Anda di halaman 1dari 8

60

BAB V
INTEGRAL KOMPLEKS
5.1. INTEGRAL LINTASAN
Misal C suatu lintasan yang dinyatakan dengan : z(t) = x(t) + i y(t) dengan t riil dan a
t b. Lintasan C disebut lintasan tutup bila z(a) = z(b). Lintasan tutup C disebut lintasan
tutup sederhana bila z( t1 ) z( t2 ) untuk t1 t2 ( lintasan tidak berpotongan ).
Integral dari fungsi kompleks f(z) atas lintasan C disebut integral lintasan atau integral garis
atau integral contour dinyatakan sebagai :
f ( z ) dz
C

Bila C : lintasan tutup maka dinotasikan : f ( z ) dz .


C

Sifat integral lintasan :

1. k f ( z ) + l g ( z ) dz = k f ( z ) dz + l g ( z ) dz dengan k, l C. ( sifat linier )


C

2. f ( z ) dz = f ( z ) dz + f ( z ) dz ( C : komposisi dari C1 dan C2 )


C
z1

C1
z0

z0

z1

C2

3. f ( z ) dz = f ( z ) dz ( z0 dan z1 merupakan ujung-ujung dari lintasan C )

5.1.1. Integral Bergantung Lintasan


Misal lintasan C dengan z(t) = x(t) + i y(t) ( a t b ) dan f(z) fungsi tidak analitik
pada domain D ( yang memuat lintasan C ). Maka nilai integral lintasan f(z) terhadap C
bergantung pada bentuk lintasan yang diambil dan dapat dinyatakan :
b

f ( z ) dz = f [ z ( t )] z '( t ) dt
C

Untuk menghitung integral lintasan di atas dilakukan cara sebagai berikut :


1. Nyatakan lintasan C dalam z(t) = x(t) + i y(t), a t b
2. Cari turunan, z (t).
3. Substitusikan z(t) ke dalam f(z).
4. Integrasikan f(z) z (t) terhadap t.
Berikut beberapa lintasan C dan penyajiannya dalam z(t) :
1. Lingkaran

61

Misal diberikan lintasan C berbentuk Lingkaran satuan ( lingkaran dengan pusat ( 0,0
) dan jari-jari 1) dan t sebagai sudut pusat. Maka diperoleh hubungan x = cos t dan y = sin t.
it
Oleh karena itu persamaan lintasan C, z(t) = x(t) + i y(t) = cos t + i sin t = e dengan 0 t
2.
Sedangkan lintasan C berbetuk lingkaran dengan pusat z = ( 0,0 ) dan jari-jari r dapat
ditentukan dengan cara sama, sehingga persamaan dituliskan sebagai :
z ( t ) = x( t ) + i y ( t ) = r ei t dengan 0 t 2.
Menggunakan trasformasi salib sumbu dan bentuk persamaan lintasan di atas
didapatkan persamaan lintasan C berbentuk lingkaran dengan pusat z0 dan jari-jari r, yaitu:
z( t ) = z0 + r eit , dengan 0 t 2.
1
atas lintasan C berbentuk lingkaran satuan dengan
z
arah berlawanan jarum jam.

Contoh 5.1. Hitung integral dari f ( z ) =

Jawab :
it
Persamaan lintasan C : z(t) = e dengan 0 t 2.
it
z (t) = i e
1
f (z) = = e i t .
z

f ( z ) dz =

f (z ) z ' ( t ) dt =

ei t i e i t dt = 2 i

2. Segmen Garis
Misal lintasan C berbentuk segmen garis dari z0 ( x0,y0 ) ke z1( x1,y1 ). Maka kita pilih
terlebih dahulu interval parameter t, misal 0 t 1 dan dengan cara deduktif dapat diturunkan
persamaan untuk lintasan C yaitu :
t = 0 x ( t ) = x0 , y ( t ) = y0 z ( t ) = x0 + i y0 = z 0
1
x + 3 x1
y + 3 y1
1
t = x (t ) = 0
, y (t ) = 0
z ( t ) = z0 + (z1 z 0 )
4
4
4
4
............................................................................................................
.............................................................................................................
.............................................................................................................
t = 1 x ( t ) = x1 , y ( t ) = y1 z ( t ) = z1
Secara umum persamaan lintasan C berbentuk segmen garis dari z0 ke z1 yaitu :
z ( t ) = z0 + t (z1 z 0 ) dengan 0 t 1

Contoh 5.2. Hitung

f ( z ) dz dengan f ( z ) = z dan lintasan C berupa segmen garis dari z

= 2 - 3i ke z = 1 + 2i.
Jawab :

62

Persamaan lintasan C : z(t) = 2 - 3i + t ( -1 + 5i ) = 2 - t + i ( -3 + 5t ), 0 t 1.


Turunan, z (t) = -1 + 5i.
f ( z ) = z = 2 t i ( 3 + 5t )

f ( z ) dz =

f ( z) z '( t ) dt = (2 t i ( 3 + 5t ) )( 1 + 5i ) dt =

7
+ 7i
2

3. Ellips

( x x0)2 + ( y y0 )2

= 1 dengan arah positif.


a2
b2
Maka dengan cara sama seperti menentukan persamaan lintasan yang berbentuk lingkaran,
didapatkan :
z(t) = z0 + a cos t + i b sin t dengan 0 t 2 dan z0 = ( x0,y0 ).
Misal Lintasan C berbentuk ellips :

Contoh 5.3. Hitung

f ( z ) dz dengan f(z) = x - i y dan lintasan C berbentuk ellips

C
2
4 x + y 2 = 4 dengan arah berlawanan jarum jam.

Jawab :
2

y2

Bentuk lintasan C : x + 2 = 1 dengan penyajian z(t) = cos t + 2 i sin t , 0 t 2.


2
Turunan, z ( t ) = - sin t + 2 i cos t.
f(z) = cos t - 2 i sin t

f ( z ) dz =

( cos t 2 i sin t ) ( sin t + 2 i cos t) dt =

sin 2 t + 2 i dt
2

3
2
=
cos 2t + 2 it
= 4i
4
0

4. Kurva
Bila lintasan C dinyatakan sebagai persamaan kurva maka kita dapat memisalkan
x(t) = t. Sehingga interval parameter t dan bentuk y(t) sangat bergantung berturut-turut
terhadap nilai x dari titik dan persamaan kurva yang diberikan. Sebagai contoh, misal lintasan
2
C berupa kurva dengan persamaan y = 3 x - 3 dari titik ( -1,0 ) ke titik ( 0,-3 ). Persamaan
2
lintasan : z(t) = x(t) + i y(t) = t + i ( 3 t - 3 ) dengan -1 t 0.
Contoh 5.4. Hitung integral dari fungsi f(z) = x y + 2 i y atas lintasan C sepanjang kurva y = 3
2
x - 3 dari titik ( -1,0 ) ke titik ( 0,-3 ).
Jawab :
2
Persamaan lintasan C : z(t) = x(t) + i y(t) = t + i ( 3 t - 3 ) dengan -1 t 0.
Turunan, z (t) = 1+ 6 i t

63

) (

f (z) = t 3 t 2 3 + 2 i 3 t 2 3 = 3 t 3 3 t + i 6 t 2 6

39 32
3 t 3 3 t + i ( 6 t 2 6) ] (1 + 6 i t ) dt =
+
i
[
4
5
1
0

f ( z ) dz =

5.1.2. Integral Bebas Lintasan


Dalam keadaan khusus integral lintasan tidak bergantung ( bebas ) terhadap lintasan
artinya nilai integral lintasan akan bernilai sama walaupun lintasannya berbeda asalkan titik-titik
ujung lintasan tetap. Syarat perlu dan cukup untuk keadaan tersebut diberikan berikut.
Domain D disebut tersambung sederhana bila setiap lintasan tutup sederhana dalam
D melingkupi titik-titik pada D. Misal f(z) analitik pada domain tersambung sederhana D.
Maka terdapat fungsi analitik F(z) sehingga F (z) = f(z) untuk setiap z D dan nilai integral
dari f(z) terhadap setiap lintasan yang menghubungkan dari titik z0 ke z1 dinyatakan sebagai:
z1

f ( z ) dz = F ( z1) F ( z 0)

z0

Dari kondisi di atas dapat disimpulkan bahwa bila f(z) analitik pada domain
tersambung sederhana yang memuat lintasan tutup C maka

f ( z ) dz = 0 .

Contoh 5.5. Hitung

f ( z ) dz bila f(z) = z sin z dan lintasan C berupa ruas garis yang

menghubungkan dari titik ( ,3 ) ke titik ( 2,- ).


Jawab :
Pandang bahwa f(z) = z sin z merupakan fungsi entire, sehingga analitik pada domain
tersambung sederhana yang memuat lintasan C. Oleh karena itu, integral lintasan dari f(z) tidak
bergantung ( bebas ) bentuk lintasan.
Jadi :

2 i

f ( z ) dz =

2 i
=
+3 i

z sin z dz = ( z cos z + sin z )

+3 i

= ( i 2 ) cosh sinh ( + 3 i ) cosh 3 + sinh 3

Soal Latihan____________________________________________________________
( Nomor 1 sd 4 ) Nyatakan dalam z =
z(t) , segmen garis dengan titik ujung,
1. z = -3 + 2i dan z = -4 + 5i.
2. z = 0 dan z = 5 + 10i.
3. z = 4 + 2i dan z = 3 + 5i.

4. z = 1 - i dan z = 9 - 5i.
( Nomor 5 sd 10 ) Nyatakan kurva
berikut dalam z = z(t)
5. | z - i | = 2

64
2

6. y = x dari ( 0,0 ) ke ( 2,4 )


7. | z -3 + 4 i | = 4
8. x 2 + y 2 = 1
9. y = 1/ x dari ( 1,1 ) ke ( 3,1/3 )
2
10. 4( x 1) 2 + 9( y + 2) = 36

( Nomor 11 sd 22 ) Hitung :
f ( z ) dz dengan :
C

11. f ( z ) = z

dan

: setengah

lingkaran , z = 2 eit (
t )
2
2
dari titik
z = -2i ke z = 2i.
2
12. f(z) = y - x - 3ix dan C : segmen
garis dari titik 0 ke 1 + i.
2
13. f(z) = y - x - 3ix dan C : segmen
garis dari titik 0 ke i. dilanjutkan ke
1 + i.
14. f ( z ) = z
dan C : setengah
lingkaran z = 3 eit ( 0 t ) dari
titik z = 3 ke z = -3.
1 ,y< 0
15. f ( z ) =
dan C : dari
4 y , y > 0
z = -1 -i ke z = 1 + i sepanjang y =
3
x
2
16. f(z) = Re z dan C : parabola y = x
dari 0 ke 1 + i.
z+2
17. f ( z ) =
dan C :
z
z = 2 eit (0 t ) mempunyai
arah berlawana jarum jam

z+2
dan C :
z
z = 2 eit ( t 2) mempunyai
arah positif.
z+2
19. f ( z ) =
dan C :
z
z = 2 eit (0 t 2) mempunyai
arah positif
18. f ( z ) =

20. f ( z ) = ( z 1) 1 ( z 1) 2 dan C
: | z -1 | = ( searah jarum jam )
2
21. f(z) = Im z dan C : dari 0 ke 2+4i.
sepanjang segmen garis.
2
22. f(z) = Im z dan C : dari 0 ke 2+4i.
2
sepanjang parabola y = x .
( Nomor 23 sd 27 ) Selidiki apakah
integral dari f(z) atas C bebas lintasan
dan tentukan f ( z ) dz bila :
C

23. f ( z ) = e2 z dan C : segmen garis


dari i ke 2 i.
24. f ( z ) = sec2 z dan C : sembarang
lintasan dari i/4 ke /4 di dalam
lingkaran satuan.
25. f ( z ) = z cos z 2
dan
C
:
sembarang lintasan dari 0 ke i.
1
26. f ( z ) =
dan C : lingkaran
2z 5
satuan ( arah positif )
27. f ( z ) = z 2 sec z dan C : lingkaran
satuan ( arah berlawanan jarum jam
).

_______________________________________________________________________

5.2. INTEGRAL CAUCHY


Rumitnya perhitungan integral lintasan mendorong timbulnya cara-cara atau metode
yang lebih mudah dan praktis untuk menyelesaikannya . Hal ini nampak dari berbagai usaha ke
arah sana walaupun hanya sebatas integral terhadap lintasan tutup, seperti yang dikenalkan oleh
Cauchy berikut.

65

Titik z disebut titik interior dari lintasan tutup C bila terdapat lingkungan dari z yang termuat
di dalam C.Misal fungsi f(z) analitik di dalam dan pada lintasan tutup C arah positif , z0 titik
1
f (z)
interior dari C. Maka f ( z0 ) =
dz dengan z di dalam lintasan C. Bentuk

2 i C z z 0
integral di atas dikenal dengan Rumus Integral Cauchy.
Penerapan integral Cauchy di atas dapat dilihat dari dua contoh yang diberikan berikut.

Contoh 5.6. Hitung

ez
dz dengan C berupa | z | = 2 dan berlawanan jarum jam.
z i

Jawab :
Lintasan C berbentuk lingkaran dengan pusat z = 0 dan jari-jari 2 dan z = i merupakan titik
z
interior dari C. Misal f(z) = e . Maka f(z) merupakan fungsi entire, sehingga analitik di dalam
dan pada lintasan C. Karena semua syarat telah dipenuhi maka penerapan integral Cauchy
dilakukan sebagai berikut :
1
f (i ) =
2i
Jadi :

f (z)
dz ei 2 i =
zi

ez
dz
z i

ez
dz = 2( sin1 + i cos1)
zi

Contoh 5.7. Hitung

z sin z

2
C z 1

dz dengan C berupa | z | = 2 dan berlawanan jarum jam.

Jawab :
Titik interior dari C adalah z = i dan z = -i.
1
z sin z
1
Pandang : 2
= sin z
+
.
2 (z i) 2 (z + i)
z 1
Menggunakan sifat linier integral lintasan didapatkan :
z sin z
1 sinz
1 sin z
z 2 1 dz = 2 z i dz + 2 z + i dz = i (sini + sin( i)) = 0
C

5.2.1. Turunan Fungsi Analitik


Secara umum, untuk z titik interior pada C maka bentuk integral Cauchy menjadi :
1
f ( s)
f (z) =
ds dengan s di dalam C. Bila f(z) diturunkan terhadap z maka ruas

2 i C s z
kanan juga diturunkan terhadap z, caranya integran diturunkan terhadap z dengan memandang
peubah lain sebagai konstanta. Menggunakan cara deduktif kita dapat memperoleh turunan
tingkat ke-n sebagai berikut :
1
f ( s) ds
Turunan ke-1 f ' ( z ) =

2 i C ( s z ) 2

66

f "( z) =

Turunan ke-2

1 f ( s) ds

i C ( s z ) 3

..
..
..
n!
f ( s) ds
Turunan ke-n f (n ) ( z ) =
; n = 0,1,2,...

2 i C ( s z ) n +1
Bentuk turunan di atas merupakan bentuk perluasan dari integral Cauchy yang pada
dasarnya dapat juga diterapkan untuk menyelesaikan integral lintasan, sebagaimana contoh
berikut.

Contoh 5.8. Hitung

z ez

(
)3
C zi

dz dengan C berupa | z | = 2 dan berlawanan jarum jam.

Jawab :
Titik interior C : z = i.
z
z
z
Misal f(z) = z e . Maka f (z) = 2 e + z e .
Jadi :

z ez

3
C (z i)

dz = i 2 ei + i ei = ( cos1 2 sin1 ) + i (2 cos1 sin1)

Soal Latihan____________________________________________________________

( Nomor 1 sd 7 ) Lintasan C dibatasi


oleh garis x = 2 dan y = 2 ( arah
positif ). Hitung integral berikut :

C
2.

cos z dz

2
C z z +1

z dz
C 2z + 1

3.

4.
5.

tan

z
2

C z x0

cosh z
z4

7.

cosh z

4 z 2 dz
z
C
( z 1) cos z

dz
i
z
2

1.

6.

( Nomor 8 sd 15 ) Hitung integral dari


g(z) atas lintasan C , bila :
1
8. g ( z ) = 2
;C:|z - i|=2 (
z +4
arah positif )
1
9. g ( z ) =
2 ;C:|z - i|=2(
2
z +4

2 dz ; 2 < x0 < 2

dz

dz

z2 + 1

arah positif )
sin z
10. g ( z ) =
; C:|z -2+3i|
z + 3i
= 1 (arah positif )

67

1
11. g ( z ) = 2
z +1
(arah positif )

;C:|z -i|=1

z ez

12. g ( z ) = 2
;C:|z+i|=1
z +1
(berlawanan jarum jam )

dengan C | z | = 2 arah positif, bila


g(z) =

16.

2z z 2
,
C:| z | = 3
z2
( arah positif )
z3 + 2z
14. g ( z ) =
, w di dalam
( z w) 3
lintasan tutup sederhana C yang
mempunyai arah positif.
ln z
15. g ( z ) =
, C | z 5| = 3 (
( z 4) 3
arah positif )
13. g ( z ) =

( Nomor 16 sd 21 ) Hitung g ( z ) dz

17.

z2

( z i) 2
z4

( z i 3) 2

cos z
18. 3
z +z
19.
20.

21.

e z
z2

z3
z ( z + 1) 3
ez sin z
z2

Daftar Pustaka.
1. E B Saff, A D Snider, Fundamental of Complex Analysis for mathematics,
Science, and Engineering, Prentice Hall Inc, USA, 1976. ( Hal 89 sd 170 )
2.

Anda mungkin juga menyukai