Pengetahuan metakognitif
kemampuan sebagai berikut :
terdiri
dari
sub
kemampuan-sub
a) declarative knowledge
b) procedural knowledge
c) conditional knowledge
2) Regulasi tentang kognisi (regulation about cognition)
Regulasi metakognitif terdiri dari sub kemampuan-sub kemampuan
sebagai berikut:
a) planning,
b) informationmanagementstrategies,
c) comprehension monitoring,
d) debugging strategies, dan
e) evaluation.
Pengetahuan tentang kognisi adalah pengetahuan tentang hal-hal
yang berhubungan dengan kognisinya, yang mencakup tiga sub komponen.
Komponen pertama, declarative knowledge, yaitu pengetahuan tentang diri
sendiri sebagai pembelajar serta strategi, keterampilan, dan sumber-sumber
belajar yang dibutuhkannya untuk keperluan belajar. Komponen kedua,
procedural knowledge, yaitu pengetahuan tentang bagaimana menggunakan
apa saja yang telah diketahui dalam declarative knowledge tersebut dalam
aktivitas belajarnya. Komponen ketiga, conditional knowledge, adalah
pengetahuan tentang bilamana menggunakan suatu prosedur, keterampilan,
atau strategi dan bilamana hal-hal tersebut tidak digunakan, mengapa suatu
prosedur berlangsung dan dalam kondisi yang bagaimana berlangsungnya,
dan mengapa suatu prosedur lebih baik dari pada prosedur-prosedur yang
lain.
Regulasi kognisi terdari dari sub komponen-sub komponen sebagai
berikut. Pertama, planning, adalah kemampuan merencanakan aktivitas
belajarnya. Kedua, information management strategies, adalah kemampuan
strategi mengelola informasi berkenaan dengan proses belajar yang
dilakukan. Ketiga, comprehension monitoring, merupakan kemampuan dalam
memonitor proses belajarnya dan hal-hal yang berhubungan dengan proses
tersebut. Keempat, debugging strategies, adalah kemampuan strategi-strategi
debugging yaitu strategi yang digunakan untuk membetulkan tindakantindakan yang salah dalam belajar. Kelima, evaluation, adalah kemampuan
mengevaluasi efektivits strategi belajarnya, apakah ia akan mengubah
strateginya, menyerah pada keadaan, atau mengakhiri kegiatan tersebut.
3. Peranan Metakognisi terhadap Keberhasilan Belajar
Sebagaimana dikemukakan pada uraian sebelumnya bahwa
metakognisi pada dasarnya adalah kemampuan belajar bagaimana
seharusnya belajar dilakukan yang didalamnya dipertimbangkan dan
dilakukan aktivitas-aktivitas sebagai berikut (Taccasu Project, 2008).
1) Mengembangkan suatu rencana kegiatan belajar.
2) Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangannya berkenaan dengan
kegiatan belajar.
3) Menyusun suatu program belajar untuk konsep, keterampilan, dan ide-ide
yang baru.
4) Mengidentifkasi dan menggunakan pengalamannya sehari-hari sebagai
sumber belajar.
5) Memanfaatkan teknologi modern sebagai sumber belajar.
6) Memimpin dan berperan serta dalam diskusi dan pemecahan masalah
kelompok.
7) Belajar dari dan mengambil manfaat pengalaman orang-orang tertentu
yang telah berhasil dalam bidang tertentu.
8) Belajar dari dan mengambil manfaatkan pengalaman orang-orang tertentu
yang telah berhasil dalam bidang tertentu.
9) Memahami faktor-faktor pendukung keberhasilan belajarnya.
Berdasarkan apa yang dipaparkan di atas dapat dinyatakan bahwa
keberhasilan seseorang dalam belajar dipengaruhi oleh kemampuan
metakognisinya. Jika setiap kegiatan belajar dilakukan dengan mengacu pada
indikator dari learning how to learn sebagaimana disebutkan di atas maka
hasil optimal niscaya akan mudah dicapai.
4. Pengembangan Metakognisi Peserta Didik dalam Pembelajaran
Mengingat pentingnya peranan metakognisi dalam keberhasilan
belajar, maka upaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dapat
dilakukan dengan meningkatkan metakognisi mereka. Mengembangkan
metakognisi pembelajar berarti membangun fondasi untuk belajar secara aktif.
Guru atau dosen sebagai sebagai perancang kegiatan belajar dan
pembelajaran, mempunyai tanggung jawab dan banyak kesempatan untuk
mengembangkan metakognisi pembelajar. Strategi yang dapat dilakukan guru
atau dosen dalam mengembangkan metakognisi peserta didik melalalui
kegiatan belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut (Taccasu Project,
2008).
1) Membantu peserta didik dalam mengembangkan strategi belajar dengan:
http://ebekunt.wordpress.com/2009/04/12/metakognisi-dan-keberhasilanbelajar-peserta-didik/