Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

KONTRASEPSI IMPLANT DAN


KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA)

Disusun oleh :
Armansyah NPM. 2201120800
Imas Masuroh NPM. 220112080091

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XVII


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
BANDUNG
2009

KONTRASEPSI IMPLANT
Kontrasepsi susuk atau implan berisi levonorgistral, terdiri dari 6 kapsul yang
diinsersikan dibawah kulit atau sub kutan kurang lebih 6 10 cm dari lipat siku.
1. Kontrasepsi Implant

Efektif 5 tahun untuk norplan, 3 tahun untuk jadena, indoplant atau


implanon.

Nyaman

Dapat di pakai oleh semua ibu dalam usia reproduksi

Pemasangan dan pencabutan perlu pelatihan.

Kesuburan segera kembali setelah implant di cabut.

Efek samping utama berupa pendarahan tidak teratur, perdarahan


bercak dan amenorea.

Aman dipakai pada masa laktasi

2. Jenis

Norplant.Terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan


panjang 3,4 cm, dengan diameter 2,4 mm,yang diisi dengan 36 mg
levonorgestrel

Lama kerjanya 5 tahun.

Implannon.Terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira


40 mm, diameter 2 mm yang diisi dengan 68 mg 3-keto-desogestrel
dan lama kerjanya 3 tahun.

Jadena dan indoplant terdiri dari 2 batang yang di isi dengan 75 mg


levonogestrel dengan lama kerja 3 tahun.

3. Cara Kerja

Lendir serviks menjadi kental.

Mengganggu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi


implantasi

Mengurangi tranfortasi sperma.

Menekan Ovulasi

4. Efektifitas
Sangat efektif (0,2 1 kehamilan/100 perempuan).

5. Keuntungan kontrasepsi
-

Daya guna tinggi

Perlindungan jangka panjang (sampai 5 tahun)

Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan

Tidak memerlukan pemeriksaan dalam

Bebas dari pengaruh estrogen

Tidak mengganggu kegiatan senggama

Tidak mengganggu ASI

Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan

Dapat di cabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

6. Keuntungan non kontrasepsi


-

Mengurangi nyeri haid

Mengurangi jumlah darah Haid

Mengurangi/memperbaiki anemia

Melindungi terjadinya kanker endometrium

Menurunkan angka kejadian kelaian jinak payu dara

Melindungi diri dari beberapa penyebab penyakit radang panggul

Menurunkan angka kejadian endometriosis

7. Keterbatasan
Pada kebanyakan klien dapat menyebabkan perubahan pola haid berupa
perdarahan bercak (spotting), hipermnorea, atau meningkayna jumlah darah
haid, serta amenorea.
8. Indikasi
-

Usia reproduksi

Telah memiliki anak atau yang belum

Menghendaki

kontrasepsi

yang

memiliki

efektifitas

menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang.


-

Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

Pasca persalinan dan tidak menyusui

Pasca keguguran

Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi

tinggi

dan

Riwayat kehamil ektopi

Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau


anemia bulan sabit (Sickle Cell)

Tidak boleh menggunakan kontrazsepsi hormonal yang mengandung


estrogen

Sering lupa menggunakan pil

9. Kontra indikasi
-

Hamil atau diduga hamil

Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya

Benjolan/kanker payu dara atau riwayat kanker payu dara

Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi

Miom uterus dan kanker payu dara

Gangguan toleransi glukosa

10. Petunjuk bagi klien


-

Daerah insersi harus tetap dibiarkan kering dan bersih selama 48 jam
pertama. Hal ini bertujuan untuk mencegah infeksi pada luka insisi

Perlu

dijelaskan

bahwa

mungkin

terjadi

sedikit

rasa

perih,

pembengkakan, atau lebam pada daerah insisi. Hal ini tidak perlu
dikhawatirkan
-

Pekerjaan rutin harian tetap dikerjakan, namun hindari benturan,gesekan,


atau penekanan pada daerah insersi

Balutan penekan jangan dibuka selama 48 jam, sedangkan plester


dipertahankan hingga luka sembuh (biasanya 5 hari)

Setelah luka sembuh, daerah tersebut dapat disentuh dan dicuci dengan
tekanan yang wajar

Bila ditemukan adanya tanda tanda infeksi seperti demam, peradangan,


atau bila rasa sakit menetap segera kembali ke klinik

Efek kontrasepsi timbul beberapa jam setelah insersi dan berlangsung


hingga 5 tahun bagi norplant dan 3 tahun bagi susuk imolanon, dan akan
berakhir sesaat setelah pengangkatan

Sering ditemukan gangguan pola haid, terutama pada 6 12 bulan


pertama. Beberapa perempuan mungkin akan mengalami berhentinya
haid sama sekali

Obat obat tuberculosis ataupun obat epilepsy dapat menurunkan


efektivitas implant.

Efek samping yang berhubungan dengan implant dapat berupa sakit


kepala, penambahan berat badan, dan nyeri payu dara. Efek efek
samping ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.

Norplan dicabut setelah 5 tahun pemakaian, susuk implanon dicabut


setelah 3 tahun, dan bila dikehendaki dapat dicabut lebih awal.

Bila norplan dicabut sebelum 5 tahun dan susuk implanon sebelum 3


tahun, kemungkinan hamil sangat besar dan meningkatkan resiko
kehamilan ektopik.

Berikan kepada klien kartu yang ditulis nama, tanggal insersi, tempat
insersi dan nama klinik.

Implant tidak melindungi klien dari IMS, termasuk AIDS. Biula


passangannya memiliki risiko, perlu menggunakan kondom untuk
melakukan hubungan seksual.

Kembali ke klinik kesehatan apabila ditemukan


1) Amenorhea yang disertai nyeri perut bagian bawah
2) Perdarahan yang banyak dari kemaluan
3) Rasa nyeri pada lengan
4) Luka bekas insisi mengeluarkan darah atau nanah
5) Ekspulsi dari batang implant
6) Sakit kepala hebat atau penglihatan menjadi kabur nmj
7) Nyeri dada hebat
8) Dugaan adanya kehamilan

KELUARGA BERENCANA ALAMIAH (KBA)


Keluarga berencana alamiah adalah pasangan secara sukarela menghindari senggama
pada masa subur ibu atau senggama pada masa subur untuk mencapai kehamilan.
1. Syarat KBA

Ibu harus belajar mengetahui kapan masa suburnya berlangsung

Efektif bila dipakai dengan tertib

Tidak ada efek samping

2. Cara Kerja
Metode lendir serviks atau lebih dikenal dengan metode ovulasi billing
(MOB) atau metode dua hari mukosa serviksdan metode simptomtermal
adalah yang paling efektif. Cara yang kurang efektif misalnya cara kalender
atau pantang berkala dan metode suhu basal.
3. Mekanisme Kerja

Untuk kontrasepsi, senggama dihindari pada masa subur yaitu pada siklus
mentruasi yaitu dimana kemungkinan terjadi konsepsi atau kehamilan

Untuk konsepsi/mencapai kehamilan, senggama direncanakan pada masa


subur dekat dengan pertengahan siklus (biasannya pada hari ke-10 samai
ke-15) atau terdapat tanda0tanda kesuburan, ketika kemungkinan besar
terjadi konsepsi.

4. Manfaat

Untuk kontrasepsi, dapat digunakan untuk menghindari atau mencapai


kehamilan, tidak ada resiko kesehatan yang berhubungan dengan
kontrasepsi, tidak ada efek samping sistemik, murah atau tanpa biaya

Untuk non kontrasepsi, meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga


berencana, menambah pengetahuan tentang sistem reproduksi oleh suami
dan istri, memungkinkan meningkatkan atau mengeratkan hubungan
melalui peningkatan komunikasi antara suami istri atau pasangan

5. Keterbatasan

Kefektifan tergantungan dari kemauan dan disiplin pasangan untuk


mengikuti instruksi

Perlu pelatihan sebagai persyaratan untuk menggunakan jenis KBA yang


paling efektif secara benar

Dibutuhkan pelatih/guru KBA (bukan tenaga medis)

Mempunyai angka kegagalan yang cukup tinggi

Perlu pantang selama masa subur untuk menghindari kehamilan

Perlu pencatatan setiap hari

Infeksi vagina membuat lendir serviks sulit dinilai

Termometer basal diperlukan untuk metode tertentu

Tidak terlindungi dari IMS termasuk virus Hepatitis B dan HIV/AIDS

6. Indikasi Pengguna KBA

Perempuan kurus atau gemuk

Perempuan yang merokok

Perempuan yang tidak dapat menggunakan metode lain

Perempuan dengan siklus haid yang teretut ataupun tidak teratur

Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan


metode lain

Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap
siklus haid

Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat dan


menilai tanda dan gejala kesuburan

7. Kontraindikasi Pengguna KBA

Perempuan yang daris egi umur, paritas atau masalah kesehatannya


membuat kehamilan menjadi suatu resiko tinggi

Perempuan sebelum mendapat haid kecuali MOB

Perempuan dengan siklus haid yang tidak teratur kecuali MOB

Perempuan yang pasangannya tidak mau berpantang selama waktu


tertentu dalam siklus haid

Keadaan yang memerlukan perhatian


Keadaan
Pengeluaran

Anjuran
cairanJelaskan pada klien bahwa akan menjadi lebih sulit untuk

vagina secara mene-tap memprediksi kesuburan dengan menggunakan lender


Menyusui

serviks, jika klien kehendaki, bantu memilih metode lain.


Jelaskan kepada klien bahwa akan menjadi lebih sulit untuk
memprediksi kesuburan dengan menggunakan lender
serviks. Jika klien kehendaki, bantu memilih metode lain.

Sanggama Terputus
Senggama terputus adalah metode keluarga berencana tradisional, dimana pria
mengeluarkan alat kelaminnya (penis) dari vagina sebelum pria mencapai ejakulasi.
1. Cara kerja
Alat kelamin atau penis dikeluarkan sebelum ejakulasim sehingga sperma
tidak masuk kedalam vagina dan kehamilan dapat dicegah
2. Manfaat

Efektif bila digunakan dengan benar

Tidak mengganggu produksi ASI

Dapat digunakan sebagai pendukung metode lainnya

Tidak ada efek samping

Dapat digunakan setiap waktu

Tidak membutuhkan biaya

Meningkatkan keterlibatan suami dalam keluarga berencana

Memungkinkan pasangan menjadi lebih dekat dan pengertian yang sangat


dalam

3. Keterbatasan

Efektifitas bergantung pada kesediaan pasangan untuk melakukan


senggama terputus setiap melaksanakannya

Efektifitas akan jauh menurun apabila sperma dalam 24 jam sejak


ejakulasi masih melekat pada penis

Memutus kenikmatan dalam berhubungan seksual

4. Indikasi pengguna

Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana

Pasangan yang taat beragama atau mempunyai alasan filosofi untuk tidak
menggunakan metode lain

Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera

Pasangan yang memerlukan metode sementara

Pasangan yang membutuhkan metode pendukung

Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur

5. Kontraindikasi pengguna

Suami dengan pengalaman ejekulasi dini

Suami yang sulit melakukan senggama terputus

Suami yang memiliki kelainan fisik atau psikologis

Ibu yang mempunyai pasangan yang sulit bekerjasama

Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi

Pasangan yang tidak bersedia melakukan senggama terputus

Daftar Pustaka
Abdul Bari, 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Yayasan Bina
Pustaka, Jakarta
Anna Glasier, 2006. Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi Ed. 4, Jakarta
EGC
Gary Cunningham, et.al, 2006. Obstetri Williams, Jakarta. EGC

Anda mungkin juga menyukai