Anda di halaman 1dari 24

KSM Brown Cosmic

DASAR TEORI
Ground vibration adalah gelombang
yang bergerak di dalam tanah
disebabkan oleh adanya sumber energi.
Sumber energi tersebut dapat berasal
dari alam, seperti gempa bumi atau
adanya aktivitas peledakan.
Metode yang digunakan untuk mengetahui
besar getaran akibat peledakan dilakukan
adalah:
1. Prediksi besar getaran peledakan dengan
rumus empiris
2. Pengukuran besar getaran peledakan
dengan alat seismograf.


Prilaku penyebaran gelombang kejut antarlubang pada perimeter blasting
Formasi retakan batuan dengan inisiasi serentak pada spasi lubang yang rapat.
FAKTOR PENGARUH GETARAN
PELEDAKAN

BA Faktor Faktor Tak

V
Terkontrol Terkontrol

 Muatan Bahan Ledak  Karakteristik Batuan


 Jenis Bahan Ledak  Struktur Batuan
 Jarak Peledakan
 Akurasi Detonator
 Arah Peledakan
• Peak particle velocity ( PPV) • Peak particle Acclereation (PPA) • Peak Particle Displacement (PPD)

PPV adalah nilai maksimal dari PPD adalah nilai maksimal dari
PPA adalah nilai maksimal dari perpindahan partikel yang bergerak pada
kecepatan partikel yang bergerak
percepatan partikel yang bergerak gelombang getaran dan ditunjukkan dalam
pada gelombang getaran dan
pada gelombang getaran dan satuan mm. Perpindahan atau pergeseran
ditunjukkan dalam satuan mm/s.
ditunjukkan dalam satuan mm/s2. tanah merupakan parameter yang paling
penting dalam menganalisis kestabilan
𝑅
𝑃𝑃𝑉 = √(𝑇2)+(𝑉2)+(𝐿2) PPA = k x SD-α = 𝑘( )^−α lereng dimana semakin besar perpindahan
𝑊
maka kestabilan lereng akan semakin
Keterangan : Keterangan menurun. Hal ini disebabkan terjadi
PPA = peak particle acceleration perubahan pada titik kestabilan lereng
T : Gelombang Tranversal (mm/s2 atau g) yang menyebabkan lereng berupaya
V : Gelombang Vertikal k = konstanta massa batuan mencari titik kestabilan baru hingga
L : Gelombang Longitudinal α = koefisien peluruhan getaran mengakibatkan terjadinya kelongsoran.
R = Jarak pengukuran dari lokasi
peledakan (m)
W = jumlah bahan peledak per delay
time (kg)
SD = Scaled Distance (m/Kg^0.5)
Baku Tingkat Getaran Tanah
berdasarkan KEPMEN LH No.49
Tahun 1996 (Kusumaatmaja,
1996)

Source : KEPMEN LH No.49 tahun 1996

Baku Tingkat Getaran Tanah


berdasarkan SNI 7571:2010
(SNI, 2010)

Source : Indonesian SNI 7571; 2010


Blasting Seismograph
Microphone Geophone

Connecting Cable

a. Minimate, b. Micromate III, c. Micromate II, d. Blasmate


• Gambar samping kanan adalah tipikal hasil
pengukuran getaran peledakan dengan
Micromate buatan Instantel, Canada, dan
gambar atas kurva hubungan antara PPV
dgn. SD yang serupa dengan kurva antara
PPA dgn. SD.
• Manfaat kurva PPV maupun PPA terutama
utk. meng-estimasi jumlah bahan per delay
pada R tertentu berdasarkan pada standar
baku PPV yang diizinkan pemerintah.
Lintasan tempuh gelombang didalam kulit bumi

Arah gelombang yang ditangkap alat seismograf (Richards


et al.1994)
SEISMIC ENERGY (BODY WAVE)

P-wave (Longitudinal)

S-wave (Transverse or
shear)

R-wave (Rayleigh)

Love wave
Longitudinal Wave

Gelombang longitudinal
adalah jenis gelombang
yang menghasilkan
pemadatan (kompresi)
dan pemuaian (dilatasi)
pada arah yang sama
dengan arah perambatan
gelombang.
Transversal Wave

Gelombang transversal
adalah gelombang dengan
jenis melintang
(Transversal) yang
bergetar tegak lurus pada
arah perambatan
gelombang.
Love Wave

Gelombang Love, yakni


gelombang yang
mempunyai gerakan mirip
dengan gelombang
transversal yang
terpolarisasi secara
horizontal.
RayleighWave

Gelombang Rayleigh,
yaitu gelombang yang
gerakan partikel berputar
mundur dan vertikal
terhadap arah
perambatan gelombang
• Berdasarkan hasil sejumlah pengukuran getaran
peledakan dengan variasi jarak (R), jumlah bahan Beberapa formula Blasting Vibration
peledak per delay (W) dapat diketahui peak particle
velocity (PPV) dan scaled distance (SD). Hubungan
PPV dengan SD menurut USBM (USA) mengikuti
persamaan sbb:
𝑅
PPV = k x SD^-α = 𝑘( )^−α
𝑊

• Bentuk persamaan serupa juga berlaku untuk


hubungan antara. peak particle acceleration (PPA)
dan SD, shg:
𝑅
PPA = k x SD-α = 𝑘( )^−α
𝑊
• Prediksi Teoritis Getaran Tanah
𝑅
SD=
√𝑊
Keterangan:
PPV = peak particle velocity (mm/s)
PPA = peak particle acceleration (mm/s2 atau g)
k = konstanta massa batuan Note :
α = koefisien peluruhan getaran
R = Jarak pengukuran dari lokasi peledakan (m) 1 mm/s² = 10,2 x 10-5 g
W = jumlah bahan peledak per delay time (kg)
SD = Scaled Distance (m/Kg^0.5)
Analisis Regresi
untuk menganalisisa persamaan PPV/PPA maka dapat menggunakan persamaan
regresi pada program komputer. Persamaan regresi di dalam kajian statistik secara
umum (Irianto, 2012).
“Pengaruh Tingkat Getaran (Ground vibration) Akibat Peledakan
Area PT. Rinjani Kartanegara, Kabupaten Kutai Kartanegara Propinsi
Kalimantan Utara”
Didapatkan hasil Pengukuran getaran tanah (Ground Vibration) dilakukan pada PIT 700 di PT.
Rinjani Kartanegara dari kegiatan peledakan dilakukan pada siang hari pada pukul 12:00 WITA
– 13:00 WITA dan atau pada sore hari pukul 16.00 WITA. Alat ukur yang digunakan dalam
merekam atau mengambil data getaran tanah (ground vibration) adalh Blasmate III. Adapun
yang didapatkan dalam pengamatan dilapangan berupa data geometri peledakan dan
penggunaan bahan peledak pada kegiatan peledakan.
PERHITUNGAN GROUND
VIBRATION DENGAN REGRESI
POWER
Grafik Log-log PPV dan SD (Scaled distance)

Grafik PPV dan SD (Scaled distance),


(Microsoft Office)
𝑅
𝑆𝐷 =
√𝑊
412
SD = = 23,344
√311,50
PPV = k (SD) ͤ
PPV = 54,702(23,34)−0,837 = 3,916 𝑚𝑚/𝑠
Perhitungan Rekomendasi Muatan Bahan Ledak
𝑃𝑃𝑉 = 𝑘 (𝑆𝐷) ͤ
Setelah Mendapatkan nilai dari scaled distance 𝑅
5 = 54,702 (𝑆𝐷)−0.837 (SD), selanjutnya menghitung nilai dari SD =
√𝑤
5 rekomendasi muatan bahan peledak berdasrkan 200
(𝑆𝐷)−0,837 = jarak 17,433 =
√𝑊
54,702
5 1 200
SD = (54,702)^ − 0,837 w= ( )^2 = 131,615 Kg
17,433
= 17,433

Dari Perhitungan Diatas didapatkan jumlah muatan bahan peledak yang digunakan
jarak 200 meter adalah 131,65 kg, dan selanjutnya isian maksimum bahan ledak
yang digunakan akan mengikuti titik jarak peledakan

Anda mungkin juga menyukai