Anda di halaman 1dari 6

MODUL 13 TEKANAN HIDROSTATIS PIPA U

Dita Ditafrihil Fuadah (1210703009)


Tanggal Praktikum : 13 September 2012

LABORATORIUM FISIKA DASAR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2012

ISI LAPORAN
I.

TUJUAN PRAKTIKUM
Memahami prinsip hukum utama hidrostatis
Menentukan massa jenis cairan

II.

III.

ALAT DAN BAHAN


Selang pipa
Papan sandar tegak lurus
Penjepit pipa
Corong kecil
Kertas millimeter blok
Air
Minyak
Oli

TEORI DASAR

Fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma, dan padat plastik.
Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk
mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat
ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan
geser (shear stress) dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal
yang menekankan pentingnya tekanan dalam mengarakterisasi bentuk fluid. Dapat
disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan
apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu.
Fluid dapat dikarakterisasikan sebagai:
* Fluida Newtonian
* Fluida Non-Newtonian
- bergantung dari cara "stress" bergantung ke "strain" dan turunannya.
Fluida juga dibagi menjadi cairan dan gas. Cairan membentuk permukaan bebas (yaitu,
permukaan yang tidak diciptakan oleh bentuk wadahnya), sedangkan gas tidak.

Gambar 13.1: Fluida yang berada pada tabung yang berbeda bentuk.
Perhatikanlah Gambar 13.1, gambar tersebut memperlihatkan sebuah bejana berhubungan
yang diisi dengan fluida, misalnya air. Anda dapat melihat bahwa tinggi permukaan air di
setiap tabung adalah sama, walaupun bentuk setiap tabung berbeda. Bagaimanakah
tekanan yang dialami oleh suatu titik di setiap tabung? Samakah tekanan total di titik A,
B, C, dan D yang letaknya segaris? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, anda harus
mengetahui hukum utama hidrostatis yang menyatakan bahwa semua titik yang berada
pada bidang datar yang sama dalam fluida homogen, memiliki tekanan total yang sama.
Jadi, walaupun bentuk penampang tabung berbeda, besarnya tekanan total di titik A, B,
C, dan D adalah sama. Persamaan hukum utama hidrostatis dapat diturunkan dengan
memperhatikan Gambar 13.2. Misalkan, pada suatu bejana berhubungan dimasukkan dua
jenis fluida yang massa jenisnya berbeda yaitu _1 dan _2. Jika diukur dari bidang batas
terendah antara fluida 1 dan fluida 2, yaitu titik B dan titik A, fluida 2 memiliki
ketinggian h2 dan fluida 1 memiliki ketinggian h1. Tekanan total di titik A dan titik B
sama besar. Menurut persamaan tekanan hidrostatis, besarnya tekanan di titik A dan titik
B bergantung pada massa jenis fluida dan ketinggian fluida di dalam tabung.

Gambar 13.2: Dua jenis cairan dalam pipa U.

Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai berikut:

IV.

METODE

Pertama, rangkai alat dan bahan yang digunakan seperti pada gambar 13,3.Kemudian
masukkan air putih dengan ukuran yang tidak terlalu banyak, lalu ukur ketinggian air. Setelah
itu masukkan minyak beberapa tetes pada salah satu ujung selang. Kemudian hitung
perbedaan tinggi minyak h2 dengan air h1.
Lakukan percobaan sebanyak 5 kali dengan menambahkan minyak sedikit demi sedikit. Tulis
dalam tabel percobaan.
Setelah percobaan menggunakan minyak selesai, lakukan dengan mengganti cairan minyak
dengan oli seperti pada percobaan sebelumnya.

V. HASIL PERCOBAAN
1. Minyak
No h1 /air (cm)
1
2.5
2
2.9
3
3.2
4
3.4
5
3.9
Rata-rata

h2 /minyak (cm)
3
3.5
3.8
4
4.7

minyak (gr/cm3)
0.83333333
0.82857143
0.84210526
0.85
0.82978723
0.83675945

2. Oli
No h1 /air (cm)
1
2.8
2
3
3
3.4
4
4
5
4.6
Rata-rata

VI.

h2 /oli (cm)
3.2
3.8
4
5
5.8

oli (gr/cm3)
0.875
0.78947368
0.85
0.8
0.79310345
0.82151543

PEMBAHASAN
Pada hasil praktikum di atas, menunjukkan nilai yang bersesuaian antara hasi praktikum dan
grafik. Pada percobaan pertama yaitu menentukan massa jenis minyak, nilai yang diperoleh
dari hasil perhitungan dan praktikum adalah 0.83675945 gr/cm3. Sedangkan pada grafik, nilai
yang diperoleh adalah 0.8354 gr/cm3 . hasil ini menunjukkan nilai yang bersesuaian satu
sama lain. jika dibandingkan dengan literature, nilai yang ditunjukkan terlihat berbeda.
Literature minyak adalah 0.92 gr/cm3. Meskipun berbeda, tetapi perbandingan nilai atau
selisihnya tidak terlalu jauh. Sedangkan untuk nilai massa jenis oli, pada hasil perhitungan
dan grafik secara berturut-turut adalah 0.83318209 gr/cm3 dan 0.7097 gr/cm3. Nilai tersebut
mendekati nilai literatur yaitu 0.816 gr/cm3.
Secara garis besar hasil praktium menunjukkan nilai yang saling mendekati dengan nilai
literature.
Maka dengan percobaan ini, kita dapat mendapatkan nilai massa jenis dari suatu cairan.

Ada beberapa factor yang mempengaruhi hasil praktikum. Di antaranya kurang telitinya
praktikan dalam membaca skala pada papan sandar. Kemudian kesalahan pada saat
perhitungan hasil praktikum. Juga kesalahan pada proses praktikum.

VII.

KESIMPULAN
Tekanan hidrostatis (p) adalah tekanan zat cair yang hanya disebabkan oleh berat zat cair itu
sendiri. Tekanan hidrostatis sebanding dengan massa jenis () cairan dan kedalaman (h) titik
dari permukaan cairan. Hukum pokok hidrostatika menyatakan bahwa semua titik yang
terletak pada suatu bidang datar di dalam suatu jenis zat cair memiliki tekanan yang sama.
Nilai massa jenis suatu cairan bisa dicari dengan menggunakan percobaan tekanan hidrostatis
pipa U. hasil praktikum menunjukkan nilai yang mendekati literature.

VIII.
DAFTAR PUSTAKA
Tipler, P.A.,1998, Fisika untuk Sains dan Teknik-Jilid I (terjemahan), Jakarta : Penebit Erlangga
http://id.wikipedia.org/wiki/Tekanan (diakses 14-09-2012)
http://id.wikipedia.org/wiki/Fluida (diakses 14-09-2012)

Anda mungkin juga menyukai