fluida
Fluida adalah Zat yang terdefomasi secara terus-menerus (continue)
akibat terkena tegangan geser (shear stress). Hal ini menunjukkan terdapat
tegangan geser ketika fluida mengalir.

Dimana:
= Tegangan Geser Fluida (N/m2)
= Viskositas Fluida (kg/m.s)
= Gradien Kecepatan (m/s)
1.1.2 Macam-macam Fluida
A. Berdasarkan laju deformasi dan tegangan geser
a. Newtonian Fluid
Newtonian Fluid adalah fluida yang tegangan gesernya berbanding
lurus dengan gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang
geser. Hal ini berarti fluida newtonian memiliki viskositas dinamis yang
tidak akan berubah karena pengaruh gaya-gaya yang bekerja padanya.
Contoh fluida yang termasuk dalam jenis ini ialah air, kerosin, dan glisin.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Gambar 1.1 Air sebagai salah satu fluida newtonian
Sumber: http://sgu05vls.files.wordpress.com
b. Non-Newtonian Fluid
Fluida non-newtonian adalah fluida yang tegangan sejajar dengan
gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser. Fluida jenis
ini memiliki viskositas dinamis yang dapat berubah-ubah karena faktor
tertentu, seperti gaya-gaya yang bekerja pada fluida tersebut dan
waktu.Contoh fluida yang termasuk dalam jenis ini ialah cat tembok,
lumpur, dan fla puding

Gambar 1.2 Cat tembok sebagai salah satu fluida non-newtonian


Sumber : http://caracepatefektif.blogspot.com/2011/04/memilih-cattembok.html
B. Berdasarkan bentuk alirannya
a. Compressible Fluid
Fluida compressible ialah fluida yang memiliki massa jenis yang
berubah pada setiap alirannya. Dengan kata lain, massa jenis fluida ini tidak
sama pada setiap titik yang dialirinya. Hal ini disebabkan volume fluida ini
yang berubah-ubah, dapat membesar atau mengecil pada setiap penampang
yang dialirinya. Pada compressible fluid memiliki bilangan mach lebih
besar dari 0,3 seperti pada persamaan di bawah ini:

Dimana:
V = velositas
a = kecepatan suara
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


= bilangan mach
Contoh fluida yang termasuk jenis ini adalah berbagai macam gas

Gambar 1.5 Nitrogen sebagai salah satu fluida kompresibel.


Sumber : http://www.castledragmire.com/Posts/Angel_Sword
b. Incompressible Fluid
Fluida incompressible ialah fluida yang memiliki massa jenis tetap
pada setiap alirannya. Dengan kata lain massa jenis fluida ini sama pada
setiap titik yang dialirinya. Pada incompressible fluid memiliki bilangan
mach lebih kecil dari 0,3.

Contoh fluida yang termasuk dalam jenis ini ialah air dan minyak

Gambar 1.4 Air sebagai salah satu fluida inkompresibel


Sumber :http://plumcots.com/fluids.pdf
Pembagian kecepatan berdasarkan bilangan mach :
Subsonik (Mach < 1,0)
Sonik (Mach = 1.0)
Transonik ( 0,8 < Mach < 1.3)
Supersonik (Mach > 1.0)
Hypersonik (mach > 5.0)
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


C. Berdasarkan arah alirannya
a. Laminar
Adalah aliran fluida yang ditunjukkan dengan gerak partikel-partikel
fluidanya sejajar dan garis-garis arusnya halus. Dalam aliran laminer,
partikel-partikel fluida seolah-olah bergerak sepanjang lintasan-lintasan yang
halus dan lancar, dengan satu lapisan meluncur secara mulus pada lapisan
yang bersebelahan. Sifat kekentalan zat cair berperan penting dalam
pembentukan aliran laminer. Aliran laminer bersifat steady maksudnya
alirannya tetap.
Bisa diambil kesimpulan mengenai ciri- ciri aliran laminar yaitu: fluida
bergerak mengikuti garis lurus, kecepatan fluidanya rendah, viskositasnya
tinggi dan lintasan gerak fluida teratur antara satu dengan yang lain.

Gambar 1.3 Aliran Laminar


Sumber http://domigo09.wordpress.com/2011/03/05/aliran-laminer-aliranturbulen/
b. Turbulen
Pada aliran ini partikel-partikel pada fluida bergerak pada lapisan-lapisan
dengan kecepatan tidak sama yang menyebabkan pertukaran momentum
antar partikel yang menyebabkan tegangan geser yang ditimbulkan semakin
besar. Sehingga didapatkan Ciri dari lairan turbulen: tidak adanya
keteraturan dalam lintasan fluidanya, aliran banyak bercampur, kecepatan
fluida tinggi, panjang skala aliran besar dan viskositasnya rendah.
Karakteristik aliran turbulen ditunjukkan oleh terbentuknya pusaran-pusaran
dalam aliran, yang menghasilkan percampuran terus menerus antara partikel
partikel cairan di seluruh penampang aliran.

Gambar 1.4 Aliran Turbulen


LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Sumber : http://domigo09.wordpress.com/2011/03/05/aliran-lamineraliran-turbulen/
c. Aliran Transisi
Pada aliran ini aliran laminar sedang mengalami proses berubah
menjadi aliran turbulen.

Gambar 1.9 aliran transisi


Sumber : http://www.alicat.com/technical-information/flow-principles/

Untuk membedakan aliran apakah turbulen atau laminer, terdapat suatu


angka tidak bersatuan yang disebut Angka Reynold (Reynolds Number).
Angka ini dihitung dengan persamaan sebagai berikut:

Re =
di mana:
Re = Angka Reynold (tanpa satuan)
V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
d = Diameter dalam pipa (ft atau m)
= Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel sifat-sifat cairan (ft2/s atau
m2/s)
Menurut hasil percobaan oleh Reynold, apabila angka Reynold kurang
daripada 2000, aliran biasanya merupakan aliran laminer. Apabila angka
Reynold lebih besar daripada 4000, aliran biasanya adalah turbulen. Sedang
antara 2000 dan 4000 aliran dapat laminer atau turbulen tergantung pada
faktor-faktor lain yang mempengaruhi.

1.1.3 Hukum Bernoulli


Hukum ini diterapkan pada zat cair yang mengalir dengan kecepatan
berbeda dalam suatu pipa. Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam
mekanika fluida yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan
pada kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari Persamaan
Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu titik di dalam
suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur
aliran yang sama
Syarat:
Steady
Densitasnya relatif konstan
Friksi diabaikan
Diacu pada titik yang terletak di 1 streamline
Secara umum terdapat dua bentuk persamaan Bernoulli, yang pertama
berlaku untuk aliran tak termampatkan (incompressible flow) dan yang lain
untuk fluida termampatkan (compressible flow)
a. Aliran tak Termampatkan
Aliran tak termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan tidak
berubahnya besaran kerapatan massa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contohnya: air, minyak, emulsi, dll.
Asal mula Bernoulli:
v2

P1

P2

v1
h2

h1

Gambar 1.5 Prinsip Bernoulli


Sumber : http://robbyc.staff.gunadarma.ac.id /Downloads/files/1005/
sensortranduser.doc

Energi Potensial + Energi Kinetik + Energi Tekanan = Konstan


mgh + mv2 + PV = konstan
dibagi dengan

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

Jika di bagi dengan

Dimana:
= kecepatan fluida
V = volume fluida
g

= percepatan gravitasi bumi

= ketinggian relative terhadap suatu referensi

P = tekanan fluida
= massa jenis fluida
= berat jenis fluida

b. Aliran Termampatkan
Aliran termampatkan adalah aliran fluida yang dicirikan dengan
berubahnya besaran kerapatan masa (densitas) dari fluida di sepanjang
aliran tersebut. Contohnya udara, gas alam, dll.
Persamaan Bernoulli untuk aliran termampatkan adalah:

Dimana:
= energy potensial gravitasi persatuan massa, jika gravitasi konstan
maka

w = entalpi per satuan massa

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

E = energi termodinamika persatuan massa, juga disebut sebagai energi


internal spesifik

Aplikasi Hukum Bernoulli


Dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan aplikasi
hukum Bernoulli yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan
prasarana yang menunjang kehidupan manusia masa kini. Berikut ini
beberapa contoh aplikasi hukum Bernoulli tersebut :
1. Hukum Bernoulli digunakan untuk menentukan gaya angkat
pada sayap dan badan pesawat terbang sehingga diperoleh ukuran
presisi yang sesuai.
2. Hukum Bernoulli dipakai pada penggunaan mesin karburator
yang berfungsi untuk mengalirkan bahan bakar dan mencampurnya
dengan aliran udara yang masuk. Salahsatu pemakaian karburator
adalah dalam kendaraan bermotor, seperti mobil.
3. Hukum Bernoulli berlaku pada aliran air melalui pipa dari tangki
penampung menuju bak-bak penampung. Biasanya digunakan di
rumah-rumah pemukiman.
4. Hukum Bernoulli juga digunakan pada mesin yang mempercepat laju
kapal layar

1.1.4 Head
Energi yang dapat didefinisikan sebagai energi per satuan berat, yang
disediakan untuk mengalirkan sejumlah zat cair untuk dikonversikan menjadi
bentuk lain.
Head atau tinggi tekanan merupakan energi per satuan berat fluida. Dinyatakan
dengan :

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

Dimana :
h = ketinggian relatif terhadap suatu referensi
v= kecepatan fluida
g= percepatan gravitasi bumi
p= tekanan fluida
= densitas fluida
m = massa fluida
=

Menurut Bernoulli ada 3 macam head fluida yaitu :


1. Head Tekanan
Head tekanan adalah perbedaan head tekanan yang bekerja pada
permukaan zat cair pada sisi tekan dengan head tekanan yang bekerja
pada permukaan zat cair pada sisi isap.
2. Head kinetik
Head kinetik adalah head yang diperlukan untuk menggerakkan suatu zat
dari keadaan diam sampai tempat dan kecepatan tertentu
3. Head potensial
Didasarkan pada ketinggian fluida di atas bidang banding (datum plane).
Jadi suatu kolom air setinggi Z mengandung sejumlah energi yang
disebabkan oleh posisinya atau disebut fluida mempunyai head sebesar Z
kolom air.
1.1.5 Losses
Kerugian energi atau istilah umumnya dalam mekanika fluida kerugian
head ( head losses ) tergantung pada :
Bentuk, ukuran dan kekasaran saluran.
Kecepatan fluida.
Kekentalan.
losses umumnya digolongkan sebagai :
1. Minor Losses
Minor losses disebabkan oleh alat-alat pelengkap lokal atau yang diberi
istilah tahanan hidrolis seperti misalnya, perubahan-bentuk saluran atau
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


perubahan-ukurannya. contoh dari beberapa alat-alat pelengkap-lokal
adalah
A). Gate.
B). Orifice.
C). Elbow.
D). Valve.

Gambar 1.6 Minor losse


Sumber http://merianggraini.blogspot.com/2011/02/minor-losses.html

Dengan :
h = kerugian aliran akibat valve, elbow (bend), orifice, dan perubahan
penampang
k = koefisien hambatan valve, elbow (bend), orifice, dan perubahan
penampang
V = kecepatan aliran
g = gravitasi
2. Major Losses
Adalah suatu kerugian yang dialami oleh aliran fluida dalam pipa
yang disebabkan oleh koefisien gesekan pipa yang besarnya tergantung
kekasaran pipa, diameter pipa dan bilangan Reynold. Secara matematik
dapat ditulis:

Dengan :
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

10

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


hf = kerugian yang disebabkan oleh gesekan aliran fluida dan pipa
f = koefisien gesekan
L = panjang pipa
D = diameter pipa
V = kecepatan aliran
g = gravitasi

Gambar 1.7 Moody Diagram


Sumber : http://www.hydrocarbonprocessing.com/Article/2595635/Newexplicit-friction-factor-equation-for-turbulent-flow-in-rough-pipes.html

Untuk mendapatkan harga f dapat digunakan grafik Moody (Moody


Diagram). Misalnya akan mencari koefisien gesekan dari suatu pipa, harga
bilangan Reynold dapat dicari terlebih dahulu dengan menggunakan :

Re = Angka Reynold (tanpa satuan)


V = Kecepatan rata-rata (ft/s atau m/s)
d = Diameter dalam pipa (ft atau m)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

11

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


= Viskositas kinematis, tersedia dalam tabel sifat-sifat cairan (ft2/s atau
m2/s)
Kemudian angka kekasaran () dibagi dengan diameter pipa didapat
suatu harga /d. Dari bilangan Reynold ditarik garis keatas sampai pada garis
/d. Kemudian ditarik ke kiri sejajar garis bilangan Reynold, maka akan
didapat harga f.
1.1.6 Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan di dalam fluida. Makin besar viskositas suatu fluida, maka
makin sulit suatu fluida mengalir dan makin sulit suatu benda bergerak di
dalam fluida tersebut. Viskositas zat cair dapat ditentukan secara kuantitatif
dengan besaran yang disebut koefisien viskositas. Satuan SI untuk koefisien
viskositas adalah Ns/m2 atau pascal sekon (Pa s). Alat yang digunakan untuk
mengukur viskositas yaitu viscometer.
Rumus viskositas adalah:

Dimana :
= tegangan geser
= viskositas dinamik
= perubahan sudut atau kecepatan sudut dari garis

Dimana :
v = viskositas kinematik m2/s
= viskositas dinamik Ns.m-2
= densitas atau massa jenis kgm

Macam-macam viskositas
1. Viskositas dinamik, yaitu rasio antara shear, stress, dan shear rate.
Viskositas dinamik disebut juga koefisien viskositas

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

12

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

Grafik 1.8 Viskositas Dinamik


Sumber Frank M White Mekanika Fluida 1991 hal 310

2. Viskositas kinematik, yaitu viskositas dinamik dibagi dengan densitasnya.


Viskositas ini dinyatakan dalam satuan stoke (St) pada cgs dan m/s pada SI.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

13

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

Grafik 1.9 Viskositas kinematik


Sumber Frank M White Mekanika Fluida 1991 hal 310
3. Viskositas relatif dan spesifik, pada pengukuran viskositas suatu emulsi atau
suspensi biasanya dilakukan dengan membandingkannya dengan larutan
murni.

Viskositas suatu bahan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu


1. Suhu
Viskositas berbanding terbalik dengan suhu. Jika suhu naik maka
viskositas akan turun, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena
adanya gerakan partikel-partikel cairan yang semakin cepat apabila suhu
ditingkatkan dan menurun kekentalannya.
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

14

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Tabel 1.1.2 Kerapatan dan kekentalan udara pada 1 atm

Sumber Frank M White, Mekanika Fluida 1991 hal 313

Tabel 1.1.3 Kerapatan dan kekentalan air pada 1 atm

Sumber Frank M White, Mekanika Fluida 1991 hal 312


2.
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. Suatu larutan
dengan konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula, karena
konsentrasi larutan menyatakan banyaknya partikel zat yang terlarut tiap
satuan volume. Semakin banyak partikel yang terlarut, gesekan antar partikel
semakin tinggi dan viskositasnya semakin tinggi pula.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

15

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


3. Tekanan
Viskositas berbanding lurus dengan tekanan, karena semakin besar
tekanannya, cairan akan semakin sulit mengalir akibat dari beban yang
dikenakannya.
1.1.7 Macam-Macam Katup
Katup atau valve, adalah sebuah alat untuk mengatur aliran suatu fluida
dengan menutup, membuka atau menghambat sebagian dari jalannya aliran.
Katup-katup secara garis besar dibagi menjadi 5 (lima) kelompok menurut
fungsinya, yaitu:
1) Katup pengarah ( direction way valve )
Katup pengarah adalah perlengkapan yang menggunakan lubanglubang saluran kecil yang akan dilewati oleh aliran udara bertekanan,
terutama untuk memulai (start) dan berhenti (stop) serta mengarahkan
aliran itu.

Gambar 1.10 : 3 way valve


Sumber : http://www.3wayvalve.org/images/3_way_valve.png

2) Katup pengontrol aliran ( flow control valve )


Katup pengontrol aliran adalah peralatan pneumatic yang berfungsi
sebagai pengatur dan pengendali aliran udara bertekanan (pengendali
angin) khususnya udara yang harus masuk kedalam silinder-silinder
pneumatik. Ada juga aliran angin tersebut harus di kontrol untuk peralatan
pengendali katup-katup pneumatik.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

16

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

Gambar 1.11 : flow control valve


Sumber : http://www.hycon.co.uk/uploads/images/7
4%20VFRU%2090%C2%B0%20BLU.jpg
3) Katup pengontrol dan pengatur tekanan (pressure control valve)
Katup pengontrol dan pengtur tekanan adalah bagian dari komponen
pneumatik yang mempengaruhi tekanan atau dikontrol oleh besarnya
tekanan.
Macam-macam katup ini ada 3 kategori, yaitu:
a) Katup pengatur tekanan (pressure regulating valve)
Katup ini berfungsi untuk menjaga tekanan supaya terjadi tekanan
yang tetap (konstan). Aplikasi dari katup ini misalnya tekanan yang
telah diatur (distel) pada manometer harus dipindahkan pada batas
konstan terhadap elemen kerja atau penggerak walaupun tekanan yang
disuplai berubah.

Gambar 1.12 : pressure regulating valve


Sumber : http://instrumentation.web.id/wpcontent/uploads/2010/04/Pressure-Regulator-Valves.jpg

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

17

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


b) Katup pembatas tekanan (pressure limiting valve)
Katup ini digunakan utamanya sebagai katup pengaman. Kerja
utamanya adalah mencegah tekanan udara yang berlebihan dari sistem
pneumatik yang ada. Jika tekanan maksimum sudah tercapai pada
bagian masuk dari katup, maka bagian keluar dari katup terbuka
sehingga udara bertekana akan keluar ke atmosfer.

Gambar 1.14: pressure limiting valve


Sumber:http://www.nefa.com.au/media/32535/pressure%20limiting%20v
alve%20sectioned.gif
c) Katup rentetan atau katup rangkai (sequence valve)
Prinsip kerja katup ini hampir sama dengan katup pembatas.

Gambar 1.15: sequence valve


Sumber: www.hydraulicspneumatics.com/Content/Site200/
Articles/10_01_2008/82586anatomyjpg_00000054717.jpg

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

18

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


4) Katup penutup (shut-off valve)
Katup ini berfungsi sebagai pemberi atau pencegah aliran udara yang
tak terbatas. Artinya, jika aliran udara harus dihentikan, maka katup akan
bertindak. Tetapi jika di butuhkan aliran kecil, maka katup akan membuka
sedikit saja. Pemakain sederhana adalah pada keran air.

Gambar 1.16 : shut off valve


Sumber : http://tflowplumbing.com/wp-content/uploads/2011/11/shut-offvalves.jpg
5) Katup-katup kombinasi/gabungan (combination valve)
Katup kombinasi merupakan katup pneumatik yang tersusun
sedemikian rupa hingga kerjanya menjadi sangat spesifik. Keberadaan
katup-katup ini memang dirancang untuk maksud-maksud tertentu yang
tentunya disesuaikan dengan kebutuhan operasi di segi otomatisasi.

Gambar 1.17 : combination valve


Sumber : http://image.made-inchina.com/2f1j00UscTfYtEFaqN/Combination-Valve.jpg

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

19

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


1.1.8 Jenis-jenis Flowmeter
Flowmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur debit fluida, ada 4
jenis Flow meter yaitu
1. Rotameter
Alat yan digunakan untuk mengukur tingkat aliran fluida dalam tabung
tertutup. Tersusun dari tabung dengan pelampung didalamnya yang kemudian
didorong oleh aliran lalu ditarik ke bawah oleh gravitasi.
2. Venturi
Alat yang digunakan untuk mengetahui beda tekanan. Efek venture terjadi
ketika fluida tersebut bergerak melalui pipa yang menyempit.
3. Orifice
Alat untuk mengukur besar arus aliran. Terdapat 3 jenis orifice, yaitu :
a. Concentric orifice
Digunakan untuk semua jenis fluida yang tidak mengandung partikel padat.
b. Eccentric orifice
Digunakan untuk fluida yang mengandung partikel padat.
c. Segmental orifice
Digunakan untuk fluida khusus

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

20

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


1.2 Tujuan Pengujian
1. Mengetahui pengaruh faktor gesekan aliran dalam berbagai pipa pada bilangan
reynold tertentu
2. Mengetahui pengaruh koefisien head dalam belokan 900, reducer used pipe,
sudden enlargement&contarction pipe, glove valve, gate valve dan cock pada
bilangan reynold tertentu
3. Mengetahui koefisien aliran untuk orifice, nozzle dan pipa venturi
1.3 Spesifikasi Alat

Gambar 1.18 Fluid Friction Apparatus


Sumber : Laboratorium FDM FT UB

MODEL : FLEA-2000AL

Pompa air
Laju aliran x head

Motor Penggerak
Daya

: 0,75 kW

Tangki penyimpanan air


Kapasitas

: 73 liter/menit x 15 m

: 50 100 liter

Pengaturan kerugian gesek


Jaringan pipa, nominal (in)

: B, B, 1 B, 1 1/4 B,

Perubahan penampang

: Pembesaran dan pengecilan


langsung, pembesaran dan
pengecilan secara berangsurangsur.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

21

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Peralatan pipa

: Katup pintu air (gerbang), katup


bola, dan kran.

Belokan

: 900 radius kecil dengan


penghubung ulir (sekrup) dan
radius besar yang disambung
dengan las.

Peralatan
Flow meter

: Orifice meter, nozzle,


venturimeter, rota meter.

Manometer pipa U (air raksa)

: 550 mm (air raksa tidak


disuplai)

Manometer pipa U terbalik (air)

: 550 mm

Penunjuk tekanan

: 32 point

Kebutuhan Pendukung
1. Listrik 3 fase 220/380 v, 50/60 Hz
2. Suplai air dingin pada tekanan utama (mains )dan kering.
Dimensi dan Berat
Panjang

: 3200 mm

Lebar

: 700 mm

Tinggi

: 1700 mm

Volume

: 8 m3

Berat

: 800 kg

1.4 Cara pengambilan data


a. Eksperimen untuk mengukur kerugian gesek pada pipa
1) Tujuan
Untuk mengetauhi kebiasaan atau prilaku (behavior) fluida incompressible
pada jaringan saluran (piping), khususnya kerugian gesekan fluida.
2) Pelaksanaan percobaan
Persiapan
A. Pengoprasian pompa dan katup
Yakinkan bahwa semua katup ventilasi udara dan katup pembuangan
dalam keadaan tertutup.
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

22

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Buka semua katup pengatur aliran, katup bola, katup gerbang (gate
valve) dank ran (cock) untuk mengalirkan air.
Putar switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja
mensirkulasi air.
B. Pengaturan laju aliran
Laju aliran pada jaringan pipa diatur oleh katup control aliran (VF-1, VF2)
Pengukuran
A. Tekanan diferensial dan laju aliran air dalam pipa
Tekanan diferensial ( h 1 , h 3 , h1, h1 1 ) yang berhubungan dengan
2
4
4
kerugian gesek fluida pada laju aliran (Q) diukur dengan manometer air
pipa U terbalik. Laju aliran aktual (Q) diukur dengan Rotameter.
B. Pengesetan laju aliran
Berbagai tekanan dan laju aliran yang dihasilkan untuk mengukur
kerugian gesekan diatur.
Untuk memastikan angka pilihan laju aliran (pada rotameter) disarankan
setelah lebih dari lima menit.
C. Menghilangkan udara dalam pipa
Katup ventilasi udara dibuka untuk menghembus keluar udara dari
jaringan pipa. Gunakan VA-1, VA-2, dan ventilasi udara pada
manometer.
b. Eksperimen untuk mengukur kerugian head pada peralatan pipa
1) Tujuan
Untuk

mengetahui

kebiasaan

atau

perilaku

(behavior)

fluida

incompressible pada jaringan pipa, khususnya kerugian head fluida pada


peralatan pipa. Tekanan diferensial, yang berhubungan dengan laju aliran
pada peralatan pipa, seperti glove valve, gate valve, cock, perubahan
penampang pipa (reducer used pipe, sudden enlargement & contraction pipe)
dan perubahan aliran (smooth 900 bend, radius besar dan kecil), diukur dan
dihitunguntuk mendapatkan koefisien kerugian head yang berhubungan
dengan kerugian gesekan pada bilangan reynold.
2) Pelaksanaan pengujian
Persiapan
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

23

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


A. Pengoperasian pompa dan katup
Yakinkan bahwa semua katup ventilasi udara dan katup pembuangan
dalam keadaan tertutup.Buka semua katup pengatur aliran, katup bola,
katup gerbang (gate valve) dank ran (cock) untuk mengalirkan air.
B. Pemilihan laju bukaan glove valve, gate valve, dan cock
Berbagai laju bukaan glove valve, gate valve, dan cock diatur pada
persentase yang sama yaitu bukaan penuh untuk setiap eksperimen.
C. Pengaturan laju aliran
Laju aliran pada jaringan pipa diatur oleh katup control aliran (VF-1, VF2)
Pengukuran
A. Tekanan diferensial dan laju aliran air dalam pipa
Tekanan diferensial ( h 1 , h 3 , h1, h1 1 ) yang berhubungan dengan
2
4
4
kerugian gesek fluida pada laju aliran (Q) diukur dengan manometer air
pipa U terbalik. Laju aliran aktual (Q) diukur dengan Rotameter.
B. Pengesetan laju aliran
Berbagai tekanan dan laju aliran yang dihasilkan untuk mengukur
kerugian gesekan diatur.
Untuk memastikan angka pilihan laju aliran (pada rotameter) disarankan
setelah lebih dari lima menit.
C. Menghilangkan udara dalam pipa
Katup ventilasi udara dibuka untuk menghembus keluar udara dari
jaringan pipa. Gunakan VA-1, VA-2, dan ventilasi udara pada
manometer.
c. Eksperimen untuk pengukuran dengan orifice, nozzle, dan tabung venturi
1) Tujuan
Untuk

mengetahui

kebiasaan

atau

perilaku

(behavior)

fluida

incompressible pada jaringan pipa khususnya pengukuran laju aliran dan


teorinya. Tekanan differensial (ho, hn, hv) yang berhubungan dengan laju
aliran pada Orifice, Nozzle, dan pipa Venturi, diukur dan digunakan untuk
menghitung koefisien (Co, Cn, Cv) untuk menentukan hubungan laju aliran
pada pipa dengan bilangan reynold.
2) Pelaksanaan percobaan
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

24

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Persiapan
A. Pengoprasian pompa dan katup
Yakinkan bahwa semua katup ventilasi udara dan katup pembuangan
dalam keadaan tertutup.Buka semua katup pengatur aliran, katup bola,
katup gerbang (gate valve) dank ran (cock) untuk mengalirkan air.
Putar switch motor penggerak pada posisi ON agar pompa dapat bekerja
mensirkulasi air.
B. Pengaturan laju aliran
Laju aliran pada jaringan pipa diatur oleh katup control aliran (VF-1, VF2).
Pengukuran
A

Tekanan diferensial dan laju aliran dalam pipa


Tekanan diferensial (ho, hn, hv) yang berhubungan dengan kerugian
head untuk laju aliran air (Qo, Qn, Qv) pada Orifice, Nozzle, dan pipa
Venturi diukur dengan manometer air pipa U. Laju aliran aktual (Q)
diukur dengan Rotameter.

B. Pengesetan laju aliran


Berbagai takanan dan laju aliran yang dihasilkan untuk mengukur
kerugian head pada Orifice, Nozzle, dan pipa Venturi diatur.
Untuk memastikan angka pilihan laju aliran (pada rotameter) disarankan
setelah lebih dari lima menit.
C

Menghilangkan udara dalam pipa


Katup ventilasi udara dibuka untuk menghembus keluar udara dari
jaringan pipa. Gunakan VA-1, VA-2, dan ventilasi udara pada
manometer.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

25

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


1.5 Hasil Pengujian
1.5.1 Data Hasil Pengujian

No.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0,3
0,5
0,7
0,9
1,1
1,3
1,5
1,7
1,9
2,1

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0,3
0,5
0,7
0,9
1,1
1,3
1,5
1,7
1,9
2,1

No.

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

0,3
0,5
0,7
0,9
1,1
1,3
1,5
1,7
1,9
2,1

H kiri 1
279
279
278
277
276
275
274
273
272
271

Katup 19-20
H kanan 1
272
278
278
279
280
281
282
291
302
304

H1
7
1
0
2
4
6
8
18
30
33

H kiri 2
292
292
291
287
289
290
293
291
298
300

Katup 15-16
H kanan 2
281
282
283
286
286
284
282
279
276
274

H2
11
10
8
1
3
6
11
12
22
26

H kiri 3
289
287
282
277
274
270
266
259
252
244

Katup 17-18
H kanan 3
285
288
292
297
300
304
308
314
322
329

H3
4
1
10
20
26
34
42
55
70
85

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

26

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


1.5.2 Contoh Perhitungan
Contoh perhitungan:
1. Kerugian gesek pipa pada katup 19-20

Laju aliran (Q1)


Q1= Q_
3600
= 0.3__= 8.33x10-5 m3/dt
3600

Kecepatan air dalam pipa -V


V= Q1__
/4(d2)
V= 8.33x10-5___ =0.08329 m/s
3.14/4(0.0357)2

Koefisien gesek untuk air dalam pipa()


= 2.g.h.d
v2.l
= 2x9.8x(7x0.0136)x0.0357
(0.08329)2x2
= 4.79895

Bilangan reynold untuk aliran dalam pipa (Red)


30-27 = 0.00796x10-4 x__________
30-25
3_
5
X

0.00796x10-4 0.00884x10-4
= 0.00796x10-4 x
-8.8x10-8
= 2.64x10-7 + 3.98x10-6
5

= 0.8488x10-6
Red= d.v = 0.0357x(0.08329) = 3503,285

0.8488x10-6

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

27

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


2. Kerugian head pipa pada katup 27-28

Laju aliran (Q1)


Q1= Q_
3600
= 0.3__=8.33x10-5 m3/dt
3600

Kecepatan air dalam pipa


V= Q1__
/4(d2)
V= 8.33x10-5___ =0.08329 m/s
3.14/4(0.0357)2

Kerugian head untuk air dalam pipa()


1-2= h 27-28
(v1/4)2x2g
= 0x13.6x10-3__

=0

(0.08329)2x 2 x 9.8

Bilangan reynold untuk aliran dalam pipa (Red)


Red= d(1/4).v(1/4) = 0.0357x(0.08329) = 3503,285
0.8488x10-6

3. Koefisien aliran pada tabung venturi, katup 17-18

Laju aliran (Q1)


Q1= Q_
3600
= 0.3__=8.33x10-5 m3/dt
3600

Laju aliran teoritis pada venturi(Qv)


Qv= /4(dv2) (2.g.h)
= 3.14/4(0.0114)2(2 x 9.8 x 4 x 0.0136)
= 0,0001053 m3/dt

Koefisien aliran pada pipa orifice(Co)


Co= Q1 = 8.33x10-5 = 0,7910
Qo 0,0001053

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

28

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

Kecepatan air dalam pipa


V= Q1__
/4(d2)
V= 8.33x10-5___ = 0.0833 m/s
3.14/4(0.0357)2

Bilangan reynold untuk aliran dalam pipa (Red)


Red= d(1/4).v(1/4) = 0.0357(0.0833) = 3503.285

0.8488x10-6

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

29

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


1.5.3 Grafik dan Pembahasan
1. Hubungan antara bilangan reynold dengan kerugian gesek pada pipa
ket: X=Red , Y=
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

X
3503,285
5838,809
8174,332
10509,86
12845,38
15180,9
17516,43
19851,95
22187,47
24523
140131,4

Y
4,7989499
0,2468031
0,0000000
0,1523476
0,2039695
0,2190560
0,2193806
0,3842955
0,5127489
0,4617065
7,1992578

X2
12273008
34091689
66819711
110457073
165003775
230459819
306825202
394099926
492283991
601377396
2,414E+09

XY
16812,09
1441,036
0
1601,151
2620,066
3325,468
3842,764
7629,016
11376,6
11322,43
59970,62

X3
4,3E+10
1,991E+11
5,462E+11
1,161E+12
2,12E+12
3,499E+12
5,374E+12
7,824E+12
1,092E+13
1,475E+13
4,644E+13

X4
1,51E+14
1,16E+15
4,46E+15
1,22E+16
2,72E+16
5,31E+16
9,41E+16
1,55E+17
2,42E+17
3,62E+17
9,52E+17

X2Y
58897551
8413935,8
0
16827872
33655743
50483615
67311486
151450844
252418074
277659882
917119003

(Y-y)2
23,02992
0,0609118
0
0,0232098
0,0416036
0,0479855
0,0481278
0,1476831
0,2629114
0,2131729
23,875526

(Y-a-bX)2
23,02992
0,0609118
0
0,0232098
0,0416036
0,0479855
0,0481278
0,1476831
0,2629114
0,2131729
23,875526

(Y-i-jX-kX2)2
23,02991991
0,060911788
0
0,023209796
0,041603571
0,047985548
0,048127833
0,147683063
0,262911433
0,213172936
23,87552587

Y 7,199257752

0,719926
n
10

a) Regresi Linear (Y = a + bX)

Y X 2 X XY 7,1992413691591 140131,4159970,6
a

1,994
2
102413691591 2413691591
nX 2 X

nXY X Y 10 59970 ,623 140131 ,4159970 ,623

9,0917
2
nX 2 X
10 2413691591 2413691591

Y = 1,99396 9,0917 x 10-5 X

Y y Y a bX
2

r2

Y y

18,6926 14,9729 0,19899


18,6926

b) Regresi Polinomial (Y = I + jX + kX2)


Y = ni + jX + kX2

10 i + 140131,41j - 2413691591k

XY = iX + jX2 + kX3

140131,41i + 2413691591j +

(i)

4,64355x1013k (ii)
X2Y = iX2 + j X3 + kX4

2413691591i + 4,64355x1013j

+9,51771x1017k (iii)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

30

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Dari persamaan i,ii dan iii diperoleh harga :
i = 5,14 ; j = -0,000673 ; k = 2.07575 x 10-8
Y = 5,14 - 0.000673 X + 2.07575 x 10-8 X2
r

Y y Y i jX kX 2
2

Y y

18,926 8,20392 0,56111


2

18,926

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

31

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Analisa Grafik :

Koefisien Kerugian gesek

Hubungan Antara Bilangan Reynold dengan Koefisien


Kerugian Gesek
6.0000000
4.0000000
y = 2E-08x2 - 0.0007x + 5.136
R = 0.5611

2.0000000
0.0000000
0
-2.0000000

10000

20000

30000

Hubungan antara
bilangan reynold dengan
kerugian gesek
Poly. (Hubungan antara
bilangan reynold dengan
kerugian gesek)

Bilangan Reynold

Bilangan reynold adalah bilangan yang menentukan jenis aliran fluida,


dimana jenis aliran tersebut adalah turbulen, laminer dan transisi. Aliran
turbulen memiliki bilangan renold diatas 4000, aliran laminer dibawah
2000, dan transisi bilangan reynoldnya 2000-4000

Gambar 1.19 Aliran Laminar dan turbulen


Sumber http://domigo09.wordpress.com/2011/03/05/aliran-laminer-aliranturbulen/
Kerugian gesek adalah kerugian yang terjadi akibat gesekan antara
fluida dengan dinding pipa lurus. Berdasarkan grafik hubungan bilangan
reynold dengan kerugian gesek pada katup 19-20 terlihat bahwa semakin
tinggi bilangan reynold maka kerugian geseknya semakin menurun, hal ini
terjadi, ketika semakin tinggi bilangan reynold maka aliran yang terjadi
cenderung semakin turbulen. Aliran fluida yang turbulen mengakibatkan
gaya gesek antara fluida dengan dinding pipa semakin kecil karena garisgaris arah aliran fluida saling berpotongan dan menyebabkan adanya rongga
antara dinding pipa dengan fluida. Inilah yang menyebabkan kerugian
geseknya semakin menurun ketika aliran fluida semakin turbulen. Bila
ditinjau berdasarkan rumus bilangan reynold dengan kerugian gesek
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

32

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

=
Semakin besar bilangan reynold maka kecepatan aliran fluida juga
besar karena bilangan reynold sebanding dengan kecepatan. Bila kecepatan
aliran fluida semakin besar, maka koefisien geseknya semakin kecil karena
kecepatan aliran berbanding terbalik dengan kerugian gesek. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi bilangan reynold maka kerugian
geseknya semakin kecil.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

33

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


2. Hubungan antara bilangan reynold dengan kerugian head pada peralatan pipa
ket: X=Red , Y=
No

XY

X2

X3

X4

X2Y

(Y-y)2

(Y-abX)2

(Y-i-jXkX2)2

3503,285

0,0000000

12273008

4,3E+10

1,506E+14

5838,809

0,4320572

2522,699

34091689

1,99E+11

1,162E+15

14729560

0,186673

0,186673

0,18667343

8174,332

0,5878329

4805,142

66819711

5,46E+11

4,465E+15

39278827

0,345548

0,345548

0,34554756

10509,86

0,5334040

5605,999

1,1E+08

1,16E+12

1,22E+16

58918240

0,28452

0,28452

0,28451978

12845,38

0,5653641

7262,317

1,65E+08

2,12E+12

2,723E+16

93287213

0,319637

0,319637

0,31963658

15180,9

0,5326149

8085,575

2,3E+08

3,5E+12

5,311E+16

1,23E+08

0,283679

0,283679

0,28367863

17516,43

0,5440720

9530,198

3,07E+08

5,37E+12

9,414E+16

1,67E+08

0,296014

0,296014

0,29601438

19851,95

0,5606279

11129,56

3,94E+08

7,82E+12

1,553E+17

2,21E+08

0,314304

0,314304

0,3143036

22187,47

0,5784699

12834,79

4,92E+08

1,09E+13

2,423E+17

2,85E+08

0,334627

0,334627

0,33462748

10

24523

0,5633399

13814,78

6,01E+08

1,47E+13

3,617E+17

3,39E+08

0,317352

0,317352

0,31735184

total

140131,4

4,897783

75591,06

2,41E+09

4,64E+13

9,518E+17

1,34E+09

2,682353

2,682353

2,68235329

Y 4,8978

0,48978
n
10

c) Regresi Linear (Y = a + bX)

Y X 2 X XY 4,8982413691591 140131,4175591,056
a

0,273
2
102413691591 2413691591
nX 2 X

nXY X Y 10 75591 ,0557 140131 ,414,8978

1,5461 x10 5
2
2
nX X
10 2413691591 2413691591

Y = 0,273117 + 1,5461 x 10-5 X

Y y Y a bX
2

r2

Y y

0,283526 0,17595 0,37942


0,283526

d) Regresi Polinomial (Y = I + jX + kX2)


Y = ni + jX + kX2

10 i + 140131,41j - 2413691591k

XY = iX + jX2 + kX3

140131,41i + 2413691591j +

(i)

4,64355x1013k (ii)
X2Y = iX2 + j X3 + kX4

2413691591i + 4,64355x1013j

+9,51771x1017k (iii)
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

34

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS

Dari persamaan i, ii dan iii diperoleh harga :


i = -8,1296 x 10-2 ; j = 8,10824 x 10-5 ; k = -2.34141 x 10-9
Y = -8,1296 x 10-2 + 8,10824 x 10-5 X - 2.34141 x 10-8 X2
r

Y y Y i jX kX 2
2

Y y

0,283526 0,08982567 0,56111


2

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

0,283526

35

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Analisa Grafik :

koefisien Kerugian Head

Hubungan Antara Bilangan Reynold Dengan Koefisien


Kerugian Head Pada Peralatan Pipa
y = -2E-09x2 + 8E-05x - 0.0813
hubungan antara bilangan
R = 0.6832
reynold dengan kerugian
head pada peralatan pipa

0.8000000
0.6000000
0.4000000
0.2000000
0.0000000
0

10000

20000

30000

Bilangan Reynold

Poly. (hubungan antara


bilangan reynold dengan
kerugian head pada
peralatan pipa)

Bilangan Reynold adalah bilangan yang menentukan jenis aliran


fluida dimana jenis aliran tersebut adalah turbulen, laminer dan transisi.
Untuk aliran turbulen memiliki bilangan reynold diatas 4000, aliran laminer
dibawah 2000, dan transisi bilangan reynoldnya 2000-4000. Koefisien
kerugian head merupakan nilai yang berpengaruh terhadap besar kecilnya
kerugian tekanan akibat adanya perbedaan kecepatan atau luas penampang.
Dari grafik diketahui bahwa semakin besar bilangan reynold maka koefisien
kerugian head cenderung meningkat dikarenakan fluida yang mengalir
melalui pipa mengalami pembelokan dikatup 27-28. Ketika bilangan
reynoldnya melebihi 4000 maka aliran dalam pipa turbulen. Didalam aliran
turbulen aliran akan membentuk swirl (pusaran). Ketika melewati belokan
akan ada bagian dari rongga elbow yang bertekanan rendah dan
bertekanan tinggi dikarenakan swirl. Fluida akan mengalir dari tekanan
tinggi ke bagian elbow yang bertekanan rendah. Hal inilah yang
menyebabkan kerugian headnya meningkat.

Gambar 1.20 Aliran fluida pada pipa siku (elbow)


Sumber : http://www.johnhearfield.com/Water/Water_in_pipes.htm
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

36

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Bila ditinjau melalui rumus bilangan reynold dan koefisien kerugian head

1-2=
Semakin besar bilangan reynold maka kecepatan aliran fluida akan
meningkat dan jika kecepatan aliran fluida meningkat maka perbedaan head
tekanan semakin besar sehingga kerugian headnya juga semakin besar

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

37

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


3. Hubungan antara bilangan reynold dengan koefisien aliran pada orifice
ket: X=Red , Y=Co
No

XY

X2

X3

X4

X2Y

(Y-y)2

(Y-abX)2

(Y-i-jXkX2)2

3503,285

0,7910645

2771,325

12273008

4,3E+10

1,506E+14

9708741

0,238916

0,413634

0,483402

5838,809

2,6368817

15396,25

34091689

1,99E+11

1,162E+15

89895753

1,841521

1,530105

1,48742004

8174,332

1,1673973

9542,694

66819711

5,46E+11

4,465E+15

78005151

0,012647

0,039287

0,0359185

10509,86

1,0613244

11154,37

1,1E+08

1,16E+12

1,22E+16

1,17E+08

0,047756

0,07289

0,05949608

12845,38

1,1376971

14614,15

1,65E+08

2,12E+12

2,723E+16

1,88E+08

0,020209

0,025379

0,01551443

15180,9

1,1757759

17849,34

2,3E+08

3,5E+12

5,311E+16

2,71E+08

0,010833

0,007557

0,00272249

17516,43

1,2206391

21381,23

3,07E+08

5,37E+12

9,414E+16

3,75E+08

0,003507

6,03E-05

0,00033483

19851,95

1,2088940

23998,9

3,94E+08

7,82E+12

1,553E+17

4,76E+08

0,005036

0,000219

0,00055123

22187,47

1,1976371

26572,54

4,92E+08

1,09E+13

2,423E+17

5,9E+08

0,00676

0,001431

0,00041854

10

24523

1,2012419

29458,05

6,01E+08

1,47E+13

3,617E+17

7,22E+08

0,00618

0,005736

0,00055754

140131,4

12,79855

172738,9

2,41E+09

4,64E+13

9,518E+17

2,92E+09

2,193363

2,096299

2,08633568

Y 12,79855

1,279855
n
10

e) Regresi Linear (Y = a + bX)


a

Y X 2 X XY 12,82413691591 140131,41172738,86 1,48566


2
102413691591 2413691591
nX 2 X

nXY X Y 10 172738 ,8569 140131 ,4112 ,79855

1,46865 x10 5
2
2
nX X
10 2413691591 2413691591

Y = 1,48566 1,46865 x 10-5 X

Y y Y a bX
2

r2

Y y

2,1933 2,0963 0,04425


2,1933

f) Regresi Polinomial (Y = I + jX + kX2)


Y = ni + jX + kX2

10 i + 140131,41j - 2413691591k

XY = iX + jX2 + kX3

140131,41i + 2413691591j +

(i)

4,64355x1013k (ii)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

38

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


X2Y = iX2 + j X3 + kX4

2413691591i + 4,64355x1013j

+9,51771x1017k (iii)

Dari persamaan i, ii dan iii diperoleh harga :


i = 1,6062 ; j = -3,7006 x 10-5 ; k = 7,96372 x 10-10
Y = 1,6062 - 3,7006 x 10-5 X + 7,96372 x 10-10 X2
r

Y y Y i jX kX 2
2

Y y

2,1933 2,08633 0,0488


2

2,1933

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

39

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


Analisa Grafik :

Hubungan Antara Bilangan Reynold dengan Koefisien


Aliran Pada Orifice

Koefisien aliran

3.0000000
2.5000000

hubungan antara bilangan


reynold dengan koefisien
aliran pada orifice

2.0000000
1.5000000
1.0000000

y = -1E-05x + 1.4857
R = 0.0443

0.5000000
0.0000000
0

10000

20000

30000

Poly. (hubungan antara


bilangan reynold dengan
koefisien aliran pada
orifice)

Bilangan Reynold

Bilangan reynold adalah bilangan yang menentukan jenis aliran fluida


dimana jenis-jenis aliran diantaranya turbulen laminaer dan transisi. Koefisien
aliran pada orifice adalah perbandingan antara laju aliran (debit fluida)
dengan laju aliran pada orifice. Berdasarkan grafik didapat bahwa semakin
besar bilangan reynold, koefisien aliran pada orifice semakin rendah, dan
semakin tinggi bilangan reynold maka alirannya semakin turbulen . ketika
debit fluida ditambahkan maka kecepatan aliran pada fluida meningkat pada
pipa dan juga orifice. Meningkatnya kecepatan aliran fluida menyebabkan
alirannya semakin turbulen. Bila alirannya turbulen, bidang kontak fluida
yang menyentuh dinding pipa akan kecil, maka gesekan yang menyebabkan
gesekan aliran pada orifice menurun. Bila ditinjau dengan rumus, bilangan
reynold dan koefisien aliran pada orifice

Cv=
Semakin besar bilangan reynold, maka kecepatan aliran fluida
meningkat maka Q1 meningkat. Dan semakin meningkat Q1 maka Koefisien
aliran fluida juga meningkat.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

40

FLUID CIRCUIT FRICTION EXPERIMENTAL APPARTUS


1.6 Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan :
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik beberapa
kesimpulan bahwa semakin tinggi bilangan reynold maka kerugian geseknya
semakin kecil. Semakin besar bilangan reynold maka kecepatan aliran fluida akan
meningkat dan jika kecepatan aliran fluida meningkat maka perbedaan head
tekanan semakin besar sehingga kerugian headnya juga semakin besar. Semakin
besar bilangan reynold, maka kecepatan aliran fluida meningkat maka Q1
meningkat, maka Koefisien aliran fluida juga meningkat.
Saran :
1. Dalam pengamatan sebaiknya dilakukan dengan lebih teliti agar pengukuran
dapat akurat
2. Diperhatikan dalam pengaturan katup yang tepat agar tidak terjadi kesalahan
pembukaan katup
3. Dibutuhkan kerjasam tim yang bagus dalam pengaturan debit, pengukuran dan
pembacaan tekanan pada manometer

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2013

41

Anda mungkin juga menyukai