Anda di halaman 1dari 22

6ReaksireaksiAsamBasa

BabVI
ReaksireaksiAsamBasa
6.1 Asam, Basa dan Garam
Zatanorganiksecaraumumdibagimenjadi3golonganpenting:asam,basa,dan
garam.Walaupundalampenggolonganasambasaterdapatasambasalemahdarigolongan
senyawa organik, tetapi dalam pembahasan asam, basa, garam, dan pH lebih difokuskan
pada senyawasenyawa (zat) anorganik, karena sifat kerelatifan keasaman zatzat organik
cukupbesardanlebihrumitpengukurannyasecaraeksak.
Asam. Secara sederhana (klasik) didefinisikan sebagai zat, yang bila dilarutkan
dalam air, mengalami disosiasi dengan pembentukan ion positif hidrogen (H+) tingkat
kekuatanasamdihubungkandenganjumlahparsialH+,yangdihasilkandaridisosiasi.Makin
besarjumlahparsialionpositifHyangdihasilkan,makabisadikatakanasamjugamakinkuat.
Secaraumumbeberapadisosiasiasamdapatdigambarkansebagaiberikut:
HCl

H+

Asamklorida

HNO3

CH3COOH

Asamasetat

H+

Cl
ionklorida

H+

Asamnitrat

ionnitrat
+

NO3

CH3COO
ionasetat

Ion positif hidrogen (H+) atau proton secara teoritik tidak pernah ada dalam air. Dalam
disosiasinya setiap proton atau H+ selalu bergabung dengan satu molekul air dengan cara
menjalinikatankoordinasimelaluisepasangelektronbebas(lonepairelectron)padaoksigen
air,danmembentukionionhidronium(H3O+).
Asamasam seperti di atas, dalam disosiasinya hanya menghasilkan satu proton
(satu ion H+) setiap molekulnya, sehingga dinamakan asam monoprotik, dan merupakan
pasanganreaksireversibelasambasakonjugasidenganair.Dalamkasuslain,akandijumpai
asamasam yang jika berdisosiasi dengan air, melepaskan lebih dari satu proton, asam
poliprotik. Contoh asam ini antara lain asam sulfat, H2SO4, yang dalam air akan berionisasi
dalam2tahap,yaitu:

73

6ReaksireaksiAsamBasa

H2SO4 +

H2O

H3O+

HSO4(1)

H2O

H3O+

HSO4

SO42(2)

Ion hidronium yang dihasilkan pada reaksi tahap kedua tidak sebanyak ion hidronium yang
dihasilkan pada reaksi tahap pertama. Sebab pada tahap pertama, reaksi berlangsung
lengkap, semua asam sulfat bereaksi dengan air menghasilkan ion hidronium. Sedangkan
pada tahap kedua, hanya sebagian HSO4 yang berdisosiasi menghasilkan ion hidronium.
Sehinggasecararelatif,HSO4merupakanasamlemahwalaupunH2SO4merupakanasamyang
kuat.Asamsulfatinidinamakanasamdiprotik.
Ada pula asam yang dalam reaksinya dengan air (berdisosiasi) menghasilkan 3
protontiapmolekulnya,asamtriprotik.H3PO4merupakansalahsatucontohasamtriprotik,
yang bereaksi dengan air dengan tiga tahap pelepasan proton. Yang perlu diperhatikan,
bahwadalamtahapanyanglebihtinggi,pembentukanprotonmenjadisemakintidaklengkap
dansemakinlambat.
Basa. Dalam pengertian yang disederhanakan, sifat basa dalam air dipengaruhi
oleh pembentukan ion hidroksida. Di alam, unsurnsur golongan I A dan II A, akan
membentuk basa kuat dengan ion hidroksida. Artinya kebanyakan unsurunsur ini secara
alamiah telah berikatan dengan hiroksida, sehingga jika melarut dalam air, akan langsung
melepaskan ionion hidroksida (anionnya). Sedangkan basabasa lemah (biasanya molekul
kovalen) harus bereaksi dengan air, menangkap H+ dari air, sehingga air menyisakan OH.
UnsurgolonganIAmembentukbasamonohidroksida,danunsurgolonganIIAmembentuk
basadihidroksida.
Beberapareaksipenguraianbasadiair:
NaOH

H2O

Na+

OH(monohidroksida)

Ca(OH)2

H2O

Ca2+

2OH(dihidroksida)

H2O

NH3

NH4+

OH(basalemah)

H2O

CN

HCN

OH

Garam. Suatu asam apa saja jika direaksikan dengan basa apa saja, pasti akan
menghasilkangaram,hasilreaksianiondariasamdengankationdaribasa.Asamkuat,HCl,
jikadireaksikandenganbasakuat,NaOH,akanmenghasilkangaramnetralNaCldanmolekul
air.

74

6ReaksireaksiAsamBasa

HCl

NaOH

NaCl

H2O

Basa kuat jika bereaksi dengan asam lemah akan menghasilkan garam yang bersifat basa.
Asam asetat, CH3COOH, bereaksi dengan KOH, menghasilkan garam (sabun) yang bersifat
basa(reaksisemacaminidinamakansaponifikasi,penyabunan),CH3COONadanair.Lainlagi
denganNH4Cl,larutangaraminibersifatasam(memerahkankertaslakmusbiru).Halinitak
lainkarenaammoniumkloridaberasaldarireaksiasamkuat(HCl)denganbasalemah(NH3).
Untuk itu dapat diambil pedoman sederhana dalam menentukan sifat keasaman suatu
garam,sesuaidengankekuatanasamataubasapembentuknya(manayanglebihdominan).
Reaksi ion garam apa saja jika dilarutkan dalam air, akan tergolong dalam salah
satudariempatkasusyangpastiterjadi,yaitu:
1. Kation maupun anion tidak bereaksi dengan air, kecuali hanya terionkan saja, dan
tidak bertindak sebagai asam maupun basa. Garam seperti ini berasal dari kation
basa kuat (Li+, Na+, K+, Ba2+, Sr2+) dan anion asam kuat (Cl, NO3, SO42) membentuk
larutan netral. Contoh garam jenis ini adalah NaCl, KCl, BaCl2, SrCl2, NaNO3, Li2SO4,
danSr(NO3)2.
2. Kation garam betindak sebagai asam, anion tidak bertindak sebagai basa. Garam
sepertiiniterdiriataskationyangberasaldaribasalemahdananiondariasamkuat,
dan larutannya bersifat asam. Contohnya adalah NH4Cl, NH4NO3, Fe(H2O)63+, dan
sebagainya.
3. Anion garam bertindak sebagai basa, kation tidak bertindak sebagai asam. Garam
jenisiniadalahhasildarireaksikationyangberasaldaribasakuatdengananiondari
asamlemah.Larutangaraminidalamairbersifatbasa.Contohnya,CH3COOK,NaCN
(dalamkadaryangekuimolar,LarutanNaCNlebihbersifatbasadaripadaCH3COOK),
K2CO3 atau Na2CO3. Dalam air larutan kalium atau natrium karbonat, terhidrolisis
dalamduatahap,yaitu:

+
H2O

HCO3 +
OH
CO32
HCO3
+
H2O

H2CO3 +
OH

OH terbesardihasilkandarireaksipertama,reaksikeduaberjalanjauhlebihlambat.

4. Kation garam bertindak sebagai asam, dan anion bertindak sebagai basa. Hal ini
terjadikarenagaramberasaldarireaksiasamlemahdanbasalemah.Kationberasal
dari basa lemah, demikian juga anionnya berasal dari asam lemah, sehingga ketika
dilarutkankedalamair,keduanya(kationmaupunanion)akanmengalamihidrolisis.
Hidrolisis kation menghasilkan OH, dan hidrolisis anion menghasilkan H+, sehingga
akan menghasilkan larutan total yang bersifat netral, asam atau basa, tergantung
75

6ReaksireaksiAsamBasa

fraksi ion hidrogen atau ion hidroksida yang dihasilkan dan juga tergantung pada
kekuatan relatif asambasa asalnya. Contoh, larutan CH3COONH4 bersifat netral
sebab kekuatan ion NH4+ dan CH3COO sama kuat dan saling menetralkan (nilai
konstanta asam asetat dan konstanta basa ammonium hidroksida hampir sama).
Namun(NH4)2CO3merupakanlarutanyangbersifatbasa,sebabionkarbonatbersifat
lebih kuat kebasaannya daripada sifat keasaman ion ammonium (Konstanta asam
H2CO3lebihkecildarikostantabasaNH4OH).
Kekuatan relatif asam dan basa. Seperti dijelaskan sebelumnya, kekuatan suatu
asam merupakan kemampuannya menyumbangkan atau melepaskan proton pada molekul
air. Demikian juga dengan basa, kekuatannya diukur berdasarkan ion hidroksida yang
dilepaskan.
HA +

H2O

H3O+

Dalam reaksi konjugasi asam basa di atas (dan berlaku untuk semua reaksi konjugasi), air
merupakan basa lemah dibanding dengan HA (asam lebih kuat). Pasangan asam basa
konjugasinyaadalahHAdenganA(asamkuat denganbasalemah),sertaH2Odengan H3O+
(basalemahdenganasamkuat),totalprodukbersifatasam.Fenomenainiselaluterjadi,
asam/basa lemah berkonjugasi dengan basa/asam kuat, dan sebaliknya. Itulah mengapa
aniongaramyangberasaldariasamkuat,kurangbersifatbasa.
Secarakomparatifkekuatanasambasadapatdilihatpadatabelberikut:
Asam
HClO4
HCl
H2SO4
HNO3
H3O+
H2SO3
HSO4
H3PO4
HF
CH3COOH
H2CO3
H2S
HSO3
HCN
NH4+
HCO3
HS
H2O
NH3
OH

sifat
Asamkuat

kekuatan
menurun

Asamlemah

Basakonjugat
ClO4
Cl
HSO4
NO3
H2O
HSO3
SO42
H2PO4
F
CH3COO
HCO3
HS
SO32
CN
NH3
CO32
S2
OH
NH2
O2

sifat
Basalemah

kekuatan
meningkat

Basakuat

Tabeldiambildaritextbook:GENERALCOLLEGECHEMISTRY(SixthEdition),CharlesWKeenan,et.all.

76

6ReaksireaksiAsamBasa

Dalamlarutanairempatasamyangdisebutkanpertamadalamtabelakansegera
membentukionhidroniumdenganmolekulair,karenahanyaionhidroniumyangmerupakan
asamterkuatyangbisaberadadalamair.Sehinggadalamlarutanberair,keempatasamkuat
tersebutmenjadirelatifsama(levellingeffect/efekpendataran=reaksisuatupelarutuntuk
menyamakankekuatanasam/basareagenyangberlainan).Demikianjuga,secarateorihanya
OH yang merupakan basa terkuat yang bisa berada dalam air. Sehingga O2 (dalam keadan
murni punya sifat basa lebih besar dari OH) akan bereaksi membentuk OH dengan air.
DemikianjugandenganNaNH2.
NH2 +

H2O

NH3

OH

DaritabelnampakNH2,merupakanbasayanglebihkuatdaripadaOH.Namunkarenaefek
pendataran,makabaikNH2maupunO2,akanmempunyaikekuatanbasayangsamadengan
NaOH(basaterkuatdilarutanair).
6.2 Tetapan pengionan asam-basa (Ka Kb)
Tetapan pengionan asam (konstanta keasamankebasaan) adalah merupakan
perbandingan antara ionion yang dihasilkan saat pelarutan dengan jumlah senyawa yang
tidakterionkan.Nilaiiniakantetappadakonsentrasiberapapunpadakondisitertentuyang
sama,kecualipadalarutanjenuh.Jikaasamasetatdicampurkankeair,makasebagiankecil
molekul asam asetat terionkan dan sebagian besar tetap dalam bentuk senyawaannya.
Dalam percobaan laboratorium, jika 0,1 M asam asetat dilarutkan ke air maka akan segera
terjadikesetimbangansebagaiberikut,
CH3COOH

+H2O

H3O++CH3COO

0.09886M

0.00134M0.00134M

(98.66%)

(1.34%)(1.34%)

makajikadihitungnilaitetapanpengionannya,didapatkan

[ H + ][CH 3COO ] (0.00134)(0.00134)


Ka=
=
= 1.82 10 5
[CH 3 COOH ]
0.09866
Kuantitasionterlarut,ditentukandenganberbagaimacamanalisa,salahsatunya
adalahdenganmengukurdayahantarlistriklarutan.Semakinbesarhantaranlistriknya,
berartiionyangterlarutmakinbanyak.
Nilai tetapan pengionan yang telah diperoleh melalui pengujianpengujian, dapat
dipergunakankembaliuntukmenentukanbesarpengionanuntuklarutanyangsamadengan

77

6ReaksireaksiAsamBasa

konsentrasi yang belainan. Jadi dapat diramalkan banyak ionion yang terlarut, jika
dicampurkan2molasamasetatdalamairhinggajumlahvolumenya1liter.
Perhitungandapatdimulaidarireaksipengionannya

CH3COOH

mo/Lawal

2
mol/Lpadakesetimbangan
2x

Ka=1,8x105=

H++CH3COO

[ H + ][CH 3 COO ] ( x)( x)


=

(2 x)
[CH 3 COOH ]

DenganKayangkecilmakahanyasebagiankecilsajaasamasetatyangterionkan(1,34%
jika awalnya 0,1 M) sehingga 2x nilainya akan tetap mendekati 2 (2 x ~ 2), maka
perhitungandapatdisederhanakanmenjadi,

x2
2
5
1,8x105 2 , atau x 3,6 10

x = 0,006

padalarutanyanglebihpekatini,prosentasepengionannyadapatdihitung,

persenpengionan=

mol.zat.terionkan
100%
mol.zat.awal

0,006
100% = 0,3%
2

Bandingkanhasildiatasdenganjikahanya0,1molyangdilarutkan,persenpengionannya=
1,34 %. Nampak dengan jelas bahwa semakin pekat larutan asam lemah, semakin sedikit
persenpengionannya,dansebaliknyalarutanyangmakinencerpengionannnyajugasemakin
baik.
Pengionanair.Pengukurandayahantarlistrikpadaairmurni(25 0C)menunjukkan
bahwa air mengion dalam jumlah yang sangat kecil, hanya 1 x 107 mol/L. Dari rumus
kesetimbangannya,dapatditentukankonstantapengionanuntukair.
2H2O

H3O++OHatauH2O
107mol/L107mol/L

H+

+OH

[ H + ][OH ]
Kc=
,untukairmurnikonsentrasiH2O=55M.
[ H 2 O]

78

6ReaksireaksiAsamBasa

Maka,

Kc=

[ H + ][OH ]
,sehinggaKcx55=[H+][OH]=Kw
55

Dengan memasukkan nikai ionion H+ dan OH dari molekul yang terionisasi, maka
didapatkannilaiKw=[H+][OH]=(107)(107)=1014.Kwinidinamakanhasilkaliionuntukair.
NilaiKwakankonstanpadaberbagaimacamlarutanair.Jikaairditambahkanasammakaion
H+akanmeningkatjumlahnya,danuntukmempertahankannilaiKwmakadengansendirinya
ion OH akan berkurang, sehingga hasil perkaliannya sama dengan Kw. Sebaliknya jika air
ditambahkanbasa,OHakanmeningkatdanprotonakanturun.
Sebagai contoh, jika ke dalam air ditambahkan HCl hingga konsentrasinya menjadi 0,01
M,makaionOHakantersisasebesar,

Kw=[H+][OH]

1014=(0,01)[OH]

[OH]=1012

Jadimemangdemikianyangterjadi,padalarutanyangbersifatasammasihmengandungion
OH, sebaliknya juga pada larutan basa masih ada ion H+. Dengan perhitunganperhitungan
asam,basadanhidrolisa,akandidapatkanhubunganantaraKa,Kb,danKw,yaitu:

Kw=Ka.KbatauKa=

Kw

Kb

6.3 Eksponen Ion Hidrogen (pH) dan Kekuatan Asam - Basa


Seorang kimiawan, Sorensen (1909), mendefinisikan tingkat keasaman air
berdasarkankekuatanionhidrogenyangaktifmempengaruhinya.Nilaikeasamanditentukan
dengan exponen ion hidrogen aktif, yang dilambangkan dengan pH, didapat dari angka
negatif logaritmik berbasis 10 konsentrasi ion hidrogen yang aktif secara kesetimbangan
stoikiometriknya.
pH=10Log[H+]
nilai [H+] tidak hanya tergantung pada jumlah zat (asam, garam, basa) yang dimasukkan ke
dalamsistemlarutan,tetapijugabergantungpadakelarutandanaktifitasionnya.Nilaiskala
pHdiberikanmulaidari0(sangatasam)sampaidengan14(sangatbasa),denganniaipH=7
sebagai pH netral (asam dan basa berimbang). Dengan demikian dengan sederhana dapat

79

6ReaksireaksiAsamBasa

dipahami bahwa zat dapat dibedakan atas asam kuat, asam lemah, garamgaram, basa
lemah,danbasakuat.
Asamkuatadalahzatyangjikadilarutkankedalamair,semuaionhidrogenlarut
dan berdisosiasi membentuk ion hidronium (H3O+), sehingga semua ion hidrogen punya
aktifitas besar terhadap keasaman air. Bisa dihitung dengan mudah pH asam kuat dengan
langsungmengambilnilaieksponenkonsentrasiionH+nya.ContohpHdariHCl0,1Madalah
1,(pH=log[H+]=log0,1=1).Sedangkanasamlemah,hanyasebagiansajaionhidrogen
yang berdisosiasi dan beraktifitas, sebagian yang lain tetap terikat pada senyawanya (tidak
larut). Nilai pH harus dihitung dengan memperhatikan nilai Ka (konstanta keasaman). Sifat
kekuatankeasamaninisangaterathubungannyadengankesetimbangankelarutanzatnya.
Basakuatdanbasalemah,kejadiannyasamadenganasamkuatdanasamlemah,
hanya saja yang beraktifitas adalah ion hidroksida (OH). Dari peristiwa hidrolisa air, akan
didapatkanbahwa
pOH=10Log[OH]=14pH
jadijikasuatularutanbasakuat,misalNaOH,sebanyak0,1moldilarutkankedalamair,maka
nilaipOHadalahlog0,1=1,ataunilaipH=141=13.
Asam Lemah. Zatzat asam jika dilarutkan kedalam air, akan mengalami disosiasi
atau larut dalam bentuk ionik. Namun demikian, karena nilai kesetimbangan (ionik) yang
berbedabeda dalam larutannya, maka ada beberapa zat yang tidak terdisosiasi dengan
sempurna.Sebagianakanterdisosiasimenjadianiondankation(H+),dansebagianyanglain
akan larut tetap dalam bentuk molekul senyawanya. Contohnya, asam asetat (cuka) jika
dilarutkankedalamair,makasebagianmolekulakanberdisosiasimenjadianionCH3COOdan
katoin H+ (H3O+), sebagian yang lain tetap dalam bentuk molekul CH3COOH yang berikatan
hidrogen dengan air. Hasil perkalian ionion senyawa asam yang terdisosiasi dibagi dengan
molekul yang tidak terdisosiasi akan selalu tetap, pada kondisi suhu dan tekanan tertentu,
tidak tergantung pada konsentrasinya, dan dinamakan tetapan pengionan asam atau
konstantakeasaman,Ka.
HA +

H2O

H3O+

Tetapankesetimbanganberdasarreaksipengionanasamdiatas,adalah

80

6ReaksireaksiAsamBasa

[ H 3 O + ][ A ]
Kc =
,untuklarutanencerkonsentrasimolarairadalah55M,
[ H 2 O][ HA]
sehingga Kc =

[ H 3 O + ][ A ]
,danuntukmenyederhanakanbentukperhitungan,H3O+~H+.
[ H 2 O].55

Maka, Kcx55 =

[ H + ][ A ]
= Ka ,
[ HA]

BebepanilaiKauntuksenyawaanasamdicantumkanpadatabelberikut:
Nama
Reaksipengionansederaha
Ka
+

Asamklorida
HClH +Cl
Besar
Asamsulfat
H2SO4H++HSO4
Besar

2
+

HSO4 H +SO4
1,2x102
Asamklorit
HClO2H++ClO2
1,1x102

+
Asamfosfat
H3PO4H +H2PO4
7,5x103

H2PO4H++HPO42
6,2x108
+

Asamflourida HFH +F
6,6x104
Asamnitrit
HNO2H++NO2
5,1x104
+

Asamasetat
CH3COOHH +CH3COO
1,8x105
Asamkarbonat H2CO3H++HCO3
4,3x107

2
+

HCO3 H +CO3
5,6x1011
Asamsulfida
H2SH++HS
1,1x107

+
2

HS H +S
1,0x1011
Asamsianida
HCNH++CN
6,2x1010
5
Untuk asam asetat, Ka = 1,8 . 10 . Dengan demikian nilai pH suatu asam lemah
tidak sama dengan nilai eksponen konsentrasi hidrogen dalam molekulnya, melainkan
sebesar ion hidrogen yang mampu terdisosiasi dengan air saja. Dalam aplikasi perhitungan
dapatdiambilpendekatansepertiberikut:
Reaksidissosiasi0,1molasamasetat,CH3COOH,dalamairsebagaiberikut(dengantotal
larutan1L).

CH3COOH +
H2O

CH3COO
+
H3O+

atausecarasingkatdapatdituliskan:CH3COOH

CH3COO+H+

DapatdihitungpHdarisistemlarutanasamlemahtersebutdenganmenggunakannilaiKa
yangdiketahui(KaCH3COOH=1.8x105),sehinggadalam1Llarutan

reaksi
CH3COOH

CH3COO
+
H+
molawal
0,100
reaksi
y

y
kesetimbangan 0.1y

81

6ReaksireaksiAsamBasa

Dalam reaksi, secara stoikiometri, setiap y mol CH3COOH akan menghasilkan y mol
CH3COOdanymolH+.SehinggapHkesetimbangannyaadalah:

pH=log[H+],
[H+]dihitungdarinilaiKa

[ H + ][CH 3 COO ]
Ka=
= 1.8 x10 5
[CH 3COOH ]

y. y
= 1,8 x10 5
0,1 y

karenanilaiyjauhlebihkecildari0.1makanilaipengurngannyabisadiabaikan
(0,1y~0,1),sehingga
1,8x105=

y2
makay2=1.8x106
0.1

y=1.34x103,

karena[H+]=ydalamkesetimbangan,makajumlahmolH+ =1,34x103atau
nilai[H+]=1,34x103mol/L(totalsistemlarutanadalah1liter).Makasecarasederhana
dapatditentukankonsentrasiionH+ atau[H+]denganrumus,[H+]= Ka.[ As ] ,dimana
Ka = tetapan pengionan asam, dan [As] = konsentrasi asam lemah. Dari sini nilai pH
denganmudahdapatditentukan(dengancontohkasusdiatas).

pH=log[H+]
=log(1,34x103)
=2,87

BandingkandengannilaiPhdariHClatauasamkuatlaindengankonsentrasi0,1M.
Basa lemah. Seperti halnya dengan asam, zatzat basapun akan mengalami
disosiasijikadilarutkandalamair.Basakuat,akanterdisosiasilangsungmenjadikationdan
anionhidroksida(OH),sedangkanbasalemahakanbereaksidenganairmembentukkation
denganmengambilprotondarimolekulair(OH dihasilkandarimolekulairyangkehilangan
protonatauH+).Secaraumumreaksibasalemahadalahsebagaiberikut:
B

H2O

BH+

OH

[ BH + ][OH ]
,untuklarutanencerkonsentrasiH2O~55M
Kc =
[ B][ H 2 O ]

Kc.55 =

[ BH + ][OH ]
= K b ,
[ B]

82

6ReaksireaksiAsamBasa

Kbadalahtetapanpengionanbasaataukonstantabasa,makinbesarnilaiKbmaka
semakinkuatsifatkebasaannyadalamair.Sebagaicontohuntukbasaammonia,NH3,reaksi
disosiasinyadalamairadalah
NH3 +

H2O

NH4+

OH

Kb =

[ NH 4 ][OH ]
=1,8x105
[ NH 3 ]

Beberapanilaikonstantauntukbasalemahdicantumkanpadatabelberikut:
Namabasa
dimetilamina
Metilamina
trimetilamina
Ammonia
Hidrazin
hidroksilamina

Reaksidissosiasi/pengoinan
(CH3)2NH+H2O(CH3)2NH2++OH
CH3NH2+H2OCH3NH3++OH
(CH3)3N+H2O(CH3)3NH++OH
NH3+H2ONH4++OH
N2H4+H2ON2H5++OH
HONH2+H2OHONH3++OH

Kb
5,9x104
4,2x104
6,3x105
1,8x105
9,8x107
9,1x109

SamasepertiperhitunganpHuntukasamlemah,pOHataupunpHbasalemah
juga ditentukan dengan memasukkan harga Kb. Jadi jika sistem larutan air dimasukkan
ammonia 0,5 mol tiap liternya, maka berdasarkan nilai Kbnya dapat ditentukan pH
sebagaiberikut:
NH3 +
H2O

NH4+ +
OH
molawal
0.5

0
reaksi
z

z
setimbang
0,5z

K b = 1,8 x10 5 =

z. z
z2

(0,5 z ) 0,5

z=3x103=[OH]

pOH=log[OH]=log(3x103)=2,52

pH=14pOH=142,52=11,48
bandingkan harga pH denganharga pH larutan KOH atau larutan NaOH dengan konsentrasi
0,5 M, memakai rumus untuk basa kuat. Sama halnya seperti asam kuat (pada bahasan
sebelumnya),secarasederhanamenentukankonsentrasiOHdanpHuntukbasalemahdapat
dirumuskan

[OH]= K b .[Bs] ,Bs=tetapanpengionanbasalemah

pH=14pOH=14+log[OH]=14+log K b .[Bs]

83

6ReaksireaksiAsamBasa

6.4 Penetralan (Reaksi Asam dan Basa)


Reaksi penetralan merupakan reaksi antara senyawa asam dengan senyawa basa,
atau reaksi penggaraman yang menghasilkan air. Jika suatu asam kuat dan basa kuat yang
ekuimolar,direaksikan(dicampur)dalamlarutanair,makaionhidroniumdariasamdanion
hidroksida dari basa akan bersenyawa membentuk air. Demikian juga dengan asam lemah
maupun basa lemah. Sehingga dalam perhitungan kimiawi, reaksi penetralan akan terjadi
dalam beberapa kasus, dan menghasilkan garamgaram dengan sifat yang berbeda.
Berdasarkankekuatanasamataubasa,reaksipenetralandibedakanatas4macam.
Asamkuatdenganbasakuat.Dalamreaksiasamkuatdenganbasakuat,mulamula
asammaupunbasaterdisosiasiataumengiondalampelarut(air).Asamkuat,misalkanHCl,
akanterionmenjadihidroniumdananion(HCl+H2O H3O+ + Cl), sedangkan basa
kuat,misalNaOH,akanterionmenjadiionhidroksida(OH)dankation(Na+).Kemudianion
ionakanmelakukanreaksi(penetralan)membentukgaramdanair.
Reaksilengkap:H3O+

+Cl+Na++Cl

2H2O +Na+ +Cl

Denganpersamaanionnettosederhananyasebagaiberikut:

H+

OH

H2O

Ion Na+ dan Cl ini akan tetap dalam bentuk ion pada larutan air, dikarenakan kelarutannya
sangatbesarpadapelarutini(hampirsemuagaramdapatlarutdenganbaikdiair).Dengan
melakukanevaporasipelarutnya(penguapanair),akandiperolehpadatan/kristalNaCl.
Asam kuat dengan basa lemah. Reaksi antara asam dengan basa, tak selalu
menghasilkanlarutannettoyangbersifatnetral,karenalarutannetralhanyadiperolehjika
asamdanbasayangbereaksisamakuatnya.DapatdiperhatikanuntukkasusHCl,asamkuat,
dicampurkan dengan NH3, basa lemah, akan menghasilkan garam yang mempunyai kation
bersifat asam (NH4+) sehingga larutan bersifat asam. Mulamula baik HCl akan terhidrolisis
dalampelarutair,meghasilkanionionnya.
HCl

H2O

H3O+

+Cl

ioniniakanmelakukanreaksidenganNH3secaracepat,membentukairdangaramtrerlarut,
ammoniumklorida(NH4Cl).
Reaksitotal

H3O+

+Cl +NH3

NH4+

+Cl+HOH

84

6ReaksireaksiAsamBasa

Larutan ionion ammonium klorida yang diperoleh dalam reaksi di atas bersifat agak asam,
karenaNH4+bersifatasamdalamair(reaksihidrolisis)sedangkanCltidakbereaksidenganair
(lihatkasuspelarutangaramdalamair).
Nilai pH yang larutan dari reaksi ini dapat dihitung dengan tiga cara. Pertama, jika
asamkuattersisadalamreaksimakapHdihitunghanyaberdasarkankonsentrasiasamkuat
sisa (pH dari [HCl] sisa). Kedua, jika reaksi ekivalen, semua asam kuat maupun basa lemah
tepat habis dalam reaksi, maka pH dihitung dengan rumus konsentrasi ion H+ garam yang
berasaldaribasalemah,yaitu

[H+]=

Kw
.[Garam] = K a [Garam]
Kb

Contoh penghitungan pH garam yang berasal dari basa lemah. NH4Cl sebanyak 1 mol
dilarutkandalamairsehinggavolumetotallarutan500mL,makakonsentrasigaramini
dalam air adalah 2 mol/L. Dengan mengambil nilai Kb (NH4OH) = 1,8 x 105, maka pH
larutaninidapatdihitungdengan:

Kw
10 14
.[Garam ] =
(2) =1,054x104
Kb
1,8 10 5

[H+]=

pH=log[H+]=log(1,054x104)=4log(1,054)=3,977

ataudenganmenghitung[H+]darinilaiKaNH4+,karenanilaiKb(NH4OH)=1,8x105,maka
Kanya = Kw/Kb = 1014/(1,8 x 105) = 5,665 x 1010. Jika nilai ini dimasukkan pada rumus
keduamakaakandidapathasilyangsama,yaitupH=3,977.

Ketiga,jikasetelahreaksiyangtersisaadalahbasalemahnya,makalarutaniniadalahlarutan
bufferbasa.Asambasayangbereaksimembentukgaram,dandengansisabasalemahdalam
satu larutan membentuk sistem penyangga (buffer). Nilai pH sistem larutan ini dihitung
denganrumusbuffer,

[OH]=Kb

C
[ Basa.sisa]

= K b BOH ,danpH=14pOH=14+log[OH ]
C BX
[ garam]

Asam lemah dengan basa kuat. Contoh sederhana untuk menjelaskan reaksi ini
adalah reaksi asam asetat yang mengalami reaksi saponifikasi (penyabunan) dengan NaOH.
Larutangaramhasilreaksiinibersifatbasa.Samadenganasamkuat,basakuatNaOHakan
terionisasilebihdahulumenjadiNa+danOH.Ionhidroksidainiakansegerabereaksidengan
asamasetatmembentukairdanionasetat.
85

6ReaksireaksiAsamBasa

Na+

NaOH +H2O
Na+

+OH+CH3COOH

OH

+H2O

Na+

+CH3COO

+H2O

Larutangaramnatriumasetatyang dihasilkaninibersifatbasa,karenaionasetatbertindak
sebagaibasadalamair,sedangionnatriumtidakcukupbertindaksebagaiasam(lihatkasus3
pelarutangaramdalamair).
Nilai pH dari sistem reaksi ini juga dapat didekati dalam 3 cara. Pertama, setelah
reaksitersisabasakuat,pH=14log[OH],konsentrasiOH samadengankonsentrasibasa
sisa. Kedua, semua asam lemah maupun basa kuat habis dalam reaksi membentuk garam,
sifatnyabasa,konsentrasiOHdanpHdihitungdengan

Kw
[Garam] = K b [Garam] ,pH=14pOH
Ka

[OH]=

Ketiga,setelahreaksimembentukgaramdalamlarutantersisaasamlemah,makalarutanini
adalahsistembufferasam,maka
[H+]=Ka

C
[ Asam.lemah]
+
= K a HA ,pH=log[H ]
C XA
[Garam]

Asam lemah dengan basa lemah. Kejadian yang agak berbeda terjadi pada kasus
reaksi antara asam lemah dan basa lemah. Jika pada reaksi asam kuat dengan basa kuat,
garam yang dihasilkan pasti netral. Pada asam lemah dan basa kuat, garamnya basa. Dan
padaasamkuatdenganbasalemah,garamyangdihasilkanbersifatasam.Lainhalnyadengan
reaksi asam lemah dengan basa lemah, nilai konstanta keasaman/kebasaan atau konstanta
pengionan menjadifaktorutamauntukmenentukanapakahgaramyangdihasilkanbersifat
asam,netral,maupunbasa.
Dalam reaksi dapat diambil contoh reaksi asam asetat dengan ammonia (dalam
larutanairmembentukammoniumhidroksida).Asambasainiakanmengalamireaksisebagai
berikut:
CH3COOH

+NH3

NH4+

CH3COOH

+NH4OH

NH4CH3COO

CH3COOatau
+H2O

86

6ReaksireaksiAsamBasa

Karena nila Ka (asam asetat) = Kb (ammonium hidroksida), maka garam ammonium asetat
praktis bersifat netral. Katoin NH4+ bertidak sebagai asam cukup diimbangi dengan anion
CH3COOyangbertidaksebagaibasa,keduanyaberkekuatansama.
Jika keduanya (asam lemah dan basa lemah) mempunyai tingkat kekuatan yang
berbeda(Ka Kb),makasifatgaramyangdihasilkanmengikutitingkatkeasaman/kebasaan
yanglebihbesar.Contoh,garamammoniumflourida(NH4F).
HF

NH3

KaHF=6,6x104

NH4+

KbNH3=1,8x105(Ka>Kb)

+F,

Makagaramammoniumflouridabersifatasam,ionammoniumbertindaksebagaiasamlebih
kuatdaripadaionflouridayangbertindaksebagaibasa(lihatpasanganasambasakonjugasi).
Secara umum nilai konsentrasi H+ atau OH dari sistem ini dapat dihitung dengan
rumushidrolisa.

[H+]=

K w .K a
K w .K b
dan[OH]=
,untukKa=Kbmaka[H+]=[OH]=107
Kb
Ka

6.5 Berat Ekivalen dan Larutan Normal


Beratekivalendanlarutannormalmerupakanpengertiandasaryangcukuppenting
dalam reaksi asam basa, maupun perhitunganperhitungannya. Berat ekivalen (BE) suatu
asam adalahberat dari senyawa asamyang mampu menghasilkan tepat 1 mol proton (H+),
yaitu 6,022 x 1023 buah proton, untuk bereaksi dengan basa. Sedang berat ekivalen basa
adalah berat senyawa basa yang mampu menyediakan 1 mol OH untuk bereaksi dengan
asam.Untuklebihjelasnyadapatdiperhatikandalamreaksiberikut,
H2SO4+ NaOH

Na2SO4 +HOH

mol,gram

mol,49,0g 1mol,40,0g

mol,71,0g 1mol,18g

HCl

NaCl

+HOH

1mol,58,5g

1mol

KNO3

+HOH

+ NaOH

mol,gram

1mol,36,5g

HNO3 + KOH

mol,gram

1mol,63,0g

1mol,40,0g

1mol,56,1g

1mol,101,1g 1mol

87

6ReaksireaksiAsamBasa

HNO3 + Ca(OH)2

Mol,gram

1mol,63,0g

mol,37,0g

Ca(NO3)2+HOH
mol,82,0g

1mol

terlihat jelas bahwa tiap molekul H2SO4 akan menghasilkan 2 proton (H+) dan bereaksi
denganOH menghasilkanair.Sehingga,untukmendapatkan1molprotoncukupdarimol
asamsulfatyangdilarutkan/direaksikan,ataumolekivalenH2SO4=molasamsulfat.Berat
ekivalenasamsulfat,asamklorida,asamnitratdalamreaksiadalahberat1molekivalennya
yaitu49,0g;36,5gdan63,0g.BeratekivalenNaOH,KOHdanCa(OH)2,masingmasing40,0
g;56,1gdan37,0g.
Asam atau basa tertentu bisa saja mempunyai lebih dari satu nilai berat ekivalen,
tergantung reaksi yang dijalaninya. Sebagai contoh asam sulfat, pada reaksi diatas berat
ekivalennya adalah berat 1 mol ekivalen = berat molnya; pada kondisi tertentu
dimungkinkanreaksinyadenganNaOHhanyamenghasilkanNaHSO2bukanNa2SO4,sehingga
molekivalennyasamamolnyasendiri,danberatekivalennyasamadenganberat1molnya,
98,0gram.

mol,gram

H2SO4+

NaOH

1mol,98,0g

1mol,40,0g

NaHSO4 +HOH
1mol,120,0g 1mol,18g

Normalitas.Sejumlahberatekivalen(1molekivalen)zatterlarut(asam/basa)dalam
tiap satu liter larutan dinamakan kenormalan atau normalitas larutan, disingkat dengan
lambang N. Suatu larutan asam 1 N artinya bahwa tiap 1 liter larutan mengandung asam
sejumlahberatekivalen1molproton.
Contohsoal.
Tentukannormalitaslarutanyangdibuatdenganmelarutkan98,0gramH3PO4dalamair
yang cukup untuk membuat larutan 2 liter. Dianggap bahwa jika asam ini direaksikan
denganbasasemuaprotonnyamampubereaksi.
Jawaban.
Berat 1 mol H3PO4 adalah 98,0 gram dan akan menghasilkan 3 mol proton (H+), maka
beratekivalennyaadalah

1molH 3 PO4
98,0 g

= 32,7 g / mol.ekiv
molH 3 PO4
3mol.ekiv

BEH3PO4=

mol.ekiv(mol.ek )
N=
=
volume( L)

gran( zat )
BE
vol ( L)

88

6ReaksireaksiAsamBasa

98,0 g ( H 3 PO4 )
32,7 g / mol.ek
= 1,5mol.ekiv / L = 1,5 N

=
2L

6.6 Penentuan pH secara Eksperimen


Secarateknis,seringkalitidakbisaditentukandenganpastiberapabesarkonsentrasi
ionH+maupunionOHdalamlarutan.Beberapasampeldilapanganbahkanbelumdiketahui
secarapersisapakahbersifatasam,basa,ataunetral.Olehkarenaitusangatpentingartinya
mempelajaripenentuanpHsecaraeksperimen.Beberapametodetelahdikembangkan,baik
secara klasik yaitu titrasi atau dengan kertas indikator (kertas lakmus, atau indikator
universal), maupun dengan cara yang lebih modern, potensiometri, elektroda
konduktivitimetri dan pHmeter, atau dengan sensorsensor asambasa manipulasi
gelombang laser dan komputerisasi. Dalam bahasan ini dicukupkan pada beberapa metode
yangaplikatifdanmudahdilapangan.
PenentuanpHdengankertasLakmus.UniversalPaperIndicatorataukertasLakmus
selamainicukupmemudahkandalampenentuanpHsecarakasar.Dalamlarutanyangasam
kertasindikatorakanmenunjukkanwarnakuningsampaimerah,danpadalarutanbasaakan
menunjukkan warna kuning sampai biru. Kertas indikator yang baik akan memberikan
degradasi warna yang cukup kelihatan dengan berubahnya pH, misal untuk pH 1 akan
berwarnamerahtua,2agaklebihmudadanseterusnya7kuning,8agakbirusampai13biru
tua kehitaman. Dengan mencocokkannya dengan standar warna, akan didapat nilai pH
pendekatanny
Penentuan dengan pHmeter atau potensiometer. Elektroda hidrogen adalah
standarabsolutuntukpengukuranpH,namuninicukuptidakadaptifdalampemakaianyang
beragam dan cukup menyulitkan. Sehingga diupayakan membuat elektroda atau indikator
lain yang lebih praktis dalam pemakaian, dengan melalui kalibrasi terhadap elektroda
hidrogen.ElektrodagelasadalahsalahsatucontohprobeyangdipakaiuntukmengukurpH.
Prinsippengukurannyaadalahmenghubungkanteganganlistrikdandayahantariondengan
aktifitasionhidrogen.
Menggunakan pHmeter adalah cara yang paling mudah dalam menentukan pH
sustu sistem larutan. Namun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mengoperasikan
pHmeterataupotensiometer,antaralain:

89

6ReaksireaksiAsamBasa

1. Elektrodagelas,harusselaludalamkeadaanbaik,tersimpandenganlarutanKCljenuh
atauairmurniyangselalumerendammembranelektrodenya.
2. Larutanpengisielektrode(elektrolit)KClatauAgAgCljenuhharusselalupenuhsesuai
denganbataspengisian,danbilaterjadiperubahanfisikkimiawiharussegeradiganti.
3. Membran elektrode harus selalu dalam keadaan baik, terutama kinerja difusinya. Ini
bisa diuji dengan kecepatan mendapat angka konstan dalam pengukuran atau
kalibrasi.Membranyangbaikakandapatmencapaikesetimbanganionlarutandiluar
danlarutandidalamelektroda.Jikamembrankurangberfungsibaik,makaharusdicuci
dengan asam sangat kuat (pH = 0 atau 1), asam kuat (pH>2), serta air murni, atau
denganbasasangatkuatdanairmurni,dandisimpanselaludalamkeadaanterendam
pelarutyangsesuaiatauair.
4. Sebelum pengukuran, pHmeter harus selalu dikalibrasi dengan larutan buffer yang
sesuai, biasanya pH=4, pH=7, pH=9, pH=10, Harus selalu digunakan larutan untuk
kalibrasiyangstandardanakurat.
5. Cuci kembali elektroda setelah dipakai, dan disimpan dalam larutan yang sesuai atau
air.
PenentuanpHdengantitrasi.Menitrasisuatusistemlarutandenganlarutanasam
ataubasastandar,akanmemberikaninformasiberapabanyakasam/basayangdigunakan
untukmenetralkanlarutan.KonsentrasiH+atauOHlarutansamasetaradenganasamatau
basastandaryangdibutuhkandalamtitrasisampaiendpoin(titikakhirtitrasi).DariH+atau
OHyangdiketahiu,dapatdihitungnilaipHdarilarutanawal.Titrasiasambasaini
keberhasilannyaditentukanolehbeberapafaktorantaralain,kualitaslarutanstandaryang
dipakai,ketelitianalatyangdigunakan,danpemilihanindikatorataupembacaanpotensial
yangtepat.Salahdalampenentuantrayekindikatormengakibatkankesalahandalam
menentukantitikakhirtitrasi.
6.7 Indikator Asam Basa

Suatu indikator asam basa adalah senyawa organik yang mengalami perubahan

warnadenganberubahnyapH.Senyawaaninidigunakansebagaiindikator/penunjukdalam
penentuantitikakhirtitrasi.Kertasuji,sepertikertaslakmus,dibasahidengansatusenyawa
ini,dapatpuladipakaisebagaiindikatorkeasamanataukebasaanlarutan.

Duaindikatoryangkhasadalahmetiljinggadanfenolftalein.Metiljinggaberwarna

merahdalamlarutanasamdenganpHkurangdari3,1.DalamlarutandenganpHdiatas4,4
zatiniberwarnakuning.Sebaliknya,fenolftaleinberubahwarnapadapHdiatas7.SampaipH

90

6ReaksireaksiAsamBasa

=8,3,fenolftaleintakberwarna.PadapH=10zatiniberwarna merah.Dalamlarutanbasa
kuat,zatinikembalitakberwarna.

Indikatorberubahwarnakarenasistemkromofornyadiubaholehreaksiasambasa.

Dalamlarutanasam,metiljinggaterdapatsebagaihibridaresonansidarisuatustrukturazo
terprotonkan; hibrida resonansi ini berwarna merah. Nitrogen azo tidak bersifat basa kuat,
dangugusazoterprotonkanmelepaskanionhidrogenpadapHsekitar4,4.Kehilanganproton
ini mengubah struktur elektronik senyawa itu, yang mengakibatkan perubahan warna dari
merahkekuning.Demikianpulafenomenayangmiripterjadipadaindikatorindikatoryang
lain. Terjadinya reaksi tertentu pada kondisi konsentrasi ionion tertentu, menyerbabkan
indikatortidakbolehsecarasembarangdipakai.Sebagaicontoh,idikatoramilum,tidakakan
memberikan perubahan warna apapun jika pH berubah, tetapi hanya akan berubah oleh
perubahankonsentrasiiodium.Secaraumumindikatormerupakansenyawaasamataubasa
organik lemah yang dipakai dalam larutan encer. Perubahan warna terjadi karena reaksi
disosiasi, asam atau basa indikator mempunyai warna berbeda saat terdisosiasi dengan
keadaan tidak terdisosiasi. Dapat diambil penggambaran reaksi kesetimbangan indikator
sebagaiberikut(HInd=indikatorasam)

HIndH+

+Ind

Ind (anion indikator) mempunyai warna yang berbeda dengan indikator asamnya sendiri
(HInd). Sehingga akan kelihatan, jika suatu larutan sangat asam dengan keberadaaan
indikator ini (indikator asam), berarti ion H+ cukup melimpah, maka kesetimbangan reaksi
disosiasi indikator akan bergeser ke kiri (ke arah asam indikator) sehingga warna indikator
asam menjadi kelihatan (warna tak terdisosiasi). Sebaliknya jika larutan basa, hilangnya ion
hidrogen menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, pembentukan anion indikator,
sehingga warna terdisosiasi menjadi nampak. Demikianlah reaksi yang bisa digambarkan
sekaligus menjadi analog untuk indikator asam basa yang lain, hanya saja indikator basa
disosiasinyamenghasilkananionhidroksidadankationindikator.
Lebih spesifik indikator asambasa yang dipakai dalam titrasi asam basa. Dengan
perhitunganteoritikdapatditentukan,pHekivalenantaratitratdengantitran.Jikadiketahui
jenisasambasauntuktitrasimakadengansifatsifatreaksiasambasa,dapatditentukannilai
pH pada akhir titrasi, yaitu pada saat asam ekivalen dengan basa (dihitung dengan rumus
garam hasil reaksi). Dengan diperkirakannya pH akhir titrasi, maka dapat dipilih indikator
titrasi yang sesuai untuk mendeteksi ekivalen titrasi tercapai atau tidak. Indikator harus

91

6ReaksireaksiAsamBasa

dipilih yang trayek perubahan warnanya paling mendekati dengan titik akhir titrasi yang
sedangdilangsungkan.
Contohaplikasi.TentukantrayekpHindikatoruntukmenentukantitikakhirtitrasi,sistem
larutanAmmoniumhidroksida(NH4OH)yangdititrasidenganHCl.
Penyelesaian.Saatdilangsungkantitrasi,setiaptetesHClakanlangsungbereaksidengan
NH4OH menghasilkan NH4Cl dan H2O. Reaksi ini akan terus demikian sampai semua
ammoniumhidroksidahabisbereaksi.Titikekivalendicapaisaatsemuaammoniumtepat
membentuk ammonium klorida seluruhnya, artinya NH4OH dan HCl tepat ekimolar dan
habisbereaksi.NilaipHsaattitikekivalentitrasiiniadalahsamadenganpHdarilarutan
NH4Clyaitusekitar4,tergantungjumlahgaramyangterbentuk.Jadibisadipilihindikator
yang digunakan untuk mendekati titik akhir titrasi adalah indikator dengan trayek
perubahanpHsekitar4,misalkanmetiljingga(trayekperubahanwarna3,54,5).
Beberapa senyawaan indikator ditampilkan pada tabel di bawah, termasuk
perubahanwarnayangterjadi,dantrayekpHpadasaatperubahan.Untuktujuantertentu,
beberapaindikatorbisadicampurkanuntukmendapatkanindikatoruniversaldengantujuan
menyederhanakan langkahlangkah analisis pH / asambasa. Indikator semacam ini, bisa
disusun salah satunya menurut cara Brogen, dengan melarutkan 0,2 gram fenolftalein; 0,4
grammetilmerah;0,6gramdimetilazobenzena;0,8grambirubromotimol;dan1grambiru
timol,semuasenyawaanindikatortersebutdilarutkandalam1Letanolabsolut.Larutanini
sebelumdipakaiharusdinetralkandenganmenambahkanbeberapatetesnatriumhidroksida
encer sampai warna berubah menjadi kuning. Indikator yang dibuat ini akan memberikan
warnayangberbedapadatrayekpHyangberbeda.
PH
2
4
6
8
10
12
Warna
merah
jingga
kuning
hijau
biru
ungu
TabelberikutdisusunmenuruttrayekpHmulaidaripHkecil(asam)sampaidengan
pHbesar(basa).
Warna
dalam
larutan
basa

Jangka
pH

Indikator

NamaBahan

Warnadalam
latutanasam

(Asam)biru
kresilbrilian
(Asam)a
naftolbenzein

Aminodietilaminometil
difenazoniumklorida

Jinggamerah

Biru

0,01,0

Takberwarna

Kuning

0,00,8

Pentametilprosanilia
hidroklorida

Kuning

Hijaubiru

0,01,8

okresolsulfonftalein

Merah

Kuning

1,22,8

mkresolsulfonftalein

Merah

Kuning

1,22,8

Timolsulfonftalein

Merah

Kuning

1,22,8

Ungumetil
(Asam)merah
kresoll
Ungu
metakresol
(Asam)biru
timol

92

6ReaksireaksiAsamBasa

Biru
bromofenol
Jinggametil

Indikator

Merahkongo
Hijau
bromokresol
Metilmerah
Merah
klorofenol
(Litmus)
azolitmin
Biru
bromotimol
Ungudifenol
(Basa)merah
kresol
aNaftolftalein
(Basa)biru
timol
(Basa)a
Naftolbenzein
Fenolftalein
Timolftalein
(Basa)biru
kresilbrilian

Tetrabromofenolsulfon
ftalein
Dimetilaminoazobenzena
natriumsulfonat

Kuning

Biru

2,84,6

Merah

Kuning

3,14,4

Warnadalam
latutanasam

Warna
dalam
larutan
basa

Jangka
pH

Lembayung

Merah

3,05,0

Kuning

Biru

3,85,4

Merah

Kuning

4,26,3

Diklorofenolsulfonftalein

Kuning

Merah

4,86,4

Merah

Biru

5,08,0

Kuning

Biru

6,07,6

Kuning

Lembayung

7,08,6

okresolsulfonftalein

Kuning

Merah

7,28,8

aNaftolftalein

Kuning

Biru

7,38,7

Timolsulfonftalein

Kuning

Biru

8,09,6

Kuning

Hijaubiru

8,210,0

Aminodietilaminometil
difenazoniumklorida

Takberwarna
Takberwarna

Merah
Biru

Biru

Kuning

8,310,0
9,310,5
10,8
12,0

NamaBahan
Asamdifenilbisazo
benzenanatriumsulfonat
Tetrabromomkresol
sulfonftalein
okarboksibenzenaazo
dimetilanilina

Dibromotimolsulfon
ftalein
ohidroksidifenilsulfon
ftalein

RINGKASAN
Secaraumumzatakanterbagimenjaditigagolonganyaituasam,garam,danbasa.
Berdasarkan derajat disosiasinya atau pengionannya dalam air, zat asam dan basa
digolongkan dalam asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Asam juga akan
terbagi menjadi asam monoprotik (hanya mampu menyumbangkan satu proton tiap
molekulnya untuk bereaksi dengan basa), asam diprotik (dua proton dihasilkan tiap
molekulnya),danpoliprotik(lebihdariduaproton).
Aktifitas proton (ion H+) dan OH dalam larutan dinyatakan dengan pH yang dapat dihitung
denganrumusrumusyangberbedaberdasarkankekuatanasam/basapembentuknya.Secara
garisbesarrumusrumusterpakaitersebutadalah:
93

6ReaksireaksiAsamBasa

1. NilaipH,

pH=log[H+];

2. Asamkuatmonopritik [H+]=[Asam]

3. Basakuat

[OH]=[Basa]

4. Asamlemah

pOH=log[OH]=14pH

[H+]= K a .[Asam]

5. Garamdariasamlemah

[OH]=

Kw
.[Garam]
Ka

6. BasaLemah

[OH]= K b [Basa ]

7. Garamdaribasalemah

[H+]=

Kw
.[Garam]
Kb

8. Larutanasamlemahdengangaramnya,Bufferasam [H+]= K a

[ Asam.lemah]

[Garam]

9. Larutanbasalemahdengangaramnya,Bufferbasa
10. Garamdariasamlemahbasalemah,hidrolisaKh=

[OH]= K b

[ Basa.lemah]

[Garam]

Kw

K a .K b

[H+]=

KwKa

Kb

[OH]=

K w .K b

Ka

94

Anda mungkin juga menyukai