Kontrol Sekuensial
Kontrol Sekuensial
Banyak contoh peralatan yang dapat kita lihat sehari-hari yang menggunakan
control sekuensial. Sebagai contoh, kita periksa cara kerja dari proyektor slide-film
atau OHP (OverheadProyektor):
Ketika power ON, pertama motor fan menyala dan kemudian lampu. Sebaliknya ,pada
saat power OFF, lampunya yang pertama akan padam dan baru motor fan akan
berhenti. Jika urutan ini tidak jalan, akan timbul kebakaran atau lampunya akan cepat
rusak.
Pada rangkaian berikut ini dapat dipakai untuk merealisasikan control
sekuensial secara sederhana dan mudah.
1) Rangkaian OR
Tugas: Rangkailah rangkaian OR menggunakan tiga relay dan tiga saklar
toggle. Jika salah satu saklar atau lebih ON maka lampu akan menyala.
2) Rangkaian AND
Tugas: Rangkailah rangkaian menggunakan dua saklar toggle dan dua relay
Perlu anda catat bahwa switch dan relay dihubungkan parallel untuk
rangkaian OR, dan hubungan seri untuk rangkaian AND.
3) Rangkaian NOT (deny)
4) Rangkaian Self-Conservative
Biasanya push-button switch selalu dalam keadaan ON hanya apabila push
button ditekan. Seringkali hal tersebut tidak dikehandaki. Rangkaian selfconservative yang akan kita bahas kali ini dapat mengatasi hal tersebut, yaitu
mampu mempertahankan kondisi ON meskipun push-button hanya ditekan
sekali lalu dilepaskan. Rangkaian ini merupakan rangkaian yang banyak
dipakai dalam perancangan sistemkontrol sekuensial yang menggunakan relay.
5) Rangkaian Inter-Locking
Rangkaian interlocking adalah rangkaian control sekuensial yang dirancang
untuk melindungi mesin dan piranti serta keselamatan operator dengan cara
mengendalikan operasi mesin dan piranti agar berhubungan antara satu dengan
lainnya dengan memakai titik kontak elektris seperti kontak relay sehingga
dapat terjadi urutan operasi yang benar.
Sebagai contoh, mari kita bahas kasus pencegahan bahaya bila ada dua mesin
(A dan B) yang diinginkan bila salah satu bekerja, maka yang lainnya tidak
dapat bekerja.