Anda di halaman 1dari 22

OLEH ;

Click icon to add picture

JIHAN FARHAN LUBIS


03042681318007
DOSEN PENGASUH
Dosen Pengasuh
Dr. Ir. Marwan Asof.
DEA

KONTROL VIBRASI DALAM


PELEDAKAN

Latar Belakang
Aktivitas Peledakan Yang Menimbulkan Vibrasi
Vibrasi Kerap Kali dijadikan Komplain Masyarakat
Perlu dilakukan kontrol Vibrasi terhadap aktivitas

peledakan.

Tujuan & Manfaat


Mengetahui Besaran ukuran vibrasi yang

diperbolehkan, besaran massa bahan peledak per


delay, dan jumlah lubang ledak yang dapat aktif
dalam satu kali delay
Dapat memprediksi besaran vibrasi yang
diperbolehakan dari data yang tersedia, dengan
pengaturan massa bahan peledak dan jumlah total
lubang ledak yang dapat meledak bersamaan.

Batasan Masalah
Hanya dibatasi dalam proses prediksi dan limitasi

PPV yang diperbolehkan dengan rumusan scale


distance dari USBM (United State Beureu of Mines)
sehingga dapat diprediksi total massa bahan ledak
dalam satukali peledakan

Pengertian Vibrasi
Getaran (ground Vibration) dapat diartikan getaran

yang dihasilkan oleh energy ledakan yang menjalar


disepanjang
lapisan
batuan
dalam
bentuk
gelombang seismic strain (regangan) yang bersifat
sementara. Semua Material atau particles yang
terkena gelombang akan bereaksi dan menyalurkan
getaran ke struktur lain yang terkena kontaknya.

Standar Getaran BSN

Faktor yang Mempengaruhi


Besarnya Vibrasi dalam peledakan dipengaruhi oleh

beberapa faktor antara lain

maximum jumlah eksplosive atau bahan peledak yang


diledakkan dalam waktu interval yang sama,

susunan lubang ledak atau blast hole pattern dan waktu


delay dari sistem inisiasi,

jarak dari lokasi blasting ke tempat pengukuran

arah dari peledakan

dan Geologi lokasi peledakan.

Limitasi Vibrasi dengan rumusan USBM

Vibration Analysis
Distance (m)

Mass per Delay


(kg)

Peak Particle
Velocity (mm/s)

75

50

29

145

50

9.1

200

50

5.2

250

50

3.5

145

200

31

200

200

18

250

200

12

PPV = a

Distance (m)

Mass per Delay


(kg)

Peak Particle
Velocity (mm/s)

Scaled
Distance
(m/kg 0.5)

75

50

29

10.6

145

50

9.1

20.5

200

50

5.2

28.3

250

50

3.5

35.4

145

200

31

10.3

200

200

18

14.1

250

200

12

17.7

Scaled Dis tan ce

Dis tan ce
145 145

20.5
Mass per Delay
50 7.07

2. Plot points
3. Menarik Garis Lurus
melewati poit
4. Constant a
adalah nilai dari
sumbu y ketika
x = 1.
(log (x) = 0)

10 000

PPV-Scaled Distance Graph


1
9
8
7
6
5
4

Peak Particle Velocity - PPV (mm/s)

1. Ploting Scaled
distance di sumbu x
against the PPV ( y
axis) di kertas log-log

Intercept, constant a = 1884

1 000

1
9
8
7
6
5
4
3

100

1
9
8
7
6
5
4

10

1
9
8
7

5
4

1
1

10

Scaled Distance (m/kg 0.5)

100

10 000

log (1884) - log (1)


Gradient
log (1) - log (72.6)

3.275 - 0
Gradient
0 - 1.861

= 1.76

7
6
5
4

Peak Particle Velocity - PPV (mm/s)

5. Constant b adalah
the gradient (slope)
dari garis miring

PPV-Scaled Distance Graph


1
9
8

Iog (1884)

1 000

1
9
8
7
6
5
4
3

100

1
9
8
7
6
5
4

10

1
9
8
7

5
4

log (1)

Iog (72.6)

1
1

log (1)

10

Scaled Distance (m/kg 0.5)

100

Contoh Prediksi dari data


Hole diameter
Hole depth Stemming length
Explosive
Relative density

76 mm
12.0 m
2.5 m
P101/s135
1.15

Ch arg e Length Hole depth Stem min g length


Ch arg e Length 12 2.5 9.5

Density Hole diameter (mm)2


Mass of exp losives per m
1273
1.15 76 2
Mass of exp losives per m
5.22 kg / m
1273
Mass of exp losives per hole 5.22 9.5 49.6 kg

10 000

Dibaca dari grafik


= 19.6 m/kg

7
6
5
4

Peak Particle Velocity - PPV (mm/s)

Perencanaan PPV limit of


10 mm/s

PPV-Scaled Distance Graph


1
9
8

1 000

1
9
8
7
6
5
4
3

100

1
9
8
7
6
5
4

10

1
9
8
7

PPV 10 mm/s

5
4

19.6 m/kg

1
1

10

Scaled Distance (m/kg 0.5)

100

athematically
a)

D
V = 1884

-1.76

b)

D
10 = 1884

10
D
0.0053 =

1884
E

-1.75

d)

D
log(0.0053 ) = log(

-1.76

e)

D
log(0.0053 ) = -1.76 log

c)

-1.76

Mathematically
f)

D
- 2.275 = -1.76 log

g)

- 2.275
D
1.293 = log

- 1.76
E

h)

D
1.293
=
10

i)

= 19.6
E

Contoh Mine to 200m, PPV = 10 mm/s


Rearrange

19.6
E

D
E

19.6

200
E

19.6

D 19.6

104.1kg per delay

Maksimu jumlah lubang yang dapat diledakkan dalam satu


Kali delay adalah 2 lubang.

104.1
2
49.6

49.6 kg = mass explosive per hole

Calculation PPV prediction


Diganti D = 300 and E = 100 kg kedalam USBM equation

D
PPV = 1884

E
300
PPV = 1884

100

-1.76

-1.76

PPV = 4.7 mm/s

Mengurangi Jumlah lubang ledak yang meledak bersamaan

Mengurangi Jumlah lubang ledak yang meledak bersamaan

kesimpulan
Vibrasi adalah Getaran hasil peledakan yang merambat melalui

dataran ataupun udara yang dapat mempengaruhi struktur bangunan


disekitar wilayah peledakan.
Badan Standarisasi Nasional telah menetapkan standar baku untuk
getaran yang diperbolehkan dalam wilayah peledakan, sehingga setiap
kegiatan peledakan harus mengikuti standard baku nasional ini.
Prediksi vibrasi yang diinginkan dapat dicapai dengan menggunakan
rumus scale distance dari USBM, jumlah bahan peledak per delay dan
maksimum lubang ledak yang meledak bersamaan dapat diatur sesuai
dengan vibrasi yang diinginkan.
Jumlah bahan peledak yang meledak bersamaan dapat dikurangi
dengan menggunakan system inisiasi yang memungkinkan pengaturan
delay yang bervariasi.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai