: Rachel Anindya
S. H.
Kelas : Reguler B / semester 1
NIM : P17431112076
karena posisi jantung dan hepar berada di atas dan dibawah segmen
kiri dan kanan diafragma secara berurutan. Jadi diafragma kanan
terdesak ke atas oleh karena hepar dan diafragma kiri terdesak ke
bawah oleh karena jantung. Selain itu di diafragma kanan terdapat
organ padat (hepar) sedangkan di kiri terdapat organ lunak (organ
pencernaan).
2. Bagaimanakah
cara
Cardio Thorax Ratio (CTR) ?
Jawab
:
menghitung
CTR=A+B/C
Keterangan :
A : jarak MSP dengan dinding kanan terjauh jantung.
B : jarak MSP dengan dinding kiri terjauh jantung.
C : jarak titik terluar bayangan paru kanan dan kiri.
Jika CTR >0.5 maka dikategorikan sebagai Cardiomegaly
Contoh : Pada sebuah foto thorax, setelah dibuat garis-garis untuk
menghitung Cardio Thoracic Ratio, di dapat nilai-nilai sebagai berikut :
Panjang garis A = 6 cm
Panjang garis B = 13 cm
Panjang garis C = 30 cm
Dari nilai-nilai di atas, apakah jantung pada pasien tersebut dapat
dikategorikan sebagai Cardiomegally atau tidak?
Jawab : Sesuai dengan rumus perbandingan yang telah dijelaskan,
maka kita masukan nilai-nilai tersebut di atas.
6+13/30 = 0,63
Karena nilai ratio nya melebihi 0,5, maka jantung pasien tersebut
dapat dikategorikan Cardiomegally (terjadi pembesaran jantung).
3. Mengapa bronkus primer kanan lebih pendek, tebal, dan lurus ?
Jawab :
Bronkus adalah cabang dari trakea. Bronkus primer kanan berukuran lebih
pendek, lebih tebal dan lebih lurus dibandingkan bronkus primer kiri karena
arkus aorta membelokkan trakea bawah ke kanan. Sedangkan yang bronkus
primer kiri tidak. Setiap bronkus primer bercabang 9 - 12 kali untuk
membentuk bronki sekunder dan tersier dengan diameter yang semakin kecil
yang disebut bronkiolus.