html
SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA MEROKOK
I.
II.
Pokok Bahasan
: Bahaya Merokok
1.
Pengertian rokok
2.
Kandungan rokok
3.
Bahaya merokok
4.
5.
6.
7.
Upaya pencegahan
III.
Sasaran
IV.
Waktu
V.
VI.
Tempat
Tujuan
: Masjid istiqomah
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang bahaya merokok terhadap tubuh, peserta
penyuluhan mampu mengerti mengenai dampak menggunakan atau mengkonsumsi rokok.
B.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Kegiatan
Respon masyarakat
Waktu
1
Pendahuluan
a. Penyampaian salam
b. Perkenalan
c. Menjelaskan topic penyuluhan
d. Menjelaskan tujuan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaan
a. Membalas salam
b. Memperhatikan
c. Memperhatikan
d. Memperhatikan
e. Memperhatikan
5 menit
Penyampaian materi
1. Materi
a. Pengertian rokok
b. Kandungan rokok
c. Bahaya merokok
d. Penyakit akibat merokok
e. Mengapa orang merokok
f. Tips berhenti merokok
g. Upaya pencegahan
2. Memberikan kesempatan untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta
2. Bertanya
3.Memperhatikan jawaban
30 menit
3
Penutup
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan
b. Mengakhiri dengan salam
a. Memperhatikan
b. Menjawab salam
5 menit
VIII. Metode
IX.
Media
Leaflet/ Poster
X.
Evaluasi
Audience mampu :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
XI.
Referensi
XII. Materi
Terlampir
LAMPIRAN MATERI
ROKOK
PENGERTIAN ROKOK
Rokok merupakan salah satu zat aditif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya kesehatan bagi diri
sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai kegiatan pengamanan rokok bagi
kesehatan
Rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang
mengandung nikotin dan tar dengan atau tanpa bahan tambahan.
KANDUNGAN ROKOK
Rokok mengandung kurang lebih 4000 elemen-elemen, dan setidaknya 200 diantaranya dinyatakan
berbahaya bagi kesehatan dan 43 jenis lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh.
Racun utama bagi rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida.
Tar adalah substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada paru-paru,
mengandung bahan kimia yang beracun, sebagian merusak sel paru-paru dan menyebabkan kanker.
Nikotin adalah zat aditif yang mempengaruhi syaraf dan peredaran darah. Zat yang bersifat
karsinogen, dan memicu kanker paru yang mematikan.
Karbon monoksida adalah zat yang mengikat hemoglobin dalam darah, membuat darah tidak
mampu mengikat oksigen.
Di antara kandungan asap rokok termasuklah bahan radioaktif (polonium-201) dan bahan-bahan yang
digunakan di dalam cat (acetone), pencuci lantai (ammonia), ubat gegat (naphthalene), racun serangga
(DDT), racun anai-anai (arsenic), gas beracun (hydrogen cyanide).
BAHAYA ROKOK
Asap rokok mengandung kurang lebih 4000 bahan kimia yang 200 diantaranya beracun dan 43 jenis
lainnya dapat menyebabkan kanker bagi tubuh. Beberapa zat yang sangat berbahaya yaitu tar, nikotin,
karbon monoksida, dsb.
Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di udara dan
50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin pendek rokok semakin tinggi
kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat
yang lebih berbahaya daripada polusi di jalanan raya yang macet.
Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat candu yang sulit
dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih merokok daripada makan jika
uang yang dimilikinya terbatas.
Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin, sehingga dana
kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk membeli rokok.
Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa
Kanker mulut
Kanker paru-paru
Kanker perut
Kanker payudara
Penyakit jantung
Stroke
Kemandulan
Bronchitis
Osteoporosis
Dikenal dengan 8M :
Memiliki niat dan motivasi
Minum air atau juice buah
Memohon doa
Membuat sesuatu
Mengunyah sesuatu
Menarik nafas panjang
UPAYA PENCEGAHAN
Dalam upaya prevensi, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting untuk dipertimbangkan
dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri untuk berhenti atau tidak mencoba
untuk merokok, akan membuat mereka mampu untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang
datang dari teman, media massa atau kebiasaan keluarga/orangtua.
Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh dalam melakukan upaya
pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program tersebut membawa hasil yang
menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan dengan cara membuat berbagai poster, film
dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan
untuk kampanye ini adalah sekolah-sekolah, televisi atau radio.
http://muhamadrezapahlevi.blogspot.com/2012/05/satuan-acara-penyuluhan-sap-bahaya.html
Home
Kesehatan
o Asuhan Keperawatan
o
o
o
o
o
Gizi
Kebidanan
Keperawatan
Penyakit
Satpel
Kata-Kata Bijak
o Kata Tokoh
o Undefinied
Kumpulan Puisi
o PuisiKu
Agama
o Agama
Sport
o Sport Info
Umum
o Do You Know ?
o Sasak Lombok
o Tips
Klik Ini
Ads Powered
by:KumpulBlogger.com
Demo Targeted Ads
Popular Posts
Feedjit
Jumat, 04 Mei 2012
Satuan Acara penyuluhan (SAP) Bahaya Rokok
A. IDENTITAS
1. Topik / masalah : Rokok
2. Sub topik
3. Tempat
: Balai Desa
4. Waktu
: 20 menit
5. Sasaran
: Pengguna rokok
6. Petugas
: Perawat
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL
1. Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya rokok terhadap tubuh di harapkan
audiens dapat memahami dampak menggunakan atau mengkonsumsi rokok.
2. Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan tentang bahaya rokok terhadap tubuh di harapkan
audiens memahami tentang
a. Bahaya rokok bagi tubuh
b. Mengerti kandungan atau racun yang terdaoat dalam rokok
c. Berhenti mengkonsumsi rokok
C. MATERI ( Terlampir )
1. Pengertian rokok
2. Kandungan rokok
3. Bahaya rokok
4. Upaya pencegahan
D. MEDIA
1. Laptop
KEGIATAN
PENYULUH
AUDIENCE
Menjawab salam
o Memperkenalkan diri
Mendengarkan
Menyimak dan
menit
mendengarkan
rokok
o Menjelaskan
memperhatikan
kandungan rokok
o Memberi kesempatan
audiens
o Menjelaskan bahaya rokok
Evaluasi 3 o Menanyakan :
menit
menjawab
pertanyaan
Sebutkan
bahaya
yang
ditimbulkan rokok !
o
Bagaimana
upaya
untuk
dengan menyimpulkan
Mendengarkan
Menjawab
Menjawab salam
memberikan pertanyaan
pd audiens
o Memberi salam penutup
G. EVALUASI
RENCANA EVALUASI (Evaluasi Struktur, Proses, dan Hasil)
1. Evaluasi Struktur
Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dalam penyuluhan yaitu
:
o Leaflet
o LCD (Power Point)
2. Evaluasi Proses
a. Proses penyuluhan dapat berlangsung dengan lancar dan peserta penyuluhan memahami materi
penyuluhan yang diberikan.
b. Peserta penyuluhan memperhatikan materi yang diberikan.
c. Selama proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan sasaran.
d.
Kehadiran peserta diharapkan 80% dan tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
selama kegiatan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil
Peserta penyuluhan mengerti 80 % dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu
menjawab pertanyaan dalam bentuk lisan yang akan diberikan oleh penyuluh. Berikut beberapa
pertanyaan yang akan diberikan :
a. Jelaskan pengertian rokok !
b. Sebutkan kandungan zat dalam rokok !
c. Sebutkan bahaya yang ditimbulkan rokok !
d. Bagaimana upaya untuk menghentikan prilaku merokok ?
MATERI PENYULUHAN
TENTANG BAHAYA ROKOK BAGI TUBUH
A. PENGERTIAN ROKOK
Rokok merupakan salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
kesehatan bagi diri sendiri maupun masyarakat, oleh karena itu diperlukan berbagai
kegiatan pengamanan rokok bagi kesehatan. Rokok adalah hasil olahan tembakau
terbungkus termasuk cerutu atau bentuk lainnya yang mengandung nikotin dan tar
dengan atau tanpa bahan tambahan.
B. KANDUNGAN ROKOK
Setiap batang rokok yang dinyalakan akan mengeluarkan lebih 4000 bahan
kimia beracun yang membahayakan dan membawa maut. Dengan ini setiap sedutan itu
menyerupai satu sedutan maut.
Di antara kandungan asap rokok:
1. Bahan radioaktif (polonium-201)
2. Bahan-bahan yang digunakan di dalam cat (acetone)
3. Pencuci lantai (ammonia)
4. Racun serangga (DDT)
5. Tar mengandung racun anai-anai (arsenic)
6. Gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di kamar gas maut bagi narapidana
Nikotin turut menjadi puncak utama risiko serangan penyakit jantung dan strok.
Hampir satu perempat penderita penyakit jantung adalah hasil puncak dari tabiat
merokok. Karbon Monoksida adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh
kendaraan. Apabila racun rokok itu memasuki tubuh manusia ataupun hewan, yang
akan membawa kerusakkan pada setiap organ, yaitu bermula dari hidung, mulut,
tenggorokan, saluran pernafasan, paru-paru, saluran pencernaan, aliran darah, jantung,
organ reproduksi, ke saluran kencing dan kandung kencing, yaitu apabila sebagian dari
racun-racun itu dikeluarkan dari tubuh.
C. BAHAYA ROKOK
1. Efek racunnya terhadap perokok dibandingkan yang tidak merokok
a. 14x menderita kanker paru-paru, mulut, dan tenggorokan
b. 4x menderita kanker esophagus
c. 2x kanker kandung kemih
d. 2x serangan jantung
2. Asap rokok yang baru mati di asbak mengandung tiga kali lipat bahan pemicu kanker di
udara dan 50 kali mengandung bahan pengeiritasi mata dan pernapasan. Semakin
pendek rokok semakin tinggi kadar racun yang siap melayang ke udara. Suatu tempat
yang dipenuhi polusi asap rokok adalah tempat yang lebih berbahaya daripada polusi di
jalanan raya yang macet.
3. Seseorang yang mencoba merokok biasanya akan ketagihan karena rokok bersifat
candu yang sulit dilepaskan dalam kondisi apapun. Seorang perokok berat akan memilih
merokok daripada makan jika uang yang dimilikinya terbatas.
4.
Harga rokok yang mahal akan sangat memberatkan orang yang tergolong miskin,
sehingga dana kesejahteraan dan kesehatan keluarganya sering dialihkan untuk
membeli rokok. Rokok dengan merk terkenal biasanya dimiliki oleh perusahaan rokok
asing yang berasal dari luar negeri, sehingga uang yang dibelanjakan perokok sebagaian
akan lari ke luar negeri yang mengurangi devisa negara. Pabrik rokok yang
Kegiatan yang merusak tubuh adalah perbuatan dosa, sehingga rokok dapat
dikategorikan sebagai benda atau barang haram yang harus dihindari dan dijauhi sejauh
mungkin. Ulama atau ahli agama yang merokok mungkin akan memiliki persepsi yang
berbeda dalam hal ini.
D. UPAYA PENCEGAHAN
Dalam upaya preventif, motivasi untuk menghentikan perilaku merokok penting
untuk dipertimbangkan dan dikembangkan. Dengan menumbuhkan motivasi dalam diri
untuk berhenti atau tidak mencoba untuk merokok, akan membuat mereka mampu
untuk tidak terpengaruh oleh godaan merokok yang datang dari teman, media massa
atau kebiasaan keluarga/orangtua.
Suatu program kampanye anti merokok yang dilakukan dapat dijadikan contoh
dalam melakukan upaya pencegahan agar tidak merokok, karena ternyata program
tersebut membawa hasil yang menggembirakan. Kampanye anti merokok ini dilakukan
dengan cara membuat berbagai poster, film dan diskusi-diskusi tentang berbagai aspek
yang berhubungan dengan merokok. Lahan yang digunakan untuk kampanye ini adalah
sekolah-sekolah, televisi atau radio. Pesan-pesan yang disampaikan meliputi:
Meskipun orang tuamu merokok, kamu tidak perlu harus meniru, karena kamu
mempunyai akal yang dapat kamu pakai untuk membuat keputusan sendiri.
http://midwiferyrini93.wordpress.com/2012/06/28/sap-bahaya-merokok/
Menu utama
Lanjut ke konten
About
midwiferyrini93
Smile! Youre at the best WordPress.com site ever
PENDAHULUAN
Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta penyuluhan mengetahui atau mengenal serta
paham tentang bahaya merokok.
1.2.2
Tujuan Khusus
2.
3.
4.
5.
BAB II
KEGIATAN PENYULUHAN
: Bahaya Merokok
2.1.2 Sasaran
2.1.3 Metode
2.1.4 Media
: 1. LCD
2. Laptop
3. Mikrofon
4. Leaflet
5. Alat tulis dan kertas sesuai dengan kebutuhan
2.1.5 Waktu dan Tempat:
1. Hari/ Tanggal
2. Waktu
3. Tempat
: Puskesmas Rawang
2.1.6 Pengorganisasian:
1. Ketua
: Rini Elviana
2. Moderator
: Siska
Tugas
:
Membuka dan menutup acara penyuluhan
3. Penyaji
Tugas
4. Observer
Tugas
:
Mengawasi proses pelaksanaan penyuluhan
Membuat laporan penyuluhan
5. Fasilitator
Rati diana
Riri oktabermanda
Tugas
:
Memfasilitasi peserta penyuluhan untuk memahami materi penyuluhan
Memberikan leaflet
2
3
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Observer
Alat penyuluhan
Moderator
Penyaji
Peserta penyuluhan
Fasilitator
KEGIAYAN PESERTA
Pembukaan :
Mengucapkan salam
Menjawab salam
Memperkenalkan diri
Memperhatikan
Memperkenalkan pembimbing
Memperhatikan
20 Menit
Pelaksanaan :
Menjawab sesuai
dengan Kemampuan
Mengucapkan terimakasih
Menjelaskan tentang :
1.
2.
3.
4.
Pengertian rokok
Bahaya Merokok
Tipe-tipe perokok
Zat kimia yang terkandung di
dalam rokok
5. Penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh rokok
Mendengarkan dan
Memperhatikan
Mengajukan pertanyaan
5 Menit
Penutup :
2.3 Evaluasi
2.3.1 Evaluasi Struktur:
BAB III
MATERI PENYULUHAN
3.4
1. Sangat berat
2. Berat
3. Sedang
Karbon Monoksida
Adalah sejenis gas yang tidak berbau. Unsure ini dihasilkan oleh pembakaran yang tidak
sempurna dari unsur zat arang atau karbon. Zat ini sangat beracun, racun carbon monoksida akan
membuat seseorang gampang cape dan gerogi
1. 2.
Nikotin
Adalah cairan berminyak yang tidak berwarna dan dapat membuat rasa perih yang sangat.
Nikotin ini menghalangi kontraksi rasa lapar, itu sebabnya seseorang bisa merasakan tidak lapar
karena merokok
1. 3.
Ammonia
Adalah merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan hydrogen. Zat ini
sangat tajam baunya dan sangat merangsang.begitu kerasnya racun yang terdapat pada
amoniaitu, sehingga kalau disuntikkan sedikitpun ke dalam peredaran darah akan mengakibatkan
seseorang pingsan atau koma.
1. 4.
Hydrogen Cianida
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa.zat ini sangat
efisien untuk menghalangi pernapasan. Cianida adalah salah satu zat yang mengandung racun
yang sangat berbahaya. Sedkit saja cianida dimasukkan langsung ke dalam tubuh dapat
mengakibatkan kematian.
1. 5.
Formaldehyde
Adalah sejenis gas yang tidak berwarna dengan bau yang tajam. Gas ini adalah tergolong
pengawet dan pembasmi hama. Formaldehyde ini sangat beracun keras terhadap semua organism
hidup.
1. 6.
Tar
Bahasa indonesianya disebut ter. Zat ni sejenis cairan kental berwarna coklat tua atau hitam yang
diperoleh dengan cara distilasi dari kayu atau arang.ter terdapat dalam rokok yang terdir dari
ratusan bahan kimia yang dapat menyebabkan kanke paru-paru.
1. 7.
Methanol
Adalah sejenis cairan ringan yang gampang menguap dan mudah terbakar. Meminum atau
mengisap methanol dapat mengakibatkan kebutaan, bahkan kematian.
3.5
Kanker mulut dan bibir lebih banyak diderita perokok dibanding dengan mereka yang tidak
merokok.ini disebabkan oleh panas dari asap rokok itu, dan disebabkan karena adanya ter pada
asap rokok yang merupakan zat penyebab kanker. Perokok juga dapat menderita kanker
kerongkongan dan usus Karena unsur carsinogenik, arsenic dan bengopirene yang terdapat pada
rokok.
1. b. Kanker paru-paru
Penyakit kanker paru-paru telah menyebabkan kematian 40.000 orang per tahun di inggris.
Penelitian menunjukkan bahwa yang meninggal karna kanker paru-paru ini hamper semuanya
perokok atau bekas perokok.
1. 2.
Penyakit Jantung
Penyakit jantung adalah merupaka penyebab kematian yang umum di Negara-negara yang sudah
maju. Karena penyakit ini terdapat dua kali lebih banyak pada orang-orang perokok
dibandingkan pada orang yang tidak merokok.
1. 3.
Emphysema
Salah satu penyakit berbahaya yang disebabkan rokok alah empisema. Emphysema adalah sejeis
penyakit paru-paru di mana si penderita sukar bernafas, sering penderita itu batuk-batuk,
kerongkongan berlendir banyak, pencernaan yang kurang beres serta nafas yang pendek.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis sampaikan, dapat ditarik kesimpulan
bahwa merokok merupakan kegiatan bodoh yang dilakukan manusia hanya untuk mengorbankan
uang, kesehatan, kehidupan sosial, pahala, persepsi positif dan sebagainya. Banyak penyakit
yang muncul akibat dari rokok dan kebiasaan merokok. Tidak ada obat yang bisa
menyembuhkan sebagian dari penyakit ini, tetapi obat yang ada hanya untuk meringankan
gejalanya saja. Oleh karena itu,terdapat upaya untuk penanggulangan bahaya rokok ini antara
lain dengan upaya penerangan dan penyuluhan khususnya bagi generasi muda, upaya prevensi
dan motivasi untuk menghentikan kebiasaan merokok, dan menguyah permen bagi perokok yang
susah mengentikan kebiasaan merokoknya.
4.2 Saran
Kita telah mengetahui bagaimana dampak apabila seeorang itu
merokok. Jika seseorang menawarkan rokok, maka tolak dengan baik. Merasa kasihanlah pada
mereka yang merokok karena mereka hanya ingin menambah koleksi penyakit yang ada dalam
tubuh. Jangan dengarkan mereka yang menganggap anda lebih rendah dari mereka jika tidak ikut
ikutan merokok,karena dalam hati dan pikiran mereka yang waras, mereka sebenarnya ingin
berhenti merokok. Beruntunglah bagi orang yang belum merokok karena mereka termasuk orang
yang smart dan sangat mencintai kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulansapdanleaflet.blogspot.com/2011/07/satuan-acara-penyuluhan-bahaya-merokok.html
I. IDENTIFIKASI MASALAH
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi tubuh perokok
maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang menjadi masalah kesehatan
dimasyarakat sampai saat ini.dengan persepsi oleh perokok yang bermacam-macam padahal telah jelas
akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal dan mata.
Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap tingkat
kebiasaan merokok pada masyarakat yang cukup tinggi.
II. PENGANTAR
Bidang Studi
: Penyuluhan Komunitas
Topik
: Merokok
Subtopik
Sasaran
: Sdr.W
Jam
: 15.30-15.50 WIB
Hari/Tanggal
Waktu
: 20 menit
Tempat
: Rumah Sdr.W
V. MATERI
Terlampir
VI. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
VII. METODE
1. Penyuluhan
2. Tanya jawab
Waktu
2 menit
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Pembukaan :
1. Memberi salam
Menjawab salam
Mendengarkan dan
memperhatikan
11 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara
berurutan dan teratur.
Materi :
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok
3. Bahaya merokok
4. Cara mengurangi efek jelek dari rokok
5. Alasan menghindarii merokok
6. Cara mencegah merokok
7. Kiat-kiat berhenti merokok
8. pengaruh rokok terhadap lingkungan
Menyimak dan
memperhatikan
3.
5 menit
Evaluasi
-Menyimpulkan inti penyuluhan
Menyimak dan
mendengarkan
2 menit
Penutup
-menyimpulkan materi yang telah
disampaikan
-menyampaikan terima kasih atas
perhatian dan waktu yanga telah
dibarikan kepada peserta
-Mengucapkan salam
IX. PENGESAHAN
Yogyakarta, Januari 2008
Menjawab salam
Sasaran
( Sdr. W)
(Lutfie Rachmandhito)
X. EVALUASI
Metode Evaluasi
Jenis Pertanyaan
: Lisan
Jumlah Soal
: 2 soal
Nikotin itu sendiri apabila diisap akan merangsang keluarnya hormone adrenalin dan horman non
adrenalin, yaitu hormon yang mengakibatkan naiknya frekuensi denyut jantung dengan sendirinya akan
menaikkan kebutuhan energi.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah sehingga
menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam . perokok dapat kehilangan pendengaran
lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah kehilangan pendengaran karena infeksi
telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah
kepada kompliksi yang lebih jauh disebut Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar
dari pada orang yang tidak merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma ( sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan
kematian ) tetapi merokok mengakibatkan
tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker
yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
6. Caries
Roko mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan, membuat
gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara
pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada
kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn
untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus
Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan
kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung
udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini
belanjut akan terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan
bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah
salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung
lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali
lebih besar dariyang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil,dan asap
rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat
oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih
mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan
terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang
punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami
nyeri punggung setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian tembakau
adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit
membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut
pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko
terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung juga
meminimalisasi kemampuan lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa
asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat
dan disembuhkan.
13. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna coklat
kekuningan.
14. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan timbulnya masalah
kezsuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok
selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan masalah kesehatan
sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang
sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta
yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok.
Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian
tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya
menopause dini.
Sekarang perlu dipertimbangkan untuk melakukan kegiatan lain pada situasi tersebut diatas untuk
merubah kebiasaan merokok pada saat itu
Setiap ada perasaan ingin merokok agar ditunggu 10 menit, tarik nafas dalam-dalam atau genggam
kepalan tangan erat-erat dan coba untuk santai, dorongan merokok akan hilang.
ok Bahasan
http://narsistikes.blogspot.com/2012/12/sap-bahaya-merokok.html
Dec
12
: IKD II
Tanggal
: 35 Menit
Penyuluh
: Kelompok IV
A. LATAR BELAKANG
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi tubuh perokok
maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang menjadi masalah kesehatan
dimasyarakat sampai saat ini.Dengan persepsi oleh perokok yang bermacam-macam padahal telah jelas
akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal dan mata.
Pengetahuan masyarakat yang kurang akan bahaya merokok berpengaruh terhadap tingkat
kebiasaan merokok pada masyarakat yang cukup tinggi.
B. TUJUAN
1.) TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Bahaya Dari Merokok selama 35 menit, diharapkan bagi
peserta penyuluhan dapat mengerti tentang bahaya dari merokok bagi kesehatan tubuh.
C. SASARAN
Bagi perokok dikalangan masyarakat sekitar,Tanggal, 29 OKTOBER 2012, JAM : 13.00 Wib.
D. STRATEGI
1. Ceramah
2. Diskudi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
E. PELAKSANAAN
No
1.
Waktu
5 menit
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
Pendahuluan :
1. M 1. Memberi salam
Menjawab salam
2. Meperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
2. 4. Menjelaskan tujuan materi yang akan disampaikan
5. melakukan apersepsi dengan masyarakat tentang bahaya
Mendengarkan
Menberikan tanggapan
dari merokok
20 Menit
Kegiatan Inti :
Menberikan penjelaskan tentang bahaya merokok yang
Mendengarkan dan
memperhatikan
meliputi :
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
3. Faktor penyebab merokok
4. Bahaya merokok
5. Cara mencegah merokok
6. Cara berhenti merokok
Memberikan pertanyaan
Memperhatikan
Memperhatikan dengan
seksama
Mengulamngi sesuai dengan
petunjuk petugas peyuluh
3.
10 Menit
Penutup :
1. Menyimpulkan isi pokok penyuluhan
2. Melakukan evaluasi tentang materi yang sudah
disampaikan secara verbal
Mendengarkan
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Gambar
3. Bahan demonstrasi :
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a) Masyarakat mau menerima petugas dan pembimbing
b) Keluarga mengerti maksud dan tujuan penyuluhan setelah setelah di lakukan kontrak
2. Evaluasi proses
a) Masyarakat mau menepati kontark waktu selama 35 menit
b) Petugas dan pembimbing datang tepat waktu
c) Saat peyuluhan masyarakat aktif bertanya tentang masalah yang belum dimengerti
3. Evaluasi hasil
a) Masyarakat dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
b) Masyarakat dapat memberikan pendapat tentang masalah dalam merokok
c) Terminasi, masyarakat bersedia untuk kontrak selanjutnya
PENYULUH
KELOMPOK IV
LAMPIRAN MATERI
MATERI PENYULUHAN
TENTANG BAHAYA DARI MEROKOK
a. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh
Tar mengandung sekurang-kurangnya 43 bahan kimia yang diketahui menjadi penyebab kanker
(karsinogen).Bahan seperti benzopyrene yaitu sejenis policyclic aromatic hydrocarbon (PAH) telah lama
disahkan sebagaipenyebab kanker.
2. Nikotin
Heroin, amfetamin dan kokain, bertindak balas di dalam otak dan mempunyai kesan kepada
systemmesolimbik yang menjadi penyebab utama ketagihan. Nikotin turut menjadi punca utama risiko
serangan penyakit jantung dan strok. Hampir satu perempat pasien penyakit jantung adalah karena
kebiasaan merokok.
3. Karbon Monoksida
adalah gas beracun yang biasanya dikeluarkan oleh knalpot kendaraan.Apabila racun rokok itu
memasuki tubuh manusia , akan membawa kerusakkan pada setiap organ yang dilaluinya, bermula dari
hidung, mulut, tenggorokan, saluran pernafasan, paru-paru, saluran darah, jantung,organ reproduksi,
sehinggalah ke saluran kencing dan kandung kemih , yaitu apabila sebahagian dari racun-racun itu
dikeluarkan dari badan dalam bentuk air seni.
2.
3.
4.
5.
6.
Gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di kamar gas maut bagi narapidana yang
1.
Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin banyak
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua
kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan temanteman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka semua menjadi
perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih
sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja yang non perokok (Al Bachri, 1991).
3.
Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa sakit fisik
atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang prediktif pada
pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang memiliki skor tinggi pada
berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka yang
memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4.
Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok adalah
lambang kejantanan atau glamour. Hal ini membuat seringkali remaja terpicu untuk mengikuti perilaku
seperti yang ada dalam iklan tersebut (Mari Juniarti, Buletin RSKO tahun IX, 1991)
Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan
kematian) tetapi merokok mengakibatkan
tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer sejenis kanker
yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan dengan non perokok
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan, membuat
gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5 kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong udara
pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan melepaskan CO 2. Pada
kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan pasien. Ibarat suatu asyatn
untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara ke dalam paru-paru. Pada kasus
Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan
kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya kantung
udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila keadaan ini
belanjut akan terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa nyeri dan kesulitan
bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau adalah
salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok mengandung
lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung pada perokok 22 kali
lebih besar dariyang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan mobil,dan asap
rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan darah untuk mengangkat
oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok kehilangan densitasnya menjadi lebih
mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan
terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga menjadi lebih retan terhadap masalah tulang
punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami
nyeri punggung setelah terjadi trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian tembakau
adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang berkembang penyakit
membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit kardiovaskuler yang menyangkut
pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok
menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat, menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko
terjadinya hipertensi dan penyumbatan arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung juga
meminimalisasi kemampuan lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan sehingga sisa
asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para perokok lebih sulit dirawat
dan disembuhkan.
13. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna coklat
kekuningan.
14. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan timbulnya masalah
kezsuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi. Merokok
selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan masalah kesehatan
sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita perokok. Angka yang
sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan oksigen pada janin dan plasenta
yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok.
Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant Death) juga dihubungkan dengan pemakaian
tembakau. Tambahan pula, rokok dapat menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya
menopause dini.
15. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNAnya sehiungga
mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan resiko
menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma dan infertilitas
banyak terjadi pada perokok.
16. Penyakit Buerger
Terjadinya inflamasi pada arteri, vena, dan saraf terutama di kaki, yang mengakibatkan terhambatnya
aliran darah. Dan jika dibiarkan tanpa perawatan akan mengarah ke gangrene (matinya jaringan tubuh)
sehingga pasien perlu diamputasi.
.
d. Cara mencegah merokok
1. Agar dibuat peta merokok selama 20 jam
2. setiap merokok agar ditulis waktu dan apa yang dilakukan pada saat itu. Hal ini agar dilakukan setiap
merokok dalam satu hari.
3. Peta dan situasi ketika merokok agar dicatat dan dipelajari
4. Untuk menghitung jumlah rokok setiap hari agar dicatat pada setiap dimana kita menikmati
5.
Merubah situasi merokok. Apakah merokok ketika jenuh, konsentrasi penuh, istirahat, minum
9.
Luangkan lebih bannyak waktu dengan orang yang tidak merokok dan mendiskusikan masalah
e.
yang membuat anda merasa tidak sendirian sehingga muncul power yang luar biasa untuk mewujudkan
keinginan anda itu.
7. Bergaullah dengan orang-orang yang telah berhasil berhenti merokok.
Diharapkan anda akan bisa share tips-tips terampuh dari mereka untuk berhenti merokok.
8. Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.
Barang seperti asbak, korek api hanya akan mengingatkan untuk merokok.
9. Jangan pedulikan provokasi orang lain.
Jika anda termasuk perokok yang hanya buat gaya-gayan atau takut dibilang banci oleh temanmu.
Yakinlah, bahwa kamu itu pria sejati. Bayangkan, jika karena merokok kemudian mereka terkena
impotensi di usia muda sedang kamu yang tidak merokok sampai umur di atas 70 tahun masih greng.
Siapa yang pria sejati coba?
10. Cobalah introspeksi diri.
Tanya dirimu sendiri, apa yang sudah anda dapatkan dengan merokok. Renungkan satu persatu
untungruginya dari merokok tersebut.
11. Semuanya kembali pada diri kita sendiri.
KESIMPULAN
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun
jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan dapat
membebani orang lain (misal: orangtua)
TUGAS KELOMPOK
ERNI ANGGRAENI
NIRMA ALWI
MUH.ARIF J
HENDRI ARIYANTO
AYU ANDIRA
IRMAYANTI
DENNIAR
Tambahkan komentar
Klasik
Kartu Lipat
Majalah
Mozaik
Bilah Sisi
Cuplikan
Kronologis
1.
Dec
29
ASWAR
AZLINA
AYU ANDIRA
DENNIAR
NIHRA NASIR
ELI MELINDA
NIRMA ALWI
NASRIANI
NOVITA HASBAH
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul.............................................................................................................
Kata pengantar...........................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang
untuk menetapkan, mempertahankan dan meningkatkan kontrak dengan oran lain karena
komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa
komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang
melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi dengan orang
lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung
secara dinamis yang maknanya dipacu dan ditransmisikan. Untuk memperbaiki interpretasi
pasien terhadap pesan, perawat harus tidak terburu-buru dan mengurangi kebisingan dan
distraksi. Kalimat yang jelas dan mudah dimengerti dipakai untuk menyampaikan pesan karena
arti suatu kata sering kali telah lupa atau ada kesulitan dalam mengorganisasi dan
mengekspresikan pikiran. Instruksi yang berurutan dan sederhana dapat dipakai untuk
mengingatkan pasien dan sering sangat membantu. (Bruner & Suddart, 2001 : 188)
Komunikasi adalah proses interpersonal yang melibatkan perubahan verbal dan non
verbal dari informasi dan ide. Kominikasi mengacu tidak hanya pada isi tetapi juga pada
perasaan dan emosi dimana individu menyampaikan hubungan ( Potter-Perry, 301 ). Komunikasi
pada lansia membutuhkan peratian khusus. Perawat harus waspada terhadap perubahan fisik,
psikologi, emosi, dan sosial yang memperngaruhi pola komunikasi. Perubahan yang
berhubungan dengan umur dalam sistem auditoris dapat mengakibatkan kerusakan pada
pendengaran. Perubahan pada telinga bagian dalam dan telinga mengalangi proses
pendengaran pada lansia sehingga tidak toleran teradap suara. Berdasarkan hal hal tersebut
kami menulis makalah ini yang berjudul komunikasi pada lansia.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian komunikasi dan Pengertian lansia ?
2. Komunikasi pada lansia ?
3. Kendala-kendala dan hambatan dalam berkomunikasi pada lansia ?
4. Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada reaksi penolakan
?
5. Keterampilan Komunikasi Terapeutik Pada Lansia ?
6. Prinsip-Prinsip Etik Pelayanan Kesehatan Pada Lansia ?
C. Tujuan Penulisan
1. Pengertian komunikasi dan Pengertian lansia.
2. Komunikasi pada lansia.
3. Kendala-kendala dan hambatan dalam berkomunikasi pada lansia.
4.
Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada reaksi
penolakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian komunikasi dan lansia
Komunikasi merupakan suatau hubungan atau kegiatankegiatan yang berkaitan dengan
masalah hubungan atau dapat diartikan sebaagai saling tukar-menukar pendapat serta dapat
diartikan hubungan kontak antara manusia baik individu maupun kelompok. (Widjaja, 1986 : 13)
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang untuk
menetapkan, mempertahankan, dan meningkatkan kontak dengan orang lain. (Potter & Perry,
2005 : 301) komunikasi yang biasa dilakukan pada lansia bukan hanya sebatas tukar-menukar
perilaku, perasaan, pikiran dan pengalaman dan hubungan intim yang terapeutik.
Lansia adalah periode dimana organisme telah mencapai kemasakan dalam ukuran dan
fungsi dan juga telah menunjukkan kemunduran sejalan dengan waktu. Ada beberapa pendapat
mengenai usia kemunduran yaitu ada yang menetapkan 60 tahun, 65 tahun dan 70 tahun.
Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia yang menunjukkan proses
menua yang berlangsung secara nyata dan seseorang telah disebut lanjut usia.Kelompok lanjut
usia ( LANSIA ) adalah kelompok penduduk yang berusia 60 tahun ke atas (Hardywinoto dan
Setiabudhi, 1999;8). Pada lanjut usia akan terjadi proses menghilangnya kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya secara
perlahan-lahan sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan
yang terjadi (Constantinides, 1994). Karena itu di dalam tubuh akan menumpuk makin banyak
distorsi metabolik dan struktural disebut penyakit degeneratif yang menyebabkan lansia akan
mengakhiri hidup dengan episode terminal (Darmojo dan Martono, 1999;4). Penggolongan
lansia menurut Depkes dikutip dari Azis (1994) menjadi tiga kelompok yakni :
1. Kelompok lansia dini (55 64 tahun), merupakan kelompok yang baru memasuki lansia.
2. Kelompok lansia (65 tahun ke atas).
3. Kelompok lansia resiko tinggi, yaitu lansia yang berusia lebih dari 70 tahun.
menggunakan objek sekitar untuk topik pembicaraan bila lansia tidak interest lagi
Contoh : siapa yang membelikan pakaian bapak/ibu yang bagus ini?
Gunakan kata-kata yang sederhana dan konkrit gunakan makan satu buah setelah makan dari
pada menggunakan makanan yang berserat
Gunakan kalimat yang simple dan pendek satu pesan untuk satu kalimat.
2. Teknik nonverbal komunikasi
1) Perilaku : ramah tamah, sopan dan menghormati, cegah supaya tidak acuh tak acuh,
perbedaan.
2) Kontak mata : jaga tetap kontak mata.
3) Expresi wajah : mereflexsikan peraaan yang sebenarnya.
4) Postur dan tubuh : mengangguk, gerakan tubuh yang tepat, meletakan kursi dengan tepat.
5) Sentuhan : memegang tangan, menjbat tangan.
3. Teknik untuk meningkatkan komunikasi dengan lansia.
1) Memulai kontak saling memperkenalkan nama dan berjabat tangan.
2) Bila hanya menyentuh tangannya hanya untuk mengucapaka pesan-pesan verbal dan
merupak metode primer yang non verbal.
3) Jelaskan tujuan dari wawancara dan hubungan dengan intervensi keperawatan yang
akan diberikan.
4) Muali pertanyaan tentang topik-topik yang tidak mengancam.
5) Gunakan pertanyaan terbuka dan belajar mendengar yang efektif.
6) Secara periodic mengklarifikasi pesan.
7) Mempertahankan kontak mata dan mendengar yang baik dan mendorong untuk berfokus
pada informasi.
8) Jangan berespon yang menonjolkan rasa simpati.
9) Bertanya tentang keadaan mental merupakan pertanyaan yang mengancam dan akan
mengakiri interview.
10) Minta ijin bila ingin bertanya secara formal.
Perbedaan budaya hambatan komunikasi, dan sulit menjalin hubungan saling percaya.
Gangguan sensoris dalam pendengarannya
7.
Teknik pendekatan dalam Perawatan lansia pada konteks komunikasi dan pada reaksi
penolakan.
a. teknik pendekatan dalam perawatan lansia pada konteks komunikasi
1. Pendekatan fisik
Mencari kesehatan tentang kesehatan obyektif, kebutuhan, kejadian yang di alami, perubahan
fisik organ tubuh, tingkat kesehatan yang masih bisa di capai dan di kembangkan serta penyakit
yang dapat di cegah progresifitasnya.
2. Pendekatan psikologis
Pendekatan ini bersifat abstrak dan mengarah pada perubahan perilaku, maka umumnya
membutuhkan waktu yang lebih lama. Untuk melaksanakan pendekatan ini, perawat sebagai
konselor, advokat terhadap segala sesuatu yang asing atau sebagai pena,pung masalah pribadi
dan sebagai sahabat yang akrab bagi klien.
3. Pendekatan sosial
Pendekatan ini di laksanakan meningkatkan keterampilan berinteraksi dengan lingkungan.
Mengadakan diskusi tukar fikiran bercerita serta bermain merupakan implementasi dari
pendekatan ini agar klien dapat berinteraksi dengan sesama lansia maupun dengan petugas
kesehatan,
4. Pendekatan Spiritual
Perawat harus bisa memberikan kepuasan batin dalam hubungannya dengan tuhan atau agama
yang di anutnyaterutama pada saat klien sakit atau mendekati kematian.
Ada beberapa langkah yang bisa di laksanakan untuk menghadapi klien lansia dengan
penolakan antara lain :
1. Penolakan segera reaksi penolakan klien.
Yaitu membiarkan lansia bertingkah laku dalam tenggang waktu tertentu. Langkah
langkah yang dapat di lakukan sebagai berikut :
a. Identifikasi pikiran yang paling membahayakan dengan cara observasi klien bila sedang
mengalami puncak reaksinya.
b. Ungkapakan kenyataan yang di alami klien secara perlahan di mulai dari kenyataan yang
merisaukan.
c. Jangan menyongkong penolakan klien, akan tetapi berikan perawatan yang cocok bagi klien dan
bicarakan sesering mungkin jangan sampai menolak.
b. Puji klien lansia karena usahanya untuk merawat dirinya atau mulai mengenal kenyataan.
c. Membantu klien lansia untuk mengungkapkan keresahaan atau perasaan sedihnya dengan
mempergunakan pertanyaan terbuka, mendengarkan dan menluangkan waktu bersamanya.
3. Libatkan keluarga atau pihak terdekat dengan tepat.
Langkah ini bertujuan untuk membantu perawat atau petugas kesehatan memperolah
sumber informasi atau data klien dan mengefektifkan rencana atau tindakan dapat terealisasi
dengan baik dan cepat. Upaya ini dapat di laksanakan dengan cara cara sebagai berikut :
a. Melibatkan keluarga atau pihak terkait dalam membantu klien lansia menentukan perasaannya.
b. Meliangkan waktu untuk menerangkan kepada mereka yang bersangkutan tentang apa yang
sedang terjadi pada klien lansia serta hal hal yang dapat di lakukan dalam rangka membantu.
c. Hendaknya pihak pihak lain memuji usaha klien lansia untuk menerima kenyataan.
d. Menyadarkan pihak lain akan pentingnya hukuman (bukan hukuman fisik) apabila klien lansia
mempergunakan penolakan atau denial.
8.
5.
nonverbal seperti kontak mata secara langsung, duduk dan menyentuh pasien.
6. Perawat harus cermat dalam mengidentifikasi tanda-tanda kepribadian pasien dan distress
yang ada
7. Perawat tidak boleh berasumsi bahwa pasien memahami tujuan dari wawancara pengkajian.
8. Perawat harus memperhatikan respon pasien dengan mendengarkan dengan cermat dan
tetap mengobservasi.
9. Tempat mewawancarai diharuskan tidak pada tempat yang baru dan asing bagi pasien.
10. Lingkungan harus dibuat nyaman dan kursi harus dibuat senyaman mungkin.
11. Lingkungan harus dimodifikasi sesuai dengan kondisi lansia yang sensitif terhadap, suara
berfrekuensi tinggi atau perubahan kemampuan penglihatan.
12. Perawat harus mengkonsultasikan hasil wawancara kepada keluarga pasien atau orang lain
yang sangat mengenal pasien.
13. Memperhatikan kondisi fisik pasien pada waktu wawancara.
b. Prinsip Gerontologis untuk komunikasi
Menjaga agar tingkat kebisingan minimum.
Menjadi pendengar yang setia, sediakan waktu untuk mengobrol.
Menjamin alat bantu dengar yang berfungsi dengan baik.
Yakinkan bahwa kacamata bersih dan pas.
Jangan berbicara dengan keras/berteriak, bicara langsung dengan telinga yang dapat
mendengar dengan lebih baik.
Berdiri di depan klien.
harus
memahami
proses
fisiologi
dan
patologik
dari
penderita
lansia.
Yang harus dan jangan: prinsip ini sering dikemukakan sebagai non-malefecience dan
beneficence,pelayanan geriatric selalu didasarkan pada keharusan untuk mengerjakan yang baik
untuk penderita dan harus menghindari tindakan yang menambah penderitaan (harm) bagi
penderita. Terdapat adagium primum non nocere (yang terpenting jangan membuat seseorang
menderita).Dalam pengertian ini, upaya pemberian posisi baring yang tepat untuk menghindari
ras nyeri,pemberian analgesic (kalau perlu dengan devirat morfin) yang cukup,pengucapan katakata hiburan merupakan contoh berbagai hal yang mungfkin mudah dan praktis untuk
dikerjakan.
Otonomi :yaitu suatu prinsip bahwa seorang individu mempunyai hak untuk menentukan
nasibnya, dan mengemukakan keinginanya sendiri.Tentu sekali saja hak tersebut mempunyai
batasan, akan tetapi dibidang geriatric hal tersebut berdasar pada keadaan,apakah penderita
dapat membuatputusan
secara mendiri/bebas.
Keadilan : yaitu prinsip pelayanan geriatric harus memberikan perlakuan yang sama bagi
semua penderita. Kewajiban untuk memperlakukan seorang penderita secara wajar dan tidak
mengadakan perbedaan atas dasar karakteristik yang tidak relevan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi adalah elemen dasar dari interaksi manusia yang memungkinkan seseorang
untuk menetapkan, mempertaankan dan meningkatkan kontrak dengan oran lain karena
komunikasi dilakukan oleh seseorang, setiap hari orang seringkali salah berpikir bawa
komunikasi adalah sesuatu yang mudah. Namun sebenarnya adalah proses yang kompleks yang
melibatkan tingka laku dan hubungan serta memungkinkan individu berasosiasi denan orang
lain dan dengan lingkungan sekitarnya. Hal itu merupakan peristiwa yang terus berlangsung
secara dinamis yan maknanya dipacu dan ditransmisikan.
Komunikasi pada lansia tidaklah begitu sulit dibutuhkan teknik-teknik tersendiri untuk
melakukan komunikasi pada lansia banyak hal-hal yang harus diperhatikan diantaranya :
1. Teknik komunikasi dengan penggunaan bahasa yang baik.
2. Tehknik untuk wawancara.
3. Kendala dan hambatan dalam komunikasi.
4. Mood dan privasi
5. Aspek-aspek yang harus diperhatikan.
B. Saran
Komunikasi pada lansia baiknya dilakukan secara bertahap supaya mudah dalam
pemahamannya. Lansia merupakan kelompok yang sensitive dalam perasaannya oleh sebab itu,
saat komunikasi harus berhati-hati agar tidak menyinggung perasaannya.
DAFTAR PUSTAKA
Tambahkan komentar
2.
Dec
14
MAKALAH PERTANGGUNG
JAWABAN DAN PERTANGGUNG
GUGATAN
Tugas Kelompok
ILMU KEPERAWATAN DASAR 1
MAKALAH
PERTANGGUNG JAWABAN DAN
PERTANGGUNG GUGATAN
Kelompok VII
MUH.ISMAR
MUH.ARIF
MUH.ARIF.J
MUH.IKHSAN
NARSI SIRAJUDDIN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat,serta penyertaan-Nya,sehingga makalah ILMU KEPERAWATAN DASAR 1, ini dapat kami
selesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang
sederhana,singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca.
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini.Maka kami berharap adanya masukan
dari berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang akan mendatang.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dipergunakan
dengan layak sebagaimana mestinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul.............................................................................................................
Kata pengantar...........................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................
D. Manfaat ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan
ini menunjukkan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati hati, teliti dan
kegiatan perawat dilaporkan secara jujur.Kepercayaan akan tumbuh, apabila perawat memiliki
kemampuan, terampil, dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya. Kecemasan klien
akan timbul apabila klien merasa bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, tidak
memiliki keahlian, dan pendidikan tidak memadai. . Pengertian Tanggung Gugat (Akuntability)
Akuntability dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu
keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi konsekuensinya. Perawat
hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia mengatakan siap
dan berani menghadapinya. Perawat harus mampu dalam menjelaskan segala tindakannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugas?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, kami menentukan tujuan dalam pembuatan makalah
ini, adalah:
D.
Manfaat
1. Mahasiswa dapat lebih mengetahui tanggung jawab dan tanggung gugat seorang perawat dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
2. memberikan informasi lebih lanjut kepada mahasiswa tentang arti tanggung gugat dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai perawat.
BAB II
PEMBAHASAN
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan
ini menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti dan
kegiatan.
Perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab
dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya.
Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul bila klien merasa
tidak yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak memadai
dan kurang berpengalaman. Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap
keterampilan, pengetahuan (integrity) dan kompetensi.
Contoh : Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu dan kesehatan ibu saya akan mengganti
balutan atau mengganti spreinya..
2.
Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka perawat bersedia memberikan penjelasan
dengan ramah kepada kliennya (explanantion about the delay). Misalnya Mohon maaf pak saya
memprioritaskan dulu klien yang gawat dan darurat sehingga harus meninggalkan bapak
sejenak.
3.
Menunjukan kepada klien sikap menghargai (respect) yang ditunjukkan dengan perilaku
perawat. misalnya mengucapkan salam, tersenyum, membungkuk, bersalaman dsb.
4.
Berbicara dengan klien yang berorientasi pada perasaan klien (subjects the patiens desires)
bukan pada kepentingan atau keinginan perawat misalnya Coba ibu jelaskan bagaimana
perasaan ibu saat ini. Sedangkan apabila perawat berorientasi pada kepentingan perawat ;
Apakah bapak tidak paham bahwa pekerjaan saya itu banyak, dari pagi sampai siang, mohon
pengertiannya pak, jangan mau dilayani terus
5. Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien dengan maksud menghina (derogatory) misalnya
pasien yang ini mungkin harapan sembuhnya lebih kecil dibanding pasien yang tadi
6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut pandang klien (see the
patient point of view). Misalnya perawat tetap bersikap bijaksana saat klien menyatakan bahwa
obatnya tidak cocok atau diagnosanya mungkin salah.
Menurut pengertian tersebut, agar memiliki tanggung jawab maka perawat diberikan
ketentuan hukum dengan maksud agar pelayanan perawatannya tetap sesuai standar. Misalnya
hukum mengatur apabila perawat melakukan kegiatan kriminalitas, memalsukan ijazah,
melakukan pungutan liar dsb. Tanggung jawab perawat ditunjukan dengan cara siap menerima
hukuman (punishment) secara hukum kalau perawat terbukti bersalah atau melanggar hukum.
2. Responsibility to Client and Society (tanggung jawab terhadap klien dan masyarakat)
3. Responsibility to Colleague and Supervisor (tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan atasan)
1. Apakah perawat berangkat menuju tugasnya dengan niat ikhlas karena Allah ?
2.
Apakah perawat mendoakan klien selama dirawat dan memohon kepada Allah untuk
kesembuhannya ?
7. Apakah perawat mengantarkan klien dalam sakaratul maut menuju Khusnul khotimah?
Perawat dituntut untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakannya khususnya selama
melaksanakan tugas di rumah sakit, puskesmas, panti, klinik atau masyarakat. Meskipun tidak
dalam rangka tugas atau tidak sedang meklaksanakan dinas, perawat dituntut untuk bertangung
jawab dalam tugas-tugas yang melekat dalam diri perawat. Perawat memiliki peran dan fungsi
yang sudah disepakati. Perawat sudah berjanji dengan sumpah perawat bahwa ia akan
senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya.
Tanggung jawab perawat erat kaitanya dengan tugas-tugas perawat. Tugas perawat
secara umum adalah memenuhi kebutuhan dasar. Peran penting perawat adalah memberikan
pelayanan perawatan (care) atau memberikan perawatan (caring).
Tugas perawat bukan untuk mengobati (cure). Dalam pelaksanaan tugas di lapangan
adakalanya perawat melakukan tugas dari profesi lain seperti dokter, farmasi, ahli gizi, atau
fisioterapi. Untuk tugas-tugas yang bukan tugas perawat seperti pemberian obat maka tanggung
jawab tersebut seringkali dikaitkan dengan siapa yang memberikan tugas tersebut atau dengan
siapa ia berkolaborasi. Dalam kasus kesalahan pemberian obat maka perawat harus turut
bertanggung-jawab, meskipun tanggung jawab utama ada pada pemberi tugas atau atasan
perawat, dalam istilah etika dikenal dengan Respondeath Superior. Istilah tersebut merujuk
pada tanggungjawab atasan terhadap perilaku salah yang dibuat bawahannya sebagai akibat
dari kesalahan dalam pendelegasian. Sebelum melakukan pendelegasian seorang pimpinan atau
ketua tim yang ditunjuk misalnya dokter harus melihat pendidikan, skill, loyalitas, pengalaman
dan kompetensi perawat agar tidak melakukan kesalahandan bisa bertanggung jawab bila salah
melaksanakan pendelegasian.
Dalam pandangan Etika penting sekali memahami tugas perawat agar mampu
memahami tanggung jawabnya. Perawat perlu memahami konsep kebutuhan dasar manusia.
Konsep Kebutuhan dasar yang paling terkenal salah satunya menurut Maslow sebagai berikut :
Berdasarkan konsep kebutuhan dasar tersebut, perawat memegang tanggung jawab dalam
memenuhi kebutuhan dasar klien. Perawat diharapkan memandang klien sebagai mahluk unik
yang komprehensif dalam memberikan perawatan. Komprehensif artinya dalam memenuhi
kebutuhan dasar klien, tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan fisiknya atau
Belonging/loving Need,Self,Actualization,Self Esteem,Safety,Security Need,Physiologies Need,
psikologisnya saja, tetapi semua aspek menjadi tanggungjawab perawat.
Sebagai contoh ketika merawat klien fraktur perawat tidak hanya memenuhi kebutuhan
istirahat, rasa nyaman dan terhindar dari nyeri (sleep and comport need), tetapi memandang
klien sebagai mahluk utuh yang berdampak pada gangguan psikologisnya seperti cemas, takut,
sedih, terasing sebagai dampak dari fraktur, atau masalah-masalah sosial seperti (tidak bisa
bekerja, rindu pada keluarga, terpisah dari teman, sampai masalah spiritual seperti berburuk
sangka pada Allah, tidak mau berdoa dan perasaan berdosa. Etika perawat melandasi perawat
dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. Dalam pandangan etika keperawatan perawat
memilki tanggung jawab (responsibility) terhadap-tugastugasnya terutama keharusan
memandang manusia sebagai mahluk yang utuh dan unik. Utuh artinya memiliki kebutuhan
dasar yang kompleks dan saling berkaitan antara kebutuhan satu dengan lainnya, unik artinya
setiap individu bersipat khas dan tidak bisa disamakan dengan individu lainnya sehingga
memerlukan pendekatan khusus kasus per kasus, karena klien memiliki riwayat kelahiran,
riwayat masa anak, pendidikan, hobby, pola asuh, lingkungan, pengalaman traumatik, dan citacita yang berbeda. Kemampuan perawat memahami riwayat hidup klien yang berbeda-beda
dikenal dengan Ability to know Life span History dan kemampuan perawat dalam memandang
individu dalam rentang yang panjang dan berlainan dikenal dengan Holistic.
1.
2.
Mengajarkan pengetahuan perawat terhadap perawat lain yang belum mampu atau belum
mahir melakukannya. Misalnya perawat belum mahir memasang EKG diajar oleh perawat yang
sudah mahir. Untuk melindungi masyarakat dari kesalahan, perawat baru dilatih oleh perawat
senior yang sudah mahir, meskipun secara akademik sudah dinyatakan kompeten tetapi kondisi
lingkungan dan lapangan seringkali menuntut adaptasi khusus.
3. Memberikan teguran bila rekan sejawat melakukan kesalahan atau menyalahi standar. Perawat
bertanggung jawab bila perawat lain merokok di ruangan, memalsukan obat, mengambil barang
klien yang bukan haknya, memalsukan tanda tangan, memungut uang di luar prosedur resmi,
melakukan tindakan keperawatan di luar standar, misalnya memasang NGT tanpa menjaga
sterilitas.
4. Memberikan kesaksian di pengadilan tentang suatu kasus yang dialami klien. Bila terjadi gugatan
akibat kasus-kasus malpraktek seperti aborsi, infeski nosokomial, kesalahan diagnostik,
kesalahan pemberian obat, klien terjatuh, overhidrasi, keracunan obat, over dosis dsb. Perawat
berkewajiban untuk menjadi saksi dengan menyertakan bukti-bukti yang memadai.
Nurses have tobe answerable for all their professional activities. They must be able to explain
their professional action and accept responsibility for them. Three question naturally arise
1. To whom the nurse accountable?
2. For what the nurse accountable?
3.
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?
pengobatan yang diberikan yang harus dibayarkan ke pihak rumah sakit. Dalam contoh tersebut
perawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, dokter, RS dan profesinya.
2) Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?
Perawat memilki tanggung gugat dari seluruh kegitan professional yang
dilakukannya mulai dari mengganti laken, pemberian obat sampai persiapan pulang. Hal ini bisa
diobservasi atau diukur kinerjanya.
3) Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?
Ikatan perawat, PPNI atau Asosiasi perawat atau Asosiasi Rumah sakit telah menyusun
standar yang memiliki krirteria-kriteria tertentu dengan cara membandingkan apa-apa yang
dikerjakan perawat dengan standar yang tercantum.baik itu dalam input, proses atau
outputnya. Misalnya apakah perawat mencuci tangan sesuai standar melalui 5 tahap yaitu.
Mencuci kuku, telapak tangan, punggung tangan, pakai sabun di air mengalir selama 3 kali dsb.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sering kali perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil
tindakan. Sebagai perawat yang professional kita di tuntut untuk dapat bertanggung jawab dan
tanggung gugat dalam melayani klien.
Dengan mengenal dan mempelajari apa saja tanggung jawab dan tanggung gugat seorang
perawat maka tujuan dari proses keperawatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan
hukum dan norma yang berlaku. Seorang perawat juga akan mampu mengambil keputusan yang
terbaik dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang ada.
B. Saran
1. Sebaiknya seorang perawat harus lebih memahami apa saja tanggung jawab dan tanggung gugat
dalam keperawatn.
2. Dalam menghadapi situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan, seorang
perawat harus mampu memberikan tindakan sesuai dengan norma hukum yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Tambahkan komentar
3.
Dec
14
MAKALAH PERTANGGUNG
JAWABAN DAN PERTANGGUNG
GUGATAN
Tugas Kelompok
ILMU KEPERAWATAN DASAR 1
MAKALAH
PERTANGGUNG JAWABAN DAN
PERTANGGUNG GUGATAN
Kelompok VII
MUH.ISMAR
MUH.ARIF
MUH.ARIF.J
MUH.IKHSAN
NARSI SIRAJUDDIN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
rahmat,serta penyertaan-Nya,sehingga makalah ILMU KEPERAWATAN DASAR 1, ini dapat kami
selesaikan.
Dalam penulisan makalah ini kami berusaha menyajikan bahan dan bahasa yang
sederhana,singkat serta mudah dicerna isinya oleh para pembaca.
kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna serta masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini.Maka kami berharap adanya masukan
dari berbagai pihak untuk perbaikan dimasa yang akan mendatang.
Akhir kata,semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dipergunakan
dengan layak sebagaimana mestinya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman judul.............................................................................................................
Kata pengantar...........................................................................................................
Daftar isi.....................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang.................................................................................................
B. Rumusan masalah............................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................
D. Manfaat ..........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan
ini menunjukkan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati hati, teliti dan
kegiatan perawat dilaporkan secara jujur.Kepercayaan akan tumbuh, apabila perawat memiliki
kemampuan, terampil, dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya. Kecemasan klien
akan timbul apabila klien merasa bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, tidak
memiliki keahlian, dan pendidikan tidak memadai. . Pengertian Tanggung Gugat (Akuntability)
Akuntability dapat diartikan sebagai bentuk partisipasi perawat dalam membuat suatu
keputusan dan belajar dengan keputusan itu konsekuensi konsekuensinya. Perawat
hendaknya memiliki tanggung gugat artinya bila ada pihak yang menggugat ia mengatakan siap
dan berani menghadapinya. Perawat harus mampu dalam menjelaskan segala tindakannya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana tanggung jawab perawat dalam melaksanakan tugas?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, kami menentukan tujuan dalam pembuatan makalah
ini, adalah:
D.
Manfaat
1. Mahasiswa dapat lebih mengetahui tanggung jawab dan tanggung gugat seorang perawat dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya.
2. memberikan informasi lebih lanjut kepada mahasiswa tentang arti tanggung gugat dan tanggung
jawab dalam melaksanakan tugas sebagai perawat.
BAB II
PEMBAHASAN
Tanggung jawab perawat berarti keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya. Sebutan
ini menunjukan bahwa perawat professional menampilkan kinerja secara hati-hati, teliti dan
kegiatan.
Perawat dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin bahwa perawat bertanggung jawab
dan memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang relevan dengan disiplin ilmunya.
Kepercayaan tumbuh dalam diri klien, karena kecemasan akan muncul bila klien merasa
tidak yakin bahwa perawat yang merawatnya kurang terampil, pendidikannya tidak memadai
dan kurang berpengalaman. Klien tidak yakin bahwa perawat memiliki integritas dalam sikap
keterampilan, pengetahuan (integrity) dan kompetensi.
Contoh : Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu dan kesehatan ibu saya akan mengganti
balutan atau mengganti spreinya..
2.
Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka perawat bersedia memberikan penjelasan
dengan ramah kepada kliennya (explanantion about the delay). Misalnya Mohon maaf pak saya
memprioritaskan dulu klien yang gawat dan darurat sehingga harus meninggalkan bapak
sejenak.
3.
Menunjukan kepada klien sikap menghargai (respect) yang ditunjukkan dengan perilaku
perawat. misalnya mengucapkan salam, tersenyum, membungkuk, bersalaman dsb.
4.
Berbicara dengan klien yang berorientasi pada perasaan klien (subjects the patiens desires)
bukan pada kepentingan atau keinginan perawat misalnya Coba ibu jelaskan bagaimana
perasaan ibu saat ini. Sedangkan apabila perawat berorientasi pada kepentingan perawat ;
Apakah bapak tidak paham bahwa pekerjaan saya itu banyak, dari pagi sampai siang, mohon
pengertiannya pak, jangan mau dilayani terus
5. Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien dengan maksud menghina (derogatory) misalnya
pasien yang ini mungkin harapan sembuhnya lebih kecil dibanding pasien yang tadi
6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba memahami klien dalam sudut pandang klien (see the
patient point of view). Misalnya perawat tetap bersikap bijaksana saat klien menyatakan bahwa
obatnya tidak cocok atau diagnosanya mungkin salah.
Menurut pengertian tersebut, agar memiliki tanggung jawab maka perawat diberikan
ketentuan hukum dengan maksud agar pelayanan perawatannya tetap sesuai standar. Misalnya
hukum mengatur apabila perawat melakukan kegiatan kriminalitas, memalsukan ijazah,
melakukan pungutan liar dsb. Tanggung jawab perawat ditunjukan dengan cara siap menerima
hukuman (punishment) secara hukum kalau perawat terbukti bersalah atau melanggar hukum.
2. Responsibility to Client and Society (tanggung jawab terhadap klien dan masyarakat)
3. Responsibility to Colleague and Supervisor (tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan atasan)
1. Apakah perawat berangkat menuju tugasnya dengan niat ikhlas karena Allah ?
2.
Apakah perawat mendoakan klien selama dirawat dan memohon kepada Allah untuk
kesembuhannya ?
7. Apakah perawat mengantarkan klien dalam sakaratul maut menuju Khusnul khotimah?
Perawat dituntut untuk bertanggung jawab dalam setiap tindakannya khususnya selama
melaksanakan tugas di rumah sakit, puskesmas, panti, klinik atau masyarakat. Meskipun tidak
dalam rangka tugas atau tidak sedang meklaksanakan dinas, perawat dituntut untuk bertangung
jawab dalam tugas-tugas yang melekat dalam diri perawat. Perawat memiliki peran dan fungsi
yang sudah disepakati. Perawat sudah berjanji dengan sumpah perawat bahwa ia akan
senantiasa melaksanakan tugas-tugasnya.
Tanggung jawab perawat erat kaitanya dengan tugas-tugas perawat. Tugas perawat
secara umum adalah memenuhi kebutuhan dasar. Peran penting perawat adalah memberikan
pelayanan perawatan (care) atau memberikan perawatan (caring).
Tugas perawat bukan untuk mengobati (cure). Dalam pelaksanaan tugas di lapangan
adakalanya perawat melakukan tugas dari profesi lain seperti dokter, farmasi, ahli gizi, atau
fisioterapi. Untuk tugas-tugas yang bukan tugas perawat seperti pemberian obat maka tanggung
jawab tersebut seringkali dikaitkan dengan siapa yang memberikan tugas tersebut atau dengan
siapa ia berkolaborasi. Dalam kasus kesalahan pemberian obat maka perawat harus turut
bertanggung-jawab, meskipun tanggung jawab utama ada pada pemberi tugas atau atasan
perawat, dalam istilah etika dikenal dengan Respondeath Superior. Istilah tersebut merujuk
pada tanggungjawab atasan terhadap perilaku salah yang dibuat bawahannya sebagai akibat
dari kesalahan dalam pendelegasian. Sebelum melakukan pendelegasian seorang pimpinan atau
ketua tim yang ditunjuk misalnya dokter harus melihat pendidikan, skill, loyalitas, pengalaman
dan kompetensi perawat agar tidak melakukan kesalahandan bisa bertanggung jawab bila salah
melaksanakan pendelegasian.
Dalam pandangan Etika penting sekali memahami tugas perawat agar mampu
memahami tanggung jawabnya. Perawat perlu memahami konsep kebutuhan dasar manusia.
Konsep Kebutuhan dasar yang paling terkenal salah satunya menurut Maslow sebagai berikut :
Berdasarkan konsep kebutuhan dasar tersebut, perawat memegang tanggung jawab dalam
memenuhi kebutuhan dasar klien. Perawat diharapkan memandang klien sebagai mahluk unik
yang komprehensif dalam memberikan perawatan. Komprehensif artinya dalam memenuhi
kebutuhan dasar klien, tidak hanya berfokus pada pemenuhan kebutuhan fisiknya atau
Belonging/loving Need,Self,Actualization,Self Esteem,Safety,Security Need,Physiologies Need,
psikologisnya saja, tetapi semua aspek menjadi tanggungjawab perawat.
Sebagai contoh ketika merawat klien fraktur perawat tidak hanya memenuhi kebutuhan
istirahat, rasa nyaman dan terhindar dari nyeri (sleep and comport need), tetapi memandang
klien sebagai mahluk utuh yang berdampak pada gangguan psikologisnya seperti cemas, takut,
sedih, terasing sebagai dampak dari fraktur, atau masalah-masalah sosial seperti (tidak bisa
bekerja, rindu pada keluarga, terpisah dari teman, sampai masalah spiritual seperti berburuk
sangka pada Allah, tidak mau berdoa dan perasaan berdosa. Etika perawat melandasi perawat
dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. Dalam pandangan etika keperawatan perawat
memilki tanggung jawab (responsibility) terhadap-tugastugasnya terutama keharusan
memandang manusia sebagai mahluk yang utuh dan unik. Utuh artinya memiliki kebutuhan
dasar yang kompleks dan saling berkaitan antara kebutuhan satu dengan lainnya, unik artinya
setiap individu bersipat khas dan tidak bisa disamakan dengan individu lainnya sehingga
memerlukan pendekatan khusus kasus per kasus, karena klien memiliki riwayat kelahiran,
riwayat masa anak, pendidikan, hobby, pola asuh, lingkungan, pengalaman traumatik, dan citacita yang berbeda. Kemampuan perawat memahami riwayat hidup klien yang berbeda-beda
dikenal dengan Ability to know Life span History dan kemampuan perawat dalam memandang
individu dalam rentang yang panjang dan berlainan dikenal dengan Holistic.
1.
2.
Mengajarkan pengetahuan perawat terhadap perawat lain yang belum mampu atau belum
mahir melakukannya. Misalnya perawat belum mahir memasang EKG diajar oleh perawat yang
sudah mahir. Untuk melindungi masyarakat dari kesalahan, perawat baru dilatih oleh perawat
senior yang sudah mahir, meskipun secara akademik sudah dinyatakan kompeten tetapi kondisi
lingkungan dan lapangan seringkali menuntut adaptasi khusus.
3. Memberikan teguran bila rekan sejawat melakukan kesalahan atau menyalahi standar. Perawat
bertanggung jawab bila perawat lain merokok di ruangan, memalsukan obat, mengambil barang
klien yang bukan haknya, memalsukan tanda tangan, memungut uang di luar prosedur resmi,
melakukan tindakan keperawatan di luar standar, misalnya memasang NGT tanpa menjaga
sterilitas.
4. Memberikan kesaksian di pengadilan tentang suatu kasus yang dialami klien. Bila terjadi gugatan
akibat kasus-kasus malpraktek seperti aborsi, infeski nosokomial, kesalahan diagnostik,
kesalahan pemberian obat, klien terjatuh, overhidrasi, keracunan obat, over dosis dsb. Perawat
berkewajiban untuk menjadi saksi dengan menyertakan bukti-bukti yang memadai.
Nurses have tobe answerable for all their professional activities. They must be able to explain
their professional action and accept responsibility for them. Three question naturally arise
1. To whom the nurse accountable?
2. For what the nurse accountable?
3.
3. Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?
pengobatan yang diberikan yang harus dibayarkan ke pihak rumah sakit. Dalam contoh tersebut
perawat memiliki tanggung gugat terhadap klien, dokter, RS dan profesinya.
2) Apa saja dari perawat yang dikenakan tanggung gugat?
Perawat memilki tanggung gugat dari seluruh kegitan professional yang
dilakukannya mulai dari mengganti laken, pemberian obat sampai persiapan pulang. Hal ini bisa
diobservasi atau diukur kinerjanya.
3) Dengan kriteria apa saja tangung gugat perawat diukur baik buruknya?
Ikatan perawat, PPNI atau Asosiasi perawat atau Asosiasi Rumah sakit telah menyusun
standar yang memiliki krirteria-kriteria tertentu dengan cara membandingkan apa-apa yang
dikerjakan perawat dengan standar yang tercantum.baik itu dalam input, proses atau
outputnya. Misalnya apakah perawat mencuci tangan sesuai standar melalui 5 tahap yaitu.
Mencuci kuku, telapak tangan, punggung tangan, pakai sabun di air mengalir selama 3 kali dsb.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sering kali perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil
tindakan. Sebagai perawat yang professional kita di tuntut untuk dapat bertanggung jawab dan
tanggung gugat dalam melayani klien.
Dengan mengenal dan mempelajari apa saja tanggung jawab dan tanggung gugat seorang
perawat maka tujuan dari proses keperawatan dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan
hukum dan norma yang berlaku. Seorang perawat juga akan mampu mengambil keputusan yang
terbaik dalam melaksanakan tindakan keperawatan yang ada.
B. Saran
1. Sebaiknya seorang perawat harus lebih memahami apa saja tanggung jawab dan tanggung gugat
dalam keperawatn.
2. Dalam menghadapi situasi yang memerlukan keputusan untuk mengambil tindakan, seorang
perawat harus mampu memberikan tindakan sesuai dengan norma hukum yang berlaku
DAFTAR PUSTAKA
Tambahkan komentar
4.
Dec
12
: IKD II
Tanggal
: 35 Menit
Penyuluh
: Kelompok IV
A. LATAR BELAKANG
Merokok merupakan kebiasaan buruk yang banyak sekali akibat buruknya bagi tubuh
perokok maupun orang yang berada disekitar perokok (perokok pasif) yang menjadi masalah
kesehatan dimasyarakat sampai saat ini.Dengan persepsi oleh perokok yang bermacam-macam
padahal telah jelas akibat bagi organ-organ tubuh seperti jalan pernafasan, paru, jantung, ginjal
dan mata.
B. TUJUAN
1.) TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan Bahaya Dari Merokok selama 35 menit, diharapkan
bagi peserta penyuluhan dapat mengerti tentang bahaya dari merokok bagi kesehatan tubuh.
C. SASARAN
Bagi perokok dikalangan masyarakat sekitar,Tanggal, 29 OKTOBER 2012, JAM : 13.00 Wib.
D. STRATEGI
1. Ceramah
2. Diskudi
3. Tanya jawab
4. Demonstrasi
E. PELAKSANAAN
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
5 menit
Pendahuluan :
1. M 1. Memberi salam
Menjawab salam
2. Meperkenalkan diri
3. Kontrak waktu
2. 4. Menjelaskan tujuan materi yang akan disampaikan
5. melakukan apersepsi dengan masyarakat tentang bahaya
dari merokok
2
20 Menit
Kegiatan Inti :
Menberikan penjelaskan tentang bahaya merokok yang
Mendengarkan
Menberikan tanggapan
Mendengarkan dan
memperhatikan
meliputi :
1. Pengertian merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
3. Faktor penyebab merokok
4. Bahaya merokok
5. Cara mencegah merokok
6. Cara berhenti merokok
Memberikan pertanyaan
Memperhatikan
melakukan redemonstrasi
Memperhatikan dengan
seksama
Mengulamngi sesuai dengan
petunjuk petugas peyuluh
3.
10 Menit
Penutup :
1. Menyimpulkan isi pokok penyuluhan
2. Melakukan evaluasi tentang materi yang sudah
disampaikan secara verbal
Mendengarkan
Menjawab pertanyaan
Menjawab salam
F. MEDIA
1. Leaflet
2. Gambar
3. Bahan demonstrasi :
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a) Masyarakat mau menerima petugas dan pembimbing
b) Keluarga mengerti maksud dan tujuan penyuluhan setelah setelah di lakukan kontrak
2. Evaluasi proses
a) Masyarakat mau menepati kontark waktu selama 35 menit
b) Petugas dan pembimbing datang tepat waktu
c) Saat peyuluhan masyarakat aktif bertanya tentang masalah yang belum dimengerti
3. Evaluasi hasil
a) Masyarakat dapat menjawab pertanyaan yang diajukan
b) Masyarakat dapat memberikan pendapat tentang masalah dalam merokok
c) Terminasi, masyarakat bersedia untuk kontrak selanjutnya
PENYULUH
KELOMPOK IV
LAMPIRAN MATERI
MATERI PENYULUHAN
TENTANG BAHAYA DARI MEROKOK
a. Pengertian Merokok
Merokok adalah menghisap zat-zat yang dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh
2.
3.
4.
5.
6.
Gas beracun (hydrogen cyanide) yang digunakan di kamar gas maut bagi narapidana yang
menjalani hukuman mati.
Pengaruh Teman
Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin banyak
kemungkinan teman-temannya adalah perokok juga dan sebaliknya. Dari fakta tersebut ada dua
kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tadi terpengaruh oleh teman-temannya atau bahkan
teman-teman remaja tersebut dipengaruhi oleh diri remaja tersebut yang akhirnya mereka
semua menjadi perokok. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurangkurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja yang non perokok
(Al Bachri, 1991).
3.
Faktor Kepribadian
Orang mencoba untuk merokok karena alasan ingin tahu atau ingin melepaskan diri dari rasa
sakit fisik atau jiwa, membebaskan diri dari kebosanan. Namun satu sifat kepribadian yang
prediktif pada pengguna obat-obatan (termasuk rokok) ialah konformitas sosial. Orang yang
memiliki skor tinggi pada berbagai tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna
dibandingkan dengan mereka yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4.
Pengaruh Iklan
Melihat iklan di media massa dan elektronik yang menampilkan gambaran bahwa perokok
adalah lambang kejantanan atau glamour. Hal ini membuat seringkali remaja terpicu untuk
mengikuti perilaku seperti yang ada dalam iklan tersebut (Mari Juniarti, Buletin RSKO tahun IX,
1991)
Merokok dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit karena rusaknya protein yang berguna
untuk menjaga elastisitas kulit, terkikisnya vitamin A, terhambatnya aliran darah. Kulit perokok
menjadi kering dan keriput terutama disekitar bibir dan mata.
4. Hilangnya pendengaran
Karena tembakau dapat menyebabkan timbulnya endapan pada dinding pembuluh darah
sehingga menghambat laju aliran darah ke dalam telinga bagian dalam . perokok dapat
kehilangan pendengaran lebih awal dari pada orang yang tidak merokok atau lebih mudah
kehilangan pendengaran karena infeksi telinga atau suara yang keras. Resiko untuk terkena
infeksi telinga bagian tengah yang dapt megarah kepada kompliksi yang lebih jauh disebut
Meningitis dan Paralysis wajah bagi perokok 3 kali lebih besar dari pada orang yang tidak
merokok.
5. Kanker kulit
Merokok tidak menyebabkan melanoma (sejenis kanker kulit yang kadang-kadang menyebabkan
kematian) tetapi merokok mengakibatkan
penyakit tersebut. Ditengarai bahwa perokok berisiko menderita Custaneus Scuamus Cell Cancer
sejenis kanker yang meninggalkan bercak merah pada kulit 2 kali lebih besar dibandingkan
dengan non perokok
6. Caries
Rokok mempengaruhi keseimbangan kimiawi dalam mulut membentuk plak yang berlebihan,
membuat gigi menjadi kuning dan terjadinya caries, perokok berisiko kehilangan gigi mereka 1,5
kali lipat.
7. Enfisema
Selain kanker paru, merokok dapat menyebabkan enfisema yaitu pelebaran dan rusaknya kantong
udara pada paru-paru yang menurunkan kapasitas paru untuk menghisap oksigen dan
melepaskan CO 2. Pada kasus yang parah dugunakan Tracheotomy untuk membantu pernafasan
pasien. Ibarat suatu asyatn untuk lubang ventilasi pada tenggorokan sebagai jalan masuk udara
ke dalam paru-paru. Pada kasus Bronkhitis kronis terjadi penumpukan muncus sehingga
mengakibatkan batuk yang terasa nyeri dan kesulitan bernafas.
8. Kerusakan paru
Selain kanker paru dan jantung merokok dapat pula menyebabkan batuk. Dikarenakan rusaknya
kantung udara pada paru yang menurunkan kapasitas paru dan oksigen untuk melepas O2. bila
keadaan ini belanjut akan terjadi penumpukan lender sehingga mengakibatkan batuk yang tersa
nyeri dan kesulitan bernafas.
9. Berisiko tinggi terkena kanker paru-paru dan jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia disebabkan oleh penyakit jantung. Pemakaian tembakau
adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Telah ditetapkan bahwa asap rokok
mengandung lebih dari 40 macam zat racun. Kemungkinan timbulnya kanker paru dan jantung
pada perokok 22 kali lebih besar dariyang tidak merokok.
10. Osteoporosis
Karbon monoksida (CO) yaitu zat kimia beracun yang banyak terdapat pada gas buangan
mobil,dan asap rokok lebihmudah terikat pada darah dari pada oksigen sehingga kemampuan
darah untuk mengangkat oksigen turun 15% pada perokok. Akibatnya tulang pada perokok
kehilangan densitasnya menjadi lebih mudah patah atau retak dan penyembuhannya 805 lebih
lama. Perokok jiga menjadi lebih rentan terhadap masalah tulang punggung. Perokok juga
menjadi lebih retan terhadap masalah tulang punggung. Sebuah studi menunjukkan bahwa
buruh pabrik yang merokok 5 kali lebih banyak mengalami nyeri punggung setelah terjadi
trauma.
11. Penyakit jantung
Satu diantara tiga kematian di dunia diakibatkan oleh penyakit kardiovaskuler. Pemakaian
tembakau adalah salah satu factor resiko terbesar untuk penyakit ini. Di Negara yang sedang
berkembang penyakit membunuh lebih dari satu juta orang setiap tahun. Penyakit
kardiovaskuler yang menyangkut pemakaian tembakau di Negara-negara maju membunuh lebih
dari 600.000 orang setiap tahun. Rokok menyebabkan jantung berdenyut lebih cepat,
menaikkkan tekanan darah dan meningkatkan resiko terjadinya hipertensi dan penyumbatan
arteri yang akhirnya menyebabkan serangan jantung dan stroke.
12. Tukak lambung
Konsumsi tembakau menurunkan resistensi terhadap bakteri yang menyebabkan tukak lambung
juga meminimalisasi kemampuan lambung untu menetralkan asam lambung setelah makan
sehingga sisa asam akan mengerogoti dinding lambung. Tukak lambung yang diderita para
perokok lebih sulit dirawat dan disembuhkan.
13. Diskolori jari-jari
Tar yang terdapat pada asap rokok terakumulasi pada jari-jari dan kuku yang meninggalkan warna
coklat kekuningan.
14. Kanker uterus
Selain meningkatkan resiko kanker serviks dan uterus rokok meneyebabkan timbulnya masalah
kezsuburan pada wanita dan berbagai komplikasi selama masa kehamilan dan kelahiran bayi.
Merokok selama masa kehamilan meningkatkan resiko kelahiran bayi dengan BBLR dan masalah
kesehatan sesudahnya. Kegagalan hamil atau abortus terjadi 2-3 kali lebih besar pada wanita
perokok. Angka yang sama berlaku juga untuk kelahiran atau kematian karena kekurangan
oksigen pada janin dan plasenta yang menjadi abnormal karena tercemar oleh Karbon
Monoksida dan Nikotin dalam asap rokok. Sindrom kematian bayi mendadak (Sudden Infant
Death) juga dihubungkan dengan pemakaian tembakau. Tambahan pula, rokok dapat
menurunkan kadar estrogen yang menyebabkan terjadinya menopause dini.
15. Kerusakan sperma
Rokok dapat menyebabkan deformasi pada sperma dan kerusakan pada DNAnya sehiungga
mengakibatkan aborsi. Beberapa studi menemukan bahwa pria yang merokok meningkatkan
resiko menjadi ayah dari anak yang berbakat kanker. Rokok juga memperkecil jumlah sperma
dan infertilitas banyak terjadi pada perokok.
e.
support yang membuat anda merasa tidak sendirian sehingga muncul power yang luar biasa
untuk mewujudkan keinginan anda itu.
7. Bergaullah dengan orang-orang yang telah berhasil berhenti merokok.
Diharapkan anda akan bisa share tips-tips terampuh dari mereka untuk berhenti merokok.
8. Pindahkan semua barang-barang yang berhubungan dengan rokok.
Barang seperti asbak, korek api hanya akan mengingatkan untuk merokok.
9. Jangan pedulikan provokasi orang lain.
Jika anda termasuk perokok yang hanya buat gaya-gayan atau takut dibilang banci oleh temanmu.
Yakinlah, bahwa kamu itu pria sejati. Bayangkan, jika karena merokok kemudian mereka terkena
impotensi di usia muda sedang kamu yang tidak merokok sampai umur di atas 70 tahun masih
greng. Siapa yang pria sejati coba?
10. Cobalah introspeksi diri.
Tanya dirimu sendiri, apa yang sudah anda dapatkan dengan merokok. Renungkan satu persatu
untungruginya dari merokok tersebut.
11. Semuanya kembali pada diri kita sendiri.
KESIMPULAN
Perilaku merokok akan memberikan dampak bagi kesehatan secara jangka pendek maupun
jangka panjang yang nantinya akan ditanggung tidak saja oleh diri kamu sendiri tetapi juga akan
dapat membebani orang lain (misal: orangtua)
http://mohammadqadarusman.blogspot.com/2013/06/karya-ilmiyah-bahaya-merokok-pada.html
Karya Ilmiyah "Bahaya Merokok Pada Kesehatan"
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis,
mengarang, dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan
manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering
dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok. Merokok sendiri bukanlah hal yang
dianggap tabu oleh masyarakat kita,meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih
duduk di bangku sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui
bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh
kita.
Untuk itu dengan dibuatnya karya ilmiahini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan segera
meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik.Karena bagaimanapun juga
dampak rokok bagi kesehatan pelaku ( perokok aktif ) maupun kesehatan orang yang terkena
paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar, karena zat beracun yang
terkandung di dalamnya.
B.
Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis dapat merumuskan masalah yang
akan di bahas dalam laporan karya ilmiah ini. Masalah tersebut adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
A. Tujuan penulisan
Batasan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti & pengertian rokok
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan
yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah
diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui
dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya
berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah,kanker paru - paru,
kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi
serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit
dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok
untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini
dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang
terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga
dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni
tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan bahan bahan lain dicampur untuk
dibuat rokok kretek.Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih,
cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).
Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang nantinya akan membuat suatu
malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.
B.
dipenuhi, maka akan menimbulkan dampak yang signifikan dalam perkembangannya menuju
kedewasaan.
Ciri-ciri khusus pada remaja antara lain :
- pertumbuhan fisik yang sangat cepat
- emosinya tidak strabil
- cerkembangan seksual sangat menonjol
- cara berfikirnya bersifat kausalitas ( hukum sebab akibat )
- terikat erat dengan kelompoknya
Dampak rokok
Saat ini, rokok telah mulai dikonsumsi oleh para remaja bahkan juga anak-anak. Hal ini memunculkan
keprihatinan mengingat bahaya rokok bagi seseorang. Kenakalan remaja identik juga dengan remaja
yang merokok. Kebanyakan remaja nakal dan remaja yang suka tawuran adalah perokok.
Bahaya rokok terutama adalah bagi kesehatan. Kita tahu bahwa rokok mengandung banyak sekali
racun dan nikotin yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit, kanker paru, impotensi dan
bahkan serangan jantung. Semakin dini seseorang mengkonsumsi rokok maka semakin banyak racun
yang terkumpul di tubuhnya. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan fisik atau menyebabkan serangan
penyakit pada masa dewasa atau masa tuanya. Padahal masa remaja merupakan masa pertumbuhan
dan perkembangan yang penting.
Selain kesehatan, rokok juga berdampak kurang baik bagi perkembangan psikologis remaja. Rokok
identik dengan pergaulan remaja yang lebih rentan terhadap kenakalan daripada pergaulan
remaja tanpa rokok. Pergaulan remaja dengan rokok cenderung memberi remaja pemikiran bahwa
rokok bisa menjadi pelarian akan tiap masalah. Remaja kemudian akan merokok ketika mendapat
masalah dalam hidupnya. Di dalam rokok memang mengandung zat yang bisa membuat perokok
merasa lebih baik namun tentunya hal ini juga menyebabkan kecanduan. Kecanduan akan rokok
terbilang sulit untuk diatasi.
Pergaulan remaja dalam lingkungan perokok juga dapat mengantarkan pada kenakalan remaja yang
lebih besar lagi yakni penggunaan obat terlarang dan pergaulan bebas. Menghisap rokok yang
sebenarnya adalah obat terlarang bisa saja dialami. Dengan demikian, remaja bisa dengan mudah
masuk dalam pengaruh obat terlarang dan mengalami kecanduan. Selain itu, rokok juga menyebabkan
remaja menjadi lebih boros karena harus mengeluarkan uang secara rutin untuk membeli rokok.
Apalagi jika sudah terkena pergaulan remaja yang negatif, bisa-bisa anak berusaha mengambil
harta orang tuanya.
Oleh sebab itu, perkenalkanlah sejak dini mengenai bahaya rokok bagi remaja Anda. Hal ini
setidaknya membuat remaja berpikir dua kali untuk menjadi kecanduan. Berikan nasihat untuk
menghindari pergaulan dengan remaja perokok lainnya. Rokok memang membuat diri menjadi lebih
enak untuk sementara namun dapat berdampak fatal nantinya.
F.
Upaya pencegahan
Sebagian besar perokok yang udah atau berniat untuk menghentikan kebiasaan merokok perlu
menggunakan cara mereka sendiri. Para perokok ringan, yang sangat berkeinginan untuk untuk
menghentikan kebiasaan merokok, akan dapat berhasil dalam usaha mereka bila menggunakan cara
mereka sendiri yang paling sesuai untuk mereka.
Setiap orang yang ingin berhenti merokok memerlukan suatu cara yang sesuai untuk masing-masing.
Hasil studi baru-baru ini di Inggris menunjukkan bahwa 69% perokok dewasa ingin berhenti
merokok. Nikotin adalah zat yang paling membuat orang ketagihan sehingga berhenti merokok
tidaklah mudah walaupun motifasinya amat tinggi. Perokok menyadari bahwa upaya awal untuk
menghentikan kebiasaan merokok seringkali tidak berhasil sehingga perokok yang ingin berhenti
harus siap untuk melakukan usaha berkali kali. Upaya berulang kali ini penting artinya karena akan
berupa intervensi awal. Setiap orang harus mencoba berbagai teknik intervensi untuk
menentukan mana yang paling sesuai, dengan menyadari bahwa mungkin diperlukan tiga sampai
empat kali percobaan sebelum menemukan cara yang sesuai. Harus dijelaskan kepada setiap
perokok yang berupaya untuk menghentikan kebiasaannya bahwa gagal sekali dan mengulangi
kembali bukanlah berarti kegagalan program, melainkan hanya suatu hambatan kecil menuju suatu
langkah yang akhirnya menuju keberhasilan.
Model tahapan perubahan dari Prochaska dan DiClemente penting bagi perokok yang jelas kurang
termotivasi untuk secara aktif melaksanakan suatu program menghentikan kebiasaan merokok.
Model ini, yang berawal dari praa-kontemplasi ke kontemplasi kemudian periaan dan akhirnya
tindakan, mencakup lingkup yang luas dari posisi para perokok. Petugas kesehatan, penyuluh
kesehatan, peraturan perundang undangan dan dukungan sosial, perlu mendorong kemajuan dari
satu tahap ke tahap berikutnya. Walaupun suatu Intervensi tidak membuat perokok berhasil
menghentikan kebiasaan merokok sepenuhnya, mungkin saja ia sudah maju dari tahap prakontemplasi ke kontemplasi. Dengan intervensi berikutnya si perokok akan dapat maju lebih jauh lagi
sampai ke persiapan dan akhirnya ke tindakan dan menghentikan kebiasaan merokok; upaya
berulangkali dengan pelajaran yang diperoleh pada tiap tahap dan setiap tahap mengarah pada sasaran
akhir yaitu berhenti sepenuhnya.
Pada tahap pre-kontemplasi perokok memerlukan informasi, pada tahap persiapan dan tahap
tindakan perokok perlu menentukan suatu program dan menetapkan tanggal untuk berhenti
merokok. Para professional dalam bidang kesehatan perlu mengetahui tahap-tahap ini dan harus siap
melaksanakan tindakan yang proaktif dan positif, pertama untuk membuat si perokok meningkat
sampai ke tahap tindakan, kemudian untuk membantu si perokok agar berhasil menyelesaikan
program menghentikan kebiasaan merokok.
Seringkali program menghentikan kebiasaan merokok mahal biayanya atau tidak dapat dijangkau oleh
sebagian besar penduduk. Oleh karena itu para petugas pemeliharaan kesehatan, keluarga dan
teman menjadi mekanisme pendukung bagi sebagian besar perokok yang ingin berhenti merokok.
program umum yang dapat direkomendasikan oleh para profesional pemeliharaan kesehatan tidak
memerlukan biaya atau tambahan, selain keinginan kuat dari para perokok serta keluarga dan temanteman.
G. Strateginya adalah sebagai berikut:
Tetapkan hati untuk berhenti merokok, pelajari dan tetapkan motivasi tertentu dan keinginan untuk
berhenti.
Bicara dengan seorang klinisi, bahas cara pengobatan dan strategi untuk mengatasi keinginan merokok
kembali, maksimalkan kesempatan untuk berhasil.
Tetapkan hari untuk berhenti merokok, jangan berusaha mengurangi rokok secara bertahap, tetapi
berhenti total setelah tanggal yang telah ditetapkan.
Singkirkan semua peralatan yang berkaitan dengan tembakau dan bersihkan semua pakaian dan mobil
sebelum tanggal yang ditetapkan, segeralah berhenti merokok di rumah dan di dalam mobil, jangan
pergi ke tempat-tempat yang menimbulkan godaan untuk merokok.
Jangan kuatir diet sampai sepenuhnya berhenti merokok.
Pastikan dan minta dukungan dari rekan sekerja, teman dan keluarga untuk mendorong upaya berhenti
merokok dan terus berhenti.
Sebagai orang tua, sadarilah contoh yang Anda berikan kepada anak-anak.
Pelajari bagaimana menghindari atau mengatasi keadaan dan perilaku yang membuat Anda berhenti
merokok.
Suatu gabungan antara sejumlah intervensi menghapus kebiasaan merokok dapat membawa hasil yang
baik. Terapi perilaku rasa seringkali tidak dapat mendorong perhentian kebiasaan merokok,
sehingga pemakaian obat pengganti nikotin atau terapi pemakaian obat-obatan non-nikotin akan
lebih membantu bagi si perokok. Karena perokok sudah ketagihan nikotin, obat pengganti nikotin
berbentuk pil, "koyo" atau permen karet, akan memuaskan kebutuhan perokok atau nikotin. Terapi
dengan pengganti nikotin telah terbukti dua kali lebih berhasil-guna dalam menghentikan kebiasaan
merokok disbanding dengan upaya tanpa cara itu. Bagi kebanyakan orang yang berhasil berhenti
merokok, terapi dengan pengganti nikotin membuat mereka mampu mengatasi gejala putus obat
(gejala putus nikotin) dan membuat alat bantu psikologis maupun fisiologis dalam upaya
menghentikan kebiasaan merokok. Terapi farmakologis non-nikotin seperti bupropin, berfungsi
melalui berbagai cara disbanding dengan pengganti nikotin dan juga telah terbukti dua kali lebih
berhasil dalam membantu perokok berhenti merokok. Terapi perilaku dapat membantu perokok
mengatasi motivasi sosial untuk merokok. Sebelum menjalani upaya berhenti merokok, seorang
perokok harus menyadari tentang kemungkinan timbulnya gejala putus obat, berupa sifat lekas
marah, ketidak-sabaran, sikap bermusuhan, kecemasan, rasa tertekan, kesulitan berkonsentrasi, sulit
tidur dan bertambahnya nafsu makan dan kenaikan berat badan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi
kebiasaan yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh
telah diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah
diketahui dengan jelas. Para perokok biasanya mulai merokok sejak usia remaja. Bahkan ada beberapa
yang sudah memulainya sejak kanak-kanak. Sebelum memutuskan apa yang akan dilakukan pada anak
yang ketahuan merokok, sebaiknya pahami dulu mengapa mereka memulainya. Dengan
pemahaman, siapa tahu malah bisa menghindari anak dari rokok sejak awal.
Merokok dapat dicegah dengan berbagai upaya,seperti :
Tetapkan hati untuk berhenti merokok, pelajari dan tetapkan motivasi tertentu dan keinginan untuk
berhenti., bicara dengan seorang klinisi, bahas cara pengobatan dan strategi untuk mengatasi
keinginan merokok kembali, maksimalkan kesempatan untuk berhasil.
Tetapkan hari untuk berhenti merokok, jangan berusaha mengurangi rokok secara bertahap, tetapi
berhenti total setelah tanggal yang telah ditetapkan.
B.
Saran-saran
Setelah membaca karya ilmiah ini, semoga remaja dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi
kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka
tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang
mengancam jiwa mereka.
Sebaiknya pemerintah mengadakan seminar atau penyuluhan mengenai bahaya merokok agar para
remaja terhindar dan sadar akan bahaya merokok.
DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, M.(1990).Manajemen Sumber Daya Manusia.Jakarta : PT.Gramedia
Danusanto, H.(1991).Rokok dan Perokok. Jakarta:Aksara
Levy ,M.R. (1984).Lyfe and health.New York:Random House
http://www.proquest.com/
http://www.mqmedia.com/tabloid_mq/apr/03/mq_remaja_pernik.htm
http://www.e-psikologi.com/remaja.050602
http://abuelsah.wordpress.com/2014/02/09/makalah-bahaya-merokok/
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah menciptakan Alam Semesta
ini sehingga manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam sehari-hari kita sering menjumpai
hal-hal yang berhubungan dengan Kesehatan. Oleh karena itu, dibutuhkan untuk mempelajari dan
memahami Dampak Bahaya Merokok Pada Kesehatan.
Dan dengan senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmat dan hidayah Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yang sederhana ini.
Dalam membuat Makalah ini kami mendapat banyak kendala akan tetapi dengan kesabaran dan
ketelitian sehingga kami dapat menyelesaikannya dengan baik dan tepat pada waktunya.
Dalam Makalah yang sederhana ini, kami mengharapkan kritikan dan saran-saran yang sifatnya
membangun.
KELOMPOK NUSA
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis,
mengarang, dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan
manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering
dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok. Merokok sendiri bukanlah hal yang
dianggap tabu oleh masyarakat kita,meskipun yang melakukannya adalah anak yang masih
duduk di bangku sekolah. Hal ini sangat memprihatinkan, karena sebagaimana kita ketahui
bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan mengganggu kesehatan tubuh
kita.
Untuk itu dengan dibuatnya karya ilmiah ini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan segera
meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik.Karena bagaimanapun juga
dampak rokok bagi kesehatan pelaku ( perokok aktif ) maupun kesehatan orang yang terkena
paparan asap rokok perokok aktif (perokok pasif) sangat besar, karena zat beracun yang
terkandung di dalamnya.
B. Rumusan Masalah
1.
2.
3.
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui uapaya yang bisa dilakukan dalam mengatasi keingnan merokok
BAB II PEMBAHASAN
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan yang
sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah
diteliti dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui
dengan jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya
berbagai penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah,kanker paru paru,
kanker rongga mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi
serta gangguan kehamilan dan cacat pada janin. Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit
dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok
untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi, lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini
dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang
terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga
dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni
tembakau. Di Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan bahan bahan lain dicampur untuk
dibuat rokok kretek.Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih,
cerutu, rokok pipa dan tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).
Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang nantinya akan membuat suatu
malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.
Tar, yang terdiri dari lebih dari 4000 bahan kimia yang mana 60 bahan kimia di antaranya
bersifat karsinogenik.
Benzene, juga dikenal sebagai bensol, senyawa kimia organik yang mudah terbakar dan tidak
berwarna.
Metanol (alcohol kayu), alcohol yang paling sederhana yang juga dikenal sebagai metil
alkohol.
Asetilena, merupakan senyawa kimia tak jenuh yang juga merupakan hidrokarbon alkuna yang
paling sederhana.
Amonia, dapat ditemukan di mana-mana, tetapi sangat beracun dalam kombinasi dengan unsurunsur tertentu.
Formaldehida, cairan yang sangat beracun yang digunakan untuk mengawetkan mayat.
Hidrogen sianida, racun yang digunakan sebagai fumigan untuk membunuh semut. Zat ini juga
digunakan sebagai zat pembuat plastik dan pestisida.
Karbon monoksida, bahan kimia beracun yang ditemukan dalam asap buangan mobil.
Saat ini, rokok telah mulai dikonsumsi oleh para remaja bahkan juga anak-anak. Hal ini memunculkan
keprihatinan mengingat bahaya rokok bagi seseorang. Kenakalan remaja identik juga dengan remaja
yang merokok. Kebanyakan remaja nakal dan remaja yang suka tawuran adalah perokok.
Bahaya rokok terutama adalah bagi kesehatan. Kita tahu bahwa rokok mengandung banyak sekali
racun dan nikotin yang pada akhirnya dapat menyebabkan penyakit kanker, paru-paru,
impotensi dan bahkan serangan jantung. Semakin dini seseorang mengkonsumsi rokok maka
semakin banyak racun yang terkumpul di tubuhnya. Hal ini bisa menghambat pertumbuhan fisik atau
menyebabkan serangan penyakit pada masa dewasa atau masa tuanya. Padahal masa remaja
merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang penting.
Selain kesehatan, rokok juga berdampak kurang baik bagi perkembangan psikologis remaja. Rokok
identik dengan pergaulan remaja yang lebih rentan terhadap kenakalan daripada pergaulan
remaja tanpa rokok. Pergaulan remaja dengan rokok cenderung memberi remaja pemikiran bahwa
rokok bisa menjadi pelarian akan tiap masalah. Remaja kemudian akan merokok ketika mendapat
masalah dalam hidupnya. Di dalam rokok memang mengandung zat yang bisa membuat perokok
merasa lebih baik namun tentunya hal ini juga menyebabkan kecanduan. Kecanduan akan rokok
terbilang sulit untuk diatasi.Pergaulan remaja dalam lingkungan perokok juga dapat mengantarkan
pada kenakalan remaja yang lebih besar lagi yakni penggunaan obat terlarang dan pergaulan bebas.
Menghisap rokok yang sebenarnya adalah obat terlarang bisa saja dialami. Dengan demikian, remaja
bisa dengan mudah masuk dalam pengaruh obat terlarang dan mengalami kecanduan. Selain itu,
rokok juga menyebabkan remaja menjadi lebih boros karena harus mengeluarkan uang secara rutin
untuk membeli rokok. Apalagi jika sudah terkena pergaulan remaja yang negatif, bisa-bisa anak
berusaha mengambil harta orang tuanya.Oleh sebab itu, perkenalkanlah sejak dini mengenai
bahaya rokok bagi remaja Anda. Hal ini setidaknya membuat remaja berpikir dua kali untuk menjadi
kecanduan. Berikan nasihat untuk menghindari pergaulan dengan remaja perokok lainnya. Rokok
memang membuat diri menjadi lebih enak untuk sementara namun dapat berdampak fatal nantinya.
Sebagian besar perokok yang udah atau berniat untuk menghentikan kebiasaan merokok perlu
menggunakan cara mereka sendiri. Para perokok ringan, yang sangat berkeinginan untuk
menghentikan kebiasaan merokok, akan dapat berhasil dalam usaha mereka bila menggunakan cara
mereka sendiri yang paling sesuai untuk mereka.
Setiap orang yang ingin berhenti merokok memerlukan suatu cara yang sesuai untuk masing-masing.
Hasil studi baru-baru ini di Inggris menunjukkan bahwa 69% perokok dewasa ingin berhenti
merokok. Nikotin adalah zat yang paling membuat orang ketagihan sehingga berhenti merokok
tidaklah mudah walaupun motifasinya amat tinggi. Perokok menyadari bahwa upaya awal untuk
menghentikan kebiasaan merokok seringkali tidak berhasil sehingga perokok yang ingin berhenti
harus siap untuk melakukan usaha berkali kali. Upaya berulang kali ini penting artinya karena akan
berupa intervensi awal. Setiap orang harus mencoba berbagai teknik intervensi untuk
menentukan mana yang paling sesuai, dengan menyadari bahwa mungkin diperlukan tiga sampai
empat kali percobaan sebelum menemukan cara yang sesuai. Harus dijelaskan kepada setiap
perokok yang berupaya untuk menghentikan kebiasaannya bahwa gagal sekali dan mengulangi
kembali bukanlah berarti kegagalan program, melainkan hanya suatu hambatan kecil menuju suatu
langkah yang akhirnya menuju keberhasilan.
Seringkali program menghentikan kebiasaan merokok mahal biayanya atau tidak dapat dijangkau oleh
sebagian besar penduduk.Oleh karena itu para petugas pemeliharaan kesehatan, keluarga dan teman
menjadi mekanisme pendukung bagi sebagian besar perokok yang ingin berhenti merokok. program
umum yang dapat direkomendasikan oleh para profesional pemeliharaan kesehatan tidak
memerlukan biaya atau tambahan, selain keinginan kuat dari para perokok serta keluarga dan temanteman.
1.
7. Beritau teman dan orang terdekat kalau kita ingin berhenti merokok.
8. Kurangi jumplah merokok sedikit demi sedikit.
9. Hilangkan kebiasaan Bengong atau menunggu.
10. Sering-seringlah pergi ke rumah sakit, agar tau pentingnya kesehatan.
11. Cari pengganti rokok, misalnya permen atau gula.
12. Coba dan coba lagi jika masih gagal
A. Kesimpulan
Zat kimia yang terkandung dalam Rokok antara lain Nikotin, Tar, Sianida, Benzene, Cadmium, Metanol,
Asetilena, Amonia, Formaldehida, Hidrogen, Arsenik, dan Karbon monoksida. Jadi Zat kimia yang
terkandung dalam Rokok sangatlah berbahaya bagi kesehatan tubuh.
Selain kesehatan, rokok juga berdampak kurang baik bagi perkembangan psikologis remaja. Rokok
identik dengan pergaulan remaja yang lebih rentan terhadap kenakalan daripada pergaulan
remaja tanpa rokok.
Setiap orang yang ingin berhenti merokok memerlukan suatu cara yang sesuai untuk masingmasing,seperti belajar membenci rokok,bergaullah dengan orang yang tidak merokok,sering-sering pergi
ke tempat yang ruangannya ber-AC,kurangi jumlah merokok sedikit demi sedikit atau cari pengganti
rokok, misalnya permen atau gula.
B. Saran
Setelah membaca karya ilmiah ini, semoga remaja dapat tersadarkan akan bahaya rokok
bagi kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan
mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit
yang mengancam jiwa mereka.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.proquest.com/
http://www.mqmedia.com/tabloid_mq/apr/03/mq_remaja_pernik.htm
http://www.e-psikologi.com/remaja.050602
http://catdog02.blogspot.com/2013/05/makalah-bahaya-rokok.html
Cat Dog
Kamis, 23 Mei 2013
Makalah - Bahaya Rokok
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang dalam saya panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah,
karena berkat kemurahan dan karuni-Nya makalah ini dapat saya selesaikan. Dalam makalah ini
membahas tentang Bahaya Rokok, suatu permasalahan yang sering dilupakan oleh banyak orang.
Padahal dapat menimbulkan permasalahan yang cukup besar.
Makalah ini sengaja saya buat untuk kembali mengingatkan masyarakat bahwa merokok memiliki
efek yang besar bagi kesehatan tubuh. Selain itu semoga setelah membaca makalah ini masyarakat tahu
mengapa rokok tidak baik bagi kesehatan tubuh mereka.
Penulis menyadari bahwa di dalam makalah ini masih banyak sekali kekurangan baik itu di dalam
penyusunan ataupun penulisan makalah ini oleh karena itu penulis mengharapkan dari para pembaca,
kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga dapat menjadi masukan bagi penulis untuk bisa
lebih baik lagi.
Semoga laporan ini berguna bagi semua pihak. Saya mengharapkan kritik dan saran pada
pembaca demi perbaikan laporan ini tidak kalah pentingnya saya ucapkan terima kasih bagi semua pihak
yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Metro,
Mei 2013
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia memiliki berbagai macam kebiasaan. Mulai dari berolahraga, membaca, menulis,
mengarang,dan sebagainya.Di antara sekian banyak kebiasaan manusia, ada salah satu kebiasaan
manusia yang sangat merugikan bagi kesehatan mereka.Anehnya, kebiasaan yang tidak baik ini sering
dilakukan oleh masyarakat kita, yakni kebiasaan merokok.
Merokok sendiri bukanlah hal yang dianggap tabu oleh masyarakat kita, meskipun yang
melakukannya adalah anak yang masih duduk di bangku sekolah.Hal ini sangat memprihatinkan, karena
sebagaimana kita ketahui bahwa di dalam rokok terdapat banyak zat beracun yang nantinya akan
mengganggu kesehatan tubuh kita.
Untuk itu dengan dibuatnya makalah ini diharapkan warga masyarakat dapat sadar dan segera
meninggalkan atau mengurangi kebiasaan mereka yang tidak baik.Karena bagaimanapun juga dampak
rokok bagi kesehatan pelaku (perokok aktif) maupun kesehatan orang yang terkena paparan asap rokok
perokok aktif (perokok pasif) sangat besar,karena zat beracun yang terkandung di dalamnya.
B. Ruang lingkup
Untuk lebih terfokusnya pembahasan makalah ini dan agar tidak melebar nya pembahasan,
maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Pengertian rokok.
2. Dampak dari merokok.
3. Zat-zat yang terkandung dalam rokok.
C. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Menjelaskan pengertian rokok.
BAB II
PEMBAHASAN
Rokok merupakan benda yang sudah tak asing lagi bagi kita. Merokok sudah menjadi kebiasaan
yang sangat umum dan meluas di masyarakat. Bahaya merokok terhadap kesehatan tubuh telah diteliti
dan dibuktikan banyak orang. Efek-efek yang merugikan akibat merokok pun sudah diketahui dengan
jelas. Banyak penelitian membuktikan kebiasaan merokok meningkatkan risiko timbulnya berbagai
penyakit seperti penyakit jantung dan gangguan pembuluh darah, kanker paru-paru, kanker rongga
mulut, kanker laring, kanker osefagus, bronkhitis, tekanan darah tinggi, impotensi serta gangguan
kehamilan dan cacat pada janin.
Pada kenyataannya kebiasaan merokok ini sulit dihilangkan dan jarang diakui orang sebagai suatu
kebiasaan buruk. Apalagi orang yang merokok untuk mengalihkan diri dari stress dan tekanan emosi,
lebih sulit melepaskan diri dari kebiasaan ini dibandingkan perokok yang tidak memiliki latar belakang
depresi.
Penelitian terbaru juga menunjukkan adanya bahaya dari seconhandsmoke yaitu asap rokok yang
terhirup oleh orang-orang bukan perokok karena berada di sekitar perokok atau bisa disebut juga
dengan perokok pasif. Rokok tidak dapat dipisahkan dari bahan baku pembuatannya yakni tembakau. Di
Indonesia tembakau ditambah cengkeh dan bahan-bahan lain dicampur untuk dibuat rokok kretek.
Selain kretek tembakau juga dapat digunakan sebagai rokok linting, rokok putih, cerutu, rokok pipa dan
tambakau tanpa asap (tembakau kunyah).
Dari hari ke hari jumlah perokok kian bertamabah. Hal inilah yang nantinya akan membuat suatu
malapetaka yang besar bagi kesehatan tubuh kita.
A. Pengertian
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang 70-120 mm,(bervariasi tergantung negara )
dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun yang telah dicacah.
Ada 2 jenis rokok yaitu rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari
bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin. Rokok biasanya di jual dalam bungkusan
berbentuk kotak /kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah kedalam kantong .sejak
beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut umumnya disertai pesan kesehatan yang
memperingatikan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat di timbulkan dari merokok.misalnya
kanker ,paru-paru ,serangan jantung dan lain-lainnya.
Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Dibalik
kegunaan/manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok
maupun orang yang ada disekitar perokok yang bukan perokok.
B. Zat - zat Beracun Yang Terdapat Dalam Rokok dan Dampaknya
Sebagaimana kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak kurang
dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari komponen gas (85 persen) dan
partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen,
benzaldehid, urethan, benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol, ortokresoldan perylene adalah
sebagian dari beribu ribu zat di dalam rokok. Tapi diantara zat zat yang disebutkan tadi, ada 3 zat
yang paling berbahaya yang terkandung di dalam sebatang rokok. Zat zat itu adalah:
1. Tar
Zat berbahaya ini berupa kotoran pekat yang dapat menyumbat dan mengiritasi paru - paru dan sistem
pernafasan, sehingga menyebabkan penyakit bronchitis kronis, emphysema dan dalam beberapa kasus
menyebabkan kanker paru - paru ( penyakit maut yang hampir tak dikenal oleh mereka yang bukan
perokok ).Racun kimia dalam TAR juga dapat meresap ke dalam aliran darah dan kemudian dikeluarkan
di urine.TAR yang tersisa di kantung kemih juga dapat menyebabkan penyakit kanker kantung kemih.
Selain itu Tar dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah
untuk membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem
peredaran darah.
2. Nikotin
Adalah suatu zat yang dapat membuat kecanduan dan mempengaruhi sistem syaraf, mempercepat
detak jantung ( melebihi detak normal ) , sehingga menambah resiko terkena penyakit jantung. Selain itu
zat ini paling sering dibicarakan dan diteliti orang, karena dapat meracuni saraf tubuh, meningkatkan
tekanan darah, menimbulkan penyempitan pembuluh darah tepi dan menyebabkan ketagihan dan
ketergantungan pada pemakainya. Kadar nikotin 4-6 mg yang dihisap oleh orang dewasa setiap hari
sudah bisa membuat seseorang ketagihan. Selain itu Nikotin berperan dalam memulai terjadinya
penyakit jaringan pendukung gigi karena nikotin dapat diserap oleh jaringan lunak rongga mulut
termasuk gusi melalui aliran darah dan perlekatan gusi pada permukaan gigi dan akar. Nikotin dapat
ditemukan pada permukaan akar gigi dan hasil metabolitnya yakni kontinin dapat ditemukan pada
cairan gusi.
3. Karbon Monoksida (CO)
Zat ini dapat meresap dalam aliran darah dan mengurangi kemampuan sel - sel darah merah untuk
membawa Oksigen ke seluruh tubuh, sehingga sangat besar pengaruhnya terhadap sistem peredaran
darah. Selain itu, karbonmonoksida memudahkan penumpukan zat - zat penyumbat pembuluh nadi,
yang dapat menyebabkan serangan jantung yang fatal selain itu juga dapat menimbulkan gangguan
sirkulasi darah di kaki.Efek terakhir ini membuat para wanita perokok lebih beresiko ( daripada wanita
non perokok ) mendapat efek samping berbahaya bila meminum pil kontrasepsi ( pil KB). Karena itulah
sebabnya mengapa para dokter kandungan ( ginekolog ) umumnya segan memberi pil KB pada wanita
yang merokok.
C. Bahaya Perokok Pasif
Tidak hanya perokok aktif saja yang memiliki resiko terkena penyakit, perokok pasif pun juga
demikian. Berikut adalah penyakit yang sangat mungkin menyerang perokok pasif.
1. Meningkatnya resiko kanker paru-paru dan serangan jantung
2. Meningkatnya resiko penyakit saluran pernafasan seperti radang paru-paru dan bronkhitis
3. Iritasi pada mata yang menyebabkan rasa sakit dan pedih
4. Bersin dan batuk-batuk karena alergi
5. Sakit pada tekak, esofagus, kerongkongan dan tenggorokan
6. Sakit kepala sebagai reaksi penolakan nikotin
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa perokok yang merokok di tempat umum atau tidak
memperdulikan orang lain yang tidak merokok adalah orang yang egois. Nikmatnya diambil sendiri,
sakitnya dibagi-bagi. Selain itu, asap rokok yang dikeluarkan lebih berbahaya daripada yang masuk ke
dalam tubuh perokok pasif. Hal ini dikarenakan asap rokok mengandung zat-zat sebagai berikut:
1. Mengandung nikotin dua kali lebih banyak
2. Mengandung karbon monoksida lima kali lebih banyak
pada tahun 2002 sebanyak 182 milyar batang rokok setiap tahunnya setelah Republik Rakyat China
(1.697.291milyar), Amerika Serikat (463,504 milyar),Rusia (375.000 milyar) dan Jepang (299.085 milyar).
Selain itu, dalam laporan yang baru saja dikeluarkan WHO berjudul Tobacco and Poverty : A
Vicious Cycle atau Tembakau dan Kemiskinan : Sebuah Lingkaran Setan dalam rangka peringatan Hari
Tanpa Tembakau Sedunia tanggal 31 Mei 2004, membuktikan bahwa perokok yang paling banyak adalah
kelompok masyarakat miskin. Bahkan di negara-negara maju sekalipun, jumlah perokok terbanyak
berasal dari kelompok masyarakat bawah. Mereka pula yang memiliki beban ekonomi dan kesehatan
yang terberat akibat kecanduan rokok. Dari sekitar 1,3 milyar perokok di seluruh dunia, 84% diantaranya
di negara negara berkembang.
Hasil penelitian itu juga menemukan bahwa jumlah perokok terbanyak di Madras, India justru
berasal dari kelompok masyarakat buta huruf. Kemudian riset lain membuktikan bahwa kelompok
masyarakat termiskin di Bangladesh menghabiskan hampir 10 kali lipat penghasilannya untuk tembakau
dibandingkan untuk kebutuhan pendidikan. Lalu penelitian di 3 provinsi Vietnam menemukan, perokok
menghabiskan 3,6 kali lebih banyak untuk tembakau dibandingkan untuk pendidikan, 2,5 kali lebih
banyak untuk tembakau dibandingkan dengan pakaian dan 1,9 kali lebih banyak untuk tembakau
dibandingkan untuk biaya kesehatan.
4. Hambatan
Dalam prakteknya di lapangan, tidak mudah untuk menerapkan peraturan yang melarang tentang
merokok. Karena hal ini disebabkan oleh beberapa hal yaitu:
1. Masih minimnya kesadaran masyarakat akan bahaya rokok bagi kesehatan tubuh mereka, sehingga sulit
diadakannya pembinaan untuk mereka.
2. Kurangnya sosialisasi dari instansi terkait mengenai bahaya merokok, sehingga masyarakat tidak tahu
seberapa besar bahaya rokok bagi kesehatan mereka.
3. Kurang ketatnya pengawasan terhadap peredaran rokok di negara kita, sehingga jumlah produsen rokok
meningkat.
5. Cara Mengatasi Permasalahan Yang Ada
Beberapa cara yang dapat kita lakukan supaya kita dapat terhindar dari bahaya asap rokok adalah
sebagai berikut :
1.
Tarbiyah atau pedidikan keimanan yang sungguh sungguh untuk setiap individu masyarakat agar
mereka sadar betapa bahaynya menghisap rokok.
2.
Adanya teladan yang baik bagi sang anak baik di rumah, di sekolah, maupun di sekitar lingkungannya.
3.
Melarang Oknum guru untuk merokok di depan siswa saat mengajar. Mengapa? karena kita ketahui
bahwa tugas guru adalah sebagai suri tauladan bagi siswanya di sekolah. Jadi wajar saja kalau guru harus
memberi contoh yang baik bagi siswanya.
4.
Penyuluhan yang gencar dan intensif dari Instansi terkait. Dengan jalan ini diharapkan jumlah perokok
akan berkurang, karena mereka memperoleh pengetahuan langsung tentang bahaya rokok bagi
kesehatan mereka.
5.
Menyebarluaskan fatwa MUI (Majelis Ulama Indonesia) tentang haramnya rokok. Karena dengan jalan
ini masyarakat akan berfikir lagi untuk merokok.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan rokok itu lebih banyak
mudharatnya (dampak negatifnya) dari pada dampak positifnya. Apabila hal ini dibiarkan terus
berlangsung, maka akan mengakibatkan permasalahan yang serius pada kesehatan tubuh manusia. Dan
seharusnya masyarakat sadar akan bahaya merokok bagi kesehatan tubuh mereka. Namun hal itu masih
sulit dilakukan di Indonesia.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, semoga masyarakat dapat tersadarkan akan bahaya rokok bagi
kesehatan mereka dan segera meninggalkan kebiasaan merokoknya, supaya kesehatan mereka tetap
terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat bugar dan terhindar dari penyakit yang
mengancam jiwa mereka.
DAFTAR PUSTAKA